Jenis Media: Internasional

  • Kecelakaan Pesawat Kecil di Kenya, 11 Orang Tewas

    Kecelakaan Pesawat Kecil di Kenya, 11 Orang Tewas

    Nairobi

    Sebuah pesawat kecil mengalami kecelakaan di Kenya. Sebanyak 11 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan itu.

    Dilansir AFP, Selasa (28/10/2025), pesawat kecil itu sedang dalam perjalanan dari pusat wisata Diani ke Kichwa Tembo, sebuah landasan udara yang terletak di Taman Nasional Maasai Mara. Pesawat dilaporkan jatuh sekitar pukul 05.30 waktu setempat.

    Ketua Mombasa Air Safari, John Cleave, mengonfirmasi kecelakaan tersebut. Dia mengatakan terdapat 10 penumpang yang terdiri dari 8 warga Hongaria, 2 warga Jerman, beserta 1 kapten pesawat berkebangsaan Kenya.

    “Sayangnya, tidak ada yang selamat,” ujar Cleave dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa mereka telah mengaktifkan tim tanggap darurat dan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat.

    “Doa dan hati kami menyertai semua yang terdampak oleh peristiwa tragis ini,” demikian pernyataan tersebut.

    Foto dan video yang dibagikan oleh media lokal menunjukkan sisa-sisa pesawat yang hangus di tengah hutan lebat dan semak belukar.

    Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dalam sebuah pernyataan menyampaikan “belasungkawa yang tulus” kepada keluarga korban kecelakaan.

    Ia menambahkan, bahwa pemerintah Kenya telah berkomunikasi dengan pihak berwenang Kenya terkait tragedi tersebut.

    (lir/dek)

  • Serangan Beruang Merajalela di Jepang

    Serangan Beruang Merajalela di Jepang

    Jakarta

    Peristiwa beruang menyerang manusia kian merajalela di Jepang. Pemerintah daerah setempat meminta militer turun tangan.

    Dilansir AFP, Selasa (28/10/2025), seorang pejabat pemerintah Jepang mengungkap serangan beruang memecahkan rekor tahun ini. Dia menyebut serangan beruang telah menewaskan 10 orang di Jepang sepanjang tahun ini. Jumlah ini melampaui rekor sebelumnya yaitu enam orang pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2024.

    Hewan-hewan buas tersebut semakin merambah ke kota-kota karena berbagai faktor, termasuk penurunan populasi manusia dan perubahan iklim.

    Gubernur prefektur Akita utara, Kenta Suzuki, mengatakan kepada menteri pertahanan Jepang bahwa “nyawa warga kami tidak dapat dilindungi tanpa bantuan Self-Defense Forces (militer)”.

    “Serangan yang menargetkan leher dan wajah sangat umum, mengakibatkan situasi yang sungguh mengerikan,” ujar Suzuki.

    Suzuki mengatakan beruang sekarang tidak hanya muncul di pegunungan, tetapi juga di daerah perkotaan.

    Sangatlah “tidak normal” jika kehidupan sehari-hari semua penduduk terganggu seperti itu, imbuhnya.

    Respons Menhan Jepang

    Menteri Pertahanan Jepang yang baru diangkat, Shinjiro Koizumi, menanggapi dengan mengatakan bahwa pemerintah akan “memanfaatkan sepenuhnya kemampuan dan wewenang yang ada untuk memulihkan keamanan”.

    Seorang pejabat Kementerian Lingkungan Hidup yang memantau serangan beruang mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas “telah mencapai 10”.

    Korban terbaru diserang bersama tiga orang lainnya di sebuah desa pegunungan di Akita pekan lalu, kata pejabat tersebut.

    Namun, angka tersebut belum termasuk korban tewas baru-baru ini yang tampaknya terkait dengan serangan beruang lainnya.

    Seorang wanita ditemukan tewas pada hari Senin (27/10) di dekat sawah di Akita, sementara seorang pria dan anjingnya ditemukan tewas di wilayah tetangga, Iwate, lapor media lokal. Keduanya menunjukkan tanda-tanda telah diserang beruang.

    Beruang-beruang telah menyerang wisatawan, memasuki toko, dan muncul di dekat sekolah dan taman, terutama di wilayah utara.

    Jepang memiliki dua jenis beruang: beruang hitam Asia — juga dikenal sebagai beruang bulan — dan beruang cokelat yang lebih besar yang hidup di pulau utama di Jepang utara, Hokkaido.

    Korban Tewas Diserang Beruang saat Petik Jamur

    Dua pekan lalu, Kepolisian Jepang mengatakan bahwa seekor beruang telah menewaskan seorang kakek. Korban saat diserang saat memetik jamur di area hutan di wilayah Iwate.

    “Seorang pria berusia 70-an tahun, yang hilang setelah pergi ke hutan untuk memanen jamur, telah ditemukan tewas,” kata seorang pejabat kepolisian setempat di wilayah utara Iwate, seperti dilansir AFP, Jumat (10/10).

    “Kami menduga dia diserang beruang, berdasarkan bekas cakaran yang ada,” sebutnya.

    Lihat juga Video ‘Polisi-TNI-Damkar Evakuasi Beruang Madu yang Terjerat Jebakan’:

    Halaman 2 dari 3

    (lir/isa)

  • PM Palestina Minta Hamas Klarifikasi Sikap Soal Perlucutan Senjata

    PM Palestina Minta Hamas Klarifikasi Sikap Soal Perlucutan Senjata

    Ramallah

    Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Mustafa mengatakan kelompok Hamas harus mengklarifikasi sikap resmi mereka mengenai isu-isu pemerintahan Jalur Gaza pascaperang. Juga mengenai persenjataan mereka, yang berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza, harus dilucuti.

    “Setiap negara yang menghormati diri sendiri tidak menerima pluralitas senjata, hukum, dan pemerintahan,” tegas Mustafa dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (28/10/2025).

    Dia menekankan bahwa senjata, hukum, dan ketertiban di Jalur Gaza harus sepenuhnya berada di tangan negara Palestina.

    Namun, Mustafa juga menekankan bahwa Israel tidak menginginkan Otoritas Palestina kembali memerintah Jalur Gaza.

    “Tetapi Gaza harus sepenuhnya dikelola oleh PA (Otoritas Palestina-red) dan kami tidak menerima peran parsial,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Mustafa mengatakan bahwa pemerintah Palestina telah sepakat dengan negara-negara Arab untuk mendukung Otoritas Palestina dalam menjalankan tugasnya di Jalur Gaza. Dia juga menyoroti peran Arab Saudi dalam menggalang dukungan bagi negara Palestina.

    “Pasukan kami sedang dilatih di Mesir dan Yordania untuk menjalankan tugas-tugas mereka di Gaza,” kata PM Palestina tersebut.

    Dia menambahkan bahwa terhadap 18.000 personel keamanan di Jalur Gaza dan siap untuk melanjutkan tugas mereka.

    Sementara itu, mengenai pasukan internasional yang akan dikerahkan untuk membantu mengamankan situasi di Jalur Gaza sebagai bagian dari rencana perdamaian usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Mustafa menekankan bahwa Otoritas Palestina harus memiliki suara dalam hal ini.

    “Pasukan itu harus mendapatkan persetujuan dari Otoritas Palestina,” ujar Mustafa, sembari menambahkan bahwa misinya harus bersifat sementara.

    “Perannya harus bersifat suportif,” ucapnya. Dia memperingatkan bahwa pasukan internasional itu tidak boleh dianggap sebagai “pengganti”.

    Lihat juga Video ‘Hamas Serahkan Jasad Tawanan Israel Usai Gaza Dihantam Drone’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Menhan Belgia Ancam Hapus Moskow dari Peta Jika Rusia Tembakkan Rudal

    Menhan Belgia Ancam Hapus Moskow dari Peta Jika Rusia Tembakkan Rudal

    Brussels

    Menteri Pertahanan (Menhan) Belgia, Theo Francken, memberikan peringatan keras untuk Rusia, dengan mengatakan bahwa serangan rudal terhadap ibu kota Brussels akan memicu respons tegas dari aliansi militer NATO.

    Francken bahkan mengancam akan “menghapus Moskow dari peta” jika serangan rudal semacam itu benar-benar dilancarkan Rusia terhadap ibu kota Belgia

    Ancaman tersebut, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Selasa (28/10/2025), dilontarkan Francken dalam wawancara dengan harian lokal De Morgen pada Senin (27/10) waktu setempat.

    “Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin meluncurkan rudal ke Brussels, kami akan menghapus Moskow dari peta,” tegas Francken, menekankan komitmen pertahanan kolektif NATO.

    Lebih lanjut, dia berupaya menepis keraguan yang muncul soal komitmen Amerika Serikat (AS) untuk NATO di bawah Presiden Donald Trump.

    “Bias terhadap pemerintah Amerika begitu besar di Eropa. Luar biasa… Dia benar-benar mengatakan bahwa Amerika akan terus mendukung sekutu-sekutu NATO seratus persen. Rudal jelajah di Brussels? Itu tidak perlu dipikirkan lagi, definisi apa pun yang Anda gunakan. Putin juga tidak akan melakukan itu,” katanya.

    Namun demikian, Francken juga berupaya mengingatkan agar tidak meremehkan kemampuan militer Rusia.

    “Rusia telah meningkatkan kemampuan (militer) mereka. Ekonomi perang mereka menghasilkan amunisi empat kali lebih banyak daripada gabungan seluruh NATO. Eropa bahkan tidak memiliki komando pusat,” ujarnya.

    Dia juga menyoroti kesulitan yang dihadapi Rusia dalam perang di Ukraina. “Karena mereka melawan seluruh Barat! Ukraina berperang dengan senjata, amunisi, dan uang kita. Kalau tidak, mereka pasti sudah kewalahan sejak lama,” sebut Francken.

    Melihat ke depan, Francken mengakui kemungkinan adanya tantangan bersama dari Rusia-China terhadap Barat.

    “China ingin perang di Ukraina berlarut-larut karena melemahkan Barat. Negara itu membeli bahan baku Rusia secara massal, memasok senjata, dan sangat senang jika Putin mengerahkan pasukan Korea Utara,” ucapnya.

    “Saya menganggap serangan besar Rusia terhadap negara-negara Baltik kecil kemungkinannya. Bagaimanapun, itu adalah negara-negara anggota NATO. Sebentar lagi kita akan memiliki 600 (jet tempur siluman) F-35 di Eropa: Rusia takut pada mereka karena mereka tidak dapat melihatnya,” tandas Francken.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Australia Kirimkan Imigran ke Negara Terpencil di Samudra Pasifik

    Australia Kirimkan Imigran ke Negara Terpencil di Samudra Pasifik

    Canberra

    Otoritas Australia mulai mengirimkan para imigran ke Nauru, negara kepulauan kecil yang terpencil di Samudra Pasifik, berdasarkan kesepakatan kontroversial antara kedua negara yang ditandatangani tahun ini.

    Sekitar 350 imigran, yang sebagian besar dihukum atas tindak kejahatan serius termasuk penyerangan, penyelundupan narkoba, dan bahkan pembunuhan, seperti dilansir AFP, Selasa (28/10/2025), akan dikirimkan ke Nauru setelah otoritas Australia gagal menempatkan mereka di lokasi mana pun.

    Mereka yang dikirimkan ke Nauru itu merupakan para imigran yang tidak bisa dideportasi ke negara asalnya dan tidak bisa ditahan tanpa batas waktu di penjara Australia.

    “Nauru telah mengonfirmasi pada Jumat (24/10) lalu bahwa pemindahan pertama telah dilakukan,” kata Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, dalam pernyataannya.

    Namun Burke tidak menyebutkan lebih lanjut soal berapa banyak imigran yang telah dikirimkan ke Nauru.

    Selama bertahun-tahun, kelompok imigran itu mendekam di dalam sistem penahanan imigrasi Australia setelah visa mereka dibatalkan karena mereka terlibat kejahatan kekerasan, atau karena para pejabat Canberra memiliki kekhawatiran lain.

    Australia tidak dapat mendeportasi mereka kembali ke negara-negara asal mereka karena mereka menghadapi risiko serius seperti perang atau persekusi agama.

    Putusan Pengadilan Tinggi yang bersejarah pada tahun 2023 menyatakan bahwa pemerintah Canberra telah melanggar hukum karena menahan kelompok imigran tersebut tanpa batas waktu karena tidak ada tempat untuk mengirimkan mereka.

    Menghadapi reaksi politik yang tajam saat mereka dibebaskan dari penahanan ke masyarakat, Australia meminta bantuan kepada negara tetangga di Pasifik, Nauru. Canberra akan membayar Nauru ratusan juta dolar Australia untuk memukimkan kembali para imigran itu berdasarkan kesepakatan rahasia, yang sebagian besar ketentuannya dirahasiakan.

    Sebagai imbalannya, Nauru setuju untuk memberikan visa jangka panjang dan mengizinkan para imigran itu berbaur dan bergaul bebas dengan 12.500 jiwa penduduknya.

    Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese sebelumnya, seperti dilansir Associated Press, mengakui adanya pembayaran kepada Nauru, namun dia tidak mengonfirmasi besaran pembayaran yang dilaporkan media-media lokal.

    Laporan media lokal menyebut pemerintah Australia akan membayar otoritas Nauru sebesar AU$ 400 juta, atau setara Rp 4,2 triliun, untuk mencapai kesepakatan, kemudian membayar sebesar AU$ 70 juta, atau setara Rp 750,2 miliar, per tahun untuk mempertahankan kesepakatan itu.

    Pada akhir Agustus lalu, Burke mengejutkan media Australia dengan mengunjungi Nauru, di mana dia menandatangani nota kesepahaman dengan Presiden Nauru David Adeang.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Hadapi Beruang, Gubernur Jepang Minta Bantuan Militer

    Hadapi Beruang, Gubernur Jepang Minta Bantuan Militer

    Anda sedang membaca sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara selama 24 jam terakhir yang telah kami rangkum dalam Dunia Hari Ini.

    Berita dari Jepang menjadi pembuka edisi Selasa, 28 Oktober 2025.

    Jepang meminta militer membasmi beruang

    Gubernur Akita, Kenta Suzuki, melalui media sosial membahas rencananya, yang menurutnya akan mencakup permintaan bantuan militer untuk menangani beruang paling cepat Selasa (28/10), waktu setempat.

    “Kelelahan kami di lapangan sudah mencapai batasnya,” kata Suzuki dalam unggahan Instagram-nya.

    Statistik pemerintah menunjukkan bahwa setidaknya sembilan orang telah tewas akibat serangan beruang di Jepang sejak April tahun ini, yang menjadikannya sebuah rekor tahunan, sementara puluhan korban luka telah dilaporkan seantero negeri.

    Dalam seminggu terakhir, media Jepang telah melaporkan sejumlah serangan beruang, termasuk orang-orang yang berolahraga di daerah perkotaan Prefektur Akita, sebuah wilayah pegunungan di utara.

    Ada sekitar 8.000 penampakan beruang di Akita tahun ini, meningkat sekitar enam kali lipat dibandingkan tahun lalu.

    Badai Melissa menerjang Jamaika dan Haiti

    Badai Melissa, badai yang menurut badai nasional AS masuk ke kategori lima, mulai menerpa Jamaika.

    Dengan demikian, badai yang membawa angin berkecepatan hingga 265 kilometer per jam itu menjadi badai terkuat yang menghantam pulau itu sejak pencatatan badai dimulai pada tahun 1851.

    Badai tersebut diperkirakan akan bergerak mendekati atau melewati Jamaika sebagai badai besar pada Selasa (28/10) hari ini pagi waktu setempat, kemudian mencapai Kuba, dan bergerak melintasi Bahama tenggara pada Rabu besok.

    Badai Melissa diperkirakan akan menyebabkan “kerusakan infrastruktur yang luas, pemadaman listrik dan saluran komunikasi yang berkepanjangan, menyebabkan komunitas yang terisolasi.”

    Lithuania akan tembak jatuh balon udara Belarus

    Lithuania telah menyusun rencana untuk menutup perbatasannya dengan Belarus tanpa batas waktu, setelah bandara ibu kota berulang kali terganggu oleh dugaan penampakan balon yang membawa rokok selundupan.

    Gangguan yang berulang telah menyebabkan perdana menteri Lithuania bersumpah akan menembak jatuh balon-balon itu, menuduh tetangganya yang didukung Rusia itu telah menjadi bagian dari kampanye “perang hibrida” melawan NATO.

    Komisi Keamanan Nasional Lithuania juga telah bertemu kemarin setelah penampakan balon udara tersebut mempengaruhi lalu lintas udara di Bandara Vilnius selama tiga malam terakhir, yang menyebabkan pembatalan, pengalihan, dan penundaan.

    Akhir pekan lalu, bandara Kaunas, yang lebih jauh dari perbatasan Belarus, juga terdampak.

    Katy Perry dan Justin Trudeau resmi pacaran?

    Spekulasi ini menguat setelah Katy Perry dan mantan perdana menteri Kanada Justin Trudeau tampil bersama di depan umum di Paris pada hari ulang tahun penyanyi pop tersebut.

    Menurut rekaman yang dipublikasikan oleh media selebritas Amerika TMZ, Perry dan Trudeau terlihat meninggalkan Le Crazy Horse Cabaret Club pada Sabtu malam sambil bergandengan tangan, indikasi kuat yang mengonfirmasi bahwa mereka sedang menjalin hubungan.

    Pasangan ini telah terlihat bersama dalam beberapa kesempatan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk saat makan siang dan di atas kapal pesiar.

    Keduanya baru-baru ini berpisah dari mantan pasangan mereka.

    Perry menceraikan aktor Orlando Bloom pada bulan Juli, sementara Trudeau yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri Kanada pada bulan Januari, telah berpisah dari istrinya, Sophie Gregoire Trudeau, pada bulan Agustus 2023.

  • Pasukan Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Tepi Barat

    Pasukan Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Otoritas Israel mengatakan pasukan keamanan mereka telah menewaskan tiga warga Palestina dalam sebuah operasi di wilayah Tepi Barat bagian utara pada Selasa (28/10) pagi waktu setempat. Tel Aviv mengklaim ketiga orang yang tewas itu sedang merencanakan serangan.

    Kepolisian Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir Associated Press, Selasa (28/10/2025), mengatakan tiga pria ditembak ketika mereka keluar dari sebuah gua di dekat Jenin, Tepi Barat bagian utara, yang dikenal sebagai basis militan.

    Otoritas Israel mengklaim ketiga pria yang ditembak mati itu merupakan para militan yang merencanakan serangan, namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal rencana serangan tersebut.

    Laporan The Times of Israel menyebut pasukan keamanan Israel bertindak atas informasi intelijen yang diberikan oleh badan keamanan Shin Bet, dan mendapatkan dukungan militer Israel.

    Pernyataan otoritas Israel menyebut pasukan militernya melancarkan serangan udara tak lama kemudian untuk menghancurkan gua tersebut. Militer Tel Aviv mengonfirmasi adanya serangan udara di area tersebut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    Belum ada tanggapan langsung dari Otoritas Palestina yang berkantor di Ramallah, Tepi Barat.

    Israel semakin meningkatkan aktivitas militernya di wilayah Tepi Barat sejak perang Gaza berkecamuk pada 7 Oktober 2023 lalu. Militer Tel Aviv mengklaim operasinya bertujuan menindak militan-militan di Tepi Barat.

    Namun, Otoritas Palestina dan kelompok hak asasi manusia (HAM) mengatakan bahwa sejumlah warga sipil yang tidak terlibat juga termasuk di antara korban tewas, sementara puluhan ribu orang telah mengungsi dari rumah-rumah mereka di Tepi Barat.

    Operasi militer berskala besar dilancarkan Israel sejak Januari lalu terhadap kamp Jenin, yang sejak lama menjadi markas kelompok-kelompok militan, termasuk Hamas, dan Jihad Islam. Operasi militer Tel Aviv itu membuat sebagian besar wilayah Jenin terbengkalai dan hancur.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • PM Jepang Dikritik Habis Usai Kunjungi Makam Tentara Jepang di Malaysia

    PM Jepang Dikritik Habis Usai Kunjungi Makam Tentara Jepang di Malaysia

    Kuala Lumpur

    Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi mengunjungi pemakaman tentara Jepang saat berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia, pada akhir pekan. Kunjungan Takaichi itu menuai kritikan keras, terutama dari publik Malaysia yang menyebutnya sangat menyinggung.

    PM baru Jepang itu berada di Kuala Lumpur untuk menghadiri KTT ASEAN dan pertemuan terkait lainnya pada akhir pekan.

    Takaichi yang mencetak sejarah sebagai PM wanita pertama di Jepang, seperti dilansir The Star, Selasa (28/10/2025), menyempatkan diri mengunjungi pemakaman di Kuala Lumpur tersebut, untuk memberikan penghormatan kepada tentara-tentara Jepang yang gugur selama Perang Dunia II silam.

    “Hari ini saya mengunjungi pemakaman Jepang di Kuala Lumpur dan meletakkan bunga di monumen peringatan. Saya merasa sangat terharu karena dapat memberikan penghormatan kepada para tentara yang gugur di Malaysia,” tulis Takaichi dalam postingan media sosial X pada Minggu (26/10).

    Tidak hanya mengunjungi pemakaman tentara Jepang, Takaichi juga datang mengunjungi Tugu Negara Malaysia, monumen nasional yang dibangun untuk menghormati sebanyak 11.000 prajurit yang gugur dalam Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan masa Darurat Malaya tahun 1948-1960 silam.

    “Setelah ini, saya juga mengunjungi Monumen Nasional (Tugu Negara) untuk menghormati para tentara dan warga sipil yang gugur dalam dua Perang Dunia dan perjuangan kemerdekaan Malaysia, sambil merenungkan sejarah bangsa,” sebutnya.

    Namun, para pengguna media sosial segera mempertanyakan tindakan Takaichi, dengan beberapa netizen menyebutnya ironis, karena banyak tentara dan warga sipil yang tewas saat melawan invasi Jepang ke Malaya tahun 1941 silam.

    Salah satu pengguna media sosial dengan nama profil ‘Lucas The Black Walla’ menyebut bahwa memberikan penghormatan kepada tentara Jepang tanpa mengakui kekejaman yang mereka lakukan di Malaya “sangatlah menyinggung”.

    Pengguna media sosial lainnya, dengan nama profil ‘Malaysian IGOT7’ menulis komentar bernada mengkritik. “Pernahkah Anda sebagai sebuah negara meminta maaf secara terbuka atas invasi dan pendudukan atas Malaya, sementara menimbulkan penderitaan dan trauma kepada rakyat yang masih ditanggung sebagian orang hingga hari ini(?)”

    Netizen dengan nama akun ‘Malaya Singapore’ menuliskan komentar yang menyebut kunjungan itu bukanlah hal yang baik bagi PM Jepang yang baru terpilih.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • PM Jepang Usulkan Trump Dapat Nobel Perdamaian

    PM Jepang Usulkan Trump Dapat Nobel Perdamaian

    Jakarta

    Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan bahwa Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi akan menominasikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

    Takaichi bertemu Trump di Tokyo pada Selasa (28/10), di mana keduanya membahas isu ekonomi dan keamanan.

    “Dalam waktu singkat, dunia mulai menikmati lebih banyak perdamaian,” ujar Takaichi melalui penerjemah. “Saya pribadi sangat terkesan dan terinspirasi oleh Anda, pak Presiden (Trump),” tambahnya.

    Ambisi Trump mengejar Nobel Perdamaian

    Sejak kembali menjabat pada Januari lalu, Trump semakin gencar menyoroti perannya dalam menciptakan perdamaian dunia. Ia mengklaim telah mengakhiri sejumlah konflik besar dan menyebut dirinya pantas menerima Nobel Perdamaian.

    Namun, banyak pengamat menilai klaim itu berlebihan. Menurut analis, pujian dari para pemimpin dunia terhadap Trump kini juga menjadi strategi diplomatik untuk menjaga hubungan baik dengan Washington.

    Selain Takaichi, sejumlah tokoh lain telah lebih dulu menominasikan Trump untuk penghargaan tersebut.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Trump “layak mendapatkannya”, sementara Presiden Gabon Brice Oligui Nguema memuji peran Amerika Serikat dalam memediasi perdamaian antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo.

    Di Asia Tenggara, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet juga mengajukan nominasi serupa sehari sebelumnya, setelah penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja yang difasilitasi oleh Trump.

    Sepanjang sejarah, hanya dua presiden Amerika yang pernah menerima Nobel Perdamaian, yakni Jimmy Carter dan Barack Obama.

    Usai dipuji PM Jepang, Trump temui keluarga korban penculikan oleh Korea Utara

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu keluarga warga Jepang yang diculik oleh agen Korea Utara beberapa dekade lalu. Pertemuan itu berlangsung di Tokyo, tak lama setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi memuji kepemimpinan Trump dan menyatakan akan menominasikannya untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

    Dalam pertemuan tersebut, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat “akan mendukung sepenuhnya” upaya keluarga korban untuk mencari kejelasan nasib kerabat mereka yang hilang.

    Korea Utara selama bertahun-tahun membantah tuduhan penculikan, sebelum akhirnya pada 2002 mengakui bahwa agen-agennya menculik 13 warga Jepang untuk dijadikan pelatih bahasa dan budaya bagi mata-mata Korea Utara.

    Pertemuan itu digelar menjelang kemungkinan pertemuan antara Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, seiring keberangkatan presiden Amerika tersebut ke Korea Selatan dalam lanjutan tur Asia-nya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ausirio Sangga Ndolu

    Editor: Prihardani Tuah Purba

    (ita/ita)

  • Venezuela Gagalkan Operasi CIA untuk Provokasi Perang

    Venezuela Gagalkan Operasi CIA untuk Provokasi Perang

    Caracas

    Pemerintah Venezuela mengklaim telah menggagalkan operasi yang direncanakan oleh badan intelijen pusat Amerika Serikat (AS), CIA, untuk memprovokasi perang di kawasan Karibia, saat ketegangan kedua negara semakin meningkat.

    Caracas menyebut serangan itu melibatkan kelompok yang didanai CIA, yang merencanakan serangan “false flag” atau serangan “bendera palsu” terhadap kapal-kapal perang AS yang dikerahkan ke kawasan Karibia bagian selatan, untuk kemudian secara keliru menyalahkan Venezuela.

    Serangan atau operasi bendera palsu merujuk pada operasi kambing hitam untuk menyamarkan pihak yang sebenarnya bertanggung jawab dan menjadikan pihak lain sebagai kambing hitam.

    Otoritas Venezuela, seperti dilansir AFP, Selasa (28/10/2025), mengatakan mereka telah membongkar sebuah operasi yang menargetkan kapal perang AS, USS Gravely, yang berlabuh di Trinidad dan Tobago untuk latihan militer gabungan pada Minggu (26/10) waktu setempat.

    Trinidad dan Tobago yang merupakan negara pulau kembar berpenduduk 1,4 juta jiwa di kawasan Karibia, terletak di dekat lepas pantai Venezuela dan berada dalam jarak tembak dari daratan utama Caracas.

    Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, mengatakan pada Senin (27/10), bahwa sebuah sel yang “didanai oleh CIA” berencana menyerang USS Gravely dan menyalahkan Caracas.

    Cabello menyebut empat orang telah ditangkap oleh otoritas Venezuela, namun identitas mereka yang tidak ditangkap tidak diungkap ke publik. Caracas diketahui secara rutin mengklaim telah menangkap tentara-tentara bayaran yang didukung AS yang diklaim bekerja untuk mengganggu stabilitas pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

    Kedatangan kapal perang AS itu ke dekat wilayahnya itu memicu kemarahan Venezuela, yang menyebutnya sebagai “provokasi” dan mengklaim pengerahan kapal itu “bertujuan untuk memprovokasi perang di Karibia”.

    Sebagai bagian dari kampanye militer Presiden AS Donald Trump, Pentagon sejauh ini telah mengerahkan tujuh kapal perang AS ke Karibia dan satu kapal perang lainnya ke Teluk Meksiko. Washington juga telah mengumumkan kedatangan segera kapal induk USS Gerald R Ford, kapal induk terbesar di dunia, beserta armada pendampingnya.

    Venezuela dan beberapa pengamat meyakini pemerintahan Trump menggunakan pengerahan militer ini untuk menekan pemerintah Caracas dan menggulingkan Maduro, yang tidak diakui oleh Washington sebagai presiden yang sah.

    Selain meningkatkan pengerahan militer, Trump baru-baru ini mengonfirmasi dirinya memberikan izin untuk operasi CIA di Venezuela dan mempertimbangkan serangan darat terhadap kartel di negara tersebut.

    Sejak September lalu, pasukan AS telah menghancurkan setidaknya 10 kapal yang diduga menyelundupkan narkoba, dan menurut penghitungan AFP berdasarkan data AS, telah menewaskan sedikitnya 43 orang di perairan internasional di kawasan Karibia.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)