Jenis Media: Internasional

  • Kapal Kargo Rusia Tenggelam di Laut Mediterania, Pemilik Tuding Karena Serangan Teroris – Halaman all

    Kapal Kargo Rusia Tenggelam di Laut Mediterania, Pemilik Tuding Karena Serangan Teroris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –– Pemilik kapal kargo berbendera Rusia yang tenggelam di laut Mediterania pada 24 Desember 2024 lalu karena ulah teroris.

    Media di Rusia menyebutkan pemilik kapal kargo kering tersebut mengatakan bahwa kapal tersebut tenggelam akibat serangan teroris. 

    Tiga ledakan terjadi di sisi kanan Ursa Mayor yang menyebabkan tenggelamnya kapal tersebut di antara perairan Spanyol dan Aljazair.

    Menurut informasi resmi, kapal tersebut membawa dua derek untuk pelabuhan, masing-masing seberat 380 ton, dan penutup palka untuk kapal pemecah es ke Vladivostok. 

    Sebelumnya, dari tahun 2017 hingga 2022, kapal tersebut mengirimkan kargo untuk militer Rusia di Suriah.

    Dua awak kapal hilang. 14 orang berhasil diselamatkan. Semuanya warga Rusia.

    The Guardian mengungkapkan, Ursa Major tenggelam saat berlayar melalui perairan internasional antara Spanyol dan Aljazair, menyebabkan dua awak kapal hilang.

    Pemiliknya, Oboronlogistika – sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan kementerian pertahanan Rusia – mengatakan pada hari Rabu bahwa tiga ledakan di sisi kanan kapal menyebabkan tenggelamnya kapal tersebut.

    Perusahaan tersebut menggambarkan insiden tersebut sebagai “aksi terorisme”, tetapi tidak menyebutkan siapa yang mungkin bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Ursa Major sepanjang 142 meter adalah kapal terbesar yang dioperasikan oleh Oboronlogistika dan memiliki kapasitas kargo 1.200 ton. Baik kapal maupun pemiliknya dikenai sanksi oleh AS pada tahun 2022 karena hubungan mereka dengan militer Rusia.

    Layanan penyelamatan laut Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal tersebut pertama kali mengirimkan panggilan darurat pada Senin pagi ketika berada di lepas pantai tenggara Spanyol dalam cuaca buruk, melaporkan bahwa kapal tersebut miring dan sekoci penyelamat telah diluncurkan.

    Moskow mengatakan 14 dari 16 awak kapal telah diselamatkan dan dibawa ke Spanyol, tetapi dua awak masih hilang.

    Kapal tersebut dilaporkan sedang dalam perjalanan menuju Vladivostok di timur jauh Rusia, membawa dua derek untuk pelabuhan yang masing-masing seberat 380 ton.

    Pejabat Rusia belum mengomentari klaim yang menunjukkan adanya kecurangan dalam tenggelamnya kapal tersebut.

    Juru bicara angkatan laut Ukraina Dmytro Pletenchuk mengatakan pada Selasa bahwa Rusia menghadapi “masalah sistemik” dalam memelihara armadanya tetapi tidak memberikan indikasi bahwa Kyiv terlibat dalam insiden tersebut.

    Melalui serangkaian serangan pesawat nirawak dan roket, Ukraina telah secara signifikan melemahkan kemampuan angkatan laut Moskow di Laut Hitam, membatasi operasinya dalam perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.

    Namun, Kyiv belum menargetkan kapal Rusia mana pun di luar Laut Hitam dan keterlibatan apa pun dalam penenggelaman Ursa Major akan menandai perubahan taktik yang signifikan.

    Hancurnya Ursa Major terjadi beberapa hari setelah kapal tanker Rusia yang membawa produk minyak tenggelam di Laut Hitam, yang menyebabkan bencana ekologi.

    Armada minyak Rusia telah dikenai sanksi berat oleh negara-negara barat sejak Kremlin memerintahkan invasi skala penuh ke negara itu pada Februari 2022.

    Akibatnya, Moskow terpaksa menggunakan apa yang disebut armada tanker hantu, yang sering kali tidak terawat dengan baik dan tidak cocok untuk perairan terbuka, untuk mengangkut minyak dan menghindari sanksi.

     

  • Muncul Spekulasi Rusia Tak Sengaja Tembak Jatuh Azerbaijan Airlines

    Muncul Spekulasi Rusia Tak Sengaja Tembak Jatuh Azerbaijan Airlines

    Jakarta, CNN Indonesia

    Muncul spekulasi jika pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan dalam rute perjalanan dari Baku ke Kota Grozny, Rusia ditembak secara ‘tak sengaja’ oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Dikutip dari Euronews yang memperoleh informasi dari sumber resmi yang terkait dengan investigasi kecelakaan pesawat ini mendapatkan kesaksian dari penumpang selamat.

    Penumpang tersebut mendengar ledakan diikuti oleh pecahan peluru menghantam pesawat serta merusak badan pesawat saat mendekati kota Grozny di Rusia.

    Informasi yang diperoleh Euronews ini sesuai dengan laporan berita dari saluran berita internasional AnewZ yang berbasis di Azerbaijan.

    AnewZ mengutip blogger militer Rusia yang mengeklaim “kerusakan pada pesawat menunjukkan pesawat mungkin secara tidak sengaja terkena serangan sistem rudal pertahanan udara.”

    Kota Grozny sedang dipertahankan dengan ketat oleh Rusia di tengah perang melawan Ukraina.

    Terpisah, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang alasan di balik kecelakaan pesawat tersebut. Namun, ia mengatakan cuaca telah memaksa pesawat untuk berubah dari jalur yang direncanakan.

    “Informasi yang diberikan kepada saya adalah bahwa pesawat tersebut mengubah jalurnya antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana pesawat tersebut jatuh saat mendarat,” kata Aliyev dalam konferensi pers.

    Jika spekulasi kabar ini terkonfirmasi, insiden ini akan berkorelasi dengan jatuhnya pesawat MH17 yang ditembak jatuh dengan rudal oleh pasukan yang didukung Rusia di Donbas pada tahun 2014 lalu.

    (rzr/bac)

  • Oposisi Resmi Ajukan Mosi Pemakzulan Plt Presiden Korsel, Ini Alasannya

    Oposisi Resmi Ajukan Mosi Pemakzulan Plt Presiden Korsel, Ini Alasannya

    Seoul

    Oposisi Korea Selatan (Korsel) telah secara resmi mengajukan mosi pemakzulan terhadap Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Han Duck Soo, yang menggantikan Presiden Yoon Suk Yeol yang telah dimakzulkan parlemen.

    Mosi pemakzulan ini, seperti dilansir AFP, Kamis (26/12/2024), diajukan setelah Han menolak untuk menyetujui penunjukan hakim-hakim baru untuk Mahkamah Konstitusi (MK) Korsel guna menuntaskan proses pencopotan Yoon dari jabatannya.

    Korsel dilanda krisis politik ketika Yoon, yang dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Presiden Korsel usai dimakzulkan parlemen, mengumumkan penetapan darurat militer secara mengejutkan pada awal Desember lalu.

    Buntut dari tindakannya itu, Yoon dicopot dari jabatannya oleh parlemen Korsel pada 14 Desember lalu yang secara bulat menyetujui pemakzulannya. Namun masih dibutuhkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memperkuat keputusan parlemen dan menyelesaikan proses pemakzulan terhadap Yoon.

    Tapi Han yang menjabat sebagai Plt Presiden Korsel menolak untuk menyetujui penunjukan tiga calon hakim untuk mengisi posisi total sembilan hakim Mahkamah Konstitusi. Penolakan Han ini pada dasarnya menghambat proses untuk mencopot Yoon dari jabatannya.

    Oleh karena itu, Partai Demokrat, sebagai oposisi utama di Korsel, kini berupaya untuk juga memakzulkan Han.

    “Kami telah mengajukan mosinya… dan akan melaporkannya ke sidang pleno hari ini,” ucap salah satu anggota parlemen Korsel, Park Sung Joon, saat berbicara kepada wartawan di gedung Majelis Nasional Korsel pada Kamis (26/12) waktu setempat. Dia merujuk pada tindakan terhadap Han.

  • Perempuan Ada di Garis Depan Protes Darurat Militer Korsel

    Perempuan Ada di Garis Depan Protes Darurat Militer Korsel

    Seoul

    Saat pengunjuk rasa berhadapan dengan tentara bersenjata di luar Majelis Nasional Korea Selatan pada malam tanggal 3 Desember, terlihat jelas bahwa sesuatu yang tidak terduga sedang terjadi. Tak lama setelah Presiden Yoon Suk Yeol muncul di televisi untuk mengumumkan darurat militer, warga mulai berdatangan memprotes langkah itu. Ada yang berbeda dalam perlawanan warga kali ini.

    Massa kelihatan bergerak menyanyikan lagu-lagu K-pop favorit sepanjang malam. Mereka terus bernyanyi sampai pagi sambil mengangkat plakat protes terhadap Yoon dan deklarasi darurat militer. Di garis depan protes ada banyak perempuan.

    Beberapa perkiraan media menunjukkan sekitar 40 persen demonstran adalah perempuan dalam kelompok usia dari belasan hingga 40-an. Analis mengatakan, generasi perempuan baru ini mungkin siap untuk memainkan peran yang lebih besar dalam menetapkan agenda dan haluan negara.

    “Perempuan secara historis merupakan orang luar dalam wacana politik,” kata Hyobin Lee, profesor politik dan etika di Universitas Nasional Chungnam.

    “Proporsi politisi perempuan di Korea Selatan sangat rendah, dengan hanya 17,1% anggota Majelis Nasional adalah perempuan.”

    “Hal ini mencerminkan pengucilan perempuan yang mengakar kuat dalam politik,” katanya kepada DW. “Bahkan ada pepatah Korea kuno, ‘Jika ayam berkokok, rumah tangga akan runtuh,’ yang menyiratkan bahwa perempuan tidak boleh menyuarakan pendapat dalam masalah politik.”

    Yoon ingin redam gerakan feminisme

    Kaum pria berusia 20-an dan 30-an selama ini yang mendorong kemenangan presiden Yoon Suk Yeol pada bulan Mei 2022. Selama kampanye pemilu presiden, Yoon menentang apa yang disebutnya “gelombang feminisme” dan berjanji untuk menghapus Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga. Setelah terpilih, Yoon segera menghapus kuota gender.

    “Karena kebijakannya, banyak perempuan — terutama perempuan muda — tidak mendukung Yoon dalam pemilihan presiden. Memang ada ketidaksukaan, ada jurang pemisah antara laki-laki dan perempuan dalam kelompok usia ini selama beberapa tahun,” katanya kepada DW.

    “Secara budaya laki-laki lebih aktif [di depan publik] dalam masyarakat Korea Selatan dan harus bersaing dengan laki-laki lain untuk mendapatkan pekerjaan. Tetapi sekarang, lebih banyak perempuan yang memasuki dunia kerja, akibatnya persaingan itu menjadi lebih ketat,” katanya.

    “Banyak laki-laki juga kesal karena mereka harus berdinas wajib militer, sementara perempuan tidak harus melakukannya.”

    Perempuan menemukan suara mereka

    Profesor Hyobin Lee meyakini, generasi baru perempuan Korea Selatan punya rasa percaya diri lebih besar, dan mereka tidak akan mau kembali ke situasi masa lalu.

    “Generasi ini belum pernah mengalami protes seperti yang terjadi pada tahun 1980-an,” katanya.

    “Bagi generasi ini, protes adalah hal baru, dan mereka mulai menerimanya sebagai cara untuk mengekspresikan suara mereka,” kata Lee.

    “Itu menjadi alat untuk mengekspresikan diri.”

    Dia yakin perubahan itu akan bertahan lama. “Perempuan sejak dulu mungkin tidak berada di garis depan kegiatan politik atau sosial, tapi mereka selalu bekerja tanpa lelah untuk masyarakat dan negara dari balik layar,” katanya.

    “Namun, generasi muda berbeda. Mereka tumbuh tanpa mengalami diskriminasi gender yang nyata dan terbiasa mengekspresikan diri. Jika generasi ini terus tumbuh dan menegaskan suara mereka, saya yakin ada potensi yang signifikan untuk partisipasi dan representasi perempuan yang lebih besar.”

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘Presiden Yoon Dimakzulkan, Pemimpin Partai Berkuasa Korsel Mundur’:

    (nvc/nvc)

  • 14 Polisi Suriah Tewas Disergap Sisa-sisa Pasukan Rezim Bashar al-Assad – Halaman all

    14 Polisi Suriah Tewas Disergap Sisa-sisa Pasukan Rezim Bashar al-Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintahan baru Suriah mengatakan 14 petugas polisi tewas dalam sebuah penyergapan yang dilakukan oleh pasukan yang setia kepada rezim sebelumnya di pedesaan Kegubernuran Tartous pada Kamis (26/12/2024).

    Penyergapan itu terjadi di tengah protes dan pemberlakuan jam malam di daerah lain, mewakili kerusuhan terbesar sejak penggulingan mantan Presiden Bashar al-Assad Lebih pada 8 Desember lalu.

    “10 petugas polisi juga terluka di tangan sisa-sisa rezim sebelumnya,” kata Menteri Dalam Negeri Suriah yang baru, Muhammad Abdel Rahman di Telegram, Kamis.

    Dia berjanji untuk menyerang dengan tangan besi terhadap siapa pun yang berusaha merusak keamanan Suriah dan kehidupan rakyatnya.

    Sebelumnya, media resmi Suriah melaporkan polisi memberlakukan jam malam pada malam hari di Homs setelah kerusuhan di kota tersebut terkait dengan demonstrasi yang menurut penduduk dipimpin oleh anggota sekte Alawi dan sekte Muslim Syiah di negara tersebut.

    Beberapa warga mengatakan demonstrasi tersebut terkait dengan tekanan dan kekerasan dalam beberapa hari terakhir terhadap kelompok Alawi, sebuah sekte yang telah lama dianggap setia kepada Bashar al-Assad.

    Media resmi menyebutkan jam malam diberlakukan selama satu malam, mulai Rabu (25/12/2024) pukul enam sore hingga pukul delapan pagi pada hari Kamis (26/12/2024).

    Pemerintahan baru telah berulang kali berjanji untuk melindungi kelompok agama minoritas, yang khawatir kekuatan oposisi yang berkuasa akan berusaha menerapkan gaya pemerintahan konservatif.

    Demonstrasi terbatas juga terjadi di daerah lain di atau dekat pantai Suriah, tempat sebagian besar anggota sekte Alawi tinggal, termasuk kota Tartous, seperti diberitakan Al Araby.

    Demonstrasi tersebut terjadi hampir bersamaan dengan tersebarnya sebuah video di media sosial yang menunjukkan kebakaran di dalam kuil bagian atas di kota Aleppo, dengan elemen berjalan di dalamnya.

    Setelah Bashar al-Assad dan keluarganya kabur ke Rusia, para pejabat dan pasukan yang menjadi kaki tangannya dulu di Suriah kini masih berada di Suriah dan menjadi incaran pengadilan.

    Jatuhnya Rezim Assad di Suriah

    Rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah HTS mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sebelumnya, HTS memulai serangannya terhadap militer rezim Assad pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

    Setelah digulingkan, Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia, tempat mereka memperoleh suaka.

    Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada 2015.

    Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

    Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Tidak ada WNI di Pesawat Azerbaijan yang Jatuh di Kazakhstan

    Tidak ada WNI di Pesawat Azerbaijan yang Jatuh di Kazakhstan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengonfirmasi bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang dalam pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan.

    “Hingga saat ini tidak ada informasi penumpang WNI dalam pesawat Azerbaijan Airline yg jatuh di Kazakhstan kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha mengutip Antara, Kamis (26/12).

    Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang membawa 69 orang dari Grozny, Rusia, tersebut, dilaporkan jatuh tiga kilometer dari Bandara Aktau, demikian menurut Kementerian Keadaan Darurat Kazakhstan.

    Pihak Azerbaijan Airlines menyatakan bahwa pesawat tersebut diduga jatuh karena bertabrakan dengan sekawanan burung saat mengudara.

    “Menyusul jatuhnya pesawat milik Azerbaijan Airlines di Aktau, Kejaksaan Agung Azerbaijan telah memulai penyelidikan pidana berdasarkan pasal 262.3 dan 314.3 (KUHP Azerbaijan),” demikian pernyataan kejaksaan Azerbaijan.

    Kejaksaan Azerbaijan turut menyebut bahwa departemen penyelidikannya telah diinstruksikan untuk memulai penyelidikan awal.

    Berbeda dengan pihak maskapai, media Rusia melaporkan bahwa pesawat tidak dapat mendarat di Grozny karena serangan drone Ukraina. Pilot kemudian mengalihkan penerbangan ke Kota Makhachkala, tetapi kondisi kabut memaksa pilot meminta izin mendarat di Aktau.

    Sementara itu, Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Andriy Kovalenko menyampaikan di Telegram bahwa pesawat tersebut diduga ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Sementara itu, dari 69 penumpang pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh tersebut, 42 di antaranya adalah WN Azerbaijan, sementara 16 lainnya WN Rusia, enam WN Kazakhstan, dan tiga lainnya merupakan WN Kyrgyzstan.

    Pusat kedaruratan kementerian tersebut juga menyatakan, 29 penumpang selamat dari kecelakaan tersebut dan telah dievakuasi ke rumah sakit.

    (tim/DAL)

  • Masinis Bunuh Diri Saat Bertugas, Layanan Kereta Api di Prancis Kacau

    Masinis Bunuh Diri Saat Bertugas, Layanan Kereta Api di Prancis Kacau

    Paris

    Seorang masinis kereta di Prancis nekat mengakhiri nyawanya saat sedang bertugas pada malam Natal. Akibatnya, layanan kereta api di negara tersebut mengalami penundaan secara luas pada masa-masa yang sangat sibuk untuk perjalanan akhir tahun.

    Operator kereta api Prancis SNCF, seperti dilansir AFP, Kamis (26/12/2024), melaporkan bahwa sekitar 3.000 penumpang terkena dampak penundaan layanan kereta api antara ibu kota Paris dan wilayah Prancis bagian tenggara yang dimulai pada Selasa (24/12) dan berlanjut hingga Rabu (25/12) waktu setempat.

    Dilaporkan bahwa sekitar 10 kereta berkecepatan tinggi (TGV) mengalami penundaan hingga lima jam pada Selasa (24/12) setelah ada insiden bunuh diri seorang masinis pada malam Natal, waktu yang sangat sibuk untuk perjalanan.

    Kantor kejaksaan di area Melun, sebelah tenggara Paris, mengatakan kepada AFP bahwa sang masinis tampaknya nekat melompat dari kereta yang sedang melaju. Jenazah sang masinis ditemukan di dekat rel kereta setempat.

    Tanpa masinis yang mengoperasikan kendali kereta, sebut SNCF dalam pernyataannya, prosedur darurat otomatis kereta mulai diberlakukan, yang menyebabkan kereta berhenti.

    Penyelidikan terhadap insiden bunuh diri itu sedang berlangsung.

  • Erdogan Ancam Militan Kurdi di Suriah: Letakkan Senjata Atau Dikubur!

    Erdogan Ancam Militan Kurdi di Suriah: Letakkan Senjata Atau Dikubur!

    Ankara

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melontarkan ancaman terbaru untuk militan Kurdi di Suriah, yang dianggap sebagai bagian dari milisi terlarang yang mengobarkan pemberontakan terhadap Ankara selama puluhan tahun.

    Erdogan, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (26/12/2024), menyerukan militan Kurdi di Suriah untuk segera meletakkan senjata mereka atau akan “dikuburkan” bersama senjata mereka.

    “Para pembunuh separatis harus memilih untuk mengucapkan selamat tinggal pada senjata mereka, atau mereka akan dikuburkan di tanah Suriah bersama dengan senjata-senjata mereka,” ucap Erdogan saat berbicara kepada para anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa.

    “Kita akan memberantas organisasi teroris yang berupaya membangun dinding darah antara kita dengan saudara-saudara kita,” sebutnya.

    Pernyataan itu disampaikan Erdogan saat Suriah kini dikuasai pasukan pemberontak yang didukung Turki, yang berhasil menggulingkan rezim pemerintahan Bashar al-Assad pada awal bulan ini.

    Usai rezim Assad tumbang, otoritas Ankara berulang kali mendesak agar milisi YPG Kurdi segera dibubarkan. Turki menegaskan bahwa kelompok itu tidak memiliki tempat dalam masa depan Suriah.

    Faksi-faksi utama Kurdi di Suriah berada dalam posisi tidak menguntungkan sejak pergantian kepemimpinan terjadi di negara tersebut.

    Lihat juga Video ‘Heboh Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Pidato di KTT D-8’:

  • Pasukan Rusia Kerahkan ‘Pengebom Bunuh Diri’, Menyusup ke Posisi Pertahanan Ukraina di Kurakhovo – Halaman all

    Pasukan Rusia Kerahkan ‘Pengebom Bunuh Diri’, Menyusup ke Posisi Pertahanan Ukraina di Kurakhovo – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Kondisi pertahanan Ukraina di kota Kurakhovo, Donetsk, Ukraina timur makin genting.

    Selain sejumlah permukinan telah dikuasai oleh prajurit Vladimir Putin, mereka juga berhasil menyusup ke seluruh posisi pertahanan Kiev di kota yang terletak di barat daya Donetsk dan 40 kilometer selatan gudang logistik Pokrovsk tersebut.

    Pasukan ‘pengebom bunuh diri’ dikerahkan menyusup memasuki wilayah yang dikuasai Ukraina dengan membawa ranjau untuk meledakkan gedung lokasi tentara Kiev bertahan. 

    Komando kelompok operasional-strategis “Khortytsya” mengakui tiga wilayah terbaru dikuasai Rusia yaitu Dalniy, Dachniy, dan Uspenovka.

    “Kelompok penyerang musuh berusaha terus menyusup ke formasi tempur kami. Posisi individu pasukan pertahanan telah hilang. Musuh terus mengumpulkan pasukan untuk serangan berikutnya,” demikian pernyataan Khortytsya dikutip oleh Strana pada Kamis (26/12/2025).

    Khortytsya menyebut prajurit Rusia terus maju mendesak mereka. “Saat ini kami sedang mengidentifikasi dan terus bertempur untuk mengalahkan mereka,” demikian lapor Khortytsia.

    Sementara informasi publik, Deep State, Ukraina berusaha merebut posisi di jalan raya sebelah barat Velyka Novosyolka, sementara jalan yang datang dari utara sudah dikuasai musuh.

    Menurut informasi yang tersedia, situasi yang paling sulit adalah di wilayah utara Novosyolka (Novy Komar) dan selatan (Neskuchnoye). Dengan demikian, pemukiman itu tinggal selangkah lagi dari pemblokiran di dua arah utama.

    Dilaporkan bahwa Rusia “berusaha memasuki Novy Komar dengan infanteri, untuk mengisi desa itu agar bisa mendapatkan pijakan” di sana.

    DS juga menulis bahwa setelah menduduki desa Storozhyevo dan Blagovatnoye, personel militer Rusia mengerahkan pasukan ke wilayah itu untuk mengumpulkan dan maju lebih jauh.

    “Titik berikutnya yang menjadi perhatian musuh adalah Neskuchnoye,” demikian laporan halaman publik tersebut, seraya menambahkan bahwa tentara Rusia juga berupaya maju menuju jalan raya Gulyaipole-Bolshaya Novosyolka.

    Mengenai sisi timur Velikaya Novosyolka, di sini, menurut DS, Rusia dengan cepat menggali benteng dan mengisinya dengan infanteri.

    Sementara Nazar Voloshyn, juru bicara unit militer Khortytsia, dikutip dari Ukrinform mengatakan, Rusia tak lagi melakukan serangan frontal.

    Mereka kini mencoba memutus logistik Angkatan Bersenjata Ukraina dan dengan sengaja menghancurkan pembangunan perkotaan.

    Tank Ukraina mempertahankan Donetsk dari serangan Rusia (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina via Ukrinform)

    “Pertempuran terus berlanjut di wilayah perkotaan Toretsk, Kurakhove, dan Chasiv Yar. Para penjajah telah meninggalkan taktik menyerbu permukiman secara langsung. Mereka mencoba memblokir jalur transportasi dan memutus logistik dari para pembela kami,” kata Voloshyn.

    Menurutnya, para penjajah juga dengan sengaja menghancurkan pembangunan perkotaan dengan bantuan “pembom bunuh diri”.

    “Telah dipastikan bahwa di sektor Kurakhove dan di kota Kurakhove mereka telah menemukan dan menggunakan taktik berikut: mereka menemukan “pembom bunuh diri” yang membawa ranjau anti-tank dan, mencoba menerobos tembakan para pembela kita, melemparkan ranjau-ranjau ini ke dalam gedung-gedung. Dengan cara ini, mereka menghancurkan gedung-gedung perkotaan dan menyebabkan kehancuran,” kata Voloshyn.

    Seperti yang dilaporkan Ukrinform sebelumnya, Pasukan Pertahanan Ukraina menangkis 30 serangan di sektor Kurakhove kemarin. Pertempuran terus berlanjut di Kurakhove di wilayah perkotaan. (Tribunnews.com/Strana/Ukrinform)

  • Houthi Klaim Sukses Gempur Israel Pakai Rudal Hipersonik

    Houthi Klaim Sukses Gempur Israel Pakai Rudal Hipersonik

    Sanaa

    Kelompok pemberontak Houthi, yang bermarkas di Yaman, mengklaim pasukannya sukses menembakkan rudal balistik hipersonik ke wilayah Israel bagian tengah. Tel Aviv sebelumnya mengklaim telah menembak jatuh rudal yang diluncurkan dari Yaman.

    Houthi dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (26/12/2024), menyebut serangan rudal yang diluncurkan pasukannya ditargetkan terhadap area Tel Aviv pada Rabu (25/12) waktu setempat. Houthi mengklaim ada satu rudal balistik dan dua drone yang diluncurkan ke wilayah Israel.

    Disebutkan Houthi bahwa pasukan drone mereka melancarkan dua operasi militer menargetkan pusat komersial di Tel Aviv dan kota Ashkelon di selatan Israel.

    “Angkatan Bersenjata Yaman menargetkan target militer musuh Israel di area pendudukan Yaffa (sebutan untuk Tel Aviv) dengan menggunakan rudal balistik hipersonik tipe Palestine 2,” sebut sayap militer Houthi dalam pernyataannya.

    “Operasi tersebut telah berhasil mencapai tujuannya,” klaim Houthi dalam pernyataannya.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut rudal dari Yaman itu telah ditembak jatuh sebelum memasuki wilayahnya. Sedangkan salah satu drone, sebut militer Tel Aviv, “terjatuh di area terbuka” setelah sirene peringatan serangan udara berbunyi di wilayah Israel bagian selatan, dekat Jalur Gaza.

    Tidak ada laporan korban luka akibat rentetan serangan Houthi di wilayah Israel.