Jenis Media: Internasional

  • Beraksi Dini Hari, Israel Ledakkan Rumah-Rumah di Lebanon Selatan: 520 Kali Langgar Gencatan Senjata – Halaman all

    Beraksi Dini Hari, Israel Ledakkan Rumah-Rumah di Lebanon Selatan: 520 Kali Langgar Gencatan Senjata – Halaman all

    Beraksi Dini Hari, Israel Ledakkan Rumah-Rumah di Lebanon Selatan: 520 Kali Langgar Gencatan Senjata

    TRIBUNNEWS.COM – Media Lebanon, Rabu (15/1/2025) melaporkan pembongkaran rumah dengan cara diledakkan oleh tentara Israel di Lebanon selatan.

    Aksi Israel, berdalih mencari infrastruktur dan persenjataan Hizbullah ini merupakan aksi lanjutan dari pelanggar perjanjian gencatan senjata antara kedua negara.

    Kantor berita Lebanon, NNA mengatakan kalau tentara Israel meledakkan beberapa rumah dan menghancurkan jalan setelah tengah malam di kota Aita al-Shaab , Hanine, dan Maroun al-Ras.

    Pasukan tentara Israel juga melakukan ledakan di kota Markaba, kata kantor berita tersebut, tanpa memberikan rincian tentang sifat ledakan tersebut.

    Ratusan Pelanggaran Gencatan Senjata

    Lebanon dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata pada 27 November untuk mengakhiri pertempuran lebih dari 14 bulan antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah sejak dimulainya perang Gaza.

    Namun, pihak berwenang Lebanon telah melaporkan lebih dari 520 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, termasuk kematian 37 orang dan cedera pada 45 orang lainnya.

    Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel diharuskan menarik pasukannya di selatan Garis Biru (perbatasan de facto) secara bertahap, sementara tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.

    Data dari Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan bahwa sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, setidaknya 4.068 orang telah tewas, termasuk wanita, anak-anak, dan pekerja kesehatan, sementara 16.670 lainnya terluka.

    Asap-asap dari peledakan rumah di Lebanon Selatan oleh Pasukan Israel di tengah perjanjian gencatan senjata yang berlangsung dengan Hizbullah.

    IDF Obok-obok Lebanon Selatan

    Seperti dilaporkan, Tentara Israel (IDF) dilaporkan masih menduduki wilayah Lebanon Selatan terlepas dari gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan gerakan Hizbullah.

    Berdalih memiliki kesepakatan dengan Tentara Lebanon, IDF bahkan memperluas aksi militernya di teritorial Lebanon Selatan.

    Dalam manuvernya itu, IDF menyatakan mendapat sejumlah capaian.

    “Brigade Hiram ke-769 IDF menemukan dan menyita sejumlah besar senjata Hizbullah selama operasi di Lebanon Selatan, kata militer IDF pada akhir pekan kemarin, dikutip dari JNS, dikutip Senin (13/1/2025).

    IDF mengaku menemukan peluncur roket, peluru mortir, granat berpeluncur roket, rudal yang diluncurkan dari bahu, dan alat peledak dalam penyisirannya di Lebanon Selatan.

    IDF juga mengklaim menemukan dengan posisi tembak antitank dan senjata tersembunyi.

    “Pasukan juga menemukan fasilitas penyimpanan senjata yang berisi puluhan rudal yang diluncurkan dari bahu, bahan peledak, dan peralatan militer yang lengkap,” kata laporan media Israel tersebut.

    IDF beralasan, terus memperluas wilayah operasinya di Lebanon Selatan sesuai dengan “Kesepahaman antara Israel dan Lebanon sambil mempertahankan ketentuan gencatan senjata,” kata pernyataan itu.

    “Pasukan IDF dikerahkan di seluruh Lebanon Selatan dan akan bertindak melawan segala ancaman terhadap Negara Israel dan warganya,” tambah pernyataan IDF.

    Tentara Lebanon berkendara dalam konvoi di Mansouri, saat mereka menuju Lebanon selatan, menyusul gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang mulai berlaku pada Rabu, 27 November 2024. (tangkap layar/kredit foto: AP/Hussein Malla)

    Tentara Lebanon Mau Lucuti Persenjataan Hizbullah

    Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengumumkan pada hari Jumat bahwa Angkatan Darat Lebanon akan memulai upaya untuk melucuti senjata Hizbullah, dengan fokus pada wilayah selatan Litani.

    Ia menekankan bahwa ini menandai fase baru pengerahan dan kewenangan angkatan darat negara di seluruh Lebanon.

    Pada hari Kamis, parlemen di Beirut memilih panglima militer Lebanon Joseph Aoun sebagai presiden, yang memicu ucapan selamat dari Presiden AS Joe Biden .

    “Presiden Aoun mendapat kepercayaan saya,” kata Biden pada hari Kamis.

    “Saya sangat yakin dia adalah pemimpin yang tepat untuk saat ini.”

    Biden mengatakan bahwa pemilihan Aoun “terjadi hanya enam minggu setelah Amerika Serikat berhasil mengakhiri permusuhan antara Hizbullah dan Israel”.

    Kepala negara baru itu “akan memberikan kepemimpinan penting saat Lebanon dan Israel sepenuhnya melaksanakan penghentian permusuhan dan saat ratusan ribu orang kembali ke rumah mereka dan Lebanon pulih dan membangun kembali”.

    Rakyat Lebanon, lanjutnya, telah menderita selama lebih dari dua tahun akibat perang yang menghancurkan dan krisis keuangan yang berkelanjutan, serta tidak adanya kepemimpinan nasional.

    “Melalui anggota parlemen yang mereka pilih, rakyat Lebanon telah menjalankan hak demokratis mereka untuk memilih masa depan mereka sendiri,” kata Biden. “Mereka telah memilih jalan yang selaras dengan perdamaian, keamanan, kedaulatan, dan rekonstruksi dalam kemitraan dengan masyarakat internasional. Dan Amerika Serikat akan mendukung mereka saat mereka menempuh jalan itu.”

    Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar mengucapkan selamat kepada  Aoun dan menyampaikan harapan “bahwa pilihan ini akan berkontribusi terhadap stabilitas, masa depan yang lebih baik bagi Lebanon dan rakyatnya, serta hubungan bertetangga yang baik.”

    Foto di dalam terowongan yang diklaim oleh Israel sebagai akses bagi unit Radwan Hizbullah di Lebanon selatan. IDF mengunggah sejumlah video dan foto yang memperlihatkan kompleks terowongan bawah tanah, melalui akun juru bicara IDF berbahasa Arab, Avichay Adraee, di media sosial X pada Senin (14/10/2024). (X/@AvichayAdraee)

    Jaringan Terowongan hingga Senjata Hizbullah Terancam

    Senjata, fasilitas militer, dan terowongan milik Hizbullah terancam jatuh ke tangan tentara Lebanon.

    Hal itu berkaitan dengan perjanjian gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.

    Utusan Khusus Amerika Serikat (AS), Amos Hochstein, mengatakan tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan.

    “Pengerahan tentara Lebanon ke Lebanon selatan akan dilakukan dan Israel akan mundur ke Garis Biru ketika masa gencatan senjata berakhir tanggal 27 Januari,” kata Hochstein saat rapat di Lebanon, dikutip dari Maariv yang mengutip Al Awsat, pekan ini.

    “Makna perjanjian ini ialah bahwa satu-satunya entitas yang memiliki senjata di Lebanon adalah negara dan akan melarang partai dan milisi di Lebanon memiliki senjata.”

    Hochstein menegaskan perjanjian itu akan berlaku di seluruh wilayah Lebanon tanpa terkecuali.

    Dia menyebut ambiguitas dalam tafsir klausul perjanjian yang hanya terbatas di area selatan Sungai Litani itu tidak cocok dan bertentangan dengan apa yang tertulis dalam perjanjian.

    Lalu, utusan AS itu menjelaskan bahwa senjata, fasilitas militer, dan terowongan Hizbullah harus dimiliki oleh tentara Lebanon. Dia berujar aset-aset itu sebaiknya dihancurkan.

    Pernyataan Hochstein itu muncul setelah Wakil Ketua Dewan Politik Hizbullah Mahmoud Kamati mengancam akan membatalkan gencatan senjata dengan Israel.

    “Kami memberikan kesempatan 60 hari kepada mekanisme baru dan hukum internasional untuk melindungi Lebanon, kami berjanji untuk sabar selama 60 hari, tetapi hari ke-61 akan sepenuhnya berbeda,” kata Kamati.

    Menurut laporan MTV Lebanon, Hochstein diperkirakan akan menyodorkan usulan besar. Usulan itu adalah memperpanjang gencatan senjata dan penarikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yakni selama 60 hari lagi.

    Usulan itu keluar karena tentara Lebanon tidak bisa mengerahkan 10.000 personel ke Litani selatan.

    Sementara itu, Al Joumhuriya melaporkan sudah ada lebih dari pelanggaran oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak gencatan senjata diberlakukan sekiar sebulan lalu.

    AS Klaim IDF mulai mundur

    Hochstein mengklaim IDF mulai menarik diri dari Lebanon.

    “Militer Israel mulai mundur dari Naqura dan kembali ke Israel hari ini, selatan Garis Biru,” kata Hochstein dikutip dari The Times of Israel. Garis biru adalah garis demarkasi di perbatasan Israel-Lebanon.

    “Penarikan ini akan terus berlanjut hingga semua pasukan Israel keluar dari Lebanon sepenuhnya, dan tentara Lebanon terus dikerahkan ke selatan dan sepanjang Garis Biru.

    Sementara itu, Hizbullah diharuskan menarik mundur para pejuangnya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 km dari perbatasan. Hizbullah juga diminta membongkar semua infrastruktur militer yang masih tersisa di selatan.

    Qassem: Kesabaran Hizbullah mungkin sudah habis

    Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengancam Israel. Dia menyebut kesabaran Hizbullah mungkin sudah habis sebelum masa gencatan berakhir.

    Kesabaran itu tergerus oleh tindakan Israel yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Ketika menjawab kritik mengenai bungkamnya Hizbullah meski Israel melanggar perjanjian, Qassem mengatakan pemimpin Hizbullah adalah satu-satunya pihak yang memutuskan kapan melawan, bagaimana cara melawan, dan senjata yang digunakan.

    “Kesabaran kami mungkin habis dan ketika kami memutuskan bertindak, kalian akan segera melihatnya,” ujar Qassem dikutip dari Anadolu Agency.

    “Kami berkata bahwa kami memberikan kesempatan untuk mencegah pelanggaran oleh Israel, menerapkan perjanjian itu, dan bersikap sabar. Ini tidak berarti bahwa kami akan sabar selama 60 hari, tidak juga berarti kami akan sabar selama kurang dari 60 hari atau lebih.”

    (oln/anews/jns/*)

     

     

  • RedNote Jadi Pilihan Baru Pengguna TikTok, Rajai Puncak Unduhan App Store Apple di AS – Halaman all

    RedNote Jadi Pilihan Baru Pengguna TikTok, Rajai Puncak Unduhan App Store Apple di AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ancaman larangan TikTok yang semakin mendekat menghantui Amerika Serikat (AS).

    Pengguna media sosial di AS mulai beralih ke aplikasi RedNote atau Xiaohongshu.

    RedNote merupakan aplikasi asal Tiongkok yang kini menjadi pilihan utama bagi mereka yang khawatir dengan masa depan TikTok.

    Pada Senin (13/1/2025) kemarin, RedNote merajai puncak unduhan App Store milik Apple di AS.

    Xiaohongshu bahkan mengalahkan aplikasi lain seperti Lemon8, aplikasi saudara TikTok.

    Popularitas RedNote terus meningkat, dengan mempertahankan posisinya bahkan sampai Selasa (14/1/2025) sebagai aplikasi terpopuler.

    Peristiwa ini terjadi tak lain karena pengguna merasa terancam dengan larangan yang akan diberlakukan pada TikTok mulai beralih ke RedNote sebagai alternatif.

    Banyak dari mereka menyebut diri mereka “pengungsi TikTok.”

    Bisa Edit Video dan E-Commerce

    RedNote, yang dikenal dengan nama Xiaohongshu di Tiongkok, menawarkan pengalaman yang mirip dengan TikTok, menggabungkan video berdurasi pendek dengan e-commerce, The Hindustan Times melaporkan.

    Aplikasi ini pun menjadi tempat bagi para pengguna untuk berbagi konten gaya hidup seperti mode, perjalanan, hingga tutorial kecantikan.

    Aplikasi RedNote sendiri sudah berdiri sejak tahun 2013.

    Kini Xiaohongshu melayani sekitar 300 juta pengguna aktif bulanan.

    Mayoritas di antaranya adalah wanita muda yang menggunakan aplikasi ini sebagai sumber rekomendasi produk dan berbagai tips gaya hidup.

    Dengan potensi larangan TikTok yang akan berlaku pada 19 Januari mendatang, pengguna TikTok di AS merasa terdorong untuk menemukan platform baru, Tasmin melaporkan.

    RedNote menjadi pilihan populer di tengah kekhawatiran tersebut.

    Pengguna Baru RedNote Membludak: “Pengungsi TikTok”

    Sementara itu, RedNote menyambut para pengguna baru dengan antusiasme tinggi.

    Tagar “pengungsi TikTok” kini banyak digunakan di platform ini, dengan ribuan unggahan yang berbagi panduan cara menggunakan aplikasi dan belajar bahasa Mandarin.

    Namun, RedNote juga menghadapi tantangan terkait masalah penyensoran.

    Kendala ini menjadi isu besar seperti halnya pada TikTok, terutama terkait dengan kritik terhadap pemerintah Tiongkok.

    Beberapa pengguna juga merasa khawatir mengenai keamanan data dan peran pemerintah dalam pengelolaan aplikasi tersebut.

    Meski demikian, banyak pengguna di AS yang merasa lebih nyaman dengan RedNote, meskipun ada risiko yang mungkin timbul akibat penggunaan aplikasi yang berbasis di Tiongkok ini.

    Alternatif Lain: Lemon8

    Di sisi lain, sebagian pengguna TikTok memilih untuk beralih ke platform lain, seperti Lemon8, yang juga dimiliki oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok, CNN melaporkan.

    Kejelasan mengenai masa depan Lemon8 di pasar AS masih menjadi tanda tanya, terutama jika larangan terhadap TikTok meluas ke seluruh aplikasi yang dimiliki oleh ByteDance.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza Sudah Tercapai, Pengumuman Resmi Ditunda Gegara Netanyahu Curang – Halaman all

    Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza Sudah Tercapai, Pengumuman Resmi Ditunda Gegara Netanyahu Curang – Halaman all

    Perjanjian Gencatan Senjata Sudah Tercapai, Tapi Pengumuman Resmi Ditunda Gegara Netanyahu

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah laporan yang diterima dari ibu kota Qatar, Doha, menunjukkan bahwa perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza telah tercapai, khaberni melaporkan, Rabu (15/1/2025).

    Meski demikian, pengumuman resmi tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza tersebut tertunda.

    Sebuah narasumber utama dalam kelompok pembebasan Palestina, Hamas, mengaitkan penundaan pengumuman resmi “Sampai tercapainya kesepakatan mengenai mekanisme penerapan gencatan tersebut.”

    Pihak Hamas mengatakan kalau Perdana Menteri pemerintah pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu, mencoba mencurangi perjanjian tersebut dan menghalanginya di saat-saat terakhir.

    Manuver itu dilakukan Netanyahu dengan meminta agar tahanan berstatus militer Israel ditambahkan ke dalam daftar 33 tahanan yang akan dibebaskan pada fase pertama. 

    Dari draft pertukaran sandera demi gencatan senjata yang sudah disepakati, disebutkan kalau kategori tahanan yang diklasifikasikan secara khusus, termasuk mereka yang merupakan anggota militer, dijadwalkan akan dibebaskan pada tahap-tahap berikut pertukaran sandera.

    Fase-fase ini menjadi syarat dari pendudukan Israel untuk membebaskan seribu tahanan pada tahap pertama, menurut surat kabar Al-Arabi Al-Jadeed.

    Sumber Hamas, mengungkapkan kalau delegasi perundingan Israel mencoba mempersulit perundingan, dengan mengklaim kalau mereka menginginkan pada tahap pertama pertukaran sandera untuk membebaskan semua kategori tahanan Israel, termasuk warga sipil, personel militer, pria dan wanita.

    Menurut perjanjian tersebut, tahap pertama adalah Hamas membebaskan 33 tahanan Israel, termasuk anak-anak, wanita, tentara wanita, orang tua, dan orang sakit.

    Sumber Hamas tersebut juga mengungkapkan, kategori tentara Israel yang ditangkap berseragam militer pada 7 Oktober 2023, termasuk sejumlah petugas dari Dinas Keamanan Umum, “Shin Bet,” dan petugas dari Unit Intelijen Israel 8200, akan dibebaskan pada tahap berikutnya dalam pertukaran.

    Fase berikut pertukaran sandera juga akan membebaskan mereka yang berkategori sebagai petinggi militer Israel.

    “Draft kesepakatan mencatat bahwa kategori-kategori sandera ini akan ditangani dalam transaksi dalam kunci khusus yang akan disepakati pada saat itu,” kata laporan Khaberni.

    Pasukan Israel (IDF) dari divisi cadangan infanteri menyerbu ke sebuah pemukiman warga Palestina di Jalur Gaza dalam agresi militer yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 silam. (rntv/tangkap layar)

    Jaminan Sepihak Penarikan Pasukan oleh Israel

    Sumber Hamas tersebut juga menunjukkan bahwa di antara mekanisme implementasi yang menghalangi pengumuman resmi kesepakatan perjanjian gencatan senjata tersebut adalah pelanggaran perjanjian penyerahan peta untuk proses penarikan pasukan yang akan menyertai tahapan implementasi oleh Israel (pembebasan tahanan Palestina).

    Sumber tersebut menambahkan, delegasi Israel berusaha untuk membenarkan hal ini dengan mengatakan kalau mereka sendiri yang akan menjamin terjadinya penarikan pasukan (IDF), termasuk tetap berada di lokasi-lokasi penting di Jalur Gaza sampai semua hak perjanjian diselesaikan.

    Jaminan sepihak dari Israel ini yang masih menjadi hambatan.

    Pembukaan Kembali Penyeberangan Rafah

    Dalam konteks yang sama, para pejabat dari Badan Intelijen Umum Mesir mengunjungi perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza, Selasa (14/1/2025).

    Kunjungan itu dilaporkan untuk menyiapkan laporan mengenai status dan persyaratan pembukaan kembali penyeberangan di perbatasan Mesir-Palestina tersebut.

    Dalam assesmentnya, para pejabat tersebut menginspeksi kelengkapan dokumen dan fisik dari perusahaan transportasi “Hala” yang terafiliasi dengan pengusaha Sinai, Ibrahim Al-Arjani.

    Perusahaan ini ditunjuk sebagai penyedia jasa angkutan di perbatasan.

    “Selain perusahaan itu, ada pula perusahaan lain milik Al-Arjani yang terkait dengan penyelenggaraan dan koordinasi proses masuknya bantuan, di untuk melakukan persiapan pada tahap selanjutnya,” kata laporan Khaberni.

    IDF berupaya menguasai setidaknya 4 wilayah besar. Salah satu yang paling menonjol adalah koridor Netzarim. (X/Twitter)

    Hamas Minta Rincian Penarikan Mundur Pasukan Israel

    Sebelumnya kemarin, Selasa, sebuah sumber yang mengetahui perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel mengungkapkan kalau Hamas telah memberikan persetujuannya terhadap rancangan perjanjian tersebut kepada para mediator sejak malam Senin-Selasa.

    “Ketika Hamas menyampaikan tanggapannya, Hamas meminta tanggapan dari Israel melalui mediator untuk memberikan peta dengan rincian yang jelas untuk seluruh wilayah geografis di Jalur Gaza di mana tentara pendudukan akan mundur, dengan menentukan waktu setiap penarikan,” kata laporan itu.

    Sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, menambahkan:

     “Hamas khawatir Israel akan mengakali penarikan bertahap jika mediator tidak memiliki peta yang jelas yang dapat dijadikan acuan jika terjadi pelanggaran oleh Israel.”

    Dampak Suram Bagi Israel

    Peluang besar terciptanya gencatan senjata yang dilakukan lewat proses pertukaran sandera dan tahanan antara gerakan Hamas Palestina dan Israel disambut secara tidak antusias oleh sejumlah entitas Zionis.

    Analis Yossi Yehoshua dalam tulisannya di surat kabar Yedioth Ahronoth, menyatakan, kalau draft perjanjian gencatan senjata di Gaza sejatinya merugikan pihak Israel.

    Kerugian itu khususnya karena dengan begitu, target utama perang yaitu pembubaran Hamas, tidak tercapai.

    Ditambah, penarikan mundur pasukan Israel dari titik-titik simpul di Jalur Gaza, adalah puncak dari kesia-siaan agresi militer darat pasukan Israel yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan dan menelan banyak korban dan biaya.

    “Hal ini tidak membebaskan kita dari menghadapi masa depan suram yang menanti kita di sisi lain, mengingat banyaknya kesenjangan (perbedaan dengan keinginan Israel) dalam perjanjian yang sedang dirancang,” kata Yossi, dikutip dari Khaberni, Selasa (14/1/2025).

    Berikut tulisan Yossi soal peluang gencatan di Gaza:

    Kita tidak perlu menutup-nutupi kenyataan yang ada. Perjanjian yang muncul ini berdampak buruk bagi Israel, namun Israel tidak punya pilihan selain menerimanya.

    Israel mempunyai kewajiban moral terhadap warga negaranya yang ditangkap dan tentara yang dibiarkan tanpa perlindungan.

    Lima belas bulan setelah dimulainya perang, tentara belum mampu membongkar kekuatan militer Hamas, dan kepemimpinan politik belum melakukan upaya untuk mencari alternatif pemerintahan di Gaza.

    Sebuah kesepakatan dicapai di mana kita membayar harga yang tinggi, yang seharusnya dibayar untuk kesepakatan yang komprehensif, dan bukan kesepakatan parsial yang setelah itu alat-alat tekanan yang bertujuan untuk memastikan tahap selanjutnya akan hilang.

    Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Detail Draft Gencatan Senjata

    Berikut draf rancangan perjanjian gencatan senjata di Gaza, menurut apa yang diterbitkan oleh Hebrew Broadcasting Corporation:

    Tahap Pertama (42 hari):

    1. Penghentian sementara operasi militer timbal balik antara kedua pihak, dan penarikan pasukan Israel ke arah timur dan menjauh dari daerah berpenduduk ke daerah sepanjang perbatasan di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk Lembah Gaza (poros Netzarim dan Alun-Alun Kuwait) .

    2. Penghentian sementara aktivitas udara (untuk tujuan militer dan pengintaian) di Jalur Gaza selama 10 jam setiap hari, dan 12 jam pada hari pembebasan korban penculikan dan tahanan.

    3. Pengembalian pengungsi ke daerah tempat tinggalnya, dan penarikan diri dari Lembah Gaza (poros Netzarim dan Alun-Alun Kuwait):

    • A. Pada hari ketujuh (setelah pembebasan 7 tahanan), pasukan Israel mundur sepenuhnya dari Jalan Al-Rashid ke arah timur ke Jalan Salah Al-Din, membongkar seluruh situs dan instalasi militer di daerah ini, dan mengembalikan para pengungsi ke daerah dan tempat tinggal mereka (tanpa membawa senjata selama kepulangan), dengan kebebasan bergerak warga di seluruh wilayah Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan melalui Jalan Al-Rashid, dimulai dari hari pertama, tanpa hambatan.

    • B. Pada hari kedua puluh dua, pasukan Israel mundur dari pusat Jalur Gaza (terutama poros Netzarim dan poros Kuwait Square) di sebelah timur Jalan Salah al-Din ke daerah dekat perbatasan, dan situs serta instalasi militer sepenuhnya dihancurkan dan dibongkar, dan para pengungsi terus kembali ke tempat tinggal mereka (tanpa membawa senjata selama mereka kembali) di Jalur Gaza Utara, dengan kebebasan bergerak bagi penduduk di seluruh wilayah Jalur Gaza.

    • C. Mulai dari hari pertama, bantuan kemanusiaan, bahan bantuan dan bahan bakar dalam jumlah yang cukup dan intensif telah disalurkan (600 truk per hari, termasuk 50 truk bahan bakar, termasuk 300 untuk wilayah utara), termasuk bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pembangkit listrik, perdagangan dan peralatan yang diperlukan untuk menghilangkan puing-puing dan merehabilitasi wilayah yang hancur. 

    Mengoperasikan rumah sakit, pusat kesehatan dan toko roti di seluruh wilayah Jalur Gaza, dan melanjutkannya di seluruh tahap perjanjian.

    4. Pertukaran sandera dan tawanan antara kedua belah pihak:

    A. Pada tahap pertama, Hamas membebaskan 33 tahanan Israel (hidup atau mati), termasuk wanita (warga sipil dan tentara wanita), anak-anak (di bawah usia 19 tahun selain tentara), orang tua (di atas usia 50 tahun), serta orang-orang yang terluka dan warga sipil yang sakit, dengan imbalan sejumlah tahanan di penjara dan pusat penahanan Israel, sesuai dengan ketentuan berikut:

    • Hamas membebaskan semua tahanan Israel yang masih hidup, termasuk perempuan dan anak-anak sipil (di bawah usia 19 tahun, bukan tentara). 

    Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 30 anak-anak dan perempuan untuk setiap tahanan Israel yang dibebaskan, berdasarkan daftar yang diberikan oleh Hamas berdasarkan senioritas dalam tahanan.

    B. Hamas membebaskan semua tentara wanita Israel yang masih hidup.

    Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 50 tahanan dari penjaranya untuk setiap tentara wanita Israel yang dibebaskan.

    5. Penjadwalan pertukaran korban penculikan dan tawanan antara kedua pihak pada tahap pertama:

    • Pada hari pertama perjanjian, Hamas membebaskan tiga sandera Israel (warga sipil).

    • Pada hari ketujuh perjanjian, Hamas kembali membebaskan empat sandera Israel (warga sipil).

    • Setelah itu, Hamas membebaskan lagi tiga sandera Israel setiap tujuh hari, dimulai dari perempuan (warga sipil dan tentara).

    Semua orang yang diculik akan dibebaskan hidup-hidup.

    • Pada minggu keenam, Hamas membebaskan seluruh tahanan sipil yang termasuk dalam fase ini. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan sejumlah tahanan Palestina dari penjara sesuai dengan daftar yang disediakan oleh Hamas.

    • Pada hari ketujuh, Hamas mengirimkan informasi tentang jumlah warga Israel yang diculik dan akan dibebaskan pada tahap ini.

    • Pada minggu keenam (setelah pembebasan Hisham al-Sayyid dan Avra ​​​​Mengistu di antara total 33 penculik Israel setuju untuk dibebaskan pada tahap pertama perjanjian), Israel membebaskan 47 tahanan yang ditangkap kembali setelah kesepakatan.

    •  Jika jumlah korban penculikan Israel yang masih hidup yang dijadwalkan untuk dibebaskan tidak mencapai 33 orang, jumlah tersebut akan ditambah dengan jenazah dari kategori yang sama. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan semua wanita dan anak-anak (di bawah usia 19 tahun) pada minggu keenam ditangkap dari Jalur Gaza setelah 7 Oktober 2023.

    • Proses pertukaran ini terkait dengan sejauh mana kepatuhan terhadap ketentuan perjanjian, termasuk penghentian operasi militer di kedua belah pihak, penarikan pasukan Israel, kembalinya pengungsi, dan masuknya bantuan kemanusiaan.

    • Tahanan Palestina yang dibebaskan tidak akan ditangkap lagi atas tuduhan yang sama seperti sebelumnya, dan Israel tidak akan mengambil inisiatif untuk menangkap kembali tahanan Palestina yang dibebaskan untuk menjalani sisa masa hukumannya.

    • Tahanan Palestina yang akan dibebaskan tidak diharuskan menandatangani dokumen apapun sebagai syarat pembebasan mereka.

    6. Pertukaran korban penculikan dan tahanan pada tahap pertama yang disebutkan di atas tidak akan dianggap sebagai dasar kriteria pertukaran pada tahap kedua.

    7. Selambat-lambatnya pada hari keenam belas, perundingan tidak langsung akan dimulai antara kedua pihak mengenai kesepakatan tentang syarat-syarat pelaksanaan perjanjian tahap kedua ini, termasuk yang berkaitan dengan kriteria pertukaran tawanan antara kedua belah pihak (tentara dan lain-lain).

    Kesepakatan mengenai hal ini harus dicapai sebelum akhir minggu kelima fase ini.

    8. Perserikatan Bangsa-Bangsa, badan-badannya dan organisasi internasional lainnya melanjutkan pekerjaan mereka dalam menyediakan layanan kemanusiaan di seluruh wilayah Jalur Gaza, dan akan terus melakukan hal tersebut sepanjang tahapan perjanjian.

    9. Memulai rehabilitasi infrastruktur (listrik, air, limbah, komunikasi, dan jalan) di seluruh wilayah Jalur Gaza, memperbolehkan penggunaan peralatan pertahanan sipil yang diperlukan, dan menghilangkan puing-puing, dan ini akan berlanjut di semua tahap perjanjian.

    10. Menyediakan perbekalan yang diperlukan untuk membangun tempat penampungan bagi para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal selama perang (setidaknya 60.000 unit rumah sementara – karavan – dan 200.000 tenda).

    11. Setelah pembebasan seluruh tentara Israel, jumlah tentara yang terluka yang akan dipindahkan untuk perawatan medis melalui penyeberangan Rafah akan ditingkatkan, jumlah orang sakit dan terluka yang diizinkan menyeberang akan ditingkatkan, dan pembatasan terhadap pergerakan barang dan perdagangan akan dihilangkan.

    12. Mulai melaksanakan pengaturan dan rencana yang diperlukan untuk membangun kembali rumah, bangunan sipil, dan infrastruktur yang hancur akibat perang dan memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena dampak, di bawah pengawasan sejumlah negara dan organisasi, termasuk Mesir, Qatar, dan PBB .

    13-Semua tindakan dalam fase ini, termasuk penghentian sementara operasi militer di kedua belah pihak, upaya pemberian bantuan dan perlindungan, penarikan pasukan, dll., akan berlanjut selama fase kedua seiring dengan berlanjutnya negosiasi mengenai syarat-syarat fase kedua dan pelaksanaannya.

    Tahap kedua (42 hari):

    14. Pengumuman kembalinya ketenangan berkelanjutan (penghentian permanen operasi militer dan semua aktivitas permusuhan) akan berlaku sebelum dimulainya pertukaran korban penculikan dan tahanan antara kedua pihak – semua pria Israel yang masih hidup (warga sipil dan tentara) – sebagai imbalan atas jumlah tahanan yang disepakati di penjara dan pusat penahanan Israel, Penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza.

    Tahap ketiga (42 hari):

    15. Jenazah dan jenazah akan dipertukarkan antara kedua pihak setelah mereka ditemukan dan diidentifikasi.

    16. Melaksanakan rencana rekonstruksi Jalur Gaza selama jangka waktu 3 sampai 5 tahun, termasuk perumahan, bangunan sipil, dan infrastruktur sipil, dan memberikan kompensasi kepada semua yang terkena dampak, di bawah pengawasan sejumlah negara dan organisasi, termasuk Mesir, Qatar , dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    17. Membuka perlintasan dan memperbolehkan pergerakan orang dan barang.

     

    Penjamin perjanjian:

    Qatar, Mesir, Amerika Serikat

     

     

     

    (oln/khbrn/*)
     

     

     

  • Saudi Waspadai Panas Ekstrem pada Musim Haji 2025

    Saudi Waspadai Panas Ekstrem pada Musim Haji 2025

    Jakarta

    Tewasnya 1.300 orang jemaah selama ibadah haji di Arab Saudi tahun lalu menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memitigasi bahaya suhu panas ekstrem. Perbaikan konsep pengelolaan massa dinilai merupakan langkah pertama yang penting, kata para analis.

    Juni tahun lalu, suhu udara melonjak hingga 51,8 derajat Celsius di kota suci Mekkah, ketika sebanyak 1,8 juta jemaah dari seluruh dunia menjalankan satu dari lima rukun Islam.

    Pejabat Saudi mengatakan, 83 persen dari 1.301 korban jiwa akibat sengatan panas tidak memiliki visa haji resmi. Artinya, mereka tidak dapat mengakses fasilitas haji, seperti tenda ber-AC.

    Tingginya angka korban jiwa adalah contoh dari malapetaka gelombang panas pada tahun 2024, yang menurut Layanan Perubahan Iklim Copernicus adalah tahun terpanas yang pernah tercatat.

    Para diplomat yang membantu warga negaranya dalam krisis tahun lalu mengatakan kepada AFP saat itu bahwa sebagian besar kematian dipicu cuaca panas.

    Meskipun pemerintah di Riyadh belum merinci persiapan untuk ibadah haji tahun ini — yang masih lima bulan lagi — pihak berwenang pastinya ingin menghindari terulangnya tragedi tersebut, kata Abderrezak Bouchama dari Pusat Penelitian Medis Internasional Raja Abdullah di Arab Saudi.

    “Saya kira yang terutama adalah mengurangi risiko masuknya jemaah haji ilegal,” kata Bouchama, yang bekerja sama dengan pemerintah Saudi selama lebih dari tiga dekade untuk mengurangi kematian akibat cuaca panas.

    Langkah mitigasi lain, seperti sensor untuk mendeteksi panas secara dini, adalah proyek jangka panjang yang kemungkinan tidak akan diluncurkan pada bulan Juni ini, imbuh Bouchama.

    Infrastruktur sebagai solusi

    Ibadah Haji berlangsung antara lima hingga enam hari. Sebagian besar ritual berlangsung di luar ruangan. Dalam sejarahnya, musim Haji berulangkali dilanda tragedi, termasuk panik massal tahun 2015 di Mina yang menewaskan 2.300 orang.

    Respons pemerintah di masa lalu “biasanya difokuskan pada peningkatan infrastruktur dan langkah-langkah pengendalian massa”, kata Karim Elgendy, seorang peneliti asosiasi di lembaga pemikir Chatham House.

    “Berdasarkan pola ini, kami memperkirakan untuk musim Haji 2025 pemerintah Saudi akan memperbaiki infrastruktur demi memitigasi suhu panas dan kemungkinan kontrol kapasitas yang lebih ketat.”

    Izin haji dialokasikan ke negara-negara berdasarkan sistem kuota dan didistribusikan kepada individu melalui undian.

    Ketatnya pembagian jatah mendorong banyak jemaah nekat berangkat Haji dengan visa wisata. Mereka berisiko ditangkap dan dideportasi.

    Diperkenalkannya visa pariwisata pada tahun 2019 memudahkan semua orang asing, termasuk jemaah Haji tanpa izin, untuk memasuki Arab Saudi. Penutupan titik masuk menuju Mekkah adalah “sangat sulit”, yang berarti otoritas Saudi harus bersiap menghadapi kedatangan jemaah haji ilegal lagi tahun ini, kata Umer Karim, pakar politik Saudi di Universitas Birmingham.

    Pihak berwenang Saudi “perlu membuat pengaturan tidak hanya untuk nomor terdaftar tetapi juga untuk nomor tambahan”, khususnya fasilitas pendinginan dan kesehatan darurat, katanya.

    Bukan sekedar ruangan berpendingin

    Namun Elgendy menekankan, tingginya angka kematian tahun lalu disebabkan “kondisi lingkungan yang tak pernah terjadi sebelumnya”, bukan karena minimnya infrastruktur pendingin untuk jemaah haji yang tidak terdaftar.

    Selain suhu tinggi, “waktu titik balik matahari musim panas berarti para peziarah menghadapi paparan sinar matahari maksimal selama ritual di luar ruangan,” katanya. Waktu pelaksanaan haji ditentukan oleh kalender lunar Islam dan akan maju sekitar 11 hari dalam kalender Gregorian, yang berarti tahun ini akan kembali jatuh pada musim panas.

    Pihak berwenang telah melakukan tindakan mitigasi panas di tempat-tempat suci jauh sebelum kematian tahun lalu.

    Pendingin ruangan di Masjidil Haram di Mekkah, misalnya, memungkinkan para jemaah untuk menyejukkan diri. Fasilitas serupa dibangun di jalur yang menghubungkan bukit Safa dan Marwa di dalam kompleks masjid.

    Sejak tahun 2023, semua jalur yang digunakan oleh jemaah Haji telah dilapisi bahan pendingin berwarna putih, yang menurut pejabat Saudi dapat mengurangi suhu aspal hingga 20 persen. Para relawan juga mendistribusikan air dan payung serta menawarkan saran kepada para peziarah tentang cara menghindari hipertermia, sementara sistem penyemprotan dan pusat perbelanjaan ber-AC menyediakan bantuan sementara di antara waktu salat.

    “Pendingin udara adalah satu-satunya tindakan efektif untuk melindungi dari panas ekstrem,” kata Bouchama, sambil meminta unit pendingin bergerak untuk disebarkan di antara para peziarah. “Minum air putih membantu rehidrasi, tetapi itu saja tidak cukup. Anda harus menjauh dari tempat yang panas.”

    Meskipun ibadah haji pada akhirnya akan beralih ke musim dingin yang lebih sejuk, sifatnya hanya sementara. Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan oleh jurnal Geophysical Research Letters mencatat, akibat perubahan iklim dan waktu pelaksanaan haji, suhu panas yang dihadapi jemaah haji akan melampaui “ambang batas bahaya ekstrem” dari tahun 2047 hingga 2052, dan tahun 2079 hingga 2086.

    rzn/hp (Agence France-Presse/AFP)

    Lihat juga Video: Menag Lobi Menhaj Saudi Minta Jumlah Pendamping Haji Ditambah

    (ita/ita)

  • Supermarket Coles Berhenti Jual Pisau Dapur Usai Karyawan Ditikam

    Supermarket Coles Berhenti Jual Pisau Dapur Usai Karyawan Ditikam

    Anda sedang membaca Kabar Australia yang dirangkum oleh ABC Indonesia.

    Tiga laporan utama dari Australia kami hadirkan untuk Anda, yang pertama datang dari belahan tenggara benua ini.

    Coles berhenti jual pisau dapur

    Salah satu supermarket raksasa Australia, Coles, mengumumkan akan berhenti menjual pisau dapur setelah salah satu karyawannya diduga ditikam oleh seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di Queensland awal pekan ini.

    Claudia Campomayor Watt yang berusia 63 tahun masih dalam kondisi kritis tetapi stabil di Rumah Sakit Princess Alexandra setelah diserang di Pusat Perbelanjaan Yamanto Central di Ipswich, Queensland.

    Juru bicara Coles mengatakan perusahaan akan menarik produk pisau dapurnya dari supermarket di seluruh Australia.

    “Coles mematuhi semua undang-undang mengenai penjualan pisau dapur, dan penarikan ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian saat kami melakukan peninjauan,” bunyi pernyataannya.

    Inspektur Detektif Kepolisian Queensland Michael Manago mengatakan Watt adalah “perempuan tidak bersalah” yang “melakukan pekerjaan sehari-harinya” ketika dia diduga didekati oleh remaja tersebut, yang menikamnya dengan pisau.

    Remaja tersebut telah didakwa dengan pasal percobaan pembunuhan.

    Baca artikel selengkapnya di sini.

    Aksi mogok ganggu perjalanan KRL Sydney

    Pejabat transportasi memperingatkan adanya penundaan dan pembatalan kereta selama dua hari ke depan di tengah aksi mogok di Sydney.

    Keterlambatan jaringan kereta Sydney diperkirakan akan semakin parah sore hari ini (15/01) dan berlanjut sampai dua hari ke depan karena aksi mogok.

    Pejabat transportasi telah memperingatkan penumpang kemungkinan akan mengalami gangguan layanan lebih lanjut, pembatalan, dan waktu perjalanan yang lebih lama.

    Kepala eksekutif Sydney Trains Matt Longland menyalahkan Serikat Pekerja Listrik yang menolak bekerja pada malam hari.

    Perkembangan soal aksi mogok dan perjalanan KRL Sydney bisa disimak di sini.

    Peringatan virus ensefalitis Jepang

    Departemen kesehatan Victoria dengan ibu kota Melbourne mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap nyamuk, menyusul deteksi terbaru virus ensefalitis Jepang (JEV).

    JEV adalah virus langka yang dapat menyebabkan infeksi serius pada otak atau radang otak.

    Departemen Kesehatan mengatakan virus tersebut teridentifikasi dalam dua perangkap nyamuk di Moira Shire, lokasi di mana penyakit tersebut pertama kali terdeteksi di Victoria musim ini.

    Deteksi serupa juga ditemukan baru-baru ini di New South Wales sebelum kasus virus pertama pada manusia yang dikonfirmasi pada pria Victoria bulan lalu.

    Pria tersebut kini dalam kondisi kritis di rumah sakit di Melbourne.

    Wakil kepala petugas kesehatan Victoria, Christian McGrath, mengatakan kebanyakan orang yang terkena JEV mungkin tidak memiliki gejala, hanya demam ringan dan sakit kepala.

    Namun, ia mengatakan pada kurang dari 1 persen orang, penyakit ini dapat menyebabkan infeksi otak yang parah.

    Baca artikel selengkapnya tentang tentang JEV di Victoria di sini.

  • Presiden Iran Peringatkan Trump Agar Hindari Tindakan yang Picu Perang dengan Teheran – Halaman all

    Presiden Iran Peringatkan Trump Agar Hindari Tindakan yang Picu Perang dengan Teheran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Iran Masoud Pezeshkian memberikan peringatan keras kepada Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump pada hari Selasa (14/1/2025).

    Pezeshkian memperingatkan Trump untuk tidak mengambil risiko perang dengan wilayahnya.

    Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung, Pezeshkian menegaskan bahwa Iran tidak berniat untuk mengembangkan ‘persenjataan nuklir’ dan berharap Trump akan mengutamakan perdamaian, bukan konfrontasi yang bisa memicu konflik.

    “Saya berharap Trump akan membawa perdamaian di kawasan dan dunia, bukan sebaliknya, berkontribusi pada pertumpahan darah atau perang,” kata Pezeshkian, menanggapi ketegangan yang meningkat antara kedua negara, dikutip dari Al-Arabiya.

    Pernyataan tersebut muncul setelah Trump, dalam kampanye kepresidenannya baru-baru ini. 

    Di mana ia mengancam bahwa sekutu AS, Israel, dapat menyerang fasilitas nuklir Iran.

    Ancaman tersebut semakin memanas setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada November 2024 lalu, dikutip dari WION News.

    Katz memperingatkan Iran bahwa situs nuklir negara itu kini ‘lebih rentan dari sebelumnya’ terhadap potensi serangan militer Israel.

    Tak terima dengan tuduhan Israel, Pezeshkian memberikan tanggapan tegas terhadap prospek serangan militer yang didukung oleh Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.

    “Kami akan bereaksi terhadap tindakan apa pun. Kami tidak takut perang, tetapi kami tidak menginginkannya,” ujar Pezeshkian.

    Iran telah lama dibebani tuduhan dari Israel dan Amerika Serikat bahwa negara tersebut berusaha mengembangkan senjata nuklir. 

    Namun, Teheran dengan tegas membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa program nuklir Iran difokuskan untuk tujuan damai, seperti pengembangan energi nuklir.

    Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat setelah pada 2018, di bawah pemerintahan Donald Trump.

    Di mana saat itu Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang membatasi pengembangan nuklir Iran. 

    Perjanjian tersebut berisi tentang perjanjian Iran dan negara-negara besar dunia, termasuk Prancis, Inggris, dan Jerman untuk  mencapai kesepakatan yang meringankan sanksi internasional terhadap Teheran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

    Teheran mematuhi kesepakatan tersebut hingga Washington menarik diri, tetapi kemudian mulai membatalkan komitmennya.

    Pezeshkian menambahkan bahwa meskipun ada klaim yang mengatakan Iran berusaha membuat bom nuklir, pihaknya tidak pernah berniat untuk mengembangkan senjata nuklir.

    “Kami tidak berusaha untuk membuat persenjataan atau persenjataan nuklir,” tegas Pezeshkian.

    Saat ditanya tentang menjalin pembicaraan dengan Trump, Pezeshkian bersikap skeptis.

    Menurutnya, saat ini fokus utama dirinya adalah terhadap komitmen Trump.

    “Masalah yang kita hadapi bukan pada dialog. Masalahnya terletak pada komitmen yang muncul dari pembicaraan dan dialog yang harus kita patuhi,” jelasnya.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Masoud Pezeshkian dan Donald Trump

  • Penangkapan Presiden Korsel Nyaris Berakhir dengan Pertumpahan Darah

    Penangkapan Presiden Korsel Nyaris Berakhir dengan Pertumpahan Darah

    Jakarta

    Yoon Suk Yeol menjadi Presiden Korea Selatan aktif pertama yang ditangkap penegak hukum, Rabu (15/01). Penangkapan ini adalah perkembangan ketegangan terbaru antara penyidik dan personel keamanan pribadi Yoon selama berminggu-minggu.

    Penangkapan Yoon merupakan buntut dari upaya sang presiden dalam menerapkan status darurat militer di Korea Selatan, Desember lalu.

    Keputusan Yoon saat itu memicu kekacauan di Korea Selatan. Parlemen kemudian memakzulkannya. Penegak hukum pun berusaha menjeratnya dengan tuduhan pemberontakan.

    Ketika ditangkap, Yoon secara teknis masih berstatus Presiden Korea Selatan. Alasannya, usulan pemakzulan parlemen masih harus terlebih dulu diuji dan disahkan oleh Mahkamah Konstitusi.

    Dalam proses penangkapan yang berlangsung dalam cuaca dingin di Seoul, para penyidik harus menggunakan tangga dan pemotong kawat agar bisa masuk ke kediaman presiden.

    Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Korea Selatan sebelumnya membentuk barikade untuk menggagalkan penangkapan Yoon.

    Presiden berusia 64 tahun itu akhirnya setuju untuk hadir ke hadapan Kantor Investigasi Korupsi Korea (CIO) Selatan untuk menghindari pertumpahan darah.

    Para penyidik harus menggunakan tangga dan pemotong kawat agar bisa masuk ke kediaman presiden. (Reuters)

    Dalam pesan video berdurasi tiga menit, Yoon menyatakan akan mengikuti proses penyidikan, meski dia membantah telah melakukan perbuatan melawan hukum.

    Yoon secara konsisten menuding bahwa surat perintah penangkapannya tidak sah.

    Yoon berkata, dia menyaksikan bagaimana pihak berwenang “menyerbu” batas keamanan rumahnya dengan peralatan pemadam kebakaran.

    “Saya memutuskan untuk hadir di hadapan CIO, meskipun ini adalah penyelidikan ilegal, untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak menyenangkan,” kata Yoon.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Proses penangkapan Yoon yang berlangsung dini hari melibatkan lebih dari 1.000 penegak hukum. Ini merupakan upaya kedua para penyidik untuk menangkapnya.

    CIO sebelumnya berusaha menangkap Yoon pada 3 Januari lalu.

    Para penyidik memperoleh surat perintah penangkapan setelah Yoon mengabaikan beberapa panggilan untuk datang dan memberi keterangan kepada CIO.

    Aparat penegak hukum di dalam kompleks kediaman Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul, Korea Selatan, pada Rabu, 15 Januari 2025. Penyelidik Korea Selatan tiba di kediaman Yoon pada Rabu pagi dalam upaya kedua mereka untuk menangkap Yoon. (Getty Images)

    Partai Kekuatan Rakyat (Kweon Seong-dong) yang mengusung Yoon mengecam penangkapannya. Mereka menuding langkah penyidik sebagai tindakan ilegal.

    Pemimpin partai Kweon Seong-dong menilai penangkapan itu semestinya tidak terjadi.

    Di sisi lain, pimpinan kelompok oposisi dari Partai Demokrat, Park Chan-dae, menilai penangkapan Yoon menunjukkan bahwa “keadilan di Korea Selatan masih hidup”.

    “Penangkapan ini adalah langkah pertama menuju pemulihan ketertiban konstitusi, demokrasi, dan supremasi hukum,” ujarnya.

    Usai penangkapan Yoon, Korea Selatan saat ini dipimpin sementara oleh Menteri Keuangan, Choi Sang-mok. Dia diangkat ke tampuk kekuasaan setelah penjabat presiden pertama, Han Duck-soo, juga dimakzulkan oleh parlemen mayoritas oposisi.

    AFPSebuah kendaraan yang membawa Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, tiba di kompleks gedung Kantor Investigasi Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) di Gwacheon pada 15 Januari 2025.

    Setelah menjalani pemeriksaan, Yoon diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, Provinsi Gyeonggi, sekitar 5 kilometer dari kantor CIO.

    Namun, jika pengadilan tidak mengeluarkan surat perintah penahanan dalam waktu 48 jam setelah penangkapan Yoon, penyidik harus melepaskannya.

    Penangkapan presiden yang sedang menjabat merupakan hal yang luar biasa bagi politik Korea Selatan. Meski Yoon telah ditangkap, krisis politik negara dinilai banyak pakar masih jauh dari selesai.

    Penangkapan Yoon hanyalah salah satu fase dalam drama politik yang sedang berlangsung.

    Kerumunan orang di luar rumah Yoon, Rabu pagi tadi, memperlihatkan perpecahan mendalam di negara tersebut.

    Kerumunan anti-Yoon bersorak, bertepuk tangan, dan menyanyikan lagu “selamat dan perayaan” saat pengumuman penangkapannya.

    Suasana di sisi lain benar-benar berbeda.

    “Kami sangat kecewa dan marah, supremasi hukum telah dilanggar,” kata seorang pendukung Yoon kepada BBC.

    Kebuntuan ini juga mempertemukan dua cabang kekuasaan eksekutif: aparat penegak hukum, yang dilengkapi surat perintah penangkapan resmi, dan staf keamanan presiden, yang membuat klaim berkewajiban melindungi presiden.

    Sebelum mengumumkan darurat militer, kekuasaan Yoon melemah karena partai oposisi memegang mayoritas di parlemen.

    Yoon belakangan juga menghadapi kontroversi karena istrinya yang menerima hadiah tas Dior.

    (ita/ita)

  • Presiden Iran Tegaskan Tak Pernah Ada Rencana Bunuh Trump

    Presiden Iran Tegaskan Tak Pernah Ada Rencana Bunuh Trump

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tidak pernah berencana membunuh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Penegasan ini membantah klaim-klaim yang sebelumnya dilontarkan Trump dan pemerintahan AS.

    Pada November lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa seorang pria Iran sehubungan dengan dugaan rencana yang diperintahkan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk membunuh Trump. Penegak hukum AS diklaim berhasil menggagalkan dugaan rencana itu sebelum serangan apa pun dilakukan.

    Trump juga mengatakan tahun lalu saat kampanye pilpres AS bahwa Iran mungkin berada di balik upaya-upaya untuk membunuh dirinya.

    Saat ditanya secara terang-terangan dalam wawancara dengan media terkemuka AS, NBC News, seperti dilansir Reuters, Rabu (15/1/2025), soal apakah ada rencana Iran untuk membunuh Trump, Pezeshkian menjawab: “Tidak ada sama sekali.”

    “Kami tidak pernah berupaya melakukan hal ini sejak awal dan kami tidak akan pernah melakukannya,” tegas Pezeshkian dalam wawancara yang disiarkan Selasa (14/1) waktu setempat, atau kurang dari sepekan sebelum Trump dilantik dan kembali ke Gedung Putih.

    Trump yang memenangkan pilpres AS tahun lalu dan akan dilantik pada Senin (20/1) pekan depan, berhasil selamat dari dua percobaan pembunuhan selama kampanye pilpres.

  • Presiden Korea Selatan ditangkap – Drama perseteruan penyidik-paspampres nyaris berakhir dengan pertumpahan darah – Halaman all

    Presiden Korea Selatan ditangkap – Drama perseteruan penyidik-paspampres nyaris berakhir dengan pertumpahan darah – Halaman all

    Yoon Suk Yeol menjadi Presiden Korea Selatan aktif pertama yang ditangkap penegak hukum, Rabu (15/01).

    Penangkapan ini adalah perkembangan ketegangan terbaru antara penyidik dan personel keamanan pribadi Yoon selama berminggu-minggu.

    Penangkapan Yoon merupakan buntut dari upaya sang presiden dalam menerapkan status darurat militer di Korea Selatan, Desember lalu.

    Keputusan Yoon saat itu memicu kekacauan di Korea Selatan. Parlemen kemudian memakzulkannya. Penegak hukum pun berusaha menjeratnya dengan tuduhan pemberontakan.

    Ketika ditangkap, Yoon secara teknis masih berstatus Presiden Korea Selatan. Alasannya, usulan pemakzulan parlemen masih harus terlebih dulu diuji dan disahkan oleh Mahkamah Konstitusi.

    Dalam proses penangkapan yang berlangsung dalam cuaca dingin di Seoul, para penyidik harus menggunakan tangga dan pemotong kawat agar bisa masuk ke kediaman presiden.

    Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Korea Selatan sebelumnya membentuk barikade untuk menggagalkan penangkapan Yoon.

    Presiden berusia 64 tahun itu akhirnya setuju untuk hadir ke hadapan Kantor Investigasi Korupsi Korea (CIO) Selatan untuk menghindari pertumpahan darah.

    Dalam pesan video berdurasi tiga menit, Yoon menyatakan akan mengikuti proses penyidikan, meski dia membantah telah melakukan perbuatan melawan hukum.

    Yoon secara konsisten menuding bahwa surat perintah penangkapannya tidak sah.

    Yoon berkata, dia menyaksikan bagaimana pihak berwenang “menyerbu” batas keamanan rumahnya dengan peralatan pemadam kebakaran.

    “Saya memutuskan untuk hadir di hadapan CIO, meskipun ini adalah penyelidikan ilegal, untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak menyenangkan,” kata Yoon.

    Proses penangkapan Yoon yang berlangsung dini hari melibatkan lebih dari 1.000 penegak hukum. Ini merupakan upaya kedua para penyidik untuk menangkapnya.

    CIO sebelumnya berusaha menangkap Yoon pada 3 Januari lalu.

    Para penyidik memperoleh surat perintah penangkapan setelah Yoon mengabaikan beberapa panggilan untuk datang dan memberi keterangan kepada CIO.

    Partai Kekuatan Rakyat (Kweon Seong-dong) yang mengusung Yoon mengecam penangkapannya. Mereka menuding langkah penyidik sebagai tindakan ilegal.

    Pemimpin partai Kweon Seong-dong menilai penangkapan itu semestinya tidak terjadi.

    Di sisi lain, pimpinan kelompok oposisi dari Partai Demokrat, Park Chan-dae, menilai penangkapan Yoon menunjukkan bahwa “keadilan di Korea Selatan masih hidup”.

    “Penangkapan ini adalah langkah pertama menuju pemulihan ketertiban konstitusi, demokrasi, dan supremasi hukum,” ujarnya.

    Usai penangkapan Yoon, Korea Selatan saat ini dipimpin sementara oleh Menteri Keuangan, Choi Sang-mok. Dia diangkat ke tampuk kekuasaan setelah penjabat presiden pertama, Han Duck-soo, juga dimakzulkan oleh parlemen mayoritas oposisi.

    Setelah menjalani pemeriksaan, Yoon diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, Provinsi Gyeonggi, sekitar 5 kilometer dari kantor CIO.

    Namun, jika pengadilan tidak mengeluarkan surat perintah penahanan dalam waktu 48 jam setelah penangkapan Yoon, penyidik harus melepaskannya.

    Penangkapan presiden yang sedang menjabat merupakan hal yang luar biasa bagi politik Korea Selatan. Meski Yoon telah ditangkap, krisis politik negara dinilai banyak pakar masih jauh dari selesai.

    Penangkapan Yoon hanyalah salah satu fase dalam drama politik yang sedang berlangsung.

    Kerumunan orang di luar rumah Yoon, Rabu pagi tadi, memperlihatkan perpecahan mendalam di negara tersebut.

    Kerumunan anti-Yoon bersorak, bertepuk tangan, dan menyanyikan lagu “selamat dan perayaan” saat pengumuman penangkapannya.

    Suasana di sisi lain benar-benar berbeda.

    “Kami sangat kecewa dan marah, supremasi hukum telah dilanggar,” kata seorang pendukung Yoon kepada BBC.

    Kebuntuan ini juga mempertemukan dua cabang kekuasaan eksekutif: aparat penegak hukum, yang dilengkapi surat perintah penangkapan resmi, dan staf keamanan presiden, yang membuat klaim berkewajiban melindungi presiden.

    Sebelum mengumumkan darurat militer, kekuasaan Yoon melemah karena partai oposisi memegang mayoritas di parlemen.

  • Pesawat Latih Polisi Iran Jatuh, 3 Orang Tewas

    Pesawat Latih Polisi Iran Jatuh, 3 Orang Tewas

    Teheran

    Sebuah pesawat latih yang digunakan Kepolisian Iran terjatuh di wilayah utara negara tersebut. Sedikitnya tiga orang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.

    “Sebuah pesawat latih ringan terjatuh di dekat kota Rasht pada Rabu (15/1) karena malfungsi teknis,” sebut kantor berita IRNA dalam laporannya yang mengutip kepolisian Iran, seperti dilansir AFP, Rabu (15/1/2025).

    “Pilot, kopilot dan teknisi penerbangan menjadi martir,” imbuh IRNA dalam laporannya.

    Iran yang dijatuhi rentetan sanksi Barat ini telah mengalami rentetan kecelakaan udara dalam beberapa tahun terakhir, dengan para pejabat Teheran mengeluhkan kesulitan dalam memperoleh suku cadang untuk menjaga armadanya yang sudah menua tetap mengudara.

    Industri transportasi udara Iran telah dikenai embargo Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1995 silam, yang mencegah maskapai penerbangan setempat membeli pesawat sipil atau suku cadang dan memaksa mereka untuk meng-grounded sebagian armada mereka.

    Rentetan kecelakaan pesawat maupun helikopter melanda Iran beberapa waktu terakhir. Salah satunya terjadi pada Mei tahun lalu yang menewaskan mantan Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan enam orang lainnya, yang semuanya ada di dalam satu helikopter.

    Insiden lainnya melibatkan sebuah jet tempur Iran pada Desember lalu, yang terjatuh di dekat kota Firouzabad, sekitar 770 kilometer sebelah selatan Teheran. Dua pilot militer yang ada di dalam jet tempur itu tewas. Disebutkan bahwa mereka sedang melakukan uji terbang setelah pesawat tersebut dirombak.