Jenis Media: Internasional

  • 5 Fakta Ngeri Pria Bakar Wanita di Kereta New York

    5 Fakta Ngeri Pria Bakar Wanita di Kereta New York

    Jakarta

    Seorang wanita tewas dibakar oleh pria di kereta bawah tanah di Brooklyn, New York, Amerika Serikat (AS). Pelaku menonton pembakaran dari jarak dekat.

    Dilansir AFP dan Associated Press, insiden ini terjadi pada Minggu (22/12/2024) pagi waktu setempat. Korban tewas dalam insiden mengerikan ini. Berikut fakta-faktanya:

    Pelaku Ditangkap

    Otoritas setempat menyebut insiden ini sebagai “salah satu kejahatan paling keji” yang dapat dilakukan seseorang. Pelaku telah diringkus polisi.

    “Pria itu dengan tenang berjalan mendekati korban” di kereta F di Brooklyn dan membakarnya pada Minggu pagi waktu setempat, kata Komisaris Polisi Kota New York Jessica Tisch dalam konferensi pers, dilansir kantor berita AFP, Senin (23/12).

    “Tersangka menggunakan apa yang kami yakini sebagai korek api untuk membakar pakaian korban, yang terbakar seluruhnya dalam hitungan detik,” katanya.

    Setelah meninjau rekaman dari kamera tubuh, polisi mendapatkan gambar yang jelas dari tersangka karena ia “tetap berada di tempat kejadian, dan duduk di bangku di peron tepat di luar gerbong kereta,” kata Tisch.

    Setelah menyebarkan fotonya ke publik, polisi menerima informasi dari tiga siswa sekolah menengah dan menangkap tersangka di stasiun Manhattan. Pelaku adalah Sebastian Zapeta (33).

    “Saya ingin berterima kasih kepada anak-anak muda yang menelepon 911 untuk membantu. Mereka melihat sesuatu, mereka mengatakan sesuatu, dan mereka melakukan sesuatu,” kata Tisch.

    Korban Meninggal Ditempat

    Tisch mengatakan bahwa polisi bergegas ke tempat kejadian dan api dipadamkan dengan alat pemadam. Namun korban meninggal di tempat kejadian.

    “Sayangnya sudah terlambat dan korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian,” imbuhnya.

    Polisi Duga Pelaku dan Korban Tidak Saling Kenal

    Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaMiltsova

    Baik tersangka maupun korban tidak diidentifikasi. Joseph Gulotta dari Kepolisian Kota New York mengatakan “tidak ada interaksi antara keduanya ketika insiden itu terjadi.”

    “Kami tidak percaya mereka saling kenal,” katanya selama konferensi pers.

    Ia menambahkan bahwa pria itu berimigrasi dari Guatemala ke Amerika Serikat pada tahun 2018.

    Pelaku Nonton Pembakaran Korban dari Dekat

    Polisi mengungkap detik-detik peristiwa ini. Rekaman CCTV menunjukkan pelaku Zapeta mendekati wanita itu lalu membakarnya.

    Polisi mengatakan rekaman video pengawas menunjukkan seorang pria dengan tenang mendekati wanita tersebut, yang belum teridentifikasi, di atas kereta F yang berhenti di stasiun Coney Island-Stillwell Avenue di Brooklyn. Pria itu kemudian membakar wanita tersebut.

    Komisaris Polisi Kota New York Jessica Tisch menyebut pakaian korban ‘dilalap api dalam hitungan detik’. Dia juga menggambarkan kasus tersebut sebagai ‘salah satu kejahatan paling bejat yang mungkin dilakukan seseorang terhadap manusia lain’.

    Pria itu kemudian duduk di bangku terdekat di luar gerbong kereta dan menyaksikan petugas dan pekerja angkutan memadamkan api. Rekaman yang viral di media sosial menunjukkan wanita itu terbakar dalam kondisi berdiri di dekat pintu salah satu gerbong.

    Api terlihat membakar seluruh tubuhnya. Asap keluar dari dalam kereta.

    Orang-orang terdengar berteriak, namun ada seorang pria yang disebut sebagai Zapeta duduk tenang menonton wanita itu terbakar. Zapeta lalu ditahan beberapa jam setelah polisi menyebarkan gambar tersangka dalam kematian wanita itu.

    Ilustrasi Imigran Ilegal

    Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaMiltsova

    Juru bicara Imigrasi dan Bea Cukai AS Jeff Carter mengatakan Zapeta adalah warga negara Guatemala yang memasuki AS secara ilegal setelah sebelumnya dideportasi ke Guatemala pada tahun 2018. Tidak jelas kapan dan di mana dia masuk kembali ke AS.

    Alamat Zapeta di Brooklyn yang dirilis oleh polisi cocok dengan pusat layanan untuk Samaritan Daytop Village, yang menyediakan perumahan dan dukungan penyalahgunaan zat. Organisasi tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Jaksa Wilayah Brooklyn Eric Gonzalez mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ‘kami akan melakukan segala daya upaya untuk memastikan akuntabilitas dalam kasus ini’.

    Halaman 2 dari 3

    (lir/lir)

  • Media AS: Israel Krisis Tentara, Bentuk Unit Tempur Pertama Berisi Perempuan Yahudi Ortodoks – Halaman all

    Media AS: Israel Krisis Tentara, Bentuk Unit Tempur Pertama Berisi Perempuan Yahudi Ortodoks – Halaman all

    Media AS: Krisis Tentara, Israel Bentuk Unit Tempur Pertama Perempuan Yahudi Ortodoks
     
    TRIBUNNEWS.COM – Media Amerika Serikat (AS), Bloomberg mengkonfirmasi – dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Jumat (20/12/2024), kalau militer Israel (IDF) membentuk unit tempur pertama yang berisi perempuan dari kalangan zionis religius.

    Kalangan zionis religius yang dimaksud adalah komunitas Yahudi Ortodoks yang tadinya berada dalam pengecualian sistem wajib militer di ketentaraan Israel.

    “Mengingat kekurangan tentara dengan berlanjutnya perang di Jalur Gaza serta meningkatnya jumlah wanita di komunitas Yahudi Ortodoks (Haredim) Israel yang ingin berperang, IDF membentuk unit tempur pertama berisi kaum wanita beragama (Haredim),” tulis laporan Bloomberg yang dikutip Khaberni, Selasa (24/12/2024).

    Media AS itu juga menyatakan kalau unit tempur baru tersebut berisi beberapa lusin wanita tentara, namun dapat diperluas jika terbukti berhasil.

    “Unit tersebut mencakup kepemimpinan yang semuanya perempuan dan seorang penasihat agama, yang merupakan pertama kalinya IDF menciptakan sistem dan peran ini dalam militer,” kata laporan tersebut.

    Laporan menambahkan, beberapa rekrutan perempuan di unit ini akan bertugas sebagai pasukan intelijen tempur.

    Para wanita ini akan menjalani pelatihan yang akan berlangsung selama 8 bulan, setelah itu mereka akan bergabung dengan batalion perempuan.

    Wanita tentara di militer Israel (IDF). Wanita biasanya bertugas di ketentaraan Israel dengan wajib militer. Namun, seiring krisis personel yang mendera, IDF kini membuka rekrutan untuk wanita untuk mengisi tempat di unit tempur, termasuk dari kalangan Yahudi Ortodoks yang tadinya berada dalam status pengecualian militer.

    IDF Krisis Tentara

    Situs berita tersebut, mengutip pernyataan tentara Israel, melaporkan “perekrutan unit keagamaan perempuan bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi perempuan yang tertarik dalam peran tempur,”.

    Sebagai catatan, sebelum Israel melancarkan perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, kaum Yahudi Ortodoks menganggap bahwa perempuan tidak boleh berpartisipasi dalam pertempuran di ketentaraan.

    “Wanita Yahudi Ortodoks bisa saja mendapat pengecualian dari wajib militer bagi perempuan dan laki-laki di tentara Israel, namun berlanjutnya perang di Jalur Gaza selama lebih dari setahun dan perluasan wilayahnya hingga mencakup Lebanon, serta militer. operasi di Suriah, menyebabkan kekurangan yang signifikan dalam jumlah tentara Israel,” menurut apa yang dilaporkan Bloomberg. 

    Bloomberg jua mewawancarai seorang wanita tentara di unit tempur berisi wanita Haredim tersebut.

    Sosok wanita tentara yang direkrut tersebut mengatakan kepada Bloomberg, “Tentara Israel benar-benar membutuhkan lebih banyak pejuang. Kami selalu mendengarnya,”.

    Channel 12 Israel mengatakan pada Kamis kalau IDF menderita kekurangan parah sekitar 7.000 pejuang dan pendukung tempur karena perang yang sedang berlangsung di beberapa sektor.

    Situasi ini membuat IDF kemungkinan akan merekrut ribuan pemuda Haredim (Yahudi ultra-Ortodoks) untuk mengatasi krisis personel militer tersebut.

    “Kementerian Perang Israel sebelumnya telah mengungkapkan rencana baru yang bertujuan merekrut 10.000 tentara untuk mengkompensasi kerugian perang yang dilancarkan Israel di front Gaza dan Lebanon, termasuk merekrut sekitar 6.000 Haredim dalam waktu dua tahun,” kata laporan Khaberni.

    Sistem persenjataan Iran dilaporkan tengah disiapkan untuk membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin polit biro Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Rabu (31/8/2024). (Mehr News Agency)

    Iran Ancaman Terbesar Israel

    Terkait perang multi-front yang dihadapi Israel, Koresponden Urusan Utara dan Militer Maariv Israel, Avi Ashkenazi, menyebut kekuatan militer Iran tetap menjadi yang terbesar dibandingkan dengan Israel.

    Israel disebut-sebut akan kewalahan jika meniatkan diri untuk melawan Iran bila perang pecah.

    Menurut Ashkenazi, Iran memiliki kekuatan besar, dengan ratusan ribu rudal, ekonomi yang lebih besar dari Israel, dan sumber daya yang besar, termasuk mineral, gas alam, dan minyak.

    Dalam pernyataan Ashkenazi, ia mempertanyakan apakah Israel mampu terlibat perang melawan Iran, dan menekankan, masalahnya lebih kompleks.

    Dikutip dari Al Mayadeen, Ashkenazi juga menyebut Lembaga Intelijen Israel, Mossad marah besar setelah adanya kebocoran dari wartawan politik yang mengklaim kepala Mossad merekomendasikan peluncuran kampanye melawan Iran.

    Kepala Mossad, David Barnea pun langsung menyatakan laporan tersebut tidak sepenuhnya akurat.

    “Saya berasumsi Barnea mengacu pada rencana operasional yang dapat merugikan Iran. Saya yakin itulah yang dimaksudnya,” kata Ashkenazi.

    Ashkenazi pun menekankan pentingnya untuk tidak meremehkan Iran, bahkan ketika mereka terluka.

    “Akhirnya, Barnea mengakui bahwa pada akhirnya, Israel akan mundur dari perang dengan Iran,” ucap Ashkenazi.

    AS Khawatir pada Iran

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sangat khawatir dengan Iran yang menurutnya makin melemah.

    Meski semakin melemah, AS khawatir dengan pembangunan senjata nuklir yang dilakukan oleh Iran.

    Iran telah mengalami kemunduran dalam pengaruh regionalnya setelah serangan Israel terhadap sekutunya, Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon, diikuti oleh jatuhnya Presiden Suriah yang bersekutu dengan Iran, Bashar al-Assad.

    Serangan Israel terhadap fasilitas Iran, termasuk pabrik rudal dan pertahanan udara, telah mengurangi kemampuan militer konvensional Teheran.

    “Tidak mengherankan ada suara-suara (di Iran) yang mengatakan, ‘Hei, mungkin kita perlu mengembangkan senjata nuklir sekarang juga. Mungkin kita harus meninjau kembali doktrin nuklir kita’,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan kepada CNN.

    Iran mengatakan program nuklirnya bersifat damai, tetapi telah memperluas pengayaan uranium sejak Trump, dalam masa jabatan presiden 2017-2021, menarik diri dari kesepakatan antara Teheran dan negara-negara besar dunia yang membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

    Sullivan mengatakan ada risiko bahwa Iran mungkin mengabaikan janjinya untuk tidak membangun senjata nuklir.

    “Ini adalah risiko yang sedang kami waspadai sekarang. Ini adalah risiko yang secara pribadi saya sampaikan kepada tim yang akan datang,” ucap Sullivan.

    Trump, yang akan mulai menjabat pada 20 Januari, dapat kembali ke kebijakan garis kerasnya terhadap Iran dengan meningkatkan sanksi terhadap industri minyak Iran.

    Sullivan mengatakan Trump akan memiliki kesempatan untuk melakukan diplomasi dengan Teheran, mengingat “negara Iran yang melemah”.

    “Mungkin dia (Trump) bisa datang kali ini, dengan situasi yang dialami Iran, dan benar-benar menyampaikan kesepakatan nuklir yang mengekang ambisi nuklir Iran untuk jangka panjang,” katanya.

    Iran Bersumpah Hancurkan Tentara Bayaran AS

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Khamenei.ir)

    Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah bersumpah akan menghancurkan siapa pun yang bersedia menjadi tentara bayaran Amerika Serikat (AS).

    Pernyataan Ali Khamenei ini muncul setelah Pemimpin Tertinggi itu marah karena Iran selalu disalahkan ketika Timur Tengah memanas.

    Dalam pidatonya, Khamenei menguraikan strategi AS untuk mendominasi negara-negara, yang katanya berputar di sekitar dua skenario.

    Pertama, mendirikan rezim despotik yang sejalan dengan kepentingan mereka.

    Lalu yang kedua adalah mengobarkan kekacauan dan kerusuhan ketika rezim seperti itu tidak dapat didirikan.

    “Di Suriah, mereka menggunakan kerusuhan dan menciptakan kekacauan,” jelas Khamenei, dikutip dari IRNA.

    Dirinya pun mengkritik tindakan AS dan Israel baru-baru ini, yang menyatakan bahwa rasa kemenangan mereka saat ini telah mengarah pada retorika yang gegabah.

    “Sekarang, mereka membayangkan telah meraih kemenangan. Orang Amerika, rezim Zionis, dan kaki tangannya merasa telah berhasil, yang membuat mereka membual.”

    “Inilah sifat orang-orang yang berbuat jahat — ketika mereka yakin telah menang, mereka kehilangan kendali atas lidah mereka dan mengucapkan omong kosong,” ujarnya.

    Ia secara khusus menanggapi komentar terbaru dari seorang pejabat AS, yang dianggap Khamenei sebagai provokasi tak berdasar.

    “Orang-orang ini telah terjerumus ke dalam omong kosong. Seorang pejabat Amerika, dalam pernyataan sombongnya—meskipun dibalut dengan kehalusan, tetapi sepenuhnya jelas—mengatakan, ‘Siapa pun yang memicu kerusuhan di Iran, kami akan mendukung mereka’. Orang-orang bodoh ini mengira mereka telah menemukan emas,” tegas Khamenei.

    “Poin pertama adalah bahwa bangsa Iran akan menghancurkan siapa pun yang bersedia bertindak sebagai tentara bayaran Amerika dalam masalah ini,” pungkas Khamenei.

     

    (oln/khbrn/blmbrg/*)

     

  • Israel Ngeri Lihat Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri, Selundupan Iran? – Halaman all

    Israel Ngeri Lihat Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri, Selundupan Iran? – Halaman all

    Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri Bikin Merinding Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Gambar-gambar yang beredar secara daring, menunjukkan pasukan Otoritas Palestina (PA) menggunakan roket dan pelontarnya (RPG) dilaporkan menimbulkan kengerian di pihak Israel.

    Media Israel, Ynet, Selasa (24/12/2024) mengabarkan, foto-foto Pasukan PA menggunakan RPG itu membuat sejumlah pihak di Israel menyerukan adanya tindakan militer dari pasukan Israel (IDF) guna meningkatkan keamanan di Yudea dan Samaria.

    Sebagai informasi, Pasukan Keamanan PA tengah menggelar kampanye militer bertajuk operasi ‘Membela Tanah Air’ yang secara ironis menargetkan kelompok milisi pembebasan Palestina, utamanya Brigade Jenin, sayap militer gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ).

    Operasi keamanan PA ini menimbulkan perlawanan, berujung bentrok antar-sesama entitas Palestina.

    Di tengah kampanye militer PA itu, muncul foto yang beredar di media sosial pada Senin (23/12) yang menunjukkan pasukan PA memegang RPG selama tindakan keras terhadap faksi milisi Palestina di kamp pengungsi Jenin.

    “Meskipun PA mengumumkan foto tersebut tidak diambil di Jenin, investigasi keamanan Israel menyimpulkan sebaliknya dan menetapkan kalau RPG tersebut merupakan hasil sitaan PA dari operasi keamanannya dan bukan senjata yang secara aktif digunakan pasukan PA,” tulis laporan Ynet, Selasa.

    Investigasi pihak keamanan Israel, kata laporan Ynet, menunjukkan kalau RPG yang digambarkan kemungkinan besar “memiliki kemampuan operasional yang rendah dan tidak digunakan selama tindakan keras terhadap sesama saudara-Palestinanya tersebut”.

    Personel keamanan Otoritas Palestina tampak memegang RPG dalam bentrokan yang terjadi di Jenin melawan faksi milisi pembebasan Palestina di Tepi Barat.

    Diduga Selundupan Iran

    Laporan media Israel tersebut juga membangun hipotesis kalau keberadaan RPG ini menunjukkan kebenaran adanya penyelundupan senjata ke Tepi Barat, wilayah pendudukan Israel yang dipenuhi tembok pembatas dan pagar keamanan.

    Media Israel menduga, senjata-senjata yang mampu menembus Tepi Barat datang dari Iran melalui perbatasan Yordania.

    “Keberadaan senjata tersebut merupakan tanda lain penyelundupan senjata ke Yudea dan Samaria, kemungkinan besar melalui Yordania dari Iran,” tulis laporan itu.

    Laporan itu mendalilkan, Pasukan keamanan PA biasanya menggunakan senapan AK-47, senapan mesin, dan senapan runduk.

    “Meskipun PA meminta lebih banyak senjata dari Israel tahun lalu, permintaan tersebut ditolak. Diyakini pasukan Israel akan menyita RPG tersebut,” tambah laporan tersebut.

    Seorang pejabat senior PA membantah keaslian gambar-gambar tersebut, dengan menuduh bahwa gambar-gambar tersebut merupakan bagian dari kampanye hasutan oleh para pesaing mereka seperti kelompok Hamas atau Jihad Islam Palestina untuk mengobarkan perlawanan publik terhadap PA.

    “Foto-foto ini tidak diambil di Jenin, dan pasukan PA tidak menggunakan RPG dalam operasi tersebut,” kata pejabat tersebut kepada Ynet.

    Menanggapi foto-foto tersebut, Yossi Dagan, kepala Dewan Daerah Samaria, meneyrukan agar militer Israel (IDF) segera melancarkan serangan ke Jenin.

     “Saya menuntut menteri pertahanan dan perdana menteri untuk segera melancarkan operasi darat di Jenin, serupa dengan yang dilakukan di Gaza dan wilayah utara, untuk mencegah terulangnya kejadian 7 Oktober di Yudea dan Samaria serta Israel bagian tengah,” kata Dagan.

    Ia menambahkan, “Bukanlah suatu kebetulan bahwa Jenin telah menjadi ibu kota teror. Jika para teroris merasa cukup percaya diri untuk mengacungkan RPG dan senjata berat, itu berarti mereka sedang menguji kita. Kita harus menanggapi dengan tangan besi untuk menghentikan ancaman ini terhadap Samaria—dan dari Samaria hingga kota-kota di Israel bagian tengah.”

    Personel keamanan Otoritas Palestina tampak memegang RPG dalam bentrokan yang terjadi di Jenin melawan faksi milisi pembebasan Palestina di Tepi Barat. (Ynet/Tangkap Layar)

    Hamas-PIJ-FPLP: Otoritas Palestina Antek Israel

    Terkait kampanye militer PA di Tepi Barat, Tiga faksi milisi gerakan pembebasan Palestina, Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (FPLP) mengelurkan pernyataan bersama terkait situasi konflik yang berkembang menjadi perang saudara tersebut.

    Ketiga faksi milisi Palestina itu satu suara dan menyatakan penegasan legitimasi perlawanan bersenjata terhadap Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat.

    Pernyataan bersama itu mengindikasikan kalau kampanye operasi keamanan yang diluncurkan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel “hanya menguntungkan musuh Zionis.”

    Pernyataan tripartit ini ditandatangani oleh Hamas, Jihad Islam, dan FPLP.

    “Pernyataan tersebut menekankan kalau perlawanan bersenjata itu sah dan “tidak diperbolehkan untuk melukainya atau menargetkan pemiliknya (milisi perlawanan Palestina), termasuk para pahlawan dan pejuang perlawanan”,” kata laporan Khaberni, dikutip Selasa (24/12/2024).

    Selain itu, ketiga faksi Palestina meminta dinas keamanan dan pimpinan Otoritas di Ramallah untuk menjauhkan diri dari tindakan apa pun yang mungkin mengancam kesatuan Palestina atau mempengaruhi perdamaian sipil.

    Pernyataan Palestina menambahkan kalau senjata milisi perlawanan adalah hanya untuk dan ditujukan menghadapi genosida Israel di Gaza dan untuk menghadapi serangan pendudukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

    Ketiga faksi tersebut menekankan, menjaga darah warga Palestina adalah prioritas utama dan merupakan garis merah, serta memperingatkan agar tidak terlibat dalam perselisihan dan bentrokan. 

    Pernyataan tersebut berbunyi, “Kami mengikuti dengan rasa sakit dan keprihatinan atas kejadian di Jenin dan kampnya serta meningkatnya kampanye menyedihkan yang dilakukan oleh pihak keamanan Otoritas Palestina.”

    Pernyataan Hamas, Jihad Islam, dan Front Populer menambahkan, “Kami ingin menahan peristiwa di Jenin dengan cara yang melestarikan darah Palestina dan melindungi perlawanan.”

    Faksi-faksi tersebut mengatakan bahwa mereka mengikuti dengan rasa sakit dan keprihatinan yang besar atas peristiwa yang terjadi di kota Jenin dan kampnya “melalui eskalasi kampanye keamanan yang dilakukan oleh dinas keamanan Otoritas Palestina.”

    Pasukan keamanan Otoritas Palestina menangkap seorang pemuda di Tepi Barat. Aksi penangkapan ini memicu bentrokan antara milisi Brigade Tulkarem, sayap militer Brigade Al-Quds dari PIJ dan pasukan keamanan Otoritas Palestina di wilayah Kegubernuran Tulkarem, Tepi Barat, Minggu (31/3/2024). (khaberni/HO)

    Aksi Kontrol PA Bak Israel

    Al Jazeera, melaporkan, dari sudut pandang warga Jenin, yang menyebut kendali dan kontrol yang diterapkan pasukan Otoritas Palestina mirip cara-cara represif yang dilakukan Israel.

    Laporan itu menulis kesaksian Nahida al-Sabbagh yang telah bertahan dalam pertempuran di kamp pengungsi Jenin, tempat tinggalnya, sejak Sabtu, dua pekan lalu.

    Pertempuran antara pejuang bersenjata Palestina setempat dari Brigade Jenin dan pasukan keamanan terus berlangsung di dekat rumahnya sepanjang waktu.

    Namun, identitas pasukan keamanan yang bentrok dengan para pejuang Palestina itulah yang paling mengejutkan Nahida.

    Mereka bukan orang Israel.

    Faktanya, mereka orang Palestina, dan mewakili Otoritas Palestina (PA) .

    “Kami tidak pernah membayangkan pasukan keamanan akan memperlakukan kamp seperti ini,” kata wanita Palestina berusia 52 tahun itu.

    Bentrokan di sekitar rumah keluarga al-Sabbagh di lingkungan kamp al-Mahyoub merupakan hasil dari kampanye berkelanjutan yang dilancarkan oleh aparat keamanan PA dengan nama “Melindungi Tanah Air”.

    Kampanye tersebut dibenarkan sebagai upaya untuk “mengejar penjahat” dan pelanggar hukum serta mencegah kamp tersebut menjadi medan pertempuran seperti Gaza , menurut Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA.

    Rajab juga menggambarkan para pejuang di Jenin sebagai pro-Iran dan “tentara bayaran”, dan membantu upaya sayap kanan Israel untuk melemahkan PA.

    Mobil militer personel keamanan Otoritas Palestina dalam kampanye operasi Melindungi Tanah Air di Jenin yang menyebabkan pecahnya perang saudara antar-Palestina di Tepi Barat. (khaberni/tangkap layar)

    Brigade Jenin, target utama PA, memiliki hubungan dengan Jihad Islam Palestina yang didukung Iran, tetapi juga memiliki anggota yang berafiliasi dengan kelompok Palestina lainnya.

    “Apa yang mereka lakukan adalah menciptakan wilayah di luar kendali dan kedaulatan Otoritas Palestina,” kata Rajab kepada Al Jazeera, merujuk pada para pejuang milisi Palestina yang menjadi sasaran operasi PA. 

    “Hal ini terbukti dari penolakan mereka terhadap kehadiran PA dan aparatnya di dalam kamp, ​​[dengan demikian] melayani agenda kekuatan eksternal yang bertanggung jawab atas penghancuran Gaza, Lebanon, dan Suriah,” tambahnya.

    Serangan PA di kamp tersebut, yang dimulai pada tanggal 14 Desember, menyusul pengepungan selama 10 hari.

    Selama periode tersebut, pasukan keamanan PA membunuh seorang warga sipil tak bersenjata berusia 19 tahun, Rabhi al-Shalabi, di kamp saat ia mengendarai sepeda motor, sebuah adegan yang terekam kamera yang menyebabkan kemarahan luas. 

    Kemudian, pada hari serangan dimulai pada hari Sabtu, seorang anak berusia 13 tahun, serta seorang komandan di Brigade Jenin yang dicari oleh Israel, juga terbunuh.

    PA mengambil “tanggung jawab penuh” atas pembunuhan al-Shalabi, namun tidak ada tindakan segera yang diumumkan untuk menangkap petugas yang terlibat atau merujuk mereka ke jaksa penuntut umum untuk diselidiki, yang semakin meningkatkan kemarahan di jalanan.

    Pembenaran atas operasi tersebut gagal meyakinkan 24.000 pengungsi Palestina yang tinggal dalam setengah kilometer persegi (0,19 mil persegi) yang merupakan bagian dari kamp yang padat penduduk tersebut.

    Para penghuni kamp ini telah mengalami lebih dari setahun serangan dan penggerebekan Israel, dan banyak yang melihat operasi tersebut sebagai upaya untuk melenyapkan perlawanan Palestina, sejalan dengan koordinasi keamanan PA dengan Israel.

    Meskipun ini bukan kampanye PA pertama terhadap kamp Jenin, ini adalah yang pertama selama perang Israel di Gaza dan di tengah serangan Israel yang terus berlanjut terhadap kamp tersebut, yang telah diserbu lebih dari 80 kali selama setahun terakhir, mengakibatkan lebih dari 220 kematian dan ribuan orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Fadi mengungkapkan kemarahannya atas apa yang ia ceritakan telah terjadi padanya.

    Pria berusia 42 tahun itu mengatakan pasukan keamanan menyerbu gedungnya dan memaksa penduduk sekitar untuk meninggalkan rumah mereka, menahan mereka di apartemennya.

    “Mereka menembaki saya, membuat anak-anak saya ketakutan, hanya karena saya berada di balkon. Dan mereka tidak berhenti di situ – mereka masuk paksa ke rumah saya,” kata Fadi, menceritakan bagaimana anak-anaknya dan anak-anak tetangganya ketakutan, dan bagaimana ia dicari oleh pasukan keamanan PA setelah muncul dalam sebuah video di media sosial yang menceritakan cobaan yang dialaminya.

    Fadi bersikeras bahwa terlepas dari klaim PA, kubunya sepenuhnya mendukung Brigade Jenin.

    “Siapa pun yang meragukan dukungan rakyat terhadap perlawanan di kamp itu harus berkunjung sekarang dan melihat masyarakat mendukungnya,” kata Fadi. “Tidak seorang pun di sini akan menyerah dalam perlawanan.”

    Pasukan Keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan tindakan represif terhadap demonstran Palestina yang menentang pendudukan Israel di Tepi Barat. (tangkap layar BBC)

    Otoritas Palestina Menolak Berkompromi

    PA memiliki kendali administratif parsial atas Tepi Barat yang diduduki – yang mana Jenin berada di bagian utara.

    Namun, Israel telah memiliki kendali militer penuh atas wilayah Palestina sejak 1967.

    Selama beberapa hari terakhir, kamp Jenin telah dikepung PA, tanpa ada pergerakan masuk maupun keluar, bersamaan dengan pemadaman listrik dan air.

    Situasi medis sangat buruk, ambulans tidak dapat masuk atau keluar, meskipun banyak korban luka akibat bentrokan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.

    Meskipun situasi di dalam kamp sulit dan pertempuran sengit, pejabat keamanan PA tetap berkomitmen untuk melanjutkan operasi.

    Menteri Dalam Negeri PA Ziad Hab al-Reeh menegaskan kembali dalam sebuah pertemuan di kantor pusat provinsi Jenin pada hari Rabu bahwa operasi akan terus berlanjut hingga tujuannya tercapai.

    “Kami akan mengejar siapa pun yang mencoba merusak sumber daya rakyat kami dan menyabotase proyek nasional Palestina,” kata Hab al-Reeh.

    Beberapa penghuni kamp setuju dengan tujuan kampanye tetapi menolak metode yang digunakan oleh pasukan keamanan.

    Hani Hijazi, 54, yang tinggal di Jalan al-Sikka di bagian barat kamp, ​​mengatakan ia memahami perlunya pasukan keamanan beroperasi di dalam kamp dan mengatasi masalah yang muncul, tetapi tidak melalui metode yang menyebabkan kematian warga sipil yang tidak bersalah.

    Hijazi, seperti banyak orang lain di kamp tersebut, khawatir hal ini dapat meningkat menjadi konfrontasi yang lebih besar antara kedua belah pihak, yang berpotensi menyebabkan “perang saudara”.

    “Kedua belah pihak bertanggung jawab; pertikaian bukanlah solusi. Rekonsiliasi adalah solusinya,” kata Hijazi.

    Personel keamanan Otoritas Palestina. Dalam beberapa pekan belakangan, Otoritas Palestina terlibat bentrokan bersenjata dengan sejumlah milisi perlawanan Palestina seperti Brigade Al-Quds di Jenin dan Brigade Martir Al-Aqsa. (khaberni/tangkap layar)

    Pembenaran untuk Operasi ‘Tidak Benar’

    Di tengah meningkatnya peristiwa di kamp, ​​penduduk mempertanyakan waktu operasi PA.

    Brigade Jenin dibentuk pada tahun 2021, dan meskipun gerakan Jihad Islam mencakup bagian terbesarnya, semua faksi Palestina terwakili dalam sayap militernya, termasuk Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer Fatah – faksi Palestina yang mendominasi PA.

    Terlebih lagi, Israel telah berulang kali menyerbu kamp tersebut, dan pengejaran terhadap pejuang bersenjata belum berhenti.

    Kifah al-Omari, 51, seorang penduduk Bab al-Saha di pusat kamp, ​​bertanya-tanya kepada Al Jazeera mengapa PA akan campur tangan.

    Al-Omari duduk di luar rumahnya bersama keluarganya saat dia berbicara, menghangatkan dirinya dengan tungku kayu bakar karena pemadaman listrik di kamp dan kurangnya pemanas di rumah-rumahnya.

    “Kami, mereka yang hidup di tengah-tengah peristiwa ini, tahu betul bahwa semua pembenaran yang diberikan oleh PA tidak benar,” kata al-Omari. “Hal ini membuat kami berspekulasi tentang alasan sebenarnya di balik kampanye ini dan waktunya.”

    Seperti banyak warga Palestina lainnya, al-Omari tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa penyebabnya mungkin terkait dengan pengaturan politik besar di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, mempersiapkan PA untuk memperluas kendalinya atas Gaza jika terjadi kesepakatan untuk mengakhiri perang di daerah kantong itu.

    Pemerintah Israel telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak mempercayai PA untuk secara efektif melawan para pejuang perlawanan Palestina, dan banyak warga Palestina percaya bahwa operasi seperti yang terjadi di Jenin adalah upaya untuk membuktikan bahwa PA sebenarnya dapat membasmi para pejuang.

    Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA, menolak tuduhan bahwa PA bekerja sama dengan Israel melawan pejuang perlawanan, dengan mengatakan bahwa PA telah “memberikan perlindungan bagi 200 warga Palestina yang menjadi sasaran likuidasi dan pembunuhan langsung oleh Israel”.

    “Ini adalah keputusan kedaulatan dari level tertinggi di dalam PA untuk mengerahkan seluruh daya upaya, sarana, dan metode kami guna mencegah malapetaka dan kerusakan lain di Tepi Barat, seperti yang terjadi di Jalur Gaza,” imbuhnya, dalam upaya lebih lanjut untuk membenarkan serangan tersebut.

    Namun al-Omari mengklaim bahwa tawaran dari penduduk setempat di kamp telah diajukan kepada PA untuk menyelesaikan situasi tanpa pertumpahan darah, tetapi tawaran tersebut ditolak.

    Sebaliknya, kata al-Omari, PA menuntut agar “para buronan menyerahkan diri dan senjata mereka”.

    “Tuntutan ini tidak disertai dengan jaminan atau tawaran apa pun untuk melindungi mereka atau kamp dari pasukan pendudukan Israel, itulah sebabnya para pejuang dan penghuni kamp menolaknya,” imbuh al-Omari.

     

    (oln/Ynet/khbrn/aja/*)

     

     

  • Ada Aja Gebrakan Trump Mau Ambil Alih Terusan Panama hingga Greenland

    Ada Aja Gebrakan Trump Mau Ambil Alih Terusan Panama hingga Greenland

    Jakarta

    Donald Trump kembali bikin pernyataan menggegerkan menjelang pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Januari 2025. Dia mengancam mengambil alih Terusan Panama hingga Greenland.

    Trump menang dalam Pilpres AS November lalu. Dia mengalahkan saingannya, Kamala Harris yang berasal dari Partai Demokrat.

    Meski belum menjabat, Trump sudah berulang kali membuat pernyataan kontroversial. Baru-baru ini, Trump menyatakan ingin mengambil alih Terusan Panama yang merupakan bagian wilayah negara di Amerika Tengah, Panama.

    Dilansir Reuters, Minggu (22/12/2024), Trump mengancam jika Panama tidak mengelola terusan dengan cara yang dapat diterima, maka AS akan mengambil alihnya. Hal itu disampaikannya dalam sebuah posting di Truth Social. Trump juga memperingatkan dia tidak akan membiarkan terusan tersebut jatuh ke ‘tangan yang salah’.

    Dia tampaknya memperingatkan tentang potensi pengaruh China pada jalur logistik penting tersebut, dengan menulis bahwa terusan tersebut tidak boleh dikelola oleh China. Postingan tersebut merupakan contoh yang sangat langka dari seorang Pemimpin AS yang mengatakan bahwa dia dapat mendorong negara berdaulat untuk menyerahkan wilayahnya.

    Ucapan Trump itu juga menggarisbawahi perubahan yang diharapkan dalam diplomasi AS di bawah Trump. Selama ini, Trump tidak menghindar dari mengancam sekutu dan menggunakan retorika yang suka berperang ketika berhadapan dengan mitranya.

    Sebagian besar terusan Panama dibangun AS. Paman Sam juga mengelola wilayah di sekitar jalur tersebut selama beberapa dekade.

    Namun, pemerintah AS sepenuhnya menyerahkan kendali terusan tersebut kepada Panama pada tahun 1999 setelah periode pemerintahan bersama.

    “Biaya yang dibebankan Panama sungguh menggelikan, terutama jika kita tahu betapa besar kemurahan hati AS terhadap Panama,” tulis Trump dalam unggahannya di Truth Social.

    “Uang itu tidak diberikan untuk kepentingan orang lain, tetapi hanya sebagai tanda kerja sama dengan kami dan Panama. Jika prinsip-prinsip, baik moral maupun hukum, dari sikap murah hati memberi ini tidak diikuti, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, dan tanpa pertanyaan,” sambung Trump.

    Presiden Panama, Jose Raul Mulino, telah merilis sebuah video yang menyatakan bahwa ‘setiap meter persegi kanal itu milik Panama dan akan terus menjadi milik’ negaranya.

    Tanpa menyebut nama Trump, Mulino menanggapi keluhan Trump mengenai kenaikan biaya bagi kapal yang melintasi kanal itu. Dia mengatakan biaya tersebut ditetapkan oleh para ahli yang memperhitungkan biaya operasional, serta faktor penawaran dan permintaan.

    “Tarif tidak ditetapkan begitu saja,” kata Mulino.

    Dia mencatat Panama telah memperluas kanal selama bertahun-tahun untuk meningkatkan lalu lintas kapal ‘atas inisiatifnya sendiri’ dan menambahkan bahwa kenaikan biaya pengiriman membantu membiayai perbaikan kanal.

    “Orang Panama mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang banyak masalah. Namun, jika menyangkut kanal kita, dan kedaulatan kita, kita semua akan bersatu di bawah bendera Panama,” ucapnya.

    Trump kemudian menanggapinya di situs media sosialnya dengan menuliskan ‘Kita lihat saja nanti!’ serta mengunggah gambar bendera AS yang ditancapkan di zona kanal dengan kalimat ‘Selamat datang di Terusan Amerika Serikat!’.

    Mau Ambil Alih Greenland

    Donald Trump (Foto: REUTERS/Brian Snyder)

    Setelah mengancam akan mengambil alih Terusan Panama, kini Trump ingin menguasai Greenland yang merupakan wilayah Denmark. Dilansir CNN, NBC News dan Reuters, Selasa (24/12/2024), Trump mengatakan Greenland penting bagi AS dan dirinya menilai kepemilikan serta kontrol terhadap Greenland penting untuk keamanan.

    Hal itu disampaikan Trump pada Minggu (22/12) saat dia mengumumkan Ken Howery, mantan utusan untuk Swedia, sebagai duta besarnya di Denmmark kelak. Dia lalu mengomentari status Greenland yang merupakan wilayah semi-otonom Denmark dan lokasi pangkalan Angkatan Udara AS yang besar.

    “Demi tujuan Keamanan Nasional dan Kebebasan di seluruh Dunia, Amerika Serikat merasa bahwa kepemilikan dan kendali atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak,” tulis Trump di Truth Social.

    Ucapan Trump itu langsung menuai penolakan dari pemimpin Greenland. Perdana Menteri pulau itu, Mute Egede, mengatakan Greenland tidak untuk dijual.

    “Greenland adalah milik kita. Kami tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual. Kita tidak boleh kehilangan perjuangan panjang kita untuk kebebasan,” katanya.

    Ini bukan kali pertama Trump mengusulkan pembelian Greenland. Pada 2019, Trump mengatakan pulau itu ‘Secara strategis, ini menarik, dan kami akan tertarik, tetapi kami akan berbicara dengan mereka sebentar’.

    “Pertama-tama, kami harus mencari tahu apakah mereka tertarik atau tidak. Mereka kehilangan banyak uang, jadi kita lihat saja apa yang terjadi,” ujar Trump pada 2019.

    Trump terlihat sedang mempertimbangkan perluasan wilayah AS yang, jika dia serius, akan menyaingi Pembelian Louisiana atau kesepakatan yang menjaring Alaska dari Rusia. Dalam seminggu terakhir, dia mengejek pejabat Kanada dengan menyarankan AS dapat menyerap tetangganya di utara serta menjadikannya negara bagian ke-51 AS.

    Perbedaan antara proposal kebijakan yang serius dan retorika untuk memicu perhatian media atau memberi energi pada basisnya tidak terlalu jelas di era Trump. Di waktu lain, provokasinya tampak menjadi serangan pembuka dalam upayanya membuat kesepakatan

    Lihat juga video: Lapisan Es Antartika dan Greenland Mencair 3 Kali Lebih Cepat

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Pesawat Nyungsep di Belfast Irlandia gegara Cuaca Buruk

    Pesawat Nyungsep di Belfast Irlandia gegara Cuaca Buruk

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pesawat Aer Lingus Regional ATR 72 mendarat tak sempurna bak nyungsep di Bandara Kota Belfast, Irlandia, karena cuaca buruk pada Minggu (22/12).

    Gambar yang beredar di media social tampak percikan api muncul kolong pesawat saat hidung pesawat menunjukkan posisi meluncur di landasan pacu, demikian dikutip Belfast Live.

    Dari gambar itu pula terlihat jalanan basah karena hujan dan pohon yang tak tegak karena sapuan angin kencang.

    Pesawat tersebut hanya membawa empat kru dan tak ada penumpang. Maskapai ini terbang dari Edinburgh menuju Belfast.

    Saat ini, tim Inspektur Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) sedang menyelidiki insiden tersebut. Tim juga sudah dikerahkan ke Bandara Belfast.

    “Penyelidikan telah dimulai terkait kecelakaan yang melibatkan pesawat sayap tetap yang terjadi di Bandara Kota Belfast pada tanggal 22 Desember 2024,” kata juru bicara AAIB, dikutip Belfast Telegraph.

    Dia lalu berujar, “Inspektur AAIB telah memulai investigasi di tempat untuk mengumpulkan bukti dan melakukan penyelidikan.”

    Operasi bandara sempat ditutup tetapi kemudian dibuka kembali di hari yang sama.

     

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Presiden Turki Erdogan akan Kunjungi Suriah bersama Delegasi Besar, Apa yang Dibahas? – Halaman all

    Presiden Turki Erdogan akan Kunjungi Suriah bersama Delegasi Besar, Apa yang Dibahas? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Turki Erdogan dikabarkan akan mengunjungi Suriah bersama delegasi besar.

    Kabar ini muncul setelah Turki semakin mempererat hubungan dengan pemerintahan transisi di Suriah setelah aliansi oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad pada 8 Desember lalu.

    Sementara itu pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani atau Ahmed Al-Sharaa, menyambut niat baik Turki.

    “Pemerintahan transisi di Suriah akan segera dibentuk. Presiden Erdogan akan mengunjungi Damaskus bersama delegasi besar, termasuk menteri yang bertanggung jawab atas investasi,” lapor surat kabar Turki, Hürriyet, Selasa (24/12/2024).

    “Kunjungan Erdogan ke Suriah mungkin terjadi dalam 15 hari ke depan,” menurut laporan itu.

    Laporan surat kabar itu mengatakan Turki kemungkinan akan membahas rencana untuk membangun langkah-langkah pertahanan udara dan darat di sepanjang garis Hama-Homs-Idlib, mengaktifkan radar Turki dan memantau pergerakan udara.

    Selain itu, delegasi dari kementerian energi Turki juga akan segera mengunjungi Suriah untuk membahas kemungkinan kerja sama energi termasuk transmisi listrik guna mengatasi kekurangan listrik.

    “Delegasi dari Kementerian Energi akan mengunjungi Suriah sesegera mungkin dan akan melakukan pemeriksaan terhadap infrastruktur listrik dan energi Suriah,” kata Menteri Energi Alparslan Bayraktar pada Senin malam, seperti diberitakan Reuters.

    Dalam beberapa hari terakhir, delegasi Arab dan internasional, termasuk perwakilan dari Yordania, Turki, Lebanon, dan Arab Saudi, telah mengunjungi ibu kota Suriah, Damaskus, untuk membahas masa depan negara tersebut setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

    Dari pihak Turki, Menteri Luar Negeri Hakan Fidan bertemu dengan Al-Julani.

    Kedua pihak sepakat tentang perlunya membubarkan semua faksi bersenjata, termasuk kelompok Kurdi, dan menyerahkan senjata mereka kepada negara.

    Sebelumnya pada Senin (23/12/2024), Erdogan mengatakan setelah rapat kabinet bahwa Turki menjalin kontak erat dengan pemerintahan baru Suriah dan akan memberikan semua dukungan yang memungkinkan.

    Ia mencatat, setelah kunjungan kepala Organisasi Intelijen Nasional Turki, Ibrahim Kalin dan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan ke Damaskus, jumlah kunjungan dari Turki ke Suriah akan meningkat.

    Sebelumnya, rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah HTS meluncurkan serangan ke berbagai kota di Suriah yang dimulai pada 27 November 2024.

    Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia dan telah mendapatkan suaka di sana, sementara para pejabat yang menjadi bawahannya di Suriah menjadi buronan pengadilan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Benny Gantz Desak Israel Serang Langsung Iran

    Benny Gantz Desak Israel Serang Langsung Iran

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mantan Menteri Pertahanan Israel sekaligus pemimpin tertinggi IDF, Benny Gantz, mendesak negaranya untuk segera menyerang Iran.

    Menurutnya, tindakan ini diperlukan guna mengakhiri rentetan serangan dan teror yang dilakukan Iran dan sekutu-sekutunya, Houthi Yaman, seperti yang terjadi belakangan ini.

    “Israel harus menargetkan Iran secara langsung,” kata Gantz kepada awak media dalam sidang parlemen Israel pada Senin (23/12) dilansir Times of Israel.

    “Hari ini, kita memiliki kesempatan untuk mengkatalisasi perubahan strategi terhadap Iran dan proksinya. Kita harus memanfaatkan kesempatan itu. [Jika tidak], ini akan menjadi kesalahan strategis yang bersejarah,” lanjutnya.

    Usulan Gantz untuk menyerang Iran ini juga disetujui oleh kepala Mossad, David Barnea. Ia menilai Israel memang harus segera menyerang Iran untuk mengakhiri semua pertikaian yang terjadi dengan para sekutunya.

    “Kita harus menyerang kepala [ular] itu, terhadap Iran. Jika kita hanya menyerang Houthi, belum tentu kita akan berhasil menghentikan mereka,” kata Barnea.

    Rencana penyerangan ini dikabarkan juga telah didengar oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei.

    Dikutip Al Jazeera, Khamenei yakin bahwa Israel bakal segera melakukan serangan terhadap negaranya.

    Bahkan, media lokal Iran, Channel 12, melaporkan Khamenei saat ini tengah berdiskusi dengan para pejabatnya untuk bersiap jika Israel benar-benar menyerang Iran.

    Iran sendiri mulai terlibat konflik dengan Israel sejak 1 Oktober lalu.

    Saat itu, Iran mulai melancarkan serangan ke Israel dengan menggunakan ratusan rudal balistik dan rudal hipersonik. Serangan ini dilakukan dengan dalih membalas serangan Israel ke milisi Hizbullah di Lebanon.

    Menanggapi serangan tersebut, Negeri Zionis tidak tinggal diam. Mereka membalas serangan tersebut dengan menyerang pangkalan militer Iran yang ada di Teheran, Ilam, dan Khuzestan pada 26 Oktober lalu.

    Sejak saat itu, kedua negara saling bersitegang hingga saat ini.

    (gas/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Malam Natal Mencekam di Betlehem Tepi Barat, Tentara Palestina Dikerahkan, Dekorasi Kota Hilang – Halaman all

    Malam Natal Mencekam di Betlehem Tepi Barat, Tentara Palestina Dikerahkan, Dekorasi Kota Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Suasana malam Natal di Betlehem, Tepi Barat yang diduduki nampak mencekam dan suram.

    Kota yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus itu tampak dijaga ketat oleh pasukan keamanan Palestina.

    Suasana Natal sudah tak terlihat semenjak perang di Gaza meletus pada 7 Oktober 2024 lalu.

    Ketenangan yang tidak biasa menyelimuti Manger Square, jantung kota Palestina, di mana kompleks di sekitarnya kosong.

    Hanya beberapa pedagang kopi dan sejumlah besar wartawan yang memadati tempat tersebut.

    Dekorasi, turis yang berlalu-lalang, dan kerumunan peziarah yang merupakan ciri khas Natal di masa lalu, hilang selama dua tahun terakhir.

    Hal tersebut mencerminkan suasana muram saat perang antara Israel dan militan Palestina di Jalur Gaza terus berlanjut.

    Secara tradisional, pohon Natal besar akan menerangi Manger Square, tetapi pemerintah setempat memilih untuk tidak mengadakan perayaan besar untuk tahun kedua.

    “Tahun ini kami membatasi kegembiraan kami,” kata Wali Kota Betlehem, Anton Salman kepada AFP.

    “Kami ingin fokus pada realitas Palestina dan menunjukkan kepada dunia bahwa Palestina masih menderita akibat pendudukan Israel, masih menderita akibat ketidakadilan,” lanjutnya.

    Doa-doa, termasuk misa tengah malam yang terkenal di gereja, akan tetap diadakan di hadapan Patriark Latin Gereja Katolik, tetapi perayaannya akan lebih bersifat keagamaan daripada perayaan meriah yang pernah diadakan di kota itu.

    Meskipun suasana suram, sejumlah umat Kristen di Tanah Suci – yang berjumlah sekitar 185.000 di Israel dan 47.000 di wilayah Palestina – menemukan perlindungan dalam doa.

    “Natal adalah perayaan iman. Kami akan berdoa dan memohon kepada Tuhan agar penderitaan kami segera berakhir,” kata Salman.

    Para pedagang di depan gedung pemerintah daerah setempat, Pusat Perdamaian Betlehem, menunggu pelanggan dengan sia-sia di belakang teko-teko penuh kopi panas.

    Mohammad Awad, 57, telah menjual kopi selama lebih dari 25 tahun di kaki Masjid Omar, yang menara elegannya berdiri tepat di seberang Gereja Kelahiran.

    “Bisnis berjalan baik sebelum perang, tetapi sekarang tidak ada seorang pun,” keluh si pedagang.

    “Saya berharap perang di Gaza segera berakhir dan wisatawan akan kembali,” lanjutnya.

    Meski sebagian besar jalan sepi, beberapa pengunjung masih terlihat di area tersebut.

    “Di satu sisi, sungguh menyedihkan karena jumlah orangnya sangat sedikit,” kata Christiana von der Tann, seorang warga Jerman yang datang bersama suaminya untuk menghabiskan liburan bersama putrinya, seorang jurnalis di Tel Aviv.

    “Tetapi kemudian Anda dapat mengakses Gereja Kelahiran karena Anda dapat masuk ke dalamnya dengan bebas. Itulah keuntungannya.”

    “Namun, sangat menyedihkan bagi orang-orang di sini. Sangat menyedihkan karena mereka tidak dapat menjual barang-barang mereka. Mereka menghadapi masa-masa yang sangat sulit,” ungkap Tann.

    Turis asing, yang hampir sepenuhnya menjadi tumpuan perekonomian Betlehem, berhenti datang karena perang.

    Dan peningkatan pembatasan pergerakan dalam bentuk pos pemeriksaan Israel juga mencegah banyak warga Palestina untuk berkunjung.

    “Tadi malam, terjadi serangan roket di Tel Aviv dan itu sedikit menakutkan,” kata Tann.

    “Kami harus pergi ke tempat penampungan. Itu pengalaman yang istimewa. Anda tidak akan lupa bahwa Anda berada di negara yang sedang berperang,” pungkasnya.

    Adegan Kelahiran Yesus di Vatikan Diberi Keffiyeh

    Paus Fransiskus mengatakan pemboman di Gaza adalah sebuah kekejaman (X/Twitter)

    Nuansa Natal tak biasa terlihat di Vatikan, setelah Paus Fransiskus memajang adegan kelahiran Yesus Kristus dibalut dengan keffiyeh.

    Adegan Kelahiran Yesus yang terbuat dari kayu di aula audiensi utama Vatikan telah menjadi berita utama ketika diresmikan pada tanggal 7 Desember 2024 karena adanya keffiyeh.

    Keffiyeh merupakan syal berwarna hitam-putih dengan motif kotak-kotak yang menjadi simbol perlawanan bagi masyarakat Palestina.

    Paus Fransiskus sempat berdoa sebentar di depan palungan pada hari itu ketika ia menyapa para seniman dan donatur yang bertanggung jawab atas seluruh dekorasi Natal Vatikan tahun ini.

    Tahun ini, adegan kelahiran Yesus dibuat oleh para perajin dari Betlehem.

    Perwakilan Kedutaan Besar Palestina di Takhta Suci, serta perwakilan khusus pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, telah hadir di Vatikan pada hari itu untuk meresmikan acara tersebut.

    Ketika Fransiskus terlihat lagi di aula pertemuan, keffiyeh, palungan, dan bayi Yesus telah dipindahkan dari adegan Kelahiran pada 11 Desember 2024.

    Sementara untuk figur Maria dan Yusuf tampak masih berdiri di area adegan Kelahiran.

    Meskipun merupakan tradisi di Vatikan bahwa bayi Yesus hanya ditempatkan di palungan pada tanggal 24 Desember, ketika umat Katolik merayakan kelahiran Yesus, sering kali palungan tetap kosong di adegan hingga tanggal tersebut.

    Patung Kristus tersebut rupanya telah ditempatkan di palungan pada tanggal 7 Desember untuk memamerkan hasil akhirnya sementara para donatur, perajin dan Paus berada di sana untuk melihatnya.

    Seorang pejabat Palestina mengatakan Vatikan telah mencabut keffiyeh tanpa penjelasan, dan tidak jelas apakah keffiyeh tersebut akan dikembalikan pada tanggal 24 Desember.

    Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas masalah tersebut dengan media.

    Kantor berita resmi Palestina WAFA, dalam laporannya tentang pengungkapan tersebut, mencatat pentingnya patung Yesus yang dibungkus dalam keffiyeh.

    Selama pertemuan dengan para donatur Natal, Paus Fransiskus kembali merujuk pada “Palestina yang mati syahid” dan, dengan memperhatikan konflik yang lebih luas, mengulangi seruannya untuk mengakhiri perang.

    Tanah Suci, termasuk Betlehem, adalah rumah bagi komunitas Kristen kecil.

    “Mari kita ingat saudara-saudari yang, di sana dan di belahan dunia lain, justru menderita tragedi perang,” kata Paus Fransiskus, dikutip dari AP News.

    “Dengan berlinang air mata, mari kita panjatkan doa untuk perdamaian. Saudara-saudari, cukuplah perang, cukuplah kekerasan!” tegasnya.

    Paus Fransiskus telah meminta Hamas untuk membebaskan sandera yang diambil dari Israel pada 7 Oktober 2023, tetapi ia telah lama bersimpati terhadap perjuangan Palestina.

    Ia baru-baru ini menimbulkan kegemparan ketika Paus meminta penyelidikan untuk menentukan apakah serangan Israel di Gaza merupakan genosida.

    Dua anak Palestina memberikan penghargaan “Bintang Betlehem” kepada Paus Fransiskus, yang menurut WAFA merupakan “pengingat kuat akan penderitaan dan kesedihan yang dialami anak-anak Palestina di tengah perang dan blokade Israel yang sedang berlangsung di Gaza”.

    Kedutaan Besar Israel di Takhta Suci menolak berkomentar apakah mereka mengeluhkan palungan keffiyeh atau meminta agar palungan itu disingkirkan.

    Pejabat Vatikan hanya mengingat tradisi Vatikan yang mengharuskan bayi Yesus hanya muncul di palungan pada Malam Natal.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • 3 Ribu Tentara Korut Tewas di Rusia, Pasukan Baru Siap Kirim

    3 Ribu Tentara Korut Tewas di Rusia, Pasukan Baru Siap Kirim

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim lebih dari 3.000 tentara Korea Utara tewas atau terluka dalam perang di wilayah Kursk, Rusia.

    “Menurut data awal, jumlah tentara Korea Utara yang tewas di Kursk telah mencapai 3.000 orang,” kata Zelensky di kanal Telegram pada Senin (23/12), dikutip Radio Free Asia.

    Dia juga memperingatkan Korut bisa mengirim lebih banyak personel dan peralatan militer untuk membantu Rusia melawan Ukraina.

    “Ada risiko mengirim tentara tambahan dan peralatan militer ke militer Rusia dari Korea Utara,” ujar Zelensky.

    Zelensky lalu mengkritik komunitas internasional yang dianggap tak tegas menyikapi pengerahan pasukan Korut ke Rusia.

    Jumlah tentara Korut yang tewas kali ini berbeda dengan yang disampaikan Korea Selatan. Sebelumnya, Seoul menyebut pasukan Korut yang tewas atau terluka sekitar 1.100 personel.

    Mereka juga mendeteksi tanda-tanda Korut akan mengirim pasukan dan senjata tambahan ke Rusia.

    Menurut penilaian intelijen Korsel, Korut saat ini bersiap memasok peluncur roket 240 mm dan artileri 170 mm.

    “Ada pula beberapa tanda Korut mulai memproduksi dan memasok drone bunuh diri, yang pertama kali dikenalkan saat Kim Jong Un inspeksi pada November,” demikian menurut Kepala Staf Gabungan Korsel.

    Kehadiran tentara Korut di Rusia terus menjadi sorotan. Sejumlah komunitas internasional menyampaikan kekhawatiran mereka karena tindakan itu bisa mengganggu stabilitas global.

    Hubungan Rusia dan Korut menguat usai Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina.

    Hubungan kedua negara ini kian kuat usai mereka meneken pakta pertahanan yang bisa membuat salah satu negara mengirim pasukan saat negara lain terancam.

    (gas/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • AS Buka-bukaan, Masih Punya 2.500 Tentara di Irak selain Akui 2.000 Pasukan di Suriah – Halaman all

    AS Buka-bukaan, Masih Punya 2.500 Tentara di Irak selain Akui 2.000 Pasukan di Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengakui kehadiran lebih dari 2.500 tentara Amerika di Irak.

    Pentagon juga menyatakan jumlah pasukan di Suriah telah meningkat selama beberapa tahun terakhir karena meningkatnya ancaman.

    “Setidaknya ada 2.500 anggota pasukan Amerika di Irak, selain beberapa pasukan pendukung sementara yang dikerahkan secara berkala,” kata juru bicara Pentagon, Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, Senin (23/12/2024).

    Dia menambahkan, karena pertimbangan diplomatik, Pentagon tidak akan memberikan rincian lebih lanjut.

    AS menyelesaikan perundingan sensitif dengan pemerintah Irak pada bulan September lalu yang menetapkan dimulainya penarikan pasukan setelah pemilu pada bulan November.

    Kehadiran pasukan AS di sana merupakan beban politik jangka panjang bagi para pemimpin Irak, yang semakin mendapat tekanan dari Iran.

    Pejabat Amerika tidak memberikan rincian mengenai perjanjian penarikan tersebut, namun perjanjian tersebut mencakup penghentian misi melawan ISIS pada bulan September 2025, dengan beberapa pasukan AS tersisa hingga tahun 2026 untuk mendukung misi melawan ISIS di Suriah.

    Ada kemungkinan beberapa pasukan akan tetap berada di wilayah Kurdistan setelah itu karena pemerintah daerah ingin kehadiran mereka terus berlanjut, seperti diberitakan Al Arabiya.

    2.000 Tentara AS di Suriah

    Sebelumnya pada Kamis (19/12/2024), Pat Ryder mengumumkan ada sekitar 2.000 tentara Amerika di Suriah, lebih dari dua kali lipat dari 900 tentara yang diakui secara terbuka oleh AS sampai sekarang.

    Pada Senin (23/12/2024), ia mengatakan setidaknya ada 1.100 tentara tambahan dikerahkan untuk jangka waktu singkat untuk melakukan perlindungan pasukan, transportasi, pemeliharaan dan tugas-tugas lainnya.

    Jumlah tersebut berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir dan meningkat seiring waktu.

    “Jumlah pasukan sementara tambahan ini telah berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir berdasarkan kebutuhan misi, tetapi secara umum telah meningkat seiring waktu karena meningkatnya ancaman terhadap pasukan dasar,” kata Pat Ryder, Senin.

    Setelah Presiden Suriah Bashar Assad digulingkan oleh oposisi bersenjata pada 8 Desember lalu, negara itu bergulat dengan kekacauan. 

    Media lokal di Suriah melaporkan pada Senin kemarin terjadi bentrokan sengit antara SDF yang didukung AS dan yang didukung Turki di sekitar Bendungan Tishrin di Provinsi Aleppo, seperti diberitakan Mehr.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)