Jenis Media: Internasional

  • Kotak Hitam Black Hawk yang Tabrakan dengan American Airlines Ditemukan

    Kotak Hitam Black Hawk yang Tabrakan dengan American Airlines Ditemukan

    Washington

    Kotak hitam atau black box dari helikopter militer Black Hawk ditemukan usai kecelakaan dengan pesawat penumpang American Airlines. Sebelumnya, black box American Airlines telah lebih dulu ditemukan.

    Dilansir AFP, Sabtu (1/2/2025) para penyelidik telah menemukan kembali data penerbangan dan perekam suara kokpit dari kecelakaan antara pesawat American Airlines dan helikopter militer Black Hawk. Namun, kali ini kotak hitam tersebut milik helikopter militer Black Hawk.

    “Kami telah menemukan kembali kotak hitam Sikorsky,” kata Todd Inman, seorang anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, kepada wartawan.

    Perekam untuk pesawat penumpang tersebut ditemukan pada hari Kamis malam waktu setempat.

    Sebagai informasi, Sikorsky merupakan salah satu jenis helikopter militer Black Hawk yang bertabrakan dengan pesawat penumpang beberapa hari lalu.

    Kotak Hitam American Airlines Ditemukan

    Sebelumnya diberitakan, kotak hitam dari pesawat American Airlines yang telah kecelakaan di Amerika Serikat telah diketemukan. Pesawat penumpang itu telah bertabrakan dengan helikopter militer Black Hawk.

    Dilansir Reuters, Kamis (30/1), kecelakaan itu terjadi di Sungai Potomac yang membeku dekat Bandara Nasional Reagan Washington DC, Rabu (29/1) waktu setempat.

    Reuters mengutip berita CBS News yang mengatakan bahwa tim penyelam telah menemukan dua perekam data (data recorder), atau sering disebut sebagai black box. Benda itu diangkat dari pesawat American Airlines yang jatuh tersebut.

    Tabrakan pesawat dan helikopter itu terjadi saat pesawat hendak mendarat di Bandara Reagan. Rekaman komunikasi radio antara menara kontrol (air traffic controler) dengan Black Hawk menunjukkan bahwa kru helikopter tahu ada pesawat di dekatnya. Sekretaris Transportasi Amerika Serikat, Sean Duffy, mengatakan bahwa tidak ada kendala komunikasi yang terjadi.

    Tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut. American Airlines mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut membawa 60 penumpang dan 4 kru penerbangan. Helikopter Black Hawk membawa 3 tentara dalam penerbangan latihan.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Imbas Kecelakaan American Airlines, FAA Kini Larang Helikopter Terbang Dekat Bandara Ronald Reagan – Halaman all

    Imbas Kecelakaan American Airlines, FAA Kini Larang Helikopter Terbang Dekat Bandara Ronald Reagan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sikap tegas diambil oleh badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) terkait penerbangan helikopter di sekitar Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington pada hari Jumat (31/1/2025).

    Pihak berwenang AS kini membatasi izin penerbangan helikopter di sekitar bandara Ibukota AS tersebut setelah terjadinya tabrakan udara antara pesawat penumpang American Airlines dan helikopter Black Hawk yang menewaskan 67 orang.

    Sementara itu, pejabat setempat mengatakan bahwa 41 mayat korban telah berhasil dievakuasi pada hari Jumat.

    Dikutip dari Reuters, tim penyelamat di lokasi kejadian juga terus bekerja untuk menarik puing-puing dari kecelakaan udara paling mematikan di Amerika dalam dua dekade terakhir tersebut dari Sungai Potomac.

    Kebijakan FAA terkait pembatasan penerbangan helikopter ini sendiri diambil guna mengurangi risiko terjadinya tabrakan lainnya.

    Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Transportasi AS, Sean Duffy.

    Duffy mengatakan keputusan tersebut akan segera membantu mengamankan ruang udara di sekitar Bandara Reagan, memastikan keselamatan lalu lintas pesawat dan helikopter.

    FAA juga akan melarang helikopter terbang di beberapa bagian rute di dekat bandara dan hanya memperbolehkan helikopter polisi, medis, pertahanan udara, serta transportasi udara presiden di area antara bandara dan jembatan-jembatan terdekat.

    Pembatasan ini akan berlangsung setidaknya hingga Dewan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) mengeluarkan laporan awal mengenai tabrakan fatal tersebut, yang biasanya memerlukan waktu 30 hari.

    “Setelah itu, pembatasan akan ditinjau kembali,” kata Duffy.

    Sementara itu, CEO American Airlines, Robert Isom, memuji keputusan untuk membatasi penerbangan helikopter dari FAA tersebut.

    Isom mengatakan bahwa maskapai akan bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat sistem penerbangan yang lebih aman, termasuk dengan meningkatkan investasi dalam infrastruktur, teknologi, dan personel.

    Jenazah Korban Terus Ditemukan

    Sementara itu terkait pencarian jenazah korban tewas dari kecelakaan nahas tersebut, Kepala Pemadam Kebakaran Washington, D.C., John Donnelly, mengatakan kepada wartawan bahwa 28 mayat yang telah ditemukan sejauh ini telah teridentifikasi.

    “Kami berharap dapat menemukan semua mayat,” katanya.

    “Itulah sebabnya tim kami masih bekerja.” ungkap Donnelly.

    Ia juga mengatakan bahwa pemindahan badan pesawat yang tenggelam diharapkan dapat meningkatkan akses ke lebih banyak mayat.

    Sementara itu, Terry Liercke, wakil presiden Bandara Reagan, mengatakan dua dari tiga landasan pacu bandara tersebut diperkirakan akan tetap ditutup selama seminggu.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pesawat American Airlines mengalamai kecelakaan maut saat mereka sedang mencoba untuk mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan.

    Adapun kecelakaan nahas tersebut terjadi setelah pesawat tersebut bertabrakan dengan helikopter Black Hawk militer dan jatuh ke Sungai Potomac pada Rabu malam (29/1/2025). 

    Setelah berhasil menemukan kotak hitam pesawat, penyelam berencana untuk menyelamatkan bangkai pesawat dan helikopter tersebut serta mencari komponen tambahan pada hari Jumat, kata departemen pemadam kebakaran Washington.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Penyebab Tabrakan Ngeri Pesawat Komersil-Black Hawk Masih Misteri

    Penyebab Tabrakan Ngeri Pesawat Komersil-Black Hawk Masih Misteri

    Jakarta

    Penyebab tabrakan pesawat penumpang versus helikopter militer di Amerika Serikat (AS) masih misterius. Sementara, Presiden Donald Trump menuding pendahulunya turut berkontribusi terhadap kecelakaan yang menewaskan puluhan orang itu.

    Pesawat penumpang yang mengalami kecelakaan itu berasal dari anak perusahaan maskapai American Airlines bernama PSA Airlines. Helikopter militer yang bertabrakan dengan pesawat itu adalah helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS. Kecelakaan terjadi di dekat Bandara Nasional Reagan Washington DC, di Sungai Potomac yang membeku, pada Rabu (29/1) waktu setempat.

    Pesawat penumpang membawa 64 orang dan helikopter membawa 3 orang. Dipastikan, tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu. Itu memang kecelakaan yang mengerikan.

    Reuters mengutip berita CBS News yang mengatakan bahwa tim penyelam telah menemukan dua perekam data (data recorder), atau sering disebut sebagai black box. Benda itu diangkat dari pesawat American Airlines yang jatuh tersebut.

    Kotak hitam pesawat yang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk sudah ditemukan. Penyidik pun langsung bekerja mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut. Foto: NTSB/Handout via Reuters

    Apakah kemudian penyebab kecelakaannya menjadi segera diketahui? Belum. Hingga sekarang, penyebab kecelakaan masih misterius.

    Tabrakan pesawat dan helikopter itu terjadi saat pesawat hendak mendarat di Bandara Reagan. Rekaman komunikasi radio antara menara kontrol (air traffic controler) dengan Black Hawk menunjukkan bahwa kru helikopter tahu ada pesawat di dekatnya. Sekretaris Transportasi Amerika Serikat, Sean Duffy, mengatakan bahwa tidak ada kendala komunikasi yang terjadi.

    Simak halaman selanjutnya, penyebab masih misterius:

    Penyebab Masih Misterius

    Foto: Petty Officer 2nd Class Taylor Bacon, US Coast Guard via AP

    Para investigator Amerika Serikat mengatakan bahwa akan butuh waktu untuk memahami penyebab tabrakan mematikan di udara antara pesawat jet penumpang dan helikopter militer Black Hawk.

    “Kami melakukan misi keselamatan penting di mana kami mengambil pendekatan yang sangat hati-hati,” kata ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Jennifer Homendy kepada wartawan. “Kami melihat fakta… dan itu akan memakan waktu,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/1/2025).

    Anggota dewan NTSB Todd Inman juga mengatakan tidak akan ada kesimpulan cepat tentang penyebab bencana tersebut.

    “Kami belum tahu apa yang kami ketahui. Kami tidak tahu cukup banyak fakta untuk dapat mengesampingkan atau menyingkirkan faktor manusia, faktor mekanis — itu adalah bagian dari proses investigasi NTSB,” kata Inman.

    Yang sudah pasti: Black Hawk lampaui ketinggian

    Helikopter militer Black Hawk disebut melampaui batas ketinggian saat bertabrakan dengan sebuah pesawat penumpang yang dioperasikan American Airlines pada Rabu (29/1) waktu setempat. Hal ini dijelaskan di berita CNN.

    Awalnya, pesawat penumpang itu dijadwalkan mendarat di landasan pacu 33 di Bandara Nasional Reagan saat kecelakaan terjadi. Landasan pacu 33 merupakan landasan pacu sekunder yang sering digunakan dalam pendaratan pesawat, agar operator lalu lintas udara (ATC) bisa menjaga laju kedatangan dan keberangkatan penerbangan di bandara tersebut.

    Para pilot penerbangan komersial menuturkan kepada CNN bahwa landasan pacu 33 itu terletak dekat dengan rute helikopter yang ada di sebelah timur bandara. Antara landasan pacu 33 di Bandara Reagan dengan rute helikopter militer dipisahkan oleh Sungai Potomac.

    Helikopter jenis UH-60 Black Hawk milik Angkatan Darat AS menggunakan apa yang dikenal sebagai Route 4. Antara Route 4 dengan landasan pacu 33 berdekatan, dipisahkan Sungai Potomac.

    Grafik Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menunjukkan helikopter militer itu harus berada pada atau di bawah 200 kaki di atas permukaan laut, namun jalur penerbangannya memotong pendekatan ke landasan pacu 33.

    Mantan penyelidik pada Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Greg Feith, dalam pernyataannya menyebut ketinggian helikopter Black Hawk yang terlibat insiden itu menyimpang hampir 200 kaki (sekitar 61 meter) dari batas ketinggian aman.

    “Mengapa mereka melenceng dari batas ketinggian, mengingat fakta bahwa mereka sangat disiplin?” tanya Feith.

    Simak halaman selanjutnya, Trump tuding Biden hingga Obama:

    Trump Tuding Kebijakan Pendahulunya

    Lokasi kecelakaan pesawat, tak jauh dari pusat politik AS. (Petty Officer 2nd Class Taylor Bacon, US Coast Guard via AP_

    Donald Trump berbicara soal insiden tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk di Washington. Trump menyalahkan kebijakan presiden pendahulunya dari Joe Biden hingga Barack Obama yang diklaim telah menyingkirkan karyawan yang baik di Administrasi Penerbangan Federal.

    Trump menyalahkan kebijakan keterbukaan terhadap keberagaman (Diversity, Equity, and Inclusion/DEI) dari pemerintahan sebelumnya. Ada yang mau masuk lembaga Administrasi Penerbangan Federal (FAA), meski berbakat tapi ‘terlalu putih’ untuk kebijakan DEI, jadinya ditolak.

    “Saya mengutamakan keselamatan. Obama, Biden, dan Demokrat mengutamakan kebijakan,” kata Trump, dilansir AFP, Jumat (31/1/2025).

    “Mereka benar-benar mengeluarkan arahan ‘terlalu putih’. Dan kami menginginkan orang-orang yang kompeten,” kata Trump.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hamas Janji Bebaskan 3 Sandera Israel, Ditukar Dengan 90 Narapidana Palestina – Halaman all

    Hamas Janji Bebaskan 3 Sandera Israel, Ditukar Dengan 90 Narapidana Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militan sayap kanan Hamas, mengungkap rencana pembebasan tawanan Israel pada hari Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dan pertukaran sandera.

    Rencana ini diungkap oleh Juru bicara Klub Tahanan Palestina, Amani Sarahneh,

    Dalam keterangan resminya ia  mengatakan bahwa 3 tawanan Israel akan dikembalikan.

    Adapun ketiga sandera yang akan dibebaskan ini semuanya adalah laki-laki.

    Mereka adalah warga Israel Ofer Kalderon (53)  dan Yarden Bibas (34) serta warga Amerika-Israel Keith Siegel (65), sebagaimana dikutip dari BBC International.

    Rencana pembebasan sandera juga turut dikonfirmasi oleh pihak Israel yang mengatakan bahwa mereka telah menerima daftar 3 sandera yang akan dibebaskan Hamas besok Sabtu.

    Ini akan menandai pertukaran sandera dengan tahanan yang keempat sejak gencatan senjata mulai berlaku pada tanggal 19 Januari kemarin

    Israel Bebaskan 90 Tahanan Palestina

    Sebagai balasannya, Israel diketahui akan turut membebaskan 90 tahanan Palestina pada Sabtu besok.

    Pembebasan ini akan mencakup 81 tahanan yang menjalani hukuman jangka panjang dan sembilan lainnya yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

    Pertukaran seperti ini akan terus dilakukan Hamas dan Israel dalam 42 hari, setidaknya akan ada 33 sandera Israel akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 1.700 hingga 2.000 tahanan Palestina.

    Selain itu, gencatan senjata mencakup mekanisme penting untuk memastikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan fokus pada penyediaan kebutuhan mendesak.

    Ratusan Truk Bantuan Antri Masuk Gaza

    Ratusan truk bantuan  kemanusiaan dilaporkan telah memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah pasca Hamas dan Israel melaksanakan gencatan senjata hari pertama.

    Adapun sebanyak  330 truk bantuan, termasuk 20 truk bahan bakar dilaporkan masuk ke Gaza melalui titik-titik perbatasan Al-Auja dan Kerem Shalom yang dikendalikan Israel.

    Selain itu bantuan tersebut juga diizinkan masuk ke Gaza melalui terminal di bagian utara Jalur Gaza dari Yordania.

    Tak hanya mengangkut bantuan pangan, mengutip dari Anadolu, truk kemanusiaan yang masuk juga turut membawa bahan bakar,serta berbagai pasokan alat medis.

    Sejalan dengan masuknya jumlah bantuan yang mengalir ke Gaza, Lebih dari 500.000 pengungsi Palestina dilaporkan telah pulang ke Gaza bagian utara dalam kurun waktu 72 jam.

    Para pengungsi baik pria wanita dan anak-anak berbondong-bondong berjalan kaki sambil membawa barang-barang mereka kembali setelah 15 bulan mengungsi.

    Meski banyak dari mereka kehilangan anggota keluarga serta kehilangan rumah, namun hal tersebut tak mengendurkan niat mereka untuk kembali ke kampung halaman.

    “Rasanya luar biasa ketika Anda kembali ke rumah, kembali ke keluarga, kerabat, dan orang-orang terkasih, dan memeriksa rumah Anda, apakah itu masih rumah,” kata pengungsi Gaza Ibrahim Abu Hassera kepada AFP, seperti dilansir New Arab.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Brigade Al-Qassam Punya Sub-Machine Gun CZ Scorpion EVO 3 Pasukan Khusus Israel, Kok Bisa? – Halaman all

    Brigade Al-Qassam Punya Sub-Machine Gun CZ Scorpion EVO 3 Pasukan Khusus Israel, Kok Bisa? – Halaman all

    Brigade Al Qassam Punya Sub-Machine Gun CZ Scorpion EVO 3 Pasukan Khusus Israel, Kok Bisa?

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, ‘mengacungkan’ senjata baru pasukan elite Israel, Kamis (30/1/2025).

    Pemandangan itu terjadi saat pembebasan sandera Israel Agam Berger di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara, dalam gelombang ketiga tahap pertama perjanjian gencatan senjata.

     

    Senjata macam apa itu? Kapan dan bagaimana Brigade Al-Qassam merebutnya?

    Khaberni, dalam ulasannya menulis, hal ini mengingatkan pada unggahan Brigade Al-Qassam di saluran media sosial milisi tersebut pada tanggal 26 Mei 2024.

    “Saat itu, Brigade Al-Qassam menerbitkan klip video yang menunjukkan pasukan khusus Israel dipancing ke salah satu terowongan di kamp Jabalia, Gaza Utara. Mereka terlibat pertempuran jarak dekat, menewaskan, melukai, dan menangkap semua anggota pasukan khusus Israel tersebut,” tulis ulasan tersebut dikutip Jumat (31/1/2025).

    Klip video tersebut menunjukkan, pada hari itu apa yang dikatakan Brigade Qassam sebagai “penyeretan” salah satu anggota pasukan Israel ke dalam terowongan.

    Brigade Al-Qassam kemudia memamerkan 3 senjata di antara perlengkapan tentara Israel.

    Al-Qassam mengakhiri klip video hari itu dengan kalimat, “Inilah yang diizinkan untuk dipublikasikan, dan masih banyak lagi yang akan datang,”.

    “Tampaknya, kalimat “masih banyak lagi yang akan datang” menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi dalam pembebasan Agam Berger kemarin,” kata ulasan tersebut.

    SMG PASUKAN ISRAEL – Tangkap layar situs Khaberni, Jumat (31/1/2025) yang menunjukkan Sub-machine gun (SMG) milik pasukan elite Israel yang kini dikuasai Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. Senjata itu tampak diletakkan di meja yang menjadi tempat penandatanganan pembebasan sandera Israel, Agam Berger di Jabalia, Gaza Utara, Kamis (30/1/2025).

    Sub-Machine Gun CZ Scorpion EVO 3

    Dari analisis data gambar senjata, itu adalah Sub-Machine Gun (SMG) CZ Scorpion EVO 3, dengan peredam yang ditambahkan pada larasnya.

    “Penggunaan peredam senjata ini konsisten dengan sifat operasi rahasia yang diduga di dalam terowongan, di samping pegangan depan dan teropong dan magasin (slot amunisi) yang besar,” tulis ulasan tersebut.

    Situs Indomiliter, pernah mengulas seputar senjata ini dengan menggambarkan senjata ini sebagai senapan serbu compact.

    “Pada umumnya CZ Scorpion Evo 3 dihadirkan dengan opsi popor lipat, ciri khas dari senjata ini adalah mudah untuk dibongkar pasang. Dibangun dalam konfigurasi yang ergonomis, saat popor direntangkan senjata punya bentang 670 mm, sementara dengan popor dilipat panjangnya menjadi 410 mm. Panjang larasnya sendiri hanya 196 mm. Membuktikan sebagai senjata yang ringkas, CZ Scorpion Evo 3 punya lebar 60 mm dan tinggi 262 mm. Dari segi kinerja, CZ Scorpion Evo 3 punya kecepatan tembak 1.150 peluru per menit, sedangkan kecepatan luncur proyektil-nya 370 meter per detik,” tulis situs militer tersebut.

    Indomiliter melansir CZ Scorpion Evo 3 memiliki jangkauan hingga 250 meter bila ditembakkan dari bahu, sementara jarak jangkau efektifnya 50 meter ketika ditembakkan dalam posisi handheld dengan popor dilipat.

    Situs tersebut menjelaskan, SMG ini ditawarkan dalam dua pilihan magasin, masing-masing dengan kapasitas 20 peluru dan 30 peluru.

    Dijelaskan, mengikuti jejak senapan serbu AUG Steyr, CZ Scorpion Evo 3 mengadopsi magasin model transparan dari bahan polimer, dengan model ini menjadikan gunner dapat memantau langsung sisa amunisi yang tersedia di magasin.

    “Apa yang menarik dari CZ Scorpion Evo 3? Selain desain yang serba baru, rancangan laras senjata berbobot 2,77 kg ini dilengkapi picatinny rail dari atas, bawah, dan kiri serta kanan, menjadikan Scorpion Evo 3 sangat adaptif untuk dipasangi berbagai akesesoris alat bidik dan alat bantu penembakkan lainnya. Diantara aksesoris yang mendukung pada senjata ini mencakup opsi pemasangan grip (pegangan tangan), teropong bidik (sight), senter, dan laser pembidik. Kesemua aksesoris senjata ini mengacu pada standar Mil-1913,” kata laporan tersebut menggambarkan kecanggihan senjata ini.

    SMG TENTARA ISRAEL – Tangkapan layar dari media sosial, Jumat (31/1/2025) yang menunjukkan dua personel Brigade Al-Qassam tampak memegang sub-machine gun yang biasa dipakai pasukan elite Israel. Dua personel Al Qassam itu mengawal pembebasan sandera Agam Berger, di Jalabia, Gaza Utara, Kamis (30/1/2025).

    Pesan dari Hamas Soal Kekalahan Israel

    Terkait penampakan SMG CZ Scorpion Evo 3 di tangan personel Brigade Al-Qassam, laporan khaberni mengonfirmasi kalau, “Senjata dalam video Qassam juga cocok dengan senjata yang sama yang diletakkan di meja serah terima tahanan”.

    Ulasan tersebut menjabarkan, hal ini merupakan pesan lain yang dikirim oleh Hamas untuk menunjukkan kekalahan Israel selama pertempuran Banjir Al-Aqsa.

    “Pesan ini juga tergambar dari lokasi serah terima (pembebasan Agam Berger di Jabalia), tempat di mana Al-Qassam merebut senjata-senjata canggih tersebut,” kata ulasan tersebut.

    Pertunjukan senjata jenis ini oleh Brigade Al Qassam muncul setelah kemunculan senjata Israel yang dikenal sebagai “Tavor” (IWI Tavor) secara berulang dan mencolok.

    Tavor merupakan senapan serbu tentara elite Israel yang direbut oleh perlawanan Palestina dalam Operasi Banjir Al-Aqsa dan selama agresi Israel di Gaza.

    Kamis, Al-Qassam diketahui membebaskan sandera Israel, Agam Berger dari antara reruntuhan bangunan yang dihancurkan oleh pendudukan di kamp Jabalia, utara Jalur Gaza.

    “Proses serah terima ini mencakup sejumlah aspek yang melaluinya kelompok erlawanan mengirimkan banyak pesan ke pihak Israel, di antaranya peta Palestina dan benderanya hadir di samping Brigade Al-Qassam yang memamerkan senjata Israel,” tulis laporan itu.

    Sebelum ini, kedua tawanan Israel yang dibebaskan, Arbel Yehud dan Gadi Moses, juga diserahkan di depan rumah mendiang pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang hancur di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.

     

     

     

    (oln/khbrn/AJA/Indomltr/*)

     
     

  • Ribuan Warga Mesir Geruduk Perbatasan Rafah yang Akan Dibuka Militer Israel: Pasukan Eropa Datang – Halaman all

    Ribuan Warga Mesir Geruduk Perbatasan Rafah yang Akan Dibuka Militer Israel: Pasukan Eropa Datang – Halaman all

    Ribuan Warga Mesir Geruduk Perbatasan Rafah Gaza Selatan yang Akan Dibuka Militer Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Otoritas Penyiaran Israel, KAN, mengutip sumber-sumber Palestina, melaporkan bahwa perbatasan Rafah akan dibuka Sabtu (1/2/2025) bukan pada Minggu seperti yang awalnya direncanakan berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza.

    Kantor berita berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth, mengutip seorang pejabat Uni Eropa, mengatakan bahwa Israel telah menanyakan tentang perkembangan proses pengerahan misi (pasukan keamanan) Eropa untuk membantu mengelola perlintasan perbatasan Rafah sebagai bagian dari upaya untuk membukanya kembali selama fase pertama gencatan senjata Gaza.

    Menurut pejabat tersebut, pasukan Eropa akan memainkan peran kunci dalam menstabilkan gencatan senjata.

    Peran pasukan Eropa ini berfokus pada rencana pembukaan kembali penyeberangan untuk memungkinkan warga sipil Palestina untuk bisa pergi ke luar Gaza, dengan memprioritaskan yang terluka, anak-anak, dan pasien yang membutuhkan perawatan medis di luar negeri.

    Pejabat itu menambahkan kalau petugas perbatasan Otoritas Palestina akan mengelola penyeberangan tersebut.

    “Sementara militer Israel akan tetap ditempatkan di sekitarnya untuk menjamin keamanan,” kata laporan RNTV, Jumat (31/1/2025).

    Laporan itu juga mencatat kalau UE berencana untuk mengerahkan hingga 100 petugas perbatasan sebagai bagian dari pengaturan keamanan baru, yang menggarisbawahi dukungan Eropa terhadap gencatan senjata dan kerja sama antara Tel Aviv dan Otoritas Palestina.

    DEMO BESAR – Sejumlah dari ribuan warga Mesir yang berunjuk rasa di perbatasan Rafah, di Sinai Utara yang berbatasan dengan Gaza Selatan, Jumat (31/1/2025). Mereka berdemo menentang seruan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang menyerukan perpindahan warga Gaza yang terusir agresi militer Israel ke wilayah Mesir.

    Digeruduk Ribuan Warga Mesir

    Sehari menjelang pembukaan perbatasan tersebut,  ribuan warga Mesir dilaporkan berkumpul di perbatasan Rafah di Sinai Utara, Jumat (31/1/2025).

    Ribuan warga Mesir itu datang  untuk memprotes rencana pengusiran paksa warga Palestina.

    Seperti dilansir media berita Mesir, Youm7, gerakan tersebut dimulai pada dini hari saat massa dalam jumlah besar dari berbagai provinsi, termasuk Qalyubia dan Ismailia, menuju Rafah.

    Mereka bergabung dalam perlawanan kolektif terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai rencana pemindahan paksa warga Palestina ke Mesir.

    Menurut laporan Youm7, unjuk rasa ini merupakan penolakan yang jelas terhadap segala upaya untuk menempatkan warga Palestina di Mesir sebagai bagian dari rencana yang diduga untuk menyelesaikan agresi Israel.

    Peserta demonstrasi besar ini terdiri dari anggota partai politik, kelompok masyarakat sipil, dan aktivis masyarakat, serta anggota badan legislatif Mesir.

    “Para demonstran menegaskan kembali dukungan mereka yang teguh terhadap penentuan nasib sendiri Palestina dan mengecam solusi apa pun yang melibatkan pemindahan penduduk,” kata laporan tersebut.

    Mereka menekankan bahwa satu-satunya solusi yang layak adalah solusi dua negara, sesuai resolusi internasional, yang menjamin pengembalian tanah Palestina berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967.

    Youm7 melaporkan kalau para pengunjuk rasa membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan yang mengecam usulan presiden AS untuk memukimkan kembali warga Palestina secara paksa.

    Para demonstran menyatakan keyakinan mereka bahwa rencana tersebut tidak hanya merupakan pelanggaran hak-hak Palestina tetapi juga tindakan destruktif yang akan merusak perjuangan Palestina untuk mendapatkan tanah air.

    Mereka menegaskan bahwa Mesir tetap dan akan terus menjadi pendukung utama Palestina di dunia Arab.

    “Kami tidak akan membiarkan pemindahan paksa saudara-saudari Palestina kami,” kata salah satu pembicara dalam rapat umum tersebut. “Ini bukan solusi. Satu-satunya solusi adalah perdamaian yang adil berdasarkan hukum internasional dan pengakuan hak-hak Palestina.”

    Aksi unjuk rasa tersebut juga mendapat dukungan luas dari para anggota parlemen, yang bergabung dengan massa untuk menyatakan penolakan mereka terhadap usulan tersebut.

    “Dukungan publik mencerminkan konsensus nasional yang menolak segala bentuk penyelesaian yang akan merugikan perjuangan Palestina,” tulis laporan tersebut.

    Seruan Trump ini, dilaporkan sudah ditolak secara tegas oleh pemerintah Yordania dan Mesir.

    ANTRE MASUK GAZA – Antrean truk pembawa bantuan yang berderet terhenti di sisi Mesir pada Perbatasan Rafah pada September 2024 silam. Mesir menutup perbatasan negaranya dengan Gaza tersebut karena kendali sisi Palestina direbut secara penuh oleh Israel. (khaberni/HO)

    Hamas: Terima Kasih Mesir dan Yordania

    Sebelumnya, Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas menyatakan kalau mereka mengapresiasi sikap Yordania dan Mesir yang berani menolak permintaan Amerika Serikat (AS) terkait pengungsi Gaza yang terusir akibat agresi militer Israel.

    Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump menyatakan kalau dia telah berbicara dengan Raja Abdullah II dari Yordania mengenai pemindahan orang-orang dari Jalur Gaza yang hancur ke negara-negara tetangga.

    Trump mengindikasikan kalau dia juga akan berbicara dengan Presiden Mesir mengenai hal tersebut.

    Yordania dan Mesir belakangan dilaporkan menolak permintaan Trump ini.

    “Mesir dan Yordania menolak menggusur warga Palestina atau mendorong pemindahan mereka dari tanah mereka, setelah perjanjian gencatan senjata yang berlangsung selama lebih dari 15 bulan,” tulis laporan Khaberni, Senin (27/1/2025).

    Terkait sikap dua negara tetangga Palestina tersebut, Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan yang berbunyi:

    “Kami menghargai posisi sebenarnya dari Republik Arab Mesir dan Kerajaan Hashemite Yordania, yang menolak pengungsian rakyat Palestina atau mendorong pemindahan atau pencabutan tanah mereka dengan dalih atau pembenaran apa pun.”

    Hamas menambahkan, “Pada saat kami menegaskan kepatuhan rakyat Palestina terhadap tanah mereka dan penolakan mereka terhadap pengungsian dan deportasi, kami menyerukan kepada Liga Negara-negara Arab dan Organisasi Kerjasama Islam untuk menegaskan penolakan mereka terhadap segala bentuk pemindahan warga Palestina, rakyat Palestina kami, dan untuk mendukung hak nasional mereka untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.”

    Warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke Gaza utara untuk pertama kalinya sejak perang genosida Israel dimulai, pada Senin 27 Januari 2025. (tangkap layar/Presstv)

    Seruan AS Sejalan Rencana Israel

    Juru bicara Hamas Hazem Qassem, terkait usulan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan penduduk Gaza ke Yordania dan Mesir, menyebut itu sebagai hal provokatif dan berbahaya.

    Seruan Trump ini, menurutnya, sejalan dengan rencana pihak Israel, khususnya, kelompok kanan ekstremis yang ingin menguasai tanah Palestina sepenuhnya menjadi pendudukan Israel.

    “Pernyataan Trump berbahaya dan sejalan dengan posisi kelompok ekstrem kanan Israel,” kata dia.

    Ia melanjutkan, “Usulan Trump tidak akan disetujui dan tidak akan diterima oleh warga Palestina mana pun.”

    Pemimpin Hamas Sami Abu Zuhri pada Minggu juga mengomentari usulan Presiden AS Donald Trump untuk “memindahkan penduduk Gaza ke negara-negara tetangga,” dengan mengatakan, “Rakyat Gaza menanggung kematian sehingga mereka tidak akan meninggalkan tanah air mereka.”

    Abu Zuhri mengatakan dalam konferensi pers: “Rakyat Gaza menanggung kematian agar tidak meninggalkan tanah air mereka, dan mereka tidak akan meninggalkannya karena alasan lain, jadi tidak perlu membuang waktu untuk proyek-proyek yang dicoba oleh Biden dan yang menyebabkan perang akan berkepanjangan.”

    Dia menambahkan: “Menerapkan perjanjian tersebut sudah cukup untuk menyelesaikan semua masalah di Jalur Gaza, dan upaya untuk menghindari perjanjian tersebut tidak ada gunanya.”

    Ratusan ribu warga Gaza yang terusir dan mengungsi karena agresi militer Israel, kembali ke rumah-rumah mereka ke wilayah Gaza Utara, Senin (27/1/2025). (RNTV/TangkapLayar)

    Yordania: Palestina untuk Palestina

    Sikap tegas Yordania atas seruan AS soal pengungsi Gaza ini ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.

    Safadi menegaskan kembali sikap mengenai perjuangan Palestina itu, dengan mengatakan kalau “Yordania adalah untuk Yordania, dan Palestina untuk Palestina”.

    Dalam konferensi pers dengan Koordinator Kemanusiaan dan Rekonstruksi Senior PBB untuk Gaza Sigrid Kaag, Safadi mengatakan, “Yordania bangga dengan perannya, di bawah kepemimpinan Raja Yang Mulia Abdullah, dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza.”

    “Kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah AS yang baru dan mendukung upaya perdamaian di kawasan ini,” kata Safadi.

    Dia menambahkan kalau Yordania tetap terlibat dengan semua pihak untuk mencapai perdamaian.

     “Soal Palestina harus diselesaikan dengan negara Palestina; di mana Yordania adalah untuk Yordania, dan Palestina untuk Palestina.

    “Posisi kami jelas – dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian, dan penolakan kami terhadap perpindahan tidak tergoyahkan,” tegasnya.

    Sementara itu, Sigrid Kaag memuji peran penting Yordania dalam memberikan dan memfasilitasi pengiriman bantuan ke Gaza.

    “Ada kesempatan untuk mencapai solusi dua negara dan memberdayakan kedua belah pihak untuk mencapainya,” kata Koordinator Kemanusiaan dan Rekonstruksi Senior PBB, menambahkan bahwa mereka “berharap untuk melanjutkan kemitraan kemanusiaan kami dengan Yordania.”

     

    (oln/khbrn/anews/rntv/*)

     
     

  • Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa – Halaman all

    Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa – Halaman all

    Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan kembali melakukan pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata di Lebanon.

    Pelanggaran paling baru yang dilakukan Israel itu terjadi melalui serangan udara di wilayah timur negara itu yang menyebabkan sedikitnya dua orang tewas, Jumat (31/1/2025) PressTV melaporkan.

    Adapun Militer Israel (IDF) pada Jumat mengatakan pihaknya menyerang “beberapa” target fasilitas Hizbullah di Lembah Bekaa, Lebanon.

    Serangan terbaru ini terjadi dua bulan setelah gencatan senjata yang rapuh dengan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.

    “Target yang diserang termasuk situs Hizbullah yang berisi infrastruktur bawah tanah, yang digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi persenjataan, serta lokasi infrastruktur tambahan di perbatasan Suriah-Lebanon,” klaim militer Israel.

    Pertahanan sipil Lebanon mengumumkan kalau “dua orang tewas dan sembilan orang terluka dalam serangan udara Israel di wilayah Beqaa di Lebanon timur, yang melanggar gencatan senjata”.

    Menurut televisi Lebanon al-Manar, desa Janta menjadi sasaran serangan udara. 

    Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan pasukan Israel membakar sebuah peternakan unggas dekat Tal Nahas pada Kamis (30/1/2025).

    Menurut badan tersebut, serangan artileri Israel juga menargetkan pinggiran kota Shebaa di Lebanon selatan.

    Pelanggaran lebih lanjut termasuk serangan pesawat tak berawak terhadap reruntuhan rumah, yang telah hancur dalam serangan Israel sebelumnya, di pintu masuk utara kota Yahmar al-Shaqif pada Rabu malam.

    Pasukan Israel juga terus membakar dan menghancurkan rumah-rumah di Ras al-Dahr, sebelah barat kota Meiss al-Jabal.

    Mereka menembaki sebuah rumah di kota perbatasan Ramish, serta warga Lebanon dan ambulans milik Asosiasi Pramuka Risala Islam (Palang Merah Lebanon) di pintu masuk Maroun al-Ras.

    Ambulans lain, yang berupaya mengangkut orang yang terluka, disita di daerah tersebut.

    Pada Rabu malam, pasukan Israel menculik empat warga Lebanon yang sedang memeriksa rumah mereka di pinggiran Maroun al-Ras, dan menembak serta melukai dua lainnya di daerah tersebut.

    Menurut NNA, pasukan Israel juga maju 100 meter dari posisi tentara Lebanon di pintu masuk barat Meiss al-Jabal, melewati pusat Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).

    Setelah melewati pangkalan UNIFIL, buldoser Israel, yang didukung oleh tank Merkava, mengangkat gundukan tanah di tengah jalan di lingkungan Mafailah, menurut laporan tersebut.

    Sementara itu, pesawat tak berawak Israel terbang di atas ibu kota Beirut dan pinggiran selatan pada ketinggian rendah.

    Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, total delapan orang terluka, termasuk lima orang di Majdal Selim dan dua di Maroun al-Ras.

    AGRESI MILITER – Tentara Israel (IDF) dalam agresi militer mereka ke Lebanon Selatan untuk memukul mundur pasukan Hizbullah. Hingga dua bulan perjanjian gencatan senjata, Militer Israel belum mau angkat kaki dari wilayah agresi mereka di Lebanon. (khaberni/tangkap layar)

    Hizbullah Kian Gusar, Gencatan Senjata Kian Rapuh

    Pada hari Rabu, ketua blok parlemen Loyalitas kepada Perlawanan Hizbullah, Mohammad Raad, menyatakan kegusaran gerakan tersebut terhadap aksi militer Israel yang terus melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Dia mengecam masyarakat internasional atas tidak adanya tindakan apa pun terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Israel.

    “Ketidakpedulian internasional yang kronis terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh entitas perampas kekuasaan ini dan kegigihannya dalam melakukan serangan” telah membuat Israel semakin berani melakukan pelanggaran terhadap semua aturan, standar, dan hukum internasional dan kemanusiaan, katanya.

    Ia menekankan hak “sah” rakyat Lebanon untuk menghadapi agresi Israel.

    Sejauh ini, Hizbullah berulang kali mengancam akan membalas Israel yang akan mengakhiri kesepakatan gencatan senjata.

    Namun, sejumlah analis geopolitik menilai, Hizbullah urung membalas merujuk pada situasi gencatan senjata di Jalur Gaza, ihwal mereka terlibat konfrontasi serius dengan Israel.

    Israel menerima gencatan senjata dengan Hizbullah setelah melancarkan agresinya di Lebanon.

    Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sejak Oktober 2023, lebih dari 4.000 orang telah tewas dan lebih dari 16.500 orang terluka akibat serangan Israel, dengan lebih dari 1 juta lainnya mengungsi.

    TEROWONGAN HIZBULLAH – Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 31 Januari 2025 memperlihatkan kompleks bawah tanah milik Hizbullah yang dinamai Imad 4. Kompleks itu dilaporkan sudah diserahkan kepada tentara Lebanon. (Yedioth Ahronoth)

    Hizbullah Lucuti Diri, Termasuk Serahkan Terowongan ke Tentara Lebanon

    Dalam konteks gencatan dengan Israel ini, Hizbullah diminta untuk melucuti persenjataan mereka ke Tentara Lebanon yang berfungsi sebagai ‘penengah’.

    Sebagai informasi, di Lebanon, Hizbullah merupakan kekuatan politik dan militer yang bahkan setara dengan kekuatan angkatan bersenjata negara tersebut. 

    Dalam pemenuhan perjanjian gencatan senjata dengan Israel, Hizbullah dilaporkan sudah menyerahkan kompleks terowongannya kepada tentara Lebanon.

    Tentara Lebanon kemudian masuk ke dalam fasilitas bawah tanah yang pernah dipamerkan oleh Hizbullah itu.

    Selasa malam, (28/1/2025), media-media Lebanon dan negara Arab lainnya menyebut di dalam kompleks itu terdapat terowongan besar yang bisa dimasuki oleh truk.

    Kompleks itu dinamai Imad 4 sebagai bentuk penghormatan kepada Imad Mughniyeh, panglima senior Hizbullah yang dibunuh tahun 2008. Mughniyeh dilaporkan mengawasi pembangunan kompleks itu bersama dengan tim yang dipilih oleh Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah.

    Pada bulan Agustus 2024 Hizbullah pernah memperlihatkan kompleksi itu memiliki fasilitas komputer dan pencahayaan. Motor bisa masuk ke dalam.

    Menurut laporan Al Arabiya, ketika tentara Lebanon masuk ke dalam terowongan itu, peralatan berat telah diangkut Hizbullah.

    Adapun Al Jadeed menyebut terowongan itu sudah diserahkan kepada tentara Lebanon lebih dari seminggu yang lalu.

    Terowongan itu dilaporkan berada di antara Desa Joya dan Desa Itit di kawasan Tyre. Video yang pernah dirilis Hizbullah memperlihatkan terowongan itu memiliki tempat peluncuran rudal.

    “Fasilitas ini berada jauh di bawah tanah, jauh dari jangkauan intelijen musuh, dan juga menyediakan perlindungan,” kata Al Mayadeen.

    Setahun lalu media Prancis Liberation menerbitkan artikel tentang terowongan Hizbullah.

    Media itu mengklaim Hizbullah telah menggali terowongan sepanjang ratusan kilometer selama lebih dari 30 tahun. Beberapa bagian terowongan itu memiliki kedalaman 40 hingga 80 meter.

    Terowongan itu juga diklaim lebih canggih dan berbahaya daripada terowongan Hamas di Jalur Gaza. Jika beberapa terowongan diledakkan, gempa bumi dan tanah longsor bisa terjadi.

    Hisham Jaber, seorang pensiunan jenderal Lebanon, pada bulan Agustus 2024 pernah mengatakan hanya ada sedikit informasi yang diketahui tentang bunker dan terowongan Hizbullah yang “sangat rahasia”.

    Adapun terowongan Imad 4 mungkin hanya salah satu dari puluhan kompleks bawah tanah milik Hizbullah.

    “Pegunungan dan bukit di Lebanon selatan sangat cocok untuk digali (untuk kompleks bawah tanah) karena terlindungi lantaran berada di jantung pegunungan,” ujar Jaber dikutip dari France 24.

    “Pesawat tempur tidak dapat menjangkau fasilitas ini.” Dia menyebut para pejuang Hizbullah bisa berada di dalam terowongan itu selama berbulan-bulan.

    Bahkan, menurut dia, Israel bisa terus “menghancurkan Lebanon selama berbulan-bulan” tanpa mampu menjangkau bunker Hizbullah.

    Nicholas Blanford, pakar tentang Hizbullah, meyakini jaringan terowongan Hizbullah mulai dibangun tahun 1980-an ketika Israel menarik pasukannya dari Lebanon.

    “Sudah lama diketahui bahwa Hizbullah punya jaringan terowongan yang besar, digunakan untuk menyimpan amunisi dan tempat peluncuran rudal dan roket.

    Gencatan senjata Israel-Hizbullah

    Sementara itu, Israel dan Hizbullah telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata.

    Dengan perpanjangan ini, tenggat waktu penarikan mundur pasukan Israel dari Lebanon selatan turut diperpanjang hingga 18 Februari nanti.

    “Gencatan antara Lebanon dan Israel, dengan dipantau oleh AS, akan berlaku hingga 18 Februari 2025,” kata Gedung Putih, Minggu, (26/1/2025), dikutip dari kantor berita Associated Press.

    Gedung Putih menyebut kedua belah pihak juga mulai merundingkan pemulangan warga Lebanon yang ditahan setelah perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

    Sebelumnya, Israel memang sudah meminta lebih banyak waktu untuk mundur. Awalnya gencatan hanya akan berlangsung selama 60 hari sejak November 2024.

    Israel mengaku butuh waktu lebih lama karena tentara Lebanon belum dikerahkan ke semua area di Lebanon selatan. Tujuan pengerahan itu adalah agar pejuang Hizbullah tidak kembali ke area tersebut.

    Di sisi lain, tentara Lebanon mengaku tak bisa mengerahkan personelnya hingga pasukan Israel menarik diri.

    (oln/presstv/*)

  • Panggung Olok-olok, Hamas Ledek Logo-Logo Satuan Tempur Militer Israel Saat Pembebasan Agam Berger – Halaman all

    Panggung Olok-olok, Hamas Ledek Logo-Logo Satuan Tempur Militer Israel Saat Pembebasan Agam Berger – Halaman all

    Panggung Olok-olok, Hamas Ledek Logo-Logo Satuan Tempur Militer Israel Saat Pembebasan Sandera Agam Berger

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas membuktikan kalau gerakan pembebasan Palestina itu masih mampu ‘hidup’ dan bahkan mengoordinir proses pembebasan sandera-sandera Israel sebagai panggung olok-olok terhadap militer Israel (IDF).

    Pembebasan sandera-sandera Israel ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang terjadi pada 19 Januari 2025 silam dengan imbalan pembebasan ribuan tahanan Palestina di penjara Israel dan penarikan mundur IDF dari sejumlah titik penting di Jalur Gaza.

    Diklaim Israel sudah tinggal ‘ampas’, Hamas menjadikan momen pembebasan sandera itu sebagai kesempatan pembuktian diri kalau mereka masih aktif sebagai organisasi  pemegang otoritas sekaligus militer dengan menyiapkan sejumlah hal-hal detail.

    Dalam dua kali kesempatan, Hamas -dibantu faksi lain milisi perlawanan Palestina- menyiapkan panggung besar demi ‘pertunjukan itu’.

    Patut diingat, panggung meriah ini dibuat di situasi luar biasa mengerikan akibat agresi militer Israel yang meluluhlantakkan Gaza menjadi sebagian besar hanya tinggal abu dan puing-puing kehancuran.

    Toh, Hamas masih bisa mempermalukan IDF, militer negara yang diklaim sebagai satu di antara terkuat di dunia, dalam pembebasan sandera Israel tersebut. 

    Dalam pertunjukan terbarunya, selama penyerahan prajurit IDF Agam Berger yang ditangkap di Jabalia, Gaza utara, Hamas memamerkan versi modifikasi lambang satuan-satuan tempur brigade IDF.

    “(Modifikasi logo-logo satuan tempur IDF ini) bertujuan untuk mengejek unit-unit IDF yang terlibat dalam perang Israel di Gaza,” tulis laporan RNTV, dikutip Jumat (31/1/2025).

    Simbol-simbol yang diubah itu ditampilkan secara mencolok pada platform (panggung) yang digunakan untuk ‘pertunjukan’ pembebasan sandera Agam Berger, menurut Anadolu Agency .

    Logo-logo yang didesain ulang terdiri dari lambang unit pasukan elite Israel termasuk Brigade Givati, Nahal, Kfir, dan Brigade Lapis Baja 401.

    “Semua unit tempur ini memainkan peran penting dalam agresi militer Israel di Gaza utara,” kata laporan itu.

    PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL – Foto ini diambil pada Jumat (31/1/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Kamis (30/1/2025), menunjukkan warga Palestina dan anggota Brigade Al-Qassam menyaksikan pertukaran tahanan ketiga di Jalur Gaza pada Kamis (30/1/2025). Hamas menyerahkan 3 sandera Israel dan 5 warga Thailand kepada ICRC sebelum dibawa ke negara masing-masing. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Rubah Givati Ditusuk Belati

    Secara rinci, perubahan logo satuan tempur militer IDF dalam konteks olok-olok ini dibuat Hamas secara kontras dengan reputasi yang dimiliki para satuan tempur IDF tersebut. 

    “Versi rancangan Hamas dari lambang rubah Brigade Givati ​​menggambarkan binatang itu ditusuk dengan belati, dengan frasa Ibrani “Jabalia, makam Givati” tertulis di atasnya,” tulis ulasan RNTV soal detail perubahan logo satuan tempur IDF yang diejek Hamas.

    Adapula lambang belati Brigade Kfir yang diubah untuk memperlihatkan belati itu menusuk tengkorak seorang prajurit IDF. 

    “Sementara itu, batang gandum Brigade Nahal diubah menjadi sabit yang menebas prajurit, dan lambang Brigade Lapis Baja ke-401 disesuaikan untuk memperlihatkan helm dengan tengkorak di dalamnya,” tulis ulasan tersebut.

    Sebagai informasi, unit-unit militer ini terlibat dalam operasi besar-besaran di Gaza utara, yang mengakibatkan kerusakan besar-besaran dan jatuhnya korban jiwa Palestina dalam jumlah besar.

    TERSENYUM – Senyum mengembang dari empat perempuan sandera Israel. Mereka dibebaskan Hamas dalam pertukaran tahanan demi gencatan senjata dengan Israel di alun-alun Kota Gaza, Sabtu (25/1/2025). (RNTV/TangkapLayar)

    Brigade Al Qassam Tenteng Senjata Pasukan Elite Israel

    Hamas sering menggunakan pesan simbolis selama pembebasan sandera Israel untuk mengirim sinyal psikologis kepada publik Israel, memastikan pesannya dipahami secara luas dengan menyertakan teks Ibrani.

    Dalam momen pembebasan sandera Israel sebelum ini, tepatnya pada 25 Januari 2025 kemarin, para personel milisi Brigade Al Qassam, sayap Hamas, dan Brigade Al Quds, sayap PIJ, dilaporkan dikerahkan ke lokasi, menjadikan alun-alun Gaza menjadi semakin padat dan meriah.

    Hal yang menarik lainnya dari pemandangan ini, situs Israel, Daily Express melaporkan kalau empat anggota Brigade Qassam yang muncul bersama para tawanan wanita Israel yang dibebaskan dari Gaza membawa senapan serbu Tavor yang digunakan oleh Pasukan Pendudukan Israel (IDF).

    Situs Israel tersebut menggarisbawahi kalau gambar yang menunjukkan para pengawal sandera Israel dari Brigade Al Qassam yang menenteng senapan serbu Tavor merupakan penghinaan terhadap militer Israel (IDF).

    Alih-alih hancur, seperti yang diklaim Israel, Al Qassam justru menunjukkan kalau mereka mampu menyita senjata penting yang digunakan pasukan elite IDF dalam agresi militer ke Gaza.

    Sabtu, Tiga Sandera Lain Israel Akan Dibebaskan

    Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas, telah menerbitkan nama tiga tawanan Israel yang akan dibebaskan pada hari Sabtu.

    Juru Bicara Brigade al-Qassam, Abu Obeida membuat pengumuman tersebut dalam sebuah posting di saluran telegramnya pada Jumat (31/1/2025). 

    Ia mengatakan Ofer Calderon, Keith Siegel dan Yarden Bibas akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang mengakhiri perang genosida selama 15 bulan di Jalur Gaza.

    Sementara itu, pejabat Israel mengatakan keluarga ketiga tawanan telah diberitahu.

    Kelompok advokasi Palestina mengatakan bahwa Israel akan membebaskan 90 narapidana pada hari Sabtu dengan imbalan tiga tawanan Israel.

    “Sembilan puluh tahanan akan dibebaskan besok sebagai ganti tiga tahanan Israel, sembilan di antaranya menjalani hukuman seumur hidup dan 81 di antaranya menjalani hukuman panjang,” kata juru bicara Klub Tahanan Palestina Amani Sarahneh kepada AFP pada hari Jumat.

    Israel melancarkan serangan brutalnya ke Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas melakukan operasi bersejarah terhadap entitas perampas kedaulatan tersebut sebagai balasan atas meningkatnya kekejaman terhadap rakyat Palestina.

    Rezim Tel Aviv gagal mencapai tujuan yang dideklarasikannya untuk membebaskan tawanan dan melenyapkan Hamas meskipun telah membunuh hampir 47.500 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, di Gaza.

    PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL – Foto ini diambil pada Jumat (31/1/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Kamis (30/1/2025), menunjukkan tentara wanita Israel, Agam Berger, yang dibebaskan anggota Brigade Al-Qassam melambaikan tangan kepada warga Palestina dalam pertukaran tahanan ketiga di Jalur Gaza pada Kamis (30/1/2025). (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Mekanisme Pertukaran Sandera demi Gencatan Senjata Sejauh Ini

    Israel menerima persyaratan negosiasi lama Hamas di bawah gencatan senjata Gaza, yang dimulai pada 19 Januari.

    Adapun Israel telah membebaskan 110 tahanan Palestina, termasuk 30 anak-anak, setelah Hamas membebaskan delapan sandera Israel.

    Sempat diwarnai penundaan, Israel akhirnya melepas ratusan tahanan Palestina tersebut.

    Sebagai catatan, gencatan senjata Hamas-Israel dalam wujud pertukaran sandera-tahanan ini terdiri dari tiga tahap.

    Masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari.

    Pada tahap pertama – tahap saat ini – sebanyak 33 tawanan Israel akan dibebaskan sebagai ganti sekitar 2.000 orang Palestina yang diculik di penjara rezim tersebut.

    Sejauh ini, Hamas telah membebaskan 10 tawanan Israel dan lima warga negara Thailand sebagai imbalan atas 400 tahanan Palestina.

    Tahap dua, masih akan diisi dengan negosiasi dari kedua pihak, di mana Israel dikhawatirkan akan membatalkan gencatan senjata karena sejumlah alasan.

     

     

    (oln/rntv/anadolu/afp/*)

     

  • Kaja Kallas: Aksi Sabotase Meningkat di Eropa – Halaman all

    Kaja Kallas: Aksi Sabotase Meningkat di Eropa – Halaman all

    Saat menjabat perdana menteri Estonia, Kaja Kallas mewakili 1,3 juta penduduk di negara kecil yang diapit antara Rusia dan Laut Baltik itu. Sejak menjabat sebagai kepala urusan luar negeri Uni Eropa pada akhir tahun 2024, perempuan berusia 47 tahun itu kini berbicara untuk sekitar 450 juta orang yang tersebar di 27 negara.

    Tetapi satu hal yang tidak berubah, Kallas tetap fokus pada Rusia.

    “Jelas upaya sabotase sedang meningkat di Eropa,” kata Kallas kepada Alexandra von Nahmen dari DW ketika ditanya tentang serangkaian dugaan serangan hibrida, yang terbaru melibatkan kabel laut dalam di zona ekonomi Swedia di Baltik.

    “Kita seharusnya tidak melihat peristiwa ini secara terpisah, tetapi sebagai bagian dari gambaran yang lebih besar. Dan memahami bahwa niat Rusia niat terhadap Eropa dan arsitektur keamanan Eropa tidak berubah,” kata Kallas dalam wawancara eksklusif DW di kantor pusat Layanan Aksi Eksternal Eropa UE di Brussels hari Kamis (30/1).

    Sebagai seseorang yang lahir di Estonia yang dulu diduduki Uni Soviet, tidak mengherankan bahwa Kallas mendapat reputasi sebagai salah satu musuh Moskow dan sekaligus pendukung Ukraina yang paling gigih.

    Kallas tegaskan AS dan UE ‘masih berteman’

    Ucapannya itu mengisyaratkan kerja sama erat dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang dipenuhi tokoh radikal sayap kanan.

    AS dan Uni Eropa telah menyalurkan senjata dan bantuan ke Ukraina selama tiga tahun terakhir. Namun, dalam beberapa minggu pertama masa jabatannya, Trump tidak membuang waktu dan mengecam UE atas defisit perdagangan dan anggaran pertahanan. Dia juga mengejutkan Eropa dengan menyatakan niat mengambil alih wilayah otonomi Denmark di Grinlandia.

    “Kami masih berteman. Kami masih sekutu,” kata Kallas tentang hubungan Uni Eropa-AS. “Mereka adalah mitra terbesar kami dalam hal ekonomi, tetapi juga dalam hal keamanan.”

    “Saya melakukan panggilan telepon yang sangat baik dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio minggu ini. Kami membahas berbagai bagian dunia tempat kami bekerja sama dan juga melihat apa yang dapat kami lakukan lebih banyak lagi,” katanya. “Jadi saya cukup yakin bahwa kita memiliki hubungan yang baik.”

    Dan bagaimana dengan Grinlandia?

    “Jelas bahwa Amerika Serikat terikat perjanjian internasional. Perjanjian ini menyatakan bahwa Anda harus menghormati integritas teritorial… dan saya yakin mereka akan melakukannya,” kata Kallas.

    Ketika ditanya apakah Uni Eropa mungkin mempertimbangkan penempatan pasukan di Grinlandia, Kallas mengatakan belum ada diskusi yang diadakan mengenai masalah tersebut.

    Gambaran serupa tentang Ukraina

    Kallas melunak soal sikap Washington terhadap Kyiv. “AS memahami bahwa untuk mengakhiri perang ini, kita harus memberikan tekanan pada Rusia, karena Rusia adalah pihak yang memulai perang ini.”

    Trump sebelumnya mengklaim dia dapat menjadi perantara kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dalam satu hari, yang memicu kekhawatiran bahwa dia mungkin menekan Kyiv untuk menerima persyaratan Rusia. UE khawatir, hasil negosiasi malah hanya akan mendorong agresi Rusia terhadap negara lain.

    Setelah menjabat, Trump terkesan ingin mengambil sikap lebih keras terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, meski juga mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    “Presiden Trump sangat keras dalam pernyataannya terhadap Putin,” kata Kallas. “Jadi saya kira kita melihat gambarannya dengan sangat mirip.”

    Namun, apa yang sebenarnya dikatakan Rubio, mitra Kallas di AS, tentang strategi di Ukraina dalam percakapan mereka?

    “Kita juga harus bertemu langsung dan membahas hal-hal ini, tetapi jelas mereka ingin mengakhiri perang ini,” katanya. “Semua orang ingin mengakhiri perang ini karena semua orang menginginkan perdamaian. Namun, jelas juga, dan itu juga yang dikatakan Rubio, bahwa perdamaian harus berkelanjutan.”

    Volatilitas AS sebagai peluang bagi Eropa?

    Eropa tidak disangkal merasa gelisah terhadap Trump, yang langsung membekukan bantuan luar negeri dan menarik AS keluar dari perjanjian iklim Paris. Namun Kallas berusaha mengemukakan bahwa ketidakpastian di AS, serta volatilitas umum situasi geopolitik global, merupakan peluang bagi UE.

    “Saya pikir saat ini kita memiliki tantangan yang sangat besar, tetapi pada saat yang sama, ini juga memberi Uni Eropa kesempatan untuk benar-benar menjadi pemain geopolitik yang besar di panggung dunia.

    “Pemerintahan baru AS… membuat semua negara lain berpaling ke Uni Eropa karena kami adalah mitra yang dapat diandalkan, kami adalah mitra yang stabil,” kata Kallas. “Hal ini juga memberi kita kesempatan untuk mengembangkan kekuatan geopolitik.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Kecelakaan American Airlines-Black Hawk, Laporan FAA Ungkap Kurangnya Staf Menara Kontrol Bandara – Halaman all

    Kecelakaan American Airlines-Black Hawk, Laporan FAA Ungkap Kurangnya Staf Menara Kontrol Bandara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah kecelakaan udara terjadi di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington (DCA), Arlington, Virginia pada Rabu (29/1/2025) malam waktu setempat.

    Pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter militer milik Angkatan Darat AS, Black Hawk mengakibatkan seluruh 67 orang di dalam kedua pesawat tersebut tewas.

    Peristiwa ini menimbulkan perdebatan baru mengenai kepadatan wilayah udara di sekitar bandara dan tingkat kesiapan menara kontrol lalu lintas udara.

    Laporan awal dari Federal Aviation Administration (FAA) mengungkapkan bahwa jumlah staf di menara kontrol saat kejadian tidak sesuai dengan standar operasional, dikutip darI Fox News.

    Associated Press memperoleh dokumen yang menunjukkan bahwa hanya satu pengontrol lalu lintas udara yang menangani dua posisi sekaligus pada saat kecelakaan terjadi.

    Laporan tersebut menyatakan bahwa “konfigurasi posisi tidak normal untuk waktu dan volume lalu lintas seperti itu.”

    Menurut informasi yang dijelaskan kepada The Washington Post, pada saat kejadian, hanya dua petugas yang bekerja di menara kontrol.

    Padahal jumlah ideal untuk menangani lalu lintas udara yang padat seharusnya lebih banyak. 

    Wilayah udara di atas Washington DC, dikenal sangat sibuk dengan rata-rata lebih dari 100 helikopter yang beroperasi setiap hari di sekitar pesawat yang datang dan berangkat dari bandara.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 20:50 waktu setempat.

    American Airlines telah mengonfirmasi bahwa pesawat itu membawa 60 penumpang dan empat awak saat kejadian. 

    Sementara itu, menurut Angkatan Darat AS, helikopter Black Hawk tersebut mengangkut tiga tentara. 

    Hingga Kamis malam, penyebab pasti tabrakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh otoritas terkait. 

    Para pakar penerbangan dan penyelidik federal kini tengah berusaha mencari jawaban atas bagaimana insiden ini bisa terjadi.

    Beberapa pejabat federal dan anggota parlemen telah mengeluarkan peringatan sebelumnya mengenai potensi bahaya di wilayah ini, mengingat telah terjadi beberapa kejadian nyaris tabrakan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk satu insiden hanya 24 jam sebelum kecelakaan fatal tersebut.

    Kini, masyarakat dan regulator penerbangan menunggu hasil investigasi resmi yang diharapkan dapat memberikan jawaban serta langkah-langkah perbaikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

    (Tribunnews.com/Farrah)