Jenis Media: Internasional

  • Houthi Klaim Sukses Gempur Israel Pakai Rudal Hipersonik

    Houthi Klaim Sukses Gempur Israel Pakai Rudal Hipersonik

    Sanaa

    Kelompok pemberontak Houthi, yang bermarkas di Yaman, mengklaim pasukannya sukses menembakkan rudal balistik hipersonik ke wilayah Israel bagian tengah. Tel Aviv sebelumnya mengklaim telah menembak jatuh rudal yang diluncurkan dari Yaman.

    Houthi dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (26/12/2024), menyebut serangan rudal yang diluncurkan pasukannya ditargetkan terhadap area Tel Aviv pada Rabu (25/12) waktu setempat. Houthi mengklaim ada satu rudal balistik dan dua drone yang diluncurkan ke wilayah Israel.

    Disebutkan Houthi bahwa pasukan drone mereka melancarkan dua operasi militer menargetkan pusat komersial di Tel Aviv dan kota Ashkelon di selatan Israel.

    “Angkatan Bersenjata Yaman menargetkan target militer musuh Israel di area pendudukan Yaffa (sebutan untuk Tel Aviv) dengan menggunakan rudal balistik hipersonik tipe Palestine 2,” sebut sayap militer Houthi dalam pernyataannya.

    “Operasi tersebut telah berhasil mencapai tujuannya,” klaim Houthi dalam pernyataannya.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut rudal dari Yaman itu telah ditembak jatuh sebelum memasuki wilayahnya. Sedangkan salah satu drone, sebut militer Tel Aviv, “terjatuh di area terbuka” setelah sirene peringatan serangan udara berbunyi di wilayah Israel bagian selatan, dekat Jalur Gaza.

    Tidak ada laporan korban luka akibat rentetan serangan Houthi di wilayah Israel.

  • Mengenal Sejarah Hanukkah, Hari Raya Yahudi yang Tahun Ini Digelar Bersamaan dengan Natal – Halaman all

    Mengenal Sejarah Hanukkah, Hari Raya Yahudi yang Tahun Ini Digelar Bersamaan dengan Natal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fenomena menarik terjadi pada perayaan Natal di tahun 2024 ini.

    Hal ini terjadi karena perayaan Hanukkah yang merupakan hari raya Umat Yahudi diperingati pada saat bersamaan hari Natal, tanggal 25 Desember 2024, 

    Hari Hanukkah, juga dikenal sebagai Festival Cahaya, adalah perayaan dalam tradisi Yahudi yang berlangsung selama delapan hari berturut-turut.

    Tanggal perayaannya bervariasi setiap tahun karena mengikuti kalender Ibrani, yang berbasis bulan, dan bukan kalender Gregorian.

    Hanukkah dimulai pada tanggal 25 Kislev dalam kalender Ibrani.

    Dalam kalender Gregorian, ini biasanya jatuh pada akhir November hingga akhir Desember.

    Pada tahun 2024 sendiri, Hanukkah akan dimulai pada malam 25 Desember dan berakhir pada malam 2 Januari 2025.

    Karena jumlah hari di kalender Ibrani dan Gregorian berbeda, maka perayaan Natal dan Hanukkah yang bisa terjadi pada tanggal yang sama merupakan peristiwa langka.

    Guna mengenal lebih jauh terkait perayaan Hanukkah tersebut, berikut adalah penjelasan singkatnya.

    Sejarah Hari Raya Hanukkah

    Lighting of National Hanukkah Menorah, Washington (momondo.com)

    Sejarah Hanukkah berakar pada abad ke-2 SM, ketika bangsa Yahudi menghadapi penindasan yang keras di bawah kekuasaan Kekaisaran Seleukia yang menganut ajaran dewa Yunani.

    Raja Antiokhus IV Epifanes, penguasa Seleukia, melarang praktik agama Yahudi dan mendirikan altar bagi dewa Yunani, Zeus di wilayah Bait Suci di Yerusalem. 

    Dalam situasi ini, kelompok pemberontak Yahudi yang dipimpin oleh keluarga Makkabi bangkit untuk melawan.

    Setelah pertempuran panjang, pasukan Makkabi berhasil mengalahkan pasukan Seleukia dan merebut kembali wilayah Bait Suci. 

    Saat mereka ingin menyucikan kembali Bait Suci dan menyalakan menorah, mereka hanya menemukan sedikit minyak tanah murni yang diperkirakan hanya cukup untuk satu hari.

    Namun, secara ajaib,  jumlah minyak tanah yang sedikit itu dapat terus menyala selama delapan hari.

    Keajaiban ini menjadi inti perayaan Hanukkah.

    Tradisi Hanukkah

    Selama Hanukkah, keluarga Yahudi menyalakan satu lilin setiap malam hingga seluruh menorah menyala pada malam kedelapan. 

    Selain itu, perayaan ini juga diiringi dengan doa, lagu, dan kebiasaan seperti:

    Makan makanan yang digoreng dalam minyak, seperti latkes (panekuk kentang) dan sufganiyot (donat isi selai), untuk memperingati keajaiban minyak.
    Permainan dreidel, sebuah gasing empat sisi dengan huruf-huruf Ibrani yang melambangkan “Nes Gadol Haya Sham” (Keajaiban besar terjadi di sana).
    Memberikan hadiah atau uang (gelt) kepada anak-anak, yang kini sering digantikan dengan hadiah di era modern ini.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Misa Natal Ditemani Sirene Serangan Udara di Kyiv

    Misa Natal Ditemani Sirene Serangan Udara di Kyiv

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga tetap menghadiri Misa Pagi Natal meskipun sirene serangan udara menggema di langit Kyiv, Ukraina, pada Rabu (25/12).

    Rusia meluncurkan serangan rudal yang menargetkan sistem energi Ukraina dan beberapa kota lainnya.

    Serangan tersebut menewaskan satu orang di Dnipropetrovsk dan melukai enam orang lainnya.

    Akibatnya, pemadaman listrik terjadi di Kyiv, memengaruhi hingga setengah juta penduduk.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1037: Biden Sebut Serangan Rusia ke Ukraina di Hari Natal ‘Keterlaluan’ – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1037: Biden Sebut Serangan Rusia ke Ukraina di Hari Natal ‘Keterlaluan’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1037.

    Presiden AS, Joe Biden mengutuk serangan Rusia di Ukraina pada hari Natal.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia pada hari Natal sangat tidak manusiawi.

    Terjadi pemadaman listrik akibat rudal yang diluncurkan Rusia ke Ukraina.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengutuk serangan Rusia.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1037, dikutip dari TheGuardian:

    Biden Sebut Serangan Rusia di Ukraina pada Hari Natal Adalah Keterlaluan

    Presiden AS mengutuk keras serangan Rusia ke Ukraina pada pagi Natal, 25 Desember 2024.

    Biden menggambarkan serangan Rusia pada Hari Natal yang menargetkan infrastruktur energi sebagai ‘keterlaluan’.

    Ia mengecam serangan ini lantaran membuat terjadinya pemadaman listrik total di Ukraina.

    “Tujuan dari serangan keterlaluan ini adalah untuk memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin dan membahayakan keamanan jaringan listriknya,” kata Biden.

    Atas kejadian ini, Biden meminta Departemen Pertahanan AS untuk melanjutkan lonjakan pengiriman senjata ke Ukraina.

    Volodymyr Zelensky soal Serangan Rusia: Tidak Manusiawi

    Zelensky menyebut serangan tersebut “tidak manusiawi”.

    Ia menuduh Putin melancarkan serangan pada hari Natal ini secara sengaja.

    “Hari ini, Putin sengaja memilih Natal untuk menyerang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat nirawak serang,” kata Zelensky di Telegram.

    Pemadaman Listrik di Ukraina

    Kharkiv mengalami pemadaman listrik akibat serangan Rusia.

    Setengah juta orang tidak memiliki pemanas, dengan suhu hanya beberapa derajat Celsius di atas nol.

    Pemadaman listik juga terjadi di ibu kota Ukraina, Kiev.

    Namun Zelensky menegaskan bahwa serangan Rusia tidak akan merusak Natal warga Ukraina.

    “Kejahatan Rusia tidak akan menghancurkan Ukraina dan tidak akan merusak Natal,” kata Zelensky.

    Ukraina Klaim Berhasil Menembak Jatuh 59 Rudal Rusia

    Serangan Rusia di Ukraina diklaim menggunakan 79 rudal.

    Pertahanan udara Ukraina mengatakan bahwa pihaknya berhasil menghalau 59 dari 78 rudal yang ditembakkan Rusia.

    Tidak hanya itu, mereka mengklaim menggaglkan 54 dari 102 drone milik Rusia.

    PM Inggris Kutuk Serangan Rusia

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan mengutuk keras serangan Rusia di Ukraina pada hari Natal.

    “Saya mengutuk serangan yang sedang berlangsung terhadap infrastruktur energi Ukraina ini,” kata Starmer. 

    Kemudian ia juga memberikan pujian terhadap warga Ukraina dan Zelensky karena tetap menjalani Natal meskipun ada serangan dari Rusia.

    “Saya memberi penghormatan kepada ketahanan rakyat Ukraina, dan kepemimpinan Presiden Zelensky, dalam menghadapi serangan pesawat nirawak dan rudal lebih lanjut dari mesin perang Putin yang berdarah dan brutal tanpa henti bahkan di hari Natal,” katanya.

    Berbeda dengan Klaim Kiev, Anggota NATO Rumania Sebut Tak Terdeksi Rudal Rusia

    Menurut anggota NATO Rumania, pihaknya tidak mendeteksi rudal Rusia yang melintasi wilayah udaranya.

    Otoritas militer Rumania telah diberitahu oleh otoritas militer Ukraina bahwa, sekitar pukul 7:30 pagi, sebuah rudal pasukan Federasi Rusia, yang akan menghantam wilayah Chernivtsi di Ukraina, akan terbang melalui wilayah udara Republik Moldova dan, selama sekitar dua menit, juga melalui wilayah udara Rumania,” kata kementerian pertahanan.

    Ledakan Terjadi di Vladikavkaz Akibat Pecahan Puing Drone Ukraina

    Gubernur Ossetia Utara Rusia,  Sergei Menyailo mengatakan bahwa puing-puing yang jatuh dari drone Ukraina yang ditembak jatuh menyebabkan ledakan di pusat perbelanjaan di kota Vladikavkaz.

    Akibat insiden ini, satu orang wanita dilaporkan tewas.

    Seorang Warga Negara Australia Ditangkap 

    Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Australia telah menghubungi tentang kemungkinan penangkapan oleh tentara Rusia terhadap seorang warga negara Australia yang bertempur dengan pasukan Ukraina.

    Warga negara Australia tersebut diketahui bernama Oscar Jenkins.

    Ia ditangkap oleh tentara Rusia saat bertempur bersama pasukan Ukraina di wilayah Donbas. 

    Volodymyr Zelensky melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba

    Dalam panggilan telepon tersebut, Zelensky memberikan ucapan terima kasih atas bantuan tambahan yang diberikan oleh PM Jepang kepada Ukraina sebesar 3 miliar USD.

     Pemimpin Ukraina tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Jepang atas total $12 miliar dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan keuangan yang diberikan kepada Ukraina

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Eks Menhan Era Presiden Yoon Bela Darurat Militer: untuk Kewaspadaan

    Eks Menhan Era Presiden Yoon Bela Darurat Militer: untuk Kewaspadaan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pihak mantan menteri pertahanan Korea Selatan membela keputusan Presiden Yoon Suk Yeol yang mengumumkan darurat militer dan menyebabkan gejolak politik di negeri tersebut pada awal Desember 2024.

    Mantan menteri pertahanan Korea Selatan, Kim Yong Hyun, termasuk pihak yang diperiksa dengan tudingan pemberontakan terkait keputusan Presiden Yoon mengumumkan darurat militer.

    Kim termasuk pejabat pertama dari serangkaian pejabat Korea yang ditangkap dengan tuduhan tersebut. Reuters menyebut Kim berpeluang menjadi orang pertama yang menghadapi dakwaan atas tuduhan menjadi tokoh utama dalam deklarasi darurat militer.

    Menurut pengacara Kim dalam konferensi pers pada 26 Desember 2024, darurat militer enam jam tersebut adalah keputusan yang diperlukan untuk membasmi elemen-elemen anti-negara yang mengancam demokrasi negara itu.

    “Darurat militer diberlakukan untuk meningkatkan kewaspadaan, dan yang sangat jelas adalah tidak ada korban jiwa dan pasukan ditarik dengan tertib setelah darurat militer dicabut,” kata pengacara Yoo Seung-soo kepada wartawan.

    Yoo menyebut Presiden Yoon menolak upaya Kim untuk memberlakukan jam malam sebagai bagian dari darurat militer. Hal itu disebut sebagai bukti presiden tidak bermaksud mencelakai publik.

    Pengacara lainnya, Rhee Ha-sang, menyebut tuduhan pemberontakan terhadap Kim dan Yoon sebagai aksi “menggelikan” dan mengabaikan kewenangan presiden untuk memberlakukan darurat militer bila dianggap perlu.

    Reuters menyebut Kim sempat mencoba mengakhiri hidupnya pada 11 Desember lalu, setelah drama darurat militer yang kemudian menyebabkan Presiden Yoon dimakzulkan pada 14 Desember.

    Ia mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh atas kegaduhan akibat keputusan tersebut. Namun ia menilai bahwa penyelidikan terhadap dirinya dan presiden adalah aksi ilegal.

    Sementara itu, Presiden Yoon masih mengabaikan panggilan kedua kalinya dari tim investigasi gabungan terkait deklarasi darurat militer yang menimbulkan kegaduhan politik di Korea Selatan.

    Yoon tidak hadir di Kantor Penyelidikan Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) di Gwacheon, Rabu (25/12), seperti yang diminta hingga pukul 10.00 waktu Seoul.

    Ketidakhadiran Yoon tersebut menjadi yang kedua kalinya dilakukan mantan jaksa agung itu setelah pada 17 Desember 2024. Yoon menghadapi dakwaan sebagai pemimpin pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan melalui deklarasi darurat militer.

    (Reuters/end)

  • Gencatan Senjata Gaza Tertunda, Hamas-Israel Saling Menyalahkan

    Gencatan Senjata Gaza Tertunda, Hamas-Israel Saling Menyalahkan

    Gaza City

    Kelompok Hamas dan Israel saling menyalahkan dan saling melempar tudingan atas kembali tertundanya kesepakatan gencatan senjata untuk Jalur Gaza. Hal ini terjadi setelah kedua pihak sama-sama melaporkan adanya kemajuan dari perundingan dalam beberapa hari terakhir.

    Pembicaraan tidak langsung antara Hamas dan Israel, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS), telah berlangsung di Doha dalam beberapa hari terakhir. Berlanjutnya pembicaraan ini menghidupkan kembali harapan akan kesepakatan gencatan senjata yang sulit untuk diwujudkan di Jalur Gaza.

    Namun ternyata kesepakatan kembali gagal dicapai, dengan Hamas, seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (26/12/2024), menyebut Israel menetapkan persyaratan baru yang menunda kesepakatan.

    Sedangkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menuduh kelompok yang menguasai Jalur Gaza itu telah mengingkari pemahaman yang telah dicapai sebelumnya.

    “Perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan terus berlanjut di Doha, di bawah mediasi Qatar dan Mesir dengan cara yang serius… tapi pendudukan telah menetapkan persyaratan baru terkait penarikan pasukan, gencatan senjata, para tahanan dan pemulangan para pengungsi, yang telah menunda pencapaian kesepakatan yang ada,” sebut Hamas dalam pernyataannya.

    Hamas tidak menyebutkan lebih lanjut soal persyaratan baru dari Israel tersebut. Namun, Hamas mengklaim pihaknya menunjukkan fleksibilitas, dan bahwa perundingan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir bergerak ke arah yang serius.

    Israel belum memberikan pernyataan publik mengenai persyaratan baru dalam upaya menjamin pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.

  • Paus Fransiskus Beri Pesan Natal: Senjata Harus Diredam di Seluruh Dunia

    Paus Fransiskus Beri Pesan Natal: Senjata Harus Diredam di Seluruh Dunia

    Paus Fransiskus Beri Pesan Natal: Senjata Harus Diredam di Seluruh Dunia

  • Pesan Natal Paus Fransiskus: Seruan untuk Perdamaian di Ukraina dan Gaza – Halaman all

    Pesan Natal Paus Fransiskus: Seruan untuk Perdamaian di Ukraina dan Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus telah mendesak dunia untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan dalam pesan Natalnya pada Rabu (25/12/2024).

    Dalam pidatonya pada Hari Natal “Urbi et Orbi” (kepada kota dan dunia), menyerukan pembicaraan antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang.

    “Semoga suara senjata dibungkam di Ukraina yang dilanda perang!” kata Paus Fransiskus, dikutip dari Al-Arabiya.

    Menurut Paus Fransiskus, untuk menggelar negosiasi antara Ukraina dan Rusia dibutuhkan keberanian.

    “Gestur dialog dan pertemuan, untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi,” katanya.

    “Keberanian yang dibutuhkan untuk membuka pintu bagi negosiasi,” tambahnya.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya tak ingin terlibat dalam pembicaraan pedamaian tanpa pemulihan perbatasan Ukraina sebelum perang.

    Akan tetapi belakangan ini, Zelensky mulai melunak dan menginginkan perundingan segera terjadi.

    Paus Fransiskus juga menggunakan pesannya pada Hari Natal untuk membahas konflik di Timur Tengah.

    Pada pidatonya, ia mengatakan bahwa situasi di Gaza saat ini ‘sangat serius’.

    Oleh karena itu, ia menyerukan pembicaraan agar “pintu-pintu dialog dan perdamaian dibuka lebar-lebar”.

    “Saya memikirkan masyarakat Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat buruk,” katanya.

    Ia berharap, perdamaian di Gaza segera terjadi agar tak ada lagi korban jiwa dan para sandera bisa dibebaskan.

    “Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan perang,” tambahnya.

    Konflik telah berlangsung selama hampir 15 bulan, sementara upaya gencatan senjata yang berulang kali dilakukan menemui jalan buntu.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa lebih dari 45.361 warga Palestina telah tewas

    Sementara itu, Fransiskus membuka “pintu suci” Basilika Santo Petrus pada Malam Natal.

    Ini menandai dimulainya tahun Yubelium perayaan Katolik yang diperkirakan akan menarik lebih dari 30 juta peziarah ke Roma.

    Paus mengatakan tahun Yubelium seharusnya menjadi waktu bagi setiap individu, dan semua orang serta negara untuk menjadi peziarah harapan, untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan, dikutip dari Yahoo News.

    Fransiskus juga mengatakan bahwa sekaranglah saatnya untuk meruntuhkan semua tembok pemisah.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus

  • Sirene Berbunyi Tandai Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

    Sirene Berbunyi Tandai Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Suara sirene peringatan tsunami berbunyi di Banda Aceh, Aceh, pada Kamis (26/12) pagi sebagai tanda resmi peringatan 20 tahun tsunami dahsyat dari Samudera Hindia pada 2004.

    Diberitakan AFP, peringatan resmi itu dimulai di Masjid Raya Banda Aceh berupa menyalakan sirene peringatan selama tiga menit, dimulai pada pukul 07.58 WIB, waktu yang sama saat tsunami 2004 menghantam Aceh.

    AFP menyebut peringatan tersebut berlangsung emosional. Setelah sirene peringatan berbunyi, masyarakat yang berkumpul melanjutkan dengan doa bersama sebagai awal dari berbagai peringatan yang digelar di banyak lokasi provinsi itu.

    Para korban yang selamat dan keluarga korban meninggal dan hilang juga mendatangi pemakaman massal korban tsunami Aceh. Mereka mengenang momen mengerikan yang terjadi 20 tahun lalu dan merenggut harta, benda, dan kerabat mereka.

    “Saya pikir itu kiamat,” kata Hasnawati, seorang guru berusia 54 tahun, saat mengunjungi masjid yang rusak karena tsunami.

    “Minggu pagi itu kami sekeluaga, semua tertawa bersama, tiba-tiba bencana melanda dan semuanya lenyap. Saya tidak dapat menggambarkannya dengan kata-kata,”

    AFP melaporkan peringatan 20 tahun tsunami Samudera Hindia juga digelar melalui sejumlah upacara keagamaan di Sri Lanka, India, dan Thailand, beberapa negara yang ikut menjadi korban tsunami 2004.

    Pada 26 Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 skala Richter pecah di ujung barat Sumatera yang menghasilkan serangkaian gelombang besar di Samudera Hindia dan menghantam pesisir pantai 14 negara, dari Indonesia hingga Somalia.

    Gelombang itu bahkan mencapai ketinggian 30 meter, menyapu nyaris bersih pemukiman, penduduk, hingga wisatawan yang sedang merayakan momen libur natal dan akhir pekan sekaligus.

    Gelombang dari dasar laut itu melaju dengan kecepatan dua kali lebih cepat dari kereta cepat, melintasi seluruh bagian Samudera Hindia hanya dalam beberapa jam.

    Tsunami tersebut menerjang tanpa didahului peringatan tsunami. Namun meskipun sebagian negara memiliki teknologi tersebut dan berfungsi, jeda waktu untuk menyelamatkan diri sangatlah sempit.

    Tercatat, sebanyak 226.408 orang meninggal dunia akibat tsunami tersebut di seluruh negara. Indonesia menjadi negara paling terdampak, yakni setidaknya 160 ribu orang meninggal dunia. Kala itu, Aceh tak memiliki sistem peringatan dini.

    “Saya berharap kita tidak akan pernah mengalaminya lagi,” kata Nilawati yang kini berusia 60 tahun. “Rasanya seperti baru terjadi kemarin. Setiap kali saya mengingatnya, rasanya seperti semua darah mengalir keluar dari tubuh saya.”

    “Anak-anak, istri, ayah, ibu, semua saudara saya hanyut,” kata Baharuddin Zainun, seorang nelayan 70 tahun yang selamat dari bencana. “Tragedi yang sama juga dirasakan oleh orang lain. Kami merasakan hal yang sama.”

    Di Sri Lanka, korban jiwa akibat tsunami mencapai 35 ribu orang. Sementara itu, para korban selamat dan keluarga berkumpul untuk mengenang 1.000 orang meninggal saat tsunami menghantam kereta yang tengah melaju kala itu.

    Upacara keagamaan singkat diadakan bersama keluarga korban di sana. Sementara upacara Buddha, Hindu, Kristen, dan Muslim juga diselenggarakan untuk mengenang para korban di seluruh negara pulau Asia Selatan itu.

    Sementara itu di Thailand, acara peringatan tidak resmi diperkirakan akan menyertai upacara peringatan pemerintah. Tsunami 2004 menelan 5.000 korban jiwa di negara itu, dengan lebih dari separuhnya adalah wisatawan asing.

    Sebuah hotel di provinsi Phang Nga mengadakan pameran tsunami, pemutaran film dokumenter, dan pengenalan kesiapsiagaan bencana dan langkah-langkah ketahanan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga kemanusiaan.

    Hampir 300 orang tewas di tempat yang jauh seperti Somalia, serta lebih dari 100 orang di Maladewa dan puluhan di Malaysia dan Myanmar.

    (AFP/end)

    [Gambas:Video CNN]

  • Perayaan Natal yang Sunyi di Bethlehem Saat Perang Gaza Belum Berakhir

    Perayaan Natal yang Sunyi di Bethlehem Saat Perang Gaza Belum Berakhir

    Tepi Barat

    Kota kelahiran Yesus, Bethlehem, selalu menjadi pusat perayaan Natal. Namun dua tahun terakhir, penduduk kota kecil di Tepi Barat ini tak merasakan semangat Natal akibat perang berkepanjangan di Gaza.

    Tidak banyak orang mengunjungi Bethlehem pada jam-jam yang biasanya sibuk dengan perayaan Natal. Dekorasi yang biasanya membuat jalanan semarak juga tidak terlihat.

    Pohon Natal raksasa yang biasanya berdiri tegak di depan Gereja Kelahiran yang dibangun persis di tempat kelahiran Yesus, menurut keyakinan umat Kristen.

    Ini adalah kali kedua Bethlehem tak merayakan suka cita hari kelahiran Yesus sejak perang di Gaza dimulai Oktober 2023 silam.

    Umat Kristen Palestina hanya menghadiri ibadah dan acara-acara keluarga.

    “Seharusnya ini menjadi momen kebahagiaan dan selebrasi,” ujar pendeta Lutheran setempat, Munther Isaac.

    “Namun, Bethlehem adalah kota yang berduka dan bersolidaritas dengan saudara-saudara kami di Gaza.”

    Ibadah menjelang Natal juga difokuskan ke situasi bencana di Gaza.

    Pendeta Munther Isaac menyalakan lilin di dekat instalasi yang memperlihatkan sosok melambangkan bayi Yesus tergeletak di tengah reruntuhan gua menjelang Natal di Gereja Evangelis Lutheran, di Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel 25 November 2024 (Reuters)

    “Sulit dipercaya Natal telah tiba lagi dan genosida belum berhenti,” ujar Isaac dalam khotbahnya.

    “Para pembuat kebijakan membiarkan ini semua terjadi. Bagi mereka, Palestina tidak ada nilainya.”

    Israel berkeras menyangkal genosida di Gaza. Para hakim di pengadilan tinggi PBB masih belum mengeluarkan putusan atas tudingan genosida yang diajukan Afrika Selatan.

    Penderitaan warga Palestina tercermin dari sebuah palungan yang dipasang di Gereja Kelahiran, Bethlehem, pada perayaan Natal 2023 silam (Getty Images)

    Banyak umat Kristen di Bethlehem merasa putus asa. Mereka berpendapat komunitas Kristen di seluruh dunia gagal untuk angkat bicara.

    Komunitas Kristen Palestina yang jumlahnya kecil memiliki ikatan yang erat antar satu sama lain.

    Ini artinya banyak warga Tepi Barat yang memiliki sanak saudara dan teman-teman di Gaza.

    “Ibu saya bilang apa yang kita lihat di televisi bahkan tidak menangkap satu persen dari apa yang sebenarnya terjadi,” ujar pakar teologi, Dr Yousef Khouri, yang berasal dari Kota Gaza.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Kedua orang tua Khouri dan adik perempuannya masih ada di Gaza.

    Mereka dan ratusan umat Kristen lainnya mencari perlindungan di dua gereja Gaza selama 14 bulan terakhir.

    “Seperti penduduk Gaza umumnya, mereka juga dibuat kelaparan. Mereka juga nyaris tidak tidur akibat bombardir.”

    “Drone-drone ada di atas mereka setiap saat dan layanan medis begitu minim,” imbuhnya.

    “Kami kehilangan begitu banyak sahabat dan sanak saudara.”

    Di Gaza, lebih dari 45.000 orang tewas akibat perang berkepanjangan setelah kelompok milisi Hamas menyerang Israel bagian selatan (Getty Images)

    Kendati jumlah korban jiwa ini bersumber dari data kementerian kesehatan Hamas, PBB dan pihak-pihak lain menilai data ini dapat dipercaya.

    Serangan 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang, baik warga Israel maupun warga asing. Sementara 250 orang lainnya menjadi sandera Hamas.

    Sejalan dengan perang di Gaza, ketegangan pun meningkat di Tepi Barat.

    Israel mengeluarkan pembatasan-pembatasan baru terhadap pergerakan orang-orang Palestina.

    Israel juga membatalkan puluhan ribu izin para pekerja yang biasanya menyeberang ke Yerusalem atau kawasan pendudukan Yahudi setiap harinya.

    Baca juga:

    Perekonomian pun berada dalam keadaan sulit, khususnya di Bethlehem yang bergantung pada wisatawan.

    Sektor pariwisata hampir seluruhnya mati. Para pemandu hanya bisa termangu di Gereja Kelahiran atau memberi makan burung-burung dara.

    “Kalau ada wisatawan, semua orang akan bekerja baik itu di perhotelan, transportasi, akomodasi, dan lain-lain,” ujar Abdullah, salah satu pemandu wisata.

    “Begitu turis tidak ada, maka Bethlehem pun kehilangan nyawa.”

    “Saya bangkrut! Tidak ada bisnis! Lebih dari satu tahun kami tinggal di rumah,” ujar Adnan Subah, penjual cinderamata di Jalan Bintang.

    “Anak laki-laki saya bekerja sebagai pemandu wisata di gereja. Tapi sekarang dia dan semua anak saya diam di rumah. Tidak ada pekerjaan, bisnis, dan turis.”

    Banyak dari keluarga Kristen dan Muslim yang bermigrasi dalam satu tahun terakhir.

    Penduduk Palestina khawatir akan masa depan mereka di tengah ancaman kekerasan yang tiada hentinya.

    Selain itu, perluasan permukiman terus menerus terjadi di tempat-tempat dimana warga Palestina telah lama mengupayakan sebuah negara merdeka.

    Baca juga:

    Namun suatu komunitas di Bethlehem, Palestine Lions Club, berusaha membuat perbedaan: mengemas makanan bagi yang membutuhkan.

    Tidak ada bantuan pemerintah di sini. Para relawan mengumpulkan sumbangan secara mandiri, termasuk dari para diaspora.

    “Natal menyerukan semangat memberi, kasih sayang, dan sukacita,” ujar Wael Shaer, kepala Palestine Lions Club.

    “Kami berharap paket-paket ini bisa memberikan sedikit harapan dan sukacita kepada keluarga-keluarga di daerah kami.”

    Wael mengirim bingkisan pertama untuk seorang perempuan yang tinggal di apartemen terdekat.

    Suaminya sakit dan kehilangan pekerjaan.

    Dengan penuh rasa terima kasih, perempuan itu membuka parsel yang diberikan kepadanya. Dia juga menerima amplop berisi uang tunai.

    Dia dan Wael saling bertukar ucapan selamat hari Natal dan harapan tahun depan yang damai.

    “Misi tercapai!” kata Wael.

    “Menebarkan sedikit keceriaan pada Natal.”

    Yolande Knell melaporkan dari Bethlehem

    Baca juga:

    (nvc/nvc)