Jenis Media: Internasional

  • Kacaukan Badan Pemerintahan AS, Elon Musk Digugat ke Pengadilan    
        Kacaukan Badan Pemerintahan AS, Elon Musk Digugat ke Pengadilan

    Kacaukan Badan Pemerintahan AS, Elon Musk Digugat ke Pengadilan Kacaukan Badan Pemerintahan AS, Elon Musk Digugat ke Pengadilan

    Washington DC

    Miliarder ternama Amerika Serikat (AS) dan orang kepercayaan Presiden Donald Trump, Elon Musk, digugat ke pengadilan federal setelah mengambil alih kendali atas sistem pembayaran pada Departemen Keuangan AS. Gugatan itu menuduh Musk secara ilegal mendapatkan akses kepada data pribadi jutaan warga AS.

    Musk, yang merupakan orang terkaya di dunia, memimpin upaya pemotongan biaya federal AS yang dilakukan pemerintahan Trump di bawah lembaga yang disebut Departemen Efisiensi Pemerintahan atau DOGE.

    Gugatan hukum terhadap Musk, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025), diajukan oleh sejumlah serikat pekerja dan kelompok advokasi akar rumput AS ke pengadilan federal Washington DC.

    Gugatan itu meminta hakim federal AS untuk menetapkan bahwa ilegal bagi Musk atau orang lain dari DOGE untuk memperoleh informasi pribadi soal para pembayar pajak dan memblokir Departemen Keuangan agar hal itu tidak terjadi.

    “Orang-orang yang harus membagi informasi dengan pemerintah federal tidak seharusnya dipaksa untuk membagikan informasi mereka dengan Elon Musk atau ‘DOGE’-nya,” demikian bunyi gugatan hukum tersebut.

    “Dan undang-undang federal mengatakan mereka tidak perlu melakukan hal tersebut,” imbuh dokumen gugatan tersebut.

    Musk, dalam pernyataan via media sosial X pada Senin (3/2), mengatakan bahwa: “Satu-satunya cara untuk menghentikan penipuan dan pemborosan uang pembayar pajak adalah dengan mengikuti alur pembayaran dan menghentikan transaksi mencurigakan untuk ditinjau.”

    “Tentu saja, hal ini membuat mereka yang selama ini membantu, bersekongkol, dan menerima pembayaran palsu menjadi sangat kesal. Sangat disayangkan,” tulis Musk dalam pernyataannya.

    Sistem pembayaran Departemen Keuangan AS, yang dijaga ketat, menangani aliran uang pemerintah AS, termasuk dana sebesar US$ 6 triliun per tahun untuk Jaminan Sosial, Medicare, gaji pegawai federal, dan pembayaran penting lainnya.

    Pengambilalihan kendali atas sistem pembayaran itu oleh Musk dan DOGE, menurut dokumen gugatan tersebut, telah disetujui oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Bahkan seorang pejabat karier Departemen Keuangan AS yang menolak untuk menyerahkan akses sistem pembayaran itu kepada DOGE telah dijatuhi sanksi cuti administratif. Pejabat itu kemudian memilih pensiun dari departemen tersebut.

    Menurut gugatan hukum itu, pemberian akses informasi pribadi Departemen Keuangan AS kepada individu yang berafiliasi dengan DOGE berarti “individu dari semua lapisan masyarakat tidak memiliki jaminan bahwa informasi mereka akan menerima perlindungan yang diberikan oleh undang-undang federal”.

    Laporan majalah Wired menyebut Musk menempatkan para pegawai muda DOGE, yang diambil dari perusahaannya sendiri, pada posisi-posisi penting pemerintahan. Pegawai muda yang disebut berusia 19-24 tahun itu juga ditempatkan pada Kantor Manajemen Personalia Federal AS — merupakan departemen sumber daya manusia untuk pegawai federal.

    Trump Tegaskan Elon Musk Tak Akan Bertindak Tanpa Izinnya

    Selain membuat geger Departemen Keuangan AS, Musk juga menuai kontroversi dengan menuding Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) sebagai “organisasi kriminal” dan mengumumkan pembubaran organisasi penting tersebut. Dia juga memicu didepaknya sejumlah pejabat tinggi AS.

    Hal semacam ini memicu kekhawatiran atas kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberikan Trump kepada Musk, yang bukan seorang pejabat federal AS atau pejabat pemerintah AS atau pejabat yang dipilih oleh rakyat.

    Para politikus Partai Demokrat menuduh adanya perebutan kekuasaan yang inkonstitusional oleh Trump dan Musk. Senator ternama Demokrat, Elizabeth Warren, dari Komisi Perbankan Senat bahkan mengecam langkah Musk sebagai tindakan “sangat berbahaya” dan bisa memberikan risiko sistemik terhadap perekonomian.

    Trump, ketika ditanya soal hal tersebut di Ruang Oval Gedung Putih pada Senin (3/2), berusaha meredakan kritikan yang muncul. Dia menegaskan bahwa Musk tidak akan bertindak tanpa mendapat izin dirinya.

    “Elon tidak dapat melakukan dan tidak akan melakukan apa pun tanpa persetujuan kami,” tegas Trump.

    “Kami akan memberinya persetujuan jika diperlukan, dan jika tidak diperlukan, kami tidak akan memberinya persetujuan. Tapi dia akan melapor. Itu adalah sesuatu yang dia rasakan sangat kuat dan saya terkesan,” ucapnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pejabat Australia Mundur Setelah Pakai Sopir Kementerian untuk Urusan Pribadi

    Pejabat Australia Mundur Setelah Pakai Sopir Kementerian untuk Urusan Pribadi

    Pekan ini, seorang pejabat di negara bagian Australia menjadi sorotan setelah ditemukan menggunakan sopir kementerian untuk mengantar dirinya dan teman-temannya untuk makan siang akhir pekan bulan lalu.

    Jo Haylen, Menteri Transportasi dari negara bagian New South Wales, yang beribu kota Sydney, mengundurkan diri setelah sebelumnya meminta maaf atas tindakannya.

    Sebelum mengundurkan diri, ia juga mengatakan akan membayar uang ganti untuk perjalanan sejauh 446 kilometer ke kawasan Hunter Valley selama 13 jam.

    “Seperti yang saya katakan hari Minggu kemarin, saya berbuat kesalahan, manusia tidaklah sempurna,” ujarnya dalam konferensi pers, hari ini.

    “Saya sudah membuat warga kecewa dan sangat menyesal karenanya, karena kita dipilih supaya lebih baik dari pemerintahan sebelumnya.”

    “Pagi ini saya sampaikan kepada Premier kalau saya akan mengundurkan diri dari posisi sebagai menteri transportasi.”

    Dalam konferensi pers Jo mengaku telah mengambil keputusan yang salah dengan menggunakan jasa sopirnya untuk keperluan pribadi.

    “Kesalahan saya merusak pemerintahan, dunia politik itu sulit, ada ekspektasi yang tinggi,” ujarnya.

    Perjalanan untuk makan siang

    Menurut dokumen resmi yang mencatat penggunaan mobil pejabat, perjalanan pulang-pergi sejauh 446 kilometer itu ditempuh dari Sydney ke rumah Jo di Central Coast dan kembali ke Sydney.

    Sesampainya di Central Coast, sopir mengantarnya dan teman-temannya, termasuk Rose Jackson, menteri perumahan di New South Wales, ke restoran mewah di Brokenwood Wines di mana mereka makan siang selama tiga jam.

    Sopir berangkat dari Sydney dengan mobil Kia Carnival pada pukul 8 pagi tanggal 25 Januari dan baru pulang hampir 13 jam kemudian, atau sebelum pukul 9 malam.

    Chris Minns, Premier New South Wales, mengatakan tidak akan memecat dua menterinya tersebut, tapi mengatakan menggunakan fasilitas yang didanai oleh pembayar pajak untuk keperluan pribadi seperti makan siang adalah “kesalahan besar” dan menciptakan “reputasi” buruk pada pemerintahannya.

    “Saya ingin menegaskan perjalanan tersebut seharusnya tidak dilakukan,” kata Chris, Senin kemarin.

    “Ini adalah kesalahan besar dari kedua menteri tersebut.”

    Ini membuat reputasi pemerintah buruk, dan saya pikir banyak orang di masyarakat akan sangat, sangat tidak senang dengan tindakan pemerintah saya,” katanya.

    “Saya harus tegas, tidak akan menutup-nutupinya, tidak akan mencoba menyembunyikannya.”

    Jo mengatakan biaya perjalanan itu adalah AU$750, atau lebih dari Rp7,5 juta, yang akan ia bayar setelah menerima tagihan dari departemen perjalanan.

    Sementara itu pemimpin oposisi di negara bagian New South Wales, Mark Speakman, mengatakan Jo telah melakukan “penghinaan yang sangat besar” terhadap warga pembayar pajak dan memintanya untuk mengundurkan diri.

    “Ini penghinaan pembayar pajak, penyalahgunaan uang pembayar pajak,” katanya.

    Premier New South Wales memberikan sinyal pedoman seputar penggunaan pengemudi perlu direvisi.

    “Kami ingin menjelaskan kepada masyarakat New South Wales peraturan perlu diubah, khususnya untuk menghentikan penggunaan uang pembayar pajak seperti ini,” katanya.

    Ikuti laporan selengkapnya dalam bahasa Inggris

  • Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza, Israel Akan Kirim Delegasi ke Doha Pekan Ini – Halaman all

    Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza, Israel Akan Kirim Delegasi ke Doha Pekan Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel akan mengirim delegasi ke Doha, Qatar pada pekan ini.

    Pengiriman delegasi itu untuk membicarakan tahap kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    Hal ini sebagaimana disampaikan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa (4/2/2025).

    “Israel sedang mempersiapkan keberangkatan delegasi tingkat kerja ke Doha pada akhir minggu ini untuk membahas rincian teknis terkait kelanjutan penerapan perjanjian tersebut,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan, Selasa, dilansir Arab News.

    Sementara itu, Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump akan bertemu pada hari Selasa.

    Trump bersikap waspada terhadap prospek jangka panjang gencatan senjata, meskipun ia mengaku berjasa menekan Hamas dan Israel agar menandatangani perjanjian penyanderaan dan gencatan senjata.

    “Saya tidak memiliki jaminan bahwa perdamaian akan terwujud,” kata Trump kepada wartawan, Senin (3/2/2025), dikutip dari AP News.

    Pembicaraan para pemimpin tersebut diperkirakan akan menyentuh pada kesepakatan normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi yang telah lama dinantikan dan kekhawatiran mengenai program nuklir Iran.

    Namun, penyelesaian tahap kedua dari kesepakatan penyanderaan akan menjadi agenda utama.

    Sebagai informasi, kedatangan Netanyahu di Washington untuk kunjungan pertama pemimpin asing dalam masa jabatan kedua Trump terjadi saat dukungan rakyat terhadap perdana menteri sedang menurun.

    Netanyahu tengah menjalani kesaksian selama berminggu-minggu dalam persidangan korupsi yang sedang berlangsung yang berpusat pada tuduhan bahwa ia bertukar bantuan dengan tokoh media dan rekan-rekannya yang kaya.

    Netanyahu telah mengecam tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa ia adalah korban dari ‘perburuan penyihir’.

    Terlihat bersama Trump, yang populer di Israel, dapat membantu mengalihkan perhatian publik dari persidangan dan meningkatkan posisi Netanyahu.

    Ini adalah perjalanan pertama Netanyahu ke luar Israel sejak Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuknya, mantan menteri pertahanannya, dan kepala militer Hamas yang terbunuh, dengan tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang di Gaza.

    Di sisi lain, Hamas yang telah menegaskan kembali kendali atas Gaza sejak gencatan senjata dimulai bulan lalu, telah mengatakan tidak akan membebaskan sandera pada tahap kedua tanpa mengakhiri perang dan penarikan penuh pasukan Israel.

    Sementara itu, Netanyahu menegaskan bahwa Israel berkomitmen untuk meraih kemenangan atas Hamas dan memulangkan semua sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang.

    Netanyahu juga diharapkan menekan Trump untuk mengambil tindakan tegas terhadap Iran.

    Teheran telah menghadapi serangkaian kemunduran militer, termasuk pasukan Israel yang secara signifikan melemahkan Hamas di Gaza dan militan Hizbullah di Lebanon, serta operasi yang menghancurkan pertahanan udara Iran.

    Netanyahu percaya, momen ini telah menciptakan peluang untuk secara tegas mengatasi program nuklir Teheran.

    “Ini adalah salah satu pertemuan paling penting dan kritis antara presiden Amerika dan perdana menteri Israel,” kata Eytan Gilboa, pakar hubungan AS-Israel di Universitas Bar-Ilan di dekat kota Tel Aviv, Israel.

    “Yang dipertaruhkan di sini bukan hanya hubungan bilateral antara Israel dan Amerika Serikat, tetapi juga pembentukan kembali Timur Tengah,” katanya.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Israel Tembak Mati Pria Bersenjata yang Lukai 2 Tentaranya di Tepi Barat    
        Israel Tembak Mati Pria Bersenjata yang Lukai 2 Tentaranya di Tepi Barat

    Israel Tembak Mati Pria Bersenjata yang Lukai 2 Tentaranya di Tepi Barat Israel Tembak Mati Pria Bersenjata yang Lukai 2 Tentaranya di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Militer Israel mengatakan pasukannya telah membunuh seorang pria bersenjata yang melepas tembakan ke sebuah pos militer di Tepi Barat. Tembakan pria bersenjata itu melukai dua tentara Israel yang ada di pos militer tersebut.

    “Seorang teroris menembaki tentara-tentara di sebuah pos militer di Tarasir. Para tentara itu terlibat baku tembak dengan teroris tersebut dan membunuhnya,” kata militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025).

    Dinas urusan darurat Israel, secara terpisah, melaporkan enam orang dirawat di lokasi kejadian dan dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan medis lebih lanjut.

    Laporan radio militer Israel menyebut dua tentara Israel yang mengalami luka-luka kini dalam kondisi kritis.

    Penembakan ini terjadi saat pasukan Israel sedang melancarkan apa yang disebut Tel Aviv sebagai “operasi untuk menggagalkan terorisme” di wilayah utara Tepi Barat, terutama di area Jenin yang sejak lama disebut sebagai sarang militansi.

    Militer Israel, dalam pernyataan pada Minggu (2/2) waktu setempat, mengklaim pasukannya telah membunuh lebih dari 50 “teroris” dalam operasi militer yang dimulai sejak 21 Januari lalu, dan dalam rentetan serangan udara pada minggu sebelumnya.

    Sementara Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataannya menyebut pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 70 orang di wilayah Tepi Barat sejak awal tahun ini.

    Lihat Video ‘Menag: Selama Ada Israel, Timteng Sulit Lahirkan Peradaban Islam Baru’:

    Operasi militer Israel di Tepi Barat itu dilaporkan melibatkan aksi tentara Tel Aviv meratakan bangunan di area kamp pengungsi yang berdekatan dengan Jenin.

    Rentetan operasi militer Israel itu menuai kecaman keras dari Otoritas Palestina, yang menyebutnya sebagai “pembersihan etnis”.

    Aksi kekerasan meningkat di Tepi Barat sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober 2023, yang dipicu oleh serangan mematikan Hamas terhadap Israel.

    Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel atau pemukim Yahudi radikal telah menewaskan sedikitnya 884 warga Palestina di Tepi Barat sejak perang Gaza dimulai.

    Selama periode yang sama, menurut data resmi otoritas Tel Aviv, sedikitnya 30 warga Israel tewas akibat rentetan serangan yang didalangi warga Palestina atau dalam operasi militer di wilayah Tepi Barat.

    Lihat Video ‘Menag: Selama Ada Israel, Timteng Sulit Lahirkan Peradaban Islam Baru’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jepang Tawarkan Perawatan Medis untuk Warga Gaza yang Sakit-Terluka    
        Jepang Tawarkan Perawatan Medis untuk Warga Gaza yang Sakit-Terluka

    Jepang Tawarkan Perawatan Medis untuk Warga Gaza yang Sakit-Terluka Jepang Tawarkan Perawatan Medis untuk Warga Gaza yang Sakit-Terluka

    Tokyo

    Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk menawarkan perawatan medis di wilayahnya kepada warga Jalur Gaza yang dalam keadaan sakit atau mengalami luka-luka akibat perang yang terus berkecamuk.

    Tawaran itu, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025), disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba saat berbicara dalam sidang parlemen pada Senin (3/2) waktu setempat.

    Kepada parlemen, Ishiba mengatakan pemerintahannya sedang menyusun kebijakan untuk memberikan dukungan di Jepang bagi “mereka yang sakit atau luka-luka di Gaza”. Diketahui bahwa Gaza dilanda perang antara Hamas dan Israel sejak Oktober 2023 lalu, yang memicu kehancuran dan banyak korban jiwa.

    Disebutkan juga oleh Ishiba dalam pernyataannya bahwa peluang pendidikan juga dapat ditawarkan kepada orang-orang dari Gaza, yang kini berada di bawah gencatan senjata yang rapuh.

    Pernyataan Ishiba itu disampaikan menanggapi pertanyaan salah satu anggota parlemen Jepang, yang bertanya apakah skema penerimaan pengungsi Suriah sebagai mahasiswa pada tahun 2017 lalu bisa digunakan sebagai referensi untuk membantu warga Gaza.

    “Kami sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan program serupa di Gaza, dan pemerintah akan berupaya mewujudkan rencana ini,” kata Ishiba.

    Langkah-langkah yang dibahas dalam parlemen itu berbeda dengan kebijakan utama untuk suaka di Jepang, yang telah sejak lama dikritik karena rendahnya jumlah permohonan suaka yang dikabulkan oleh Tokyo.

    Tahun 2023 lalu, Jepang hanya menerima 1.310 pencari suaka — kurang dari 10 persen dari total 13.823 pemohon pada tahun itu.

    Lihat juga Video ‘Hamas Siap Berunding soal Gencatan Senjata Tahap kedua’:

    Di bawah kerangka yang berbeda, pada akhir tahun lalu, Tokyo menerima total 82 orang sebagai mahasiswa dari Suriah yang diakui sebagai pengungsi oleh badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Skema ini, menurut pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang yang bertanggung jawab atas program tersebut, bertujuan untuk mendidik para pemimpin masa depan Suriah sebagai bagian dari kebijakan bantuan luar negeri jangka panjang Jepang.

    Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, mengatakan bahwa 50 pasien Palestina, termasuk 30 anak penderita kanker, dan pendamping mereka telah melewati perlintasan perbatasan Rafah, yang telah dibuka kembali, ke wilayah Mesir pada Sabtu (1/2) sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.

    Direktur rumah sakit di Gaza mengatakan bahwa 6.000 pasien siap dievakuasi dari wilayah Palestina, dan lebih dari 12.000 orang lainnya “sangat membutuhkan perawatan”.

    Lihat juga Video ‘Hamas Siap Berunding soal Gencatan Senjata Tahap kedua’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Presiden Palestina: Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Tepi Barat – Halaman all

    Presiden Palestina: Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Tepi Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam rencana Israel untuk mengusir warga negara dan melakukan pembersihan etnis di Tepi Barat.

    Kepresidenan Palestina juga meminta pemerintah AS untuk campur tangan dan menghentikan serangan sekutunya, Israel, di Tepi Barat.

    “Kami mengecam ekspansi perang menyeluruh yang dilakukan otoritas pendudukan terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat untuk melaksanakan rencana mereka yang bertujuan menggusur warga negara dan pembersihan etnis,” kata juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, pada Senin (3/2/2025).

    Ia menghimbau pemerintah AS untuk mengambil keputusan sebelum terlambat, terutama karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ini sedang mengunjungi Washington.

    Setelah Israel-Hamas mulai mengimplementasikan gencatan senjata mulai 19 Januari, pasukan Israel menyerbu Tepi Barat dengan dalih untuk menargetkan kelompok perlawanan di sana.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan militer tersebut sebagai operasi “Tembok Besi”.

    Israel memaksa keluarga-keluarga Palestina dari kota Tamoun, tenggara Tubas di Tepi Barat, untuk meninggalkan rumah mereka.

    “Pasukan pendudukan memaksa beberapa keluarga meninggalkan rumah mereka di pinggiran selatan kota, dan menyita kunci rumah mereka,” menurut pernyataan Wali Kota Tamoun, Najeh Bani Odeh, seperti diberitakan Kantor Berita dan Informasi Palestina (WAFA).

    Ia menambahkan tentara Israel memaksa warga meninggalkan rumah mereka selama 10 hari.

    Dia menjelaskan, kawasan yang menjadi target tentara Israel dan mengusir penduduknya dari rumah mereka adalah kawasan dataran tinggi, terletak di pinggiran selatan kota, dan juga menghadap ke kota dan kawasan Far’a.

    “Pasukan pendudukan Israel terus menyerbu kamp Al-Far’a dan sekitarnya selama berjam-jam, menyerbu rumah-rumah warga di dalam dan sekitar kamp, ​​di tengah pengerahan pasukan infanteri secara intensif,” tambahnya.

    Sementara itu, buldoser militer Israel sedang bekerja untuk menghancurkan bagian jalan utama menuju kamp dari sisi selatan, di tengah gencarnya penerbangan pesawat tanpa awak.

    Menurut hitungan kementerian yang dirilis pada hari Senin, serangan besar-besaran Israel telah menewaskan 38 orang di Jenin, 15 orang di Tubas, enam orang di Nablus, lima orang di Tulkarem, tiga orang di Hebron, dua orang di Betlehem dan satu orang di Yerusalem Timur yang diduduki.

    Pasukan Israel telah membunuh 70 orang, termasuk 10 anak-anak, di Tepi Barat yang diduduki sejak awal tahun.

    Pada hari Minggu (2/2/2025), pasukan Israel menghancurkan 23 bangunan di kamp pengungsi Jenin dan secara paksa memindahkan sekitar 15.000 warga Palestina dari kamp tersebut.

    Hingga hari ini, serangan Israel di Tepi Barat tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Trump Tunda Tarif untuk Meksiko-Kanada, Tetapi Tidak untuk China

    Trump Tunda Tarif untuk Meksiko-Kanada, Tetapi Tidak untuk China

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menangguhkan ancaman tarif tinggi terhadap Meksiko dan Kanada pada hari Senin (03/02), menyetujui penundaan selama 30 hari sebagai imbalan atas konsesi dalam penegakan hukum perbatasan dan kejahatan dengan kedua negara tetangga tersebut.

    Sementara itu, tarif AS terhadap China tetap akan diberlakukan segera.

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk memperketat pengamanan perbatasan sebagai respons terhadap tuntutan Trump dalam memberantas imigrasi ilegal dan penyelundupan narkoba. Hal ini menunda tarif 25% yang sedianya berlaku pada Selasa (04/02) selama 30 hari.

    Kanada setuju untuk mengerahkan teknologi dan personel baru di perbatasannya dengan AS serta meluncurkan upaya bersama untuk memerangi kejahatan terorganisir, penyelundupan fentanyl, dan pencucian uang.

    Meksiko juga sepakat untuk memperkuat perbatasan utaranya dengan menurunkan 10.000 anggota Garda Nasional guna menghentikan arus migrasi ilegal dan narkoba.

    AS berjanji untuk mencegah penyelundupan senjata berdaya tinggi ke Meksiko, kata Sheinbaum.

    “Sebagai Presiden, tanggung jawab saya adalah memastikan keselamatan semua warga Amerika, dan saya sedang melakukan hal itu. Saya sangat senang dengan hasil awal ini,” kata Trump di media sosial.

    Kesepakatan ini untuk sementara menghindari perang dagang yang menurut para ekonom dapat merugikan semua pihak dan meningkatkan harga bagi konsumen.

    Setelah berbicara melalui telepon dengan kedua pemimpin, Trump mengatakan bahwa ia akan mencoba merundingkan perjanjian ekonomi dalam sebulan ke depan dengan dua mitra dagang terbesar AS, yang ekonominya telah saling terintegrasi sejak perjanjian perdagangan bebas bersejarah pada 1990-an.

    Tarif untuk China tetap berlaku

    Tidak ada kesepakatan serupa dengan China, yang masih akan menghadapi tarif sebesar 10% mulai pukul 12:01 pagi waktu setempat pada hari Selasa (05/02). Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Trump tidak akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping hingga akhir pekan.

    Trump memperingatkan bahwa ia mungkin akan menaikkan tarif untuk Beijing lebih tinggi lagi.

    “China diharapkan berhenti mengirimkan fentanyl ke kami, dan jika tidak, tarifnya akan naik jauh lebih tinggi,” katanya.

    China menyebut fentanyl sebagai masalah domestik AS dan berencana menggugat tarif ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta mengambil tindakan balasan lainnya. Namun, China juga tetap membuka peluang untuk bernegosiasi.

    Perkembangan terbaru ini membuat nilai tukar dolar Kanada melonjak setelah sebelumnya anjlok ke level terendah dalam lebih dari dua dekade. Kabar ini juga mengangkat indeks saham berjangka AS setelah sehari mengalami penurunan di Wall Street.

    Trump juga menyiratkan pada hari Minggu (02/02) bahwa Uni Eropa (UE) bisa menjadi target berikutnya, meskipun ia tidak menyebutkan kapan.

    UE akan merespons ‘dengan tegas’ jika dikenai tarif secara tidak adil

    Para pemimpin Eropa memperingatkan bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif terhadap UE dapat memicu perang dagang yang akan merugikan konsumen di kedua sisi Atlantik dan memperkuat posisi China.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa UE menyadari “potensi tantangan” dalam hubungan perdagangan transatlantik.

    “Jika dikenai secara tidak adil atau sewenang-wenang, Uni Eropa akan merespons dengan tegas,” kata von der Leyen setelah pertemuan informal para pemimpin UE di Brussels.

    Ia menegaskan bahwa para pemimpin UE ingin bersikap pragmatis, terlibat lebih awal dalam diskusi, serta merundingkan solusi dengan AS untuk mencegah ketegangan perdagangan.

    “Diskusi hari ini menekankan prinsip utama: yang pertama, bersiaplah. Dan saya hanya bisa mengatakan bahwa kami sudah siap,” katanya dalam konferensi pers.

    rs/ha (Reuters, DW)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hamas Siap Negosiasi dengan Israel soal Tahap Kedua Perjanjian Gencatan Senjata – Halaman all

    Hamas Siap Negosiasi dengan Israel soal Tahap Kedua Perjanjian Gencatan Senjata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) siap memulai perundingan mengenai rincian tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza.

    “Hamas telah memberi tahu para mediator, selama komunikasi dan pertemuan yang sedang berlangsung dengan para mediator Mesir minggu lalu di Kairo, bahwa kami siap memulai negosiasi tahap kedua,” kata seorang pejabat Hamas yang tidak mau disebutkan namanya karena sensitivitas pembicaraan tersebut, kepada AFP, Senin (3/2/2025).

    “Kami menghimbau para mediator untuk memastikan bahwa pendudukan mematuhi perjanjian dan tidak terhenti,” imbuh mereka.

    Pejabat kedua mengatakan Hamas menunggu mediator untuk memulai putaran berikutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel, yang tahap pertama mulai berlaku pada tanggal 19 Januari, pembicaraan tidak langsung untuk menyelesaikan rincian tahap kedua akan dimulai pada hari Senin kemarin.

    Tahap pertama yang berlangsung selama 42 hari berfokus pada pembebasan 33 sandera Israel dengan imbalan sekitar 1.900 tahanan, sebagian besar warga Palestina, yang ditahan di penjara Israel.

    Tahap kedua diperkirakan mencakup pembebasan sandera yang tersisa dan mencakup diskusi mengenai cara mengakhiri perang secara permanen.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan memulai diskusi tentang tahap kedua dengan utusan Presiden AS Donald Trump di Timur Tengah, Steve Witkoff, pada hari Senin.

    Pada Senin, Perdana Menteri Israel telah berada di Washington, dan akan bertemu dengan Donald Trump pada hari Selasa.

    Sejauh ini, pelaksanaan perjanjian gencatan senjata tahap pertama telah membebaskan sejumlah sandera Israel dan warga Palestina dengan daftar sebagai berikut:

    19 Januari 2025: Hamas membebaskan tiga sandera Israel, sementara Israel membebaskan 90 tahanan Palestina.
    25 Januari 2025: Empat tentara wanita Israel ditukar dengan 200 tahanan Palestina.
    30 Januari 2025: Tiga sandera Israel dan lima warga Thailand dibebaskan dengan imbalan 110 tahanan Palestina.
    1 Februari 2025: Tiga sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina.

    Sementara itu, penyeberangan Rafah telah dibuka pada 1 Februari 2025 dan Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sekelompok 50 pasien, ditemani oleh 61 pengasuh, menyeberang dari Rafah untuk mencapai Mesir pada hari yang sama.

    Kementerian Kesehatan Gaza juga mencatat jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 47.518 orang dan 111.612 lainnya terluka sejak serangan Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023 hingga 3 Februari 2025, dikutip dari Anadolu.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Geger Remaja 15 Tahun Tewas Ditikam di Sekolah Menengah Inggris    
        Geger Remaja 15 Tahun Tewas Ditikam di Sekolah Menengah Inggris

    Geger Remaja 15 Tahun Tewas Ditikam di Sekolah Menengah Inggris Geger Remaja 15 Tahun Tewas Ditikam di Sekolah Menengah Inggris

    London

    Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun tewas usai ditikam di sebuah sekolah menengah di Inggris bagian utara. Seorang remaja lainnya ditangkap polisi terkait insiden yang memicu kekhawatiran publik Inggris tersebut.

    Perdana Menteri (PM) Keir Starmer dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025), mengatakan bahwa pihak sekolah dan keluarga remaja yang tewas “berduka atas hilangnya nyawa anak muda yang seharusnya tidak terjadi dan negara turut berduka bersama mereka”.

    Starmer menyebut tindak kejahatan dengan senjata pisau telah menjadi “krisis nasional” di Inggris.

    Dia menyatakan bahwa undang-undang yang lebih tewas terhadap tindak kejahatan dengan senjata tajam telah mulai berlaku sejak September tahun lalu.

    Aksi penikaman fatal itu terjadi di halaman Sekolah Menengah Katolik All Saints yang ada di wilayah Sheffield pada Senin (3/2) waktu setempat.

    “Korban, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, mengalami luka serius dan meskipun layanan ambulans telah berupaya sebaik mungkin, dia akhirnya meninggal dunia beberapa saat kemudian,” kata wakil kepala kepolisian setempat, Lindsey Butterfield, dalam konferensi pers.

    Dia menambahkan bahwa seorang remaja laki-laki lainnya, yang juga berusia 15 tahun, telah ditangkap atas kecurigaan melakukan pembunuhan tersebut.

    Motif di balik aksi penikaman mematikan ini belum diketahui secara jelas.

    Karangan bunga, lilin dan balon ditempatkan di depan sekolah menengah tersebut, yang kini ditutup agar pihak kepolisian bisa melakukan penyelidikan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pria Bersenjata Ditembak di Stasiun Paris, 1 Orang Kena Peluru Nyasar    
        Pria Bersenjata Ditembak di Stasiun Paris, 1 Orang Kena Peluru Nyasar

    Pria Bersenjata Ditembak di Stasiun Paris, 1 Orang Kena Peluru Nyasar Pria Bersenjata Ditembak di Stasiun Paris, 1 Orang Kena Peluru Nyasar

    Paris

    Kepolisian Prancis menembak seorang pria yang kedapatan membawa senjata, sembari membuat coretan simbol swastika, di salah satu stasiun kereta api yang sibuk di ibu kota Paris. Belakangan diketahui bahwa senjata yang dibawa pria itu ternyata senjata palsu.

    Pria yang ditembak itu, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025), mengalami luka serius. Sedangkan seorang pria lainnya terkena peluru nyasar sebagai imbas dari insiden yang terjadi pada Senin (3/2) waktu setempat.

    Laporan otoritas setempat menyebut pria yang terkena peluru nyasar itu merupakan seorang sopir taksi. Pria tersebut terkena peluru nyasar di bagian kakinya dan telah dilarikan ke rumah sakit setempat.

    Sumber kepolisian setempat menuturkan kepada AFP bahwa seorang polisi melepaskan tembakan ke arah seorang pria yang kedapatan menodongkan pistol dan menolak untuk mematuhi instruksi di Stasiun Austerlitz di bagian tenggara Paris.

    Saat didekati polisi, pria itu sedang membuat coretan simbol swastika dengan cat semprot.

    Jaksa setempat, secara terpisah, mengatakan bahwa pistol yang ditodongkan pria yang tidak disebut namanya itu ternyata palsu.

    Pria itu kemudian dinyatakan mengalami mati otak setelah dibawa ke rumah sakit setempat.

    Seorang wanita yang menyaksikan kejadian tersebut, namun enggan menyebut namanya, mengatakan kepada AFP bahwa dirinya sedang duduk di pintu masuk stasiun, ketika tiba-tiba mendengar suara tembakan.

    “Saya mendengar suara tembakan dan orang-orang berteriak,” ucapnya, sembari menambahkan bahwa polisi tiba di lokasi dengan “segera”.

    Wanita ini mengatakan awalnya dia mengira insiden itu adalah pertengkaran antara dua sopir taksi, namun “orang-orang cukup takut, beberapa ada yang lari”.

    Polisi yang melepaskan tembakan di stasiun ramai orang itu, menurut kantor kejaksaan Paris, kini ditahan sementara penyelidikan berlangsung terhadap insiden tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu