Jenis Media: Internasional

  • Istri PM Netanyahu Diduga Terlibat Intimidasi Saksi dan Melecehkan Pejabat Hukum – Halaman all

    Istri PM Netanyahu Diduga Terlibat Intimidasi Saksi dan Melecehkan Pejabat Hukum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Puluhan orang dilaporkan telah mengajukan pengaduan polisi tentang tuduhan tindakan kriminal yang dilakukan oleh istri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Sara.

    Dalam pengaduan tersebut, mereka mengatakan bahwa Sara berusaha melakukan intimidasi terhadap seorang saksi dalam persidangan Netanyahu, dikutip dari Middle East Monitor.

    Tidak hanya itu, Sara diduga juga melecehkan pejabat hukum dan kritikus keluarga.

    Tuduhan ini berawal dari program investigasi Channel 12 Israel, Uvda yang mengungkapkan pesan teks dari mendiang ajudan Benjamin Netanyahu, Hanni Bleiweiss.

    Di mana teks tersebut menjelaskan bahwa Sara Netanyahu dan putranya terlibat dalam upaya untuk melemahkan lawan politik, memengaruhi persidangan korupsinya, dan menargetkan pengunjuk rasa, sembari berupaya memberi penghargaan kepada petugas polisi yang patuh.

    Sara Netanyahu juga diduga memerintahkan Bleiweiss untuk mengirim aktivis dari partai Likud milik suaminya untuk melecehkan tetangga, orang tua dari seorang pilot militer yang gugur, yang aktif dalam demonstrasi menentang perdana menteri.

    Dalam pesan WhatsApp yang diperoleh Uva dari ponsel Bleiweiss tersebut, Sara juga menginstruksikan Bleiweiss agar menyuruh aktivis Likud mempublikasikan serangan terhadap saksi kunci dalam salah satu kasus pidana terhadap perdana menteri, Hadas Klein, dikutip dari The Times of Israel.

    Bleiwess diminta untuk mengintimidasi saksi di luar rumahnya menjelang, atau selama kesaksiannya di pengadilan.

    Tak hanya ditujukan kepada saksi, Sara juga minta kepada Bleiwess agar mengintimidasi dan melecehkan  jaksa agung saat itu Avichai Mandelblit dan Wakil Jaksa Negara Liat Ben Ari.

    Gelombang pengaduan tersebut dipimpin oleh anggota Parlemen Israel dari Partai Buruh, Naama Lazim.

    Lazim meminta pihak berwenang untuk segera menyelidiki tuduhan tersebut.

    “Sara Netanyahu harus diselidiki,” tulis Lazimi di X.

    Pengaduan tersebut telah diajukan kepada  jaksa agung, kepala unit Lahav 433 Kepolisian Israel, dan Jaksa Negara Amit Aisman.

    Selain Lazim, tiga ajudan parlemen juga mengadukan ajuan yang sama di kantor Polisi Lev Tel Aviv.

    Tiga ajudan tersebut membuat grup WhatsApp agar orang-orang ikut mengajukan tuduhan tersebut.

    Partai Likud Sebut Tuduhan Tersebut Palsu

    Partai Likud yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menanggapi laporan tersebut.

    Menurutnya, tuduhan tersebut adalah tuduhan palsu.

    “Runtuhnya tuntutan sembrono terhadap Perdana Menteri Netanyahu di pengadilan bukanlah alasan untuk menganiaya istrinya dengan tuduhan palsu,” kata pernyataan Likud. 

    “Apakah Anda tidak lelah dengan ini,” tambahnya.

    Pada awal bulan ini, Netanyahu telah menghadiri sidang korupsi dalam 3 kasus.

    Ia dituduh melakukan penipuan, pelanggaran kepercayaan hingga penyuapan.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Sara Netanyahu

  • Luigi Mangione Mengaku Tidak Bersalah atas Pembunuhan CEO UnitedHealth Brian Thompson – Halaman all

    Luigi Mangione Mengaku Tidak Bersalah atas Pembunuhan CEO UnitedHealth Brian Thompson – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Luigi Mangione, pria berusia 26 tahun, dituduh menembak mati CEO United Healthcare, Brian Thompson.

    Ia mengaku tidak bersalah atas tuduhan negara bagian New York yang menuduhnya melakukan “tindakan terorisme”, Al Jazeera dan Ap News melaporkan.

    Permohonan diajukan di pengadilan Manhattan pada hari Senin (23/12/2024).

    Ia muncul di pengadilan pada hari Senin dengan tangan diborgol dan mengenakan sweater merah marun di atas kemeja berkerah putih.

    Sambil mencondongkan tubuhnya ke mikrofon, ia berkata “tidak bersalah” ketika ditanya bagaimana ia mengaku terhadap dakwaan yang diajukan.

    Dakwaan tersebut memuat 11 tuduhan, termasuk tiga dakwaan pembunuhan, salah satunya pembunuhan sebagai “tindakan terorisme”.

    Ia menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah atas dakwaan negara bagian, tetapi dapat menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah atas dakwaan federal.

    Selama sidang di pengadilan hari Senin, ia terkadang tersenyum saat berbicara dengan pengacaranya dan mengulurkan tangan kanannya setelah seorang petugas melepas borgolnya.

    Di luar gedung pengadilan, puluhan pendukung meneriakkan, “Bebaskan Luigi,” diiringi bunyi terompet.

    Natalie Monarrez, warga Staten Island berusia 55 tahun, mengatakan dia bergabung dalam demonstrasi karena dia kehilangan ibunya dan juga tabungan hidupnya akibat penolakan klaim asuransi.

    “Meskipun ekstrem, hal itu mengguncang perbincangan bahwa kita perlu menangani masalah ini,” katanya tentang penembakan tersebut.

    “Sudah cukup, orang-orang sudah muak.”

    Jaksa federal mengajukan tuntutan terhadap Mangione terkait pembunuhan Thompson pada Rabu (4/12/2024) di luar sebuah hotel di Midtown Manhattan.

    Mangione ditangkap di Pennsylvania pada Senin (9/12/2024) dan diekstradisi minggu lalu ke New York.

    Minggu lalu, Mangione, yang merupakan lulusan Universitas Pennsylvania yang bergengsi dan berasal dari keluarga berpengaruh di Maryland, muncul di pengadilan federal di New York untuk pertama kalinya.

    Dia tidak diminta untuk mengajukan pembelaan atas dakwaan federal.

    Dakwaan tersebut mencakup satu tuduhan penggunaan senjata api untuk melakukan pembunuhan.

    Selain itu, terdapat satu tuduhan penguntitan lintas negara bagian yang mengakibatkan kematian dan satu lagi penguntitan melalui fasilitas lintas negara bagian yang juga berujung pada kematian.

    Luigi Mangione, pria berusia 26 tahun, dituduh menembak mati CEO United Healthcare, Brian Thompson.

    Kejahatan Berat

    Pada konferensi pers minggu lalu, Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg menyatakan bahwa penerapan undang-undang terorisme mencerminkan beratnya kejahatan tersebut.

    Ia menggambarkan pembunuhan itu sebagai tindakan yang menakutkan, terencana dengan baik, dan bertujuan menimbulkan keterkejutan, perhatian, serta intimidasi.

    “Dalam istilah paling mendasar, ini adalah pembunuhan yang dimaksudkan untuk menimbulkan teror,” tambahnya.

    Mangione ditahan di penjara federal Brooklyn bersama beberapa terdakwa terkenal lainnya, termasuk Sean “Diddy” Combs dan Sam Bankman-Fried.

    Luigi Mangione, pria berusia 26 tahun, dituduh menembak mati CEO United Healthcare, Brian Thompson.

    Seorang lulusan Ivy League dari keluarga terkemuka di Maryland, Mangione tampaknya telah menjauhkan diri dari keluarga dan teman-temannya dalam beberapa bulan terakhir.

    Ia sering memposting di forum daring tentang perjuangannya melawan nyeri punggung.

    Menurut perusahaan asuransi tersebut, Mangione tidak pernah menjadi klien UnitedHealthcare

    Thompson, seorang ayah dengan dua anak sekolah menengah atas, telah bekerja di perusahaan raksasa UnitedHealth Group selama 20 tahun dan menjadi CEO divisi asuransinya pada tahun 2021.

    Pembunuhan itu telah mendorong beberapa orang untuk menyuarakan kekesalan mereka terhadap perusahaan asuransi kesehatan di AS.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • ICJ Bakal Wajibkan Israel Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

    ICJ Bakal Wajibkan Israel Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mahkamah Keadilan Internasional (International Court of Justice/ICJ) bakal mewajibkan Israel memfasilitasi bantuan-bantuan kemanusiaan yang datang dari berbagai negara untuk Palestina.

    Keputusan ini diambil setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mendesak ICJ untuk mewajibkan Israel memfasilitasi bantuan-bantuan kemanusiaan untuk Palestina pada Senin (23/12).

    Dilansir Al Jazeera, keputusan ini diambil sebagai bentuk respons Majelis Umum PBB terhadap tindakan Israel yang telah melarang pemberian bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

    Sebab, Israel belakangan telah memperketat akses masuk ke jalur Gaza untuk truk-truk yang ingin mengantarkan bantuan kemanusiaan, seperti bantuan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

    Padahal, berdasarkan aturan hukum internasional, Israel sebagai “kekuatan pendudukan” di Gaza berkewajiban untuk memfasilitasi bantuan bagi para warga di sana “dengan segala cara yang mereka miliki.”

    Selain itu, Israel juga berkewajiban untuk memastikan ketersediaan makanan, perawatan medis, kebersihan, dan standar kesehatan masyarakat yang memadai bagi warga Palestina yang ada di Gaza.

    Israel sendiri saat ini masih tak henti-hentinya melancarkan rentetan serangan ke Gaza. Pada Minggu (22/12), misalnya, pasukan Zionis melancarkan serangan ke sebuah sekolah di Gaza hingga menyebabkan beberapa anak tewas di tempat.

    Hingga saat ini, agresi Israel di Gaza yang dilakukan sejak 7 Oktober 2023 lalu telah menyebabkan 45 ribu lebih korban jiwa.

    (gas/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Trump Ingin Kembalikan Nama Gunung di Alaska, dari Denali ke McKinley Lagi  – Halaman all

    Trump Ingin Kembalikan Nama Gunung di Alaska, dari Denali ke McKinley Lagi  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih Donald Trump berjanji akan mengganti nama gunung di Alaska dari Denali menjadi Gunung McKinley.

    Pada tahun 2015, mantan presiden Barack Obama telah mengubah nama gunung tersebut menjadi Denali.

    Selama bertahun-tahun, pejabat setempat mendesak pemerintah federal untuk mengadopsi nama Denali sejak Alaska secara resmi menetapkannya sebagai nama puncak gunung tersebut pada tahun 1975.

    Tujuan Obama mengubah nama gunung adalah untuk mencerminkan tradisi penduduk asli Alaska serta preferensi banyak penduduk Alaska, dikutip dari AP News.

    Nama ‘Denali’ kata  Athabascan yang berarti “yang tinggi” atau “yang agung.”

    Namun sebelum gunung tersebut diberi nama Denali, gunung ini diberi nama Gunung McKinley pada tahun 1896 berdasarkan nama Presiden William McKinley.

    Hingga akhirnya Obama mengubahnya karena ditentang oleh anggota parlemen di negara bagian asal McKinley, Ohio.

    Pada tahun 2016, Trump sempat mengusulkan untuk membatalkan tindakan Obama.

    Akan tetapi, ia akhirnya tidak melanjutkan usulannya setelah senoator Alaska keberatan.

    Menurut Trump, alasan dirinya mengubah nama gunung tersebut untuk menghormati Presiden McKinley.

    “McKinley adalah presiden yang sangat baik, bahkan mungkin presiden yang hebat. Mereka mencopot namanya dari Mount McKinley. Itulah yang mereka lakukan kepada orang-orang. Presiden McKinley adalah presiden yang bertanggung jawab atas terciptanya sejumlah besar uang. Itulah salah satu alasan kami akan mengembalikan nama Mount McKinley, karena menurut saya ia pantas mendapatkannya,” kata presiden terpilih tersebut, dikutip dari NewsWeek.

    Namun sayangnya, banyak yang tidak setuju dengan rencana Trump.

    Seperti, senator neara bagian Demokrat hingga Senator Republik.

    Melalui X, senator negara bagian Demokrat Scott Kawasaki mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan usulan Trump, dan ingin nama gunung tersebut tetap, tidak diubah.

    “Eh. Tidak. Itu Denali,” jelasnya.

    Sementara Senator Republik Lisa Murkowski, yang selama bertahun-tahun mendorong undang-undang untuk mengubah nama menjadi Denali, mengatakan bahwa nama yang cocok untuk gunung di Alaska ini adalah ‘Denali’.

    “Hanya ada satu nama yang layak untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali — yang Agung,” tulis Murkowski di X.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump

  • Alasan Trump Mau Beli Greenland sampai Buat PM Denmark Murka

    Alasan Trump Mau Beli Greenland sampai Buat PM Denmark Murka

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump kembali mengutarakan keinginannya membeli Greenland, wilayah yang menjadi bagian otonom dari kerajaan Denmark.

    Trump mengatakan memiliki Greenland adalah kebutuhan mutlak yang sesuai dengan tujuan keamanan nasional AS.

    “Demi tujuan keamanan nasional dan kebebasan di seluruh dunia, Amerika Serikat memandang kepemilikan dan kendali atas Greenland sebagai kebutuhan yang mutlak,” kata Trump di platform Truth Social.

    Greenland dikelola sebagai koloni Denmark hingga 1953. Meski tetap menjadi bagian dari Denmark, Greenland mendapat status otonom dari kerajaan Denmark pada 2009 sehingga memungkinkannya membentuk pemerintahan sendiri dan membuat kebijakan domestik secara mandiri.

    Ini merupakan pernyataan terbaru Trump mengenai hasratnya untuk membeli Greenland. Pada 2019 saat ia menjabat presiden dulu, Trump juga sempat melontarkan keinginan ini, yang langsung ditentang oleh Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen.

    Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, sementara itu telah menegaskan bahwa pulau di wilayah Arktik tersebut tidak untuk dijual.

    Lantas, kenapa Trump begitu ingin membeli Greenland?

    Persaingan politik

    Menurut Senior Fellow di Arctic Institute dan PhD Fellow di University of Copenhagen, Marc Jacobsen, Trump ingin membeli Greenland karena adanya situasi politik yang tinggi.

    “Karena Greenland memiliki kepentingan geostrategis yang besar sebagai bagian dari Arktik dan benua Amerika Utara, dan karenanya tunduk pada Doktrin Monroe. Oleh sebab itu, prioritasnya adalah mempertahankan dan mungkin meningkatkan kehadiran Amerika sambil menjaga jarak dengan China,” kata Jacobsen kepada High North News.

    Greenland dan Denmark memiliki hubungan keamanan penting dengan AS. Pangkalan militer paling utara AS, Pangkalan Udara Thule, terletak di pantai barat laut Greenland.

    Persaingan strategis di Kutub Utara

    Selama beberapa tahun terakhir, perusahaan China telah berinvestasi dalam proyek pertambangan Greenland. Pada 2018, sebuah perusahaan China mengajukan kontrak untuk perluasan bandara di pulau itu.

    Hal itu menyebabkan kekhawatiran baik di Denmark maupun AS. Perdana Menteri Denmark saat itu Lars Løkke Rasmussen sampai turun tangan.

    Menurut Associate Professor di University of Aalborg, Ulrik Pram Gad, minat AS di Greenland bukanlah hal baru, apalagi melihat dinamika global yang mulai menunjukkan ketertarikan di Kutub Utara.

    AS menurutnya ingin menunjukkan bahwa mereka akan memperjuangkan apa yang menjadi kepentingan mereka.

    “AS ingin sampai di sana sebelum China atau pihak lain menghalangi kepentingannya,” kata Gad.

    (blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Puluhan Warga Suriah di Mesir Ditahan dan Terancam Deportasi usai Rayakan Kejatuhan Assad – Halaman all

    Puluhan Warga Suriah di Mesir Ditahan dan Terancam Deportasi usai Rayakan Kejatuhan Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mesir telah memerintahkan deportasi tiga warga Suriah yang ditahan setelah ikut serta dalam perayaan jalanan di Kairo menyusul jatuhnya Presiden Bashar al-Assad.

    Menurut laporan dari Inisiatif Mesir untuk Hak Pribadi (EIPR), pasukan keamanan pada 8-9 Desember menangkap sekitar 30 warga Suriah di Kota 6 Oktober, Kairo.

    Penangkapan ini terjadi setelah perayaan spontan atas berakhirnya lebih dari lima dekade kekuasaan dinasti Assad di Suriah.

    Kerusuhan dimulai setelah pemberontak Suriah menguasai Damaskus, dengan laporan bahwa Assad dan keluarganya melarikan diri ke Rusia.

    Perayaan di luar Masjid Al-Hosary berlangsung sekitar 15 menit sebelum bubar, lapor Middle East Eye.

    Namun, di Distrik Kedua Kota 6 Oktober, polisi menangkap 20 warga Suriah secara acak setelah membubarkan kerumunan tersebut.

    EIPR menyebutkan bahwa enam tahanan dengan izin tinggal dibebaskan pada keesokan harinya.

    Namun, mereka yang memegang kartu pencari suaka sementara (kartu kuning) tetap ditahan dan dipindahkan ke otoritas paspor dan imigrasi di Abbasiya sebelum dikembalikan ke kantor polisi.

    Pada Rabu (11/12/2024), tiga dari mereka menghadapi ancaman deportasi.

    Di laman resminya, EIPR menyuarakan kekhawatiran atas potensi deportasi ini karena Suriah masih dianggap tidak aman oleh UNHCR.

    Organisasi tersebut juga menyoroti bahwa langkah keamanan berlebihan ini membatasi kebebasan berekspresi, termasuk dalam bentuk perayaan publik.

    EIPR mendesak pemerintah Mesir untuk segera membebaskan para tahanan dan mematuhi hukum nasional serta perjanjian internasional tentang hak-hak pengungsi dan pencari suaka.

    Perjanjian internasional melarang pemulangan paksa ke negara asal yang dapat membahayakan keselamatan atau nyawa pengungsi.

    Suriah sendiri menyumbang separuh populasi pengungsi dan pencari suaka di Mesir, dengan lebih dari 136.700 pengungsi Suriah terdaftar di UNHCR pada Desember 2021.

    EIPR meminta otoritas Mesir menghormati komitmen internasional dan melindungi hak-hak para pengungsi.

    Menlu Turki Bertemu Pemimpin HTS

    Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, bertemu dengan pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang kini menjabat sebagai kepala pemerintahan baru Suriah, Abu Mohammed al-Jolani (Ahmed Al-Sharaa), di Damaskus pada Minggu (22/12/2024).

    Pertemuan ini berlangsung dua hari setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan kunjungan Fidan untuk membahas pemerintahan baru Suriah.

    Dalam pertemuan tersebut, Fidan dan Sharaa membahas pentingnya persatuan dan stabilitas Suriah serta menyerukan pencabutan semua sanksi internasional terhadap negara tersebut.

    Fidan menyatakan dukungan penuh Turki terhadap masa transisi Suriah pasca-runtuhnya rezim Assad, seraya menyampaikan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi negara itu.

    “Dengan pencabutan sanksi, kami berharap hari-hari tergelap Suriah telah berlalu,” ujar Fidan, dikutip dari Al Jazeera.

    Langkah ini menandai komitmen Turki dalam memfasilitasi stabilitas regional dan rekonstruksi Suriah.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Warga Katolik Gaza Bersiap Rayakan Natal di Tengah Agresi Israel

    Warga Katolik Gaza Bersiap Rayakan Natal di Tengah Agresi Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Umat Katolik di Jalur Gaza saat ini tengah bersiap menyambut Hari Raya Natal 2024 di tengah perang yang terus berkecamuk karena agresi Israel.

    Di Gaza sendiri terdapat komunitas Katolik yang beranggotakan sekitar 500 orang. Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, terlihat sekumpulan keluarga dari komunitas tersebut tengah menghiasi pohon Natal di salah satu gereja kudus Katolik yang ada di Gaza.

    Selain itu, terlihat pula sekumpulan umat Kristiani yang sedang memanjatkan doa bersama para pastor untuk menyambut Hari Raya Natal yang jatuh pada 25 Desember mendatang.

    Seorang pastor di salah satu gereja Katolik di Gaza, Gabriel Romanelli, mengatakan, Hari Raya Natal di Gaza tetap harus dirayakan meski para warga sedang berada dalam keadaan sulit.

    Sebab, perayaan Natal merupakan bentuk harapan kepada Tuhan Yesus bagi seluruh umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk di Gaza, untuk memohon keberkahan dan kemudahan di dalam hidup.

    “Di masa-masa sulit ini, kami ingin memberikan tanda harapan, khususnya bagi anak-anak kami. Itulah sebabnya, bersama anak-anak, kami menyiapkan adegan kelahiran Yesus dan pohon Natal,” tulis Pastor Romanelli di laman Facebook-nya dilansir Catholic News Agency.

    Namun, Romanelli juga mengakui bahwa perayaan Natal di Gaza merupakan tantangan yang tidak bisa dianggap remeh.

    Dalam sebuah wawancara yang digelar bersama Catholic News Agency (CNA) beberapa waktu lalu, Romanelli menjelaskan bahwa situasi di Gaza sebetulnya tidak layak untuk dijadikan momen perayaan Natal bersama keluarga. Sebab, umat Kristiani di Gaza harus dibayangi serangan militer Israel di tengah perayaan Natal yang mereka lakukan.

    “Situasinya mengerikan. Secara manusiawi, ini adalah tempat kematian, di mana harapan tampaknya tidak punya tempat. Sebagian besar penduduk kekurangan segalanya, seperti makanan, air, obat-obatan, listrik, tempat berteduh, tempat tidur, kursi, kacamata, buku, buku catatan, tisu toilet, sabun, dan semuanya,” jelasnya.

    Oleh karena itu, Romanelli berharap kekacauan di Gaza antara Israel dan Palestina segera berakhir agar umat Kristiani di Gaza bisa merayakan Natal dengan penuh sukacita tanpa dibayangi peperangan.

    “Yang paling kita butuhkan adalah perdamaian agar yang terluka dapat dirawat, sekolah dapat dibuka kembali, orang-orang dapat berjalan dengan bebas dan melihat laut, dan kita dapat mulai berpikir tentang pembangunan kembali. Agar ada secercah harapan, perang yang mengerikan ini harus berakhir,” tutup Romanelli.

    Hingga saat ini, Israel masih tak henti-hentinya melancarkan rentetan serangan ke Gaza. Pada Minggu (22/12), misalnya, pasukan Zionis melancarkan serangan ke sebuah sekolah di Gaza hingga menyebabkan beberapa anak tewas di tempat.

    (gas/bac)

  • Khamenei Bantah Kendalikan Proksi: Iran Tak Butuh Perwakilan di Kawasan – Halaman all

    Khamenei Bantah Kendalikan Proksi: Iran Tak Butuh Perwakilan di Kawasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa negaranya tidak membutuhkan kelompok proksi untuk bertindak militer di kawasan Timur Tengah.

    Dikutip dari The Times of Israel dan Iran International, dalam pidatonya di Teheran pada Minggu (22/12/2024), Khamenei membantah klaim bahwa Iran memerintahkan kelompok-kelompok bersenjata seperti Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, atau Houthi di Yaman.

    “Mereka (kelompok tersebut) berperang berdasarkan keyakinan mereka, bukan atas perintah kami,” tegas Khamenei.

    “Jika kami memutuskan untuk bertindak, kami tidak membutuhkan proksi,” ujar Khamenei saat berbicara kepada sekelompok audiens di Hussainiya Imam Khomeini.

    Ia juga menolak narasi bahwa Iran kehilangan pengaruhnya di kawasan dan kehilangan kendali atas kelompok-kelompok yang didukungnya di kawasan.

    Pernyataan Khamenei datang di tengah situasi yang semakin menekan Iran baik secara internal maupun eksternal.

    Melalui pidatonya, Khamenei berusaha membangun narasi bahwa Iran tetap kuat dan tidak bergantung pada proksi untuk melindungi kepentingannya.

    Namun, kondisi di lapangan menunjukkan tantangan besar bagi Iran dalam mempertahankan pengaruhnya di Timur Tengah.

    Di dalam negeri, pemerintah menghadapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan tudingan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang memicu kerusuhan untuk melemahkan stabilitas politik.

    Khamenei menegaskan bahwa rakyat Iran tidak akan tunduk pada “tentara bayaran Amerika” dan akan mempertahankan kedaulatan mereka.

    Kehilangan sekutu strategis, kerugian besar di kalangan kelompok proksi, dan tekanan dari Israel serta negara-negara Barat juga semakin memperumit upaya Iran untuk menjaga stabilitas dan kekuatannya di kawasan.

    Pernyataan Khamenei ini tidak hanya mencerminkan sikap defensif Iran, tetapi juga mengindikasikan bahwa negara tersebut mungkin menghadapi strategi baru untuk menyesuaikan diri dengan realitas geopolitik yang terus berubah.

    Kerugian di Kalangan Proksi Iran

    Di sisi lain, serangan udara Israel yang dilancarkan pada Oktober 2023 menghancurkan pertahanan udara Iran dan beberapa instalasi militernya.

    Serangan itu tidak hanya merusak fasilitas strategis tetapi juga menunjukkan kelemahan sistem pertahanan Iran, yang tidak mampu memberikan respons yang signifikan terhadap serangan tersebut.

    Kerugian besar juga dialami oleh kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran.

    Di Lebanon, Hizbullah kehilangan sekitar 3.000-4.000 anggotanya sejak konflik dengan Israel dimulai pada Oktober 2023.

    Serangan Israel di Beirut bahkan menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan sejumlah komandan senior lainnya.

    Di Gaza, Hamas menghadapi tantangan besar setelah lebih dari setahun pemboman Israel.

    Dilaporkan bahwa 17.000 anggota Hamas telah tewas sejak konflik dimulai, dan infrastruktur kelompok itu mengalami kerusakan parah.

    Sementara itu, Houthi di Yaman juga menjadi sasaran serangan Amerika Serikat dan Inggris atas aktivitas mereka di Laut Merah.

    Houthi secara terbuka menyatakan dukungan kepada Hamas sebagai solidaritas terhadap Gaza.

    Situasi di Suriah: Jatuhnya Bashar al-Assad

    Kondisi di Suriah menambah beban bagi Iran.

    lihat foto
    Bashar al-Assad

    Jatuhnya Presiden Bashar al-Assad, sekutu strategis Iran di kawasan, menjadi pukulan telak bagi poros perlawanan anti-Israel yang dipimpin Teheran.

    Assad selama ini berperan sebagai penghubung utama untuk menyuplai senjata ke Hizbullah di Lebanon.

    Khamenei menyebut situasi ini sebagai “kemunculan kekuatan baru” di Suriah dan mendorong pemuda negara itu untuk melawan ketidakamanan yang dirancang oleh musuh-musuh mereka.

    Namun, kehilangan sekutu seperti Assad membuat Iran semakin terisolasi dalam mempertahankan pengaruhnya di kawasan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Apa itu KTT D-8 saat Pidato Prabowo yang Jadi Sorotan terkait Erdogan?

    Apa itu KTT D-8 saat Pidato Prabowo yang Jadi Sorotan terkait Erdogan?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja selesai menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir. Prabowo bersama para jajarannya menghadiri KTT tersebut dari 17 hingga 19 Desember pekan lalu.

    Dalam pertemuan tersebut, momen pidato Prabowo sempat menjadi sorotan. Sebab, saat menyampaikan pidatonya tentang pembelaan Indonesia terhadap Palestina, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tiba-tiba walk out (WO).

    Namun, tindakan itu sudah direspons oleh pihak Indonesia dan Turki. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Rolliansyah (Roy) Soemirat, mengatakan tindakan WO seperti yang sudah dilakukan Presiden Erdogan merupakan suatu hal yang lumrah terjadi di forum-forum internasional.

    “Sesuatu hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain,” kata Roy.

    Apa itu KTT D-8?

    Konferensi Tingkat Tinggi D-8 merupakan sebuah konferensi yang digelar oleh negara-negara mayoritas Muslim dengan ekonomi berkembang. Konferensi ini digelar untuk mempererat kerja sama ekonomi di antara negara-negara tersebut.

    Dilansir laman resminya, D-8 sendiri merupakan organisasi kerja sama ekonomi yang didirikan oleh Indonesia, Turki, Iran, Bangladesh, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Mesir. Pembentukan organisasi ini diumumkan secara resmi dalam Deklarasi Istanbul yang dihelat pada 15 Juni 1997.

    D-8 dibentuk untuk meningkatkan posisi tawar negara-negara anggota dalam ekonomi global, menciptakan peluang baru dalam hubungan perdagangan, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan di tingkat internasional, serta meningkatkan standar hidup bagi negara dengan ekonomi berkembang.

    Berawal dari sebuah seminar

    Pembentukan D-8 mulanya digagas oleh mantan Perdana Menteri Turki, Prof. Dr. Necmettin Erbakan. Ide itu tercetus saat dirinya mengisi seminar bertajuk “Kerja Sama dalam Pembangunan” yang dihelat di Istanbul pada Oktober 1996.

    Kala itu, seminar tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia, Turki, Iran, Bangladesh, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Mesir. Dari sinilah ikatan negara-negara tersebut untuk membentuk organisasi D-8 tercipta. Mereka berniat membentuk organisasi kerja sama ekonomi yang diisi oleh negara-negara mayoritas Muslim.

    Hingga pada akhirnya, D-8 pun resmi terbentuk setahun setelahnya, yakni pada 1997.

    Meski keanggotaannya hanya terdiri dari beberapa negara, organisasi D-8 mengeklaim dirinya sebagai organisasi global, bukan regional. Artinya, setiap negara di dunia punya hak untuk bergabung dengan organisasi tersebut jika memang berminat.

    Organisasi D-8 sendiri berpusat di Istanbul, Turki. Organisasi tersebut dipimpin oleh sekretaris jenderal. Sekjen D-8 saat ini adalah Duta Besar Isiaka Abdulqadir Imam yang berasal dari Nigeria.

    (gas/bac)

  • Alasan Trump Mau Beli Greenland sampai Buat PM Denmark Murka

    Trump Bersumpah Ganti Nama Gunung Denali Jadi McKinley Lagi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersumpah bakal mengganti nama Gunung Denali kembali dinamai Gunung McKinley.

    McKinley adalah William McKinley, Presiden ke-25 Amerika Serikat (AS) yang tewas dibunuh pada 1901.

    Gunung tertinggi di wilayah Amerika Utara itu semula memang bernama McKinley sejak 1917, namun pada 2015 silam diubah Presiden ke-44 AS Barack Obama jadi Denali yang berasal dari bahasa suku lokal (native) Alaska.

    “Mereka telah mencabut namanya [Presiden ke-25 AS] dari Gunung McKinley,” ujar Trump dalam pidato di hadapan pendukungnya di Phoenix, AS, Minggu (22/12) waktu setempat seperti dikutip dari Reuters.

    “Dia [McKinley] adalah seorang presiden yang hebat,” imbuhnya.

    Atas dasar itu, Trump mengatakan setelah resmi menjadi Presiden AS, maka dia akan mengembalikan nama McKinley ke gunung yang menjadi salah satu dari world seven summits  tersebut.

    “Saya akan kembalikan nama Gunung McKinley, karena saya percaya dia memang pantas,” ujar Trump.

    Pada 2015 silam, berdasarkan catatan Departemen Dalam Negeri AS, Obama mengubah nama Gunung McKinley jadi Denali karena sejumlah alasan. Pertama adalah McKinley diketahui tak pernah berkunjung ke gunung tersebut dan tak memiliki sejarah yang signifikan bersama dengan gunung tersebut ataupun Alaska.

    Pemandangan taman nasional Denali di Alaska, Amerika Serikat. (Lance King/Getty Images/AFP)

    Keinginan Trump mengubah nama Gunung Denali itu tak mendapat sambutan baik.

    Senator AS dari Alaska, Lisa Murkowski, memprotes keinginan Trump mengubah nama Denali tersebut.

    Lewat akun X, Murkowski yang juga berasal dari Partai Republik menyatakan, “Hanya ada satu nama yang pantas untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali-Yang terbesar.”

    Denali yang berasal dari nama suku lokal Alaska, Athabascan, memiliki makna “Yang tertinggi”. Kali pertama nama itu diajukan untuk gunung tersebut pada 1975 silam oleh negara bagian Alaska yang mendesak agar diakui pemerintah Federal AS, namu selalu terganjal selama berdekade-dekade hingga masa pemerintahan Obama pada 2015 silam.

    (Reuters/kid)

    [Gambas:Video CNN]