Jenis Media: Kesehatan

  • Operasi Jantung Makin Canggih, Tak Perlu Belah Dada-Pemulihan Cuma 4 Hari

    Operasi Jantung Makin Canggih, Tak Perlu Belah Dada-Pemulihan Cuma 4 Hari

    Jakarta

    Spesialis bedah toraks dan kardiovaskular BraveHeart – Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr Amin Tjubandi, SpBTKV, SubspJD(K) mengungkapkan teknologi untuk prosedur operasi jantung pada saat ini sudah sangat canggih. Sehingga, sebenarnya tidak perlu ada lagi ketakutan berlebih soal prosedur operasi.

    Salah satu yang sering dilakukan adalah Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS), prosedur operasi jantung dengan sayatan kecil. Prosedur ini dilakukan tanpa membelah tulang dada seperti operasi jantung pada konvensional.

    “Saya rasa kita nggak perlu takut lagi karena jantung kita juga cuma satu Jadi, kalau misalkan ada masalah sama jantung, kemudian kita biarkan berlarut-larut sampai pada titik di mana udah nggak bisa diobati dokternya hands up, yang rugi pasiennya juga gitu ya,” kata dr Amin pada detikcom.

    Karena minim sayatan, prosedur MICS memiliki masa pemulihan yang cepat yaitu sekitar 4-5 hari. Sedangkan, untuk pasien bisa kembali beraktivitas seperti biasa, ini akan bergantung pada kondisi pasien, tapi tetap jauh lebih cepat dibanding operasi jantung lain seperti bypass.

    “Overall kalau seandainya kita open heart (jantung terbuka), jadi operasi jantung konvensional biasa, itu kan patokannya 8 minggu. Kalau dengan minimal invasif, MICS ini kita rata-rata separuhnya ya, sekitar 3-4 minggu ya,” sambungnya.

    Meski bisa kembali beraktivitas kembali, dr Amin tetap menekankan pentingnya modifikasi gaya hidup sehat. Perubahan gaya hidup sehat ini tetap diperlukan sebagai langkah preventif sekunder.

    Harapannya masalah jantung yang ada sebelumnya tidak muncul lagi. Terlebih, gaya hidup sehat sebenarnya juga sudah harus dilakukan sejak sebelum terkena penyakit jantung.

    “Contohnya dia sudah kena serangan jantung, kemudian lakukan tindakan pemasangan ring atau operasi jantung di-bypass coroner. Jadi setelah itu ada perubahan pola hidup yang harus dijalani, itu namanya hubungannya sama prevensi sekunder supaya penyakit yang sudah diidap ini tidak semakin memburuk atau berulang lagi,” kata dr Amin.

    dr Amin menambahkan orang yang sudah menjalani operasi jantung juga sudah bisa berolahraga. Selama melakukan konsultasi dengan baik dan mengonsumsi obat-obatan dengan disiplin, maka olahraga sebenarnya boleh-boleh saja dilakukan.

    Menurut dr Amin, olahraga adalah salah satu bentuk modifikasi gaya hidup yang sehat.

    “Setelah dilakukan tindakan, pasti olahraga itu bisa kita lakukan lagi sebenarnya. Tapi memang olahraga yang bisa kita lakukan kembali itu dengan berbagai catatan dalam artian bahwa obat-obatan yang selama ini sudah diberikan, jangan dilupakan, tetap harus diminum,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Virus Corona Baru Ditemukan di Brasil, Ancaman Baru bagi Manusia?

    Virus Corona Baru Ditemukan di Brasil, Ancaman Baru bagi Manusia?

    Jakarta

    Para ilmuwan dari Departemen Virologi Molekuler Osaka University Jepang, menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang diberi nama BRZ batCoV. Virus ini memiliki fitur genetik mirip SARS-CoV-2, yakni furin cleavage site, bagian penting yang memungkinkan virus menembus sel inang.

    Virus yang disebut BRZ batCoV ini ditemukan pada spesies kelelawar berkumis yang umum di sebagian besar Amerika Latin. Kemungkinan besar patogen ini telah lama menyebar tanpa disadari, karena pengambilan sampel di wilayah tersebut terbatas.

    “Penemuan di Brasil menunjukkan bahwa fitur molekuler yang serupa dapat muncul secara independen dalam garis keturunan virus yang berbeda… melalui proses evolusi alami,” kata Dr Kosuke Takada, salah satu penulis pra-cetak yang belum ditinjau sejawat, dikutip dari The Telegraph.

    Apakah mengancam manusia?

    Para peneliti menegaskan, hingga saat ini belum ada bukti bahwa BRZ batCoV, virus yang ditemukan setelah pengambilan sampel jaringan usus dari 70 ekor kelelawar di negara bagian Maranhão dan São Paulo, Brasil, dapat menginfeksi manusia maupun mamalia lain.

    Sebaliknya, temuan ini menegaskan pentingnya program pemantauan satwa liar (wildlife surveillance) dan menunjukkan adanya kesenjangan dalam sistem pemantauan global.

    Selama ini, sebagian besar kegiatan pengambilan sampel masih berfokus di wilayah Asia, Afrika, dan Timur Tengah, tempat virus-virus corona berbahaya seperti SARS-CoV-1 dan MERS-CoV pertama kali muncul.

    Menurut Dr Kosuke Takada, peneliti pascadoktoral di University of Sydney, penelitian ini menyoroti potensi kemunculan patogen baru sebenarnya tersebar di seluruh dunia, termasuk di wilayah yang masih jarang diteliti seperti Amerika Selatan.

    “Namun, mendeteksi virus bukan berarti virus tersebut berbahaya. Risiko yang sebenarnya bergantung pada faktor ekologi dan aktivitas manusia, seperti seberapa sering manusia berinteraksi dengan satwa liar yang terinfeksi,” kata Takada.

    “Dengan memperluas pemahaman tentang keragaman virus di wilayah-wilayah ini, kita dapat memperkuat sistem peringatan dini dan melakukan penilaian risiko yang lebih berbasis bukti terhadap virus-virus yang layak mendapat perhatian lebih,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Kaledonia Baru Tarik Obat Herbal Asal RI, BPOM Bilang Begini

    Kaledonia Baru Tarik Obat Herbal Asal RI, BPOM Bilang Begini

    Jakarta

    Pemerintah Kaledonia Baru baru-baru ini mengumumkan penarikan obat herbal asal Indonesia dengan merek Tawon dan Tawon Liar dari peredaran. Alasannya, produk tersebut terbukti mengandung bahan kimia obat (BKO) berupa tramadol dan zat antiinflamasi (antiradang).

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memastikan produk yang ditarik di Kaledonia Baru tidak terdaftar secara legal di Indonesia.

    Produk Tawon dan Tawon Liar yang beredar di Nouméa, Kaledonia Baru, diekspor dari Indonesia melalui jalur tidak resmi (ilegal) oleh importir bernama Stone Fish Import dan Naouli Import NC.

    Kedua produk tersebut mencantumkan nomor izin edar BPOM TR090234332, tetapi setelah dilakukan penelusuran, nomor tersebut terbukti fiktif. Artinya, produk tidak pernah terdaftar secara resmi di BPOM.

    “Hasil penelusuran menunjukkan produk ekspor tersebut merupakan obat bahan alam yang tidak terdaftar dan mengandung bahan kimia obat (BKO) yang dilarang digunakan dalam OBA,” beber Kepala BPOM RI Taruna Ikrar dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).

    Taruna mengingatkan sejak tahun 2013 hingga 2025, lembaga tersebut berulang kali mengeluarkan peringatan publik terhadap produk dengan nama serupa seperti Tawon Liar, Tawon Sakti, dan Jamu Serbuk Tawon.

    BPOM menegaskan penggunaan bahan-bahan tersebut dalam obat herbal dapat menimbulkan efek samping serius, mulai dari gangguan ginjal, lambung, dan hati, hingga risiko ketergantungan obat.

    “Kami mengajak masyarakat untuk melaporkan ke BPOM jika menemukan obat herbal atau jamu yang dicurigai mengandung bahan kimia obat atau tidak memiliki izin edar,” imbau Taruna.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)

  • Malaysia Larang Inhaler Hits Thailand ‘Hong Thai’, Warga Diminta Lapor Bila Alami Gejala

    Malaysia Larang Inhaler Hits Thailand ‘Hong Thai’, Warga Diminta Lapor Bila Alami Gejala

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Malaysia resmi melarang penjualan inhaler viral asal Thailand yakni ‘Hong Thai’ pasca otoritas kesehatan di Thailand menemukan kontaminasi mikroba atau bakteri.

    Malaysia menyatakan produk tersebut memang belum terdaftar secara resmi di negaranya. Dilaporkan MalayMail, inhaler ‘Hong Thai Formula 2’ dipastikan tidak memiliki izin edar.

    Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan penjualan dan kepemilikan inhaler viral asal Thailand merupakan pelanggaran hukum negara tersebut.

    “Tindakan pemantauan dan penegakan hukum akan dilakukan terhadap penjual yang kedapatan menawarkan produk tersebut,” demikian wanti-wanti Kemenkes Malaysia.

    Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk segera menghentikan penggunaan produk tersebut dan mencari pertolongan medis jika mengalami efek samping atau gejala yang mencurigakan.

    Link penjualan daring di sejumlah platform e-commerce langsung ikut ditakedown.

    Sebelumnya diberitakan, otoritas Thailand menarik sekitar dua juta inhaler ‘Hong Thai Formula 2’ dengan nomor batch produksi 000332.

    Mereka kemudian menggerebek empat fasilitas produksi ilegal dan menyita lebih dari dua juta inhaler herbal senilai lebih dari 120 juta baht.

    Produsen Hong Thai menyatakan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menerapkan praktik sterilisasi terbaik menyusul masalah penarikan produk ini.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video FDA: Inhaler Hong Thai Formula 2 Terkontaminasi Mikroba”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Harapan Hidup Melambat, Generasi Modern Diprediksi Sulit Capai Umur 100 Tahun

    Harapan Hidup Melambat, Generasi Modern Diprediksi Sulit Capai Umur 100 Tahun

    Jakarta

    Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa peningkatan harapan hidup (life expectancy) telah melambat secara signifikan. Studi yang salah satunya ditulis oleh profesor dari University of Wisconsin-Madison ini menyimpulkan bahwa tidak ada generasi yang lahir setelah tahun 1939 yang rata-rata akan mencapai usia 100 tahun.

    Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) ini menganalisis data harapan hidup di 23 negara berpenghasilan tinggi dan berangka kematian rendah.

    “Peningkatan harapan hidup yang belum pernah terjadi sebelumnya yang kita capai pada paruh pertama abad ke-20 tampaknya merupakan fenomena yang tidak mungkin kita capai lagi dalam waktu dekat,” kata Héctor Pifarré i Arolas, salah satu penulis studi tersebut.

    Perbandingan Kenaikan Harapan Hidup

    Penelitian ini menyoroti perbedaan kecepatan peningkatan harapan hidup antara awal abad ke-20 dan periode setelahnya:

    1900-1938: Harapan hidup rata-rata naik 5,5 bulan untuk setiap generasi baru.Bayi yang lahir tahun 1900 memiliki rata-rata harapan hidup 62 tahun.Bayi yang lahir tahun 1938 memiliki rata-rata harapan hidup 80 tahun.1939-2000: Kenaikan melambat menjadi hanya sekitar 2,5 hingga 3,5 bulan per generasi.

    Para peneliti memperkirakan, bahkan jika perbaikan kelangsungan hidup orang dewasa meningkat dua kali lebih cepat dari yang diprediksi, peningkatan harapan hidup tidak akan menyamai laju yang terjadi pada awal abad ke-20.

    Penyebab Utama Perlambatan

    Perlambatan ini sebagian besar disebabkan oleh menurunnya tingkat kematian bayi. Pada awal abad ke-20, angka kematian bayi turun drastis berkat kemajuan medis dan peningkatan kualitas hidup, yang secara signifikan mendorong lonjakan harapan hidup.

    Namun, saat ini angka kematian bayi dan anak sudah sangat rendah. Perbaikan angka kematian pada kelompok usia yang lebih tua di masa depan tidak akan cukup untuk mempertahankan laju peningkatan harapan hidup secepat sebelumnya.

    “Kami memperkirakan mereka yang lahir pada tahun 1980 tidak akan hidup sampai usia 100 tahun secara rata-rata, dan tidak ada kelompok dalam studi kami yang akan mencapai tonggak sejarah ini,” ujar José Andrade, penulis korespondensi.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Tanda Klinis, Pemicu, dan Cara Pulihnya

    Tanda Klinis, Pemicu, dan Cara Pulihnya

    Jakarta

    Masa batita menjadi salah satu periode yang penuh tantangan, salah satunya dalam hal makan. Tak sedikit orang tua yang menghadapi situasi sulit saat anak menolak makanan.

    Trauma makan (Post traumatic Feeding Disorder) atau gangguan makan adalah perilaku yang ditunjukkan ketika bayi mengalami pengalaman maka yang menakutkan. Dikutip dari laman Rise and Shine, menurut Psikiater dari Children’s National sekaligus pakar gangguan makan anak, Irena Chatoor, gangguan ini juga dikenal sebagai fobia tersedak, fobia menelan, dan disfagia fungsional.

    Menurut jurnal berjudul How to Approach Feeding Difficulties in Young Children yang diterbitkan dalam National Library of Medicine, tanda dan pemicu dari trauma makan meliputi:

    Penolakan makan yang mengikuti kejadian traumatis atau berulang kali mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan pada saluran pencernaan yang memicu rasa cemas atau ketakutan seperti tersedak hingga muntah hebat.Penolakan makan yang konsisten, yang terwujud dalam salah satu tanda seperti, anak menolak minum dari botol saat terbangun, tetapi menerima makanan yang ditawarkan dengan sendok dan minum dari botol saat tidur, menolak makanan padat, tapi menerima pemberian susu botol.

    Selain itu, trauma makan juga bisa dipicu karena orang tua yang memaksa anaknya mau menelan makanan. Menurut Prof Dr dr Damayanti, SpA(K), pakar nutrisi dan metabolik anak, paksaan makan juga bisa memicu trauma makan yang berdampak panjang pada tumbuh kembang anak.

    “Kalau dia sudah tidak mau makan, ya sudah stop. Minimal, maksimal lamanya makan itu hanya setengah jam. Sesudah itu stop. Kenapa? Biar anaknya belajar bahwa waktu makan itu nggak sepanjang mau dia, ada waktunya,” kata Prof Damayanti kepada detikcom, Kamis (17/9/2025).

    Trauma makan berbeda dengan gerakan tutup mulut (GTM). Menurut Prof Damayanti, trauma ini terbentuk akibat pengalaman negatif yang berulang, seperti dipaksa makan atau dimarahi setiap kali menolak makanan.

    Dikutip dari laman IDAI, perilaku orang tua memang memegang peranan paling penting dalam praktik pemberian makan pada anak. Hal ini bisa dipengaruhi oleh latar belakang sosial budaya, serta adat istiadat orang tua. Misalnya anak dipaksa minum jamu-jamuan yang dipercaya bisa menambah nafsu makan, tapi malah menimbulkan trauma mendalam pada psikologis anak yang berakibat semakin sulit makan.

    Cara Memulihkan Anak dengan Trauma Makan

    Ada beberapa prinsip dasar dalam pemberian makan untuk anak-anak yang kesulitan makan. Dikutip dari jurnal yang sama, hal pertama yang harus dilakukan yaitu, pertahankan batasan makan yang sesuai. Dalam jurnal Frekuensi Makan, Asupan Energi dan Protein Terhadap Status Gizi pada Balita di Puskesmas Minggir Sleman, dikatakan, kebutuhan asupan energi yang dibutuhkan anak usia 1-3 adalah 1125 kalori.

    Menurut Prof Damayanti, protein hewani adalah nutrisi yang wajib ada dalam menu makan anak sehari-hari. Dibandingkan protein nabati, protein hewani lebih mudah diserap tubuh sekaligus kaya mikronutrien penting, mulai dari zat besi, vitamin D, omega-3, hingga zinc. Zat- zat ini berperan dalam mendukung fungsi otak, sistem imun, serta pertumbuhan sel dan organ tubuh.

    “Harus protein hewani. Kenapa? Karena asam amino esensialnya lengkap. Asam amino esensial itu nggak bisa diproduksi badan kita sendiri,” jelas Prof Damayanti.

    Selanjutnya, hindari semua jenis gangguan atau kebisingan di meja makan. Kemudian, beri makan anak dengan interval 3-4 jam untuk mendorong dan memaksimalkan nafsu makan dan hindari makanan ringan dan minuman di antara waktu makan.

    Sejalan dengan hal ini, Prof Damayanti menyarankan untuk menerapkan feeding rules sejak bayi. Cara tersebut dilakukan agar anak mengetahui bahwa waktu makan tidak sepanjang dia mau.

    “Menerapkan feeding rules mengajari anak bertanggung jawab dengan kecukupan jumlah makanannya dalam waktu 30 menit. Jika dia hanya makan sedikit pengasuhnya tidak akan memberikan di luar jam makan, meskipun dia memaksa dengan tantrum cukup diberitahu jadwal makan berikutnya tanpa harus marah-marah,” ucap Prof Damayanti.

    Selanjutnya, pertahankan sikap netral yang menyenangkan dengan wajah tersenyum selama makan dan tidak dengan wajah cemas dan marah. Batasi durasi makan tidak lebih dari 20-30 menit.

    Sajikan makanan yang sesuai dengan usia dengan perkembangan motorik oral anak, serta gunakan ukuran porsi yang cukup kecil. Perkenalkan makanan baru secara sistematis satu per satu dan langkah demi langkah, dan tawarkan makanan secara berulang, setidaknya 5-15 kali.

    Prof Damayanti juga menyarankan untuk memberikan makanan yang bervariasi pada anak. Yang terpenting, komposisi makanannya lengkap dan anak makan cukup.

    “Variasi. Nanti kan kita lihat nih, anak sukanya apa. Ada yang bilang, ‘anaknya saya gak mau, sukanya cuman makan mie doang’. Emang kenapa kalau makan mie? Boleh aja dia makan mie. Ya. Tapi mie-nya tentu dipilih mie anak.” kata Prof Damayanti.

    “Terus dia ganti jadi pasta, atau apa. Nanti sekali-sekali dibikin nasi, atau bihun, atau apa kan bisa. Variasi,” tambahnya.

    Waktu emas pertumbuhan Si Kecil hanya terjadi sekali, & tak bisa terulang kembali. Jangan biarkan Gerakan Tutup Mulut (GTM) menghalangi tumbuh kembangnya. Setiap pilihan apapun, kapanpun – terasa seperti momen penentu yang akan membentuk masa depan Si Kecil.

    Yuk Moms kita ubah Gerakan Tutup Mulut (GTM) menjadi Gerakan Tumbuh Maximal karena pilihan terbaik Bunda hari ini, menentukan masa depan Si Kecil esok hari.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Cegah Alergi Lewat Pengenalan Beragam Makanan Saat Mulai MPASI”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/elk)

  • Penyakit Jantung Sering Berakhir Fatal karena Kerap Dianggap Masuk Angin Biasa

    Penyakit Jantung Sering Berakhir Fatal karena Kerap Dianggap Masuk Angin Biasa

    Jakarta

    Mengenal gejala penyakit jantung adalah salah satu langkah awal pencegahan kejadian fatal. Penyakit jantung seringkali tidak terdeteksi dengan baik, sehingga kondisi pasien terlanjur parah dan membutuhkan penanganan serius.

    Beberapa gejala spesifik penyakit jantung biasanya meliputi nyeri dada sebelah kiri, ada penjalaran, mual, muntah, dan keringat dingin. Namun, seringkali juga muncul gejala tidak spesifik seperti lemas yang akhirnya disalahartikan dengan kondisi lain, misalnya masuk angin. Hal ini yang akhirnya memicu keterlambatan penanganan pada pasien.

    “Jadi memang pemahaman di masyarakat kita memang apalagi yang awam, jadi serangan jantung itu seperti angin duduk katanya. Jadi angin duduk, kemudian cuma dikerok. Setelah kerok meninggal, padahal karena sakit jantung,” kata spesialis bedah toraks dan kardiovaskular BraveHeart – Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr Amin Tjubandi, SpBTKV, SubspJD(K) pada detikcom.

    Menurut dr Amin, edukasi terkait penyakit jantung dan gejalanya perlu diperluas lagi. Di negara-negara yang lebih teredukasi, masyarakatnya cenderung lebih peka terhadap kondisi tubuh mereka.

    Jadi, ketika ada gejala penyakit yang muncul, mereka akan langsung memeriksakannya. Apabila benar ada masalah jantung, maka penyakitnya terdeteksi lebih cepat dan penanganan akan lebih mudah.

    Jika gejala muncul berulang kali tanpa ditangani, bisa saja ini berakibat pada kematian.

    “Jadi kadang-kadang mereka sudah begitu sudah periksa dini, sehingga akhirnya terdeteksi dengan secara dini. Tapi kalau misalkan di (negara) kita, kadang-kadang masyarakat kita cuek saja. Oh, ini cuma masuk angin, padahal serangan (jantung), akhirnya dibiarkan,” sambungnya.

    dr Amin menjelaskan setiap serangan muncul, ada sel otot jantung yang mati. Keterlambatan penanganan akhirnya menurunkan fungsi pompa pada jantung.

    Jika fungsi itu terus menurun, pada tahap akhir pasien bisa masuk ke fase gagal jantung. Pada situasi ini, pasien masuk dalam kategori risiko tinggi dan tingkat keberhasilan operasi menjadi lebih rendah.

    “Jadi kalau misalkan kita melakukan operasi pada pasien-pasien dengan fungsi pompa jantung kiri yang sudah di bawah 25 persen, sangat rendah yang kita bilang, itu pasti sudah high risk dan high risk artinya angka keberhasilannya menjadi lebih rendah dari biasanya,” ujar dr Amin.

    “Tapi, kalau misalkan kita memberikan treatment pada saat fungsi pompanya masih bagus, dalam artian bahwa fungsi pompa masih bagus, kemudian kita lakukan operasi, tentunya pasti outcome-nya akan lebih baik,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Pasta Beracun bikin 20 Orang Dirawat di RS, 6 Meninggal Dunia

    Pasta Beracun bikin 20 Orang Dirawat di RS, 6 Meninggal Dunia

    Jakarta

    Sedikitnya enam orang telah meninggal dunia dan 25 orang lainnya dirawat di rumah sakit akibat wabah listeria yang menyebar ke 18 negara bagian Amerika Serikat. Wabah ini diyakini terkait dengan hidangan pasta siap saji dari Nate’s Fine Foods, yang didistribusikan secara nasional, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

    Penarikan produk, yang dimulai pada bulan Juni, memengaruhi puluhan jenis makanan, termasuk salad pasta, mangkuk scampi linguini, baki Alfredo, bakso sapi dengan saus marinara, dan lainnya.

    Listeria dapat mencemari berbagai jenis makanan dan mampu bertahan di suhu lemari es. Infeksi yang disebabkan oleh konsumsi bakteri listeria disebut listeriosis. Penyakit ini sangat berbahaya bagi lansia, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, serta wanita hamil.

    Infeksi listeria merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit yang ditularkan melalui makanan di Amerika Serikat.

    Menurut CDC, gejala infeksi listeria dapat mencakup muntah, demam, sakit kepala, nyeri otot, kekakuan leher, kelelahan, kebingungan, kehilangan keseimbangan, dan kejang.

    Dikutip dari The Guardian, pemasok produk tersebut, Nate’s Fine Foods, telah menemukan listeria dalam sampel pastanya, menurut pejabat kesehatan federal.

    “Nate’s Fine Foods berkomitmen pada standar keamanan pangan dan kesejahteraan konsumen tertinggi kami,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada bulan September.

    “Sebagai bentuk kehati-hatian, kami secara sukarela menarik beberapa produk tertentu setelah diberitahu tentang potensi kaitannya dengan wabah listeria monocytogenes yang terjadi di beberapa negara bagian.”

    (naf/kna)

  • Ilmuwan Temukan Lagi Virus Corona Baru di Brasil, Terdeteksi pada Hewan Ini

    Ilmuwan Temukan Lagi Virus Corona Baru di Brasil, Terdeteksi pada Hewan Ini

    Jakarta

    Para ilmuwan mengidentifikasi virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki fitur genetik penting serupa dengan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

    Virus baru tersebut diberi nama BRZ batCoV, dan ditemukan pada spesies kelelawar berjanggut (moustached bat) yang umum hidup di berbagai wilayah Amerika Latin. Para peneliti menduga virus ini telah lama beredar tanpa terdeteksi, mengingat aktivitas pengambilan sampel di kawasan tersebut masih terbatas.

    Analisis sekuensing genetik terhadap virus, yang tidak diisolasi secara langsung, melainkan diteliti melalui data digital, menunjukkan adanya situs pemotongan furin (furin cleavage site), mirip dengan yang ditemukan pada SARS-CoV-2.

    Ini adalah bagian dari virus COVID yang memungkinkannya untuk membuka dan memasuki sel manusia, dan beberapa orang mempertanyakan apakah SARS-Cov-2 telah direkayasa di laboratorium karena belum pernah terlihat sebelumnya.

    Namun, Dr Kosuke Takada, salah satu penulis pendamping dalam makalah pra-cetak yang belum melalui proses telaah sejawat (peer review), menjelaskan temuan di Brasil ini menunjukkan fitur molekuler serupa dapat muncul secara independen pada berbagai viral lineages (garis evolusi virus) melalui proses alami.

    Adapun penelitian ini dilakukan oleh Departemen Virologi Molekuler Universitas Osaka, Jepang.

    Pengawasan Satwa Liar

    Sementara itu, Prof Stuart Neil, Kepala Departemen Penyakit Menular di King’s College London yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, menuturkan ini bukan kali pertama ilmuwan menemukan situs pemotongan furin (furin cleavage site) yang mirip dengan milik SARS-CoV-2 sejak pandemi dimulai.

    baca juga

    “Kami hanya memiliki sedikit pemahaman tentang tekanan selektif yang mendorong evolusi situs pemotongan furin pada kelelawar atau setelah penularan lintas spesies. Namun, makalah ini menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang jarang terjadi,” ujarnya, dikutip dari The Telegraph.

    “Meskipun tidak menjelaskan secara langsung bagaimana [Sars-Cov-2] mendapatkan situs pemotongan furin, hal ini menunjukkan betapa mudahnya mereka muncul di bagian yang sama dari spike [protein] pada virus yang sangat beragam dalam keluarga tersebut.”

    Prof David Robertson, Kepala Bidang Bioinformatika di Centre for Virus Research, University of Glasgow, yang juga tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan ditemukannya situs pemotongan furin memang menarik, tetapi bukan hal yang mengejutkan, mengingat bagian genom virus ini tergolong cukup mudah bermutasi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Video: Keseringan Kena Kipas Angin Bikin Asam Urat? Ini Faktanya

    Video: Keseringan Kena Kipas Angin Bikin Asam Urat? Ini Faktanya

    Video: Keseringan Kena Kipas Angin Bikin Asam Urat? Ini Faktanya