Jenis Media: Internasional

  • Putin Mau Berunding dengan Pemerintah Ukraina, tapi Tidak dengan Zelensky

    Putin Mau Berunding dengan Pemerintah Ukraina, tapi Tidak dengan Zelensky

    Jakarta

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pemerintahnya membuka peluang berunding dengan pemerintah Ukraina dalam waktu dekat. Namun, ia menegaskan menolak jika harus berunding dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    “Jika (Zelensky) ingin berpartisipasi dalam perundingan, saya akan mengalokasikan orang-orang untuk ambil bagian dalam perundingan,” kata Putin dilansir AFP, Rabu (29/1/2025).

    Putin menilai jabatan Zelensky tidak sah. Menurutnya, posisi Zelensky sebagai Presiden Ukraina telah berakhir pada masa darurat militer.

    “Jika ada keinginan untuk bernegosiasi dan menemukan kompromi, biarkan siapa pun yang memimpin negosiasi di sana. Tentu saja, kami akan mengupayakan apa yang cocok untuk kami, sesuai dengan kepentingan kami,” tambahnya.

    Putin juga mengklaim pertempuran akan berakhir dalam waktu dua bulan atau kurang jika negara-negara Barat menghentikan dukungannya terhadap Kyiv.

    “Mereka tidak akan ada selama sebulan jika uang dan, dalam arti luas, pelurunya habis. Semuanya akan berakhir dalam satu setengah atau dua bulan,” kata Putin.

    Perang Ukraina dan Rusia telah berlangsung selama tiga tahun. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada pekan lalu mengatakan Zelensky ingin menegosiasikan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran.

    Para pejabat Rusia mengatakan pada hari Senin (27/1) bahwa tidak ada seorang pun di tim Trump yang bersedia mengadakan pertemuan dengan Putin, namun kedua belah pihak tampaknya siap untuk melakukan pertemuan tersebut.

    Kyiv telah memperingatkan agar tidak diikutsertakan dalam perundingan perdamaian dan menuduh Putin ingin “memanipulasi” Trump.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jurnalis Terkenal AS: Rezim Joe Biden Ingin Bunuh Putin saat Perang Rusia-Ukraina – Halaman all

    Jurnalis Terkenal AS: Rezim Joe Biden Ingin Bunuh Putin saat Perang Rusia-Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden diduga pernah berupaya membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina.

    Dugaan itu disampaikan oleh Tucker Carlson, seorang jurnalis dan mantan pembawa acara Fox News, dalam wawancara hari Senin, (27/1/2025).

    Carlson menyebut ada banyak pejabat AS dan mantan pejabat AS yang cemas karena Presiden AS saat ini, Donald Trump, ingin mendeklasifikasi banyak dokumen pemerintah. Mereka menyebut upaya Trump itu sangat membahayakan.

    “Saya pikir ini salah satu alasan [eks Menteri Luar Negeri] Antony Blinken sangat mendorong adanya perang nyata, berupaya membunuh Putin, sebagai contoh. Pemerintahan Biden melakukannya, mereka berusaha membunuh Putin,” ujar Carlson dikutip dari Russia Today.

    Dia tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai dugaan rencana pembunuhan tersebut.

    Namun, dia menyebut upaya itu adalah sesuatu “gila” karena membahayakan keamanan dunia.

    “Siapa yang akan mengambil alih Rusia? Apa yang terjadi pada senjata-senjata nuklir di sebuah negara yang sangat kompleks sehingga orang luar bahkan tidak bisa memahaminya. Akan gila sekali jika kalian masih berpikir tentang hal seperti itu.”

    Para pejabat AS tak pernah mengakui ada rencana untuk membunuh Putin atau pemimpin Rusia lainnya.

    Meski demikian, media AS Newsweek pada bulan September 2022 melaporkan para pejabat pertahanan AS pernah membahas suatu “serangan pemenggalan kepala” apabila Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

    Di sisi lain, Rusia sudah berulang kali membantah bahwa senjata nuklir menjadi salah satu pilihan yang bisa diambil. Menurut Rusia, tidak ada target di Ukraina untuk senjata seperti itu.

    Adapun Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menafsirkan “serangan pemenggalan kepala” itu sebagai ancaman pembunuhan terhadap kepala negara Rusia.

    “Jika gagasan seperti itu sungguh dipertimbangkan, mereka yang terlibat harus berpikir dengan hati-hati mengenai dampak yang bisa terjadi,” kata Lavrov pada saat itu.

    Sementara itu, Rusia pada bulan Mei 2023 sempat menuding Ukraina berupaya membunuh Putin di Kremlin dengan serangan drone kendati drone itu bisa dilumpuhkan.

    Ukraina membantah terlibat dalam serangan itu. Adapun Blinken mengklaim saat itu AS tak tahu akan ada serangan.

    Carlson pada bulan Februari 2024 pernah pergi Rusia untuk mewawancarai Putin. Pada bulan Desember tahun yang sama dia pergi lagi Rusia, kali ini untuk mewawancarai Lavrov.

  • Ejek Donald Trump, Iran Minta Penduduk Israel Diusir Saja ke Greenland – Halaman all

    Ejek Donald Trump, Iran Minta Penduduk Israel Diusir Saja ke Greenland – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menanggapi usul Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang pemindahan warga Palestina di Jalur Gaza ke Yordania dan Mesir.

    Araghchi menentang tegas usul itu. Dia lalu mengejek Trump dengan cara memintanya mengusir penduduk Israel ke Greenland.

    “Saran saya berbeda. Ketimbang memindahkan warga Palestina, cobalah mengusir penduduk Israel, bawa mereka ke Greenland sehingga mereka bisa membunuh dua lalat dalam satu tepukan,” kata Araghchi saat diwawancarai Sky News di Kota Teheran hari Senin, (28/1/2025), dikutip dari Press TV.

    Trump belakangan ini memang disorot karena berulang kali meminta AS untuk mencaplok Greenland yang menjadi wilayah otonom Denmark.

    Sabtu lalu, (25/1/2025), Trump bahkan meyakini Greenland nantinya akan dimiliki AS.

    “Saya pikir kita akan memilikinya,” kata dia kepada wartawan saat berada di dalam pesawat Air Force One.

    Dia juga mengklaim Greenland yang berpenduduk 57.000 jiwa itu “ingin bergabung” dengan AS.

    Sebelumnya, dalam pembicaraan dengan Trump melalui telepon, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menegaskan bahwa Greenland tidak dijual.

    Trump memang pernah mengungkapkan kemungkinan pembelian Greenland saat dia menjabat sebagai presiden untuk pertama kalinya, yakni tahun 2019 lalu. Dia mengklaim kendali AS atas Greenland “sangat dibutuhkan” demi keamanan internasional.

    “Saya tidak tahu apa klaim Denmark tentang hal itu, tetapi akan menjadi tindakan yang sangat tidak bersahabat jika mereka tidak mengizinkannya terjadi karena itu demi melindungi dunia yang bebas ini,” ucap Trump.

    Araghchi peringatkan AS-Israel agar tak serang fasilitas nuklir

    Dalam momen yang sama, Araghchi memperingatkan Israel dan AS agar tidak menyerang fasilitas nuklir Iran.

    Menurut Araghchi, jika serangan itu terjadi, akan muncul “bencana sangat mengerikan” di seluruh kawasan Timur Tengah.

    “Serangan apa pun terhadap fasilitas nuklir kami akan segera mendapat balasan tegas,” ujar Araghchi.

    Meski demikian, dia meyakini Israel dan AS tidak akan berani menyerang fasilitas nuklir Iran.

    “Tetapi saya tidak yakin mereka akan melakukan hal yang gila itu. Ini sungguh gila dan ini akan mengubah Timur Tengah menjadi bencana yang sangat buruk,” katanya.

    Untuk menunjukkan bahwa program nuklir bertujuan baik, Iran menandatangani kesepakatan yang disebut Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) atau Rencana Aksi Komprehensif Bersama tahun 2015.

    Namun, AS menarik diri dari perjanjian itu tahun 2018 dan kembali menjatuhkan sanksi kepada Iran sehingga masa depan perjanjian itu tidak dapat dipastikan.

    Setahun berselang Iran mencabut batasan-batasan yang diatur dalam JCPOA karena pihak lain tidak memenuhi komitmennya.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memberi sinyal bahwa dia menginginkan kesepakatan baru dengan Iran. Dia bahkan mengatakan hal itu akan bagus.

    Araghchi mengaku siap mendengarkan apa kata Trump. Namun, dia berujar perlu lebih dari sekadar kata-kata agar Iran bisa yakin untuk memulai negosiasi dengan AS. Itu karena AS pernah menarik diri dari JCPOA.

    “Situasinya berbeda dan jauh lebih susah daripada yang sebelumnya,” kata dia.

    “Ada banyak hal yang harus diselesaikan oleh pihak lain agar bisa meyakinkan kami. Kami belum mendengar selain kata ‘bagus’ itu, dan sudah jelas bahwa ini tidak cukup.”

  • Foto-foto Warga Palestina Berjalan Pulang ke Rumah, Pawai Berbondong Menuju Puing dan Debu

    Foto-foto Warga Palestina Berjalan Pulang ke Rumah, Pawai Berbondong Menuju Puing dan Debu

    PIKIRAN RAKYAT – Ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi karena genosida oleh Israel Penjajah kini pulang menuju rumah masing-masing, melintasi Koridor Netzarim untuk kembali ke kediaman mereka di Gaza utara.

    Untuk pertama kalinya sejak awal konflik 15 bulan lalu, masyarakat sipil Gaza pulang ke Gaza utara yang kini hanya tinggal tersisa puing dan debu.

    Sebelumnya, jadwal kepulangan warga Palestina sempat tertunda dua hari akibat perselisihan antara Hamas dan Israel terkait pembebasan seorang tahanan Israel.

    Gencatan senjata ini bertujuan untuk mengakhiri ‘perang’ paling mematikan dan merusak yang pernah terjadi di Gaza, serta mengamankan pembebasan para tawanan dan tahanan yang ditahan oleh Hamas terutama Israel.

    Warga Palestina, yang selama ini tinggal di kamp-kamp tenda pengungsian kumuh dan sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan, sangat ingin kembali ke rumah mereka.

    Meski, kemungkinan besar rumah-rumah tersebut telah rusak atau hancur total akibat serangan Israel yang tak berkesudahan. Kendati mendapati tempat tinggalnya sudah menjadi puing dan debu, keinginan pulang tak dapat lagi dibendung.

    “Kemenangan bagi rakyat kami, dan sebuah deklarasi kegagalan dan kekalahan bagi (pendudukan Israel) dan rencana pemindahan,” demikian kata Hamas, dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 28 Januari 2025.

    Israel telah memerintahkan evakuasi besar-besaran di Gaza utara pada hari-hari awal genosida, Oktober 2023 silam, dan menutup daerah tersebut segera setelah pasukan darat Israel masuk.

    Sekitar satu juta orang mengungsi ke selatan, sementara ribuan lainnya tetap tinggal di utara, dan menyaksikan pertempuran paling berat juga kerusakan terburuk.

    Deretan Foto-foto Kepulangan Warga Palestina

    1. Potret pasangan ayah-anak di antara lautan manusia rombongan iring-iringan warga sipil Gaza

    Puluhan ribu pengungsi Palestina di Gaza melintasi apa yang disebut Koridor Netzarim. Reuters/Dawoud Abu Alkas

    2. Lautan manusia iring-iringan rombongan warga sipil Gaza Palestina

    Warga Palestina kembali ke rumah mereka di Gaza utara.

    3. Warga Palestina membawa serta barang-barang penunjang kehidupan mereka selama di pengungsian

    Warga Palestina membawa barang-barang mereka sambil berjalan kaki kembali ke rumah mereka di Gaza utara.

    4. Warga Palestina berjalan kaki bersama-sama pulang ke rumah masing-masing di Gaza Utara setelah 15 bulan genosida

    Kembalinya warga Palestina ke Gaza utara tertunda selama dua hari karena perselisihan antara Hamas dan Israel.

    Gencatan senjata kali ini bukanlah akhir. Kecemasan masih terus membayangi rakyat Palestina. Pasalnya, timbul ketakutan Israel akan memusnahkan etnis mereka, usai Presiden terpilih AS, Donald Trump meminta Mesir dan Yordania untuk menampung warga Palestina Gaza di tanah mereka. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pilih Abaikan Fakta, Trump Minta AS Buat ‘Iron Dome’ yang Bisa Jatuhkan Hampir Semua Rudal – Halaman all

    Pilih Abaikan Fakta, Trump Minta AS Buat ‘Iron Dome’ yang Bisa Jatuhkan Hampir Semua Rudal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta negaranya membuat sistem pertahanan “Iron Dome”.

    Trump pada hari Senin, (27/1/2025), dilaporkan sudah menandatangani perintah eksekutif untuk pembuatan sistem pertahanan itu.

    “Kita harus segera membuat sistem pertahanan Iron Dome yang sangat canggih dan mampu melindungi warga Amerika,” kata Trump di Miami, dikutip dari The Times of Israel.

    Menurut Trump, Iron Dome itu akan dibuat di dalam negeri. Iron Dome dikenal luas sebagai sistem pertahanan udara milik Israel.

    Saat kampanye Pilpres AS 2024, Trump memang berulang kali berjanji untuk membuat Iron Dome versi AS.

    Akan tetapi, dia mengabaikan fakta bahwa Iron Dome dibuat untuk menangkis rudal jarak pendek sehingga sistem itu tak cocok untuk mencegat rudal balistik antarbenua yang menjadi ancaman utama AS.

    Sementara itu, selain mengandalkan Iron Dome, Israel juga memiliki sejumlah sistem pertahanan lain. Sistem itu untuk menangkis rudal jarak menengah dan jauh.

    Lewat perintah eksekutifnya, Trump meminta Kementerian Pertahanan AS membuat sistem pertahanan untuk melawan “rudal balistik, rudal hipersonik, rudal penjelajah canggih, dan serangan udara generasi selanjutnya dari musuh yang setara, hampir setara, dan musuh yang jahat”.

    “Dalam 60 hari sejak perintah dikeluarkan, Menteri Pertahanan harus: (a) menyerahkan referensi arsitektur, persyaratan berdasarkan kemampuan, dan rencana penerapan sistem pertahanan rudal generasi terbaru kepada Presiden,” demikian perintah Trump.

    Di samping itu, Trump meminta adanya peningkatan kerja sama bilateral dan multilateral dalam pengembangan dan pengoperasian sistem pertahanan rudal.

    “Demi meningkatkan dan mempercepat penyediaan sistem pertahanan rudal AS untuk sekutu dan rekan,” kata Trump.

    Politikus Partai Republik itu juga kembali memuji Iron Dome yang digunakan Israel untuk menembak jatuh roket-roket Hamas dan Hizbullah.

    “Mereka (Israel) menembak jatuh hampir setiap rudal. Jadi, saya pikir AS berhak atas sistem itu,” ujar Trump.

    Iron Dome Selayang Pandang

    Iron Dome adalah sistem pertahanan udara jarak dekat yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industry.

    Sistem  ini pertama kali dikerahkan pada tahun 2011. Iron Dome menjadi lapisan pertahanan terdalam di langit Israel.

    Iron Dome memiliki tiga tugas. Pertama, mendeteksi ancaman dari udara; kedua, memprediksi titik hantamannya; ketiga, menangkisnya.

    Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, radar Iron Dome mendeteksi target dalam jangkauan 4 hingga 70 km.

    Jika suatu target, misalnya rudal, tidak mengancam nyawa warga dan infrastruktur, target itu dibiarkan.

    Iron Dome memiliki peluncur rudal yang berisi hingga 20 rudal Tamir.

    Sistem ini mudah dipindahkan karena peluncur roket tidak memerlukan alat transportasi khusus.

    Iron Dome memiliki catatan yang baik karena berhasil menangkis sekitar 90 persen rudal selama 12 tahun terakhir.

    Namun, sistem ini kewalahan ketika menghadapi banyak rudal yang ditembakkan dalam waktu berdekatan.

    Diwartakan oleh Samaa TV, beberapa rudal Hamas juga masih bisa menembus sistem pertahanan itu.

    Pakar keamanan bernama John Erath menyebut Iron Dome juga memiliki kekurangan, salah satunya ialah biaya operasional yang sangat mahal. Setiap rudal penangkis berharga puluhan ribu dolar.

    Kemudian, sistem itu hanya bisa membawa rudal penangkis dalam jumlah terbatas dalam satu waktu.

    (Tribunnews)

  • Game Changer, Iran Akuisisi Jet Tempur Sukhoi Su-35 Generasi 4,5 Rusia: Lawan Sepadan F-16 Israel? – Halaman all

    Game Changer, Iran Akuisisi Jet Tempur Sukhoi Su-35 Generasi 4,5 Rusia: Lawan Sepadan F-16 Israel? – Halaman all

    Pertama Kalinya, Iran Akuisisi Jet Tempur Sukhoi SU-35 Generasi 4,5 Rusia, Lawan Sepadan F-16 Israel?

     

    TRIBUNNEWS.COM  – Untuk pertama kalinya, pejabat senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengakui kalau negaranya telah mengakuisisi pesawat tempur Sukhoi Su-35 (Flanker-E) generasi 4,5 buatan Rusia.

    Langkah akuisisi Jet Sukhoi Su-35 ini dilakukan guna memodernisasi angkatan udara Iran yang selama ini masih bergantung pada pesawat tempur berumur.

    Akuisisi jet tempur Sukhoi Su-35 oleh Iran dibenarkan Wakil Koordinator Markas Besar Khatamul-Anbiya Iran, Ali Shamdani kepada Student News Network dan dikutip kantor berita internasional, Reuters.

    Sebagai informasi, Khatamul-Anbiya adalah nama untuk markas komando tempur terpadu Angkatan Bersenjata Iran.

    “Bila diperlukan, kami melakukan pembelian (peralatan) militer untuk memperkuat kekuatan udara, darat, dan laut kami. … Produksi peralatan militer juga telah dipercepat. Jika musuh bertindak tidak bijaksana, mereka akan menderita akibat pahit karena diserang oleh rudal kami, dan tidak ada kepentingan mereka di wilayah pendudukan yang akan aman,” katanya.

    Musuh yang dimaksud Shamdani adalah Israel, negara seteru Iran selama satu dekade terakhir yang beberapa kali sudah saling melancarkan serangan langsung ke wilayah satu sama lainnya sepanjang 2024 silam.

    Belakangan, akuisisi ini juga akan menjadikan Iran punya senjata yang tepat untuk meladeni jet tempur F-16 Israel yang selama ini merajalela melakukan operasi serangan jarak jauh ke wilayah Teheran.

    BERMANUVER – Jet tempur Israel Air Forces (IAF), Angkatan Udara Israel bermanuver dalam latihan gabungan Red Flag di pangkalan angkatan udara Nellis di Nevada, waktu tidak diketahui. Israel berencana meng-upgrade sistem perlindungan jet-jet F-16 mereka, memantik spekulasi kalau serangan ke Iran segera terjadi. (kredit foto: UNIT JURU BICARA IDF/Militer Israel)

     
    Meski begitu, Shamdani tidak mengungkapkan jumlah jet tempur Sukhoi Su-35 yang diperoleh Iran dari Rusia atau apakah jet tempur tersebut telah diterima oleh Iran.

    Pada November 2023, kantor berita Iran Tasnim melaporkan bahwa Teheran telah menyelesaikan persiapan untuk membeli jet tempur dari Rusia.

    Awal bulan ini, Iran dan Rusia menandatangani kemitraan strategis yang komprehensif, namun tidak menyebutkan transfer senjata.

    Namun disebutkan bahwa kedua negara akan mengembangkan ‘kerja sama militer-teknis’ mereka.

    BUATAN RUSIA: Jet tempur Su-35 Flanker-E buatan Rusia. Iran dilaporkan sudah mengakuisisi jet tempur model ini. (tangkap layar twitter)

    Game Changer di Kawasan Timur Tengah

    Awal bulan ini, situs Defense Security Asia melaporkan kalau jet tempur Sukhoi Su-35 yang diakuisisi Teheran akan mulai memasuki layanan dengan Angkatan Udara Iran tahun ini.

    Hal tersebut dibenarkan oleh laporan Iran Observer melalui akun di platform X miliknya.

    Pesawat tempur Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4,5 dan kehadirannya di Angkatan Udara Iran tentunya akan meningkatkan kemampuan angkatan udara negara tersebut yang selama ini berjuang dalam program modernisasi akibat sanksi ekonomi dan militer internasional.

    “Kehadiran pesawat tempur Sukhoi Su-35 dalam inventaris Angkatan Udara Iran juga akan mengubah keseimbangan kekuatan udara di Timur Tengah yang selama ini didominasi oleh negara-negara sekutu Amerika Serikat yang mengoperasikan pesawat tempur modern buatan Barat,”.
     
    Pesawat tempur modern Angkatan Udara Iran saat ini adalah MiG-29 yang diperoleh sepuluh tahun lalu serta pesawat tempur buatan Amerika Serikat seperti F-4 dan F-14 yang diperolehnya saat negara tersebut berada di bawah kekuasaan Shah Iran sebelum tahun 1979.
     
    Iran dilaporkan menerima dua jet tempur Sukhoi Su-35SE pertama buatan Rusia pada 18 November.

    LEPAS LANDAS – Tangkapan layar yang diambil dari situs Defense Security Asia Selasa (28/1/2025), menunjukkan jet tempur Sukhoi Su-35 (Flanker-E) lepas landas. Iran dilaporkan sudah mengakuisisi jet tempur jenis ini dari Rusia.

    Akusisi 50 Unit Jet

    Menurut laporan media Jerman “Flugrvue”, penyerahan kedua jet tempur tersebut dilakukan dalam upacara tertutup di fasilitas manufaktur pesawat Komsomolsk-on-Amur (KnAAPO) di wilayah timur jauh Rusia.

    “Kedua pesawat tempur Sukhoi Su-35 tersebut dibongkar (disassembled) menjadi beberapa bagian pesawat sebelum diterbangkan ke Bandara Mehrabad di Teheran menggunakan pesawat angkut Antonov An-124-100 Rusia,” demikian laporan tersebut.

    Setelah tiba di Bandara Mehrabad, bagian-bagian pesawat tempur tersebut akan dibawa ke Pangkalan Angkatan Udara di Hamadan untuk dirakit kembali, sehingga Iran dapat memiliki pesawat tempur generasi 4,5 pertamanya.

    Menurut laporan media Jerman, Iran ingin mengakuisisi pesawat tempur Su-35SE untuk menggantikan pesawat tempur F-14 Tomcat yang berbasis di Isfahan.
     
    Iran dilaporkan akan menerima hingga 50 jet tempur Su-35 dan bukan 24 seperti yang dinyatakan sebelumnya.
     
    Dengan bertambahnya jumlah pesawat tempur Su-35 oleh Iran menjadi 50 unit, maka akan memungkinkan angkatan udara negara tersebut untuk menghentikan operasional sebagian pesawat tempur F-4 Phantom yang saat ini bertugas di Skuadron Taktis ke-31 yang berbasis di Hamadan.

    Defense Security Asia melaporkan bahwa Iran akan menerima sebanyak enam jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia dalam waktu dekat, kemungkinan besar akan ditempatkan di Pangkalan Udara Hamadan seperti spekulasi sebelumnya.

    Enam jet tempur generasi 4,5 yang diberi nama “Super Sukhoi” akan diterbangkan oleh pilot Rusia ke pangkalan angkatan udara Iran, menurut informasi di platform media sosial.
     
    Keenam pesawat tempur Su-35 tersebut diyakini merupakan kelompok pertama dari beberapa kelompok pesawat tempur Su-35 yang kemungkinan besar akan dikirim Rusia ke Iran dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

    “Kehadiran jet tempur Sukhoi Su-35 di Pangkalan Udara Hamadan seiring dengan pembangunan beberapa shelter pesawat yang gencar dilakukan di Pangkalan Angkatan Udara Iran di Hamadan,” tulis laporan tersebut.

     

     

    (oln/DSA/*)

  • Unjuk Gigi di World Economic Forum, Rendang Jengkol dan Sapi Buatan Bandung Tembus Pasar AS-Eropa – Halaman all

    Unjuk Gigi di World Economic Forum, Rendang Jengkol dan Sapi Buatan Bandung Tembus Pasar AS-Eropa – Halaman all

    Unjuk Gigi di World Economic Forum, Rendang Jengkol dan Sapi Buatan Bandung Tembus Pasar AS dan Eropa
     
     
    Willy Widianto/Tribunnews.com
     
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Bandung, Jawa Barat, mendunia karena berhasil ikut di ajang World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss.

    Salah satu produk makanan yang diperkenalkan adalah rendang sapi dan keripik rendang telur produksi UMKM Indonesia bernama Restu Mande.

    Pada acara yang berlangsung dari 20 hingga 24 Januari tersebut, produk unggulan UMKM tersebut, rendang sapi dan keripik rendang telur, jadi favorit pengunjung di Paviliun Indonesia.

    Selain itu, UMKM Indonesia ini juga memperkenalkan sejumlah racikan khas Indonesia mulai dari bumbu rendang, bumbu ayam gulai, teri balado hijau, dan rendang jengkol. 

    Business Development Director Restu Mande, Utami Ichda Ramadhanty mengaku merasa terhormat atas sambutan hangat yang diterima saat acara WEF 2025 di Swiss.

    “Jujur, awalnya kaget ya ketika salah satu tim Grab menghubungi kita untuk nawarin Restu Mande ke Swiss. Sempat mikir ini ditipu apa gimana, tapi alhamdulillah ternyata beneran. Senang banget bisa dapat sambutan hangat dari pengunjung. Mereka terkesan pas cobain produknya karena rasanya autentik. Terus produknya tahan lama dan praktis juga, pengunjung jadi antusias untuk bawa pulang produk kami,” kata Utami, Selasa (28/1/2025).

    Selain menawarkan rasa autentik yang kaya akan bumbu rempah, produk UMKM Indonesia ini memiliki keunggulan lain dengan kepemilikan sertifikasi kualitas makanan yang lengkap, bahkan berhasil memenuhi standar dan sertifikasi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat yang sangat sulit untuk didapat. 

    Tak hanya itu, ia pun telah mengantongi berbagai sertifikasi mulai dari sertifikasi Halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Good Manufacturing Practice Certified (GMP), dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) Certified.

    “Dapat sertifikasi FDA itu nggak gampang. Kami harus pastikan semua standar terpenuhi, dari fasilitas produksi sampai uji produk. Sekarang, ada empat produk kami yang sudah sertifikasi FDA, yaitu bumbu rendang, bumbu ayam gulai, teri balado hijau, dan rendang jengkol. Selain bisa masuk ke pasar Amerika, kami bisa juga masuk ke pasar negara lain yang menerima sertifikasi ini seperti Kanada, Selandia Baru, dan Jepang,” ujar Utami.

    Sertifikasi lengkap ini jadi bekal utama untuk melakukan ekspansi ke pasar internasional.

    Saat ini, produk-produk UMKM itu sudah berhasil masuk ke pasar Papua Nugini, Qatar, Australia, dan Singapura.

    PRODUKSI RENDANG – Proses produksi dari produk unggulan Restu Mande, rendang sapi dan rendang jengkol, baik untuk menu di rumah makan maupun kemasan instan. Racikan khas Indonesia ini mencuri perhatian pengunjung di ajang World Economic Forum (WEF) 2025 yang digelar di Davos, Swiss.

    Sempat Diadang Pandemi

    Perjalanan Utami hingga mampu ada di posisi saat ini tidak selalu mulus.  

    Pandemi COVID-19 jadi tantangan terberat baginya sebab pendapatan rumah makan yang berada di pusat Kota Bandung (Jawa Barat) ini menurun drastis.

    Namun, dengan memanfaatkan platform pemesanan online seperti Grab, ia mampu untuk perlahan bangkit dan justru tumbuh melejit. 

    “Dengan bergabung sebagai Mitra Merchant Grab sejak tahun 2020, kami bisa jangkau lebih banyak pelanggan. Hasilnya, penjualan kami malah naik 300 persen dibandingkan pendapatan sebelum pandemi. Hingga pandemi berakhir, pendapatan kami masih tetap stabil hingga sekarang,” ujar Utami.

    Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan pihaknya bangga telah menjadi bagian dari perjalanan Restu Mande, dari mendukung digitalisasi bisnis hingga membantu mencapai pertumbuhan bisnis yang signifikan dalam memperluas jangkauan distribusi dan konsumen, sehingga pendapatan menjadi berlipat ganda. 

    “Keikutsertaan Restu Mande di Paviliun Indonesia adalah bentuk komitmen kami dalam mendorong UMKM asli Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa inovasi lokal mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.

    Dia menyatakan, pihaknya tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi komunitas lokal dengan membuka peluang kerja bagi ibu rumah tangga tanpa meninggalkan peran mereka di rumah, dengan tawaran jam kerja yang fleksibel.

    Salah satu kisah inspiratif datang dari Bu Cicih, ibu tunggal berusia 50 tahun yang telah bekerja di UMKM tersebut selama 15 tahun, dan berhasil membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus.

    Selain itu, UMKM ini juga bekerja sama dengan petani lokal di sekitar Bandung (Jawa Barat) untuk memastikan bahan baku berkualitas, seperti daging dan rempah-rempah, didapat langsung dari sumbernya.

    Dengan memutus mata rantai tengkulak dan membeli langsung dari petani, tentu meningkatkan pendapatan petani sekaligus memastikan kualitas bahan baku tetap terjaga.

    Sehingga, keberlanjutan usaha ini tidak hanya demi kesuksesan roda usaha UMKM tersebut, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

    Ke depannya, Restu Mande berambisi untuk terus berkembang dan mengenalkan cita rasa Indonesia di kancah global.

    Usai mengikuti Paviliun Indonesia di Davos, Swiss, mereka tengah mempersiapkan persyaratan untuk sertifikasi EFSA (European Food Safety Authority) demi memperluas pasar ke Eropa. 

    “Semoga langkah kami bisa memotivasi UMKM lain bahwa produk lokal juga bisa go international,” kata Utami.

  • Mantan Pejabat Intelijen Israel: Permainan Dikendalikan Hamas, Bukan IDF di Medan Pertempuran Gaza – Halaman all

    Mantan Pejabat Intelijen Israel: Permainan Dikendalikan Hamas, Bukan IDF di Medan Pertempuran Gaza – Halaman all

    Mantan Pejabat Intelijen Israel: Permainan Dikendalikan Hamas, Bukan IDF di Medan Pertempuran Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan pejabat intelijen pendudukan Israel , Jack Neria, menganalisis kegagalan agresi militer Israel (IDF) di Jalur Gaza. 

    Menurutnya, meski Pasukan IDF sudah melakukan bombardemen selama 15 bulan di Jalur Gaza, pada kenyataannya di lapangan, ‘permainan’ justru dikendalikan oleh Gerakan Pembebasan Hamas.

    Ibarat permainan catur, alur pertandingan justru dimainkan Hamas yang berhasil membuat Israel menuruti apa yang dikehendaki gerakan perlawanan Palestina tersebut.

    “Perang di Gaza diputuskan (dikendalikan) demi kepentingan Hamas, karena (fakta di lapangan) mereka (Hamas) berada di lapangan, mengatur urusan Jalur Gaza, dan membuktikan vitalitas dan kontrol terkait masuknya orang (warga Palestina) ke wilayah utara Gaza (serta keberhasilan) memaksa Israel mengakhiri perang,” kata Neria, dilansir Khaberni, Selasa (28/1/2025).

    Peneliti urusan militer dan keamanan Israel itu melanjutkan, “Dari sudut pandang Israel, hal ini dianggap sebagai kerugian besar. Tujuan melenyapkan Hamas belum tercapai, dan para tahanan belum sepenuhnya dibebaskan.”

    Analisis ini terlontar ketika sejumlah jurnalis dan politisi di Israel mengungkapkan kemarahan mereka atas adegan kembalinya warga Gaza yang terusir karena agresi IDF, ke Jalur Gaza utara secara menyebar pada Minggu (26/1/2025) pagi.

    Forum “Komandan dan Prajurit Cadangan”, paguyuban yang berisi para personel IDF menyatakan, Kembalinya penduduk Gaza ke Jalur Gaza utara kemarin, merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana negara (Israel) menyerahkan satu-satunya aset strategis yang dicapai dalam perang saat ini, untuk terus mempertahankan kesepakatan (pertukaran sandera dan tahanan) berbahaya itu.”

    Sementara itu, koresponden militer Radio Angkatan Darat Israel Doron Kadush mengatakan, pemandangan kembalinya warga Gaza ke rumah mereka ke Gaza Utara merupakan wujud kemenangan Hamas. 

    “Singkatnya, Hamas mencapai apa yang diinginkannya dan mendapatkan kembali kendali penuh atas Jalur Gaza utara. Wilayah itu akan kembali menjadi padat penduduk dengan lebih dari satu juta jiwa setengah orang. Kondisi ini akan menyulitkan Israel kembali berperang di Jalur Gaza utara jika Israel menginginkannya (lanjut perang) setelah tahap pertama perjanjian,” kata Kadush.

    Dia menambahkan, mencapai target perang, memberangus Hamas, akan mustahil dilakukan di situasi kota padat penduduk.

    “Kembali berperang di wilayah padat penduduk seperti Kota Gaza akan menjadi sebuah tugas yang mustahil,” katanya.

    KEMBALI PULANG – Ratusan ribu warga Gaza yang terusir dan mengungsi karena agresi militer Israel, kembali ke rumah-rumah mereka ke wilayah Gaza Utara, Senin (27/1/2025). (RNTV/TangkapLayar)

    Israel Menyerahkan Segalanya

    Adapun jurnalis Israel, Amichai Stein berkata, “Sampai pagi ini (Senin), Israel telah kehilangan pengaruh utama dalam kesepakatan tahanan, yaitu kembalinya warga Palestina ke Gaza utara.”

    Sebaliknya, analis Israel, Guy Bakhour, mengatakan, terus mempertahankan kesepakatan dengan Hamas, berarti kekalahan sempurna bagi Israel. 

    “Sejalan dengan penyerahan penuh dalam kesepakatan, mereka (petinggi Israel) selalu ingin menulis: ‘Kami akan terus menerapkan perjanjian dengan tegas’… Apa yang akan Anda terapkan? Israel telah menyerahkan segalanya,” kata dia.

    Menteri Israel yang mengundurkan diri, Itamar Ben Gvir, mengatakan, “Membuka koridor Netzarim pagi ini dan memulangkan puluhan ribu warga Gaza ke Jalur Gaza utara jelas merupakan kemenangan bagi Hamas, dan merupakan bagian memalukan dari kesepakatan yang tidak bertanggung jawab.”

    Dia menambahkan, “Ini bukanlah apa yang disebut ‘kemenangan mutlak’, melainkan ‘penyerahan mutlak’. 

    Jargon ‘kemenangan mutlak’ sebelumnya digaungkan Israel dan pasukannya saat memulai agresi militer darat di Jalur Gaza.

    “Tentara Israel tidak mengorbankan nyawa mereka di Jalur Gaza demi hal ini. Kita harus kembali berperang dan terus menghancurkan Hamas,” kata Ben Gvir.

    Diketahui, warga Gaza yang mengungsi mulai merangkak menuju kota dan wilayah mereka di Jalur Gaza utara pada pukul tujuh pagi pada Senin.

    Pergerakan warga Gaza ini terjadi setelah pasukan pendudukan Israel menarik diri dari poros Netzarim.

    IDF mundur setelah mencapai kesepakatan dengan Hamas terkait pembebasan warga Israel yang diculik, Erbil Yehud.

    Menurut perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel, hari kesembilan setelah berlakunya perjanjian tersebut adalah tanggal kembalinya para pengungsi ke Kota Gaza dan Jalur Gaza utara melalui pesisir Jalan Salah al-Din al-Rashid.

    Ini menjadi pertama kalinya warga Gaza menjejakkan kaki di rumah mereka di Gaza Utara setelah satu tahun empat bulan terpaksa mengungsi.

    Para pengungsi berjalan kaki dari daerah “Tabet al-Nuwairi”, sebelah barat kota Nuseirat, melewati poros Netzarim, setelah pasukan tentara Israel mundur dari wilayah tersebut. 

    SAPA PENDUDUK GAZA: Personel Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, menyapa penduduk Gaza yang kembali ke rumah mereka di Gaza Utara per Minggu (26/1/2025). (Khaberni/tangkap layar)

    Hamas: Israel Gagal Usir Rakyat Palestina

    Tanda-tanda kegembiraan dan kegembiraan terlihat di wajah para pengungsi yang kembali ke rumahnya.

    Hamas mengumumkan kalau mereka telah menyampaikan kepada para mediator informasi yang diperlukan tentang daftar tahanan yang akan dibebaskan selama fase pertama perjanjian gencatan senjata.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk membebaskan enam tahanan Israel, termasuk Erbil Yehud, dengan imbalan mengizinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke Jalur Gaza utara.

    Hamas menganggap, “Kembalinya para pengungsi adalah kemenangan bagi rakyat kami, dan sebuah deklarasi kegagalan dan kekalahan pendudukan Israel dan rencana pengusirannya (terhadap Rakyat Palestina)”.

    Hamas menyatakan, “Pemandangan kerumunan besar orang-orang kami yang kembali ke daerah mereka di mana mereka terpaksa mengungsi, meskipun rumah mereka hancur, menegaskan kehebatan orang-orang kami dan ketabahan mereka di tanah mereka, meskipun ada penderitaan dan penderitaan dan tragedi yang mendalam.”

    Hamas mencatat, “Pemandangan ini dipenuhi dengan kegembiraan untuk kembali ke tanah air, kecintaan terhadap tanah air, dan keterikatan terhadap tanah tersebut, merupakan sebuah pesan bagi semua orang yang bertaruh untuk melanggar keinginan rakyat kami dan mengusir mereka dari tanah mereka.”

     

     

    (oln/khbrn/*)

  • Tekad Trump Singkirkan Ideologi Transgender dari Militer

    Tekad Trump Singkirkan Ideologi Transgender dari Militer

    Trump Akui Hanya 2 Gender

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil langkah berkaitan dengan ras dan gender setelah resmi dilantik sebagai Presiden AS ke-47. Dia mencabut perintah eksekutif yang telah mempromosikan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) dan mempromosikan hak-hak bagi orang-orang LGBTQ+ dan ras minoritas.

    Dilansir Reuters, Selasa (21/1/2025), tak lama setelah menjabat, Trump mencabut 78 perintah eksekutif yang ditandatangani oleh pendahulunya Joe Biden, termasuk setidaknya selusin tindakan yang mendukung kesetaraan ras dan memerangi diskriminasi terhadap kaum gay dan transgender.

    “Kebijakan Amerika Serikat adalah mengakui dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin ini tidak dapat diubah dan didasarkan pada realitas yang mendasar dan tidak dapat dibantah. Di bawah arahan saya, Cabang Eksekutif akan menegakkan semua undang-undang yang melindungi jenis kelamin untuk mendukung realitas ini, dan definisi berikut akan mengatur semua interpretasi dan penerapan hukum Federal dan kebijakan administrasi oleh Eksekutif,” demikian bunyi salah satu poin perintah eksekutif Trump.

    Kemudian, perintah eksekutif Trump lainnya menekankan dana federal tidak boleh dipakai untuk mempromosikan ideologi gender. Itu juga berlaku terkait dana hibah.
    “Dana federal tidak boleh digunakan untuk mempromosikan ideologi gender. Setiap lembaga harus menilai ketentuan hibah dan preferensi penerima hibah serta memastikan dana hibah tidak mempromosikan ideologi gender,” bunyi poin lainnya.

    Kebijakan Trump jauh berbeda dengan pemerintahan Joe Biden, yang memprioritaskan penerapan langkah-langkah keberagaman di seluruh pemerintah federal. Trump mencabut berbagai perintah yang ditandatangani Biden pada hari pertamanya menjabat empat tahun lalu, satu yang memajukan kesetaraan ras untuk komunitas yang kurang terlayani dan yang lainnya memerangi diskriminasi berdasarkan identitas gender atau orientasi seksual.

    Trump mencabut perintah lain yang ditujukan untuk membantu warga kulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika, dan warga Asia Amerika, serta penduduk Kepulauan Pasifik.

    “Minggu ini, saya juga akan mengakhiri kebijakan pemerintah yang mencoba merekayasa ras dan gender secara sosial ke dalam setiap aspek kehidupan publik dan pribadi,” kata Trump dalam pidato pelantikannya.

    “Kita akan membentuk masyarakat yang tidak membeda-bedakan warna kulit dan berdasarkan prestasi. … Mulai hari ini, kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat adalah hanya ada dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan,” ujar Trump.

    (yld/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kasus Penembakan 5 WNI di Selangor, Pemerintah Malaysia Didesak Transparan dan Bertanggung Jawab – Halaman all

    Kasus Penembakan 5 WNI di Selangor, Pemerintah Malaysia Didesak Transparan dan Bertanggung Jawab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan pekerja migran ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia.

    Lima orang jadi korban, di mana satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

    Insiden yang terjadi pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 WIB di perairan Tanjung Rhu, Malaysia ini menuai kecaman berbagai pihak terutama dari Indonesia.

    Ketua Umum Laskar Merah Putih (LMP) H.M Arsyad Cannu mengutuk keras insiden penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) diduga dilakukan Otoritas Maritim Malaysia.

    “Kami mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang pekerja migran kita dan mendoakan agar empat orang yang saat ini tengah dirawat bisa segera diberikan kesembuhan,” kata Arsyad Cannu saat ditemui awak media di Jakarta Barat, Selasa (28/1/2025).

    Arsyad mengecam tindakan berlebihan APMM yang diduga terjadi karena pekerja migran tersebut akan keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal.

    “Pemerintah Malaysia harus bertanggungjawab dan mengusut tuntas penggunaan kekuatan secara berlebihan dalam kasus ini,” tegas Arsyad. 

    Menurutnya, tindakan represif pihak keamanan Maritim Malysia adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia dan telah melecehkan martabat Bangsa Indonesia.

    “Kami meminta agar peristiwa hukum tersebut diselidiki secara transparan dan meminta kepada Pemerintah  Malaysia untuk memulihkan hak korban dan menyampaikan permintaan maaf,” ujar Arsyad.

    DPR Kecam

    Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari mengecam kasus penembakan lima pekerja migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

    Putih Sari mendesak pemerintah Indonesia mendorong otoritas Malaysia untuk melakukan penyelidikan transparan atas kejadian tersebut.

    “Kami tentu Komisi IX DPR RI mengutuk tindakan tersebut. Kami dukung pemerintah meminta penyelidikan dilakukan secara transparan,” ujar Putih Sari, Selasa (28/1/2025).

    Politikus Partai Gerindra ini juga berharap para pelaku dihukum sesuai aturan setempat.

    “Pihak-pihak yang bertanggung jawab harus dihukum sesuai aturan untuk menunjukkan bukti rasa menghargai Malaysia terhadap Indonesia,” katanya.

    Terlebih lagi, penembakan ini terjadi tidak lama sebelum Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.

    “Ke depan tentu tidak boleh ada lagi kasus seperti ini, terlebih lagi baru saja Presiden Prabowo berkunjung ke Malaysia dalam rangka meningkatkan kerja sama antar negara,” kata dia. 

    Diketahui, lima warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai pekerja migran ditembak Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) dini hari.

    Saat ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur tengah memonitor insiden penembakan lima WNI tersebut.

    Peristiwa ini bermula ketika petugas patroli APMM yang tengah bertugas mendapati kapal berisi lima PMI melintas di perairan tersebut.

    Berdasarkan informasi dari Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), APMM menembaki sebuah kapal yang diduga membawa WNI yang hendak meninggalkan Malaysia secara ilegal.

    Penembakan tersebut dilakukan oleh APMM setelah WNI diduga melakukan perlawanan terhadap petugas.

    Akibat kejadian penembakan lima WNI di Malaysia, satu orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya mengalami luka dan satu berada dalam kondisi kritis.

    WNI yang terluka kemudian menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di wilayah Selangor, Malaysia.