Jenis Media: Internasional

  • Pembangunan Pemukiman Ilegal Diperkirakan akan Meningkat Setelah Pelantikan Presiden Donald Trump – Halaman all

    Pembangunan Pemukiman Ilegal Diperkirakan akan Meningkat Setelah Pelantikan Presiden Donald Trump – Halaman all

    Dana Kushner yang Didukung Saudi Tambah Saham di Perusahaan yang Danai Pemukiman Ilegal Tepi Barat

    TRIBUNNEWS.COM- Affinity Partners, firma lindung nilai yang didanai Saudi milik menantu Presiden terpilih Donald Trump, Jared Kushner, menerima persetujuan dari regulator Israel untuk menggandakan sahamnya di Phoenix Financial Ltd., yang mendanai pembangunan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat Palestina yang diduduki.

    Pembangunan pemukiman Yahudi ilegal oleh Israel diperkirakan akan meningkat pesat setelah pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

    Bloomberg melaporkan pada 17 Januari bahwa Affinity dapat membeli tambahan 4,95 persen saham di perusahaan jasa keuangan tersebut dengan harga 37,5 shekel ($10,3) per saham.

    Harga saham Phoenix telah melonjak lebih dari 50 persen menjadi sekitar 58,5 shekel per saham sejak pertengahan Juli, ketika firma Kushner yang berpusat di Miami mengumumkan kesepakatan senilai $128,5 juta untuk membeli 4,95 persen saham awal, Bloomberg mencatat.

    Kushner telah mengemukakan kesepakatan itu sebagai tanda kepercayaan perusahaannya terhadap perekonomian negara yang dilanda perang itu.

    “Berinvestasi di Phoenix pada bulan Juli 2024 adalah keputusan yang berakar pada keyakinan saya terhadap ketahanan Israel dan fundamental bisnis Phoenix,” kata Kushner dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg . “Enam bulan kemudian, peningkatan nilai saham kami, menegaskan kembali keyakinan saya – baik pada kekuatan Israel maupun janji Phoenix yang terus tumbuh.”

    Kushner mendirikan Affinity, yang memiliki investasi lain di Israel, termasuk saham di divisi mobil dan kredit S Shlomo Holdings, dengan pendanaan Saudi sebesar $2 miliar setelah meninggalkan perannya sebagai penasihat senior Gedung Putih selama pemerintahan Trump pertama.

    Kushner menjalin hubungan dekat dengan Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MbS) saat bertugas di Gedung Putih.

    Kushner adalah menantu Presiden terpilih AS Donald Trump dan menjabat sebagai penasihat senior Gedung Putih pada masa jabatan pertamanya. Ia memainkan peran penting dalam Perjanjian Abraham, yang menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab pada tahun 2020. Trump kini diperkirakan akan mencoba melibatkan Arab Saudi dalam perjanjian tersebut.

    Selain menerima dukungan dari Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi, Kushner mengumpulkan tambahan $1,5 miliar dari Otoritas Investasi Qatar dan Lunate yang berpusat di Abu Dhabi, sehingga aset yang dikelolanya menjadi $4,6 miliar.

    Phoenix Financial telah membiayai dan mengasuransikan proyek konstruksi di seluruh pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan Suriah.

    Menurut lembaga pengawas LSM Who Profits, Phoenix memiliki 80 persen saham di pusat perbelanjaan besar di pemukiman ilegal Yerusalem Timur dan saham di berbagai perusahaan yang beroperasi di seluruh pemukiman lainnya.

    Phoenix juga membantu membiayai proyek tenaga angin dan surya di pemukiman ilegal Israel dan menyediakan layanan keuangan kepada dewan pemukiman lokal, termasuk pemukiman Beitar Illit dan Oranit di Tepi Barat.

    Investasi Kushner di Phoenix terjadi beberapa hari sebelum Trump kembali menjabat.

    Para pemimpin pemukim Israel merayakan terpilihnya Trump dan mengantisipasi akan diizinkannya mereka mencaplok Tepi Barat dan memperluas pembangunan pemukiman bagi orang Yahudi Israel di sana.

    Pemerintah Israel juga berupaya memperluas pembangunan pemukiman Yahudi di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.

    Pada bulan Desember, pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan akan menginvestasikan lebih dari $11 juta untuk “mendorong pertumbuhan demografi” di Golan, yang pertama kali diduduki pasukan Israel pada tahun 1967.

    Israel bergerak untuk memperluas pendudukan ilegalnya atas wilayah Suriah di Golan segera setelah pemerintah Suriah, yang dipimpin oleh presiden Bashar al-Assad, digulingkan oleh militan dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS), bekas afiliasi Al-Qaeda, pada tanggal 8 Desember.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Emmanuel Macron Serukan Penarikan Penuh Israel dari Lebanon, Saat Dia Berkunjung ke Beirut – Halaman all

    Emmanuel Macron Serukan Penarikan Penuh Israel dari Lebanon, Saat Dia Berkunjung ke Beirut – Halaman all

    Emmanuel Macron Serukan Penarikan Penuh Israel dari Lebanon Saat Kunjungan ke Beirut

    TRIBUNNEWS.COM- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi ibu kota Lebanon, Beirut, pada 17 Januari dan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat mengenai perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran selama lebih dari setahun antara Israel dan Hizbullah, serta upaya rekonstruksi untuk membangun kembali infrastruktur yang dihancurkan oleh Tel Aviv.

    Itu adalah kunjungan pertama Macron ke negara itu dalam lebih dari empat tahun.

    Presiden Prancis mengatakan Paris akan segera menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang rekonstruksi infrastruktur yang hancur akibat perang Israel.

    “Hasilnya sudah ada… tetapi harus dipercepat dan bertahan lama. Perlu ada penarikan penuh pasukan Israel, dan tentara Lebanon harus memegang monopoli penuh atas senjata apa pun,” kata Macron dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun. 

    Presiden Prancis menambahkan bahwa Paris akan menjadi tuan rumah konferensi “untuk rekonstruksi Lebanon” dalam beberapa minggu mendatang. 

    “Masyarakat internasional harus bersiap untuk memberikan dukungan besar-besaran terhadap pembangunan kembali infrastruktur,” lanjutnya. 

    Aoun sebelumnya menekankan selama pertemuan tertutup dengan Macron “urgensi menstabilkan gencatan senjata di Lebanon selatan dan menghentikan pelanggaran berulang Israel,” serta pemulangan tahanan Lebanon yang ditangkap Israel, rekonstruksi, dan mencapai perdamaian jangka panjang, menurut kantor berita LBCI Lebanon . 

    Presiden Lebanon mengatakan Israel harus menarik pasukannya dalam periode gencatan senjata 60 hari yang ditentukan, yang seharusnya berakhir pada 26 Januari. 

    Surat kabar Lebanon Al-Akhbar melaporkan akhir pekan lalu bahwa Washington telah memberikan jaminan kepada Beirut bahwa Israel akan menarik pasukannya sebelum akhir periode 60 hari, meskipun laporan Israel sebelumnya mengatakan Tel Aviv berencana untuk memperluas kehadirannya. 

    Berdasarkan ketentuan kesepakatan tersebut, pasukan Lebanon telah dikerahkan ke selatan untuk menghancurkan infrastruktur dan keberadaan militer Hizbullah. Pasukan Israel masih berada di Lebanon selatan dan terus melakukan penghancuran massal terhadap rumah dan bangunan. 

    Tel Aviv telah melanggar perjanjian tersebut, yang didasarkan pada Resolusi PBB 1701, lebih dari 1.000 kali sejak mulai berlaku pada 27 November. Pejabat Israel menuduh Hizbullah tidak menarik diri dari wilayah selatan Sungai Litani. 

    Seluruh desa dan kota telah musnah di selatan. Sebagian besar wilayah timur Bekaa dan pinggiran selatan Beirut juga telah porak poranda. 

    Perdana Menteri terpilih Lebanon Nawaf Salam berjanji pada tanggal 14 Januari bahwa rekonstruksi “bukan hanya sekedar janji, tapi sebuah komitmen.”

    Menurut Al-Akhbar , Arab Saudi dan Kuwait telah menawarkan dukungan finansial untuk rekonstruksi di Lebanon dengan syarat mereka memiliki “pengawasan langsung” terhadap pengeluaran. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Tolak Gencatan Senjata, Warga Israel Serbu Desa-desa Palestina, Lemparkan Batu dan Bom Molotov – Halaman all

    Tolak Gencatan Senjata, Warga Israel Serbu Desa-desa Palestina, Lemparkan Batu dan Bom Molotov – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Puluhan warga Israel menyerbu Desa Turmusaya di Tepi Barat karena kecewa dengan gencatan Israel-Hamas.

    Rekaman yang beredar di media sosial memperlihatkan mereka ramai-ramai melemparkan batu dan molotov ke salah satu desa Palestina itu.

    Dikutip dari The Times of Israel, ada sekitar setengah lusin desa di Tepi Barat yang diserang oleh warga Israel dalam semalam.

    Media Palestina menyebut aksi itu merupakan aksi protes menentang kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditolak mentah-mentah oleh kaum sayap kanan Israel.

    Dalam sebuah video yang diunggah hari Senin, (20/1/2025), oleh akun X @IhabHassan milik seorang aktivis HAM, terlihat ada banyak orang yang berjalan mendekati ke pagar.

    Sebagian besar dari mereka mengenakan jaket dan penutup wajah. Mereka melemparkan batu ke sisi bagian dalam pagar tersebut. Setelah itu, mereka tampak meninggalkan tempat kejadian.

    Pemukim Israel serang Kota Sinjil

    Sementara itu, pemukim ilegal Israel dilaporkan menyerang Kota Sinjil, sebuah kota Palestina di utara Ramallah, Tepi Barat, Minggu malam, (19/1/2025).

    Kantor berita Anadolu Agency melaporkan serangan itu seperti ditujukan untuk mengganggu perayaan adanya gencatan senjata Israel-Hamas.

    Saksi mata mengatakan para pemukim Israel membakar empat kendaraan warga Palestina dan melemparkan batu ke empat rumah.

    “Warga kota itu berkumpul untuk memukul mundur pemukim itu tanpa ada campur tangan dari tentara dan tanpa ada laporan korban luka,” kata saksi mata.

    Adapun gencatan senjata di Gaza mulai berlaku hari Minggu kemarin pukul 11.15 waktu setempat.

    Gencatan sempat ditunda beberapa jam karena Israel menuding Hamas menunda memberikan daftar sandera yang akan dibebaskan. Gencatan sedianya dimulai pukul 08.00 waktu setempat.

    Sejumlah pihak di Israel memang menolak mentah-mentah gencatan senjata di Gaza. Salah satunya adalah Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.

    Ben Gvir pernah bersumpah akan mengundurkan diri dari kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika gencatan senjata dilakukan. Dia pun menepati sumpahnya dengan keluar dari kabinet setelah gencatan disetujui kabinet Israel.

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir. (ABIR SULTAN / KOLAM / AFP)

    Pengunjuk rasa di Israel bawa peti mati

    Tempo hari ribuan warga juga Israel turun ke jalan untuk berunjuk rasa menolak gencatan senjata Israel-Hamas.

    Mereka berkumpul di luar kantor Netanyahu pada hari Kamis, (16/1/2025), dan menghalangi lalu lintas di jalan raya terdekat.

    The Guardian menyebut ada sekitar 1.500 orang yang ikut serta dalam demonstrasi. Mereka dibubarkan oleh polisi.

    Banyak di antara mereka yang mengenakan pakaian hitam. Tangan mereka berwarna merah karena cat.

    “Seorang tahanan yang dibebaskan hari ini akan menjadi teroris besoknya,” demikian tulisan yang tercantum dalam plakat pengunjuk rasa.

    “Kalian tak punya perintah untuk menyerah kepada Hamas.”

    Warga Israel membawa peti mati saat berdemonstrasi di luar Kantor Perdana Menteri Israel Netanyahu, Kamis, (1/17/2025). (Yedioth Ahronoth/Alex Kolomoisky)

    Para pengunjuk rasa juga membawa sekitar 40 peti mati yang yang diselimuti bendera Israel.

    Demonstrasi itu diselenggarakan oleh anggota keluarga sandera yang tergabung dalam Forum Tikva. Mereka menginginkan kemenangan total melawan Hamas, bukan perundingan.

    “Kami menolak kesepakatan semacam ini. Saya tidak berunjuk rasa menentang keluarga sandera, tetapi menentang pemerintah. Negara dilarang dijalankan oleh emosi keluarga,” kata Shmuel (27), salah satu demonstran.

    “Keluarga itu punya hak untuk melakukan apa pun yang mereka pikir akan bisa mengembalikan anggota keluarga mereka, tetapi sebagai sebuah negara, kita tidak bisa menempatkan bahaya keamanan di seluruh negara.”

    Dia mengaku sudah menjalani wajib militer selama 400 hari sejak perang di Gaza meletus. Kata dia, pemerintah terancam menyia-nyiakan upaya yang sudah dilakukan tentara Israel. (*)

     

     

  • Media Israel Akui Ketangguhan Hamas: Muncul dari Terowongan, Tak Pernah Kehilangan Kendali – Halaman all

    Media Israel Akui Ketangguhan Hamas: Muncul dari Terowongan, Tak Pernah Kehilangan Kendali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Salah satu media terbesar di Israel mengakui ketangguhan Hamas yang mampu bertempur melawan pasukan Israel selama lebih 15 bulan di Jalur Gaza.

    The Jerusalem Post, nama media itu, mengklaim Hamas tak pernah kehilangan kontrol di tanah Palestina itu.

    “Hamas tampaknya muncul dari terowongan dan puing-puing di Gaza untuk menunjukkan bahwa mereka tidak pernah kehilangan kendali atas sebagian wilayah itu kendati perang sudah berlangsung 15 bulan,” kata media itu.

    Media itu berujar, Hamas menderita karena serangan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Namun, Hamas mampu merekrut anggota baru.

    “Bahkan Hamas menyimpan truk dan van yang siap kembali ke jalanan dan menunjukkan keberadaannya.”

    The Jerusalem Post menyinggung video yang memperlihatkan anggota Hamas melambaikan tangan kepada kerumuman orang dan berparade di atas kendaraan di jalanan.

    Polisi Hamas, yakni salah satu sayap organisasi itu, juga muncul.

    “Mereka (polisi) sudah ada sepanjang perang, tetapi keberadaan mereka belum kelihatan jelas di beberapa area.”

    Pengambilan gambar ini menunjukkan salah satu sandera Israel keluar dari kendaraan untuk diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) selama operasi pertukaran sandera-tahanan di Saraya Square di barat Kota Gaza pada 19 Januari 2025. (AFP)

    Media Palestina seperti Quds telah memperlihatkan foto dan video yang dianggap menggambarkan kemenangan Hamas.

    “Media itu menggambarkan bahwa video itu sedang memperlihatkan ‘faksi-faksi’, bukan hanya Hamas. Media itu juga memperlihatkan warga sipil yang melakukan perayaan di samping orang-orang bersenjata,” kata media Israel itu.

    The Jerusalem Post mengatakan foto dan video itu mungkin dimaksudnya sebagai propaganda. Namun, secara garis besar maksudnya sudah jelas atau bisa dipahami.

    “Hamas telah muncul dari terowongan di Gaza dan puing-puing di beberapa area dan jelas memiliki kontrol. Kelompok itu tak pernah menghilang dan tak pernah dipreteli.”

    Media itu kemudian menyinggung laporan media AS The Washington Post pada Maret 2024, yang menyebut IDF sudah “mempreteli” 20 dari 24 batalion orisinil Hamas.

    “Dipreteli bukan berarti dihancurkan. Hamas muncul kembali dengan cepat. Hamas tampaknya bukan sebuah kelompok yang didera kekalahan sebanyak yang digambarkan, atau kelompok itu mampu mengganti sebagian yang hilang dan mempertajankan komando dan kontrol.”

    Media tersebut mengatakan bangkitnya Hamas bukanlah hal yang mengejutkan. Hamas pernah melakukannya sebelumnya.

    Hamas muncul pada akhir 1980-an, kemudian terus mendapat dukungan pada 1990-an ketika menolak perjanjian Oslo.

    “Setelah Intifada Kedua, Hamas muncul lebih kuat meski kehilangan banyak pemimpinnya karena serangan udara Israel.”

    “Hamas lalu mengambil alih Gaza tahun 2007 setelah memenangkan pemilu. Hamas muncul kembali setelah perang tahun 2009 dan 2014. Konflik dengan Israel pada bulan Mei 2021 kembali menunjukkan sekali lagi bahwa Hamas kerap diremehkan oleh Israel.”

    Pada saat itu tentara Israel disebut telah memecahkan rekor serangan ke terowongan Hamas. Salah satu laporan bahkan mengklaim Israel telah “melumat” jaringan terowongan Hamas.

    Adapun laporan Israel Hayom menyebutkan Israel sudah menghancurkan 100 km terowongan Hamas dan membunuh 25 anggota pentingnya.

    “Pada kenyataannya Hamas muncul tanpa cedera setelah konflik ini,” kata The Jerusalem Post.

    Media itu menyebut Hamas kali ini ingin menggambarkan kemunculannya kembali sebagai suatu kemenangan besar kendati menderita banyak kekalahan.

    Dua brigade Hamas belum disentuh Israel

    Sementara itu, setelah kesepakatan senjata di Gaza diumumkan, Hamas diklaim masih memiliki brigade dan terowongan yang belum disentuh oleh IDF.

    Media terkenal Israel, Yedioth Ahronoth, menyebut masih ada ribuan pejuang Hamas di Gaza meski banyak pemimpinnya telah disingkirkan.

    Dalam kesepakatan gencatan, IDF harus menarik diri dari sejumlah aera penting, termasuk Koridor Netzarim, Koridor Philadelphi, dan koridor di antara Kota Gaza, Jabaliya, Beit Hanoun, dan Beit Lahia.

    Terdapat dua tahap dalam gencatan tersebut. Setelah gencatan sepenuhnya diterapkan, IDF akan berada di buffer zone atau zona penyangga yang berada di dalam wilayah Gaza.

    “Tugas yang belum selesai, yakni menemukan dan menghancurkan terowongan yang mengarah ke pembatas di bawah tanah sepanjang perbatasan, tetapi menjadi tantangan yang tersembunyi dan serius, terutama di Gaza selatan,” kata media itu.

    “Satuan zeni dari Divisi Ke-143 terlibat dalam operasi ini tiap hari, misi yang akan mereka lanjutnya lama setelah kesepakatan itu diterapkan.”

    Hamas disebut masih masih memliki jaringan terowongan puluhan kilometer, terutama di Gaza tengah dan selatan.

    Menurut media itu, terowongan tersebut bisa digunakan untuk memproduksi kembali senjata secara terbatas, menyembunyikan senjata, dan menyembunyikan panglima senior Hamas.

    Media Israel itu mengklaim Hamas kini berada pada titik terendah karena operasi IDF yang tak berkesudahan. Namun, Hamas terus melancarkan serangan gerilya yang menargetkan tentara Israel area-area seperti Jabaliya dan Beit Hanoun.

    Di sisi lain, sudah ada ribuan tentara Israel yang terluka karena melawan Hamas. Lebih dari 400 tentara telah tewas.

    “Secara geografis, Hamas masih memiliki dua brigade di Nuseirat dan Al Bureij di Gaza tengah yang sebagian besar belum tersentuh, mungkin karena adanya sandera di area itu.”

    “Lain daripada itu, organisasi tersebut telah memulihkan sebagian kekuatan militer di Khan Yunis, kota terbesar di Gaza selatan, di sana IDF berlum beroperasi selama lebih dari 6 bulan.”

    (Tribunnews.com/Febri Prasetyo)

  • Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata Gaza Dihormati

    Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata Gaza Dihormati

    Vatican City

    Paus Fransiskus menyerukan agar gencatan senjata yang berlangsung di Jalur Gaza dihormati. Pemimpin umat Katolik sedunia ini juga berterima kasih kepada para mediator yang membantu mewujudkan gencatan senjata tersebut, serta mengharapkan peningkatan bantuan kemanusiaan dan pemulangan semua sandera.

    Seruan Paus Fransiskus ini, seperti dilansir AFP, Senin (20/1/2025), disampaikan tak lama setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai di Jalur Gaza pada Minggu (19/1) waktu setempat.

    “Saya mengucapkan terima kasus kepada semua mediator,” kata Paus Fransiskus di akhir doa Angelus yang diucapkannya pada Minggu (19/1) di Vatikan.

    “Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam hasil penting ini. Saya berharap, sesuai kesepakatan, hal ini (gencatan senjata) segera dihormati oleh pihak-pihak yang terlibat dan agar seluruh sandera pada akhirnya bisa pulang untuk kembali memeluk orang-orang tercinta mereka,” ucapnya.

    “Saya banyak berdoa untuk mereka, dan keluarga mereka. Saya juga berharap bantuan kemanusiaan semakin cepat menjangkau… rakyat Gaza, yang memiliki begitu banyak kebutuhan mendesak,” ujar Paus Fransiskus.

    Dalam pernyataannya, Paus Fransiskus mengharapkan agar perdamaian pada akhir bisa terwujud di kawasan tersebut.

    “Baik Israel dan Palestina membutuhkan tanda-tanda harapan yang jelas. Saya berharap otoritas politik keduanya, dengan bantuan komunitas internasional, dapat mencapai solusi dua negara yang tepat,” cetusnya.

  • Macron Minta Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Kembali Memerintah di Jalur Gaza – Halaman all

    Macron Minta Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Kembali Memerintah di Jalur Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kembalinya pemerintahan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas diperlukan di Jalur Gaza setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    “Kesepakatan ini harus sepenuhnya mencakup Otoritas Palestina dan masa depan Gaza harus diarahkan pada pembentukan negara Palestina,” kata kantor Presiden Prancis yang melaporkan percakapan Macron dan Abbas melalui telepon pada Minggu (19/1/2025).

    Ia juga mengatakan perlunya mencegah kemungkinan serangan terhadap Israel lagi, merujuk pada serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Macron menekankan pentingnya penyaluran bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Jalur Gaza.

    “Saat ini sangat penting untuk segera bekerja guna menanggapi kebutuhan vital mendesak warga Gaza, guna memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar, sesuai dengan kebutuhan penduduk,” tambahnya.

    Pada hari Jumat (17/1/2025), Mahmoud Abbas mengumumkan Otoritas Palestina siap untuk memikul tanggung jawab penuh di Jalur Gaza, yang dijalankan oleh Hamas.

    Sebelumnya, Gerakan perlawanan Palestina (Hamas) yang memenangkan pemilihan legislatif terakhir yang diadakan pada tahun 2006, mengambil alih Jalur Gaza pada tahun 2007 setelah memaksa gerakan Fatah yang dipimpin oleh Abbas untuk meninggalkan Jalur Gaza.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.913 jiwa dan 110.750 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (19/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

    Israel mengklaim ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Vladimir Putin Memuji Perjanjian Kemitraan dengan Masoud Pezeshkian dari Iran – Halaman all

    Vladimir Putin Memuji Perjanjian Kemitraan dengan Masoud Pezeshkian dari Iran – Halaman all

    Vladimir Putin Memuji Perjanjian Kemitraan dengan Masoud Pezeshkian dari Iran

    TRIBUNNEWS.COM- Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Iran, Presiden Masoud Pezeshkian,  menandatangani  perjanjian kerja sama yang luas pada 17 Januari setelah mengadakan pembicaraan di Moskow. 

    Perjanjian ini akan meningkatkan hubungan Rusia-Iran dalam bidang pertahanan, keamanan, perdagangan, pertanian, dan berbagai bidang lainnya.

    Dalam konferensi pers bersama, Putin memuji perjanjian tersebut sebagai “terobosan nyata yang menciptakan kondisi bagi pembangunan yang stabil dan berkelanjutan bagi Rusia, Iran, dan seluruh kawasan.” 

    Putin menyatakan harapan bahwa perjanjian baru itu akan membantu memperluas perdagangan dan bahwa kedua negara berupaya memecahkan masalah teknis untuk memajukan proyek yang bertujuan untuk mengirimkan gas Rusia ke Iran dan membangun koridor transportasi ke pelabuhan Iran.

    Pezeshkian menyebut kesepakatan ini sebagai “babak baru” antara Rusia dan Iran – dua negara yang paling banyak dikenai sanksi. 

    Presiden Rusia dan Iran menegaskan bahwa kesepakatan itu akan meningkatkan kerja sama di beberapa bidang, termasuk politik, keamanan, perdagangan, transportasi, energi, pertanian, teknologi, kontraterorisme, dan pertahanan. 

    Penandatanganan perjanjian tersebut telah meresmikan status kedua negara sebagai mitra strategis dan menetapkan preseden hukum untuk kerja sama jangka panjang. 

    Ketentuan tersebut menetapkan bahwa jika satu pihak diserang, pihak lain tidak dapat memberikan bantuan militer kepada pihak penyerang. Berdasarkan perjanjian tersebut, Rusia dan Iran telah menekankan komitmen untuk mengembangkan kerja sama militer dan teknis mereka sambil sepakat untuk melakukan latihan militer bersama. 

    Moskow dan Teheran sepakat secara resmi untuk tidak bergabung dengan sanksi negara ketiga terhadap satu sama lain, dan telah menjamin bahwa tidak akan ada penggunaan tindakan pemaksaan sepihak. 

    Kesepakatan itu akan melihat mereka bekerja sama dalam masalah pengendalian senjata, pelucutan senjata, dan peningkatan keamanan internasional. 

    Mereka akan bekerja sama untuk melawan disinformasi dan propaganda media terhadap kedua negara, dan akan berupaya meningkatkan metode pembayaran bersama.

    Sistem pembayaran kartu Iran dan Rusia secara resmi dihubungkan pada 11 November sebagai bagian dari upaya untuk menghindari sanksi Barat. Tahun lalu, Iran bergabung dengan kelompok ekonomi berkembang BRICS+, alternatif utama bagi kelompok G7 yang dipimpin Barat. 

    Rusia dan Iran juga telah meningkatkan hubungan militer secara signifikan. 

    Pejabat Iran telah mengonfirmasi bahwa perjanjian yang ditandatangani antara Teheran dan Moskow tidak akan memuat klausul mengenai pertahanan bersama, yang berarti mereka tidak diharuskan untuk saling membantu jika salah satu diserang. 

    Penandatanganan kesepakatan pada hari Jumat bertepatan dengan laporan bahwa kedua negara telah menyetujui rute pipa gas dari Iran ke Rusia, yang akan melewati Azerbaijan.

    “Kami sekarang berada dalam tahap akhir negosiasi – persetujuan harga. Volume telah ditetapkan. Harga selalu menjadi masalah komersial, pencarian kompromi, jadi kelompok kerja telah dibentuk di kedua belah pihak, dan para spesialis tengah mengembangkan pendekatan untuk penetapan harga,” kata Menteri Energi Rusia Sergey Tsivilev, menurut TASS. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Keberhasilan Gencatan Senjata Gaza Tergantung Komitmen Israel

    Keberhasilan Gencatan Senjata Gaza Tergantung Komitmen Israel

    Gaza City

    Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, menyebut keberhasilan pelaksanaan gencatan senjata di Jalur Gaza bergantung pada komitmen Israel. Ditegaskan Brigade al-Qassam bahwa pihaknya akan mematuhi kesepakatan gencatan senjata yang diberlakukan mulai Minggu (19/1) waktu setempat.

    Juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, dalam pernyataan videonya seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (20/1/2025), menyebut setiap kemungkinan pelanggaran oleh Israel akan membahayakan proses berlangsungnya gencatan senjata dan membahayakan nyawa para sandera.

    Ubaida lantas mendesak para mediator untuk memaksa Tel Aviv berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata.

    Hamas, sebut Ubaida, akan mematuhi semua tahapan perjanjian gencatan senjata dan jadwal pertukaran sandera-untuk-tahanan yang telah disepakati.

    “Semuanya bergantung pada komitmen musuh… Pelanggaran dari pihak pendudukan (Israel) akan membahayakan proses tersebut,” ucap Ubaida dalam pernyataan video yang dirilis pada Minggu (19/1) waktu setempat.

    “Kami sangat ingin menyukseskan semua tahapan perjanjian, detailnya dan waktunya untuk melindungi darah rakyat kami dan mencapai tujuan mereka, dan kami mendesak para mediator untuk memaksa musuh mematuhi perjanjian tersebut,” ujarnya.

  • Ledakan Truk Tangki Bensin di Nigeria, 86 Orang Tewas setelah Truk Terbalik dan Meledak – Halaman all

    Ledakan Truk Tangki Bensin di Nigeria, 86 Orang Tewas setelah Truk Terbalik dan Meledak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah truk tangki bensin di Nigeria meledak dan jumlah korban meningkat menjadi 86 orang pada hari Minggu (19/1/2025).

    Ledakan ini, terjadi setelah sebuah truk tangki yang membawa 60.000 liter bensin terbalik di jalan raya di wilayah Suleja, negara bagian Niger, pada Sabtu (18/1/2025), dini hari.

    Menurut Badan Manajemen Darurat Nasional, Hussaini Isah, ledakan itu terjadi setelah beberapa orang mencoba memindahkan bensin dari satu truk tangki ke truk lain menggunakan generator, dikutip dari AP News.

    Pemindahan bahan bakar tersebut memicu ledakan dahsyat.

    Ledakan ini mengakibatkan banyaknya korban jiwa, baik di kalangan mereka yang sedang memindahkan bensin maupun orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian.

    Juru bicara Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) negara bagian Niger, Ibrahim Audu Husseini, mengonfirmasi jumlah korban yang terus meningkat.

    Awalnya, jumlah korban tercatat sebanyak 70 orang.

    Namun pada hari Minggu, jumlah korban meningkat menjadi 86 orang yang meninggal dunia.

    “Jumlah korban tewas terakhir akibat ledakan tanker adalah 86,” kata Ibrahim Audu Husseini, dikutip dari France24.

    Puluhan jenazah ini langsung dikuburkan setelah ditemukan.

    “Kami menguburkan 86 mayat yang terbakar antara pukul 12.00 siang kemarin hingga pukul 02.00 dini hari ini,” katanya.

    Namun, upaya untuk menguburkan puluhan jenazah ini membutuhkan waktu yang lama.

    Hal tersebut, lantaran tidak adanya alat yang memadai.

    “Kami membutuhkan waktu 14 jam untuk menguburkan jenazah-jenazah tersebut karena kami tidak dapat memperoleh ekskavator dan harus meminta penduduk setempat untuk menggali kuburan massal secara manual,” jelasnya.

    Selain korban tewas, setidaknya 52 orang lainnya menderita luka bakar parah akibat ledakan tersebut.

    Keadaan Krisis Ekonomi Memicu Tragedi

    Ledakan ini terjadi di persimpangan Dikko, sebuah jalan utama yang menghubungkan ibu kota federal Abuja dengan kota utara Kaduna. 

    Sekelompok orang bergegas menuju lokasi truk tangki yang terbalik untuk mengambil bahan bakar.

    Di mana harga bahan bakar  telah melonjak tajam karena krisis ekonomi yang melanda Nigeria. 

    Kelangkaan bahan bakar dan tingginya harga bahan bakar semakin memicu warga untuk mencari cara-cara berbahaya demi memperoleh bensin.

    Kecelakaan Fatal yang Sering Terjadi

    Kecelakaan truk tangki bensin seperti ini bukanlah kejadian yang jarang terjadi di Nigeria. 

    Negara dengan populasi terbesar di Afrika ini, memiliki sistem transportasi yang kurang efisien, dengan minimnya sarana kereta api untuk mengangkut kargo. 

    Akibatnya, kecelakaan truk sering terjadi, terutama di jalan-jalan utama.

    Pada tahun 2020, Korps Keselamatan Jalan Raya Federal Nigeria mencatat, 1.531 kecelakaan truk tangki bensin, yang mengakibatkan 535 kematian dan 1.142 cedera.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Nigeria

  • Gencatan Senjata Dimulai, Konvoi Truk Bantuan Kemanusiaan Masuki Gaza

    Gencatan Senjata Dimulai, Konvoi Truk Bantuan Kemanusiaan Masuki Gaza

    Gaza City

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan konvoi truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza pada Minggu (19/1) waktu setempat, setelah gencatan senjata yang telah lama ditunggu-tunggu antara Hamas dan Israel mulai diberlakukan.

    Pejabat PBB Jonathan Whittall, seperti dilansir AFP, Senin (20/1/2025), menuturkan bahwa “truk-truk pasokan pertama mulai masuk” ke Jalur Gaza beberapa menit setelah gencatan senjata dimulai pada Minggu (19/1) pagi waktu setempat.

    “Upaya besar-besaran dilakukan selama beberapa hari terakhir dari mitra-mitra kemanusiaan untuk memuat dan bersiap mendistribusikan gelombang bantuan ke seluruh Gaza,” ucap Whittall yang menjabat kepala interim badan kemanusiaan PBB, OCHA, untuk wilayah Palestina dalam pernyataan via media sosial X.

    Seorang sumber Mesir, yang enggan disebut namanya, mengatakan sebanyak “260 truk bantuan dan 16 truk bahan bakar” bergerak ke perlintasan perbatasan Kerem Shalom, yang dikendalikan Israel dan menghubungkan dengan Gaza, dan perlintasan perbatasan Nitzana yang menghubungkan Mesir dan Israel sebelum memasuki Gaza.

    Mesir bersama Qatar dan Amerika Serikat (AS) merupakan mediator yang mewujudkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pada Sabtu (18/1) bahwa perjanjian gencatan senjata itu mengatur “masuknya 600 truk per hari ke Jalur Gaza, termasuk 50 truk bahan bakar”.