Jenis Media: Internasional

  • Demi ‘Bersihkan’ Gaza, Trump Minta Yordania dan Mesir Terima Banyak Pengungsi Gaza, Israel Girang – Halaman all

    Demi ‘Bersihkan’ Gaza, Trump Minta Yordania dan Mesir Terima Banyak Pengungsi Gaza, Israel Girang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin Yordania, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya menerima lebih banyak pengungsi dari Jalur Gaza.

    Pemindahan pengungsi itu ditujukan untuk “sekadar membersihkan” area yang hancur lebur karena perang dan menciptakan awal yang baru.

    Di sisi lain, Yordania dan Mesir telah menolak usulan semacam itu dan menganggapnya sebagai ancaman. Kedua negara itu menyinggung Israel yang menolak untuk berkomitmen mengizinkan para pengungsi untuk kembali ke Gaza.

    The Times of Israel melaporkan banyak warga Palestina yang takut tidak akan bisa kembali ke Gaza. 

    Meski demikian, sejak perang di Gaza meletus 1,5 tahun lalu, sudah ada lebih dari 100.000 warga Gaza yang berhasil mengungsi ke Mesir.

    Mereka dilaporkan diminta membayar biaya sangat mahal agar bisa masuk wilayah Mesir. Selain itu, kebanyakan dari mereka tidak mendapat bantuan apa pun karena Mesir menolak mengakui mereka sebagai pengungsi.

    Gagasan tentang pemindahan sebagian pengungsi Gaza juga sudah diwacanakan oleh AS di bawah Presiden Joe Biden pada awal perang. Namun, Yordania dan Mesir langsung menolaknya mentah-mentah.

    Akan tetapi, AS yang kini dipimpin Trump kembali menggulirkan wacana pemindahan itu. Saat ini ada lebih dari 2 juta warga Palestina di Gaza.

    Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut. (Quds News Network)

    Saat diwawancarai wartawan di dalam pesawat Air Force One, Trump menyebut Gaza sebagai “lokasi pembongkaran”.

    Dia mengaku sudah berbicara kepada Raja Yordania Abdullah II perihal masalah itu. Lalu, dia mengatakan akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sissi pada hari Minggu.

    Trump menceritakan sedikit percakapannya dengan Abdullah.

    “Saya akan senang jika Anda menerima lebih banyak [pengungsi] karena saya melihat seluruh wilayah Gaza saat ini, dan Gaza berantakan, Gaza benar-benar berantakan,” kata Trump kepada Abdullah.

    Ketika ditanya apakah pemindahan itu solusi sementara atau jangka panjang, Trump berkata, “Bisa keduanya.”

    “Kalian berbicara tentang mungkin sekitar 1,5 juta orang, dan kita sekadar membersihkan semua itu. Kalian tahu, selama berabad-abad ada banyak sekali, banyak, konflik di tempat itu. Dan saya tidak tahu, sesuatu harus terjadi.”

    “Secara harfiah, Gaza kini lokasi pembongkaran. Hampir segalanya dibongkar dan orang-orang di sana sekarat.”

    “Jadi, saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi berbeda, tempat mereka mungkin bisa tinggal damai, berbeda dengan biasanya.”

    Israel senang sekali

    Israel senang mendengar usulan Trump tentang pemindahan warga Gaza ke negara-negara Arab.

    Menteri Keamanan Israel Bezalel Smotrich menganggap usulan itu sangat bagus.

    “Setelah selama 76 tahun mayoritas penduduk Gaza dipaksakan berada di tempat buruk demi menjaga harapan untuk menghancurkan israel, gagasan membantu mereka menemukan tempat baru untuk memulai hidup baru dan lebih baik adalah ide yang sangat bagus,” kata Smotrich.

    Dia mengklaim solusi dua negara yang ditawarkan untuk mengatasi konflik Israel-Palestina hanya membawa pertumpahan darah.

    “Hanya pemikiran yang tidak biasa dan solusi baru yang akan membawa perdamaian dan keamanan.”

    Itamar Ben Gvir, eks Menteri Keamanan Israel, juga menyambut baik usulan itu.

    “Salah satu permintaan kami kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu adalah mendorong emigrasi sukarela. Ketika presiden negara adikuasa terhebat di dunia, Trump, secara pribadi membawa ide itu, pemerintah Israel pantas menerapkannya, dukung emigrasi sekarang!” kata Ben Gvir.

    Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut. (Quds News Network)

    Trump ingin pindahkan warga Gaza ke Indonesia

    Beberapa hari lalu Trump juga dikabarkan berencana memindahkan sebagian warga Palestina di Gaza ke Indonesia.

    Kata seorang pejabat AS, rencana itu disampaikan oleh utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, hari Minggu, (19/1/2025).

    Witkoff mengungkapkan pemindahan itu akan dilakukan ketika proses pembangunan kembali Gaza telah dimulai.

    “Kalian harus melihatnya, kalian harus merasakannya,” kata pejabat itu dikutip dari The Jerusalem Post yang mengutip NBC.

    “Kalian harus sepenuhnya mengetahuinya, siap mencium masalah jika itu terjadi.”

    Witkoff disebut prihatin dengan “konflik sehari-hari” antara Israel dan Hamas yang bisa menunda pembebasan sandera lain. Menurut dia, konflik itu tak bisa dihindari meski gencatan senjata sudah disepakati.

    Pejabat itu berujar Trump dan timnya kini mengupayakan solusi jangka panjang dalam konflik di Gaza.

    “Jika kita tidak membantu warga Gaza, jika kita tidak membuat hidup mereka lebih baik, jika kita tidak memberi mereka harapan, akan ada pemberontakan,” kata pejabat tersebut.

    (*)

  • Singgung Kegagalan, Hamas Janji Menentang Usul Trump soal Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania – Halaman all

    Singgung Kegagalan, Hamas Janji Menentang Usul Trump soal Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota biro politik Hamas, Bassem Naim, mengatakan kelompok militan Palestina akan menentang gagasan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania.

    Pejabat senior Hamas itu menegaskan rakyat Palestina akan menggagalkan usul Donald Trump.

    Pada Sabtu (25/1/2025), Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin melihat Yordania, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya meningkatkan jumlah pengungsi Palestina yang mereka terima dari Jalur Gaza.

    Menurutnya, hal itu mungkin memindahkan cukup banyak penduduk untuk “hanya membersihkan” daerah yang dilanda perang tersebut untuk menciptakan keadaan yang hampir bersih.

    “Seperti halnya mereka telah menggagalkan setiap rencana pemindahan dan Tanah Air alternatif selama beberapa dekade, rakyat kami juga akan menggagalkan proyek-proyek semacam itu,” ujar Bassem Naim, merujuk pada komentar Trump, Minggu (26/1/2025), dilansir Al Arabiya.

    Donald Trump telah membangun karier politiknya dengan bersikap pro-Israel tanpa basa-basi.

    Mengenai visinya yang lebih besar untuk Gaza, Trump mengatakan bahwa ia telah menelepon Raja Abdullah II dari Yordania pada hari sebelumnya dan akan berbicara pada hari Minggu dengan Presiden Abdel Fattah el-Sissi dari Mesir.

    “Saya ingin Mesir menerima orang-orang,” kata Trump, Sabtu, dikutip dari AP News.

    “Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita hanya membersihkan semuanya dan berkata, ‘Anda tahu, ini sudah berakhir’,” jelasnya.

    Trump mengatakan ia memuji Yordania karena telah berhasil menerima pengungsi Palestina dan bahwa ia mengatakan kepada raja, “Saya ingin Anda menerima lebih banyak pengungsi, karena saya sedang melihat seluruh Jalur Gaza sekarang, dan semuanya kacau. Benar-benar kacau.”

    Pengungsian penduduk yang begitu drastis akan secara terbuka bertentangan dengan identitas Palestina dan hubungan yang erat dengan Gaza.

    Namun, Trump mengatakan bagian dunia yang meliputi Gaza telah “memiliki banyak sekali konflik” selama berabad-abad.

    Trump mengatakan pemukiman kembali “bisa bersifat sementara atau jangka panjang.”

    “Sesuatu harus terjadi,” kata Trump.

    “Namun, saat ini tempat itu benar-benar seperti lokasi pembongkaran.”

    “Hampir semuanya dihancurkan, dan orang-orang meninggal di sana,” tambahnya.

    “Jadi, saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab, dan membangun perumahan di lokasi yang berbeda, di mana mereka mungkin bisa hidup dengan damai untuk perubahan,” papar Trump.

    Sementara itu, belum ada komentar langsung dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Trump telah menawarkan pandangan non-tradisional tentang masa depan Gaza di masa lalu.

    Setelah dilantik sebagai Presiden AS, Trump menyarankan bahwa Gaza “harus benar-benar dibangun kembali dengan cara yang berbeda.”

    Ia kemudian menambahkan, “Gaza menarik. Lokasinya fenomenal, di tepi laut. Cuacanya bagus, Anda tahu, semuanya baik-baik saja. Rasanya, ada beberapa hal indah yang bisa dilakukan di sana, tetapi itu sangat menarik.”

    Pasukan Israel (IDF) dalam agresi militer mereka ke jalur Gaza. Per Minggu (19/1/2025), gencatan senjata antara Israel dan Hamas terjadi dalam kerangka pertukaran tahanan dalam tiga fase. (khaberni/tangkap layar)

    Sebagai informasi, Israel telah menarik diri dari beberapa wilayah Gaza sebagai bagian dari gencatan senjata, yang mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025) lalu.

    Tetapi militer telah memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari pasukannya, yang masih beroperasi di zona penyangga di dalam Gaza di sepanjang perbatasan dan di koridor Netzarim.

    Gencatan senjata dicapai awal bulan ini setelah lebih dari setahun negosiasi ditujukan untuk mengakhiri perang 15 bulan yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan membebaskan sejumlah sandera yang masih ditawan di Gaza dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.

    Sekitar 90 sandera masih ditahan di Gaza, dan otoritas Israel meyakini sedikitnya sepertiga, dan hingga setengah dari mereka, tewas dalam serangan awal atau meninggal saat ditawan.

    Tahap pertama gencatan senjata berlangsung hingga awal Maret dan mencakup pembebasan total 33 sandera dan hampir 2.000 tahanan Palestina.

    Tahap kedua — dan yang jauh lebih sulit — belum dinegosiasikan.

    Hamas mengatakan tidak akan membebaskan sandera yang tersisa tanpa mengakhiri perang, sementara Israel mengancam akan melanjutkan serangannya hingga Hamas dihancurkan.

    Militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dalam serangan 7 Oktober, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 orang.

    Lebih dari 100 orang dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada November 2023.

    Pasukan Israel telah menyelamatkan delapan sandera yang masih hidup dan menemukan sisa-sisa puluhan lainnya, setidaknya tiga di antaranya secara keliru dibunuh oleh pasukan Israel.

    Tujuh orang telah dibebaskan sejak gencatan senjata terakhir dimulai.

    Sementara itu, kampanye militer Israel telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, lebih dari separuhnya adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Kementerian tersebut tidak menyebutkan berapa banyak dari mereka yang tewas adalah pejuang.

    Di sisi lain, militer Israel mengatakan telah menewaskan lebih dari 17.000 pejuang, tanpa memberikan bukti.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Hamas Kembali Bebaskan Sandera, Slogan-Slogan Anti-Israel Diperlihatkan di Panggung – Halaman all

    Hamas Kembali Bebaskan Sandera, Slogan-Slogan Anti-Israel Diperlihatkan di Panggung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas kembali membebaskan sejumlah warga Israel yang ditahannya di Jalur Gaza.

    Pembebasan itu dilakukan di Lapangan Palestina, Kota Gaza, hari Sabtu.

    Empat sandera yang dibebaskan bernama Liri Albag (19), Karina Ariev (20), Daniella Gilboa (20), dan Naama Levy (20).

    Keempatnya diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah lalu diserahkan lagi kepada tentara Israel.

    Terdapat seremoni besar saat acara pembebasan. Banyak pejuang Hamas yang berbaris di sekeliling lapangan itu. 

    Mereka mengenakan seragam militer, kain hitam penutup wajah, dan ikatan kepala berwarna hijau.

    Sementara itu, ada banyak warga Palestina yang tampak menaiki puing-puing bangunan dan kendaraan yang hancur guna melihat pembebasan itu. Mereka melambaikan bendera Palestina dan Hamas.

    Dikutip dari Palestine Chronicle, pembatas dibuat agar warga sipil tetap berada di jarak yang aman dari kendaraan Palang Merah.

    Pembebasan itu mendapat sorotan besar. Keempat sandera yang dibebaskan dibawa naik ke atas panggung.

    Dengan didampingi sejumlah pejuang Hamas, para sandera tampak senang sekali. Mereka melambaikan tangan dan memamerkan jempol mereka.

    Jumlah pejuang Hamas yang datang lebih banyak daripada saat pembebasan sebelumnya. Banyak di antara mereka yang datang dengan sepeda motor dan kendaraan lain.

    Seorang wanita Palestina melemparkan bunga di panggung sebagai simbol hubungan tak terputuskan antara rakyat Gaza dan Hamas.

    Panggung itu memiliki backdrop atau latar belakang yang bertuliskan slogan-slogan anti-Israel dan anti-Zionisme.

    Slogan-slogan itu sebagai berikut.

    “PALESTINA – KEMENANGAN RAKYAT TERTINDAS MELAWAN ZIONISME NAZI”

    “Gaza JADI KUBURAN PARA PENJAHAT ZIONIS”

    “PEJUANG PEMBEBASAN PALESTINA AKAN SELALU MENANG”

    Di atas panggung para pejuang Hamas memamerkan senapan Tavor yang diduga dirampas dari tentara Israel.

    Para pejuang Hamas juga menginjak foto-foto para pemimpin Israel di lapangan itu. Foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi salah satunya.

    Lalu, terdapat tulisan dalam bahasa Ibrani yang berbunyi “Zionisme tidak akan pernah menang”

    Sementara itu, sebagai ganti atas pembebasan keempat sandera, Israel membebaskan 200 warga Palestina yang ditahan.

    Abdulla Zaghri, Ketua Klub Tahanan Palestina, menyebutkan lebih dari setengah tahanan yang dibebaskan itu telah dibawa ke Tepi Barat. Ada sejumlah kecil tahanan yang dibawa ke tempat-tempat di Israel.

    Adapun Hamas mengatakan sebanyak 120 dari jumlah tahanan itu pernah dijatuhi vonis hukuman penjara seumur hidup.

    Sebanyak 70 tahanan akan dikirim Mesir. Mereka bakal diasingkan di negara-negara Arab.

    Menurut perjanjian, para tahanan yang dijatuhi hukuman seumur hidup karena kasus pembunuhan dan kasus berat lainnya harus dibuang ke luar negeri.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hamas: Tepi Barat Akan Jadi Medan Tempur Utama Gerakan Palestina Melawan Israel – Halaman all

    Hamas: Tepi Barat Akan Jadi Medan Tempur Utama Gerakan Palestina Melawan Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas mengklaim bahwa Tepi Barat akan menjadi medan tempur utama dalam perjuangan rakyat Palestina melawan Israel.

    Pernyataan ini disampaikan oleh Basem Naim, anggota Politbiro Hamas dan mantan Menteri Kesehatan Gaza, pada hari Sabtu, 25 Januari 2025.

    Naim menegaskan bahwa perlawanan utama akan terjadi di Tepi Barat, bukan di Jalur Gaza.

    Pernyataan ini muncul setelah Israel menyepakati gencatan senjata dengan Hamas di Gaza.

    Naim memperingatkan bahwa Israel berpotensi mengubah Tepi Barat menjadi medan perang utama, terutama setelah meningkatnya operasi militer Israel di wilayah tersebut.

    Israel menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan telah membangun ratusan pemukiman ilegal di sana.

    Naim menekankan bahwa perjuangan Palestina tidak akan berhenti hingga mereka mendapatkan kemerdekaan penuh, termasuk di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Al Quds.

    “Kita tidak bisa berjuang demi memperbaiki kondisi di penjara. Kita ingin melenyapkan penjara itu,” ungkap Naim dikutip dari Press TV.

    Ia juga menyebutkan tiga tujuan utama Israel dalam agresinya: menghancurkan gerakan perlawanan, mengakhiri pemerintahan Hamas di Gaza, dan memindahkan rakyat Palestina ke luar Jalur Gaza.

    “Minggu lalu sudah jelas bahwa Netanyahu telah gagal mencapai ketiga tujuan itu,” katanya.

    Situasi di Kota Jenin

    Sementara itu, kondisi di Kota Jenin, Tepi Barat, semakin memburuk. Banyak warga Palestina di kamp pengungsian Jenin dilaporkan diusir oleh Israel.

    Data dari Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan bahwa sejak serangan Israel pada 21 Januari, 12 orang tewas dan 40 lainnya terluka.

    Menurut laporan, IDF menggunakan taktik serupa dengan yang diterapkan di Gaza, termasuk mengancam warga untuk meninggalkan rumah mereka.

    “Kami meninggalkan area itu untuk pergi ke bundaran Al Awda, dan ada tentara yang membagi kami menjadi kelompok-kelompok,” kata Ahmed Al Hawashin, seorang pengungsi.

    Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa kondisi di kamp pengungsian Jenin sangat buruk, dengan lebih dari 2000 keluarga mengungsi dan kebutuhan mendasar mereka hampir tidak terpenuhi.

    Dengan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat, Hamas dan rakyat Palestina bersiap menghadapi kemungkinan pertempuran yang lebih besar melawan Israel.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Slogan ‘Gaza Jadi Kuburan Penjahat Zionis’, Foto-Foto Pemimpin Israel Diinjak Hamas di Gaza – Halaman all

    Slogan ‘Gaza Jadi Kuburan Penjahat Zionis’, Foto-Foto Pemimpin Israel Diinjak Hamas di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Slogan-slogan anti-Israel bermunculan saat tahap kedua pembebasan warga Israel yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

    Pembebasan itu digelar hari Sabtu pagi, (25/1/2025), di jantung Kota Gaza, tepatnya di Lapangan Palestina.

    Terdapat empat sandera yang dibebaskan: Liri Albag (19), Karina Ariev (20), Daniella Gilboa (20), dan Naama Levy (20). Keempatnya diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah dan kemudian diserahkan kepada tentara Israel.

    Momen pembebasan itu diwarnai dengan seremoni besar. Banyak pejuang Hamas yang berbaris di sekeliling lapangan itu. Mereka mengenakan seragam militer, kain hitam penutup wajah, dan ikatan kepala berwarna hijau.

    Warga Palestina tampak menaiki puing-puing bangunan dan kendaraan yang hancur guna melihat pembebasan itu. Mereka melambaikan bendera Palestina dan Hamas.

    Dikutip dari Palestine Chronicle, pembatas dibuat agar warga sipil tetap berada di jarak yang aman dari kendaraan Palang Merah.

    Pembebasan itu mendapat sorotan besar. Keempat sandera yang dibebaskan dibawa naik ke atas panggung.

    Dengan didampingi sejumlah pejuang Hamas, para sandera tampak senang sekali. Mereka melambaikan tangan dan memamerkan jempol mereka.

    Empat sandera Israel dibebaskan Hamas di Lapangan Palestina, Kota Gaza, Sabtu, (25/1/2025).

    Jumlah pejuang Hamas yang datang lebih banyak daripada saat pembebasan sebelumnya. Banyak di antara mereka yang datang dengan sepeda motor dan kendaraan lain.

    Seorang wanita Palestina melemparkan bunga di panggung sebagai simbol hubungan tak terputuskan antara rakyat Gaza dan Hamas.

    Panggung itu memiliki backdrop atau latar belakang yang bertuliskan slogan-slogan anti-Israel dan anti-Zionisme.

    Slogan-slogan itu sebagai berikut.

    “PALESTINA – KEMENANGAN RAKYAT TERTINDAS MELAWAN ZIONISME NAZI”

    “Gaza JADI KUBURAN PARA PENJAHAT ZIONIS”

    “PEJUANG PEMBEBASAN PALESTINA AKAN SELALU MENANG”

    Di atas panggung para pejuang Hamas memamerkan senapan Tavor yang diduga dirampas dari tentara Israel.

    Para pejuang Hamas juga menginjak foto-foto para pemimpin Israel di lapangan itu. Foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi salah satunya.

    Lalu, terdapat tulisan dalam bahasa Ibrani yang berbunyi “Zionisme tidak akan pernah menang”

    Sementara itu, media Israel Walla menyebut pembebasan itu “mengejutkan” karena para sandera naik ke panggung dan melambaikan tangan kepada kerumunan orang.

    200 warga Palestina dibebaskan

    Sebagai ganti atas pembebasan empat sandera itu, Israel membebaskan 200 warga Palestina dari penjara.

    Dikutip dari NPR, Dinas Penjara Israel menyatakan para tahanan itu dibebaskan secara berkelompok. Ada yang dibebaskan di Tepi dan ada yang dibebaskan di perlintasan Keren Shalom.

    Abdulla Zaghri, Ketua Klub Tahanan Palestina, menyebutkan lebih dari setengah tahanan yang dibebaskan itu telah dibawa ke Tepi Barat. Ada sejumlah kecil tahanan yang dibawa ke tempat-tempat di Israel.

    Adapun Hamas mengatakan sebanyak 120 dari jumlah tahanan itu pernah dijatuhi vonis hukuman penjara seumur hidup.

    Sebanyak 70 tahanan akan dikirim Mesir. Mereka bakal diasingkan di negara-negara Arab.

    Menurut perjanjian, para tahanan yang dijatuhi hukuman seumur hidup karena kasus pembunuhan dan kasus berat lainnya harus dibuang ke luar negeri.

    Salah satu tahanan itu adalah Wael Qasem. Israel menyebut Qasem sebagai anggota Hamas yang terlibat dalam serangkaian bom bunuh diri, termasuk yang di Universitas Ibrani Yerusalem tahun 2002 silam.

    Muhammad Al Tous menjadi tahanan lainnya. Dia menjadi tahanan yang paling lama meringkuk di penjara. Tous ditangkap tahun 1985 dan dijatuhi hukuman seumur hidup karena menyerang Israel.

    Dalam kesepakatan pertukaran tahanan, Israel akan membebaskan sekitar 1.900 warga Palestina. Sebagian dari mereka ditahan tanpa didakwa.

    (*)

  • Warga Palestina Ingin Kembali ke Gaza Utara meski Tinggal di Reruntuhan: Kami Pemilik Sah Tanah Ini – Halaman all

    Warga Palestina Ingin Kembali ke Gaza Utara meski Tinggal di Reruntuhan: Kami Pemilik Sah Tanah Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Palestina yang berkumpul di sepanjang Jalan Al-Rasheed berharap untuk kembali ke Gaza utara.

    Mereka bertekad kembali meskipun daerah itu hancur akibat serangan militer Israel selama 15 bulan terakhir.

    “Kami sudah di sini sejak tadi malam dan kami di sini, bersikeras untuk kembali, bahkan jika kami tinggal di reruntuhan rumah kami,” ucap seorang warga yang berkemah di sepanjang jalan kepada Al Jazeera, Minggu (26/1/2025).

    “Kami teguh karena kami adalah pemilik sah tanah ini,” tegasnya.

    Ia menjelaskan bahwa leluhurnya telah memegang kunci rumah mereka selama tujuh dekade, ketika pendudukan Israel di Palestina dimulai dan 750.000 orang diusir selama “Nakba”, atau bencana.

    Warga Palestina Dilarang Memasuki Wilayah Gaza Utara

    Diberitakan AP News, seorang pria Palestina tewas dan tujuh orang lainnya terluka akibat tembakan Israel pada Sabtu (25/1/2025) malam.

    Hal ini disampaikan pejabat kesehatan setempat pada hari Minggu, saat massa berkumpul dengan harapan dapat kembali ke Jalur Gaza utara di bawah gencatan senjata yang telah berlangsung seminggu, yang bertujuan untuk mengakhiri perang.

    Pria itu ditembak dan dua lainnya terluka pada Sabtu malam, menurut Rumah Sakit Awda, yang menerima korban.

    Lima warga Palestina lainnya, termasuk seorang anak, terluka pada Minggu dini hari dalam penembakan terpisah, kata rumah sakit itu.

    Dalam perkembangan terpisah, Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu mengusulkan agar sebagian besar penduduk Gaza setidaknya dipindahkan sementara ke tempat lain, termasuk di Mesir dan Yordania, untuk “membersihkan” daerah kantong yang dilanda perang itu.

    Mesir, Yordania, dan Palestina sendiri sebelumnya telah menolak skenario semacam itu.

    Berdasarkan gencatan senjata Israel-Hamas, Israel pada hari Sabtu akan mulai mengizinkan warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara dengan berjalan kaki melalui apa yang disebut koridor Netzarim yang membelah wilayah tersebut.

    Namun, Israel menunda langkah tersebut hingga Hamas membebaskan seorang sandera yang menurut Israel seharusnya dibebaskan hari itu.

    Gencatan Senjata di Gaza

    Israel telah menarik diri dari beberapa wilayah Gaza sebagai bagian dari gencatan senjata, yang mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025) lalu.

    Tetapi militer telah memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari pasukannya, yang masih beroperasi di zona penyangga di dalam Gaza di sepanjang perbatasan dan di koridor Netzarim.

    Hamas membebaskan empat tentara wanita muda Israel pada hari Sabtu, dan Israel membebaskan sekitar 200 tahanan Palestina, yang sebagian besar menjalani hukuman seumur hidup setelah dihukum karena serangan mematikan.

    Namun Israel mengatakan sandera lainnya, warga sipil perempuan Arbel Yehoud, seharusnya dibebaskan juga, dan Israel tidak akan membuka koridor Netzarim sampai dia dibebaskan.

    Israel juga menuduh Hamas gagal memberikan perincian tentang kondisi sandera yang akan dibebaskan dalam beberapa minggu mendatang.

    Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, yang menengahi gencatan senjata, bekerja untuk mengatasi perselisihan tersebut.

    Layanan darurat sedang membersihkan jalan-jalan di utara Jalur Gaza. (Quds News Network)

    Gencatan senjata dicapai awal bulan ini setelah lebih dari setahun negosiasi ditujukan untuk mengakhiri perang 15 bulan yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan membebaskan sejumlah sandera yang masih ditawan di Gaza dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.

    Sekitar 90 sandera masih ditahan di Gaza, dan otoritas Israel meyakini sedikitnya sepertiga, dan hingga setengah dari mereka, tewas dalam serangan awal atau meninggal saat ditawan.

    Tahap pertama gencatan senjata berlangsung hingga awal Maret dan mencakup pembebasan total 33 sandera dan hampir 2.000 tahanan Palestina.

    Tahap kedua — dan yang jauh lebih sulit — belum dinegosiasikan.

    Hamas mengatakan tidak akan membebaskan sandera yang tersisa tanpa mengakhiri perang, sementara Israel mengancam akan melanjutkan serangannya hingga Hamas dihancurkan.

    Militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dalam serangan 7 Oktober, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 orang.

    Lebih dari 100 orang dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada November 2023.

    Pasukan Israel telah menyelamatkan delapan sandera yang masih hidup dan menemukan sisa-sisa puluhan lainnya, setidaknya tiga di antaranya secara keliru dibunuh oleh pasukan Israel.

    Tujuh orang telah dibebaskan sejak gencatan senjata terakhir dimulai.

    Sementara itu, kampanye militer Israel telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, lebih dari separuhnya adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Kementerian tersebut tidak menyebutkan berapa banyak dari mereka yang tewas adalah pejuang.

    Di sisi lain, militer Israel mengatakan telah menewaskan lebih dari 17.000 pejuang, tanpa memberikan bukti.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • 5 WNI Ditembak Aparat Malaysia di Selangor: 1 Tewas, Diklaim Melawan saat Korban Lewati Jalur Ilegal – Halaman all

    5 WNI Ditembak Aparat Malaysia di Selangor: 1 Tewas, Diklaim Melawan saat Korban Lewati Jalur Ilegal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lima warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban penembakan aparat Malaysia, Agen Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025).

    Akibat penembakan tersebut, satu WNI tewas dan sisanya mengalami luka-luka.

    Menurut komunikasi antara KBRI Malaysia dan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), penembakan dilakukan karena kelima WNI tersebut diduga hendak keluar dari Malaysia lewat jalur ilegal.

    Tentang penembakan yang dilakukan, APMM mengeklaim tindakan tersebut lantaran WNI melakukan perlawanan saat diamankan.

    “Atas insiden ini, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka,” demikian pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dari Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, Minggu (26/1/2025).

    Sementara itu, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, menuturkan kelima WNI itu merupakan PMI unprosedural.

    Dia pun membeberkan kronologi penembakan. Kelima WNI ditembak pada Jumat dini hari saat APMM tengah melakukan patroli.

    “Di mana saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki 5 orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia Unprosedural,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta Selatan.

    Christina pun mengecam tindakan APMM tersebut karena dinilai berlebihan. Dia mengatakan jika memang kelima WNI tersebut melanggar aturan, cukup ditangkap saja alih-alih ditembak.

    “Sikap kami, Kementerian P2MI mengecam tindakan atau penggunaan kekuatan berlebihan oleh Otoritas Maritim Malaysia,” ujar dia.

    Sementara, menurut Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, KBRI di Malaysia telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka.

    Senada dengan Christina, Judha menduga adanya penggunaan kekuasaan yang berlebihan oleh pihak keamanan Malaysia terkait penembakan terhadap WNI yang menyebabkan satu orang tewas tersebut.

    Lebih lanjut, Judha menegaskan pihaknya bakal terus memonitor terkait perkembangan penanganan kasus ini.

    “KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force,” ujar dia.

    “Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysia dan memberikan bantuan kekonsuleran kepada para WNI,” ucap Judha.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rizki Sandi Saputra)

  • Beda Keterangan Polisi Malaysia dengan P2MI soal WNI Ditembak Mati di Perairan Tanjung Rhu Selangor – Halaman all

    Beda Keterangan Polisi Malaysia dengan P2MI soal WNI Ditembak Mati di Perairan Tanjung Rhu Selangor – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA – Polisi Selangor Malaysia menerima laporan mengenai tiga pria yang diyakini warga negara Indonesia dirawat di rumah sakit Serdang karena luka tembak kemarin.

    “Semua pasien mengalami luka tembak di tubuh dan dalam keadaan sadar,” kata Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan dalam sebuah pernyataan hari ini.

    Media Malaysia Freemalaysiatoday pada Minggu (26/1/2025) menulis lima WNI yang berada di dalam perahu menabrak kapal Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) yang sedang melakukan tugas patroli di Tanjung Rhu dini hari kemarin.

    Dalam insiden tersebut, anggota MMEA melepaskan beberapa tembakan untuk membela diri.

    “Apalagi disebutkan  dua tersangka dari kapal, bersenjata parang, menyerang mereka,” kata Hussein.

    Satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka dalam insiden penembakan tersebut.

    Tiga korban luka dilarikan ke rumah sakit di Serdang.

    Sementara satu lainnya ke Rumah Sakit Klang.

    Sementara itu, Direktur Maritim Selangor Abdul Muhaimin Salleh, dalam pernyataan terpisah, menginformasikan bahwa MMEA menerima informasi dari masyarakat tentang kapal fiber yang terdampar sekitar 0,4 mil laut barat daya Pulau Carey, kemarin.

    “Dua orang yang diduga warga negara Indonesia ditemukan di dalam perahu. Satu orang dipastikan meninggal di tempat kejadian, sementara satu orang lainnya terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Klang untuk menjalani perawatan,” katanya.

    Penjelasan Versi Pemerintah Indonesia

    Sementara itu, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengonfirmasi insiden penembakan terhadap lima WNI yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu.

    Dijelaskan penembakan dilakukan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 WIB.

    Akibat kejadian tersebut, satu PMI meninggal dunia sementara empat lainnya mengalami luka berat.

    “Atas nama Kementerian P2MI, kami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang PMI akibat insiden ini,” kata Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, di Jakarta, Minggu (26/1/2025).

    “Kami juga mendoakan kesembuhan bagi empat PMI lainnya yang saat ini tengah dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia,” lanjutnya.

    Kapal PMI Hanya Melintas?

    Insiden bermula ketika patroli APMM menemukan sebuah kapal yang membawa lima PMI melintas di perairan Tanjung Rhu.

    Petugas kemudian melepaskan tembakan yang mengakibatkan satu PMI tewas di tempat.

    Sementara empat lainnya terluka, dengan salah satu korban dalam kondisi kritis.

    Kementerian P2MI mengecam keras tindakan APMM yang dinilai menggunakan kekuatan berlebihan dalam menangani pekerja migran.

    Christina menegaskan tindakan semacam ini tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.

    “Kami mendesak Pemerintah Malaysia untuk mengusut tuntas peristiwa ini,” ujarnya.

    “Jika terbukti bahwa petugas APMM menggunakan kekuatan berlebihan, maka harus ada tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku,” lanjut Christina.

    Kementerian P2MI memastikan terus berkoordinasi untuk memberikan pendampingan bagi para korban.

    “Kami sedang berupaya memastikan para korban yang terluka mendapatkan perawatan medis yang memadai, termasuk memberikan dukungan kepada keluarga korban, baik dalam bentuk bantuan hukum maupun pemulangan jenazah PMI yang meninggal dunia,” jelasnya.

    Selain itu, P2MI juga bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI dan atase kepolisian di KBRI Kuala Lumpur untuk memperoleh akses kekonsuleran guna menjenguk para korban serta memastikan hak-hak mereka terlindungi.

    Christina menyatakan bahwa Kementerian P2MI akan mendorong dialog dengan Pemerintah Malaysia guna membahas langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

    “Penanganan pekerja migran, termasuk mereka yang berada dalam kondisi nonprosedural, harus dilakukan dengan pendekatan yang manusiawi,” tegasnya.

    Christina memastikan bahwa negara akan selalu hadir untuk melindungi dan menjamin pemenuhan hak-hak pekerja migran Indonesia.

    “Negara memiliki kewajiban untuk melindungi hak asasi para PMI. Kami akan terus memastikan keadilan ditegakkan dan hak-hak PMI tetap terjaga,” tutupnya.

     

  • Video Donald Trump Perintahkan Pentagon Kirim Bom 2.000 Pound ke Israel, Jadi Ancaman Baru? – Halaman all

    Video Donald Trump Perintahkan Pentagon Kirim Bom 2.000 Pound ke Israel, Jadi Ancaman Baru? – Halaman all

    Donald Trump mengizinkan pasokan bom seberat 2.000 pon untuk dikirimkan ke Israel. Keputusan ini mencabut larangan yang diberlakukan oleh Joe Biden.

    Tayang: Minggu, 26 Januari 2025 15:45 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Donald Trump mengizinkan pengiriman bom seberat 2.000 pound ke Israel.

    Keputusan ini sekaligus mencabut larangan yang sebelumnya diberlakukan oleh pemerintahan Joe Biden.

    Keputusan Joe Biden yang menangguhkan pengiriman bom pada Mei lalu dilaporkan menjadi salah satu kemajuan gencatan senjata antara Israel dan juga sekutu Hamas di jalur Gaza.

    Pejabat Israel mengakui ada perintah kepada Kementerian Pertahanan untuk mengirimkan amunisi ke Israel pada Jumat (25/1/2025).

    Tiga pejabat Israel melaporkan 1.800 bom MK-84 yang telah disimpan di AS kini siap dikirimkan ke Israel dalam beberapa hari mendatang.

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Indonesia dan India Jalin Aliansi di Bidang Digital, Tandai Era Baru Kerja Sama Teknologi Asia – Halaman all

    Indonesia dan India Jalin Aliansi di Bidang Digital, Tandai Era Baru Kerja Sama Teknologi Asia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia dan India meresmikan aliansi strategis di bidang digital melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dan Kementerian Elektronik serta Teknologi Informasi India.

    Kesepakatan ini menjadi bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Republik India ke-76, menandai era baru kerja sama teknologi Asia.

    Pertukaran MoU dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dengan Menlu India S Jaishankar, di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto dan PM India Narendra Modi. 

    MoU ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan. 

    “Langkah strategis yang mempertemukan dua kekuatan digital Asia untuk menciptakan inovasi yang relevan dan berdampak nyata bagi masyarakat luas,” kata Meutya.

    Kesepakatan tersebut mencakup pengembangan teknologi baru, termasuk kecerdasan artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT), pembangunan infrastruktur digital publik seperti identitas digital, serta peningkatan keterampilan sumber daya manusia di sektor teknologi informasi.

    “Kolaborasi ini lebih dari sekadar kerja sama teknologi. Ini adalah upaya bersama untuk menghubungkan manusia, melampaui batas geografis, dan mendorong inovasi yang berpusat pada kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

    Untuk memastikan keberhasilan implementasi MoU, kedua negara membentuk Kelompok Kerja Bersama yang akan memantau progres, mengatasi tantangan, dan merumuskan solusi inovatif. 

    Kelompok ini akan bertemu secara rutin untuk memastikan kerja sama berjalan efektif dan sesuai target.

    Meutya juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat. 

    “Kemitraan ini adalah kunci untuk menjawab tantangan global sekaligus membuka peluang baru bagi generasi mendatang,” ujarnya.

    Melalui MoU ini, Indonesia memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam transformasi digital global. 

    India, sebagai mitra strategis, juga menunjukkan komitmennya untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman demi menciptakan ekosistem digital yang solid dan berpengaruh.

    Kerja sama ini menjadi simbol bahwa transformasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang membangun koneksi manusia dan mewujudkan masa depan yang lebih baik bersama. 

    Dengan semangat ini, Indonesia dan India berkomitmen untuk menjadi pilar utama dalam kemajuan digital Asia dan dunia.