Jenis Media: Kesehatan

  • Psikolog Beberkan Trik Mengetahui Pasangan Psikopat, Bisa Dicek Lewat Ini

    Psikolog Beberkan Trik Mengetahui Pasangan Psikopat, Bisa Dicek Lewat Ini

    Jakarta

    Peneliti mengungkapkan ada beberapa tanda yang bisa dilihat dari pasangan yang psikopat. Ilmuwan di New York mengatakan orang-orang seperti ini suka menggunakan sentuhan untuk memanipulasi pasangan.

    Dalam studi yang dilakukan, peneliti mengingatkan sentuhan dapat meningkatkan rasa kepemilikan terhadap suatu objek. Sentuhan juga menumbuhkan kepatuhan dari pihak yang lemah.

    Artinya, ketika pasangan mencoba memeluk saat bertengkar, bisa jadi mereka sedang berusaha menegaskan dominasinya. Ini biasanya dilakukan dengan memegang lengan, bahu, kepala belakang, atau tangan.

    “Tidak semua bentuk sentuhan bermaksud baik. Tidak semua pelukan itu tidak berbahaya. Sentuhan bisa saja digunakan demi kepentingan sendiri, dengan mengorbankan pasangan,” ungkap penulis studi dari Departemen Psikologi Universitas Binghamton, Profesir Richard Mattson, dikutip dari Daily Mail, Kamis (23/10/2025).

    Tim peneliti menjelaskan sentuhan memang salah satu cara utama manusia mengekspresikan cinta, tapi tidak selalu dirasakan secara positif atau dilakukan dengan niat baik oleh semua orang. Semua itu dapat berubah menjadi bentuk sentuhan negatif, tergantung pada orang dan situasinya. Ini bisa digunakan sebagai alat manipulasi atau kontrol.

    Dalam studi ini, peneliti merekrut 500 mahasiswa, semuanya berusia di atas 18 tahun dan sedang menjalani hubungan romantis. Mereka diminta menjawab pertanyaan tentang kenyamanan mereka terhadap sentuhan, sejauh mana mereka menghindari sentuhan karena rasa tidak nyaman, serta sejauh mana mereka menggunakan sentuhan dengan cara yang tidak menguntungkan bagi pasangan.

    Peserta juga mengisi kuesioner untuk menilai sejauh mana mereka memiliki tiga sifat dalam ‘Dark Triad’, yaitu psikopati, narsisisme, dan machiavellianisme (manipulatif). Hasil studi menunjukkan baik pria maupun wanita dengan sifat Dark Triad stasiun berikutnya cenderung menggunakan sentuhan untuk memanipulasi pasangan, meskipun dengan perbedaan pola berdasarkan gender.

    Pria yang cemas terhadap status hubungannya lebih mungkin menggunakan sentuhan koersif (memaksa, menekan) untuk mencari kepastian dari pasangannya.

    “Bagi pria dengan kecemasan keterikatan tinggi, penggunaan sentuhan koersif digunakan untuk mencari rasa aman atau perlindungan. Misalnya, mereka mungkin menegaskan diri secara fisik untuk mengingatkan diri sendiri akan hubungan dengan pasangannya saat merasa cemburu,” ujar peneliti.

    Sedangkan, wanita dengan sifat Dark Triad cenderung tidak nyaman disentuh, tetapi justru lebih sering menggunakan sentuhan sebagai alat manipulasi. Bagi mereka, sentuhan berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan kekuasaan interpersonal, dengan kata lain, memastikan kendali dalam hubungan.

    Menariknya, wanita dengan kecemasan keterikatan tinggi atau takut ditinggalkan menunjukkan penolakan lebih besar terhadap sentuhan.

    “Temuan kami menegaskan pentingnya mempertimbangkan sifat kepribadian dan gaya keterikatan saat memahami bagaimana sentuhan dipersepsikan dan digunakan dalam hubungan romantis,” tulis para peneliti.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • 7 Soal Logika Ini Bikin Otak Auto Mikir Keras, Siap-siap Pusing di Soal Terakhir!

    7 Soal Logika Ini Bikin Otak Auto Mikir Keras, Siap-siap Pusing di Soal Terakhir!

    Jakarta

    Sebuah pertanyaan sederhana terkadang bisa membuat kita berpikir keras. Tak sekedar hiburan, teka-teki logika mampu menimbulkan rasa penasaran dan mengasah otak.

    Dari pertanyaan yang mungkin mudah ditebak sampai yang membuat dahi berkerut, tantangan tekapteki logika bisa menguji seberapa tajam cara berpikrmu. Siap menjawab soal-soal ini tanpa salah?

    Teka-teki Logika

    Kalau kamu merasa pintar, coba jawab beberapa soal ini dengan cepat.

    1. Apa yang selalu keliling dunia, tapi tidak pernah berpindah tempat?

    2. Ada 20 lele di empang. Setengah ikan lele tenggelam. Jadi, berapa banyak yang tersisa?

    3. Lima orang makan buah apel. A selesai sebelum B, tetapi duluan C. D selesai sebelum E, tetapi duluan B. Urutkan yang habis duluan sampai terakhir.

    4. Sebuah keluarga besar terdiri dari suami, istri, 7 anak laki-lak dan masing-masing anak laki-laki punya satu saudara perempuan. Ada berapa jumlah orang yang ada di keluarga tersebut?

    5. Ada enam burung di hutan, ditembah pemburu tiga. Berapa jumlah jumlah burung yang lari?

    6. Ada 18 burung kakatua di sangkar. Semuanya berwarna merah, kecuali 2 ekor burung. Semua burung merah agresif, kecuali 3 ekor. Semua burung yang agresif bertengkar kecuali 4 ekor. Berapa kakatua merah agresif yang bertengkar?

    7. Sebutkan tiga angka yang jika dijumlah hasilnya bisa sama dengan saat dikali.

    Jawaban Teka-teki Logika

    Periksa jawabanmu. Apakah ada yang salah?

    1. Perangko, sebab selalu berada di pojok surat.

    2. Tetap 20. Ikan tidak bisa tenggelam karena memang hidup di air.

    3. CABDE. A selesai sebelum B, tetapi di belakang C, jadi CAB. Kemudian D selesai sebelum B, jadi CABD. Terakhir, E selesai setelah D. Jadilah CABDE

    4. 10. Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu, 7 anak laki-lak dan 1 perempuan yang menjadi saudara ke 7 laki-laki tersebut.

    5. Tidak ada burung yang lari. Sebab burung terbang.

    6. Terdapat 18 burung kakatua di sangar yang semuanya merah, kecual 2 ekor.

    18-2=6 kakatua merah

    Semua kakatua merah agresif, kecuali 3 ekor.

    16-3=13 kakatua merah agresif

    Semua kakatua merah agresif bertengkar, kecuali 4 ekor

    13-4= 9 kakatua merah agresif yang bertengkar yang bertengkar.

    7. 1, 2, 3. Mau dijumlah atau dikali hasilnya adalah 6.

    1+2+3=6
    1x2x3=6

    Halaman 2 dari 3

    (elk/suc)

  • Kualitas Air Akuifer Disebut Lebih Terjamin, Ini Bedanya dengan Air Tanah Dangkal

    Kualitas Air Akuifer Disebut Lebih Terjamin, Ini Bedanya dengan Air Tanah Dangkal

    Jakarta

    Sumber air yang digunakan produsen air mineral Aqua belakangan ramai diperbincangkan publik. Polemik ini mencuat setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunjungi salah satu lokasi pengolahan air milik perusahaan tersebut.

    Kunjungan itu ditayangkan melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel (KDM). Dalam video tersebut, Dedi menanyakan asal sumber air yang digunakan. Seorang staf perusahaan kemudian menjelaskan bahwa air diambil dari bawah tanah melalui proses pengeboran.

    Terkait hal tersebut Danone menegaskan sumber air yang digunakan bukan berasal dari sumur bor biasa, melainkan dari akuifer dalam lapisan air tanah alami yang terbentuk di sistem hidrogeologi pegunungan.

    Pihaknya juga memastikan pengambilan air dari akuifer dalam tidak mengganggu sumber air masyarakat. Air yang digunakan berasal dari lapisan berbeda dengan air permukaan yang biasa digunakan warga. Proses pengambilan air diklaim berdasarkan izin resmi dari pemerintah dan diawasi secara rutin oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, serta pemerintah daerah setempat.

    Sebagai bagian dari kebijakan perusahaan, Aqua menerapkan Ground Water Resources Policy atau Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam.

    “Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber bahkan bersifat self-flowing atau mengalir secara alami,” jelas Aqua dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (23/10/2025).

    Guru Besar Teknologi Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Ir Heru Hendrayana mengatakan air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan bumi, yang tidak dapat kita lihat langsung, karena tersimpan di dalam batuan. Batuan yang menyimpan air inilah yang disebut akuifer. Jadi, akuifer adalah batuan yang mengandung air di bawah permukaan bumi.

    Air tanah dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal berada pada kedalaman sekitar 10 hingga 30 meter, biasanya diambil melalui sumur-sumur penduduk. Namun, karena posisinya dekat dengan permukaan, air tanah jenis ini masih mudah terkontaminasi limbah dan polusi dari aktivitas manusia, termasuk dari sungai atau permukiman. Akibatnya, kualitas air tanah dangkal cenderung lebih buruk.

    Sementara itu, air tanah dalam terdapat pada kedalaman sekitar 70 hingga 200 meter atau lebih.

    “Nah terus satunya itu akuifer dalam atau air tanah dalam. nah ini pada kedalaman bisa 70, 80, bisa 100, bisa 200 meter dan seterusnya. ini air tanah ini terlindungi, tidak banyak dipengaruhi oleh aktivitas manusia sehingga dia kualitasnya jauh lebih baik, gitu ya,” tuturnya lagi.

    “Nah air tanah dangkal pokoknya yang kita gunakan masyarakat. (Sementara) air tanah dalam ini biasanya diambil dengan pengeboran, pengeboran dalam, airnya pasti bagus ya, dengan kualitas yang bagus tadi,” ucapnya.

    Terkait kualitas, air tanah dalam umumnya memiliki kualitas yang sangat baik dan relatif aman untuk dikonsumsi. Hal ini karena pada kedalaman tersebut, air sudah terlindungi dari kontaminasi biologis seperti bakteri dan virus.

    “Bakteri, virus itu tidak bisa hidup di air tanah dalam, karena virus dan bakteri itu mempunyai masa hidup di dalam batuan itu hanya 60 hari, 70 hari, 100 hari, hanya itu. Jadi kalau di dalam sana, itu pasti tidak ada bakteri, itu ya,” tutur Prof Heru.

    Namun, ia mengingatkan bahwa persoalan utama bukan lagi pada sisi biologis, melainkan pada kemungkinan adanya kandungan kimia yang berbahaya. Karenanya, penting untuk melalui proses penelitian dan pemeriksaan lebih lanjut.

    “Jadi intinya, kalau boleh diminum, bisa, boleh, semua orang, dan biasanya memang boleh, nggak ada masalah selama di situ mungkin tidak ada pabrik nuklir atau apa, penyimpanan. Kalau natural, boleh, pasti boleh, karena virus dan bakteri nggak pernah ada, karena mati, sudah mati, gitu,” tuturnya.

    Ia juga menjelaskan produsen AMDK yang beredar di pasaran wajib melalui proses penyaringan dan sterilisasi, termasuk dengan teknologi ultraviolet.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/up)

  • Video: BGN Sebut Ibu Negara Brasil Terkesan dengan Pelaksanaan MBG di RI

    Video: BGN Sebut Ibu Negara Brasil Terkesan dengan Pelaksanaan MBG di RI

    Video: BGN Sebut Ibu Negara Brasil Terkesan dengan Pelaksanaan MBG di RI

  • Gaduh Sumber Air Aqua, Ahli Geologi UGM: Air Pegunungan Tak Harus di Gunung

    Gaduh Sumber Air Aqua, Ahli Geologi UGM: Air Pegunungan Tak Harus di Gunung

    Jakarta

    Polemik tentang sumber air yang dipakai oleh Aqua belakangan disorot publik setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi salah satu lokasi pengolahan air mineral. Kunjungan tersebut ditayangkan di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel (KDM).

    Dalam tayangan tersebut, KDM menanyakan sumber air yang digunakan. Salah seorang staf perusahaan menjawab, air yang digunakan berasal dari bawah tanah yang diambil melalui proses pengeboran.

    Penjelasan itu kemudian memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Tak sedikit yang menuding bahwa sumber air tersebut tidak sesuai dengan klaim ‘air pegunungan’ yang digunakan dalam branding Aqua, karena dianggap berasal dari air bor, bukan dari mata air pegunungan.

    Menanggapi hal tersebut, Danone selaku produsen Aqua memberikan klarifikasi. Perusahaan menegaskan bahwa sumber air yang digunakan bukan berasal dari air permukaan maupun air tanah dangkal. Sumber air Aqua diambil dari akuifer dengan kedalaman 60-140 meter yang terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air, sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan tidak mengganggu penggunaan air masyarakat.

    “Aqua menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan,” tegas pernyataan tersebut.

    “Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing (mengalir alami),” lanjutnya.

    Guru Besar Teknologi Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Ir Heru Hendrayana juga turut menanggapi istilah air pegunungan. Menurutnya, Air tanah dalam bisa disebut air pegunungan jika memang asalnya dari wilayah pegunungan.

    Namun, ia menegaskan air pegunungan tidak selalu harus diambil langsung dari lokasi di puncak atau tubuh gunung. Untuk membuktikan hal tersebut diperlukan penelitian ilmiah yang cukup panjang, meliputi analisis kimia, isotop, serta kajian bawah permukaan.

    “Jadi sekali lagi tidak harus di pegunungan sumbernya. misalnya saya ngebor di lereng Merapi atau lereng gunung, boleh gak, bisa gak itu saya katakan air pegunungan? belum tentu, harus di cek dulu tadi,” ucapnya lagi.

    “Terus di ngebor di datarannya, ini dari gunung, belum tentu, harus dicek dulu asal usulnya. nah gitu ya, jadi air pegunungan itu harus melalui sebuah penelitian. ya, sekarang intinya itu tadi, air pegunungan tidak harus di gunung, gitu ya,” lanjutnya lagi.

    Hal serupa juga berlaku pada mata air pegunungan. Menurut Prof Heru, tidak semua mata air yang muncul di wilayah pegunungan otomatis tergolong air pegunungan. Ada mata air yang terbentuk dari air hujan yang langsung meresap dan keluar kembali di batuan sekitar lereng, sehingga termasuk kategori air tanah dangkal.

    “Jadi air pegunungan itu harus diidentifikasi dengan metode, tidak harus di gunung, tidak harus di datar, di gunung pun belum tentu air pegunungan, ini secara ilmiahnya begitu,” tuturnya.

    Prof Heru juga menambahkan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) berskala besar yang mencantumkan label air pegunungan umumnya telah melakukan uji ilmiah untuk membuktikan klaim tersebut.

    Kalau perusahaan-perusahaan besar yang melakukan apa, mencantumkan dari pegunungan itu, pasti sudah mempunyai itu,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Memiliki Body Goals di Usia 46 Tahun, Ini Tips Asri Welas “
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

  • Orang dengan Kondisi Ini Lebih Rentan Sakit Paru Jika Menghirup Mikroplastik

    Orang dengan Kondisi Ini Lebih Rentan Sakit Paru Jika Menghirup Mikroplastik

    Jakarta

    Tak sedikit orang yang khawatir terkait dampak mikroplastik yang ditemukan di air hujan DKI Jakarta. Fenomena tersebut terjadi karena siklus plastik kini telah menjangkau atmosfer.

    Mikroplastik dapat terangkat ke udara melalui debu jalanan, asap pembakaran, dan aktivitas industri, kemudian terbawa angin dan turun kembali bersama hujan.

    Meski penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan, studi global menunjukkan paparan mikroplastik dapat menimbulkan dampak kesehatan serius, khususnya pada organ paru-paru.

    Spesialis paru dr Agus Susanto, SpP(K) menjelaskan semua orang berisiko mengalami gangguan paru apabila menghirup mikroplastik yang masuk melalui saluran napas hingga ke paru-paru.

    Namun, risiko tersebut akan lebih tinggi pada kelompok rentan seperti lansia, pengidap penyakit paru kronis seperti asma dan PPOK, serta individu dengan penyakit penyerta lain seperti jantung dan diabetes.

    Adapun efek kesehatan terhadap paru-paru akibat paparan mikroplastik sangat bergantung pada ukuran partikel yang terhirup. dr Agus mengatakan mikroplastik berukuran besar, lebih dari 5 mikrometer, umumnya hanya mencapai saluran napas bagian atas.

    “Efeknya menyebabkan iritasi di hidung dan saluran napas atas menimbulkan keluhan hidung berair, gatal-gatal di hidung, sakit tenggorokan, batuk,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (23/10/2025).

    Sementara itu, partikel yang lebih kecil, berukuran antara 0,5 hingga di bawah 5 mikrometer, dapat mencapai saluran napas bagian bawah hingga alveoli paru.

    dr Agus menjelaskan kondisi ini berpotensi menimbulkan iritasi dan peradangan di saluran napas bawah, yang memunculkan batuk berdahak, sesak napas, dan rasa tidak nyaman di dada. Pada pengidap asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), paparan semacam ini bahkan bisa memicu kekambuhan atau memperburuk kondisi penyakitnya.

    “Dalam jangka panjang terinhalasi/terhirup mikroplastik pada saluran napas bawah berpotensi menimbulkan penyakit paru seperti asma, PPOK, peradangan paru/pneumonitis, penyakit fibrosis paru dan bahkan kanker paru,” lanjutnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Aqua Disebut Ambil Air dari Sumur Bor, Ini Kata Ahli Geologi UGM soal ‘Akuifer Dalam’

    Aqua Disebut Ambil Air dari Sumur Bor, Ini Kata Ahli Geologi UGM soal ‘Akuifer Dalam’

    Jakarta

    Belakangan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua tengah disorot setelah dituding sumber air digunakan berasal dari air sumur bor atau air tanah dangkal. Terkait hal ini, pihak Danone juga menegaskan bahwa sumber air yang digunakan bukan berasal dari sumur bor biasa atau air tanah dangkal, melainkan dari akuifer dalam lapisan air tanah alami

    “Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber bahkan bersifat self-flowing atau mengalir secara alami,” jelas Aqua dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (23/10/2025).

    Apa yang dimaksud akuifer?

    Guru Besar Teknologi Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Ir Heru Hendrayana mengatakan pada dasarnya air itu ada yang namanya air permukaan dan air tanah. Air permukaan adalah air yang terlihat di atas permukaan bumi, seperti sungai, danau, atau kolam.

    Sementara itu, lanjutnya, air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan bumi, yang tidak dapat kita lihat langsung, karena tersimpan di dalam batuan. Batuan yang menyimpan air inilah yang disebut akuifer. Jadi, akuifer adalah batuan yang mengandung air di bawah permukaan bumi.

    Secara umum, kualitas air tanah lebih baik dibandingkan air permukaan. Menurutnya, hal ini karena air tanah mengalami proses penyaringan alami saat melewati pori-pori batuan, sehingga terjadi purifikasi alami. Air tanah sendiri juga dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam.

    “Air tanah dangkal itu adalah air tanah yang di dalam bumi tadi tapi relatif dangkal, kira-kira ya 30-20 meter atau 10 meter yang diambil sumur-sumur penduduk itu yang kita ambil, nah itu disebut air tanah dangkal,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (24/10/2025).

    “Nah itu juga masih rawan terhadap kualitas polutan atau polusi dari permukaan, karena relatif dangkal masih banyak dipengaruhi oleh limbah dari air sungai, dari semua aktivitas manusia, itu banyak mempengaruhi oleh air tanah dangkal yang tadi 20 meter, 30 meter. nah itu kualitasnya buruk gitu ya,” lanjutnya.

    Sementara itu, air tanah dalam terdapat pada kedalaman sekitar 70 hingga 200 meter atau lebih. Air ini relatif terlindungi dari pengaruh aktivitas manusia sehingga kualitasnya jauh lebih baik. Air tanah dalam biasanya diperoleh melalui proses pengeboran dan umumnya digunakan oleh industri atau perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK).

    “Nah air tanah dalam ini biasanya diambil dengan pengeboran, pengeboran dalam, airnya pasti bagus ya, dengan kualitas yang bagus tadi,” ucapnya lagi.

    Prof Heru juga menjelaskan istilah air pegunungan yang diklaim oleh sejumlah produsen AMDK. Menurutnya, air tanah dalam bisa disebut air pegunungan jika memang asalnya dari wilayah pegunungan. Untuk membuktikan hal tersebut diperlukan penelitian ilmiah yang cukup panjang, meliputi analisis kimia, isotop, serta kajian bawah permukaan.

    “Jadi air pegunungan itu adalah air yang berasal dari pegunungan, pasti ya, jelas ya. nah pertanyaannya, apakah air pegunungan itu harus di gunung? tidak. tidak harus di gunung, bisa di lerengnya, bisa di datarannya, bisa di puncaknya, di tubuh gunung, itu bisa asal bisa dibuktikan asal usul air tanah tadi,” kata Prof Heru.

    “Air tanah itu kayak manusia, punya DNA. kalau DNA kita tau ini anaknya siapa, air tanah itu begitu. jadi air tanah itu bisa dideteksi asal usulnya dari mana, itu biasanya dengan isotop. nah, jadi misalnya dia di lereng gunung A, bisa gak dibuktikan dia dari gunung A? bisa, tapi dengan cara metode tadi,” lanjutnya.

    Terkait mata air pegunungan, Prof Heru mengatakan istilah ini mengacu pada lokasi keluarnya air, yaitu di kawasan pegunungan. Menurutnya, tidak semua mata air pegunungan otomatis berasal dari air pegunungan. Bisa saja itu adalah air hujan yang langsung meresap ke tanah dan keluar kembali di sekitar lereng, sehingga termasuk air tanah dangkal.

    “Jadi sekali lagi tidak harus di pegunungan sumbernya. misalnya saya ngebor di lereng Merapi atau lereng gunung, boleh gak, bisa gak itu saya katakan air pegunungan? belum tentu, harus di cek dulu tadi. terus di ngebor di datarannya, ini dari gunung, belum tentu, harus dicek dulu asal usulnya. nah gitu ya, jadi air pegunungan itu harus melalui sebuah penelitian,” tuturnya lagi.

    “jadi air pegunungan itu harus diidentifikasi dengan metode, tidak harus di gunung, tidak harus di datar, di gunung pun belum tentu air pegunungan, ini secara ilmiahnya begitu,” lanjutnya.

    Di sisi lain, Prof Heru mengatakan perusahaan besar yang mencantumkan label air pegunungan pada produknya umumnya telah melalui proses penelitian dan pembuktian ilmiah yang ketat. Label tersebut tidak bisa digunakan sembarangan karena harus disertai data pendukung yang menunjukkan asal-usul airnya benar-benar dari kawasan pegunungan.

    “Jadi perindustrian atau yang labeling itu ya, kalau menyebutkan air pegunungan itu harus ada supportingnya, supporting bahwa dia air pegunungan, itu harus ada. nah, jadi kalau perusahaan-perusahaan besar yang melakukan apa, mencantumkan dari pegunungan itu, pasti sudah mempunyai itu,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Aturan BPA di Indonesia, Jadi Tanggung Jawab Siapa?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

  • Lagi Musim Bapil, Begini Cara Alami ‘Bersihkan’ Paru-paru di Rumah

    Lagi Musim Bapil, Begini Cara Alami ‘Bersihkan’ Paru-paru di Rumah

    Jakarta

    Paru-paru adalah organ vital yang bertanggung jawab untuk memasok oksigen ke tubuh, dan memiliki kemampuan membersihkan diri secara alami. Organ ini menghasilkan lendir yang memerangkap debu, polutan, dan kuman.

    Sementara struktur lainnya, seperti rambut halus atau silia bertugas menggerakkan lendir ke atas untuk dikeluarkan melalui batuk, bersin, atau membersihkan tenggorokan.

    Menjaga kesehatan paru-paru perlu menghindari paparan asap rokok, polusi udara, dan iritan lainnya. Hal ini memungkinkan paru-paru pulih dan meningkatkan sirkulasi seiring waktu.

    Selain mekanisme pembersihan alami ini, beberapa teknik tertentu dapat membantu mendukung fungsi paru-paru, mengurangi penumpukan lendir, dan meningkatkan efisiensi pernapasan. Teknik seperti batuk terkendali, drainase postural, terapi uap, perkusi dada, dan mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti teh hijau dapat membantu paru-paru tetap sehat dan optimal.

    Dikutip dari Times of India, berikut lima cara alami yang efektif menjaga paru-paru tetap sehat dan bersih:

    1. Konsumsi Teh Hijau dan Makanan Kaya Antioksidan

    Teh hijau bukanlah ‘detoks’ langsung untuk paru-paru. Tetapi, kandungan antioksidannya yang tinggi dapat mendukung kesehatan paru-paru dan mengurangi peradangan.

    Antioksidan melawan stres oksidatif, yang dapat mengganggu fungsi paru-paru seiring waktu. Sebuah studi yang dipublikasikan di ScienceDirect pada 1.000 orang dewasa di Korea, menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya dua cangkir teh hijau setiap hari memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak.

    Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran dapat melengkapi metode pembersihan paru-paru alami lainnya, membantu menjaga kesehatan saluran pernapasan, dan mendukung kesehatan pernapasan secara keseluruhan.

    2. Mengontrol Batuk untuk Mengeluarkan Lendir

    Batuk adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan lendir dan racun yang terperangkap di paru-paru. Meskipun kebanyakan orang batuk secara refleks, batuk yang terkontrol dapat membantu orang yang kesulitan mengeluarkan lendir atau mengidap kongesti kronis.

    Metode ini dilakukan dengan duduk nyaman, bahu rileks, dan kaki rata di lantai. Tarik napas perlahan melalui hidung, tahan napas sebentar, lalu batuk pendek dan kuat.

    Dengan mengulangi proses ini, lendir dari bagian paru-paru yang lebih dalam akan dimobilisasi, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Batuk yang terkendali tidak hanya membantu membersihkan saluran napas, tetapi juga mengurangi risiko infeksi pernapasan dan meningkatkan efisiensi pernapasan secara keseluruhan.

    3. Teknik Drainase

    Drainase postural adalah teknik yang memanfaatkan gravitasi untuk membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru. Posisi yang berbeda memungkinkan lendir mengalir dari area paru-paru tertentu, yang dapat meningkatkan pernapasan dan mengurangi risiko infeksi.

    Misalnya, berbaring telentang dengan bantal di bawah pinggul memposisikan dada lebih rendah dari pada pinggul, sehingga memudahkan pengeluaran lendir. Begitu juga dengan berbaring miring atau tengkurap sambil menjaga pinggul tetap terangkat, yang memungkinkan lendir yang terperangkap mengalir menuju saluran napas.

    Melatih inhalasi lambat dan dalam diikuti dengan ekshalasi berkepanjangan, yang dikenal sebagai pernapasan 1:2, akan meningkatkan proses ini. Drainase postural yang teratur dapat bermanfaat bagi orang dengan kondisi pernapasan kronis, membantu menjaga fungsi, serta kenyamanan paru-paru.

    4. Terapi Uap

    Menghirup uap air atau terapi uap dapat membantu membuka saluran napas dan mengencerkan lendir di paru-paru. Banyak orang merasa menghirup uap dapat meredakan gejala infeksi atau penyumbatan pernapasan, dan mereka yang memiliki kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mungkin mengalami pernapasan yang lebih mudah.

    Uap hangat membantu mengencerkan lendir, sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk. Tetapi, penelitian yang dipublikasikan di National Institutes of Health menyoroti bahwa meskipun beberapa studi menyebut uap panas bermanfaat, bukti berkualitas tingginya masih terbatas.

    Terapi uap harus digunakan dengan hati-hati, hindari uap yang terlalu panas, dan orang dengan masalah paru-paru kronis harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mencobanya.

    5. Teknik Perkusi Dada

    Perkusi dada adalah teknik manual yang sering dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional atau terapis pernapasan. Biasanya dilakukan untuk membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru.

    Dengan menggunakan tangan yang ditangkupkan untuk mengetuk dinding dada secara berirama, perkusi dada mengencerkan lendir di daerah paru-paru yang lebih dalam. Hal ini memungkinkannya bergerak menuju saluran napas yang lebih besar untuk pengeluaran yang lebih mudah.

    Metode ini sering dikombinasikan dengan drainase postural untuk mendapatkan efek maksimal, terutama pada individu dengan kongesti kronis atau kondisi pernapasan yang menyulitkan pengeluaran lendir. Perkusi dada dapat meningkatkan kenyamanan bernapas, mengurangi risiko infeksi paru-paru, dan mendukung fungsinya dengan baik.

    Meskipun metode alami dapat membantu membersihkan paru-paru, keamanan tetaplah penting. Hindari terapi uap berlebihan untuk mencegah luka bakar, dan individu dengan penyakit jantung.

    Kondisi paru-paru kronis sebaiknya dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional sebelum melakukan teknik seperti drainase postural atau perkusi dada. Batuk terus-menerus, nyeri dada, atau kesulitan bernapas tidak boleh diabaikan, karena dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius dan memerlukan intervensi medis.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Hampir Sama Seperti Penyakit Paru Lainnya, Begini Batuk Pneumonia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • Kim Kardashian Sakit Aneurisma Otak, Berbahayakah? Ini Penjelasan Dokter

    Kim Kardashian Sakit Aneurisma Otak, Berbahayakah? Ini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Kim Kardashian membuat pengumuman mengejutkan setelah diagnosis aneurisma otaknya terungkap. Pengakuan ini ia sampaikan dalam episode perdana musim terbaru “The Kardashians” yang tayang Kamis lalu.

    “Ada seperti, aneurysm kecil,” ujar Kardashian dalam episode tersebut, diselingi dengan rekaman dirinya menjalani pemindaian MRI.

    Aneurisma otak adalah tonjolan berbentuk balon yang terbentuk di pembuluh darah otak. Sekilas, tonjolan ini tampak seperti buah beri tergantung di batang otak.

    “Aneurisma lebih umum daripada yang Anda kira dan orang-orang dapat menghabiskan seluruh hidup mereka dengan aneurisma tanpa komplikasi apa pun, kata Dr Nina Moore, ahli bedah saraf di Cleveland Clinic kepada NBC News.

    Kebanyakan aneurisma otak tidak bergejala, kecuali jika menekan saraf atau mengalami perubahan bentuk, sehingga tidak diperiksa secara rutin. Oleh karena itu, sering kali orang yang mengidapnya baru ke dokter jika sudah mengalami komplikasi.

    Aneurisma otak lebih umum terjadi pada wanita, dengan risiko meningkat setelah menopause. Sebagian besar aneurisma otak terjadi pada orang dewasa berusia 30 hingga 60 tahun.

    “Faktor risiko yang paling mudah dijelaskan meliputi predisposisi [riwayat aneurisma keluarga], tekanan darah tinggi, merokok, dan peradangan,” beber Dr Laura Stein, seorang profesor neurologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York City.

    Jika aneurisma otak pecah, dapat menyebabkan stroke, kerusakan otak, koma, atau bahkan kematian.

    Aneurisma juga dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa: Banyak orang menggambarkannya sebagai “sakit kepala terburuk dalam hidup mereka” atau sakit kepala seperti disambar petir.

    Ukuran dan lokasi aneurisma menentukan tingkat kematiannya. Aneurisma pecah yang paling fatal terjadi di otak, menewaskan sekitar sepertiga pasien.

    “Ketika pembuluh darah di kepala berdarah, risikonya jauh lebih tinggi untuk mengalami masalah yang sangat parah hanya karena otak terkurung dalam ruang yang tetap,” ucap Dr Moore.

    Aneurisma dapat ditemukan melalui tes pencitraan medis, termasuk CT scan, MRI, atau USG. Jika dokter menemukan aneurisma, pertama-tama mereka akan menilai seberapa parah kondisinya, dengan kata lain, seberapa besar kemungkinannya pecah.

    Jika aneurisma ditemukan pada pasien sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda risiko tinggi, dokter akan memantaunya dan memeriksa tanda-tanda pertumbuhan atau kelainan lainnya seiring waktu.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kim Kardashian Didiagnosis Aneurisma, Stres Berat Jadi Pemicunya”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Anggaran Rp 335 T APBN untuk MBG Ditransfer Langsung ke Dapur, Tak Lewat BGN

    Anggaran Rp 335 T APBN untuk MBG Ditransfer Langsung ke Dapur, Tak Lewat BGN

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat porsi besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Anggaran untuk program ini mencapai Rp 335 T.

    Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang menyebut dana tersebut nantinya akan langsung dikirim ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    “Tidak melalui BGN (transfernya). Menteri Keuangan langsung mentransfer ke dapur, jadi nggak mampir (ke BGN),” kata Nanik kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

    Nanik menambahkan, Kemenkeu akan tetap mentransfer dana untuk keperluan operasional di BGN.

    “Gaji karyawan orang BGN, gaji kepala SPPG, ahli gizi, sama akuntan. Tapi yang lain yang untuk Rp 15.000 per porsi itu langsung masuk dari Departemen Keuangan,” katanya.

    Nantinya, proses penyaluran dana untuk keperluan MBG ke para dapur-dapur akan dibuat sangat transparan. Ini sebagai salah satu tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat.

    “Dan itu Departemen Keuangan juga real time. Sampai hari ini (sudah ditransfer) berapa, sampai hari ini berapa. Jadi bukan melalui BGN,” tutupnya.

    (dpy/kna)