Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota parlemen dari KMT di Taiwan saling baku hantam saat mencoba masuk dan dihalangi anggota parlemen lain dari Partai DPP di gedung Parlemen.
Bagikan:
url telah tercopy

Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota parlemen dari KMT di Taiwan saling baku hantam saat mencoba masuk dan dihalangi anggota parlemen lain dari Partai DPP di gedung Parlemen.
Bagikan:
url telah tercopy

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad yang digulingkan oleh oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kini diterpa isu perceraian setelah ia dikabarkan kabur ke Rusia.
Istri Bashar al-Assad, Asma, dikabarkan mengajukan perceraian karena tidak tahan dengan kesulitan hidup yang ia hadapi di Moskow, menurut laporan media Turki.
Namun, sekutu Bashar al-Assad, Rusia, mengatakan berita tersebut tidak benar.
Kremlin membantah laporan media Turki yang menunjukkan Asma al-Assad, meminta cerai dan meninggalkan Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, juga membantah laporan media Turki yang mengindikasikan adanya pembatasan terhadap pergerakan Bashar al-Assad dan pembekuan aset real estatnya.
“Tidak, laporan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan,” kata Dmitry Peskov ketika ditanya apakah laporan tersebut benar, Senin (23/12/2024), seperti diberitakan Sky News.
Media Turki dan Arab melaporkan pada Minggu (22/12/2024), Asma al-Assad mengajukan gugatan cerai di Rusia, tempat keluarga Assad memperoleh suaka setelah HTS menggulingkan kekuasaan rezim Assad di Suriah pada 8 Desember lalu.
Laporan tersebut mengindikasikan Asma al-Assad meminta cerai.
Laporan itu memicu kontroversi besar mengenai kebenaran berita tersebut, terutama karena kabar itu muncul hanya beberapa hari telah berlalu sejak jatuhnya rezim suaminya Bashar al-Assad dan kepergiannya ke Moskow setelah dia meminta suaka kemanusiaan.
Asma al-Assad digambarkan oleh media Barat sebagai anggota keluarga Assad yang paling berkuasa, wanita yang memiliki investasi besar dan kompleks, baik di dalam dan di luar Suriah.
Laporan pers Turki mengungkapkan Asma al-Assad sudah muak dengan pembatasan yang diberlakukan padanya di Rusia dan meminta cerai sebagai persiapan untuk pindah ke London, terutama karena dia memegang kewarganegaraan Inggris.
Laporan menunjukkan Asma menyerahkan sebuah memorandum kepada pihak berwenang Rusia untuk kepindahannya ke London.
Selain itu, laporan Turki tidak hanya memantau masalah ini, namun mengklaim Bashar al-Assad tinggal di Moskow hampir dalam isolasi, di mana pihak berwenang Rusia memberlakukan pembatasan besar terhadapnya terkait dengan mencegahnya membuang uangnya atau bahkan bergerak bebas, seperti diberitakan Anadolu Agency.
Setelah jatuhnya rezim Assad, banyak media Barat membahas kekayaan keluarga al-Assad, dan Asma al-Assad adalah salah satu tokoh paling terkemuka yang memiliki banyak aset dan uang yang diperolehnya selama suaminya berkuasa.
Laporan itu mengatakan Asma al-Assad memiliki kekayaan diperkirakan mencapai dua miliar dolar, dan Asma al-Assad menyatakan ketidakpuasannya terhadap kondisi kehidupan yang dia hadapi di Moskow.
Rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi bersenjata mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.
Sebelumnya, aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.
Pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani, mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).
Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke luar negeri, keberadaannya belum diketahui namun baru-baru ini dikabarkan pergi ke Rusia.
Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada 2015.
Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.
Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

TRIBUNNEWS.COM – Iran mengatakan pihaknya tidak memiliki kontak langsung dengan para penguasa baru Suriah, setelah jatuhnya Presiden Bashar al-Assad, sekutu lama Teheran.
Iran telah mendukung Bashar al-Assad sejak perang Suriah meletus pada 2011.
Iran telah menyediakan para pejuang, senjata, dan nasihat militer dalam bentuk kehadiran IRGC yang bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan al-Assad serta mempertahankan “poros perlawanan” regional Teheran terhadap Israel dan AS.
Setelah Bashar al-Assad digulingkan, Mohammed al-Bashir ditunjuk sebagai Perdana Menteri sementara Suriah.
“Kami tidak memiliki kontak langsung dengan otoritas yang berkuasa di Suriah,” kata juru bicara kementerian luar negeri Esmaeil Baqaei dalam jumpa pers, Senin (23/12/2024), dikutip dari Arab News.
Sebelumnya, Iran mengatakan ingin mempertahankan hubungan dengan Suriah setelah jatuhnya sekutu utama Bashar al-Assad, tetapi pendekatan kelompok oposisi terhadap Israel akan menjadi krusial, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Hossein Salami, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), mengatakan kepada anggota parlemen selama pertemuan tertutup di parlemen bahwa tidak ada pasukan Iran yang saat ini tersisa di Suriah.
Berargumen bahwa penarikan ini tidak berarti kekuatan Teheran telah berkurang, jenderal tersebut mengatakan pasukan Iran hadir di Suriah sampai saat-saat terakhir pemerintahan al-Assad, menurut anggota parlemen yang hadir.
Juru bicara pemerintah Mohajerani mengatakan 4.000 warga negara Iran telah pulang dari Suriah melalui 10 penerbangan yang diatur oleh maskapai penerbangan Iran yang mendapat sanksi berat, Mahan, sejak al-Assad digulingkan.
Ketika ditanya mengenai investasi besar yang dilakukan Iran untuk mendukung al-Assad dan bagaimana kerugian finansial tersebut akan mempengaruhi rakyat Iran, ia menegaskan bahwa puluhan miliar dolar yang dikeluarkan Teheran adalah untuk mendukung “kepentingan nasional”.
Sebelum al-Assad melarikan diri, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berulang kali menyebut serangan oposisi – yang dipimpin oleh kelompok bersenjata oposisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) – sebagai “taktik Amerika-Zionis” yang bertujuan untuk semakin mengacaukan kawasan di tengah dampak perang Israel di Gaza.
Setelah kelompok oposisi menggulingkan rezim, Kementerian Luar Negeri Iran malah memfokuskan retorikanya pada kecaman terhadap Israel, dengan mengatakan bahwa Israel “mengambil keuntungan dari situasi rumit di Suriah untuk memperburuk genosida di Gaza”.
Pasukan oposisi merebut Damaskus pada Minggu (8/12/2024) pagi, mengakhiri 50 tahun kekuasaan keluarga al-Assad dalam serangan mendadak yang mencapai ibu kota hanya dalam 12 hari.
Serangan dimulai pada 27 November, ketika pasukan oposisi yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), melancarkan serangan dari pangkalan mereka di provinsi Idlib di Suriah barat laut dan kemudian bergerak ke selatan untuk menggulingkan Bashar al-Assad.
Pada Sabtu (7/12/2024), pasukan oposisi merebut sebagian besar wilayah Deraa di selatan Suriah – tempat lahirnya pemberontakan tahun 2011.
Masyarakat juga mengambil tindakan sendiri dan bergabung dalam pertempuran, lalu berbaris ke utara bersama para pejuang, menurut analis politik dan aktivis Nour Adeh.
Kelompok selatan bergerak ke utara sementara pejuang barat laut mendekati Homs, kota berikutnya di jalan raya menuju Damaskus.
Rezim merasa tertekan saat menyaksikan pejuang oposisi mendekat dari semua sisi.
Pasukannya mengalami keruntuhan organisasi, menurut Sanad, badan investigasi digital Al Jazeera, dengan gambar-gambar yang muncul menunjukkan para prajurit meninggalkan senjata dan seragam mereka sementara banyak yang melarikan diri dengan berjalan kaki dari posisi militer mereka.
Runtuhnya moral ini memicu demonstrasi luas di daerah pedesaan sekitar Damaskus, di mana para pengunjuk rasa merobek poster al-Assad dan menyerang posisi militer.
Karena putus asa ingin menghentikan oposisi, rezim mengebom Jembatan Rastan, namun pasukan oposisi tetap merebut Homs, pada Minggu dini hari.
Dengan itu, mereka telah memisahkan al-Assad dari benteng pertahanannya di pesisir pantai, tempat dua pangkalan militer Rusia berada.
Perebutan Homs merupakan “lonceng kematian bagi kemungkinan yang tersisa bagi tentara Suriah untuk mengkonsolidasikan kekuatannya dan mengambil tindakan,” kata profesor Universitas Oklahoma Joshua Landis kepada Al Jazeera.
Gambar ini menunjukkan kendaraan militer Israel melaju di zona penyangga Suriah, dekat desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, pada 11 Desember 2024. (AFP/JALAA MAREY)
Dengan kelompok oposisi bersenjata mendekati Damaskus dari segala arah, kota itu terjerumus ke dalam kekacauan.
Ruang operasi militer mengerahkan divisi “Bulan Sabit Merah”, yang dilatih khusus untuk serangan perkotaan, sementara banyak pasukan pemerintah diperintahkan untuk mundur ke Bandara Internasional Damaskus dan pusat keamanan di pusat kota Damaskus, tetapi tidak ada hasil.
Para pejuang oposisi mengatakan mereka telah menguasai Pangkalan Udara Mezzeh di Damaskus, sebuah kemenangan strategis dan simbolis karena pangkalan tersebut digunakan oleh pemerintah untuk serangan roket dan serangan udara terhadap wilayah yang dikuasai oposisi sepanjang perang.
Dalam waktu dua jam, rekaman baru muncul dari Lapangan Umayyah di jantung kota Damaskus, menunjukkan warga merayakan saat pasukan oposisi memasuki ibu kota tanpa perlawanan, dengan tembakan perayaan dan nyanyian yang menandakan jatuhnya al-Assad.
Pada pukul 6 pagi tanggal 8 Desember, para pejuang menyatakan Damaskus telah dibebaskan, yang mengonfirmasi bahwa Bashar al-Assad telah meninggalkan negara tersebut.
Orang-orang dengan cepat membongkar simbol-simbol pemerintahan keluarga al-Assad.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Suriah

Kebakaran Misterius melanda gudang drone Shahed di wilayah Tatarstan barat Rusia. Putin disebut rugi capai Rp 200 Miliar.
Tayang: Senin, 23 Desember 2024 20:58 WIB
Sputnik/Kristina Kormilitsyna
Presiden Rusia Vladimir Putin pada konferensi pers akhir tahun dan sesi tanya jawab tahunannya di Moskow. – Kebakaran Misterius melanda gudang drone Shahed di wilayah Tatarstan barat Rusia. Putin disebut rugi capai Rp 200 Miliar.
TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran ‘misterius’ telah terjadi di gudang drone Shahed di wilayah Tatarstan barat Rusia.
Kebakaran tersebut menghancurkan komponen drone senilai $16 juta.
Atau jika dirupiahkan sekitar Rp 258.928.166.400.
Hal itu dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Ukraina, mengutip Sky News, Senin (23/12/2024).
Kementerian itu melaporkan bahwa gudang yang menyimpan suku cadang untuk kendaraan udara tak berawak Shahed-136 telah dihancurkan.
“Kebakaran misterius yang merusak itu merupakan pukulan lain bagi kompleks industri militer teroris Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan.
Dalam keterangannya, Kementerian Pertahanan Ukraina juga menyebut-nyebut soal pembalasan hingga keadilan.
“Direktorat jenderal intelijen militer Kementerian Pertahanan Ukraina mengingatkan bahwa akan ada pembalasan yang adil atas setiap kejahatan perang yang dilakukan terhadap rakyat Ukraina,” tuturnya lagi.
Rusia Rebut Desa di Ukraina Timur
Pasukan Rusia telah menguasai desa Storozheve di Ukraina timur, kantor berita Interfax melaporkan.
Desa tersebut terletak di wilayah Donetsk yang tengah dilanda pertempuran sengit.
Rusia pun berniat merebut seluruh wilayah timur.
Tahun lalu, Ukraina mengklaim mereka telah membebaskan desa Storozheve, yang direbut oleh Rusia setelah invasi mereka.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});
function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}
Berita Terkini

Israel Cari Musuh Baru, Kirim Pesan ke HTS Ogah Mundur dari Wilayah Suriah
TRIBUNNEWS.COM – Dengan dalih keamanan, Israel menginformasikan, melalui surat yang dikirimkannya kepada penguasa baru Suriah, kalau mereka tidak akan mundur dari wilayah yang didudukinya di Suriah pasca-penggulingan rezim pemerintahan Bashar al-Assad.
Sebelumnya, penguasa baru Suriah, Hayat Tahrir al-Sham melalui pemimpinnya, Ahmed al-Shara yang tenar dengan nama Abu Mohammed al-Jolani (al-Julani) telah mengirim pesan ‘moderat’ ke Israel, sekitar seminggu yang lalu.
Al-Julani dalam pesan itu menyatakan kalau dia tidak berniat berkonflik dengan Israel.
Belakangan, seperti dilansir media Israel, Yedioth Ahronoth, Tel Aviv menyampaikan pesan ke HTS kalau mereka tidak akan menarik mundur pasukan Israel.
“Kepada penguasa baru otoritas di Damaskus, Israel menyatakan: Kami tidak akan menerima upaya apa pun yang dilakukan para jihadis untuk mencapai Suriah selatan,” begitu tulis laporan tersebut, dilansir Khaberni, Senin (23/12/2024).
Israel menambahkan pernyataannya dengan menuliskan, “Jika tampaknya ada pihak yang bertanggung jawab di Suriah, kami akan mempertimbangkan untuk memindahkan zona penyangga ke Suriah. Tapi selama tidak ada, kami akan terus mengkhawatirkan keamanan kami.”
Beberapa hari kemudian, Al-Julani mengatakan bahwa bahkan setelah rezim Assad digulingkan, Suriah akan terus mematuhi Perjanjian Pemisahan Pasukan tahun 1974.
Julani juga meminta komunitas internasional untuk memastikan bahwa Israel akan tetap berkomitmen terhadap perjanjian tersebut.
Sementara itu, di Tel Aviv, mereka menambahkan dalam pesannya kalau tentara Israel memasuki zona penyangga karena alasan terkait pertahanan dan keamanan Israel, karena takut dan bersiap menghadapi kemungkinan kejadian serupa seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023.
“Kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi,” jelas mereka.
Sikap keras Israel ini, meski didahului oleh pesan perdamaian oleh HTS, dikhawatirkan akan menghasilkan musuh baru bagi militer Israel (IDF).
Dalam rapat kabinet politik dan keamanan Israel yang diadakan Minggu pagi di Komando Utara, para peserta membahas situasi di Suriah dan Lebanon, dan terdapat tinjauan mendalam atas tinjauan yang mereka terima.
Penilaian di Israel adalah bahwa para pemberontak berusaha menampilkan gambaran tertentu kepada dunia Barat, namun di Tel Aviv mereka tetap membuka mata terhadap apa yang terjadi di Suriah.
Sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad, Israel menduduki zona penyangga kedua negara, dengan dalih menetralisir ancaman.
Saluran Lebanon Al-Mayadeen melaporkan bahwa tentara Israel mendirikan 7 titik militer permanen di sepanjang jalur penyangga (dengan Suriah) di pedesaan Damaskus, Daraa, dan Quneitra.
Sumber yang sama juga melaporkan bahwa Titik 1 dan 2, yang terletak di wilayah Jabal al-Sheikh, “menghadap Damaskus dan pedesaan baratnya.”
Sebuah tank Israel bermanuver di dekat Garis Alpha yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dari Suriah di kota Majdal Shams pada tanggal 11 Desember. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengirim bala bantuan ke Suriah setelah serangan oleh pasukan Israel. (Tangkap Layar Newsweek/Kredit Foto: Matias Delacroix/AP)
Nilai HTS Serigala Berbulu Domba
Pejabat Israel, Sharren Haskel, menuduh pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Mohammed al-Julani, sebagai “serigala berbulu domba”.
Dalam konferensi pers pada Selasa, 17 Desember 2024, Haskel mengingatkan publik untuk tidak tertipu oleh citra al-Julani dan HTS, yang dia sebut sebagai organisasi teroris yang berbahaya bagi Barat, sebagaimana dilaporkan Times of Israel.
Di hari yang sama, Israel melancarkan serangan di Saida, Golan yang diduduki, serta desa Muqraz di perbatasan administratif antara Daraa dan Quneitra.
Dalam enam hari berturut-turut, Israel semakin maju ke wilayah Suriah, dan kini dilaporkan menguasai bagian Gunung Hermon.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengambil alih zona penyangga di Dataran Tinggi Golan dan merampas sumber daya air tawar utama di Cekungan Yarmouk, menunjukkan pergeseran strategis dalam kontrol infrastruktur penting.
HTS Meminta Israel Mundur
Sementara itu, Mohammed al-Julani, yang lebih suka dipanggil dengan nama lahirnya Ahmed al-Sharaa, menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan Suriah menjadi landasan perang terhadap Israel atau negara manapun.
Dalam wawancara eksklusif dengan The Times pada 16 Desember 2024, al-Julani meminta Israel untuk menghentikan serangan udara dan menarik diri dari wilayah Suriah yang diduduki.
“Kami tidak menginginkan konflik apapun, baik dengan Israel maupun pihak lain,” tegasnya.
Tumbangnya Rezim al-Assad
Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad mengalami kehancuran setelah puluhan tahun berkuasa, dengan jatuhnya ibu kota Damaskus ke tangan oposisi pada 7 Desember 2024.
Kelompok oposisi bersenjata telah berjuang untuk menjatuhkan rezim al-Assad, dan setelah bentrokan meningkat pada 27 November 2024, rezim al-Assad kehilangan kendali atas banyak wilayah.
Dengan penyerahan Damaskus, rezim al-Assad yang telah berkuasa selama 61 tahun resmi berakhir, dan al-Assad bersama keluarganya diketahui melarikan diri dari Suriah.
(oln/khbrn/*)

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Istana Kepresidenan RI melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya atau Mayor Teddy menjelaskan soal kejadian Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meninggalkan ruangan ketika Presiden Prabowo Subianto berpidato di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir pada Kamis, 19 Desember 2024.
Teddy membantah bahwa Erdogan Walkout saat Presiden Prabowo pidato.
“Oh, ya enggak lah,” kata Teddy di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (23/12/2024).
Mayor Teddy lalu menjelaskan kronologi, keluarnya Presiden Erdogan dari ruang Pleno KTT saat Prabowo pidato. Menurut dia pidato Presiden Prabowo tersebut disampaikan dalam sesi dua KTT D-8 yang khusus membahas Gaza dan Lebanon.
Seharusnya Presiden Prabowo menyampaikan pidato pada sesi pertama. Namun, Presiden Erdogan meminta untuk bertukar waktu.
“Presiden Erdogan minta izin untuk bertukar urutan / giliran berbicara, karena harus meninggalkan lokasi pleno lebih awal,” kata Teddy.
Oleh karenanya, Erdogan dalam pleno tersebut berbicara lebih awal yang kemudian dilanjutkan Presiden Prabowo. Sebelum Presiden Prabowo berpidato, Erdogan meminta izin untuk meninggalkan ruang Pleno.
“Jadi, saat sesi kedua dimulai, Presiden Erdogan berbicara duluan, dan minta maaf karena harus meninggalkan lokasi pleno,” katanya.
Bertukarnya waktu pidato antara Presiden Prabowo dengan Erdogan, karena sesi pertama KTT tersebut molor dari jadwal, sementara masing masing Presidrn memiliki rangkaian agenda lain di KTT D-8. Presiden Prabowo sendiri menggelar makan siang bersama dengan Erdogan sebelum sesi dua dimulai.
“Sesi 1 sendiri mundur di luar jadwal, harusnya selesai jam 12.30 waktu setempat (WS) ternyata baru selesai jam 14.30 Akhirnya, sesi 2 baru dimulai jam 15.00,” katanya.
“Sebelum Sesi 2, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan makan siang bareng, duduk bersebelahan,” pungkasnya.
Juru bicara Kemlu RI yang juga Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat menjelaskan, apa yang dilakukan Erdogan adalah hal lumrah.
Ini karena para ketua delegasi setiap negara yang hadir dalam ruangan memiliki banyak agenda pertemuan paralel pada saat KTT D-8 berlangsung.
“Sesuatu hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain,” kata Roy dalam keterangannya, Senin (23/12/2024).
“Jadi, sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB),” lanjutnya.
Delegasi Indonesia pun tidak bisa memberikan komentar terhadap jadwal ketua delegasi negara lain yang tidak hadir atau keluar ruangan ketika pertemuan utama berlangsung.
Namun Kemlu RI menegaskan, hubungan Erdogan dengan Presiden Prabowo masih amat hangat, terlebih kedua pemimpin negara juga sempat bertemu singkat menjelang dan setelah KTT, serta ketika bertemu di acara luncheon atau makan siang, agenda yang digelar setelah KTT rampung.
“Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT,” kata Roy.

Jakarta, CNN Indonesia —
Arab Saudi disebut pernah meminta Jerman memulangkan atau mengekstradisi warganya yang menjadi pelaku tabrak pasar Natal di Magdeburg, Jerman, pekan lalu, Taleb Al Abdulmohsen.
“Ada permintaan [ekstradisi],” kata seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dikutip AFP.
Selain itu, kata sumber tersebut, Saudi juga sudah pernah berulang kali memperingati Jerman akan keberadaan Al Abdulmohsen di negaranya.
Sebab, menurutnya, keberadaan pria yang bekerja sebagai psikiater tersebut kerap membahayakan warga sekitar.
Al Abdulmohsen sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka pelaku tabrak pasar Natal di Magdeburg, Jerman, pada Jumat (20/12) lalu.
Insiden yang disebut otoritas setempat sebagai serangan itu menewaskan setidaknya menyebabkan satu orang dan puluhan warga lainnya luka-luka.
“Saat ini layanan darurat mengonfirmasi angka-angka berikut: satu orang meninggal, 15 orang luka serius, 37 orang luka sedang, dan 16 orang luka ringan,” ujar otoritas kota dalam sebuah unggahan Facebook, seperti dilansir AFP.
Abdulmohsen sendiri merupakan seorang imigran asal Arab Saudi yang berusia 50 tahun. Ia bekerja sebagai seorang psikiater di Bernburg, sebuah kota yang terletak sekitar 40 kilometer di selatan Magdeburg sejak Maret 2020.
Al Abdulmohsen dilaporkan pindah ke Jerman dari Arab Saudi pada 2006. Setelah menetap di Jerman, ia mulai berbagi saran daring kepada orang-orang lain tentang cara melarikan diri dari rezim represif di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya melalui platform wearesaudis.net yang ia dirikan.
(gas/bac)
[Gambas:Video CNN]

Jakarta, CNN Indonesia —
Setidaknya sembilan orang tewas dalam kecelakaan pesawat Piper Cheyenne 400 di Gramado, wilayah Brasil selatan, pada Minggu (22/12) pagi waktu setempat.
Bagikan:
url telah tercopy