Jenis Media: Internasional

  • Israel Serang Gaza di Malam Tahun Baru, 15 Orang Tewas

    Israel Serang Gaza di Malam Tahun Baru, 15 Orang Tewas

    Gaza

    Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan serangan udara Israel yang dilakukan pada malam hari telah menghantam rumah di Jabalia. Serangan itu menewaskan sedikitnya 15 orang.

    Dilansir AFP, Rabu (1/1/2025), militer Israel telah melakukan serangan darat dan udara besar-besaran di Gaza utara sejak 6 Oktober lalu. Israel menargetkan kota Jabalia dan kamp pengungsi yang berdekatan.

    Militer Israel mengklaim hal itu upaya untuk mencegah militan Hamas berkumpul kembali di sana. Sementara, tim penyelamat mengatakan bahwa serangan tersebut telah menewaskan ribuan warga sipil.

    “Lima belas orang menjadi martir dan lebih dari 20 orang terluka dalam pembantaian ini setelah tengah malam di sebuah rumah tempat para pengungsi tinggal di kota Jabalia,” kata juru bicara badan pertahanan sipil, Mahmud Bassal.

    Militer Israel mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki serangan yang dilaporkan tersebut. Bassal mengatakan mereka yang tinggal di rumah tersebut adalah anggota keluarga Badra, Abu Warda, dan Taroush yang telah mencari perlindungan di sana.

    Sebagian besar dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya sekali sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023. Korban tewas dan luka akibat serangan di Jabalia dipindahkan ke rumah sakit Al-Mamadani.

    “Mereka ditarik keluar dari bawah reruntuhan rumah yang menjadi sasaran,” katanya.

    “Rumah itu telah berubah menjadi tumpukan puing,” kata Jibri Abu Warda, seraya menambahkan serangan itu terjadi sekitar pukul 1.00 dini hari tadi.

    Dia mengatakan ledakan itu mengguncang daerah itu. Penyelamat baru dapat mencapai rumah yang menjadi sasaran pada pagi hari.

    “Itu adalah pembantaian, dengan potongan tubuh anak-anak dan wanita berserakan di mana-mana. Mereka sedang tidur ketika rumah itu dibom. Tidak seorang pun tahu mengapa mereka menargetkan rumah itu, mereka semua warga sipil,” kata Warda.

    Perang di Gaza diklaim Israel sebagai upaya membalas Hamas atas serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas itu mengakibatkan tewasnya 1.208 orang.

    Serangan Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 45.553 orang di Gaza. Sebagian besar korban merupakan warga sipil.

    (haf/imk)

  • Hari Pertama Tahun Baru 2025, Drone Israel Bantai 17 Warga Palestina di Jalur Gaza – Halaman all

    Hari Pertama Tahun Baru 2025, Drone Israel Bantai 17 Warga Palestina di Jalur Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Israel kembali melakukan serangan militer menggunakan drone di hari pertama tahun baru 2025 dan menewaskan 17 warga Palestina di Jalur Gaza, Rabu, 1 Januari 2025.

    Data sedikitnya 17 warga Palestina yang tewas dalam serangan ini dikutip Anadolu Agency dari sumber petugas medis di Gaza.

    Drone Israel menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah, menewaskan seorang wanita dan anak-anak serta melukai beberapa orang, kata sumber itu.

    Artileri Israel juga menembaki bagian timur dan utara kamp Bureij dan Nuseirat, namun belum ada informasi mengenai korban jiwa.

    Lima belas orang juga kehilangan nyawa dan beberapa lainnya terluka, termasuk anak-anak, dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di kota utara Jabalia, kata sumber medis lainnya.

    Saksi mata mengatakan pasukan Israel terus meledakkan rumah dan bangunan tempat tinggal di Beit Lahia dan Jabalia di Gaza utara.

    Di Gaza selatan, beberapa orang terluka dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di daerah al-Fukhari di timur Khan Younis.

    Tentara Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.500 korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Dewan Keamanan PBB sudah menerbitka resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera namun tak digubris Israel.

    Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan adi Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena perangnya di wilayah kantong tersebut.

     

  • Pertama Kalinya, Ukraina Sukses Tembak Jatuh Helikopter Militer Rusia dengan Drone Laut Magura V5 – Halaman all

    Pertama Kalinya, Ukraina Sukses Tembak Jatuh Helikopter Militer Rusia dengan Drone Laut Magura V5 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina mengklaim bahwa untuk pertama kalinya, salah satu pesawat tak berawak lautnya berhasil menjatuhkan target militer Rusia di udara.

    Mengutip RFE RL, Badan Intelijen Militer Ukraina (GUR) mengatakan dalam sebuah postingan di Telegram pada 31 Desember bahwa drone laut Magura V5 yang dilengkapi rudal, berhasil menembak jatuh sebuah helikopter Mi-8.

    Drone laut itu dilengkapi dengan rudal R-73, kata GUR.

    Serangan itu terjadi di dekat Tanjung Tarkhankut di pantai barat Krimea.

    Satu helikopter Rusia lainnya, menurut GUR, juga terkena tembakan namun berhasil kembali ke pangkalannya.

    “Untuk pertama kalinya, tentara GUR berhasil menghancurkan target udara menggunakan pesawat nirawak angkatan laut Magura V5,” kata badan intelijen tersebut.

    GUR juga merilis rekaman video dari serangan itu.

    Serangan terhadap helikopter tersebut belum dapat diverifikasi secara independen, dan pihak Rusia belum memberikan komentar.

    Kecanggihan Magura V5
    lihat foto
    MAGURA V5

    Mengutip Kyiv Post, MAGURA V5 (Maritime Autonomous Guard Unmanned Robotic Apparatus) adalah kendaraan permukaan tanpa awak milik Ukraina yang digunakan untuk pengintaian dan penghancuran target musuh.

    Drone ini diketahui digunakan oleh Direktorat Intelijen Utama (HUR) Kementerian Pertahanan, khususnya oleh unit khusus “Group13.”

    MAGURA V5 mampu melakukan berbagai operasi maritim, termasuk misi pengawasan, pengintaian, patroli, dan pertempuran.

    Kendaraan permukaan nirawak (USV) ini memiliki panjang 5,5 meter dan lebar 1,5 meter, dengan kecepatan jelajah 40,7 kilometer per jam, kecepatan maksimum 77,8 kilometer per jam, serta jangkauan sekitar 833 kilometer.

    Berkat lambung hidrodinamis dan kemampuan manuvernya, MAGURA V5 memiliki kemampuan siluman.

    Sebuah studi oleh ilmuwan Polandia menyimpulkan bahwa drone MAGURA V5 Ukraina mampu menghancurkan lebih banyak kapal Rusia dibandingkan dengan drone angkatan laut lainnya dalam Perang Rusia-Ukraina.

    Rusia melancarkan beberapa gelombang serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Ukraina, dimulai pada Senin (30/12/2024) malam dan berlanjut hingga pagi hari berikutnya, menurut laporan dari Telegram Angkatan Udara Ukraina.

    Mengutip Stripes.com, serangan itu mencakup enam rudal balistik Iskander, satu rudal balistik Kinzhal, enam rudal jelajah Kh-69, delapan rudal jelajah Kh-22, dan 40 pesawat nirawak Shahed.

    Sistem pertahanan udara Ukraina berhasil mencegat enam rudal dan 16 pesawat nirawak, namun 24 pesawat nirawak lainnya berhasil melewati pertahanan tersebut.

    Ukraina telah menggunakan pesawat nirawak di wilayah tersebut untuk menyerang berbagai target, termasuk armada Laut Hitam Rusia.

    Pasukan Rusia telah terus membombardir infrastruktur Ukraina selama berbulan-bulan dan juga membuat kemajuan perlahan di sepanjang garis depan di timur Ukraina.

    Serangan ini terjadi di tengah penantian kedua belah pihak atas kembalinya Presiden AS terpilih Donald Trump ke Gedung Putih.

    Trump berjanji akan mengakhiri perang dan menyarankan agar Ukraina siap membuat kesepakatan.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Rayakan Nataru, Kepolisian New Orleans Gelar Program Tukar Tambah Senjata Api dengan Playstation 5 – Halaman all

    Rayakan Nataru, Kepolisian New Orleans Gelar Program Tukar Tambah Senjata Api dengan Playstation 5 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Amerika Serikat (AS) erat kaitannya dengan pemberian kado bagi para anak-anak yang tengah merayakan waktu berlibur.

    Hal ini jugalah yang menginspirasi Kepolisian New Orleans, Lousiana di AS untuk membuat program Nataru yang bisa dimanfaatkan untuk menekan jumlah kasus kekerasan dengan senjata api.

    Program unik yang dibentuk oleh Kepolisian New Orleans ini adalah tukar tambah senjata api milik warga dengan unit konsol Playstation 5 buatan Sony.

    Program ini bertujuan meningkatkan keselamatan publik di tengah pelonggaran undang-undang kepemilikan senjata di Louisiana

    Dikutip dari Associated Press, Kampanye unik ini mereka gelar pada Selasa (31/12/2024) yang bertepatan dengan momentum perayaan Tahun Baru 2025.

    Program yang digelar kepolisian New Orleans ini, pun disambut positif oleh warga lokal yang tengah merayakan libur Nataru bersama kerabat terdekatnya.

    Terbukti, puluhan mobil berbaris mengantre di luar tempat parkir sebuah gereja di New Orleans yang menjadi lokasi acara tersebut digelar.

    Terlihat warga New Orleans tampak antusias berbondong-bondong menukar senjata api kepunyaan mereka dengan konsol Playstation 5.

    Seorang Warga New Orleans menukarkan senjata api miliknya dengan Playstation 5 pada Selasa (31/12/2024)

    Leticia Clanton, seorang wanita berusia 50 tahun, turut memanfaatkan kesempatan ini untuk menukarkan senjata api miliknya.

    Meskipun lebih dari satu dekade memiliki senjata api tersebut, Leticia Clanton mengaku tak keberatan untuk menukarkannya dengan Playstation 5 kepada Kepolisian New Orleans.

    Leticia mengaku, lebih membutuhkan Playstation 5 di rumahnya daripada senjata api karena ia kini memiliki delapan cucu kecil yang sering bermain di rumahnya terlebih lagi di masa Libur Nataru. 

    “Dengan semua cucu dan kekerasan yang terjadi di luar sana, sudah waktunya untuk menjauhkan senjata dari jalanan,” ujar Clanton.

    “Untuk apa PlayStation 5 itu nantinya? rencananya saya akan menggunakannya bersama cucu-cucu saya saat mereka datang ke rumah.” sambungnya.

    Dalam waktu dua jam, petugas kepolisian kota New Orleans pun menerima dan membongkar 32 senjata, termasuk revolver, senapan, dan semi-otomatis dalam program tersebut.

    Secara keseluruhan, kota ini telah mengumpulkan 94 senjata melalui tiga program pembelian kembali dalam enam bulan terakhir, semuanya dengan imbalan perangkat konsol Playstation 5.

    Untuk menggelar program tersebut, Kepolisian New Orleans menggandeng sebuah organisasi nonprofit lokal, Unchained Realities.

    Unchained Realities sendiri adalah program LSM yang melibatkan kaum muda di kota tersebut, agar menghindari dunia kriminal dengan bermain gim.

    Organisasi ini telah mendirikan dua pusat untuk anak muda agar dapat mengembangkan keterampilan dan membuka jalur menuju industri gim, baik sebagai pemain kompetitif maupun melalui pengembangan gim, desain grafis, dan pemrograman. 

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Angka Kelahiran Vietnam Nge-drop Capai Rekor Terendah

    Angka Kelahiran Vietnam Nge-drop Capai Rekor Terendah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Angka kelahiran di Vietnam turun hingga mencapai rekor terendah. Tingkat kesuburan total di Vietnam turun menjadi 1,91 anak per wanita.

    Penurunan ini menandai tahun ketiga angka kelahiran di Vietnam terus menurun secara berturut-turut.

    Melansir South China Morning Post, Wakil Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thi Lien Huong memperkirakan bahwa tren tersebut bakal terus berlanjut dalam beberapa tahun pendatang.

    Salah satu alasannya adalah sumber daya yang diinvestasikan oleh pemerintah pusat dan daerah tidak mencukupi untuk mengatasi masalah kependudukan.

    Seperti banyak negara Asia lainnya yang mengalami hal serupa, Vietnam pun merasa khawatir tentang dampak jangka panjang dari angka kelahiran yang terus menurun dan masyarakat yang kian menua.

    Pemerintah Vietnam bahkan telah menggelar acara kencan dan poster propaganda untuk mendorong anak muda agar memiliki momongan.

    Angka kelahiran yang rendah dan berkepanjangan dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja, populasi yang menua dengan cepat, dan tekanan pada jaminan sosial.

    Vietnam sendiri menjadi salah satu populasi yang menua paling cepat di dunia, menurut United Nation Population Fund (UNFPA).

    Orang yang berusia 60 tahun ke atas mencapai 11,9 persen dari total populasi pada 2019 lalu. Angka ini akan meningkat hingga lebih dari 25 persen pada 2050 mendatang.

    (asr/asr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Terungkap! Pesawat Jeju Air yang Kecelakaan Pernah Alami Insiden pada 2021

    Terungkap! Pesawat Jeju Air yang Kecelakaan Pernah Alami Insiden pada 2021

    Seoul

    Kecelakaan pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air di Bandara Internasional Muan di Jeolla Selatan menewaskan 179 orang. Pesawat itu ternyata pernah mengalami insiden pada tahun 2021.

    Dilansir Korea Herald dan Mirror, Rabu (1/1/2024), Korea Airports Corp mengonfirmasi bahwa pesawat yang sama, yang terdaftar sebagai HL8088 dalam Sistem Informasi Teknis Pesawat, memiliki riwayat insiden ekornya terbentur di landasan pacu saat lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo Seoul pada Februari 2021.

    Perusahaan milik negara itu menyebut insiden tersebut mengakibatkan kerusakan struktural pada pesawat. Insiden tersebut mendorong Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi untuk mengenakan denda sebesar 2,2 miliar won kepada Jeju Air.

    Kementerian Transportasi juga menyebut Jeju Air saat itu telah gagal memeriksa dan memperbaiki kerusakan secara menyeluruh sebelum melanjutkan operasi. Pengungkapan ini telah memicu kritik atas transparansi Jeju Air karena sebelumnya mengklaim ‘tidak ada insiden sebelumnya’ yang melibatkan pesawat yang sama.

    CEO Jeju Air Kim E-bae sempat menyatakan ‘tidak ada riwayat kecelakaan sebelumnya dengan pesawat ini’. Seiring dengan meningkatnya kritik, Jeju Air kemudian menjelaskan bahwa insiden dari 3 tahun lalu itu kecil dan karenanya diklasifikasikan sebagai ‘peristiwa’ dan bukan ‘kecelakaan’ menurut hukum penerbangan sehingga tidak dianggap sebagai bagian dari riwayat kecelakaan pesawat.

    “Kami telah membayar denda sepenuhnya, menyelesaikan semua pemeriksaan dan perbaikan, dan melanjutkan operasi normal sesuai dengan peraturan,” ujar pihak Jeju Air.

    Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan pada hari Minggu di Bandara Internasional Muan, setelah menerima peringatan tabrakan burung dari menara kontrol. Pesawat itu tampaknya mencoba mendarat dengan perut tanpa roda pendaratan sebelum bertabrakan dengan tanggul beton dan terbakar.

    Lihat juga video: 8 Investigator AS Ikut Selidiki Penyebab Kecelakaan Jeju Air

    (haf/imk)

  • Ikut Perang Rusia Lawan Ukraina, Tentara Korut Pakai Senjata Jadul

    Ikut Perang Rusia Lawan Ukraina, Tentara Korut Pakai Senjata Jadul

    Jakarta, CNN Indonesia

    Prajurit-prajurit Korea Utara dilaporkan berperang di Kursk, Rusia, menggunakan senjata-senjata lawas.

    Seorang sersan operasi khusus Ukraina mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA) bahwa para tentara Pyongyang bertempur dengan persediaan yang tak mumpuni. Mereka tidak memakai senjata modern bahkan tidak membawa persediaan makanan.

    “Mereka tidak punya ransum di tas mereka. Mereka punya beberapa granat tapi granat-granat itu bahkan bukan tipe Soviet. Itu granat sampah, selain itu mereka juga dilengkapi perlengkapan medis tingkat rendah,” kata Mykhailo Makaruk, sersan dari Resimen Operasi Khusus ke-8, kepada RFA, Rabu (1/1).

    Makaruk mengatakan hal itu setelah pasukan Ukraina memeriksa seragam militer tentara-tentara Korut yang tewas di wilayah Kursk.

    Berdasarkan perkiraan Ukraina dan Amerika Serikat, sekitar 12 ribu tentara Korea Utara saat ini berada di Rusia untuk membantu Moskow memerangi pasukan Kyiv di Kursk.

    Jumlah pasukan Korut itu diyakini telah berkurang karena Ukraina mengklaim lebih dari 3.000 prajurit Korut telah tewas selama perang. Senada dengan itu, Korea Selatan juga menyebut sedikitnya 1.100 tentara Korut tewas maupun terluka dalam perang Rusia vs Ukraina.

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby juga mengatakan lebih dari 1.000 warga Korea Utara menjadi korban di Rusia hanya dalam sepekan terakhir.

    Meski membawa senjata jadul, para tentara Korut setidaknya dilaporkan mendapatkan pelatihan sesuai dengan standar Soviet. Makaruk mengatakan para tentara Korut yang tewas dibekali senapan Kalashnikov AK-47 milik Rusia.

    Tak hanya itu, mereka juga diberikan rokok Rusia serta beberapa korek api.

    (blq/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Tahun Baru, Warga Turki Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina

    Tahun Baru, Warga Turki Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ribuan warga turun ke Jembatan Galatin di Istanbul, Turki pada hari pertama tahun baru, Rabu (1/1).

    Aksi ini dilakukan oleh 308 organisasi sipil Truki dan menyerukan aksi solidaritas terhadap Palestina.

    Mereka membawa atribut seperti bendera Palestina dan memakai Kaffiyeh, simbol nasionalisme Palestina.

    Agresi Israel ke Gaza telah berlangsung selama 15 bulan dan menewaskan setidaknya 45 ribu warga Palestina.

  • Krisis Politik di Korea Selatan: Penangkapan Yoon Suk Yeol – Halaman all

    Krisis Politik di Korea Selatan: Penangkapan Yoon Suk Yeol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Krisis politik yang melanda Korea Selatan semakin mendalam dengan dikeluarkannya surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol.

    Surat ini dikeluarkan oleh pengadilan distrik Seoul Barat sebagai bagian dari investigasi yang dilakukan oleh Komisi Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi Negara (CIO).

    Investigasi ini berkaitan dengan keputusan Yoon untuk mengumumkan dekrit darurat militer pada 3 Desember 2024.

    Berikut adalah 11 fakta penting terkait perkembangan kasus Yoon Suk Yeol.

    Apa Putusan Pengadilan yang Menambah Krisis?

    Pengadilan Seoul Barat telah mengesahkan penahanan Yoon, menjadikannya presiden pertama di Korea Selatan yang menghadapi kemungkinan penahanan.

    Keputusan ini hanya memperburuk krisis politik yang sedang berlangsung di negara tersebut.

    Bagaimana Proses Pemakzulan Yoon Berlangsung?

    Mahkamah Konstitusi Korea Selatan saat ini sedang memproses pemakzulan Yoon yang diajukan oleh parlemen.

    Proses ini diharapkan akan mencapai keputusan dalam waktu 180 hari ke depan.

    Kapan Batas Waktu Penahanan Yoon Berakhir?

    Surat penahanan yang dikeluarkan untuk Yoon berlaku hingga 6 Januari 2024.

    Setelah 48 jam ditahan, tim penyidik akan menentukan apakah penahanan tersebut akan diperpanjang atau Yoon akan dibebaskan.

    Mengapa Keputusan Darurat Militer Yoon Kontroversial?

    Pada 3 Desember 2024, Yoon mengumumkan darurat militer tanpa persetujuan dari parlemen.

    Keputusan ini menuai kecaman luas dan penolakan dari parlemen, hingga Yoon terpaksa membatalkannya hanya dalam beberapa jam.

    Apa Tuntutan Pemberontakan yang Dihadapi Yoon?

    Selain pemakzulan, Yoon juga menghadapi tuntutan pidana pemberontakan.

    Tuntutan ini sangat serius, berpotensi berujung pada hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

    Bagaimana Bencana Lain Memperburuk Keadaan?

    Di tengah krisis politik ini, Korea Selatan juga dikejutkan oleh kecelakaan pesawat Jeju Air 7C2216 yang menewaskan 179 orang.

    Kejadian ini semakin memperburuk situasi di negara yang merupakan ekonomi terbesar keempat di Asia.

    Mengapa Penyidik Menghadapi Kendala dalam Eksekusi Surat Perintah?

    Meskipun surat penangkapan telah dikeluarkan, eksekusinya terhambat oleh penolakan dari Dinas Keamanan Presiden, yang sebelumnya juga menolak untuk mematuhi surat perintah penggeledahan.

    Kini, polisi telah dikerahkan di sekitar kediaman Yoon untuk mencegah bentrokan antara pendukung dan penentang presiden.

    Apa yang Terjadi dengan Protes di Kediaman Yoon?

    Situasi di luar kediaman Yoon di Seoul semakin tegang, dengan sejumlah besar orang berdemo baik mendukung maupun menentangnya.

    Polisi berusaha menghindari kerusuhan, namun ketegangan tetap tinggi dan berpotensi mengganggu proses hukum yang sedang berlangsung.

    Siapa yang Menjabat Sebagai Presiden Sementara?

    Setelah Yoon diskors, Menteri Keuangan Choi Sangmok menjabat sebagai presiden sementara.

    Choi juga harus menghadapi tantangan besar, termasuk menangani bencana kecelakaan pesawat yang terjadi pada akhir Desember 2024.

    Apa Ancaman Hukuman yang Dihadapi Yoon?

    Yoon Suk Yeol kini menghadapi ancaman hukuman berat akibat tuduhan pemberontakan, yang bisa berujung pada penjara seumur hidup atau hukuman mati, tergantung pada perkembangan penyidikan dan keputusan pengadilan.

    Mengapa Krisis Politik Semakin Memburuk?

    Penahanan Yoon dan krisis politik yang melanda Korea Selatan semakin meningkatkan ketidakpastian di negara ini.

    Mahkamah Konstitusi dijadwalkan untuk memutuskan dalam waktu dekat apakah pemakzulan terhadap Yoon akan diterima atau dibatalkan.

    Perkembangan ini menunjukkan bahwa situasi politik di Korea Selatan tidak hanya krusial untuk Yoon, tetapi juga untuk masa depan stabilitas politik negara tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • ‘Digusur’ Hizbullah, Pemukim Israel Utara Akan Diminta Balik, Dijanjikan Rp66 Juta Per Kepala – Halaman all

    ‘Digusur’ Hizbullah, Pemukim Israel Utara Akan Diminta Balik, Dijanjikan Rp66 Juta Per Kepala – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pemukim di Israel utara yang mengungsi karena serangan Hizbullah akan diminta kembali ke rumah masing-masing.

    Sejak perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2024, Hizbullah mulai rajin menyerang Israel utara sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza yang diinvasi Israel.

    Adapun saat ini Israel dan Hizbullah sedang memberlakukan gencatan senjata selama 60 hari.

    Surat kabar Israel Hayom pada hari Selasa, (31/12/2024), menyebut pemerintah Israel telah mengungkapkan rencana untuk mengembalikan para pemukim itu.

    Mereka akan mulai dikembalikan ke rumah masing-masing apa akhir Februari 2025 ketika gencatan itu berakhir dan jika situasi keamanan memungkinkan.

    Dikutip dari The Cradle, saat ini ada sekitar 60.000 pemukim Israel yang mengungsi dari pemukiman di dekat perbatasan Israel-Lebanon. Mereka lari menyelamatkan diri dari serangan roket, rudal, dan drone Hizbullah.

    Asap membumbung di Kota Safed, Israel Utara, setelah kota itu dibombardir Hizbullah. (Khaberni/HO)

    Meski sudah ada pengumuman gencatan senjata lima minggu lalu, media Israel menyebut baru seperempat pemukim yang kembali ke Israel utara.

    Jumlah yang kembali ke pemukiman dekat pagar perbatasan lebih sedikit lagi. Adapun di pemukiman Metula baru ada 20 pemukim yang kembali.

    Karena hanya sedikit yang ingin kembali, pemerintah Israel memutuskan memberikan bantuan bagi pemukim yang bersedia balik.

    Pertama, setiap keluarga akan menerima 15.000 shekel atau sekitar Rp66 juta sebagai kompensasi atas kerusakan rumah mereka akibat perang.

    Kedua, setiap orang dewasa akan menerima Rp66 juta, lalu setiap anak akan menerima Rp35,6 juta.

    Sejak perang meletus, keluarga pengungsi mendapat bantuan akomodasi tinggal di hotel-hotel.

    Keluarga yang anak-anaknya berada di sekolah dan enggan kembali ke rumah hingga tahun ajaran rampung akan terus menerima bantuan tempat tinggal.

    Adapun keluarga yang tinggal di tiga pemukiman dekat perbatasan, yakni Metula, Manara, dan Avivim, akan tetap tinggal di luar area itu hingga infrastruktur diperbaiki dan layanan setempat dipulihkan.

    Di sisi lain, kemungkinan berlanjutnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah sesudah gencatan senjata membuat para pemukim enggan bergegas kembali ke rumah.

    “Mereka tidak berbicara kepada kami. Kami bahkan tidak tahun apa sedang terjadi,” kata salah satu pemukim.

    Ribuan bangunan dihancurkan Hizbullah

    Pada bulan November 2023 surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan ada lebih dari 9.000 bangunan dan 7.000 kendaraan di Israel utara yang rusak atau dihancurkan Hizbullah.

    “Hampir tidak ada bangunan yang tidak memerlukan renovasi atau penghancuran dan pembangunan kembali,” kata media itu.

    “Sekitar 140 juta shekel telah dibayarkan untuk kompensasi atas kerusakan.”

    Di samping itu, media tersebut juga mengatakan ada banyak korban luka di utara yang belum dilaporkan karena korban sedang dievakuasi atau karena korban berada di area yang tidak bisa dimasuki.

    Kiryat Shmona, Manara, Shtula, Zarit, Nahariya, dan Shlomi menjadi kota dan pemukiman yang terdampak paling parah. Sebagian besar kerusakan terjadi pada bangunan tempat tinggal.

    Yedioth Ahronoth menyebut kerusakan di Israel utara tidak terdokumentasi dengan baik dan “diselimuti kabut tebal”.

    Wali Kota Kiryat Shmona, Avichai Stern, menyebut kerusakan di daerahnya bahkan sampai “tidak terbayangkan”.

    Dia menyebut setiap rumah di Kiryat Shmona memerlukan renovasi yang menelan waktu hingga berbulan-bulan. Bangunan masyarakat juga rusak. Renovasi sekolah memerlukan waktu sekitar 4 bulan.

    Sementara itu, Moshe Davidovitz yang menjadi Ketua Forum Pemukiman di Jalur Konflik mengatakan pemerintah Israel tak punya bayangan tentang seberapa besar kerusakan di sana.

    “Negara Israel tak punya ide tentarang seberapa besar kerusakannya dan apa yang yang harus diselesaikan dan dilakukan setelah perang,” kata Davidovitz.

    (Tribunnews/Febri)