Jenis Media: Internasional

  • Berita Foto : Menelusuri Keindahan Kota Es di Harbin China – Halaman all

    Berita Foto : Menelusuri Keindahan Kota Es di Harbin China – Halaman all

    Harbin sebuah kota di timur laut China, kembali menjadi tuan rumah Festival Es dan Salju Harbin yang terkenal di dunia menampilkan keindahan es.

    Tayang: Jumat, 27 Desember 2024 10:23 WIB

    AFP/STR

    Foto yang diambil pada 21 Desember 2024 ini menunjukkan pemandangan dari udara orang-orang yang mengunjungi Festival Dunia Es dan Salju Harbin di Harbin, provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut. – Festival tahunan edisi ke-26 secara resmi dibuka pada tanggal 21 Desember di Harbin, yang juga dikenal sebagai “Kota Es”. (Photo by AFP) / China OUT / CHINA OUT 

    TRIBUNNEWS.COM – Kota Harbin di Provinsi Heilongjiang, China, kembali menjadi tuan rumah bagi salah satu acara musim dingin terbesar dan paling menakjubkan di dunia, Festival Es dan Salju Harbin.

    Foto yang diambil pada 21 Desember 2024 ini menunjukkan orang-orang yang mengunjungi Festival Dunia Es dan Salju Harbin di Harbin, provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut. – Festival tahunan edisi ke-26 secara resmi dibuka pada tanggal 21 Desember di Harbin, yang juga dikenal sebagai “Kota Es”. (Photo by AFP) / China OUT / CHINA OUT (AFP/STR)

    Festival yang terkenal dengan instalasi seni es raksasa dan pemandangan salju yang menakjubkan ini kembali menarik ribuan wisatawan dari seluruh dunia.

    Foto yang diambil pada 21 Desember 2024 ini menunjukkan pemandangan dari udara orang-orang yang mengunjungi Festival Dunia Es dan Salju Harbin di Harbin, provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut. – Festival tahunan edisi ke-26 secara resmi dibuka pada tanggal 21 Desember di Harbin, yang juga dikenal sebagai “Kota Es”. (Photo by AFP) / China OUT / CHINA OUT (AFP/STR)

    Pengunjung dapat menyaksikan keindahan salju dan es yang disulap menjadi patung dan struktur raksasa yang penuh warna, yang menampilkan desain dari berbagai budaya, sejarah, serta imajinasi kreatif para seniman.

    Foto yang diambil pada 21 Desember 2024 ini menunjukkan pemandangan dari udara orang-orang yang mengunjungi Festival Dunia Es dan Salju Harbin di Harbin, provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut. – Festival tahunan edisi ke-26 secara resmi dibuka pada tanggal 21 Desember di Harbin, yang juga dikenal sebagai “Kota Es”. (Photo by AFP) / China OUT / CHINA OUT (AFP/STR)

    Salah satu daya tarik utama festival ini adalah Patung Es Raksasa yang dibangun menggunakan es alami dari Sungai Songhua.

    Foto yang diambil pada 21 Desember 2024 ini menunjukkan orang-orang yang mengunjungi Festival Dunia Es dan Salju Harbin di Harbin, provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut. – Festival tahunan edisi ke-26 secara resmi dibuka pada tanggal 21 Desember di Harbin, yang juga dikenal sebagai “Kota Es”. (Photo by AFP) / China OUT / CHINA OUT (AFP/STR)

    Patung-patung ini bisa mencapai ketinggian lebih dari 20 meter, dan beberapa di antaranya bahkan diterangi dengan lampu berwarna-warni yang menciptakan pemandangan magis di malam hari.

    Foto yang diambil pada 21 Desember 2024 ini menunjukkan pengunjung bermain di seluncuran es di Festival Dunia Es dan Salju Harbin di Harbin, provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut. – Festival tahunan edisi ke-26 secara resmi dibuka pada tanggal 21 Desember di Harbin, yang juga dikenal sebagai “Kota Es”. (Photo by AFP) / China OUT / CHINA OUT (AFP/STR)

    Salah satu bagian paling spektakuler adalah Taman Es Dunia yang menampilkan replika bangunan terkenal.

    Foto yang diambil pada 21 Desember 2024 ini menunjukkan orang-orang yang mengunjungi Festival Dunia Es dan Salju Harbin di Harbin, provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut. – Festival tahunan edisi ke-26 secara resmi dibuka pada tanggal 21 Desember di Harbin, yang juga dikenal sebagai “Kota Es”. (Photo by AFP) / China OUT / CHINA OUT (AFP/STR)

    Para pria mengerjakan patung es pada Pameran Seni Patung Salju Internasional Sun Island ke-37 di Harbin, di provinsi Heilongjiang, timur laut Tiongkok, pada 25 Desember 2024. (Photo by AFP) / China OUT / CHINA OUT (AFP/STR)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Dugaan Azerbaijan Airlines Kena Rudal Rusia: Banyak Lubang di Pesawat

    Dugaan Azerbaijan Airlines Kena Rudal Rusia: Banyak Lubang di Pesawat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah lubang besar ditemukan di ekor pesawat Azerbaijan Airlines, menguatkan dugaan bahwa kapal terbang itu jatuh akibat diserang.

    Foto-foto dan video yang beredar luas menunjukkan lubang-lubang menganga lebar di bagian belakang pesawat jenis Embraer 190 tersebut.

    Warganet pun menilai lubang itu kemungkinan disebabkan oleh serpihan rudal yang meledak tak jauh dari badan pesawat. Netizen percaya pesawat penerbangan 8243 itu telah ditembak jatuh oleh serangan udara, demikian dilaporkan Anadolu Agency.

    Dugaan ini muncul setelah pesawat Azerbaijan Airlines dengan rute penerbangan Baku (Azerbaijan) ke Grozny (Rusia) gagal mendarat di ibu kota Chechnya, Rusia, pada Rabu (25/12).

    Pesawat itu justru mendarat di Kota Aktau, Kazakhstan, dengan tubuh pesawat hancur usai menubruk landasan pacu dan terbakar.

    Sejumlah pakar penerbangan menyatakan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines kemungkinan telah ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.

    Seorang pejabat AS juga mengatakan kepada Reuters bahwa ada indikasi awal sistem anti-pesawat Rusia menyerang pesawat tersebut.

    Ketika dikonfirmasi oleh BBC, kantor kejaksaan di Baku menyatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.

    Sejumlah sumber dari pemerintah Azerbaijan sementara itu mengonfirmasi kepada Euronews bahwa rudal permukaan-ke-udara Rusia bertanggung jawab atas kecelakaan ini.

    Menurut sumber-sumber pemerintah tersebut, terdapat aktivitas drone di atas Kota Grozny ketika pesawat penerbangan 8243 mengudara. Sistem pertahanan udara Rusia lantas menembak pesawat tersebut seiring dengan operasinya terhadap drone.

    Rudal itu pun diduga meledak di samping pesawat dan pecahan pelurunya mengenai penumpang.

    Para sumber mengatakan pilot sempat berupaya meminta pendaratan darurat ke bandara Rusia mana pun, namun tak diberikan izin.

    Pesawat yang terkena pecahan proyektil rudal itu pun diperintahkan terbang melintasi Laut Kaspia menuju Kota Aktau di Kazakhstan.

    Sumber-sumber pemerintah Azerbaijan mengatakan kepada outlet internasional yang berbasis di Baku AnewZ bahwa rudal itu ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S.

    Menurut laporan BBC, komite investigasi yang terdiri dari otoritas Azerbaijan dan Kazakhstan tampaknya sudah memiliki bukti untuk ini namun menunggu Rusia untuk mengumumkannya terlebih dulu.

    Azerbaijan diduga tak ingin membuat Presiden Rusia Vladimir Putin kesal dengan menyalahkan Kremlin sehingga menunggu agar Rusia yang mengakuinya.

    Insiden ini menewaskan 38 orang dari total 67 penumpang termasuk awak kabin.

    Pemerintah Azerbaijan telah memperingati hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk mengenang para korban kecelakaan.

    (blq/bac)

  • 29 Orang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines, Maskapai Puji Aksi Heroik Pilot – Halaman all

    29 Orang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines, Maskapai Puji Aksi Heroik Pilot – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Maskapai penerbangan Azerbaijan Airlines memuji tindakan heroik dua pilot yang berhasil melakukan pendaratan darurat di Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024).

    Mengutip PEOPLE, kedua pilot tersebut termasuk di antara 38 orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut.

    Saat ini, penyebab kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan.

    Berbicara kepada wartawan setelah insiden pada Hari Natal tersebut, Presiden Azerbaijan Airlines, Samir Rzayev, memuji tindakan para pilot yang berhasil menyelamatkan 29 orang lainnya di dalam pesawat.

    “Sayangnya, dua pilot berpengalaman kami dan seorang kru kehilangan nyawa dalam kecelakaan itu,” kata Rzayev, menurut laporan dari kantor berita Azerbaijan Report dan Business Insider.

    “Kepahlawanan mereka tidak akan pernah terlupakan.”

    “Meskipun kecelakaan tragis ini membawa duka mendalam bagi bangsa kita, dedikasi para kru yang dengan gagah berani melaksanakan tugas hingga detik-detik terakhir, serta prioritas mereka terhadap keselamatan penumpang, akan selalu tercatat dalam sejarah.”

    Kedua pilot tersebut bernama Captain Igor Kshnyakin, dan co-pilot Aleksandr Kalyaninov.

    Azerbaijan Airlines menjelaskan, pesawat Embraer 190 mereka, yang terbang dalam rute Baku (Azerbaijan)-Grozny (Rusia), melakukan pendaratan darurat sekitar dua mil dari Kota Aktau, Kazakhstan.

    Spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Issa Tazhenbayev / AFP) (AFP/ISSA TAZHENBAYEV)

    Pada saat kecelakaan, pesawat tersebut membawa 67 orang, termasuk 62 penumpang dan lima awak pesawat.

    “Kontak sudah dilakukan dengan otoritas Kazakhstan, dan bantuan operasional yang diperlukan sedang diberikan oleh badan penyelamat darurat Kazakhstan di lokasi kejadian,” demikian pernyataan Azerbaijan Airlines.

    Maskapai tersebut juga menegaskan bahwa para korban selamat sudah menerima bantuan medis.

    Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, turut memberikan komentar mengenai tragedi tersebut.

    “Saya berdoa agar Allah memberikan ampunan kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat ini,” ujarnya.

    “Saya menyampaikan belasungkawa dan doa agar keluarga serta orang-orang terkasih mereka diberi kekuatan dan kesabaran.”

    “Ini adalah tragedi besar, sebuah kehilangan yang mendalam bagi rakyat Azerbaijan.”

    Aliyev mengatakan bahwa sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini.

    Penyebab Kecelakaan

    Berdasarkan informasi yang ia terima, Aliyev menjelaskan bahwa pesawat tersebut mengubah rute karena cuaca buruk dan mulai menuju bandara Aktau di Kazakhstan, tempat kecelakaan terjadi saat pendaratan.

    Sementara itu, pejabat Ukraina dan pakar penerbangan berspekulasi bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh tembakan antipesawat dari Rusia, sebagaimana dilaporkan oleh The Wall Street Journal.

    “Video reruntuhan dan kondisi keamanan wilayah udara di barat daya Rusia menunjukkan kemungkinan bahwa pesawat itu terkena tembakan antipesawat,” kata Matt Borie, kepala intelijen di perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions, kepada surat kabar tersebut.

    Dalam sebuah postingan di X, Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, menyebut adanya dugaan keterlibatan Rusia dalam insiden tersebut.

    “Pagi ini, pesawat Embraer 190 milik maskapai Azerbaijan, yang terbang dari Baku ke Grozny, ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia,” tulis Kovalenko.

    “Namun, mengakui hal ini tidak nyaman bagi pihak tertentu, jadi akan ada upaya untuk menutupinya, termasuk dengan menyembunyikan lubang-lubang di bagian pesawat yang masih tersisa.”

    “Ada juga rekaman video dari dalam pesawat saat penerbangan, yang memperlihatkan kerusakan pada rompi pelampung dan bagian lainnya.”

    “Rusia seharusnya menutup wilayah udara di atas Grozny tetapi gagal melakukannya,” lanjut Kovalenko.

    “Pesawat tersebut dialihkan ke Kazakhstan alih-alih melakukan pendaratan darurat segera di Grozny, untuk menyelamatkan nyawa.”

    Dalam gambar selebaran yang dirilis oleh kementerian situasi darurat Kazakhstan, spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Handout / Kazakhstan’s emergency situations ministry / AFP) (AFP/HANDOUT)

    Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan kepada wartawan bahwa karena penyelidikan masih berlangsung.

    “Tidaklah tepat untuk membuat spekulasi sebelum ada kesimpulan resmi,” ujarnya.

    “Kami jelas tidak akan membuat hipotesis, dan orang lain pun seharusnya tidak melakukannya,” kata Peskov, sebagaimana dilaporkan oleh NBC News.

    Aliyev juga mengingatkan untuk tidak membuat spekulasi terlalu dini mengenai penyebab kecelakaan.

    “Ada video yang memperlihatkan kecelakaan pesawat tersebut di media dan media sosial, dan semua orang bisa menontonnya. Namun, penyebab pasti kecelakaan belum diketahui,” ujarnya.

    “Ada berbagai teori yang muncul, tetapi saya yakin masih terlalu dini untuk membahasnya.”

    “Masalah ini perlu diselidiki dengan cermat.”

    Rzayev, Presiden Azerbaijan Airlines, menyatakan bahwa kotak hitam pesawat telah ditemukan.

    Ia juga mengatakan bahwa pesawat tersebut telah menjalani pemeriksaan menyeluruh pada bulan Oktober dan lulus dari pemeriksaan teknis.

    Pilot pesawat tersebut telah mencatat lebih dari 15.000 jam terbang, menurut laporan dari Report.

    “Para korban selamat akan segera dipulangkan ke negara ini,” kata Rzayev kepada wartawan.

    “Jenazah korban yang meninggal akan dipulangkan dalam dua hari ke depan.”

    “Semoga Tuhan mengasihani mereka yang meninggal, dan kami berdoa agar para korban selamat segera pulih.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Azerbaijan Airlines Jatuh Diduga Gegara Rudal Rusia, Moskow Buka Suara

    Azerbaijan Airlines Jatuh Diduga Gegara Rudal Rusia, Moskow Buka Suara

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rusia segera buka suara menanggapi sejumlah klaim bahwa pesawat Azerbaijan Airlines jatuh pada Rabu (25/12) karena rudal dari negara itu.

    Moskow membantah tegas bahwa pihaknya menembak pesawat Azerbaijan Airlines dengan rudal hingga mengakibatkan kapal terbang itu jatuh.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak mungkin menembakkan rudal ke pesawat komersial yang membawa penumpang sipil.

    “Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini dan tidak seorang pun boleh melakukan ini,” kata Peskov di Moskow.

    “Mengajukan hipotesis apa pun sebelum hasil investigasi keluar adalah hal yang salah,” ucap dia.

    Sejumlah pakar penerbangan sebelumnya menyatakan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines kemungkinan telah ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.

    Seorang pejabat AS juga mengatakan kepada Reuters bahwa ada indikasi awal sistem anti-pesawat Rusia menyerang pesawat jenis Embraer 190 itu.

    Ketika ditanya oleh BBC, kantor kejaksaan di Baku menyatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.

    Sejumlah sumber dari pemerintah Azerbaijan sementara itu mengonfirmasi kepada Euronews bahwa rudal Rusia bertanggung jawab atas kecelakaan di Kota Aktau, Kazakhstan, ini.

    Menurut sumber-sumber pemerintah tersebut, ada aktivitas drone di atas Kota Grozny ketika pesawat penerbangan 8243 mengudara. Rudal permukaan-ke-udara Rusia lantas menembak pesawat tersebut seiring dengan operasinya terhadap drone.

    Rudal itu pun meledak di samping pesawat dan pecahan pelurunya mengenai penumpang.

    Para sumber mengatakan pilot sempat berupaya meminta pendaratan darurat ke bandara Rusia mana pun namun tak diberikan izin.

    Pesawat yang telah rusak karena terkena pecahan peluru itu pun diperintahkan terbang melintasi Laut Kaspia menuju Kota Aktau di Kazakhstan.

    Sumber-sumber pemerintah Azerbaijan mengatakan kepada outlet internasional yang berbasis di Baku AnewZ bahwa rudal itu ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S.

    Komite investigasi yang terdiri dari pejabat Azerbaijan dan Kazakhstan tampaknya sudah memiliki bukti untuk ini namun menunggu Rusia untuk mengumumkannya lebih dulu.

    Azerbaijan diduga tak ingin membuat Presiden Rusia Vladimir Putin kesal dengan menyalahkan Kremlin sehingga menunggu agar Rusia yang mengakuinya, demikian dilansir dari BBC.

    Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12) pagi.

    Pesawat itu seharusnya terbang dari Baku ke Kota Grozny namun mengalihkan rutenya ke lepas pantai timur Laut Kaspia. Maskapai sebelumnya beralasan pesawat dialihkan karena kabut tebal.

    Insiden ini menewaskan 38 orang dari total 67 penumpang termasuk awak kabin. Sekitar 28 orang selamat dari kecelakaan ini.

    Pemerintah Azerbaijan telah memperingati hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk mengenang para korban kecelakaan.

    (blq/bac)

  • Sanaa dan Hodeidah Diserbu Serangan Udara Israel, Konflik dengan Houthi Makin Panas – Halaman all

    Sanaa dan Hodeidah Diserbu Serangan Udara Israel, Konflik dengan Houthi Makin Panas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Kamis (26/12/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap target militer kelompok Houthi di Yaman, Middle East Eye melaporkan.

    Tel Aviv mengklaim operasi tersebut sebagai balasan atas serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok tersebut terhadap Israel.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Gideon Saar, mengonfirmasi bahwa serangan ini merupakan tanggapan terhadap serangan Houthi yang berkelanjutan sejak 7 Oktober 2023, termasuk peluncuran rudal dan pesawat nirawak ke Israel.

    Saar menambahkan bahwa Israel tidak akan menoleransi agresi tersebut, meskipun dilakukan oleh kelompok yang beroperasi sejauh 2.000 kilometer dari Israel, lapor Tass.

    Ia juga menyebut Houthi sebagai “inti dari poros kejahatan Iran.”

    Dalam serangan Kamis ini, IDF menyerang beberapa lokasi di Yaman, termasuk Bandara Internasional Sanaa, tiga pelabuhan, dan dua pembangkit listrik di Hodeidah.

    Media yang berafiliasi dengan Houthi, Almasirah, melaporkan bahwa serangan ini menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan 11 orang lainnya terluka.

    Di antara lokasi yang diserang oleh IDF adalah pembangkit listrik Hezyaz dan Ras Kanatib, serta infrastruktur militer di pelabuhan Hodeidah, Salif, dan Ras Kanatib.

    Jurnalis Yaman, Hussain al-Bukhaiti, melaporkan kepada Al Jazeera bahwa serangan di Bandara Sanaa menargetkan salah satu menara kontrol bandara, yang mengakibatkan gangguan pada operasi bandara tersebut.

    Ia juga menyebut bahwa semua serangan Israel, baik terhadap Yaman maupun Gaza, dianggap sebagai eskalasi oleh pasukan Yaman, dan ada kemungkinan tentara Yaman akan membalas dengan serangan besar terhadap Israel.

    Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya mengatakan bahwa serangan terhadap Houthi baru saja dimulai dan akan terus berlanjut sampai “pekerjaan selesai.”

    Dikutip dari Al Jazeera, Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel bertekad untuk memotong kelompok yang terkait dengan Iran.

    Ia menyatakan bahwa Israel lebih memilih untuk “berbuat lebih banyak dan berbicara lebih sedikit” dalam merespons serangan-serangan ini.

    Serangan-serangan Houthi terhadap Israel telah berlangsung sejak Oktober 2023.

    Eskalasi meletus setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel 7 Oktober 2023.

    Sejak itu, kelompok Houthi mengklaim bahwa serangan mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina.

    Sebelumnya, kelompok Houthi juga menargetkan kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden.

    Selain serangan pada Kamis ini, Israel juga telah meluncurkan serangan udara terhadap Sanaa dan Hodeidah pada minggu sebelumnya.

    Operasi pekan lalu dilaporkan menewaskan sembilan orang dan merusak beberapa infrastruktur penting.

    Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah memperingatkan bahwa Yaman akan “membayar harga” atas serangan-serangan yang dilakukan oleh Houthi terhadap Israel.

    Serangan terbaru ini terjadi setelah serangan rudal Houthi pada hari Rabu (25/12/2024), yang menyebabkan cedera pada 16 orang di Tel Aviv, yang semakin memperburuk ketegangan antara Israel dan Houthi.

    Israel menganggap serangan Houthi ini sebagai ancaman serius terhadap stabilitas dan keamanan regional, serta terhadap jalur pelayaran internasional yang dilalui oleh kapal-kapal dari berbagai negara.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Pesawat Bos WHO Kena Rudal Israel yang Hatam Bandara Yaman

    Pesawat Bos WHO Kena Rudal Israel yang Hatam Bandara Yaman

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berada di Bandara Internasional Sanaa, Yaman, saat Israel membombardir fasilitas tersebut dengan rudal dan drone pada Kamis (26/12).

    Melalui unggahan di X, Tedros mengatakan dia hanya berjarak beberapa meter dari hantaman proyektil Israel, namun menekankan kondisinya aman.

    “Saat kami hendak menaiki pesawat dari Sana’a, sekitar dua jam yang lalu, bandara itu dibombardir dari udara. Salah satu awak pesawat kami terluka,” ucap Tedros dalam unggahannya.

    Tedros mengatakan sejumlah sudut bangunan bandara rusak imbas gempuran Israel itu. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas imbas serangan udara Israel ini ke bandara.

    “Kami harus menunggu kerusakan di bandara diperbaiki sebelum kami dapat berangkat,” ucapnya seperti dikutip AFP.

    Tedros berada di Yaman sebagai bagian dari misi untuk mengupayakan pembebasan staf PBB yang ditahan milisi Houthi dan menilai situasi kesehatan dan kemanusiaan di negara yang masih dilanda perang sipil sejak 2011 lalu itu.

    Dia mengatakan misi itu “berakhir hari ini”, dan “kami terus menyerukan pembebasan segera para tahanan.”

    Saat hendak menaiki pesawat mereka, dia mengatakan “bandara itu dibombardir udara”.

    “Menara kontrol lalu lintas udara, ruang tunggu keberangkatan, hanya beberapa meter dari tempat kami berada, dan landasan pacu rusak.”

    Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman dengan menargetkan Bandara Internasional Ibu Kota Sanaa hingga markas militer negara tersebut pada Kamis (26/12). Serangan Israel ini balasan atas serangan milisi Houthi pada akhir pekan lalu yang mencapai Tel Aviv hingga melukai puluhan orang.

    Sementara itu, serangan Israel ini menyasar bandara, fasilitas militer, dan pembangkit listrik di Yaman yang sampai saat ini dikuasai oleh milisi Houthi. Houthi merupakan bagian dari aliansi milisi Timur Tengah yang dekat dengan Iran atau “Poros Perlawanan”.

    Menurut saksi mata kepada AFP memaparkan Israel menghantam Bandara Internasional Sanaa dengan “lebih dari enam” rudal. Serangan udara juga menyasar pangkalan udara Al-Dailami tak jauh dari bandara. 

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Daftar Negara yang Hilang dari Peta Dunia

    Daftar Negara yang Hilang dari Peta Dunia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebuah negara yang sudah merdeka dan punya wilayah sendiri umumnya akan tercatat di peta dunia, baik peta dunia dalam bentuk digital maupun cetak.

    Namun, ada juga negara-negara yang kini sudah hilang dari peta dunia. Mereka kini sudah tidak tercatat lagi di peta dunia, baik dalam bentuk digital maupun cetak

    Dilansir World Population Review, sebuah negara bisa hilang dari peta dunia karena beberapa hal, seperti peperangan, pertikaian politik, atau reformasi.

    Hal-hal tersebut bisa menyebabkan suatu negara terpisah atau bersatu membentuk negara baru sehingga tidak lagi tercatat di peta dunia saat ini.

    Berikut daftar negara yang hilang dari peta dunia seperti yang sudah dirangkum CNNIndonesia.com.

    Uni Soviet

    Uni Soviet merupakan salah satu negara yang kini hilang dari peta dunia. Sebab pada 1991, negara ini sudah terpecah menjadi 15 negara baru.

    Beberapa di antaranya, seperti Ukraina, Polandia, Kazakhstan, dan Uzbekistan. Negara-negara ini mulanya tergabung ke dalam kekuasaan Uni Soviet.

    Yugoslavia

    Yugoslavia juga kini sudah hilang di peta dunia. Sama dengan Uni Soviet, negara ini juga terpecah menjadi enam negara merdeka pada 1990-an.

    Negara-negara merdeka yang hasil pecahan dari Yugoslavia, antara lain, dari Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Montenegro, Makedonia Utara, dan Slovenia.

    Cekoslovakia

    Cekoslovakia mulanya merupakan negara kesatuan yang terdiri dari Republik Ceko dan Slovakia.

    Namun, pada 1993, kedua negara tersebut akhirnya memutuskan untuk memisahkan diri agar bisa menjadi negara merdeka.

    Hal ini membuat Cekoslovakia tidak lagi tercatat di dalam peta dunia. Sebab, saat ini, Ceko dan Slovakia sudah menjadi negara merdeka.

    Austria-Hungria

    Austria-Hungaria juga merupakan salah satu negara yang saat ini sudah tidak lagi tercatat di peta dunia.

    Setelah Perang Dunia 1, negara ini sudah terpecah menjadi beberapa negara merdeka, yakni Austria, Hungaria, Italia, Polandia, dan Italia.

    Vietnam Utara dan Vietnam Selatan

    Vietnam Utara dan Vietnam Selatan awalnya merupakan dua negara yang berbeda. kedua negara tersebut punya wilayah dan pemerintahannya masing-masing.

    Namun, pada 1975, kedua negara ini bersatu menjadi negara merdeka karena peristiwa perang saudara Vietnam.

    Jerman Timur dan Jerman Barat

    Jerman Timur dan Jerman Barat saat ini juga sudah tidak lagi tampak di peta dunia. Sebab, kedua negara ini kini telah bersatu membentuk negara baru, yakni Jerman.

    Persatuan ini terjadi pada 1990-an ketika tembok Jerman diruntuhkan warga agar Jerman Barat dan Timur bersatu menjadi negara merdeka yang baru.

    Tanganyika dan Zanzibar

    Tanganyika dan Zanzibar mulanya merupakan dua negara yang berbeda. Dengan kata lain, kedua negara tersebut punya wilayah dan pemerintahannya masing-masing.

    Namun, pada 1963, kedua negara ini bergabung dan membentuk negara baru bernama Tanzania. Sejak saat itulah Tanganyika dan Zanzibar tidak lagi tercatat di peta dunia.

    (gas/dna)

  • Serangan Besar-besaran Israel ke Yaman, Hantam Bandara-Markas Militer

    Serangan Besar-besaran Israel ke Yaman, Hantam Bandara-Markas Militer

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman dengan menargetkan Bandara Internasional Ibu Kota Sanaa hingga markas militer negara tersebut pada Kamis (26/12). Serangan Israel ini balasan atas serangan milisi Houthi beberapa waktu lalu.

    Serangan ini menyasar bandara, fasilitas militer, dan pembangkit listrik di Yaman yang sampai saat ini dikuasai oleh milisi Houthi. Houthi merupakan bagian dari aliansi milisi Timur Tengah yang dekat dengan Iran atau “Poros Perlawanan”.

    Menurut saksi mata kepada AFP memaparkan Israel menghantam Bandara Internasional Sanaa dengan “lebih dari enam” rudal. Serangan udara juga menyasar pangkalan udara Al-Dailami tak jauh dari bandara. 

    Serangkaian serangan juga diarahkan ke pembangkit listrik di Hodeida, kata seorang saksi mata dan stasiun TV resmi Houthi, Al-Masirah.

    Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, menyebut serangan Israel ini terjadi sehari setelah Houthi menembakkan rudal dan dua drone ke Israel. Houthi menganggap serangan Israel ini “kejahatan Zionis terhadap seluruh rakyat Yaman.”

    Sementara itum militer Israel menyatakan bahwa pasukan jet tempurnya telah “melakukan serangan berbasis intelijen terhadap target militer milik rezim teroris Houthi.”

    Target tersebut termasuk “infrastruktur militer” di bandara dan pembangkit listrik di Sanaa dan Hodeida, serta fasilitas lainnya di pelabuhan Hodeida, Salif, dan Ras Kanatib, menurut pernyataan Israel.

    “Target-target militer ini digunakan oleh rezim teroris Houthi untuk menyelundupkan senjata Iran ke kawasan dan untuk memasukkan pejabat tinggi Iran,” tambah pernyataan itu.

    “Rezim teroris Houthi adalah bagian sentral dari poros teror Iran,” katanya.

    Pada Sabtu pekan lalu, Houthi lebih dulu melancarkan serangan rudal dan drone ke Israel hingga mencapai ibu kota Tel Aviv. Insiden itu melukai 16 orang.

    Serangan Houthi itu memicu amarah dan ultimatum dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia segera memerintahkan militer Israel melancarkan serangan balasan dan menghancurkan infrastruktur kelompok pemberontak tersebut.

    “Saya telah menginstruksikan pasukan kami untuk menghancurkan infrastruktur Houthi karena siapa pun yang mencoba menyakiti kami akan diserang dengan kekuatan penuh,” kata Netanyahu di parlemen.

    Houthi telah menembakkan serangkaian rudal dan drone ke Israel sejak agresi brutal Israel di Jalur Gaza Palestina meletus pada Oktober tahun lalu. Houthi mengklaim serangannya ke Israel selama ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pasukan PBB Nyalakan ‘Siaga’ atas Kebrutalan Israel di Lebanon

    Pasukan PBB Nyalakan ‘Siaga’ atas Kebrutalan Israel di Lebanon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon menyalakan ‘siaga bahaya’ atas kebrutalan Israel di Lebanon selatan. 

    UNIFIL menyampaikan kekhawatirannya terkait aksi serangan yang terus dilakukan oleh Israel di tengah perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah.

    Melalui keterangan resminya, UNIFIL mengaku khawatir terhadap serangan yang masih dilakukan oleh tentara Israel atau IDF terhadap pemukiman hingga lahan pertanian yang ada di wilayah Lebanon Selatan.

    “Ada kekhawatiran mengenai berlanjutnya penghancuran oleh IDF di daerah pemukiman, lahan pertanian dan jaringan jalan di wilayah Lebanon selatan,” ujar UNIFIL dikutip dari AFP, pada Kamis (26/12).

    UNIFIL menilai aksi yang dilakukan oleh tentara Israel selama periode gencatan senjata juga telah melanggar perjanjian 1701 yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB.

    Mereka juga memerintahkan agar pemerintah Israel untuk segera menarik seluruh pasukannya yang ada di wilayah Lebanon dan mengikuti perjanjian 1701.

    Dalam perjanjian tersebut dijelaskan bahwa di wilayah Lebanon Selatan hanya diperbolehkan bagi pasukan penjaga perdamaian PBB dan Lebanon. Perjanjian itu juga memerintahkan agar pasukan Israel untuk mundur dari wilayah Lebanon.

    “Setiap tindakan yang membahayakan gencatan senjata permusuhan harus dihentikan,” tegas UNIFIL.

    (tfq/bac)

  • AS Indikasi Kuat Azerbaijan Airlines Jatuh Gegara Ditembak Rusia

    AS Indikasi Kuat Azerbaijan Airlines Jatuh Gegara Ditembak Rusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang pejabat Amerika Serikat menyatakan indikasi awal menunjukkan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan pada Rabu (25/12) gegara hantaman sebuah sistem pertahanan udara Rusia. Insiden itu menewaskan 38 orang.

    Pernyataan pejabat AS tersebut, yang berbicara secara anonim itu, muncul setelah laporan media juga mewartakan bahwa pihak berwenang Azerbaijan sama-sama meyakini bahwa rudal darat Rusia menjadi penyebab kecelakaan pesawat yang mengangkut total 67 orang itu.

    Dikutup AFP, pejabat AS tersebut mengatakan bahwa jika indikasi tersebut terbukti benar, hal itu akan menggarisbawahi apa yang digambarkan AS sebagai tindakan ceroboh Rusia terkait invasinya di Ukraina sejak 2022.

    Belakangan, aktivitas drone hingga rudal memang semakin sering terjadi di wilayah Rusia dekat Ukraina seperti Ingushetia dan Ossetia Utara. 

    Sementara itu, pesawat Embraer 190 itu jatuh saat dalam rute perjalanan dari Baku ke Kota Grozny, Rusia. Kota Grozny sendiri sedang dipertahankan dengan ketat oleh Rusia di tengah perangnya melawan Ukraina.

    Spekulasi soal kemungkinan pesawat jatuh karena tembakan rudal Rusia pertama kali muncul dari sumber resmi Azerbaijan.

    Dikutip Euronews, tim penyelidik mendapat kesaksian dari penumpang selamat. Penumpang tersebut mendengar ledakan diikuti oleh pecahan peluru menghantam pesawat serta merusak badan pesawat saat mendekati kota Grozny.

    Informasi yang diperoleh Euronews ini sesuai dengan laporan berita dari saluran berita internasional AnewZ yang berbasis di Azerbaijan.

    AnewZ mengutip blogger militer Rusia yang mengeklaim “kerusakan pada pesawat menunjukkan pesawat mungkin secara tidak sengaja terkena serangan sistem rudal pertahanan udara.”

    Jika spekulasi kabar ini terkonfirmasi, insiden ini akan berkorelasi dengan jatuhnya pesawat MH17 yang ditembak jatuh dengan rudal oleh pasukan yang didukung Rusia di Donbas pada tahun 2014 lalu.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]