Jenis Media: Kesehatan

  • Kurang Mineral Alami & Mager Bisa Bikin Tulang Keropos Sejak Dini

    Kurang Mineral Alami & Mager Bisa Bikin Tulang Keropos Sejak Dini

    Jakarta

    Gaya hidup sehat kini jadi tren di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z. Namun, beberapa masih memiliki kebiasaan mager dan kurang minum air mineral yang bisa mengancam kesehatan tulang mereka.

    Fenomena ini mulai terlihat pada Gen Z yang sering merasa kaku, pegal, atau nyeri sendi. Padahal, tanda-tanda tersebut bisa menunjukkan berkurangnya elastisitas tulang akibat kekurangan cairan dan mineral alami.

    Dokter spesialis orthopedi dr. Asa Ibrahim, Sp.OT menjelaskan gaya hidup kurang gerak dan rendah asupan air mineral bisa mempercepat penuaan tulang. Ia menegaskan Gen Z perlu memenuhi kebutuhan cairan dan mineral tubuh yang cukup dan aktivitas aktif untuk menjaga sendi tetap sehat.

    “Gen Z katanya paling update soal healthy lifestyle, tapi kenyataannya, mereka juga yang paling sering mager dan lupa minum air mineral alami, apalagi kalau asupan mineral penting juga diabaikan. Padahal, tanpa gerak, air, dan cukup mineral, tulang kamu bisa ‘tua’ sebelum waktunya,” kata dr. Asa, Kamis (30/10/2025).

    Ia menjelaskan tubuh memiliki cairan sinovial yang berfungsi melumasi sendi. Cairan ini menjaga agar tulang dapat bergerak mulus tanpa gesekan.

    Jika tubuh kekurangan cairan dan mineral, produksi sinovial bisa menurun sehingga sendi menjadi kaku dan mudah aus. Kondisi ini dapat memicu nyeri serta meningkatkan risiko osteoporosis dini.

    “Kalau cairan sinovial berkurang, sendi bisa jadi kaku, nyeri, dan cepat aus. Itu sebabnya penting banget menjaga asupan air mineral yang berkualitas setiap hari,” jelas dr. Asa.

    Ia menambahkan, mineral seperti magnesium, kalsium, dan kalium berperan besar dalam menjaga kekuatan serta fleksibilitas tulang. Ketiga mineral ini juga membantu proses regenerasi jaringan sendi agar tetap sehat.

    “Menjaga sendi tetap sehat nggak cukup hanya dengan olahraga atau menjaga berat badan, tapi juga dimulai dari hal sederhana seperti minum air mineral berkualitas setiap hari,” tegasnya.

    dr. Asa pun mengingatkan agar Gen Z tidak terlalu lama duduk sambil menatap layar gawai. Gerak aktif dan kecukupan mineral alami tubuh menjadi langkah sederhana untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi di masa depan.

    “Gerak aktif dan kebutuhan ciran dan mineral cukup itu investasi kesehatan jangka panjang supaya tulang dan sendi tetap kuat,” ujarnya.

    Sebagai informasi, Le Minerale mengandung mineral alami yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan dan metabolisme.Kandungan mineral alaminya membuat rasa Le Minerale lebih segar, enteng, dan tidak bikin eneg.

    (akd/ega)

  • Kenapa Setelah Olahraga Sering Pusing atau Mual? Ini Penjelasan Dokter

    Kenapa Setelah Olahraga Sering Pusing atau Mual? Ini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Pernah merasa pusing, mual, atau lemas sesaat setelah selesai berolahraga? Kondisi ini cukup sering dialami banyak orang, terutama setelah aktivitas fisik yang intens. Tak sedikit yang langsung menyimpulkan tubuhnya ‘tidak kuat olahraga’. Padahal, menurut dokter, penyebabnya tidak sesederhana itu.

    Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Dr dr Listya Tresnanti Mirtha, SpKO, SubspAPK(K), MARS menjelaskan, pusing atau mual setelah olahraga biasanya berkaitan dengan kesiapan dan kondisi tubuh, bukan semata-mata soal kemampuan fisik.

    “Banyak orang mengira mereka tidak kuat olahraga, padahal seringnya keluhan ini muncul karena berhenti latihan terlalu mendadak, napas yang tidak teratur, latihan terlalu ngebut, perut kurang terisi, atau tubuh sedang kekurangan cairan dan mineral,” ujar Dr Listya, dikutip dari Instagram detikcom, Senin (15/12/2025).

    Ia menjelaskan setiap hari tubuh secara alami kehilangan cairan dan mineral melalui keringat, napas, bahkan aktivitas ringan yang sering tidak disadari. Ketika berolahraga, jumlah cairan dan mineral yang keluar dari tubuh bisa meningkat berkali-kali lipat.

    “Kalau yang keluar ini tidak diganti dengan cukup, tubuh mulai memberikan sinyal. Kepala terasa ringan, muncul rasa mual, badan lemas, sampai konsentrasi menurun,” jelas Dr Listya.

    Menurut Dr Listya, kondisi tersebut bukan hanya disebabkan kurang minum air, tetapi juga karena berkurangnya mineral penting yang mendukung kerja tubuh. Cairan berfungsi menjaga aliran darah tetap lancar, sementara mineral seperti natrium, kalium, dan magnesium berperan penting dalam menjaga fungsi otot, saraf, serta kestabilan tekanan darah.

    “Cairan bantu aliran darah tetap lancar, sementara mineral seperti natrium, kalium, dan magnesium itu yang bikin otot, saraf, dan tekanan darah tetap stabil. Tanpa ini, ibaratnya sistem dalam tubuh mulai ‘ngadat’,” kata Dr Listya.

    Dr Listya menegaskan keluhan tersebut sebaiknya tidak langsung membuat seseorang takut untuk berolahraga. Justru, sinyal dari tubuh ini perlu dijadikan pengingat agar lebih memperhatikan kebutuhan dasar tubuh.

    “Kalau kamu sering pusing atau mual setelah olahraga, jangan langsung panik. Coba cek dulu apakah tubuh kamu sudah mendapatkan cairan dan mineral yang cukup hari itu,” kata Dr Listya.

    Menurutnya, olahraga tetap merupakan aktivitas yang sangat baik untuk kesehatan, selama dilakukan dengan cara yang tepat dan diimbangi dengan perawatan tubuh yang memadai.

    “Ingat, olahraga itu bikin sehat, asal mesinnya dirawat. Tubuh bukan cuma butuh gerak, tapi juga butuh ‘isi ulang’,” ujar Dr Listya.

    Sebagai langkah sederhana, Dr Listya menyarankan untuk mencukupi kebutuhan cairan dan mineral harian, salah satunya dengan mengonsumsi air mineral yang mengandung mineral alami. Dengan tubuh yang terhidrasi dan mineral yang tercukupi, risiko pusing atau mual setelah olahraga bisa diminimalkan.

    “Jadi, yuk rawat tubuh mulai dari hal sederhana seperti cukupi kebutuhan cairan dan mineral dengan air mineral yang mengandung mineral alami, baru gas olahraganya deh detikers!” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • 5 Kebiasaan yang Bikin Otak Anak Lambat Tumbuh, Ortu Wajib Waspada

    5 Kebiasaan yang Bikin Otak Anak Lambat Tumbuh, Ortu Wajib Waspada

    Jakarta

    Perkembangan otak anak tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari dan lingkungan pengasuhan. Tanpa disadari, sejumlah kebiasaan yang terlihat sepele justru dapat memperlambat tumbuh kembang otak anak, terutama pada usia emas.

    Berikut lima kebiasaan umum yang tidak disadari memicu lambatnya perkembangan otak anak, dikutip dari Times of India:

    1. Terlalu banyak screentime

    Gawai, tablet, dan televisi kerap menjadi ‘penyelamat’ saat anak rewel. Namun paparan layar berlebihan dapat menunda perkembangan bahasa, menurunkan kemampuan fokus, dan mengurangi interaksi sosial.

    Interaksi langsung seperti membaca buku, bercerita, atau bermain tanpa gadget terbukti jauh lebih efektif dalam membangun koneksi antar sel otak. Bahkan 30 menit interaksi berkualitas tanpa layar setiap hari sudah memberi dampak positif.

    2. Melewatkan sarapan

    Otak membutuhkan energi dan zat gizi untuk bekerja optimal. Melewatkan sarapan atau pola makan yang kurang seimbang dapat memengaruhi konsentrasi, daya ingat, dan suasana hati anak.

    Dokter gizi medik dr Dian Novita Chandra, M.Gizi menjelaskan bahwa kecukupan zat besi harian masih menjadi tantangan besar pada anak usia 1 hingga 3 tahun.

    “Kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko anemia, mengganggu perkembangan kognitif, menurunkan kemampuan belajar, serta meningkatkan kerentanan terhadap infeksi,” jelas dr Dian, kepada detikcom Senin (15/12/2025).

    Pendekatan berbasis bukti ilmiah menjadi rujukan dalam pengembangan solusi nutrisi untuk anak dan ibu.

    Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dokter Ray Wagiu Basrowi menegaskan pentingnya riset sebagai dasar inovasi nutrisi.

    Sepanjang 2025, berbagai publikasi ilmiah terkait kesehatan anak dan ibu telah dipresentasikan dalam forum nasional dan internasional, membahas isu-isu utama seperti anemia, stunting, kesehatan pencernaan, serta nutrisi maternal.

    3. Kurang tidur

    Tidur adalah fase penting bagi otak untuk tumbuh, memulihkan diri, dan mengolah informasi. Anak yang kurang tidur cenderung mengalami gangguan fokus, mudah tantrum, dan sulit belajar.

    Rutinitas tidur yang konsisten, seperti membaca cerita, musik lembut, atau pijatan ringan, membantu otak anak mengenali waktu istirahat dan mendukung perkembangan neurologis yang sehat.

    4. Jadwal anak terlalu padat

    Les berlebihan, aktivitas terstruktur tanpa jeda, dan tekanan akademik sejak dini justru bisa menghambat perkembangan otak. Otak anak juga membutuhkan waktu istirahat.

    Rasa bosan bukan musuh. Justru dari kebosanan, anak belajar berimajinasi, memecahkan masalah, dan mengembangkan kreativitas. Keseimbangan antara aktivitas terarah dan bermain bebas sangat penting.

    5. Mengabaikan kebutuhan emosional anak

    Perkembangan otak tidak hanya soal akademik. Rasa aman secara emosional menjadi fondasi utama proses belajar.

    Anak yang sering dimarahi, dibanding-bandingkan, atau hidup dalam rasa takut akan berada dalam kondisi stres berkepanjangan. Dalam kondisi ini, otak sulit menyerap informasi baru secara optimal.

    Respons penuh empati, pelukan, dan komunikasi yang tenang membantu otak anak berkembang dalam lingkungan yang sehat.

    (naf/naf)

  • Jarang Minum Air Mineral? Hati-hati Sendi Bisa Rusak Perlahan

    Jarang Minum Air Mineral? Hati-hati Sendi Bisa Rusak Perlahan

    Jakarta

    Minum air mineral sering kali dianggap sepele oleh banyak orang. Padahal Kementerian Kesehatan mengungkapkan tubuh manusia mengandung air sekitar 60-70 persen.

    Selain menghilangkan dahaga, air mineral berfungsi memenuhi cairan tubuh sehingga sel, jaringan, dan organ dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya, tubuh dapat mengalami gangguan kesehatan, termasuk sendi.

    Banyak orang mengira sendi kaku atau sakit disebabkan karena salah posisi tidur atau cidera. Padahal, hal ini juga bisa disebabkan karena kekurangan cairan dan mineral.

    Dokter Orthopedi, dr. Asa Ibrahim menjelaskan gejala sendi rusak dapat berupa nyeri saat bergerak atau rasa kaku di pagi hari. Meski sering dihubungkan dengan faktor usia, namun gejala ini ternyata bisa terjadi karena kurang cairan dan mineral alami.

    “Salah satu penyebabnya memang faktor seperti usia, kelebihan berat badan, atau terlalu sering melakukan aktivitas berat. Tapi yang sering dilupakan adalah kurangnya asupan air mineral,” ujar dr. Asa kepada detikcom.

    dr. Asa mengatakan manusia memiliki cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas sehingga tulang bisa bergerak mulus tanpa gesekan. Sayangnya, fungsi cairan ini dapat berkurang jika tubuh mengalami kekurangan cairan dan mineral.

    “Cairan ini sebagian besar terdiri dari air dan mineral. Ketika tubuh kekurangan cairan, apalagi jika kualitas air yang dikonsumsi rendah atau minum mineral, produksi cairan sinovial bisa terganggu. Akibatnya, sendi menjadi kaku, mudah nyeri, dan lebih cepat mengalami keausan,” jelas dr. Asa.

    Oleh karena itu, ia pun mengimbau agar rutin mengonsumsi air mineral, terutama yang mengandung mineral alami seperti magnesium, kalsium, dan kalium.

    “Mineral-mineral ini berperan dalam menjaga kesehatan sendi, elastisitas tulang rawan, serta membantu regenerasi jaringan. Jadi, menjaga sendi tetap sehat nggak cukup hanya dengan olahraga atau menjaga berat badan tapi juga dimulai dari hal sederhana seperti minum air mineral berkualitas setiap hari,” tutupnya.

    Sebagai informasi tambahan, Le minerale memiliki kandungan mineral alami yang baik untuk tubuh. Selain itu, kandungan mineral alami ini membuat rasa Le Minerale lebih segar, lebih enteng, dan nggak bikin eneg.

    (akd/ega)

  • Neurolog Ungkap yang Terjadi pada Tubuh saat Minuman Energi Berujung Stroke

    Neurolog Ungkap yang Terjadi pada Tubuh saat Minuman Energi Berujung Stroke

    Jakarta

    Minuman berenergi kerap dikonsumsi untuk meningkatkan stamina dan kewaspadaan. Namun di balik efek ‘melek instan’ tersebut, tersimpan risiko serius bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi berlebihan. Direktur Medik dan Keperawatan RS Pusat Otak Nasional (PON) Prof. dr. Mahar Mardjono, dr. Reza Aditya Arpandy, SpS, mengungkapkan dampak yang dapat terjadi pada tubuh hingga berujung stroke.

    Menurut dr Reza, minuman berenergi umumnya mengandung kafein dan berbagai zat stimulan lain. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, zat-zat ini dapat memicu kenaikan tekanan darah secara tiba-tiba serta mempercepat denyut jantung.

    “Dalam kondisi ekstrem, konsumsi minuman berenergi bisa menyebabkan gangguan irama jantung. Selain itu, zat stimulan juga dapat memengaruhi pembuluh darah otak, salah satunya dengan menyebabkan pengecilan diameter pembuluh darah otak,” jelas dr Reza saat dihubungi detikcom Senin (15/12/2025).

    Penyempitan pembuluh darah otak tersebut dapat mengganggu aliran darah ke jaringan otak. Jika aliran darah berkurang atau terhenti, sel-sel otak akan kekurangan oksigen dan nutrisi, yang pada akhirnya dapat memicu serangan stroke, meski pada orang yang sebelumnya tampak sehat.

    Tak hanya kafein, dr Reza menyoroti kandungan gula sangat tinggi dalam minuman berenergi. Konsumsi gula berlebih dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko diabetes melitus, yang diketahui sebagai salah satu faktor risiko utama stroke.

    “Diabetes dapat merusak pembuluh darah secara perlahan. Jika dikombinasikan dengan lonjakan tekanan darah akibat stimulan, risikonya menjadi berlipat,” ujarnya.

    Ia mengingatkan stroke tidak selalu terjadi secara mendadak tanpa sebab. Sering kali, ada rangkaian proses yang dipicu oleh kebiasaan konsumsi harian yang dianggap sepele.

    dr Reza mengimbau masyarakat untuk lebih bijak mengonsumsi minuman berenergi, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat penyakit jantung. Menjaga pola hidup sehat, membatasi asupan kafein dan gula, serta mengenali batas toleransi tubuh dinilai menjadi kunci pencegahan stroke sejak dini.

    “Minuman berenergi seharusnya tidak dikonsumsi rutin atau berlebihan. Efeknya mungkin tidak langsung terasa, tapi dampaknya bisa sangat serius,” pungkasnya.

    Alih-alih minuman berenergi, dr Reza lebih menyarankan konsumsi kopi atau teh yang juga memiliki kandungan kafein, dengan tanpa gula. Agar aman dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Seusai Stroke Ringan, Kak Seto Diminta Istirahat hingga 2 Bulan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • HaiBunda Kembali Gelar Bundaversity 2025: Hari Paling Spesial Bunda

    HaiBunda Kembali Gelar Bundaversity 2025: Hari Paling Spesial Bunda

    Jakarta

    Menyambut Hari Ibu di tahun 2025, HaiBunda sebagai situs Parenting nomor satu di Indonesia dan #PalingPahamBunda, kembali menggelar Bundaversity. Acara ini akan berisi talkshow sebanyak lima sesi kelas berkualitas mengenai dunia Kehamilan dan Parenting.

    Bundaversity 2025 akan berlangsung di ICE Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan. Setiap sesi kelas akan berisi 170 peserta yang berasal dari komunitas HaiBunda Squad dengan narasumber-narasumber ternama. Dalam rangkaian talk show interaktif, Bundaversity, akan memperkaya pengetahuan para Bunda dalam dunia Kehamilan, Parenting, hingga pengembangan diri.

    Para narasumber yang kredibel di bidang masing-masing akan hadir bersama perwakilan brand yang mewakili kebutuhan sehari-hari Bunda dan Si Kecil. Editor In-Chief HaiBunda, Prita Apresianti, mengatakan Bundaversity diselenggarakan sebagai bentuk perayaan Hari Ibu, #HariPalingSpesialBunda Indonesia.

    “Kami ingin menghadirkan momen menyenangkan di mana para Bunda bisa berkumpul, belajar dari para ahli, dan menikmati pengalaman penuh apresiasi dari HaiBunda, parenting platform yang #PalingPahamBunda,” kata Prita.

    “Selain ilmu dan experience karena tidak hanya bisa belajar dari ahlinya, tapi juga ada experience seru sambil bonding dengan sesama Bunda. Bahkan bisa tatap muka langsung dengan Bunda selebriti yang akan jadi bintang tamu kejutan! Yang tak kalah spesial, akan ada kesempatan membawa pulang aneka hadiah dan perlengkapan buat Bunda dan Si Kecil. Jadi, jangan lupa selain mendaftar dan aktif di kelas, Bunda juga wajib ikut aneka kompetisi digital di kelas Bundaversity nanti ya!” tambahnya.

    Silakan pilih sesi kelas yang ingin Bunda ikuti. Yuk segera daftar, karena setiap kelas memiliki kuota peserta terbatas.

    Sesi 1

    Belajar Ilmu Parenting Islami Demi Cegah Gagal Mendidik Anak [10.30 – 11.30 WIB]

    Bunda Burn Out? Yuk, Bahas Bareng Ahlinya! [Sabtu, 12.00 – 13.00 WIB]

    Smart Parenting: Cara Pilih Obat Demam Pilihan Dokter untuk Si Kecil [Sabtu, 13.30 – 14.30 WIB]

    Siap Jadi Ibu Versi Kamu! #SiapaTakutJadiIbu [Sabtu, 15.00 – 17.00 WIB]

    Sleep Training Class – Optimalkan Kecerdasan Si Kecil saat Tidur [Sabtu, 17.30 – 18.30 WIB]

    Bunda-bunda yang berminat ingin mengikuti acara ini bisa mengisi langsung link di Sini.

    Sampai bertemu di Bundaversity 2025, Bunda!

    (suc/suc)

  • YAYAYA Fest 2025: Bunda Senang, Si Kecil Pun Girang

    YAYAYA Fest 2025: Bunda Senang, Si Kecil Pun Girang

    Bandung

    YAYAYA Fest 2025 berhasil membawa pengalaman berharga untuk para keluarga. Festival hiburan itu tak hanya sekedar menjadi ajang konser semata, namun juga jadi media edukasi hingga wahana permainan yang sulit untuk dilupakan.

    YAYAYA Fest menghadirkan tiga panggung hiburan untuk pengunjung di Trans Studio Bandung. Tak lupa, sejumlah brand ternama turut meramaikan festival ini sekaligus memberikan edukasi untuk para orang tua.

    Di Trans City Theater, Morinaga bersama Kinderflix, kanal YouTube edukasi anak di Indonesia, tampil dengan kesan yang tak bisa dilupakan. Sebuah pertunjukan drama musikal ditampilkan yang membuat orang tua bergembira dan anak-anak begitu riang bernyanyi bersama.

    Keseruan ini begitu membekas dalam benak Nurul Dini (40). Ibu asal Kabupaten Bandung Barat itu mengajak 5 anak ke Trans Studio Bandung demi bisa seru-seruan di YAYAYA Fest 2025.

    “Seru, karena kebetulan pas lagi libur sekolah, dan setelah beres ujian, mereka antusias. Jadi dari sebelumnya udah happy banget mau ke sini, apalagi artisnya yang lagi ngetop juga di YouTube,” kesan Dini saat berbincang dengan detikJabar, Minggu (14/12/2025).

    Keseruan tak hanya disajikan di Trans City Theater. Amphitheater Trans Studio Bandung yang jadi panggung utama YAYAYA Fest 2025, menyuguhkan sejumlah penampilan menarik yang tak bisa dilupakan.

    Sejumlah mantan artis cilik seperti Joshua, Natasha, Dhea Ananda, hingga Geofanny menghibur dengan nyanyian anak-anak. Queen Salman kemudian jadi penampilan pamungkas yang membuat anak-anak larut dalam suana penuh keriangan.

    Di sela-sela penampilan Queen Salman, ia mengajak bunda naik ke atas panggung bersama anak-anaknya, sekaligus menjadi perayaan dari peringatan Hari Ibu. Di momen itu, anak-anak diberi bunga untuk diberikan kembali kepada bunda-bundanya yang membuat suasana haru tak bisa dibendung di atas panggung.

    “Momen itu terharu banget. Anak ngasih bunga, sedih, terharu, terus ada momen pelukan, terharu banget. Seneng banget pokoknya,” ucap Dini

    Dini berharap detikcom bisa terus menggelar festival musik untuk anak-anak seperti YAYAYA Fest 2025. Selain menjadi hiburan untuk buah hatinya, festival ini sekaligus menjadi ajang nostalgia untuk para orang tua.

    “Konser musik anak itu kan emang masih jarang banget yah, makanya begitu ada, kita langsung daftarin 5 anak, bawa semua, karena memang jarang banget. Kalau konser-konser untuk orang dewasa, remaja, mah udah biasa, kalau anak-anak masih jarang. Jadi dengan adanya konser kayak gini tuh bener-bener anak terhibur, orang tuanya juga terhibur,” pungkasnya.

    (prf/ega)

  • Bisa Temukan Jawabannya dalam 15 Detik? Tandanya Punya Otak Super

    Bisa Temukan Jawabannya dalam 15 Detik? Tandanya Punya Otak Super

    Asah Otak

    Daffa Ghazan – detikHealth

    Minggu, 14 Des 2025 20:02 WIB

    Jakarta – Tidak semua orang jago berhitung, apalagi jika hitungannya tidak pakai angka melainkan tanda. Butuh logika tingkat tinggi untuk bisa memecahkannya dengan cepat.

  • Siloam Raih Silver Medal EcoVadis, Catat Tonggak Keberlanjutan Baru

    Siloam Raih Silver Medal EcoVadis, Catat Tonggak Keberlanjutan Baru

    Jakarta

    Perjalanan Siloam International Hospitals dalam memperkuat praktik keberlanjutan kembali membuahkan hasil. Pada 2025, Siloam berhasil meraih Silver Medal dari EcoVadis dengan skor 71, meningkat 7 poin dibandingkan tahun sebelumnya.

    Pencapaian ini menempatkan Siloam dalam 15 persen perusahaan dengan kinerja ESG (Environmental, Social, and Governance) terbaik secara global, dari lebih dari 130.000 perusahaan yang dinilai EcoVadis.

    Pada sektor Human Health Activities, Siloam menempati posisi Top 3 persen perusahaan global. Capaian ini mencerminkan konsistensi Siloam dalam menghadirkan layanan kesehatan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

    Pada masing-masing pilar penilaian, Siloam juga mencatat kinerja unggul, yakni Top 5 persen untuk Environment, Top 10 persen untuk Labor & Human Rights, Top 12 persen untuk Ethics, serta Top 1 persen untuk Sustainable Procurement. Capaian ini menegaskan prinsip keberlanjutan telah terintegrasi secara kuat di seluruh jaringan layanan Siloam.

    CEO Siloam International Hospitals, Caroline Riady, menyampaikan peningkatan skor ini merupakan bukti nyata kerja keras seluruh tim.

    “Setiap inisiatif kecil yang konsisten akhirnya membawa kita ke pencapaian yang besar. Berada di 15% perusahaan global dan menjadi salah satu yang terbaik di industri kesehatan bukan hanya kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab untuk terus meningkatkan standar keberlanjutan di setiap lini operasional Siloam,” ujar Caroline, dalam keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025).

    Peningkatan Skor yang Mencerminkan Transformasi Nyata

    EcoVadis memberikan penilaian komprehensif terhadap 21 kriteria keberlanjutan yang mencakup aspek Lingkungan, Tenaga Kerja dan Hak Asasi Manusia, Etika, serta Pengadaan Berkelanjutan. Skor 71 yang diraih Siloam pada 2025 mencerminkan kemajuan signifikan dan meningkatnya efektivitas berbagai inisiatif ESG, baik dalam penguatan kebijakan, peningkatan transparansi, maupun implementasi program keberlanjutan.

    Peningkatan sebesar 7 poin dibandingkan tahun sebelumnya dinilai sebagai lompatan besar dalam skala penilaian EcoVadis, sekaligus menunjukkan proses, kebijakan, dan tata kelola perusahaan Siloam kini berada pada tingkat kematangan yang lebih tinggi.

    Fondasi Keberlanjutan yang Semakin Kokoh

    Metodologi EcoVadis berlandaskan standar internasional, seperti UN Global Compact, ILO Conventions, dan GRI Standards, sehingga pencapaian ini semakin menguatkan kredibilitas Siloam di tingkat global.

    Keberhasilan tersebut merupakan hasil akumulasi upaya berkelanjutan selama bertahun-tahun. Siloam membangun fondasi keberlanjutan melalui penguatan kebijakan dan penetapan target ESG yang jelas, disertai penerapan berbagai standar internasional, antara lain ISO 14001, ISO 45001, dan ISO 27001.

    Komitmen ini juga tercermin melalui keanggotaan Siloam dalam UN Global Compact serta penerapan Women’s Empowerment Principles (WEPs) untuk mendorong kesetaraan dan inklusivitas di lingkungan kerja.

    Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, Siloam secara konsisten menjalankan assurance independen atas Sustainability Report serta memperkuat proses pengadaan berkelanjutan agar semakin terstruktur, bertanggung jawab, dan selaras dengan standar global.

    Di tengah beragam pencapaian tersebut, Caroline menegaskan perjalanan ini masih panjang.

    “Peningkatan skor ESG ini mencerminkan komitmen kami untuk menjaga standar keberlanjutan yang tinggi dan memastikan bahwa pertumbuhan perusahaan selalu sejalan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. EcoVadis bagi kami bukan sekadar alat penilaian, tetapi cermin untuk melihat potensi perbaikan dan arah penguatan ke depan,” jelasnya.

    “Capaian ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, dan kami mendedikasikannya untuk para pasien serta seluruh pemangku kepentingan yang terus memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kami. Kami akan terus bergerak maju, mengembangkan program-program yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya.

    (Siloam/sls)

  • Penelitian Ini Ungkap Panjang Penis Pria, Segini Rata-rata Ukurannya

    Penelitian Ini Ungkap Panjang Penis Pria, Segini Rata-rata Ukurannya

    Jakarta

    Ukuran penis sering kali menjadi indikator ‘kejantanan’ atau kepuasan seksual wanita. Meski sebenarnya tidak terlalu penting, nyatanya banyak pria yang peduli dengan ukuran penis mereka.

    Ukuran penis rata-rata pria di dunia sebenarnya jauh lebih kecil daripada yang dibayangkan. Dr Karan Rajan mengungkapkan terdapat sebuah sensus yang dilakukan King’s College London untuk mengukur penis pria di seluruh dunia.

    Dalam sensus tersebut, sebanyak 15 ribu pria terlibat. Peneliti saat itu melakukan pengukuran panjang penis pada saat lemas, maupun ereksi.

    Sensus ini dilakukan untuk membantu pria yang mengalami kecemasan soal ukuran penis, dengan membuat grafik ukuran yang lebih pasti dan membongkar berbagai mitos soal bentuk penis.

    “Studi ini mengungkap bahwa panjang rata-rata penis lemas adalah 3,6 inci (9,1 cm), dan panjang rata-rata penis ereksi adalah 5,165 inci (13,1 cm),” ujar Dr Karan dikutip dari Lad Bible, Jumat (12/12/2025).

    Temuan ini mengejutkan, terlebih ada standar ukuran penis yang tidak realistis akibat adanya konten pornografi. Akibatnya muncul ekspektasi sosial yang sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.

    “Ekspektasi sosial, yang dipelintir oleh pornografi, Hollywood, rumor, dan penggambaran yang berlebihan, membuat banyak pria berpikir bahwa ukuran rata-rata mendekati 6 inci,” jelas Dr Rajan.
    “Kebanyakan pria sayangnya mengira diri mereka lebih kecil dari rata-rata, dan distorsi ini memicu persepsi negatif terhadap tubuh,” sambungnya.

    Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada alasan untuk insecure dengan ukuran penis masing-masing, berapapun ukurannya.

    Menurut DataPandas.org yang merangkum data dari jurnal BJU International Sexual Medicine pada tahun 2014, Ekuador berada di peringkat pertama dengan panjang ereksi penis hingga 17,59 cm.

    Kemudian disusul oleh Republik Kongo dengan 17,33 cm dan Nigeria dengan 17 cm. Sedangkan, Indonesia berada di posisi 134 dengan panjang ereksi rata-rata 10,37 cm.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)