Jenis Media: Internasional

  • 5 Warga Thailand yang Dibebaskan Hamas Ungkap Pengalaman selama Disandera di Palestina – Halaman all

    5 Warga Thailand yang Dibebaskan Hamas Ungkap Pengalaman selama Disandera di Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lima warga negara Thailand yang dibebaskan Hamas bagikan pengalaman mereka selama menjalani penyanderaan di Palestina.

    Hal ini mereka sampaikan kepada media setelah mereka menemui rombongan Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa di Tel Aviv pada Minggu (2/2/2025).

    Tak sendirian, dalam kunjungan menemui para warganya yang dibebaskan Hamas tersebut Maris didampingi Rassam Chaleejan, selaku Asisten Menteri Luar Negeri, Phannapha Chantaramon, Duta Besar Thailand di Tel Aviv, dan Jenderal Tongswit Nunphakdee selaku Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Thailand.

    Rombongan Menlu Maris Sangiampongsa tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan kepada lima warga Thailand yang tengah dirawat di rumah sakit di Tel Aviv setelah dibebaskan dari kelompok Hamas pada 30 Januari 2025 lalu

    Sembari mendapatkan perawatan medis dari Pemerintah Israel, Kelima sandera tersebut berbagi cerita mereka selama menjalani penyanderaan kepada wartawan.

    Dikutip dari lembaga penyiaran Thailand TNA-MCOT, para sandera asal Thailand tersebut mengaku seperti terlahir kembali dan mendapatkan kehidupan baru setelah dibebaskan Hamas.

    Mereka juga mengungkapkan keinginan untuk bisa kembali makan hidangan khas Thailand seperti Salad Larb dan Soi Ju.

    Hal ini diungkapkan oleh salah seorang sandera bernama Phongsak Than Na.

    Pria asal Buriram ini mengaku telah berbicara dengan keluarganya melalui sambungan telepon selama ia menjalani perawatan di Tel Aviv.

    Phongsak menyebutkan bahwa keluarganya sangat senang bisa mendengarnya lagi setelah dibebaskan dengan selamat oleh Hamas.

    Ia juga menceritakan bahwa pihak Hamas merawat mereka dengan baik selama masa penyanderaan.

    “Selama penahanan saya makan makanan yang sama dengan mereka (Hamas), seperti roti, keju, kacang yang mereka makan. Mereka juga kerap menanyakan  apakah kami kenyang dengan makanan yang disajikan dan kami mengatakan, ya, saya rasa makanan yang mereka berikan mencukupi bagi kami untuk bisa bertahan.” ungkap Phongsak.

    Meski dirawat dengan baik oleh Hamas, Phongsak sempat mengaku depresi karena tak kunjung dibebaskan setelah menjalani masa penyanderaan yang cukup lama.

    “Kondisi hidup sangat sulit, saya sempat merasa seperti mati tapi kini saya merasa terlahir kembali. Saya merasa sangat senang. Yang penting bagi saya adalah bisa hidup dan bebas. Saya sudah merasa cukup,” sambung Phongsak.

    Guna menghadapi depresinya selama itu, Phongsak selalu memikirkan wajah anaknya yang sangat ia rindukan beserta segenap keluarganya.

    Phongsak sendiri saat ini memiliki seorang putri berusia 15 tahun yang sudah lebih dari 7 tahun tidak bertemu dengannya secara langsung.

    Perasaan senada juga diungkapkan sandera lainnya yakni Bannawat Saetao.

    Bannawat juga merasa sangat senang setelah dibebaskan Hamas.

    Bannawat yang awalnya sempat mengaku takut dengan Hamas mengaku dirinya tidak merasa begitu menderita karena mereka diperlakukan dengan baik selama penyanderaan.

    “Saya terus berpikir, apakah mereka akan melakukan sesuatu pada kami. Namun, mereka menenangkan kami dan mengatakan tidak akan melakukan apa-apa. Mereka juga bertanya apakah kami mau makan hidangan yang mereka sajikan, yang tentu saja akhirnya kami makan bersama agar bisa bertahan hidup,” jelas Bannawat.

    Sandera lainnya, Wathara Sriuan juga merasa sangat senang setelah dibebaskan oleh Hamas 

    Sementara itu, Surasak Lamnao yang juga ditahan oleh Hamas merasa sangat senang setelah dapat menelepon orang tuanya.

    Surasak mengaku sudah menunggu momen tersebut cukup lama sehingga ia berusaha tidak berpikir terlalu banyak saat tidur di hari ia dibebaskan. 

    “Saya tidak pernah putus asa, saya yakin usaha akan membuahkan hasil. Jika kita tidak melawan dan mengikuti perintah, kita akan baik-baik saja. Kami berkomunikasi dengan baik, tidak ada yang merasa putus asa. Saya pribadi merasa bahwa semangat sangat penting. Kita harus selalu berpikir positif dan mencari semangat,” kata Surasak.

    Sandera kelima yang diwawancara saat itu, Sateer Sukwankham juga merasa sangat senang bisa kembali ke Thailand.

    Sama seperti sandera lainnya, Sukwankham menilai penyanderaan selama lebih dari satu tahun adalah waktu yang sangat sulit, dan kadang-kadang membuat mereka merasa putus asa.

    Namun, mereka saling berbicara dan yakin bahwa suatu hari nanti mereka pasti akan bisa keluar.

    “Jika ditanya apa yang paling ingin saya makan saat ini, saya rasa saya ingin makan larb, tom yum, atau soi jù, makanan seperti itu,” jawab Sukwankham dan Surasak secara serempak.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Parah! Israel Ledakkan Gedung-gedung di Kamp Pengungsi Jenin    
        Parah! Israel Ledakkan Gedung-gedung di Kamp Pengungsi Jenin

    Parah! Israel Ledakkan Gedung-gedung di Kamp Pengungsi Jenin Parah! Israel Ledakkan Gedung-gedung di Kamp Pengungsi Jenin

    Tepi Barat

    Israel meledakkan sejumlah gedung dalam operasi militer terbaru di area kamp pengungsi Jenin di wilayah Tepi Barat. Otoritas Palestina melaporkan sekitar 20 gedung rata dengan tanah akibat rentetan ledakan yang dipicu militer Tel Aviv tersebut.

    Rekaman video yang beredar, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (3/2/20525), menunjukkan momen rentetan ledakan secara serentak melanda area kamp pengungsi Palestina yang padat penduduk tersebut pada Minggu (2/2) waktu setempat.

    Kepulan asap tebal membubung di atas area Jenin, yang menjadi lokasi pasukan Israel melancarkan operasi militer besar-besaran selama hampir dua minggu terakhir. Militer Tel Aviv mengklaim operasinya menargetkan para petempur militan Palestina dan menyita pasokan senjata mereka.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim sebanyak 23 bangunan telah “dibongkar” di wilayah Tepi Barat bagian utara setelah laboratorium peledak, senjata dan pos pengamatan ditemukan oleh pasukannya yang dikerahkan ke area tersebut.

    Dalam pernyataan pada Minggu (2/2) waktu setempat, militer Israel mempublikasikan foto-foto yang menunjukkan senjata api, amunisi dan benda yang tampak seperti tabung gas. Tidak disebutkan secara jelas di lokasi mana tepatnya foto-foto itu diambil.

    Kementerian Luar Negeri Palestina, secara terpisah, mengecam penghancuran bangunan di area Jenin oleh militer Israel. Disebutkan otoritas Palestina bahwa penghancuran puluhan bangunan itu merupakan “adegan brutal”.

    “Mengecam, dengan tegas, pengeboman yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel… termasuk tindakan mereka hari ini, Minggu (2/2), dalam meledakkan area yang luas di kamp Jenin,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.

    Direktur Rumah Sakit Pemerintah Jenin, Wisam Baker, mengatakan kepada kantor berita Palestina bahwa sebagian bangunan rumah sakitnya mengalami kerusakan akibat ledakan tersebut. Namun demikian, dilaporkan tidak ada korban jiwa.

    Jenin merupakan lokasi bagi kamp pengungsi yang dipenuhi warga keturunan Palestina yang diusir, atau meninggalkan rumah mereka, dalam perang tahun 1948 ketika negara Israel didirikan. Namun kamp pengungsi di Jenin juga menjadi pusat aktivitas militan selama beberapa dekade dan berulang kali menjadi target penggerebekan militer Tel Aviv.

    Pasukan militer Israel, yang didukung oleh helikopter dan buldoser lapis baja, memulai operasi terhadap Jenin pada 21 Januari lalu, atau dua hari setelah gencatan senjata antara Hamas dan Tel Aviv diberlakukan di Jalur Gaza.

    Menurut para pejabat Palestina, setidaknya 25 warga Palestina tewas sejak operasi militer Israel dimulai di Jenin, termasuk sembilan anggota kelompok bersenjata, seorang kakek berusia 73 tahun dan seorang bocah perempuan berusia dua tahun.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim pasukannya telah membunuh sedikitnya 35 militan dan menahan lebih dari 100 individu yang diburu.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Di Forum Internasional, PMKRI Soroti Perdagangan Manusia, Masyarakat Adat, dan Krisis Lingkungan – Halaman all

    Di Forum Internasional, PMKRI Soroti Perdagangan Manusia, Masyarakat Adat, dan Krisis Lingkungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) periode 2024-2026 kembali menegaskan perannya di kancah internasional dengan berpartisipasi dalam Forum Internasional yang diselenggarakan oleh International Movement of Catholic Students (IMCS) Asia Pasifik. 

    Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk India, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Nepal, dan Sri Lanka yang berlangsung pada 22-31 Januari 2025.

    Presidium Hubungan Luar Negeri PP PMKRI, Ferdinandus Wali Ate, menegaskan bahwa keterlibatan PP PMKRI dalam forum ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas lintas negara dalam menyikapi tantangan global yang semakin kompleks.

    “Kami melihat bahwa perdagangan manusia, marginalisasi masyarakat adat, dan krisis lingkungan merupakan isu-isu yang memerlukan perhatian serius dan kerja sama internasional. PP PMKRI hadir untuk memperjuangkan keadilan sosial dengan membangun dialog serta aksi bersama dengan berbagai organisasi masyarakat sipil di Asia Pasifik,” ungkapnya.

    Dalam diskusi yang berlangsung, delegasi PP PMKRI menyoroti peningkatan kasus perdagangan manusia di Indonesia. Merujuk data Global Slavery Index, Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara dengan estimasi jumlah orang yang hidup dalam perbudakan terbesar di dunia.

    Data Kementerian Luar Negeri tahun 2020-2022 mencatat sekitar 1.200 pekerja migran Indonesia menjadi korban TPPO scamming di kawasan Asia Tenggara.

    Selain itu, Jarnas Anti TPPO mencatat ada 248 kasus perdagangan orang sepanjang 2024 yang terdiri dari 87 korban anak dan 212 korban dewasa, dengan kasus terbanyak terjadi di Kepri, Kaltara, dan NTT.

    “Kita perlu memperkuat penegakan hukum dan meningkatkan kerja sama regional untuk mengatasi perdagangan manusia yang semakin kompleks. Tanpa kolaborasi lintas negara, jaringan perdagangan manusia akan terus berkembang dan merugikan masyarakat rentan,” tambah Ferdinandus.

    Selain itu, PP PMKRI juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat di Indonesia. Perubahan iklim, ekspansi industri, serta pelaksanaan beberapa proyek strategis nasional telah mengancam keberlangsungan hidup mereka.

    Sebagai contoh, masyarakat adat di Kampung Adat Praijing, Sumba Barat, mengalami penurunan hasil panen akibat musim kemarau panjang yang disebabkan oleh perubahan iklim. Sementara proyek food estate di Papua Selatan telah merugikan masyarakat adat di wilayah Merauke, Boven Digoel, Mappi, dan Yahukimo.

    Delegasi PP PMKRI menyerukan pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat, termasuk hak atas tanah dan sumber daya alam. Mereka menegaskan bahwa partisipasi aktif masyarakat adat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan dan pembangunan harus dijamin, salah satunya dengan segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat (RUU MA).

    Dalam isu lingkungan, PP PMKRI menyoroti dampak signifikan perubahan iklim terhadap ekosistem hutan dan kehidupan masyarakat adat.

     Hutan yang terdegradasi tidak hanya mengurangi kemampuan alam untuk menyerap karbon, tetapi juga mengancam mata pencaharian dan kebudayaan masyarakat adat.

    Eksplorasi geotermal di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di Flores, NTT, juga menjadi perhatian karena dinilai tidak memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, tetapi justru menyebabkan kerusakan lingkungan serta memunculkan persoalan sosial baru.

    “Kita harus memahami bahwa perlindungan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari keadilan sosial. PP PMKRI berkomitmen untuk mengadvokasi kebijakan yang berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat yang terdampak langsung oleh eksploitasi sumber daya alam,” kata Ferdinandus.

    Sekretaris Jenderal PP PMKRI, Astra Tandang, turut menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dan orang muda Katolik dalam isu-isu sosial dan lingkungan.

    “Partisipasi kami dalam forum ini menegaskan komitmen PP PMKRI dalam memperjuangkan keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Kami mendorong implementasi ensiklik Laudato Si’ sebagai pijakan dalam menjaga lingkungan dan mengajak seluruh orang muda serta mahasiswa Katolik untuk berpartisipasi aktif dalam perayaan Yubileum 2025 sebagai momentum refleksi dan aksi nyata bagi bumi kita.”

    Kehadiran PP PMKRI dalam forum internasional ini menunjukkan peran aktif mereka dalam diplomasi lintas gerakan masyarakat sipil di Asia Pasifik, serta komitmen untuk terus berkontribusi dalam menyelesaikan isu-isu krusial yang dihadapi kawasan ini.

  • Istri Netanyahu Diselidiki, Diduga Intimidasi Saksi Sidang Korupsi Suaminya    
        Istri Netanyahu Diselidiki, Diduga Intimidasi Saksi Sidang Korupsi Suaminya

    Istri Netanyahu Diselidiki, Diduga Intimidasi Saksi Sidang Korupsi Suaminya Istri Netanyahu Diselidiki, Diduga Intimidasi Saksi Sidang Korupsi Suaminya

    Tel Aviv

    Kepolisian Israel sedang melakukan penyelidikan pidana terhadap Sara Netanyahu, istri Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Sara diduga mencampuri persidangan kasus korupsi Netanyahu, termasuk dengan mengintimidasi saksi penting dalam kasus suaminya.

    Penyelidikan pidana terhadap Sara itu, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (3/2/2025), terungkap dalam surat yang dikirimkan oleh kantor kejaksaan Israel kepada salah satu anggota parlemen atau Knesset dari kubu oposisi, Naama Lazimi, dari Partai Demokrat Israel.

    Lazimi mengungkapkan isi surat kejaksaan itu kepada publik via media sosial X pada Minggu (2/2) waktu setempat. Disebutkan dalam surat kejaksaan tersebut bahwa “penyelidikan pidana telah dimulai” terhadap Sara atas sejumlah dugaan pelanggaran pidana.

    Surat kejaksaan Israel itu mengonfirmasi bahwa penyelidikan pidana telah diluncurkan sejak 26 Desember lalu.

    Lazimi sebelumnya menuduh Sara telah mencampuri sidang korupsi Netanyahu.

    Sementara tayangan investigasi dalam program televisi lokal Uvda yang disiarkan Channel 12 menuduh Sara berusaha mengintimidasi seorang saksi kunci dalam persidangan korupsi suaminya yang sedang berproses.

    Disebutkan juga oleh tayangan investigasi itu bahwa Sara mengorganisir aksi unjuk rasa untuk melecehkan Jaksa Agung Israel, wakilnya dan beberapa individu lainnya yang dianggap memusuhi suaminya.

    Kantor kejaksaan Israel dalam suratnya kepada Lazimi menyebut bahwa penyelidikan sedang “dilakukan oleh Kepolisian Israel dengan didampingi oleh departemen siber pada kantor kejaksaan”.

    Pada Desember tahun lalu, Netanyahu memberikan kesaksian dalam persidangan korupsi di mana dia menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan publik dalam tiga kasus terpisah. Dia menyebut tuduhan-tuduhan itu “konyol”.

    Persidangan kasus tersebut telah mengalami penundaan berkali-kali sejak pertama dimulai pada Mei 2020 lalu. Persidangan kasus ini dijadwalkan akan berlangsung selama berbulan-bulan, dengan proses banding yang dapat semakin memperpanjang masa persidangan.

    Netanyahu, yang mengajukan banyak permohonan untuk menunda proses hukum karena perang di Gaza dan Lebanon, dengan tegas membantah dirinya telah melakukan pelanggaran hukum.

    Dalam salah satu kasus yang menjeratnya, Netanyahu dan istrinya didakwa menerima barang-barang mewah senilai lebih dari US$ 260.000 yang berupa cerutu, perhiasan dan sampanye dari para miliarder sebagai imbalan atas bantuan politik.

    Netanyahu mencetak sejarah sebagai PM pertama Israel yang menghadapi sidang pidana di negara tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Serang ISIS di Somalia

    Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Serang ISIS di Somalia

    Selamat memulai bulan Februari!

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini edisi Senin, 3 Februari 2025, yang berisi rangkuman berita pilihan dari berbagai negara yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Informasi yang pertama datang dari Somalia.

    Serangan udara Amerika Serikat

    Militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap anggota Islamic States (IS) di Somalia, menjadikannya serangan pertama dalam masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan serangan yang dilakukan Komando Afrika AS itu diarahkan oleh Presiden Trump, berkoordinasi dengan pemerintah Somalia.

    Penilaian awal oleh Pentagon mengindikasikan “banyak” anggota IS yang tewas.

    Pentagon mengatakan tidak ada warga sipil yang terluka dalam serangan tersebut.

    Mantan kepala program bantuan Australia di Gaza dibebaskan

    Mohammad al-Halabi, manajer program keamanan pangan yang didanai Australia di bawah organisasi World Vision, ditahan oleh dinas keamanan Israel pada tahun 2016, sebelum dihukum dengan tuduhan menyalurkan uang ke Hamas tahun 2022 lalu.

    Ia menolak menerima kesepakatan dan mengaku tidak bersalah selama persidangan.

    Al-Halabi adalah salah satu dari 72 tahanan keamanan Palestina yang dibebaskan dengan imbalan tiga sandera Israel.

    Saat dibebaskan di Gaza, ia kembali mengatakan hukuman penjaranya adalah sebuah kesalahan.

    Ratusan tewas dalam pertempuran di Kongo

    Otoritas Kongo menyebut setidaknya 773 orang tewas di dalam dan sekitar kota terbesar di Kongo timur, Goma, dalam seminggu terakhir selama pertempuran antara militer dan pemberontak M23 yang didukung Rwanda.

    Para pemberontak menyerbu Goma sebelum bergerak ke selatan menuju kota Bukavu, tetapi tampaknya tertahan sekitar 60 kilometer di utara kota pasukan Kongo yang didukung oleh tentara Burundi.

    Juru bicara pemerintah Kongo, Patrick Muyaya, mengatakan 773 jasad berada di kamar jenazah Goma akibat pertempuran tersebut, dan 2.880 orang telah dirawat di rumah sakit karena luka-luka.

    Namun, Muyaya mengatakan jumlah korban tewas terakhir akibat pertempuran minggu ini kemungkinan lebih tinggi dalam sebuah pengarahan di ibu kota, Kinshasa.

    Ratusan “Marilyn Monroe” berkumpul untuk amal

    Lebih dari 700 “Marilyn” mengabaikan suhu 39 derajat Celsius untuk mengumpulkan dana bagi Cancer Council di negara bagian Australia Selatan selama acara Marilyn Jetty Swim.

    Memasuki tahunnya yang ke-12, acara tahunan di Brighton, Adelaide ini diprediksi jadi yang terbesar sejauh ini karena meja pendaftaran diserbu 765 orang hanya beberapa saat setelah dibuka.

    Penggagas acara Sarah Tinney, yang baru-baru ini menerima Medal of the Order of Australia (OAM), mengatakan dia “terkesima.”

    Ia mengatakan mereka hanya kurang sedikit dari target pengumpulan dana sebesar A$400.000 (sekitar Rp4 miliar), tetapi memperkirakan jumlahnya akan terlampaui dalam semalam.

    Lihat juga Video ‘Bom Mobil Meledak di Somalia, 5 Orang Tewas’:

  • Sandera Israel Keith Siegel Dibebaskan: Hamas Memenuhi Semua Kebutuhan Saya selama di Gaza – Halaman all

    Sandera Israel Keith Siegel Dibebaskan: Hamas Memenuhi Semua Kebutuhan Saya selama di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan sandera Israel, Keith Siegel, yang baru-baru ini dibebaskan setelah 15 bulan di Gaza, menyatakan bahwa pejuang perlawanan Palestina, Hamas, memastikan untuk memenuhi semua kebutuhannya selama masa penahanan.

    Dilansir PressTV, warga negara ganda AS-Israel tersebut, termasuk di antara tiga tawanan yang dibebaskan pada Sabtu (1/2/2025).

    Sebelum dibebaskan, Siegel merekam pesan video sebagai ucapan perpisahan dan terima kasih kepada Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas.

    “Anda telah memperlakukan kami dengan baik selama 15 bulan terakhir,” ujarnya.

    Brigade Al-Qassam kemudian merilis video tersebut pada Minggu.

    “Para pejuang yang menjaga saya selama periode ini memastikan semua kebutuhan saya terpenuhi, mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, vitamin, hingga perawatan mata, monitor tekanan darah, dan kebutuhan lainnya.”

    “Hamas juga memastikan makanan yang disediakan sesuai dengan kondisi kesehatan saya, seperti makanan vegetarian tanpa minyak.”

    “Para penjaga memperlakukan saya dengan baik,” tambahnya.

    PEMBEBASAN SANDERA – Tangkap layar yang diambil pada Senin (3/2/2025) menampilkan sandera Israel Keith Siegel diserahkan ke Palang Merah dan meninggalkan Kota Gaza, Sabtu (1/2/2025). Keith Siegel menyatakan Hamas memastikan untuk memenuhi semua kebutuhannya selama masa penahanan. (Tangkap layar YouTube Al Jazeera English)

    Di sisi lain, Siegel mengkritik pemerintah Israel karena tidak berbuat cukup untuk mencapai kesepakatan pembebasan para tahanan, sehingga memperpanjang perang yang menyebabkan banyak korban dan kerusakan.

    Gadi Moses, 80 tahun, tawanan tertua dan orang pertama yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, juga memberi tahu keluarganya bahwa ia “diperlakukan dengan hormat” selama di Gaza.

    Moses dibebaskan setelah 482 hari ditawan di Gaza pada Kamis (30/1/2025).

    Dalam pesan yang disampaikan kepada keluarganya, putranya mengatakan bahwa Moses hidup dalam kondisi yang sama dengan para penculiknya dan memakan makanan yang sama.

    “Ia hidup dalam kondisi yang sama dengan para penculiknya dan makan apa yang mereka makan bersama.”

    “Mereka juga memberinya buku-buku tentang lingkungan dan Islam serta kacamata baca.”

    “Pengeboman Israel sangat menakutkan baginya,” tambahnya.

    Hamas sebelumnya menyatakan, militer Israel berulang kali dan sengaja menargetkan lokasi tempat para tawanan Israel ditahan.

    Mereka menuduh Israel berusaha menyingkirkan tawanan mereka dengan segala cara.

    Seorang tawanan Israel lainnya yang dibebaskan pada akhir November lalu mengatakan bahwa para pejuang perlawanan melindunginya selama pemboman Israel di Gaza.

    Chen Goldstein-Almog dan tiga anaknya ditawan selama Operasi Banjir al-Aqsa pada Oktober 2023.

    Chen mengenang bahwa mereka tinggal di suatu tempat di belakang sebuah supermarket ketika serangan udara Israel menghantam di dekatnya.

    “Para penjaga kami, penculik kami, berdiri di atas kami, melindungi kami dengan tubuh mereka dari serangan.”

    Wanita Israel itu juga menceritakan, ia sempat bertanya kepada anggota Hamas apakah mereka akan dibunuh.

    “Tetapi mereka menjawab: Kami akan mati sebelum kalian.”

    Perkembangan Gencatan Senjata Israel-Hamas

    Pada Minggu (2/2/2025), Perdana Menteri Qatar meminta Israel dan Hamas untuk segera memulai negosiasi tahap kedua terkait gencatan senjata di Gaza.

    Ia menambahkan, belum ada rencana yang jelas kapan pembicaraan tersebut akan dimulai.

    “Kami menuntut Hamas dan Israel segera terlibat sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati,” kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Turki di Doha, Qatar, dikutip dari Al Arabiya.

    Sesuai perjanjian gencatan senjata, negosiasi untuk pelaksanaan tahap kedua harus dimulai sebelum hari ke-16 dari tahap pertama gencatan senjata, yaitu pada Senin (3/2/2025).

    Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata tiga tahap sejak 19 Januari 2025, yang menghentikan sementara pertempuran di Gaza.

    Sejauh ini, Hamas telah membebaskan 18 sandera sebagai imbalan atas pembebasan ratusan warga Palestina yang ditahan oleh Israel.

    Namun, lebih dari 70 sandera masih berada di Gaza.

    Tahap kedua dari kesepakatan tersebut, diharapkan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa di Gaza oleh Hamas, penghentian permusuhan secara permanen, dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut.

    “Belum ada kejelasan mengenai kapan dan di mana delegasi akan bertemu,” tambah Sheikh Mohammed.

    Menurutnya, para mediator telah berkomunikasi melalui telepon dengan Hamas dan Israel, dan Qatar sudah menetapkan agenda untuk tahap negosiasi berikutnya.

    “Kami berharap ada perkembangan dalam beberapa hari mendatang. Sangat penting untuk memulai sekarang agar kita bisa mencapai kesepakatan sebelum hari ke-42,” katanya.

    Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa negosiasi tahap kedua akan dimulai pada Senin di Washington, saat Netanyahu bertemu Utusan Timur Tengah Presiden AS, Donald Trump, Steve Witkoff.

    Selama pertemuan tersebut, Netanyahu akan membahas posisi Israel terkait gencatan senjata.

    Witkoff juga dijadwalkan bertemu pejabat dari Mesir dan Qatar, yang telah menjadi mediator antara Israel dan Hamas selama 15 bulan terakhir dengan dukungan dari Washington.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Trump: AS Akan Ambil Terusan Panama atau Sesuatu yang Dahsyat Bakal Terjadi

    Trump: AS Akan Ambil Terusan Panama atau Sesuatu yang Dahsyat Bakal Terjadi

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan keinginannya mengambil alih kontrol Terusan Panama dari Panama. Trump juga menyampaikan ancaman bahwa sesuatu sangat dahsyat akan terjadi jika AS tidak bisa mengambil kembali kontrol Terusan Panama.

    “China mengelola Terusan Panama yang tidak diberikan kepada China, itu diberikan kepada Panama secara bodoh. Namun, mereka melanggar perjanjian dan kami akan mengambilnya kembali atau sesuatu yang sangat dahsyat akan terjadi,” ucap Trump dilansir CNN, Senin (3/2/2025).

    Keinginan Trump ini disampaikan berulang kali secara terbuka. Dia ingin AS mengambil kembali kendali atas Terusan Panama yang telah menyebabkan kegaduhan diplomatik, di mana Presiden Panama José Raúl Mulino menyatakan kedaulatan Panama atas terusan tersebut tidak dapat diperdebatkan.

    Trump diketahui sudah menyinggung keinginannya mengambilalih Terusan Panama saat pertama kali dilantik menjadi Presiden AS. Pada pidato pertamanya usai dilantik, Trump bicara mengenai Panama yang dinilainya melanggar sejumlah perjanjian terkait Terusan Panama.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga sedang berada di Panama untuk menuntut Panama untuk membuat ‘perubahan segera’ terhadap apa yang disebutnya sebagai ‘pengaruh dan kendali’ Chiha atas Terusan Panama. Diplomat tertinggi AS itu mengatakan Panama harus bertindak atau AS akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak-haknya berdasarkan perjanjian antara kedua negara.

    Rubio sedang berada di Panama dan bertemu dengan Presiden Jose Raul Mulino. Kedua pria itu muncul usai pertemuan mereka selama dua jam dengan interpretasi yang berbeda.

    Rubio menyampaikan pesan dari Trump bahwa kehadiran China melalui perusahaan yang berbasis di Hong Kong yang mengoperasikan dua pelabuhan di dekat pintu masuk Terusan Panama merupakan ancaman bagi jalur perairan dan pelanggaran perjanjian AS-Panama. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, mengatakan kondisi itu tidak dapat diterima oleh AS.

    “Menteri Rubio menjelaskan bahwa status quo ini tidak dapat diterima dan bahwa jika tidak ada perubahan segera, Amerika Serikat harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak-haknya berdasarkan Perjanjian,” kata Bruce dilansir Reuters.

    (zap/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bertemu Pangeran MBS, Al-Sharaa: Arab Saudi Memiliki Keinginan Tulus untuk Dukung Masa Depan Suriah – Halaman all

    Bertemu Pangeran MBS, Al-Sharaa: Arab Saudi Memiliki Keinginan Tulus untuk Dukung Masa Depan Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden sementara Suriah, Ahmed Al-Sharaa, melakukan kunjungan ke Arab Saudi dan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dalam lawatan luar negeri pertamanya sejak diangkat sebagai presiden pemerintahan transisi pada 29 Januari 2025.

    Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa Al-Sharaa bertemu dengan MBS, pemimpin de facto Arab Saudi.

    Sebelumnya, Al-Sharaa disambut oleh Wakil Gubernur Wilayah Riyadh, Pangeran Mohammed bin Abdulrahman bin Abdulaziz, saat tiba di Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh pada Minggu (2/2/2025).

    Dalam kunjungan ini, Al-Sharaa didampingi oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad Al-Shaibani.

    Setelah pertemuan tersebut, Al-Sharaa menyatakan bahwa pertemuannya dengan MBS menunjukkan bahwa Arab Saudi memiliki niat tulus untuk mendukung Suriah dalam membangun masa depannya.

    Al-Sharaa juga menambahkan bahwa pembicaraan di Riyadh mencakup rencana kerja sama di bidang energi, teknologi, pendidikan, dan kesehatan.

    Osama Bin Javaid dari Al Jazeera melaporkan bahwa Al-Sharaa memilih Riyadh sebagai tujuan pertamanya untuk menegaskan pentingnya peran Arab Saudi dalam membentuk masa depan Suriah yang baru.

    Al-Sharaa memimpin oposisi Suriah dalam menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad yang telah lama berkuasa pada 8 Desember 2024.

    Sejak itu, pemerintahan baru Suriah berusaha mendapatkan legitimasi regional dan internasional serta mengupayakan pencabutan sanksi Barat yang merugikan.

    ERA BARU SURIAH – Tangkap layar YouTube Al Arabiya English yang diambil pada Senin (3/2/2025), menampilkan pemimpin Suriah tiba di Arab Saudi, Minggu (2/2/2025). Ahmed Al-Sharaa kemudian bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) (Tangkap layar YouTube Al Arabiya English)

    Namun, keanggotaan Al-Sharaa di masa lalu dalam al-Qaeda menimbulkan kekhawatiran di beberapa pihak, meskipun kepemimpinan baru Suriah berfokus pada integrasi regional dan perlindungan bagi minoritas agama dan etnis.

    Pada kunjungan ke Damaskus minggu lalu, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menyatakan bahwa negaranya terlibat dalam dialog aktif dengan Eropa dan Amerika Serikat untuk membantu mencabut sanksi ekonomi terhadap Suriah.

    Bin Javaid melaporkan bahwa kunjungan Al-Sharaa bertujuan untuk mengingatkan pejabat Saudi tentang janji ini dan mendapatkan bantuan yang diperlukan dalam membangun kembali infrastruktur, pemerintahan, dan lembaga-lembaga di Suriah.

    Kunjungan ke Riyadh ini juga melambangkan pergeseran hubungan masa depan Suriah dari kesetiaan terhadap Iran dan Rusia yang didukung Presiden Bashar al-Assad.

    Bulan lalu, Al-Sharaa mengatakan kepada TV Al Arabiya bahwa Arab Saudi akan memiliki peran besar dalam masa depan Suriah, terutama dalam hal peluang investasi besar bagi negara-negara tetangga.

    Kunjungan pada Minggu itu berlangsung setelah Menteri Luar Negeri Suriah, Al-Shaibani, juga melakukan perjalanan ke Riyadh bulan lalu.

    Sementara itu, Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengunjungi Damaskus pada Kamis (30/1/2025), menjadi pemimpin Arab pertama yang melakukannya sejak Al-Assad digulingkan.

    Analisis: Pertemuan Simbolis Suriah dengan Arab Saudi dan Qatar

    Menurut analisis dari The Jerusalem Post, pertemuan pemimpin Suriah dengan pemimpin Qatar dan Arab Saudi merupakan momen yang bersejarah sekaligus simbolis.

    Selama beberapa tahun terakhir, Qatar dan Arab Saudi sering memiliki pandangan yang berbeda.

    Qatar cenderung lebih dekat dengan Iran dan Turki serta mendukung kelompok yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, seperti Hamas.

    Di sisi lain, Arab Saudi menentang Ikhwanul Muslimin dan memiliki hubungan lebih erat dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir.

    Oleh karena itu, perjalanan Ahmed al-Sharaa mencerminkan bagaimana ia bergerak di antara dua kutub ini, dimulai dari pertemuan dengan Qatar hingga ke Arab Saudi.

    Langkah ini menunjukkan upaya diplomatiknya untuk menjalin hubungan dengan kedua pihak yang selama ini berbeda pandangan.

    Meskipun kedua negara Arab ini tampak telah “berbaikan”, dinamika politik di Timur Tengah seringkali lebih kompleks dari yang terlihat.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Pegawai FBI yang Tangani Kasus Kerusuhan Gedung Capitol Diselidiki

    Pegawai FBI yang Tangani Kasus Kerusuhan Gedung Capitol Diselidiki

    Jakarta

    Departemen Kehakiman menginstruksikan ribuan pegawai FBI agar memberikan informasi tentang pekerjaan mereka saat menyelidiki kasus kerusuhan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu. Karyawan FBI disebut mendapat sebuah kuesioner yang meminta mereka menjelaskan peran mereka dalam penyelidikan kasus tersebut.

    Menurut sumber CNN sebagaimana dilansir, Senin (3/2/2025), kuesioner itu dikirimkan pada Minggu (2/2). Kuesioner itu disebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pegawai FBI.

    Mereka khawatir kuesioner tersebut digunakan untuk mengumpulkan daftar orang-orang yang akan dipecat karena pekerjaan mereka dalam kasus yang melibatkan perusuh 6 Januari 2021 dan Donald Trump.

    Beberapa latar belakang: hal itu merupakan permintaan yang tidak biasa bagi pegawai FBI. Sebab, mereka diminta menjelaskan peran mereka dalam penyelidikan, ketika CNN melaporkan bahwa Departemen Kehakiman Trump sedang mempertimbangkan untuk memperluas pembersihan personel FBI.

    Para pemimpin FBI diinstruksikan untuk memberikan kepada Departemen Kehakiman informasi tentang semua pegawai biro saat ini dan mantan pekerja paruh waktu yang bekerja kapan saja pada penyelidikan 6 Januari. Instruksi itu dikirim ke pejabat Direktur FBI Brian Driscoll dan diperoleh CNN.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hizbullah Umumkan Pemakaman Hassan Nasrallah Digelar 23 Februari Mendatang – Halaman all

    Hizbullah Umumkan Pemakaman Hassan Nasrallah Digelar 23 Februari Mendatang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok Hassan Nasrallah yang pernah memimpin kelompok Hizbullah akan dikebumikan melalui prosesi pemakaman di Lebanon pada 23 Februari 2025 mendatang. 

    Dikutip dari Al Jazeera, Pengumuman tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kelompok Hizbullah, Naim Qassem pada Minggu waktu setempat (2/2/2025).

    Seperti yang diketahui sebelumnya, sosok Hasan Nasrallah yang telah memimpin Hizbullah lebih dari 30 tahun itu, meninggal dunia pada 27 September lalu akibat serangan Israel di daerah pinggiran selatan ibu kota Beirut.

    Dalam keterangannya kepada publik, Naim Kassem yang meneruskan jabatan Hasan Nasrallah sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah ini mengaku pelaksanaan pemakaman tersebut sempat tertunda karena terjadi pada waktu yang “penuh kesulitan”.

    Setelah suasana Lebanon kini cukup kondusif,  Qassem mengaku Hizbullah kini telah memutuskan untuk mengadakan prosesi “pemakaman besar ” yang memungkinan kehadiran publik.

    Tak hanya untuk Nasrallah, rencananya upacara pemakaman tersebut juga dilakukan untuk Hashem Safieddine, pejabat tinggi Hizbullah lainnya yang tewas dalam serangan Israel hampir seminggu setelah Nasrallah.

    Qassem juga untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa Safieddine telah dipilih sebagai penerus Nasrallah, namun tewas sebelum pengumuman tersebut dilakukan.

    Karena kondisi tersebut, Qassem mengatakan, Safieddine juga akan dimakamkan dengan gelar sekretaris jenderal.

    “Mendiang Nasrallah akan dimakamkan di pinggiran Beirut di sebidang tanah yang kami pilih di antara jalan lama dan baru menuju bandara,”  ungkap Qassem.

    “Sementara itu, Safieddine akan dimakamkan di kampung halamannya, Deir Qanoun, di selatan Lebanon.” lanjut Qassem.

    Adapun upacara pemakaman ini dapat terjadi karena perjanjian gencatan senjata yang disepakati antara Hizbullah dan Israel pada akhir November lalu.

    Melalui kesepakatan tersebut, kedua pihak mengakhiri permusuhan yang ada serta menetapkan tenggat waktu 60 hari untuk pasukan Israel mundur dari Lebanon selatan.

    Sementara itu, Hizbullah juga akan menarik pasukannya dari wilayah tersebut dan mundur ke utara Sungai Litani .

    Tenggat waktu itu sendiri diperpanjang bulan lalu hingga 18 Februari mendatang.

    Meski di atas kertas kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata, baik pihak Hizbullah maupun Israel tampaknya masih memiliki hubungan dengan tensi tinggi.

    Hizbullah beberapa kali menuding Israel telah melanggar ketentuan gencatan senjata dengan menolak meninggalkan Lebanon dan terus melancarkan serangan udara sesekali di beberapa bagian negara tersebut.

    Sementara itu, Israel juga menuduh Hizbullah telah melanggar sejumlah ketentuan gencatan senjata.

    (Tribunnews.com/Bobby)