Jenis Media: Internasional

  • Prancis Kirim Surat Resmi ke Indonesia Minta Pemindahan Terpidana Mati

    Prancis Kirim Surat Resmi ke Indonesia Minta Pemindahan Terpidana Mati

    Jakarta

    Pemerintah Prancis telah mengirimkan surat permintaan resmi kepada pemerintah Indonesia untuk memindahkan seorang terpidana mati asal Prancis, yang telah dipenjara karena tuduhan narkoba selama hampir 20 tahun.

    “Kami telah menerima surat resmi yang meminta pemindahan SergeAtlaoui,” kata Menteri Koordinator (Menko) Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra kepada kantor berita AFP, Sabtu (28/12/2024).

    Ia menambahkan bahwa permintaan tersebut akan dibahas pada “awal Januari” setelah liburan.

    Warga negara Prancis tersebut, Serge Atlaoui, ditangkap pada tahun 2005 di sebuah pabrik narkoba di luar Jakarta, tempat pihak berwenang menuduhnya sebagai seorang “ahli kimia”.

    Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah Indonesia telah setuju untuk memindahkan sejumlah tahanan asing terkenal yang dijatuhi hukuman mati, termasuk seorang wanita Filipina dan lima anggota terakhir dari apa yang disebut jaringan narkoba ‘Bali Nine’.

    Atlaoui tetap bersikukuh tidak bersalah, dengan mengklaim bahwa ia sedang memasang mesin di tempat yang ia kira adalah pabrik akrilik.

    Ia awalnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, tetapi Mahkamah Agung pada tahun 2007 menaikkan hukumannya menjadi hukuman mati.

  • AS Klaim Seribu Tentara Korut Tewas di Medan Perang Rusia-Ukraina

    AS Klaim Seribu Tentara Korut Tewas di Medan Perang Rusia-Ukraina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat (AS) mengklaim banyak tentara Korea Utara (Korut) yang tewas di garis depan perang Rusia kontrak Ukraina. Menurut juru bicara Gedung Putih John Kirby, seribu tentara Korut tewas atau terluka dalam seminggu terakhir saja di wilayah Kursk, Rusia.

    Pada Jumat (27/12) Kirby mengatakan jumlah tersebut jauh melebihi angka yang diberikan pejabat AS sebelumnya.

    “Jelas bahwa para pemimpin militer Rusia dan Korea Utara memperlakukan pasukan ini sebagai pasukan yang bisa dikorbankan dan memerintahkan mereka untuk melakukan serangan yang sia-sia terhadap pertahanan Ukraina,” kata Kirby, seperti dilansir Reuters.

    Kirby menggambarkan serangan pasukan Korea Utara sebagai “serangan massal yang dilakukan dengan turun dari kuda”.

    Perwakilan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar, demikian pula perwakilan Rusia di PBB menolak berkomentar.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam pidato video malam harinya, mengatakan pasukan Korea Utara telah mengalami kerugian yang “sangat signifikan” dan dikirim ke medan perang dengan hanya perlindungan minimal dari pasukan Rusia.

    “Kami melihat bahwa baik militer Rusia maupun pengawas Korea Utara mereka tidak berkepentingan untuk memastikan kelangsungan hidup warga Korea Utara ini,” ujarnya.

    “Semuanya diatur sedemikian rupa sehingga mustahil bagi kami untuk menangkap mereka. Ada beberapa kejadian di mana mereka dieksekusi oleh pasukan mereka sendiri. Rusia mengirim mereka untuk melakukan penyerangan dengan perlindungan minimal,” sambung Zelenskyy.

    Ia mengatakan pasukan Ukraina berhasil menangkap beberapa tentara Korea Utara sebagai tawanan. “Tetapi mereka terluka parah dan tidak mungkin untuk menyelamatkan nyawa mereka,” ucapnya.

    “Warga Korea Utara seharusnya tidak kehilangan nyawa mereka dalam perang di Eropa, dan jika China tulus tidak ingin perang meluas, China perlu memberikan tekanan yang tepat pada Pyongyang,” kata Zelenskyy.

    Pada Senin (23/12) lalu, Zelenskyy mengatakan lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah tewas dan terluka di wilayah Kursk. Ia mengatakan bahwa ia mengutip data awal.

    Pada tanggal 17 Desember lalu, seorang pejabat militer AS mengatakan Korea Utara kehilangan beberapa ratus korban di wilayah Kursk.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Negaranya Diserang Israel, Gubernur Damaskus: Suriah Tak Punya Masalah dengan Israel, Tolak Musuhan – Halaman all

    Negaranya Diserang Israel, Gubernur Damaskus: Suriah Tak Punya Masalah dengan Israel, Tolak Musuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Damaskus, Maher Marwan, mengatakan rezim yang saat ini berkuasa di Suriah tidak punya masalah dengan Israel.

    Marwan berbicara atas nama Ahmed Hussein al-Sharaa atau Abu Mohammad al-Julani, pemimipin Hayat Tahrir al-Sham di Suriah.

    Dalam wawancaranya dengan media AS NPR, Marwan menyebut pemerintah Suriah saat ini ingin memfasilitasi hubungan baik antara Israel dan Suriah.

    Setelah rezim Bashar al-Assad ditumbangkan HTS, Israel mulai membombardir fasilitas militer Suriah. Bahkan, Israel menduduki sebagian Dataran Tinggi Golan sehingga memicu kekhawatiran akan adanya pencaplokan wilayah.

    “Israel mungkin merasa takut. Jadi, Israel sedikit bergerak maju, sedikit mengebom, dll.,” kata Marwan.

    “Kami tidak takut kepada Israel, masalah kami bukan dengan Israel.”

    Dia mengklaim rezim Suriah saat ini tak ingin ikut campur dalam perkara yang akan mengancam keamanan Israel atau keamanan negara lain.

    Tank militer Suriah yang disita oleh militer Israel (IDF) di Suriah Selatan, 11 Desember 2024. (IDF/Timesof Israel)

    Di samping itu, dia meminta Amerika Serikat (AS) untuk memfasilitasi hubungan yang lebih baik antara Israel dan Suriah.

    “Ada orang-orang yang ingin hidup berdampingan. Mereka ingin perdamaian. Mereka tidak ingin bersengketa,” ujar Marwan.

    Sementara itu, sudah ada laporan dari media Israel yang menyebut AS telah mendesak Israel untuk menghubungi HTS. Seorang pejabat AS juga mengatakan AS telah menyampaikan pesan dari HTS.

    “Kami ingin perdamaian, dan kami tak bisa jadi musuh Israel atau musuh siapa saja,” kata Marwan.

    Di sisi lain, Israel juga memberikan sinyal ingin membangun hubungan dengan rezim baru Suriah.

    Akan tetapi, awal Desember ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan ancaman keras.

    “Jika rezim ini mengizinkan Iran untuk membangun diri kembali di Suriah, atau mengizinkan pengiriman senjata Iran atau senjata lain apa pun kepada Hizbullah, atau menyerang kita, kita akan membalasnya dengan keras dan meminta bayaran mahal atas itu,” kata Netanyahu dikutip dari The Times of Israel.

    Dia mengatakan siapa pun yang mengikuti jejak Assad bakal bernasib seperti dia.

    Julani tolak berkonflik dengan Israel

    Adapun Julani yang saat ini menjadi pemimpin de facto di Suriah mengaku berkomitmen mematuhi perjanjian tahun 1974.

    “Kami bersiap mengembalikan para pemantu dari PBB (pasukan perdamaian PBB di zona demiliterisasi),” kata Julani.

    “Kami tak menginginkan konflik apa pun dengan Israel atau siapa pun dan kami tidak akan membiarkan Suriah menjadi tempat melancarkan serangan. Rakyat Suriah perlu istirahat dan serangan perlu diakhiri dan Israel harus menarik diri ke posisi sebelumnya,” kata Julani kepada The Times of London beberapa waktu lalu.

    Dia mengklaim Israel berhak menargetkan pasukan yang didukung Iran sebelum pemerintahan Assad tumbang. Namun, Israel tak punya alasan yang sah untuk tetap beroperasi di Suriah.

    Hingga saat ini Suriah dan Israel tidak punya hubungan diplomatik dan secara formal masih bertikai.

    Pada tahun 1974 ditandatangani perjanjian antara Suriah dan Israel berupa zona demiliterisasi di perbatasan Suriah-Israel.

    Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Julani (Daily News Egypt)

    Julani mengkritik serangan besar Israel ke Suriah beberapa waktu lalu dan tindakan pasukan Israel (IDF) menduduki sebagian wilayah Suriah.

    IDF mengklaim tujuannya beroperasi di Suriah ialah hanya untuk memastikan keamanan Israel.

    Julani mengatakan dalih Israel menduduki Suriah itu suatu alasan yang lemah dan tidak bisa digunakan sebagai pembenaran.

    “Israel sudah jelas melewati batas di Suriah, itu merupakan ancaman eskalasi tak berdasar di kawasan ini,” kata Julani saat diwawancarai Syria TV.

    “Kondisi suriah yang letih karena perang, setelah konflik dan perang bertahun-tahun, tidak mengizinkan adanya konfrontasi baru. Prioritas saat ini adalah pembangunan kembali dan stabilitas, tidak ditarik ke dalam sengketa yang bisa memunculkan kehancuran lebih lanjut.”

    Di samping itu, dia mengatakan solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk memastikan keamanan dan stabilitas. Menurutnya, “petualangan politik yang tanpa perhitungan” tidak dihendaki.

    (Tribunnews/Febri)

  • Tragis Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Apa Penyebabnya?

    Tragis Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Apa Penyebabnya?

    Jakarta

    Pemerintah Rusia memperingatkan semua pihak untuk tidak menyebarkan “hipotesis” tentang penyebab jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines yang menewaskan 38 orang di Kazakhstan pada Rabu (25/12).

    Rekaman video dari badan pesawat yang hancur tampaknya mengindikasikan kerusakan akibat pecahan peluruh dan beberapa pakar penerbangan memperkirakan pesawat tersebut kemungkinan terkena sistem pertahanan udara di Republik Chechnya, Rusia.

    Sebelum pesawat itu jatuh di kota Aktau di Kazakhstan, rute pesawat dialihkan melintasi Laut Kaspia, dari tujuan semula di Grozny, Chechnya ke Kazahkstan bagian barat, karena kabut tebal.

    Sebanyak 29 dari 67 orang di dalamnya selamat.

    Seorang penumpang yang selamat mengatakan kepada TV Rusia bahwa dia yakin pilot pesawat itu telah mencoba dua kali mendarat di tengah kabut tebal di atas Grozny sebelum “yang ketiga kalinya, sesuatu meledak… sebagian kulit pesawat terlepas.”

    Azerbaijan mengadakan hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk para korban kecelakaan itu.

    “Ini adalah tragedi besar yang menjadi kesedihan luar biasa bagi rakyat Azerbaijan,” kata Presiden Ilham Aliyev pada Kamis (26/12).

    Azerbaijan Airlines mengatakan terdapat 62 penumpang dan lima awak dalam pesawat Embraer 190 tersebut.

    Mereka yang berada di dalam pesawat sebagian besar adalah warga negara Azerbaijan, namun ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Seorang perempuan muda menceritakan kesedihannya kepada BBC di Azerbaijan ketika dia mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada ayahnya, yang berada dalam penerbangan tersebut.

    Dia menjelaskan bahwa ayahnya sedang bepergian bersama putranya, yang selamat dari kecelakaan itu. Sang anak berhasil menghubungi adiknya, namun masih belum ada kabar dari ayahnya

    EPA Puluhan orang dilaporkan tewas setelah pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan. Reuters Tim tanggap darurat yang bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. Reuters Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. EPA Petugas bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang dekat Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. Reuters Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dilaporkan terbakar ketika berusaha melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer dari kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu, 25 Desember 2024. BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Rute dialihkan karena kabut

    Pihak maskapai penerbangan mengatakan kepada BBC bahwa pesawat seharusnya terbang dari Baku menuju Grozny di Rusia, tetapi rute pesawat tersebut terpaksa dialihkan karena kabut.

    Grozny adalah ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan.

    Aktau, kota di Kazakhstan yang berjarak 3 kilometer dari lokasi kecelakaan, terletak di seberang Laut Kaspia dari Azerbaijan dan Rusia.

    BBCLokasi Baku, Grozny, dan Aktau

    Pesawat tersebut lepas landas dari ibu kota Azerbaijan, Baku, pada Rabu (25/12) pukul 03.55 GMT dan jatuh sekitar pukul 06.28, menurut data dari situs pelacakan penerbangan Flightradar24.

    Video yang telah diverifikasi kantor berita Reuters menunjukkan pesawat menuju permukaan tanah dalam kecepatan tinggi dengan roda darat terulur.

    Beberapa detik setelah pesawat terlihat berusaha mendarat, bola api besar tampak meledak.

    ReutersPemandangan dari atas menunjukkan tim penyelamat bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024.

    Video yang belum diverifikasi dari kecelakaan tersebut menunjukkan pesawat yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines terbakar hebat saat menghantam tanah di tepi pantai, dan asap hitam tebal kemudian mengepul.

    Penumpang yang berlumuran darah dan memar terlihat terhuyung-huyung dari bagian badan pesawat yang masih utuh.

    EPAPetugas yang bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang dekat Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024.

    Apa penyebab pesawat jatuh?

    Jaksa Agung Azerbaijan mengatakan “semua skenario yang mungkin terjadi” sedang diperiksa dan Presiden Ilham Aliyev mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab pasti kecelakaan pesawat tersebut.

    Sementara itu, pihak berwenang Kazakh telah menemukan perekam data penerbangan dan penyelidikan sedang dilakukan.

    Tak lama setelah kecelakaan itu, laporan dari TV milik pemerintah Rusia mengatakan kemungkinan besar penyebab kecelakaan adalah serangan dari sekawanan burung.

    Namun tabrakan semacam itu biasanya mengakibatkan pesawat meluncur ke arah lapangan terbang terdekat, kata analis penerbangan Richard Aboulafia kepada kantor berita Reuters.

    “Anda bisa saja kehilangan kendali atas pesawat, namun sebagai konsekuensinya Anda tidak akan terbang keluar jalur dengan liar,” katanya.

    Baca juga:

    Pakar pertahanan udara berpendapat bahwa pola kerusakan di dalam dan di luar pesawat mengindikasikan pertahanan udara Rusia yang aktif di Grozny mungkin menjadi penyebab kecelakaan itu.

    “Ini terlihat seperti ledakan rudal pertahanan udara di bagian belakang dan kiri pesawat, jika Anda melihat pola pecahan peluru yang kita lihat [dalam video],” ujar Justin Crump dari perusahaan penasihat risiko Sibylline mengatakan kepada BBC Radio 4.

    Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: “Adalah salah jika mengajukan hipotesis sebelum kesimpulan penyelidikan.”

    “Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini, dan tidak seorang pun boleh melakukan ini. Kami harus menunggu sampai penyelidikan selesai.”

    EPAPetugas bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di Aktau, Kazahstan, pada 25 Desember 2024

    Chechnya telah dilanda serangan drone Ukraina pada bulan ini dan pihak berwenang di negara tetangga Ingushetia mengatakan wilayah itu telah menjadi sasaran sejak perang di Ukraina dimulai.

    Sebuah pusat perbelanjaan terdampak serangan ketika sebuah pesawat tak berawak ditembak jatuh di dekat Ossetia Utara, menewaskan seorang perempuan, menurut sejumlah laporan.

    Ketua Senat Kazakhstan, Ashimbayev Maulen, menegaskan penyebab jatuhnya pesawat di dekat Aktau masih belum diketahui.

    “Tidak satu pun dari negara-negara iniAzerbaijan, Rusia atau Kazakhstanyang tertarik menyembunyikan informasi. Semua informasi akan tersedia untuk umum,” katanya.

    Mereka yang berada di dalam pesawat sebagian besar adalah warga negara Azerbaijan, namun ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Rekaman video menunjukkan orang-orang yang selamat merangkak keluar dari reruntuhan, beberapa di antaranya terlihat mengalami luka-luka.

    Korban luka dirawat di rumah sakit dan 11 orang berada dalam perawatan intensif, lapor kantor berita AFP.

    Embraer, pabrikan asal Brazil, merupakan pesaing yang lebih kecil dari Boeing dan Airbus, dan memiliki catatan keselamatan yang kuat.

    Artikel ini akan terus diperbarui.

    (ita/ita)

  • Presiden Jerman Bubarkan Parlemen, Pemilu Dini Digelar 23 Februari 2025

    Presiden Jerman Bubarkan Parlemen, Pemilu Dini Digelar 23 Februari 2025

    Jakarta

    “Terutama di masa-masa sulit seperti sekarang, stabilitas memerlukan pemerintahan yang efektif dan mayoritas yang dapat diandalkan di parlemen,” kata Steinmeier menjelaskan keputusannya pada hari Jumat (27/12). “Itulah mengapa saya yakin pemilu baru adalah jalan yang benar demi kebaikan negara kita.”

    Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan, pembubaran Bundestag sebelum akhir periode legislatif dan pelaksanaan pemilu dini adalah “kasus luar biasa di negara kita”.

    “Pemerintahan Kanselir Olaf Scholz (SPD) saat ini tidak lagi memiliki mayoritas di Bundestag – hal ini ditunjukkan dengan kekalahan mosi percaya yang diajukan Kanselir Scholz pada 16 Desember,” kata Steinmeier. Dalam diskusinya dengan fraksi-fraksi parlemen dan para pemimpin fraksi, dia “tidak melihat adanya mayoritas” untuk “pemerintahan yang memiliki komposisi berbeda.”

    Prasyarat untuk pembubaran parlemen oleh presiden adalah kekalahan Kanselir dalam mosi percaya di Bundestag. Dalam kasus seperti ini, Pasal 68 Undang-Undang Dasar memberikan hak kepada Presiden Federal untuk membubarkan Bundestag dan mengadakan pemilihan umum baru. Kanselir Olaf Scholz telah meminta Steinmeier untuk mengambil pendekatan itu. Tanggal pemilihan 23 Februari 2025 telah disepakati sebelumnya.

    Dalam pidato singkatnya di Istana Bellevue, Steinmeier menegaskan, pembubaran Bundestag bukan berarti parlemen tidak mampu lagi mengambil keputusan.

    “Demokrasi kita berfungsi bahkan di masa transisi,” katanya. Parlemen tetap beroperasi penuh sampai Bundestag baru terbentuk setelah pemilu dan dapat membuat resolusi serta mengesahkan undang-undang.

    Berdasarkan undang-undang yang berlaku saat ini, pemerintah federal juga tetap menjabat sampai parlemen baru terbentuk setelah pemilu. Namun Olaf Scholz saat ini hanya memerintah dengan pemerintahan minoritas SPD dan Partai Hijau. Artinya, pemerintah tidak dapat memutuskan proyek apa pun tanpa dukungan pihak oposisi.

    (ita/ita)

  • Momen Pertama Kalinya Sistem THAAD AS di Israel Tangkis Rudal Houthi: Kami Sudah Menunggu 18 Tahun – Halaman all

    Momen Pertama Kalinya Sistem THAAD AS di Israel Tangkis Rudal Houthi: Kami Sudah Menunggu 18 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) kiriman Amerika Serikat (AS) untuk Israel dilaporkan berhasil menangkis rudal balistik yang ditembakkan kelompok Houthi.

    Rudal tersebut diluncurkan Jumat dini hari, (27/12/2024), atau sehari sesudah Israel membombardir Yaman.

    Kala itu sirene meraung di Israel bagian tengah, termasuk daerah Tel Aviv, Sharon, dan Shfela.

    Israel mengklaim THAAD berhasil mencegat rudal sehingga tidak ada korban jiwa maupun kerusakan langsung.

    Peristiwa itu merupakan momen pertama kali THAAD digunakan oleh Israel sejak dikirimkan pada bulan Oktober kemarin.

    THAAD dioperasikan oleh sekitar 100 tentara AS yang ditempatkan di Israel. Sistem itu dirancang untuk menangkis rudal di altitudo tinggi, bahkan di luar atmosfer, dengan energi kinetik.

    “Kami sudah menunggu hal ini selama 18 tahun,” kata salah satu tentara AS yang mengoperasi THAAD, dikutip dari Yedioth Ahronoth.

    Bisa dikatakan bahwa THAAD memiliki sistem pertahanan Arrow milik Israel. THAAD bisa menargetkan berbagai tahapan lintasan terbang rudal musuh.

    Sistem peluncuran rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Angkatan Darat AS telah siap di Israel, 4 Maret 2019. (© Cory PAYNE / DVIDS / AFP)

    Pejabat Israel menganggap THAAD telah meningkatkan sistem pertahanan berlapis Israel secara signifikan

    Mantan Komandan Pertahanan Udara Israel Brigjen Zvika Haimovich berujar bahwa pengoperasian THAAD di Israel itu merupakan hal yang tak lazim.

    Pasalnya, AS menyerahkan pasukannya agar berada di bawah perintah Israel. Padahal, di bagian dunia lain, AS tidak menggunakan cara itu.

    Spesifikasi THAAD

    Dikutip dari RBC Ukraina, THAAD dirancang untuk menangkis rudal balistik jarak menengah atau pesawat musuh pada altitudo tinggi di luar atmosfer.

    Sistem canggih itu diproduksi oleh perusahaan pertahanan AS bernama Locheed Martin Missiles and Space.

    THAAD tidak menggunakan hulu ledak, tetapi energi kinetik. Oleh karena itu, THAAD jauh lebih efektif daripada sistem pertahanan Patriot dalam melawan target berkecepatan tinggi (PAC-1 dan PAC-2).

    Rudal penangkis THAAD memiliki bobot 900 kg dan panjangnya 6,17 meter. Rudal itu bisa menangkis target di atas stratosfer dengan ketinggian 150 hingga 200 km. Jangkauannya mencapai 200 km.

    Adapun kecepatan rudalnya mencapai 2.700 hingga 2.800 meter per detik atau tak kurang dari Mach 8 (delapan kali kecepatan suara).

    AS mengirimkan THAAD ke Israel setelah Iran menyerang Israel pada bulan Oktober 2024.

    Israel kemudian meminta tambahan peluncur THAAD karena meningkatnya ancaman dari Iran.

    Houthi sebut serangannya sukses

    Berbeda dengan militer Israel, Houthi mengklaim serangan rudalnya ke Israel membuahkan hasil.

    “Pasukan rudal Angkatan Bersenjata Yaman menjalankan operasi yang menargetkan Bandara Ben Gurion di Yaffa menggunakan satu rudal hipersonik berjenis ‘Palestina 2,’” kata juru bicara Houthi, Brigjen Yahya Saree, dikutip dari kantor berita Saba.

    Saree mengklaim rudal itu sukses menghantam target dan menimbulkan korban jiwa.

    Sementara itu, IDF mengaku sukses menangkis rudal itu. Sirene peringatan sengaja dibunyikan karena adanya kekhawatiran mengenai jatuhnya pecahan rudal.

    Menurut IDF, tidak ada laporan kerusakan di bandara. Kedatangan pesawat ke Ben Gurion sempat ditunda selama 30 menit.

    Dikabarkan ada 18 warga Israel yang terluka ringan saat berlarian menuju tempat perlindungan. Ada dua orang yang mengalami gangguan kecemasan.

    Melalui akun X miliknya, IDF melaporkan ada jutaan warga Israel yang bersembunyi di shelter saat Houthi menyerang.

    Selain menembakkan rudal, Houthi juga mengaku meluncurkan pesawat tanpa awak atau drone yang turut menargetkan daerah Yaffa.

    Houthi mengatakan serangan Israel sebelumnya ke Yaman hanya akan meningkatkan tekad rakyat Yaman untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.

    Serangan itu terjadi ketika Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus sedang di Bandara Internasional Sanaa.

    “Ketika kami akan naik pesawat dalam penerbangan kami dari Sanaa, sekitar dua jam lalu, bandara diserang dari udara. Salah satu awak pesawat kami terluka,” kata Ghebreyesus di X.

    Saat itu dia berada Yaman karena sedang dalam misi untuk membebaskan staf PBB yang ditahan dan meninjau situasi kemanusiaan di negara itu.

    (Tribunnews/Febri)

  • Ledakan Terdengar sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh, Tembakan Pertahanan Udara Rusia Jadi Penyebab? – Halaman all

    Ledakan Terdengar sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh, Tembakan Pertahanan Udara Rusia Jadi Penyebab? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban selamat kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan mengaku mendengar dentuman keras saat sebelum kecelakaan terjadi.

    Pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh pada Rabu (25/12/2024).

    Kecelakaan Azerbaijan Airlines menyebabkan 38 orang tewas dan 29 lainnya selamat.

    Dentuman keras didengar penumpang Azerbaijan Airlines saat pesawat mendekati tujuan awalnya di Grozny, Rusia selatan.

    “Setelah dentuman… Saya pikir pesawat akan hancur berkeping-keping,” kata Subhonkul Rakhimov, salah satu penumpang, dilansir Reuters, Sabtu (28/12/2024).

    Dia mengatakan mulai melafalkan doa dan mempersiapkan diri untuk menghadapi akhir setelah mendengar dentuman itu.

    “Jelas bahwa pesawat mengalami kerusakan,” ujarnya.

    “Pesawat itu seperti mabuk, tidak lagi seperti pesawat yang sama.”

    Penumpang lain mengatakan kepada Reuters bahwa dia juga mendengar dentuman keras.

    “Saya sangat takut,” kata Vafa Shabanova, seraya menambahkan bahwa ada dentuman kedua.

    Dia kemudian diminta oleh seorang pramugari untuk pindah ke bagian belakang pesawat.

    Kedua penumpang itu mengatakan bahwa tampaknya ada masalah dengan kadar oksigen di kabin setelah dentuman itu.

    Kata Awak Pesawat

    Sementara itu, seorang pramugara, Zulfugar Asadov, mengatakan pendaratan di Grozny ditolak karena kabut sehingga pilot memutar pesawat. Pada saat itu terdengar dentuman dari luar pesawat.

    “Pilot baru saja mengangkat pesawat ketika saya mendengar dentuman dari sayap kiri. Ada tiga dentuman,” katanya.

    Sesuatu menghantam lengan kirinya, dan kabin kehilangan tekanan.

    Azerbaijan Airlines menangguhkan sejumlah penerbangan ke kota-kota di Rusia pada hari Jumat dan menyatakan bahwa mereka menganggap kecelakaan itu disebabkan oleh “gangguan eksternal fisik dan teknis”. 

    Tetapi, mereka tidak merinci gangguan tersebut.

    Dugaan Sistem Pertahanan Udara Rusia Jadi Penyebab

    Masih dari Reuters, empat sumber yang mengetahui temuan awal penyelidikan Azerbaijan terhadap kecelakaan itu mengatakan pada hari Kamis bahwa pertahanan udara Rusia secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat tersebut.

    Rusia mengatakan penting untuk menunggu hasil investigasi resmi untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.

    Diketahui, pesawat ini jatuh dengan keadaan bagian ekor penuh dengan lubang bekas tembakan.

    Foto-foto dan video yang beredar luas menunjukkan lubang-lubang menganga lebar di bagian belakang pesawat jenis Embraer 190 tersebut.

    Warganet pun menilai lubang itu mungkin disebabkan oleh serpihan rudal yang meledak tak jauh dari badan pesawat.

    Netizen percaya pesawat penerbangan 8243 itu telah ditembak jatuh oleh serangan udara, demikian dilaporkan Anadolu Agency.

    Komentar serupa juga dilontarkan sejumlah pakar penerbangan yang menyatakan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines kemungkinan telah ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.

    Sebelum jatuh, Pesawat Embraer 190, dengan nomor penerbangan J2-8243, sedang dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny, ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan.

    Namun, saat berada di tengah perjalanan pesawat dilaporkan menyimpang ratusan mil dari rute yang direncanakan.

    Pada pukul 11.28 waktu setempat, komunikasi dengan pesawat terputus, dan sekitar pukul 11.30, pesawat Azerbaijan Airlines itu menghantam daratan pada upaya melakukan putaran ketiga.

    Terungkap bahwa pesawat tidak mengalami pendaratan keras, melainkan jatuh dengan puing-puing pesawat ditemukan di lokasi kecelakaan.

    Kemudian, kobaran api yang muncul dari pesawat Azerbaijan Airlines berhasil dipadamkan pada pukul 12.05.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Namira)

  • Fakta-fakta Pemakzulan Plt Presiden Korsel Han Duck Soo

    Fakta-fakta Pemakzulan Plt Presiden Korsel Han Duck Soo

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Majelis Nasional Korea Selatan resmi memakzulkan plt Presiden Han Duck Soo pada Jumat (27/12) di tengah gonjang-ganjing politik usai deklarasi darurat militer.

    Pemakzulan ini berlangsung melalui pemungutan suara menggunakan aturan pemakzulan terhadap kabinet. Artinya, mosi bisa lolos jika mengantongi 151 dari anggota parlemen.

    Hasil voting pemakzulan Han menunjukkan 191 anggota parlemen sepakat.

    Han menjadi plt presiden usai parlemen berhasil meloloskan pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol yang mengumumkan darurat militer.

    Berikut fakta-fakta terkait pemakzulan plt Presiden Korsel Han Duck Soo

    Dimakzulkan gegara ogah tunjuk hakim MK

    Oposisi yang menguasai parlemen, Partai Demokratik Korea mengajukan mosi pemakzulan terhadap Han karena dia enggan menunjuk hakim Mahkamah Konstitusi baru.

    Han menegaskan tak akan menunjuk hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) hingga partai yang bersaing mencapai kompromi politik.

    MK saat ini sedang menangani proses persidangan pemakzulan Yoon. Di lembaga ini, hanya ada enam hakim yang seharusnya berjumlah Sembilan.

    Jika salah satu hakim menolak pemakzulan itu, maka pemakzulan dianggap gagal dan Yoon bisa kembali berkuasa.

    Sejarah bagi Korsel

    Pemakzulan Han menjadi sejarah bagi ketatanegaraan Korsel karena untuk pertama kalinya parlemen memakzulkan plt presiden.

    Beda pola sistem pemakzulan

    DPK memandang pemakzulan presiden sementara dilakukan seperti mosi terhadap anggota kabinet lain, yakni mengantongi 151 suara parlemen.

    Namun, Partai berkuasa People Power Party (PPP) punya argumen berbeda. Mereka menilai pemakzulan presiden sementara harus dilakukan seperti pemakzulan presiden.

    Ketua Majelis Nasional akhirnya memilih opsi pertama.

    Wakil PM jadi plt presiden

    Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Choi Sang Mok kemungkinan akan menjadi presiden sementara Han dimakzulkan.

    “Jika pemakzulan Han di parlemen tetap berlaku, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Choi Sang-mok akan mengambil peran sebagai penjabat presiden,” demikian laporan media Korsel, Korea Herald.

    Pemakzulan Plt Presiden pukulan telak bagi Korsel

    Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang Mok mengatakan pemakzulan parlemen terhadap Han merupakan pukulan telak bagi negara.

    Choi mengatakan upaya Majelis Nasional yang dikuasai oposisi sebagai usaha “memakzulkan seluruh kabinet.”

    “Jika usulan pemakzulan (Han) lolos di parlemen, pemerintahan saat ini akan mengalami efek yang mengerikan dalam menghadapi ancaman pemakzulan, dan akhirnya, anggota Kabinet tidak akan punya alasan untuk tetap eksis,” kata Choi usai memimpin rapat anggota kabinet pada Jumat, demikian dikutip Korea Herald.

    Lebih lanjut, Choi mengatakan kekosongan kekuasaan di tengah perang dagang internasional membahayakan Korea Selatan.

    Dia juga menyinggung won melemah di hadapan dolar sekarang. Pada hari ini, dolar menguat dengan nilai 1 dolar setara 1.480 won.

    “Bisa memberi pukulan telak bagi Korea Selatan hingga melemahkan kelayakan kredit, keamanan nasional, ekonomi dalam negeri, dan keberlanjutan urusan negara, seperti yang terlihat dari melemahnya nilai tukar won Korea Selatan terhadap dolar,” ujar dia.

    Oposisi klaim pemakzulan upaya jaga demokrasi

    Pemimpin Partai Demokrat Lee Jae Myung, mengatakan pemakzulan Han demi menguatkan kembali demokrasi di Korea Selatan.

    Lee menyebut langkah tersebut untuk memperbaiki citra Korsel alih-alih mengacaukan politik dalam negeri.

    “Dengan menghilangkan khayalan jahat dari mereka yang mencoba melakukan pemberontakan, kami akan muncul sebagai negara demokrasi yang lebih kuat dan patut dicontoh,” kata Lee dalam pidato publik yang disiarkan televisi, Jumat (27/12) pagi.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Diserang Israel, RS Terakhir di Gaza Utara Kini Sudah Tak Berfungsi

    Diserang Israel, RS Terakhir di Gaza Utara Kini Sudah Tak Berfungsi

    Jakarta

    Militer Israel menyerang Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan dengan dalih mengejar militan Hamas. Rumah sakit terakhir yang beroperasi di Gaza Utara itu kini telah menghentikan layanan fasilitas kesehatan.

    “Serangan pagi ini di Rumah Sakit Kamal Adwan telah menghentikan layanan fasilitas kesehatan utama terakhir di Gaza utara ini. Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa departemen utama terbakar parah dan hancur selama serangan itu,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah pernyataan pada X, Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/12/2024).

    Militer Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa rumah sakit tersebut telah menjadi “benteng utama bagi organisasi teroris dan terus digunakan sebagai tempat persembunyian bagi para teroris”.

    WHO mengatakan 60 petugas kesehatan dan 25 pasien dalam kondisi kritis, termasuk yang menggunakan ventilator, dilaporkan masih dirawat di rumah sakit.

    Pasien dalam kondisi sedang hingga parah terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia yang hancur dan tidak berfungsi. WHO menambahkan bahwa mereka “sangat prihatin akan keselamatan mereka”.

    “Penggerebekan di Rumah Sakit Kamal Adwan ini terjadi setelah meningkatnya pembatasan akses bagi WHO dan mitra, serta serangan berulang kali terhadap atau di dekat fasilitas tersebut sejak awal Oktober,” kata WHO.

    “Permusuhan dan penggerebekan seperti itu menggagalkan semua upaya dan dukungan kami untuk menjaga fasilitas tersebut tetap berfungsi secara minimal. Pembongkaran sistematis sistem kesehatan di Gaza merupakan hukuman mati bagi puluhan ribu warga Palestina yang membutuhkan perawatan kesehatan,” imbuhnya.

    WHO menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata.

    Rumah Sakit Kamal Adwan terletak di Beit Lahia, sebuah kota di pusat operasi militer Israel yang gencar yang bertujuan untuk mencegah Hamas berkumpul kembali di Gaza utara.

    Lihat Video: Serangan Udara Israel Tewaskan 5 Warga Palestina di Gaza

    (lir/lir)

  • Tentara Korut yang Dikirim Bantu Rusia Tewas Saat Ditangkap Ukraina

    Tentara Korut yang Dikirim Bantu Rusia Tewas Saat Ditangkap Ukraina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan beberapa tentara Korea Utara (Korut) yang dikirim membantu Rusia berperang melawan negaranya meninggal usai ditangkap.

    Zelensky lantas menuding Rusia memberikan perlindungan minimal terhadap tentara-tentara asal Korea Utara di medan perang.

    “Hari ini ada laporan tentang beberapa tentara dari Korea Utara. Tentara kami berhasil menangkap mereka. Namun, mereka terluka sangat parah dan tidak dapat disadarkan kembali,” kata Zelensky dalam pidato malam yang diunggah di media sosial, dikutip AFP, Sabtu (28/12).

    Zelensky tidak menyebutkan berapa banyak warga negara Korea Utara yang tewas setelah ditangkap oleh pasukan Ukraina.

    Menurutnya, warga Korea Utara rugi besar karena mengirim bantuan tentara ke Rusia. Pernyataan soal rugi tersebut berulang kali ia ucapkan.

    “Mereka (warga Korut) mengalami banyak kerugian. Banyak sekali. Dan kami melihat bahwa militer Rusia dan pengawas Korea Utara sama sekali tidak tertarik pada kelangsungan hidup orang-orang Korea ini,” katanya.

    “Rusia mengirim mereka untuk melakukan penyerangan sehingga mereka hanya memiliki perlindungan minimal,” tambahnya.

    Ia pun menekan China yang dinilai memiliki hubungan militer dan politik yang erat dengan Moskow dan Pyongyang, untuk menekan Korea Utara.

    “Jika China tulus dalam pernyataannya bahwa perang tidak boleh meluas, maka mereka perlu memberikan pengaruh yang sesuai pada Pyongyang,” pungkasnya.

    Kemarin, Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan seorang tentara Korea Utara yang ditangkap saat berperang dalam perang Rusia melawan Ukraina telah meninggal karena luka-lukanya.

    Korea Utara mengirim ribuan tentara untuk membantu tentara Rusia bertempur melawan Ukraina di wilayah perbatasan Kursk barat. Kursk merupakan tempat Ukraina melancarkan serangan mendadak pada Agustus lalu.

    Zelensky menyebut itu sebagai eskalasi besar dalam perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

    (pta/pta)