Jenis Media: Internasional

  • Pesan Natal Paus Fransiskus, Serukan Keberanian untuk Memperbaiki Dunia

    Pesan Natal Paus Fransiskus, Serukan Keberanian untuk Memperbaiki Dunia

    Jakarta

    Paus Fransiskus memimpin Misa Malam Natal dengan khidmat di Basilika Santo Petrus pada Selasa (24/12). Paus Fransiskus berbicara tentang korban perang.

    Dilansir AFP dan Reuters, Rabu (25/12/2024), Paus Fransiskus merayakan Natal ke-12 masa kepauasannya dengan memimpin Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus dan membuka tahun Suci Katolik 2025. Paus Fransiskus kemudian memimpin misa Malam Natal, di mana dia sekali lagi berbicara kepada para korban perang.

    “Kita memikirkan perang, anak-anak yang ditembak dengan senapan mesin, bom di sekolah dan rumah sakit,” katanya dalam homilinya.

    Dalam khotbahnya, Paus Fransiskus menyampaikan kisah kelahiran Yesus sebagai putra seorang tukang kayu miskin seharusnya menanamkan harapan bahwa semua orang dapat memberi dampak pada dunia.

    Dalam khotbah yang difokuskan pada keutamaan harapan, yang juga merupakan tema Tahun Suci, Paus Fransiskus juga menyerukan keberanian untuk memperbaiki dunia.

    “Harapan adalah panggilan untuk tidak menunda, untuk tertahan oleh kebiasaan lama kita, atau untuk berkubang dalam keadaan biasa-biasa saja atau malas,” kata Paus berusia 88 tahun itu.

    “Harapan memanggil kita … untuk marah dengan hal-hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya,” katanya.

    Pada awal upacara pada hari Selasa, Fransiskus mengawasi pembukaan “Pintu Suci” berpanel perunggu khusus di Basilika Santo Petrus, yang hanya dibuka selama tahun-tahun Yubelium. Vatikan memperkirakan hingga 100.000 peziarah akan berjalan melewati pintu tersebut setiap hari tahun depan.

    Pada Misa kepausan dihadiri sekitar 6.000 orang di Basilika Santo Petrus dan 25.000 orang lainnya yang menonton melalui layar di alun-alun di luar. Paus juga mengulangi seruan sebelumnya bagi negara-negara maju untuk menggunakan Yubelium guna mengurangi beban utang yang dihadapi oleh negara-negara berpenghasilan rendah.

    “Yobel memanggil kita untuk pembaruan spiritual dan mengikat kita pada transformasi dunia kita,” kata Paus. “Saatnya yubel bagi negara-negara miskin yang terbebani utang yang tidak adil, saat yubel bagi semua orang yang terikat pada bentuk-bentuk perbudakan lama dan baru,” katanya.

    Seruan untuk pembatalan utang langsung yang dibuat oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II selama tahun Yubelium pada tahun 2000 memicu kampanye yang menghasilkan pembatalan utang senilai $130 miliar antara tahun 2000 dan 2015.

    Pope Fransiskus dijadwalkan menyampaikan berkat Hari Natal tradisionalnya, Urbi et Orbi (kepada kota dan dunia), pada hari Rabu.

    (yld/idn)

  • Presiden Yoon Suk Yeol Mangkir Lagi dari Panggilan KPK Korsel

    Presiden Yoon Suk Yeol Mangkir Lagi dari Panggilan KPK Korsel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden yang termakzul, Yoon Suk Yeol, kembali mangkir dari panggilan tim investigasi gabungan terkait deklarasi darurat militer yang menimbulkan kegaduhan politik di Korea Selatan beberapa waktu lalu.

    Yoon tidak hadir di Kantor Penyelidikan Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) di Gwacheon, Rabu (25/12), seperti yang diminta hingga pukul 10.00 waktu Seoul.

    Panggilan tersebut merupakan bagian dari investasi gabungan atas darurat militer yang gagal pada 3 Desember dan menyebabkan kekisruhan politik di Korea Selatan.

    Ketidakhadiran Yoon tersebut menjadi yang kedua kalinya dilakukan mantan jaksa agung itu setelah pada 17 Desember 2024. Yoon menghadapi dakwaan sebagai pemimpin pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan melalui deklarasi darurat militer.

    Sebuah tim investigasi gabungan yang terdiri dari CIO, polisi, dan unit investigasi kementerian pertahanan kemudian dibentuk untuk menyelidiki drama keputusan tersebut.

    Usai diabaikan Yoon, dilaporkan Yonhap, CIO saat ini berencana untuk menunggu kemungkinan kehadiran Yoon di kemudian hari.

    Pada 24 Desember, pengacara Yoon, Seok Dong-hyeon mengatakan kliennya memprioritaskan proses pemakzulannya di Mahkamah Konstitusi. Yoon juga disebut berencana mengeluarkan pernyataan soal posisinya dalam persidangan setelah Hari Natal.

    Presiden Yoon Suk Yeol sebelumnya dituding menyalahgunakan kekuasaan sebagai presiden untuk menerapkan darurat militer. Dia juga dituding mengerahkan militer untuk menggeruduk Majelis Nasional Korsel dan menangkap sejumlah tokoh kunci di parlemen.

    Langkah Yoon justru menjadi bumerang. Penolakan masif dari masyarakat dan partai oposisi mendesaknya untuk mencabut darurat militer.

    Selain itu, Majelis Nasional Korsel menyampaikan mosi pemakzulan. Mosi itu l didukung 204 dari 300 anggota Majelis Nasional Korsel. Dukungan pemakzulan juga datang dari PPP. Selain itu, ada 85 orang menolak, 3 abstain, 8 suara tidak sah. Pemakzulan Yoon berlanjut ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    (Tim/end)

  • Terkepung, Perwira Ukraina Akui Hanya Kuasai 30 Persen Wilayah Kurakhovo – Halaman all

    Terkepung, Perwira Ukraina Akui Hanya Kuasai 30 Persen Wilayah Kurakhovo – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Pertempuran di kota Kurakhovo, barat daya Donetsk, Ukraina timur terus berlangsung.

    Hingga Selasa (24/12/2024) malam, Rusia berhasil menguasai pemukiman yang berdekatan dengan Storozhevoe, dan juga maju lebih jauh ke barat di wilayah Novodarovka.

    Pasa sisi lain, di wilayah Velyka Novosilka, Kurakhovo barat, Angkatan Bersenjata Ukraina “membobol” Makarovka, yang telah dikepung sehari sebelumnya.

    Informasi publik Deep State melaporkan pasukan Ukraina berhasil menembus ketatnya pengepungan Rusia dan kabur dari wilayah tersebut.

    Tentara Rusia juga tetap maju ke Kurakhovo dan daerah sekitarnya. 

    Secara khusus, desa Zelenovka dan Sukhie Yaly direbut, membawa Rusia lebih dekat ke jalan raya yang penting secara strategis dari wilayah Zaporizhia.

    Pada saat yang sama, Angkatan Bersenjata Ukraina juga maju ke Kurakhovo, sedikit memotong tonjolan barat di dekat jalan raya.

    Seorang perwira Ukraina dengan panggilan Alex mengatakan, meski terus terdesak namun pasukannya masih menguasai sekitar 30 persen wilayah Kurakhovo.

    Ia menggambarkan bahwa Rusia terus berusaha mengepung mereka dan taktik Rusia saat ini berbeda dari sebelumnya ketika berbulan-bulan mendekati kota itu.

    Dalam laporan pengamatan anak buahnya sepanjang front pertempuran, kata Alex, pada penyerbuan dua-tiga bulan lalu pasukan Rusia menggunakan puluhan kendaraan lapis baja.

    Saat ini tentara Kremlin melakukan penyerbuan secara eksklusif, cukup mengerahkan pasukan infanteri yang terkadang menggunakan sepeda motor.

    “Mereka mencoba mendekati kota dari berbagai sisi melalui perkebunan hutan, seperti yang telah saya tulis,” kata Alex seperti dikutip dari Strana, Rabu (25/12/2024).

    Alex mengungkapkan, kemajuan aktif musuh telah dihentikan. “Tetapi situasinya sulit,” ujar Alex.

    Kota Kurakhovo, Donetsk, saat digempur pasukan Rusia (Staf Angkatan Darat Ukraina)

    Pada sisi lain, perwira tersebut mengungkapkan bahwa Rusia sengaja membiarkan pasukan Kiev yang terkepung untuk pergi dari kantong tersebut.

    Namun para prajurit Vladimir Putin, jelasnya, tidak akan mengizinkan adanya pasokan masuk ke dalam kantong dan evakuasi normal. “Mereka mengawasinya dan memegang erat-erat,” ujarnya.

    Alex mengatakan, pasukan Rusia terus meningkatkan serangan terhadap pemukiman Ulakli, yang dilalui jalan raya utama Kurakhovo – Zaporozhye. 

    “Juga di kota itu, musuh menekan di bagian tengah, ke selatan dan berusaha merebut Petropavlovka untuk menciptakan ancaman dari utara,” ujarnya. 

    Menurutnya, tujuan musuh adalah mencapai Andreyevka dan membanting kuali ini hingga tertutup. 

    “Mereka yang tetap berada di dalam kantong ini memahami hal ini, tetapi mereka belum bereaksi terhadap hal ini, sungguh memalukan, dan saya bahkan tahu alasannya,” tulisnya.

    Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina telah melaporkan bahwa pertempuran masih berlangsung di wilayah perkotaan kota Kurakhovo. 

    “Pertempuran masih berlangsung di wilayah perkotaan Kurakhovo,” demikian tulis Staf Umum dikutip dari Ukrainska Pravda.

    Di garis depan Kurakhoveo pasukan pertahanan Ukraina menangkis 30 serangan Rusia. Rusia mencoba maju mendekati permukiman Sontsivka, Stari Terny, Kurakhove, Yasenove, Dachne, dan ke arah Andriivka. (Strana/Ukrainska Pravda/Tribunnews.com)

  • Momen Pohon Natal di Suriah Dibakar

    Momen Pohon Natal di Suriah Dibakar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rekaman video memperlihatkan sebuah pohon natal terbakar di Hama, Suriah pada Senin (23/12).

    Pohon tersebut diduga dibakar orang-orang yang berkerumun di sekitar pohon dan salah satunya membawa jeriken.

    Usai pembakaran pohon natal itu, ratusan orang memprotes turun ke jalan di Damaskus pada Selasa (24/12).

    Mereka menuntut hak umat Kristiani Suriah untuk menjalankan ibadah di negara mereka.

  • Songsong Era Baru, Pemerintah Sementara Suriah Bubarkan Milisi Pemberontak Bentuk Pasukan Negara – Halaman all

    Songsong Era Baru, Pemerintah Sementara Suriah Bubarkan Milisi Pemberontak Bentuk Pasukan Negara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah baru Suriah mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan faksi-faksi pemberontak mengenai pembubaran dan integrasi ke dalam pasukan pertahanan reguler. 

    Kabar itu di ungkap langsung oleh pemerintahan Suriah yang baru yang dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa, dua minggu setelah Presiden Bashar al-Assad meninggalkan Suriah.

    Dalam keterangan resminya, al-Sharaa menjelaskan faksi-faksi bersenjata di Suriah sepakat membubarkan diri dan bergabung dengan pasukan negara.

    Namun dalam kesempatan ini, kelompok Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan didukung Amerika Serikat (AS) di Suriah timur laut diketahui tidak ikut bergabung dengan pasukan negara.

    “Pertemuan antara al-Sharaa dan para pemimpin kelompok itu berakhir dengan kesepakatan tentang pembubaran semua kelompok dan integrasi mereka di bawah pengawasan kementerian pertahanan,” ungkap pernyataan pemerintahan baru Suriah, dikutip France24.

    Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Tengah, Barbara Leaf menyebut pembubaran kelompok-kelompok teroris dilakukan agar tidak menimbulkan ancaman bagi Suriah, serta sejumlah mitra-mitra lainnya di wilayah tersebut.

    Sebelum pembubaran milisi dilakukan, Perdana Menteri baru Suriah, Mohammed al-Bashir, minggu lalu memberi sinyal kepada kementerian untuk melakukan restrukturisasi.

    Restrukturisasi dilakukan dengan menunjuk mantan faksi pemberontak dan perwira yang membelot dari tentara Bashar al-Assad dengan dalih menghindari bentrokan antara berbagai kelompok.

    Kepemilikan Senjata di Bawah Kendali Negara

    Pasca pembentukan pasukan negara disahkan, al-Sharaa mengatakan semua senjata akan berada di bawah kendali negara termasuk yang dimiliki oleh pasukan pimpinan Kurdi.

    “Kami sama sekali tidak akan mengizinkan adanya senjata di negara itu diluar kendali negara, baik dari faksi revolusioner maupun faksi yang ada di wilayah SDF”, merujuk pada Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi, dikutip dari AFP.

    “Kami berupaya melindungi sekte dan kelompok minoritas dari segala serangan yang terjadi di antara mereka” dan dari faktor “eksternal” yang mencoba memanfaatkan situasi “untuk menimbulkan perselisihan sektarian”, imbuh Sharaa

    Dengan kebijakan baru ini, al-Sharaa menilai semua fraksi dan masyarakat Suriah bisa hidup berdampingan, menciptakan kenyamanan bersama.

    Pemerintah Sementara Suriah Awali Era Baru

    Pemerintah sementara Suriah berkomitmen untuk memulai era baru dengan membangun masa depan yang lebih adil bagi rakyat Suriah.

    Juru bicara pemerintah sementara, Obaid Arnaut menyatakan, tujuan utama mereka adalah membangun kembali kepercayaan rakyat terhadap sistem peradilan dan supremasi hukum.

    “Pengadilan khusus akan dibentuk untuk menuntut pertanggungjawaban bagi mereka yang terlibat dalam kejahatan terhadap rakyat Suriah selama pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang telah digulingkan,” katanya.

    Selain itu, pemerintah sementara juga berencana untuk mereformasi lembaga-lembaga negara yang tercemar oleh praktik korupsi dengan memprioritaskan mereka yang memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap negara.

    Untuk mempercepat pembangunan Suriah era baru, pemerintah berencana akan berfokus pada pembangunan infrastruktur serta penguatan ekonomi baik secara internal maupun eksternal, dengan melibatkan semua lapisan masyarakat Suriah.

    (Tribunnews.co /Namira Yunia)

  • Paus Fransiskus Serukan Umat Berani Ubah yang Salah

    Paus Fransiskus Serukan Umat Berani Ubah yang Salah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Paus Fransiskus dalam khotbah Misa Malam Natal 2024 menyerukan umat manusia untuk berani mengubah sesuatu yang salah sebagai bentuk nyata dari harapan sehingga bisa berdampak pada dunia.

    Paus memimpin Misa Malam Natal yang berlangsung khidmat di Basilika Santo Petrus dan membuka Tahun Suci Katolik 2025. Natal tahun ini jadi natal ke-25 pemimpin umat Katolik Roma seluruh dunia itu.

    Diberitakan Reuters, dalam khotbah yang difokuskan pada keutamaan harapan yang juga tema Tahun Suci, Paus Fransiskus merefleksikan kisah kelahiran Yesus Kristus sebagai putra tukang kayu miskin.

    Paus berpesan di hadapan sekitar 6.000 jemaat yang hadir di Basilika dan 25 ribu orang yang menonton di Lapangan Santo Petrus, kisah tersebut harusnya bisa diserap umat sebagai harapan bahwa setiap insan bisa memberikan dampak pada dunia ini.

    “Harapan adalah panggilan untuk tidak menunda, tertahan pada kebiasaan lama, atau berkubang dalam keadaan biasa-biasa saja atau bermalas-malasan,” kata Sri Paus.

    “Harapan memanggil kita… untuk tergerak dengan hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya,” lanjutnya.

    Tahun Suci Katolik atau Yubelium dianggap sebagai masa damai, penebusan, dan pengampunan. Tahun-tahun tersebut biasanya terjadi setiap 25 tahun.

    Para peziarah yang datang ke Roma selama tahun tersebut dapat memperoleh indulgensi khusus atau pengampunan dosa atas kesalahan mereka. Yubelium ini berlangsung hingga 6 Januari 2026.

    Pada awal Misa yang berlangsung 24 Desember 2024, Paus Fransiskus mengawasi pembukaan Pintu Suci yang hanya dibuka selama tahun-tahun Yubelium. Vatikan memperkirakan bakal ada 100 ribu peziarah yang akan berjalan melewati pintu tersebut setiap hari selama setahun ke depan.

    “Yubelium memanggil kita untuk pembaruan spiritual dan mengikat kita pada transformasi dunia kita,” kata Paus.

    “Saatnya yubel bagi negara-negara miskin yang terbebani utang yang tidak adil. Saat yubel bagi semua orang yang terjerat dalam bentuk perbudakan lama dan baru.” lanjutnya.

    (Reuters/end)

  • Serangan Rasis Terhadap Migran Melonjak Usai Insiden di Magdeburg – Halaman all

    Serangan Rasis Terhadap Migran Melonjak Usai Insiden di Magdeburg – Halaman all

    Belum jelas motif apa yang menggerakkan tersangka pelaku untuk melancarkan teror mobil terhadap pengunjung pasar natal di Magdeburg, Jumat (20/12) pekan lalu. Warga negara Arab Saudi itu kini berada dalam tahanan kepolisian.

    Sesaat setelah insiden mematikan itu, komunitas ekstrem kanan mulai memobilisasi kampanye nasional anti kaum migran di Jerman.

    “Belum pernah saya mengalami situasi yang sedemikian mengancam,” kata seorang mahasiswa asing di Magdeburg, kepada pusat pencegahan tindak kekerasan “Salam” di negara bagian Sachsen-Anhalt. LSM tersebut melaporkan adanya lonjakan jumlah aduan oleh warga asing yang dibidik kelompok ekstrem kanan.

    Didorong, diludahi dan dihina

    “Warga di jalan yang menyerupai migran asing didamprat sebagai sebagai ‘teroris’, ‘penjahat’ dan ‘dungu’, kadang-kadang didorong dan diludahi”; demikian laporan dari LSM “Salam”.

    Ancaman telah meluas sehingga komunitas migran saling memperingatkan satu sama lain di grup WhatsApp dan Facebook, serta menghimbau agar menghindari tempat keramaian umum.

    Fakta bahwa pelaku serangan di Magdeburg bukan cuma warga negara Saudi, tapi juga diduga kuat berpandangan islamofobia dan berideologi ekstrem sayap kanan, adalah sebuah paradoks, kata peneliti radikalisme Hans Goldenbaum dari “Salam” di Mitteldeutscher Rundfunk.”Hal ini menunjukkan keefektifan wacana ekstremis sayap kanan dan betapa terisolasinya wacana tersebut dari kenyataan.”

    Mobilisasi nasional ekstremis kanan

    Setelah serangan mematikan ke pasar Natal hari Jumat (20/12) lalu, partai-partai, asosiasi dan kelompok ekstremis sayap kanan dan neo-Nazi dikabarkan melakukan mobilisasi di seluruh negeri. Mereka menyerukan deportasi massal terhadap warga asing ilegal dari Jerman.

    Pekan lalu, ratusan neo-Nazi berkumpul dalam demonstrasi ekstremis sayap kanan di Magdeburg. Dilaporkan, peserta demo juga melakukan serangan terhadap jurnalis.

    Salah satu pembicara pada acara tersebut adalah Thorsten Heise, petinggi neo-Nazi yang sangat militan dan sudah berulangkali berurusan dengan aparat keamanan, karena antara lain pernah mencoba menabrak seorang pengungsi dengan mobil.

    Video dari acara tersebut menunjukkan bagaimana Heise meminta peserta demo untuk menyusup ke klub-klub sosial, pemadam kebakaran, dan pemerintahan.

    Jurnalis dan pengamat melaporkan bahwa peserta merespons ajakan Heise dengan meneriakkan yel-yel “Jerman bangkit!”. Slogan tersebut dikenal sebagai milik Nazi dan dilarang diucapkan di Jerman.

    Kampanye pemilu di masa berkabung

    Pada Senin (23/12), partai Alternatif für Deutschland, AfD, menyerukan aksi berkabung, setelah sebelumnya berkampanye memprotes kebijakan keimigrasian.

    Ribuan orang mengikuti seruan tersebut, di mana petinggi partai berkumpul dengan simpatisan, kaum muda dan kaum ekstremis sayap kanan dari kelompok hooligan Magdeburg. Mereka dapat dengan mudah dikenali dari pemakaian penutup wajah, tato, dan pakaian khas. Umumnya, warga berkulit putih tidak mempunyai masalah dengan mereka.

    Selama pidato pemimpin partai AfD Alice Weidel, massa berulang kali meneriakkan “Deportasi, deportasi, deportasi.” Usai acara yang umumnya sepi pengunjung, para peserta muda berparade di jalanan. Mereka menyerang fotografer, meneriakkan slogan-slogan ekstremis sayap kanan sembari menyeringai dan mencibir. Tidak ada jejak kedukaan.

    Peringatan terhadap instrumentalisasi

    Pakar ekstremisme sayap kanan Magdeburg David Begrich dari asosiasi Miteinander e.V. memperkirakan Insiden di Magdeburg akan ramai dieksploitasi secara politik, terutama oleh AfD.

    Dalam wawancara dengan DW, Begrich mengkritik keras gaya kampanye di Magdeburg. Menurutnya, setelah serangan yang menewaskan lima orang dan melukai sekitar 200 orang itu, fokus semua elemen masyarakat harus tertuju pada para korban dan mereka yang terkena dampak.

    “Saya merasakan kebingungan dan kelumpuhan yang luar biasa di Magdeburg. Serangan ini telah menimbulkan luka yang mendalam di kota ini. Hal ini juga mempengaruhi saya secara pribadi: rekan-rekan istri saya juga termasuk di antara yang terluka.”

    “Selama korban masih berjuang antara hidup dan mati di rumah sakit, instrumentalisasi serangan amok untuk kepentingan apapun harus dilarang,” kata Begrich. “Nasib para korban sekarang harus menjadi fokus. Urusan lain belakangan. Masyarakat kota tidak menginginkan instrumentalisasi apa pun.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

  • Israel Tarik Tim Negosiasi, Trik Netanyahu Tunda Tukar Tahanan Hamas?

    Israel Tarik Tim Negosiasi, Trik Netanyahu Tunda Tukar Tahanan Hamas?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Selasa (24/12) bahwa tim negosiasi negaranya akan kembali dari Qatar setelah seminggu melakukan negosiasi yang signifikan untuk mengadakan konsultasi internal tentang kemungkinan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

    “Tim negosiasi, yang meliputi personel senior dari Mossad, ISA (Badan Keamanan Israel) dan IDF (militer), akan kembali malam ini dari Qatar ke Israel setelah seminggu negosiasi yang signifikan,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu.

    “Tim telah kembali untuk konsultasi internal di Israel mengenai kelanjutan negosiasi untuk pengembalian sandera kami,” tambahnya.

    Pengamat melihat pengumuman Netanyahu sebagai bagian dari pola penundaan dalam negosiasi. Sejak gencatan senjata tunggal pada akhir November 2023, Netanyahu telah mengisyaratkan kemajuan dalam pembicaraan untuk pertukaran tahanan dan potensi gencatan senjata, hanya untuk kemudian bersikeras melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza.

    Israel diyakini menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara sekitar 100 tawanan Israel berada di Gaza. Hamas mengatakan bahwa puluhan tawanan tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.

    Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Selasa bahwa “perbedaan tujuan antara Israel dan Hamas tidak signifikan dan memungkinkan untuk mencapai kesepahaman.”

    Dikatakan bahwa kedua belah pihak telah membuat kemajuan di area utama di Gaza selatan dan tengah, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Hamas telah berulang kali menyatakan kesiapan untuk kesepakatan, bahkan menyetujui pada bulan Mei untuk proposal yang didukung AS dari Presiden Joe Biden.

    Namun, Netanyahu menarik diri, dengan memperkenalkan persyaratan seperti melanjutkan operasi militer dan menolak untuk menarik pasukan dari Gaza, sementara Hamas bersikeras pada penghentian total permusuhan dan penarikan penuh pasukan Israel.

    Kritik terhadap Netanyahu telah meningkat di dalam negeri Israel. Partai oposisi dan keluarga tawanan menuduhnya mengulur-ulur kesepakatan untuk mempertahankan jabatan dan pemerintahannya.

    Menteri garis keras Israel, termasuk Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, mengancam akan menarik diri dari koalisi pemerintah jika Netanyahu setuju menghentikan serangan ke Gaza.

    Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.300 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.

    Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Iran Akan Izinkan Warganya Gunakan WhatsApp dan Google Play

    Iran Akan Izinkan Warganya Gunakan WhatsApp dan Google Play

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pihak berwenang Iran telah memberikan suara untuk mencabut larangan platform pesan instan Meta, WhatsApp, dan Google Play sebagai langkah pertama untuk mengurangi pembatasan internet.

    “Suara mayoritas positif telah dicapai untuk mencabut pembatasan akses ke beberapa platform asing populer seperti WhatsApp dan Google Play,” menurut kantor berita resmi Iran, IRNA, Selasa (24/12).

    Kebijakan mencabut larangan itu merujuk pada pertemuan tentang masalah tersebut yang dipimpin oleh Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

    Pezeshkian, yang mulai menjabat sebagai presiden pada bulan Juli 2024, telah berjanji untuk meringankan pembatasan internet Iran yang sudah lama berlaku.

    “Hari ini langkah pertama dalam menghapus pembatasan internet telah diambil,” IRNA mengutip Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Sattar Hashemi, seperti dilansir Al Jazeera.

    Tidak dijelaskan kapan keputusan pencabutan larangan WhatsApp dan Google Play tersebut akan berlaku di Iran.

    Platform media sosial telah banyak digunakan selama protes antipemerintah di Iran. Pada bulan September lalu, Amerika Serikat meminta Big Tech untuk membantu menghindari penyensoran daring di negara-negara yang sangat menyensor internet, termasuk Iran.

    Larangan tersebut telah memicu perdebatan di Iran dengan para kritikus yang berpendapat bahwa kontrol tersebut terbukti merugikan negara. “Pembatasan tersebut tidak menghasilkan apa-apa selain kemarahan dan menambah biaya bagi kehidupan masyarakat,” kata penasihat presiden Ali Rabiei di platform X.

    Namun, yang lain memperingatkan agar pembatasan internet tidak dicabut.

    Pada hari Selasa (24/12), harian reformis Shargh melaporkan bahwa 136 anggota dari 290 anggota parlemen Iran mengirim surat kepada dewan tertinggi yang bertanggung jawab untuk menjaga internet, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut akan menjadi “hadiah bagi musuh [Iran]”.

    Para anggota parlemen Iran menyerukan agar akses ke platform daring yang dibatasi hanya diizinkan “jika mereka berkomitmen pada nilai-nilai masyarakat Islam dan mematuhi hukum” Iran.

    Selama bertahun-tahun, warga Iran terbiasa menggunakan jaringan pribadi virtual, atau VPN, untuk melewati pembatasan internet. Platform media sosial populer lainnya, termasuk Facebook, X (sebelumnya Twitter), dan YouTube, tetap diblokir setelah dilarang pada tahun 2009.

    Instagram dan WhatsApp ditambahkan ke daftar aplikasi yang diblokir setelah protes nasional meletus pada bulan September 2022 setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan. Amini, seorang Kurdi Iran berusia 22 tahun, ditangkap karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian bagi wanita di republik Islam itu.

    Ratusan orang, termasuk puluhan personel keamanan di Iran, tewas dalam protes nasional yang berlangsung selama berbulan-bulan berikutnya. Ribuan demonstran ditangkap.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Faksi-Faksi di Suriah Sepakat Bubar, Siap Bersatu di Bawah Kementerian Pertahanan – Halaman all

    Faksi-Faksi di Suriah Sepakat Bubar, Siap Bersatu di Bawah Kementerian Pertahanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Faksi-faksi bersenjata Suriah sepakat untuk membubarkan diri dan bergabung di bawah Kementerian Pertahanan pada pemerintahan yang baru.

    “Langkah itu diambil selama pertemuan di Damaskus antara kepala pemerintahan baru Suriah Ahmed al-Sharaa dan perwakilan faksi revolusioner di Suriah,” lapor kantor berita negara SANA, Selasa (24/12/2024).

    Ahmed al-Sharaa atau yang terkenal dengan nama Abu Muhammad Al-Julani adalah pemimpin aliansi oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham (HTS) sekaligus kepala operasi militer yang menumbangkan rezim Presiden Bashar al-Assad.

    Foto-foto yang diterbitkan oleh SANA menunjukkan sejumlah besar pemimpin faksi Suriah menghadiri pertemuan dengan al-Sharaa.

    Sebelumnya pada Minggu (22/12/2024), Al-Julani menyatakan faksi-faksi tersebut akan mengumumkan pembubaran mereka dan bergabung dengan tentara.

    “Selama revolusi, ada banyak kelompok, tetapi itu tidak dapat berlanjut di negara ini. Dalam beberapa hari mendatang, Kementerian Pertahanan akan diumumkan, dan sebuah komite pejabat militer senior akan dibentuk untuk menciptakan tentara masa depan Suriah. Setelah itu, kelompok-kelompok itu akan bubar,” kata Al-Julani selama konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, di Damaskus pada Minggu.

    Meski sebagian besar faksi setuju, namun tidak jelas apakah kesepakatan itu mencakup faksi yang dipimpin Kurdi di timur laut Suriah.

    Pekan lalu, Perdana Menteri Suriah, Mohammed al-Bashir mengatakan kementerian akan direstrukturisasi dengan menggunakan mantan faksi pemberontak dan perwira yang membelot dari tentara mantan Presiden Bashar al-Assad, seperti diberitakan ABC Net.

    Jatuhnya Rezim Assad di Suriah

    Rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi bersenjata mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sebelumnya, aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

    Pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani, mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

    Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia, tempat ia memperoleh suaka.

    Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada 2015.

    Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

    Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)