Jenis Media: Internasional

  • Resmi, Trump Terapkan Tarif Impor Tinggi untuk Kanada, Meksiko dan China – Halaman all

    Resmi, Trump Terapkan Tarif Impor Tinggi untuk Kanada, Meksiko dan China – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif pada hari Sabtu (1/2/2025).

    Perintah eksekutif tersebut, berisi penerapan tarif baru pada barang-barang impor dari Kanada, Meksiko, dan China. 

    Keputusan ini menandakan langkah dramatis dalam kebijakan ekonomi AS yang berpotensi memicu perang dagang dengan tiga mitra dagang terbesar negara tersebut.

    Menurut laporan New York Times, Trump menandatangani tiga perintah eksekutif yang mengenakan tarif 25 persen pada semua barang dari Meksiko dan Kanada. 

    Selain itu, tarif sebesar 10 persen dikenakan pada ekspor minyak dari Kanada serta barang-barang dari China. 

    Tarif ini diperkirakan akan mulai berlaku pada hari Selasa, 4 Februari 2025.

    Menurut Trump, tindakan ini diambil berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang memungkinkan presiden untuk memberlakukan tarif dengan alasan ancaman terhadap keamanan nasional.

    Trump juga mengutip krisis opioid yang sedang melanda Amerika Serikat sebagai alasan untuk kebijakan ini.

    Dalam sebuah pernyataan di media sosial Truth Social, Trump menyalahkan Kanada atas perdagangan narkoba yang dianggap memperburuk krisis kesehatan di AS. 

    “Kita perlu melindungi warga Amerika, dan merupakan tugas saya sebagai Presiden untuk memastikan keselamatan semua orang.”

    “Saya berjanji dalam Kampanye saya untuk menghentikan banjir imigran gelap dan narkoba yang mengalir melewati Perbatasan kita, dan warga Amerika dengan suara bulat mendukungnya.”

    “Negara-negara ini memainkan peran utama dalam tantangan-tantangan ini,” ujar Trump, mengklaim bahwa Kanada gagal bekerja sama dengan penegak hukum AS untuk mengatasi peredaran narkoba ilegal, dikutip dari The Guardian.

    Pernyataan ini memicu ketegangan dengan Kanada dan Meksiko, yang merasa kebijakan ini tidak adil dan merugikan hubungan perdagangan yang sudah terjalin selama puluhan tahun.

    Respon Meksiko dan Kanada

    Atas tindakan Trump ini, Meksiko kemudian mengumumkan akan mengenakan tarif balasan atas barang-barang AS.

    Hal tersebut diumumkan oleh Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum.

    Ia menegaskan bahwa negaranya akan mengambil langkah balasan yang meliputi tarif dan tindakan lainnya untuk melindungi kepentingan ekonomi Meksiko.

    Sheinbaum menanggapi tuduhan Gedung Putih yang mengeklaim, adanya hubungan antara pemerintah Meksiko dengan organisasi kriminal yang terlibat dalam perdagangan narkoba.

    “Kami dengan tegas menolak fitnah Gedung Putih bahwa pemerintah Meksiko memiliki aliansi dengan organisasi kriminal, serta segala niat untuk mencampuri wilayah kami,” tulis Sheinbaum dalam sebuah posting di X, dikutip dari AP News.

    “Jika pemerintah Amerika Serikat dan lembaga-lembaganya ingin mengatasi masalah konsumsi fentanil yang serius di negara mereka, mereka dapat memerangi penjualan narkoba di jalanan kota-kota besar, yang tidak mereka lakukan, dan pencucian uang yang dihasilkan dari aktivitas ilegal ini telah menyebabkan begitu banyak kerugian bagi penduduknya,” tambahnya.

    Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan bahwa negaranya akan mengenakan tarif 25 persen pada impor AS yang bernilai hingga 155 miliar USD.

     “Hal ini akan berdampak nyata bagi Anda, rakyat Amerika,” ungkap Trudeau.

    Ia menambahkan, kebijakan Trump akan menyebabkan kenaikan harga barang-barang konsumsi, seperti makanan dan produk lainnya.

    Trudeau juga mengingatkan masyarakat AS bahwa pasukan Kanada bertempur bersama pasukan AS di Afghanistan, dan tindakan Gedung Putih ini justru merusak hubungan baik yang sudah terbina.

    “Tindakan yang diambil hari ini oleh Gedung Putih justru memecah belah kita, alih-alih menyatukan kita,” kata Trudeau.

    Selain dampak langsung pada hubungan perdagangan AS dengan Kanada dan Meksiko, tarif baru ini berpotensi menambah ketidakpastian ekonomi yang sudah rapuh

    Jika China juga memutuskan untuk merespons dengan tarif mereka sendiri, ketegangan ini bisa berkembang menjadi perang dagang yang lebih luas, yang dapat merugikan perekonomian global secara keseluruhan.

    Perintah eksekutif Trump ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam kebijakan luar negeri dan perdagangan AS, yang akan terus memengaruhi dinamika ekonomi global dan hubungan diplomatik antara negara-negara besar.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump

  • Tentara Korea Utara Pura-pura Menderita TBC Agar Tak Dikirim Berperang Bantu Rusia Melawan Ukraina – Halaman all

    Tentara Korea Utara Pura-pura Menderita TBC Agar Tak Dikirim Berperang Bantu Rusia Melawan Ukraina – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, KORUT –  Keluarga para tentara di Korea Utara rela membayar lebih dari 100 kali gaji bulanan rata-rata agar kerabat mereka didiagnosis tuberkulosis (TBC)  palsu.

    Tujuannya agar para tentara Korea Utara itu tidak dikirim ke garis depan membela Rusia dalam perang melawan Ukraina.

    Dikutip dari Newsweek, Minggu (2/2/2025), Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan memperkirakan bahwa rezim Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un telah mengirim hingga 12.000 tentara ke Rusia.

    Dimana para tentara muda itu telah bergabung dalam pertempuran di Kurs.

    Tujuannya  membantu memukul mundur serangan balasan Ukraina yang mengejutkan pasukan Rusia di perbatasan pada Agustus 2024 lalu.

    Rusia dan pihak berwenang Korea Utara belum secara terbuka mengakui keberadaan pasukan Korea Utara di medan perang Rusia Vs Ukraina,

    Meskipun miskin dan kekurangan sumber daya karena kebijakan negara yang gagal dan sanksi internasional, Korea Utara mempertahankan tentara tetap sebanyak 1,3 juta orang.

    Tentara Korea Utara menempati peringkat keempat terbesar di dunia. 

    Sebanyak 7,6 juta tentara cadangan tambahan, sekitar 30 persen dari populasi, memperkuat kekuatan militernya.

    Untuk mempertahankan jumlah pasukan ini, pria harus bertugas selama 10 tahun, sementara wanita diharuskan bertugas selama lima tahun.

    Bayar Berapa untuk Surat Keterangan TBC

    Harga suap pejabat rumah sakit untuk mengeluarkan sertifikat tuberkulosis TBC palsu telah melonjak lima kali lipat dengan harganya sekitar 100 dolar AS akhir tahun lalu.

    Ini karena semakin banyak keluarga yang berupaya mencegah anak laki-laki mereka dikirim ke Rusia, menurut sumber Korea Utara dari Radio Free Asia .

    Ini adalah jumlah yang sangat besar mengingat gaji bulanan rata-rata seorang pekerja pemerintah di Korea Utara adalah antara 5.000 dan 10.000 won ($1-3), meskipun banyak keluarga menambah penghasilan mereka melalui ekonomi pasar gelap yang luas di negara tersebut.

    “Ada ketakutan yang mendasari bahwa jika putra-putra mereka bergabung dengan militer dan dikirim ke Rusia, orang tua mereka tidak akan pernah melihat mereka lagi dalam keadaan hidup,” kata seorang wanita di provinsi Ryanggang kepada media tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim demi keselamatannya.

    Korea Utara telah terkejut dengan pengerahan pasukan ke sekutu mereka, Rusia.

    Tidak Tahu akan Dikirim ke Rusia

    Seorang tentara Korea Utara yang ditangkap mengatakan kepada pejabat Ukraina bahwa dia tidak diberitahu sebelumnya sedang menuju Rusia dan mengatakan dia bahkan tidak tahu siapa yang sedang dia lawan.

    Di dalam negeri, rezim diklaim telah diam-diam mengeluarkan surat kematian kepada keluarga yang ditinggalkan, yang menyatakan bahwa orang yang mereka cintai meninggal dalam “latihan tempur suci demi menghormati tanah air,”.

    Tanpa mengungkap keadaan sebenarnya di balik kematian mereka.

    Dalam beberapa minggu sejak pasukan mereka memasuki medan tempur, warga Korea Utara yang kebingungan mulai mempertanyakan mengapa mereka memerangi Ukraina dan bukannya AS, negara yang telah mereka doktrin sejak kecil sebagai musuh utama.

    “Siapa musuh kita? Mengapa kita punya musuh baru?” kata seorang warga Ryanggang kepada Radio Free Asia dalam artikel terpisah.

    “Pandangan konfrontatif terhadap Amerika, yang coba ditanamkan oleh pihak berwenang kepada masyarakat, sudah goyah.”

    Awal bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sejauh ini telah ada 3.800 korban Korea Utara di Kursk.

    Korea Utara memiliki salah satu tingkat tuberkulosis tertinggi dengan 513 kasus per 100.000 orang, menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia tahun 2023.

    Apa Kata Orang

    Alina Hrytsenko, analis di Institut Nasional untuk Studi Strategis Ukraina, menulis untuk lembaga pemikir Atlantic Council.

    “Pada titik ini, keikutsertaan Korea Utara dalam invasi Rusia ke Ukraina tampaknya bukan untuk mendukung ambisi kekaisaran Putin, melainkan lebih untuk meningkatkan mesin perang Kim Jong Un.

    “Dalam jangka pendek, kehadiran tentara Korea Utara memungkinkan Rusia mengatasi kekurangan tenaga kerja yang terus meningkat. Namun dengan Rusia yang diyakini kehilangan puluhan ribu tentara setiap bulan, kecil kemungkinan Pyongyang akan mampu sepenuhnya memenuhi permintaan Moskow yang tak pernah terpuaskan akan tenaga kerja tambahan.”

    Apa berikutnya?

    Minggu lalu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan mereka yakin Korea Utara sedang bersiap mengirim tenaga tambahan ke Rusia.

    Institut Studi Perang yang berpusat di Washington, DC memperkirakan hal ini dapat terjadi paling cepat pada pertengahan Maret.

    Sementara gelombang pasukan berikutnya  berpotensi jauh lebih tinggi, memperkirakan Pyongyang dapat kehilangan 45.000 tentara per bulan.

    Presiden AS Donald Trump  mengatakan perang tidak akan terjadi di bawah pengawasannya.

    Aakhir pekan dia lalu mengancam sanksi lebih lanjut jika mitranya dari Rusia Vladimir Putin tidak “membuat kesepakatan” untuk mengakhiri konflik selama tiga tahun tersebut.

    Seorang juru bicara pemerintah Rusia mengatakan Putin “menunggu sinyal” dari Washington.

     

  • Diundang Paus Fransiskus ke Vatikan, Ketua DPR Puan Maharani Hadiri KTT Pemimpin Dunia Tentang Anak – Halaman all

    Diundang Paus Fransiskus ke Vatikan, Ketua DPR Puan Maharani Hadiri KTT Pemimpin Dunia Tentang Anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan ke Roma, Italia, bersama dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. 

    Keduanya mendapat undangan dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus untuk menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights.

    Untuk diketahui, Puan bersama Megawati tiba di Roma, Italia, pada Jumat (31/1/2025) petang waktu setempat. 

    Kedatangan mereka disambut Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono.

    “Saya datang memenuhi undangan Paus Fransiskus karena 3 Februari nanti perwakilan negara-negara berkumpul di Vatican City menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights,” kata Puan, dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2025).

    Adapun World Leaders Summit on Children’s Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak yang dipimpin oleh Paus Fransiskus akan diadakan pada tanggal 3 Februari 2025, di Istana Apostolik, Aula Konsistori, Kota Vatikan. 

    Pertemuan para pemimpin global ini akan menjadi platform penting untuk mengatasi berbagai masalah paling mendesak terkait hak anak, sekaligus mendorong kerja sama internasional untuk membangun masa depan yang lebih aman dan lebih adil bagi anak-anak di seluruh dunia. 

    Pertemuan yang merupakan kolaborasi global bertema ‘Let’s Love and Protect Them’ tersebut akan dihadiri para pemimpin dunia seperti sejumlah kepala negara, pejabat tinggi, dan advokat global terkemuka untuk hak anak. 

    Acara ini akan menawarkan kesempatan para tokoh dunia untuk berdialog dan melakukan tindakan mendalam guna melindungi hak dan kesejahteraan setiap anak. 

    Puan yang diundang sebagai ketua parlemen Indonesia pun memuji Paus Fransiskus atas inisiatifnya menggelar KTT tentang hak anak itu.

    “Tema konferensi ini sangat sesuai dengan situasi nyata di lapangan. Karena anak-anak di seluruh dunia terus menghadapi ancaman serius terhadap hak-hak mereka,” ujarnya.

    Pertemuan ini menyoroti banyaknya persoalan global yang berdampak terhadap hak-hak anak. 

    Mulai dari isu kelaparan, kemiskinan, ketidaksetaraan, kekerasan, eksploitasi, perang, hingga perusakan alam. 

    Untuk itu, Puan mendukung gelaran KTT yang berkaitan dengan World Children’s Day (WCD) perdana di Vatikan pada Mei tahun lalu dan WCD kedua yang rencananya digelar pada September 2026 itu.

    “Misinya bagaimana kita bisa memenuhi hak anak, termasuk hak pendidikan, perlindungan dari kekerasan dan pemenuhan hak dalam lingkup keluarga,” kata Puan.

    Puan yang selama ini fokus terhadap isu anak itu menyebut KTT yang digelar di Vatikan ini sejalan dengan upaya DPR dalam memperjuangkan hak-hak anak. 

    MEGAWATI DI ITALIA – Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bersama puteranya M. Rizki Pratama dan puterinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani tiba di Roma, Italia pada Jumat (31/1/2025) malam waktu setempat. Megawati diagendakan menghadiri dan berbicara di World Leaders Summit on Children’s Rights yang turut dihadiri Paus Fransiskus di Vatikan. / (Dokumentasi PDIP untuk Tribun) (Dokumentasi PDIP untuk Tribun)

    Seperti diketahui, DPR di bawah kepemimpinan Puan telah melahirkan sejumlah legislasi yang mendukung hak anak, termasuk melalui fungsi penganggaran dan pengawasan.

    Satu di antara beleid yang telah disahkan DPR untuk memperjuangkan hak anak adalah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan (KIA). 

    Puan berharap Indonesia dapat berkontribusi dalam gelaran World Leaders Summit on Children’s Rights ini.

    “Indonesia punya UU KIA sebagai langkah awal, semoga kita bisa saling belajar untuk membawa kebaikan bagi anak-anak di negara masing-masing,” tandas Ketua DPP PDIP itu.

  • Netanyahu Tunjuk Mayor Jenderal Eyal Zamir Jadi Kepala Staf Militer Israel

    Netanyahu Tunjuk Mayor Jenderal Eyal Zamir Jadi Kepala Staf Militer Israel

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menunjuk Mayor Jenderal Eyal Zamir sebagai panglima militer baru Israel. Penunjukan Zamir dilakukan setelah komandan tertinggi sebelumnya, Letnan Jenderal Herzi Halevi mengundurkan diri pada bulan lalu.

    “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz malam ini telah menyetujui penunjukan Mayor Jenderal Eyal Zamir sebagai Kepala Staf IDF (militer Israel) berikutnya,” tulis keterangan kantor PM Israel dilansir AFP, Minggu (2/2/2025).

    Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel (IDF) atau militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan mencegah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang berkepanjangan di Jalur Gaza.

    Dalam surat pengunduran dirinya yang dirilis militer Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (22/1/2025), Halevi mengatakan dirinya mundur dari jabatannya “karena mengakui tanggung jawab atas kegagalan (militer) pada 7 Oktober”.

    Halevi mengatakan dirinya pergi saat militer Israel mencapai “keberhasilan yang signifikan”, meskipun dirinya juga mengatakan bahwa “tidak semua” tujuan perang Israel telah tercapai.

    “Tujuan perang belum semuanya tercapai. Militer akan terus berjuang untuk menghancurkan Hamas dan kemampuan memerintahnya, memastikan kembalinya para sandera,” ucapnya.

    Dia menambahkan satu tujuan perang yang belum tercapai, yaitu memungkinkan warga Israel yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan militan untuk kembali ke rumah-rumah mereka.

    Mayor Jenderal Yaron Finkelman selaku Kepala Komando Militer Israel Zona Selatan, yang bertanggung jawab atas Gaza, juga mengundurkan diri.

    Pengunduran diri keduanya terjadi beberapa hari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai pada Minggu (19/1) yang mengakhiri pertempuran sengit selama 15 bulan terakhir di Jalur Gaza.

    Halevi, dalam pernyataannya, meminta untuk meninggalkan jabatannya secara resmi pada 6 Maret mendatang.

    “Sampai saat itu tiba, saya akan menyelesaikan penyelidikan mengenai peristiwa 7 Oktober dan memperkuat kesiapan (militer),” ujarnya.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Donald Trump Telepon Presiden Mesir, Tak Menyinggung Soal Pemindahan Warga Gaza, Ini yang Dibahas – Halaman all

    Donald Trump Telepon Presiden Mesir, Tak Menyinggung Soal Pemindahan Warga Gaza, Ini yang Dibahas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS, Donald Trump menelepon Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, Sabtu (1/2/2025).

    Dalam sambungan telepon itu, baik Donald Trump maupun Abdel Fattah al-Sisi tidak membahas soal pemindahan warga Gaza ke Mesir dan Yordania.

    Kantor Kepresidenan Mesir mengatakan, Trump dan al-Sisi melakukan dialog positif tentang pentingnya penerapan penuh fase pertama dan kedua gencatan senjata antara Hamas dengan Israel.

    Dikutip dari Reuters, keduanya juga menakankan perlunya meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    Sebelumnya, Trump ngotot ingin memindahkan warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania.

    Keinginan Trump ini langsung mendapatkan kritikan dari para kritikus, dengan menyebut sarannya sama saja dengan pembersihan etnis.

    Al-Sisi juga langsung menolak usulan Trump dan menyebutnya sebagai “tindakan ketidakadilan”.

    Penolakan Presiden Mesir itu langsung mendapatkan respons dari Trump.

    Trump mengatakan, Mesir dan Yordania tak akan menolak dengan alasan AS telah melakukan banyak hal untuk kedua negara tersebut.

    “Mereka akan melakukannya,” kata Trump.

    Para menteri luar negeri Arab yang bertemu di Kairo pada hari Sabtu juga menolak pemindahan warga Palestina dari tanah mereka.

    Mereka mengatakan tindakan seperti itu akan mengancam stabilitas regional, menyebarkan konflik dan merusak prospek perdamaian.

    Dalam panggilan telepon, Sisi dan Trump juga menyatakan keinginan mereka untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, kata pernyataan kepresidenan Mesir.

    Sisi mengundang Trump untuk mengunjungi Mesir sesegera mungkin guna membahas masalah-masalah di Timur Tengah.

    Kedua presiden juga membahas perlunya memperkuat hubungan ekonomi dan investasi mereka, katanya.

    Pembebasan Sandera

    Sementara itu, Hamas telah melakukan pembebasan sandera ketiga pada Sabtu (1/2/2025).

    Kali ini, Hamas telah membebaskan tiga sandera, satu warga negara Amerika-Israel, sementara dua lainnya merupakan warga negara Israel.

    Seorang warga negara ganda Amerika-Israel, Keith Siegel dibebaskan oleh Hamas di Kota Gaza.

    Sementara dua warga Israel, Yarden Bibas dan Ofer Calderon dibebaskan di kota selatan Khan Younis.

    Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, ketiga sandera yang dibebaskan Hamas akan dipertemukan kembali dengan anggota keluarga.

    Kedua serah terima tersebut dilakukan dengan cepat tanpa kekacauan seperti yang terjadi pada pertukaran tahanan ketiga sebelumnya.

    Israel juga ikut membebaskan 183 tahanan Palestina setelah tiga sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

    Menurut otoritas Palestina, 18 tahanan menjalani hukuman seumur hidup.

    Lebih dari 100 orang berasal dari Jalur Gaza, ditangkap setelah 7 Oktober 2023, dan ditahan tanpa diadili.

    Tiga puluh tahanan, termasuk tiga orang yang menjalani hukuman seumur hidup, dibebaskan untuk masing-masing sandera Keith Siegel dan Ofer Kalderon, dan 12 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup dibebaskan untuk Yarden Bibas.

    Dikutip dari The Times of Israel, Israel telah setuju untuk membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Gaza selama masa pelaksanaan perjanjian.

    Pada hari Sabtu, Israel membebaskan 111 tahanan yang ditahan oleh pasukan di Jalur Gaza tetapi tidak terlibat dalam serangan 7 Oktober.

    Dari total 183 orang yang dibebaskan, 150 orang dipulangkan atau dideportasi ke Jalur Gaza, 32 orang dibebaskan ke Tepi Barat, dan satu orang dikirim ke Mesir.

    Tahanan yang dikirim ke Tepi Barat dibebaskan dari Penjara Ofer dekat Ramallah, kata Dinas Penjara Israel (IPS).

    Sementara tahanan lainnya dibebaskan dari Penjara Ktzi’ot di Israel selatan dan dibawa ke Penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza, dekat perbatasan Mesir.

    “Pasukan Dinas Penjara bertindak untuk membebaskan teroris sesuai dengan kesepakatan diplomatik untuk memulangkan para sandera, dengan koordinasi penuh dengan semua badan keamanan,” kata IPS dalam sebuah pernyataan. (*)

  • Hamas Kembali Bebaskan Sandera, Keith Siegel jadi Warga Negara AS Pertama yang Dibebaskan – Halaman all

    Hamas Kembali Bebaskan Sandera, Keith Siegel jadi Warga Negara AS Pertama yang Dibebaskan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang warga negara ganda Amerika-Israel, Keith Siegel dan dua sandera lainnya dibebaskan oleh Hamas dalam pertukaran ketiga dengan Israel, Sabtu (1/2/2025).

    Keith Siegel dibebaskan oleh Hamas di Kota Gaza, sekitar dua jam setelah warga Israel, Yarden Bibas dan Ofer Calderon dibebaskan di kota selatan Khan Younis.

    Saat dibebaskan, Keith Siegel tampak tersenyum sambil melambaikan tangan saat militan Hamas berisap menyerahkannya kepada staf Palang Merah Internasional.

    Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, ketiga sandera yang dibebaskan Hamas akan dipertemukan kembali dengan anggota keluarga.

    Kedua serah terima tersebut dilakukan dengan cepat tanpa kekacauan seperti yang terjadi pada pertukaran tahanan ketiga sebelumnya.

    Dikutip dari CBS News, Keith Siegel merupakan warga negara Amerika pertama yang dibebaskan oleh Hamas.

    Ia merupakan salah satu dari tujuh warga negara Amerika yang disandera di Gaza.

    Diyakini bahwa setidaknya dua dari enam sandera Amerika yang masih ditawan di Gaza masih hidup.

    Sementara empat warga Amerika lainnya diyakini telah tewas dalam penahanan.

    Istri Siegel, Aviva, juga disandera oleh militan Hamas pada 7 Oktober, tetapi dibebaskan dalam pertukaran sandera dan tahanan sebelumnya pada November 2023.

    Berbicara kepada CBS News sekitar setahun setelah pembebasannya, Aviva Siegel mengatakan ada saat-saat ketika militan Hamas memaksa dia dan suaminya melalui terowongan di bawah Jalur Gaza yang membuat mereka merasa “yakin kami akan mati”.

    79 Sandera Israel Masih Ditahan

    Hamas saat ini masih menyandera 79 warga Israel di Gaza setelah pembebasan tiga tawanan pada hari Sabtu.

    Harian Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa 20 sandera diperkirakan akan dibebaskan pada tahap pertama gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang sedang berlangsung.

    “Hamas masih menahan 79 sandera, dan 20 dari mereka akan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari fase pertama perjanjian,” tulis surat kabar itu.

    Sementara itu, Almog Boker, seorang koresponden untuk Channel 12 Israel, melaporkan bahwa pada akhir fase pertama ini, Hamas masih akan menyandera 59 orang, termasuk 36 orang yang diduga tewas.

    Pada 19 Januari, perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel mulai berlaku, awalnya berlangsung selama 42 hari.

    Israel Bebaskan 183 Warga Palestina

    Sementara di sisi lain, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina setelah tiga sandera Israel yang disandera Hamas.

    Menurut otoritas Palestina, 18 tahanan menjalani hukuman seumur hidup.

    Lebih dari 100 orang berasal dari Jalur Gaza, ditangkap setelah 7 Oktober 2023, dan ditahan tanpa diadili.

    Tiga puluh tahanan, termasuk tiga orang yang menjalani hukuman seumur hidup, dibebaskan untuk masing-masing sandera Keith Siegel dan Ofer Kalderon, dan 12 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup dibebaskan untuk Yarden Bibas.

    Dikutip dari The Times of Israel, Israel telah setuju untuk membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Gaza selama masa pelaksanaan perjanjian.

    Pada hari Sabtu, Israel membebaskan 111 tahanan yang ditahan oleh pasukan di Jalur Gaza tetapi tidak terlibat dalam serangan 7 Oktober.

    Dari total 183 orang yang dibebaskan, 150 orang dipulangkan atau dideportasi ke Jalur Gaza, 32 orang dibebaskan ke Tepi Barat, dan satu orang dikirim ke Mesir.

    Tahanan yang dikirim ke Tepi Barat dibebaskan dari Penjara Ofer dekat Ramallah, kata Dinas Penjara Israel (IPS).

    Sementara tahanan lainnya dibebaskan dari Penjara Ktzi’ot di Israel selatan dan dibawa ke Penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza, dekat perbatasan Mesir.

    “Pasukan Dinas Penjara bertindak untuk membebaskan teroris sesuai dengan kesepakatan diplomatik untuk memulangkan para sandera, dengan koordinasi penuh dengan semua badan keamanan,” kata IPS dalam sebuah pernyataan. (*)

  • Masih Tergantung Israel, Yordania-Mesir Hadapi Bahaya Besar Berani Tolak AS untuk Tampung Warga Gaza – Halaman all

    Masih Tergantung Israel, Yordania-Mesir Hadapi Bahaya Besar Berani Tolak AS untuk Tampung Warga Gaza – Halaman all

    Masih Tergantung Israel, Yordania-Mesir Hadapi Bahaya Besar Berani Tolak AS untuk Tampung Warga Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Yordania dan Mesir dikhawatirkan akan menghadapi bahaya besar atas penolakan mereka terhadap seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang meminta mereka menampung warga Palestina di Jalur Gaza.

    Trump belakangan mengindikasikan akan melakukan upaya ‘paksa’ terhadap Yordania dan Mesir agar mau menerima dan menampung warga Gaza yang terusir agresi militer Israel tersebut.

    Pakar ekonomi Yordania, Amer Al-Shoubaki, dilansir Khaberni, Sabtu (1/2/2025) mengindikasikan bahaya besar bagi Yordania dan Mesir tersebut merujuk pada ketergantungan keduanya terhadap Israel atas kebutuhan dasar seperti air dan pasokan energi lain.

    Al-Shoubaki mengatakan dalam analisis ekonominya, mengatakan AS dan entitas Zionis akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Yordania dan Mesir karena penolakan mereka untuk menampung pengungsi Gaza.

    “Opsi yang dimiliki Trump tidak hanya “menghentikan bantuan,” tetapi mungkin merupakan bagian dari rencana untuk memaksakan sanksi ekonomi (terhadap Mesir dan Yordania),” kata dia.

    Bentuk pemaksaan berupa sanksi ekonomi yang membayangi Yordania dan Mesir, kata dia bisa berwujud antara lain:

    Israel memutus pasokan gas ke Yordania dan Mesir, yang dapat menimbulkan risiko pemadaman listrik.  
    Israel telah berhenti memompa air ke Yordania. Ini menjadi bahay besar, terlebih karena musim hujan yang lemah diperkirakan akan menempatkan negara itu dalam kesulitan yang nyata pada musim panas mendatang.  
    AS akan menghentikan program-program Dana Moneter Internasional yang mengganggu alat-alat penyesuaian keuangan dan melemahkan kemampuan Yordania dan Mesir dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi. 
    Menurunkan peringkat kredit Yordania-Mesir, yang berdampak pada meningkatnya biaya pinjaman ke tingkat yang sangat tinggi dan membebani anggaran kedua negara tersebut.  
    Menetapkan sanksi ekonomi bertahap yang membatasi sumber daya vital Yordania dan Mesir yang berdampak pada terganggunya sektor strategis, khususnya di perdagangan internasional.  
    Menekan mitra Yordania dan Mesir di Kawasan Teluk, Eropa, dan Jepang untuk menghentikan dukungan finansial atau investasi apa pun, yang akan mengisolasi kedua negara dari sumber pendanaan eksternal.  
    Menghambat akses Yordania dan Mesir ke pasar keuangan internasional, yang membuat kedua negara ini tidak dapat membiayai defisit dan memperdalam krisis.  

    Ancaman Stabilitas Politik dan Keamanan

    Al-Shoubaki melanjutkan, risiko yang lebih buruk dari sanksi ekonomi adalah “upaya AS dan Israel untuk mengacaukan stabilitas politik dan keamanan” Yordania dan Mesir demi memaksakan kehendak mereka agar kedua negara ini mau menerima relokasi paksa warga Gaza.  

    “Tujuan tekanan-tekanan ini jelas, yaitu memaksa kita untuk menerima pengusiran orang-orang Palestina dengan mencekik perekonomian kita dan membatasi pilihan-pilihan kita,” kata dia dilansir Khaberni.

    Al-Shoubaki menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk membentuk “sel krisis kedaulatan bersama” guna menghadapi tekanan Amerika dan Israel yang mengancam akan mengubah penolakan negara tersebut terhadap pemindahan warga Palestina menjadi mimpi buruk ekonomi dan politik.

    “Haruskah kita menunggu hingga ancaman itu menjadi kenyataan?” Atau haruskah kita bergerak sekarang dengan rencana proaktif yang menjaga stabilitas ekonomi dan politik kita serta melindungi kedaulatan dan tujuan kita?” kata Al-Shoubaki bertanya untuk mendorong pemerintah kerajaan Yordania agar lebih aktif bertindak atas situasi ancaman ini.

    KEMBALI PULANG – Antrean dan tumpukan kendaraan saat ratusan ribu warga Gaza yang kembali pulang setelah terusir dan mengungsi karena agresi militer Israel. Puluhan ribu warga Gaza ini kembali ke rumah-rumah mereka ke wilayah Gaza Utara, Senin (27/1/2025). (RNTV/TangkapLayar)

    Usulkan Referendum Nasional

    Seruan AS soal relokasi warga Gaza ini secara nyata menimbulkan gejolak di dalam negeri Yordania.

    Mantan anggota parlemen Yordania, Tariq Khoury mengusulkan kepada pemerintah Yordania untuk mengakhiri kontroversi seputar wacana pemindahan penduduk Gaza ke Yordania, dengan menggunakan keinginan rakyat melalui referendum nasional yang jelas dan eksplisit.

    Khoury melanjutkan dalam pernyataan Sabtu, bahwa tindakan ini akan menjadi pesan yang kuat kepada seluruh dunia dan kepada semua orang yang menargetkan Yordania.

    “Pesan jelasnya adalah, bahwa keputusan rakyat Yordania merupakan faktor penentu dalam masalah-masalah yang menentukan di tanah air,” kata dia dilansir Khaberni.

    Ia menambahkan bahwa referendum akan mengakhiri semua upaya keraguan dan interpretasi.

    “Refrendum juga akan menegaskan bahwa posisi rakyat sepenuhnya konsisten dengan konstanta nasional yang telah dideklarasikan oleh kepemimpinan Yordania sejak lama,” katanya.

    Khoury menekankan bahwa posisi Yordania bukanlah subjek perdebatan atau kompromi, melainkan komitmen nasional negara yang tegas yang disetujui oleh warga Yordania, para pemimpin dan rakyatnya.

     

     

    (oln/khbrn/*)

     
     

     
     

  • Momen Pembebasan Erbil Yehud oleh Pasukan Al-Qassam – Halaman all

    Momen Pembebasan Erbil Yehud oleh Pasukan Al-Qassam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Erbil Yehud, seorang tawanan Israel, menjadi sorotan setelah dibebaskan oleh pasukan Hamas dalam pertukaran tahanan sebagai bagian dari gencatan senjata Israel-Palestina.

    Yehud ditangkap oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, saat serangan yang dilancarkan oleh kelompok tersebut.

    Ia diculik dari rumahnya di Nir Oz, sebuah desa di Israel selatan yang berdekatan dengan perbatasan Jalur Gaza.

    Saat diculik, Yehud berusia 28 tahun dan baru saja kembali dari tur di Amerika Selatan bersama pasangannya, Ariel Cunio, yang juga diculik oleh Hamas.

    Identitas dan Kehidupan Erbil Yehud

    Menurut informasi dari Hostages and Missing Families Forum, sebuah organisasi yang mengadvokasi pembebasan para sandera, Erbil Yehud memiliki akar yang dalam di komunitas Nir Oz sebagai anggota generasi ketiga yang tinggal di wilayah tersebut.

    Ia pernah bekerja di sistem pendidikan masyarakat dan menjadi pemandu di GrooveTech, sebuah pusat pembelajaran inovatif di Israel selatan yang fokus pada eksplorasi ruang angkasa dan teknologi.

    Momen Pembebasan

    Momen pembebasan Erbil Yehud menarik perhatian publik saat ia terlihat dalam unggahan Instagram oleh Hatem H Rawagh, seorang jurnalis asal Palestina, pada Kamis, 30 Januari 2025.

    Dalam video tersebut, Yehud terlihat berada di dalam mobil saat akan dibebaskan.

    Beberapa pejuang Palestina, termasuk Pasukan Al-Qassam, mengerumuni mobil untuk memberikan pengamanan ketat.

    Saat akan keluar dari mobil, Yehud terlihat menyodorkan tangannya kepada pasukan Al-Qassam, seolah meminta untuk digandeng.

    Pasukan Al-Qassam kemudian menggenggam tangan Yehud dan menuntunnya keluar dari kendaraan. “Perlawanan Palestina membebaskan tahanan Israel, Erbil Yehud, di selatan Jalur Gaza,” tulis Hatem H Rawagh dalam unggahannya.

    Pertukaran Tahanan

    Sebelumnya, Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, menerbitkan gambar yang menunjukkan Erbil Yehud dan tahanan lainnya, Gadi Mozes, sebelum mereka diserahkan kepada pihak Israel.

    Video tersebut memperlihatkan momen emosional ketika Yehud dan Mozes saling bertemu dan berpelukan hangat, sementara para pejuang brigade menjaga mereka.

    Kedua tahanan tersebut dijadwalkan untuk dibebaskan dalam pertukaran tahanan gelombang ketiga antara kelompok perlawanan dan Israel.

    Sejumlah besar pejuang perlawanan dikerahkan di wilayah Jalur Gaza untuk menyaksikan penyerahan tahanan, sementara ribuan pengungsi berkumpul di Razan Square di pusat kamp Jabalia untuk menyaksikan momen bersejarah ini.

    (*)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Israel Serbu Beitunia, Hamas Kutuk Penyiksaan Tahanan Palestina: Ke Luar Penjara, Masuk Rumah Sakit – Halaman all

    Israel Serbu Beitunia, Hamas Kutuk Penyiksaan Tahanan Palestina: Ke Luar Penjara, Masuk Rumah Sakit – Halaman all

    Israel Serbu Beitunia, Hamas Kutuk Penyiksaan yang Bikin Tahanan Palestina dari ke Luar Penjara Masuk Rumah Sakit 

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan pendudukan Israel dilaporkan membebaskan kelompok tahanan Palestina dalam putaran keempat pertukaran sandera dan tahanan Hamas-Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, Sabtu (2/1/2025).

    Sebagai gambaran konteks diksi yang digunakan dalam pertukaran ini, sandera Israel adalah warga negara Israel yang ditangkap gerakan Palestina dalam serangan tertentu, termasuk Operasi Banjir Al-Aqsa, 7 Oktober 2023.

    Adapun penggunaan kata Tahanan Palestina merujuk pada warga negara Palestina yang ditangkapi Pasukan Israel di berbagai lokasi di wilayah komunitas Palestina baik di Jalur Gaza dan Tepi Barat atas tuduhan atau bahkan tanpa tuduhan dan peradilan yang adil dan jelas.

    Kelompok tahanan Palestina ini dilaporkan mencapai 183 orang.

    Para tahanan yang dibebaskan Israel itu kemudian ditransfer menggunakan bus ke sejumlah wilayah komunitas Palestina, baik di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat.

    Bus berisi tahanan Palestina yang dibebaskan dari Penjara Ofer, Tepi Barat, tiba di Beitunia, sebelah barat Ramallah, Tepi Barat, tempat lebih dari 30 tahanan Palestina itu tiba.

    Bus Palang Merah Internasional dilaporkan juga tiba di Jalur Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, Gaza, membawa sejumlah tahanan yang dibebaskan sebagai bagian dari gelombang keempat kesepakatan pertukaran.

    Hanya, laporan Khaberni mengindikasikan, sejumlah tahanan Palestina yang baru dibebaskan Israel ini segera mendapatkan perawatan medis karena kondisi kesehatan mereka yang buruk.

    Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas merespons kondisi ini dengan mengeluarkan kutukan dan kecaman atas aksi penyiksaan Israel terhadap para warga Palestina di penjara.

    “Pembebasan tawanan kami dari penjara pendudukan ke rumah sakit akibat penyiksaan, menegaskan betapa buruknya apa yang mereka alami di penjara Israel,” kata pernyataan Hamas dilansir Khaberni, Sabtu.

    Hamas menyatakan, “Pelanggaran yang mengerikan dan terus terjadi terhadap tahanan Palestina merupakan kejahatan perang yang memerlukan intervensi internasional untuk menghentikannya dan meminta pertanggungjawaban para pelakunya.”

    Gerakan itu pun menyatakan tekad perjuangannya untuk terus melawan pendudukan Israel demi cita-cita sebuah bangsa Palestina yang merdeka dengan Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kotanya.

    “Kami meneruskan perjalanan penuh berkah dari kekuatan perlawanan untuk mencapai cita-cita rakyat kami yakni kebebasan, penentuan nasib sendiri dan menyapu bersih pendudukan,” kata pernyataan itu.

    “Kami berjanji untuk memenuhi tugas kami terhadap para tawanan di penjara pendudukan dengan memutuskan rantai mereka (membebaskan) dan mengembalikan mereka ke pelukan rakyat mereka,” tulis pernyataan Hamas.

    Perbedaan Moral

    Pada putaran pertama pertukaran sandera 19 Januari lalu, Hamas juga mengatakan foto-foto penyerahan tiga tahanan wanita Israel dalam keadaan sehat adalah wujud perlakuan Hamas kepada mereka.

    “Sementara mereka (tahanan Israel) dalam keadaan sehat fisik dan psikologis, tahanan laki-laki dan perempuan kami (Palestina) menunjukkan tanda-tanda kelalaian dan kelelahan,” kata Hamas dalam pernyataannya, Senin (20/1/2025).

    “Ini mewujudkan perbedaan besar antara nilai dan moral perlawanan dan barbarisme pendudukan Israel,” lanjutnya.

    Sebelumnya, pada putaran pertama pertukaran, Hamas menukar tiga tahanan wanita Israel dengan 90 tahanan Palestina pada Minggu (19/1/2025).

    Hamas menyerahkan Romi Gonen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher kepada Palang Merah Internasional (ICRC) di Lapangan Saraya di jantung Kota Gaza pada hari Minggu sebelum dibawa ke Israel.

    Kolase foto tahanan Israel (kiri) dan tahanan Palestina (kanan). Hamas mengatakan kondisi tahanan yang dibebaskan adalah wujud perbedaan moral perlawanan Palestina dan Israel selama menahan mereka. (X)

    Israel Serbu Beitunia

    Adapun dalam pembebasan kelompok Tahanan Palestina Sabtu ini, Tentara pendudukan Israel dilaporkan menyerbu kota Beitunia untuk mencegah penerimaan dan mencegah wartawan meliput pembebasan para tahanan tersebut.

    “Pasukan pendudukan Israel menembakkan bom suara ke warga di kota Beitunia, bertepatan dengan keberangkatan bus yang membawa para tahanan yang dibebaskan dalam gelombang keempat perjanjian gencatan senjata,” tulis Khaberni, Sabtu.

    Klub Tahanan Palestina, mengumumkan daftar nama kelompok tahanan keempat yang dijadwalkan dibebaskan hari ini, berjumlah 183 tahanan.

    Di antara tahanan Palestina, akan ada 18 orang dengan hukuman seumur hidup, 54 orang dengan hukuman tinggi dan seumur hidup, dan 111 orang dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober.

    Seperti diketahui pembebasan ratusan tahanan Palestina ini sebagai imbalan pembebasan tiga warga Israel yang dipertukarkan pada Sabtu yaitu Yarden Bibas, Keith Seigal, yang memegang kewarganegaraan ganda AS-Israel, dan Ofer Calderon, yang memegang kewarganegaraan ganda Prancis-Israel.

    Berikut Daftar Lengkap Warga Palestina yang dibebaskan Israel, Sabtu:

    Riyadh Suleiman Zahdi Marshood

    Abdul Basit Rabhi Mustafa Shawabka

    Ibrahim Abdel Moneim Ibrahim Abu Aram

    Khaled Mohammed Abdullah Nawara

    Osama Muhammad Musa Abu Al-Asal

    Salim Saleh Farid Awad

    Osama Muhammad Ismail Jabry

    Saed Adel Mohammed Issa

    Shadi Naji Bakr Halas

    Bashar Hussein Fares Shawahneh

    Ayman Othman Mustafa Jaim/ Dimensi

    Ashraf Issa Jadallah Abu Surur/Dimensi

    Sami Mahmoud Theeb Sobh

    Munir Syahadat Mohammed Abu Rabie

    Ahmed Abdel Qader Ibrahim Aslim/Dimensi

    Raed Alian Abdul Shafei / Dimensi

    Nassar Suleiman Nassar Abu Nasir

    Abdel Fattah Riad Abdel Fattah Zamel

    Saber Omar Hassan Abu Sari

    Hossam Zahdi Daoud Shaheen

    Tawfiq Ahmed Tawfiq Rabaya

    Hassan Farouk Lautan Darah

    Saeed Abdul Rahman Jabr Saleh

    Jamal Muhammad Muslim Abu Hadaf

    Nizar Aziz Suleiman Zidane

    Mohamed Zakaria Mahmoud Qasqas

    Hatem Mahmoud Musa Gamal

    Ibrahim Mahmoud Dheeb Dar Naji

    Raed Farid Hamdan Eid Ahmed

    Mohamed Farouk Shaaban Mortaja

    Sadqi Hamid Shaker Al-Zaro

    Shadi Ibrahim Qasim Amouri/Dimensi

    Ahmed Nayef Attia Turkman / Dimensi

    Mahmoud Hassan Suleiman Abu Dreie/Dimensi

    Imad Abdul Khaleq Mahmoud Abu Ramouz

    Wael Muhammad Ali Samara

    Hussam Asaad Mohammed Ghazi Attar

    Sameer Hamdan Mohammed Lahham

    Ramzi Abdul Rahman Jabr Saleh

    Samih Maher Salama Haddad

    Yasser Muhammad Ali Abu Hamad

    Khaled Abdul Rahim Hassan Barham

    Tamer Kamal Salem Tarsha

    Farih Salman Abdullah Tiha / Dimensi

    Ali Shukry Sharif Nazal

    Magdy Riad Mohammed Yassin

    Ahmad Juma Muhammad Sufi

    Shadi Fouad Attia Quran

    Jihad Salah Suleiman Abu Zaher

    Nahed Abdul Qader Abdul Hafeez Hamid

    Ahmad Muhammad Obaid Abu Jalal

    Abdul Rahman Mustafa Hassan Muqaddamah

    Zakaria Ali Abdullah Samiri

    Salah Asaad Fahmy Abu Salah

    Ghassan Saeed Fahmy Abu Salah

    Fahmy Asaad Fahmy Abu Salah

    Pembelaan Naif Ahmed Abu Athrah

    Nasrallah Mahmoud Mansour Muammar

    Muhammad Khalil Muhammad Halabi

    Ahmed Magdy Mohamed Obaid

    Ali Muhammad Mahmud Hassan

    Imran Hashim Ahmed Al-Khatib

    Atta Muhammad Atta Abdul Ghani

    Ali Hassan Hussein Al-Barghouti

    Amer Abdul Hadi Masoud Salman

    Basil Imad Sobhi, Sersan

    Muhammad Mahmoud Saleh Al-Qudomi

    Mahmoud Ismail Ahmed Qudomi

    Ayman Ibrahim Farhan Al-Awawdeh

    Muhammad Yazan Nizar Hafzi Samaro

    Muhammad Jamal Mahmoud Dahnoon

    Murad Farid Saleh Hamidan

    Daftar tahanan yang dibebaskan dari Jalur Gaza meliputi:

    Insinyur Hussein Suleiman Abu Madi

    Hussein Mahmoud Abdel Fattah dibatasi

    Muhammad Khaled Abdul Rahman Arafat

    Mohamed Fakhry Mohamed Aqraa

    Jihad Issa Ibrahim Hijazi

    Ramzi Mohammed Hamdan Al-Najjar

    Hamza Mohammed Abdullah Qari

    Jabr Khaled Ahmed Sharihi

    Sami Khamis Ahmed Hoso

    Ezz El Din Khaled Abdul Aziz El Sakka

    Karam Salem Ahmed Abu Abed

    Mahmoud Akram Dahman Abu Sultan

    Faris Kamel Mohammed Ghaben

    Hani Rabie Ali Madhoun

    Hatem Muhammad Musa Shabir

    Osama Fathy Khalil Labad

    Nama resmi: Suleiman Najjar

    Awad Hussein Abdullah Haji Ahmed

    Ramzi Abdul Aziz Ali Abdo

    Nabil Muhammad Aqil Abu Saif

    Kamel Muhammad Kamel Qadih

    Abdullah Hassan Sayed Abu Draz

    Samir Lotfi Abdel Aati Ghabri

    Ramadhan Mahmoud Ramadhan Shabat

    Hamed Magdy Ahmed Abu Sahlol

    Usia Jaber Jaber Qudaih

    Mamdouh Fayek Suleiman Abu Alian

    Ahmed Mohammed Khalil Abu Pembenci

    Wael Hassan Mohammed Naggar

    Muhammad Abdul Karim Abdul Dawas

    Ahmed Shawky Mohamed Junaid

    Abdul Hakim Ayman Anwar Al Shafi

    Abdullah Ahmed Diab Abu Al-Nada

    Ahmed Abdul Nasser Mohamed Ragab

    India Saeed Mohammed Amur

    Muhammad Nabil Abd Rabbo Muqdad

    Muhammad Rafiq Adel Ajur

    Momen Mohammed Asaad Badi

    Baraa Adnan Hussein itu normal

    Ahmed Wael Khamis Dabbash

    Muhammad Nasser Muhammad Kaskin

    Muhammad Majed Rizk Abu Regala

    Amjad Wafiq Mohammed Abu Matar

    Muhammad Hassan Khalil Daghma

    Tawfiq Mahmoud Mohamed Hegazy

    Youssef Omar Khalil Sharaf

    Ibrahim Asaad Mahmoud Hatib

    Walid Jihad Atta Jabin

    Moamen Walid Kamel Samara

    Youssef Ammar Youssef Abu Labdeh

    Abdul Aziz Abdul Rahman Abu Alyan yang cantik

    Bakr Ibrahim Mahmoud Ikan Bream

    Muhammad Sufyan Tawfiq Abu Teir

    Muhammad Hussein Rabie Barash

    Muhammad Mahmoud Ali Abu Asi

    Samir Muhammad Awad Abu Awad

    Yasser Ayesh Ahmed Abu Jafan

    Abdul Moneim Ibrahim Saber Zein

    Mahmoud Mutawa Hassan Sobh

    Muhammad Badr Ibrahim Shaheer

    Imad Mahmoud Ahmed Adjam

    Deep Radwan Saadou Abu Al-Hayr

    Khalil Muhammad Khalil Abu Nasser

    Muhammad Riad Khalil Qurairah

    Riyadh Nasser Zaki Dahnoon

    Marwan Ahmed Mohammed Abu Naji

    Muhammad Hassan Ahmed Hamdona

    Talal Ali Hassan Abu Riya

    Zidane Shaaban Nasr Al Banna

    Ashraf Muqbil Abdullah Radie

    Ramzi Abdullah Mohammed Al Khalidi

    Ahmed Hamdan Saqr Abu Ras

    Nahed Ahmed Mohammed Marouf

    Amer Kamal Mahmoud Shehada

    Mahmoud Rateb Saleh Dery

    Yasser Omar Ahmed Nassar

    Mohamed Saber Ahmed Sahar

    Ibrahim Ahmed Mohammed Arqan

    Jumat Abdullah Rabah Warsh Agha

    Ibrahim Mahmoud Hussein Abbas

    Muhammad Ahmad Ibrahim Daud

    Abdul Rahman Ismail Mahmoud Basyouni

    Hussein Mohammed Suleiman Abu Deeb

    Moatasem Jamal Youssef dan Safi

    Wahid Ahmed Awda Aqlan

    Jum’at Nidal Ibrahim Ameesh

    Moein Jabr Mohammed Noufal

    Shadi Ismail Salman Abu Sabt

    Bilal Shawqi Jum’at Abu Deeb

    Si tampan Nasr Salem Abu Sahlol

    Mahmoud Zaki Hashem Sharaf

    Syekh Adham Syekh Mishta

    Raafat Naeem Mohammed Siam

    Ramez Ashour Ahmed Abu Ghaben

    Adel Mohammed Ahmed Abu Ridha

    Ala Adel Ibrahim Matar

    Sabry Saeed Sabry Bashir

    Bassam Musa Mohammed Abu Taima

    Muhammad Said Muhammad Ahmad

    Rami Zaher Matar Abu Labdeh

    Sohaib Essam El-Din Muzaffar Doleh

    Antar Naeem Antar Agha

    Mustafa Mahmoud Mustafa Khatib

    Mahmoud Ahmed Hamed Haitham

    Sami Omar Younis Abu Al Nour

    Mahmoud Farah Ragab Suleiman

    Muhammad Nabil Ibrahim Bas

    Raja Abdul Nasser Mohammed Halabi

    Mimpiku adalah Hamdy Mimpiku adalah Khalaf

    Abdul Latif Hani Hilal Helles

    Muhammad Abdullah Muhammad Akkad

     

    (oln/khbrn/Anews/*)

     
     

  • Penyeberangan Rafah Dibuka: 50 Anak Palestina Berobat ke Mesir – Halaman all

    Penyeberangan Rafah Dibuka: 50 Anak Palestina Berobat ke Mesir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyeberangan Rafah di Gaza kembali dibuka setelah ditutup selama hampir sembilan bulan akibat konflik dengan Israel.

    Pada Sabtu, 1 Februari 2025, sebanyak 50 anak Palestina yang sakit dan terluka mulai menyeberang ke Mesir untuk mendapatkan perawatan medis.

    Pembukaan kembali penyeberangan Rafah merupakan langkah signifikan yang mendukung kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Israel setuju untuk membuka penyeberangan setelah Hamas membebaskan sandera perempuan terakhir yang masih hidup di Gaza.

    Televisi Mesir menunjukkan ambulans Palang Merah Palestina yang menunggu di gerbang penyeberangan.

    Beberapa anak dibawa keluar menggunakan tandu dan langsung dipindahkan ke ambulans yang siap membawa mereka ke rumah sakit di kota El-Arish dan lokasi lainnya di Mesir.

    Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 60 anggota keluarga mendampingi anak-anak tersebut.

    Mereka adalah korban pertama yang dievakuasi melalui penyeberangan untuk mendapatkan perawatan di luar negeri.

    Kebutuhan Perawatan Medis

    Mohammed Zaqout, direktur rumah sakit di Kementerian Kesehatan Gaza, mengungkapkan bahwa lebih dari 6.000 pasien siap untuk dievakuasi ke luar negeri, sementara lebih dari 12.000 pasien sangat membutuhkan perawatan.

    Ia menekankan bahwa jumlah anak yang dievakuasi saat ini masih sangat kecil dan tidak mencukupi kebutuhan.

    “Kami berharap jumlahnya akan bertambah,” ungkap Zaqout.

    Warga Mesir Unjuk Rasa di Perbatasan Rafah

    Di sisi lain, ribuan warga Mesir menggelar demonstrasi di perlintasan perbatasan Rafah pada Jumat, 31 Januari 2025.

    Para pengunjuk rasa meneriakkan “Hidup Mesir” dan melambaikan bendera Mesir dan Palestina.

    Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, pada Rabu, 29 Januari 2025, menolak gagasan bahwa Mesir akan memfasilitasi pemindahan warga Gaza, menegaskan bahwa warga Mesir akan turun ke jalan untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka.

    Dengan pembukaan penyeberangan Rafah, harapan untuk perawatan medis bagi anak-anak Palestina yang terluka semakin meningkat, meskipun tantangan dan kebutuhan masih sangat besar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).