Jenis Media: Internasional

  • Perkosa-Cabuli 2 Pria Muda, Politisi Australia Dibui 5 Tahun

    Perkosa-Cabuli 2 Pria Muda, Politisi Australia Dibui 5 Tahun

    New South Wales

    Hakim Australia menjatuhkan hukuman lebih dari lima tahun penjara terhadap seorang politisi yang juga mantan anggota parlemen atas tuduhan pemerkosaan dan penyerangan seksual. Tindak pemerkosaan dan penyerangan seksual itu dilakukan terhadap dua pria muda oleh politisi berusia 44 tahun tersebut.

    Gareth Ward, yang merupakan politisi sayap kanan dari negara bagian New South Wales, seperti dilansir AFP, Jumat (31/10/2025), telah divonis bersalah pada Juli lalu, atas dakwaan penyerangan seksual terhadap dua pria berusia 18 tahun dan 24 tahun.

    Tindak penyerangan seksual itu terjadi antara tahun 2013 hingga tahun 2015. Pelaku dan korban dalam kasus penyerangan seksual ini sama-sama berjenis kelamin laki-laki.

    Ward menolak untuk mengundurkan diri dari parlemen hingga dua pekan setelah dia divonis bersalah oleh pengadilan, ketika para anggota parlemen negara bagian New South Wales akan menggelar pemungutan suara untuk mengeluarkannya dari parlemen.

    Sidang putusan itu digelar di Pengadilan Distrik Parramatta Sydney pada Jumat (31/10) waktu setempat.

    Hakim Kara Shead, dalam sidang putusan itu, menjatuhkan hukuman 5 tahun 9 bulan penjara terhadap Ward, atas sejumlah tindak kejahatan, yakni satu dakwaan pemerkosaan dan tiga dakwaan penyerangan tidak senonoh.

    Hakim Shead, seperti dikutip surat kabar The Australian, menyebut Ward “secara sengaja dan predator” dalam menyerang korban pertama dan memanfaatkan korban kedua saat korban dalam keadaan mabuk dan “rentan”.

    Dalam putusannya, seperti tertuang dalam dokumen pengadilan, hakim Shead juga menetapkan bahwa Ward tidak akan memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat selama 3 tahun 9 bulan dari masa hukumannya.

    Ward diperkirakan akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pembantaian Massal Gelagat Munculnya Genosida Baru di Sudan?

    Pembantaian Massal Gelagat Munculnya Genosida Baru di Sudan?

    Jakarta

    Laporan bahwa “korban sakit dan terluka dieksekusi secara kejam,” ditulis Koordinasi Komite Perlawanan Sudan (Sudanese Coordination of Resistance Committees), sebuah organisasi nonpemerintah, dua hari setelah Pasukan Dukungan Cepat atau Rapid Support Forces (RSF) menguasai El-Fasher, ibu kota Darfur Utara, Sudan.

    Menurut organisasi tersebut, para milisi RSF telah membunuh hampir semua orang atau membiarkan mereka mati di Rumah Sakit Al Saudi di kota itu.

    Citra satelit yang dianalisis Humanitarian Research Lab, Yale School of Public Health, mengonfirmasi bahwa sejak akhir pekan lalu muncul “kumpulan objek yang konsisten dengan ukuran tubuh manusia dan perubahan warna tanah kemerahan” di luar rumah sakit-rumah sakit di El-Fasher.

    Beberapa sumber menyebut hingga 2.000 warga sipil telah tewas dalam tiga hari terakhir. Laporan dari lapangan masih sulit diperoleh karena RSF mematikan komunikasi satelit bagi penduduk.

    Seorang perempuan yang berhasil melarikan diri dari El-Fasher kepada DW pada hari Rabu (29/10) mengatakan, “RSF mengambil semua yang kami miliki, mereka bahkan menggeledah pakaian dalam kami dan meninggalkan kami tanpa apa-apa — tanpa uang, tanpa ponsel.”

    “Mereka melakukan uji coba militer terhadap orang-orang, dan jika mengetahui seseorang memiliki pengetahuan atau keterkaitan dengan urusan militer, mereka langsung dieksekusi,” tambahnya.

    Konflik Sudan: Apa yang perlu diketahui

    Pembunuhan massal terbaru ini merupakan eskalasi terbaru dari konflik Sudan yang meletus pada April 2023. Saat itu, Angkatan Bersenjata Sudan (Sudanese Armed Forces/SAF) di bawah komando Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, dan RSF, pimpinan Mohamed Hamdan Dagalo alias Hemeti, berselisih terkait integrasi milisi ke dalam angkatan nasional.

    Setelah merebut El-Fasher, kendali wilayah RSF kini mencakup Darfur dan sebagian selatan, sementara SAF menguasai ibu kota Khartoum serta wilayah utara dan tengah negara itu.

    Apa kata RSF?

    Organisasi kemanusiaan internasional menuntut RSF membuka koridor kemanusiaan bagi sekitar 177.000 orang yang tak bisa meninggalkan kota.

    “Dengan SAF mundur, terutama warga sipil yang mendukung SAF kini mencoba melarikan diri, RSF memiliki kepentingan untuk menghina SAF dengan melampiaskan kekerasan pada warga sipil,” ujar Hager Ali, peneliti di GIGA Institute for Global and Area Studies, Jerman, kepada DW. “RSF juga berusaha menakut-nakuti warga sipil agar patuh di wilayah yang mereka kuasai.”

    Pada Maret lalu, RSF dan kelompok bersenjata lain membentuk Sudan Founding Alliance (TASIS), dengan mandat membentuk “Pemerintahan Perdamaian dan Persatuan” untuk Darfur dan sebagian selatan. TASIS menegaskan di X (Twitter):

    “Kami menegaskan posisi kami mengecam segala pelanggaran dan bekerja terus-menerus untuk menghentikannya. Namun perlu diluruskan: banyak video pelanggaran di media sosial adalah rekayasa dari media gerakan Islam, tentara bayaran dari pasukan gabungan, dan lainnya.”

    Namun menurut Leena Badri, peneliti kebijakan Sudan, pernyataan itu tak lebih dari upaya TASIS “mendapat legitimasi politik untuk mendirikan struktur pemerintahan paralel mereka.”

    RSF: Akar kekerasan dan genosida

    Kedua belah pihak dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia(HAM) sepanjang konflik. Pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden menjatuhkan sanksi kepada kedua jenderal. RSF dituduh melakukan genosida dan pelanggaran HAM berat, sementara SAF dituduh menyerang warga sipil dan menghambat transisi demokratis.

    “RSF tidak lebih brutal daripada kekuatan lain di dunia. Namun perbedaannya adalah kebijakan mereka bersifat sistematis dan genosidial,” ujar Shayna Lewis, spesialis Sudan dan penasihat senior PAEMA, sebuah LSM di AS yang fokus pencegahan kekejaman.

    “Pembunuhan tanpa batas pasien dan staf medis di rumah sakit adalah modus operandi RSF,” tambahnya. RSF berkembang dari milisi Janjaweed yang terkenal dengan kekerasan ekstrem di Darfur antara 2003–2005, membunuh sekitar 300.000 warga sipil yang dianggap bukan Arab, melainkan Afrika.

    Posisi dunia Arab dan peran emas

    Para pengamat menekankan bahwa sekutu internasional dari pihak yang bertikai menentukan apakah perang Sudan berakhir atau berlanjut. RSF diduga mendapat dukungan senjata dari Uni Emirat Arab (UEA) melalui Chad. SAF mendapat dukungan Mesir dan Qatar, sementara Arab Saudi menyatakan netral.

    Darfur menjadi prioritas RSF, tidak hanya karena ini wilayah asal mereka, tetapi juga karena sumber daya penting seperti emas. Emas dibutuhkan untuk menghindari sanksi dan membeli senjata. Kedekatan Darfur dengan perbatasan Libya dan Chad memungkinkan RSF mengendalikan populasi sipil untuk mempermudah pengadaan senjata dan amunisi.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Rizki Nugraha

    Lihat juga Video: Serangan Bom-Penembakan di Sudan Tewaskan 127 Orang

    (ita/ita)

  • Ratusan Tentara Israel Coba Bunuh Diri Selama Perang Gaza

    Ratusan Tentara Israel Coba Bunuh Diri Selama Perang Gaza

    Tel Aviv

    Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

    Ratusan tentara Israel melakukan percobaan bunuh diri selama 18 bulan terakhir saat perang Gaza berkecamuk. Puluhan percobaan bunuh diri di antaranya berujung kematian.

    Laporan terbaru yang dirilis Pusat Penelitian dan Informasi Knesset, parlemen Israel, seperti dilaporkan media Israel KAN dan dilansir kantor berita Anadolu Agency, Jumat (31/10/2025), menyebutkan bahwa total 279 tentara Israel telah melakukan percobaan bunuh diri selama 18 bulan terakhir.

    KAN dalam laporannya menyebut data resmi yang dirilis Knesset itu menunjukkan “data yang mengkhawatirkan mengenai percobaan bunuh diri di kalangan tentara Israel”.

    Data tersebut menyoroti percobaan bunuh diri antara Januari 2024 hingga Juli 2025, dengan 12 persen di antaranya tergolong sangat serius dan 88 persen lainnya tergolong sedang.

    Sebanyak 36 kasus percobaan bunuh diri, menurut data yang dirilis Knesset, mengakibatkan kematian.

    Menurut laporan terbaru itu, sebanyak 124 tentara Israel tewas karena bunuh diri sejak tahun 2017 lalu hingga Juli 2025, dengan 68 persen di antaranya menjalani wajib militer, 21 persen menjadi tentara cadangan, dan 11 persen lainnya bertugas secara permanen.

    Laporan tersebut menunjukkan peningkatan signifikan kasus bunuh diri di kalangan tentara cadangan Israel sejak tahun 2023, yang menghubungkannya dengan peningkatan jumlah tentara aktif sejak pecahnya perang Gaza.

    “Epidemi bunuh diri, yang diperkirakan akan meningkat seiring berakhirnya perang, membutuhkan pembentukan sistem pendukung yang nyata bagi para tentara, upaya untuk mengakhiri perang, dan mencapai perdamaian sesungguhnya,” kata anggota sayap kiri Knesset, Ofer Cassif, mengomentari laporan tersebut.

    “Pemerintah yang mengirimkan tentaranya berperang dan membiarkan mereka menanggung akibatnya sendirian, sebenarnya merugikan mereka,” sebutnya. Cassif merupakan sosok yang mendesak agar laporan tersebut disusun.

    Perang Gaza yang berkecamuk sejak Oktober 2023, di mana militer Israel melancarkan gelombang serangan udara dan darat terhadap Jalur Gaza, telah menewaskan lebih dari 68.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 170.000 orang lainnya.

    Perang mematikan itu terhenti di bawah kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober lalu, berdasarkan rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Video AI Makin Canggih, Begini Cara Mengenalinya

    Video AI Makin Canggih, Begini Cara Mengenalinya

    Jakarta

    Sebuah video yang memperlihatkan jembatan gantung putus di Bali beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, tampak jembatan gantung putus di saat banyak orang sedang menyeberang di atasnya.

    Video ini pertama kali diunggah pada 29 Juli 2025 dan telah ditonton lebih dari 70 juta kali, mendapat lebih dari 320 ribu likes, 14.700 komentar, dan hampir 500 ribu kali dibagikan.

    Namun, hasil analisis menggunakan alat pendeteksi video AI, Hive Moderation, menunjukkan bahwa video tersebut kemungkinan besar, sebesar 99,2%, merupakan hasil rekayasa AI generatif.

    AI generatif adalah salah satu inovasi dalam bidang kecerdasan buatan yang mampu menciptakan konten baru berdasarkan instruksi atau prompt. Teknologi ini dapat menghasilkan teks, gambar, hingga video yang menyerupai buatan manusia. Tak hanya itu, AI generatif juga bisa memanipulasi konten asli, baik visual maupun suara, hingga tampak sangat nyata. Teknik manipulasi ini dikenal dengan istilah deepfake.

    Kenali ciri-ciri video buatan AI

    Untuk mengenali video buatan AI, sedikitnya ada tiga hal yang bisa dilakukan. Pertama, periksa video secara detail. Detail kecil bagian tubuh seperti jari, telinga, atau aksesori biasanya tampak tidak wajar dalam video buatan AI.

    Detail-detail kecil ini biasanya tampak melebur atau menyatu dengan objek lainnya serta tidak konsisten. Pada video jembatan gantung yang putus, lengan baju orang dengan pakaian berwarna biru tampak tidak konsisten. Pada detik ke-5, lengan baju digulung dan pada detik ke-8 lengan bajunya panjang dan tidak digulung.

    Selain itu, elemen visual seperti tulisan atau logo yang tampak tidak sinkron bisa jadi petunjuk kalau sebuah video adalah buatan AI.

    Ketiga, kita bisa menelusuri sebuah video melalui reverse image search. Tujuannya, untuk mengetahui sumber asli video tersebut atau kapan pertama kali video diunggah. Dengan cara ini, kita bisa mengetahui apakah video tersebut ditandai sebagai buatan AI atau merupakan video asli.

    Bahaya perkembangan teknologi AI

    Perkembangan model AI generatif pembuatan video seperti Sora dan Google Veo 3 kian pesat. AI generatif tersebut bisa membuat video yang tampak realistis. Hanya saja, perkembangan ini juga memiliki dampak negatifnya.

    Pakar keamanan siber dan forensik digital Alfons Tanujaya mengatakan kepada DW kalau perkembangan AI generatif dalam menghasilkan video akan membuat video buatan AI makin sulit dibedakan dengan video asli.

    “Hasil video generated AI ini akan makin sempurna dan makin sulit diidentifikasi dan dibedakan dari konten yang bukan AI. Akan makin sulit, itu polanya, itu yang perlu kita sadari, ” ungkap Alfons.

    Senada dengan Alfons, pakar komunikasi digital Universitas Indonesia, Firman Kurniawan menyebutkan kalau alat pendeteksi AI bisa makin sulit mendeteksi video buatan AI jika berkembang makin pesat dan realistis.

    “Jadi tools pun tidak bisa secara serta-merta memutlakkan ini AI, ini bukan AI. Nah kadang yang bukan AI, tapi karena strukturnya mirip buatan AI, malah dikira AI.” kata Firman.

    Ia juga menyampaikan perlunya mengombinasikan berbagai alat pendeteksi AI saat memeriksa keaslian sebuah konten.

    Perlunya pengawasan pemerintah dan kebijaksanaan pengguna media sosial

    Kepada DW Indonesia, Alfons Tanujaya mengimbau agar pengguna media sosial tidak asal membagikan sebuah konten atau informasi sebelum meyakini kebenarannya.

    “Kalau itu tidak ada di media mainstream dan Anda ragukan, saya sarankan jangan di-forward. Kenapa? Karena kalau Anda salah forward konten, lalu Anda forward konten yang melanggar hukum, Anda bisa kena konsekuensi hukum.”

    Di sisi lain, Alfons juga mengingatkan pentingnya pengawasan pemerintah untuk meminimalisasi penyalahgunaan AI. Meski Indonesia belum memiliki aturan spesifik mengenai AI, Alfons menyebut kalau pemerintah Indonesia bisa menggunakan undang-undang terkait yang sudah ada.

    “Payung hukum itu perlu, tetapi penegakan yang lebih penting. Percuma ada payung hukum enggak ditegakkan. Dan sebenarnya tanpa ada payung hukum hari ini, dengan penegakan yang ada, kamu melanggar etika, bikin gambar porno dari AI, kamu mengeksploitasi orang, itu sudah ada, bisa dipakai, UU ITE dan sejenisnya gitu,” ujar Alfons.

    Meski pengawasan penggunaan AI penting dilakukan pemerintah, Firman mengingatkan agar hal itu tidak membatasi perkembangan AI yang mendukung inovasi dan aktivitas manusia.

    “Kita harus tahu porsi yang tepat, jangan sampai ketinggalan memanfaatkan AI, tapi juga jangan menganggap bahwa perangkat ini hanya untuk kebaikan, orang lain bisa pakai untuk kejahatan. Nah, itu kita perlu mempelajari di sisi-sisi mana bahwa artificial intelligence ini bisa merugikan atau membahayakan manusia,” tutup Firman mengakhiri perbincangan dengan DW Indonesia.

    Editor: Hani Anggraini

    (ita/ita)

  • Tentang Gelar Duke of York yang Dicabut dari Pangeran Andrew

    Tentang Gelar Duke of York yang Dicabut dari Pangeran Andrew

    Jakarta

    Raja Charles III resmi mencabut gelar kebangsawanan Duke of York dari adiknya, Pangeran Andrew, setelah kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret namanya kembali mencuat. Keputusan ini menandai akhir dari status resmi Andrew sebagai salah satu tokoh senior dalam keluarga kerajaan Inggris.

    “Pangeran Andrew sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor,” kata Istana Buckingham sebagaimana dilansir AFP, Jumat (31/10/2025).

    Keputusan pencabutan gelar tersebut sekaligus menyoroti salah satu gelar tertua dan paling bergengsi dalam monarki Inggris. Gelar Duke of York menyimpan sejarah panjang dan memiliki makna penting dalam sistem kebangsawanan yang diwariskan turun-temurun sejak berabad-abad lalu.

    Apa Itu Gelar Duke of York?

    Mengutip situs resmi The Royal Family, Duke of York atau Adipati York merupakan salah satu gelar kebangsawanan tertinggi di Inggris. Secara tradisi, gelar ini diberikan kepada anak laki-laki kedua dari penguasa yang sedang berkuasa. Artinya, gelar tersebut tidak diwariskan secara otomatis, melainkan harus diberikan kembali oleh raja atau ratu yang bertakhta.

    Nama “York” sendiri diambil dari kota bersejarah di Inggris utara yang pernah menjadi pusat penting kerajaan di masa lampau. Gelar ini telah melekat pada sejarah monarki sejak abad ke-14 dan kerap dikaitkan dengan tokoh-tokoh kerajaan berpengaruh, termasuk mereka yang memiliki kedekatan khusus dengan pewaris takhta.

    Sejak Kapan Pangeran Andrew Menjadi Duke of York?

    Masih merujuk pada The Royal Family, Pangeran Andrew dianugerahi gelar Duke of York oleh mendiang Ratu Elizabeth II pada 23 Juli 1986, bertepatan dengan hari pernikahannya dengan Sarah Ferguson. Sejak saat itu, Andrew resmi menyandang gelar Adipati York yang secara simbolik menandakan statusnya sebagai putra kedua sang ratu.

    Deretan Tokoh yang Pernah Menyandang Gelar Duke of York

    Menurut arsip kerajaan Inggris (Line of Succession), gelar Duke of York telah diberikan kepada sejumlah tokoh dari berbagai generasi. Gelar ini juga telah mengalami beberapa kali creation sejak pertama kali diberikan pada abad ke-14.

    Berikut daftar lengkapnya dari masa ke masa:

    First Creation (Abad ke-14)

    Edmund of Langley (1341-1402): Putra kelima Raja Edward III dan pemegang gelar Duke of York pertama dalam sejarah.Edward of Norwich (1373-1415): Putra Edmund of Langley. Gelarnya berakhir setelah ia meninggal tanpa keturunan sah di Pertempuran Agincourt.

    Second Creation (Abad ke-15)

    Richard of Shrewsbury (1473-1483?): Anak kedua Raja Edward IV. Hilang secara misterius bersama kakaknya di Tower of London dan gelarnya pun gugur.

    Third Creation (Abad ke-16)

    Henry VIII (1491-1547): Diberi gelar Duke of York saat masih kecil sebelum naik takhta menjadi Raja Henry VIII.

    Fourth Creation (Abad ke-17)

    James Stuart (1633-1701): Adik Raja Charles II yang kemudian menjadi Raja James II dari Inggris.

    Fifth Creation (Abad ke-18)

    Prince Ernest Augustus (1674-1728): Putra Raja James II, namun gelarnya tidak diakui setelah perubahan dinasti.

    Sixth Creation (Abad ke-18-19)

    Prince Edward, Duke of York and Albany (1739-1767): Adik Raja George III. Gelarnya berakhir tanpa pewaris.Prince Frederick (1763-1827): Anak kedua Raja George III. Gelarnya pun tidak diwariskan setelah ia wafat tanpa keturunan sah.

    Seventh Creation (Abad ke-20)

    Prince George (1895-1952): Putra kedua Raja George V, yang kemudian naik takhta sebagai Raja George VI-ayah dari Ratu Elizabeth II.

    Eighth Creation (Abad ke-20-21)

    Prince Andrew (lahir 1960): Putra kedua Ratu Elizabeth II. Gelar Duke of York yang ia terima pada 1986 kini telah resmi dicabut oleh Raja Charles III pada 2025.

    Daftar tersebut menunjukkan bahwa gelar Duke of York kerap berakhir di tangan raja Inggris berikutnya. Gelar ini pun menjadi simbol kedekatan dengan garis keturunan utama monarki dan bagian dari sejarah panjang istana Inggris.

    (wia/imk)

  • Geger Kelompok Penyembah Setan 764, Ancaman Online Paling Berbahaya

    Geger Kelompok Penyembah Setan 764, Ancaman Online Paling Berbahaya

    Jakarta

    Seorang remaja perempuan terjerumus ke dalam kelompok penyembah setan bernama 764, menurut ibunya.

    Ketika seorang remaja perempuan berusia 14 tahun mulai berbincang dengan remaja lain secara daring, ibunya tidak begitu khawatir.

    Namun, dalam hitungan minggu, Christina (bukan nama sebenarnya) mendapati perilaku sang putri berubah drastis dan menjadi tak terkendali.

    Ia kemudian mengetahui putrinya terjerumus ke dalam kelompok penyembah setan bernama 764. Sebagian besar anggota kelompok itu berisi remaja dan pria muda yang sengaja menyasar anak-anak perempuan.

    Empat remaja Inggris setidaknya telah ditangkap terkait aktivitas kelompok internasional tersebut, termasuk Cameron Finnigan, salah seorang anggota 764 asal Horsham, West Sussex. Ia dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada Januari lalu.

    Peringatan: Artikel ini memuat konten yang dapat mengganggu pembaca

    Christina menduga putrinya menjadi target kelompok 764 setelah mengunjungi grup obrolan daring tempat mereka mendiskusikan tindakan melukai diri sendiri.

    Kelompok itu disebut meyakinkan para korban untuk melakukan tindakan seksual, menyakiti diri sendiri, bahkan percobaan bunuh diri. Adapun para anggotanya menonton kegiatan tersebut secara daring.

    Menurut Christina, salah satu anggota 764 berhasil mendapatkan kepercayaan putrinya, lalu memanipulasi dan memaksanya.

    Ia mengatakan, “Saya menyaksikan ibu saya didiagnosis kanker payudara stadium empat dan berjuang untuk hidup, tapi itu tidak seberat melihat putri saya hancur seperti ini.”

    “Ia memburuk lebih cepat dan lebih parah dibanding melihat seseorang yang sekarat karena kanker.”

    Christina mengaku upaya melepaskan sang putri dari cengkeraman kelompok 764 sangat sulit.

    “Saya terus mengatakan, ‘blokir saja mereka, berhenti bicara dengan mereka’, tapi saya tidak menyadari seberapa besar pengaruh dan ketakutan yang sudah ditanamkan kepadanya,” katanya.

    “Mereka betul-betul menghancurkan mentalnya, sampai ia merasa dirinya bukan siapa-siapa, baik saat bersama mereka maupun tanpa mereka.”

    Kini, Christina dan putrinya telah membangun kembali kehidupan mereka secara bertahap. Ia pun berharap orang tua lain memahami betapa berbahayanya kelompok semacam itu.

    “Putri saya berhenti tidur, ia berhenti makan,” tuturnya.

    “Sebagai seorang ibu, saya merasa sendirian. Saya ketakutan, tak berdaya, dan putus asa.”

    Badan Kejahatan Nasional Inggris (National Crime Agency/NCA) menganggap kelompok seperti 764 sebagai salah satu “ancaman online paling serius dan berbahaya” yang ditemui saat ini.

    Wakil kepala bidang yang menangani ancaman kejahatan seksual online terhadap anak, Rob Richardson, mengatakan anggota kelompok itu semakin hari kian muda, sementara di sisi lain kejahatan mereka kerap tidak dilaporkan.

    “Dari sudut padangan penegakan hukum, berbicara dengan para korban seringkali menjadi tantangan besar,” kata Richardson.

    “Para korban sering kali tidak menyadari bahwa mereka adalah korban, dan itu membuat penanganannya semakin sulit. Gadis-gadis muda sangat rentan.”

    Oleh karena itu, Richardson menyarankan para orang tua untuk lebih terlibat dalam aktivitas anak-anak mereka di ranah maya.

    “Saran kami kepada orang tua adalah tunjukkan ketertarikan pada apa yang mereka lakukan di dunia maya, gunakan kontrol orang tua, dan jika memungkinkan lakukan percakapan tanpa menghakimi,” katanya.

    Molly Rose Foundation, yayasan yang didirikan untuk mengenang Molly Russell, seorang remaja 14 tahun yang meninggal karena bunuh diri setelah terpapar konten berbahaya di internet menyuarakan keprihatinan atas “pertumbuhan pesat” kelompok-kelompok seperti 764.

    “Kami tahu kelompok-kelompok ini beroperasi secara terbuka di platform besar yang digunakan hampir semua anak setiap hari,” kata Andy Burrows, CEO yayasan tersebut.

    “Kelompok-kelompok seperti ini [764] berada di garis depan untuk ancaman bunuh diri dan perilaku melukai diri sendiri yang dihadapi para remaja.”

    Jaringan 764 didirikan pada tahun 2020 oleh seorang remaja asal Amerika Serikat bernama Bradley Cadenhead, yang kala itu masih berusia 15 tahun. Nama kelompok ini dipercaya berasal dari sebagian kode pos kampung halamannya di Texas.

    Menurut kepolisian, 764 merupakan bagian dari jaringan internasional kelompok ekstremis sayap kanan yang menganut “ideologi akselerasionis militan”.

    Dalam percakapan secara daring, Cameron Finnigan yang bergabung dengan 764 setelah putri Christina menjadi korban membual kepada sesama anggota tentang upayanya membuat anak-anak menyakiti diri sendiri.

    Setelah ditangkap pada usia 18 tahun, Finnigan mengaku kepada polisi bahwa kelompok itu “memeras orang berdasarkan ras, kondisi mental, atau kerentanan mereka agar bisa dimanfaatkan.”

    Ia belakangan mengaku bersalah atas tuduhan mendorong tindakan bunuh diri, memiliki panduan terorisme, serta menyimpan gambar tidak senonoh anak di bawah umur.

    Hakim Jay dalam putusannya menyatakan bahwa Finnigan “berisiko tinggi dan sangat bahaya bagi masyarakat.”

    Polisi antiteror juga memperingatkan bahwa kelompok 764 merupakan “ancaman besar”.

    Sejak 2009, Counter Terrorism Policing South East bertanggung jawab mengoordinasikan penanggulangan terorisme di wilayah Hampshire, Kent, Surrey, Sussex, dan Thames Valley.

    Detektif Kepala Inspektur Claire Finlay yang menjabat kepala divisi di badan tersebut mengatakan kasus Finnigan “membuka tabir soal betapa kuatnya cengkeraman kelompok daring semacam ini terhadap anak muda.”

    “Sebagian upaya kami adalah meningkatkan kesadaran para orang tua dan wali tentang ancaman ini dan apa yang menarik anak-anak muda ke dalamnya,” ujarnya.

    Tahun lalu, FBI juga mengeluarkan peringatan luar biasa mengenai kelompok 764, yang disebut menggunakan “ancaman, pemerasan, dan manipulasi untuk memaksa korban merekam atau menyiarkan langsung tindakan melukai diri sendiri, aktivitas seksual eksplisit, bahkan bunuh diri.”

    FBI menyatakan telah membuka 250 penyelidikan terhadap individu yang terafiliasi dengan 764 serta jaringan kelompok kejahatan online lainnya.

    Rangkaian penangkapan anggota kelompok ini telah dilakukan di setidaknya delapan negara termasuk Inggris, dengan tuduhan kekerasan terhadap anak, penculikan, dan pembunuhan.

    Dalam podcast BBC terbaru Assume Nothing: Creation of a Teenage Satanist yang menelusuri jaringan 764, penyidik utama kasus Finnigan menyampaikan kekhawatirannya perihal semakin banyak anak muda dapat terpengaruh untuk melakukan kejahatan kekerasan.

    “Semakin banyak orang yang awalnya bergabung [dengan 764] hanya untuk lucu-lucuan, guna mengeksploitasi orang rentan atau membuat ancaman bom palsu, tapi akhirnya mereka justru menjadi radikalis dalam kelompok tersebut,” pungkasnya.

    Tonton juga Video: Modus Santet, Pria Serahkan Istri ke Dukun untuk Ritual Seks

    (ita/ita)

  • Sosok Pangeran Andrew yang Gelar Kerajaannya Dicabut Raja Charles

    Sosok Pangeran Andrew yang Gelar Kerajaannya Dicabut Raja Charles

    Jakarta

    Raja Charles III secara resmi mencabut gelar kerajaan adiknya, Andrew. Keputusan itu diambil usai nama Andrew terseret dalam skandal kasus pelecehan Jeffrey Epstein.

    Dilansir AFP, Jumat (31/10/2025), keterlibatan nama Andrew dalam kasus pelecehan yang dilakukan Jeffrey Epstein mencuat usai catatan pribadi salah satu korban Epstein, Virgini Giuffre, terbit. Dalam catatan itu, Giuffre mengaku telah dijual untuk berhubungan seks dengan Andrew sebanyak tiga kali, termasuk dua kali saat ia berusia 17 tahun.

    Giuffre sendiri bunuh diri pada April silam di usia 41 tahun. Sementara Epstein telah meninggal bunuh diri pada tahun 2019 di sel tahanannya.

    Pihak Andrew sendiri telah berulang kali membantah tuduhan terlibat kasus pelecehan Epstein. Namun, ia diketahui telah setuju membayar jutaan dolar Amerika kepada Giuffre pada tahun 2022 untuk mengakhiri kasus pelecehan yang menimpanya itu.

    Istana mengatakan Raja Charles telah memulai rangkaian proses formal untuk mencabut gelar saudaranya itu. Andrew diperintahkan untuk pindah dari Kastil Windsor, Istana mengatakan Andrew akan pindah sesegera mungkin.

    “Pangeran Andrew sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor,” kata Istana Buckingham sebagaimana dilansir AFP, Jumat (31/10/2025).

    Dalam keterangannya, pihak Kerajaan Inggris mengatakan pencabutan gelar bangsawan Pangeran Andrew merupakan komitmen dari Raja Charles III untuk berpihak pada korban pelecehan seksual.

    “Yang Mulia ingin menegaskan bahwa pikiran dan simpati terdalam kami telah, dan akan tetap bersama, para korban dan penyintas segala bentuk pelecehan,” bunyi keterangan Istana.

    Mengutip dari situs resmi Keluarga Kerajaan Inggris (royal.uk), Pangeran Andrew (Andrew Mountbatten Windsor) lahir di Istana Buckingham pada 19 Februari 1960. Ia adalah anak ketiga dari Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip yang diberi nama Andrew Albert Christian Edward.

    Pada 23 Juli 1986, ia menikahi Sarah Ferguson di Westminster Abbey. Pasangan yang bercerai pada tahun 1996 ini dikaruniai dua anak, yaitu Putri Beatrice dan Putri Eugenie, serta empat cucu: August dan Ernest (putra dari Putri Eugenie dan Jack Brooksbank) dan Sienna dan Athena (putri dari Putri Beatrice dan Edoardo Mapelli Mozzi).

    Pangeran Andrew (Foto: BBC World)

    Pangeran Andrew bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan pada tahun 1979 dan lulus dari Britannia Royal Naval College Dartmouth pada tahun 1980, sebelum menjalani pelatihan penerbangan sayap tetap dan helikopter di RAF Leeming dan Royal Naval Air Station Culdrose.

    Letnan Muda Pangeran Andrew beralih ke helikopter Sea King, sebelum bergabung dengan unit garis depan pertamanya, Skuadron Udara Angkatan Laut (NAS) 820 yang berlayar di HMS INVINCIBLE. Pada April 1982, unit tersebut berlayar sebagai bagian dari Satuan Tugas ke Atlantik Selatan untuk merebut kembali Kepulauan Falkland. Dinas aktif Pangeran Andrew di Angkatan Laut Kerajaan berlangsung selama 22 tahun hingga Juli 2001.

    Setelah menyelesaikan karier militernya, Pangeran Andrew diundang untuk menduduki posisi baru sebagai Perwakilan Khusus Inggris untuk Perdagangan dan Investasi Internasional. Bekerja sama dengan Pemerintah Yang Mulia Ratu, khususnya Departemen Perdagangan dan Investasi Inggris (UKTI), peran tersebut mencakup promosi Inggris sebagai tujuan investasi asing, dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi bisnis Inggris yang mengekspor dan berinvestasi di luar negeri.

    Pangeran Andrew mendukung mendiang Ratu dalam perannya sebagai kepala negara dengan mewakilinya di berbagai acara dan kunjungan di Inggris dan luar negeri; menerima kepala negara dan pejabat pemerintahan, serta menghadiri acara kenegaraan dan seremonial.

    Pernyataan Pangeran Andrew Melepas Gelarnya

    Pada 17 Oktober 2025, situs royal.uk merilis pernyataan yang mengumumkan bahwa Pangeran Andrew tidak akan lagi menggunakan gelar atau penghargaan yang telah dianugerahkan kepadanya. Berikut ini bunyi pernyataan dari Pangeran Andrew.

    A statement by Prince Andrew
    Published 17 October 2025

    In discussion with The King, and my immediate and wider family, we have concluded the continued accusations about me distract from the work of His Majesty and the Royal Family. I have decided, as I always have, to put my duty to my family and country first. I stand by my decision five years ago to stand back from public life.

    With His Majesty’s agreement, we feel I must now go a step further. I will therefore no longer use my title or the honours which have been conferred upon me. As I have said previously, I vigorously deny the accusations against me.

    [Dalam diskusi dengan Raja, dan keluarga inti serta keluarga besar saya, kami menyimpulkan bahwa tuduhan yang terus berlanjut terhadap saya mengganggu pekerjaan Yang Mulia dan Keluarga Kerajaan. Saya telah memutuskan, seperti biasa, untuk mengutamakan tugas saya kepada keluarga dan negara. Saya tetap pada keputusan saya lima tahun lalu untuk mundur dari kehidupan publik.

    Dengan persetujuan Yang Mulia, kami merasa saya harus melangkah lebih jauh. Oleh karena itu, saya tidak akan lagi menggunakan gelar atau kehormatan yang telah dianugerahkan kepada saya. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya dengan tegas membantah tuduhan terhadap saya.]

    Halaman 2 dari 2

    (kny/imk)

  • Serbuan Israel Tewaskan 1 Orang, Presiden Lebanon Perintahkan Ini!

    Serbuan Israel Tewaskan 1 Orang, Presiden Lebanon Perintahkan Ini!

    Beirut

    Presiden Lebanon Joseph Aoun memerintahkan militernya untuk mengkonfrontasi setiap serangan Israel ke negara tersebut. Perintah itu diberikan setelah pasukan Israel melakukan penyerbuan lintas perbatasan ke Lebanon bagian selatan dan menewaskan seorang pegawai pemerintah setempat.

    Penyerbuan pasukan Israel via darat hingga melanggar perbatasan Lebanon itu terjadi pada Kamis (30/10) dini hari, saat gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat (AS) masih berlangsung.

    Militer Lebanon secara historis berada di pinggir konflik besar yang berkecamuk antara kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon bagian selatan, dan Israel.

    Namun, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (31/10/2025), posisi itu tampaknya akan berubah, setelah pasukan Israel terdeteksi memasuki kota perbatasan Blida pada Kamis (30/10) pagi waktu setempat dan menembaki gedung pemerintah setempat, hingga menewaskan seorang pegawai di sana.

    Militer Lebanon, dalam pernyataannya, menyebut penyerbuan pasukan Israel di wilayah negara tersebut sebagai “aksi kriminal” dan merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata.

    Kantor berita pemerintah Lebanon, National News Agency (NNA), mengidentifikasi pegawai yang tewas sebagai Ibrahim Salameh, yang sedang tidur di gedung pemerintah yang ditembaki tentara-tentara Israel. Belum diketahui secara jelas apakah Salameh memang menjadi target serangan itu, dan jika iya, apa alasannya.

    Setelah mengerahkan personel ke lokasi serangan pada pukul 04.00 dini hari, militer Lebanon tidak menemukan infrastruktur militer di gedung yang diserang Israel. Pasukan militer Lebanon melihat bekas-bekas tembakan yang mengindikasikan pasukan Israel melepaskan tembakan secara intens dari luar gedung.

    Seorang pejabat keamanan senior Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa jenazah Salameh ditemukan mengenakan piyama dengan genangan darah di lantai, dan beberapa luka tembak di sekujur tubuhnya.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, pasukannya telah melepaskan tembakan di area Blida setelah mengidentifikasi “ancaman langsung” selama operasi penghancuran infrastruktur Hizbullah. Ditambahkan militer Tel Aviv bahwa insiden itu sedang ditinjau lebih lanjut.

    Presiden Aoun mengecam serangan itu sebagai pola agresi Israel, dan menurut pernyataan kantor kepresidenan Lebanon, telah memerintahkan komandan militer Jenderal Rudolph Haykal “agar militer Lebanon mengkonfrontasi setiap penyerbuan Israel ke wilayah selatan yang telah dibebaskan, untuk mempertahankan wilayah Lebanon dan keselamatan warga”.

    Itu menjadi perintah pertama yang diberikan Presiden Aoun agar militer Lebanon menghadapi pasukan Israel sejak dia menjabat pada Januari lalu.

    Hizbullah, yang bertempur melawan Israel selama lebih dari setahun setelah perang Gaza meletus pada Oktober 2023, menyatakan dukungan terhadap perintah Presiden Aoun. Kelompok itu menyerukan dukungan untuk militer Lebanon dalam mengkonfrontasi Israel.

    Lihat juga Video: Detik-detik Drone Israel Hantam Mobil di Lebanon, 2 Tewas

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Sosok Pangeran Andrew yang Gelar Kerajaannya Dicabut Raja Charles

    Ini Kasus yang Picu Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew

    Jakarta

    Raja Charles III telah resmi mencabut gelar kerajaan adiknya, Andrew. Keputusan itu diambil usai nama Andrew terseret dalam skandal kasus pelecehan Jeffrey Epstein.

    Dilansir AFP, Jumat (31/10/2025), keterlibatan nama Andrew dalam kasus pelecehan yang dilakukan Jeffrey Epstein mencuat usai catatan pribadi salah satu korban Epstein, Virgini Giuffre, terbit. Dalam catatan itu Giuffre mengaku telah dijual untuk berhubungan seks dengan Andrew sebanyak tiga kali, termasuk dua kali saat ia berusia 17 tahun.

    Giuffre sendiri bunuh diri pada April silam di usia 41 tahun. Sementara Epstein telah meninggal bunuh diri pada tahun 2019 di sel tahanannya.

    Keluarga Giuffre lantas mendesak agar gelar pangeran yang tersemat di Andrew untuk dicabut. Desakan itu lalu direspons oleh pihak Kerajaan Inggris.

    “Hari ini, seorang gadis Amerika biasa dari keluarga Amerika biasa telah menjatuhkan seorang pangeran Inggris dengan kejujuran dan keberaniannya yang luar biasa,” kata keluarga Giuffre.

    “Virginia Roberts Giuffre, saudari kami, yang masih anak-anak ketika ia dilecehkan secara seksual oleh Andrew, tidak pernah berhenti memperjuangkan pertanggungjawaban atas apa yang telah menimpanya dan banyak penyintas lainnya seperti dirinya,” sambungnya.

    Pihak Andrew sendiri telah berulang kali membantah tuduhan terlibat kasus pelecehan Epstein. Namun, ia diketahui telah setuju membayar jutaan dolar Amerika kepada Giuffre pada tahun 2022 untuk mengakhiri kasus pelecehan yang menimpanya itu.

    Dalam keterangannya, pihak Kerajaan Inggris mengatakan pencabutan gelar bangsawan Pangeran Andrew merupakan komitmen dari Raja Charles III untuk berpihak pada korban pelecehan seksual.

    “Yang Mulia ingin menegaskan bahwa pikiran dan simpati terdalam kami telah, dan akan tetap bersama, para korban dan penyintas segala bentuk pelecehan,” bunyi keterangan Istana.

    (ygs/imk)

  • Raja Charles Resmi Cabut Gelar Pangeran Andrew dan Mengusirnya dari Windsor

    Raja Charles Resmi Cabut Gelar Pangeran Andrew dan Mengusirnya dari Windsor

    Jakarta

    Raja Charles III resmi mencabut gelar kerajaan adiknya, Andrew. Raja Charles juga mengusir Andrew dari kediamannya di Istana Windsor.

    “Pangeran Andrew sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor,” kata Istana Buckingham sebagaimana dilansir AFP, Jumat (31/10/2025).

    Istana juga mengatakan Raja Charles telah memulai rangkaian proses formal untuk mencabut gelar saudaranya itu. Andrew diperintahkan untuk pindah dari Kastil Windsor, Istana mengatakan Andrew akan pindah sesegera mungkin.

    Pengumuman ini menyusul luapan kemarahan atas tuduhan pelecehan seksual yang dilontarkan oleh salah satu penuduh utama Jeffrey Epstein terhadap pria berusia 65 tahun tersebut. Tuduhan ini telah dibantah Andrew.

    “Kecaman ini dianggap perlu, meskipun ia terus membantah tuduhan terhadapnya,” kata pihak istana.

    “Yang Mulia ingin menegaskan bahwa pikiran dan simpati terdalam kami telah, dan akan tetap bersama, para korban dan penyintas segala bentuk pelecehan,” tambahnya.

    Spekulasi tentang Andrew ini diketahui terjadi beberapa hari setelah catatan pribadi Virginia Giuffre diterbitkan setelah kematiannya, di mana korban pelaku kejahatan seksual di AS, Epstein, mengulangi dengan detail yang mengejutkan tuduhan bahwa ia diperdagangkan untuk berhubungan seks dengan Andrew sebanyak tiga kali, termasuk dua kali ketika ia baru berusia 17 tahun.

    Giuffre bunuh diri pada April, di usia 41 tahun. Sementara Epstein meninggal karena bunuh diri pada tahun 2019 di penjara sambil menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks.

    Keluarga Giuffre, yang telah mendesak agar gelar pangeran Andrew dicabut, memuji langkah Raja Charles tersebut. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada BBC bahwa “hari ini, ia menyatakan sebuah kemenangan”.

    “Hari ini, seorang gadis Amerika biasa dari keluarga Amerika biasa telah menjatuhkan seorang pangeran Inggris dengan kejujuran dan keberaniannya yang luar biasa,” kata mereka.

    “Virginia Roberts Giuffre, saudari kami, yang masih anak-anak ketika ia dilecehkan secara seksual oleh Andrew, tidak pernah berhenti memperjuangkan pertanggungjawaban atas apa yang telah menimpanya dan banyak penyintas lainnya seperti dirinya.”

    Andrew, putra kedua mendiang Ratu Elizabeth II, telah berulang kali membantah tuduhan tersebut. Namun, ia telah setuju untuk membayar Giuffre, warga negara AS dan Australia, jutaan dolar pada tahun 2022 untuk mengakhiri kasus pelecehan seksual sipil yang menimpanya.

    (zap/lir)