Video: Maldives Negara Pertama yang Sukses Hentikan Penularan 3 Penyakit Ini
Jenis Media: Kesehatan
-

Video: Risiko Kesehatan yang Bisa Terjadi Saat Menopause
Video: Risiko Kesehatan yang Bisa Terjadi Saat Menopause
-

Respons Protes ‘Emak-emak’, Ini Langkah BGN untuk Perbaiki Program MBG
Jakarta –
Sejumlah emak-emak yang tergabung dalam Suara Ibu Indonesia melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Badan Gizi Nasional (BGN). Aksi damai ini terkait penghentian sementara atau moratorium program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto.
Dalam aksi damai ini, pihak BGN membuka ‘pintu’ lebar-lebar. Bahkan, mereka memberikan waktu dan tempat untuk melakukan audiensi dengan para emak-emak tersebut.
“Saat ini sedang ada draft Peraturan Presiden (Perpres) terkait dengan perbaikan MBG. Sayangnya, kami belum dapat draft itu, sedang di meja Sekretaris Kabinet,” kata Ketua Koordinator Siara Ibu Indonesia, Ririn, kepada awak media, di Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).
“Salah satunya adalah klausul tentang upaya melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan MBG. Kedua, mereka (BGN) juga mendata terkait dengan kasus-kasus keracunan, dan mereka berupaya memperbaikinya,” sambungnya.
Ririn melanjutkan, BGN mengklaim telah memiliki cara untuk menekan angka kasus keracunan MBG yang belakangan marak terjadi di banyak wilayah.
“Salah satunya atau beberapa hal yang akan dilakukan adalah, ada chef, jadi ahli masak di setiap SPPG,” katanya.
“Kemudian kalau sebelumnya 4.000 paket menjadi 2.000 sampai 3.000 paket. Jarak tempuh yang masih belum ada perubahan, paling jauh masih sekitar 6 km,” sambungnya.
Saat ditanya kapankah Perpes ini akan ‘turun’, Rini mengatakan pihak BGN masih belum bisa memastikan.
“Karena masih ada draft di meja meja Seskab,” tutupnya.
(dpy/up)
-

Cuaca Panas Berisiko Picu Heatstroke, Dokter Jantung Ungkap Cara Mencegahnya
Jakarta –
Cuaca panas belakangan ini banyak dikeluhkan oleh warga Indonesia. Salah satu masalah kesehatan yang sering dikaitkan dengan cuaca panas adalah heatstroke.
Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, SpJP(K), menjelaskan heatstroke adalah kondisi gawat darurat medis yang terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat celcius akibat paparan panas berlebihan. Pada kondisi ini tubuh sudah kehilangan kemampuannya untuk melakukan pendinginan tubuh.
“Ini akibat paparan panas berlebihan, dan mekanisme pendinginan tubuh tidak lagi mampu mengimbanginya. Gejalanya bisa berupa pusing, bingung, kulit kering atau sangat merah, bahkan sampai kehilangan kesadaran,” kata dr Vito ketika dihubungi detikcom, Kamis (16/10/2025).
dr Vito mengatakan kondisi ini bisa dicegah. Langkah pencegahan sebaiknya dilakukan agar heatstroke tidak terjadi dan memengaruhi kondisi tubuh. Terlebih, masalah paparan cuaca panas ekstrem secara berlebihan juga dapat memengaruhi kesehatan jantung dan kardiovaskular.
Ia menambahkan paparan panas ekstrem juga berisiko untuk orang-orang dengan kondisi rentan. Misalnya, lansia, anak-anak, pasien hipertensi, orang dengan penyakit jantung, dan pengidap diabetes melitus.
“Pencegahannya sederhana tapi penting. Harus minum cukup air walaupun tidak terasa haus, lalu hindari terlalu lama berada di luar ruangan saat cuaca terik,” kata dr Vito.
“Selain itu, gunakan pakaian yang longgar dan terang, istirahat di tempat sejuk bila merasa terlalu kepanasan,” tandasnya.
Sampai Kapan Cuaca Panas?
Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan dalam beberapa hari ke depan, wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan diprediksi didominasi cuaca cerah hingga berawan. Potensi hujan disebut relatif kecil.
Menurutnya, kondisi panas ini kemungkinan masih akan berlangsung sampai akhir Oktober atau awal November 2025. Kondisinya juga akan tergantung masuknya musim hujan di masing-masing daerah.
“Meski demikian, pada sore hingga malam hari masih berpotensi terjadi hujan lokal akibat aktivitas konvektif, terutama di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua,” lanjutnya.
Halaman 2 dari 2
(avk/suc)
-

Video: Ngerasa Nggak, Cuaca Panas Bikin Cepat Stres dan Emosi?
Jakarta – Cuaca panas menyengat sedang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Panasnya nggak main-main emang ya…
Kalau lagi hawa panas banget gini, ngerasa nggak sih kenapa ya kok diri ini jadi lebih cepet emosi? Ternyata, itu bukan cuma perasaan aja, detikers.
Jadi, ternyata kondisi cuaca panas itu berpotensi meningkatkan stres dan menurunkan produktivitas. Suhun panas bikin energi tubuh kita terbagi jadi dua, sebagian buat berpikir, sebagian lagi buat bertahan dari suhu yang tinggi. Hal itu diungkap seorang dosen psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).
(/)
cuaca panas cuaca panas akhir akhir ini cuaca panas indonesia stres emosi
-

Cuaca RI Belakangan Makin Panas? Hati-Hati dengan 6 Masalah Kesehatan Ini
Jakarta –
Belakangan netizen mengeluhkan cuaca panas yang melanda berbagai wilayah di Indonesia. Suhu yang meningkat ekstrem ini membuat mereka gerah, dan mengeluhkan kondisi di platform media sosial seperti X.
“CUACA BENER-BENER PANAS BANGET. CURIGA ABIS INI JADI PRIBADI YANG LEBIH MATANG,” tulis salah satu netizen, dikutip detikcom dari X, Rabu (15/10/2025).
“cuaca kyk gini mending beli freezer segedeh kamar, panas bgt ya rab,” tambah lainnya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengatakan bahwa cuaca panas ekstrem kemungkinan akan mereda di akhir Oktober hingga November 2025. Cuaca panas ekstrem ini dipicu oleh pergeseran semu matahari ke selatan Indonesia.
“Ini seiring masuknya musim hujan dan peningkatan tutupan awan,” bebernya pada wartawan, Selasa (14/10).
Fenomena ini menyebabkan tutupan awan berkurang, sehingga sinar matahari langsung terasa di permukaan. Selain itu, radiasi matahari meningkat, terutama di wilayah daratan seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Dengan kondisi seperti sekarang, masyarakat tentu harus lebih waspada dalam menjaga kesehatan. Dikutip dari Healthline, berikut adalah masalah kesehatan yang berpotensi bisa terjadi saat cuaca panas.
1. Serangan Migrain
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa cuaca panas dapat meningkatkan risiko serangan migrain. Lalu, sebuah studi observasional tahun 2023, lebih dari 40.000 responden, termasuk 15.000 orang dengan migrain menunjukkan bahwa cuaca yang berbeda, termasuk kelembaban tinggi meningkatkan risiko sakit kepala.
2. Serangan Jantung
Sebuah studi tahun 2023, terhadap lebih dari 202.000 kematian akibat serangan jantung di Jiangsu, sebuah provinsi di China, menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kemungkinan seseorang meninggal akibat serangan jantung dengan suhu yang sangat panas dan dingin.
Hal ini karena saat seseorang terpapar cuaca panas yang melebihi suhu tubuh, maka jantung akan bekerja lebih keras dan berdetak lebih cepat karena organ ini perlu mengedarkan darah ke kulit untuk proses berkeringat dan mekanisme lain untuk melindung tubuh dari panas.
3. Stroke
Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan kondisi cuaca, termasuk suhu tinggi dapat menjadi faktor risiko stroke.
Panas ekstrem ini dapat memberikan tekanan pada tubuh, terutama para lansia dan ini meningkatkan risiko stroke. Terlebih bagi para lansia yang memiliki faktor lain seperti tekanan darah tinggi.
4. Heat Stroke
Cuaca panas meningkatkan risiko seseorang mengalami heat stroke. Ini adalah keadaan darurat medis yang tidak boleh diabaikan.
Tanda-tanda dari heat stroke adalah kebingungan, perubahan perilkau, perubahan cara bicara, dan bahkan kejang pada beberapa orang.
5. Tekanan Darah Tinggi atau Rendah
Panas yang ekstrem dapat menyebabkan tekanan darah menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi. Alasannya, saat seseorang berkeringat, tubuh akan kehilangan cairan dan volume darah. Penurunan ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Pada beberapa orang, cuaca panas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hal ini karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah agar tetap dingin, serta mengatur terkait keringat.
6. Dehidrasi
Dehidrasi akibat cuaca panas terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi, terutama melalui keringat saat tubuh mendinginkan diri. Gejala dari dehidrasi yang ringan seperti haus dan mulut kering, hingga berat, termasuk pusing, kebingungan, dan peningkatan detak jantung.
Halaman 2 dari 3
(dpy/up)
-

Video: WHO Kirim Pasokan Medis dan Tim Bedah ke Gaza
Video: WHO Kirim Pasokan Medis dan Tim Bedah ke Gaza
-

Cuaca Panas Bak Disembur Naga Terjadi di RI, Dokter Wanti-wanti Efeknya ke Jantung
Jakarta –
Siapa yang merasakan cuaca panas belakangan ini? Dalam beberapa waktu terakhir ada banyak netizen yang mengeluhkan cuaca lebih panas daripada biasanya.
“Ini cuaca apaan njir panas banget,” ucap pengguna media sosial X @c***lk***l, dikutip detikcom.
“Ini tuh cuaca panas karna apasi?? ya Allah make ac+kipas gak berasa ttp aja kek disembur naga,” kata netizen lain.
Meski cuaca panas akrab dengan masyarakat Indonesia, nyatanya tetap harus waspada. Cuaca panas secara ekstrem rupanya dapat memengaruhi kesehatan jantung, khususnya pada orang-orang yang sudah memiliki masalah kardiovaskular.
Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, SpJP(K), menjelaskan cuaca panas membuat tubuh bekerja lebih keras. Jantung harus memompa darah lebih cepat ke kulit agar panas bisa dilepaskan. Menurutnya, kondisi ini yang dapat memperberat kinerja jantung.
“Pada orang dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau gagal jantung, kondisi ini bisa memicu gejala memburuk, seperti sesak, berdebar, atau bahkan serangan jantung,” jelas dr Vito ketika dihubungi detikcom, Kamis (16/10/2025).
Selain itu, cuaca panas dapat memengaruhi kondisi jantung melalui mekanisme dehidrasi. Cuaca panas dapat meningkatkan penguapan keringat untuk mendinginkan tubuh, sehingga membuat banyak cairan tubuh menghilang.
Jika tidak segera digantikan dengan asupan air yang cukup, ini dapat memicu dehidrasi yang mengganggu fungsi organ dan keseimbangan elektrolit.
“Selain itu, dehidrasi karena banyak berkeringat juga bisa menyebabkan darah lebih kental, sehingga risiko penggumpalan meningkat,” tandasnya.
Halaman 2 dari 2
(avk/suc)


