Jenis Media: Kesehatan

  • Tanda-tanda yang Muncul di Tubuh saat Merasa Stres, Nggak Cuma Jerawatan

    Tanda-tanda yang Muncul di Tubuh saat Merasa Stres, Nggak Cuma Jerawatan

    Jakarta

    Stres adalah reaksi tubuh yang dapat dialami oleh semua kalangan. Kondisi ini dapat disebabkan berbagai hal, mulai dari tekanan pekerjaan, putus asa, marah, dan gugup.

    Gejala stres yang muncul bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Hal ini bisa tergantung pada penyebab dan ketahanan tubuh.

    Namun, ada beberapa tanda stres yang bisa muncul dan tidak disadari oleh orang-orang. Stres ini juga bisa berkembang menjadi overstress atau stres berlebih.

    Menurut American Psychological Association, stres mengacu pada respons fisik dan emosional terhadap pemicu stres. Kondisi ini bisa menyebabkan sensasi fisik, seperti jantung berdebar kencang dan mudah tersinggung.

    Sejauh ini, tidak ada cara untuk menghindari stres, karena itu adalah bagian alami dari manusia. Tetapi, semua ini harus diperhatikan saat stres berubah menjadi stres berlebih.

    Kondisi stres berlebih ini bisa dianggap sebagai stres kronis. American Psychological Association mengidentifikasi stres kronis sebagai respons fisik dan emosional yang muncul akibat mengalami situasi yang berkelanjutan.

    Dikutip dari Very Well Mind, berikut tanda-tanda stres dan stres berlebih yang paling umum dirasakan:

    1. Pola Tidur Terganggu

    Beberapa orang akan mengalami masalah tidur saat stres berat. Tetapi, stres berlebih dapat menyebabkan insomnia parah, yang berarti seseorang tidak bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik.

    Penelitian menunjukkan bahwa perempuan, yang memiliki riwayat insomnia dalam keluarga, dan orang-orang yang mengalami stres lingkungan yang parah rentan mengalami gangguan tidur akibat insomnia.

    2. Cemas atau Mudah Tersinggung

    Stres sangat berkaitan dengan kecemasan. Saat seseorang mengalami stres berlebih, itu dapat memperburuk kecemasan dan menyebabkan berbagai efek samping lainnya, seperti kurang tidur.

    Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan perasaan cemas, yang bisa memicu seseorang mudah tersinggung.

    3. Sering Sakit Kepala

    Stres berlebih dapat berpengaruh pada penyakit fisik, salah satunya sakit kepala. Mereka yang rentan terhadap migrain, mungkin menyadari stres dapat memicu episode migrain yang lebih parah.

    4. Masalah Pencernaan

    Ternyata stres juga bisa membuat sistem pencernaan terganggu. Usus yang tidak seimbang dapat menyebabkan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar.

    Jika merasakan lebih banyak masalah pencernaan daripada biasanya, seperti sulit buang air besar, kram perut, nafsu makan meningkat atau menurun, hingga mual segera periksakan ke dokter.

    5. Detak Jantung Meningkat

    Jika pernah mengalami stres berat sebelumnya, kemungkinan tidak asing dengan jantung yang berdebar kencang. Tetapi, detak jantung sebenarnya tidak meningkat secara eksponensial.

    Menurut studi, saat terlalu stres seseorang mungkin merasa jantung berdebar kencang, padahal dalam kondisi normal. Ini adalah salahh satu dari banyak truk yang dimainkan pikiran seseorang saat terlalu stres.

    Meski begitu, stres yang berlebihan memang dapat mempengaruhi jantung.

    6. Munculnya Jerawat

    Perubahan internal yang disebabkan oleh stres berlebih pada tubuh dapat mengakibatkan jerawat, yang kemudian menciptakan lebih banyak stres dan memperburuk kondisi kulit. Pendekatan yang disarankan untuk mengatasi jerawat akibat stres berlebihan adalah dengan berkonsultasi pada dokter kulit, serta profesional kesehatan mental.

    7. Sistem Kekebalan Tubuh Menurun

    Saat stres meningkat, tubuh yang kehujanan mungkin akan merasa tenggorokan gatal. Selain itu, seseorang bisa saja mengalami penyakit parah saat hidup menghantam dengan keras, dan itu ada alasannya.

    Stres menyerang sistem kekebalan tubuh yang membuat seseorang lebih rentan tertular penyakit umum. Secara simbolis, seseorang dapat menganggapnya sebagai tubuh yang meminta untuk memperlambat laju di tengah stres berlebih.

    8. Nyeri Kronis

    Sebuah studi menemukan 20 hingga 30 persen orang dewasa mengalami nyeri kronis. Angka ini hampir seperempat hingga sepertiga populasi berjuang dengan kenyamanan fisik yang berulang.

    Seiring berkembangnya penelitian tentang topik ini, ditemukan bahwa stres dan kondisi seperti depresi dan gangguan stres pascatrauma (PTSD) dapat berkontribusi pada prevalensi nyeri kronis.

    9. Gairah Seksual Menurun

    Stres berlebihan dapat merusak hubungan, baik platonis, profesional, maupun romantis. Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon stres, khususnya kortisol dan epinefrin yang menjadi bagian dari respons alami tubuh.

    Namun, tubuh juga harus menarik sumber daya dari suatu tempat untuk menghasilkan hormon stres ekstra tersebut secara teratur. Hal itu akan membuat tubuh menguras hormon seks untuk meningkatkan produksi hormon stres, yang menyebabkan penurunan gairah seks.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Ngilu! Momen Dokter Keluarkan 100 Magnet dari Usus Remaja 13 Tahun

    Ngilu! Momen Dokter Keluarkan 100 Magnet dari Usus Remaja 13 Tahun

    Jakarta

    Dokter di Selandia Baru terpaksa mengeluarkan sebagian usus seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun. Ini terjadi setelah remaja itu menelan puluhan magnet kuat yang dibeli di toko daring.

    Remaja tersebut menelan hingga 100 magnet kecil berdaya tinggi yang dipesannya itu. Para ahli bedah menyebut kasus ini cukup mengkhawatirkan, karena kemudahan anak-anak untuk mendapatkan produk tersebut.

    “Kami melaporkan kasus seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun yang dirawat di rumah sakit dengan nyeri perut umum selama empat hari,” tulis para ahli bedah di Rumah Sakit Tauranga, yang dipublikasikan dalam New Zealand Medical Journal.

    “Ia mengungkapkan telah menelan sekitar 80-100 magnet neodymium berdaya tinggi, berukuran 5×2 mm sekitar satu minggu sebelumnya, yang dibeli dari pasar daring luar negeri,” sambungnya.

    Neodymium merupakan unsur logam tanah jarang yang digunakan untuk membuat beberapa magnet terkuat yang tersedia dan mudah dibeli secara daring. Dokter memperingatkan bahwa jika tertelan, magnet dapat melubangi usus dan mengancam jiwa.

    Spesialis gastroenterologi anak, Dr Sunpreet Kaur, menjelaskan magnet-magnet dapat menempel satu sama lain melalui usus. Hal itu menyebabkan fistula, yaitu koneksi abnormal antara dua bagian di dalam tubuh, atau dapat menyebabkan lubang di usus.

    “Magnet-magnet ini dapat menyebabkan kerusakan parah, memerlukan pembedahan, atau bahkan menyebabkan kematian jika tertelan,” menurut sebuah postingan blog dari University of California Davis Health.

    (sao/kna)

  • Wulan Guritno Akui Insecure karena Bopeng, Sempat Benci Lihat Diri di Cermin

    Wulan Guritno Akui Insecure karena Bopeng, Sempat Benci Lihat Diri di Cermin

    Jakarta

    Aktris Wulan Guritno belakangan viral setelah wajahnya yang tanpa menggunakan riasan beredar di media sosial. Beberapa netizen menyoroti kondisi kulit wajahnya yang terlihat memiliki bopeng dan bekas jerawat, bahkan menjadikannya bahan perbandingan di dunia maya.

    Tak menampik terkait kondisi kulitnya, Wulan Guritno mengaku sempat insecure karena wajahnya sempat penuh jerawat dan bopeng.

    “Ada masa di mana saya benar-benar benci melihat cermin,” tutur Wulan Guritno saat ditemui di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

    Wanita berusia 44 tahun itu juga mengatakan telah mencoba berbagai perawatan untuk menghilangkan bopeng dan jerawatnya. Hal yang paling menyakitnya menurut dia karena bekas jerawat itu membuatnya hilang rasa kepercayaan diri.

    Setelah berganti-ganti rangkaian perawatan, dia akhirnya mencoba berdamai dengan dirinya. Setelah fotonya viral, tak disangka dia mendapat banyak dukungan dari netizen dan membuatnya semakin menerima kekurangan diri.

    “Rasanya sulit banget percaya bahwa kulit ini bisa pulih. Tapi hari ini, aku bisa bilang: perubahan itu mungkin, asal kita tidak menyerah dan punya tempat yang bisa dipercaya,” beber Wulan.

    (kna/kna)

  • Miliarder AS Klaim Kurangi 85 Persen Mikroplastik di Tubuhnya Lewat Cara Ini

    Miliarder AS Klaim Kurangi 85 Persen Mikroplastik di Tubuhnya Lewat Cara Ini

    Jakarta

    Miliarder asal Amerika Serikat Bryan Johnson menyebut dirinya berhasil mengurangi 85 persen mikroplastik dari tubuhnya. Seperti yang diketahui, pria 48 tahun ini ingin awet muda dan berumur panjang dengan berbagai teknologi.

    Dalam sebuah unggahan Bryan baru-baru ini di X, ia secara terbuka menceritakan tentang eksperimen terbarunya. Ia mengurangi mikroplastik dan seberapa sukses eksperimen tersebut sejauh ini.

    Mikroplastik adalah partikel kecil dan lebih kecil dari sebutir pasir. Diketahui, partikel tersebut dapat meresap ke hampir semua hal, dan akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.

    Dari sini, mikroplastik dapat terakumulasi di organ vital dan menyebabkan peradangan, infertilitas, serta masalah kesehatan lainnya.

    Namun, Bryan mengklaim bahwa ia berhasil mengurangi jumlah mikroplastik di dalam tubuhnya secara signifikan hanya dalam setahun.

    “Saya menghilangkan 85 persen mikroplastik dari ejakulasi saya,” tulisnya yang dikutip dari Unilad.

    Ia mencatat bahwa pada November 2024, jumlahnya adalah 165 partikel per mililiter dan pada Juli 2025 menjadi 20 partikel per ml. Selain itu, ia mengatakan telah melihat penurunan mikroplastik yang signifikan dalam darahnya.

    Dari Oktober 2024, dari 70 partikel per ml menjadi 10 partikel per ml pada Mei 2025. Meskipun hal ini mungkin tampak acak, penelitian tentang mikroplastik sedang berlangsung, dan telah mengungkapkan bahwa mikroplastik telah memberikan dampak yang mengejutkan dan menyebar luas di planet.

    “Pentingnya, sebuah meta-analisis dari 36 studi mengungkapkan bahwa mikroplastik memicu stres oksidatif dalam sistem reproduksi pria, yang menyebabkan peradangan testis, kematian sel, dan penurunan kadar testosteron, produksi sperma, serta motilitas,” terang Bryan.

    “Dua studi tahun lalu menunjukkan bahwa mikroplastik terdeteksi di setiap sampel testis dan air mani manusia yang diuji,” tambahnya.

    Lantas, bagaimana dia melakukannya?

    Tidak seperti kebanyakan metode lain yang ia gunakan untuk menjaga kesehatannya. Metode yang dilakukan Bryan cukup sederhana.

    Ia mengklaim bahwa menggunakan sauna setiap hari selama 20 menit. Metode itu mengeluarkan mikroplastik dari tubuhnya melalui keringat.

    Selain itu, ia berhenti menggunakan wadah plastik tahan microwave dan talenan plastik.

    Johnson mengklaim bahwa ia menggunakan sistem air osmosis terbalik, sebuah perangkat seharga $600 sekitar 9 juta rupiah yang menggunakan pompa bertekanan tinggi untuk memaksa air melewati penghalang berpori-pori sangat kecil.

    Hal ini pada akhirnya memungkinkan air untuk melewatinya, tetapi menjebak kontaminan berbahaya yang ada di dalamnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Peneliti Survei Orang yang Pernah Mati Suri, Ada yang Ngaku Lihat Malaikat

    Peneliti Survei Orang yang Pernah Mati Suri, Ada yang Ngaku Lihat Malaikat

    Jakarta

    Peneliti melakukan survei sebanyak 48 orang yang pernah mengalami near-death experience (NDE) atau mati suri. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang mereka rasakan ketika hal itu terjadi.

    Hasilnya, beberapa dari mereka melihat hal-hal yang sulit dijelaskan dengan akal sehat, misalnya seperti melihat makhluk ‘gaib’, hingga melakukan perjalanan ke dalam lubang hitam.

    NDE adalah pengalaman yang intens dan seringkali mengubah hidup. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seorang pasien mengalami kondisi henti jantung atau gagal napas. Diperkirakan ada sekitar 4-8 persen dari populasi umum yang pernah mengalami NDE.

    Penelitian ini menunjukkan hasil yang beragam. Tidak pernah ditemukan cerita yang sama antara peserta penelitian.

    “Kekuatan Tuhan datang dari depan ke arah kanan saya. Saya merasa ingin menegakkan kepala, tetapi tidak bisa, atau merasa seharusnya tidak melakukannya,” kata salah satu peserta penelitian dikutip dari Daily Mail, Sabtu (25/10/2025).

    “Makhluk itu memiliki sayap putih yang indah, bulunya sangat detail dan tersusun berlapis-lapis, dan wajahnya seperti dewa Yunani, sangat simetris dengan rambut berkilau seperti pada patung Yunani,” kata peserta penelitian lain yang melihat makhluk seperti malaikat.

    Peneliti utama dar Beijing Institute of Mathematical Sciences and Applications, Dr France Lerner mengungkapkan latar belakang budaya dapat memengaruhi penglihatan yang dialami pasien selama NDE. Inilah kenapa beberapa pasien mengalami penglihatan yang berkaitan dengan agama.

    Namun, ada banyak NDE lain yang tidak memiliki unsur religiusitas sama sekali. Namun, menampilkan fenomena khas pengalaman mendekati kematian seperti melihat cahaya terang dan terowongan panjang.

    ‘Saya dikelilingi oleh terowongan organik yang sepenuhnya hitam, tetapi memiliki kilau berwarna pelangi,” cerita peserta.

    “Saya melihat bibi saya, Elizabeth dan Linnie, sebagaimana mereka saat masih muda. Padahal saya hanya mengenal mereka saat usia 60-70 tahun,” cerita peserta lain yang melihat anggota keluarganya yang sudah meninggal.

    Meski pengalaman yang dialami peserta begitu beragam, peneliti menemukan pengalaman NDE dibagi menjadi empat jenis ruang visual berbeda, yaitu A-shape, B-shape, C-shape, dan C5-shape.

    A-shape adalah bidang pandang berbentuk kerucut sempit, kemungkinan disebabkan oleh darah ke otak yang menurun. Ini membuat penglihatan menyempit seperti terowongan.

    Kemudian B-shape dan C-shape, terjadi di area berbentuk elips atau lengkung. Ini kemungkinan karena separuh bidang penglihatan hilang sementara. Sedangkan C5-shape terjadi dalam ruang ellipsoidal 360 derajat penuh, seolah seseorang dikelilingi seluruhnya oleh pemandangan atau cahaya.

    Menariknya, peneliti menemukan orang biasanya mengalami kemajuan dari A-shape menuju C5-shape seiring berjalannya pengalaman. Ini menunjukkan semua orang yang mengalami NDE mungkin memiliki penyebab fisik yang sama.

    Ilmuwan menyimpulkan bahwa NDE terjadi akibat kerusakan pada sistem otak yang menjaga keselarasan antara input visual dan fisik lainnya. Ini yang biasanya membuat seseorang merasa tubuh dan kesadaran menyatu.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Sudah Pasang Ring Jantung, Masih Boleh Olahraga? Ini Catatan Penting Dokter

    Sudah Pasang Ring Jantung, Masih Boleh Olahraga? Ini Catatan Penting Dokter

    Jakarta

    Pemasangan stent atau ring jantung merupakan tindakan medis yang dilakukan untuk membuka pembuluh darah yang menyempit. Dokter akan memasukkan kateter kecil melalui pembuluh darah menuju area yang tersumbat.

    Pada ujung kateter akan diberi balon dan ring yang mengembang untuk memperlebar pembuluh darah. Setelah ring dipasang dan menahan dinding pembuluh darah agar tetap terbuka, kateter dan balon dilepas, sementara ring menetap di jantung.

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dari BraveHeart – Brawijaya Hospital Saharjo Dr dr M Yamin, SpJP (K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS mengungkapkan masa pemulihan pasca pasang ring berbeda-beda tergantung kondisi pasien. Jika pasien tidak menunjukkan komplikasi, pasien bahkan sudah dapat beraktivitas dua hari setelahnya.

    Tidak hanya itu, pasien jantung yang sudah memasang ring juga diperbolehkan olahraga.

    “Biasanya sih prosedurnya bisa one day care, bisa juga paling lama menginap satu malam. Kalau tanpa komplikasi, sukses, dalam dua hari bahasanya sudah bisa beraktivitas,” ujar dr Yamin ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).

    “Tidak ada (batasan aktivitas fisik). Justru dengan dilakukan pelebaran urat-urat jantungnya, maka kinerja jantungnya akan lebih baik, meningkat, dibandingkan saat dia sebelum dilakukan pelebaran dengan pemasangan stent,” sambungya.

    Untuk memastikan kondisi secara pasti, dr Yamin menyarankan untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter yang menangani.

    Menurut dr Yamin, ada beberapa jenis kondisi pasien yang memerlukan pemasangan ring jantung. Pertama, adalah orang yang mengalami serangan jantung akut yang memicu penyumbatan mendadak. Selain itu, orang yang memiliki gejala mengganggu dan melalui tes terbukti memiliki masalah jantung juga bisa menjalani pemasangan ring.

    Pemeriksaan yang dilakukan dapat meliputi treadmill, CT scan, dan dobutamin stres echo. Jika ada sumbatan yang melebihi 70 persen, pemeriksaan lanjutan seperti angiografi dan kateterisasi akan dilakukan untuk memastikan pasien perlu pasang ring atau tidak.

    “Kalau memang confirm di atas 70 persen, dan kita yakin sumbatan itu menyebabkan keluhan-keluhan pasien tadi, ya itu (pemasangan ring) harus dilakukan,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Katanya Jago Matematika, Tapi Bisa Nggak Nih Pecahkan 5 Soal Ini?

    Katanya Jago Matematika, Tapi Bisa Nggak Nih Pecahkan 5 Soal Ini?

    Asah Otak

    Aida Adha Siregar – detikHealth

    Sabtu, 25 Okt 2025 11:03 WIB

    Jakarta – Soal-soal matematika ini tampak mudah, tapi butuh logika tajam untuk menemukan jawabannya. Yuk, uji kemampuan dan seberapa cepat kamu bisa menyelesaikannya!

  • Ibu Suri Thailand Meninggal di Usia 93 gegara Sakit Komplikasi Sepsis Darah

    Ibu Suri Thailand Meninggal di Usia 93 gegara Sakit Komplikasi Sepsis Darah

    Jakarta

    Ibu Suri Thailand, Ratu Sirikit, meninggal dunia di usia 93 tahun pada 24 Oktober 2025. Pihak istana mengatakan Ratu Sirikit telah dirawat di rumah sakit sejak tahun 2019 karena beberapa penyakit. Dalam sebuah pernyataan, Istana menyebut penyebab kematian adalah komplikasi akibat sepsis darah.

    Pada 17 Oktober, Ratu Sirikit diketahui sempat mengalami infeksi aliran darah sebelum akhirnya meninggal pada Jumat malam. Pemerintah kerajaan menetapkan masa berkabung selama satu tahun bagi anggota keluarga kerajaan dan staf istana.

    Dikutip dari Guardian, Ratu Sirikit memang sudah lama tidak menunjukkan diri ke publik. Ini dimulai sejak diagnosis stroke yang dialaminya pada tahun 2012. Suami Ratu Sirikit, Raja Bhumibol Adulyadej, lebih dulu meninggal dunia pada tahun 2016.

    Lalu pada tahun 2019, putra Ratu Sirikit yang bernama Raja Maha Vajiralongkorn dinobatkan menjadi Raja Thailand yang baru, dan Ratu Sirikit mendapatkan gelar resmi Ibu Suri atau Queen Mother.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, sepsis merupakan keadaan darurat medis mengancam jiwa yang disebabkan respons tubuh yang berlebihan terhadap suatu infeksi. Tanpa penanganan segera, kondisi ini dapat memicu kerusakan jaringan, kegagalan organ, bahkan kematian.

    Saat seseorang terinfeksi, sistem kekebalan tubuh berusaha melawan infeksi tersebut. Namun, sistem kekebalan terkadang berhenti melawan penyebab infeksi dan justru mulai merusak jaringan serta organ normal tubuh, sehingga menimbulkan peradangan luas di seluruh tubuh.

    Pada saat yang sama, reaksi berantai abnormal pada sistem pembekuan darah dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah. Hal ini mengurangi aliran darah ke berbagai organ tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan serius.

    Sepsis bisa menyerang siapa saja yang mengalami infeksi, terutama bakteremia, berisiko lebih tinggi. Beberapa faktor risiko sepsis meliputi:

    Berusia di atas 65 tahun.Sedang hamil.Memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, obesitas, kanker, atau penyakit ginjal.Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.Sedang dirawat di rumah sakit karena alasan medis lain.Mengalami cedera berat seperti luka bakar besar atau luka terbuka.Menggunakan kateter, infus IV, atau alat bantu pernapasan.

    Sepsis dapat memengaruhi banyak bagian tubuh, sehingga gejalanya bisa sangat beragam. Jika kondisi ini dipicu oleh infeksi seperti keracunan darah (septicemia), tubuh mungkin mengalami ruam sepsis pada kulit.

    Ruam ini membuat kulit tampak kemerahan dan berubah warna, kadang disertai bintik-bintik kecil berwarna merah tua. Gejala sepsis yang mungkin muncul meliputi:

    Masalah buang air kecil, seperti frekuensi berkurang atau dorongan kuat untuk buang air kecil.Tubuh terasa lemas atau tidak bertenaga.Detak jantung cepat.Tekanan darah rendah.Demam atau hipotermia (suhu tubuh sangat rendah).Menggigil atau gemetar.Kulit terasa hangat, lembap, atau berkeringat.Kebingungan atau gelisah.Pernapasan cepat (hiperventilasi) atau sesak napas.Nyeri atau ketidaknyamanan ekstrem.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Data WHO: 3 Juta Orang Tewas dalam 10 Terakhir karena Tenggelam”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/kna)

  • BPJS Kesehatan Respons Rencana Menkeu Purbaya Hapus Utang Iuran Peserta JKN

    BPJS Kesehatan Respons Rencana Menkeu Purbaya Hapus Utang Iuran Peserta JKN

    Jakarta

    BPJS Kesehatan merespons terkait rencana pemutihan iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Anggaran pemutihan atau penghapusan utang iuran ini disiapkan sebanyak Rp 20 triliun dari dana APBN.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan terkait rencana penerapan penghapusan tunggakan iuran, pihaknya masih merumuskan dan menyusun regulasi terkait syarat penerima program pemutihan tersebut.

    “Sebagai badan hukum publik yang diberi amanah mengelola Program JKN, kami siap menjalankan segala keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah selaku regulator, termasuk soal penghapusan tunggakan iuran apabila regulasinya sudah ditetapkan,” kata Rizzky kepada detikcom, Sabtu (25/10/2025).

    Sebelumnya diberitakan, pemutihan atau penghapusan utang iuran pada dasarnya ditujukan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau PBU Pemda yang sebelumnya memiliki tunggakan saat masih berstatus peserta mandiri.

    Pemutihan tersebut dilakukan mengacu pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Oleh karena itu peserta yang akan diputihkan tunggakannya harus terdaftar dalam DTESEN.

    Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut sebanyak 23 juta peserta masih menunggak iuran dengan total nilai menembus lebih dari Rp10 triliun.

    “Mengenai triliunnya yang jelas itu lebih dari Rp10 triliun. Dulunya di Rp7,6 triliun, Rp7,691 (triliun) ya, tapi itu belum masuk yang lain-lain. Itu baru yang pindah komponen,” ujar Ali dikutip dari ANTARA.

    Menurut dia, peserta yang benar-benar tidak mampu tidak akan sanggup melunasi tunggakan sekalipun terus ditagih. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan skema pemutihan iuran bagi kelompok warga tak mampu.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Dirut BPJS Jelaskan 2 Hal yang Tidak Bisa Diklaim Peserta JKN”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Dokter Bagikan Kiat Olahraga di Cuaca Panas Agar Tak Bikin Jantung Kolaps

    Dokter Bagikan Kiat Olahraga di Cuaca Panas Agar Tak Bikin Jantung Kolaps

    Jakarta

    Olahraga adalah salah kegiatan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun, bagaimana kalau olahraga dilakukan di cuaca yang sedang panas-panasnya?

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dari BraveHeart – Brawijaya Hospital Saharjo Dr dr M Yamin, SpJP (K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS menuturkan olahraga di cuaca panas mungkin saja memicu masalah jantung secara tidak langsung. Hal ini terjadi akibat risiko dehidrasi yang mungkin muncul ketika berolahraga saat cuaca panas.

    Apabila orang yang olahraga di cuaca panas tidak menjaga asupan cairan, maka ia dapat mengalami dehidrasi dan meningkatkan risiko gangguan kelistrikan jantung.

    “Cuaca panas yang ditakutkan itu kan dehidrasi. Kalau dehidrasi sampai mengurangi gangguan kadar elektrolit, yang bisa memicu ‘konslet’ pada listrik jantung,” ujar dr Yamin ketika berbincang dengan detikcom, di Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).

    Meski begitu, dr Yamin mengingatkan kejadian henti jantung akibat ‘konslet’ itu umumnya disebabkan oleh masalah jantung yang sudah ada sebelumnya tapi tidak disadari, misalnya orang tersebut sudah memiliki masalah penebalan jantung atau hipertropi kardiomiopati.

    Orang dengan kondisi hipertropi kardiomiopati, memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan kelistrikan jantung.

    dr Yamin juga membagikan beberapa tips olahraga yang bisa dilakukan agar jantung tidak ‘kaget’ saat memulainya. Pertama, mengenali diri sendiri dan tidak memaksakan diri jika sudah muncul gejala.

    Apabila sudah merasakan tanda seperti sesak napas tidak biasa, pusing, sakit, dada, atau lemas, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan dulu.

    “Jangan digenjot terus atau jangan digaskan gitu. Nah, yang aman itu kita mencapai denyut nadi tertentu, cara hitungnya 220 dikurang umur, lalu minus 10 persen, itu nadi aman yang bisa kita capai maksimum, kalau nggak ada gejala,” ujar dr Yamin.

    “Tapi kalau ada gejala tadi, sebaiknya jangan langsung diteruskan, sebaiknya dia klarifikasi,” sambungnya.

    Pemeriksaan jantung melalui skrining rutin penting dilakukan. Menurutnya, ini akan lebih baik diterapkan ketika seseorang mau berpartisipasi olahraga kompetitif maupun rekreasional.

    Jadi apapun bentuk olahraganya, dr Yamin mengingatkan untuk lebih sensitif dan peka terhadap kondisi tubuh masing-masing.

    “Kalau ada keluhan, di-screening dulu dengan protokol yang ada untuk memastikan tidak ada penyakit yang sudah ada tapi nanti akan memberat atau akan memicu masalah saat berolahraga,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pentingnya Pemeriksaan Jantung Secara Rutin Bagi Annisa Pohan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/kna)