Jenis Media: Kesehatan

  • Otak Laki-laki Disebut Lebih Cepat Menyusut dari Wanita, Kok Bisa? Begini Penjelasan Studi

    Otak Laki-laki Disebut Lebih Cepat Menyusut dari Wanita, Kok Bisa? Begini Penjelasan Studi

    Jakarta

    Seiring bertambahnya usia, otak pria diduga menyusut lebih cepat dibandingkan wanita. Temuan ini terungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).

    Dikutip dari laman Science Alert, otak manusia secara alami memang akan menyusut seiring pertambahan usia. Pada penderita Alzheimer, penyusutan tersebut bahkan terjadi lebih drastis hingga menyebabkan kehilangan volume otak yang signifikan.

    Menariknya, meskipun perempuan dua kali lebih sering didiagnosis mengidap Alzheimer dibandingkan pria, informasi tentang bagaimana perbedaan jenis kelamin memengaruhi volume otak masih terbatas.

    Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa otak perempuan cenderung mengalami penyusutan materi abu-abu dan materi putih pada tingkat yang lebih lambat dibandingkan otak laki-laki.

    “Jika otak wanita mengalami penurunan lebih banyak, hal itu bisa jadi menjelaskan tingginya prevalensi Alzheimer,” ujar rekan penulis Anne Ravndal, seorang ahli saraf di Universitas Oslo di Norwegia.

    Ravndal beserta tim peneliti internasional mengumpulkan lebih dari 12.000 pemindaian otak yang dikumpulkan dari peserta berusia 17-95 tahun. Setiap orang menjalani setidaknya dua MRI otak dengan interval rata-rata sekitar 3 tahun di antara keduanya.

    Setelah menyesuaikan perbedaan ukuran otak berdasarkan jenis kelamin, tim menemukan bahwa pria menunjukkan penurunan di lebih banyak wilayah otak, termasuk banyak bagian korteks pada usia yang lebih tua.

    Sementara, wanita menunjukkan penurunan di lebih sedikit wilayah dan ketebalan korteks mereka tidak terlalu berubah seiring bertambahnya usia.

    Temuan ini menunjukkan bahwa ada perbedaan jenis kelamin yang nyata dalam ‘biology of aging’. Meski demikian, hasil tersebut harus ditafsirkan dengan hati-hati. Sebab, masih diperlukan lebih banyak penelitian.

    Meski penelitian tenang biologi otak yang menua sudah dilakukan secara luas, bidang ini masih menunjukkan ketimpangan besar besar berdasarkan jenis kelamin. Pada tahun 2019, hanya 5 persen studi yang dipublikasikan di bidang ilmu saraf atau psikiatri yang mempertimbangkan pengaruh jenis kelamin.

    Hasil penelitiannya pun masih tidak konsisten. Hingga kini belum jelas apakah pria dan wanita mengalami penurunan fungsi otak dengan tingkat atau kecepatan yang berbeda.

    Di sisi lain, beberapa studi menunjukkan pria mengalami penurunan lebih tajam pada materi abu-abu dan materi putih otak, sementara studi lain justru menemukan penurunan yang lebih besar pada wanita.

    Penelitian baru ini yang dipimpin oleh para peneliti di Universitas Oslo, Norwegia berusaha memperjelas gambaran tersebut. Dari dua jenis kelamin, para peneliti menemukan perbedaan berdasarkan jenis kelamin dalam volume otak total, volume otak subkortikal, ketebalan korteks, dan luas permukaan, di antara puluhan pengukuran lainnya.

    Apa arti dari kehilangan ini bagi fungsi kognitif masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Para ilmuwan baru mulai memahami bagaimana bentuk otak terkait dengan penyakit serta beberapa stud i menunjukkan bahwa penyusutan otak terkadang bisa bermanfaat.

    Lokasi hilangnya volume tentu bisa memberi petunjuk penting. Tapi yang mengejutkan, Ravndal dan tim tidak menemukan perbedaan dalam perubahan volume di hippocampus, pusat saraf untuk memori dan pembelajaran yang berperan erat dalam demensia.

    Dalam penelitian baru ini, perempuan mulai menunjukkan penurunan hippocampus yang lebih cepat pada usia yang lebih tua, setelah harapan hidup mereka diperhitungkan. Tapi, hal ini mungkin hanya merupakan penundaan penuaan, akibat perempuan yang hidup lebih lama dari laki-laki. Belum tentu hal ini merupakan tanda yang menjelaskan risiko demensia.

    Saat penulis membandingkan pria dan wanita yang diprediksi akan hidup dalam jangka waktu yang sama, sebagian penurunan otak antara kedua jenis kelamin seimbang.

    Membedakan pengaruh jenis kelamin terhadap otak dari faktor genetik dan lingkungan lainnya buka hal yang mudah. Terlebih, karena kurangnya penelitian jangka panjang yang mendalam.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/suc)

  • Sering Dapat Nilai 100 di Ujian Matematika? Coba Jawab 5 Tes Ini Selama 10 Detik!

    Sering Dapat Nilai 100 di Ujian Matematika? Coba Jawab 5 Tes Ini Selama 10 Detik!

    Sering Dapat Nilai 100 di Ujian Matematika? Coba Jawab 5 Tes Ini Selama 10 Detik!

  • 7 Hal yang Umumnya Dihindari oleh Orang dengan IQ Tinggi, Termasuk Mengeluh

    7 Hal yang Umumnya Dihindari oleh Orang dengan IQ Tinggi, Termasuk Mengeluh

    Jakarta

    Orang dengan IQ tinggi memahami bahwa waktu adalah sumber daya yang terbatas. Karena itu, mereka cenderung menyederhanakan berbagai hal yang mereka kerjakan agar lebih efisien. Mereka terus mencari cara untuk berkembang, terbuka terhadap perubahan sudut pandang, dan tidak ragu mencoba hal-hal baru.

    Selain itu, mereka memanfaatkan kemampuan berpikirnya untuk melakukan refleksi diri dan membangun kesadaran diri yang lebih baik. Dikutip dari laman Your Tango, orang ber-IQ tinggi biasanya tidak akan membuang waktu untuk hal-hal berikut ini:

    1. Mengeluh

    Orang dengan IQ tinggi tidak pernah membuat waktu mereka untuk mengeluh. Mereka ahli dalam mengungkapkan perasaan, tapi mereka juga tahu kalau bersikap terlalu negatif tidak ada gunanya.

    Psikolog Guy Winch mengatakan, mengeluh terus menerus tidak banyak membantu mengubah keadaan. Curahan hati dan keluhan hanya akan memperburuk perasaan, tanpa menyelesaikan masalah apapun.

    “Ketika kita memiliki begitu banyak ketidakpuasan dan frustasi, tapi yakin tidak berdaya untuk berbuat banyak atau mencapai hasil yang diinginkan, kita pun merasa tidak berdaya, putus asa, menjadi korban, dan merasa buruk tentang diri sendiri,” katanya.

    Menurutnya, akumulasi frustasi dan ketidakberdayaan ini bsia menumpuk seiring waktu dan memengaruhi suasana hati, harga diri, dan bahkan kesehatan mental secara umum.

    Orang dengan IQ tinggi tidak membuang-buang waktu mereka dengan berfokus pada kekecewaan. Mereka justru fokus pada penyelesaian masalah dan mengubah keadaan mereka.

    2.Menghawatirkan Masa Depan

    Ada orang-orang yang menghabiskan seluruh hidup mereka dengan mengkhawatirkan masa depan. Hal tersebut membuat mereka tidak menyadari kehidupan yang sudah dijalani.

    Orang-orang dengan IQ tinggi tidak pernah membuang waktu mereka dengan menkhawatirkan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, termasuk apa yang mungkin terjadi di masa depan.

    Khawatir tidak membuat hal-hal sulit menjadi mudah dihadapi. Menurut Psikolog Nick Wignall, kekhawatiran memberi ilusi kepastian. Tapi, pada akhirnya kekhawatiran justru membuat seseorang rapuh.

    “Orang-orang yang cerdas secara emosional memahami bahwa hidup pada dasarnya penuh ketidakpastian,” jelasnya.

    “Mereka memahami bahwa lebih baik menghadapi kenyataan ini dengan mata jernih daripada hidup dalam penyangkalan,” tambahnya.

    3. Berusaha untuk Menjadi Sempurna

    Orang ber-IQ tinggi mengetahui bahwa kesempurnaan bukan hanya musuh dari kemajuan, tapi juga hanyalah kebohongan belaka. Mereka tidak mau membuang waku untuk mencoba sesuatu yang mustahil untuk dicapai.

    Pendiri Rocky Mountain Counselng Services, Monca Ramunda, seorang perfeksionis melihat apapun yang dihasilkan hanya sebagai sesuatu yang cukup baik, tapi dia memaksakan diri pada standar yang tidak realistis.

    “Perfeksionisme dapat merampas kebahagiaan dan kemampuan Anda untuk menikmati kesuksesan,” jelasnya

    Kesalahan justru berharga, sebab mengajarkan apa yang sebaiknya tidak dilakukan. Sehingga, seseorang bisa memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk meraih kesuksesan.

    4. Mengatakan “Ya” untuk Segalanya

    Apakah kamu termasuk orang yang selalu bilang “Ya”? Orang-orang dengan IQ tinggi mahir dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

    Mereka tahu bahwa menetapkan batasan yang jelas adalah kunci manajemen waktu yang efektif. Sehingga, mereka tidak membuang-buang waktu untuk mengatakan “Ya” setiap kali diminta melakukan sesuatu.

    Menurut terapis bernama Merle Yoste, selalu berkata “Ya” bukanlah cara hidup yang sehat secara emosional. Jika seseorang selalu memenuhi kebutuhan orang lain, maka dia tidak akan pernah punya waktu untuk diri sendiri.

    “Sudah terprogram dalam sosialisasi kita dan kebanyakan orang merasa sangat bersalah dan malu jika mengatakan tidak,” ungkap Yoste.

    “Tidak adalah batasan penting yang terkait dengan perawatan diri, produktivitas, dan kehidupan yang bahagia,” tambahnya.

    Mengabaikan batasan energi diri sendiri adalah salah satu bentuk pemborosan waktu yang besar. Orang-orang ber IQ tinggi melindungi kedamaian batin mereka dengan mengatakan “tidak” kapan pun mereka perlu.

    5. Menyimpan Dendam

    Menyimpan dendam adalah tanda kemarahan yang belum terselesaikan. Ini bukan cara yang efektif untuk mengatasi perasaaan-perasaan buruk. Dendam hanya membuat orang terjebak di masa lalu, merasa sengsara, tapi juga merasa benar sendiri.

    Terapis Diane Barn mengatakan, orang yang menyimpan dendam mengarahkan kemarahan yang diam-diam tapi nyata, kepada siapapun yang pernah meremehkan mereka di masa lalu.

    “Dendam mereka menjadi identitas mereka sepenuhnya dan identitas itu membawa serta rasa menjadi orang yang benar,” katanya.

    Orang dengan IQ tinggi tahu bahwa menyimpan dendam tidak akan bermanfaat bagi mereka dalam jangka panjang. Itu sebabnya, mereka memilih untuk melepas rasa tidak puas dan melanjutkan hidup.

    6. Mencoba Mengendalikan Emosi Orang Lain

    Orang ber IQ tinggi tahu kalau mereka tidak bisa mengendalikan perasaan orang lain. Meeka memahami bahwa yang bisa dikendalikan adalah emosi, tindakan, dan reaksi mereka sendiri. Menurut psikolog Nick Wignall, mencoba memperbaiki perasaan orang lain mungkin bermaksud baik, tapi tidak penah berhasil, sehingga hanyalaj membuang-buang waktu.

    “Ketika seseorang yang kita cintai menderita, wajar saja jika kita ingin membantunya merasa lebih baik. Masalahnya, ketika kita memperlakukan perasaan seseorang seperti masalah, itu justru tidak valid,” jelas Wignall.

    “Pada akhirnya, perasaan pasanganmu adalah tanggung jawabnya, bukan tanggung jawabmu,” tambahnya.

    === break===

    7. Berpikir Mereka Paling Benar

    Jika ada satu hal yang mmebdakan orang dengan IQ tinggi dengan orang lain, hal itu adalah kemampuan mereka dalam mengakui kesalahan. Mereka tidak pernah membuang waktu untuk bersikeras mengatakan bahwa merka selalu benar. Sebab, mereka memilik kerendahan hati intelektual untuk menyadari bahwa masih banyak hal yang belum mereka ketahui.

    “Penerimaan berarti menyadari bahwa terkadang kita tidak memiliki semua fakta, sehingga kita tidak bisa memiliki semua jawaban, dan kita tidak selalu benar,” jelas Aloia.

    “Penerimaan berarti menerima kenyataan, yang mengarah pada menemukan belas kasih dan kerendahan hati dalam diri kita sendiri dan orang lain,” tambahnya.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/suc)

  • Penjelasan Psikolog soal Ciri-ciri IQ Tinggi dan Rendah, Bisa Dilihat dari Hal Ini

    Penjelasan Psikolog soal Ciri-ciri IQ Tinggi dan Rendah, Bisa Dilihat dari Hal Ini

    Jakarta

    IQ atau Intelligence Quotient merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam berpikir logis, memecahkan masalah, memahami konsep abstrak, serta beradaptasi terhadap situasi baru. Tes IQ biasanya digunakan untuk menilai kemampuan kognitif seseorang secara menyeluruh, mulai dari daya ingat, penalaran, hingga kecepatan berpikir.

    Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi mengatakan, IQ menggambarkan tingkat intelegensi seseorang yang mencakup banyak aspek, bukan hanya soal kepintaran akademis.

    “Kalau IQ itu terkait tingkat intelegensi, kecerdasan seseorang, ciri-cirinya itu apakah bisa dilihat dari ucapan atau perilaku. Sebenarnya kalau secara ucapan ini nanti menyangkut ke daya persuasi lagi ya, ke kemampuan komunikasi,” katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (19/10/2025).

    “Tapi kalau IQ itu aspeknya ada banyak, ada kemampuan daya abstraksi, secara numerik, secara daya tangkap, secara logika, analisa masalah, kemampuan dia berpikir secara fleksibel dan secara abstrak atau secara utuh, jadi aspeknya itu ada banyak kalau di inteligensi,” lanjutnya.

    Ia menegaskan, tidak ada korelasi pasti antara kemampuan berbicara atau perilaku seseorang dengan tingkat kecerdasannya. Orang yang pandai berbicara belum tentu memiliki IQ tinggi, begitu juga sebaliknya.

    Meski begitu, orang dengan IQ tinggi umumnya mampu berucap dan bertindak secara logis serta mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan. Mereka juga cenderung cepat memahami informasi baru dan mampu mengolahnya menjadi kesimpulan yang tepat.

    “Saat dia dihadapkan pada situasi atau mendapat informasi baru, daya tangkapnya cepat, dia bisa merangkai informasi-informasi yang ada menjadi satu kesatuan dan bisa menarik kesimpulan itu dengan relatif tepat, sesuai dengan informasi yang dia miliki,” kata Sari.

    Sebaliknya, individu dengan IQ yang lebih rendah biasanya menunjukkan kesulitan dalam memahami konteks pembicaraan atau berpikir secara analitis.

    “Kalau IQ rendah biasanya kalau diajak komunikasi agak sulit nyambung, kemudian menanyakan hal yang sama berulang kali, secara logika sebab-akibat atau analisa masalahnya juga kesulitan, saat menarik kesimpulan juga kurang tepat, proses berpikirnya juga tidak jangka panjang. Itu biasanya ciri-cirinya,” ungkapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Otoritas Gaza Sebut Israel Curi Organ dari Jenazah Warga Palestina

    Otoritas Gaza Sebut Israel Curi Organ dari Jenazah Warga Palestina

    Jakarta

    Pihak berwenang di Gaza menuduh tentara Israel mencuri organ dari mayat-mayat Palestina dan menyerukan pembentukan komite internasional untuk menyelidiki ‘kejahatan yang mengerikan’.

    “Pendudukan (Israel) telah menyerahkan 120 jenazah melalui Komite Palang Merah Internasional selama tiga hari terakhir,” ujar Ismail Thawabta, direktur kantor media pemerintah, kepada Anadolu.

    Ia menambahkan, sebagian besar jenazah tiba dalam kondisi memprihatinkan, menunjukkan bukti eksekusi di lapangan dan penyiksaan sistematis.

    Ia juga menyebut beberapa jenazah korban yang dipulangkan ‘ditutup matanya dan diikat tangan dan kakinya, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda dicekik dan bekas tali di leher mereka, yang menunjukkan pembunuhan yang disengaja.

    “Banyak bagian dari mayat yang hilang, termasuk mata, kornea, dan organ lainnya,” ujar Thawabta.

    Pejabat Palestina mendesak masyarakat internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk segera membentuk komite investigasi internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran serius terhadap jenazah para martir dan pencurian organ mereka.

    Israel saat ini memiliki 735 jenazah tahanan Palestina, termasuk 67 anak-anak, kata Kampanye Nasional Palestina untuk Pengambilan Jenazah Martir.

    Menurut surat kabar Israel Haaretz, Israel memiliki hampir 1.500 jenazah warga Palestina dari Jalur Gaza di pangkalan militer Sde Teiman di Gurun Negev, Israel selatan.

    Hamas membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan menyerahkan sisa-sisa jenazah 10 tawanan lainnya dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina berdasarkan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dicapai awal bulan ini.

    Kesepakatan itu didasarkan pada rencana 20 poin yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump, yang juga membayangkan pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.

    Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 68.000 warga Palestina di Gaza, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, dan membuat wilayah tersebut sebagian besar tidak dapat dihuni.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Ternyata Jalan Kaki Setelah Makan Punya Manfaat untuk Kesehatan, Nggak Kaleng-kaleng

    Ternyata Jalan Kaki Setelah Makan Punya Manfaat untuk Kesehatan, Nggak Kaleng-kaleng

    Jakarta

    Berjalan kaki setelah makan ternyata bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Bahkan, aktivitas sederhana ini tidak perlu dilakukan dalam waktu lama untuk memperoleh hasilnya.

    Beberapa manfaatnya antara lain membantu menurunkan kadar gula darah dan melancarkan pencernaan. Dikutip dari laman Eating Well, berikut penjelasan dari para ahli.

    1. Menurunkan Gula Darah

    Berjalan kaki setelah makan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Namun, hal ini baru dapat diketahui jika pemeriksaan kadar gula dilakukan secara rutin.

    “Jalan cepat setelah makan bisa membantu mencegah lonjakan gula darah Anda,” kata seorang ahli gizi dan pelatih pribadi Chrissy Carroll, RD, CPT.

    Carroll merujuk pada penelitian yang menunjukkan berolahraga setelah makan bisa meningkakan respon glikemik, serta menurunkan kadar gula darah setelah makan pada pengidap diabetes dan tanpa diabetes.

    “Jalan kaki dengan intensitas sedang selama 20 menit setelah makan bisa mengurangi indeks glikemik yang menurunkan glukosa,” tambah seorang pelatih pribadi dan instruktur bersertifikat, Melissa A. Hatton, MS, CPT, CES, PES, CNC.

    2. Melancarkan Sistem Pencernaan

    Bagi orang yang sering merasa kembung setelah makan, berjalan-jalan mungkin bisa menjadi solusinya. Berjalan kaki bisa membantu merangsang sistem pencernaan, sehingga berpotensi mengurangi masalah umum, seperti kembung dan sembelit.

    Penelitian menunjukkan bahwa jalan kaki singkat selama 10-15 menit setelah makan dikaitkan dengan peningkatan kenyamanan gastrointestinal, termasuk berkurangnya kembung, gas, dan nyeri perut.

    3. Meningkatkan Sirkulasi Darah

    Menggerakkan tubuh membatu melancarkan sirkulasi dengan meningkatkan aliran darah.

    “Setiap kali kita berolahraga, termasuk berjalan, aliran darah kita biasanya dialihkan terutama ke ekstremitas dan otot rangka untuk perfusi optimal,” kata seorang ahli jantung, Kunal Lal, MD.

    Perfusi merupakan proses tubuh dalam menyalurkan oksigen dan nutrisi melalui aliran darah ke jaringan dan organ, serta membantu mereka berfungsi dengan baik dan tetap sehat. Sehingga, menurut Kunal pada akhirnya ini meningkatkan sirkulasi dalam tubuh.

    4. Mendukung Penurunan Berat Badan

    Jalan kaki setelah makan merupakan bentuk olahraga ringan dan berkelanjutan yang bisa mendukung penurunan berat badan dan pemeliharaan berat badan.

    “Untuk menurunkan berat badan, Anda harus mencapai defisit kalori. Menambahkan jalan kaki ke rutinitas harian Anda dapat membantu mencapai tujuan ini,” kata Hatton.

    Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas aerobik dalam jumlah kecil sekalipun, misalnya 30 menit seminggu, bisa menyebabkan penurunan berat badan, lingkar pinggang, dan lemak tubuh yang cukup signifikan pada orang dewasa dengan kelebihan berat badan. Akan tetapi, meningkatkan aktivitas fisik hingga 150 menit per minggu dikaitkan dengan penurunan yang lebih signifikan.

    5. Meningkatkan Suasana Hati

    Ada bukti ilmiah di balik suasana hati yang membaik setelah berolahraga. Olahraga meningkatkan kadar serotonin dan dopamin, serta memicu pelepasan endorfin. Semuanya membantu meningkatkan suasana hati dan mendorong emosi positif.

    “Olahraga apa pun (termasuk berjalan kaki) dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres,” kata Carroll.

    “Membiasakan diri dengan makan akan memungkinkan Anda untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik yang meningkatkan kebahagiaan dalam keseharian Anda,” tambahnya.

    Jika tidak memungkinkan berjalan jauh, cobalah membaginya menjadi beberapa kali jalan kaki selama 15 menit sepanjang hari.

    Cara untuk membangun kebiasaan baru misalnya, jika biasanya setelah makan malam hal yang dilakukan adalah mencuci piring, coba tambahkan jalan kaki singkat sebelum atau sesudahya. Bisa dengan berjalan-jalan santai di sekitar rumah, beberapa putaran di ruang tamu, atau naik turun tangga. Tak perlu berjalan jauh, beberapa menit setelah makan juga bisa membantu untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.

    “Membangun kebiasaan baru membutuhkan waktu. Rata-rata dibutuhkan 66 hari untuk membentuk kebiasaan baru, tetapi bisa juga hingga 254 hari! Prosesnya sangat individual,” kata Hatton.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/suc)

  • 5 Hal yang Dilakukan Orang Cedas Sebelum Ambil Keputusan, Pernah Mengalaminya?

    5 Hal yang Dilakukan Orang Cedas Sebelum Ambil Keputusan, Pernah Mengalaminya?

    Jakarta

    Keputusan dalam hidup sebaiknya diambil secara sadar. Mungkin pilihan yang dibuat tidak selalu menyenangkan, tetapi tetap mencerminkan kendali atas diri sendiri.

    Setidaknya, seseorang yang sadar akan pilihannya dapat melangkah ke arah yang diinginkan dan tetap memegang kendali atas hidupnya. Dikutip dari laman Your Tango, ada beberapa hal yang selalu dilakukan orang cerdas sebelum mengambil keputusan besar. Apa saja?

    1. Mempertimbangkan Konsekuensi

    Orang yang cerdas akan mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang dibuat. Contohnya, apakah harus selalu mampir ke kedai kopi dan membeli latte atau membuat sendiri di rumah? Dengan harganya mencapai Rp 20.000 sehari misalnya, berapa yang harus dikeluarkan setahun? Apa itu terlalu mahal?

    Apa anggarannya cukup? Bagaimana dengan kesehatan tubuh? Apa yang dirasakan setelah minum kopi? Apakah merasa bersemangat? Semua dipertimbangkan.

    Sebuah studi di tahun 2015 menjelaskan, kemampuan untuk berpikir dampak jangka panjang dan mempertimbangkan aspek emosional dari sebuah keputusan berkaitan dengan meningkatnya kepuasan hidup, rasa percaya diri, dan kemampuan dalam menghadapi kemungkinan sesuatu yang negatif.

    Meski emosi berperan penting dalam pengambilan keputusan, hal itu perlu diimbangi dengan informasi faktual dan kesadaran bahwa seringkali pikiran menilai sesuatu secara tidak objektif. Hal tersebut menjadi kunci untuk menghindari keputusan yang buruk, terutama dalam situasi jangka panjang dan kompleks.

    2. Menggunakan Imajinasi

    Dalam membuat keputusan, imajinasi bisa digunakan untuk melihat apa yang dapat terjadi di setiap arah. Buat hal tersebut menyenangkan.

    Imajinasi adalah alat kognitif yang memungkinkan seseorang mengeksplorasi berbagai kemungkinan, mengantisipasi konsekuensi, dan menyelaraskan keputusan dengan nilai serta tujuan jangka panjang. Sebuah penelitian di tahun 2022 menunjukkan, faktor seperti pandangan terhadap masa depan, rasa percaya diri, hingga kesejahteraan berkaitan dengan kemampuan membuat keputusan karir yang lebih baik.

    3. Membuat Daftar Pro dan Kontra

    Selanjutnya adalah membuat daftar pro dan kontra dari keputusan yang diambil serta bersikap logis dan melihat dari setiap sudut pandang. Hal ini dilakukan agar manfaat dari masing-masing pilihan dapat dibandingkan.

    4. Memahami Perasaan Sendiri

    Sebagian besar keputusan yang diambil sebenarnya didasarkan pada perasaan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak memilki reaksi emosional terhadap suatu situasi cenderung kesulitan dalam situasi tersebut.

    Jadi, ketahui bagaimana perasaan akan hal yang ingin dilakukan. Tenangkan pikiran dan perhatikan perasaan yang muncul dalam diri sendiri. Jika tidak ada yang terasa jelas, perhatikan reaksi tubuh, apakah perut terasa tegang, detak jantung meningkat, atau justru merasa tenang?

    5. Jujur pada Diri Sendiri

    Kejujuran dalam mengambil keputusan besar membantu seseorang membuat pilihan yang lebih bijak, etis, efekif, sekaligus menumbuhkan kepercayaan, memperkuat hubungan, dan meningkatkan kesejahteraan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menipu diri sendiri bisa membuat seseorang gagal mengenali kekurangan dan kelemaannya, sehingga menghambat pertumbuhan dan potensi diri.

    Tidak ada pilihan yang benar atau salah. Hidup dengan pilihan adalah aspek yang lebih penting. Dalam hidup, manusia harus bertanggung jawab atas pilihan yang dibuat.

    Buat pilihan dan lakukan segalanya untuk menjadikannya terbaik. Apabila tidak suka dengan pilihan tersebut, buat pilihan baru yang lebih baik dengan lebih banyak informasi dan pengetahuan yang didapat dari pengalaman sebelumnya.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/suc)

  • Dokter Ungkap Kondisi Jenazah Warga Gaza yang Dikembalikan Israel, Diduga Disiksa

    Dokter Ungkap Kondisi Jenazah Warga Gaza yang Dikembalikan Israel, Diduga Disiksa

    Jakarta

    Sebagian besar dari 90 jenazah warga Palestina yang dikembalikan ke Gaza oleh otoritas Israel berdasarkan kesepakatan gencatan senjata menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi, termasuk mata tertutup kain, tangan terikat, serta luka tembak di kepala, menurut keterangan dokter.

    Sebagai bagian dari gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat, Hamas telah menyerahkan jenazah beberapa sandera yang tewas selama perang, sementara Israel telah memulangkan dua kelompok jenazah, masing-masing berjumlah 45 warga Palestina yang tewas dalam pertempuran. Pertukaran tersebut dilakukan melalui International Committee of the Red Cross (ICRC).

    Dokter di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza bagian selatan, yang menerima jenazah warga Palestina dari ICRC, mengatakan terdapat bukti kuat adanya pemukulan dan eksekusi singkat, serta tidak ada satu pun jenazah yang dapat diidentifikasi.

    “Hampir semuanya dalam kondisi mata tertutup, tangan terikat, dan memiliki luka tembak di antara kedua mata. Hampir semuanya telah dieksekusi,” kata dr Ahmed al-Farra, kepala departemen anak di Rumah Sakit Nasser, dikutip Guardian, Minggu (19/10/2025).

    “Ada juga bekas luka dan perubahan warna pada kulit yang menunjukkan bahwa mereka telah dipukuli sebelum dibunuh. Selain itu, ada tanda-tanda bahwa tubuh mereka disiksa setelah mereka tewas.”

    Farra menambahkan jenazah-jenazah tersebut diserahkan tanpa identitas oleh otoritas Israel, sementara rumah sakit di Gaza, yang telah mengalami serangan udara berat selama dua tahun perang, tidak memiliki kemampuan untuk melakukan analisis DNA.

    “Mereka tahu identitas jenazah-jenazah ini, tapi mereka ingin keluarga para korban semakin menderita,” kata dokter itu.

    Pihak rumah sakit Nasser mengatakan jenazah-jenazah yang sebelumnya disimpan di lemari pendingin di Israel dikembalikan dengan label bernomor tanpa nama. Para dokter meminta kerabat warga Palestina yang hilang untuk membantu mengenali jenazah tersebut.

    Pemulangan jenazah oleh kedua pihak telah menjadi hambatan besar dalam pelaksanaan gencatan senjata yang mulai berlaku akhir pekan lalu. Israel mengumumkan akan memperlambat pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza karena keterlambatan dalam pemindahan 28 jenazah sandera Israel yang diyakini tewas selama perang, dan mengatakan bahwa salah satu jenazah yang telah diserahkan bukan merupakan sandera Israel.

    Pada Rabu malam, Hamas mengatakan telah menyerahkan semua jenazah sandera yang dapat mereka temukan, sementara militer Israel mengonfirmasi bahwa Palang Merah telah menerima dua jenazah tambahan di Gaza.

    Kelompok bersenjata itu sebelumnya telah mengembalikan tujuh dari 28 jenazah sandera yang diketahui tewas, bersama satu jenazah tambahan yang disebut Israel bukan merupakan sandera.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Waspada Sinar UV Tinggi di Tengah Cuaca Panas, Ini Wanti-wanti BMKG

    Waspada Sinar UV Tinggi di Tengah Cuaca Panas, Ini Wanti-wanti BMKG

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti paparan sinar ultraviolet (UV) pada kategori tinggi hingga sangat tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di tengah kondisi cuaca panas.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, mengatakan hasil pengamatan menunjukkan indeks sinar ultraviolet di sejumlah wilayah Indonesia berada pada level yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan apabila masyarakat terpapar langsung dalam waktu lama.

    “Paparan sinar matahari langsung pada indeks UV tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata dalam hitungan menit. Karena itu, masyarakat perlu melindungi diri saat beraktivitas di luar ruangan,” kata Andri, dikutip Antara.

    Ia menyarankan masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari terutama pada pagi menjelang siang hari, serta menggunakan pelindung diri seperti topi, jaket, payung, kacamata hitam, dan tabir surya ketika harus beraktivitas di luar ruangan.

    Selain itu, BMKG mengingatkan agar masyarakat memperbanyak konsumsi air putih guna mencegah dehidrasi, serta menghindari aktivitas fisik berat di bawah terik matahari yang dapat meningkatkan risiko heatstroke atau kelelahan akibat panas.

    Berdasarkan hasil pengamatan BMKG dalam beberapa hari terakhir, potensi cuaca cerah dan terik umumnya terjadi pada pagi siang hari, suhu maksimum udara tercatat mencapai hingga 38 derajat celcius di beberapa lokasi.

    Daerah yang mengalami suhu panas antara lain Karanganyar, Jawa Tengah (38,2 derajat celcius) Majalengka, Jawa Barat (37,6 derajat celcius), Boven Digoel, Papua (37,3 derajat celcius), dan Surabaya, Jawa Timur (37,0 derajat celcius).

    Sementara di wilayah Jabodetabek pada dua hari belakangan, suhu maksimum di wilayah Jabodetabek mencapai 35 derajat celcius dengan rincian Banten, 35,2 derajat celcius, Kemayoran: 33,4 – 35,2 derajat celcius, Halim: 34,0 – 34,9 derajat celcius, Curug: 33,5 – 34,6 derajat celcius, Tanjung Priok: 32,8 – 34,4 derajat celcius dan Jawa Barat (sekitar Jabodetabek): 33,6 – 34,0 derajat celcius.

    Andri menambahkan, situasi cuaca panas ini juga bertepatan dengan masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang ditandai oleh suhu udara tinggi pada siang hari dan potensi hujan disertai petir serta angin kencang pada sore hingga malam hari.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

    Cuaca Terik Menyengat

    9 Konten

    Cuaca terik menyengat diprediksi akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025. Menurunnya daya tahan tubuh membuat keluhan flu dan batuk meningkat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • 4 Tes Buta Warna Ini Bikin Banyak Orang Gagal Fokus, Kamu Termasuk Nggak Nih?

    4 Tes Buta Warna Ini Bikin Banyak Orang Gagal Fokus, Kamu Termasuk Nggak Nih?

    4 Tes Buta Warna Ini Bikin Banyak Orang Gagal Fokus, Kamu Termasuk Nggak Nih?