Jenis Media: Internasional

  • BREAKING NEWS: Rudal dari Yaman Hantam Tel Aviv Israel, Bunyi Sirine Meraung-meraung – Halaman all

    BREAKING NEWS: Rudal dari Yaman Hantam Tel Aviv Israel, Bunyi Sirine Meraung-meraung – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL – Sirene meraung-raung dan berbunyi sangat keras saat rudal balistik menghantam Kota Tel Aviv, Israel.

    Times of Israel, Sabtu (21/12/2024) pagi, melaporkan bahwa sirene telah diaktifkan di seluruh Israel tengah setelah sebuah rudal balistik ditembakkan ke kota Tel Aviv dari Yaman.

    Mengutip militer Israel IDF, dilaporkan kebakaran terjadi di Tel Aviv, mungkin akibat hantaman rudal dari Yaman.

    Rekaman yang diunggah oleh beberapa media berita Palestina dan Israel dilaporkan menunjukkan sebuah rudal menghantam kota tersebut.

    Sejauh ini belum ada korban yang dilaporkan.

    Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

    Kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman telah melancarkan beberapa serangan terhadap target-target Israel selama beberapa bulan terakhir.

    Israel Kini Berperang di Yaman Setelah di Gaza, Lebanon, dan Suriah?

    Seperti diketahui, Israel melancarkan serangan udara ke Yaman pada Kamis (19/12/2024) pagi dua hari lalu.

    Menurut outlet berita utama yang dijalankan oleh Houthi, TV Al-Masirah, rentetan rudal Israel menghantam pelabuhan as-Salif dan dua serangan lainnya menghantam fasilitas minyak Ras Isa.

    “Musuh melancarkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan dan dua serangan yang menargetkan fasilitas minyak,” Al Masirah melaporkan, dikutip dari Al Jazeera.

    Serangan yang menyasar provinsi barat Hodeidah ini telah menewaskan 7 orang.

    Tidak hanya itu, Israel juga melancarkan serangan di ibu kota Yaman, Sanaa yang menewaskan 2 orang.

    “Serangan itu juga menargetkan dua pembangkit listrik pusat di selatan dan utara ibu kota, Sanaa,” tambahnya, dikutip dari Al-Arabiya.

    Sehingga total korban tewas akibat serangan Israel di Yaman menjadi 9 orang.

    Israel mengkonfirmasi serangan tersebut dan mengklaim telah menyerang target militer milik pejuang Houthi.

    “Target yang diserang digunakan oleh pasukan Houthi untuk operasi militer mereka,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

    Beberapa jam sebelumnya, militer Israel mengklaim telah mencegat rudal yang diluncurkan Houthi.

    Menurut militer Israel, sirene berbunyi di Israel di tengah karena kekhawatiran akan jatuhnya pecahan peluru.

    Puing-puing rudal Houthi menghantam sebuah bangunan di sekolah Ramat Gan runtuh.

    Dua hari sebelumnya, sebuah rudal balistik yang diluncurkan ke Israel memicu sirene di sebagian besar wilayah Israel tengah.

    Ini pertama kalinya sirene berbunyi setelah hampir sebulan tidak ada serangan.

     
    IDF mengatakan rudal itu berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara sebelum melintasi perbatasan negara.

    Sirene terdengar di Tel Aviv, Holon, Rishon Lezion, Petah Tikva, Ramat Gan, Herzliya dan banyak daerah sekitarnya.

    Beberapa pemukim di Tepi Barat Utara juga mengklaim telah mendengar sirene.

    Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan petugas medisnya merawat lima orang yang mengalami luka ringan saat berlari mencari tempat berlindung saat sirene berbunyi di Tel Aviv, Petah Tikvah, Kfar Saba, Holon, dan di persimpangan Em Hamoshavot, dikutip dari The Times of Israel.

    Sirene terakhir kali dibunyikan di pusat kota Tel Aviv pada 18 November 2024.

    Ini terjadi karena adanya tembakan roket dari Lebanon.

    Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran telah melancarkan serangan terhadap pelayaran internasional di dekat Yaman sejak November lalu, sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina dalam perang Israel dengan Hamas.

     

     

  • Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370 yang Hilang 10 Tahun Lalu

    Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370 yang Hilang 10 Tahun Lalu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Malaysia bakal melanjutkan pencarian puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang lebih dari 10 tahun lalu, salah satu misteri terbesar dalam penerbangan.

    Pada 8 Maret 2014 lalu, pesawat MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 awak penerbangan hilang dalam perjalanannya dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Pencarian pesawat ini dinyatakan berakhir pada 2018 lalu.

    Menteri Perhubungan Malaysia Anthony Loke mengatakan, usulan untuk pencarian di wilayah baru di Samudra Hindia bagian selatan datang dari perusahaan eksplorasi Ocean Infinity, yang juga sempat turut serta dalam pencarian pesawat.

    Loke mengatakan, perusahaan tersebut akan menerima uang senilai US$70 juta atau sekitar Rp1,1 triliun jika puing-puing yang ditemukan bersifat substantif.

    “Tanggung jawab, kewajiban, dan komitmen kami adalah kepada keluarga terdekat. Kami berharap [pencarian] kali ini akan berdampak positif, bahwa puing-puing akan ditemukan dan memberikan ketenangan bagi keluarga,” ujar Loke dalam konferensi pers, Jumat (20/12), melansir CNN.

    Penyelidikan pesawat mulanya tak mengesampingkan kemungkinan bahwa ada kesengajaan perubahan jalur pesawat dalam insiden tersebut.

    Beberapa puing-puing yang telah terkonfirmasi berasal dari pesawat ditemukan terdampar di sepanjang pantai Afrika dan di pulau-pulau Samudra Hindia.

    Lebih dari 150 penumpang asal China berada dalam penerbangan tersebut. Keluarga korban menuntut kompensasi dari Malaysia Airlines, Boeing, produsen mesin pesawat Rolls-Royce, dan grup asuransi Allianz.

    Malaysia melibatkan Ocean Infinity pada 2018 lalu untuk pencarian di wilayah Samudra Hindia bagian selatan. Namun, mereka gagal dalam dua kali percobaan pencarian.

    (asr/asr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Jerman: Militan Kurdi Harus Dilucuti Senjatanya dan Gabung Tentara Suriah yang Baru – Halaman all

    Jerman: Militan Kurdi Harus Dilucuti Senjatanya dan Gabung Tentara Suriah yang Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyerukan kelompok Kurdi di Suriah harus dilucuti dan dimasukkan ke dalam pasukan keamanan pemerintah baru di Suriah.

    “Kelompok Kurdi harus dilucuti dan diintegrasikan ke dalam struktur keamanan nasional,” kata Annalena Baerbock kepada Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, di Ankara pada Jumat (20/12/2024).

    Ia menekankan keamanan Kurdi sangat penting untuk kebebasan Suriah, namun masalah keamanan Turki juga harus diatasi untuk menjamin stabilitas.

    “Keamanan Turki tidak boleh terancam oleh Suriah utara,” katanya, merujuk pada wilayah yang dikuasai militan Kurdi.

    Turki mengatakan militan Kurdi, People’s Defense Units (YPG) di Suriah, yang didukung pasukan AS selama bertahun-tahun adalah perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PPK), yang memerangi Turki dan diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa.

    “PPK dan YPG harus meletakkan senjata mereka dan membubarkan diri,” kata Hakan Fidan, Menteri Luar Negeri Turki, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Pasukan Turki dan sekutunya di Suriah telah bentrok dalam pertempuran dengan YPG sejak jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad bulan ini.

    Sebelumnya, Presiden Turki Erdogan mengatakan Turki akan membantu pemerintahan baru Suriah membangun struktur negara dan merancang konstitusi baru.

    Erdogan mengumumkan Hakan Fidan akan segera mengunjungi Suriah untuk membahas struktur baru pemerintahan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Ia berharap pemerintahan baru di Suriah yang dipimpin oleh Muhammad Al-Julani akan mengarah pada kesepakatan hubungan bilateral dengan Turki.

    Sebelumnya, pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang berkuasa sejak tahun 2000, telah digulingkan pada 8 Desember 2024 lalu oleh oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang dipimpin Muhammad Al-Julani.

    Sebelum jatuhnya rezim Assad, Turki mendukung kelompok bersenjata yang memusuhi militan Kurdi, yang dianggap mengancam keamanan Turki.

    Faksi bersenjata pro-Turki di Suriah di antaranya Tentara Nasional Suriah (SNA) dan Tentara Pembebasan Suriah (SFA).

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Mobil Tabrak Pasar Natal di Magdeburd Jerman, 2 Orang Tewas-68 Terluka

    Mobil Tabrak Pasar Natal di Magdeburd Jerman, 2 Orang Tewas-68 Terluka

    Magdeburg

    Sebuah mobil yang melaju dengan cepatan tinggi menabrak kerumunan orang di pasar Natal di Magdeburg, Jerman, pada Jumat malam waktu setempat. Insiden itu menewaskan dua orang dan melukai 68 pengunjung lainnya.

    “Setidaknya dua orang tewas dan lebih dari 60 orang terluka,” kata layanan penyelamatan di kota Magdeburg, dilansir AFP, Sabtu (21/12/2024).

    Pemerintah kota Magdeburg mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa 15 orang terluka parah, 37 orang menderita luka serius dan 16 orang menderita luka ringan.

    Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan cepat menulis di X bahwa “laporan dari Magdeburg menimbulkan ketakutan terburuk”.

    “Pikiran saya tertuju pada para korban dan keluarga mereka. Kami berdiri di sisi mereka dan di sisi masyarakat Magdeburg. Terima kasih saya sampaikan kepada para pekerja penyelamat yang berdedikasi di saat-saat cemas ini,” ucap Scholz.

    Pria Asal Arab Saudi Ditangkap

    Polisi Jerman telah mengamankan tersangka dari serangan mobil mematikan di pasar Natal Magdeburg tersebut. Tersangkanya adalah seorang dokter berusia 50 tahun dari Arab Saudi yang tinggal di negara bagian timur Saxony-Anhalt.

    “Kami telah menangkap pelakunya, seorang pria asal Arab Saudi, seorang dokter yang telah berada di Jerman sejak tahun 2006,” kata kata perdana menteri regional Reiner Haseloff, berbicara di tempat kejadian yang ditutup dan dijaga oleh pasukan komando polisi.

    (fas/fas)

  • AS Batalkan Hadiah 10 Juta Dolar untuk Tangkap Al-Julani, Pemimpin HTS Suriah – Halaman all

    AS Batalkan Hadiah 10 Juta Dolar untuk Tangkap Al-Julani, Pemimpin HTS Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) membatalkan hadiah sebesar $10 juta yang dialokasikan kepada siapa pun yang memberikan informasi untuk menangkap pemimpin aliansi bersenjata Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Julani.

    Pemimpin HTS yang bernama asli Ahmed al-Sharaa itu sempat menjadi buronan AS karena rekam jejaknya yang dulu merupakan anggota ekstremis Al-Qaeda yang mendirikan cabangnya, Front al-Nusra, di Suriah pada tahun 2012.

    Al-Julani kembali menjadi sorotan AS setelah HTS berhasil menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada 8 Desember lalu.

    AS melihat perkembangan yang positif di Suriah dan memutuskan untuk membatalkan tawaran hadiah itu.

    “Berdasarkan percakapan kami, saya memberi tahu dia bahwa kami tidak akan melanjutkan penerapan tawaran program Rewards for Justice yang telah berlaku selama beberapa tahun,” kata Barbara Leaf, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Tengah, ketika bertemu Al-Julani di Suriah, Jumat (20/12/2024).

    Barbara Leaf menggambarkan Al-Julani sebagai seorang pragmatis.

    Ia mengatakan telah mendengar pernyataan yang sangat praktis dan moderat dari Al-Julani mengenai isu-isu perempuan dan persamaan hak, yang mengindikasikan dirinya sudah meninggalkan pandangan ekstremisnya.

    Selain itu, AS juga mempertimbangkan untuk mencabut sanksi yang dulu diterapkan selama masa pemerintahan rezim Assad.

    “Kami sedang mempertimbangkan sanksi, dan pemerintahan baru Suriah harus responsif dan menunjukkan kemajuan,” katanya.

    Ia memastikan AS akan mendukung pemerintahan baru di Suriah untuk menyelidiki kejahatan rezim Assad.

    “Kami akan memberikan dukungan teknis ke Suriah untuk mendokumentasikan kejahatan Assad, dan kuburan massal akan menjadi prioritas kami,” lanjutnya.

    AS Mungkin akan Cabut Label Teroris terhadap HTS

    Barbara Leaf mengatakan AS sedang mempertimbangkan untuk menghapus status teroris yang diberikan terhadap HTS karena rekam jejak Al-Julani dengan Al-Qaeda di masa lalu.

    “Pencabutan sanksi AS dan internasional terhadap Hayat Tahrir al-Sham akan bergantung pada tindakan nyata,” katanya.

    Utusan AS itu juga menekankan agar tidak ada campur tangan Iran dalam upaya Suriah untuk bangkit setelah rezim Assad digulingkan.

    “Iran tidak akan berperan sama sekali di Suriah dan seharusnya tidak demikian,” katanya.

    Di sisi lain, AS memberi sinyal bahwa Turki mempunyai peran besar, pengaruh sejarah, dan kepentingan keamanan nasional di Suriah.

    Ia menekankan bahwa pemerintahan baru di Suriah perlu membahas perlunya memastikan kelompok teroris seperti ISIS tidak dapat menimbulkan ancaman di dalam atau di luar Suriah.

    Sementara itu, Al-Julani mengatakan prioritasnya di Suriah adalah memulihkan kondisi ekonomi.

    Kepemimpinan Suriah kemudian mengeluarkan pernyataan setelah pertemuan Al-Julani dengan utusan AS.

    “Amerika menegaskan komitmennya untuk mendukung rakyat Suriah dan pemerintahan baru Suriah, dan berdiri di sisinya dalam menghadapi masalah-masalah besar dan tantangan besar, khususnya di sebelah timur Sungai Eufrat,” kata pernyataan itu.

    “Kedua pihak sepakat bahwa apa yang terjadi adalah kemenangan bersejarah bagi rakyat Suriah, dan pihak Amerika menyampaikan ucapan selamat atas pembebasan Suriah dan lepasnya rezim Bashar al-Assad,” lanjutnya.

    Pernyataan itu menjelaskan utusan AS mendukung langkah-langkah yang diumumkan oleh pemerintahan transisi Suriah, terutama terkait peningkatan stabilitas, memajukan pertumbuhan ekonomi dan keterwakilian bagi rakyat Suriah.

    Jatuhnya Rezim Assad di Suriah

    Rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi bersenjata mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sebelumnya, aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

    Pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani, mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

    Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke luar negeri, keberadaannya belum diketahui namun baru-baru ini dikabarkan pergi ke Rusia.

    Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada 2015.

    Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

    Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • AS Cabut Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

    AS Cabut Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat (AS) membatalkan pemberian hadiah senilai US$10 juta atau sekitar Rp162 miliar untuk siapa pun yang berhasil menangkap pemimpin Suriah yang baru, Ahmed al-Sharaa atau Abu Mohammad al-Julani.

    Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Tengah Barbara Leaf mengatakan, pembatalan itu dilakukan usai dirinya bertemu dengan Al-Sharaa. Ia mengaku mendapatkan pesan positif dalam pertemuan tersebut.

    Pertemuan di atas merupakan kunjungan pertama diplomat AS ke Suriah sejak Presiden Bashar al-Assad digulingkan pada awal bulan ini. Diketahui, Al-Assad digulingkan oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

    AS sendiri sebenarnya telah menetapkan HTS sebagai organisasi teroris pada 2018 lalu. Al-Sharaa juga diketahui pernah bersekutu dengan Al-Qaeda.

    Namun, Leaf mengatakan bahwa Al-Sharaa telah memberikan pesan positif, termasuk janji untuk memastikan bahwa ‘kelompok teroris’ tak akan menimbulkan ancaman.

    “Berdasarkan diskusi kami, saya katakan kepadanya bahwa kami tidak akan meneruskan tawaran hadiah Rewards for Justice yang telah berlaku selama beberapa tahun,” ujar Leaf, melansir Al Jazeera.

    Leaf juga mengaku telah mengkomunikasikan soal pentingnya inklusi dan konsultasi yang luar selama masa transisi ini.

    “Kami sepenuhnya mendukung proses politik yang dipimpin dan dimiliki oleh warga Suriah yang menghasilkan pemerintahan yang inklusif dan representatif, yang menghormati hak-hak semua warga Suriah, termasuk perempuan, dan berbagai komunitas etnis dan agama di Suriah,” ujar Leaf.

    Kunjungan Leaf ke Suriah terjadi saat negara-negara Barat tengah mempertimbangkan untuk mencabut titel ‘teroris’ pada HTS.

    AS sendiri sebelumnya telah mengaku memiliki sekitar 2 ribu tentara di Suriah, dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.

    AS mulai mengirimkan pasukan ke negara tersebut pada tahun 2014 dengan tujuan mengalahkan ISIS.

    (asr/asr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ancaman Panas Netanyahu Usai Serangan Rudal Houthi

    Ancaman Panas Netanyahu Usai Serangan Rudal Houthi

    Jakarta

    Kelompok Houthi di Yaman melancarkan serangan udara ke wilayah Israel, tapi dicegat pertahanan negara tersebut. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Houthi akan menerima pembalasan yang sangat mahal.

    Militer Israel mengatakan pada hari Kamis (19/12/2024) bahwa mereka telah mencegat sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman, saat sirene terdengar meraung-raung di Israel bagian tengah.

    Segera setelah pengumuman militer Israel tersebut, saluran media kelompok Houthi di Yaman, Al-Masira, mengatakan serangkaian “serangan agresif” diluncurkan ke ibu kota Yaman, Sanaa, dan kota pelabuhan Hodeidah.

    Angkatan Udara Israel “mencegat satu rudal yang diluncurkan dari Yaman sebelum melintasi wilayah Israel”, kata militer Israel dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis dini hari waktu setempat, dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/12).

    Al-Masira kemudian melaporkan serangan yang “menargetkan dua pembangkit listrik pusat” di ibu kota Yaman, Sanaa, sementara di Hodeidah dikatakan “musuh meluncurkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan dan dua serangan yang menargetkan” fasilitas minyak.

    Ini adalah kedua kalinya dalam sepekan militer Israel mencegat sebuah rudal dari Yaman. Yang pertama adalah hari Senin (16/12) lalu, peluncuran rudal yang kemudian diklaim oleh Houthi.

    Netanyahu Ancam Houthi Akan Membayar Harga Mahal

    Ilustrasi pertahanan udara Israel menghalau serangan. (REUTERS/Amir Cohen)

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan kelompok Houthi bahwa mereka “akan membayar harga yang mahal” setelah Israel melancarkan serangan di Yaman.

    “Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi lengan terakhir yang tersisa dari poros kejahatan Iran,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12).

    “Houthi sedang belajar dan akan belajar dengan cara yang sulit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu,” imbuhnya.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan pada Kamis (19/12), bersumpah bahwa “tangan panjang” Israel akan sampai kepada para pemimpin Houthi di Yaman.

    “Saya memperingatkan para pemimpin organisasi teroris Houthi: tangan panjang Israel akan menjangkau Anda. Siapa pun yang mengangkat tangan melawan negara Israel, tangannya akan dipotong; siapa pun yang menyakiti, akan disakiti tujuh kali lipat,” tegas Katz dalam pernyataan via media sosial X.

    9 Warga Sipil Yaman Tewas

    Ilustrasi serangan Israel ke wilayah Yaman. (via REUTERS/Social Media)

    Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman melaporkan sedikitnya 9 warga sipil tewas akibat rentetan serangan udara Israel. Houthi menyebut gempuran militer Tel Aviv itu menghantam pelabuhan dan fasilitas minyak yang ada di wilayah Yaman.

    “Musuh Israel menargetkan pelabuhan di Hodeida dan pembangkit listrik di Sanaa, dan agresi Israel mengakibatkan sembilan warga sipil mati syahid,” sebut pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, dalam pidatonya yang disiarkan Al-Masirah TV yang dikelola Houthi, seperti dilansir AFP, Jumat (20/12).

    Rentetan serangan Tel Aviv lainnya menghantam kota pelabuhan Hodeida, dengan Al-Masirah TV menyebut “musuh melancarkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan … dan dua serangan yang menargetkan fasilitas minyak”.

    Disebutkan oleh Al-Masirah TV dalam laporannya bahwa sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan yang menghantam area pelabuhan Al-Saleef, sedangkan dua orang lainnya tewas akibat serangan yang menghantam area fasilitas minyak Ras Issa — kedua target serangan itu berlokasi di Hodeida.

    Sebagai informasi, Hodeida merupakan pintu masuk utama untuk pasokan bahan bakar dan bantuan kemanusiaan ke wilayah Yaman, yang dilanda perang selama bertahun-tahun.

    Halaman 2 dari 3

    (rfs/fas)

  • Mobil Tabrak Pasar Natal di Magdeburg Jerman, 1 Korban Tewas

    Mobil Tabrak Pasar Natal di Magdeburg Jerman, 1 Korban Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebuah mobil melaju kencang hingga menabrak kerumunan pasar Natal di Kota Magdeburg, Jerman Timur, pada Jumat (20/12).

    Insiden yang disebut otoritas setempat sebagai serangan itu menewaskan setidaknya satu orang dan puluhan warga lainnya luka-luka.

    “Saat ini layanan darurat mengonfirmasi angka-angka berikut: satu orang meninggal, 15 orang luka serius, 37 orang luka sedang, dan 16 orang luka ringan,” ujar otoritas kota dalam sebuah unggahan Facebook, seperti dilansir AFP.

    Televisi NTV menunjukkan beberapa ambulans dan mobil pemadam kebakaran berseliweran di lokasi yang kacau itu. Orang-orang yang terluka dilarikan ke rumah sakit dan yang lainnya dirawat saat mereka tergeletak di tanah.

    “Kami menduga itu adalah serangan,”ujar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Negara Bagian Saxony-Anhalt kepada AFP.

    Media lokal mingguan Der Spiegel, mengutip sumber keamanan, mengatakan sebuah BMW hitam telah melaju kencang melewati kerumunan tepat setelah pukul 19.00 waktu setempat (18.00 GMT) ketika pasar itu dipenuhi orang-orang yang bersuka ria.

    Tak berapa lama, seorang pria Saudi yang diduga pelaku serangan itu ditangkap.

    “Kami telah menangkap pelakunya, dia adalah seorang pria dari Arab Saudi,” ujar Perdana Menteri Negara Bagian Saxony-Anhalt Reiner Haseloff kepada wartawan di tempat kejadian.

    Tersangka adalah “seorang dokter yang telah berada di Jerman sejak 2006”, kata Haseloff. Usia pria tersebut 50 tahun.

    Saat ini, Haselhoff memastikan aparat sedang mengumpulkan seluruh data lebih lanjut dan melakukan interogasi.

    “Dari apa yang kami ketahui saat ini, dia adalah penyerang tunggal, jadi kami rasa tidak ada bahaya lebih lanjut bagi kota ini.”

    Kanselir Jerman Olaf Scholz menulis di X bahwa “laporan dari Magdeburg menimbulkan ketakutan terburuk”.

    “Pikiran saya bersama para korban dan keluarga mereka. Kami berdiri di sisi mereka dan di sisi masyarakat Magdeburg. Terima kasih saya sampaikan kepada para petugas penyelamat yang berdedikasi di saat-saat yang mencemaskan ini,” ujar Scholz.

    Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser baru-baru ini meminta masyarakat untuk waspada di pasar Natal meskipun ia mengatakan pihak berwenang belum menerima ancaman khusus apa pun.

    Dinas Keamanan Dalam Negeri Kantor Perlindungan Konstitusi telah memperingatkan mereka menganggap pasar Natal sebagai “target yang cocok secara ideologis bagi orang-orang yang bermotivasi Islamis”.

    Pada 2016 lalu, seorang pria Tunisia yang mengemudikan truk menewaskan 12 orang di pasar Natal di Berlin.

    Korban ke-13 meninggal kemudian setelah menderita luka serius dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Negara Islam (ISIS).

    (sfr/sfr)

  • PBB Marah Tiga Staf Program Pangan Dunia Tewas Dibombardir di Sudan

    PBB Marah Tiga Staf Program Pangan Dunia Tewas Dibombardir di Sudan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) meradang usai tiga staf Program Pangan Dunia (WFP) tewas dalam “serangan udara” di Sudan.

    Dilansir AFP, Jumat (20/12), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres mengaku “sangat marah” atas kejadian nahas tersebut.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif WFP Cindy McCain menyerukan penyelidikan menyeluruh atas “insiden yang mengerikan” tersebut.

    Perang telah berkecamuk sejak April 2023 antara tentara Sudan di bawah penguasa de facto Abdel Fattah al-Burhan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang dipimpin oleh mantan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo.

    “Saya terkejut dan patah hati atas kematian tragis tiga anggota tim negara WFP Sudan,” ujar McCain dalam sebuah pernyataan.

    Ketiga staf yang tewas adalah kepala kantor lapangan, seorang rekanan program, dan seorang penjaga keamanan. Ketiganya wafat ketika serangan udara menghantam Kompleks Kantor Lapangan WFP di Yabus, Negara Bagian Blue Nile pada Kamis (19/12) malam lalu.

    Satu anggota staf meninggal seketika, sementara dua lainnya mengalami luka kritis dan meninggal saat dipindahkan untuk mendapatkan perawatan.

    McCain memastikan WFP segera bekerja untuk mencari tahu apa yang terjadi.

    “Saya menuntut penyelidikan menyeluruh dan agar para pelaku dimintai pertanggungjawaban,” ujarnya.

    McCain mengatakan para korban — yang kewarganegaraan dan namanya tidak dipublikasikan — telah “melaksanakan tugas penyelamatan jiwa di garis depan salah satu krisis kelaparan terbesar di dunia”.

    “WFP tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan di seluruh Sudan, termasuk di Negara Bagian Blue Nile,” ujar kepala badan tersebut.

    “WFP akan tetap tinggal dan memberikan bantuan pangan dan nutrisi penting di semua lokasi di Sudan. Inilah yang diinginkan oleh rekan-rekan kita yang gugur,” tambahnya.

    Namun, ia meminta para pemimpin dunia untuk mengadvokasi perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja kemanusiaan secara umum, dengan mengatakan jumlah korban tewas mencapai rekor pada 2024.

    Lebih lanjut, WFP memperingatkan Sudan berisiko menjadi krisis kelaparan terbesar di dunia dalam sejarah terkini, dengan 1,7 juta orang di seluruh negeri mengalami kelaparan atau berisiko kelaparan.

    (sfr/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pasca Gencatan Senjata di Lebanon, Kebutuhan Perawatan Trauma dan Rehabilitasi Meningkat  – Halaman all

    Pasca Gencatan Senjata di Lebanon, Kebutuhan Perawatan Trauma dan Rehabilitasi Meningkat  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gencatan senjata dan penghentian permusuhan mulai berlaku pada tanggal 27 November lalu. Sehingga memberikan bantuan sementara bagi jutaan warga sipil yang terjebak dalam konflik di Lebanon. 

    Namun, penderitaan Lebanon tidak berakhir di tengah kebutuhan kesehatan yang sangat besar yang belum terpenuhi. 

    Berbatasan dengan Suriah dan Israel, sistem kesehatan Lebanon yang terbebani akibat dampak krisis ekonomi, kebuntuan politik, krisis pengungsi, dan sekarang perang.

    Negara ini menampung 1,5 juta pengungsi Suriah.

    Tidak pelak, berbagai peristiwa di Suriah berdampak pada Lebanon dan operasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. 

    Warga negara Suriah memasuki Lebanon pada saat yang sama ketika para pengungsi Suriah kembali ke Suriah dari Lebanon.

    “Sistem kesehatan yang sudah hancur mampu bertahan menghadapi badai terbaru ini, tetapi kini semakin melemah. Tantangannya rumit dan memerlukan dukungan khusus dan berkelanjutan,” kata Perwakilan WHO untuk Lebanon, Dr. Abdinasir Abubakar dilansir dari website resmi WHO, Jumat (20/12/2024).

    Hingga hari ini, lebih dari 1 juta orang yang mengungsi akibat permusuhan telah kembali ke Lebanon selatan di mana infrastruktur fisik dan kesehatan hancur berantakan. 

    Beberapa fasilitas kesehatan masih tutup dan sebagian besar rumah sakit beroperasi di bawah kapasitas karena kendala keuangan dan kekurangan staf. Ini tantangan yang sudah lama ada di Lebanon.

    Lebih dari 530 pekerja kesehatan dan pasien telah terbunuh atau terluka dalam serangan terhadap layanan kesehatan.

    Di sisi lain, sistem air dan sanitasi telah terganggu parah, sehingga memperparah risiko wabah penyakit. 

    Hampir 7 persen bangunan hancur di dua provinsi selatan yang paling parah terkena dampak, ribuan orang masih mengungsi dan tidak akan dapat kembali ke rumah dalam waktu dekat. 

    Mereka yang telah kembali menghadapi risiko yang ditimbulkan oleh sisa-sisa perang yang meledak, serta risiko kesehatan yang lebih besar secara keseluruhan. 

    Meningkatnya kebutuhan akan perawatan trauma khusus

    Sejak 8 Oktober 2023, lebih dari 4.000 orang tewas dan 17.000 lainnya terluka di Lebanon saja. 

    Sejak gencatan senjata diberlakukan dan wilayah yang terdampak konflik menjadi lebih mudah diakses.

    Jumlah korban tewas terus meningkat karena lebih banyak mayat ditemukan di 16.000 bangunan yang hancur sebagian atau seluruhnya , menyisakan sekitar 8 juta ton puing.

    “Kehancuran fisiknya mirip dengan apa yang Anda lihat setelah gempa bumi – dan itu mengakibatkan cedera kompleks, luka terbuka, dan patah tulang. Dan karena perawatan yang diberikan selama perang sering kali tidak optimal, para korban luka akhirnya membutuhkan banyak operasi untuk mencegah komplikasi dan kecacatan,” kata Dr. Ahmad Alchaikh Hassan, Petugas Teknis Trauma WHO.

    Satu dari empat orang dengan cedera yang mengubah hidup akan memerlukan rehabilitasi jangka panjang dan, dalam beberapa kasus, teknologi bantuan dan prostetik. 

    Dukungan khusus akan diperlukan karena kapasitas teknis di Lebanon tidak dapat mengatasi meningkatnya jumlah orang yang membutuhkan layanan dan komoditas ini.

    “Lebanon membutuhkan ahli bedah rekonstruksi untuk merawat mereka yang terluka parah, dokter mata untuk merawat ribuan orang yang terluka dalam serangan pager, ahli fisioterapi untuk mulai merehabilitasi orang yang diamputasi, dan ahli prostetik untuk membantu pengguna alat bantu,” kata Perwakilan WHO Dr. Abubakar.