Jenis Media: Internasional

  • Antara Trump, Denmark dan Aspirasi Kemerdekaan

    Antara Trump, Denmark dan Aspirasi Kemerdekaan

    Jakarta

    Grinlandia, atau Geenland ,sudah menjadi incaran Donald Trump sejak masa jabatan pertamanya sebagai presiden Amerika Serikat pada tahun 2019. Ketika keinginannya itu ditolak oleh Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, dia sontak membatalkan kunjungan kenegaraan ke Kopenhagen.

    Jelang pelantikan Trump pada 20 Januari mendatang, gagasan membeli wilayah konstituen Kerajaan Denmark itu kembali merebak.

    Grinlandia bukan satu-satunya wilayah negara lain yang ingin dicaplok pemerintahan Trump. Sejak kemenangannya pada pemilu November lalu, Trump telah menuntut kendali atas Terusan Panama dan bahkan penggabungan Kanada ke dalam wilayah Amerika Serikat.

    Di tengah perdebatan tersebut, putra sang presiden, Donald Trump Junior, berkunjung ke Grinlandia dalam kapasitas “sebagai wisatawan saja,” kata dia kepada stasiun radio lokal setelah mendarat di bandar udara Nuuk, ibu kota Greenland.

    Sebelum kepergian putranya, Trump sempat mengunggah video yang menunjukkan seorang simpatisan Partai Republik meminta AS membebaskan Grinlandia dari “pemerintahan kolonial” Denmark.

    Trump menjanjikan perlindungan bagi Greenland dan sekitar 56.000 penduduknya. Namun hingga kini, dia belum mengungkapkan alasan di balik niatan tersebut.

    AS telah mengoperasikan pangkalan udara di barat laut Grinlandia sejak tahun 1951. Dilihat secara ekonomi dan geopolitik, negeri es itu akan menambah jangkauan AS di wilayah Arktik yang kaya sumber daya alam. Di sana, Rusia dan Cina juga semakin giat menegaskan klaim teritorial pada saat lapisan es mencair. AS sendiri termasuk negara Arktik karena terhubung melalui negara bagian Alaska.

    Aspirasi kemerdekaan Grinlandia

    Aaja Chemnitz, seorang anggota parlemen Denmark yang berasal dari Grinlandia, menolak kampung halamannya dijadikan instrumen geopolitik. “Saya tidak ingin menjadi pion dalam mimpi liar Trump untuk memperluas imperialisme AS dan memasukkan negara kita ke dalamnya,” tulis Chemnitz di Facebook.

    Klaim teritorial AS atas Greenland datang pada saat ketika seisi negeri sedang ingin melepas ikatan dengan Kerajaan Denmark. Dalam pidato Tahun Barunya, Perdana Menteri Múte Egede menyerukan “langkah-langkah penting menuju kemerdekaan. Masa depan negara adalah milik kita!,” serunya.

    Pulau yang dihuni bangsa Inuit ini sempat dijajah oleh Denmark dan Norwegia pada abad ke-18, sebelum akhirnya kembali dikuasai kerajaan di Kopenhagen. Setelah Perang Dunia Kedua, Denmark mengabulkan tuntutan dekolonialisasi Grinlandia secara resmi.

    Tetapi pada saat yang sama, perempuan Inuit dipaksa menggunakan alat kontrasepsi dan anak-anak dideportasi ke daratan Denmark tanpa persetujuan orang tua mereka. Sejarah tersebut ikut melandasi keinginan banyak warga Grinlandia untuk akhirnya melepaskan diri dari Denmark.

    Ketika parlemen baru terpilih di daerah otonom pada bulan April, para pendukung kemerdekaan berharap adanya upaya yang lebih signifikan. PM Egede mengatakan dalam pidato bahwa parlemen telah mulai menyusun konstitusi untuk Grinlandia yang berdaulat.

    Denmark tegaskan klaim teritorial

    Salah satu isu yang ramai dibahas menyangkut kemampuan Grinlandia untuk merdeka secara ekonomi. Selama ini, pemerintah di Kopenhagen mengirimkan dana senilai sekitar 550 juta euro, sekitar sepertiga dari total anggaran negara, setiap tahunnya.

    Denmark tidak berniat membebaskan Grinlandia, terutama karena sumber daya alam dan nilai geostrategisnya. Sikap itu diperjelas oleh Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen yang tak lama setelah ucapan Trump menerbitkan daftar belanja untuk memperkuat infrastruktur militer di Grinlandia.

    Pada saat yang sama, Kerajaan Denmark menepatkan simbol beruang kutub khas Grinlandia dan domba jantan dari Kepulauan Faroe ke dalam desain lambang nasional yang baru. “Kita saling memiliki,” kata Raja Frederik ke10 dalam pidato tahun barunya.

    Aspirasi warga Grinlandia kemungkinan besar akan disuarakan melalui pemilu. Apakah memilih kemerdekaan, penggabungan ke AS atau tetap bersama Denmark, pencairan Arktik akan semakin meningkatkan nilai strategis Grinlandia.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Pilu 22 Orang Tewas Digempur Israel di Gaza

    Pilu 22 Orang Tewas Digempur Israel di Gaza

    Gaza City

    Sedikitnya 22 orang tewas akibat rentetan serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza sepanjang Rabu (8/1) waktu setempat. Militer Tel Aviv terus menggempur Jalur Gaza saat Amerika Serikat (AS), sekutunya, meningkatkan upaya untuk mengatasi masalah antara Israel dan Hamas demi mencapai gencatan senjata.

    Laporan petugas medis Palestina, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (8/1/2024), menyebut salah satu serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 10 orang di sebuah gedung bertingkat di area Sheikh Radwan di Gaza City.

    Serangan lainnya dilaporkan menewaskan lima orang di area pinggiran Zeitoun.

    Sedangkan di kota Deir Al-Balah yang ada di Jalur Gaza bagian tengah, yang menjadi tempat ratusan ribu pengungsi Palestina berlindung, sedikitnya tiga orang tewas akibat serangan udara Israel lainnya.

    Kemudian di Jabalia, yang menjadi area operasi militer Israel selama lebih dari tiga minggu, serangan udara lainnya menewaskan empat orang.

    Rentetan serangan mematikan Israel juga menghujani Jalur Gaza sehari sebelumnya, atau sepanjang Selasa (7/1) waktu setempat, dengan para petugas medis setempat melaporkan sedikitnya 24 warga Palestina tewas.

    Dua serangan udara Israel di antaranya menghantam tenda-tenda di area Mawasi, sebelah barat Khan Younis, hingga menewaskan 18 orang. Para korban tewas termasuk sejumlah wanita dan anak-anak.

    Lihat juga video: Israel Tembaki Konvoi Bantuan di Gaza, WFP Meradang

  • Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di China, Virus Apa Ini?

    Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di China, Virus Apa Ini?

    Beijing mengakui adanya lonjakan kasus human metapneumovirus (HMPV) yang mirip flu, terutama di kalangan anak-anak.

    Menanggapi ini, Indonesia telah memperketat pengawasan, termasuk terhadap penumpang pesawat yang tiba di Bali dari China dan Malaysia.

    Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Denpasar telah mewajibkan penumpang tersebut untuk mengisi Satu Sehat Health Pass (SSHP) tiga hari sebelum keberangkatan.

    Mereka juga diminta mencatat gejala apa pun, seperti suhu tubuh tinggi atau gejala pilek atau flu.

    “Maskapai-maskapai yang dari China dan Malaysia perlu kami atensi khusus, walaupun kami belum menerapkan protokol kesehatan,” kata Kepala KKP Kelas I Denpasar Anak Agung Ngurah Kesumajaya kepada detikBali.

    Meski terkesan baru, HMPV sebenarnya sudah ada selama 70 tahun.

    Apa kepanjangan dari HMPV?

    Human metapneumovirus.

    Huruf “M” dalam akronim ini penting karena adalah abjad yang membedakannya dari HPV, yang merupakan human papillomavirus — penyakit menular seksual yang memicu hampir semua kasus kutil kelamin dan kanker serviks.

    HMPV dan HPV adalah penyakit yang berbeda.

    Apa itu HMPV?

    Virus ini adalah virus yang menyerang organ pernapasan.

    Situs Dewan Riset Kesehatan dan Medis Nasional (NHMRC) milik pemerintah Australia mengatakan, virus ini biasanya hanya menyebabkan penyakit ringan yang mirip dengan flu.

    Namun, virus ini dapat memicu penyakit yang lebih parah, seperti bronkitis atau pneumonia.

    Situs NSW Health mengatakan anak-anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi mengalami komplikasi.

    Apakah HMPV merupakan virus baru?

    Tidak, virus ini sudah ada selama lebih dari 70 tahun.

    Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 oleh ilmuwan di Belanda.

    Mereka lalu menemukan bahwa virus ini telah beredar di dalam tubuh manusia selama setidaknya 50 tahun sebelumnya.

    “Studi serologis menunjukkan bahwa pada usia lima tahun, hampir semua anak di Belanda telah terpapar human metapneumovirus,” tulis para peneliti dalam makalah mereka tahun 2001 tentang virus tersebut.

    Virus ini juga pernah beredar di Australia pada bulan Oktober tahun lalu, khususnya di New South Wales pada tahun 2023.

    Jadi mengapa kasusnya bertambah di China?

    Seperti kebanyakan penyakit pernapasan lainnya, HMPV paling aktif selama akhir musim dingin dan musim semi.

    Data terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) menunjukkan adanya peningkatan jumlah infeksi pernapasan umum, termasuk HMPV, flu musiman, dan virus pernapasan syncytial, atau RSV.

    “Tingkat infeksi pernapasan yang dilaporkan di China berada dalam kisaran normal,” ujar Margaret Harris, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia.

    “Itulah yang kami perkirakan akan terjadi selama musim dingin.”

    Menteri Kesehatan Australia Mark Butler mengatakan bukan hal yang aneh jika lonjakan penyakit pernapasan terjadi selama musim dingin di China hingga “memengaruhi sistem rumah sakit mereka”.

    “Itu adalah jenis penyakit yang cukup kami kenal [di Australia],” katanya.

    Apa saja gejala HMPV?

    Gejalanya mirip flu, seperti:

    BatukDemamHidung berair atau tersumbatSakit kepalaMerasa lelahBagaimana HMPV menyebar?

    Penyebarannya sama seperti penyakit pernapasan lainnya: melalui droplet atau cipratan liur yang mengandung virus.

    Virus ini terdapat dalam lendir dan air liur orang yang terinfeksi.

    Umumnya, kita mencoba untuk menahan ingus dan ludah kita, tetapi droplet yang sangat kecil dari cairan tubuh ini beredar di udara saat kita bernapas, batuk, dan bersin.

    Virus ini dapat tetap ada di udara atau menempel di permukaan di dekatnya.

    Virus ini dapat menginfeksi orang lain jika orang tersebut:

    Menghirup droplet yang ada di udaraMenyentuh droplet tersebut lalu menyentuh mata, hidung, atau mulutnyaBagaimana cara melindungi diri dari HMPV?

    Mencuci tangan adalah langkah yang penting.

    Berikut adalah daftar lengkap dari NSW Health tentang cara melindungi diri dari penyakit pernapasan apa pun:

    Kenakan masker wajah. Masker memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit virus dan sangat disarankan di tempat-tempat ramai.Cuci tangan secara teratur dan sesegera mungkin setelah bersin atau batuk. Gunakan sabun dan air dan cuci selama 20 detik. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol jika tidak dapat mencuci tangan dengan sabun dan air.Hindari berbagi cangkir, gelas, dan peralatan makan dengan orang yang sakit. Cuci atau lap peralatan dan permukaan secara teratur dengan pembersih rumah tangga yang mengandung sabun atau deterjen.Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu saat batuk dan bersin, atau gunakan siku Anda. Jangan gunakan tangan Anda. Buang tisu segera ke tempat sampah.Tetaplah di rumah jika Anda merasa tidak sehat sehingga Anda tidak menularkan virus ke orang lain.Jauhkan anak-anak dari sekolah dan tempat pendidikan dan perawatan anak usia dini saat mereka memiliki gejala. Ini termasuk penitipan anak, penitipan anak jangka panjang, penitipan anak keluarga, dan penitipan di luar jam sekolah.Apakah ada vaksin untuk HMPV?

    Belum.

    Namun, para peneliti sedang mengusahakannya di Australia.

    University of the Sunshine Coast saat ini sedang menjalankan uji klinis vaksin dan masih merekrut relawan di Queensland.

    Peserta akan dibayar hingga $2.125 (Rp21 juta) untuk menjadi peserta uji coba, dengan syarat mereka berusia antara 60 dan 83 tahun, dan juga harus memenuhi berbagai kriteria lainnya.

    Diterjemahkan oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris

    Lihat juga video: Seberapa Bahayanya Virus HMPV?

  • Bos Big Tech Ramai-ramai Merapat ke Trump

    Bos Big Tech Ramai-ramai Merapat ke Trump

    Jakarta

    Langkah CEO Meta, Mark Zuckerberg, menghapuskan tim pemeriksa fakta dan menggantinya dengan catatan komunitas dinilai sebagai kemenangan terbaru bagi presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dan penasihatnya, Elon Musk.

    Langkah induk perusahaan Facebook, Meta, untuk membentuk tim pemeriksa fakta muncul delapan tahun lalu setelah Trump secara mengejutkan memenangkan pemilu tahun 2016. Menurut para kritikus, hasil ini dimungkinkan oleh disinformasi yang merajalela di Facebook dan campur tangan oleh aktor asing, termasuk Rusia, di platform tersebut. Sekarang tim itu akan dihapus.

    Pemangkasan tim pengecek fakta ini terjadi beberapa hari sebelum pelantikan Trump, dan setelah beberapa pemimpin perusahaan teknologi AS menjalin hubungan dengannya.

    Sejak pemilihan umum pada November 2024, sejumlah tokoh senior telah bertemu dengan Trump di kediamannya di Florida, termasuk Zuckerberg dari Meta, CEO Apple Tim Cook, dan pendiri Amazon sekaligus eksekutif teknologi antariksa Jeff Bezos.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Amazon dan Meta telah mengumumkan sumbangan sebesar $1 juta untuk dana pelantikan Trump, seperti yang dilaporkan dilakukan oleh Cook dari Apple, dalam kapasitas pribadinya.

    Sementara itu, Elon Musk, pemilik platform media sosial X dan orang terkaya di dunia saat ini, adalah salah satu penasihat terdekat Donald Trump.

    Bos Meta Mark Zuckerberg mengatakan keputusan itu adalah tentang “mengembalikan kebebasan berekspresi” di platformnya dan “mengurangi kesalahan” yang katanya dibuat oleh sistem moderasi konten otomatis, yang mereka yakini langkah itu sama saja dengan penyensoran dalam beberapa kasus, menuduh beberapa pemeriksa fakta dipengaruhi oleh bias mereka sendiri.

    Pentingnya pemeriksa fakta di media sosial

    Lembaga pemeriksa fakta independen di Inggris, Full Fact, mengatakan keputusan itu kemungkinan akan membantu misinformasi menyebar lebih mudah secara daring.

    “Keputusan Meta untuk mengakhiri kemitraannya dengan pemeriksa fakta di AS mengecewakan dan merupakan langkah mundur yang berisiko menimbulkan efek mengerikan di seluruh dunia,” ujar Chris Morris, kepala eksekutif Full Fact.

    “Dari menjaga pemilu hingga melindungi kesehatan masyarakat hingga meredakan potensi kerusuhan di jalanan, pemeriksa fakta adalah penanggap pertama di lingkungan informasi. Spesialis kami dilatih untuk bekerja dengan cara yang mempromosikan bukti yang kredibel dan memprioritaskan penanganan informasi yang berbahaya. Kami percaya masyarakat punya hak untuk mengakses keahlian kami,” ujarnya.

    Sementara Ethan Zuckerman, profesor kebijakan publik, mengatakan bahwa perubahan dalam pemeriksaan fakta adalah “keputusan yang memajukan tujuan bisnis Zuckerberg: pemeriksaan fakta sulit, mahal, dan kontroversial,” kata yang baru-baru ini menggugat Meta atas kebijakan algoritmanya, kepada AFP.

    Namun bagi mereka yang berada di wilayah sayap kanan, keputusan tersebut merupakan titik balik.”Bagi kami yang telah berjuang dalam perang kebebasan berbicara selama bertahun-tahun, ini terasa seperti kemenangan besar dan titik balik,” kata investor David Sacks, yang berminat mengambil alih portofolio kecerdasan buatan dalam pemerintahan Trump.

    Trump telah menjadi kritikus keras Meta dan Zuckerberg selama bertahun-tahun. Ia menuduh perusahaan tersebut bias terhadapnya dan mengancam akan membalas begitu kembali menjabat.

    Ketika ditanya oleh wartawan apakah menurutnya langkah pemeriksaan fakta tersebut merupakan respons atas ancamannya terhadap Zuckerberg, Trump menjawab: “Mungkin, ya.”

    Pemulihan hubungan antara Mark Zuckerberg dan Trump telah lama diprediksi. Meta baru-baru juga ini menempatkan sekutu Trump, Dana White, di jajaran direksi.

    Meta terapkan “catatan komunitas”

    Keputusan itu, dan langkah untuk memangkas operasi pengecekan fakta, muncul setelah pilihan Trump untuk Komisi Komunikasi Federal, Brendan Carr, menuduh Facebook, Google, dan Apple “memainkan peran utama” dalam “kartel sensor.”

    Sam Altman, CEO di OpenAI, juga telah mengirimkan sinyal mendekat kepada pemerintahan yang akan datang, dengan mengatakan kepada penyiar konservatif Fox News pada bulan Desember bahwa ia yakin Trump akan mempertahankan Amerika Serikat sebagai pemain terkemuka di sektor kecerdasan buatan.

    Profesor ilmu politik Universitas Brown, Wendy Schiller, mengaku tidak terkejut bahwa perusahaan media sosial seperti Meta mulai meninggalkan pemeriksaan fakta karena partai politik dan perusahaan media sosial berkembang pesat ketika ada perpecahan.

    Namun, ia menambahkan bahwa “hal yang menyelamatkan mungkin adalah masih ada sejumlah outlet media sosial yang kompetitif sehingga tidak ada satu orang atau perusahaan pun yang mengendalikan semua arus informasi, termasuk pemerintah.”

    Facebook akan mengganti program pemeriksaan fakta dengan fitur bergaya “catatan komunitas”, mirip dengan yang digunakan pada platform X milik Musk.

    Musk segera mengisyaratkan persetujuannya, menyebut perubahan itu “keren.”

    AFP saat ini bekerja dalam 26 bahasa dengan program pemeriksaan fakta Facebook, di mana Facebook membayar untuk menggunakan pemeriksaan fakta dari sekitar 80 organisasi di seluruh dunia pada platformnya, WhatsApp dan Instagram.

    ae/hp (AFP, dpa)

    (ita/ita)

  • Media Israel: Warga Israel Kaget Negaranya Harus Andalkan Senjata Asing, IDF Takut Kehabisan Bom – Halaman all

    Media Israel: Warga Israel Kaget Negaranya Harus Andalkan Senjata Asing, IDF Takut Kehabisan Bom – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Media terkenal Israel, The Jerusalem Post, mengatakan negaranya terlalu bergantung pada senjata buatan luar negeri.

    Media itu menyebut warga Israel dikagetkan oleh banyak hal sejak perang di Jalur Gaza meletus sekitar setahun lalu.

    Warga Israel kaget menghadapi ancaman kelompok Houthi yang berada di tempat berjarak 2.000 km dari Israel.

    Lalu, mereka kaget karena Israel bergantung kepada pihak luar/asing, terutama Amerika Serikat (AS), dalam hal persenjataan dasar seperti senapan, peluru artileri, dan bom.

    “Israel membutuhkan AS untuk mendapatkan senjata utama seperti jet tempur, pesawat pengisi bahan bakar, dan helikopter pengangkut beban berat,” kata media itu.

    “Tetapi untuk bom dan mortir? Tidakkah itu kembali ke masa lalu ketika sebelum negara Israel ada dan periode awal negara ketika Zionis pedagang senjata berkelana di dunia untuk mencari senapan mesin, mortir, dan pesawat yang dimodifikasi untuk dibawa kembali ke Israel?”

    Media itu mempertanyakan apakah Israel yang dikenal sebagai eksportir senjata canggih kini malah kembali ke masa lalu.

    Pasukan Israel (IDF) melakukan evakuasi terhadap rekan tentara mereka yang terluka dan tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza menggunakan helikopter. (Khaberni)

    IDF takut kehabisan bom

    Media itu menyebut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) takut kehabisan bom di Gaza.

    Peristiwa tanggal 1 Maret 2024 menjadi buktinya. Saat itu ada tiga tentara Israel yang tewas dan belasan terluka karena ledakan di rumah yang dipasangi jebakan di Khan Yunis.

    “Dalam debat setelah peristiwa itu mengenai alasan IDF mengirim pasukan untuk menghancurkan gedung, bukannya menghancurkannya dari udara, satu alasan yang diajukan adalah karena IDF menyimpan jenis bom yang akan dibutuhkan untuk meratakan bangunan itu untuk operasi lain,” ujar media itu.

    “Dengan kata lain, Israel takut kehabisan bom, dan IDF secara berhati-hati memantau persediaan senjatanya agar bisa menghadapi perang panjang di banyak front.

    Bahaya yang muncul akibat ketergantungan Israel pada senjata AS menjadi makin terlihat pada bulan November 2024.

    Saat itu Senator AS bernama Bernie Sanders mendukung tiga rancangan undang-undang (RUU) yang akan melarang penjualan senjata ke Israel.

    Salah satu senjata yang dilarang itu adalah perangkat pemandu bom yang akan mengubah “bom bodoh” atau bom tanpa sistem pemandu menjadi bom akurat dengan sistem pemandu. Senjata lainnya adalah tank dan peluru mortir.

    Israel beruntung karena RUU itu tidak disahkan. Meski demikian, sepertiga senator Partai Demokrat telah mendukung RUU itu. Oleh karena itu, Israel khawatir kelak akan ada RUU serupa.

    Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri cadangan melakukan patroli di wilayah Gaza Utara yang tampak rata tanah. Meski sudah beroperasi berbulan-bulan, IDF belum mampu membongkar kemampuan tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas yang menjalankan taktik gerilya hit and run. (khaberni/HO)

    Media itu kemudian mengapresiasi dua kontrak senilai 1 miliar shekel dengan Elbit Systems, perusahaan produksi senjata Israel.

    Salah satu kontrak akan menyediakan ribuan bom berat untuk IDF. Kontrak lainnya akan memungkinkan pembangunan fasilitas untuk memproduksi material yang penting untuk pembuatan bom pada roket dan rudal.

    “Kami meyakini segala yang meningkatkan kemandirian dalam hal persenjataan harus dipuji,” kata The Jerusalem Post.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel Eyal Zamir menyebut kedua kontrak itu akan memastikan adanya kemampuan untuk memproduksi bom dan amunisi segala jenis.

    “[Tujuannya] mencapai kemandirian penuh dalam kedua bidang itu,” kata Zamir.

    “Ini pelajaran penting dari perang yang akan memungkinkan IDF melanjutkan operasinya dengan kuat di semua medan tempur.”

    The Jerusalem Post mengklaim perang di Gaza telah memicu sorotan terhadap ketergantungan Israel pada persenjataan yang berasal dari luar negeri, terutama AS.

    (Tribunnews.com/Febri)

  • Ukraina Gempur Depot Minyak Rusia

    Ukraina Gempur Depot Minyak Rusia

    Kyiv

    Ukraina mengklaim pasukannya telah menyerang sebuah depot minyak Rusia, yang melayani Angkatan Udara Moskow. Depot minyak yang digempur Kyiv itu berjarak ratusan kilometer dari perbatasan kedua negara, yang berperang selama nyaris tiga tahun terakhir.

    Serangan tersebut menjadi yang terbaru dari rentetan serangan lintas perbatasan yang semakin meningkat antara Ukraina dan Rusia, yang kebanyakan menargetkan fasilitas energi dan militer. Aksi saling serangan terus berlanjut sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.

    Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dilansir AFP, Rabu (8/1/2025), melaporkan bahwa pasukannya telah menggempur depot minyak di wilayah Saratov.

    “Pasukan pertahanan Ukraina menyerang depot minyak Rusia di Engels (bagian dari wilayah Saratov),” sebut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pernyataan via media sosial.

    “Perlu dicatat bahwa depot minyak ini menyediakan bahan bakar untuk lapangan terbang militer Engels-2, yang menjadi basis penerbangan strategis musuh,” kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

    Para pejabat Rusia, dalam pernyataannya, mengakui bahwa Ukraina telah menyerang wilayahnya dengan kendaraan udara tidak berawak atau drone.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sistem pertahanan udaranya telah menembak jatuh sedikitnya 32 drone Ukraina, termasuk 11 drone di antaranya di wilayah Saratov.

    Lihat Video: Detik-detik Ledakan Bom yang Menewaskan Jenderal Rusia di Moskow

  • Gempa M 5,5 Guncang China

    Gempa M 5,5 Guncang China

    Beijing

    Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,5 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Qinghai di China pada Rabu (8/1) waktu setempat. Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa ini.

    Pusat gempa disebut berada di dekat sumber Sungai Kuning, yang merupakan jalur perairan alami yang membentang di wilayah China bagian utara.

    Pusat Jaringan Gempa China (CENC), seperti dilansir Reuters, Rabu (8/1/2025), melaporkan gempa bumi ini berpusat di distrik Madoi yang ada di Prefektur Golog. Gempa disebut mengguncang area Qinghai sekitar pukul 15.44 waktu setempat, dengan pusatnya tercatat ada di kedalaman 14 kilometer.

    Pusat gempa ini terletak di area berjarak sekitar 200 kilometer sebelah barat ibu kota distrik Madoi, sebuah kota yang sebagian besar dihuni oleh warga Tibet, termasuk para mantan penggembala nomaden dan keluarga mereka yang selama bertahun-tahun bermukim di rumah-rumah yang dibangun pemerintah.

    Gempa ini terjadi saat area dataran tinggi Qinghai-Tibet yang luas telah diguncang oleh rentetan aktivitas seismik sejak Selasa (7/1) waktu setempat, termasuk gempa mematikan berkekuatan Magnitudo 6,8 yang mengguncang kaki pegunungan Himalaya di Tibet dan gempa kecil berkekuatan Magnitudo 3,1 di Sichuan.

    Lebih dari 120 orang dilaporkan tewas akibat gempa dahsyat di Tibet tersebut.

  • Terowongan, Senjata, dan Fasilitas Militer Hizbullah Terancam Jatuh ke Tangan Tentara Lebanon – Halaman all

    Terowongan, Senjata, dan Fasilitas Militer Hizbullah Terancam Jatuh ke Tangan Tentara Lebanon – Halaman all

    TRIBUNENNEWS.COM – Senjata, fasilitas militer, dan terowongan milik Hizbullah terancam jatuh ke tangan tentara Lebanon.

    Hal itu berkaitan dengan perjanjian gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.

    Utusan Khusus Amerika Serikat (AS), Amos Hochstein, mengatakan tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan.

    “Pengerahan tentara Lebanon ke Lebanon selatan akan dilakukan dan Israel akan mundur ke Garis Biru ketika masa gencatan senjata berakhir tanggal 27 Januari,” kata Hochstein saat rapat di Lebanon, dikutip dari Maariv yang mengutip Al Awsat, pekan ini.

    “Makna perjanjian ini ialah bahwa satu-satunya entitas yang memiliki senjata di Lebanon adalah negara dan akan melarang partai dan milisi di Lebanon memiliki senjata.”

    Hochstein menegaskan perjanjian itu akan berlaku di seluruh wilayah Lebanon tanpa terkecuali.

    Dia menyebut ambiguitas dalam tafsir klausul perjanjian yang hanya terbatas di area selatan Sungai Litani itu tidak cocok dan bertentangan dengan apa yang tertulis dalam perjanjian.

    Lalu, utusan AS itu menjelaskan bahwa senjata, fasilitas militer, dan terowongan Hizbullah harus dimiliki oleh tentara Lebanon. Dia berujar aset-aset itu sebaiknya dihancurkan.

    Pernyataan Hochstein itu muncul setelah Wakil Ketua Dewan Politik Hizbullah Mahmoud Kamati mengancam akan membatalkan gencatan senjata dengan Israel.

    “Kami memberikan kesempatan 60 hari kepada mekanisme baru dan hukum internasional untuk melindungi Lebanon, kami berjanji untuk sabar selama 60 hari, tetapi hari ke-61 akan sepenuhnya berbeda,” kata Kamati.

    Menurut laporan MTV Lebanon, Hochstein diperkirakan akan menyodorkan usulan besar. Usulan itu adalah memperpanjang gencatan senjata dan penarikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yakni selama 60 hari lagi.

    Usulan itu keluar karena tentara Lebanon tidak bisa mengerahkan 10.000 personel ke Litani selatan.

    Sementara itu, Al Joumhuriya melaporkan sudah ada lebih dari pelanggaran oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak gencatan senjata diberlakukan sekiar sebulan lalu.

    IDF mulai mundur

    Hochstein mengklaim IDF mulai menarik diri dari Lebanon.

    “Militer Israel mulai mundur dari Naqura dan kembali ke Israel hari ini, selatan Garis Biru,” kata Hochstein dikutip dari The Times of Israel. Garis biru adalah garis demarkasi di perbatasan Israel-Lebanon.

    “Penarikan ini akan terus berlanjut hingga semua pasukan Israel keluar dari Lebanon sepenuhnya, dan tentara Lebanon terus dikerahkan ke selatan dan sepanjang Garis Biru.

    Sementara itu, Hizbullah diharuskan menarik mundur para pejuangnya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 km dari perbatasan. Hizbullah juga diminta membongkar semua infrastruktur militer yang masih tersisa di selatan.

    Qassem: Kesabaran Hizbullah mungkin sudah habis

    Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengancam Israel. Dia menyebut kesabaran Hizbullah mungkin sudah habis sebelum masa gencatan berakhir.

    Kesabaran itu tergerus oleh tindakan Israel yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Ketika menjawab kritik mengenai bungkamnya Hizbullah meski Israel melanggar perjanjian, Qassem mengatakan pemimpin Hizbullah adalah satu-satunya pihak yang memutuskan kapan melawan, bagaimana cara melawan, dan senjata yang digunakan.

    “Kesabaran kami mungkin habis dan ketika kami memutuskan bertindak, kalian akan segera melihatnya,” ujar Qassem dikutip dari Anadolu Agency.

    “Kami berkata bahwa kami memberikan kesempatan untuk mencegah pelanggaran oleh Israel, menerapkan perjanjian itu, dan bersikap sabar. Ini tidak berarti bahwa kami akan sabar selama 60 hari, tidak juga berarti kami akan sabar selama kurang dari 60 hari atau lebih.”

    (Tribunnews.com/Febri)

  • Pengadilan Tolak Permintaan Trump Tunda Vonis Kasus Uang Tutup Mulut

    Pengadilan Tolak Permintaan Trump Tunda Vonis Kasus Uang Tutup Mulut

    New York

    Hakim pengadilan banding New York di Amerika Serikat (AS) menolak permintaan Presiden terpilih Donald Trump untuk menunda pembacaan vonis untuk kasus uang tutup mulut yang dijadwalkan pekan ini. Trump merasa geram atas keputusan hakim menjadwalkan sidang vonis sebelum dirinya dilantik.

    Trump dijadwalkan akan dijatuhi hukuman dalam kasus uang tutup mulut pada Jumat (10/1) mendatang, setelah dia dinyatakan bersalah oleh juri pengadilan New York pada Mei lalu atas 34 dakwaan memalsukan dokumen bisnis demi menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels.

    Pembayaran uang tutup mulut itu dilakukan menjelang pemilu AS tahun 2016 lalu, agar Daniels tidak mengungkapkan dugaan hubungan seksual keduanya yang terjadi tahun 2006 silam.

    Hakim associate Ellen Gesmer dari pengadilan banding New York, seperti dilansir AFP, Rabu (8/1/2025), menolak argumen pengacara Trump yang menyebut penjatuhan hukuman harus ditunda selama presiden terpilih mengajukan banding.

    Pengacara Trump juga mengklaim bahwa kekebalan dari penuntutan yang diberikan kepada seorang presiden harus diperluas kepada seorang presiden terpilih, namun hakim Gesmer juga mengesampingkan argumen tersebut.

    “Setelah mempertimbangkan dokumen-dokumen yang diserahkan dan argumen lisan yang ekstensif, permohonan untuk penundaan sementara ditolak,” tegas hakim Gester dalam putusannya pada Selasa (7/1) waktu setempat.

    Trump yang akan dilantik menjadi Presiden ke-47 AS pada 20 Januari mendatang, dapat mengajukan banding atas putusan hakim Gesmer ke pengadilan banding penuh dan mungkin ke Mahkamah Agung.

  • Iran Eksekusi Mati Lebih dari 900 Orang Sepanjang 2024

    Iran Eksekusi Mati Lebih dari 900 Orang Sepanjang 2024

    Teheran

    Laporan kantor hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut lebih dari 900 orang orang telah dieksekusi mati di Iran sepanjang tahun 2024 lalu. Dari angka tersebut, sebanyak 40 orang di antaranya dieksekusi mati hanya dalam waktu sepekan pada Desember lalu.

    Kepala kantor HAM PBB, Volker Turk, seperti dilansir AFP, Rabu (8/1/2025), menyebut sedikitnya 901 orang dilaporkan telah dieksekusi mati di Iran selama tahun 2024 lalu. Dia menyebut data tersebut “sangat meresahkan”.

    “Sangat meresahkan bahwa sekali lagi kita melihat peningkatan jumlah orang yang dijatuhi hukuman mati di Iran dari tahun ke tahun,” kata Turk dalam pernyataannya.

    “Sudah saatnya Iran membendung gelombang eksekusi mati yang terus meningkat ini,” cetusnya.

    Iran memberlakukan hukuman mati untuk kejahatan besar, termasuk pembunuhan, perdagangan narkoba, pemerkosaan dan kekerasan seksual.

    “Kami menentang hukuman mati dalam keadaan apa pun. Hal ini tidak sesuai dengan hak mendasar untuk hidup dan meningkatkan risiko eksekusi mati terhadap orang-orang yang tidak bersalah,” tegas Turk.

    “Dan, untuk lebih jelasnya, hal ini tidak akan pernah bisa diterapkan pada perilaku yang dilindungi oleh hukum hak asasi manusia internasional,” ucapnya.

    Lihat juga Video: Iran Bicara Ironi Terorisme Justru Subur saat AS Tiba di Suriah