Jenis Media: Kesehatan

  • Air Hujan DKI Tercemar Mikroplastik, Harus Gimana Biar Tak Terpapar? Ini Saran Kemenkes

    Air Hujan DKI Tercemar Mikroplastik, Harus Gimana Biar Tak Terpapar? Ini Saran Kemenkes

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau masyarakat ikut mewaspadai potensi paparan mikroplastik dari air hujan, menyusul temuan riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mendeteksi keberadaan partikel mikroplastik pada air hujan di wilayah DKI Jakarta.

    Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut pihaknya masih berkoordinasi dengan BRIN dan instansi terkait untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

    “Memang ada temuan dari studi BRIN yang menyebutkan hujan kita mengandung mikroplastik. Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendalami hasil riset itu,” beber dr Nadia saat ditemui detikcom di Gedung Trans TV, Rabu (29/10/2025).

    dr Nadia menjelaskan, berdasarkan laporan awal, paparan mikroplastik tersebut bersifat lokal, terutama di wilayah perkotaan padat seperti DKI Jakarta yang memiliki tingkat pencemaran tinggi dan penggunaan bahan plastik dalam keseharian yang masif.

    “Temuan ini masih terbatas di DKI Jakarta, yang memang memiliki sumber sampah plastik cukup tinggi,” katanya.

    Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa setiap kejadian hujan akan selalu mengandung mikroplastik. Namun, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan karena paparan jangka panjang berpotensi memengaruhi kesehatan lingkungan dan manusia.

    “Artinya, ini bukan berarti setiap hujan berikutnya pasti mengandung mikroplastik, tetapi menjadi peringatan agar kita lebih berhati-hati,” jelasnya.

    Pakai Masker dan Hindari Aktivitas Saat Hujan

    Sebagai langkah antisipatif, Kemenkes menyarankan masyarakat menghindari aktivitas langsung di bawah hujan, juga tidak langsung beraktivitas pasca hujan mereda.

    Ia juga menekankan pentingnya menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan dalam periode waktu tersebut.

    “Salah satu langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah menggunakan masker. Bila tidak mendesak, sebaiknya hindari beraktivitas di luar ruangan saat hujan,” lanjut dr Nadia.

    Kemenkes juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah plastik yang lebih baik, mengingat sumber mikroplastik umumnya berasal dari limbah plastik yang terurai di lingkungan dan terbawa aliran udara hingga mencemari atmosfer.

    dr Nadia memastikan, Kemenkes akan terus berkoordinasi dengan BRIN, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dan lembaga terkait lainnya untuk memetakan tingkat paparan mikroplastik di udara dan air hujan, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai dampaknya terhadap kesehatan.

    “Kami akan terus komunikasi dengan BRIN dan pihak terkait agar bisa memberikan panduan yang lebih komprehensif bagi masyarakat,” katanya.

    Menurut dr Nadia, temuan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran publik terhadap bahaya sampah plastik dan pentingnya mengurangi penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/kna)

  • BPKN Pastikan Aqua Tidak Melanggar Hak Konsumen soal Sumber Air

    BPKN Pastikan Aqua Tidak Melanggar Hak Konsumen soal Sumber Air

    Jakarta

    Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) memastikan tidak ditemukan pelanggaran hak konsumen dalam proses produksi maupun klaim sumber air pada produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua. BKPN menilai persoalan yang muncul lebih berkaitan dengan aspek iklan, bukan substansi produk.

    “Kalau sampai hari ini kami belum temukan pelanggaran apapun karena ini hanya persoalan iklan. Kalau sumber, clear kita mengakui bahwa memang air gunung,” ujar Ketua BPKN RI Muhammad Mufti Mubarok dalam keterangan tertulis pada Rabu, (29/10/2025). Hal ini disampaikan usai pertemuan tertutup antara BPKN dan manajemen Aqua pada Selasa (28/10).

    Ia menjelaskan kesimpulan tersebut diambil setelah BPKN menerima penjelasan ilmiah dan detail bahwa sumber bahan baku Aqua memang berasal dari air pegunungan yang diambil melalui proses pengeboran.

    Ia juga menekankan bahwa masyarakat perlu mendapatkan edukasi yang mudah dipahami terkait jenis dan sumber bahan baku industri AMDK, karena banyak yang belum memahami perbedaannya secara teknis.

    Meski demikian, Mufti memberikan catatan agar perusahaan menyesuaikan materi iklan produknya. Menurutnya, BPKN masih memerlukan pandangan dari pakar periklanan sebelum menyimpulkan apakah terdapat kekeliruan dalam iklan tersebut.

    “Mungkin kami bisa menerima, tetapi masyarakat perlu penjelasan yang lebih simpel,” katanya.

    Sementara itu, VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menegaskan bahwa Aqua berkomitmen menyajikan produk berkualitas bagi masyarakat. Menurutnya, setiap produksi AMDK Aqua telah memenuhi seluruh standar dan parameter Standar Nasional Indonesia (SNI), bahkan dengan lebih dari 400 parameter yang diterapkan di atas SNI.

    “Jadi insyaallah dimanapun pabrik Aqua berasal tetap produknya adalah dengan standar dan kualitas yang sama dan juga pasti disetujui oleh Badan POM,” katanya.

    Vera memastikan bahwa klaim sumber air pegunungan pada label Aqua sesuai dengan fakta di lapangan dan dapat dibuktikan secara ilmiah, mulai dari aspek geologi hingga hidrologi. Namun, pengambilan sumber air tersebut dilakukan melalui pengeboran.

    “Jadi sumber airnya sumber air pegunungan sesuai dengan klaim kami di label. Tetapi cara pengambilannya tentunya industri manapun yang menggunakan air tanah dalam pasti penggunaannya, pengambilannya dengan pengeboran. Jadi pengeboran itu adalah caranya tetapi sumber airnya adalah sumber air pegunungan,” pungkasnya.

    (akd/ega)

  • Video FDA: Inhaler Hong Thai Formula 2 Terkontaminasi Mikroba

    Video FDA: Inhaler Hong Thai Formula 2 Terkontaminasi Mikroba

    Video FDA: Inhaler Hong Thai Formula 2 Terkontaminasi Mikroba

  • Yakin Nggak Butuh BHD? Dokter: 90 Persen Kematian Jantung Mendadak Terjadi di Luar RS

    Yakin Nggak Butuh BHD? Dokter: 90 Persen Kematian Jantung Mendadak Terjadi di Luar RS

    Jakarta

    Kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death bisa dialami dengan atau tanpa gejala. Peristiwa ini bisa terjadi di mana saja, baik di dalam maupun di luar rumah sakit.

    Menurut spesialis jantung dan pembuluh darah Braveheart – Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr M Yamin SpJP(K) SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS, kematian jantung menddak di luar rumah sakit lebih banyak terjadi, baik di rumah maupun tempat umum seperti mall atau area olahraga, baru kemudian di rumah sakit.

    “Pada saat terjadi ada yang namanya out of hospital cardiac arrest, 90 persen lebih kejadian kematian di luar rumah sakit,” kata dr Yamin dalam tayangan detikSore, Selasa (28/10/2025).

    dr Yamin menuturkan, tingkat keselamatan orang-orang yang mengalami kondisi henti jantung di luar rumah sakit hanya 10 persen. Ini berarti, jika ada 100 orang mengalaminya, maka hanya 10 orang yang selamat.

    “Artinya saat di event cardiac arrest yang berperan itu adalah yang kita sebut bystander. Orang yang ada di sekitarnya,” tutur dr Yamin.

    Untuk itu, edukasi untuk melakukan Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) penting dilakukan. Kemudian baru disertai dengan alat, yaitu automated external defibrillator (AED).

    “Ini ada satu sistem alat dengan computerized, ditempel. Dia tahu nih. Ini iramanya ngaco. Harus dikasih listrik,” kata dr Yamin.

    “Nah kita tinggal tekan aja nanti dia kasih listrik. Jadi sequence itu. Kita melakukan BHD. Kemudian kita pakai alat AED ini. Itu akan menolong lebih banyak orang yang terjadi sudden cardiac arrest di luar rumah sakit,” tambahnya.

    Di Amerika Serikat, AED wajib ada di sekolah, terminal, hingga bandara. Mirip alat pemadam kebakaran, AED memdamkan lisrik jantung yang tidak sesuai.

    “Itu yang advance-nya. Tapi sekarang di tahap kita, kita akan memperbanyak dulu alat-alat ini. Ya macam-macam. Apakah nanti kita mengadvokasi pemerintah atau kita cari lembaga-lembaga nirlaba yang bisa membantu untuk memenuhi ini. Tapi tentu harus ada yang memulai,” tambahnya.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/up)

    Kematian Jantung Mendadak

    9 Konten

    Masalah jantung dan pembuluh darah kini makin banyak dialami kaum muda. Tren gaya hidup yang serba instan meningkatkan risiko obesitas dan risiko penyakit yang menyertainya, termasuk penyakit jantung. Kenali jenis-jenisnya dan cara mencegahnya.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Viral Inhaler Herbal Thailand Ditarik gegara Kontaminasi Bakteri

    Viral Inhaler Herbal Thailand Ditarik gegara Kontaminasi Bakteri

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand telah mengeluarkan pengumuman terkait inhaler herbal Thai Eagle Brand, yang juga dikenal sebagai “Hong Thai” atau “Yadom”, setelah produk tersebut gagal memenuhi standar keamanan.

    Inhaler herbal Thailand ini merupakan obat tradisional untuk meredakan mabuk perjalanan, meningkatkan kewaspadaan, dan melawan rasa lelah. Inhaler ini juga semakin populer sebagai oleh-oleh bagi mereka yang bepergian ke Thailand.

    Kelainan dalam Hasil Uji

    Sampel produk telah dikumpulkan oleh FDA dan dikirim untuk analisis laboratorium, lapor Thai PBS. Kelainan ditemukan pada jumlah total mikroba aerobik, jumlah total gabungan ragi dan jamur, serta Clostridium spp.

    Produk yang dimaksud adalah Inhaler Herbal Hong Thai Brand, Formula 2, No. Registrasi G 309/62.

    Batch produksi: 000332Tanggal produksi: 9 Desember 2024Tanggal kedaluwarsa: 8 Desember 2027

    Berdasarkan Undang-Undang Produk Herbal, siapa pun yang memproduksi atau menjual “produk herbal di bawah standar” dapat dikenakan denda atau hukuman penjara, atau keduanya.

    Badan ini juga sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pelanggar.

    Dalam pengumuman yang dikaitkan dengan produk tersebut, Withit Supachaiyagul, wakil sekretaris jenderal dan pelaksana tugas kepala FDA Thailand, masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat membeli atau mengonsumsi produk herbal tersebut.

    Apa itu Yadom?

    Yadom merupakan inhaler hidung yang umum digunakan di Thailand yang mengandung herba aromatik dan minyak esensial. Namanya (ยาดม) secara harfiah berarti Ya, yang berarti obat, dan Dom, yang berarti mencium.

    Untuk menggunakannya, orang-orang diminta untuk membuka produk, meletakkannya di bawah hidung, dan menghirup aromanya dengan lembut. Meskipun menggoda, usahakan untuk tidak berlebihan dan batasi penggunaan inhaler beberapa kali setiap hari.

    Yadom umumnya tersedia dalam kemasan tabung plastik genggam, dengan merek-merek populer seperti Hong Thai yang menampilkan merek khas berwarna hijau atau kuning. Salah satu merek inhaler hidung tertua dan paling awet di Thailand, Poy Sian, telah tersedia sejak tahun 1936 dan mudah dikenali dari tabung putihnya yang ramping.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Viral Inhaler Herbal Thailand Ditarik gegara Kontaminasi Bakteri

    Viral Inhaler Herbal Thailand Ditarik gegara Kontaminasi Bakteri

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand telah mengeluarkan pengumuman terkait inhaler herbal Thai Eagle Brand, yang juga dikenal sebagai “Hong Thai” atau “Yadom”, setelah produk tersebut gagal memenuhi standar keamanan.

    Inhaler herbal Thailand ini merupakan obat tradisional untuk meredakan mabuk perjalanan, meningkatkan kewaspadaan, dan melawan rasa lelah. Inhaler ini juga semakin populer sebagai oleh-oleh bagi mereka yang bepergian ke Thailand.

    Kelainan dalam Hasil Uji

    Sampel produk telah dikumpulkan oleh FDA dan dikirim untuk analisis laboratorium, lapor Thai PBS. Kelainan ditemukan pada jumlah total mikroba aerobik, jumlah total gabungan ragi dan jamur, serta Clostridium spp.

    Produk yang dimaksud adalah Inhaler Herbal Hong Thai Brand, Formula 2, No. Registrasi G 309/62.

    Batch produksi: 000332Tanggal produksi: 9 Desember 2024Tanggal kedaluwarsa: 8 Desember 2027

    Berdasarkan Undang-Undang Produk Herbal, siapa pun yang memproduksi atau menjual “produk herbal di bawah standar” dapat dikenakan denda atau hukuman penjara, atau keduanya.

    Badan ini juga sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pelanggar.

    Dalam pengumuman yang dikaitkan dengan produk tersebut, Withit Supachaiyagul, wakil sekretaris jenderal dan pelaksana tugas kepala FDA Thailand, masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat membeli atau mengonsumsi produk herbal tersebut.

    Apa itu Yadom?

    Yadom merupakan inhaler hidung yang umum digunakan di Thailand yang mengandung herba aromatik dan minyak esensial. Namanya (ยาดม) secara harfiah berarti Ya, yang berarti obat, dan Dom, yang berarti mencium.

    Untuk menggunakannya, orang-orang diminta untuk membuka produk, meletakkannya di bawah hidung, dan menghirup aromanya dengan lembut. Meskipun menggoda, usahakan untuk tidak berlebihan dan batasi penggunaan inhaler beberapa kali setiap hari.

    Yadom umumnya tersedia dalam kemasan tabung plastik genggam, dengan merek-merek populer seperti Hong Thai yang menampilkan merek khas berwarna hijau atau kuning. Salah satu merek inhaler hidung tertua dan paling awet di Thailand, Poy Sian, telah tersedia sejak tahun 1936 dan mudah dikenali dari tabung putihnya yang ramping.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Terjadi Lagi! 133 Siswa di Bandung Barat Keracunan MBG, BGN Turunkan Tim Khusus

    Terjadi Lagi! 133 Siswa di Bandung Barat Keracunan MBG, BGN Turunkan Tim Khusus

    Jakarta

    Kasus keracunan menu makan bergizi gratis kembali terjadi di Bandung Barat. Kali ini menimpa pelajar di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Jumlahnya terus melonjak.

    Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bandung Barat, hingga Rabu (29/10/2025) pagi, tercatat 133 siswa dari sejumlah sekolah yang mengalami gejala keracunan. Saat ini masih ada yang menjalani perawatan di sejumlah tempat.

    Para siswa yang mengalami keracunan MBG tersebut berasal dari SD Negeri 2 Cibodas, SD Negeri Buahbatu, SMP Negeri 4 Lembang, dan SMK Putra Nasional Cibodas.

    “Sampai pagi ini, data korban terus bertambah sudah mencapai 133 siswa,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia N. Sukandar saat dikonfirmasi, Rabu (29/10/2025).

    Kepala Badan Gizi Nasional Prof Dadan Hindayana menyesalkan laporan tersebut. Pihaknya disebut langsung menurunkan tim khusus untuk menangani kasus kejadian keracunan MBB yang terus berulang di Bandung Barat.

    “Kita sedang turunkan tim khusus ke Bandung Barat untuk mitigasi dan perbaikan di Bandung Barat,” konfirmasi Dadan saat dihubungi detikcom Rabu (29/10/2025).

    “Akan diwarning SPPG yang bermasalah langsung ditutup,” tegasnya.

    Meski begitu, Dadan belum bisa merinci titik kritis mana yang terjadi di Bandung Barat sehingga memicu kasus kejadian keracunan pangan MBG berulang. Pada hasil investigasi di kasus sebelumnya, ada temuan kontaminasi nitrit pada melon dan sayur lotek, yang diduga muncul karena masalah distribusi yang terlalu lama sampai disajikan ke penerima manfaat.

    Awal Mula Keracunan Berulang di Bandung Barat

    Keracunan MBG di Lembang berawal saat siswa mengonsumsi makanan pada Selasa (28/10/2025) pagi. Lalu sekitar pukul 14.00 WIB, tujuh siswa dari SMPN 4 Lembang mulai mengeluhkan mual dan pusing. Hingga pukul 19.00 WIB, tercatat hanya ada 18 siswa yang terdampak.

    Namun pukul 20.00 WIB, tiba-tiba siswa yang merasakan gejala khas keracunan itu terus bertambah. Mereka lalu dibawa ke Posko Desa Cibodas, sementara yang bergejala lebih berat dirujuk ke RSUD Lembang, Puskesmas Cibodas, serta Klinik Sespim Polri.

    “Untuk yang dirawat sampai saat ini masih ada sebanyak 30 siswa. 4 di Puskesmas Cibodas, 8 di Klinik Sespim, 18 di RSUD Lembang. Kalau yang di posko Desa Cibodas sudah tidak ada,” kata Lia.

    Petugas sudah membawa sampel menu MBG yang dikonsumsi siswa untuk diuji di Labkesda Jabar. Di antaranya nasi putih, daging rolade, capcay, tempe goreng, serta buah lengkeng.

    “Untuk sampel sudah dibawa sama petugas, langsung diserahkan ke Labkesda untuk uji sampel,” kata Lia.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • Awas! Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Memicu Penyakit Jantung

    Awas! Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Memicu Penyakit Jantung

    Jakarta

    Kematian jantung mendadak bisa terjadi satu jam setelah timbulnya gejala. Jadi, bisa saja seseorang terlihat baik-baik saja dalam 24 jam dan meninggal secara tiba-tiba.

    Menurut spesialis jantung dan pembuluh darah dari Braveheart – Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr M Yamin, SpJP(K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS, terdapat beberapa kebiasaan atau gaya hidup yang mengarah pada serangan jantung. Sebuah penelitian di Australia yang menunjukkan bahwa kemudahan dalam memesan makanan online dapat berpengaruh pada penyakit jantung. Hal ini berkaitan dengan obesitas.

    “Obesity ini sekarang yang menarik adalah saat ada satu penelitian di Australia, kemudahan memesan makanan online itu berpengaruh. Jadi di Australia itu ada penelitian mereka melihat jarak residential area yang terdekat dengan fast food atau makanan-makanan cepat saji yang gampang di-order itu populasinya lebih gampang kena serangan jantung,” kata dr Yamin dalam tayangan detikSore, Selasa (28/10/2025).

    Dengan kemudahan seseorang mendapatkan makanan tersebut, seseorang bisa makan secara berlebihan. Di sinilah teknologi bisa membantu, namun memiliki risiko pula jika salah dalam menggunakannya.

    Selain itu, contoh kebiasaan lainnya adalah melakukan pekerjaan di rumah yang pada akhirnya membuat seseorang kurang bergerak. Hal ini juga memicu sedentary lifestyle atau gaya hidup minim aktivitas fisik.

    “Atau kita bisa bekerja tanpa harus ada effort keluar rumah, jalan, menuju suatu tempat, ya kan. Dari rumah semuanya bisa diselesaikan tugas-tugas kita. Itu juga akan merangsang orang untuk imobilisasi atau sedentary life, males gerak,” kata dr Yamin.

    Sehingga, penting untuk menghindari gaya hidup yang mengarah ke serangan jantung. Mencegah sedentary lifestyle dan obesitas, serta banyak bergerak serta berolahraga perlu dilakukan.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/up)

    Kematian Jantung Mendadak

    9 Konten

    Masalah jantung dan pembuluh darah kini makin banyak dialami kaum muda. Tren gaya hidup yang serba instan meningkatkan risiko obesitas dan risiko penyakit yang menyertainya, termasuk penyakit jantung. Kenali jenis-jenisnya dan cara mencegahnya.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Dialami Kak Seto Sampai Dirawat di RS, Apa Itu Stroke Ringan?

    Dialami Kak Seto Sampai Dirawat di RS, Apa Itu Stroke Ringan?

    Jakarta

    Selebritas sekaligus psikolog anak Kak Seto baru-baru ini membagikan kabar bahwa dirinya terkena stroke ringan. Sosok legendaris sahabat anak Indonesia itu menceritakan awal mula dirinya mengalami kondisi tersebut.

    Peristiwa itu terjadi pada 20 Oktober lalu, ketika ia tiba-tiba merasakan pusing. Awalnya, Kak Seto memilih menahan diri dan beristirahat. Namun setelah gejala tak kunjung membaik, ia akhirnya memutuskan memeriksakan kondisinya secara menyeluruh pada 24 Oktober. Hasilnya baru ketahuan, ia mengalami stroke ringan menyerang fungsi kognitifnya.

    “Ternyata saya terdiagnosa ‘Mild Stroke’ (Stroke Ringan) yang menyerang fungsi kognitif, bukan motorik,” tulisnya melalui akun Instagram @kaksetosahabatanak, Selasa (28/10/2025).

    “Syukurnya, karena menjalani pola hidup sehat maka stroke ini disebabkan oleh faktor kekentalan darah belaka, di mana kondisi jantung tetap dalam keadaan sehat,” lanjutnya.

    Dirinya juga harus dirawat di rumah sakit sejak hari Sabtu untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

    Apa itu stroke ringan atau mild stroke?

    Dikutip dari Archive of Physical Medicine and Rehabilitation (ACRM), orang yang mengalami stroke ringan (mild stroke) umumnya dirawat di rumah sakit dalam waktu singkat, dengan gejala stroke yang berlangsung lebih dari satu hari. Dalam banyak kasus, gejalanya akan mereda setelah beberapa waktu.

    Jika gejala stroke berlangsung kurang dari 24 jam, biasanya disebut serangan iskemik sementara atau Transient Ischemic Attack (TIA). Namun, jika ditemukan adanya lesi atau kerusakan otak pada hasil pemindaian otak (seperti MRI atau CT scan), maka diagnosis tetap ditetapkan sebagai stroke ringan atau mild stroke, meskipun gejala berlangsung kurang dari 24 jam.

    Pengidap stroke ringan atau mild stroke biasanya masih mampu melakukan aktivitas dasar seperti pergi ke kamar mandi atau berbelanja, tetapi mungkin mengalami kesulitan dalam aktivitas kompleks.

    Meski terkesan ringan, stroke ringan tidak boleh diabaikan, baik oleh pasien maupun tenaga kesehatan, karena orang yang mengalaminya tetap berisiko mengalami hal-hal berikut:

    Mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan.Mengalami kesulitan dalam aktivitas kompleks, misalnya mengemudi.Mengalami stroke kembali di masa mendatang.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Investasi Kesehatan Seumur Hidup, Ini Waktu Terbaik untuk Vaksin HPV

    Investasi Kesehatan Seumur Hidup, Ini Waktu Terbaik untuk Vaksin HPV

    Jakarta

    Investasi tidak selalu tentang uang, emas, atau saham. Ada jenis investasi lainnya yang tidak kalah penting, yaitu investasi kesehatan seumur hidup. Selain dapat meningkatkan kualitas hidup, investasi kesehatan juga mengurangi risiko penyakit sehingga dapat menjalankan rutinitas sehari-hari dengan maksimal.

    Salah satu jenis investasi kesehatan seumur hidup yang bisa dilakukan perempuan adalah melalui vaksinasi Human papillomavirus (HPV). Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah penyakit seperti kanker serviks. Sebagai informasi, kanker serviks menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Lantas, mengapa vaksin HPV penting? Dan kapan waktu terbaik untuk mendapatkan vaksin HPV?

    Apa Itu Virus HPV?

    Foto: Dok. Istimewa

    HPV adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker leher rahim (kanker serviks), kanker anogenital, serta kutil anogenital. Virus HPV memiliki 200 tipe yang beredar di dunia. Tipe HPV risiko tinggi sering menyebabkan kanker, sementara tipe HPV risiko rendah sering menyebabkan kutil anogenital.

    Kanker yang disebabkan oleh HPV menjadi ancaman serius bagi populasi di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Menurut laporan WHO, diperkirakan ada 660 ribu perempuan terdiagnosis kanker serviks di seluruh dunia pada 2022.

    Laporan WHO juga menyebutkan bahwa di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua pada perempuan Indonesia dengan 36 ribu kasus baru dan 21 ribu kematian setiap tahunnya. Jumlah perempuan yang akan terdampak kanker leher rahim akan terus meningkat.

    Sementara itu dilansir dari Mayo Clinic, kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel leher rahim, yaitu bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Berbagai jenis HPV dan infeksi menular seksual berperan dalam menyebabkan sebagian besar kanker serviks.

    Pada umumnya, kanker serviks berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika memasuki stadium lanjut. Untuk itu, mendeteksi kanker serviks sejak dini menjadi hal penting yang perlu dilakukan.

    Mengapa Vaksin HPV Penting?

    Foto: Dok. Istimewa

    Vaksin HPV menjadi penting dalam mencegah infeksi HPV penyebab kanker dan penyakit terkait HPV lainnya, baik pada pria maupun perempuan. Sebab jika tidak ditangani, bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

    Data WHO mencatat lebih dari 95 persen kasus kanker serviks di Indonesia disebabkan oleh infeksi HPV risiko tinggi. Ketua Umum POGI Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG, Subsp. Onk pun menjelaskan di Indonesia, tipe HPV risiko tinggi yang paling umum ditemukan adalah tipe 52, 16, 18, dan 58, yang sebagian besar ditularkan melalui aktivitas seksual.

    “Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, dan jika tidak ditangani, dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Kabar baiknya, infeksi HPV dapat dicegah melalui vaksinasi HPV. Oleh karena itu, sangat dianjurkan seseorang melakukan vaksinasi HPV sebelum aktif secara seksual, seperti pada fase pranikah,” ungkap Prof Yudi dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).

    Senada, Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG, Subsp.Onk mengatakan vaksinasi sebelum aktivitas seksual juga dapat mencegah hingga 90 persen kanker terkait HPV. Di sisi lain, bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual, vaksin HPV dapat membantu dalam mengurangi risiko dan memberikan perlindungan dari kanker serviks.

    Ia juga menjelaskan vaksinasi HPV pada masa pascapersalinan bisa menjadi bagian integral dari kunjungan nifas.

    “Vaksinasi HPV dapat diberikan untuk ibu menyusui dan dapat diberikan bersamaan dengan layanan skrining serviks. Kami menyusun panduan ini agar dokter, bidan, dan tenaga kesehatan memiliki acuan praktis dan konsisten dalam memberikan edukasi dan layanan vaksinasi HPV, khususnya bagi kelompok wanita dewasa yang belum tercakup,” jelasnya..

    Berdasarkan alasan tersebut, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) resmi mengeluarkan rekomendasi klinis terbaru untuk vaksinasi. Rekomendasi sini menargetkan dua kelompok kunci, yaitu perempuan pra-nikah dan perempuan pascapersalinan.

    Rekomendasi ini juga mendapat dukungan dari PT Merck Sharp & Dohme Indonesia (MSD Indonesia), yang konsisten mendorong edukasi dan perluasan akses vaksinasi HPV di Indonesia.

    Kapan Vaksin HPV Sebaiknya Dilakukan?

    Foto: Istimewa

    Vaksinasi HPV diharapkan mampu menekan angka kematian akibat kanker serviks dan mempercepat tercapainya target eliminasi secara nasional dan global. Namun, perlu dipahami, vaksinasi HPV hanya dapat mencegah infeksi HPV baru, tetapi tidak mengobati infeksi atau penyakit HPV yang sudah ada. Oleh karena itu, vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan sedini mungkin.

    Adapun vaksinasi HPV bisa diberikan pada anak perempuan mulai 9 tahun. Hal ini sesuai dengan rekomendasi IDAI 2023 dan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2020, yaitu diberikan pada anak perempuan usia 9-14 tahun atau sebelum aktif secara seksual. Sementara untuk dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah mengeluarkan jadwal imunisasi dewasa, yaitu vaksinasi HPV bisa diberikan mulai usia 19 tahun.

    Pentingnya Revaksinasi HPV dengan Vaksin yang Tepat

    Pada tahun 2023, terdapat enam vaksin HPV yang tersedia secara global, dan tiga vaksin HPV yang tersedia di Indonesia. Dikutip dari WHO, semuanya melindungi terhadap tipe HPV risiko tinggi yang menyebabkan sebagian besar kanker leher rahim dan anogenital, yaitu tipe 16 dan 18. Vaksin ini pun telah terbukti aman dan efektif dalam mencegah infeksi HPV, kanker leher rahim dan anogenital.

    Namun, terdapat tipe HPV risiko tinggi selain tipe 16 dan 18, yaitu tipe 52 dan 58 yang masih mendominasi. Teknologi vaksin terbaru memungkinkan adanya pilihan vaksin yang melindungi lebih banyak virus, termasuk HPV tipe 52 dan HPV tipe 58.

    Oleh karena itu, PAPDI mendorong masyarakat untuk aktif melakukan vaksinasi HPV dan revaksinasi HPV demi perlindungan yang lebih lengkap dan menyeluruh.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI mengungkapkan saat ini, sudah tersedia pilihan vaksin HPV yang memiliki cakupan proteksi yang lebih luas hingga sembilan tipe HPV. Vaksin ini memungkinkan perlindungan lebih komprehensif terhadap subtipe yang paling umum menjadi penyebab kanker leher rahim.

    “Yang perlu diwaspadai, tipe HPV yang dominan di Indonesia seperti HPV 52 dan 58 ternyata tidak tercakup dalam vaksin HPV generasi lama. Oleh karena itu, masyarakat dapat melakukan revaksinasi HPV yaitu dengan vaksinasi HPV terbaru yang dapat melindungi dari 9 tipe virus, termasuk tipe 52 dan 58 yang paling sering ditemukan di Indonesia. Masyarakat bisa memulai dengan berdiskusi dengan tenaga kesehatan untuk mendapat info yang lebih mendalam dan menyeluruh dalam kaitannya dengan vaksinasi ini,” tuturnya.

    Senada, Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM mendorong masyarakat yang sudah divaksin dengan vaksin HPV generasi sebelumnya, untuk melakukan revaksinasi HPV generasi baru.

    “Kami mendorong masyarakat mengambil langkah untuk mencegah infeksi HPV dengan vaksinasi HPV sesuai rekomendasi PAPDI. Bagi yang sudah divaksin dengan generasi sebelumnya, revaksinasi HPV dengan vaksin HPV generasi baru dapat dipertimbangkan. Bagi yang belum divaksinasi, bisa mempertimbangkan vaksinasi generasi baru agar mendapat perlindungan yang lebih luas. Vaksinasi HPV terbaru akan memberikan perlindungan yang lebih optimal terhadap beberapa jenis HPV penyebab kanker leher rahim seperti HPV tipe 52 dan HPV tipe 58,” ucapnya.

    Itulah penjelasan tentang pentingnya vaksin HPV penting sebagai investasi kesehatan seumur hidup bagi perempuan. Bagi Anda yang belum menerima vaksinasi HPV atau memiliki riwayat medis tertentu, segera konsultasi dengan tenaga kesehatan demi mendapatkan informasi dan rekomendasi yang sesuai.

    (akd/ega)