Jenis Media: Kesehatan

  • BMKG Imbau Warga Hindari Paparan Matahari Langsung Jam 10-16 WIB, Ini Alasannya

    BMKG Imbau Warga Hindari Paparan Matahari Langsung Jam 10-16 WIB, Ini Alasannya

    Jakarta

    Kondisi cuaca pada saat peralihan musim dari awal hingga pertengahan Oktober, diwarnai dengan cuaca panas dan terik yang terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Hal ini didukung oleh kombinasi gerak semu matahari, yang pada bulan Oktober sudah berada sedikit di selatan ekuator, sehingga wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima pemanasan yang intens.

    Selain itu, pengaruh Monsun Australia turut berkontribusi terhadap peningkatan suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia.

    Berdasarkan hasil pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam beberapa hari terakhir, suhu maksimum udara tercatat mencapai 38 derajat celcius di beberapa lokasi. Daerah yang mengalami suhu panas antara lain Karanganyar, Jawa Tengah (38,2 derajat celcius) Majalengka, Jawa Barat (37,6 derajat celcius), Boven Digoel, Papua (37,3 derajat celcius), dan Surabaya, Jawa Timur (37,0 derajat celcius).

    Imbas hal tersebut, BMKG mengimbau untuk menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto hal ini dikarenakan pukul tersebut intensitas radiasi matahari berada pada titik tertinggi.

    Selain itu, ia juga menyarankan untuk menggunakan pelindung diri seperti topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya (sunscreen) saat harus beraktivitas di luar ruangan.

    “Perbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menurunkan suhu tubuh,” ucapnya kepada detikcom saat dihubungi Selasa, (14/10/2025).

    “Kurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis. Pantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, termasuk aplikasi InfoBMKG dan akun media sosial resminya,” lanjutnya.

    BMKG menegaskan fenomena ini masih tergolong normal untuk periode pancaroba, meski dampaknya kini terasa lebih ekstrem karena perubahan iklim global dan urbanisasi yang memperparah efek panas permukaan.

    “Yang penting masyarakat tetap tenang, tetapi waspada. Pastikan kondisi tubuh terjaga, kurangi aktivitas di bawah matahari langsung, dan ikuti perkembangan cuaca dari sumber resmi,” tutup Guswanto.

    Di sisi lain, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat pada sore hingga malam hari akibat adanya aktivitas konvektif lokal terjadi di beberapa wilayah, seperti Belawan, Sumatera Utara (117,6 mm/hari), Deli Serdang, Sumatera Utara (110,4 mm/hari), dan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (88,4 mm/hari).

    Kondisi ini menunjukkan, meskipun cuaca panas dan terik masih mendominasi pada pagi hingga siang hari di sejumlah wilayah Indonesia, potensi pembentukan awan konvektif dengan intensitas hujan tinggi pada sore hingga malam hari masih tetap signifikan, sejalan dengan karakteristik periode transisi musim dari kemarau menuju musim hujan di wilayah tropis.

    Cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan masih didominasi oleh cuaca cerah hingga berawan. Kondisi ini berpeluang terjadi hingga akhir Oktober atau awal November 2025. Meskipun demikian, potensi hujan yang bersifat lokal masih dapat terjadi pada sore hingga/atau malam hari di beberapa wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

    Cuaca Terik Menyengat

    9 Konten

    Cuaca terik menyengat diprediksi akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025. Menurunnya daya tahan tubuh membuat keluhan flu dan batuk meningkat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Teh Hijau Vs Kopi, Mana yang Bisa Cegah Otak Tak Cepat Pikun?

    Teh Hijau Vs Kopi, Mana yang Bisa Cegah Otak Tak Cepat Pikun?

    Jakarta

    Dalam kesehatan otak, banyak orang telah mencoba berbagai makanan dan perubahan gaya hidup. Tetapi, satu hal terlintas dalam pikiran adalah minuman antioksidan mana yang paling ampuh untuk otak.

    Kebanyakan orang percaya kopi adalah cara terbaik menyegarkan otak dan tetap fokus pada pekerjaan. Itu membantu pekerjaan tanpa merasa mengantuk sepanjang hari.

    Beberapa orang mengatakan bahwa teh hijau lebih baik karena meningkatkan energi, membuang racun tubuh, dan membantu fungsi kognitif yang lebih baik. Lalu, mana yang lebih efektif?

    Dikutip dari Times of India, ahli saraf Dr Robert Lowe menjelaskan manfaat dari kedua minuman tersebut.

    1. Secangkir Kopi dapat Meningkatkan Kinerja Otak

    Kopi lebih dari sekadar ritual pagi, tetapi bisa bermanfaat untuk otak. Bagi sebagian orang, secangkir kopi segar tanpa tambahan gula mungkin satu-satunya cara untuk memulai pagi.

    Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan penurunan penumpukan plak, yang menjadi salah satu indikator utama penuaan dan penyebab penyakit Alzheimer.

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan di PubMed Central, menyatakan bahwa kopi mengandung lebih dari 1.000 senyawa bioaktif. Itu termasuk kafein, polifenol, antioksidan, dan trigonelin, yang banyak di antaranya memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, neuroprotektif, anti kanker, dan pelindung jantung.

    Selain itu, kopi dapat mengurangi kemungkinan Alzheimer hingga 65 persen dan Parkinson 29 persen. Tetapi, ada pula kekurangannya yaitu dapat mengganggu penyerapan zat besi, pengobatan osteoporosis, dan beberapa antibiotik.

    2. Teh Hijau Meningkatkan Kognitif yang Lebih Tenang

    Teh hijau memiliki manfaat tersendiri untuk meningkatkan kinerja otak, dan juga memberikan energi yang menenangkan. Sebuah studi yang dipublikasikan dengan judul ‘Studi kohort longitudinal yang menunjukkan efek menguntungkan dari konsumsi teh hijau dan kopi dalam jumlah sedang terhadap pencegahan demensia: Studi Kesehatan Mental JPHC Saku’ menyimpulkan bahwa 2-3 cangkir teh hijau per hari secara signifikan mengurangi risiko penurunan kognitif.

    Namun, hal ini hanya diamati pada individu yang lebih tua. Tidak ada efek signifikan yang ditemukan pada seluruh sampel yang mencakup orang yang lebih muda.

    Ini untuk mengingatkan bahwa lebih banyak tidak selalu lebih baik. Tetapi, dosis teh hijau yang lebih tinggi (lebih dari 4 cangkir) tidak meningkatkan manfaatnya.

    Menurut Robert Lowe, kopi merupakan peningkatan kognitif, terutama karena kandungan kafein yang membantu meningkatkan fokus, daya ingat, dan rentang perhatian. Kopi juga kaya polifenol, senyawa yang memberi warna gelap pada kopi, yang bermanfaat untuk kesehatan usus, mikroba usus yang terkait dengan fungsi otak.

    Sementara teh hijau, selain membantu menyeimbangkan energi, minuman ini mengandung L-theanine, asam amino yang meningkatkan ketenangan dan relaksasi. Teh hijau juga ramah usus dan mengandung polifenol, seperti kopi yang mendukung kesehatan usus dan pada gilirannya menutrisi otak melalui poros usus-otak.

    Kesimpulannya, kopi maupun teh hijau menawarkan manfaat yang kuat. Tetapi, kopi mungkin sedikit lebih merangsang energi, sementara teh hijau memberikan energi yang lebih halus dan lebih tenang.

    Namun, pada akhirnya semua kembali ke pilihan yang nyaman untuk tubuh masing-masing.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kata Hasil Studi Konsumsi Kafein Bisa Kurangi Kadar Lemak Tubuh”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Cara LeBron James Jaga Kebugaran di Usia 40, Gampang Banget Ditiru Nih!

    Cara LeBron James Jaga Kebugaran di Usia 40, Gampang Banget Ditiru Nih!

    Jakarta

    Bagi pecinta bola basket, nama LeBron James tentu tidak asing. Di usia 40 tahun, bintang Los Angeles Lakers masih memiliki kebugaran prima dan cukup kompetitif pada musim ke-23-nya di NBA. Lalu, apa sih rahasianya?

    Dikutip dari Times of India, LeBron yang telah empat kali menjuarai NBA, empat kali menjadi MVP NBA dan final MBA ini memiliki rutinitas dalam hal menjaga kebugaran tubuhnya. Tak ayal, pencetak skor terbanyak sepanjang masa liga ini tidak menunjukkan penurunan performa, bahkan di 22 musim sebelumnya.

    Tidur Cukup Adalah Kuncinya

    Pendekatan LeBron terhadap kebugarannya adalah angkat beban dan kardio. Pada level ini, tentunya bisa ditiru oleh siapa saja yang ingin mencoba memulai menjaga kebugaran ala pebasket NBA.

    Namun, sebagai pebasket papan atas, dirinya juga mendapatkan akses untuk pemulihan canggih dari tim. Teknologi ini meliputi ruang oksigen hiperbarik, yakni terapi cahaya merah dan krioterapi untuk mempercepat pemulihan otot.

    Legenda basket ini juga mengandalkan sesi berendam di air panas dan dingin untuk meningkatkan sirkulasi dan pemulihan otot.

    Namun, di antara semua teknologi canggih tersebut, ada satu hal yang tidak bisa digantikan terkait menjaga kebugaran LeBron, yakni tidur cukup.

    “Kami sudah mencoba segalanya selama 20 tahun. Tapi, yang terpenting adalah apa yang bisa dia (LeBron) dapatkan secara gratis, yaitu tidur,” kata pelatih pribadi LeBron James, Mike Mancias.

    Menurut LeBron, mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas adalah cara pemulihan terbaik yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Dirinya bahkan mengalokasikan dua jam untuk tidur siang sebelum pertandingan.

    Diet ala LeBron James

    Program diet LeBron tentunya disesuaikan dengan kebutuhan atlet elit, yakni clean eating, tinggi protein, dan tinggi karbohidrat komples. Dirinya fokus pada daging tanpa lemak, ikan, buah, sayur, serta menghindari minuman manis, makanan yang digoreng, dan makanan olahan.

    Dirinya juga melengkapi makanannya dengan protein shake dan minuman pemulihan kaya karbohidrat untuk menjaga massa otot dan daya tahan.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/naf)

  • Terungkap Minuman yang Manfaatnya Dahsyat, Turunkan Kolesterol-Tekanan Darah Tinggi

    Terungkap Minuman yang Manfaatnya Dahsyat, Turunkan Kolesterol-Tekanan Darah Tinggi

    Jakarta

    Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa minum teh dapat melindungi jantung, menurunkan tekanan darah, memperbaiki kadar kolesterol. Bahkan, bisa menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

    Seorang ilmuwan teh dari Tea Advisory Panel, Dr Tim Bond mengatakan manfaat teh bagi jantung telah diketahui selama bertahun-tahun. Dan penelitian ilmiah terbaru telah mengonfirmasi betapa sehatnya teh bagi jantung.

    “Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Nutrition menyoroti alasan manfaat teh bagi jantung, menyoroti kandungan polifenolnya yang kaya, dan menekankan manfaat nyata dari minum teh setiap hari untuk menjaga jantung kita dalam kondisi prima,” beber Dr Bond, dikutip dari Mirror UK.

    “Senyawa polifenol spesifik, flavan-3-ol, dapat menjelaskan mengapa teh memiliki efek menguntungkan pada tekanan darah, kesehatan jantung, risiko stroke, dan diabetes tipe 2. Faktanya, senyawa flavonoid ini dapat mengurangi risiko penyakit kronis hingga seperlima (19 persen) dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 13 persen,” lanjutnya.

    Menurut Dr Bond, sebagian besar flavonoid dalam pola makan masyarakat Inggris berasal dari teh hitam. Orang yang meminumnya mendapatkan 698 mg per hari, dibandingkan dengan orang yang tidak minum teh yang hanya mendapatkan 33 mg per hari.

    Faktanya, manfaat yang disarankan dari senyawa-senyawa ini sedemikian rupa sehingga American Society for Nutrition telah mengusulkan pedoman bioaktif diet pertama. Mereka merekomendasikan asupan 400-600 mg/hari flavan-3-ol untuk meningkatkan kesehatan kardiometabolik. Itu setara dengan sekitar empat cangkir teh sehari.

    Manfaat Minum Teh

    “Hal ini menegaskan manfaat teh terhadap tekanan darah, dengan manfaat penurunan tekanan darah terlihat dengan mengonsumsi teh antara satu hingga empat cangkir setiap hari. Konsumsi teh jangka panjang terbukti bermanfaat bagi fungsi pembuluh darah, yang kemungkinan membantu menjelaskan dampaknya terhadap tekanan darah,” terang Dr Bond.

    “Teh hitam terbukti memiliki manfaat khusus dalam menurunkan tekanan darah ketika faktor risiko jantung lainnya seperti homosistein tinggi. Para penulis dalam studi Frontiers mengatakan bahwa kandungan flavonoid dalam teh hitam tampaknya juga bertanggung jawab atas dampak penurunan kolesterol teh, dengan kandungan flavonoid yang tinggi dalam teh hitam dikaitkan dengan efek penurunan kolesterol ini.”

    Studi ini juga menemukan bahwa teh meningkatkan kadar glukosa darah dan cara tubuh mengelola insulin, yang vital dalam diabetes dan pre-diabetes. Selain itu, mengingat diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung, teh dapat membantu mengatur glukosa darah sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.

    Dr Bond menegaskan faktanya, makalah ini mencatat bahwa satu cangkir teh tambahan setiap hari dapat mengurangi risiko kematian terkait kardiovaskular, penyakit apapun yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah sebesar 4 persen.

    “Kita ‘kehilangan sesuatu’ dalam hal cara sederhana dan harian ini untuk melindungi jantung kita. Kita sebaiknya mengonsumsi 3-4 cangkir teh sehari, yang akan memberi kita 400-600 mg polifenol flavan-3-ol setiap hari yang meredam peradangan dan stres dalam tubuh kita, termasuk jantung dan pembuluh darah,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Tanda-tanda Seseorang Alami Kolesterol Kambuh”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Wanita Ini Hampir Meninggal usai Komplikasi Batu Ginjal, Ini Awal Mulanya

    Wanita Ini Hampir Meninggal usai Komplikasi Batu Ginjal, Ini Awal Mulanya

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 31 tahun hampir meninggal dunia akibat kondisi yang dikira infeksi saluran kemih (ISK) ringan. Tetapi, gejala yang dialami wanita bernama Lauren Carson memburuk dan berkembang menjadi nyeri punggung parah dan kebingungan, disertai menggigil dan demam tinggi yang tidak biasa.

    Tanpa ia tahu, infeksi yang dialaminya memicu batu ginjal dan syok septik. Syok septik merupakan suatu kondisi berbahaya, infeksi menyebar ke aliran darah dan menyebabkan kegagalan organ.

    Dalam 24 jam, Lauren menghadapi risiko kematian kritis dan membutuhkan operasi darurat untuk menyelamatkan nyawanya.

    Awal Mula Gejala Muncul

    Lauren mulai mengalami gejala yang diyakininya sebagai gejala ISK ringan pada Agustus 2025. Seperti kebanyakan perempuan, ia berasumsi bahwa infeksi tersebut akan sembuh dengan antibiotik.

    Ia mengunjungi dokter umum dan diresepkan pengobatan selama seminggu, dengan harapan akan membaik. Tetapi, gejalanya tidak kunjung membaik.

    Ketika berlibur di Mallorca, Lauren merasa tidak enak badan tetapi hanya dikira sebagai kelelahan karena beraktivitas di iklim hangat. Sesampainya di rumah, kondisinya memburuk dengan nyeri punggung parah yang membuatnya tidak dapat bekerja dan langsung pergi ke rumah sakit.

    “Saya pikir mengalami cedera otot karena berlari, tetapi ternyata bukan itu,” beber Lauren yang dikutip dari Times of India.

    Lauren mengalami ISK yang telah menyebabkan pembentukan batu ginjal. Komplikasi ini tidak disadari hingga infeksinya menjadi kritis.

    Lauren memiliki enam batu ginjal, yang diyakini disebabkan oleh ISK. Infeksinya meningkat dengan cepat, menyebabkan tubuhnya mengalami syok septik, respons yang mengancam jiwa di mana infeksi menyebar ke aliran darah.

    “Saya mengalami syok septik dalam waktu enam jam. Kadar sel darah saya sangat tinggi, dan saya tidak dapat mengingat apa pun,” jelasnya.

    Menjalani Operasi

    Dokter memberitahu Lauren bahwa ia membutuhkan operasi darurat dalam waktu 24 jam, untuk mengangkat batu ginjal dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Operasi itu berhasil, dan ia kini sedang pemulihan.

    “Sebagai seorang wanita, Anda berasumsi itu hanya ISK dan minum air putih atau jus cranberry akan membantu. Saya tidak pernah menyangka itu menjadi sesuatu yang begitu serius,” tutur Lauren.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Mitos atau Fakta: ISK Lebih Sering Terjadi pada Perempuan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Video Kemenkes Minta BGN Tugaskan Satu Ahli Lagi untuk Jamin Mutu MBG

    Video Kemenkes Minta BGN Tugaskan Satu Ahli Lagi untuk Jamin Mutu MBG

    Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) minta Badan Gizi Nasional (BGN)
    menambah satu tenaga ahli di bidang kesehatan lingkungan
    di setiap satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG) untuk mencegah bertambahnya kasus keracunan. Atas penambahan itu totalnya ada 4 orang ahli di setiap SPPG yang menjamin kualitas dan keamanan MBG.

    “ini gak gampang lho nambah satu karyawan khusus kesehatan lingkungan
    di dalam suatu BGN. Berarti kan anggarannya nambah semua itu tapi kita minta dan disetujui. Ini suatu hal yang luar biasa”, ungkap Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus.

    Klik di sini untuk menonton video 20Detik lainnya!

    (/)

  • US FDA Percayakan BPOM soal Sertifikasi Keamanan Rempah Indonesia

    US FDA Percayakan BPOM soal Sertifikasi Keamanan Rempah Indonesia

    Jakarta

    Indonesia mencatat sejarah baru di kancah global. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI resmi dipercaya oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) sebagai Lembaga Sertifikasi Impor (Certifying Entity/CE) untuk produk rempah-rempah Indonesia yang masuk ke pasar Amerika Serikat.

    Keputusan ini tertuang dalam Letter of Intent yang ditandatangani Donald A. Prater, Principal Deputy Director for Human Foods Program FDA, dan diumumkan melalui Import Alert 99-52.

    Langkah tersebut menandai pengakuan resmi terhadap kapasitas pengawasan pangan Indonesia di tingkat dunia.

    “FDA tidak sembarangan memberi mandat seperti ini. Mereka menilai bukan hanya teknis, tapi juga komitmen dan integritas sistem pengawasan Indonesia. Ini momentum pengakuan global,” beber Kepala BPOM RI Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).

    Sebelumnya, sertifikasi ekspor rempah Indonesia ke AS dilakukan oleh lembaga pihak ketiga di luar negeri. Kini, untuk pertama kalinya, BPOM diberi kewenangan langsung oleh FDA, menandakan posisi sejajar dengan otoritas pangan dunia seperti FDA (Amerika), EFSA (Eropa), dan MHRA (Inggris).

    FDA berharap BPOM dapat menjamin keamanan rempah dari potensi kontaminasi isotop Cesium-137, unsur radioaktif yang menjadi perhatian utama di pasar AS.

    “Kami akan melibatkan BRIN dan BAPETEN agar seluruh protokol pemeriksaan bersifat ilmiah, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan di forum global,” tegas Taruna.

    Dengan mandat ini, Indonesia tak hanya mengekspor rempah, tetapi juga mengekspor standar dan kepercayaan internasional.
    BPOM kini berperan aktif dalam pembahasan teknis sertifikasi pangan global, sejajar dengan lembaga internasional lainnya.

    “Ini bukan hanya soal ekspor rempah, tapi tentang posisi Indonesia di dunia. Kita tidak lagi sekadar mengikuti standar, melainkan dipercaya ikut menetapkannya,” ujar Taruna.

    Penunjukan FDA kepada BPOM menandai babak baru diplomasi pangan Indonesia, rempah menjadi simbol kedaulatan sains dan reputasi bangsa di panggung global.

    (naf/naf)

  • Benarkah Minum Air Kelapa Bisa Cegah Batu Ginjal? Begini Kata Peneliti IPB

    Benarkah Minum Air Kelapa Bisa Cegah Batu Ginjal? Begini Kata Peneliti IPB

    Jakarta

    Batu ginjal merupakan salah satu gangguan paling umum pada sistem kemih. Pakar biomedis, farmasi, dan toksikologi sekaligus dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) Rini Madyastuti Purwono mengungkapkan batu ginjal menempati urutan ketiga gangguan sistem kemih.

    Kasusnya cenderung kambuh dalam lima hingga 10 tahun setelah kejadian pertama.

    “Batu ginjal terbentuk dari penumpukan massa kristal dalam kondisi jenuh yang bertahan lama di dalam sistem kemih. Kristal-kristal ini dapat mengandung berbagai senyawa organik dan anorganik, seperti kalsium, magnesium, fosfat, dan sel-sel luruh,” jelasnya yang dikutip dari laman resmi IPB.

    Menurutnya, kekambuhan kasus ini menjadikan penanganan preventif sebagai langkah yang harus diutamakan. Rini menyebutkan bahwa ukuran batu ginjal yang besar dapat menyebabkan nyeri hebat, bahkan pingsan akibat penyumbatan pada saluran kemih.

    Proses pembentukan batu ginjal atau urolitiasis sangat kompleks, melibatkan ketidakseimbangan antara faktor pemicu. Misalnya seperti hiperkalsiuria, hiperfosfatemia, dan hipomagnesemia, dengan faktor pH urine yang memengaruhi jenis batu yang terbentuk.

    “Lingkungan asam cenderung membentuk batu kalsium oksalat, sementara lingkungan basa memicu pembentukan batu jenis strutive, yang biasanya berkaitan dengan infeksi,” terangnya.

    Lantas, Bisakah Air Kelapa Mencegah Batu Ginjal?

    Dalam sebuah penelitian terbaru, air kelapa terbukti memiliki potensi besar sebagai agen alami untuk mencegah pembentukan batu ginjal. Air kelapa mengandung magnesium, fosfat, kalium, sitrat, dan antioksidan yang berperan aktif dalam menghambat proses nukleasi hingga agregasi kristal pembentuk batu ginjal.

    “Magnesium dalam air kelapa mampu bersaing dengan kalsium untuk membentuk magnesium oksalat yang lebih mudah larut. Fosfat juga membantu membentuk senyawa yang mudah larut, sehingga mencegah kristal membesar,” ujar Rini.

    dr Rini menambahkan bahwa kandungan kalium dan sitrat dalam air kelapa dapat membantu mengubah suasana urine dari asam menjadi basa, yang bermanfaat dalam pencegahan batu ginjal jenis kalsium oksalat. Selain itu, efek diuretik air kelapa meningkatkan volume urine, sehingga mengencerkan konsentrasi mineral pembentuk batu.

    Dalam uji pre-klinis yang dilakukan pada hewan percobaan, pemberian air kelapa secara ad libitum menunjukkan hasil yang signifikan. Parameter seperti kadar Nitrogen Urea Darah (BUN) dan kreatinin menurun, kerusakan nefron lebih rendah, dan tidak ditemukan endapan kristal di tubulus ginjal.

    “Ini merupakan bukti kuat bahwa air kelapa dapat mencegah kekambuhan batu ginjal, terutama bila dikonsumsi secara teratur satu hingga dua cangkir per hari,” kata Rini.

    Selain air kelapa, rebusan daun alpukat juga menunjukkan efek serupa. Ekstraknya bekerja sebagai diuretik dan antioksidan yang membantu mencegah penggumpalan kristal dan memperbaiki jaringan ginjal yang rusak.

    Namun, Rini mencatat bahwa pengelolaan alami hanya efektif untuk pencegahan batu ginjal berukuran kecil.

    “Untuk batu ginjal berukuran besar, penanganannya tetap harus melibatkan prosedur medis seperti operasi atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) di rumah sakit,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Opsi Selain Air Kelapa untuk Dikonsumsi Setelah Lari Maraton”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Soal Pemicu Kematian Penulis ‘I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki’

    Soal Pemicu Kematian Penulis ‘I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki’

    Jakarta

    Penulis ternama di Korea Selatan Baek Se-hee meninggal dunia. Wanita yang terkenal lewat karya bukunya yang berjudul ‘I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki’ menghembuskan napas terakhirnya di usia 35 tahun.

    Sejauh ini, penyebab kematiannya masih belum diungkapkan. Tetapi, Badan Donasi Organ Korea mengungkapkan bahwa Baek telah mendonorkan jantung, paru-paru, hati, dan kedua ginjalnya yang berhasil menyelamatkan banyak nyawa.

    Wanita kelahiran 1990 itu juga diketahui menjalani perawatan psikiatris selama hampir satu dekade. Ia sering kali memanfaatkan pengalamannya sendiri untuk mengeksplorasi kompleksitas kesehatan mental.

    Ide untuk memoarnya muncul setelah ia mulai membagikan kutipan dari catatan terapinya di sebuah blog, sebuah refleksi yang beresonansi dengan banyak pembaca daring.

    Pertama kali diterbitkan di Korea pada tahun 2018 dan kemudian di Inggris oleh Bloomsbury pada tahun 2022, I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki menggabungkan percakapan jujur dengan psikiaternya tentang distimia, suatu bentuk depresi yang persisten, dan esai-esai yang sangat pribadi tentang perjuangan, citra diri, dan keinginannya untuk sembuh.

    Diketahui, Baek mengidap kondisi yang disebut sebagai distimia. Itu merupakan suatu bentuk depresi yang persisten.

    Dalam bukunya ‘I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki’, Baek menggabungkan percakapannya dengan psikiaternya tentang distimia. Ia juga mencantumkan esai-esai yang sangat pribadi tentang perjuangan, citra diri, dan keinginannya untuk sembuh.

    Menyoal Distimia

    Dikutip dari Times of India, distimia atau gangguan persisten adalah bentuk depresi yang berlangsung lama, tetapi lebih ringan. Tidak seperti kesedihan biasa, distimia mempengaruhi suasana hati, energi, dan pikiran seseorang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

    Banyak orang dengan distimia juga dapat mengalami episode depresi mayor. Depresi adalah kondisi medis serius yang mengubah cara seseorang makan, tidur, berpikir, dan merasa tentang diri mereka sendiri.

    Depresi bukanlah masalah kehilangan kesadaran atau tanda kelemahan. Ini dapat pulihkan dengan terapi, pengobatan, atau keduanya.

    Menurut Johns Hopkins Medicine, distimia memengaruhi wanita dua kali lebih sering daripada pria. Beberapa individu juga mungkin mengalami depresi mayor atau gangguan bipolar.

    Meskipun tidak ada penyebab tunggal yang diketahui, kondisi ini sering diturunkan dalam keluarga, meskipun gen spesifiknya belum teridentifikasi.

    Gejala Distimia

    Meskipun lebih ringan daripada depresi mayor, distimia bersifat persisten dan dapat secara signifikan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Gejalanya meliputi:

    Perasaan sedih, hampa, atau cemas yang berkepanjangan.Kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan.Energi rendah atau kelelahan kronis.Perasaan putus asa.Perubahan nafsu makan atau berat badan.Gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur berlebihan.Merasa harga diri rendah.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: CISDI Ungkap Alasan Kesehatan Mental Masih Disepelekan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Video: Dirut BPJS Kesehatan Sebut Lansia Kesulitan Akses Mobile JKN

    Video: Dirut BPJS Kesehatan Sebut Lansia Kesulitan Akses Mobile JKN

    Jakarta – Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut lanjut usia (lansia) kesulitan dalam mengakses aplikasi Mobile JKN karena minimnya literasi. Ghufron berharap agar orang di sekitar lansia dapat membantu mereka dalam mengakses aplikasi Mobile JKN.

    Diketahui, aplikasi Mobile JKN dapat berguna bagi peserta BPJS Kesehatan untuk skrining riwayat kesehatan awal secara mandiri untuk mendeteksi potensi risiko penyakit.

    Klik di sini untuk menonton video 20Detik lainnya!

    (/)