Jenis Media: Internasional

  • Biden Batal Kunjungi Italia, Fokus Atasi Kebakaran Hutan Los Angeles

    Biden Batal Kunjungi Italia, Fokus Atasi Kebakaran Hutan Los Angeles

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membatalkan kunjungan kenegaraan ke Italia untuk fokus membatasi kebakaran hutan yang menyelimuti Los Angeles. Sedikitnya lima orang tewas, dengan ribuan orang lainnya terpaksa mengungsi dan sekitar 1.500 bangunan hangus terbakar.

    “Setelah kembali malam ini dari Los Angeles, di mana sebelumnya dia bertemu dengan personel kepolisian, pemadam kebakaran dan personel darurat… Presiden Biden mengambil keputusan untuk membatalkan perjalanannya yang akan datang ke Italia, untuk tetap fokus dalam mengarahkan respons federal secara penuh dalam beberapa hari mendatang,” ucap Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, seperti dilansir AFP, Kamis (9/1/2025).

    Los Angeles yang merupakan kota terbesar kedua di AS diselimuti kebakaran hutan yang semakin meluas beberapa hari terakhir. Lebih dari 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka, dengan hingga 1.500 bangunan, termasuk rumah warga, hangus dilalap api.

    Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, menyebut sedikitnya lima orang tewas, namun dia mengkhawatirkan adanya lebih banyak korban jiwa.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone, dalam pernyataannya mengakui para personelnya kewalahan menjalankan tugasnya karena kecepatan dan keganasan kobaran api di beberapa titik api, termasuk di area Hollywood.

    “Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa. Tapi tidak, kami tidak memiliki cukup personel pemadam kebakaran di LA County di antara semua departemen untuk menangani hal ini,” ucapnya.

  • Alasan Ekonomi dan Ekologi, Iran Akan Pindahkan Ibu Kota dari Teheran ke Makran – Halaman all

    Alasan Ekonomi dan Ekologi, Iran Akan Pindahkan Ibu Kota dari Teheran ke Makran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Iran akan memindahkan ibu kotanya dari Teheran di utara, ke Makran, di wilayah pesisir selatan.

    Alasan pemindahan ibu kota adalah karena faktor ekonomi dan ekologi, menurut stasiun TV satelit berbahasa Persia, Iran International.

    “Ibu kota baru pastinya akan berada di selatan, di wilayah Makran, dan masalah ini sedang digarap,” kata juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, pada Selasa (7/1/2025).

    “Kami mencari bantuan dari akademisi, elite, dan pakar, termasuk insinyur, sosiolog, dan ekonom,” tambahnya.

    Ia mencatat proyek tersebut saat ini masih dalam tahap penjajakan.

    Namun, pemindahan ibu kota Iran diperkirakan akan memakan biaya besar, waktu yang lama, dan dapat mengubah identitas budaya negara secara signifikan.

    Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menerima kritik dari para politisi dan pihak lain terkait masalah ini, dilansir Newsweek.

    Ekonomi Iran juga sedang terpuruk.

    Rial, mata uang negara itu, jatuh ke titik terendah dalam sejarah bulan lalu.

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian ketika menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia. (X/Twitter)

    Sejarah Ibu Kota Iran

    Teheran ditetapkan sebagai ibu kota negara oleh Āghā Moḥammad Khān, penguasa pertama dinasti Qājār di Iran, lebih dari 200 tahun yang lalu.

    Ide pemindahan ibu kota pertama kali diperkenalkan di bawah kepresidenan Mahmoud Ahmadinejad pada awal 2000-an.

    Ide ini diangkat kembali oleh Pezeshkian sebagai cara untuk mengatasi masalah Teheran, seperti kelebihan populasi, kelangkaan air, kekurangan listrik, dan lainnya.

    Meskipun sering dibahas sebelumnya, ide ini hanya menjadi wacana karena kendala keuangan dan perdebatan politik.

    Dengan lebih dari 9 juta penduduk, Teheran telah lama menghadapi masalah kelebihan populasi serta polusi udara.

    Teheran menjadi salah satu kota dengan tingkat polusi terburuk di dunia.

    Ibu kota ini juga menghadapi apa yang disebut sebagai “kebangkrutan air”, selain kekurangan listrik dan gas.

    Ide pemindahan ibu kota ke selatan populer pada masa kepresidenan Ahmadinejad karena risiko gempa bumi yang dihadapi Teheran.

    Pada pertengahan 2000-an, mantan Presiden Iran, Hassan Rouhani, kembali mengangkat isu ini dengan menyinggung pertumbuhan Teheran yang tidak berkelanjutan dan masalah lingkungan.

    Dalam sebuah pertemuan minggu lalu, Pezeshkian kembali menyuarakan kemungkinan pemindahan ibu kota.

    Ia berkata, “Salah satu alasan yang membuat kami mempertimbangkan pemindahan ibu kota adalah ketidakseimbangan antara sumber daya dan pengeluaran di Teheran.”

    “Mengangkut bahan mentah dari selatan ke pusat, mengolahnya, dan kemudian mengembalikannya ke selatan untuk diekspor menguras daya saing kita.”

    “Kita harus memindahkan pusat ekonomi dan politik negara ke selatan, lebih dekat dengan laut.”

    Penampakan kota Teheran (IRAN International)

    Makran, yang terletak di provinsi Sistan dan Baluchestan Iran, sangat dekat dengan Teluk Oman, sehingga memiliki berbagai peluang untuk meningkatkan kemampuan perdagangan negara tersebut, menurut media Tehran Times.

    Berbicara tentang kota tersebut awal minggu ini, Wakil Presiden Iran, Mohammad Reza Aref, mengatakan:

    “Selain pembangunan yang berorientasi laut, pengembangan Makran merupakan prioritas bagi pemerintah saat ini.”

    Kapan Ibu Kota Akan Dipindah?

    Apakah Iran akan memindahkan ibu kotanya ke Makran dan kapan proses ini akan dimulai masih belum diketahui.

    Namun, konsekuensi dari potensi pemindahan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masalah ekonomi yang terus berlanjut di negara tersebut.

    (Tribunnews.com)

  • Perbatasan Tak Bisa Diubah Secara Paksa!

    Perbatasan Tak Bisa Diubah Secara Paksa!

    Berlin

    Pemerintah Jerman melontarkan kritikan untuk Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Berlin mengingatkan Trump bahwa perbatasan tidak boleh diubah secara paksa, setelah mantan Presiden AS itu menolak mengesampingkan tindakan militer untuk menguasai Greenland, wilayah otonomi Denmark.

    Kritikan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (9/1/2025), disampaikan oleh juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit, saat merespons pernyataan Trump dalam konferensi pers terbaru yang terang-terangan menolak untuk mengesampingkan penggunaan tindakan militer atau ekonomi untuk mengakuisisi Greenland dan Terusan Panama.

    Upaya tersebut menjadi bagian dari agenda ekspansionis secara luas yang dilontarkan Trump sejak memenangkan pilpres AS pada November lalu.

    “Seperti biasa, prinsip tegas berlaku… bahwa perbatasan tidak boleh dipindahkan dengan paksa,” tegas Hebestreit dalam pernyataannya, merujuk pada perjanjian internasional seperti Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dalam konferensi pers di Florida pada Selasa (7/1), saat ditanya apakah dirinya bisa meyakinkan dunia bahwa dia tidak akan menggunakan pemaksaan militer atau ekonomi ketika berupaya menguasai Greenland dan Terusan Panama, Trump menjawab: “Tidak, saya tidak bisa meyakinkan Anda mengenai keduanya.”

    “Namun saya dapat mengatakan hal ini, kita membutuhkan mereka untuk keamanan ekonomi,” ucap Trump.

    Dia bahkan mengatakan akan memberlakukan tarif terhadap Denmark jika negara itu menolak tawarannya untuk membeli Greenland, yang menurutnya penting bagi keamanan nasional AS.

  • Kebakaran di Los Angeles Ancam Hollywood, 1.500 Bangunan Hangus

    Kebakaran di Los Angeles Ancam Hollywood, 1.500 Bangunan Hangus

    Los Angeles

    Kebakaran hutan yang melanda wilayah Los Angeles di negara bagian California, Amerika Serikat (AS), memaksa lebih dari 100.000 orang untuk meninggalkan rumah mereka. Hingga 1.500 bangunan, termasuk rumah warga, hangus dilalap api yang memicu malapetaka di sekitar kota terbesar kedua di AS tersebut.

    Sebelumnya dilaporkan sedikitnya lima orang tewas dalam berbagai insiden yang dipicu kebakaran hutan tersebut.

    Para petugas pemadam kebakaran, seperti dilansir AFP, Kamis (9/1/2025), kewalahan menjalankan tugasnya karena kecepatan dan keganasan kobaran api di beberapa titik api, termasuk di area Hollywood.

    “Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa. Tapi tidak, kami tidak memiliki cukup personel pemadam kebakaran di LA County di antara semua departemen untuk menangani hal ini,” ucap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone, dalam pernyataannya.

    Marrone mengakui para personelnya kesulitan dalam menghadapi skala dan kecepatan pergerakan kobaran api dalam kebakaran tahun ini.

    Angin topan yang juga menerjang wilayah tersebut semakin mengobarkan api, bahkan memicu bola-bola api yang “melompat” dari rumah ke rumah, membakar sebagian besar real-estate yang paling diminati di California.

    Pada Rabu (8/1) malam, titik api baru muncul di area Hollywood Hills, yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari Hollywood Boulevard yang tersohor. Perintah evakuasi dirilis untuk sejumlah ruas jalanan di distrik bersejarah tersebut, dengan para petugas pemadam kebakaran melakukan upaya pemadaman dari udara.

  • Warga Palestina Ditembak Mati Komandan IDF setelah Dipaksa jadi Tameng Israel di Khan Younis – Halaman all

    Warga Palestina Ditembak Mati Komandan IDF setelah Dipaksa jadi Tameng Israel di Khan Younis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria Palestina dilaporkan ditembak mati oleh seorang komandan militer Israel setelah dipaksa menjadi perisai manusia di Kota Khan Younis, Gaza selatan.

    Peristiwa ini diungkapkan oleh sebuah situs jurnalisme investigasi independen, The Hottest Place in Hell pada hari Rabu (8/1/2025).

    Menurut laporan tersebut, pria Palestina itu digunakan oleh pasukan pendudukan Israel sebagai perisai manusia selama penggeledahan di beberapa gedung di Khan Younis.

    Setelah penggeledahan selesai, seorang komandan dari Brigade Nahal melaporkan menembak pria tersebut hingga terbunuh, dikutip dari Al Mayadeen.

    Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pria Palestina tersebut sebenarnya memiliki izin resmi untuk berada di wilayah yang sedang digeledah. 

    Namun komandan militer Israel mengklaim tidak mengetahui bahwa pria tersebut diizinkan berada di area itu.

    Hingga akhirnya mengeluarkan senjata dan menembaknya begitu ia mengetahui bahwa pria itu adalah warga Palestina.

    Setelah mengatahui adanya laporan tersebut, militer Israel mengklaim akan menyelidiki.

    “Insiden tersebut diselidiki oleh komandan brigade, dan temuannya telah diterapkan selama operasi pasukan saat ini,” kata pernyataan tentara Israel, dikutip dari The New Arab.

    Peristiwa ini kembali memicu perhatian terhadap penggunaan warga sipil sebagai perisai manusia oleh militer Israel.

    Pasalnya, ini bukan pertama kalinya Israel menjadikan manusia sebagai tameng.

    Sejak tahun 2002, Israel telah menerapkan praktek ini di Tepi Barat.

    IDF memaksa warga Palestina untuk mendampingi tentara selama operasi militer, yang seringkali ditempatkan pada posisi yang mengancam jiwa.

    Pada bulan Agustus, surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa militer Israel telah menggunakan warga Palestina sebagai perisai manusia selama pencarian bangunan di Gaza

    Tak peduli dengan nasib warga Palestina, IDF mengaku langkah ini dilakukan demi menyelamatkan nyawa mereka sendiri.

    “Hidup kami lebih penting daripada hidup mereka,” demikian yang dilaporkan dikatakan kepada para prajurit.

    Taktik perisai manusia ini bertentangan dengan hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa, yang secara tegas melarang perlakuan semacam ini terhadap warga sipil dalam konflik bersenjata.

    Penggunaan perisai manusia oleh pasukan Israel semakin mendapat sorotan di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.

    Telah terjadi banyak insiden warga Palestina diikat ke kendaraan tempur Israel di Gaza.

    Meskipun telah ada berbagai peringatan, Israel terus mengabaikannya.

    Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    Mereka mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera dan terus melancarkan serangan tanpa henti hingga saat ini.

    Serangan Israel ini telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina.

    Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

    Sejak saat itu, militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, mengusir hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang dari rumah mereka.

    (Tribunnews.com/Farrah)

  • 6 Orang Tewas dalam Insiden Desak-desakan Maut di Kuil India

    6 Orang Tewas dalam Insiden Desak-desakan Maut di Kuil India

    New Delhi

    Insiden desak-desakan mematikan menyelimuti acara keagamaan yang digelar di sebuah kuil Hindu di wilayah India. Sedikitnya enam orang tewas, dengan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.

    Insiden mematikan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (9/1/2025), terjadi ketika kerumunan banyak orang berkumpul di Kuil Sri Venkateswara Swamy di negara bagian Andhra Pradesh untuk mengambil token atau tanda masuk kuil tersebut pada Rabu (8/1) waktu setempat.

    “Insiden malang ini… telah merenggut nyawa enam umat. Saya mendoakan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang telah meninggal,” ucap juru bicara Partai Telugu Desam yang berkuasa di negara bagian tersebut, Prem Kumar Jain, saat berbicara kepada wartawan setempat.

    Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban tewas dalam insiden tersebut.

    “Pikiran saya tertuju pada mereka yang kehilangan orang-orang terdekat dan tersayang mereka,” ucap Modi dalam pernyataan via media sosial X.

    Insiden mematikan sering terjadi di tempat ibadah di India selama festival keagamaan besar-besaran digelar. Sebagian besar insiden terjadi akibat buruknya manajemen kerumunan dan pelanggaran aturan keselamatan untuk acara yang dihadiri banyak orang.

  • Bagaimana Jika Kami Beli Alaska?

    Bagaimana Jika Kami Beli Alaska?

    Ottawa

    Gagasan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 AS menuai tawaran balasan dari seorang pejabat tinggi Kanada. Premier Ontario Doug Ford balik mencetuskan agar Kanada membeli Alaska dari pemerintah AS.

    Trump, pekan ini, mengatakan dirinya mungkin akan menggunakan “kekuatan ekonomi” untuk mewujudkan gagasan kontroversial menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 AS. Dalam pernyataannya, Trump menyinggung kekhawatiran soal bantuan militer AS dan ketidakseimbangan perdagangan sebagai alasan.

    Ford, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency dan Hindustan Times, Kamis (9/1/2024), menolak dan mengecam keras gagasan Trump tersebut. Dia kemudian melontarkan tawaran balasan untuk Trump, tentunya dengan nada bercanda.

    “Anda tahu sesuatu, kepada presiden (Trump), saya akan menyampaikan tawaran balasan. Bagaimana jika kami membeli Alaska dan menambahkan Minnesota dan Minneapolis pada saat yang sama? Jadi, Anda tahu, itu tidak realistis,” cetus Ford dalam pernyataannya.

    Minnesota merupakan negara bagian AS yang berbagi perbatasan darat sepanjang 885 kilometer dengan Kanada. Sedangkan Minneapolis merupakan salah satu kota besar yang ada di negara bagian Minnesota.

    Dalam pernyataannya, Ford menekankan kecenderungan Trump untuk melontarkan pernyataan provokatif. Namun dia menjanjikan komitmen untuk melindungi posisi Ontario, provinsi yang berbatasan dengan wilayah AS dan menjadi lokasi bagi Ottawa, ibu kota Kanada.

    “Saya tahu dia suka melontarkan komentar seperti itu, dan dia suka bercanda. Saya menanggapinya dengan serius. Dia mungkin bercanda, tapi di bawah pengawasan saya, hal itu tidak akan pernah terjadi,” ucapnya.

  • Presiden Prabowo Bertemu PM Ibrahim di Rumah Tangsi Malaysia – Halaman all

    Presiden Prabowo Bertemu PM Ibrahim di Rumah Tangsi Malaysia – Halaman all

    Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Rumah Tangsi, Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis (9/1/2025).

    Tayang: Kamis, 9 Januari 2025 12:53 WIB

    Sekretariat Presiden

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Rumah Tangsi, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis, (9/1/2025). (Sekretariat Presiden) 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Rumah Tangsi, Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis (9/1/2025).

    Dikutip dari Sekretariat Presiden, Pertemuan ini menandai langkah strategis untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara yang memiliki hubungan erat di berbagai bidang.

    Tiba di bangunan arsitektur bernuansa budaya, Presiden Prabowo disambut dengan hangat oleh PM Anwar Ibrahim yang mencerminkan eratnya hubungan personal di antara kedua pemimpin negara.

    Selanjutnya, Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim berjalan masuk menuju beranda Rumah Tangsi untuk melihat salah satu landmark dari Malaysia yaitu Menara Petronas.

    Di dalam Rumah Tangsi, Presiden Prabowo disuguhkan dengan sejumlah karya seni dari seniman Malaysia yang menggambarkan hubungan kebudayaan dan sejarah Malaysia.

    Gelaran karya seni ini tergabung dalam sebuah eksibisi mini yang bertema “Merentasi Samudera: Ikatan Sejati, Alunan Warisan.”

    Setelahnya, Presiden Prabowo bersama PM Anwar langsung menuju area makan untuk menikmati jamuan santap siang bersama dengan diiringi alunan musik gamelan.

    Kedua pemimpin juga tampak bertukar pikiran mengenai berbagai isu strategis dan kerja sama kedua negara di masa mendatang.

    Pertemuan ini menjadi simbol penting persahabatan antara Indonesia dan Malaysia, serta memperkuat upaya kedua negara untuk terus mempererat hubungan bilateral di berbagai sektor.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Memanas! Serangan AS Hantam Gudang Senjata Houthi di Yaman

    Memanas! Serangan AS Hantam Gudang Senjata Houthi di Yaman

    Selama lebih dari setahun terakhir, Houthi telah meluncurkan rudal dan drone ke arah wilayah Israel dan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden, yang menurut mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang terus digempur Israel dalam perang di Jalur Gaza.

    Rentetan serangan Houthi di Laut Merah dan Teluk Aden telah mengganggu stabilitas jalur pelayaran penting, sehingga memicu serangan oleh AS dan sekutunya, Inggris, yang dimulai sejak Januari 2024 lalu.

    Sebagian besar rudal dan drone Houthi yang diluncurkan ke Israel berhasil dicegat. Namun pada Desember lalu, menurut layanan darurat dan militer Israel, salah satu serangan rudal Houthi melukai 16 orang di area Tel Aviv.

    Serangan AS terhadap target Houthi di Yaman ini dilancarkan setelah juru bicara sayap militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataannya, seperti dilansir Middle East Monitor dan kantor berita Anadolu Agency, Rabu (8/1), mengklaim kelompoknya telah menyerang kapal induk AS, USS Harry Truman, di Laut Merah.

    Saree menyebut kapal induk AS itu diserang dengan dua rudal jelajah dan empat drone. Serangan itu, menurut Saree, dilakukan saat pasukan AS bersiap untuk melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Yaman.

    (nvc/idh)

  • Imbas Kebakaran di Los Angeles, Biden Batalkan Kunjungan Luar Negeri Terakhirnya sebagai Presiden – Halaman all

    Imbas Kebakaran di Los Angeles, Biden Batalkan Kunjungan Luar Negeri Terakhirnya sebagai Presiden – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hutan dan lahan yang melanda Los Angeles, California terus memberikan dampak negatif kepada warga Amerika Serikat.

    Tak hanya membakar kediaman sejumlah selebriti Hollywood hingga mengganggu produksi industri hiburan di AS, karhutla di Los Angeles juga membuat Joe Biden membatalkan kunjungan luar negeri terakhirnya sebagai Presiden.

    Dikutip dari Reuters, kabar ini dikonfirmasi oleh Washington pada Rabu waktu setempat (8/1/2025) yang memastikan Presiden Joe Biden membatalkan perjalanan luar negeri terakhir dalam masa kepresidenannya menuju Roma dan Vatikan, Italia.

    Biden akan tetap berada di Washington guna memantau respons penanganan kebakaran dahsyat yang melanda California.

    Sebelumnya, Biden dijadwalkan akan berangkat ke Italia pada Kamis sore, setelah memberikan pidato peringatan untuk Presiden Jimmy Carter yang telah meninggal di sebuah acara memorial di Washington.

    Di kunjungan terakhirnya sebagai Presiden tersebut, Biden akan melalui perjalanan tiga hari di negeri Pizza tersebut guna bertemu dengan Paus Fransiskus serta Presiden Italia Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Giorgia Meloni.

    Perjalanan ini dimaksudkan sebagai penutup masa jabatan Biden di Gedung Putih.

    Perjalanan ini juga merupakan kesempatan terakhir untuk menampilkan kekuatan aliansi Amerika sebelum ia meninggalkan jabatannya pada 20 Januari.

    Pengumuman pembatalan perjalanan disampaikan hanya beberapa jam setelah Biden meninggalkan Los Angeles setelah bertemu dengan cicit pertamanya, yang lahir pada Rabu.

    Ia menerima pengarahan dari pejabat pemadam kebakaran setempat sebelum kembali ke Washington, sementara asap dan abu dari kebakaran yang melanda daerah tersebut menyelimuti langit siang hari.

    “Setelah kembali malam ini dari Los Angeles, di mana sebelumnya ia telah bertemu dengan petugas polisi, pemadam kebakaran, dan petugas darurat yang sedang memerangi kebakaran besar yang melanda daerah tersebut, Presiden Biden menyetujui deklarasi Bencana Besar untuk California,” kata sekretaris pers, Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan.

    Melalui diskusi tersebut, Biden pun memutuskan untuk membatalkana kunjungan ke luar negerinya tersebut.

    “Presiden Biden memutuskan untuk membatalkan perjalanan yang telah dijadwalkan ke Italia,” sambung Karine.

    “Keputusan ini diambil agar ia tetap fokus mengarahkan respons penuh pemerintah federal dalam beberapa hari ke depan,”  kata Karine Jean-Pierre.

    Kebakaran besar di Palisades mulai terjadi pada Selasa pagi ketika Biden berada di Los Angeles.

    Karhutla di Los Angeles ini menjadi kian parah setelah fenomena angin kencang melanda lokasi kebakaran sehingga mempercepat penyebaran api.

    (Tribunnews.com/Bobby)