Jenis Media: Internasional

  • PM Israel Salahkan PM Australia Soal Serangan ke Umat Yahudi di Sydney

    PM Israel Salahkan PM Australia Soal Serangan ke Umat Yahudi di Sydney

    Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa dan reaksi terhadap serangan penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, hari Minggu kemarin (15/12).

    Serangan terjadi saat umat Yahudi di Sydney sedang merayakan hari pertama di pekan Hanukkah.

    Sejauh ini 15 korban serangan tewas. Satu dari dua pelaku penembakan juga tewas di lokasi kejadian.

    Sebanyak 38 orang lainnya, termasuk dua petugas polisi, terluka dan telah dibawa ke rumah sakit di seluruh kota.

    Berikut reaksi dari para pemimpin dunia tersebut.

    Israel

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese atas serangan penembakan mematikan di Bondi.

    Dalam pidatonya yang berapi-api semalam, Netanyahu mengatakan “antisemitisme adalah kanker” yang “menyebar ketika para pemimpin tetap diam.”

    “Saya menyerukan kepada Anda untuk mengganti kelemahan dengan tindakan, peredaan dengan tekad. Sebaliknya, perdana menteri, Anda mengganti kelemahan dengan kelemahan dan upaya meredakan dengan lebih banyak upaya untuk meredakan,” ujar Netanyahu.

    “Pemerintahan Anda tidak melakukan apa pun untuk menghentikan penyebaran antisemitisme di Australia. Anda tidak melakukan apa pun untuk mengekang sel-sel kanker yang tumbuh di negara Anda.

    “Anda tidak mengambil tindakan apa pun. Anda membiarkan penyakit ini [anti-Semitisme] menyebar dan hasilnya adalah serangan mengerikan terhadap orang Yahudi yang kita saksikan hari ini.”

    Amerika Serikat

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengomentari serangan mengerikan itu dan menyebutnya “murni serangan anti-Semit.”

    “Di Australia terjadi serangan yang mengerikan,” katanya pada hari Minggu, waktu AS, dalam perayaan Natal di Gedung Putih.

    “Ini adalah serangan yang mengerikan, 11 tewas, 29 luka parah. Dan itu jelas merupakan serangan anti-Semit.

    “Saya hanya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada semua orang.”

    Negara-negara Muslim

    Dalam pernyataannya Arab Saudi menegaskan sikapnya yang “menantang segala bentuk kekerasan, terorisme, ekstremisme” dan menyampaikan belang sungkawa terhadap keluarga korban serta pemerintah dan rakyat Australia.

    Kementerian Luar Negeri Iran turut mengecam serangan insiden penembakan di Pantai Bondi.

    “Serangan kekerasan terhadap warga sipil di Sydney. Teror dan pembunuhan massal harus dikecam, di mana pun terjadi, sebagai tindakan melawan hukum dan kriminal,” demikian pernyataan yang diunggah di akun X.

    Pernyataan yang serupa sudah dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri di Turki, Uni Emirat Arab, serta Qatar.

    Inggris

    Raja Charles mengatakan ia dan istrinya, Ratu Camilla “sangat terkejut dan sedih” mendengar berita serangan teroris anti-Semit terhadap warga Yahudi yang sedang merayakan Hanukkah di Bondi.

    “Hati kami turut berduka cita kepada semua orang yang terkena dampak begitu mengerikan, termasuk para petugas polisi yang terluka saat melindungi anggota komunitas mereka,” katanya dalam pesan yang dirilis oleh Istana Buckingham.

    “Kami memuji polisi, layanan darurat, dan anggota masyarakat yang tindakan heroiknya tidak diragukan lagi mencegah kengerian dan tragedi yang lebih besar.

    “Di saat-saat sulit, warga Australia selalu bersatu dalam persatuan dan tekad. Saya tahu bahwa semangat kebersamaan dan cinta yang bersinar begitu terang di Australia, dan cahaya di jantung Festival Hanukkah, akan selalu menang atas kegelapan kejahatan semacam itu.”

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan ini adalah berita yang sangat menyedihkan dari Australia.

    “Inggris menyampaikan simpati dan belasungkawa kami kepada semua orang yang terkena dampak serangan mengerikan di pantai Bondi. Saya terus menerima informasi terbaru tentang perkembangan situasi ini,” uajrnya.

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan “Prancis menyampaikan belasungkawa kepada para korban, yang terluka, dan orang-orang terkasih mereka.”

    “Kami turut merasakan duka cita rakyat Australia dan akan terus berjuang tanpa henti melawan kebencian anti-Semit, yang menyakiti kita semua, di mana pun terjadi,” katanya.

    Malaysia

    Melalui akun X-nya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan “tindakan kekerasan di Sydney telah merenggut nyawa yang tak bersalah.”

    “Saya sangat prihatin dengan serangan kekerasan di Sydney yang telah merenggut nyawa orang tak bersalah dan menyebabkan banyak lainnya terluka,” bunyi pernyataannya.

    “Saya mengutuk tindakan ini dengan sekeras-kerasnya. Tidak ada pembenaran untuk kekerasan yang ditujukan kepada warga sipil, apalagi serangan yang menargetkan orang berdasarkan ras atau agama, kapan pun dan di mana pun.”

    Ukraina

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga turut menyampaikan belasungkawanya.

    “Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dan mendoakan kesembuhan yang cepat dan sepenuhnya bagi semua yang terluka,” ujar Presiden Zelenskyy.

    “Teror dan kebencian tidak boleh pernah gagal, keduanya harus dikalahkan di mana pun dan kapan pun.”

    Kanada

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengatakan “Hanukkah adalah waktu terang di tengah kegelapan dan peringatan akan ketahanan bangsa Yahudi.”

    “Semoga kita semua mendukung dan memperkuat ketahanan itu untuk melindungi komunitas Yahudi kita dan untuk memastikan, yang lebih mendasar, bahwa semua orang dapat berkembang dalam setiap aspek masyarakat kita.

    Selandia Baru

    Perdana Menteri Selandia Baru Christoper Luxon mengungkapkan rasa terkejutnya setelah mengatakan “Australia dan Selandia Baru lebih dari sekadar teman, kami adalah keluarga.”

    “Saya terkejut melihat insiden menyerikan di Bondi, tempat yang dikunjungi warga Selandia Baru setiap hari. Pikiran saya, dan pikiran seluruh warga Selandia Baru, bersama mereka yang terkena dampak,” ujarnya.

  • Rumah Penembak Pantai Bondi Australia Digeledah, Polisi Temukan 6 Senjata

    Rumah Penembak Pantai Bondi Australia Digeledah, Polisi Temukan 6 Senjata

    Jakarta

    Polisi telah melakukan penggeledahan ke dua rumah pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Sejumlah bukti ditemukan kepolisian.

    Dua rumah yang digeledah itu berada di Bonnyrigg dan Campsite. Dalam penggeledahan itu polisi menemukan senjata api.

    “Mereka (polisi) menemukan senjata api tambahan,” kata Komisaris Polisi New South Wales, Mal Lanyon, dilansir CNN International, Senin (15/12/2025).

    Penembakan di Pantai Bondi terjadi pada Minggu (14/12). Lanyon mengatakan pihaknya berhasil menyita enam senjata api dari salah satu pelaku penembakan yang ditembak mati di lokasi.

    Dia mengatakan bahwa tersangka telah memegang izin senjata api selama 10 tahun.

    “Selama tahun-tahun tersebut, “tidak ada insiden” dan senjata apinya diatur, kata Lanyon.

    “Polisi juga menemukan dua alat peledak rakitan yang “sederhana” di lokasi serangan, yang dipastikan aktif, kata Lanyon.

    Pelaku penembakan di Pantai Bondi dilakukan oleh dua orang yang merupakan ayah dan anak. Total 15 orang tewas dalam insiden tersebut.

    (ygs/yld)

  • Kacaunya Tur Messi di Kolkata India

    Kacaunya Tur Messi di Kolkata India

    New Delhi

    Kekacauan terjadi dalam acara tur pesepak bola ternama Lionel Messi di India. Acara yang menghadirkan sang bintang itu kacau setelah para fans mengamuk saling lempar kursi.

    Para fans yang bintang Argentina itu saling lempar kursi. Mereka menyerbu masuk stadion Salt Lake di Kolkata karena Messi hanya tampil 20 menit saja.

    Dilansir CNN Internasional, Minggu (14/12/20225), kerusuhan itu terjadi pada Sabtu (13/12). Direktur jenderal kepolisian Bengal Barat Rajeev Kumar mengatakan Satadru Dutta, penyelenggara utama acara tersebut, telah ditahan oleh polisi.

    Messi dijadwalkan untuk kunjungan selama 45 menit ke stadion, tetapi penampilannya hanya berlangsung selama 20 menit saja. Padahal tiket untuk acara tersebut dihargai sekitar 3.500 rupee ($38,65)–lebih dari setengah pendapatan mingguan rata-rata orang di India–tetapi seorang penggemar mengatakan dia telah membayar $130.

    Fans Mengamuk Lempar Kursi

    Para penggemar di stadion Salt Lake di ibu kota negara bagian Bengal Barat bagian timur melemparkan kursi yang disobek dan benda-benda lain ke lapangan, sementara beberapa orang memanjat pagar di sekitar lapangan dan melemparkan benda-benda.

    “Saya tidak percaya ada begitu banyak kesalahan manajemen,” kata Eddie Lal Hmangaihzuala, yang telah menempuh perjalanan hampir 1.500 km dari Mizoram selama dua hari untuk menghadiri acara tersebut.

    “Messi pergi dengan cepat, saya pikir dia merasa tidak aman. Saya hampir tidak sempat melihatnya,” katanya kepada Reuters.

    Penyelenggara tur tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    “Kami telah menahan penyelenggara utamanya,” kata Rajeev Kumar kepada wartawan. “Kami mengambil tindakan agar kesalahan manajemen ini tidak dibiarkan tanpa hukuman.

    Tur di Beberapa Tempat

    Messi berada di India sebagai bagian dari tur yang dijadwalkan untuk menghadiri konser, klinik sepak bola pemuda, dan turnamen padel, serta meluncurkan inisiatif amal di acara-acara di Kolkata, Hyderabad, Mumbai, dan New Delhi.

    Menteri Utama Bengal Barat, Mamata Banerjee, meminta maaf kepada Messi dan memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.

    “Saya sangat terganggu dan terkejut dengan kesalahan manajemen yang terjadi hari ini di stadion Salt Lake,” tulis Banerjee, yang sedang dalam perjalanan ke acara tersebut ketika kekacauan terjadi, di X.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

  • Sergap Penembak di Pantai Bondi Sydney, Ahmed Terkena Tembakan 2 Kali

    Sergap Penembak di Pantai Bondi Sydney, Ahmed Terkena Tembakan 2 Kali

    Jakarta

    Aksi heroik seorang saksi mata menangkap dan melucuti senjata seorang penyerang pada saat penembakan yang menewaskan sedikitnya 15 orang di sebuah acara liburan Yahudi di Sydney, Australia viral di media sosial. Saksi mata tersebut terkena 2 kali tembakan pada saat melakukan aksi heroik tersebut.

    Dilansir Aljazeera, Senin (15/12/2025), saksi mata tersebut diidentifikasi sebagai Ahmed al Ahmed (43), menurut laporan media Australia. Saksi mata yang berasal dari Sydney tersebut tertembak dua kali dalam peristiwa itu.

    Seorang sepupu al Ahmed dikutip mengatakan kepada layanan berita televisi Australia 7News bahwa ia ditembak dua kali selama insiden tersebut.

    “Dia di rumah sakit, dan kami tidak tahu persis apa yang terjadi di dalam,” kata pria bernama Mustafa kepada media tersebut.

    “Kami berharap dia akan baik-baik saja. Dia pahlawan 100 persen,” ujarnya.

    Al Ahmed dijadwalkan menjalani operasi pada Minggu malam.

    Dalam video tersebut menunjukkan pria yang telah dilucuti senjatanya itu lalu kehilangan keseimbangan dan mundur ke arah jembatan tempat penembak lain berada. Sementara saksi mata kemudian meletakkan senapan tersebut di tanah.

    Usai penembakan, satu tersangka penyerang tewas dan satu lagi dalam dalam kondisi kritis. Sementara polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah ada penembak ketiga yang terlibat.

    Rekaman aksi heroik saksi mata tersebut viral dan dibagikan secara luas di media sosial. Banyak pengguna medsos juga memuji pria tersebut atas keberaniannya, mengatakan tindakannya mungkin telah menyelamatkan nyawa.

    “Pahlawan Australia (warga sipil biasa) merebut senjata dari penyerang dan melucuti senjatanya. Beberapa orang berani dan beberapa orang… apa pun ini,” kata seseorang dalam sebuah unggahan di platform X yang membagikan video tersebut.

    (yld/ygs)

  • Sergap Penembak di Pantai Bondi Sydney, Ahmed Terkena Tembakan 2 Kali

    Heroik! Aksi Ahmed Tangan Kosong Rebut Senjata Penembak di Pantai Bondi Sydney

    Jakarta

    Momen heroik dilakukan warga bernama Ahmed Al Ahmed (43) yang berhasil melumpuhkan salah satu pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Ahmed dengan tangan kosong berhasil merebut senjata pelaku.

    Aksi Ahmed itu viral di media sosial. Dalam video viral terlihat Ahmed berkaus putih datang dengan sigap mengambil senjata milik pelaku.

    “News.com.au dapat mengkonfirmasi bahwa pahlawan tersebut bernama Ahmed al Ahmed, 43 tahun, warga lokal Sydney yang memiliki toko buah di Sutherland,” kata laporan itu dilansir Anadolu Agency, Senin (15/12/2025).

    Tindakan berani dari Ahmed itu juga menyebabkan dia tertembak. Ahmed saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan akan menjalani operasi.

    Kerabat Ahmed, Mustafa, mengatakan Ahmed merupakan ayah dari dua anak. Pria tersebut disebut tidak memiliki pengalaman dengan senjata api.

    Mustafa menyebut kondisi Ahmed saat ini dalam keadaan baik meski menerima tembakan dari pelaku.

    Tindakan berani dari Ahmed itu menuai pujian dari banyak pihak. Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns memuji Ahmed sebagai pahlawan.

    “Ini adalah pemandangan paling luar biasa yang pernah saya lihat. Seorang pria berjalan menghampiri seorang pria bersenjata yang telah menembaki masyarakat dan seorang diri melucuti senjatanya, mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan nyawa banyak orang lain,” kata Chris.

    “Pria itu adalah pahlawan sejati, dan saya tidak ragu bahwa ada banyak sekali orang yang selamat malam ini berkat keberaniannya,” tambahnya.

    Penembakan maut di Pantai Bondi terjadi pada Minggu (14/12). Total 15 orang terluka akibat peristiwa tersebut.

    (ygs/yld)

  • Bara Kamboja Vs Thailand Belum Reda

    Bara Kamboja Vs Thailand Belum Reda

    Jakarta

    Perang Kamboja dan Thailand masih belum reda. Pertempuran bahkan meluas ke daerah pesisir di wilayah perbatasan yang disengketakan.

    Dirangkum detikcom, Senin (15/12/2025), kabar mengenai perdamaian sebelumnya sempat disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia mengatakan Thailand dan Kamboja telah sepakat untuk menghentikan pertempuran di sepanjang perbatasan yang mereka sengketakan.

    AFP memberitakan pertempuran terbaru antara negara tetangga di Asia Tenggara ini, yang berakar dari perselisihan yang telah berlangsung lama mengenai penetapan batas wilayah sepanjang 800 kilometer (500 mil) pada era kolonial, juga telah menyebabkan sekitar setengah juta orang mengungsi di kedua sisi. Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kembali berkobarnya konflik tersebut.

    “Saya telah melakukan percakapan yang sangat baik pagi ini dengan Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengenai kembali berkobarnya perang yang telah berlangsung lama di antara mereka,” kata Donald Trump di platform Truth Social miliknya.

    Trump menyampaikan bahwa kedua negara setuju untuk menghentikan pertempuran. Selain itu, Kamboja dan Thailand juga disebut siap melanjutkan negosiasi perdagangan dengan AS.

    “Mereka telah setuju untuk menghentikan semua penembakan mulai malam ini, dan kembali ke perjanjian perdamaian awal yang dibuat dengan saya, dan mereka, dengan bantuan Perdana Menteri Malaysia yang hebat, Anwar Ibrahim,” katanya, merujuk pada kesepakatan yang dibuat pada bulan Juli.

    “Kedua negara siap untuk perdamaian dan perdagangan berkelanjutan dengan Amerika Serikat,” kata Trump, seraya berterima kasih kepada Anwar atas bantuannya.

    Perang Masih Berlanjut

    Namun telepon dari Trump itu tak menghentikan begitu saja ketegangan Thailand dan Kamboja. Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul menyampaikan pasukan Kamboja telah menewaskan empat tentara mereka dalam serangan pada hari Sabtu (13/12).

    PM Anutin pun membantah klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa gencatan senjata telah disepakati untuk mengakhiri pertempuran mematikan selama beberapa hari.

    Kekerasan antara negara-negara tetangga di Asia Tenggara ini telah menyebabkan sekitar setengah juta orang mengungsi di kedua belah pihak.

    Setidaknya 24 orang tewas pekan ini, termasuk empat tentara Thailand yang menurut Kementerian Pertahanan Thailand tewas di daerah perbatasan pada hari Sabtu ini.

    Kedua pihak saling menyalahkan atas kembali berkobarnya konflik, sebelum Trump mengatakan gencatan senjata telah disepakati.

    Namun, PM Anutin mengatakan Trump “tidak menyebutkan apakah kami harus melakukan gencatan senjata” selama percakapan telepon mereka pada hari Jumat (12/12) kemarin.

    Kedua pemimpin “tidak membahas” masalah tersebut, kata Anutin kepada wartawan pada hari Sabtu.

    Perang Meluas

    Di sisi lain, Thailand mengumumkan pemberlakuan jam malam di provinsi Trat bagian tenggara. Aturan jam malam ini diberlakukan karena pertempuran dengan Kamboja meluas ke daerah pesisir di wilayah perbatasan yang disengketakan.

    Dilansir Reuters, aturan jam malam ini diumumkan pada Minggu (14/12). Negara-negara tetangga di Asia Tenggara ini telah beberapa kali kontak senjata tahun ini sejak seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan pada bulan Mei lalu.

    “Secara keseluruhan, telah terjadi bentrokan terus-menerus sejak Kamboja kembali menegaskan keterbukaannya terhadap gencatan senjata pada hari Sabtu,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri, dalam konferensi pers di Bangkok setelah mengumumkan jam malam.

    Thailand menyatakan terbuka untuk solusi diplomatik. Namun, mereka mendesak Kamboja untuk menghentikan serangan dahulu.

    “Kamboja harus menghentikan permusuhan terlebih dahulu sebelum kita dapat bernegosiasi,” katanya.

    Pasukan Thailand pada hari Sabtu (13/12) mengatakan mereka telah menghancurkan sebuah jembatan yang digunakan Kamboja untuk mengirimkan senjata berat dan peralatan lainnya ke wilayah tersebut dan meluncurkan operasi yang menargetkan artileri yang telah dipersiapkan sebelumnya di provinsi pesisir Koh Kong, Kamboja.

    Jam malam Thailand mencakup lima distrik di provinsi Trat yang berbatasan dengan Koh Kong, tidak termasuk pulau-pulau wisata Koh Chang dan Koh Kood. Militer sebelumnya telah memberlakukan jam malam di provinsi Sakeo bagian timur, yang masih berlaku.

    Lihat Video: Jembatan Kamboja Hancur Usai Dibombardir Thailand

    Halaman 2 dari 3

    (knv/knv)

  • Update Korban Penembakan di Pantai Bondi Australia: 15 Orang Tewas

    Update Korban Penembakan di Pantai Bondi Australia: 15 Orang Tewas

    Jakarta

    Korban tewas penembakan di Pantai Bondi, Australia bertambah. Kini dilaporkan ada 15 orang tewas dalam peristiwa tersebut.

    Dilansir CNN, Senin (15/12/2025) perdana menteri New South Wales (NSW), Chris Minns mengatakan 40 orang masih dirawat di rumah sakit. Korban paling muda berusia 10 tahun, sementara paling tua 87 tahun.

    Polisi telah mengungkap dua pelaku penembakan di Pantai Bondi Australia. Keduanya yakni seorang ayah bersama anaknya.

    Komisaris Polisi New South Wales, Mal Lanyon, saat jumpa pers menyampaikan sang ayah berusia 50 tahun. Para pelaku langsung ditembak polisi di lokasi kejadian.

    Sementara, anak nya berusia 24 tahun saat ini berada dalam kondisi kritis tetapi stabil di rumah sakit. Polisi tidak mencari tersangka tambahan.

    “Kami yakin bahwa ada dua pelaku yang terlibat dalam insiden kemarin,” kata Lanyon.

    Lanyon menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang motif para penembak, dengan alasan penyelidikan yang masih berlangsung.

    “Kami ingin memahami motif di balik kedua orang ini,” katanya.

    (dek/dek)

  • 5 Fakta Ngeri Penembakan Maut di Brown University

    5 Fakta Ngeri Penembakan Maut di Brown University

    Jakarta

    Insiden penembakan terjadi di Universitas Brown, Amerika Serikat (AS). Sebanyak dua orang tewas dan delapan mengalami luka parah.

    Penembakan terjadi pada Sabtu (13/12) malam waktu setempat. Pihak kampus telah mengeluarkan peringatan darurat agar semua orang mencari tempat aman.

    “Saya dapat memastikan bahwa ada dua orang yang meninggal dan ada delapan orang lainnya dalam kondisi kritis,” kata Wali Kota Providence, Rhode Island, Brett Smiley, dilansir AFP, Minggu (14/12/2025).

    Sebagian besar korban penembakan merupakan mahasiswa. Sejumlah pasien dirawat di Rumah Sakit Rhode Island dengan luka akibat tembakan senjata api.

    1. Trump Sebut Peristiwa Mengerikan

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka suara terkait penembakan yang terjadi di area Universitas Brown, AS. Trump mengatakan saat ini fokus petugas ialah menolong para korban yang terluka.

    “Saya telah diberi pengarahan lengkap tentang situasi di Universitas Brown, betapa mengerikannya hal itu,” kata Trump dilansir CNN International, Minggu (14/12/2025).

    Trump mengatakan aparat kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan. Dia meminta publik Amerika untuk berdua bagi korban yang terluka.

    “Dan yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah berdoa untuk para korban dan bagi mereka yang tampaknya terluka,” katanya.

    “Kami akan memberi tahu Anda nanti tentang apa yang terjadi, tetapi ini sangat disayangkan,” sambung Trump.

    Wakil Presiden AS JD Vance juga telah berkomentar melalui akun X miliknya. Dia mengatakan pemerintah terus memantau intens situasi yang terjadi Universitas Brown.

    “Berita buruk dari Rhode Island malam ini. Kita semua memantau situasi dan FBI siap melakukan apa pun untuk membantu,” tulis Vance.

    2. Pelaku Masih Buron

    Pelaku penembakan di Universitas Brown, Amerika Serikat masih buron. Pelaku diketahui merupakan seorang pria yang diperkirakan berusia sekitar 30 tahun.

    “Saat ini kami belum menahan pelaku penembakan,” kata Wali Kota Providence, Rhode Island, Brett Smiley, dilansir AFP.

    Universitas Brown merupakan salah satu kampus bergengsi di AS. Kampus tersebut masuk dalam kategori Ivy League, atau sematan kepada delapan kampus swasta di wilayah timur AS yang memiliki reputasi akademik dan jaringan alumni prestisius.

    3. Ciri-ciri Pelaku Penembakan

    Dilansir CNN Internasional, Minggu (14/12/2025), pelaku digambarkan mengenakan pakaian gelap dan diperkirakan berusia 30-an. Pria itu terlihat dalam video berjalan di Hope Street, dekat tempat serangan terjadi. Saksi melaporkan bahwa ia mungkin mengenakan masker kamuflase abu-abu.

    Perintah untuk tetap berada di dalam rumah tetap berlaku bagi warga di dalam dan sekitar kampus Universitas Brown. Dalam pengumuman pihak kampus, disebutkan bahwa polisi akan memasuki beberapa bangunan non-perumahan untuk mengawal orang-orang ke lokasi yang aman.

    “Aparat penegak hukum akan ditempatkan di sekitar kota pada hari Minggu (14/12),” ujar Walikota Providence Brett Smiley.

    Ia juga mengatakan bahwa ia “tidak menyarankan” warga untuk membatalkan rencana akhir pekan mereka sementara pencarian tersangka masih berlangsung.

    4. FBI Bikin Situs Pelaporan

    Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) meluncurkan situs pelaporan bagi masyarakat untuk mengumpulkan bukti terkait pelaku penembakan di Universitas Brown. Hingga saat ini, pelaku penembakan itu masih buron.

    Dilansir CNN Internasional, Minggu (14/12/2025), melalui situs itu, masyarakat bisa mengirimkan bukti foto dan video yang mungkin mereka miliki tentang tersangka penembakan Universitas Brown. Layanan ini ada di bagian tips di laman situs resmi FBI.

    Selain itu, Kepolisian Providence juga meluncurkan nomor telepon bagi masyarakat untuk memberikan informasi.

    “Kami telah membagikan gambar individu yang kami yakini sebagai pelaku penembakan, tetapi kami tahu bahwa tidak ada gambar wajah yang jelas,” kata Walikota Providence Brett Smiley pada konferensi pers Sabtu malam.

    5. Kesaksian Detik-detik Penembakan

    Salah seorang mahasiswi kampus itu menceritakan detik-detik saat suara tembakan terdengar. Dilansir CNN Internasional, Sophia Holman, seorang mahasiswi Universitas Brown, awalnya sedang mencari ruang kelas untuk belajar di gedung teknik sekolah Ivy League tersebut. Ia lantas mendengar suara tembakan.

    Awalnya ia mengira itu suara dari bengkel kayu sekolah. Namun kemudian ia melihat seseorang berlari melewatinya–jadi ia pun ikut berlari.

    Holman berlari satu blok ke timur dan kemudian menghubungi polisi. Ia mengatakan bahwa polisi kampus merespons penembakan tersebut dengan cepat.

    “Semua orang cukup tegang,” kata Holman.

    “Saat ini ada banyak kekacauan dan ketakutan, tetapi saya pikir ada juga banyak kepercayaan, kepercayaan bahwa mereka (polisi) berada di sana secepat mungkin, dan bahwa, Anda tahu, staf medis melakukan semua yang mereka bisa untuk semua orang yang terluka.”

    Halaman 2 dari 3

    (kny/idn)

  • Australia Kibarkan Bendera Setengah Tiang Usai Penembakan di Pantai Bondi

    Australia Kibarkan Bendera Setengah Tiang Usai Penembakan di Pantai Bondi

    Jakarta

    Australia akan mengibarkan bendera setengah tiang usai penembakan massal di Pantai Bondi yang menewaskan 11 orang. Bendera setengah tiang sebagai bentuk duka cita nasional.

    Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese mengatakan langkah itu dilakukan untuk mengenang para korban tewas serta mereka yang mengalami luka dalam insiden tersebut.

    “Bendera akan dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri hari ini sebagai penghormatan kepada semua korban tewas dan semua yang terluka,” kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese dilansir AFP, Senin (15/12/2025).

    Seperti diketahui, sebanyak 11 orangt tewas dalam peristiwa penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Sementara 29 orang luka dibawa ke rumah sakit.

    Dua pria bersenjata melakukan penembakan pada Minggu (14/12) waktu setempat. Polisi menyebut penembakan itu sebagai serangan teroris terhadap sebuah pertemuan untuk perayaan festival Yahudi Hanukkah.

    “Ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap warga Yahudi Australia pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi hari sukacita, perayaan iman — sebuah tindakan jahat, antisemitisme, terorisme yang telah menyerang jantung bangsa kita,” kata Albanese.

    Polisi menyatakan penembakan itu sebagai “insiden teroris” dan mengatakan mereka telah menemukan dugaan “perangkat peledak rakitan” di sebuah kendaraan dekat pantai yang terkait dengan tersangka yang tewas.

    Salah satu terduga pelaku penembakan tewas, dan yang kedua dalam kondisi kritis, tambah mereka.

    (dek/dek)

  • Bertemu Putin, Erdogan Serukan Gencatan Senjata Terbatas Rusia-Ukraina

    Bertemu Putin, Erdogan Serukan Gencatan Senjata Terbatas Rusia-Ukraina

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pertemuan empat mata dengan Putin itu, Erdogan menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina.

    Dilansir AFP, Jumat (12/12/2025), pertemuan keduanya terjadi hari ini di sela-sela KTT di Turkmenistan. Erdogan mengatakan upaya untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina merupakan pilihan berharga bagi Putin.

    Kantor pemerintahan Erdogan mengusulkan adanya gencatan senjata terbatas terkait perang Ukraina dan Rusia. Gencatan senjata terbatas itu meliputi penghentian serangan ke fasilitas energi dan pelabuhan.

    Pernyataan Erdogan ini muncul setelah beberapa serangan terhadap kapal tanker yang terkait dengan Rusia di Laut Hitam. Beberapa di antaranya adalah serangan drone yang diklaim oleh Kyiv.

    Hal ini menuai kritik keras dari Ankara, yang kemudian memanggil utusan dari Rusia dan Ukraina. Pihak Turki memperingatkan bahwa serangan tersebut merupakan “eskalasi yang mengkhawatirkan”.

    Turki, yang berupaya mempertahankan hubungan dengan Moskow dan Kyiv sepanjang perang, mengendalikan Selat Bosporus, jalur penting untuk mengangkut gandum Ukraina dan minyak Rusia menuju Mediterania.

    Pada bulan November, Erdogan mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup energi dan infrastruktur pelabuhan merupakan dasar potensial untuk negosiasi menuju perjanjian perdamaian komprehensif, selama pertemuan daring sekutu Ukraina.

    (ygs/rfs)