Jenis Media: Internasional

  • Israel Pasangkan Gelang Berisi Ancaman ke Tahanan Palestina yang Dibebaskan, Paksa Tonton Video Ini – Halaman all

    Israel Pasangkan Gelang Berisi Ancaman ke Tahanan Palestina yang Dibebaskan, Paksa Tonton Video Ini – Halaman all

    Israel Pasangkan Gelang Berisi Ancaman pada Tahanan Palestina yang Dibebaskan, Apa Bunyinya?

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan memasangkan gelang-gelang berisi pesan-pesan ancaman ke tahanan politik Palestina yang dibebaskan dari penahanan Israel pada pertukaran sandera-tahanan putaran kelima tahap pertama.

    RNTV, dalam laporannya, Sabtu (8/2/2025) menyebut kalau gelang-gelang tersebut dipasang Israel pada para tahanan Palestina sebelum pembebasan mereka.

    “Gelang berisi ancaman eksplisit,” kata laporan tersebut merujuk pada video-video yang beredar luas yang menampilkan keberadaan gelang-gelang itu di lengan para tahanan Palestina.

    Dari rekaman video, gelang-gelang itu menampilkan pesan-pesan seperti: “Orang-orang abadi tidak akan disakiti… Aku memburu musuh-musuhku dan menangkap mereka!” 

    “Para aktivis dan pengamat telah mengutuk tindakan ini sebagai taktik intimidasi yang bertujuan untuk menanamkan rasa takut pada para tahanan yang dibebaskan bahkan setelah mereka dibebaskan,” tulis laporan tersebut.

    Menurut media Israel berbahasa ibrani, Channel 12, Dinas Penjara Israel telah mendistribusikan gelang-gelang ini kepada tahanan Palestina yang dibebaskan berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza.

    Di sisi lain, laporan itu juga menyoroti perlakuan berbeda yang dilakukan gerakan Hamas terhadap sandera Israel yang dibebaskan.

    “Hamas telah memberikan hadiah peringatan kepada para tawanan yang dibebaskan setelah mereka dibebaskan dari Gaza,” kata laporan itu.

    Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa sedikitnya tujuh tahanan yang dibebaskan dipindahkan ke rumah sakit karena kondisi kesehatan yang buruk.

    Pada hari Sabtu, sebuah bus yang membawa tahanan politik Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari tahap kelima kesepakatan pertukaran gencatan senjata tiba di kota Ramallah, Tepi Barat.

    PAKAI GELANG ANCAMAN – Foto tangkapan layar dari video yang menunjukkan seorang tahanan Palestina yang dibebaskan Israel mengenakan gelang berisi pesan ancaman dari Israel, Sabtu (8/2/2025). Israel membebaskan 183 tahanan Palestina sebagai imbalan pembebasan 3 sandera Israel di Deir Al Balah, Gaza, di hari itu.

    Dipaksa Tonton Video Kehancuran Gaza

    Selain perlakuan tersebut, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) dan Dinas Penjara (IPS) Israel dilaporkan juga memaksa para tahanan Palestina yang dibebaskan ini untuk menonton video yang mereka buat.

    “IDF dan IPS telah memproduksi video berdurasi tiga menit yang menyoroti kehancuran di Jalur Gaza untuk ditunjukkan kepada tahanan politik Palestina sebelum mereka dibebaskan,” tulis RNTV.

    Seperti diketahui, pembebasan ratusan tahanan Palestina ini merupakan bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    “Video ini dimaksudkan untuk memperlihatkan korban jiwa yang sangat besar akibat agresi yang sedang berlangsung di Gaza, dengan banyak tahanan, yang memiliki akses terbatas ke media selama penahanan mereka, menyaksikan kehancuran tersebut untuk pertama kalinya,” kata laporan itu.

    Video tersebut diduga tidak hanya bertujuan untuk memberi tahu para tahanan politik tentang penghancuran tersebut, tetapi juga untuk “memberikan efek jera.”

    Menurut laporan Channel 12 Israel, beberapa tahanan tampak terkejut oleh rekaman tersebut, dan satu orang diduga pingsan setelah menontonnya.

    Selain video tersebut, Israel melakukan penggerebekan di Tepi Barat menjelang pembebasan, yang menargetkan rumah-rumah tahanan yang dijadwalkan akan dibebaskan.

    Militer IDF juga memperingatkan para tahanan agar tidak merayakan pembebasan anggota keluarga mereka.

    Tokoh Palestina yang Dibebaskan

    Seperti diberitakan, dalam putaran kelima pertukaran sandera-tahanan Hamas-Israel dalam kerangka gencatan senjata, sebanyak pembebasan 3 sandera Israel oleh Hamas ditukar dengan pembebaskan 183 tahanan politik Palestina oleh Israel, hari ini.

    Kesepakatan tersebut, yang melibatkan pertukaran tahanan tersebut dengan tawanan “Israel” Or Levy, Eli Sharabi, dan Ohad Ben Ami, melibatkan beberapa pejabat pemimpin senior, dan individu dengan hukuman penjara yang panjang.

    Di antara tokoh-tokoh paling terkenal yang dibebaskan adalah anggota sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, Iyad Abu Shkheidem, yang mengatur bahan peledak untuk serangan bom bunuh diri pada tahun 2004 di Beer Sheeba, yang menewaskan 18 warga Israel dan melukai 80 orang.

    Ia juga diduga terlibat dalam persiapan bahan peledak untuk serangan yang direncanakan di Yerusalem.

    Tokoh terkemuka lainnya adalah Hatem al-Jayusi, salah satu pendiri Brigade Aqsa, yang menjalani enam hukuman seumur hidup atas perannya dalam serangan selama Intifada Kedua.

    Tahanan terkemuka lainnya termasuk Shadi Al-Barghouti, yang dihukum karena serangan di dalam Israel dan menjalani hukuman 27 tahun, dan Jamal Al-Tawil, seorang pemimpin senior Hamas yang ditangkap pada tahun 2021 karena diduga mengatur ulang kegiatan Hamas di Tepi Barat.

    Selain itu, Falah Ratib Shahadeh, seorang anggota Fatah yang ditangkap pada tahun 2004 karena merekrut sel-sel perlawanan dan melakukan serangan.

    Orang-orang lain dalam daftar tersebut termasuk Yousef al-Mabhouh, yang dihukum karena keterlibatannya dalam peluncuran roket dan kegiatan perlawanan, dan Jamal Tawil, seorang pemimpin senior Hamas yang aktif dalam mengorganisasi kerusuhan di Tepi Barat.

    Tokoh Fatah lainnya yang akan dibebaskan adalah Ahmad Atiya Ibrahim al-Ja’afrah, yang awalnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan akan diasingkan setelah dibebaskan.

    Beberapa tahanan yang dibebaskan, termasuk Ali Haroub, diduga terlibat dalam perencanaan serangan-serangan besar, seperti penculikan, dengan bantuan tahanan keamanan di dalam penjara-penjara Israel.

    Pertukaran tahanan ini dilakukan setelah serangkaian pembebasan sebelumnya, termasuk putaran keempat, yang membebaskan 183 tahanan, dan putaran ketiga, yang membebaskan 110 tahanan Palestina, termasuk 32 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.

    Khususnya, tujuh dari tahanan yang dibebaskan akan dideportasi ke luar Palestina, dan rincian afiliasinya mencakup 38 dari Hamas, 30 dari Fatah, satu dari Jihad Islam, dan tiga individu yang tidak terafiliasi.

    Menjelang pertukaran tahanan, pasukan Israel melakukan penggerebekan di Tepi Barat, yang menargetkan rumah-rumah tahanan yang dijadwalkan untuk dibebaskan.

    Selain itu, militer Israel memperingatkan para tahanan untuk tidak merayakan pembebasan anggota keluarga mereka.

    Pembebasan tahanan ini menandai langkah penting lainnya dalam gencatan senjata dan negosiasi penahanan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, melanjutkan proses yang telah menyaksikan pembebasan ratusan tahanan pada tahap awal perjanjian.

     

    (oln/rntv/*)

  • Israel: Kelaparan Gaza Cuma Propaganda, 3 Sandera yang Dibebaskan Hamas Kurus Bak Korban Nazi – Halaman all

    Israel: Kelaparan Gaza Cuma Propaganda, 3 Sandera yang Dibebaskan Hamas Kurus Bak Korban Nazi – Halaman all

    Tuduh Kelaparan Gaza Cuma Propaganda, Israel Sebut 3 Sandera yang Dibebaskan Hamas Kurus Bak Korban Nazi

    TRIBUNNEWS.COM – Seolah menutup mata terhadap kondisi mengenaskan puluhan warga Gaza yang kelaparan, Israel memberi perhatian pada kondisi 3 sandera warga mereka yang baru dibebaskan Hamas pada Sabtu (8/2/2025).

    Tanpa melihat kondisi warga Gaza yang jauh lebih menderita, Israel menyatakan kalau tiga sandera mereka berada dalam kondisi kurus kering.

    “Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan “tindakan yang tepat” untuk diambil bagi tiga sandera yang dalam kondisi kekurangan gizi parah,” tulis laporan media Israel, The Jerusalem Post, Sabtu.

    Diketahui, Pemimpin Israel tersebut saat ini sedang mengunjungi para pejabat Amerika Serikat (AS) di Washington, DC pada saat ketiga sandera Israel tersebut dibebaskan Hamas.

    Ketiga sandera tersebut, Or Levy, Eli Sharabi, dan Ohad Ben Ami dilaporkan media Israel telah kehilangan sekitar 30 persen dari berat badan keseluruhan mereka, menurut pemeriksaan medis awal yang dilaporkan ke Tel Aviv Sourasky Medical Center dan Sheba Medical Center, yang akan merawat mereka.

    Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Israel, Forum Sandera dan Keluarga Hilang, bahkan membandingkan gambar-gambar dari pembebasan hari Sabtu dengan gambar-gambar di kamp-kamp kematian Nazi, Jerman pada masa lampau.

    PEMBEBASAN SANDERA – Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic yang diambil pada Sabtu (8/2/2025), menunjukkan sandera Israel yang dibebaskan Hamas. Sebagai ganti 3 sandera, Israel akan membebaskan 183 tahanan Palestina. (Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic)

    LSM Israel itu menyatakan, “Gambar-gambar mengerikan dari Ohad, Eli, dan Or mengungkap korban yang sangat menyedihkan dari 491 hari penahanan Hamas. Mereka adalah orang-orang yang telah menanggung neraka itu sendiri. Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.”

    “Gambar-gambar yang mengganggu ini menunjukkan kepada seluruh dunia kenyataan menyedihkan yang dihadapi setiap sandera yang masih ditahan di Gaza. Gambar-gambar ini mengingatkan kita pada gambar-gambar mengerikan dari pembebasan kamp-kamp pada tahun 1945, babak tergelap dalam sejarah kita (Israel),”

    Forum tersebut menyerukan “tahap kedua dari kesepakatan penyanderaan harus segera dilaksanakan.”

    Presiden Israel, Isaac Herzog mengatakan penurunan berat badan yang drastis dan kondisi serius yang dialami para sandera yang dibebaskan merupakan “kejahatan terhadap kemanusiaan” dalam sebuah unggahan di X/Twitter pada Sabtu.

    “Seluruh dunia harus melihat langsung ke Ohad, Or, dan Eli—yang kembali setelah 491 hari di neraka, kelaparan, kurus kering—dieksploitasi dalam tontonan sinis dan kejam oleh para pembunuh keji,” lanjutnya.

    “Kita terhibur dengan kenyataan bahwa mereka dikembalikan hidup-hidup ke pelukan orang-orang yang mereka cintai.”

    Presiden Israel menekankan pentingnya menyelesaikan kesepakatan penyanderaan, dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan “tugas kemanusiaan, moral, dan Yahudi.”

    Selain kelaparan, jutaan warga Gaza dibayangi ancaman risiko penyebaran penyakit dan wabah saat musim dingin tiba. Karena hujan yang membasahi tenda pengungsian Palestina akan menyebabkan penumpukan banjir limbah di area rendah. (Al Jazeera)

    Tuding Kondisi Kelaparan Warga Gaza Cuma Propaganda

    Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar menekankan kepada rekan-rekan internasionalnya di seluruh dunia pada Sabtu betapa beratnya kejahatan yang dilakukan Hamas terhadap para sandera Israel yang mereka tawan.

    Sa’ar justru menuding kondisi kelaparan serius ratusan ribu warga Gaza cuma propagada.

    “Selama lebih dari setahun, seluruh masyarakat internasional telah menari mengikuti alunan suara palsu dari apa yang disebut propaganda ‘kelaparan’ di Gaza.”

    “Namun, foto-foto itu tidak berbohong: Hamas dan penduduk Gaza tampak hebat. Para sandera Israel tampak seperti korban Holocaust dan merupakan satu-satunya orang dalam foto yang tampaknya menderita kelaparan. “

    “Hamas melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga sipil yang diculik,” lanjutnya. “Kejahatan Hamas-Nazi harus diberantas.”

    UNRWA: Kondisi Gaza Memburuk

    Tudingan Israel kalau kondisi warga Gaza cuma propaganda jelas bertolak belakangan dengan apa yang digambarkan Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.

    Badan PBB itu memperingatkan adanya potensi kelaparan akut yang akan menyerang lebih dari dua juta orang pengungsi di Jalur Gaza.

    Potensi ini diungkap setelah hujan deras telah memperparah situasi warga Palestina yang mengungsi akibat serangan selama 13 bulan.

    “Lebih dari dua juta orang telantar di Jalur Gaza yang hancur berisiko kelaparan dan kehausan karena memperoleh makanan telah menjadi tugas yang mustahil bagi keluarga di tengah pengeboman Israel yang tiada henti,” kata UNRWA.

    Dalam cuitan di media sosial X, badan tersebut mengatakan persediaan makanan yang masuk ke Gaza saat ini tidak memenuhi 6 persen dari kebutuhan penduduknya karena pengetatan yang dilakukan otoritas Israel.

    Kondisi tersebut semakin diperparah dengan adanya penjarahan sistematis terhadap konvoi bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk warga Palestina.

    Alasan ini yang membuat dua juta pengungsi terancam mengalami kelaparan kehausan akut, akibat kurangnya pasokan makanan, di tengah pemboman brutal di wilayah utara Gaza, mengutip dari Arab News.

    Wabah Penyakit Mengancam Nyawa Pengungsi Gaza

    Selain kelaparan, jutaan warga Gaza dibayangi ancaman resiko penyebaran penyakit dan wabah saat musim dingin tiba.

    Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, berkata kepada Al Jazeera bahwa wilayah Gaza sedang mengalami kondisi tragis yang semakin sulit dengan turunnya hujan.

    Hujan yang membasahi kamp pengungsian Palestina menyebabkan penumpukan banjir limbah di area rendah.

    Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk kondisi kesehatan masyarakat disana, terutama bagi mereka yang sudah mengalami kekurangan gizi.

    “Orang-orang yang sudah kekurangan gizi akan menjadi semakin rentan terhadap penyakit, karena semua ini berkontribusi terhadap kondisi kesehatan yang semakin buruk,” kata Louise Wateridge, juru bicara UNRWA.

    Tak hanya itu, banjir akibat hujan dan air pasang juga turut menghancurkan tenda-tenda darurat, membuat banyak pengungsi kehilangan tempat berlindung.

    Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa sekitar 10 ribu tenda hanyut atau rusak akibat badai. Sebanyak 81 persen tenda bahkan tak bisa lagi digunakan.

    Beberapa pengungsi bahkan terpaksa menggali parit untuk mengalirkan air keluar dari tenda yang mereka tinggali.

    Keadaan ini menunjukkan betapa penderitaan mereka tidak hanya berasal dari perang, tetapi juga dari alam yang menambah kesulitan hidup.

    “Curah hujan telah menyebabkan kerusakan parah pada tenda-tenda yang menampung ribuan orang pengungsi, air mengalir ke dalam tenda-tenda dan merusak barang bawaan serta kasur,” tutur Basal.

    Mengantisipasi situasi Gaza yang semakin memburuk, Kantor Media Pemerintah Gaza mendesak komunitas internasional untuk memberikan tenda bagi warga Gaza yang mengungsi agar bisa melindungi mereka dari hujan dan dingin.

    Organisasi internasional juga turut menyerukan pembukaan jalur bantuan tanpa hambatan agar kebutuhan dasar seperti makanan, perlindungan, dan obat-obatan dapat segera terpenuhi.

    Rumah Sakit Gaza dalam Kondisi Kritis

    Terpisah, ditengah situasi Gaza yang memprihatinkan Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, Gaza tengah, dan rumah sakit lain di seluruh Jalur Gaza saat ini menghadapi kondisi sangat buruk.

    Rekan medis yang berada di Rumah Sakit Al-Aqsa mengatakan bahwa mereka kewalahan, dan sumber daya medisnya telah terkuras karena mengatasi masuknya ratusan pasien, dengan staf dan ruang operasi yang sangat terbatas.

    Seorang pejabat kesehatan di Gaza telah memperingatkan bahwa semua rumah sakit di daerah kantong yang diblokade itu terpaksa menghentikan atau mengurangi layanan dalam waktu 48 jam.

    “Kami mengeluarkan peringatan mendesak karena semua rumah sakit di Gaza akan berhenti beroperasi atau mengurangi layanan mereka dalam waktu 48 jam. Pendudukan (Israel) menghalangi masuknya bahan bakar,” kata Direktur Rumah Sakit Lapangan Gaza, Marwan Al-Hams.

     

    (oln/tjp/aja/*)

     

  • Lebanon Segera Bentuk Pemerintahan Baru, Terdiri dari 24 Menteri

    Lebanon Segera Bentuk Pemerintahan Baru, Terdiri dari 24 Menteri

    Jakarta

    Otoritas kepresidenan Lebanon mengumumkan pembentukan pemerintahan baru hari ini. Pemerintahan tersebut mengakhiri krisis politik yang telah terjadi di negara itu selama dua tahun terakhir.

    Presiden Lebanon, Joseph Aoun, hari ini menandatangani dekrit terkait pemerintahan baru Lebanon. Dalam dekrit itu diketahui pemerintahan anyar Lebanon terdiri dari 24 Menteri.

    “Presiden Joseph Aoun menandatangani dekrit untuk membentuk pemerintahan yang terdiri dari 24 menteri,” kata pihak kepresidenan Lebanon dalam sebuah unggahan di X dilansir AFP, Sabtu (8/2/2025).

    Otoritas Lebanon juga mengumumkan dua dekrit lainnya. Dekrit pertama, presiden menerima pengunduran diri dari Perdana Menteri Najib Mikati. Sebagai gantinya, Nawaf Salam ditunjuk sebagai Perdana Menteri Lebanon yang baru. Nawaf juga diminta untuk segera membentuk pemerintahan.

    Lebanon sempat mengalami krisis politik selama dua tahun terakhir. Krisis itu dipicu terkait konflik yang melibatkan kelompok Hizbullah dengan militer Israel.

    Pemerintahan baru Lebanon menghadapi tugas berat untuk melaksanakan reformasi yang diperlukan untuk menyalurkan miliaran dolar dari donor internasional setelah bertahun-tahun mengalami krisis ekonomi. Pemerintah baru ini juga harus mengawasi gencatan senjata Israel-Hizbullah yang rapuh dan membangun kembali negara yang dilanda perang.

    Mereka juga harus meninjau kembali perjanjian-perjanjian termasuk dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan mempersiapkan pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada tahun depan.

    Usai ditunjuk sebagai Perdana Menteri Lebanon yang baru, Nawaf Salam mengatakan akan berusaha untuk membentuk pemerintahan yang bersih. Dia juga berjanji akan membangun kembali kepercayaan dengan masyarakat internasional setelah perang Israel-Hizbullah yang menghancurkan.

    “Saya berharap ini akan menjadi pemerintahan reformasi dan penyelamatan,” kata Perdana Menteri Nawaf Salam dalam pernyataan yang disiarkan televisi beberapa saat setelah kabinetnya diumumkan dilansir AFP.

    Dia menambahkan, pemerintahannya akan berusaha untuk memulihkan kepercayaan antara warga negara dan negara, antara Lebanon dan negara-negara di kawasan Arab, sert antara Lebanon dan komunitas internasional.

    (ygs/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • ‘Kami Adalah The Day After’, Al-Qassam Kirim Pesan Menentang Israel Saat Pembebasan Sandera – Halaman all

    ‘Kami Adalah The Day After’, Al-Qassam Kirim Pesan Menentang Israel Saat Pembebasan Sandera – Halaman all

    “Kami Adalah The Day After’, Al-Qassam Kirim Pesan Menentang Israel Saat Pembebasan Sandera

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, mengibarkan spanduk besar di lokasi pertukaran tahanan kelima di Gaza pada Sabtu (8/2/2025), dengan tulisan: “Kami adalah banjir… Kami adalah hari berikutnya.” 

    Pesan tersebut, yang ditulis dalam bahasa Arab, Ibrani, dan Inggris, secara luas dinilai sebagai respons langsung terhadap tuntutan Israel agar Hamas melepaskan kendali atas Gaza.  

    Israel belakangan memang sibuk membahas ‘The Day After’ seputar siapa yang akan mengelola Gaza pasca-perang.

    Israel menyatakan, tidak mau Hamas berkuasa di wilayah kantung Palestina tersebut namun gagal melenyapkan gerakan tersebut dalam bombardemen buta selama 15 bulan agresi militer darat.

    Spanduk tersebut menampilkan bendera Palestina di samping gambar kepalan tangan yang terangkat, melambangkan pembangkangan. 

    Frasa “Kami adalah hari berikutnya”  (We Are The Day After) muncul beberapa hari setelah laporan kalau Israel mengusulkan pengasingan pemimpin Hamas dari Gaza sebagai syarat untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata tahap dua.

    Presiden AS Donald Trump juga baru-baru ini merujuk pada usulan untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke Mesir, Yordania, atau negara lain.  

    Menurut situs berita Israel, Walla, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan kepada pejabat AS di Washington kalau setiap perjanjian di masa depan mengenai Gaza harus mencakup kepergian pimpinan senior Hamas. 

    Sementara itu, Otoritas Penyiaran Israel (KAN) melaporkan kalau sejumlah beberapa pejabat Israel memang bersedia menerima keberlanjutan eksistensi politik Hamas, namun mereka menentang kehadirannya di Gaza.

    Mereka juga membandingkan rencana deportasi para pemimpin Hamas itu dengan pengasingan pemimpin gerakan PLO ke Tunisia pada tahun 1980-an.  

     Proses pertukaran tahanan dilanjutkan di Deir al-Balah, Gaza tengah, dengan peningkatan kehadiran para petempur Al-Qassam yang mengawasi penyerahan tersebut. 

    Kerumunan warga Palestina berkumpul di lokasi tersebut untuk menyaksikan pemindahan tahanan ke Komite Palang Merah Internasional.  

    Dengan selesainya gelombang kelima, Al-Qassam telah membebaskan total 16 tawanan Israel sebagai ganti tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

    PEMBEBASAN SANDERA – Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic yang diambil pada Sabtu (8/2/2025), menunjukkan 3 sandera Israel yang dibebaskan pada hari yang sama, berdiri di atas panggung bersama pejuang Hamas. (Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic)

    Foto Bersama di Atas Panggung

    Pada Sabtu Israel akan membebaskan 183 tahanan Palestina, termasuk 18 orang yang menjalani hukuman seumur hidup sebagai imbalan pembebasan 3 sanderanya.

    Para sandera Israel itu adalah Eli Sharabi (52), Or Levy (34), dan Ohad Ben Ami (56) dibebaskan dari lokasi di Deirel Balah, Gaza tengah.

    Keputusan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang telah dijalin antara Israel dan Hamas.

    Dalam pembebasan tersebut, Hamas menyiapkan sebuah panggung yang dimeriahkan oleh puluhan pejuang Hamas.

    Dalam suasana tersebut, ketiga sandera tersebut bahkan terlihat berfoto bersama di atas panggung sebelum serah terima dilakukan.

    Setelah proses pembebasan, mereka dibawa oleh anggota Komite Internasional Palang Merah untuk memastikan keselamatan mereka.

    Sebagai imbalan atas pembebasan tiga sandera ini, Israel sepakat untuk melepaskan 183 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

    Menurut laporan dari Times of Israel, kelompok tahanan ini akan dibebaskan dari dua lokasi berbeda:

    Penjara Keziot di Israel selatan dan Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki.

    Di antara 183 tahanan yang dibebaskan, tujuh di antaranya akan diasingkan.

    Apa Langkah Selanjutnya Setelah Pembebasan?

    Mengutip Al Jazeera, gencatan senjata ini tidak hanya tentang pembebasan tawanan.

    Setelah ini, militer Israel dijadwalkan untuk menarik diri sepenuhnya dari Koridor Netzarim.

    Selain itu, Israel diharuskan untuk mengizinkan pergerakan bebas antara bagian selatan dan utara Jalur Gaza.

    Koridor Netzarim, yang telah dikuasai oleh militer Israel sejak awal perang, telah menghambat mobilitas di kawasan tersebut.

    Namun, warga diimbau untuk tetap berhati-hati saat melintasi area yang masih rawan tersebut.

    Bagaimana Dengan Negosiasi Selanjutnya?

    Dalam perkembangan berikutnya, negosiasi lanjutan diharapkan dimulai minggu ini untuk fase kedua gencatan senjata di Gaza.

    Negosiasi ini diharapkan dapat mencakup pertukaran lebih lanjut serta pengaturan peta jalan untuk mengakhiri perang.

    Namun, proses ini sempat terhambat setelah adanya konsultasi antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Donald Trump melontarkan rencana yang menuai banyak kritik, yaitu rencana di mana AS akan mengambil alih Gaza sementara sebagian besar penduduk diungsikan.

    Sementara itu, situasi di Tepi Barat yang diduduki tetap tegang, dengan serangan militer Israel yang terus berlanjut, terutama di wilayah Jenin, Tulkarm, Tammun, dan kamp pengungsi Al-Fara.

    Hingga saat ini, puluhan orang telah tewas dan banyak yang ditahan dalam serangkaian operasi militer ini.

     

    (oln/PC/*)

  • DPR Filipina Tolak Pembelaan Sara Duterte dalam Kasus Pemakzulan – Halaman all

    DPR Filipina Tolak Pembelaan Sara Duterte dalam Kasus Pemakzulan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina baru-baru ini menolak pembelaan diri yang diajukan oleh Wakil Presiden Sara Duterte terkait tudingan upaya pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr.

    Penolakan ini terjadi pada Sabtu, 8 Februari 2025, dan menandai tahap penting dalam proses pemakzulan yang melibatkan putri mantan Presiden Rodrigo Duterte.

    Sara Duterte dimakzulkan berdasarkan tuduhan serius yang menyebutkan adanya rencana pembunuhan terhadap Presiden Filipina saat ini, yang lebih akrab disapa Bongbong Marcos.

    Robert Ace Barbers, seorang anggota DPR yang mewakili Surigao del Norte dan juga ketua komite kuadran DPR, menyatakan bahwa terdapat bukti kuat yang menunjukkan pengakuan Sara Duterte mengenai rencana tersebut.

    “Barbers menuding, ‘Ada bukti video dan pernyataan dari Wakil Presiden kami, itulah sebabnya hal itu dimasukkan dalam pengaduan,’” ujarnya.

    Tak hanya itu, Barbers juga menambahkan bahwa Sara Duterte dituduh merencanakan pembunuhan terhadap Ibu Negara Liza Marcos dan Ketua DPR Martin Romualdez.

    Apa Saja yang Dikatakan Sara Duterte?

    Dalam sebuah konferensi pers pada November 2024, Sara Duterte membuat pernyataan yang kontroversial.

    Saat itu, dia menyatakan, “Jika saya sampai dibunuh, maka dia juga harus membunuh Bongbong Ferdinand Marcos Jr., Liza Araneta, dan Martin Romualdez. Saya tidak bercanda. Saya sudah meninggalkan petunjuk.” Meskipun Sara Duterte kemudian membantah bahwa pernyataannya diartikan sebagai ancaman, banyak yang tetap menganggapnya sebagai indikasi serius akan adanya rencana jahat.

    Pendukungnya berargumen bahwa ancaman tersebut hanya dimaksudkan secara kiasan dan tidak dapat ditindaklanjuti.

    Namun, Barbers menolak argumen tersebut, menegaskan bahwa setiap pernyataan yang diungkapkan dalam konteks pemakzulan memiliki bukti yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

    Bagaimana Respon Anggota DPR Lainnya?

    Anggota DPR lainnya juga ikut berbicara dalam situasi ini.

    Pammy Zamora dari Distrik Kedua Taguig City, Zia Adiong dari Distrik Pertama Lanao del Sur, dan Jefferson Khonghun dari Distrik Pertama Zambales mengeluarkan pernyataan bersama yang menekankan bahwa pembelaan diri Sara Duterte hanyalah usaha untuk menghapus ingatan publik tentang pernyataan ceroboh yang telah diucapkannya.

    Zamora menyatakan, “Dia secara terang-terangan melakukan pengakuan langsung tentang konspirasi kriminal dan sekarang ingin berpurapura tidak pernah mengatakannya.” Pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran akan kelayakan Sara Duterte dalam menjalankan tugas sebagai wakil presiden.

    Adiong bahkan mempertanyakan, “Apakah lembaga penegak hukum harus turun tangan menyelidiki kemungkinan keterkaitannya dalam tindakan kriminal yang dapat merusak keamanan nasional?” Sementara itu, Khonghun menekankan pentingnya penyelidikan yang cepat terkait dugaan ancaman yang diungkapkan oleh Sara Duterte, dengan mengingat keselamatan Presiden Marcos Jr.

    Sebagai tanggapan atas pernyataan tersebut, Biro Investigasi Nasional (NBI) Filipina mengumumkan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan terhadap dugaan rencana pembunuhan yang diungkapkan oleh Sara Duterte.

    Para pemimpin DPR berpendapat bahwa pernyataan Duterte bukan hanya ceroboh, tetapi juga berbahaya, dan dia harus bertanggung jawab atas ucapannya.

    Dengan perkembangan yang terus berlangsung ini, situasi di Filipina menimbulkan 

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Partai Bharatiya Janata Pimpinan Narendra Modi Menangkan Pilkada Delhi setelah ‘Puasa’ 27 Tahun – Halaman all

    Partai Bharatiya Janata Pimpinan Narendra Modi Menangkan Pilkada Delhi setelah ‘Puasa’ 27 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kabar gembira menghinggapi sosok Perdana Menteri India, Narendra Modi setelah partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpinnya dipastikan memenangkan mayoritas kursi Parlemen di daerah Ibukota Delhi pada hari Sabtu ini (8/2/2025).

    Dikutip dari Reuters, Partai pimpinan Narendra Modi tersebut diperkirakan akan kembali merebut kekuasaan di ibu kota negara setelah mengalami “puasa selama 27 tahun.”

    Menurut data dari Komisi Pemilu India, BJP memimpin dengan raihan 48 dari 70 kursi di wilayah ibu kota Delhi.

    Raihan ini jauh melampaui capaian 22 kursi yang diraih oleh pesaing terdekatnya yakni Partai Aam Aadmi (AAP) yang dipimpin Arvind Kejriwal, yang dikenal sebagai oposisi pemerintahan Modi.

    AAP sendiri selama ini kerap memenangkan pemilihan kepala daerah di New Delhi semenjak mereka dilahirkan dari gerakan anti-korupsi pada 2012.

    Melalu keberhasilan elektoral pertamanya di Delhi tersebut, AAP telah memerintah wilayah Delhi yang mencakup parlemen India dan kantor pemerintahan federal, selama dua periode sejak 2015.

    AAP sendiri kerap menjadi partai mayoritas di parlemen karena janji kampanye mereka yang populer di masyarakat seperti kebijakan kesejahteraan sosialnya bagi warga miskin yang merupakan basis pemilih utamanya.

    Selama pemerintahannya, Masyarakat Delhi pun mendapatkan program seperti air dan listrik gratis khusus untuk warga miskin.

    Adapun menurunnya elektabilitas AAP beberapa waktu ini terjadi karena kasus yang menyeret sosok Kejriwal beberapa waktu lalu.

    Sosok politisi yang berusia 55 tahun tersebut ditangkap dengan tuduhan korupsi beberapa minggu sebelum pemilu nasional dimulai.

    Tak terima dengan penangkapan dirinya, Kejriwal menuduh adanya dendam politik dari pemerintah Modi kepada dirinya.

    BJP dan Narendra Modi sendiri membantah klaim sepihak dari Kejriwal tersebut.

    Kejriwal yang kemudian dibebaskan dengan jaminan pengunduran diri sebagai Menteri Utama Delhi untuk fokus pada kampanye pemilu negara bagian, akhirnya kalah di pemilihan kali ini.

    Untuk melawan AAP, BJP juga menjanjikan program populer seperti subsidi bulanan sebesar 2.500 rupee India untuk semua wanita miskin.

    Selain itu mereka juga menjanjikan subsidi 21.000 rupee untuk setiap wanita hamil dari keluarga miskin, pensiun bulanan sebesar 2.500 rupee untuk lansia, dan 15.000 rupee untuk pemuda yang mempersiapkan ujian kompetitif.

    Modi kehilangan mayoritasnya di parlemen India tahun lalu, namun demikian ia kembali menjadi perdana menteri untuk periode ketiga dengan dukungan dari partai-partai regional. 

    BJP sendiri telah memenangkan tiga dari empat pemilu negara bagian yang diadakan setelahnya.

    Kemenangan pemilu negara bagian membantu partai-partai politik meningkatkan jumlah kursi mereka di majelis tinggi parlemen, yang sangat penting dalam pengambilan keputusan.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Tak Hanya Louvre, Museum-Museum Eropa Bersaing untuk Mendapatkan Pengunjung – Halaman all

    Tak Hanya Louvre, Museum-Museum Eropa Bersaing untuk Mendapatkan Pengunjung – Halaman all

    Jika Anda belum pernah ke Louvre, maka Anda belum benar-benar melihat Paris – mungkin itulah yang dipikirkan oleh sembilan juta pengunjung museum setiap tahunnya saat mereka berjalan melewati gedung museum berusia 230 tahun itu sembari melewati kerumunan yang padat untuk sekilas melihat lukisan Mona Lisa.

    Sementara itu, kondisi bangunan mulai memburuk – dindingnya lembab, karya seninya terancam rusak – dan pintu masuk di bawah piramida kaca, ikon museum itu, terlalu kecil untuk menampung kerumunan pengunjung yang terus bertambah.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menginstruksikan renovasi menyeluruh. Sampai tahun 2031, bangunan tua museum akan memiliki tampilan baru dan modern.

    Museum untuk masa depan

    Memperbarui museum untuk masa depan dan berusaha terus kompetitif menarik pengunjung internasional, juga merupakan PR besar untuk Berlin, Ibukota Jerman. Tiga juta orang mengunjungi Museumsinsel di kota tersebut setiap tahunnya.

    Museumsinsel adalah sebuah kompleks bangunan berarsitektur klasik dan modern yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Usia telah menggerogoti bangunan-bangunan Museumsinsel sejak lama.

    Pada tahun 1999, Stiftung Preußischer Kulturbesitz (SPK), yang mengelola museum-museum tersebut, membuat rencana renovasi menyeluruh untuk masing-masing bangunan. Sebuah proyek yang ternyata menelan biaya miliaran Euro.

    Tiga dari lima bangunan bersejarah di Museumsinsel telah selesai direnovasi dan dibuka kembali: Alte Nationalgalerie, Museum Bode, dan Neues Museum. Sejak 2019, James-Simon-Galerie yang modern berfungsi sebagai ‘pintu masuk’ bagi pengunjung Museumsinsel.

    Pekerjaan renovasi Pergamonmuseum dimulai pada tahun 2012 dan dijadwalkan akan berlangsung hingga setidaknya tahun 2037. Karya seni oriental yang terkenal seperti Altar Pergamon dan Gerbang Ishtar Biru – keduanya merupakan daya tarik pengunjung – akan digudangkan selama tahun-tahun mendatang.

    Lebih dari sekadar tempat swafoto yang keren

    Ada alasan mengapa renovasi museum membutuhkan waktu yang lama. Bangunan-bangunan museum yang rusak akibat iklim, cuaca, dan usia, biasanya merupakan bangunan cagar budaya.

    Ini berarti restorasi harus mengikuti persyaratan yang ketat dan pada saat yang sama, bangunan tersebut harus direstorasi secara berkelanjutan, minim jejak karbon, dan dibangun secara modern.

    SPK juga dikritik karena pekerjaan konstruksi Pergamonmuseum yang sangat panjang dan ekstensif: publik akan kehilangan kesempatan untuk melihat kekayaan budaya di museum itu untuk waktu yang sangat lama.

    Namun, setelah selesai, SPK menjanjikan ruang pameran yang lebih besar, berbagai program dengan berbagai topik seperti keragaman dan keluarga, serta lebih banyak tur dengan pemandu untuk anak-anak dan remaja dan aksesibilfitas untuk kaum disabilitas.

    Dengan tampilan kontemporer, semua kelompok usia dan orang-orang dari semua tingkat pendidikan dapat dijangkau. Pengunjung muda pun mendapatkan lebih dari sekadar tempat keren untuk berswafoto di Instagram.

    Museum untuk semua orang

    Sejak pandemi virus corona, ketika museum ditutup dan mengalami kerugian besar, pengelola museum menyadari bahwa pengunjung perlu dijangkau dengan penawaran alternatif dan museum bukanlah hanya tempat ‘berziarah’ bagi para pencinta seni.

    Banyak orang menganggap kunjungan ke museum sebagai kegiatan rekreasi, terutama pada sore hari yang hujan atau bagian dari perjalanan wisata mereka. Konsep yang baik adalah dengan melihat museum tidak hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai tempat pertemuan dengan nuansa khusus.

    Banyak kota telah menyelenggarakan “Long Nights the Museum” (Malam Panjang di Museum) selama beberapa dekade – dimana pengunjung dapat berjalan-jalan di museum pada malam hari dengan harga yang lebih murah, makan, minum, mengobrol, mendengarkan konser, atau bahkan menari diiringi DJ dan musik. Museumsinsel di Berlin juga menyelenggarakan hal yang serupa.

    Museum lain, seperti Badisches Landesmuseum di Karlsruhe, mengandalkan kesetiaan pelanggan pengguna langganan, bukan dengan tiket masuk. Hal ini menghilangkan perasaan bahwa pengunjung harus melihat semuanya dalam satu kali kunjungan – mereka yang ingin bisa datang beberapa kali dan dapat menghindari antrean panjang. Di sisi lain, penawaran tambahan multimedia dan interaktif sudah mapan.

    Pentingnya media sosial

    Eike Schmidt, dari Jerman, telah menangani masalah antrian selama menjabat sebagai direktur Galeri Uffizi (2015 – 2023) di Florence. Dia bertekad untuk mengubah sistem masuk museum terkenal itu. Dengan bantuan para ahli IT, ia mengembangkan sistem akses masuk yang canggih. Penggemar seni dapat memesan slot waktu untuk kunjungan mereka secara online.

    Program dan algoritme mengontrol arus pengunjung dengan menentukan bagaimana orang bergerak dan kapan, atau berapa lama mereka berada di titik-titik tertentu. Harga tiket masuk lebih tinggi pada musim ramai dan lebih rendah pada musim sepi.

     “Kami memiliki lebih sedikit pengunjung dari bulan Juni hingga Oktober. Namun kami berhasil mengimbanginya pada musim sepi pengunjung,” kata Schmidt dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Jerman DPA pada tahun 2019. Dia mencapai rekor jumlah pengunjung dengan konsep tersebut.

    Terlebih lagi, Schmidt telah membuat museum ini dapat diakses secara digital. “Ketika saya tiba, Uffizi bahkan tidak memiliki situs web sendiri, apalagi kanal media sosial,” kata Schmidt pada tahun 2019. Saat ini, saluran Instagram Uffizi memiliki lebih dari 800.000 pengikut.

    Hampir semua museum kini menyadari peran penting media sosial. Bahkan TikTok begitu didayagunakan oleh museum-museum klasik seperti Uffizi (dengan 170.000 pengikut), Rijksmuseum di Amsterdam (200.000 pengikut), atau Museum of Modern Art (MoMa) di New York (300.000 pengikut).

    Salah satu dari beberapa museum Jerman yang memiliki saluran TikTok yang sukses adalah Museum für Naturkunde di Berlin – dengan hampir 56.000 pengikut.

    Banyak museum yang bekerja sama dengan influencer untuk meluaskan jangkauan mereka. Salah satunya adalah Jette Lübbehüsen, yang bekerja untuk Museum Van Gogh di Amsterdam. Salah satu formatnya yang paling sukses adalah “Famous Painting as Outfit”, di mana ia menunjukkan dirinya dalam pakaian estetik yang terinspirasi oleh karya seni.

    Meskipun Louvre belum memiliki saluran TikTok, museum ini diiklankan di platform tersebut oleh ribuan pengguna TikTok – termasuk gambar kerumunan orang yang mengambil foto Mona Lisa dengan ponsel mereka.

    Di Louvre yang baru setelah renovasi, pengunjung akan memiliki lebih banyak ruang – karena lukisan terkenal Mona Lisa karya Leonardo da Vinci (1452-1519) itu akan memiliki ruangan tersendiri.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.

  • Balas Dendam Trump ke Biden

    Balas Dendam Trump ke Biden

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat peraturan baru yang berkaitan dengan mantan Presiden AS Joe Biden. Seakan-akan balas dendam, Trump mencabut otoritas keamanan Biden.

    “Joe Biden tidak perlu terus menerima akses ke informasi rahasia,” kata Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya.

    “Oleh karena itu, kami segera mencabut Izin Keamanan Joe Biden, dan menghentikan Arahan Intelijen hariannya,” imbuhnya dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/2/2025).

    Dia bahkan membuat pernyataan bahwa Biden dipecat. Tulisannya bahkan ditulis huruf kapital.

    Merujuk pada slogan acara reality show TV “The Apprentice,” Trump menambahkan dengan huruf kapital: “JOE, KAMU DIPECAT.”

    Untuk diketahui, selama ini para presiden AS diberi hak untuk menerima arahan intelijen bahkan setelah mereka tak lagi menjabat.

    Dalam unggahannya pada hari Jumat (7/2) waktu setempat, Trump mengklaim bahwa Biden “tidak dapat dipercaya” untuk terus menerima arahan intelijen. Sebabnya, laporan penasihat khusus mengenai dokumen rahasia yang ditemukan di rumah Biden menemukan bahwa mantan presiden berumur 82 tahun itu menderita “ingatan yang buruk.”

    Balas Dendam

    Foto Joe Biden: (REUTERS/Mike Segar Purchase Licensing Rights)

    Trump mengungkap alasan di balik pencabutan peraturan itu. Alasannya bukan lain karena ingin membalas perlakuan Biden terhadapnya saat memenagkan Pilpres pada 2020 lalu.

    Kala itu, Biden mencabut izin keamanannya setelah memenangkan pemilihan umum.

    Biden saat itu menyebut “perilaku tidak menentu” Trump baik sebelum maupun setelah serangan 6 Januari 2021 di US Capitol oleh para pengunjuk rasa, yang mencoba membatalkan kekalahan Trump dalam pemilihan umum.

    Trump Pernah Lakukan Hal Serupa

    Foto Trump dan Biden: (Reuters/Kevin Lamarque)

    Kilas balik ke belakang, ternyata Trump pernah melakukan hal serupa kepada Biden. Bedanya, saat itu Biden masih menjabat sebagai presiden terpilih AS.

    Laporan CNN, pada 12 November 2020, menyebut Biden belum mendapatkan pengarahan intelijen harian dari pemerintahan Trump. Padahal, sudah terpilih menjadi presiden AS.

    Senator Oklahoma, James Lankford, saat itu sampai turun tangan mengintervensi Trump.

    Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) saat itu menyatakan bahwa kurangnya akses untuk Biden dipicu oleh hasil pilpres yang belum dipastikan oleh Administrasi Layanan Umum (GSA) — indikasi yang jelas bahwa tim transisi Biden tidak mendapatkan pengarahan yang sama seperti yang biasanya didapatkan oleh seorang presiden terpilih.

    Halaman 2 dari 3

    (zap/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 7 Tahanan Palestina yang Dibebaskan Langsung Dibawa ke Rumah Sakit, Hamas: Israel Membunuh Perlahan – Halaman all

    7 Tahanan Palestina yang Dibebaskan Langsung Dibawa ke Rumah Sakit, Hamas: Israel Membunuh Perlahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dan Hamas melakukan pertukaran tawanan pada Sabtu (8/2/2025), sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

    Hamas telah membebaskan 3 sandera Israel, sementara Israel membebaskan 183 tahanan Palestina dari berbagai penjara di seluruh negeri.

    Mengutip Al Jazeera, Dinas Penjara Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah membebaskan 183 tahanan Palestina, yang kemudian dipulangkan ke Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.

    Namun, kondisi beberapa tahanan Palestina yang dibebaskan dilaporkan tidak dalam keadaan baik.

    Tujuh di antara mereka langsung dilarikan ke rumah sakit setelah tiba di Ramallah, menurut Masyarakat Tahanan Palestina.

    “Semua tahanan yang dibebaskan hari ini membutuhkan perawatan medis, pengobatan, dan pemeriksaan akibat kebrutalan yang mereka alami selama beberapa bulan terakhir. Tujuh orang di antaranya harus segera dipindahkan ke rumah sakit,” kata Abdullah al-Zaghari, ketua lembaga tersebut.

    Bulan Sabit Merah Palestina juga mengonfirmasi bahwa tujuh tahanan tersebut kini sedang dirawat di rumah sakit.

    Di Ramallah, Tepi Barat, bus yang membawa 42 tahanan Palestina disambut oleh kerumunan yang bersorak.

    Di antara yang dibebaskan adalah Eyad Abu Shkaidem, yang dijatuhi 18 hukuman seumur hidup oleh Israel karena diduga mengatur serangan bunuh diri sebagai balasan atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas pada tahun 2004.

    “Hari ini, saya terlahir kembali,” kata Shkaidem kepada wartawan saat tiba di Ramallah, di tengah sorakan kerumunan.

    Beberapa tahanan yang dibebaskan terlihat dalam kondisi kesehatan yang buruk dan mengeluhkan perlakuan buruk selama di penjara.

    “Pendudukan telah mempermalukan kami selama lebih dari setahun,” kata Shkaidem.

    Menurut Al Jazeera, terlihat pemandangan emosional saat tahanan Palestina yang dibebaskan turun dari bus di luar Rumah Sakit Eropa di Khan Younis.

    Orang-orang tampak berpelukan satu sama lain.

    Setelah pemeriksaan medis selesai, para tahanan yang dibebaskan diharapkan untuk kembali ke lingkungan tempat tinggal mereka, yang sebagian besar telah hancur akibat serangan Israel selama 15 bulan.

    Mengutip The New Arab, Hamas menuduh Israel menjalankan kebijakan “pembunuhan perlahan” terhadap tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    “Fakta bahwa tujuh tahanan langsung dipindahkan ke rumah sakit setelah dibebaskan mencerminkan tindakan sistematis dan penganiayaan yang dilakukan otoritas penjara Israel,” kata Hamas dalam pernyataannya.

    Hamas juga menuduh pemerintah Israel yang ekstremis menerapkan kebijakan yang secara perlahan membunuh tahanan di dalam penjara.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Khamenei Sambut Delegasi Hamas di Teheran – Halaman all

    Khamenei Sambut Delegasi Hamas di Teheran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada tanggal 8 Februari 2025, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyambut kedatangan delegasi Hamas di Teheran.

    Dalam pertemuan tersebut, yang dilaporkan oleh Press TV, Ketua Dewan Syura Hamas, Muhammad Ismail Darwish, hadir bersama dengan anggota biro politik lainnya.

    Khamenei memuji kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel sebagai “pencapaian besar.”

    Dia menyatakan, “Anda telah mengalahkan rezim Zionis dan, pada kenyataannya, juga Amerika Serikat. Dengan rahmat Tuhan, Anda tidak membiarkan mereka mencapai tujuan mereka.”

    Pernyataan ini mencerminkan posisi Iran yang mendukung perjuangan Hamas dalam konflik yang berkepanjangan.

    Siapa Muhammad Ismail Darwish?

    Muhammad Ismail Darwish, yang juga dikenal sebagai Abu Omar Hassan, ditunjuk sebagai pemimpin sementara politbiro Hamas pada 6 Agustus 2024.

    Menurut sumber terkait, Darwish akan memimpin politbiro hingga pemilihan resmi diadakan.

    Saat ini, ia tinggal di Qatar dan dianggap sebagai kandidat yang kuat untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas seminggu sebelumnya di Iran.

    Mengapa Darwish Dipilih?

    Mayoritas pimpinan Hamas mendukung Darwish sebagai pengganti Haniyeh.

    Meskipun sosoknya jarang tampil di publik dan tidak pernah membuat pernyataan resmi, Darwish telah berperan penting dalam pengelolaan ekonomi Hamas.

    Ia terlibat dalam aliran dana dari Iran ke Hamas serta dalam investasi global yang dilakukan oleh organisasi tersebut.

    Darwish juga dianggap sebagai sosok penengah antara dua faksi di dalam Hamas, yaitu faksi militer yang lebih agresif yang dipimpin oleh Yahya Sinwar dari Gaza, dan kubu moderat yang dipimpin oleh Haniyeh, termasuk Khaled Mashaal.

    Meski hubungan Mashaal dengan Hizbullah dan Iran cukup rumit, keberadaan Darwish di Dewan Syura diyakini dapat membantu menyeimbangkan kedua faksi ini.

    Hingga saat ini, politbiro Hamas dan Dewan Syura belum secara resmi menentukan pengganti Ismail Haniyeh.

    Kunjungan Darwish dan timnya ke Teheran juga merupakan bagian dari tur regional yang sebelumnya membawa mereka ke Qatar dan Turki.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).