Jenis Media: Internasional

  • Paspampres Cegah KPK Korsel Tangkap Yoon di Rumah Kepresidenan

    Paspampres Cegah KPK Korsel Tangkap Yoon di Rumah Kepresidenan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan pengamanan (Paspampres) Presiden Korea Selatan mencegah pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Korsel untuk masuk kediaman presiden di Seoul buat menangkap presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol.

    Pihak kepolisian dan KPK Korsel mendatangi kediaman Kepresidenan untuk menjalankan penangkapan Yoon usai terkait darurat militer yang dinilai melanggar konstitusi Korsel.

    Media Korsel KBS World melaporkan sejumlah kendaraan para pejabat tinggi KPK Korsel terpantau terparkir di depan gerbang rumah Kepresidenan sejak pukul 08.00 waktu setempat dan tidak diizinkan masuk oleh Paspampres Korsel.

    Pejabat KPK itu disebut telah menunjukkan surat perintah penangkapan kepada kepala Paspampres Korsel, namun ditolak.

    Paspampres bersikeras bahwa mereka menjalankan tugas melindungi presiden seuai dengan hukum yang berlaku.

    Pihak kepolisian sebelumnya mengerahkan 2.700 personel di sekitar kediaman presiden untuk menjaga ketertiban dan mencegah bentrokan di antara para pengunjuk rasa yang menentang dan mendukung Presiden Yoon.

    Sebelumnya, pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan Yoon pada Selasa (31/12) dengan tuduhan pengkhianatan terhadap negara dalam upaya sang presiden memberlakukan darurat militer.

    Tim kuasa hukum Yoon pun segera mengajukan banding atas putusan pengadilan yang mengeluarkan surat penangkapan. Mereka menilai surat penangkapan tersebut melanggar Konstirusi dan Hukum Acara Pidana.

    (bac/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Oposisi Minta Pasukan Keamanan Presiden Korsel yang Hadang Penyidik Mundur

    Oposisi Minta Pasukan Keamanan Presiden Korsel yang Hadang Penyidik Mundur

    Seoul

    Partai oposisi Korea Selatan yang menguasai mayoritas parlemen meminta presidential security service (PSS) atau pasukan pengamanan Presiden Yoon Suk Yeol untuk bekerja sama dalam penangkapan. Mereka menegaskan bahwa aksi penghadangan penangkapan bisa diproses hukum.

    “Siapa pun yang menghalangi pelaksanaan surat perintah penangkapan akan dihukum atas tuduhan menghalangi tugas resmi khusus dan terlibat dalam pemberontakan,” kata perwakilan Partai Demokrat Park Chan-dae, seperti dilansir BBC, Jumat (3/1/2025).

    Sementara itu, pemimpin Partai Kekuatan Rakyat Yoon telah meminta penyidik untuk menahan diri. Menurutnya penangkapan itu upaya yang tidak masuk akal.

    “Upaya tidak masuk akal untuk menangkap presiden yang sedang menjabat,” katanya.

    Sebelumnya dilansir AFP, penyelidik Korsel memasuki kediaman Presiden Yoon Suk Yeol dan mengeluarkan surat perintah penangkapan terkait pengumuman darurat militer beberapa waktu lalu. Penyelidik dan jaksa harus melewati barikade keamanan yang super ketat untuk masuk ke rumah Yoon.

    “Eksekusi surat perintah penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol telah dimulai,” ujar Kantor Investigasi Korupsi (CIO).

    Penyelidik CIO termasuk jaksa senior Lee Dae-hwan dibiarkan melewati barikade keamanan yang ketat untuk memasuki kediaman Yoon guna melaksanakan penangkapan. Namun, mereka dihadang oleh militer.

    Hingga saat ini belum jelas apakah Tim Keamanan Kepresidenan, yang masih melindungi Yoon sebagai kepala negara, akan mematuhi perintah penyidik atau tidak.

    (lir/yld)

  • KPK Korsel-Polisi Diblokir Militer dan Ribuan Pendukung di Rumah Yoon

    KPK Korsel-Polisi Diblokir Militer dan Ribuan Pendukung di Rumah Yoon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan menghadapi perlawanan dari unit militer dan para suporter eks Presiden Yoon Suk Yeol saat hendak menjemput paksa mantan orang nomor satu di negara tersebut, Jumat (3/1).

    Kantor berita Korsel Yonhap melaporkan unit militer diduga milik Komando Pertahanan Ibu Kota memblokir akses penyidik yang tiba di dalam kediaman Yoon.

    Menurut polisi Korsel, para penyidik tak diizinkan melangkah lebih jauh ke rumah sang eks presiden.

    Tim penyidik yang menjemput paksa Yoon terdiri dari 30 orang CIO dan 120 aparat kepolisian. Sebanyak 70 di antaranya menunggu di luar kompleks kediaman.

    CIO telah tiba di kediaman Yoon sejak sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Mereka hendak menangkap Yoon untuk selanjutnya diinterogasi, sesuai surat perintah penangkapan yang dirilis pengadilan Seoul awal pekan ini.

    CIO meminta pengadilan merilis surat perintah penangkapan lantaran Yoon mangkir tiga kali dari panggilan untuk pemeriksaan terkait deklarasi darurat militer.

    Selain telah mendapatkan surat perintah pengadilan, CIO juga telah memperoleh surat perintah untuk menggeledah kediaman Presiden.

    Sejalan dengan ini, polisi mengatakan pihaknya akan menahan pasukan pengamanan presiden maupun para pendukung Yoon jika mereka menghalang-halangi tim penyidik menjemput paksa Yoon. Penahanan itu didasari tuduhan menghalangi tugas resmi.

    Ribuan pendukung Yoon sejak beberapa hari lalu berkumpul di luar kediaman presiden untuk menentang pemakzulannya. Tak hanya itu, mereka juga memblokir otoritas yang ingin menahannya. Beberapa pedemo berujung ditangkap karena bentrok dengan aparat.

    Penyelidikan bersama

    CIO telah bekerja sama dengan polisi dan unit investigasi Kementerian Pertahanan untuk melakukan penyelidikan bersama atas deklarasi darurat militer 3 Desember.

    Jika berhasil menangkap Yoon, CIO akan membawa sang Presiden ke markas mereka di Gwacheon guna menginterogasinya sebelum menahan sang Presiden di Pusat Penahanan Seoul.

    Setelah ditahan, CIO memiliki waktu 48 jam untuk mencari surat perintah lain untuk penangkapan resmi sang mantan presiden atau membebaskan dia.

    (bal/asa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Penyidik dan Jaksa Dihadang Saat Masuk ke Rumah Presiden Korsel

    Penyidik dan Jaksa Dihadang Saat Masuk ke Rumah Presiden Korsel

    Jakarta

    Penyidik Korea Selatan (Korsel) memasuki kediaman Presiden Yoon Suk Yeol dan mengeluarkan surat perintah penangkapan terkait pengumuman darurat militer beberapa waktu lalu. Penyidik dan jaksa harus melewati barikade keamanan yang super ketat untuk masuk ke rumah Yoon.

    “Eksekusi surat perintah penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol telah dimulai,” ujar Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dilansir AFP, Jumat (3/1/2025).

    Penyidik CIO termasuk jaksa senior Lee Dae-hwan dibiarkan melewati barikade keamanan yang ketat untuk memasuki kediaman Yoon guna melaksanakan penangkapan. Namun, mereka dihadang oleh militer.

    “Mereka dihadang oleh unit militer di dalam setelah masuk,” ujar kantor berita Yonhap dalam laporan AFP.

    Hingga saat ini belum jelas apakah Tim Keamanan Kepresidenan, yang masih melindungi Yoon sebagai kepala negara, akan mematuhi perintah penyidik atau tidak.

    Dalam laporan AFP, suasana di sekitar kediaman Yoon sangat ramai. Belasan bus polisi dan ratusan polisi berseragam berbaris di luar kompleks di pusat kota Seoul.

    Sekitar 2.700 polisi dan 135 bus polisi telah dikerahkan ke daerah tersebut untuk mencegah bentrokan, setelah pendukung Yoon berhadapan dengan demonstran anti-Yoon pada Kamis.

    Terbaru, dilihat di Kantor berita Yonhap, Tim Keamanan Kepresidenan menolak penggeledahan yang dilakukan penyidik di kediaman Yoon. Namun, belum ada laporan rinci mengenai itu.

    (zap/imk)

  • PM Shigeru Ishiba Mau Pindah ke Kediaman PM Jepang? Gak Takut Hantu? – Halaman all

    PM Shigeru Ishiba Mau Pindah ke Kediaman PM Jepang? Gak Takut Hantu? – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Tanggal 27 Desember 2024 PM Jepang Shigeru Ishiba menyatakan mau pindah ke rumah  kediaman PM Jepang. Saat ini masih di rumah kediaman anggota parlemen di Akasaka.  Tidak takut hantu?

    “Saya tidak terlalu takut hantu, karena saya berasal dari generasi ‘Obake no Qtaro’. Mungkin menakutkan ketika Anda melihatnya, tetapi saya tidak peduli tentang itu,” kata PM Ishiba.

    Obake no Qtaro adalah sebuah seri manga Jepang karya Fujiko Fujio tentang obake tituler, Q-Taro, yang tinggal bersama keluarga Ōhara. Q-Tarō, juga dikenal sebagai “Q-chan” atau “Oba-Q”, adalah pembuat nakal yang suka terbang menakut-nakuti orang dan mencuri makanan, meskipun dia sangat takut pada anjing.

    Ceritanya biasanya difokuskan pada kejenakaan Q-Tarō dan teman-temannya. Manga ini digambar pada tahun 1964–1966,1971–1974,1976 oleh duo Fujiko Fujio (Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko).

    Benarkah ada Hantu?

    Kesaksian tidak sedikit kalau kediaman PM Jepang memang ada hantunya.

    Yasuko Hatta, yang tinggal di bekas kediaman resmi sebagai ibu negara mantan Perdana Menteri Tsutomu Hatta, menulis dalam bukunya tahun 1996 “Kediaman Perdana Menteri  64 Hari” (Biro Penerbitan Tokyo Shimbun) bahwa dia berada pada tahap inspeksi awal sebelum pindah.

    “Saya akan mengatakan itu membuat saya merinding, sesuatu yang menyayat hati. Saya merasakan sendiri,” ungkap Yasuko.

    “Sepertinya saya bukan satu-satunya yang merasakan sesuatu yang tidak biasa di kediaman resmi, dan tampaknya istri Perdana Menteri Hosokawa, Kayoko, tidak tinggal bersama anak-anaknya, tetapi hanya menggunakan satu kamar tidur, dan kamar lainnya membakar dupa,” tambahnya.

    “Saya melihat ke belakang. Seorang kenalan wanita yang datang menunjukkan bahwa “roh-roh sedang merangkak,” dan ketika dia membawa saya ke lemari di ruangan di mana dia merasa tidak nyaman, dia meyakinkan saya. Ini memang mengerikan di sini, dan saya merasa seperti saya akan ditarik masuk.”

    Putra sulungnya, Yuichiro, yang kemudian menjabat sebagai Menteri Pertanahan, Transportasi, dan Pariwisata, mengatakan bahwa rutinitas sehari-harinya adalah menaburkan garam di sekitar bekas kediaman dinas PM Jepang sebelum pergi bekerja.

    Selain itu, Yasuko melihat kembali episode di kamar mandi sebagai “cerita yang mengerikan dan menakutkan.” Ketika Yuichiro membuang sisa air dari bak mandi, “sesuatu” tersumbat di saluran pembuangan. 

    “Dengan bantuan sekretaris saya, saya mencabut sehelai rambut. Yuichiro.”

    “Saya pikir itu dari zaman Perdana Menteri Sato (Eisaku), dan saya tertawa.”

    Saat mantan Perdana Menteri Yoshiro Mori sedang tidur, “langkah kaki beberapa sepatu bot militer mendekat, dan mereka berhenti di depan pintu.”

    Mantan Perdana Menteri Yoshiro Mori dan Junichiro Koizumi, yang tinggal di bekas kediaman resmi, juga tampaknya khawatir tentang masalah hantu. 

    Takeshi Iwaya, anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal (LDP) mengatakan dalam sebuah kolom yang diposting di situs webnya pada April 2005 bahwa dia mendengar langsung dari Mori.

    “Saat saya tidur di tempat tidur, saya mendengar suara beberapa langkah sepatu bot militer mendekat dan berhenti di depan pintu. Ada seorang pria di luar sana! Aku menendang pintu hingga terbuka, tetapi tidak ada seorang pun di sana. Saya segera menghubungi sekretaris, tetapi tentu saja tidak ada indikasi bahwa ada orang yang memasuki kediaman resmi. Saat itulah saya merasakan hawa dingin mengalir di tulang punggung saya untuk pertama kalinya.”

    “Saya mengejanya juga suara langkah bot militer itu,” menurut kolom  Iwaya. Kemudian Junichiro Koizumi, mantan PM Jepang juga  mengambil alih bekas kediaman resmi dari Mori,

    “Hahahahaha, apa yang kamu bicarakan,  Mori? Tidak ada yang namanya hantu. Saya tidak percaya sama sekali pada itu, jadi saya tidak takut,” tegas Koizumi.

    “Ketika saya pindah ke kediaman resmi, saya menelepon pendeta dan membayarnya.”

    Mantan PM Jepang Yohihiko Noda mengalami keanehan pula saat berada di kediaman PM Jepang.

    Noda, yang menjabat selama satu tahun dan tiga bulan, mengatakan bahwa dia “tidak mengalami ketakutan,” tetapi mengingat bahwa “ada beberapa hal aneh.” 

    “Ketika saya mencoba naik lift kediaman resmi untuk pergi bekerja di pagi hari, itu berhenti di lantai atap karena suatu alasan. Jika Anda bertanya kepada keluarga saya, tidak ada yang menggunakan lift, dan tidak ada alasan untuk pergi ke atap sejak awal. Ini telah terjadi beberapa kali.”

     Tidak dapat dikesampingkan bahwa Noda peminum berat namun tidak pernah mengalami mabuk.

    Noda, yang telah mendengar desas-desus tentang hantu, berkonsultasi dengan sekretarisnya untuk melihat apakah dia dapat menggunakan uang sakunya untuk mengusir hantu, tetapi kediaman resmi adalah fasilitas negara. Bahkan perdana menteri menyerah ketika dia diberitahu bahwa dia tidak dapat melakukannya dengan biayanya sendiri dan itu akan menjadi biaya publik.

    Tampaknya beberapa petugas keamanan khusus PM Jepang (SP) yang bertugas menjaga kediaman dinas justru memiliki “pengalaman yang menakutkan”.
     
    Kediaman resmi dibagi menjadi ruang hunian untuk perdana menteri dan keluarganya, dan ruang publik dengan aula dan ruang konferensi yang digunakan untuk makan malam dengan pejabat dan pertemuan dengan pihak terkait.
     
    Di ruang publik, ada juga kamar untuk SP yang bergiliran menginap. Menurut sebuah cerita yang didengar oleh orang dalam politik dari seorang kenalan SP, suatu malam ketika SP sedang tidur siang, tubuhnya diguncang dan diseret oleh seseorang, dan sebelum dia menyadarinya, tempat tidurnya telah dipindahkan.
     
    “Saya merasa seperti telah diseret di sekitar kediaman resmi sejauh puluhan meter,” kesaksian SP tersebut.
     
    Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe secara resmi menjawab mengenai hantu, “Saya tidak mengetahui masalah yang Anda tanyakan.” 

    Fakta bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe terus bepergian dari kediaman pribadinya di Tomigaya, Tokyo, tujuh bulan setelah menjabat, adalah salah satu alasan mengapa rumor itu benar.

    Isterinya, Akie pun sangat menolak untuk tinggal di Kediaman Resmi PM Jepang. Demikian pula mantan PM Jepang Yoshihide Suga mengakui tidak suka di kediaman resmi tersebut karena berhantu.

    Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba (X/Twitter)

    Perdana Menteri Abe memang pernah tinggal di kediaman resmi selama sekitar delapan bulan selama periode kabinet pertamanya.

    Namun diyakini bahwa alasan mengapa dia terus bepergian dari kediaman pribadinya tersbeut  karena dia menyadari betapa tidak nyamannya tinggal di kediaman resmi PM Jepang pada saat itu. 

    Yoshihide Suga juga mengatakan pada konferensi pers, “Ini adalah pekerjaan yang sangat sulit, jadi ada baiknya perdana menteri bekerja di lingkungan yang paling cocok baginya untuk melakukan pekerjaannya,” demikian pernyataan Suga yang menyarankan hal itu.

    Pada 30 Juli 2013, Perdana Menteri Shinzo Abe mengundang pejabat senior LDP ke kediaman resminya untuk makan malam dan ditanya mengapa dia tidak pindah ke kediaman resminya.

    Dalam sebuah program TV yang dia menampilkannya pada bulan Juni 2013, Perdana Menteri Abe menepis rumor itu sebagai “legenda urban,” tetapi ada kemungkinan bahwa dia secara tidak sengaja mengungkapkan perasaan sebenarnya di depan pejabat LDP yang merupakan teman lama.

    Kediaman dinas dibangun pada tahun 1929 sebagai kediaman dinas Perdana Menteri, yang merupakan tempat tinggal Perdana Menteri.

    Tempat ini juga merupakan tempat dengan “sejarah berdarah”, seperti Perdana Menteri Takeshi Inuyo ditembak mati dalam insiden 15 Mei 1932 dan saudara ipar Perdana Menteri Keisuke Okada seorang polisi ditembak mati dalam insiden 26 Februari 1936 di sana.

    Pada bulan April 2002, kediaman ini  mengakhiri perannya sebagai kediaman resmi selama 73 tahun, tetapi diputuskan untuk melestarikannya sebagai “saksi sejarah” sebagai contoh representatif dari arsitektur “gaya cahaya” yang populer di awal periode Showa. 

    Kemudian direnovasi setelah bergerak 50 meter ke selatan, dan telah digunakan sebagai kediaman resmi perdana menteri kembali sejak April 2005.

    Masalah hantu telah dibahas oleh pemerintah secara serius dan pada konferensi pers.

    Anggota parlemen Partai Demokrat Jepang (DPJ) Ken Kagaya mengatakan pada 15 Mei 2013,

    “Ada desas-desus bahwa kediaman resmi Perdana Menteri, yang merupakan kediaman resmi mantan Perdana Menteri, dihantui oleh insiden 2/26 dan insiden lainnya, tetapi apakah itu benar, dan apakah itu sebabnya Perdana Menteri Abe tidak pindah ke kediaman resmi?”

    Mantan PM Jepang Fumio Kishida juga pernah sempat menginap di hotel dekat kediaman PM Jepang dengan alasan air kran macet dan hantu. Namun secara resmi kantor PM Jepang tidak mengumumkan mengapa pindah menginap ke hotel tersebut.

    “Saat ini, saya belum melihat hantu,”  kata Kishida kepada pers tidak pernah mengakui adanya hantu di kediaman PM Jepang.

    Kishida tinggal bersama putra tertua yang juga sekretarisnya, Shotaro Kishida, tinggal bersamanya di kediaman resmi, dan istrinya, Yuko, tinggal bolak-balik antara Tokyo dan kampung halamannya di Hiroshima.

     Apakah karena perjuangan untuk menjalankan pemerintahan, atau karena pengalaman yang menakutkan? Perdana Menteri Kishida mungkin menghabiskan
     “malam tanpa tidur” di kediaman resminya, rumor yang beredar di masyarakat Jepang. Namun saat menginap di hotel satu malam, Kishida menyatakan, “Saya tidur dengan sangat nyenyak.”

    Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

  • Polisi Korsel Larang CEO Jeju Air Berpergian ke Luar Negeri

    Polisi Korsel Larang CEO Jeju Air Berpergian ke Luar Negeri

    Jakarta

    Polisi Korea Selatan melakukan penggeledahan di kantor Jeju Air dan kantor operator Bandara Internasional Muan sebagai bagian dari penyelidikan atas kecelakaan yang menewaskan 179 orang. Polisi Korsel juga telah melarang CEO Jeju Air untuk berpergian ke luar negeri.

    Dilansir Reuters, Jumat (3/1/2025), penyidik kepolisian menggeledah kantor operator bandara dan otoritas penerbangan kementerian transportasi di wilayah barat daya Muan, serta kantor Jeju Air di Seoul pada Kamis (2/1).

    Pejabat kepolisian setempat menyebut, penyidik berencana menyita dokumen dan materi terkait pengoperasian dan perawatan pesawat, serta pengoperasian fasilitas bandara.

    Pejabat tersebut juga mengatakan polisi telah melarang CEO Jeju Air Kim E-bae dan pejabat lain yang tidak disebutkan namanya untuk meninggalkan negaranya.

    Polisi menyebut mereka yang dilarang berpergian ke luar negeri itu sebagai saksi kunci yang berpotensi menghadapi dakwaan yang menyebabkan kematian karena kelalaian, yang dapat dihukum hingga lima tahun penjara atau denda hingga 20 juta won ($13.600).

    Sementara itu, Direktur Jeju Air menyebut pihak Jeju Air akan bekerja sama dengan kepolisian.

    Diketahui, Jeju Air 7C2216, yang berangkat dari ibu kota Thailand, Bangkok, menuju Muan di Korea Selatan bagian barat daya, mengalami kecelakaan pada Minggu (29/12/2024). Sebanyak 179 orang tewas dan 2 orang selamat akibat insiden itu.

    Tim investigasi masih mengusut penyebab kecelakaan tersebut. Konversi data dari perekam suara kokpit ke berkas audio, yang dapat memberikan informasi penting tentang menit-menit terakhir penerbangan, telah selesai dilakukan pada hari Kamis.

    Lihat juga Video ‘Sebab Korsel Analisis Black Box Jeju Air yang Kecelakaan di AS’:

    (yld/lir)

  • Presiden Korsel Bakal Ambil Langkah Hukum Usai Rumah Didatangi Penyidik

    Presiden Korsel Bakal Ambil Langkah Hukum Usai Rumah Didatangi Penyidik

    Seoul

    Pengacara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan akan mengambil tindakan hukum usai kediaman Yoon didatangi penyidik kantor investigasi korupsi untuk menjalankan surat perintah penangkapan. Pengacara Yoon menilai surat itu ilegal dan tidak sah.

    Dilansir Yonhap News Agency, Jumat (3/1/2025), penyidik memasuki kediaman Presiden Yook sejak dini hari tadi. Mereka datang untuk menahan Yoon atas kegagalannya memberlakukan darurat militer bulan lalu.

    Kedatangan penyidik telah diblokir oleh pasukannya di dekat kediaman. Pendukung garis keras juga berada di depan kediaman Yook di ibu kota Seoul itu.

    Salah satu perwakilan hukum Yoon, Yun Gap-geun, mengatakan pelaksanaan surat perintah penangkapan itu ilegal. Sebab, kata dia, saat ini pihak Yoon mengajukan keberatan ke Mahkamah Konstitusi Korsel.

    “Pelaksanaan surat perintah yang ilegal dan tidak sah tidak sah,” kata Yun Gap-geun kepada Yonhap.

    “Karena prosedur keberatan terhadap surat perintah tersebut sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi dan pengadilan, (kami) akan mengambil tindakan hukum atas situasi yang tidak sah dari pelaksanaan surat perintah ilegal tersebut,” katanya.

    Tim pembela Yoon telah mengajukan perintah untuk menangguhkan surat perintah tersebut ke Mahkamah Konstitusi. Mereka juga menyampaikan keberatan terhadap pelaksanaan surat perintah tersebut ke Pengadilan Distrik Barat Seoul.

    (lir/yld)

  • Pelaku Penabrakan di New Orleans Ternyata Mantan Tentara AS, Sempat Ucapkan Janji Setia kepada ISIS – Halaman all

    Pelaku Penabrakan di New Orleans Ternyata Mantan Tentara AS, Sempat Ucapkan Janji Setia kepada ISIS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS), FBI, mengatakan pelaku penabrakan di New Orleans merupakan veteran Angkatan Darat AS.

    Sebelum melakukan penabrakan di kawasan Bourbon Street, pelaku yang bernama Shamsud-Din Jabbar sempat mengunggah lima video di Facebook.

    Dalam unggahannya, Shamsud-Din Jabbar menyatakan dirinya telah berjanji setia kepada ISIS.

    Namun, FBI mengatakan Shamsud-Din Jabbar bertindak sendiri dalam serangan yang menewaskan 14 orang itu.

    Dalam video pertamanya, Jabbar mengatakan ia sebelumnya berencana untuk menyakiti keluarga dan teman-temannya.

    Namun, dirinya khawatir liputan media tidak akan fokus pada “perang antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir”.

    Jabbar juga mengatakan dalam video tersebut, ia telah bergabung dengan ISIS sebelum musim panas lalu dan memberikan surat wasiat terakhirnya.

    “Ini adalah aksi terorisme,” ungkap Wakil Asisten Direktur FBI, Christopher Raia, dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters.

    “Itu sudah direncanakan dan merupakan aksi jahat,” ucapnya lagi.

    Saat ini, lanjut Raia, FBI masih menyelidiki “jalur radikalisasi” Jabbar, tetapi bukti yang ditinjau sejauh ini menunjukkan ia jelas terinspirasi oleh ISIS.

    Para legislator di DPR AS diberitahu dalam sebuah pengarahan oleh David Scott, asisten direktur di divisi antiterorisme FBI, Jabbar tidak ada dalam daftar pantauan pemerintah mana pun dan biro tersebut tidak menemukan bukti ia diarahkan oleh individu atau kelompok asing mana pun.

    FBI mengatakan tidak ada kaitan antara serangan di New Orleans dan insiden di Las Vegas pada hari yang sama, ketika sebuah Tesla Cybertruck sewaan yang berisi tabung bensin dan kembang api besar meledak di luar Trump International Hotel di Las Vegas.

    Pengemudi Tesla, seorang prajurit tugas aktif di Angkatan Darat AS, menembak dirinya sendiri hingga tewas beberapa saat sebelum ledakan, kata polisi Las Vegas.

    Dua petugas polisi termasuk di antara mereka yang terluka di New Orleans.

    Kedua polisi tersebut terluka oleh tembakan dari tersangka selama serangan itu, yang terjadi hanya tiga jam setelah Tahun Baru dimulai di French Quarter.

    Setidaknya 14 orang dan tersangka tewas, kata FBI, dan 35 orang terluka.

    Tidak Ada Tersangka Lain

    Pihak berwenang tidak lagi yakin ada tersangka lain yang terlibat dalam serangan truk di Bourbon Street di New Orleans, kata FBI pada hari Kamis.

    Setelah penyidik ​​meninjau semua rekaman pengawasan dengan lebih teliti, tampaknya tersangka sendiri yang meletakkan alat peledak di area tersebut dan kemudian berganti pakaian.

    FBI masih menyelidiki apakah ada individu yang diajak bicara atau dikirimi pesan oleh Jabbar sebelum serangan Rabu dini hari, namun tidak ada seorang pun di sekitar untuk membantunya.

    “Penegak hukum federal dan komunitas intelijen secara aktif sedang menyelidiki setiap kontak asing atau domestik yang terkait dengan serangan itu,” kata Presiden AS, Joe Biden, dikutip dari ABC News.

    Gubernur Louisiana, Jeff Landry pada hari Kamis, membandingkan penyelidikan tersebut dengan teka-teki gambar.

    Lebih dari 400 petunjuk telah diserahkan dan para penyidik ​​tengah memeriksa laptop dan ponsel Jabbar.

    Lebih dari 1.000 petugas penegak hukum telah “memeriksa data yang tak terhitung jumlahnya, video, pengawasan, wawancara, melacak setiap kemungkinan petunjuk,” kata Landry.

    Jabbar berkendara dari Houston ke New Orleans pada Selasa malam dan mengunggah beberapa video daring yang “menyatakan dukungannya terhadap ISIS,” dan menyebutkan ia bergabung dengan ISIS sebelum musim panas ini.

    “Bendera ISIS ditemukan di bagian belakang truk,” kata Wakil Asisten Direktur FBI, Christopher Raia.

    French Quarter, dekat Bourbon Street diblokir pada pagi hari dengan kehadiran banyak polisi dan FBI setelah serangan Teroris dini hari di New Orleans, Louisiana, pada 1 Januari 2025. – Sedikitnya 10 orang tewas dan 30 luka-luka pada hari Rabu ketika sebuah kendaraan menabrak kerumunan orang pada malam Tahun Baru di jantung kawasan wisata New Orleans yang berkembang pesat, kata pihak berwenang di kota bagian selatan AS. (Photo by Emily KASK / AFP) (AFP/EMILY KASK)

    Jabbar “bertekad keras” untuk membunuh sebanyak mungkin orang, dengan mengendarai truk pikap ke trotoar di sekitar mobil polisi yang diparkir yang berfungsi sebagai barikade untuk menabrak pejalan kaki, kata para pejabat.

    Tersangka menerjang puluhan orang di jalan raya sepanjang tiga blok itu sambil melepaskan tembakan ke arah kerumunan, kata polisi.

    Jabbar kemudian keluar dari kendaraan yang rusak itu sambil bersenjata senapan serbu dan menembaki petugas polisi. Ia juga bersenjata pistol, kata sumber kepada ABC News.

    Kepala Polisi New Orleans, Anne Kirkpatrick mengatakan penghalang keamanan tidak berfungsi pada saat itu karena sedang dalam proses penggantian untuk Super Bowl bulan depan.

    Rekaman pengawasan menunjukkan Jabbar meletakkan dua alat peledak rakitan di pendingin di area Bourbon Street.

    Ia memiliki detonator jarak jauh di truk untuk meledakkan dua alat itu.

    Raia mendesak siapa pun yang mengenal Jabbar untuk maju.

    “Meskipun kami telah mewawancarai banyak orang yang mengenal Jabbar, kami masih perlu berbicara dengan orang lain,” katanya.

    “Baik Anda mengenal Jabbar secara pribadi, bekerja dengannya, bertugas di militer, atau melihatnya di New Orleans atau Texas, kami perlu berbicara dengan Anda,” ujar Raia.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • 2.700 Polisi Dikerahkan untuk Jemput Paksa Presiden Korsel Yoon

    2.700 Polisi Dikerahkan untuk Jemput Paksa Presiden Korsel Yoon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sekitar 2.700 aparat kepolisian dikerahkan ke kawasan kediaman Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Ibu Kota Seoul hari ini, Jumat (3/1) untuk menjemput paksa Presiden Yoon.

    Kepolisian setempat juga mengerahkan sebanyak 135 bus berjaga di daerah itu.

    AFP melaporkan pengerahan polisi itu terjadi saat tim penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korsel tiba di kediaman Yoon untuk menahan sang presiden.

    Penahanan itu berkaitan dengan deklarasi darurat militer Yoon pada 3 Desember lalu, yang membuat gaduh negara tersebut.

    Menurut jurnalis AFP di lokasi, para penyidik terlihat sudah memasuki kediaman Yoon. Penyidik CIO termasuk jaksa senior Lee Dae-hwan tampak diizinkan melewati barikade keamanan ketat untuk memasuki kediaman Yoon.

    “Eksekusi surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol telah dimulai,” demikian keterangan CIO, dikutip Jumat (3/1).

    Puluhan bus polisi dan ratusan polisi sementara itu juga terlihat berbaris di jalan di luar kompleks kediaman Presiden.

    Yoon sudah bersembunyi di kediamannya sejak pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada awal pekan ini. Ia bersumpah bakal “melawan” pihak berwenang yang berusaha menginterogasinya soal darurat militer.

    Tidak jelas apakah pasukan pengamanan presiden, yang masih melindungi Yoon sebagai kepala negara, akan mematuhi surat perintah penyidik atau tidak.

    Jika berhasil ditahan, Yoon akan dibawa ke kantor CIO di Gwacheon dekat Seoul untuk diinterogasi.

    (blq/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • 2.700 Polisi Dikerahkan untuk Jemput Paksa Presiden Korsel Yoon

    Yoon Suk Yeol Bakal Dijemput Paksa Penyidik Korsel Pagi Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim penyidik Korea Selatan telah tiba di depan kediaman Yoon Suk Yeol pada Jumat (3/1) dini hari waktu setempat, untuk menahan presiden yang dimakzulkan tersebut usai tiga kali mangkir dari pemeriksaan.

    Dilansir Korea Times, penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korsel tiba di kediaman Yoon untuk melaksanakan surat perintah penahanan terkait penetapan darurat militer pada awal Desember lalu.

    Penyidik dari CIO tiba di kediaman Yoon di pusat kota Seoul pagi ini sekitar pukul 6 waktu setempat, setelah bertolak dari kantor lembaga tersebut di Gwacheon.

    Lantaran surat perintah penahanan akan berakhir pada Senin (6/1), spekulasi muncul bahwa CIO akan menahan Yoon paling cepat pada hari ini.

    Sebelumnya pada Kamis (2/1), penyidik CIO sempat menunda penahanan Yoon karena ribuan pendukung menggelar unjuk rasa di depan kediaman sang presiden untuk mencegah penangkapan. Polisi kemudian membubarkan paksa sekitar 30 pendukung usai mereka menerobos barikade polisi.

    CIO meminta surat perintah penahanan setelah Yoon mangkir dalam ketiga panggilan pemeriksaan. Badan tersebut juga meminta surat perintah untuk menggeledah kediaman presiden.

    Tim pembela Yoon mengatakan tidak dapat menerima surat perintah penahanan dan menyebutnya “ilegal dan tidak sah”.

    Pengadilan Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan Yoon pada Selasa (31/12), atas tuduhan mendalangi deklarasi darurat militer dan penyalahgunaan kekuasaan.

    (dna/dna)

    [Gambas:Video CNN]