Jenis Media: Internasional

  • Pemerintah Korea Terbitkan Larangan Bepergian untuk CEO Jeju Air – Halaman all

    Pemerintah Korea Terbitkan Larangan Bepergian untuk CEO Jeju Air – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) melalui Kepolisian Provinsi Jeolla Selatan, yang sedang menyelidiki bencana Jeju Air, resmi menerbitkan larangan bepergian bagi CEO Jeju Air, Kim E-bae pada Kamis (2/1/2025).

    Larangan ini diterbitkan sebagai tindak lanjut investigasi terkait jatuhnya pesawat Jeju Air  7C2216 yang membawa 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan pada hari Minggu (29/12/2024).

    Pemerintah Korsel memutuskan untuk mengambil tindakan ini karena Kim E-bae dinilai sebagai saksi kunci dalam penyelidikan tragedi tersebut.

    Keputusan ini juga diambil Kepolisian Provinsi Jeolla Selatan guna menginvestigasi dugaan terkait kelalaian pekerjaan yang mengakibatkan kematian dari pihak Jeju Air.

    Pada hari yang sama, pihak polisian juga melakukan penggeledahan dan penyitaan di menara kontrol dan kantor operasional Bandara  Internasional Muan.

    Polisi berencana mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas bencana Jeju Air berdasarkan analisis barang-barang yang disita.

    Adapun penggeledahan di Bandara Internasional Muan yang dimulai dari Kamis pagi  ini dilakukan bersama dengan Kepolisian Provinsi Jeonnam.

    Penyelidik juga dikirim ke kantor cabang Muan Administrasi Penerbangan Regional Busan dan kantor pusat Jeju Air di Seoul untuk mengamankan materi terkait.

    Dikutip dari Yonhap, sampai saat ini pihak berwenang belum menetapkan satu orang pun sebagai tersangka berdasarkan investigasi awal.

    Pihak kepolisian juga sedang meninjau materi terkait komunikasi antara menara kontrol dan pilot selama 10 menit sebelum kecelakaan.

    Selain itu, kepolisian juga akan menginvestigasi pembangunan struktur tembok localizer yang dipasang di akhir landasan pacu.

    Tembok tersebut dinilai menjadi penyebab utama kecelakaan pesawat tersebut berujung dengan kematian hampir semua penumpangnya.

    Mereka juga telah mengamankan rekaman CCTV dari sekitar landasan pacu yang memungkinkan untuk menentukan jalur pergerakan pesawat dan situasi sesaat sebelum kecelakaan terjadi.

    Investigasi Libatkan Tenaga Ahli dari AS

    Tak hanya diinvestigasi oleh pemerintah Korsel, Amerika Serikat (AS) juga akan turut membantu menganalisa tragedi jatuhnya pesawat maskapai Jeju Air tersebut.

    Hal ini diutarakan oleh  Joo Jong-wan, Direktur Divisi Kebijakan Penerbangan dari  Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel pada Rabu (1/1/2025).

    Dikutip dari Yonhap, Jog-Wan menyatakan tenaga ahli dari AS akan membantu analisa data rekaman kotak hitam jatuhnya penerbangan pesawat Jeju Air yang sukar dianalisa.

    Jadwal pasti pengiriman perekam data penerbangan tersebut akan ditentukan melalui konsultasi dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB)

    Seperti yang diketahui sebelumnya, alat kotak hitam perekam data penerbangan pesawat Jeju Air B737-800 di Bandara Internasional Muan sudah ditemukan oleh tim evakuasi.

    Namun demikian, kotak hitam yang ditemukan dari puing-puing pesawat tersebut dilaporkan mengalami kerusakan eksternal dengan hilangnya konektor yang menghubungkan unit penyimpanan data dengan sumber daya listrik.

    Karena fasilitas teknologi yang belum memadai untuk menganalisa data hasil ekstraksi dari perangkat yang mengalami kerusakan komponen tersebut, Korsel pun memutuskan untuk mengirimkan temuannya ke AS. 

    “Kami telah memutuskan bahwa pengambilan data dari perekam data penerbangan yang rusak di sini tidak memungkinkan,” ujar

    “Oleh karena itu, kami telah bersepakat dengan NTSB untuk mengirimkannya ke AS dan menganalisisnya di sana.” sambung Jong-wan.

    NTSB tak akan bekerja sendirian dalam menganalisa data jatuhnya pesawat maskapai Jeju Air.

    Pihak Kementerian mengaku mereka akan mengirimkan sejumlah ahli dari Korsel untuk turut berpartisipasi dalam proses analisis di AS, tambahnya.

    Meski ada kendala dalam alat yang merekam data penerbangan, pihak berwenang Korsel sebelumnya telah berhasil mengambil data dari perekam suara kokpit, yang ditemukan dalam kondisi relatif lebih baik, dan mulai mengonversinya menjadi file suara, ujar Jong-wan.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Ekspedisi gua di Papua hingga Meksiko Selatan – ‘Membantu kita memahami kehidupan di planet lain’ – Halaman all

    Ekspedisi gua di Papua hingga Meksiko Selatan – ‘Membantu kita memahami kehidupan di planet lain’ – Halaman all

    Laba-laba buta hingga fotosintesis dalam kegelapan—semuanya dapat ditemukan di tempat terdalam di Bumi, salah satunya di gua Papua.

    Sembari duduk, saya menggelincir menyusuri terowongan batu yang memantulkan cahaya seperti bagian dalam tenggorokan. Saya merasa seperti ditelan dan menghilang dalam kegelapan dunia bawah tanah.

    Rekan saya, Phil Short, mengatakan bahwa gua-gua hidup dan bahkan bernapas.

    Lewat pintu masuknya, yang tidak jarang sangat kecil, gua-gua bertukar udara dengan dunia luar.

    Saya dan Short sedang berada di gua Wookey Hole, bagian dari jaringan gua bawah tanah di satu desa di Inggris, Wookey Hole, yang terletak di Somerset.

    “Hari ini cuacanya panas sekali,” ujarnya.

    Short adalah salah satu penjelajah gua dan penyelam terkemuka di dunia, sekaligus pemimpin misi bawah air di Deep Research Labs.

    Jika tekanan udara di luar gua lebih besar daripada di dalam, katanya, udara akan bergerak ke dalam gua dan sebaliknya.

    “Di hari lain, udara di luar mungkin sangat dingin tetapi di sini masih hangat dan udara akan berhembus ke arah sebaliknya.”

    Saat ini, ada puluhan ribu gua di dunia, dan semakin banyak yang ditemukan setiap harinya. Namun, banyak gua di dunia masih belum terjelajahi.

    “Menjelajahi gua merupakan salah satu dari sedikit aktivitas yang tersisa saat ini, di mana manusia dapat menemukan sesuatu dan merasakan pengalaman sejati dalam lingkungan yang sepenuhnya tak tersentuh dan alami,” tutur Short.

    “[Jika kalian memasuki gua yang belum terjamah], kalian akan memasuki planet kosong—tidak ada drone, teknologi modern.”

    Di dalam gua, kata Short, juga bisa ditemukan “spesies baru, bahkan obat baru untuk berbagai penyakit.”

    Beberapa gua sangat besar, sampai-sampai dilaporkan punya sistem cuaca sendiri. Sebagian lainnya sangat dalam, hingga belum ada yang pernah mencapai dasarnya.

    Gua menyimpan rahasia evolusi manusia, kehidupan sebelum kita semua, hingga jejak dampak alam sejak beratus tahun lalu.

    Gua bukan hanya kubangan kenangan, tapi juga pusat keanekaragaman hayati, seperti ekosistem lengkap yang bekerja sama dengan kehidupan.

    Inilah yang ditemukan ketua ahli serangga dalam Ekspedisi Cycloop, Leonidas-Romanos Davranoglou, ketika dia mendaki Gunung Cycloop di Papua, Indonesia.

    Jika kalian diam berdiri sebentar saja, kata Davranoglou kepada saya, lintah akan langsung menghampiri dari segala arah.

    Mereka menghantui kalian, mengikuti getaran bumi, bayangan kalian, napas kalian.

    “Di Papua, karena daerahnya lembap, lintah tinggal di mana-mana; di pepohonan, tanah, semak-semak,” kata Davranoglou.

    Di hutan Pegunungan Cycloop, semua ular dan laba-laba berbisa, hingga nyamuk pembawa penyakit, mengintai mereka yang masih berani menjelajahi tanah tersebut.

    Meski berbahaya, tim Davranoglou tetap bertekad “melakukan survei paling komprehensif terkait ekosistem ini.”

    Berkat tekad kuat itu, mereka berhasil mengantongi bukti foto pertama yang mengonfirmasi keberadaan Zaglossus attenboroughi atau ekidna moncong panjang Sir David Attenborough pada 2023.

    Spesies ini terakhir dilihat pada tahun 1961, dan selama ini dikhawatirkan telah punah.

    Mereka juga berhasil menemukan satu jenis burung yang sudah dianggap hilang secara ilmiah lebih dari 15 tahun.

    Tak hanya itu, tim mereka menemukan genus udang baru yang menempel di pepohonan, juga spesies serangga baru lainnya.

    “Kami bisa melihat itu semua ketika kami menjelajah lebih dalam. Kami harus merangkak, dan ketika masuk, kelelawar beterbangan histeris,” cerita Davranoglou.

    “Kami pikir, oke, ini pertanda baik. Lalu, kami mulai melihat jangkrik gua.”

    Jangkrik gua, kata Davranoglou, adalah serangga yang berbentuk aneh. Kaki dan antenanya sangat panjang, tapi matanya kecil.

    “Mereka bisa berjalan di kegelapan hanya dengan merasakannya. Jangkrik gua merupakan pertanda bahwa ada ekosistem yang kaya di gua itu,” ujarnya.

    Davranoglou dan pemimpin ekspedisinya, James Kempton, sempat kembali ke gua tersebut beberapa kali setelah itu.

    Ketiga kalinya mereka datang, Bumi tiba-tiba berguncang ketika Kempton sedang mencari rute untuk eksplorasi selanjutnya sendirian.

    Debu berjatuhan. Kelelawar panik beterbangan.

    “Papua adalah salah satu daerah tektonik paling aktif di dunia. Kami merasakan gempa bumi setiap waktu,” kata Davranoglou.

    “Kami melihat bongkahan besar runtuh, kemudian terjadilah gempa besar, dan [Kempton] terguncang di gua yang sangat sempit dan penuh bongkahan.”

    Saat itu, para mahasiswa yang ikut ekspedisi berdiri di luar gua, menanti Short dengan sangat ketakutan.

    “Mereka menangis senang ketika mengetahui dia [Short] selamat,” ujar Davranoglou.

    Akhirnya, tim itu menemukan “harta karun” spesies bawah tanah, termasuk laba-laba buta, laba-laba penuai, dan kalajengking cambuk. Semua itu merupakan temuan baru bagi dunia ilmiah.

    “Kami sangat senang karena dapat menemukan ekosistem tersembunyi yang punya banyak potensi. Karena kami baru mengeksplorasi 40 meter pertama, kami baru menjelajah permukaannya,” ucapnya.

    “Siapa yang tahu apa yang ada di tempat yang lebih dalam.”

    Di Oxford, Davranoglou menunjukkan sekeranjang spesimen kumbang kotoran, makhluk indah dengan tanduk yang besar.

    Ketika ekspedisi selesai, kata Davranoglou, pekerjaan yang sesungguhnya dimulai.

    “Papua adalah pulau yang menyimpan keanekaragaman hayati paling banyak di dunia,” katanya.

    Ia pun berharap pemahaman lebih jauh mengenai keanekaragaman itu dapat membantu upaya-upaya konservasi untuk melindungi ekosistem yang berharga tersebut.

    “Temuan setiap spesies baru dapat memperlihatkan evolusi setiap garis keturunannya,” ujar Davranoglou.

    “Temuan itu dapat membantu kalian memahami bagaimana organisme itu tersebar di masa lalu, faktor ekologi dan geologi apa yang membuat spesies itu terbagi dalam kelompok-kelompok berbeda.”

    “Dengan menggunakan data ini, kalian juga dapat memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi distribusi spesies dan nasib mereka di masa depan.”

    Pada 2013, Short juga merampungkan eksplorasi selama tiga bulan, menghabiskan total 45 hari di bawah tanah. Tempat yang diberi nama Gua J2 itu tersembunyi di tengah pegunungan Sierra Juarez di Meksiko Selatan.

    Eksplorasi ini sangat menantang karena ia juga harus membawa peralatan penting, seperti tabung udara, regulator, alat masak, hingga tenda sembari melintasi hutan belantara.

    “Di atas gunung, kami mendirikan markas. Tenda-tenda bertebaran di hutan, mengelilingi area tengah, di mana terdapat terpal tempat berkumpul dan api unggun,” kata Short.

    “Sekitar satu jam perjalanan menuruni bukit, ada jalan masuk menuju gua. Lebarnya hanya 45 sentimeter dengan tinggi 1,3 meter.”

    Beberapa meter setelah memasuki gua, Short harus turun sejauh 70 meter menggunakan tali, sambil menggendong peralatan menyelam seberat 40 kilogram.

    “Setelah sekitar 700 meter, kami sampai di tempat kecil di mana anggota tim sebelumnya sudah menggantungkan hammock. Ada pula tungku dan sejumlah persediaan lainnya,” cerita Short.

    Di dalam sana, ada dua kamp lainnya. Di salah satu kamp, sudah dipersiapkan tenda. Sementara itu, kamp ketiga merupakan markas persiapan untuk tim penyelam.

    Di titik ini, Short berpisah dengan anggota tim lainnya yang berasal dari 15 negara. Dari total 44 orang, hanya Short dan satu anggota lainnya, Gala, yang akan menyelam selama sembilan hari.

    Setelah menyelam sekitar 600 meter, Short dan Gala kembali ke permukaan, disambut deru suara air terjun.

    “Kami menemukan tirai kalsit indah berwarna-warni. Kami mengitarinya dan melihat ada sungai yang seperti bendungan,” tutur Short.

    “Banyak cipratan seperti embun, seperti air terjun di tengah hutan, di tengah-tengah kubah besar ini, di mana seluruh sungai J2 mengalir ke perut bumi.”

    Mereka lantas merayap di dinding gue itu, menyusuri sungai itu sampai ke ujung.

    Pemimpin ekspedisi ini, Bill Stone, mengatakan pemetaan sistem gua semacam ini dapat membuka jalan untuk ekspedisi ilmiah selanjutnya.

    “Gua perlu dilindungi,” kata Hazel Barton, profesor ilmu geologi di Universitas Alabama.

    Barton adalah seorang ahli geomikrologi yang mempelajari mikroba di lingkungan paling ekstrem di Bumi. Dia merupakan salah satu ilmuwan yang mengikuti jejak Stone ke pegunungan Sierra Juarez.

    Selama lebih dari 20 tahun, Barton mempelajari kehidupan mikroskopis di bawah tanah yang dapat bertahan di tengah kelaparan ekstrem.

    Penelitian Barton membantu pemahaman terkait daya tahan antimikroba sampai kemampuan tanaman untuk berfotosintesis di tempat yang sangat gelap.

    “Sekitar satu kilometer dari tempat masuk, masih ada fotosintesis, tapi sudah mendekati gelombang inframerah. masih ada bintang yang dapat terlihat di gelombang itu,” ujar Barton.

    “Temuan ini dapat membantu kita memahami bagaimana bisa ada kehidupan di planet lain.”

    Menurut Barton, eksplorasi gua hampir sama seperti menjadi astronaut, tapi tanpa perlu ke luar angkasa.

    “Kalian adalah orang pertama yang melihat sesuatu. Jejak kalian merupakan jejak kaki pertama di sana,” tuturnya.

    “Sepuluh ribu tahun dari sekarang, jejak kaki saya di Gua Lechuguilla di New Mexico, atau di Gua Tepui di Venezuela, mungkin masih ada di sana.”

    Short mengatakan bahwa kita akan selalu menemukan hal baru di dalam gua.

    “Sekarang ini, sangat sulit untuk membuat orang kagum, tapi kalian bisa datang ke sini dan melihat sesuatu yang baru setiap kali kalian datang,” ucap Short.

    Ada ratusan pintu masuk menuju gua di Bumi, Bulan, bahkan Mars. Banyak yang belum terjamah.

    Jika kita berani melongok ke kegelapan itu, apa yang dapat kita temukan di bawah permukaan Bumi itu?

  • Pelaku Ledakan Tesla Cybertruck Diduga Eks Veteran Angkatan Darat AS

    Pelaku Ledakan Tesla Cybertruck Diduga Eks Veteran Angkatan Darat AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) telah mengidentifikasi pelaku ledakan Tesla Cybertruck di dekat Trump Hotel, Las Vegas. Dia adalah Matthew Livelsberger, mantan militer Angkatan Bersenjata AS.

    Beberapa sumber mengatakan ke media afiliasi ABC News seperti Denver7dan KOAA News bahwa Livelsberger adalah mantan veteran Angkatan Darat Colorado Springs. Dia juga merupakan pengemudi kendaraan yang meledak di dekat Trump Hotel pada Rabu (1/1).

    Hingga kini, pihak berwenang menyelidiki ledakan sebagai kemungkinan aksi teror. Di truk tersebut, petugas sebelumnya menemukan mortir kembang api dan tabung bahan bakar, demikian dikutip The Independent.

    Ledakan di dekat Trump Hotel menyebabkan satu orang tewas dan yang lain mengalami luka-luka. Elon Musk selalu CEO Tesla mengatakan perusahaan juga melakukan investigasi.

    “Kami kini mengonfirmasi ledakan itu disebabkan kembang api yang sangat besar dan atau bom yang dibawa di bak Cybertruck sewaan dan tak terkait dengan kendaraan itu sendiri,” ujar Musk di X.

    Di hari saat Cybertruck meledak, pengemudi lain di wilayah New Orleans menabrakkan truk ke sekerumunan orang dan menyebabkan 15 orang meninggal.

    Pelaku yang diidentifikasi sebagai Shamsud Din Jabbar juga diduga keluar dari truk sembari memegang senapan serbu dan menembaki petugas polisi.

    Selain senapan serbu, Jabbar juga diduga memiliki senjata pistol.

    Beberapa sumber mengatakan ke Denver7, bahwa Livelsberger dan Jabbar diduga bertugas di pangkalan militer yang sama. Mereka juga sedang diselidiki dengan dugaan aksi.

    (isa/asa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Amerika Serikat Kirim Bantuan Militer Lebih dari Rp 356 Triliun untuk Israel Sejak 7 Oktober 2023 – Halaman all

    Amerika Serikat Kirim Bantuan Militer Lebih dari Rp 356 Triliun untuk Israel Sejak 7 Oktober 2023 – Halaman all

    AS Mengirimkan Lebih dari 22 Miliar Dolar Bantuan Militer untuk ‘Israel’ Sejak 7 Oktober 2023

    TRIBUNNEWS.COM- Israel Hayom mengatakan total pendapatan dari tiga perusahaan manufaktur senjata utama “Israel” meningkat sebesar 15 persen setelah dimulainya agresi di Gaza, mencapai $13,6 miliar.

    “Israel” telah menerima bantuan militer dari Amerika Serikat senilai lebih dari $22 miliar (lebih dari Rp 356 Triliun)  sejak 7 Oktober 2023, surat kabar Israel, Israel Hayom, mengungkapkan dalam sebuah laporan.

    Laporan tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 10.000 ton amunisi, senilai $2,4 miliar, awalnya dikirim ke “Israel”, mencatat bahwa jumlah ini telah meningkat lima kali lipat, mencapai 50.000 ton pada Agustus 2024.

    Menurut laporan itu, Washington juga mengirim “Israel” berbagai peralatan militer canggih, termasuk rudal untuk sistem pertahanan Iron Dome, bom berpemandu presisi, helikopter angkut berat CH-53, helikopter serang AH-64 Apache, peluru artileri 155 mm, bom penghancur bunker, dan kendaraan lapis baja.

    Israel Hayom menyoroti bahwa total pendapatan dari tiga perusahaan manufaktur senjata utama “Israel” meningkat sebesar 15 persen setelah dimulainya agresi di Gaza, mencapai $13,6 miliar.

    Pada akhir Desember, Saluran 13 Israel mengisyaratkan bahwa kesepakatan pertukaran tahanan dan diakhirinya perang di Gaza tidak akan disetujui oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “kecuali jika itu datang sebagai arahan atau perintah yang jelas dari presiden AS .”

    Saluran tersebut menambahkan bahwa, sejauh ini, tampaknya “Israel” belum menerima perintah yang jelas dari presiden Amerika, meskipun kerugian terus menerus dialami oleh militer Israel.

    Namun, hal ini dapat berubah jika “Donald Trump mengambil alih kekuasaan di Gedung Putih dan mengatakan kepada Netanyahu: Cukup. Pada titik itu, mungkin kita akan mencapai titik yang cukup,” menurut media tersebut.

    Pada pertengahan November, Amerika Serikat mengonfirmasi akan melanjutkan bantuan militernya yang besar kepada “Israel “, meskipun terjadi genosida di Gaza, yang mengakibatkan terbunuhnya lebih dari 45.000 warga Palestina.

    Saat itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa tidak ada perubahan pada kebijakannya mengenai aliran senjata ke “Israel”.

    Keputusan Washington muncul bahkan ketika “Israel” telah mengabaikan batas waktu 30 hari yang ditetapkan oleh sekutu terbesarnya untuk meningkatkan bantuan ke Jalur Gaza Palestina yang dilanda perang.

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Pelaku Ledakan Tesla Cybertruck Diduga Eks Veteran Angkatan Darat AS

    Penampakan Tesla Cybertruck Meledak Dekat Hotel Trump, 1 Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia
    Sebuah kendaraan Tesla Cybertruck meledak dan terbakar di luar hotel milik Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Las Vegas, Rabu (1/1).

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Penembakan Massal di Montenegro, 10 Orang Tewas Termasuk 2 Anak

    Penembakan Massal di Montenegro, 10 Orang Tewas Termasuk 2 Anak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Setidaknya 10 orang tewas dalam penembakan di sebuah bar di Kota Cetinje, Montenegro, pada Rabu (1/1).

    Dua anak termasuk di antara seluruh korban tewas.

    Tersangka, yang diketahui bernama Aco Martinovic, tewas bunuh diri saat polisi tengah mengejarnya.

    Penembakan diduga dipicu oleh perselisihan di bar tersebut, sebelum pelaku pulang ke rumah untuk mengambil senjata.

    Ia kemudian kembali ke lokasi dan menembak empat orang, lalu melanjutkan aksinya di tiga lokasi berbeda.

  • Warga Alawi Suriah Hidup dalam Ketakutan, Kekerasan dan Pembalasan yang Terus Berlanjut – Halaman all

    Warga Alawi Suriah Hidup dalam Ketakutan, Kekerasan dan Pembalasan yang Terus Berlanjut – Halaman all

    Warga Alawi Suriah Hidup Ketakutan, Kekerasan dan Pembalasan yang Terus Berlanjut, Kata WashPo

    TRIBUNNEWS.COM- Kepemimpinan baru Suriah, yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), pada awalnya menjanjikan inklusivitas dan perlindungan bagi kaum minoritas.

    Ketenangan di desa Khirbet al-Hammam di Suriah barat hancur minggu lalu ketika kekerasan meletus sekali lagi, memupus harapan akan berakhirnya konflik, The Washington Post melaporkan pada hari Rabu.

    Peluru yang ditembakkan oleh bekas pasukan pemberontak menghantam kawasan permukiman, menewaskan seorang remaja laki-laki, dan memicu ketakutan akan adanya tindakan balasan yang brutal setelah tergulingnya rezim Bashar al-Assad.

    Suasana di tempat-tempat seperti Khirbet al-Hammam— desa yang sebagian besar penduduknya adalah Alawite —telah dibayangi oleh rasa takut. 

    Ketika kepemimpinan baru Suriah, yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), memulai kampanye untuk mengidentifikasi sisa-sisa rezim sebelumnya, komunitas Alawite melaporkan meningkatnya kekerasan, termasuk pembunuhan , penghilangan paksa, pemukulan, dan intimidasi sektarian, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

    Hal ini menunjukkan kebangkitan kekerasan ini menimbulkan tantangan awal bagi pemerintahan baru Suriah yang dipimpin oleh HTS, yang memimpin koalisi yang menggulingkan al-Assad pada bulan Desember.

    Kelompok tersebut awalnya menjanjikan inklusivitas dan perlindungan bagi kaum minoritas. 

    Namun, tuntutan balas dendam terhadap anggota rezim sebelumnya meningkat seiring kembalinya warga Suriah yang mengungsi ke kota-kota.

    Upaya untuk ‘menetralisir’ sisa-sisa rezim sebelumnya

    HTS telah berjanji untuk menyatukan faksi-faksi militan Suriah menjadi satu kesatuan militer. Namun, dengan inisiatif ini yang masih tertunda, mengidentifikasi pelaku kekerasan dan motif mereka masih menjadi tugas yang rumit.

    Warga Khirbet al-Hammam menduga serangan minggu lalu, yang dilancarkan oleh pasukan pemerintah baru, mungkin merupakan upaya keliru untuk menyasar Shujaa al-Ali, seorang loyalis Assad yang terkenal dari desa terdekat. 

    Yang lain berspekulasi serangan itu mungkin ditujukan kepada anggota pasukan Ali saat mereka melewati daerah itu.

    HTS tidak segera menanggapi pertanyaan tentang serangan tersebut, meskipun mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis lalu yang menegaskan bahwa operasi di wilayah tersebut bertujuan untuk menetralisir apa yang disebutnya sebagai “sisa-sisa” rezim al-Assad.

    Washington Post mencatat bahwa desa tersebut tidak memberikan banyak bukti adanya favoritisme terhadap bekas pemerintahan al-Assad.

    Iyad Holo, seorang pelukis berusia 40 tahun, menceritakan saat sebuah granat menghantam dekat rumahnya, yang nyaris menewaskan dia dan putranya. “Tuhan menyelamatkan kami,” katanya. 

    Tragisnya, Amin al-Youssef yang berusia 16 tahun tewas di depan rumah Holo saat mengendarai sepeda motor bersama saudaranya, yang mengalami luka-luka.

    Kaum Alawi telah menjadi sasaran kemarahan yang meluas. “Teroris! Mereka semua teroris!” teriak seorang pria di luar pos pemeriksaan HTS di Homs, berbicara kepada lingkungan Alawi yang ditutup oleh HTS setelah protes pada tanggal 25 Desember.

    Ketegangan semakin memanas ketika sebuah video muncul di internet yang memperlihatkan orang-orang bersenjata menyerang sebuah tempat suci Alawite di Aleppo. 

    Sementara HTS mengaitkan tindakan tersebut dengan kekuatan eksternal yang tidak dikenal, insiden tersebut memperkuat kerusuhan di wilayah yang mayoritas dihuni Alawite.

    Protes pada tanggal 25 Desember di Homs berakhir dengan pertumpahan darah, dengan HTS menyalahkan para penyusup pro-rezim karena memicu kekerasan, sementara penduduk setempat menuduh pejuang pemberontak menembaki para demonstran. 

    Setidaknya satu orang tewas, dan keesokan harinya, para pejuang HTS menutup beberapa lingkungan Alawite, melarang mobil masuk dan menginterogasi penduduk.

    “Kami tidak punya masalah dengan orang Alawi,” kata Fadi, seorang pejuang HTS dari provinsi Idlib. “Masalah kami adalah mereka yang bekerja sama dengan gerombolan penjahat.”

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Otoritas Palestina Ikuti Israel Larang Media Al Jazeera, Ada Apa?

    Otoritas Palestina Ikuti Israel Larang Media Al Jazeera, Ada Apa?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Otoritas Palestina (PA) mengikuti langkah Israel melarang media Al Jazeera menyiarkan laporan di seluruh wilayah negara itu.

    Media pemerintah Palestina, Wafa, melaporkan Al Jazeera merilis laporan yang lebih banyak menghasut.

    “Al Jazeera menyiarkan konten dan laporan yang menghasut dan laporan yang mengandung misinformasi, memprovokasi, menghasut dan mencampuri urusan internal Palestina,” demikian laporan Wafa, dikutip AFP, Kamis (2/1).

    Langkah tersebut merupakan keputusan Komite khusus menteri, yang terdiri dari kementerian kebudayaan, kementerian dalam negeri, dan kementerian komunikasi.

    “[mereka] telah memutuskan untuk menangguhkan siaran dan membekukan semua kegiatan saluran satelit Al Jazeera dan kantornya di Palestina,” lanjut laporan Wafa.

    Salah satu staf Al Jazeera mengonfirmasi kantor jaringan tersebut di Ramallah telah menerima perintah penangguhan pada Rabu.

    Al Jazeera lalu merilis gambar-gambar yang tampak seperti petugas keamanan Palestina memasuki kantor di Ramallah dan menyerahkan perintah penangguhan.

    Mereka juga mengecam Otoritas Palestina dan menyebut praktik tersebut sejalan dengan pendudukan Israel yang lebih dulu melarang siaran media ini.

    “Otoritas Palestina berusaha menghalangi Al Jazeera meliput berbagai peristiwa yang meningkat di wilayah Palestina yang diduduki,termasuk di Jenin dan kamp pengungsian,” lanjut Al Jazeera.

    Sebelum PA menutup Al Jazeera, Israel lebih dulu melakukannya pada September lalu.

    Pemerintahan Benjamin Netanyahu menyebut Al Jazeera menggunakan media untuk menghasut teror.

    Di luar soal pelarangan Al Jazeera, pasukan keamanan PA menjadi sorotan setelah menyerbu Jenin dan bentrok dengan milisi selama berminggu-minggu.

    Pasukan PA berhasil membunuh pentolan Brigade Jenin, warga sipil, dan anak-anak. Sejumlah laporan menyebut mereka beroperasi di bawah pantauan dan dukungan Israel.

    Pasukan PA ingin membuktikan diri ke Israel bahwa mereka mampu dan siap jika ditunjuk untuk mengendalikan Gaza. Saat ini, wilayah itu dikuasai Hamas.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pria Bersenjata ‘Ngamuk’ Tembak Warga di Montenegro, 10 Orang Tewas

    Pria Bersenjata ‘Ngamuk’ Tembak Warga di Montenegro, 10 Orang Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 10 orang tewas gara-gara aksi kekerasan laki-laki bersenjata di Kota Cetinje, Montenegro, pada Rabu (1/1).

    Aksi ini menjadi pembunuhan massal terburuk di negara Balkan itu.

    Polisi Montenegro mengidentifikasi pelaku sebagai Aleksandar Martinov (45). Petugas mengatakan pelaku menembak empat orang hingga tewas di sebuah kafe di Kota Cetinje.

    Martinov, menurut petugas, kemudian berpindah ke tiga lokasi lain dan menembak secara membabi buta. Korban-korban itu di antaranya satu anggota keluarga, dua anak, tiga orang lain, dan empat orang dalam kondisi luka serius.

    Usai melancarkan aksinya, pelaku melarikan diri. Polisi hingga kini masih mencari keberadaan Martinov.

    Salah satu jurnalis dari kantor berita pemerintah, RTCG, mengatakan polisi mengerahkan drone untuk mencari pelaku.

    Polisi khusus dan unit anti-teroris juga mencari pelaku di area perbukitan.

    “Perimeter telah dipersempit, kami akan melakukan segala cara untuk mengendalikan orang ini dan menangkapnya,” kata direktur polisi Lazar Scepanovic, dikutip Reuters.

    Ia juga mengatakan pelaku diduga minum banyak konsumsi alkohol sebelum menembak. Anggota polisi lain menduga penembakan itu tak terkait dengan kejahatan terorganisir.

    Menanggapi insiden ini, Perdana Menteri Montenegro Milojko Spajic mengatakan penembakan tersebut sebagai “tragedi mengerikan” dan mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

    Penembakan massal relatif jarang terjadi di Montenegro, meski negara itu memiliki budaya senjata api yang begitu kuat.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Penembakan di Kelab Malam New York, 11 Orang Jadi Korban

    Penembakan di Kelab Malam New York, 11 Orang Jadi Korban

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sekitar 11 orang menjadi korban penembakan massal di kelab malam di Queens, New York, Amerika Serikat pada Rabu (1/1) waktu setempat.

    Sejumlah sumber di Amerika Serikat mengatakan insiden tersebut terjadi pada pukul 11.20 waktu setempat, demikian dikutip News.com.au.

    Menurut laporan awal tercatat 11 orang mengalami luka-luka, tiga orang di antaranya dilarikan ke rumah sakit.

    Hingga kini petugas masih memburu pelaku dan mencari motif di balik insiden tersebut.

    Di luar penembakan massal ini, serangkaian kekerasan terjadi di beberapa wilayah di Amerika Serikat.

    Di New Orleans, pengendara menabrak kerumunan tahun baru hingga menewaskan 15 orang.

    Beberapa sumber mengatakan, pelaku diidentifikasi sebagai Shamsud Din Jabbar (42), lahir di Texas.

    Asisten agen khusus yang bertanggung jawab di kantor FBI New Orleans, Althea Duncan, menyebut Jabbar seorang veteran Angkatan Darat Amerika Serikat.

    Dalam video yang diunggah pada 2020, Jabbar mengaku lahir dan besar di Beaumont, Texas dan menghabiskan satu dekade di militer AS.

    Hari-hari di militer, dia habiskan untuk bekerja sebagai spesialis sumber daya manusia dan teknologi informasi.

    Jabbar lalu alih profesi menjadi makelar properti di Houston.

    Di Las Vegas, kendaraan Tesla Cybertruck meledak di dekat Trump Hotel dan menewaskan satu orang.

    Tim investigasi sedang menyelidiki apakah dua insiden tersebut berkaitan atau tidak.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]