Jenis Media: Internasional

  • Perayaan Natal yang Sunyi di Bethlehem Saat Perang Gaza Belum Berakhir

    Perayaan Natal yang Sunyi di Bethlehem Saat Perang Gaza Belum Berakhir

    Tepi Barat

    Kota kelahiran Yesus, Bethlehem, selalu menjadi pusat perayaan Natal. Namun dua tahun terakhir, penduduk kota kecil di Tepi Barat ini tak merasakan semangat Natal akibat perang berkepanjangan di Gaza.

    Tidak banyak orang mengunjungi Bethlehem pada jam-jam yang biasanya sibuk dengan perayaan Natal. Dekorasi yang biasanya membuat jalanan semarak juga tidak terlihat.

    Pohon Natal raksasa yang biasanya berdiri tegak di depan Gereja Kelahiran yang dibangun persis di tempat kelahiran Yesus, menurut keyakinan umat Kristen.

    Ini adalah kali kedua Bethlehem tak merayakan suka cita hari kelahiran Yesus sejak perang di Gaza dimulai Oktober 2023 silam.

    Umat Kristen Palestina hanya menghadiri ibadah dan acara-acara keluarga.

    “Seharusnya ini menjadi momen kebahagiaan dan selebrasi,” ujar pendeta Lutheran setempat, Munther Isaac.

    “Namun, Bethlehem adalah kota yang berduka dan bersolidaritas dengan saudara-saudara kami di Gaza.”

    Ibadah menjelang Natal juga difokuskan ke situasi bencana di Gaza.

    Pendeta Munther Isaac menyalakan lilin di dekat instalasi yang memperlihatkan sosok melambangkan bayi Yesus tergeletak di tengah reruntuhan gua menjelang Natal di Gereja Evangelis Lutheran, di Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel 25 November 2024 (Reuters)

    “Sulit dipercaya Natal telah tiba lagi dan genosida belum berhenti,” ujar Isaac dalam khotbahnya.

    “Para pembuat kebijakan membiarkan ini semua terjadi. Bagi mereka, Palestina tidak ada nilainya.”

    Israel berkeras menyangkal genosida di Gaza. Para hakim di pengadilan tinggi PBB masih belum mengeluarkan putusan atas tudingan genosida yang diajukan Afrika Selatan.

    Penderitaan warga Palestina tercermin dari sebuah palungan yang dipasang di Gereja Kelahiran, Bethlehem, pada perayaan Natal 2023 silam (Getty Images)

    Banyak umat Kristen di Bethlehem merasa putus asa. Mereka berpendapat komunitas Kristen di seluruh dunia gagal untuk angkat bicara.

    Komunitas Kristen Palestina yang jumlahnya kecil memiliki ikatan yang erat antar satu sama lain.

    Ini artinya banyak warga Tepi Barat yang memiliki sanak saudara dan teman-teman di Gaza.

    “Ibu saya bilang apa yang kita lihat di televisi bahkan tidak menangkap satu persen dari apa yang sebenarnya terjadi,” ujar pakar teologi, Dr Yousef Khouri, yang berasal dari Kota Gaza.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Kedua orang tua Khouri dan adik perempuannya masih ada di Gaza.

    Mereka dan ratusan umat Kristen lainnya mencari perlindungan di dua gereja Gaza selama 14 bulan terakhir.

    “Seperti penduduk Gaza umumnya, mereka juga dibuat kelaparan. Mereka juga nyaris tidak tidur akibat bombardir.”

    “Drone-drone ada di atas mereka setiap saat dan layanan medis begitu minim,” imbuhnya.

    “Kami kehilangan begitu banyak sahabat dan sanak saudara.”

    Di Gaza, lebih dari 45.000 orang tewas akibat perang berkepanjangan setelah kelompok milisi Hamas menyerang Israel bagian selatan (Getty Images)

    Kendati jumlah korban jiwa ini bersumber dari data kementerian kesehatan Hamas, PBB dan pihak-pihak lain menilai data ini dapat dipercaya.

    Serangan 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang, baik warga Israel maupun warga asing. Sementara 250 orang lainnya menjadi sandera Hamas.

    Sejalan dengan perang di Gaza, ketegangan pun meningkat di Tepi Barat.

    Israel mengeluarkan pembatasan-pembatasan baru terhadap pergerakan orang-orang Palestina.

    Israel juga membatalkan puluhan ribu izin para pekerja yang biasanya menyeberang ke Yerusalem atau kawasan pendudukan Yahudi setiap harinya.

    Baca juga:

    Perekonomian pun berada dalam keadaan sulit, khususnya di Bethlehem yang bergantung pada wisatawan.

    Sektor pariwisata hampir seluruhnya mati. Para pemandu hanya bisa termangu di Gereja Kelahiran atau memberi makan burung-burung dara.

    “Kalau ada wisatawan, semua orang akan bekerja baik itu di perhotelan, transportasi, akomodasi, dan lain-lain,” ujar Abdullah, salah satu pemandu wisata.

    “Begitu turis tidak ada, maka Bethlehem pun kehilangan nyawa.”

    “Saya bangkrut! Tidak ada bisnis! Lebih dari satu tahun kami tinggal di rumah,” ujar Adnan Subah, penjual cinderamata di Jalan Bintang.

    “Anak laki-laki saya bekerja sebagai pemandu wisata di gereja. Tapi sekarang dia dan semua anak saya diam di rumah. Tidak ada pekerjaan, bisnis, dan turis.”

    Banyak dari keluarga Kristen dan Muslim yang bermigrasi dalam satu tahun terakhir.

    Penduduk Palestina khawatir akan masa depan mereka di tengah ancaman kekerasan yang tiada hentinya.

    Selain itu, perluasan permukiman terus menerus terjadi di tempat-tempat dimana warga Palestina telah lama mengupayakan sebuah negara merdeka.

    Baca juga:

    Namun suatu komunitas di Bethlehem, Palestine Lions Club, berusaha membuat perbedaan: mengemas makanan bagi yang membutuhkan.

    Tidak ada bantuan pemerintah di sini. Para relawan mengumpulkan sumbangan secara mandiri, termasuk dari para diaspora.

    “Natal menyerukan semangat memberi, kasih sayang, dan sukacita,” ujar Wael Shaer, kepala Palestine Lions Club.

    “Kami berharap paket-paket ini bisa memberikan sedikit harapan dan sukacita kepada keluarga-keluarga di daerah kami.”

    Wael mengirim bingkisan pertama untuk seorang perempuan yang tinggal di apartemen terdekat.

    Suaminya sakit dan kehilangan pekerjaan.

    Dengan penuh rasa terima kasih, perempuan itu membuka parsel yang diberikan kepadanya. Dia juga menerima amplop berisi uang tunai.

    Dia dan Wael saling bertukar ucapan selamat hari Natal dan harapan tahun depan yang damai.

    “Misi tercapai!” kata Wael.

    “Menebarkan sedikit keceriaan pada Natal.”

    Yolande Knell melaporkan dari Bethlehem

    Baca juga:

    (nvc/nvc)

  • Bungkam Suara Senjata, Atasi Perpecahan

    Bungkam Suara Senjata, Atasi Perpecahan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Paus Fransiskus dalam pesan natal 2024 menyerukan seluruh pihak “membungkam suara senjata” di seluruh dunia, dan mengimbau perdamaian di Timur Tengah, Ukraina, dan Sudan.

    Dalam pidato kepada 1,4 miliar umat Katolik di dunia pada 25 Desember 2024, Paus Fransiskus menyerukan perundingan demi perdamaian yang adil di Ukraina.

    “Saya mengundang setiap individu, dan semua orang dari semua negara … untuk menjadi peziarah harapan, untuk membungkam suara senjata, dan mengatasi perpecahan,” kata Paus.

    Pesan tersebut datang bersamaan dengan serangan Rusia ke Ukraina tepat pada har natal yang menghancurkan jaringan listrik di kawasan utara negara itu.

    Sri Paus dalam pidato Urbi er Orbi atau Untuk Kota dan Dunia tersebut, ia juga mengimbau gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang dilakukan para pihak yang bertikai.

    “Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat serius,” katanya kepada ribuan orang yang berkumpul di depan Basilika Santo Petrus.

    “Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan perang,” lanjutnya, seperti diberitakan AFP.

    Paus juga menyerukan perdamaian di Sudan yang sudah dilanda perang saudara yang brutal selama 20 bulan terakhir dan mengancam jutaan orang kelaparan.

    Dalam khotbah Misa Malam Natal 2024, Paus Fransiskus menyerukan umat manusia untuk berani mengubah sesuatu yang salah sebagai bentuk nyata dari harapan sehingga bisa berdampak pada dunia.

    Paus memimpin Misa Malam Natal yang berlangsung khidmat di Basilika Santo Petrus dan membuka Tahun Suci Katolik 2025. Natal tahun ini jadi natal ke-25 pemimpin umat Katolik Roma seluruh dunia itu.

    “Harapan adalah panggilan untuk tidak menunda, tertahan pada kebiasaan lama, atau berkubang dalam keadaan biasa-biasa saja atau bermalas-malasan,” kata Sri Paus.

    “Harapan memanggil kita… untuk tergerak dengan hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya,” lanjutnya.

    (AFP/end)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pesawat Jatuh di Kazakhstan, Puluhan Tewas-30 Orang Selamat

    Pesawat Jatuh di Kazakhstan, Puluhan Tewas-30 Orang Selamat

    Astana

    Saat ini terdapat informasi yang bertentangan mengenai jumlah orang di dalam pesawat naas itu. Kantor berita resmi Kazakhstan, Kazinform, melaporkan ada 105 penumpang dan lima awak di dalamnya.

    Namun kantor berita Tengrinews melaporkan, total hanya ada 67 orang penumpang dan awak di dalam pesawat tersebut.

    Berdasarkan informasi terkini pihak berwenang, sedikitnya tiga puluh orang dinyatakan selamat.

    Rekaman video yang belum bisa dipastikan keasliannya, menunjukkan pesawat terbakar saat menyentuh tanah dan mengepulkan asap hitam tebal.

    Orang-orang yang mengalami pendarahan dan cedera terlihat tertatih berusaha keluar dari bagian belakang badan pesawat yang masih utuh.

    Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan melaporkan, pemadam kebakaran telah berhasil memadamkan api.

    Para korban yang selamat, termasuk dua anak-anak, sedang dirawat di rumah sakit terdekat.

    Pendaratan darurat setelah tertabrak burung

    Pemerintah Kazakhstan juga menyatakan akan bekerja sama dengan Azerbaijan dalam penyelidikan jatuhnya pesawat tersebut.

    Otoritas penerbangan Rusia mengatakan, informasi awal menunjukkan bahwa pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat setelah pesawatnya ditabrak burung.

    Pesawat itu lepas landas dari ibu kota Azerbaijan, Baku, dan seharusnya terbang menuju ibu kota Chechnya, Grozny di Rusia. Namun bandara di kota itu ditutup karena kabut, sehingga pesawat dialihkan ke Makhachkala di Laut Kaspia.

    Sejauh ini belum ada informasi resmi mengenai penyebab kecelakaan tersebut. Menurut informasi tidak resmi, pesawat naas tersebut adalah Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines.

    ap/as (dpa, afp)

    (nvc/nvc)

  • Kecam Rusia yang Tetap Serang Ukraina di Hari Natal, Zelensky: Putin Tidak Manusiawi! – Halaman all

    Kecam Rusia yang Tetap Serang Ukraina di Hari Natal, Zelensky: Putin Tidak Manusiawi! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perayaan Hari Natal yang akrab kaitannya dengan kedamaian dan ketenangan sepertinya tak menyurutkan langkah Rusia untuk terus membombardir Ukraina.

    Hal ini terlihat dalam serangan teranyar Rusia di Hari Natal yang jatuh pada hari Rabu (25/12/2024).

    Tak peduli dengan perayaan Natal, Rusia melakukan serangan ke sistem energi dan beberapa kota di Ukraina dengan menggunakan rudal jelajah dan balistik serta drone pada hari Rabu tersebut.

    Akibat serangan tersebut, sebanyak setengah juta orang di wilayah Kharkiv kehilangan akses pemanas di tengah suhu musim dingin yang terus turun hingga beberapa derajat Celsius di atas nol.

    Serangan Rusia tersebut, juga membuat pemadaman listrik sementara terjadi di ibu kota Kyiv dan daerah lainnya.

    Dari angka korban jiwa, serangan tersebut, melukai setidaknya enam orang di kota Kharkiv di timur laut dan menewaskan satu orang di wilayah Dnipropetrovsk, menurut para gubernur setempat.

    Tindakan “tidak manusiawi” yang dilakukan pada Hari Natal tersebut pun mendapat kecaman keras dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

    “Hari ini, (Presiden Rusia Vladimir) Putin dengan sengaja memilih Hari Natal untuk menyerang. Apa ada orang yang bisa lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus drone serangan,” kata Zelensky pada hari Rabu.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa pihaknya melakukan serangan “besar-besaran” di Hari Natal.

    Pihak Rusia juga mengakui bahwa tujuan utama serangan mereka di Hari Natal dilakukan guna menyabotase fasilitas energi kritis yang mendukung kerja “kompleks industri militer” Kyiv.

    “Tujuan serangan ini tercapai. Semua fasilitas telah berhasil dihancurkan,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Militer Ukraina mengatakan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menjatuhkan 59 rudal Rusia dan 54 drone semalam dan pada Rabu pagi.

    AS dan Moldova Ikut Kecam Serangan Rusia di Hari Natal

    Menanggapi serangan Rusia di Hari Natal tersebut, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga mengaku ikut geram.

    Biden turut mengecam serangan yang disebutnya “keji” dan menyatakan telah meminta Departemen Pertahanan AS untuk mempercepat pengiriman bantuan militer baru kepada Kyiv.

    “Serangan ini memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin yang sangat mengancam keselamatan jaringan energinya.” ujar Biden, yang akan digantikan oleh Donald Trump bulan depan.

    Sementara itu di Moldova, negara tetangga barat Ukraina, juga turut mengecam Rusia.

    Hal ini terjadi karena rudal Rusia melanggar kedaulatan Moldova karena melintasi wilayah udaranya tanpa izin.

    Selain itu, beberapa serpihan drone serangan Rusia ke Ukraina tersebut juga jatuh di wilayahnya dan mengancam keselamatan warga Moldova.

    Presiden Moldova, Maia Sandu, mengatakan bahwa satu rudal Rusia melintasi wilayah udara negaranya selama serangan udara di Hari Natal tersebut.

    “Saat negara-negara kita merayakan Natal, Kremlin memilih jalan kehancuran dengan meluncurkan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina dan melanggar wilayah udara Moldova,” tulis Sandu di media sosial.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Biden Kecam Serangan Rusia ke Ukraina Saat Hari Natal

    Biden Kecam Serangan Rusia ke Ukraina Saat Hari Natal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam serangan rudal Rusia ke jaringan listrik Ukraina pada hari natal. Dia menuding Rusia sengaja memutus akses warga Ukraina dari listrik dan penghangat.

    Rusia sebelumnya melancarkan 170 rudal dan drone ke jaringan listrik Ukraina. Listrik di sejumlah wilayah terputus di sejumlah wilayah dan seorang pekerja tewas dalam serangan itu.

    “Tujuan serangan keterlaluan ini adalah memotong akses warga Ukraina terhadap panas dan listrik saat musim dingin dan untuk membahayakan keamanan jaringan listrik Ukraina,” kata Biden dilansir AFP, Rabu (25/12).

    “Saya telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina dan Amerika Serikat akan terus bekerja tanpa lelah memperkuat posisi Ukraina dalam pertahanan mereka menghadapi tentara Rusia,” ujae Biden.

    Pernyataan serupa juga disampaikan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Dia mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina di hari natal.

    “Saya memberi penghormatan terhadap ketangguhan masyarakat Ukraina dan kepemimpinan Presiden Zelensky dalam menghadapi serangan drone dan rudal dari mesin perang yang brutal dan berdarah milik Putin yang tak kenal jeda meski Natal,” ujar Starmer.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebur serangan Rusia itu tak berperikemanusiaan. Meski demikian, ia memastikan Ukraina tak gentar.

    “Kejahatan Rusia tak akan menghancurkan Ukraina dan tak akan merusak natal,” ungkap Zelensky.

    Serangan rudal dan drone ke jaringan listrik Ukraina adalah serangan besar ke-13 yang dilancarkan Rusia. Rusia menyebut lima orang di perbatasan Kursk dan Ossetia Utara tewas akibat serangan tersebut.

    Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan 58 dari 79 rudal yang ditembak Rusia. Namun, mereka gagal menghalau dua rudal balistik buatan Korea Utara, KN-23, yang diluncurkan Rusia.

    (dhf/end)

  • Isu Istri Gugat Cerai Bashar Assad Ditepis Rusia

    Isu Istri Gugat Cerai Bashar Assad Ditepis Rusia

    Jakarta

    Rusia membantah isu istri Presiden Suriah Bashar Al Assad yang digulingkan, Asma Al Assad, mengajukan cerai terhadap suaminya dan berencana meninggalkan Rusia. Rusia juga menepis isu itu yang dikatakannya tidak sesuai dengan kenyataan.

    Awalnya muncul beberapa laporan media yang mengatakan Asma al-Assad, yang lahir di Inggris, ingin mengajukan gugatan cerai dan meninggalkan Rusia, tempat keduanya diberikan suaka oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah pasukan anti-rezim menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada tanggal 8 Desember.

    Berdasarkan laporan media, Asma al-Assad telah menyatakan “ketidakpuasan” dengan kehidupannya di Moskow dan bermaksud untuk pindah ke London. Laporan itu lalu ditepis oleh Rusia yang menyebutnya tidak sesuai kenyataan.

    “Tidak, itu tidak sesuai dengan kenyataan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di ibu kota Rusia, Moskow, Rabu dilansir BBC dan Anadolu Ajansi (25/12/2024).

    Assad, yang merupakan pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus, mengakhiri rezim Partai Baath selama 61 tahun, yang telah berkuasa sejak tahun 1963.

    Rusia juga membantah laporan bahwa Assad telah dikurung di Moskow dan aset propertinya telah dibekukan.

    Rusia adalah sekutu setia rezim Assad dan menawarkan dukungan militer selama perang saudara.

    “Saya ingin memastikan bahwa dia adalah individu yang dikenai sanksi dan tidak diterima di Inggris,” kata David Lammy, saat berbicara di parlemen awal bulan ini.

    Dia menambahkan dia akan melakukan “segala yang saya bisa” untuk memastikan tidak ada anggota keluarga Assad yang “menemukan tempat di Inggris”.

    Asma al-Assad, 49 tahun, lahir di Inggris dari orang tua Suriah pada tahun 1975 dan dibesarkan di Acton, London barat.

    Dia pindah ke Suriah pada tahun 2000 pada usia 25 tahun dan menikah dengan suaminya hanya beberapa bulan setelah dia menggantikan ayahnya sebagai presiden.

    Selama 24 tahun menjadi ibu negara Suriah, Istri Assad menjadi bahan keingintahuan di media barat.

    (yld/yld)

  • Hamas Tuding Syarat Baru Israel Tunda Gencatan Senjata di Gaza

    Hamas Tuding Syarat Baru Israel Tunda Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hamas menuding Israel membuat syarat baru yang menunda gencatan senjata terkait serangan di Jalur Gaza. Namun, Hamas tidak merinci syarat yang diberlakukan oleh Israel.

    Sementara itu, Israel tak mengeluarkan pernyataan resmi apapun terkait hal tersebut.

    “Negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan terus berlanjut di Doha di bawah mediasi Qatar dan Mesir dengan cara yang serius… tetapi pendudukan telah menetapkan syarat baru mengenai penarikan (pasukan), gencatan senjata, tahanan, dan pemulangan orang-orang terlantar, yang telah menunda tercapainya kesepakatan,” kata Hamas dalam pernyatan mereka, dilansir AFP, Kamis (26/12).

    Pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas, yang dimediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS), telah berlangsung di Doha dalam beberapa hari terakhir.

    Negosiasi menghidupkan kembali harapan untuk kesepakatan gencatan senjata, tetapi ternyata sulit dicapai.

    Pada Senin (23/12), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada parlemen bahwa ada “beberapa kemajuan” dalam negosiasi dengan Hamas. Lalu, pada Selasa (24/12), perwakilan Israel diklaim telah kembali dari Qatar setelah “negosiasi yang signifikan”.

    Minggu lalu, Hamas dan dua kelompok militan Palestina lainnya, Jihad Islam dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa kesepakatan gencatan senjata lebih dekat dari sebelumnya asalkan Israel tidak memberlakukan persyaratan baru.

    Upaya untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera telah berulang kali gagal karena berbagai hambatan.

    Meskipun telah melakukan banyak perundingan tidak langsung, Israel dan Hamas hanya menyetujui satu gencatan senjata, yang berlangsung selama seminggu yaitu pada akhir tahun 2023.

    (tim/tsa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Episode Lanjutan Drama Politik Korea Selatan

    Episode Lanjutan Drama Politik Korea Selatan

    Jakarta

    Episode drama politik Korea Selatan terus berlanjut. Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, tidak menghadiri panggilan kedua oleh kejaksaan buntut darurat militer.

    Dirangkum detikcom dari Reuters, Kamis (26/12/2024), Yoon Suk Yeol, tidak menghadiri panggilan kedua oleh kejaksaan. Presiden yang sedang diskors tersebut sebelumnya tidak hadir dalam panggilan pertama.

    Yoon tidak hadir hingga pukul 10 pagi waktu setempat pada hari Natal seperti yang telah dijadwalkan oleh Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi. Yoon sebelumnya tidak hadir dalam panggilan pertamanya pada minggu lalu.

    Ketidakhadiran Yoon terhadap panggilan dan kegagalannya hadir dalam pemeriksaan telah memicu kritik dan seruan dari pihak oposisi untuk menangkapnya, dengan alasan kekhawatiran atas potensi penghancuran bukti.

    Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada 7 Desember, empat hari setelah deklarasi darurat militer, Yoon mengatakan bahwa ia tidak akan menghindari tanggung jawab hukum dan politik atas tindakannya.

    Yoon Dimakzulkan oleh Parlemen

    Foto: Presiden Korsel Yoon Suk Yeol membungkukkan badan saat meminta maaf kepada rakyatnya soal penetapan darurat militer (AFP PHOTO/SOUTH KOREAN PRESIDENTIAL OFFICE).

    Yoon dimakzulkan oleh parlemen pada 14 Desember atas penerapan darurat militer yang amat singkat. Sekarang Yoon harus menghadapi persidangan di Mahkamah Konstitusi untuk menentukan nasibnya.

    Mahkmah Konstitusi itu nantinya akan memutuskan apakah Yoon akan dicopot dari jabatannya atau dikembalikan ke kekuasaan kepresidenannya.

    Jaksa penuntut, polisi, dan kantor investigasi korupsi telah melakukan penyelidikan terhadap Yoon. Penyelidikan juga dilakukan terhadap pejabat lainnya.

    Penyelidikan dilakukan untuk mengajukan tuntutan atas pemberontakan, penyalahgunaan kekuasaan, atau kejahatan lainnya.

    Seorang pengacara yang menasihati Yoon mengatakan bahwa ia bersedia untuk menyampaikan pandangannya secara langsung selama proses hukum terkait dengan deklarasi darurat militer.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/whn)

  • Daftar Negara Tanpa Bandara, Apa Saja?

    Daftar Negara Tanpa Bandara, Apa Saja?

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bandara merupakan salah satu fasilitas penting yang ada di sebuah negara. Sebab, bandara berfungsi sebagai sarana mobilitas dari satu negara ke negara lain.

    Selain itu, bandara juga berfungsi sebagai pintu gerbang peradaban bagi suatu negara.

    Namun, ada juga beberapa negara di dunia yang tidak punya bandara. Negara-negara ini tidak punya bandara lantaran ukuran wilayahnya yang terlalu kecil.

    Berikut daftar negara yang tidak punya bandara seperti yang sudah dirangkum CNNIndonesia.com.

    Vatikan

    Vatikan merupakan salah satu negara terkecil di dunia. Negara ini hanya memiliki luas sebesar 2 hektare dan hanya memiliki penduduk sebanyak 800 jiwa.

    Luas wilayahnya yang kecil membuat Vatikan tidak bisa membangun fasilitas bandara. Sebab, tidak banyak ruang di negara ini yang bisa digunakan untuk pendaratan pesawat, demikian dikutip Times of India.

    Oleh karena itu, warga Vatikan yang ingin menggunakan pesawat untuk berpergian harus pergi ke bandara lain yang berada di Italia. Salah satu bandara di Italia yang biasanya digunakan oleh warga Vatikan adalah Bandara Ciampino.

    Monako

    Monako adalah negara terkecil ke-2 di dunia setelah Vatikan. Secara geografis, negara ini berbatasan langsung dengan Prancis di sebelah barat.

    Sama dengan Vatikan, Monako juga tidak punya fasilitas bandara yang bisa digunakan oleh warganya.

    Oleh karena itu, warga Monako biasanya menggunakan Bandara Nice Cote d’Azur yang notabenenya berada di Prancis.

    Selain itu, orang-orang dari negara lain yang ingin terbang ke Monako juga harus transit terlebih dahulu di bandara tersebut.

    San Marino

    San Marino merupakan negara tertua sekaligus terkecil di dunia. Secara geografis, seluruh wilayah negara ini dikelilingi oleh wilayah Italia.

    Karena luas wilayahnya yang kecil, negara ini juga tidak punya wilayah untuk membangun bandara.

    Meski begitu, orang-orang San Marino yang ingin berpergian ke luar negeri biasanya harus memanfaatkan bandara yang ada di Italia.

    Salah satu bandara di Italia yang kerap digunakan warga San Marino untuk berpergian adalah Bandara Rimini.

    Selain itu, Bandara lorence, Bologna, Venesia, dan Pisa juga kerap digunakan oleh warga Italia yang ingin pergi ke luar negeri.

    Bandara-bandara ini juga kerap digunakan oleh wisatawan yang ingin pergi ke San Marino untuk berbagai keperluan.

    Liechtenstein

    Liechtenstein juga tidak punya fasilitas bandara karena wilayahnya yang terlalu kecil. Dilansir CNN, negara ini hanya memiliki luas sebesar 160 kilometer persegi.

    Oleh karena itu, warga negara Liechtenstein kerap menggunakan bandara yang ada di Zurich, Swiss, jika mereka ingin pergi ke luar negeri.

    Untuk pergi ke bandara Zurich, jarak yang ditempuh adalah sejauh 120 kilometer jika menggunakan mobil atau bus.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Korsel Jadi Negara dengan Warga Lansia Terbanyak di Dunia

    Korsel Jadi Negara dengan Warga Lansia Terbanyak di Dunia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Korea Selatan menjadi negara dengan jumlah warga lansia terbanyak di dunia atau “super aged” society menyusul jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas semakin meningkat.

    Menurut data terbaru yang dirilis Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korsel pada Selasa (24/12), penduduk berusia 65 tahun ke atas di Korsel berjumlah 10,24 juta jiwa.

    Dengan data ini, satu dari lima warga Korsel berusia 65 tahun atau bahkan lebih tua. Jumlah tersebut sudah mencakup 20 persen populasi Korsel yang berjumlah 501 juta jiwa.

    Jika dianalogikan ke dalam bentuk perbandingan, berarti, ada 1 dari 5 warga di Korsel yang berusia lebih dari 65 tahun.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah membuat sebuah klasifikasi untuk menggambarkan usia penduduk di sebuah negara.

    Dikutip CNN, sebuah negara dengan lebih dari 7 atau 14 persen penduduk berusia 65 tahun atau lebih digolongkan sebagai negara “masyarakat lanjut usia.”

    Sementara itu, negara-negara dengan lebih dari 20 persen penduduk berusia 65 tahun atau lebih digolongkan sebagai negara “masyarakat lanjut usia super.”

    Dari semua klasifikasi tersebut, Korsel menjadi negara “masyarakat lanjut usia” karena punya lebih dari 14 persen penduduk yang berusia 65 tahun atau lebih.

    Korsel sendiri saat ini tengah menghadapi krisis populasi. Data terbaru menunjukkan jumlah angka kelahiran di Korsel menurun drastis sepanjang 2023.

    Saat itu, angka kelahiran di Korsel menurun menjadi hanya 0,72 persen. Penurunan ini menjadikan Korsel sebagai negara dengan jumlah kelahiran terkecil di dunia.

    Hal ini disebabkan oleh banyaknya jumlah wanita dan pria tua di Korsel yang sudah tidak memiliki tingkat kesuburan lagi.

    Menurut data terbaru, sekitar 22 persen wanita di Korsel telah berusia 65 tahun atau lebih. Sementara itu, proporsi pria di atas usia tersebut hampir 18 persen.

    Pemerintah Korsel juga sudah berupaya untuk mengatasi krisis populasi yang terjadi saat ini.

    Pada Mei lalu, Presiden Yoon Suk Yeol juga sudah menginstruksikan pemerintah untuk membuat kementerian khusus untuk meningkatkan jumlah populasi di Korsel.

    Sebab, saat itu, Yoon menganggap krisis populasi di Korsel sebagai “keadaan darurat nasional.”

    Sejumlah upaya lain, seperti voucher bayi, cuti ayah berbayar, hingga uang tunai bagi orang tua baru juga sudah dilakukan pemerintah Korsel guna meningkatkan angka kelahiran.

    Pada 2022, Korsel juga mengeklaim sudah menggelontorkan dana sebesar USD200 miliar atau Rp3,2 triliun untuk meningkatkan angka kelahiran.

    Namun, semua upaya tersebut dianggap gagal mendongkrak jumlah populasi di Korsel.

    (gas/rds)

    [Gambas:Video CNN]