Jenis Media: Internasional

  • Gempa M 6,9 Guncang Pulau Kyushu Jepang, Peringatan Tsunami Dikeluarkan

    Gempa M 6,9 Guncang Pulau Kyushu Jepang, Peringatan Tsunami Dikeluarkan

    Tokyo

    Gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,9 terjadi di lepas pantai barat barat daya Jepang. Gempa ini memicu dikeluarkannya peringatan dini tsunami di pulau Kyushu.

    Dilansir CNN, Senin (13/1/2024), Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa terjadi pada pukul 21.19 waktu setempat. Gempa ini memicu peringatan tsunami untuk provinsi Miyazaki, di pulau Kyushu, serta prefektur Kochi di selatan Jepang.

    Badan Meteorologi dan pihak berwenang telah mendesak penduduk setempat untuk tidak memasuki laut atau mendekati pantai sampai peringatan dicabut.

    Lihat juga Video: Momen Gempa M 7,1 Hantam Jepang

    (lir/maa)

  • Biden Dorong Netanyahu Setujui Gencatan Senjata di Gaza sebelum Trump Dilantik – Halaman all

    Biden Dorong Netanyahu Setujui Gencatan Senjata di Gaza sebelum Trump Dilantik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, baru-baru ini berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Dalam sambungan telepon yang terjadi pada Minggu (12/1/2025), keduanya membahas kemajuan negosiasi gencatan senjata di Gaza, dikutip dari Al Jazeera dan Times of Israel.

    Biden menekankan pentingnya untuk segera mengakhiri pertempuran yang berlangsung di Gaza dan memastikan pengembalian tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas.

    Ini merupakan bagian dari upaya AS untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata sebelum pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025.

    Beberapa hari terakhir, pembicaraan yang dimediasi oleh AS, Mesir, dan Qatar menunjukkan kemajuan.

    Putaran terakhir pembicaraan berlangsung di Doha, ibu kota Qatar.

    Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Israel, Mossad, David Barnea, serta penasihat utama Timur Tengah Biden, Brett McGurk turut hadir dalam pertemuan penting itu.

    Kehadiran Barnea menunjukkan bahwa pejabat tinggi Israel terlibat langsung dalam perundingan yang tengah berlangsung.

    McGurk kini tengah menyusun rincian akhir teks kesepakatan yang akan disampaikan kepada kedua belah pihak.

    Meskipun kesepakatan sudah sangat dekat, pejabat AS enggan untuk memprediksi apakah pembicaraan dapat selesai sebelum pelantikan Trump.

    Kesepakatan Gencatan Senjata Bertahap

    Pembicaraan ini difokuskan pada kesepakatan gencatan senjata bertahap, yang telah diumumkan oleh Biden pada Mei lalu.

    Gencatan senjata ini, telah disetujui oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Tetapi rincian lebih lanjut masih dibahas.

    Biden menekankan, gencatan senjata segera diperlukan, dengan tujuan utama mengakhiri pertempuran dan memulihkan sandera.

    Netanyahu mengapresiasi dukungan AS terhadap Israel.

    Akan tetapi dia menekankan hanya berkomitmen pada tahap pertama dari gencatan senjata, yang melibatkan pembebasan beberapa tawanan sebagai imbalan untuk penghentian sementara pertempuran.

    Di sisi lain, Hamas menuntut agar Israel menarik pasukannya sepenuhnya dari Gaza.

    Netanyahu sendiri menegaskan, dia tetap berkomitmen untuk menghancurkan kemampuan tempur Hamas di wilayah tersebut.

    Masalah dalam Pembicaraan

    Ada beberapa masalah yang masih diperdebatkan dalam pembicaraan.

    Antara lain adalah tawanan mana yang akan dibebaskan pada tahap pertama, berapa banyak tawanan Palestina yang akan dibebaskan, dan sejauh mana pasukan Israel akan menarik diri dari pusat-pusat populasi di Gaza.

    Sumber dari Hamas mengeklaim, kesepakatan sudah tercapai dan hanya menunggu persetujuan akhir dari Netanyahu.

    Pembicaraan ini berlangsung di tengah pertempuran sengit di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 46.000 warga Palestina tewas, sebagian besar di antaranya wanita dan anak-anak.

    Selain itu, ancaman dari Presiden AS terpilih Donald Trump bahwa jika kesepakatan penyanderaan belum tercapai sebelum pelantikannya, maka “persyaratannya akan semakin memburuk” memberikan tekanan lebih besar pada para negosiator.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • LA Dilanda Kebakaran Hutan, Netizen Bandingkan dengan Pembakaran Israel di Gaza – Halaman all

    LA Dilanda Kebakaran Hutan, Netizen Bandingkan dengan Pembakaran Israel di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Saat Los Angeles (LA) melawan kebakaran hutan yang melanda wilayah tersebut, media sosial riuh dengan pembakaran yang dilakukan Israel di Gaza.

    Netizen menyoroti kesamaan antara nasib warga LA yang terdampak kebakaran dan kondisi tragis warga Palestina yang menderita akibat serangan udara Israel di Gaza.

    Kebakaran Palisades bahkan dikategorikan sebagai yang paling merusak dalam sejarah LA.

    Di tengah bencana kebakaran tersebut, banyak warga Amerika yang menggunakan media sosial untuk mengungkapkan kesedihan dan ketakutan mereka.

    Beberapa dari mereka juga menyoroti pemotongan anggaran untuk Departemen Pemadam Kebakaran LA sebesar hampir 18 juta dolar AS.

    Di waktu yang hampir bersamaan, Gedung Putih baru saja mengumumkan rencana penjualan senjata senilai 8 miliar dolar AS ke Israel.

    “Sementara itu, Departemen Pemadam Kebakaran LA mengalami pemotongan anggaran sebesar 17,6 juta dolar AS.”

    “Dan Israel, yang sudah mendapatkan peningkatan anggaran sebesar 23 miliar dolar AS, akan mendapatkan tambahan 8 miliar lagi,” tulis jurnalis Palestina Ahmed Eldin di X, dikutip dari Al Mayadeen.

    Tak hanya itu, banyak pengguna media sosial yang menunjukkan adanya standar ganda dalam reaksi empati terhadap warga yang terdampak kebakaran hutan di LA dibandingkan dengan reaksi dunia internasional terhadap penghancuran Gaza oleh Israel.

    Menurut badan bantuan dan pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, serangan Israel telah menyebabkan setidaknya 1,9 juta warga Palestina mengungsi.

    James Woods, salah satu selebritas yang kehilangan rumahnya akibat kebakaran hutan di LA, diketahui sangat mendukung pemboman Israel di Gaza.

    Mengomentari kehilangan Woods, Imam Omar Suleiman menulis tanggapannya di Instagram.

    “Berdoa agar Tuhan melindungi kehidupan dan harta benda orang-orang tak berdosa di Los Angeles dan sekitarnya,”

    “Namun, saya tidak bisa tidak memperhatikan ini. Orang-orang Gaza terus dibasmi oleh orang-orang kejam di rumah-rumah kekuasaan,” tulis pria dengan lebih dari 3 juta pengikut itu.

    Isu Ketimpangan Sosial

    Selain itu, ada perhatian terhadap ratusan petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan di LA.

    Sebagian besar adalah narapidana penjara yang dibayar kurang dari lima dolar per jam.

    Kritik juga datang dari crazy rich LA yang memilih menggunakan layanan pemadam kebakaran “swasta”.

    Mereka bahkan membayar berapa pun biayanya untuk respons yang lebih cepat.

    “Ketimpangan kekayaan sangat parah di LA,”

    “Ada ribuan orang miskin yang kehilangan segalanya, sebagian besar penyewa yang tidak dapat mengganti apa yang hilang,” tulis salah satu akun media sosial.

    Kebakaran LA vs Serangan Israel di Gaza

    Beberapa pihak juga mengaitkan kebakaran hutan di LA dengan dampak dari serangan Israel di Gaza.

    Sejumlah peneliti mencatat bahwa pemboman besar-besaran di Gaza mengakibatkan kerusakan lingkungan yang signifikan.

    Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa jejak karbon tahunan dari lebih dari 20 negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim dilepaskan hanya dalam dua bulan pertama perang di Gaza.

    “Menjatuhkan ratusan ribu ton bom di Gaza, mengubahnya menjadi kobaran api yang membara, memiliki konsekuensi yang melampaui kutukan moral kita—ada konsekuensi iklim yang akan menimpa kita semua,” tulis aktivis Fatima Mohammed di X.

    Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles

    Dikutip dari Al Jazeera, kebakaran hutan yang melanda Kota Los Angeles, Amerika Serikat, telah menyebabkan sedikitnya 24 orang tewas.

    Menurut Kantor Koroner Daerah Los Angeles, 24 korban tewas termasuk 8 orang yang tewas akibat kebakaran di Palisades di sisi barat kota.

    Sebanyak 16 korban tewas lainnya berasal dari kebakaran Eaton di kaki bukit sebelah timur Los Angeles, kata kantor tersebut.

    Petugas pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api sebelum angin kencang kembali datang yang bisa memperburuk kebakaran.

    Kebakaran hebat di Los Angeles menghancurkan seluruh permukiman dan meratakan rumah-rumah.

    Para pejabat mengatakan bahwa sedikitnya 16 orang masih hilang akibat kebakaran tersebut.

    Lebih dari 100.000 orang terpaksa mengungsi dan 12.000 bangunan rusak atau hancur.

    “LA mengalami malam penuh teror dan kesedihan yang tak terbayangkan,” kata Kepala Pengawas Wilayah Los Angeles, Lindsey Horvath.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Dimakzulkan, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Malah Naik Gaji

    Dimakzulkan, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Malah Naik Gaji

    Seoul

    Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, yang berstatus nonaktif usai dimakzulkan parlemen, akan menerima kenaikan gaji yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Meski sedang diselidiki atas penetapan darurat militer dan akan menghadapi sidang pemakzulan di Mahkamah Konstitusi, Yoon tetap akan naik gaji.

    Langkah Yoon menetapkan darurat militer singkat pada 3 Desember lalu yang menangguhkan pemerintahan sipil dan mengirimkan tentara ke parlemen, telah menjerumuskan Korsel ke dalam krisis politik terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

    Yoon telah dimakzulkan parlemen pada pertengahan Desember lalu dan kini sedang menunggu keputusan akhir Mahkamah Konstitusi, yang dapat memperkuat pemakzulannya atau mengembalikannya ke kekuasaan.

    Secara terpisah, Yoon menghadapi penyelidikan atas tuduhan pemberontakan dengan para penyelidik berupaya menangkapnya untuk diinterogasi.

    Namun di tengah situasi tersebut, seperti dilansir AFP, Senin (13/1/2025), Yoon akan diberi kenaikan gaji meskipun dia masih “bersembunyi” di kediaman kepresidenan dan menggunakan pengawal kepresidenan untuk menolak penangkapan beberapa waktu lalu.

    Kenaikan gaji untuk Yoon itu tertuang dalam tabel gaji pegawai negeri sipil Korsel untuk tahun 2025 dalam dokumen dari Kementerian Manajemen Personalia, yang dilihat oleh AFP pada Senin (13/1) waktu setempat.

    Dokumen itu menunjukkan gaji Yoon akan naik menjadi 262,6 juta Won (setara Rp 2,9 miliar) — naik sebesar tiga persen dibandingkan tahun lalu.

  • Meghan Markle Tunda Perilisan Serial Netflix Terbarunya karena Kebakaran di LA, Pilih Jadi Relawan – Halaman all

    Meghan Markle Tunda Perilisan Serial Netflix Terbarunya karena Kebakaran di LA, Pilih Jadi Relawan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Meghan Markle awalnya berencana merilis serial Netflix terbarunya yang berjudul “With Love, Meghan” pada 15 Januari 2025.

    Namun, ia memutuskan menunda perilisan serial tersebut, untuk membantu warga yang terdampak kebakaran besar di Los Angeles, Amerika Serikat.

    Serial “With Love, Meghan” dijadwalkan tayang perdana pada 4 Maret mendatang.

    “Saya sangat berterima kasih kepada mitra saya di Netflix karena mendukung keputusan untuk menunda peluncuran ini,” ujar Meghan dalam pernyataan yang disampaikan melalui People pada 12 Januari.

    “Saat ini, fokus kami adalah membantu mereka yang terkena dampak kebakaran hutan di negara bagian asal saya, California.”

    Dalam beberapa hari terakhir, Meghan bersama suaminya, Pangeran Harry, mengunjungi Pasadena Convention Center untuk memberikan dukungan kepada para korban.

    Setelah mengundurkan diri sebagai anggota senior keluarga kerajaan, Meghan Markle dan Pangeran Harry menetap di Montecito, California, bersama dua anak mereka, Archie (5) dan Lilibet (3).

    Pasangan tersebut, juga menulis pesan di situs web mereka, sussex.com.

    “Dalam beberapa hari terakhir, kebakaran hutan di California Selatan telah melanda banyak komunitas, menghancurkan keluarga, rumah, sekolah, pusat perawatan medis, dan masih banyak lagi, yang memengaruhi puluhan ribu orang dari berbagai latar belakang. Keadaan darurat telah diumumkan.”

    Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle telah bertemu dengan warga Los Angeles yang terkena dampak kebakaran hutan yang melanda sebagian wilayah California. (Screenshot YouTube Sky News/KCBS)

    Mereka juga memberikan beberapa kontak sumber daya bagi warga yang ingin membantu.

    Harry dan Meghan mendorong para pembaca untuk membuka rumah mereka bagi mereka yang membutuhkan tempat penampungan sementara.

    “Jika teman, orang terkasih, atau hewan peliharaan Anda harus mengungsi, dan Anda memiliki ruang untuk menawarkan tempat berlindung yang aman di rumah Anda, silakan lakukan,” tulis mereka.

    “Mohon pastikan juga untuk memeriksa tetangga yang mungkin lansia atau penyandang disabilitas untuk memastikan apakah mereka memerlukan bantuan dalam proses evakuasi.”

    Selain itu, pasangan ini mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan menyumbang barang-barang penting.

    “Beberapa keluarga dan individu kehilangan segalanya,” ungkap Harry dan Meghan. “Mohon pertimbangkan untuk menyumbangkan pakaian, mainan, serta kebutuhan pokok lainnya.”

    Update Kebakaran Hutan di Los Angeles, California, AS

    Kebakaran hutan yang melanda wilayah Los Angeles telah menewaskan sedikitnya 24 orang dan menghancurkan ribuan bangunan, menurut pejabat setempat pada Minggu (12/1/2025), seperti dilaporkan oleh USA Today.

    Dalam pembaruan yang disampaikan pada Minggu malam, Departemen Pemeriksa Medis Los Angeles mengonfirmasi bahwa total 24 korban telah tewas akibat kebakaran hutan tersebut.

    Kasus-kasus kematian tersebut masih dalam penyelidikan, dengan hanya 10 dari 24 yang telah diidentifikasi sebagai jenazah manusia.

    Upaya pemadaman kobaran api yang mematikan ini terus berlanjut pada Minggu, sementara peringatan angin kencang dikeluarkan untuk beberapa wilayah di California Selatan.

    Pesawat-pesawat pemadam kebakaran menurunkan muatan air dan bahan tahan api di perbukitan yang dilanda Kebakaran Palisades.

    Kebakaran Palisades, yang merupakan salah satu kebakaran terburuk dalam sejarah Los Angeles, telah melahap lebih dari 23.000 hektar, menghancurkan banyak rumah, bisnis, dan bangunan penting.

    Kebakaran Palisades adalah salah satu dari enam kebakaran yang terjadi sejak Selasa (7/1/2025).

    Tiga dari enam kebakaran tersebut, masih aktif pada Minggu.

    Status pengendalian tiga kebakaran aktif yaitu Palisades 13 persen; Eaton 27 persen; dan Hurst 89 persen.

    Sementara tiga kebakaran lainnya — Kenneth, Sunset, dan Sunswept — berhasil dikendalikan.

    (Tribunnews.com)

  • Filipina-China Kembali Memanas di Laut China Selatan

    Filipina-China Kembali Memanas di Laut China Selatan

    Manila

    Situasi kembali memanas antara Filipina dan China terkait sengketa Laut China Selatan yang terus berlanjut. Otoritas Manila melayangkan protes secara resmi kepada Beijing atas kehadiran kapal-kapal penjaga pantai China di perairan dangkal Laut China Selatan yang menjadi sengketa kedua negara.

    Filipina juga menyerukan kepada China untuk segera menghentikan “tindakan eskalasi” di perairan strategis tersebut. Manila menyebut sejumlah kapal penjaga pantai, kapal milisi dan Angkatan Laut Beijing terdeteksi di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.

    Protes yang dilayangkan Filipina itu, seperti dilansir Reuters, Senin (13/1/2025), berkaitan dengan kehadiran dua kapal Penjaga Pantai China pada 5 dan 10 Januari di dalam dan di sekitar Scarborough Shoal yang disengketakan, salah satunya adalah kapal sepanjang 165 meter yang disebut Manila sebagai “monster”.

    Disebutkan oleh Filipina bahwa sebuah helikopter Angkatan Laut China juga dikerahkan di area tersebut.

    “Tindakan eskalasi kapal dan pesawat China ini mengabaikan hukum Filipina dan hukum internasional,” kata Dewan Maritim Nasional Filipina, sebuah kelompok antarlembaga yang bertugas menegakkan kepentingan negara di lautan.

    “China seharusnya mengarahkan kapal-kapalnya untuk berhenti melakukan tindakan ilegal yang melanggar hak kedaulatan Filipina di dalam ZEE,” imbuh Dewan Maritim Nasional Filipina dalam pernyataannya.

    Kedutaan Besar China di Manila belum memberikan komentarnya atas protes yang dilayangkan Filipina. Namun Beijing sebelumnya menegaskan Scarborough Shoal sebagai wilayahnya dan menuduh Filipina melakukan pelanggaran wilayah.

  • Video Semakin Parah akibat Cuaca, Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Bertambah Jadi 24 Orang – Halaman all

    Video Semakin Parah akibat Cuaca, Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Bertambah Jadi 24 Orang – Halaman all

    Petugas pemadam berusaha keras memadamkan kebakaran hutan di area Los Angeles, AS.

    Tayang: Senin, 13 Januari 2025 16:48 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Petugas pemadam berusaha keras memadamkan kebakaran hutan di area Los Angeles, AS.

    Diketahui terkini jumlah korban tewas bertambah menjadi 24 orang hingga Minggu (12/1/2025) waktu setempat.

    Setidaknya 16 orang juga dinyatakan hilang di area terdampak kebakaran, dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat.(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Korsel Ubah Struktur Pembatas Beton di Bandara Usai Tragedi Jeju Air

    Korsel Ubah Struktur Pembatas Beton di Bandara Usai Tragedi Jeju Air

    Seoul

    Otoritas Korea Selatan (Korsel) akan mengubah struktur pembatas beton yang digunakan untuk navigasi di seluruh bandara yang ada di wilayahnya. Langkah ini diambil menyusul tragedi Jeju Air yang mendarat darurat dan terbakar usai menabrak pembatas beton di Bandara Muan hingga menewaskan 179 orang.

    Dalam insiden pada 29 Desember lalu, sebuah pesawat jenis Boeing 737-800 yang mengudara dari Thailand menuju Muan, Korsel, terpaksa mendarat darurat tanpa roda (belly-landed) dan meledak menjadi bola api setelah menabrak pembatas beton yang ada di ujung landasan bandara.

    Pesawat membawa 181 penumpang dan awak ketika kecelakaan itu terjadi. Kecelakaan maut tercatat sebagai bencana penerbangan terburuk yang pernah terjadi di wilayah Korsel.

    “Perbaikan dianggap perlu termasuk localiser dan fondasinya untuk total sembilan fasilitas di tujuh bandara, termasuk Bandara Muan,” demikian pernyataan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (13/1/2025).

    Perbaikan atau perubahan juga berlaku untuk bandara-bandara internasional di kota Jeju dan Gimhae.

    Para penyelidik Korsel, bersama dengan penyelidik Amerika Serikat (AS), masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

    Perhatian publik terfokus pada beberapa dugaan penyebab, namun muncul pertanyaan besar soal mengapa ada pembatas beton di ujung landasan, yang disebut sebagai localiser dan digunakan untuk membantu pesawat menavigasi pendaratannnya.

    Lihat Video: 8 Investigator AS Ikut Selidiki Penyebab Kecelakaan Jeju Air

  • Kurang Pengetahuan Soal Peperangan Modern, 300 Tentara Korea Utara Dilaporkan Tewas di Kursk, Rusia – Halaman all

    Kurang Pengetahuan Soal Peperangan Modern, 300 Tentara Korea Utara Dilaporkan Tewas di Kursk, Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya 300 tentara Korea Utara tewas dan 2.700 lainnya terluka dalam pertempuran di Kursk, Rusia, menurut klaim Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan pada 13 Januari 2025, seperti dilaporkan oleh kantor berita Yonhap.

    NIS mengaitkan tingginya korban jiwa dengan kurangnya pemahaman para prajurit Korea Utara tentang peperangan modern, termasuk upaya sia-sia mereka untuk menembak jatuh pesawat nirawak.

    Pasukan Korea Utara dikerahkan ke wilayah Kursk pada musim gugur lalu untuk mendukung pasukan Rusia dalam menghadapi serangan Ukraina.

    Pasukan Ukraina terus melancarkan pertempuran di wilayah tersebut.

    Pernyataan NIS sejalan dengan klaim Presiden Volodymyr Zelensky pada 9 Januari, yang menyebutkan bahwa pasukan Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia telah menderita 4.000 korban, baik tewas maupun terluka.

    NIS melaporkan bahwa Korea Utara diduga memaksa tentaranya untuk mengakhiri hidup mereka sendiri guna menghindari penangkapan oleh pasukan Ukraina.

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengonfirmasi pada 27 Desember bahwa beberapa tentara Korea Utara memang mengakhiri hidup karena takut keluarga mereka akan menerima pembalasannya jika mereka ditangkap.

    Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin (kiri) duduk bersama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (kanan) ketika menghadiri pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG) di Pangkalan Udara Ramstein Jerman pada Jumat (6/9/2024). (Layanan Pers Kepresidenan Ukraina)

    Pada 11 Januari, Zelensky mengumumkan penangkapan dua tentara Korea Utara di Kursk.

    Kedua tawanan perang (POW) tersebut kini berada dalam tahanan Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan menerima perawatan medis.

    NIS menyebut bahwa tawanan perang tersebut adalah anggota Biro Umum Pengintaian, badan intelijen militer Korea Utara.

    Zelensky juga membagikan rekaman video yang menunjukkan interogasi tawanan perang oleh SBU dengan bantuan penerjemah berbahasa Korea.

    Dalam video tersebut, salah satu tentara menyatakan keinginannya untuk kembali ke Korea Utara, sementara yang lain mengatakan ingin tetap tinggal di Ukraina.

    Ukraina: Tentara Korea Utara Tidak Tahu Drone Itu Berbahaya dan Mereka Bisa Jadi Sasaran Empuk

    Menurut laporan The Washington Post pada Desember tahun lalu, para pejabat dan tentara Ukraina mengatakan bahwa pasukan Korea Utara sering terbunuh oleh drone atau pesawat tak berawak yang tampaknya tidak mereka anggap berbahaya atau mematikan.

    Laporan tersebut, menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan mengenai pasukan yang dikirim oleh Kim Jong Un untuk mendukung invasi Rusia.

    Efektivitas drone merupakan ciri khas perang di Ukraina.

    Tentara berpengalaman di sana telah menjelaskan kepada Business Insider tentang ketakutan jika ada drone yang terbang di atas mereka.

    Namun, pasukan Korea Utara terbilang masih baru dalam perang ini.

    Tiga tentara Ukraina yang bertempur di wilayah Kursk, Rusia, mengatakan kepada The Washington Post bahwa rombongan pasukan Korea Utara bergerak maju ke posisi Ukraina yang dipenuhi drone dan pertahanan lainnya.

    “Kami sangat terkejut; kami belum pernah melihat yang seperti ini — 40 hingga 50 orang berlarian melintasi lapangan,” kata seorang komandan pesawat tanpa awak Ukraina kepada Post.

    “Drone FPV, artileri, dan senjata lainnya menyerang mereka karena mereka bergerak di lapangan terbuka,” katanya. 

    “Anda bisa bayangkan akibatnya.”

    Tangkap layar memperlihatkan pasukan Korea Utara berlindung di balik pepohonan di wilayah Kursk, Rusia (Telegram Zelenskiy / Official)

    Operator pesawat nirawak lainnya, Artem, mengatakan kepada media tersebut bahwa alih-alih lari dari pesawat nirawak, pasukan Korea Utara justru menembaki mereka “tanpa pandang bulu,” sementara yang lain terus bergerak seolah tidak menghiraukan drone-drone itu.

    Banyak yang tewas, katanya.

    Selama operasi drone malam hari, Artem mengatakan, dia mengenali tiga tentara berdasarkan tanda panas mereka pada kamera termal.

    Ia awalnya mengantisipasi hanya bisa menargetkan satu orang, tetapi ketika dua prajurit lainnya tidak bergerak cepat, Artem dan rekan-rekannya menyerang ketiganya.

    Ia menyebut, pengalaman itu aneh.

    “Itu adalah pertama kalinya rasanya seperti memainkan simulator komputer dalam easy mode,” ujar Artem.

    (Tribunnews.com)

  • Iran Punya 1.000 Drone Baru dengan Kemampuan Siluman-Tembus Pertahanan

    Iran Punya 1.000 Drone Baru dengan Kemampuan Siluman-Tembus Pertahanan

    Teheran

    Iran menerima sekitar 1.000 drone strategis baru yang dikirimkan kepada tentara-tentaranya di berbagai lokasi. Drone baru ini tiba saat Teheran bersiap menghadapi lebih banyak perselisihan dengan musuh bebuyutannya, Israel dan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Donald Trump.

    Laporan kantor berita Tasnim, seperti dilansir Reuters dan Press TV, Senin (13/1/2025), menyebut drone-drone baru itu telah dikirimkan ke berbagai lokasi pasukan militer di seluruh wilayah Iran. Pengiriman itu dilakukan pada Senin (13/1) waktu setempat.

    Drone baru itu diserahkan kepada Organisasi Tempur Militer Iran di berbagai lokasi pada saat bersamaan, dengan Wakil Kepala Koordinasi Militer, Laksamana Muda Habibollah Sayyari kemudian mengumumkannya ke publik.

    Pengiriman drone baru itu dilakukan atas perintah Panglima Angkatan Darat Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, dan diawasi oleh Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh dan Panglima Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Iran.

    Diklaim oleh Tasnim dalam laporannya bahwa drone baru itu memiliki kemampuan siluman dan antibenteng level tinggi, atau mampu menembus pertahanan musuh.

    “Fitur unik drone tersebut, termasuk jangkauan lebih dari 2.000 kilometer, daya destruktif yang tinggi, kemampuan melewati lapisan pertahanan dengan Radar Cross Section yang rendah, dan penerbangan otonom,” sebut Tasnim dalam laporannya.