Jenis Media: Kesehatan

  • Kim Kardashian Sakit Aneurisma Otak, Berbahayakah? Ini Penjelasan Dokter

    Kim Kardashian Sakit Aneurisma Otak, Berbahayakah? Ini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Kim Kardashian membuat pengumuman mengejutkan setelah diagnosis aneurisma otaknya terungkap. Pengakuan ini ia sampaikan dalam episode perdana musim terbaru “The Kardashians” yang tayang Kamis lalu.

    “Ada seperti, aneurysm kecil,” ujar Kardashian dalam episode tersebut, diselingi dengan rekaman dirinya menjalani pemindaian MRI.

    Aneurisma otak adalah tonjolan berbentuk balon yang terbentuk di pembuluh darah otak. Sekilas, tonjolan ini tampak seperti buah beri tergantung di batang otak.

    “Aneurisma lebih umum daripada yang Anda kira dan orang-orang dapat menghabiskan seluruh hidup mereka dengan aneurisma tanpa komplikasi apa pun, kata Dr Nina Moore, ahli bedah saraf di Cleveland Clinic kepada NBC News.

    Kebanyakan aneurisma otak tidak bergejala, kecuali jika menekan saraf atau mengalami perubahan bentuk, sehingga tidak diperiksa secara rutin. Oleh karena itu, sering kali orang yang mengidapnya baru ke dokter jika sudah mengalami komplikasi.

    Aneurisma otak lebih umum terjadi pada wanita, dengan risiko meningkat setelah menopause. Sebagian besar aneurisma otak terjadi pada orang dewasa berusia 30 hingga 60 tahun.

    “Faktor risiko yang paling mudah dijelaskan meliputi predisposisi [riwayat aneurisma keluarga], tekanan darah tinggi, merokok, dan peradangan,” beber Dr Laura Stein, seorang profesor neurologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York City.

    Jika aneurisma otak pecah, dapat menyebabkan stroke, kerusakan otak, koma, atau bahkan kematian.

    Aneurisma juga dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa: Banyak orang menggambarkannya sebagai “sakit kepala terburuk dalam hidup mereka” atau sakit kepala seperti disambar petir.

    Ukuran dan lokasi aneurisma menentukan tingkat kematiannya. Aneurisma pecah yang paling fatal terjadi di otak, menewaskan sekitar sepertiga pasien.

    “Ketika pembuluh darah di kepala berdarah, risikonya jauh lebih tinggi untuk mengalami masalah yang sangat parah hanya karena otak terkurung dalam ruang yang tetap,” ucap Dr Moore.

    Aneurisma dapat ditemukan melalui tes pencitraan medis, termasuk CT scan, MRI, atau USG. Jika dokter menemukan aneurisma, pertama-tama mereka akan menilai seberapa parah kondisinya, dengan kata lain, seberapa besar kemungkinannya pecah.

    Jika aneurisma ditemukan pada pasien sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda risiko tinggi, dokter akan memantaunya dan memeriksa tanda-tanda pertumbuhan atau kelainan lainnya seiring waktu.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kim Kardashian Didiagnosis Aneurisma, Stres Berat Jadi Pemicunya”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Anggaran Rp 335 T APBN untuk MBG Ditransfer Langsung ke Dapur, Tak Lewat BGN

    Anggaran Rp 335 T APBN untuk MBG Ditransfer Langsung ke Dapur, Tak Lewat BGN

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat porsi besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Anggaran untuk program ini mencapai Rp 335 T.

    Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang menyebut dana tersebut nantinya akan langsung dikirim ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    “Tidak melalui BGN (transfernya). Menteri Keuangan langsung mentransfer ke dapur, jadi nggak mampir (ke BGN),” kata Nanik kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

    Nanik menambahkan, Kemenkeu akan tetap mentransfer dana untuk keperluan operasional di BGN.

    “Gaji karyawan orang BGN, gaji kepala SPPG, ahli gizi, sama akuntan. Tapi yang lain yang untuk Rp 15.000 per porsi itu langsung masuk dari Departemen Keuangan,” katanya.

    Nantinya, proses penyaluran dana untuk keperluan MBG ke para dapur-dapur akan dibuat sangat transparan. Ini sebagai salah satu tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat.

    “Dan itu Departemen Keuangan juga real time. Sampai hari ini (sudah ditransfer) berapa, sampai hari ini berapa. Jadi bukan melalui BGN,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Anggaran Rp 335 T APBN untuk MBG Ditransfer Langsung ke Dapur, Tak Lewat BGN

    Anggaran Rp 335 T APBN untuk MBG Ditransfer Langsung ke Dapur, Tak Lewat BGN

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat porsi besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Anggaran untuk program ini mencapai Rp 335 T.

    Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang menyebut dana tersebut nantinya akan langsung dikirim ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    “Tidak melalui BGN (transfernya). Menteri Keuangan langsung mentransfer ke dapur, jadi nggak mampir (ke BGN),” kata Nanik kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

    Nanik menambahkan, Kemenkeu akan tetap mentransfer dana untuk keperluan operasional di BGN.

    “Gaji karyawan orang BGN, gaji kepala SPPG, ahli gizi, sama akuntan. Tapi yang lain yang untuk Rp 15.000 per porsi itu langsung masuk dari Departemen Keuangan,” katanya.

    Nantinya, proses penyaluran dana untuk keperluan MBG ke para dapur-dapur akan dibuat sangat transparan. Ini sebagai salah satu tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat.

    “Dan itu Departemen Keuangan juga real time. Sampai hari ini (sudah ditransfer) berapa, sampai hari ini berapa. Jadi bukan melalui BGN,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Remaja 17 Tahun Meninggal ‘Kelaparan’ gegara Diet Ekstrem Cuma Minum Jus Buah

    Remaja 17 Tahun Meninggal ‘Kelaparan’ gegara Diet Ekstrem Cuma Minum Jus Buah

    Jakarta

    Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun di distrik Kanyakumari, Tamil Nadu, India, meninggal dunia karena dugaan sesak napas. Keluarganya mengaitkan kematian Saktheeswaran dengan diet ekstrem yang dijalaninya selama tiga bulan terakhir.

    Saktheeswaran diketahui adalah sosok yang sehat dan aktif. Ia menjalani diet jus buah yang terinspirasi dari video di YouTube.

    Keluarganya memberitahu dokter dan polisi bahwa ia tidak pernah berkonsultasi dengan ahli medis atau ahli gizi mana pun sebelum melakukan diet ekstrem itu. Selain jus, Saktheeswaran juga mengonsumsi obat-obatan tertentu yang tidak disebutkan namanya dan rutin berolahraga.

    “Saktheeswaran hanya mengonsumsi jus buah, sepenuhnya menghindari makanan padat, dalam upaya mengikuti program diet daring tersebut,” tutur keluarganya yang dikutip dari India Today.

    Pada Kamis (24/7/2025), Saktheeswaran tiba-tiba mengeluh sesak napas dan pingsan di rumah. Tak lama, ia dinyatakan meninggal dunia.

    Para tetangga juga mengenal Saktheeswaran sebagai sosok yang memiliki kesadaran diri terhadap tubuhnya. Bahkan ia menghindari kegiatan olahraga di sekolah karena khawatir dengan berat badannya yang berlebih.

    Sampai akhirnya Saktheeswaran diterima di perguruan tinggi. Sejak saat itulah, ia bertekad menurunkan berat badannya sebelum memulai kuliah.

    Selama tiga bulan terakhir, orang yang ada di sekelilingnya melihat Saktheeswaran hanya mengonsumsi buah dan jus. Ia pun terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

    Ketika keluarganya mengadakan ritual pooja, ia pun mengonsumsi makanan padat untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan. Mungkin karena makanannya kurang cocok, Saktheeswaran mulai muntah, mengeluhkan sesak napas, dan pingsan.

    Meskipun penyebab pasti kematiannya belum dapat dipastikan, dugaan sementara adalah mati lemas. Dokter sedang menganalisis laporan autopsi untuk menentukan apakah diet ekstremnya itu berperan dalam kematiannya.

    (sao/kna)

  • Dokter Wanti-wanti Risiko Olahraga Berat pada Jantung, Ini yang Harus Diperhatikan

    Dokter Wanti-wanti Risiko Olahraga Berat pada Jantung, Ini yang Harus Diperhatikan

    Jakarta

    Tak jarang muncul kasus seseorang meninggal mendadak ketika berolahraga. Hal ini kerap menjadi sorotan karena seringkali orang yang meninggal diketahui menjalani hidup sehat dan sering berolahraga.

    Olahraga secara rutin merupakan salah satu cara penting untuk mencegah penyakit jantung. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dari BraveHeart – Brawijaya Hospital Saharjo Dr dr M Yamin, SpJP (K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS mengungkapkan risiko kematian mendadak akibat henti jantung saat berolahraga dapat dialami siapa saja, termasuk atlet yang rajin berolahraga. Namun, ia menegaskan ini umumnya terjadi ketika seseorang sudah memiliki masalah jantung sebelumnya.

    “Pada atlet sudden death itu bisa. Memang karena serangan jantung, bisa juga kalau dia tidak ada sumbatan atau serangan jantung, tapi karena kelainan listrik jantung,” ucap dr Yamin ketika berbincang dengan detikcom di Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).

    dr Yamin mengungkapkan kelainan listrik jantung dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya hipertropi kardiomiopati. Kondisi ini membuat otot jantung secara genetik tebal secara berlebihan.

    Ketika orang dengan kondisi ini olahraga secara berlebihan, maka otot jantung dapat bertambah tebal. Menurut dr, Yamin ini yang membuat muncul risiko ‘korslet’ listrik jantung sehingga memicu meninggal mendadak saat olahraga.

    “Olahraga adalah salah satu kegiatan yang sudah dibuktikan akan menyehatkan, tapi kalau terjadi henti jantung saat olahraga, maka pasti orang itu mempunyai risiko terjadi henti jantung. Bukan olahraga (penyebab kematian mendadaknya),” sambungnya.

    Oleh karena itu, dr Yamin mengingatkan pentingnya melakukan pemeriksaan jantung secara rutin. Dengan begini, faktor risiko henti jantung bisa terpantau dan kematian mendadak bisa dicegah.

    “Kalau ada keluhan, diskrining dulu dengan protokol yang ada untuk memastikan tidak ada penyakit yang sudah ada, tapi nanti akan memberat atau akan memicu masalah saat berolahraga,” tandas dr Yamin.

    (avk/up)

  • Heboh Mikroplastik dalam Air Hujan di Jakarta, Bisakah Masuk ke Paru-paru?

    Heboh Mikroplastik dalam Air Hujan di Jakarta, Bisakah Masuk ke Paru-paru?

    Jakarta

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan. fenomena ini terjadi karena siklus plastik kini telah menjangkau atmosfer.

    Mikroplastik dapat terangkat ke udara melalui debu jalanan, asap pembakaran, dan aktivitas industri, kemudian terbawa angin dan turun kembali bersama hujan. Proses ini dikenal dengan istilah atmospheric microplastic deposition.

    Lantas, apakah mikroplastik yang ditemukan di air hujan bisa masuk ke paru-paru?

    Spesialis paru dr Agus Susanto, SpP(K) menjelaskan mikroplastik yang terbawa air hujan akan mengalami pengendapan basah di permukaan bumi. Partikel ini dapat mencemari air, menempel di sayuran atau bahan makanan, dan akhirnya masuk ke tubuh manusia melalui proses tertelan.

    Namun, risiko lain muncul ketika mikroplastik yang telah mengendap tersebut mengering dan terbawa kembali oleh angin. Dalam kondisi ini, partikel mikroplastik dapat melayang di udara permukaan dan terhirup melalui saluran pernapasan hingga masuk ke paru-paru.

    “Semua orang berisiko apabila terhirup mikroplastik pada saluran napas dan paru. Tentunya orang dengan kondisi tertentu memiliki risiko lebih tinggi, seperti orang tua, orang dengan komorbid penyakit paru seperti asma, PPOK, atau dengan komorbid lain seperti Jantung, diabetes,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (23/10/2025).

    dr Agus menekankan beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi risiko paparan mikroplastik di udara, antara lain:

    Menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama ketika tingkat polusi dan debu tinggi. Ini merupakan cara efektif untuk mencegah mikroplastik terhirup ke saluran napas.

    Menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat cukup dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

    Mencegah pelepasan mikroplastik ke udara, misalnya dengan tidak membakar sampah secara mandiri serta memastikan pengelolaan limbah plastik dilakukan dengan benar.

    Mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari untuk menekan jumlah mikroplastik yang beredar di lingkungan.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Kim Kardashian Didiagnosis Idap Aneurisma Otak, Penyakit Apa Itu?

    Kim Kardashian Didiagnosis Idap Aneurisma Otak, Penyakit Apa Itu?

    Jakarta

    intang reality show Kim Kardashian mengungkapkan bahwa ia didiagnosis mengidap aneurism kecil di otaknya. Pengakuan ini ia sampaikan dalam episode perdana musim terbaru “The Kardashians” yang tayang Kamis lalu.

    “Ada seperti, aneurysm kecil,” ujar Kardashian dalam episode tersebut, diselingi dengan rekaman dirinya menjalani pemindaian pencitraan.

    Kardashian juga menyebut bahwa tekanan dan kekhawatiran yang ia rasakan selama periode diagnosis berkontribusi pada kembalinya psoriasis, kondisi kulit kronis yang sebelumnya berhasil ia kendalikan.

    Apa itu aneurisma?

    Aneurysm terjadi ketika pembuluh darah (arteri) membengkak menjadi bentuk seperti balon. Ini disebabkan oleh tekanan darah yang meregangkan dinding arteri yang lemah atau tipis. Aneurysm dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi paling umum terjadi di aorta (pembuluh darah terbesar) atau di otak (disebut cerebral aneurysm).

    Para ahli medis menegaskan bahwa aneurysm otak relatif umum, memengaruhi sekitar satu dari 50 orang. Namun, banyak kasus tidak terdeteksi, dan tidak semuanya memerlukan pengobatan.

    Dr Nina Moore, seorang ahli bedah saraf di Cleveland Clinic, mengatakan aneurysm “lebih umum dari yang Anda kira,” dan banyak orang menjalani seluruh hidup mereka tanpa komplikasi apa pun.

    Apa penyebab aneurisma otak?

    Sejumlah kondisi menyebabkan melemahnya arteri yang dapat menyebabkan aneurisma di otak, yang dikenal sebagai aneurisma serebral.

    Aneurisma otak lebih umum terjadi pada wanita, dengan risiko meningkat setelah menopause, menurut Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke. Sebagian besar aneurisma otak terjadi pada orang dewasa berusia 30 hingga 60 tahun.

    “Faktor risiko yang paling mudah dijelaskan meliputi predisposisi [riwayat aneurisma keluarga], tekanan darah tinggi, merokok, dan peradangan,” ucap Dr Laura Stein, profesor madya neurologi di Fakultas Kedokteran Icahn di Mount Sinai, New York City.

    Jika aneurisma otak pecah, dapat menyebabkan stroke, kerusakan otak, koma, atau bahkan kematian.

    Pecahnya aneurisma otak juga dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa: Banyak orang menggambarkannya sebagai “sakit kepala terburuk dalam hidup mereka” atau “sakit kepala seperti disambar petir,” kata Moore.

    Ukuran dan lokasi aneurisma menentukan tingkat kematiannya. Aneurisma pecah yang paling fatal terjadi di otak, menewaskan sekitar sepertiga pasien.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • 10 Tes Matematika yang Bikin Mikir Keras, Mudah Dijawab Bagi Si Pemilik IQ Tinggi

    10 Tes Matematika yang Bikin Mikir Keras, Mudah Dijawab Bagi Si Pemilik IQ Tinggi

    Jakarta

    Merasa tertantang saat mencoba memecahkan teka-teki matematika? Tantangan ini bisa melatih berpikir logis, analitis, dan juga kreatif.

    Di balik soalnya yang tampak sederhana, sering tersembuyi jebakan logika yang menuntut ketelitian dan kesabaran. Coba jawab semua soal ini untuk menguji seberapa tajam kemampuan berpikirmu.

    Teka-teki Matematika

    Lihat dan perhatikan soal-soal berikut ini. Siapkan pensil dan kertas bila perlu.

    1. 6, 13, 28, …?

    2. Tebak, angka berapa yang hilang? Perhatikan pola pada angka di setiap kotak.

    Asah Otak Foto: DetikHealth

    3. Masih mirip dengan soal sebelumnya. Ketahui pola angka pada setiap tarikan garis.

    Asah Otak Foto: DetikHealth

    4. Pindahkan 1 korek agar benar. Gunakan kreativitasmu dalam memecahkan soal ini.

    Asah Otak Foto: DetikHealth

    5. 3, 8, 15, 24, 35, 48, … Berapa angka selanjutnya?

    6. Perhatikan gambar dan coba isi angka yang hilang.

    Teka-teki matematika berikut mengharuskan kamu untuk menemukan pola yang tersembunyi. Bisa ketemu semua berarti kamu genius. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    7. Masih soal yang mirip dengan sebelumnya. Isi angka yang hilang.

    Permasalahan yang sederhana bisa tampak rumit bila otak sudah jenuh. Tes apakah pikiran kamu masih tajam dengan teka-teki ini. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    8. Dengan selisih yang ada, berapakah tinggi meja?

    Permasalahan yang sederhana bisa tampak rumit bila otak sudah jenuh. Tes apakah pikiran kamu masih tajam dengan teka-teki ini. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    9. Berapa hasil dari 50% dibagi setengah?

    10. Hubungkan titik-titik ini dengan 4 garis lurus yang tidak terputus

    Bingung kenapa belakangan ini sulit fokus? Mungkin kamu perlu latihan lewat teka-teki ini untuk menyegarkan otak. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    Jawaban Teka-teki Matematika

    Berikut jawaban dari teka-teki matematika. Menyerah atau sudah bisa jawab semua?

    1. Rumusnya adalah X2+1, X2+2, X2+3, dan seterusnya.
    2. Angka yang hilang adalah 2. Polanya yaitu jumlah angka setiap kotak paling kiri 10, lalu bertambah menjadi 20, dan 30.

    Asah Otak Foto: DetikHealth

    3. Jawabanya adalah 1. Dalam satu tarikan garis jumlah angkanya sama.

    Asah Otak Foto: DetikHealth

    4. Pindahkan satu korek dari 8 untuk mengubahnya jadi 6.Asah Otak Foto: DetikHealth

    5. Angka selanjutnya adalah 63. Kuncinya adalah angka bertambah 5 dari paling kiri, lalu bertambah 7, 9, 11, 13, dan terakhir 15.
    6. Angka yang hilang adalah 2. Perhatikan garis dan angkanya, angka di bagian bawah merupakan hasil perkalian angka di atas dan tengah. Sementara angka atas merupakan hasil dari pembagian angka di bawah dan tengah.

    Teka-teki matematika berikut mengharuskan kamu untuk menemukan pola yang tersembunyi. Bisa ketemu semua berarti kamu genius. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    7. Jawabannya adalah 2. Polanya yaitu angka yang di tengah merupakan penambah atau pengurang dari angka di sisi.

    Permasalahan yang sederhana bisa tampak rumit bila otak sudah jenuh. Tes apakah pikiran kamu masih tajam dengan teka-teki ini. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    8. Tinggi meja adalah 300 cm.

    Permasalahan yang sederhana bisa tampak rumit bila otak sudah jenuh. Tes apakah pikiran kamu masih tajam dengan teka-teki ini. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    9. Berikut perhitungannya:

    50%:1/2
    =50/100:1/2
    =1/2:1/2
    =1/2×2/1
    =1

    10. Teka-teki ini melatih kemampuan berpikir

    Bingung kenapa belakangan ini sulit fokus? Mungkin kamu perlu latihan lewat teka-teki ini untuk menyegarkan otak. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    Halaman 2 dari 6

    (elk/suc)

  • Video BGN soal Dana MBG: Menteri Keuangan Langsung Transfer ke Dapur

    Video BGN soal Dana MBG: Menteri Keuangan Langsung Transfer ke Dapur

    Video BGN soal Dana MBG: Menteri Keuangan Langsung Transfer ke Dapur

  • Video: BGN Tutup 112 Dapur MBG yang Tak Sesuai Prosedur

    Video: BGN Tutup 112 Dapur MBG yang Tak Sesuai Prosedur

    Video: BGN Tutup 112 Dapur MBG yang Tak Sesuai Prosedur