Jenis Media: Internasional

  • Trump Bersumpah Ganti Nama Gunung Denali Jadi McKinley Lagi

    Trump Bersumpah Ganti Nama Gunung Denali Jadi McKinley Lagi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersumpah bakal mengganti nama Gunung Denali kembali dinamai Gunung McKinley.

    McKinley adalah William McKinley, Presiden ke-25 Amerika Serikat (AS) yang tewas dibunuh pada 1901.

    Gunung tertinggi di wilayah Amerika Utara itu semula memang bernama McKinley sejak 1917, namun pada 2015 silam diubah Presiden ke-44 AS Barack Obama jadi Denali yang berasal dari bahasa suku lokal (native) Alaska.

    “Mereka telah mencabut namanya [Presiden ke-25 AS] dari Gunung McKinley,” ujar Trump dalam pidato di hadapan pendukungnya di Phoenix, AS, Minggu (22/12) waktu setempat seperti dikutip dari Reuters.

    “Dia [McKinley] adalah seorang presiden yang hebat,” imbuhnya.

    Atas dasar itu, Trump mengatakan setelah resmi menjadi Presiden AS, maka dia akan mengembalikan nama McKinley ke gunung yang menjadi salah satu dari world seven summits  tersebut.

    “Saya akan kembalikan nama Gunung McKinley, karena saya percaya dia memang pantas,” ujar Trump.

    Pada 2015 silam, berdasarkan catatan Departemen Dalam Negeri AS, Obama mengubah nama Gunung McKinley jadi Denali karena sejumlah alasan. Pertama adalah McKinley diketahui tak pernah berkunjung ke gunung tersebut dan tak memiliki sejarah yang signifikan bersama dengan gunung tersebut ataupun Alaska.

    Pemandangan taman nasional Denali di Alaska, Amerika Serikat. (Lance King/Getty Images/AFP)

    Keinginan Trump mengubah nama Gunung Denali itu tak mendapat sambutan baik.

    Senator AS dari Alaska, Lisa Murkowski, memprotes keinginan Trump mengubah nama Denali tersebut.

    Lewat akun X, Murkowski yang juga berasal dari Partai Republik menyatakan, “Hanya ada satu nama yang pantas untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali-Yang terbesar.”

    Denali yang berasal dari nama suku lokal Alaska, Athabascan, memiliki makna “Yang tertinggi”. Kali pertama nama itu diajukan untuk gunung tersebut pada 1975 silam oleh negara bagian Alaska yang mendesak agar diakui pemerintah Federal AS, namu selalu terganjal selama berdekade-dekade hingga masa pemerintahan Obama pada 2015 silam.

    (Reuters/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Trump Ungkit Kembali Keinginan agar Greenland Dikuasai AS

    Trump Ungkit Kembali Keinginan agar Greenland Dikuasai AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkit lagi keinginan agar Negara Paman Sam menguasai Greenland yang saat ini menjadi bagian otonom dari kerajaan Denmark.

    Greenland dikelola sebagai koloni Denmark hingga 1953. Meski tetap menjadi bagian Denmark, Greenland mendapat status otonom dari kerajaan Denmark pada 2009 silam, sehingga memungkinkannya membentuk pemerintahan sendiri dan membuat kebijakan domestik secara mandiri.

    “Demi tujuan keamanan nasional dan kebebasan di seluruh dunia, Amerika Serikat memandang memiliki dan kendali atas Greenland sebagai kebutuhan yang mutlak,” ucap Trump melalui akun media sosial di platform Truth Social.

    Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menyatakan rencana penunjukan Ken Howery sebagai duta besar AS untuk Denmark pada masa pemerintahannya mendatang. Sebelumnya Howery adalah duta besar AS untuk Swedia.

    Pernyataan Trump untuk mengambil alih pulau terbesar di dunia tersebut seolah mengulang apa yang terjadi pada 2019, kala dia mengaku sedang mempertimbangkan ‘membeli’ Greenland.

    Kala itu tokoh Partai Republik itu mengaku tertarik pada Greenland ‘secara strategis’. Meskipun berada di bagian Amerika Utara, sejak 600 tahun lalu Greenland dikuasai Denmark.

    Merespons pernyataan Trump kala itu, otoritas Greenland menegaskan pulau di Samudera Pasifik tersebut tidak dijual. Denmark yang menaungi Greenland pun menyebut wacana yang dilontarkan Trump tersebut sebagai hal absurd.

    Kekinian, merespons pernyataan baru Trump, Perdana Menteri Greenland, Mute Egede menegaskan kembali bahwa tempat tinggal mereka bukan untuk dijual.

    “Greenland adalah kami. Kami tidak akan dijual dan tak akan pernah dijual. Kami tak akan pernah kalah untuk perjuangan kami demi kebebasan,” ujar Egede dalam komentar tertulis seperti dikutip dari Reuters, Senin (23/12).

    Greenland adalah pulau terbesar di dunia. Greenland adalah negara otonom Kerajaan Denmark, meskipun secara geografis masuk Amerika Utara.

    Pulau yang beribu kota di Nuuk itu ternyata lebih dekat ke New York (Amerika Serikat), ketimbang ke Kopenhagen ibu kota Denmark.

    Greenland diyakini kaya akan mineral, minyak, dan gas alam. Namun pembangunan berjalan lambat, sehingga perekonomiannya bergantung pada perikanan dan subsidi tahunan dari Denmark.

    Dengan pangkalan udara Pituffik, Greenland secara strategis penting bagi militer AS dan sistem peringatan dini rudal balistiknya, karena rute terpendek dari Eropa ke Amerika Utara adalah melewati pulau tersebut.

    (Reuters/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bersolidaritas untuk Gaza, Betlehem Tak Gelar Perayaan Natal Lagi

    Bersolidaritas untuk Gaza, Betlehem Tak Gelar Perayaan Natal Lagi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kota Betlehem tak akan lagi menggelar perayaan Natal di tempat publik pada tahun ini, sama seperti pada 2023 lalu.

    “Pemerintah Kota Betlehem mengumumkan bahwa perayaan publik dibatalkan dan layanan akan dibatasi hanya pada ritual keagamaan,” demikian diberitakan Aljazeera, Senin (23/12).

    Mengutip dari Christianity Today, pembatalan perayaan natal secara terbuka di Betlehem itu adalah bentuk ‘solidaritas dengan penderitaan di Gaza’. Alun-alun Manger yang ada di pusat kota Betlehem pun tak diwarnai pernak-pernik hiasan, termasuk pohon natal.

    Sepekan sebelumnya, para pemimpin gereja di Yerusalem juga meminta umat Kristiani untuk menahan diri dari kegiatan Natal yang ‘berlebihan’.

    “Karena ribuan orang terbunuh – dan kami berdoa untuk perdamaian,” kata pendeta Munir Kakish, salah satu pemimpin gereja di sana.

    “Kami hanya akan mengadakan kebaktian tradisional dan kebaktian tentang makna Natal,” imbuhnya.

    (tim/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • 3 Ribu Lebih Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka di Kursk

    3 Ribu Lebih Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka di Kursk

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan lebih dari 3.000 tentara Korea Utara (Korut) tewas atau terluka dalam pertempuran melawan serangan Ukraina di wilayah Kursk, Rusia. Dia menegaskan tewasnya ribuan orang Korea Utara itu sebagai risiko dari membela Rusia.

    Dilansir AFP, Senin (23/12/2024), Pyongyang telah mengirimkan ribuan tentara untuk memperkuat militer Rusia, termasuk di wilayah perbatasan Kursk tempat Ukraina melakukan serangan mendadak di perbatasan pada bulan Agustus. Zelensky menyebut ribuan tentara Korea Utara tewas dan terluka.

    “Menurut data awal, jumlah tentara Korea Utara yang terbunuh dan terluka di wilayah Kursk telah melebihi 3.000,” kata Zelensky seperti dalam akun medsosnya.

    Dia mengaku telah menerima laporan dari Panglima Militer Ukraina, Oleksandr Syrsky, mengenai situasi di wilayah Kursk.

    “Risiko Korea Utara mengirimkan pasukan tambahan dan peralatan militer ke tentara Rusia,” imbuh dia.

    Zelensky mengatakan dunia perlu memahami bahwa meningkatnya kerja sama antara Moskow dan Pyongyang mengarah pada peningkatan proporsional dalam risiko destabilisasi di sekitar Semenanjung Korea dan di wilayah atau perairan tetangga.

    Sebelumnya, Korea Selatan melaporkan sekitar 1.100 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka sejak memasuki pertempuran pada bulan Desember.

    (maa/jbr)

  • Korsel Sebut Korut Akan Tambah Tentara dan Drone Bunuh Diri ke Rusia

    Korsel Sebut Korut Akan Tambah Tentara dan Drone Bunuh Diri ke Rusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) menyebut Korea Utara sedang bersiap untuk mengirim tambahan tentara hingga peralatan militer ke Rusia.

    Mengutip dari Yonhap, salah satu jenis alat militer yang akan dikirim ke Rusia adalah pesawat nirawak (drone) berkemampuan bunuh diri atau kamikaze.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia terlibat perang dengan Ukraina perihal penguasaan wilayah negara masing-masing.

    Sebelumnya, Korut disebut telah mengirimkan juga pasukannya ke Rusia untuk membantu penyerangan ke wilayah Australia.

    “Penilaian keseluruhan dari berbagai intelijen menunjukkan Korea Utara sedang bersiap untuk merotasi atau menambah penempatan pasukan [di Rusia], sementara saat ini sedang menyuplai peluncur roket 240 milimeter dan artileri self-propelled 170 mm,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS).

    JCS menyatakan drone bunuh diri itu adalah salah satu cita-cita dari pemimpin Korut, Kim Jong-un.

    “Ada juga beberapa tanda (Korea Utara) bergerak untuk memproduksi dan menyuplai drone bunuh diri, yang pertama kali terungkap selama inspeksi langsung Kim Jong-un pada bulan November,” tambah JCS, yang mengaitkan langkah itu dengan upaya Korea Utara untuk mendapatkan pengalaman perang praktis dan memodernisasi sistem senjata konvensionalnya.

    Mengutip dari Euro News, tiga negara yakni Kyiv (Ukraina), Washington (Amerika Serikat), dan Seoul (Korsel) sebelumnya menyebut ada sekitar 12.000 pasukan Korut di Jerman. Dari jumlah tersebut, saat ini diperhitungkan ada 1.100 di antaranya tewas atau terluka.

    Identitas palsu militer Rusia

    Bukan hanya itu, Kyiv menuding Rusia telah memberi kartu identitas militer palsu untuk para pasukan dari Korut.

    Pasukan khusus Ukraina (SOF) dalam pesan via aplikasi pengirim pesan–baik dari WA maupun siaran langsung– mengeluarkan pernyataan dan foto dokumen yang disita setelah tiga tentara Korea Utara diduga tewas di wilayah Kursk pada akhir pekan lalu.

    Dokumen identifikasi militer mereka “tidak memiliki semua prangko dan foto, nama patronimik diberikan dengan cara Rusia, dan tempat lahirnya ditandatangani sebagai Republik Tuva,” kata pernyataan itu.

    Tuva merujuk pada wilayah Rusia di Siberia selatan yang berbatasan dengan Mongolia. .

    Namun, tanda tangan pada dokumen tersebut menggunakan bahasa Korea, yang ‘menunjukkan asal usul sebenarnya dari tentara tersebut.;

    (Antara/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Tangkap Dokter Yordania, IDF Pakai Robot Taruh Kotak Berisi Peledak di Gerbang RS Kamal Adwan – Halaman all

    Israel Tangkap Dokter Yordania, IDF Pakai Robot Taruh Kotak Berisi Peledak di Gerbang RS Kamal Adwan – Halaman all

    Israel Tangkap Dokter Asal Yordania, IDF Pakai Robot Taruh Kotak Berisi Peledak di Gerbang RS 

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan pendudukan Israel (IDF) menangkap dokter Yordania Abdullah Salameh Al-Balawi saat ia menuju ke Jalur Gaza sebagai bagian dari misi bantuan medis, Pusat Informasi Palestina melaporkan, Senin (23/12/2024).

    Penangkapan tersebut terjadi pada Kamis di Jembatan Raja Hussein, perbatasan antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki.

    Al-Balawi, seorang dokter bedah umum di Rumah Sakit Pemerintah Al-Ruwaished, merupakan bagian dari delegasi beranggotakan 12 orang yang diorganisasi oleh Asosiasi Medis Palestina-Australia-Selandia Baru (PANZMA).

    Organisasi tersebut telah memperoleh persetujuan resmi dari Israel untuk perjalanan tersebut.

    Keluarga Al-Balawi mengatakan “delegasi medis diberitahu oleh pihak Israel bahwa ia ditahan untuk penyelidikan.”

    Polisi pendudukan Israel kemudian memberi tahu keluarga bahwa ia ditahan di pusat penahanan Petah Tikva.

    Pihak berwenang tidak memberikan penjelasan mengenai penangkapannya atau kondisi penahanannya, imbuh keluarga tersebut.

    Pihak keluarga segera menghubungi Kementerian Luar Negeri Yordania, yang mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menindaklanjuti masalah tersebut.

    Pihak keluarga menjelaskan bahwa “setelah berkomunikasi dengan pengacara, mereka diberitahu bahwa penahanan diperpanjang hingga Kamis, 26 Desember, dengan larangan bertemu dengan pengacara sejak jam pertama penangkapan.”

    Sebuah kendaraan robotik militer Israel meletakkan kotak berisi bahan peledak di Gerbang Rumah Sakit Kamal Adwan, Gaza Utara dalam sebuah pengepungan yang sudah berlangsung berhari-hari.

    Pakai Robot Taruh Bahan Peledak di Gerbang RS Kamal Adwan

    Terkait aksi Israel terhadap entitas kesehatan yang ditujukan untuk Gaza, Pasukan IDF dilaporkan telah menempatkan kotak berisi bahan peledak di dekat gerbang Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.

    Sebuah video yang dibagikan oleh Direktur rumah sakit, Hussam Abu Safiya hari ini tampak menunjukkan hal tersebut.

    Rekaman itu memperlihatkan sebuah kendaraan Israel membawa kotak kayu bertuliskan kata “bahaya” dan tanda bahaya (segitiga dengan tanda seru) di luar salah satu gerbang rumah sakit.

    Klik di sini untuk melihat VIDEO

    “Kendaraan pendudukan Israel, menggunakan perangkat robotik, menempatkan kotak-kotak bahan peledak di gerbang rumah sakit,” kata Abu Safiya dalam sebuah posting Facebook.

    Ia menambahkan bahwa pasukan Israel baru-baru ini meledakkan bangunan perumahan di dekat rumah sakit menggunakan alat peledak serupa.

    Hari ini, Abu Safiya memperingatkan bahwa fasilitas medis tersebut menghadapi pemboman Israel setiap hari, yang menurutnya merupakan bagian dari “kampanye pembunuhan dan pemindahan paksa yang disengaja.”

    Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara dilaporkan dalam kondisi mengerikan setelah dikepung tentara Israel. Pasukan zionis juga mengusir pra staf medis dan pasein untuk pergi per 9 Oktober 2024. (tangkap layar)

    Rudal Berisi Paku dan Potongan Logam

    Pasukan Israel mengerahkan robot bermuatan bahan peledak di sekitar rumah sakit Kamal Adwan.

    Serangan itu terjadi selama berminggu-minggu di Rumah Sakit yang terletak di sebelah utara Beit Lahiya, di mana staf telah melaporkan serangan penembak jitu pada unit perawatan intensif fasilitas tersebut.

    Dilaporkan bahwa pasukan zionis Israel telah mengirim tiga robot bermuatan bahan peledak ke daerah sekitar rumah sakit.

    Mengutip Al Jazeera, 10 drone quadcopter Israel juga telah dijatuhkan di rumah sakit dalam beberapa jam terakhir, menyebabkan kebakaran di lantai tiga fasilitas itu.

    Laporan lainnya, di kamp pengungsi Shati, di barat laut Kota Gaza, sekelompok orang menjadi sasaran dalam serangan pesawat tak berawak dan rudal Israel.

    Empat orang tewas tepat di tempat.

    “Kami tidak dapat menunjukkan rekaman ini di layar, tetapi itu menunjukkan tubuh-tubuh yang terkoyak oleh rudal,” tertulis dalam laporan Al Jazeera.

    Rudal yang digunakan oleh militer Israel dikemas dengan paku dan potongan-potongan kecil logam.

    Dan ketika bom tersebut meledak, serpihan-serpihan ‘terbang’ dengan kecepatan tinggi, melukai korban disekitarnya hingga mengalami pendarahan hebat.

    Usai ledakan bom tersebut selain korban tewas, beberapa yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli.

    Dan di Beit Lahiya, dua orang tewas di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan ketika mereka mencoba untuk pindah dari rumah tempat mereka berlindung ke yang lain, mencari keselamatan dan perlindungan, masih mengutip Al Jazeera. 

    Sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan telah menjadi sasaran serangan berulang oleh Israel.

    Ada juga serangan oleh quadcopters di unit gawat darurat rumah sakit sepanjang hari.

    Banyak staf medis di sana berisiko kehilangan nyawa mereka, padahal dilaporkan mereka tengah berupaya bekerja menolong korban di Gaza sebanyak yang mereka bisa.

     

  • Media Israel: Tentara Bergelimpangan Kena Jebakan di Jabalia, IDF Pakai Metode Baru Operasi Militer – Halaman all

    Media Israel: Tentara Bergelimpangan Kena Jebakan di Jabalia, IDF Pakai Metode Baru Operasi Militer – Halaman all

     Media Israel: IDF Ubah Jabalia dari Kota Paling Ramai di Dunia Jadi Kota Hantu

    TRIBUNNEWS.COM – Surat kabar Israel, Haaretz menerbitkan laporan panjang dari kamp pengungsi Jabalia, di utara Jalur Gaza.

    Dalam laporannya, media tersebut mengonfirmasi kalau kamp tersebut telah berubah menjadi kota hantu, setelah sebelumnya menjadi salah satu tempat paling ramai di dunia sebelum perang.

    Analis urusan militer surat kabar tersebut, Amos Harel, mengatakan bahwa tentara Israel (IDF) menghancurkan sekitar 70 persen bangunan di kamp Jabalia, selama operasi militer yang dimulai di sana pada tanggal 5 Oktober 2024.

    Momen itu merupakan ketiga kalinya tentara Israel menyerbu kamp Jabalia, yang pertama pada Desember 2023, dan yang kedua pada Mei lalu, menurut Harel.

    Selama kunjungan singkat ke kamp tersebut, Harel menambahkan, “Dapat dilihat bahwa beberapa bangunan yang tersisa pun mengalami kerusakan yang nyata.

    Analis tersebut menyatakan, sulit untuk membandingkan situs dan bangunan besar Hizbullah yang diledakkan oleh tentara Israel di desa-desa di Lebanon selatan, dan perluasan poros Philadelphia di Rafah (Gaza selatan), dengan apa yang terjadi selama dua setengah bulan terakhir di kamp Jabalia, dalam hal tingkat keparahan dan cakupan kehancuran.

    Harel menyamakan Jabalia dengan kota hantu, dengan mengatakan: “Di luar Anda dapat melihat sekelompok anjing berkeliaran mencari sisa makanan.”

    Pasukan infanteri Tentara Israel (IDF) saat melaksanakan operasi militer di Jabalia, Gaza Utara. Penyergapan demi penyergapan menyebabkan kerugian besar di kalangan IDF. (rntv/tangkap layar)

    IDF Bergelimpangan Kena Jebakan

    Divisi Lapis Baja ke-162 IDF dilaporkan mengoperasikan 4 brigade tempur di Jabalia dan di kota-kota tetangga Beit Hanoun dan Beit Lahia (utara), menurut Haaretz.

    Harel menyebut, Izz al-Din Haddad, komandan sayap militer Hamas di Jalur Gaza utara, sedang mengoordinasikan upaya untuk menghadapi pasukan Israel di kamp tersebut.

    Dia mengatakan kalau Hamas melancarkan pertempurannya di sana melalui kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 orang yang dipersenjatai dengan senjata ringan, rudal RPG, bahan peledak, dan alat peledak lainnya.

    Sejak dimulainya invasi terakhir pada Oktober lalu, 35 tentara Israel telah tewas dalam pertempuran di dalam dan sekitar kamp dan ratusan dari mereka terluka, menurut Harel.

    Kamp Jabalia di Gaza Utara, sebelum dan sesudah perang.

    Metode Baru Operasi IDF Sangat Menghancurkan 

    Menurut analis Haaretz, setelah pasukan Israel menderita sejumlah besar kematian dan cedera, terutama ketika pasukan IDF memasuki rumah-rumah jebakan, metode operasi yang berbeda diadopsi.

    Dia menjelaskan bahwa tentara Israel telah mulai mengambil gerakan yang lebih lambat dan hati-hati.

    Metode ini akan meninggalkan kehancuran besar-besaran, namun mengurangi jumlah kematian di antara pasukannya.

    Metode ini dilakukan dengan membombardir secara beruntun sebuah titik sampai kemudian pasukan darat IDF bergerak ke titik selanjutnya.

    Begitu seterusnya.

    Dia mengatakan bahwa dalam dua minggu pertama operasi, warga ragu-ragu untuk meninggalkan kamp Jabalia, namun tentara Israel meningkatkan tekanan, termasuk penembakan besar-besaran di dekat warga sipil untuk memaksa mereka segera pergi.

    Gambar satelit Jabalia pada Desember 2023 (Maxar)

    Perwujudan General’s Plans

    Harel menunjukkan bahwa apa yang terjadi di kamp Jabalia, berlangsung di tengah niat Israel mewujudkan General’s Plan (rencana para jenderal).

    Dalam skenario ini, Israel bermaksud untuk memindahkan seluruh penduduk sipil Palestina dari utara dan selatan Jalur Gaza hingga Koridor Netzarim di Kota Gaza.

    Rencana para jenderal adalah rencana yang diusulkan – pada awal September lalu – oleh mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Mayor Jenderal Giora Eiland, dan didukung oleh puluhan perwira senior dan mantan perwira militer.

    Dengan begitu, Israel mendapatkan kendali Israel atas distribusi bantuan kemanusiaan dengan melakukan pengepungan di Jalur Gaza utara dan menggusur penduduknya, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth.

    Menurut rencana, seluruh wilayah utara Koridor Netzarim (yang didirikan oleh tentara Israel di tengah Jalur Gaza untuk memisahkan utara dari selatan), yaitu Kota Gaza dan seluruh lingkungannya, akan menjadi wilayah berstatus daerah militer tertutup.

    Dengan kata lain, seluruh penduduk di wilayah tersebut, yang diperkirakan oleh tentara Israel berjumlah sekitar 300.000 orang, akan terpaksa segera meninggalkan wilayah tersebut melalui koridor yang diklaim aman oleh tentara Israel, menurut sumber yang sama.

    Omong Kosong Israel Soal Safe Zone

    Namun, orang-orang Palestina tidak mempercayai apa yang Israel anggap sebagai jalur atau wilayah aman (safe zone), karena mereka sebelumnya terpaksa mengungsi ke wilayah yang dianggap aman, dan kemudian berulang kali terkena pemboman Israel, yang mengakibatkan korban jiwa, luka-luka, dan kehancuran besar-besaran.

    Pada tanggal 5 Oktober, tentara Israel kembali menginvasi Jalur Gaza utara, dengan dalih mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuasaannya di wilayah tersebut, sementara Palestina mengatakan bahwa Tel Aviv ingin menduduki wilayah tersebut dan mengubahnya menjadi zona penyangga setelah menggusur mereka. 

    Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan hampir 153.000 warga Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan anak-anak dan anak-anak. tua.

    Israel terus melakukan pembantaian, mengabaikan dua surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional pada 21 November, terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant, karena melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza.

     

    (oln/khbrn/*)
     

  • Hamas Serahkan Daftar Tahanan, Israel Tolak Bebaskan Marwan Barghouti, Ben-Gvir Mau Sabotase – Halaman all

    Hamas Serahkan Daftar Tahanan, Israel Tolak Bebaskan Marwan Barghouti, Ben-Gvir Mau Sabotase – Halaman all

    Hamas Serahkan Daftar Tahanan, Israel Tolak Bebaskan Marwan Barghouti, Ben-Gvir Mau Sabotase

    TRIBUNNEWS.COM – Negosiasi antara Israel dan Hamas mengenai kesepakatan pertukaran tahanan berlanjut.

    Dalam laporan perkembangan negosiasi, Hamas dilaporkan sudah menyerahkan daftar nama tahanan yang diminta untuk dibebaskan oleh Israel.

    Pada saat yang sama, Israel mengajukan daftar 34 tahanan yang menuntut pembebasan mereka pada tahap pertama.

    Dilaporkan, Israel menyatakan menolak untuk melepaskan beberapa nama seperti Marwan Barghouti, seorang pemimpin gerakan Fatah.

    Menurut laporan yang diterbitkan oleh situs berbahasa Ibrani “Ynet”, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat marah keluarga para tahanan yang ditawan Hamas dengan pernyataannya baru-baru ini.

    Pernyataan Netanyahu itu menegaskan bahwa ia “tidak akan setuju untuk mengakhiri perang sebelum melenyapkan Hamas”.

    Bagi keluarga tahanan yang ditawan Hamas, pernyataan Netanyahu dianggap sebagai konflik posisi yang potensial menghambat tercapainya kesepakatan akhir negosiasi pertukaran tahanan dengan Hamas.

    Dalam sebuah pernyataan, Einav Tsinguker, perwakilan keluarga tahanan Israel, ibu dari sandera Matan Tsinguker mengatakan, “Netanyahu ingin mengubur Matan,” mengacu pada kekhawatiran akan terganggunya negosiasi karena pernyataan Netanyahu tersebut.

    Sumber-sumber Palestina juga mengindikasikan tahap pertama dari kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 250 tahanan Palestina.

    Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam menyerahkan sandera kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by HAMAS MEDIA OFFICE / AFP) (AFP/-)

    Tawar-menawar Israel-Hamas

    Negosiasi yang sedang berlangsung juga berhias tawar-menawar mengenai isu-isu lain seperti pembukaan penyeberangan Rafah serta penarikan mundur pasukan Israel, dan kembalinya para pengungsi. 

    Israel menuntut jaminan untuk mengakhiri perang dengan Hamas, yang masih menjadi perdebatan utama dalam negosiasi.

    Di sisi lain, Hamas bersikeras memasukkan jaminan mengakhiri perang jika tercapai kesepakatan berkelanjutan.

    Namun desakan Israel untuk menghilangkan kekuasaan Hamas di Gaza mungkin menghambat tuntutan tersebut, sehingga membuat kesepakatan tahap kedua, yang mencakup pembebasan tentara dan tahanan, menjadi lebih rumit.

    Sedangkan tahap ketiga fokus pada pelepasan jenazah.

    Mengenai deportasi, laporan menegaskan bahwa Hamas mungkin setuju untuk mendeportasi beberapa tahanan ke negara ketiga seperti Türkiye atau Qatar, sementara Israel menentang persetujuan untuk membebaskan banyak dari mereka.

    Beberapa permasalahan masih tertunda, seperti tuntutan Israel untuk mendeportasi pejabat senior atau menerima kompensasi khusus.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Katz menegaskan bahwa poros Philadelphia dan poros Netzer tidak akan menjadi hambatan untuk mencapai kesepakatan, yang tampaknya disetujui oleh Hamas sampai batas tertentu.

    Namun Hamas bersikeras agar Israel sepenuhnya menarik diri dari beberapa wilayah.

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir: (khaberni)

    Upaya Sabotase Ben-Gvir

    Di sisi lain, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, dituduh membocorkan informasi dan menuntut verifikasi kemajuan kesepakatan, yang dapat mengakibatkan tertundanya beberapa isu yang bisa menunda kesepakatan akhir gencatan senjata.

    Dalam konteks terkait, mantan Menteri Angkatan Darat Israel Benny Gantz menekankan bahwa penundaan negosiasi dapat mengakibatkan hilangnya nyawa banyak tahanan, dan menekankan bahwa situasi saat ini memerlukan percepatan solusi dan mengakhiri negosiasi secepat mungkin.

    Dia menambahkan, keterlambatan dalam menyelesaikan kesepakatan dapat menyebabkan lebih banyak kerugian.

    Adapun pada tahap pertama kesepakatan, Israel berupaya untuk membebaskan lebih banyak tahanan Israel yang ada di tangan Hamas.

    “Namun Hamas tetap bersikeras pada jumlah yang terbatas, perselisihan terkait daftar tersebut diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin,” tulis khaberni.

     

    (oln/khbrn/*)
     

  • Bantah Laporan Mesir, Media Ibrani: Israel Tak akan Setuju Tarik Pasukan dari Poros Philadelphia – Halaman all

    Bantah Laporan Mesir, Media Ibrani: Israel Tak akan Setuju Tarik Pasukan dari Poros Philadelphia – Halaman all

    Bantah Laporan Mesir, Media Ibrani: Israel Tak akan Setuju Tarik Pasukan dari Poros Philadelphia
     

    TRIBUNNEWS.COM – Media Ibrani mengutip sumber informasi melaporkan kalau Israel belum dan tidak akan setuju untuk menarik pasukannya (IDF) dari sebagian besar poros perbatasan Philadelphia antara Mesir dan Jalur Gaza.

    Laporan ini untuk meng-counter sebuah saluran televisi Mesir yang melaporkan bahwa, sebagai bagian dari negosiasi mengenai kesepakatan tahanan dengan Hamas, Israel setuju untuk menarik diri dari sebagian besar wilayah poros Philadelphia, untuk mencapai kesepakatan.

    “Sementara sumber Ibrani mengatakan, “Laporan yang dimuat di media Arab tidak benar. Israel belum setuju dan tidak akan setuju untuk menarik diri dari ‘poros Philadelphia’,” tulis laporan tersebut dikutip Khaberni, Senin (23/12/2024)

    Sumber yang dikutip  pernyataannya tersebut menjelaskan, Israel ngotot tetap menempatkan pasukannya di Poros Philadelphia demi menghalangi Hamas “memperkuat dan mempersenjatai kembali dirinya.”

    Bantahan sumber tersebut muncul sebagai respons terhadap apa yang dimuat saluran Mesir Al-Ahmar, kemarin.

    Al-Ahmar dalam laporan menyatakan kalau kesepakatan Israel-Hamas tersebut mencakup penarikan tentara Israel dari sebagian besar poros Philadelphia.

    “Selain itu ada kesepakatan untuk mengaktifkan kembali penyeberangan Rafah di Rafah-Mesir. Sesuai perjanjian penyeberangan tahun 2005, tanpa kehadiran Israel,” bunyi laporan Al-Ahmar.

    Tentara Israel berpatroli di sepanjang koridor Philadelphia di Rafah di Jalur Gaza pada 13 September 2024. (SHARON ARONOWICZ/AFP)

    Hamas: Israel Jangan Tambah Syarat

    Pejuang Palestina, Hamas, menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza semakin mungkin tercapai, asalkan Israel tidak terus-menerus mengajukan syarat tambahan.

    Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan delegasi Hamas dengan pemimpin Jihad Islam dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di Kairo.

    Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan, “Kemungkinan mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza lebih dekat dari sebelumnya, asalkan Israel tidak memaksakan persyaratan baru.” Pernyataan ini dirilis pada hari Sabtu dan mencerminkan harapan untuk mengakhiri agresi yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

    Pertemuan di Kairo pada hari Jumat, 20 Desember 2023, menghasilkan komitmen untuk menghentikan agresi Israel dan mengutuk keterlibatan internasional yang dianggap memalukan.

    Delegasi juga membahas penderitaan rakyat Palestina dan kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel.

    Mereka berharap dapat melanjutkan komunikasi dan koordinasi terkait perkembangan agresi Israel dan negosiasi gencatan senjata.

    Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginformasikan kepada keluarga tahanan di Gaza bahwa kondisi untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera telah membaik, meskipun belum ada kesepakatan yang dicapai.

    Ini menjadi pernyataan pertama dari kantor Netanyahu mengenai kemajuan dalam negosiasi sejak perang dimulai.

    Respons Warga Israel

    Jajak pendapat terbaru oleh Lazar Research menunjukkan bahwa sekitar 74 persen warga Israel mendukung gencatan senjata segera, dengan 57 persen pemilih koalisi juga setuju untuk mengakhiri perang di Gaza.

    Namun, Netanyahu tetap tidak ingin menghentikan perang secara permanen dan menolak menarik pasukannya dari Gaza.

    Sebagai informasi, konflik ini telah menyebabkan lebih dari 45.000 warga Palestina tewas dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, memaksa hampir seluruh populasi 2,3 juta orang mengungsi dari rumah mereka.

    Serangan Israel yang terus berlanjut mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

    Dengan situasi yang semakin mendesak, harapan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata kini tergantung pada sikap Israel dalam negosiasi yang tengah berlangsung.

     

  • Dinas Keamanan Israel: Iran Merekrut Mata-mata, Warga Negara Kami Siap Berkhianat demi Uang – Halaman all

    Dinas Keamanan Israel: Iran Merekrut Mata-mata, Warga Negara Kami Siap Berkhianat demi Uang – Halaman all

    Dinas Keamanan Israel: Iran Merekrut Mata-mata, Warga Negara Kami Siap Berkhianat demi Uang

    TRIBUNNEWS.COM – Situs web Walla Israel, mengutip perkiraan keamanan Israel, mengatakan bahwa sejak awal perang di Jalur Gaza, Dinas Keamanan Dalam Negeri (Shin Bet) telah menggagalkan 11 upaya spionase dan pembunuhan yang mereka sebut direncanakan oleh Iran.

    Situs web tersebut menambahkan – dengan mengutip sumber perkiraan yang sama – bahwa Iran sedang merekrut mata-mata di Israel.

    Hal yang mengkhawatirkan bagi Shin Bet adalah bahwa warga negara Israel siap mengkhianati negara mereka demi uang.

    Laporan itu menunjukkan – menurut sumber yang sama – kalau Iran adalah musuh yang canggih dan tidak akan menyerah dengan cepat dan akan mencari saluran baru.

    Dia menekankan bahwa Iran berupaya memperkuat apa yang dia gambarkan sebagai terorisme di Tepi Barat, Gaza, Yaman, Irak dan Yordania.

    Ia menyatakan, karena situasi tersebut, sistem keamanan telah meningkatkan tingkat kewaspadaan dan kewaspadaan untuk mengantisipasi setiap serangan yang mungkin menyasar tokoh senior dan orang-orang yang memiliki posisi sensitif.

    Kepala Shin Bet Israel, Ronen Bar (paling kanan) saat menggelar pertemuan lapangan dengan sejumlah petinggi militer Israel (IDF) terkait situasi perang di Jalur Gaza. (khaberni)

    12 Operasi Spionase

    Beberapa hari yang lalu, Shin Bet mengungkapkan kalau mereka berhasil mengungkap 12 kasus spionase warga Israel di dalam wilayah Israel atas nama Iran selama beberapa bulan terakhir.

    Shin Bet mencatat kalau kasus tersebut tidak hanya mencakup operasi transfer informasi, tetapi juga upaya untuk melakukan operasi sabotase. terhadap instalasi Israel.

    Dalam laporan yang diterbitkan oleh surat kabar Israel berbahasa Inggris Jerusalem Post, koresponden militer Avi Ashkenazi menyatakan bahwa beberapa sel mata-mata yang ditemukan oleh Shin Bet dalam beberapa bulan terakhir telah menyebabkan kerusakan pada keamanan Israel.

    Ashkenazi (yang juga bekerja sebagai koresponden dan analis militer untuk surat kabar Maariv) mengutip sumber-sumber militer yang mengatakan, “Ini adalah angka yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Israel, dan bahkan selama era Uni Soviet, badan intelijen Soviet tidak mengelola jumlah sebanyak itu. mata-mata di Israel, dan tidak ada warga negara Israel yang memilih mengkhianati negaranya dan memata-matai musuh,” klaimnya.

    Surat kabar tersebut mengutip seorang pejabat keamanan yang mengatakan, “Iran melakukan operasi infiltrasi melalui jaringan media sosial dan merekrut menggunakan metode phishing.”

    Dia menambahkan, “Sayangnya, kami telah menemukan warga negara yang mengetahui kalau mereka bertindak atas nama Iran, dan dalam penyelidikan, mereka bahkan mengaku mendengar tentang warga negara lain yang diketahui bekerja sama dengan Iran untuk melemahkan Negara Israel. ini, mereka sepakat untuk memata-matai dan bertindak.”

    Seorang pria berjalan di depan poster rudal yang ditembakkan dengan latar bendera Iran, di ibu kota Teheran. (khaberni/HO)

    Puluhan Yahudi Membelot

    Baru-baru ini, lingkaran keamanan Israel mengalami kekhawatiran yang besar setelah “penangkapan sekitar 30 warga negara, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi,” karena dicurigai melakukan mata-mata untuk Iran di 9 sel rahasia.

    Menurut empat sumber keamanan yang berbicara kepada Reuters, sel-sel ini menimbulkan “kekhawatiran di dalam negeri” dan menunjukkan upaya terbesar yang dilakukan Teheran dalam beberapa dekade untuk menyusup ke musuh bebuyutannya.

    Keempat sumber tersebut – termasuk pejabat militer dan keamanan saat ini dan mantan – mengatakan bahwa penangkapan tersebut terjadi setelah upaya berulang kali yang dilakukan agen intelijen Iran selama dua tahun untuk merekrut warga biasa Israel guna mengumpulkan informasi intelijen dan melakukan serangan dengan imbalan uang.

    “Ada fenomena besar di sini,” kata Shalom Ben Hanan, mantan pejabat senior Shin Bet, merujuk pada apa yang disebutnya sebagai jumlah mengejutkan warga Yahudi yang secara sadar setuju untuk bekerja untuk Iran melawan negara dengan mengumpulkan informasi intelijen atau merencanakan sabotase dan serangan.

    Polisi dan Shin Bet mengatakan setidaknya dua tersangka berasal dari komunitas Yahudi ultra-Ortodoks Israel.

    Operasi spionase Iran pada dekade-dekade sebelumnya dilakukan dengan merekrut seorang pengusaha terkemuka dan mantan menteri pemerintah, Gonen Segev, sementara dalam operasi baru tersebut, sebagian besar tersangka mata-mata baru adalah orang-orang yang terpinggirkan dalam masyarakat Israel.

    Mereka termasuk imigran yang baru tiba, seorang desersi tentara, dan seorang terpidana pelaku kejahatan seksual, menurut sumber, catatan peradilan, dan pernyataan resmi.

    Shin Bet mengatakan, sebagian besar aktivitas para tersangka ini terbatas pada penyemprotan slogan-slogan anti-Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atau anti-pemerintah di dinding dan merusak mobil.

    Namun, besarnya penangkapan dan keterlibatan sejumlah warga Yahudi Israel selain warga Arab telah menimbulkan kegelisahan di Israel, di tengah berlanjutnya perang dengan Hamas di Jalur Gaza dan rapuhnya perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon.

     

    (oln/khbrn/*)