Jenis Media: Internasional

  • Konvoi Bantuan Kemanusiaan Gaza Dijarah, 2 Orang Tewas

    Konvoi Bantuan Kemanusiaan Gaza Dijarah, 2 Orang Tewas

    Gaza City

    Konvoi bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza diserang oleh sekelompok pria bersenjata dan kemudian dijarah. Sedikitnya dua tewas dalam insiden mematikan yang terjadi di wilayah Jalur Gaza bagian utara tersebut.

    Warga Gaza menghadapi kondisi mengerikan setelah perang terus berkecamuk selama hampir 15 bulan terakhir, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

    Badan-badan kemanusiaan berulang kali memperingatkan bahwa tidak cukup bantuan yang sampai ke tangan warga Palestina yang membutuhkan karena adanya tindak penjarahan dan pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza.

    Program Pangan Dunia (WFP), seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (31/12/2024), melaporkan bahwa “gerakan terkoordinasi untuk membawa masuk 40 truk atas nama mitra kemanusiaan” pada Minggu (29/12) “dihadapkan dengan penjarahan bersenjata yang kejam, yang mengakibatkan kematian dua orang”.

    “Di tengah penjarahan bersenjata, lima truk berisi komoditi hilang,” sebut WFP dalam pernyataannya.

    Insiden itu mendorong kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, untuk menuduh WFP yang merupakan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu gagal mengkoordinasikan keamanan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan.

    Hamas menyalahkan WFP atas insiden penjarahan bersenjata tersebut. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Balas Serangan Udara ke Afghanistan, Taliban Siap Perangi Pakistan

    Balas Serangan Udara ke Afghanistan, Taliban Siap Perangi Pakistan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rezim Taliban meluncurkan serangan balasan usai Pakistan membombardir Afghanistan pada akhir pekan lalu.

    Beberapa pejabat Taliban juga mengatakan mereka siap menghadapi eskalasi konflik dengan Pakistan.

    “Mereka harus tahu mereka tak bisa melanggar kedaulatan kami,” kata seorang pejabat Taliban kepada The Telegraph, Senin (30/12).

    Dia juga mengatakan Taliban sudah mengerahkan sejumlah unit ke perbatasan.

    “Dan kami siap untuk apa pun, kami tak mengusir NATO [Pasukan Amerika Serikat dan sekutunya yang pernah di Afghanistan] hanya untuk diintimidasi atau dipermalukan orang Punjab,” imbuh dia.

    Lebih lanjut, pejabat itu menduga kemungkinan akan ada serangan balasan dari Pakistan.

    Kementerian Pertahanan sementara Afghanistan, kata dia, sudah siaga tinggi menghadapi serangan balasan dan siap menambah pasukan ke perbatasan.

    Kemhan sementara Afghanistan sebelumnya menyebut Taliban menyerang Pakistan “di sejumlah titik.”

    “Beberapa titik di luar garis hipotesis, yang berfungsi sebagai pusat dan tempat persembunyian bagi elemen jahat dan pendukung mereka yang mengorganisasi dan mengoordinasikan serangan di Afghanistan, menjadi sasaran balasan dari arah tenggara negara itu,” demikian rilis Kemenhan versi Taliban, Sabtu (28/12).

    Garis hipotesis merupakan ekspresi yang digunakan otoritas Afghanistan merujuk ke perbatasan dengan Pakistan yang menjadi perdebatan.

    Selama beberapa dekade, Afghanistan menolak perbatasan yang dikenal sebagai Garis Durand.

    Perbatasan itu dibuat otoritas kolonial Inggris pada abad ke-19 melalui wilayah suku yang bergunung-gunung. Garis tersebut kerap tak punya hukum antara wilayah yang sekarang menjadi Afghanistan dan Pakistan.

    Saat ditanya lebih lanjut soal titik serangan, juru bicara Kemenhan Afghanistan versi Taliban, Enayatullah Khowarazmi, mengatakan perbatasan yang dikenal garis hipotesis itu bukan wilayah Pakistan.

    “Kami tidak menganggap sebagai wilayah Pakistan, oleh karena itu, kami tak bisa mengonfirmasi wilayah tersebut, tetapi wilayah tersebut berada di sisi lain garis hipotesis,” ujar Khowarazmi, dikutip Reuters.

    Pakistan sejauh ini belum memberi komentar soal serangan baru Taliban.

    Serangan Taliban muncul usai jet tempur Pakistan membombardir Afghanistan hingga menyebabkan 46 orang tewas pada pekan lalu.

    Taliban menyatakan militer Pakistan melakukan serangan Udara di Distrik Barmal Provinsi Patika Timur.

    Mereka lalu mengajukan protes ke Pakistan dengan memanggil kuasa usaha mereka di Kabul.

    Pakistan selama ini menuding Taliban gagal mengendalikan Tehrik e Taliban (TTP) yang disebut beroperasi dari Afghanistan.

    TTP berulang kali melakukan serangan mematikan terhadap pasukan keamanan Pakistan, terutama di wilayah perbatasan

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Jerman Kecam Elon Musk karena Mendukung AfD Menjelang Pemilu Nasional – Halaman all

    Jerman Kecam Elon Musk karena Mendukung AfD Menjelang Pemilu Nasional – Halaman all

    Jerman Kecam Elon Musk karena Mendukung AfD Menjelang Pemilu Nasional

    TRIBUNNEWS.COM- Pemerintah Jerman telah mengkritik Elon Musk, menuduh pengusaha miliarder itu berupaya mempengaruhi pemilihan federal mendatang melalui opini terbarunya dan unggahan media sosial. 

    AfD, yang menempati posisi kedua dalam survei terkini, memiliki potensi untuk mengganggu struktur koalisi tradisional dalam pemilihan parlemen mendatang.

    Musk, yang memuji partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) , menggambarkannya sebagai “harapan terakhir” Jerman dalam kolom tamu untuk Welt am Sonntag . Komentarnya telah memicu reaksi keras, dengan tuduhan campur tangan politik. 

    Seorang juru bicara pemerintah mengakui kebebasan Musk untuk mengekspresikan pandangannya tetapi menolak dukungannya, menyebutnya sebagai “omong kosong” dan langkah untuk memengaruhi pemilihan yang dijadwalkan pada 23 Februari 2025. “Kebebasan berpendapat juga mencakup omong kosong terbesar,” kata juru bicara itu. 

    Musk, yang saat ini dijadwalkan bertindak sebagai penasihat luar dalam pemerintahan Donald Trump, membela keterlibatannya dalam politik Jerman, dengan menyebutkan investasinya yang signifikan di negara tersebut. Ia juga menyuarakan dukungannya terhadap sikap AfD terhadap deregulasi, kebijakan pajak, dan kebebasan pasar.

    Dampak dari komentar Musk langsung terasa. Editor yang bertanggung jawab untuk menerbitkan artikel tamunya mengundurkan diri sebagai bentuk protes , yang menandakan adanya perpecahan internal dalam lanskap media. Sementara itu, Musk memperkuat kritiknya terhadap pemerintah, dengan menyerukan pengunduran diri Kanselir Olaf Scholz menyusul insiden tragis di pasar Natal di Berlin yang menewaskan lima orang.

     

    Respons politik

    AfD, yang berada di posisi kedua dalam jajak pendapat terkini, berpotensi mengganggu struktur koalisi tradisional dalam pemilihan parlemen mendatang. Namun, partai-partai besar Jerman tetap teguh dalam pendirian mereka untuk tidak bekerja sama dengan AfD, yang tengah diawasi oleh intelijen domestik atas dugaan kegiatan ekstremis sayap kanan.

    “Dukungan Musk terhadap AfD pada dasarnya merupakan rekomendasi bagi partai yang diawasi terkait kecenderungan ekstremisnya,” kata juru bicara pemerintah.

    Kritik atas keterlibatan Musk mengalir dari seluruh spektrum politik Jerman. Lars Klingbeil, salah satu pemimpin Partai Sosial Demokrat (SPD), menyamakan tindakan Musk dengan campur tangan asing, membandingkannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. “Keduanya bertujuan untuk mengacaukan demokrasi kita dan secara khusus mendukung musuh demokrasi AfD,” kata Klingbeil kepada grup berita Funke.

    Friedrich Merz, pemimpin Partai Kristen Demokrat (CDU) dan salah satu kandidat utama untuk menggantikan Scholz, juga memberikan tanggapan. Merz menggambarkan komentar Musk sebagai “mengganggu dan sok penting,” dan menekankan pentingnya menjauhkan pengaruh eksternal dari proses politik Jerman.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Kenangan dan Pujian Pemimpin Dunia untuk Mendiang Jimmy Carter

    Kenangan dan Pujian Pemimpin Dunia untuk Mendiang Jimmy Carter

    Presiden Palestina Mahmoud Abbas

    Abbas, dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor berita Palestina WAFA, menyatakan dirinya berduka atas meninggalnya Carter yang disebutnya sebagai “presiden Amerika pertama yang mengakui hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri”.

    Abbas juga memuji mendiang Carter sebagai “negarawan luar biasa dan pembawa perdamaian global yang luar biasa” yang berupaya mewujudkan solusi yang “adil dan abadi” di kawasan Timur Tengah.

    Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi

    Al-Sisi memuji mendiang Carter sebagai “simbol upaya kemanusiaan” atas perannya dalam menengahi Perjanjian Camp David tahun 1978 silam yang bersejarah, yang menciptakan perdamaian antara Mesir dan Israel.

    PM Israel Benjamin Netanyahu

    Netanyahu dalam pernyataannya menyebut Carter akan dikenang karena Perjanjian Camp David tersebut, yang disebutnya sebagai “perjanjian perdamaian yang telah berlaku selama hampir setengah abad dan menawarkan harapan bagi generasi mendatang”.

    Scholz menyebut meninggalnya Carter membuat “Amerika Serikat kehilangan seorang pejuang demokrasi”.

    “Dunia kehilangan seorang mediator hebat untuk perdamaian di Timur Tengah dan hak asasi manusia,” ucapnya.

    PM Kanada Justin Trudeau

    Trudeau dalam pernyataannya memuji mendiang Carter sebagai sosok yang “selalu bijaksana dan murah hati dalam memberikan nasihat kepada saya”.

    Raja Inggris Charles III

    Raja Charles III memuji mendiang Carter untuk “dedikasi dan kerendahan hatinya yang menjadi inspirasi bagi banyak orang”.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memberikan penghormatan atas “dedikasi seumur hidup” mendiang Carter “terhadap perdamaian”.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

    Lula da Silva memuji sosok Carter sebagai “pecinta demokrasi dan pembela perdamaian”, dan menekankan soal tekanan yang diberikan Carter terhadap kediktatoran Brasil di masa lalu untuk membebaskan para tahanan politik.

    “Dia akan selamanya dikenang sebagai nama yang membela gagasan bahwa perdamaian adalah syarat terpenting bagi pembangunan,” sebutnya.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

    Zelensky dalam pernyataannya menyoroti “dukungan teguh Carter untuk Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia yang tidak beralasan”.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron

    Macron memuji Carter sebagai “pendukung teguh untuk hak-hak kelompok paling rentan dan tanpa kenal lelah dalam memperjuangkan perdamaian”.

    Presiden China Xi Jinping

    Xi dalam pernyataannya menuturkan dirinya “sangat sedih” dengan meninggalnya Carter. Diketahui bahwa di bawah pemerintahan Carter, AS menormalisasi hubungan diplomatik dengan China tahun 1978 silam.

    Dalam pujiannya, Xi menyebut mendiang Carter “telah sejak lama memberikan kontribusi yang signifikan untuk memajukan perkembangan hubungan China-AS dan membina interaksi bersahabat dan kerja sama antara kedua negara”.

    Lihat Video Jimmy Carter, Biden: Saya yang Pertama Mendukungnya untuk Jadi Presiden

    (nvc/dhn)

  • Jokowi Masuk Daftar Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP

    Jokowi Masuk Daftar Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) masuk daftar finalis pemimpin paling korup di dunia versi lembaga nonpemerintah yang fokus dengan isu korupsi, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). OCCRP merilis daftar ini di situs resmi mereka.

    OCCRP merupakan organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia. Lembaga independent itu merilis sederet finalis yang masuk Person of the Year 2024  untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi atau Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption.

    Presiden Suriah Bashar Al Assad yang telah digulingkan baru-baru ini menjadi pemenang Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption. Namun, ada lima tokoh lainnya yang masuk daftar kategori ini, salah satunya Jokowi.

    Lima tokoh ini masuk sebagai finalis berdasarkan voting terbanyak dari para pembaca hingga jurnalis di dunia.

    “Kami meminta (voting) nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP. Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Pengusaha India Gautam Adani,” demikian laporan OCCRP, Selasa (31/12).

    Penerbit OCCRP Drew Sullivan mengatakan korupsi merupakan bagian mendasar dari upaya merebut kekuasaan negara dan menjadikan pemerintahan otokratis berkuasa.

    “Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah,” kata Sullivan.

    CNNIndonesia.com sudah menghubungi pihak Jokowi untuk meminta komentar soal laporan tersebut, namun belum memberikan jawaban.

    OCCRP adalah salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia, yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda.

    Belum ada pernyataan dari Jokowi terkait daftar OCCRP ini.

    OCCRP membuka masukin ke publik untuk menominasikan Corrupt Person of The Year alias tokoh paling korup 2024 sejak November lalu.

    Pemilihan tersebut terbuka untuk umum yang dapat diakses melalui media sosial OCCRP. Publik diarahkan mengisi Google Form dan usulan nominasi ini dibuka hingga 5 Desember 2024.

    Dalam laman Google Form yang disediakan OCCRP tertera bahwa mereka menerima nominasi dari publik, jurnalis, akademisi, pelaku bisnis dan penegak hukum.

    Sejak 2012, OCCRP setiap tahun memilih orang-orang yang paling banyak melakukan kejahatan dan korupsi terorganisir di seluruh dunia.

    [Gambas:Twitter]

    Dalam pernyataannya, OCCRP menyatakan penghargaan ini diberikan pada mereka yang banyak melakukan kekacauan di seluruh dunia melalui kejahatan terorganisasi dan korupsi.

    Dengan penghargaan ini, OCCRP bertujuan untuk mempromosikan akuntabilitas dengan menyoroti mereka yang dinilai telah melakukan yang paling banyak untuk mendukung korupsi dan kolusi politik yang sering menyertainya.

    Tahun lalu penghargaan diberikan pada Jaksa Agung Guatemala María Consuelo Porras. Di 2022 penghargaan diberikan pada pemimpin tentara bayaran Russia Yevgeny Prigozhin, lalu ada Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko (2021), Presiden Brasil Jair Bolsonaro (2020), dan Perdana Menteri Malta Joseph Muscat (2019).

    Penghargaan bukan cuma untuk tokoh. Tahun 2018 penghargaan diberikan pada Danske Bank, bank terbesar di Denmark yang diduga mendukung pencucian uang besar-besaran di Estonia.

    Tahun 2017, Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga mendapat penghargaan ini.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Buntut Kecelakaan Jeju Air, AS dan Boeing Kirim Tim Penyelidik

    Buntut Kecelakaan Jeju Air, AS dan Boeing Kirim Tim Penyelidik

    Seoul

    Kecelakaan pesawat maskapai Jeju Air, yang menewaskan sedikitnya 179 orang, di Korea Selatan (Korsel) melibatkan pesawat Boeing jenis 737-800. Tim penyelidik dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Boeing sebagai produsen pesawat itu ikut terlibat dalam penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut.

    Otoritas Korsel, seperti dilansir kantor berita Yonhap, Selasa (31/12/2024), menyebut tim penyelidik AS dan para pejabat Boeing telah tiba di lokasi kecelakaan di Bandara Internasional Muan.

    Menurut Kementerian Transportasi Korsel, tim yang tiba dari AS itu terdiri atas satu anggota Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA), kemudian tiga pakar dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), dan empat perwakilan dari Boeing.

    Mereka akan bergabung dengan para pejabat dari Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korsel (ARAIB) dalam melakukan penyelidikan di lokasi kecelakaan Jeju Air.

    Tim AS itu tiba di Korsel sejak Senin (30/12) waktu setempat melalui Bandara Internasional Incheon dan melakukan perjalanan langsung ke Muan, yang berjarak sekitar 290 kilometer sebelah barat daya Seoul, untuk mempersiapkan penyelidikan.

    “Para penyelidik Korea Selatan dan AS membahas soal prosedur jadwal dan area-area spesifik yang menjadi fokus penyelidikan,” tutur kepala kebijakan penerbangan pada Kementerian Transportasi Korsel, Joo Jong Wan, saat berbicara dalam konferensi pers.

    Berdasarkan konvensi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), negara yang menjadi lokasi kecelakaan bertanggung jawab untuk memulai penyelidikan.

  • Polisi Kepung Rumah Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Pengadilan Perintahkan Penangkapan – Halaman all

    Polisi Kepung Rumah Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Pengadilan Perintahkan Penangkapan – Halaman all

    Surat perintah itu dikeluarkan atas keputusan kontroversial yang diambil Yoon untuk memberlakukan darurat militer pada awal Desember.

    TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pengadilan Korea Selatan telah menyetujui surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol.

    Seperti diketahui,  Yoon Suk Yeol dimakzulkan dan ditangguhkan dari kekuasaannya atas keputusannya untuk memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024 lalu.

    Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) mengonfirmasi bahwa pengadilan Seoul menyetujui surat perintah yang diminta oleh penyidik ​​yang memeriksa penerapan darurat militer jangka pendek oleh Yoon .

    “Surat perintah penangkapan dan penggeledahan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol, yang diminta oleh Markas Besar Investigasi Gabungan, dikeluarkan pagi ini,” kata Markas Besar Investigasi Gabungan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Yonhap, Selasa (31/12/2024).

    Perintah penangkapan ini keluar hari ini di tengah suasana Korea Selatan yang masih berkabung akibat jatuhnya pesawat Jeju Air dua hari lalu yang menewaskan 179 penumpangnya.

    Dinilai Ilegal

    Yoon Kab-keun, pengacara presiden Yoon, menggambarkan tindakan tersebut sebagai “ilegal dan tidak sah”.

    “Surat perintah penangkapan dan surat perintah penggeledahan dan penyitaan yang dikeluarkan atas permintaan suatu lembaga tanpa kewenangan penyidikan adalah ilegal dan tidak sah,” kata pengacara tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Pejabat penegak hukum Korea Selatan meminta surat perintah untuk menginterogasi Yoon atas tuduhan penyalahgunaan wewenang dan mengatur pemberontakan.

    Ini adalah surat perintah penangkapan pertama yang dikeluarkan untuk seorang presiden petahana di Korea Selatan, menurut media lokal.

    CIO tidak mengomentari alasan pengadilan dalam mengabulkan permintaan tersebut. Pengadilan menolak berkomentar.

    Tidak jelas kapan atau bagaimana surat perintah penangkapan Yoon akan dilaksanakan.

    Akan Ditahan di Seoul

    Badan keamanan presiden Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka akan menjalankan surat perintah penangkapan tersebut sesuai dengan proses hukum yang berlaku.

    Surat perintah penangkapan saat ini berlaku hingga 6 Januari 2025.

    “Setelah dilaksanakan, Yoon diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul,” kantor berita Yonhap mengutip CIO.

    Namun , berdasarkan hukum Korea Selatan, lokasi yang berpotensi terkait dengan rahasia militer tidak dapat disita atau digeledah tanpa persetujuan orang yang bertanggung jawab.

    Dan kecil kemungkinan Yoon akan secara sukarela meninggalkan kediamannya jika ia menghadapi penangkapan.

    Polisi Dikerahkan

    Polisi dikerahkan pada Selasa pagi ini di luar kediaman Yoon di pusat kota Seoul, dalam upaya untuk mencegah pertikaian. 

    Para pendukung dan pengunjuk rasa Yoon yang menuntut pemecatannya telah mengintai kediamannya.

    Media lokal menayangkan gambar-gambar pertikaian antara kedua kubu semalam.

    Bus polisi berjejer di jalan dekat kediaman Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan di Yongsan, pusat kota Seoul, pada 29 Desember 2024.

    Sebelumnya polisi gagal masuk kantor presiden

    Sebelumnya, polisi telah mencoba tetapi gagal untuk berhasil menggerebek kantor presiden sebagai bagian dari penyelidikan karena dinas keamanan presiden memblokir akses.

    Yoon menghadapi penyelidikan kriminal atas tuduhan pemberontakan, salah satu dari sedikit tuduhan di mana presiden Korea Selatan tidak memiliki kekebalan.

    Penjabat pemimpin Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa di Korea Selatan, Kweon Seong-dong, mengatakan pada hari Selasa bahwa upaya menahan presiden yang sedang menjabat adalah tindakan yang tidak pantas, menurut kantor berita Yonhap.

    Kekuasaan presidensial Yoon ditangguhkan setelah Majelis Nasional memberikan suara untuk memakzulkannya pada tanggal 14 Desember atas pemberlakuan darurat militer yang hanya berlangsung beberapa jam tetapi telah memicu kekacauan politik selama berminggu-minggu, menghentikan diplomasi tingkat tinggi, dan mengguncang pasar keuangan.

    Putusan pengadilan konstitusi masih menunggu keputusan apakah pemakzulan akan disahkan.

    Oh Dong-woon, kepala CIO, mengatakan bahwa tidak seperti surat perintah penggeledahan, surat perintah penahanan atau penangkapan yang dikeluarkan pengadilan tidak dapat dihalangi secara hukum, bahkan oleh presiden.

    Perintahkan Kekerasan Pakai Senjata

    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, diduga mengizinkan militer menggunakan kekerasan, termasuk senjata api selama memberlakukan darurat militer.

    Temuan ini diungkapkan dalam laporan jaksa setebal 10 halaman yang diperoleh AFP pada Sabtu (28/12/2024).

    Laporan tersebut merupakan bagian dari dakwaan terhadap mantan Menteri Pertahanan, Kim Yong-hyun.

    Tidak hanya satu fakta, dalam laporan Jaksa, terdapat fakta lain yang baru saja terungkap.

    Di mana pada tanggal 3 Desember 2024, Yoon bersumpah akan mengumumkan darurat militer tidak hanya satu kali, melainkan 3 kali.

    Namun laporan ini ditolak keras oleh pengacara Yoon, Yoon Kab-keum.

    Dalam laporan tersebut, Yoon disebut memberikan instruksi ekstrem kepada kepala Komando Pertahanan Ibu Kota, Lee Jin-woo, untuk memaksa masuk ke Majelis Nasional.

    “Apakah kalian masih belum masuk? Apa yang kalian lakukan? Dobrak pintu dan seret mereka keluar, bahkan jika itu berarti menembak,” ujar Yoon sesuai dengan dokumen tersebut, dikutip dari AL-Arabiya.

    Selain itu, Yoon juga dilaporkan memerintahkan Kepala Komando Kontraintelijen Pertahanan, Jenderal Kwak Jong-keun, untuk memastikan anggota parlemen dikeluarkan dari ruang sidang.

    “Dobrak pintu-pintu dengan kapak jika perlu dan seret semua orang keluar,” perintahnya.

    Namun pengacara Yoon, Yoon Kab-keun, membantah keras laporan tersebut.

     

  • Eks Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia di Usia 1 Abad

    Eks Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia di Usia 1 Abad

    Jakarta, CNN Indonesia
    Mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter meninggal di usia 100 tahun pada Minggu (30/12).

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Korsel Selidiki Penyebab Kecelakaan Jeju Air, Lakukan Inspeksi Keselamatan

    Korsel Selidiki Penyebab Kecelakaan Jeju Air, Lakukan Inspeksi Keselamatan

    Seoul

    Pejabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, memerintahkan inspeksi keselamatan darurat terhadap seluruh sistem operasi maskapai penerbangan. Perintah ini dikeluarkan seiring upaya penyidik untuk mengidentifikasi korban dan mencari penyebab bencana udara paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.

    Kecelakaan tragis pesawat Jeju Air yang mengalami pendaratan darurat di Bandara Internasional Muan, Minggu (29/12), telah menewaskan 179 orang. Pesawat tergelincir keluar dari ujung landasan pacu dan meledak setelah menghantam dinding. Dua awak pesawat berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup.

    “Prioritas utama saat ini adalah mengidentifikasi para korban, memberikan dukungan kepada keluarga mereka, dan merawat dua korban selamat,” ujar Choi dalam rapat manajemen bencana di Seoul.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam investigasi. “Kami meminta para pejabat untuk secara transparan mengungkapkan proses investigasi kecelakaan dan segera menginformasikan hasilnya kepada keluarga korban,” katanya.

    Choi juga menginstruksikan Kementerian Transportasi untuk melakukan inspeksi keselamatan menyeluruh terhadap sistem operasional maskapai penerbangan guna mencegah terulangnya insiden serupa.

    Bencana penerbangan terburuk di Korea Selatan

    Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 membawa 175 penumpang dan enam kru. Pesawat berangkat dari Bangkok, Thailand, dan mencoba mendarat di Bandara Internasional Muan sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

    Rekaman video dari media lokal menunjukkan pesawat Boeing 737-800 tergelincir tanpa roda pendaratan yang terlihat. Pesawat kemudian menabrak peralatan navigasi dan dinding bandara sehingga menyebabkan ledakan besar.

    “Hanya bagian ekor yang tersisa, sementara bagian lain dari pesawat sulit dikenali,” ujar Kepala Pemadam Kebakaran Muan, Lee Jung-hyun, dalam konferensi pers.

    Ia juga mengonfirmasi bahwa dua awak pesawat, seorang pria dan seorang perempuan berhasil diselamatkan dari bagian ekor yang terbakar. Mereka kini dirawat di rumah sakit dengan luka sedang hingga parah.

    Faktor penyebab kecelakaan masih diselidiki

    Para penyelidik sedang mempertimbangkan beberapa faktor penyebab kecelakaan, termasuk kemungkinan serangan burung dan kondisi cuaca. Menurut laporan kantor berita Yonhap, serangan burung mungkin telah menyebabkan roda pendaratan pesawat tidak berfungsi.

    Gregory Alegi, seorang ahli penerbangan, mengungkapkan bahwa kecelakaan ini menimbulkan banyak pertanyaan. “Mengapa pesawat melaju begitu cepat? Mengapa sayap tidak terbuka? Mengapa roda pendaratan tidak turun?” tanyanya.

    Sesuai aturan penerbangan internasional, Korea Selatan memimpin investigasi dengan melibatkan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat, tempat pesawat tersebut dirancang dan diproduksi.

    Boeing dan Administrasi Penerbangan Federal AS juga turut serta dalam penyelidikan.

    Sementara itu, Bandara Internasional Muan tetap ditutup hingga Rabu (01/01). Namun, bandara lain, termasuk Bandara Internasional Incheon, beroperasi seperti biasa.

    fr/pkp (Reuters, AFP)

    (nvc/nvc)

  • Kecelakaan Jeju Air, Pakar Pertanyakan Dinding Beton Dekat Landasan

    Kecelakaan Jeju Air, Pakar Pertanyakan Dinding Beton Dekat Landasan

    Seoul

    Para pakar penerbangan mengajukan pertanyaan tentang dinding beton “yang tidak biasa” di dekat landasan pacu dan perannya dalam kecelakaan pesawat Korea Selatan yang menewaskan 179 orang.

    Rekaman video memperlihatkan pesawat Jeju Air keluar dari landasan pacu sebelum bertabrakan dengan dinding tersebut dan terbakar di Bandara Internasional Muan.

    Pihak berwenang yang menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat terburuk di Korea Selatan tengah mempertimbangkan pentingnya lokasi dinding beton sekitar 250 meter dari ujung landasan pacu.

    Pakar keselamatan udara David Learmount mengatakan bahwa, jika “penghalang” itu tidak ada di sana, pesawat “akan mendarat dengan sebagian besar mungkin semua orang di dalamnya masih hidup”.

    BBC

    Pilot melaporkan bahwa pesawat itu menabrak seekor burung dan kemudian membatalkan pendaratan awal dan meminta izin untuk mendarat dari arah yang berlawanan.

    Learmount mengatakan pendaratan itu “sama bagusnya dengan pendaratan tanpa penutup/roda gigi: sayap sejajar, hidung tidak terlalu tinggi untuk menghindari patahnya ekor” dan pesawat tidak mengalami kerusakan parah saat meluncur di sepanjang landasan pacu.

    BBC

    “Alasan mengapa begitu banyak orang meninggal bukanlah pendaratan itu sendiri, tetapi fakta bahwa pesawat itu bertabrakan dengan penghalang yang tepat di luar ujung landasan pacu,” katanya.

    Christian Beckert, pilot Lufthansa yang bermarkas di Munich, menyebut struktur beton itu “tidak biasa”, dalam wawancaranya dengan kantor berita Reuters: “Biasanya, di bandara dengan landasan pacu di ujungnya, Anda tidak memiliki dinding.”

    Struktur beton itu menampung sistem navigasi yang membantu pendaratan pesawat yang dikenal sebagai localiser menurut Kantor Berita Yonhap Korea Selatan.

    BBC

    Dengan tinggi 4 meter, struktur itu ditutupi dengan tanah dan ditinggikan untuk menjaga localiser tetap sejajar dengan landasan pacu agar memastikannya berfungsi dengan baik, Yonhap melaporkan.

    Kementerian transportasi Korea Selatan mengatakan bahwa bandara lain di negara itu dan beberapa di luar negeri memasang peralatan dengan struktur beton.

    Namun, para pejabat akan memeriksa apakah peralatan itu seharusnya dibuat dengan bahan yang lebih ringan yang akan lebih mudah hancur saat terjadi benturan.

    Chris Kingswood, pilot dengan pengalaman 48 tahun yang telah menerbangkan jenis pesawat yang sama dalam kecelakaan itu, mengatakan kepada BBC News: “Rintangan dalam jarak dan jarak tertentu dari landasan pacu harus mudah hancur, yang berarti bahwa jika sebuah pesawat menabraknya, rintangan itu akan rusak.

    “Sepertinya tidak biasa bahwa struktur dinding itu sangat kaku. Pesawat itu, dari apa yang saya pahami, melaju sangat cepat, mendarat jauh di landasan pacu, jadi pasti telah melewati ujung landasan pacu… Jadi bagaimana Anda menyimpulkan semua ini? Tentu ini akan menjadi bahan penyelidikan.

    “Pesawat terbang bukanlah struktur yang kua tpesawat terbang, menurut desainnya, ringan agar efisien dalam penerbangan. Pesawat terbang tidak benar-benar dirancang untuk melaju dengan kecepatan tinggi di bagian perutnya sehingga segala jenis struktur dapat menyebabkan badan pesawat hancur dan kemudian menimbulkan bencana.

    “Bahan bakar disimpan di sayap sehingga begitu sayap patah, maka potensi kebakaran menjadi signifikan.

    “Jadi bukan hal yang pasti bahwa jika dinding itu tidak ada, hasilnya akan sangat berbeda.”

    Kingswood mengatakan bahwa dia akan “terkejut apabila lapangan terbang itu tidak memenuhi semua persyaratan sesuai dengan standar industri”.

    “Saya menduga jika kita berkeliling di lapangan terbang di banyak bandara internasional utama… kita akan menemukan banyak rintangan yang juga dapat dituduh menimbulkan bahaya,” tambahnya.

    Analis penerbangan Sally Gethin mempertanyakan apakah pilot tahu bahwa penghalang itu ada di sana, terutama mengingat pesawat itu mendekat dari arah yang berlawanan dari pendekatan pendaratan yang biasa.

    Dia mengatakan kepada BBC News: “Kita perlu tahu, apakah (pilot) menyadari ada batas dinding yang keras di ujungnya?

    “Jika mereka diarahkan oleh menara kontrol untuk membalikkan penggunaan landasan pacu untuk kedua kalinya, itu harus diungkap dalam penyelidikan black box.”

    “Saya pikir ada begitu banyak pertanyaan.”

    ‘Hati saya sangat pilu, saya tidak percaya apa yang terjadi’

    Perjalanan liburan ke Thailand seharusnya menyenangkan bagi keponakan Maeng Gi-Su dan dua putra keponakannya, yang tengah merayakan lulus ujian universitas.

    Namun perjalanan itu berakhir tragis.

    Ketiganya tewas saat pesawat Jeju Air yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12).

    Kecelakaan ini menewaskan 179 orang dari 181 orang di dalamnya.

    “Saya tidak percaya,” kata Maeng, 78 tahun, kepada BBC.

    “Hati saya amat pilu.”

    Keluarga itu sedang dalam perjalanan dari Bangkok ke Bandara Internasional Muan.

    Pesawat yang ditumpangi mereka tergelincir dari landasan pacu setelah mendarat dan menabrak dinding tidak lama setelah pukul 09:00 waktu setempat pada hari Minggu.

    Semua penumpang Boeing 737-800 tewas, dan menjadikannya kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan.

    Empat awak pesawat termasuk di antara korban tewas, sementara dua orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan pesawat dalam keadaan hidup.

    Menurut kantor berita Yonhap, 179 penumpang dalam penerbangan 7C2216 berusia antara tiga hingga 78 tahun, meskipun sebagian besar berusia 40-an, 50-an, dan 60-an.

    Dua orang warga negara Thailand termasuk di antara korban tewas dan sisanya diyakini warga Korea Selatan.

    Lima orang yang meninggal adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun, dengan penumpang termuda adalah seorang anak laki-laki berusia tiga tahun.

    Seorang pria berusia enam puluhan mengatakan lima anggota keluarganya yang mencakup tiga generasi berada di pesawat itu.

    Termasuk di antaranya saudara iparnya, putrinya, suaminya, dan anak-anak mereka yang masih kecil, menurut kantor berita Yonhap.

    Banyak penumpang yang merayakan liburan Natal di Thailand dan sedang dalam perjalanan pulang.

    Sepupu salah seorang korban, Jongluk Doungmanee, mengatakan kepada BBC ThaiLand bahwa dia “terkejut” ketika mendengar berita itu.

    “Saya merinding. Saya tidak percaya,” kata Pornphichaya Chalermsin.

    Jongluk telah tinggal di Korea Selatan selama lima tahun terakhir dan bekerja di sebuah industri pertanian.

    Dia biasanya bepergian ke Thailand dua kali setahun selama liburan untuk mengunjungi ayahnya yang sakit dan dua anaknya berusia 7 dan 15 tahun dari pernikahan sebelumnya.

    Dia telah menghabiskan lebih dari dua minggu kali ini bersama suaminya, yang telah kembali ke Korea Selatan pada awal Desember.

    Ayahnya, yang menderita penyakit jantung, “remuk-redam” ketika mengetahui tentang kematiannya, kata Pornphichaya.

    “Ini tidak tertahankan baginya. Dia adalah putri bungsunya”, ujarnya, seraya menambahkan bahwa ketiga anaknya bekerja di luar negeri.

    Sosok ayah lainnya yang berusia 71 tahun, Jeon Je-young, mengatakan kepada Kantor berita Reuters bahwa putrinya Mi-Sook, yang diidentifikasi melalui sidik jarinya, sedang dalam perjalanan pulang setelah bepergian dengan teman-temannya ke Bangkok untuk liburan Natal.

    “Putri saya, yang baru berusia pertengahan 40-an, berakhir seperti ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia terakhir kali melihatnya pada 21 Desember, ketika ia membawa makanan dan kalender tahun depan ke rumahnya – yang menjadi momen terakhir mereka bersama.

    Mi-Sook meninggalkan seorang suami dan seorang putri remaja.

    “Ini tidak dapat dipercaya”, kata Jeon.

    Seorang perempuan mengatakan saudara perempuannya, yang telah mengalami masa sulit, memutuskan untuk mengunjungi Thailand karena kehidupannya mulai membaik.

    “Dia mengalami begitu banyak kesulitan dan pergi bepergian karena situasinya baru saja mulai membaik,” katanya kepada kantor berita Yonhap.

    Dua pramugari yang selamat dari kecelakaan itu ditemukan di bagian ekor pesawat, bagian yang paling utuh dari reruntuhan.

    Salah satunya adalah seorang pria berusia 33 tahun, dengan nama keluarga Lee, yang dilarikan ke rumah sakit di Mokpo, sekitar 25km di selatan bandara.

    Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha Seoul di ibu kota, kantor berita Yonhap melaporkan.

    “Ketika saya bangun, saya sudah diselamatkan,” katanya kepada dokter di rumah sakit, menurut direkturnya Ju Woong, yang berbicara selama jumpa pers.

    Korban selamat, yang menderita patah tulang, menerima perawatan khusus karena risiko efek sampingnya, termasuk kelumpuhan total, kata Ju.

    Korban selamat lainnya, seorang pramugari berusia 25 tahun dengan nama keluarga Koo, sedang dirawat di Asan Medical Center di Seoul timur, demikian laporan Yonhap.

    Dia mengalami cedera kepala dan pergelangan kaki, tetapi dilaporkan dalam kondisi stabil.

    ‘Saya melihat asap tebal dan gelap lalu ada ledakan’

    Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kecelakaan itu, tetapi sejumlah saksi mata mengatakan pesawat tersebut terlihat bermasalah sebelum kecelakaan.

    Pemilik restoran Im Young-Hak mengatakan awalnya dia mengira itu adalah kecelakaan kapal tanker.

    “Saya keluar dan melihat asap tebal dan gelap. Setelah itu, saya mendengar ledakan keras, bukan dari kecelakaan itu sendiri. Kemudian ada lebih banyak ledakan – setidaknya tujuh kali,” katanya kepada Reuters.

    “Kami merasa sedih ketika kecelakaan terjadi di belahan dunia lain, tetapi ini terjadi di sini. Ini bikin trauma.”

    Yoo Jae-yong, 41, yang tinggal di dekat bandara, mengatakan kepada media lokal bahwa ia melihat percikan api di sayap kanan sesaat sebelum kecelakaan.

    Kim Yong-cheol, 70, mengatakan pesawat tersebut awalnya gagal mendarat dan berputar balik untuk mencoba mendarat kembali.

    Dia mengaku melihat “asap hitam membumbung tinggi” setelah mendengar “ledakan keras”, seperti dilaporkan kantor berita Yonhap.

    Seorang petugas pemadam kebakaran yang dikirim ke lokasi kejadian mengatakan kepada Reuters bahwa ia belum pernah melihat peristiwa kecelakaan “sebesar ini”.

    Wartawan BBC di lapangan mengatakan suara tangisan anggota keluarga bergema di bandar udara pada Minggu malam, sementara yang lain marah karena butuh waktu lama untuk mengidentifikasi jenazah.

    Ratusan orang masih berada di Bandara Internasional Muan menunggu orang-orang terkasih mereka diidentifikasi.

    Beberapa orang telah memberikan sampel air liur DNA kepada petugas untuk membantu mengidentifikasi jenazah korban, dan pemerintah telah menawarkan layanan pemakaman dan perumahan sementara bagi keluarga yang ditinggalkan.

    Masa berkabung nasional juga telah ditetapkan selama tujuh hari ke depan.

    Namun bagi semua orang terkasih dari mereka yang meninggal, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab – terutama penyebab kecelakaan itu, dan apakah itu dapat dihindari.

    “Air di dekat bandara tidak dalam,” kata Jeon kepada Reuters.

    “(Ada) lapangan yang lebih lunak daripada landasan semen ini. Mengapa pilot tidak bisa mendarat di sana saja?”

    Bagaimana kecelakaan terjadi?

    Pesawat Jeju Air yang membawa 181 penumpang dan awak pesawat mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12).

    Seluruh penumpang yang berjumlah 175 orang dan empat awak pesawat dilaporkan meninggal dunia.

    Dua pramugari berhasil diselamatkan dan kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Sejauh ini, pihak berwenang telah mengidentifikasi 22 korban jiwa, menurut kantor berita Yonhap.

    Para saksi yang berbicara kepada Yonhap mengatakan mereka melihat percikan api dan mendengar ledakan sebelum kecelakaan.

    Menurut media setempat, seorang penumpang dalam penerbangan itu sempat mengirim pesan teks kepada kerabatnya dengan mengatakan bahwa seekor burung “tersangkut di sayap” dan pesawat itu tidak dapat mendarat.

    Kerabat tersebut mengatakan dia tak lagi bisa menghubungi kerabatnya yang ada dalam penerbangan itu.

    Hingga kini belum diketahui pasti penyebab kecelakaan pesawat tersebut, namun diperkirakan kawanan burung yang terbang menyebabkan roda pendaratan tidak berfungsi, lapor Yonhap.

    Jika jumlah korban jiwa terus bertambah, insiden kecelakaan pesawat Jeju Air ini menjadi kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan.

    Tergelincir keluar dari landasan pacu

    Insiden terjadi ketika pesawat Jeju Airyang membawa 175 penumpang dan enam awak pesawat mendarat di Bandara Internasional Muan setelah melakukan penerbangan dari Bangkok, Thailand.

    Muan berjarak sekitar 288 km di selatan ibu kota, Seoul.

    Pesawat tersebut disebut keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding Bandara Internasional Muan yang terletak di bagian barat daya Korea Selatan, menurut kantor berita Yonhap.

    Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat tersebut tergelincir keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding sebelum sejumlah bagian pesawat terbakar.

    Rekaman video lainnya menunjukkan kepulan asap tebal membumbung ke langit.

    Dalam foto yang disediakan oleh Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan, pesawat Jeju Air 7C2216 terbakar setelah tergelincir dari landasan pacu di Bandara Internasional Muan pada tanggal 29 Desember 2024 di Muan-gun, Korea Selatan (Getty Images)

    Percikan api dan ledakan keras

    Yoo Jae-yong, 41, yang menginap di dekat bandara, berkata kepada kantor berita Yonhap bahwa ia melihat percikan api di sayap kanan pesaat sesaat sebelum kecelakaan.

    Kim Yong-cheol, 70, memberi tahu kantor berita tersebut bahwa pesawat Boeing 737-800 itu awalnya gagal mendarat dan berputar balik untuk mencoba lagi melakukan pendaratan.

    Kim mengatakan ia melihat “asap hitam mengepul ke langit” setelah mendengar “ledakan keras”.

    Asap hitam tampak dari pesawat Jeju Air 7C2216 saat melintasi landasan pacu di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember 2024 (Reuters)

    “Saya melihat pesawat itu turun dan mengira akan mendarat ketika saya melihat kilatan cahaya,” saksi lain bernama Cho menambahkan.

    “Kemudian terjadi ledakan keras diikuti oleh asap di udara, dan kemudian saya mendengar serangkaian ledakan,” lanjut Cho.

    Sebelumnya, seorang pejabat transportasi Korea Selatan memberikan rincian tentang apa yang terjadi pada pesawat saat mendekati bandara.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Pesawat itu telah berusaha mendarat tetapi kemudian pengontrol lalu lintas udara memberikan peringatan adanya kawanan burung yang terbang dari arah berlawanan pesawat tersebut, memaksa pesawat untuk menunda pendaratan.

    Sekitar dua menit kemudian, pilot menyebut Mayday kata yang digunakan sebagai sinyal darurat dan komando lalu lintas udara memberikan izin bagi pesawat untuk mendarat dari arah yang berlawanan.

    Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi korban tewas di lokasi kecelakaan, Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember 2024 (Getty Images)

    Pilot itu kemudian melakukan pendaratan.

    Rekaman video menunjukkan pesawat mendarat tanpa roda pendaratan dan meluncur di landasan sebelum menabrak dinding, menyebabkan ledakan api.

    Perekam data penerbangan di pesawat telah ditemukan, menurut pejabat dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan (Molit).

    Dalam konferensi pers, pejabat Molit mengatakan perekam suara pesawat tersebut belum ditemukan.

    Petugas di lokasi kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan Korea Selatan, pada 29 Desember 2024 (Reuters)

    Penumpang di pesawat tersebut terdiri dari 173 warga Korea Selatan dan dua warga Thailand, lapor Yonhap.

    Otoritas Thailand mengonfirmasi ada dua perempuan Thailand dalam penerbangan tersebut, masing-masing berusia 22 dan 45 tahun.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menulis dalam sebuah unggahan di X: “Saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang meninggal dan terluka.”

    Presiden sementara tetapkan zona bencana khusus

    Penjabat sementara Presiden Korsel, Choi Sang-mok, telah mendeklarasikan zona bencana khusus di Muan.

    “Kami menghadapi situasi yang serius ketika banyak korban jiwa meninggal setelah sebuah pesawat tergelincir dari landasan pacu di bandara Muan pagi ini,” kata Choi, menurut pernyataan kantor kepresidenan.

    “Saya menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan menyampaikan rasa hormat yang tulus kepada keluarga yang ditinggalkan.”

    Dia menambahkan bahwa pemerintah “akan melakukan segala upaya” agar korban yang terluka segera pulih.

    Kecelakaan pesawat paling mematikan di Korsel

    Industri penerbangan Korea Selatan dianggap memiliki rekam jejak yang solid dalam hal keselamatan.

    Namun, jika jumlah korban jiwa terus bertambah, insiden kecelakaan pesawat Jeju Air ini akan menjadi kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan.

    Insiden ini kemungkinan juga menjadi satu-satunya kecelakaan fatal yang dialami Jeju Air dalam hampir 20 tahun sejarahnya.

    Jeju Air adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah paling populer di Korea, yang terbang ke puluhan tujuan di dalam negeri dan di seluruh Asia.

    Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat lokasi jatuhnya pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang terbakar di Bandara Internasional Muan (Getty Images)

    Pimpinan eksekutif perusahaan mengatakan pada konferensi pers sebelumnya bahwa maskapai tersebut tidak memiliki riwayat kecelakaan. Ia meminta maaf kepada keluarga korban.

    Sebelumnya, kecelakaan pesawat terburuk di Korea Selatan adalah kecelakaan Air China yang menabrak bukit di dekat kota Busan pada 2002.

    Sebanyak 129 meninggal dunia dan 37 luka dalam insiden tersebut

    Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat lokasi jatuhnya pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang terbakar di Bandara Internasional Muan (Reuters)

    Sementara itu, terakhir kali maskapai penerbangan Korea Selatan mengalami kecelakaan fatal adalah 11 tahun yang lalu.

    Pada 2013, tiga orang tewas ketika pesawat Asiana Airlines jatuh saat mendarat di Bandara Internasional San Francisco.

    Pada 1997, Sebuah pesawat jumbo jet Korean Air jatuh di Pulau Pasifik Guam, menewaskan 228 orang dari 254 orang di dalamnya.

    Pada September 1983, sebuah pesawat Korean Airlines ditembak jatuh oleh jet Soviet, setelah memasuki wilayah udara Soviet di atas pulau Sakhalin. Seluruh 269 orang di dalamnya tewas.

    Artikel ini akan terus diperbarui

    (nvc/nvc)