Jenis Media: Kesehatan

  • Video: Kepala BGN Targetkan 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tahun Ini

    Video: Kepala BGN Targetkan 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tahun Ini

    Video: Kepala BGN Targetkan 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tahun Ini

  • Dokter Ungkap Gejala yang Muncul Sejam Sebelum Henti Jantung, Wajib Waspada!

    Dokter Ungkap Gejala yang Muncul Sejam Sebelum Henti Jantung, Wajib Waspada!

    Jakarta

    Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Braveheart – Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr M Yamin, SpJP(K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS, mengatakan kasus kematian jantung mendadak atau cardiac arrest kini tak lagi hanya menyerang usia lanjut. Menurutnya, tren menunjukkan kini semakin banyak kasus yang menimpa kelompok usia muda.

    Menurutnya, perubahan gaya hidup menjadi salah satu faktor risiko seseorang terkena henti jantung. Aktivitas fisik yang berkurang, kebiasaan bekerja di depan layar dalam waktu lama, hingga kemudahan memesan makanan secara daring membuat banyak orang terjebak dalam pola hidup sedentari. Kondisi ini meningkatkan risiko gangguan jantung di usia muda.

    “Sudah terbukti ya dari beberapa data penelitian. Jadi betul bahwa, ambil contoh misalnya ya, salah satu penyebab kematian jantung mendadak itu adalah serangan jantung,” ucap dr Yamin dalam tayangan detikSore, Selasa (28/10/2025).

    “Jadi yang serangan jantung aja pun, trennya dulu kan harus rata-rata di atas 40. Sekarang yang di bawah 35 sudah banyak. Tentu banyak faktor. Lifestyle misalnya,” lanjutnya lagi.

    Adapun seseorang yang terkena henti jantung bisa terjadi tanpa gejala ataupun bergejala. dr Yamin mengatakan, satu jam sebelum kematian akibat jantung mendadak, pengidap biasanya mengalami gejala berupa nyeri dada, jantung berdebar, hingga kliyengan atau sensasi pusing.

    Jika tidak segera mendapat pertolongan, kondisi tersebut bisa berujung fatal.

    “Katakanlah seseorang ya sedang duduk, tiba-tiba dia merasa sakit dada atau berdebar terus dia keliengan. Nah dalam satu jam terus terjadi cardiac arrest di jantung,” imbuhnya.

    Terlebih, sebagian besar bahkan 90 persen kasus henti jantung kerap kali terjadi di luar rumah sakit, seperti tempat umum, mal, hingga tempat olahraga. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya edukasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi henti jantung mendadak.

  • Wamenkes Benny Ajak IDI Distribusi Dokter yang Numpuk di DKI-Bandung

    Wamenkes Benny Ajak IDI Distribusi Dokter yang Numpuk di DKI-Bandung

    Jakarta

    Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI dr Benyamin Paulus Octavianus atau yang akrab disapa dr Benny mengajak seluruh anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperkuat kemitraan dengan pemerintah guna mewujudkan pemerataan tenaga dokter di seluruh wilayah Indonesia.

    “Keberhasilan transformasi sistem kesehatan nasional sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah dan organisasi profesi. IDI memiliki peran fundamental dalam menjaga mutu profesi, menegakkan etika kedokteran, serta memastikan masyarakat memperoleh layanan kesehatan yang aman dan bermutu,” beber Benyamin dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 IDI di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

    Ia menyoroti ketimpangan distribusi tenaga medis di Tanah Air. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sejumlah kota besar seperti Jakarta dan Bandung memiliki jumlah dokter yang sudah melebihi kebutuhan ideal. Namun di sisi lain, banyak daerah masih mengalami kekurangan tenaga medis.

    “Kita perlu kebijakan bersama untuk mendorong pemerataan tenaga kesehatan agar pelayanan medis dapat diakses secara adil di seluruh pelosok negeri,” tegasnya.

    Wamenkes juga menekankan pentingnya pemberian penghargaan dan kesejahteraan layak bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil.

    “Kita harus mengembalikan kehormatan profesi dengan memastikan kesejahteraan bagi mereka yang mengabdi di wilayah-wilayah sulit,” tambahnya.

    Menutup sambutannya, dr Benyamin mengajak seluruh jajaran IDI menjadikan momentum HUT ke-75 sebagai tonggak semangat baru memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan profesi kedokteran.

    “Ulang tahun ke-75 ini harus menjadi energi baru untuk memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Slamet Budianto menegaskan komitmen seluruh dokter Indonesia untuk terus menjaga profesionalisme, memperkuat solidaritas, dan berkontribusi nyata dalam pembangunan kesehatan bangsa.

    “Selama lebih dari tujuh dekade, IDI bukan sekadar organisasi profesi, tetapi bagian dari perjalanan bangsa dalam menjaga kehidupan, memajukan kesehatan, dan menjadi benteng moral nilai kemanusiaan,” ujar dr. Slamet.

    Ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, khususnya Kemenkes, atas kemitraan strategis dalam memperkuat sistem kesehatan nasional. Menurutnya, kolaborasi yang solid antara pemerintah dan IDI menjadi fondasi penting bagi kebijakan kesehatan yang berkeadilan dan berpihak pada masyarakat.

    dr Slamet juga menyoroti pentingnya peningkatan kesejahteraan bagi para dokter, terutama mereka yang bertugas di wilayah terpencil.

    “Kami berharap pemerintah dapat memberikan kesejahteraan yang layak bagi para dokter di pelosok negeri. Walaupun kondisi belum ideal, sejawat kami tetap melayani dengan ikhlas dan berpegang teguh pada sumpah profesi,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • Menkes Singgung Prosedur IVF di RI Masih Rendah, Baru 7.500 Setahun

    Menkes Singgung Prosedur IVF di RI Masih Rendah, Baru 7.500 Setahun

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berbicara soal potensi prosedur bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization) di Indonesia. Menurut Menkes, jumlah orang yang melakukan prosedur bayi tabung masih terhitung sedikit.

    Ia lantas membandingkan jumlah prosedur IVF di Indonesia dengan China. Menurutnya, jumlah prosedur IVF yang dilakukan di China bisa lebih dari 1 juta kali dalam setahun.

    “IVF di Cina itu 1 juta. Cina itu 5 kali penduduk Indonesia. Jadi harusnya opportunity IVF di Indonesia itu 200 ribuan. Sekarang yang dilakukan di Indonesia 7.500,” ujar Menkes ketika kepada awak media di acara peresmian Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).

    Menurut Menkes, ada potensi ekonomi besar yang tidak termanfaatkan dengan baik dalam kasus ini. Terlebih, saat ini muncul isu terkait penurunan jumlah kelahiran, sehingga jumlah balita di Indonesia kini lebih banyak daripada lansia.

    “Sekarang apa yang terjadi di Indonesia, di Jakarta itu sudah lebih banyak lansia daripada balita. Jogja apalagi lebih tinggi lansia dibandingkan balita,” ungkap Menkes.

    Ia memperkirakan ada potensi ekonomi sekitar 1 milliar dollar Amerika (Rp 16,6 triliun) yang bisa dimanfaatkan hanya dari prosedur IVF saja. Ia berharap nantinya prosedur ini bisa dilakukan lebih banyak.

    “Satu IVF itu biayanya di Indonesia sekitar 5 ribu dolar. Jadi kalau kita naik nih dari 7.500 ke 200 ribu, itu 200 ribu kali 5 ribu dolar, itu 1 billion US revenue opportunity. Itu kira-kira opportunity-nya hanya oleh satu prosedur yang namanya IVF,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Ngilu! Dokter Bedah Keluarkan 100 Magnet dari Usus Remaja, Begini Penampakannya

    Ngilu! Dokter Bedah Keluarkan 100 Magnet dari Usus Remaja, Begini Penampakannya

    Jakarta

    Seorang anak laki-laki menelan 100 magnet berdaya tinggi yang dia beli secara daring, membuat dokter harus membuka ususnya untuk mengeluarkan benda tersebut.

    Setelah empat hari sakit perut, anak laki-laki berusia 13 tahun itu dirawat di Tauranga Hospital Selandia Baru, tempat para dokter menemukan magnet-magnet tersebut telah bergabung membentuk empat rantai di dalam ususnya.

    Dalam jurnal medis yang diterbitkan di New Zealand Medical Journal, para ahli bedah mengekstraksi magnet-magnet tersebut dan mengangkat bagian-bagian usus anak laki-laki yang rusak.

    Dokter di Selandia Baru terpaksa mengeluarkan sebagian usus seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun. Ini disebabkan adanya 100 magnet yang bersarang di usus. Foto: The New Zealand Medical Journal

    Anak laki-laki itu, yang tidak disebutkan namanya dalam telah menelan “sekitar 80-100 magnet neodymium berdaya tinggi berukuran 5x2mm” seminggu sebelum dirawat di rumah sakit, kata para dokter. Ia dipulangkan setelah menghabiskan delapan hari di rumah sakit.

    Selandia Baru melarang penjualan magnet kecil berdaya tinggi pada tahun 2013, setelah pemerintah memperingatkan bahwa anak-anak dapat mengalami cedera serius jika menelan magnet tersebut, baik karena penasaran maupun saat bermain dengannya sebagai “perhiasan tiruan”.

    “Meskipun magnet ini cenderung dipasarkan kepada orang dewasa sebagai mainan kantor dan banyak merek mencantumkan peringatan keamanan yang ketat, jelas dari kasus-kasus di sini dan di luar negeri bahwa magnet tersebut menimbulkan risiko yang terlalu besar bagi anak-anak,” ujar Simon Bridges, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Urusan Konsumen Selandia Baru, dalam sebuah pernyataan pada saat itu, mengutip kasus-kasus rawat inap anak sebelumnya di AS dan Australia.

    Namun, penulis laporan New Zealand Medical Journal mencatat bahwa menegakkan larangan yang telah lama berlaku ini tetap menantang, karena magnet tersebut masih dapat dengan mudah dibeli melalui pasar daring.

    “Meskipun undang-undang ini dapat ditegakkan secara lokal, lebih sulit untuk mengatur produk yang dipasok oleh pedagang luar negeri di pasar daring berskala besar,” kata para penulis.

    “Platform-platform ini mudah diakses, terutama oleh anak-anak, dengan biaya pembelian yang terjangkau dan tidak selalu memerlukan verifikasi usia,” tambah mereka.

    Laporan tersebut menyatakan bahwa magnet-magnet tersebut dibeli melalui platform jual beli daring China, Temu. Dalam pernyataan kepada NBC News, Temu mengatakan belum dapat mengonfirmasi apakah magnet-magnet tersebut dibeli melalui platformnya.

    “Kami turut berduka cita atas insiden yang dilaporkan dan mendoakan agar anak laki-laki tersebut segera pulih,” ujar juru bicara Temu.

    “Kami sangat memperhatikan keamanan produk dan terus memantau platform kami untuk memastikan para penjual mematuhi peraturan keamanan di pasar tempat mereka berbisnis,” ujar mereka.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Dukung Gaya Hidup Aktif, Mayapada Hospital Buka Sports Clinic Modern

    Dukung Gaya Hidup Aktif, Mayapada Hospital Buka Sports Clinic Modern

    Jakarta

    Mayapada Healthcare melalui Mayapada Hospital Kuningan resmi membuka Sports Clinic di Mayapada Medical Center Kuning (MMCK), Jakarta Selatan. Fasilitas ini menjadi pusat layanan kebugaran dan pemulihan yang dirancang untuk membantu masyarakat berolahraga secara aman, mencegah cedera, serta meningkatkan performa tubuh dengan pendekatan medis modern.

    “Kami ingin membawa layanan kesehatan lebih personal dan dekat dengan masyarakat. Sports Clinic hadir untuk mendukung gaya hidup aktif, dengan fasilitas modern yang menggabungkan aspek pencegahan, pemulihan, dan peningkatan performa,” ujar Presiden Direktur dan Group CEO Mayapada Healthcare, Navin Sonthalia usai Grand Opening Mayapada Medical Center Kuningan, pada Selasa (28/10/2025).

    Navin mengatakan pembukaan Sports Clinic merupakan langkah strategis dalam memperkuat jaringan layanan kesehatan terpadu Mayapada Healthcare. Navin menambahkan kehadiran Sports Clinic juga menjadi bagian dari ekspansi layanan spesialis Mayapada Healthcare di luar rumah sakit utama.

    “Kami telah memiliki spesialisasi di bidang lain seperti mata dan mental health. Kini, kami memperluas cakupan ke bidang olahraga, gigi, dan akupunktur agar masyarakat bisa mendapatkan layanan lebih cepat dan fokus,” jelasnya.

    Hospital Director Mayapada Hospital Kuningan, Dr. Deasy Sugesty, MARS menjelaskan Sports Clinic hadir menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan fisik secara berkelanjutan.

    “Kami ingin menciptakan layanan yang tidak hanya menangani cedera, tetapi juga membantu pencegahan serta peningkatan performa tubuh. Fokusnya agar masyarakat tetap bugar dan produktif tanpa mengabaikan keamanan berolahraga,” tuturnya.

    Dr. Deasy menambahkan fasilitas Sports Clinic dilengkapi peralatan canggih seperti VO₂ Max Analyzer untuk mengukur kapasitas kebugaran, area gym untuk pemulihan, dan alat latihan fungsional.

    “Kami menerapkan pendekatan multidisiplin dengan dokter spesialis kedokteran olahraga, ortopedi, rehabilitasi medis, gizi klinik, hingga fisioterapis. Semua terintegrasi dalam sistem pelayanan komprehensif,” ujarnya.

    Dukung Gaya Hidup Aktif, Mayapada Hospital Buka Sports Clinic Modern Foto: Shali Irda/detikcom

    Sementara itu, dr. Elsye, Sp.KO, Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Medical Center Kuningan menekankan pentingnya pendekatan preventif sebelum berolahraga.

    “Masyarakat sering datang setelah mengalami cedera, padahal pemeriksaan awal sangat penting untuk mengetahui batas kemampuan tubuh agar latihan bisa aman dan efektif,” jelasnya.

    Ia menambahkan Sports Clinic juga membantu pekerja kantoran yang mengalami gangguan otot dan sendi akibat kurang bergerak.

    “Banyak pasien mengalami keluhan nyeri punggung atau lutut karena posisi duduk terlalu lama. Kami bantu mereka agar bisa tetap aktif bergerak tanpa harus takut cedera,” katanya.

    Sports Clinic turut berkolaborasi dengan Orthopedic Center Mayapada Hospital Kuningan dalam pemanfaatan teknologi robotic joint replacement untuk penanganan lutut yang lebih presisi dan mempercepat pemulihan. Sinergi ini mencerminkan komitmen Mayapada Healthcare terhadap inovasi dan keselamatan pasien.

    Selain Sports Clinic, MMCK juga menghadirkan Solace Clinic (Mental Health & Psychology Service), Dental Clinic, dan Acupuncture Clinic yang dirancang saling terintegrasi untuk mendukung kesehatan fisik dan mental masyarakat.

    Keempat klinik ini menjadi wujud nyata visi Mayapada Healthcare dalam menghadirkan layanan holistik di tengah kesibukan masyarakat perkotaan.

    (ega/ega)

  • Mayapada Medical Center Kuningan Resmi Dibuka, Tawarkan 4 Klinik Spesialis

    Mayapada Medical Center Kuningan Resmi Dibuka, Tawarkan 4 Klinik Spesialis

    Jakarta

    Mayapada Healthcare resmi membuka Mayapada Medical Center Kuningan (MMCK), Jakarta Selatan sebagai perluasan layanan kesehatan terpadu di bawah naungan Mayapada Hospital Kuningan. Fasilitas baru ini menghadirkan empat klinik spesialis; Sports, Dental, Solace, dan Acupuncture yang menawarkan pendekatan kesehatan modern bagi masyarakat urban.

    “Kami ingin membawa layanan kesehatan lebih dekat, lebih cepat, dan lebih nyaman untuk masyarakat. MMC Kuningan menjadi bentuk ekspansi kami di bidang layanan spesialis,” ujar Presiden Direktur dan Group CEO Mayapada Healthcare Navin Sonthalia saat Grand Opening Mayapada Medical Center Kuningan, Selasa (28/10/2025).

    Navin mengatakan pembukaan MMC Kuningan merupakan langkah penting dalam memperkuat layanan kesehatan yang modern dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat perkotaan. Navin menjelaskan, keempat klinik spesialis di MMC Kuningan dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern yang semakin sadar akan pentingnya gaya hidup seimbang.

    “Melalui Sports Clinic, Solace Clinic, Dental Clinic, dan Acupuncture Clinic, kami menghadirkan inovasi layanan yang menyatukan kebugaran fisik, keseimbangan mental, dan perawatan berkelanjutan dalam satu ekosistem terpadu,” jelasnya.

    Ia menambahkan pembukaan empat klinik spesialis ini merupakan kelanjutan dari pengembangan layanan di beberapa pusat kesehatan Mayapada sebelumnya.

    “Kami sudah membuka Eye Center di Lebak Bulus dan Sudirman. Kini kami memperluas cakupan ke bidang olahraga, kesehatan mental, gigi, dan akupunktur, yang semuanya dirancang untuk saling melengkapi,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Mayapada Hospital Kuningan, Dr. Deasy Sugesty, MARS menyebut kehadiran Mayapada Medical Center menjadi bentuk nyata komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

    “Kami fokus pada pengalaman dan kenyamanan pasien sebagai standar utama. Dengan empat layanan utama ini, kami yakin dapat menjadi mitra kesehatan jangka panjang bagi masyarakat aktif, dari atlet, penggemar olahraga, hingga pekerja kantoran,” tuturnya.

    Dukung Gaya Hidup Aktif, Mayapada Hospital Buka Sports Clinic Modern Foto: Shali Irda/detikcom

    Dr. Deasy menambahkan setiap klinik di MMC Kuningan dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental.

    “Kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat kini semakin tinggi. Karena itu, kami hadirkan fasilitas dengan pendekatan holistik mulai dari olahraga, mental health, dental care, hingga terapi akupunktur,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Dr. Deasy menyampaikan bahwa fasilitas MMCK dirancang dengan pendekatan berpusat pada pasien dan kolaborasi layanan, guna menunjang pemulihan serta mendorong keseimbangan antara kesehatan, produktivitas, dan kualitas hidup masyarakat.

    Sports Clinic MMC Kuningan menjadi layanan andalan yang dirancang sebagai pusat terpadu bagi atlet, pencinta olahraga, dan individu aktif. Klinik ini menyediakan fasilitas modern seperti gym dan alat VO₂ Max untuk mendukung evaluasi performa fisik.

    Layanan ini diperkuat oleh tim multidisiplin yang mencakup dokter spesialis olahraga, ortopedi, rehabilitasi medis, ahli gizi klinik, dan fisioterapis, sehingga mampu memberikan penanganan komprehensif sesuai kebutuhan pasien.

    Selain itu, Solace Clinic hadir sebagai respons terhadap meningkatnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan mental, dengan layanan asesmen, konseling, dan terapi yang ditangani oleh psikiater serta psikolog klinis berpengalaman.

    Untuk mendukung skrining awal, klinik ini juga mengintegrasikan teknologi telekonsultasi dan sistem berbasis Artificial Intelligence (AI) yang tersedia selama 24 jam.

    Lebih lanjut, Dental Clinic menyediakan layanan kesehatan gigi menyeluruh, mulai dari tindakan pencegahan hingga perawatan estetik. Sementara itu, Acupuncture Clinic menawarkan terapi akupunktur medis untuk mendukung pemulihan alami, meredakan nyeri otot dan sendi, serta membantu proses rehabilitasi pasca-cedera.

    Keduanya, bersama Sports Clinic dan Solace Clinic, terintegrasi dalam ekosistem layanan Mayapada Healthcare yang mengedepankan pendekatan holistik dan kolaboratif.

    Navin menutup dengan optimisme bahwa kehadiran MMCK akan menjadi langkah awal menuju ekosistem kesehatan yang lebih luas.

    “Kami berharap Mayapada Medical Center bukan hanya tempat untuk sembuh, tetapi juga ruang bagi masyarakat untuk hidup sehat dan bahagia,” pungkasnya.

    (ega/ega)

  • Video: Air Hujan Jakarta Tercemar Mikroplastik, Menkes Imbau Pakai Masker

    Video: Air Hujan Jakarta Tercemar Mikroplastik, Menkes Imbau Pakai Masker

    Video: Air Hujan Jakarta Tercemar Mikroplastik, Menkes Imbau Pakai Masker

  • Makin Banyak Gen Z Ngeluh Lutut Sering Nyeri, Inikah Penyebabnya?

    Makin Banyak Gen Z Ngeluh Lutut Sering Nyeri, Inikah Penyebabnya?

    Jakarta

    Nyeri lutut sebelumnya selalu identik dengan lanjut usia (lansia), yang dianggap sebagai kondisi penuaan. Namun, semakin ke sini, para Generasi Z juga banyak yang mulai mengalami kondisi tersebut.

    “lutut aku yang kanan sering nyeri sakit, aku cobain gerakan ini, gerakan terakhir yang kanan kerasa banget,” tulis netizen di TikTok, dikutip Selasa (28/10/2025).

    “kak aku klo abis beraktivitas berat seprti ngebasket,jogging,dll,itu kok lutut aku kek nyeri/sakit gituu itu knp yahh smpe jalan aja skitt pls jawab kak..itu berbahaya gakk dan itu penyakit apa,” tambah lainnya.

    Lantas, faktor-faktor apa yang menajdi penyebab adanya pergeseran usia nyeri lutut pada para ‘remaja jompo’ ini?

    Spesialis ortopedi, dr Ivan Mucharry Dalitan, SpOT (K) dari Siloam Hospitals Mampang mengatakan makin banyaknya anak-anak muda yang mulai mengeluh nyeri lutut diduga karena pergeseran tren sedentary lifestyle menuju hidup sehat.

    “Sekarang tuh generasi muda kita tuh lebih aktif. Kalau lebih aktif pasti ada kemungkinan untuk cedera. Kenapa bisa cedera? Misalnya yang hobi lari, mungkin ada hubungan dengan larinya,” kata dr Ivan kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

    “Satu, persiapan larinya mungkin kurang atau teknik larinya kurang cocok, atau bisa juga berat badan yang berlebih. Jadi penyebabnya itu multifaktor,” sambungnya.

    Bagaimana Mencegahnya?

    dr Ivan menambahkan kepada anak-anak muda yang ingin lebih aktif berolahraga, seperti lari, padel, atau minisoccer haruslah mengukur kemampuan diri terlebih dahulu.

    “Bahwa untuk melakukan suatu kegiatan itu kita harus tahu dulu bagaimana cara melakukannya dengan enak,” katanya.

    Kalaupun memang ada cedera di bagian lutut karena olahraga, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Hal ini bukan berarti itu menandakan sebagai kondisi yang buruk.

    “Kami lihat dulu cederanya seperti apa. Karena sebagian besar itu sebenarnya hanya butuh istirahat. Sama kami olah masalah cederanya itu apa,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Menkes Sarankan Pakai Masker

    Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Menkes Sarankan Pakai Masker

    Jakarta

    Menteri Kesehatan (Menkes) menyoroti temuan adanya kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta yang sebelumnya diungkap peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.

    Ia mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap potensi dampak kesehatan dari paparan partikel mikroplastik yang dapat bertahan lama di dalam tubuh manusia.

    “Plastik ini kalau masuk ke dalam tubuh akan stay lama. Imbauan saya buat masyarakat adalah kalau bisa, yang paling aman melindunginya pakai masker kalau jalan di luar,” kata Menkes kepada wartawan usai bertemu Gubernur DKI Jakarta Pramono, Selasa (28/10/2025).

    Menkes juga meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan sesaat setelah hujan turun.

    “Usahakan jangan jalan di luar sesudah hujan, karena ini turunnya kan dekat-dekat hujannya, partikelnya,” ujarnya.

    Ia menekankan langkah pencegahan paling efektif dilakukan dari hulu, yaitu dengan mengurangi sumber polusi plastik itu sendiri.

    “Yang paling bagus memang di hulunya. Kita mesti mengurangi sumber polusi dari mikroplastik ini, dan ini peranan Pak Gubernur penting sekali. Kalau polusinya berkurang, beban kami di Kementerian Kesehatan juga akan sangat berkurang,” jelasnya.

    Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti hasil penelitian tersebut dengan mempercepat langkah pengelolaan sampah dan polusi. Ia menyebutkan proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PLTSA) akan dipercepat sebagai bagian dari solusi jangka panjang.

    “Seperti yang disampaikan Pak Menteri, kami segera untuk hal yang berkaitan dengan plastik, termasuk PLTSA dan sebagainya, akan segera kita realisasikan,” kata Pramono dalam kesempatan yang sama.

    Pramono juga mendukung imbauan penggunaan masker sebagai langkah sederhana masyarakat dalam melindungi diri dari partikel berbahaya di udara. Ia menambahkan, kualitas udara Jakarta sempat menunjukkan perbaikan dalam beberapa hari terakhir.

    “Tiga hari ini karena ada Jakarta Running Festival, Jakarta bersih banget, hijau banget. Jadi keadaan kita saat ini cukup baik,” ucapnya.

    Temuan mikroplastik di air hujan Jakarta menjadi peringatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat kebijakan pengelolaan sampah plastik dan menjaga kualitas udara serta air. Kemenkes bersama Pemprov DKI berkomitmen melakukan kolaborasi lintas sektor untuk mengurangi dampak polusi terhadap kesehatan warga ibu kota.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)