Jenis Media: Internasional

  • Donald Trump Ingin Hentikan Pembuatan Koin 1 Sen karena Biaya Produksinya Melebihi 2 Sen: Pemborosan – Halaman all

    Donald Trump Ingin Hentikan Pembuatan Koin 1 Sen karena Biaya Produksinya Melebihi 2 Sen: Pemborosan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS, Donald Trump, menginstruksikan Departemen Keuangan untuk menghentikan produksi uang logam 1 sen (penny), yang sudah beredar selama 233 tahun, menurut laporan USA Today.

    Koin 1 sen dollar (sekitar Rp150-160) merupakan salah satu koin pertama yang dicetak oleh U.S. Mint sejak didirikan pada tahun 1792.

    U.S. Mint adalah biro di bawah Departemen Keuangan AS yang bertanggung jawab untuk memproduksi mata uang Amerika Serikat, mendukung perdagangan, serta mengelola pergerakan emas batangan.

    1 penny kini memiliki biaya produksi yang melebihi dua sen per koin, kata Trump dalam sebuah posting di situs Truth Social tak lama setelah meninggalkan pertandingan Super Bowl di New Orleans, Minggu (9/2/2025).

    “Sudah terlalu lama Amerika Serikat mencetak koin 1 sen yang biaya produksinya lebih dari 2 sen. Sungguh pemborosan!” tulis Trump.

    “Saya telah menginstruksikan Menteri Keuangan AS untuk segera menghentikan produksi koin 1 sen.”

    Koin 1 sen telah menjadi sasaran kebijakan sejak awal pemerintahan Trump.

    KOIN 1 SEN – Tangkap layar postingan Donald Trump di Truth Social, Senin (10/2/2025). Donald Trump ingin menghentikan produksi uang koin 1 sen. (Tangkap layar Truth Social)

    Bulan lalu, DOGE, sebuah departemen yang dijalankan oleh CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, melaporkan bahwa produksi 4,5 miliar koin 1 sen pada Tahun Anggaran 2023 telah menghabiskan dana pembayar pajak lebih dari $179 juta.

    Itu berarti biaya produksi lebih dari 3 sen per koin.

    “Mari kita singkirkan pemborosan dalam anggaran negara kita yang besar, bahkan jika itu hanya satu sen,” tulis Trump.

    Apakah Biaya Produksi Koin 1 Sen Melebihi 1 Sen?

    Menurut AP News, U.S. Mint melaporkan kerugian sebesar $85,3 juta pada tahun fiskal 2024, yang berakhir pada bulan September, dari produksi hampir 3,2 miliar koin 1 sen.

    Setiap koin 1 sen bernilai sekitar $0,037 (3,7 sen), naik dari $0,031 (3,1 sen) pada tahun sebelumnya.

    U.S. Mint juga mengalami kerugian dalam produksi koin nikel ($0,05), dengan biaya produksi hampir mencapai $0,14 per koin.

    Masih belum jelas apakah Trump memiliki kewenangan untuk secara sepihak menghentikan produksi koin 1 sen yang sederhana itu.

    Spesifikasi mata uang, termasuk ukuran dan kandungan logam dalam koin, diatur oleh Kongres.

    Namun, Robert K. Triest, seorang profesor ekonomi di Universitas Northeastern, berpendapat bahwa mungkin ada celah.

    “Proses penghentian koin 1 sen di AS cukup tidak jelas. Mungkin diperlukan tindakan Kongres, tetapi Menteri Keuangan mungkin dapat menghentikan produksi koin 1 sen baru,” katanya bulan lalu.

    Anggota Kongres telah berulang kali mengajukan undang-undang yang menargetkan koin seng dengan pelapisan tembaga ini.

    Selama bertahun-tahun, ada usulan untuk menghentikan sementara produksi koin 1 sen, menghilangkannya dari peredaran, atau membulatkan harga ke lima sen terdekat, menurut Congressional Research Service.

    Pendukung penghapusan koin ini menekankan penghematan biaya, percepatan proses pembayaran di kasir, dan fakta bahwa beberapa negara lain sudah menghapus koin 1 sen mereka.

    Kanada, misalnya, berhenti mencetak koin 1 sen pada tahun 2012.

    Ini bukan pertama kalinya AS menghapus koin yang nilainya paling kecil.

    Koin setengah sen dihentikan oleh Kongres pada tahun 1857.

    Pemerintahan baru Trump telah berfokus pada pemotongan biaya.

    Elon Musk, yang ditunjuk untuk memimpin tugas ini, menargetkan efisiensi di seluruh lembaga dan sebagian besar tenaga kerja federal.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Trump Perintahkan Menkeu Stop Produksi Uang Koin!    
        Trump Perintahkan Menkeu Stop Produksi Uang Koin!

    Trump Perintahkan Menkeu Stop Produksi Uang Koin! Trump Perintahkan Menkeu Stop Produksi Uang Koin!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia telah meminta Departemen Keuangan untuk berhenti memproduksi uang koin satu sen. Dia menyebutnya sebagai upaya untuk memangkas pengeluaran pemerintah.

    Trump menyatakan bahwa pembuatan uang sen yang menelan biaya lebih dari 2 sen per koin merupakan pemborosan.

    “Sudah terlalu lama Amerika Serikat mencetak uang receh yang harganya lebih dari 2 sen. Ini sungguh pemborosan!” tulis Trump di platform media sosial Truth Social miliknya, dilansir kantor berita AFP, Senin (10/2/2025).

    “Saya telah menginstruksikan Menteri Keuangan AS untuk berhenti memproduksi uang receh baru. Mari kita singkirkan pemborosan dari anggaran negara kita yang besar, meskipun hanya satu sen,” tambahnya.

    Sebelumnya, Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) — sebuah inisiatif pemotongan biaya yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk yang telah membantu memangkas pengeluaran federal — menyoroti biaya produksi uang receh dalam sebuah postingan di media sosial X pada bulan Januari lalu.

    Perdebatan tentang biaya produksi uang logam sen bukanlah hal baru di Amerika Serikat, dengan beberapa RUU yang telah diajukan di Kongres, namun gagal disahkan.

    Perintah Trump ini kemungkinan akan memerlukan persetujuan anggota parlemen. Namun, Menteri Keuangan Scott Bessent mungkin dapat menghentikan pencetakan uang logam sen baru, tulis profesor ekonomi Robert Triest dari Universitas Northeastern pada bulan Januari lalu.

    Trump telah menjadikan pemotongan anggaran federal sebagai bagian penting dari pemerintahan barunya, dengan tim DOGE di bawah pimpinan Musk ditugaskan untuk menyelidiki pengeluaran pemerintah.

    Namun, legalitas beberapa upaya pemerintahan — termasuk memangkas jumlah pegawai Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID)– telah digugat di pengadilan oleh partai Demokrat dan serikat buruh.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Apa Itu Pembersihan Etnis dan Apa Bedanya dengan Genosida?

    Apa Itu Pembersihan Etnis dan Apa Bedanya dengan Genosida?

    Jakarta

    Pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa negaranya dapat “mengambil alih” Gaza dan memukimkan kembali penduduknya memicu tudingan bahwa dirinya merencanakan pembersihan etnis. Wacana ini juga telah memicu kecaman dari PBB, para pemimpin Arab dan dunia lainnya, serta kelompok HAM.

    Trump menyampaikan pernyataan tersebut pada Selasa (04/02), saat bersanding dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers di Gedung Putih.

    Meski Netanyahu bilang gagasan itu “patut dipertimbangkan”, asisten sekretaris jenderal Liga Arab, Hossam Zaki, berkata kepada BBC bahwa pemindahan dua juta orang tersebut akan menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan.

    “Ini adalah ide yang mendukung pembersihan etnis, pemindahan paksa penduduk sipil ke luar tanah mereka,” ujar Hossam Zaki.

    “Semua warga Palestina yang tampak bangga setelah setelah gencatan senjata dicapai, bergegas kembali ke reruntuhan yang mereka sebut rumah mereka.”

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    “Bagaimana Anda bisa membayangkan bahwa mereka akan dengan sukarela pindah dari wilayah mereka?” ujarnya kemudian.

    Namun, apakah usulan Trump tentang permukiman kembali “di komunitas yang jauh lebih aman dan lebih indah, dengan rumah-rumah baru dan modern di wilayah tersebut”, benar-benar merupakan pembersihan etnis?

    Dan apa bedanya pembersihan etnis dengan genosida?

    Apa arti ‘pembersihan etnis’?

    Secara umum, pembersihan etnis mengacu pada pengusiran kelompok tertentu dari suatu wilayah tertentu.

    Hal ini bisa dilakukan melalui deportasi atau pemindahan paksa dengan tujuan akhir berupa terciptanya wilayah geografis yang homogen secara etnis.

    Menurut Profesor George Andreopoulos, Direktur pendiri Pusat Hak Asasi Manusia Internasional di John Jay College di New York, hal ini tidak hanya melibatkan relokasi.

    ReutersWarga Palestina yang mengungsi kembali ke rumah mereka di Gaza utara.

    Ada juga “penghapusan semua sisa fisik kelompok yang menjadi sasaran melalui penghancuran monumen, kuburan, dan rumah ibadah”, menurut Andreopoulos.

    Istilah ini pertama kali muncul pada 1990-an saat konflik etnis meletus selama disintegrasi Republik Federal Yugoslavia.

    Istilah ini digunakan oleh politisi dan media untuk menggambarkan perlakuan brutal terhadap Muslim Bosnia di Bosnia dan Herzegovina, orang Serbia di wilayah Krajina di Kroasia, dan etnis Albania dan kemudian Serbia di Kosovo.

    Istilah ini digunakan oleh mantan kepala Hak Asasi Manusia PBB Zeid Raad Al Hussein pada 2017, yang menggambarkan penargetan etnis Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar oleh pemerintah sebagai “contoh nyata pembersihan etnis”.

    EPAPada Agustus 2017, gelombang kekerasan besar-besaran memaksa lebih dari 742.000 warga etnis Rohingya meninggalkan rumah mereka di Myanmar ke negara tetangga Bangladesh.

    Apakah pembersihan etnis merupakan kejahatan perang?

    Menurut PBB, istilah ini menyebar luas karena sifat konflik bersenjata kontemporer.

    Komisi Ahli PBB mengatakan sejumlah praktik pemaksaan dapat digunakan untuk meyakinkan penduduk agar pergi dan mempercepat penyerahan diri militer suatu negara.

    Praktik-praktik ini meliputi penyiksaan, penangkapan, penahanan, pemerkosaan dan penyerangan seksual, perusakan properti, perampokan, dan penargetan fasilitas medis.

    Beberapa di antaranya secara teknis merupakan kejahatan perang, namun pembersihan etnis belum didefinisikan dan tidak diakui sebagai kejahatan berdasarkan hukum internasional, menurut PBB.

    Baca juga:

    Bagi Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina, Israel telah berupaya melakukan “pembersihan etnis massal terhadap warga Palestina di bawah kabut perang” selama beberapa dekade.

    “Ada bahaya besar bahwa apa yang kita saksikan mungkin merupakan pengulangan Nakba 1948… namun dalam skala yang lebih besar,” katanya,

    Albanese mengacu pada istilah bahasa Arab nakba yang berarti “malapetaka” yang digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi pada 1947-1949.

    Saat itu, lebih dari 750.000 warga Palestina diusir dari rumah dan tanah mereka selama konflik yang berakibat pada berdirinya negara Israel.

    Apa perbedaan antara pembersihan etnis dan genosida?

    Walau pembersihan etnis belum diakui sebagai kejahatan independen berdasarkan hukum internasional, genosida sudah pasti diakui.

    Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkannya demikian pada 1946 sebagai respons terhadap kebijakan Nazi yang melakukan pembunuhan sistematis terhadap orang-orang Yahudi selama Holokos.

    Genosida didefinisikan sebagai “setiap tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras, atau agama”.

    Getty ImagesPengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda adalah pengadilan internasional pertama yang mengeluarkan putusan tentang genosida.

    Perbuatan tersebut termasuk membunuh atau menyebabkan kerugian serius terhadap kelompok tertentu, menciptakan kondisi kehidupan yang dimaksudkan untuk mengakibatkan kehancuran fisik suatu kelompok, menghentikan kelahiran baru dalam kelompok tersebut atau memindahkan secara paksa anak-anak dari suatu kelompok ke kelompok lain.

    Mantan Perdana Menteri Rwanda, Jean Kambanda, menjadi kepala pemerintahan pertama yang dihukum karena genosida oleh pengadilan internasional pada 1998, atas perannya dalam pembantaian hingga satu juta orang Tutsi dan Hutu empat tahun sebelumnya.

    Sebuah pertanyaan tentang niat

    Tetapi definisi PBB juga mengandung apa yang disebut unsur ‘mental’, yaitu ‘niat untuk menghancurkan kelompok nasional, etnis, ras, atau agama’.

    ‘Niat’ pelaku itulah yang menjadi perbedaan krusial antara pembersihan etnis dan genosida.

    Sementara penghancuran fisik terhadap suatu kelompok etnis atau agama merupakan tujuan utama genosida, tujuan utama pembersihan etnis adalah pengusiran mereka, dan pembentukan wilayah yang secara etnis homogen.

    Baca juga:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Perluas Pendudukan di Suriah Selatan, Memicu Kepanikan di Antara Penduduk Setempat – Halaman all

    Israel Perluas Pendudukan di Suriah Selatan, Memicu Kepanikan di Antara Penduduk Setempat – Halaman all

    Israel Perluas Pendudukan di Suriah Selatan, Memicu Kepanikan di Antara Penduduk Setempat

    TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel memperluas pendudukannya di Suriah selatan pada tanggal 9 Februari, melanjutkan kampanye penghancuran infrastruktur milik bekas Tentara Arab Suriah (SAA). 

    Pasukan tersebut maju ke desa Ain al-Nouriya di pedesaan timur laut kota selatan Quneitra. 

    Tentara Israel terus membombardir Suriah dan menyerang sisa-sisa infrastruktur militer bekas pemerintah.

    “Pasukan tersebut menghancurkan sisa-sisa dua kompi mortir dan rudal anti-tank milik bekas tentara Suriah, di dekat bukit strategis Ain al-Nouriya,” sumber Suriah mengatakan kepada Al Mayadeen . 

    “Pasukan pendudukan ditempatkan selama berjam-jam di jalan penting yang menghubungkan pedesaan Quneitra dengan pedesaan Damaskus ke arah Khan Arnabeh-Harfa, yang menyebabkan kepanikan di antara penduduk, terutama dengan meluasnya serangan dan peningkatan patroli Israel di pedesaan Quneitra dan Gunung Hermon,” kata sumber tersebut. 

    Serangan udara Israel menargetkan lokasi militer di pinggiran kota Inkhil di pedesaan utara provinsi Deraa selatan pada Sabtu malam. 

    Perluasan wilayah Israel baru-baru ini di wilayah selatan Suriah, yang dimulai segera setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, telah menyaksikan pasukan penyerang merebut sumber-sumber air yang berharga seperti Bendungan Al-Wahda di Cekungan Sungai Yarmouk dan lainnya, serta mendirikan pos-pos pengamatan di beberapa wilayah strategis yang menghadap ke Damaskus dan daerah pedesaannya. 

    Washington Post  melaporkan awal bulan ini, mengutip penduduk setempat di daerah tersebut, bahwa tentara Israel sedang mendirikan pemukiman militer permanen di sejumlah desa di Suriah selatan, termasuk Jabata al-Khashab di Quneitra. 

    Tel Aviv berencana untuk mempertahankan kehadirannya yang tidak terbatas di Suriah.

    “IDF akan tetap berada di puncak Hermon dan zona keamanan tanpa batas waktu untuk menjamin keamanan masyarakat di Dataran Tinggi Golan dan wilayah utara, serta semua penduduk Israel,” kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz , akhir bulan lalu saat berkunjung ke wilayah Suriah yang diduduki. 

    “Kami tidak akan membiarkan pasukan musuh membangun posisi di zona keamanan di Suriah selatan… kami akan bertindak melawan ancaman apa pun,” tambahnya.

    Katz juga mengatakan bahwa Tel Aviv akan melakukan kontak dengan “populasi yang bersahabat” di wilayah selatan Suriah, “dengan penekanan pada komunitas Druze yang besar yang memiliki hubungan kekeluargaan yang dekat dan historis dengan saudara-saudara Druze kita di Israel.”

    Israel menyatakan prihatin terhadap kelompok minoritas di Suriah, beberapa di antaranya menghadapi penganiayaan berat di tangan otoritas baru Suriah.

    Minggu lalu, penduduk Suriah di desa Al-Muallaqa mengatakan mereka akan menolak bantuan atau pendampingan apa pun dari Israel atau militernya. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India

    Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India

    Dunia Hari Ini kembali dengan rangkuman berita-berita yang terjadi selama 24 jam terakhir.

    Edisi Senin, 10 Februari 2025 kami awali dengan berita dari penyanyi Ed Sheeran

    Penampilan Ed Sheeran dihentikan polisi India

    Penyanyi Ed Sheeran diberhentikan polisi India saat sedang mengamen untuk membuat kejutan bagi penggemarnya di kota Bengaluru.

    Dalam video yang beredar viral di jejaring sosial, terlihat ia sedang menyanyikan lagu “Shape of You” sambil mengenakan celana pendek, kaus oblong, dan kacamata hitam.

    Setelah penampilannya dihentikan polisi, Ed mengunggah pesan di Instagram story-nya, untuk meyakinkan para pengikutnya “semuanya baik-baik saja” sembari menjelaskan sudut pandangnya tentang apa yang terjadi.

    “Kami sudah punya izin untuk bermain musik, jadi kami bermain di tempat itu, sudah direncanakan sebelumnya, bukannya kami datang begitu saja,” tulisnya.

    “Semuanya baik-baik saja,” lanjutnya, sambil menambahkan, “Sampai jumpa di pertunjukan malam ini x.”

    Tawanan Thailand di Gaza dibebaskan

    Kelima pekerja asal Thailand, yakni Sarusak Rumnao, Watchara Sriaoun, Sathian Suwannakham, Pongsak Thaenna, dan Bannawat Saethao, tiba di Bangkok setelah dibebaskan dari Gaza pada 30 Januari lalu sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran.

    Mereka disambut dengan pelukan keluarg di aula kedatangan di bandara Suvarnabhumi, hari Minggu kemarin.

    Sarusak Rumnao meninggalkan rumahnya di provinsi pedesaan Udon Thani di Thailand tiga tahun lalu untuk bekerja di lahan pertanian di kota Yesha.

    Ibunya, Khammee Rumnao, merasa lega karena putranya tidak dianiaya.

    “Ia hanya makan roti. Ia dirawat dengan baik dan diberi makan tiga kali sehari [setiap hari],” katanya, seraya menambahkan kalau ia makan apa pun yang dimiliki para penawannya.

    Tarif impor baja Amerika

    Presiden Donald Trump akan mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat.

    Presiden Trump juga mengatakan ia akan mengumumkan tarif timbal balik pada hari Selasa atau Rabu, yang akan berlaku segera.

    Ia mengatakan Amerika Serikat akan menyamakan tarif yang dikenakan oleh negara lain, serta akan berlaku untuk semua negara.

    “Dan sederhana saja, jika mereka menagih kita, kita menagih mereka,” kata Presiden Trump.

    Selama masa jabatan pertamanya, Presiden Trump mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium.

    Partai PM India Modi menangkan kursi terbanyak

    Partai Perdana Menteri India Narendra Modi kembali berkuasa di ibu kota negara untuk pertama kalinya setelah 27 tahun.

    Partai Bharatiya Janata milik PM Modi memenangkan 48 dari 70 kursi di distrik ibu kota Delhi, jauh di atas 22 kursi milik Partai oposisi Aam Aadmi (AAP) pimpinan Arvind Kejriwal.

    “Ini jadi jaminan kalau kami tidak akan mengabaikan satu hal pun dalam membangun Delhi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” tulis PM Modi di X.

    Sebaliknya, hasil ini mengakhiri berkuasanya AAP, yang tumbuh dari gerakan antikorupsi pada tahun 2012 di Delhi.

    Ratusan orang jadi korban keracunan makanan

    Sebanyak 147 orang jadi korban keracunan makanan setelah menghadiri hajatan pernikahan di kabupaten Sleman, Yogyakarta, seperti dilaporkan Kompas.

    Dilaporkan jumlah warga yang harus dirawat telah bertambah menjadi 23 orang, karena mengalami gejala diare, demam, hingga pusing.

    Kumparan melaporkan Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengatakan akan memeriksa orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut, khususnya penyedia katering.

    Sampel makanan masih diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan setempat, yang memperkirakan hasilnya akan keluar dalam tujuh hari.

  • AS Bekukan Dana USAID, Negara-negara Akan Beralih ke China?

    AS Bekukan Dana USAID, Negara-negara Akan Beralih ke China?

    Jakarta

    Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menangguhkan dana bantuan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development/USAID) telah membuat proyek-proyek yang didanai AS di sekitar 130 negara terhenti. Hal ini memiliki konsekuensi dramatis bagi jutaan orang dan pekerja bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.

    Trump menuduh badan pembangunan USAID melakukan pemborosan. Pada 6 Februari lalu, ia menulis di platform “Truth Social”, “Sepertinya miliaran dolar telah dicuri di USAID.” Namun, ia tidak memberikan bukti apa pun.

    Para politisi oposisi di AS menuduh Trump membahayakan perjuangan global melawan kelaparan, penyakit, dan konflik.

    “Ini bukan tentang amal,” kata Andy Kim, Senator AS dari Partai Demokrat untuk New Jersey, di CNN.

    “Ini adalah tentang peran kita dalam lingkungan global yang sangat kritis saat ini,” tegasnya.

    “USAID adalah salah satu alat terbaik kami untuk melawan pengaruh keuangan dan ekonomi dari Cina,” lanjutnya.

    ‘Cina juga merupakan teman yang baik’

    Kedua negara adidaya ini juga menggunakan bantuan asing dalam persaingan mereka untuk mendapatkan supremasi global. Persaingan ini sangat jelas terlihat di Indo-Pasifik, misalnya di Bangladesh. Negara ini memiliki kepentingan strategis bagi Cina, dan dengan populasi lebih dari 170 juta jiwa, negara ini merupakan pasar utama bagi barang-barang Cina.

    Cina tidak mengungkapkan angka bantuan luar negerinya, tetapi para peneliti di College of William and Mary di negara bagian Virginia, AS, memperkirakan bahwa Cina telah membiayai 138 proyek pembangunan di Bangladesh sejak tahun 2000, dengan nilai sebesar 21 miliar dolar AS (sekitar Rp343 triliun).

    Sejauh ini, AS telah menentang hal ini, di mana pada tahun 2024 saja, AS telah memberikan bantuan senilai $393 juta (sekitar Rp5,8 triliun) kepada negara tersebut.

    “Bangladesh telah menjalin kemitraan yang sangat baik dengan USAID dan pemerintah AS untuk waktu yang lama,” kata Jashim Uddin, direktur Asosiasi Lembaga Pembangunan di Bangladesh (Association of Development Agencies in Bangladesh/ADAB), kepada DW dalam sebuah wawancara telepon. Ia menyatakan harapannya agar AS segera melanjutkan bantuannya.

    Asosiasi yang dipimpinnya menyatukan lebih dari 1.000 organisasi non-pemerintah.AS, sembari menambahkan, “AS telah mendanai kami sejak awal kemerdekaan kami pada tahun 1971.”

    Uddin mengatakan bahwa penghentian bantuan AS saat ini menyebabkan masalah yang signifikan bagi negaranya, di mana ribuan staf kini telah dirumahkan.

    “Ini adalah masalah yang sangat besar bagi kami sekarang. Ini akan melemahkan masyarakat sipil di Bangladesh. Ketidakstabilan sosial akan muncul dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi dan peningkatan kemiskinan. Semua ini akan diperparah,” kata Uddin yang juga menyarankan agar pemerintahnya secara aktif mencari donor baru.

    “Kita perlu melakukan diversifikasi pendanaan. Cina juga merupakan teman baik Bangladesh,” katanya, seraya berharap bahwa Cina sekarang dapat memperluas dukungannya dengan memasukkan bantuan kemanusiaan dan dukungan untuk proyek-proyek sosial.

    Cina berfokus pada proyek-proyek berskala besar

    USAID bekerja dengan organisasi lokal, China Aid, yang didirikan pada tahun 2018 yang berfokus pada pinjaman dan proyek-proyek infrastruktur besar. Namun, kedua lembaga ini memiliki tujuan yang sama: untuk mengamankan pengaruh pemerintah mereka di negara-negara mitra utama.

    Dengan Belt and Road Initiative (BRI), Cina saat ini mencoba untuk mengikat lebih dari 145 negara melalui proyek-proyek besar bersama seperti jembatan, jalan, dan pelabuhan.

    Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Cina pada tahun 2024 menggambarkan bantuan pembangunan AS sebagai “egois, sombong, munafik, buruk, dan dengan ceroboh mencampuri urusan internal negara lain demi keuntungannya sendiri. Bantuan luar negeri AS membawa dampak negatif yang serius terhadap perdamaian dan pembangunan dunia.”

    Meski begitu, pertarungan pengaruh antara AS dan Cina bukanlah permainan zero-sum di mana salah satu pihak memenangkan apa yang dikalahkan oleh pihak lain, kata Evan Cooper, yang mengepalai proyek “Menata Ulang Diplomasi AS” di lembaga pemikir Stimson Center di Washington.

    “Saya kira runtuhnya USAID, pembekuan dana dan pemecatan karyawannya tidak akan membuat para pesaing AS tiba-tiba mendapatkan pengaruh yang sangat besar di dunia,” katanya kepada DW melalui telepon.

    Pembekuan dana mungkin akan menyebabkan runtuhnya industri bantuan pembangunan.

    “Namun hal ini tidak akan membuat Cina melangkah masuk untuk mengisi kekosongan,” katanya.

    Indonesia bersiap hadapi dampak pembekuan dana USAID

    Melansir Tempo, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah “Roy” Soemirat, menyatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan langkah antisipatif apabila kebijakan ini berdampak pada kerja sama bilateral dengan AS. Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 7 Februari 2025, Roy menjelaskan bahwa hingga kini belum ada informasi resmi terkait program USAID yang akan terkena dampak langsung dari keputusan tersebut.

    “Beberapa hibah yang diberikan USAID melalui mekanisme Bilateral Development Cooperation Framework periode 2020-2026 sudah berjalan selama beberapa tahun. Kami masih menunggu informasi resmi lebih lanjut dari pihak AS mengenai kelanjutan hibah ini,” ujar Roy.

    Meski begitu, Roy menekankan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan AS yang telah terjalin selama 75 tahun akan tetap kokoh. Menurutnya, setiap kebijakan yang diambil oleh negara mitra, termasuk AS, selalu dipertimbangkan dengan matang dan didasarkan pada prinsip saling menghormati.

    Mungkinkah Jerman turun tangan?

    “Tidak ada yang lebih menguntungkan bagi Cina selain penarikan Amerika,” kata Volkmar Klein, juru bicara kelompok parlemen untuk kerja sama ekonomi dan pembangunan blok konservatif Jerman, Christian Democrats dan Christian Social Union (CDU/CSU).

    Hal ini akan memperkuat posisi Cina dan mengikis kepercayaan pada Amerika Serikat, kata Klein.

    Setelah AS, Jerman adalah donor terbesar di dunia. Apa dampak dari langkah terbaru ini terhadap kebijakan pembangunan di Jerman?

    “Saya kira tidak akan mempengaruhi kepercayaan terhadap kerja sama dengan kami. Sebaliknya, kami dipandang sebagai mitra yang dapat diandalkan, dan seharusnya tetap demikian,” kata Klein.

    Menteri Pembangunan Jerman Svenja Schulze dari Partai Sosial Demokrat (SPD) yang beraliran kiri-tengah baru-baru ini membuat pernyataan yang sama mengenai RBB. Menurutnya, Eropa sekarang harus melihat apa yang dapat dicapai bersama.

    “Kita akan lebih baik untuk lebih memperkuat kerjasama pembangunan kita, bukan memotongnya,” katanya.

    Kaum konservatif Klein memimpin dalam jajak pendapat. Jika mereka menjadi partai terkuat dan membangun pemerintahan Jerman yang baru setelah pemilihan umum federal pada tanggal 23 Februari nanti, Klein ingin mendorong mereka untuk mengemban lebih banyak tanggung jawab internasional.

    “Namun kami tidak dapat mengimbangi kekurangan Amerika,” tegasnya.

    “Amerika membayar sekitar enam kali lipat lebih banyak untuk kerja sama pembangunan dibandingkan Jerman. Jadi, adalah ilusi belaka jika kita berpikir bahwa kita dapat menutupi kekurangan tersebut.”

    Hampir semua karyawan USAID diberhentikan

    Menurut beberapa media AS, hanya sekitar 300 dari 10.000 karyawan USAID yang saat ini diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Tidak jelas berapa banyak proyek pembangunan yang akan diizinkan Trump untuk dimulai kembali setelah tinjauan 90 hari.

    Sudah lama sekali kerja sama pembangunan tidak pernah dibahas seheboh sekarang, terutama di Amerika Serikat dan sekitarnya.

    USAID juga kemungkinan akan menjadi topik dalam Konferensi Keamanan Munich, yang berlangsung dari tanggal 14 hingga 16 Februari 2025. Perwakilan dari Cina, Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio diperkirakan akan hadir.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mesir Akan Gelar KTT Arab Bahas Perkembangan Serius Terkait Palestina

    Mesir Akan Gelar KTT Arab Bahas Perkembangan Serius Terkait Palestina

    Jakarta

    Mesir akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak atau KTT negara-negara Arab pada 27 Februari mendatang untuk membahas “perkembangan serius terbaru” terkait Palestina.

    Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan, “pertemuan puncak darurat Arab” itu akan diadakan seiring Mesir menggalang dukungan regional untuk menentang rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Mesir dan Yordania, sambil membangun kendali AS atas wilayah pesisir itu.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (10/2/2025), dalam pernyataan yang dirilis pada hari Minggu (9/2) waktu setempat itu, disebutkan bahwa pertemuan itu akan diadakan “setelah konsultasi ekstensif oleh Mesir di tingkat tertinggi dengan negara-negara Arab dalam beberapa hari terakhir, termasuk Palestina, yang meminta pertemuan puncak itu, untuk membahas perkembangan serius terbaru terkait masalah Palestina.”

    Itu termasuk koordinasi dengan Bahrain, yang saat ini menjadi ketua Liga Arab, kata pernyataan itu.

    Sebelumnya pada hari Jumat lalu, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty berbicara dengan mitra-mitra regional termasuk Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab untuk memperkuat penolakan atas pemindahan paksa warga Palestina dari tanah mereka.

    Minggu lalu, Trump melontarkan gagasan kendali pemerintahan AS atas Gaza, mengusulkan membangun kembali wilayah yang hancur akibat perang itu menjadi “Riviera Timur Tengah” setelah memukimkan kembali warga Palestina di tempat lain, yaitu Mesir dan Yordania.

    Pernyataan itu telah memicu reaksi keras global, dan negara-negara Arab dengan tegas menolak usulan itu. Mereka bersikeras pada solusi dua negara dengan negara Palestina yang merdeka di samping Israel.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • KFC dan Pizza Hut di Turki Bangkrut, Efek Boikot Produk Terafiliasi Israel

    KFC dan Pizza Hut di Turki Bangkrut, Efek Boikot Produk Terafiliasi Israel

    PIKIRAN RAKYAT – Mantan pemilik dan operator restoran KFC dan Pizza Hut di Turki, Is Gida telah mengajukan kebangkrutan dengan utang 7,7 miliar lira Turki (Rp3,4 triliun). Kebangkrutan dua restoran makanan cepat saji itu diumumkan oleh CEO perusahaan, Ilkem Sahin.

    “Sekarang setelah ada di berita, saya dapat dengan jelas mengatakan bahwa kenyataan yang kami hadapi hari ini adalah utang miliaran lira Turki, perusahaan yang tidak bergerak disita oleh bank dan lembaga negara, termasuk pabrik kami, dan semua tabungan saya yang telah saya janjikan sebagai jaminan,” tuturnya.

    Proses kebangkrutan menyebabkan hilangnya sekitar 7.000 pekerjaan dengan 537 restoran yang dioperasikan oleh perusahaan ditutup di Turki. Kebangkrutan terjadi setelah Yum! Brands, pemilik rantai makanan cepat saji internasional, mengakhiri perjanjian waralaba dengan Is Gida pada 8 Januari 2025.

    “sebelum penghentian, Yum! Merek terlibat dengan IS Gida selama beberapa bulan untuk memberikan bantuan dan menyelesaikan masalah utama, tetapi IS Gida pada akhirnya tidak dapat mempertahankan kepatuhan terhadap standar kami dan mematuhi ketentuan dasar perjanjian waralaba kami,” ujar Kepala keuangan dan waralaba Yum! Brands, Chris Turner.

    Karyawan Dipecat Tanpa Digaji

    Daily Sabah melaporkan bahwa banyak karyawan diberhentikan tanpa menerima gaji mereka. Hal itu memicu protes di Istanbul, Ankara, dan Izmir.

    Seorang manajer di salah satu dari 283 restoran KFC di negara itu, Abdurrahim Seven mendesak Yum! CEO Brands David Gibbs dan CEO KFC Scott Mezvinsky untuk membahas masalah ini dalam unggahan LinkedIn.

    “Kami, ribuan karyawan, masih mengharapkan kabar positif dari Yum! Merek. Mengenai operasi Türkiye, kami tidak menyuruh Anda untuk datang atau pergi, kami hanya menginginkan pernyataan yang jelas sehingga kami dapat merencanakan hidup kami sesuai dengan itu,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Monitor.

    Penutupan itu terjadi di tengah boikot yang lebih luas terhadap merek-merek Barat di Turki dan wilayah yang lebih luas atas hubungan mereka dengan Israel penjajah, yang telah menewaskan lebih dari 47.000 orang di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    Sementara itu, Yum! Brands melaporkan hasil keuangan yang kuat, membukukan laba bersih sebesar 1,49 miliar dolar AS (Rp24,3 triliun) untuk tahun 2024, mendorong sahamnya naik lebih dari 8 persen di Bursa Efek New York.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Itu Bukan Properti tapi Bagian Palestina yang Terjajah

    Itu Bukan Properti tapi Bagian Palestina yang Terjajah

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menegaskan proposal kontroversialnya untuk mengambil alih Gaza, dengan mengatakan bahwa ia berkomitmen untuk “membeli dan memiliki” wilayah yang hancur akibat serangan Israel Penjajah.

    Berbicara kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One, Minggu, 9 Februari 2025, Trump menyatakan, “Gaza seharusnya dipandang sebagai lahan properti besar.”

    Menegaskan maksudnya lagi, Trump mengungkapkan bahwa negara-negara lain di Timur Tengah bisa diberi tanggung jawab untuk menangani pembangunan kembali wilayah Gaza.

    “Tentang pembangunan kembali, kami mungkin memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun bagiannya; orang lain mungkin melakukannya, di bawah perlindungan kami,” kata Trump, dalam perjalanan menuju New Orleans untuk menghadiri Super Bowl, dikutip dari Al Jazeera.

    “Tapi kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambil alih, dan memastikan bahwa Hamas tidak dapat kembali. Tidak ada yang bisa kembali ke sana. Tempat itu adalah situs penghancuran,” tambahnya.

    “The U.S. will take over the Gaza Strip, and we will do a job with it, too.” –President Donald J. Trump pic.twitter.com/aCqLl9Gwwn— President Donald J. Trump (@POTUS) February 5, 2025

    Meskipun proposalnya mendapat kecaman dari perwakilan Palestina dan sebagian besar komunitas internasional, Trump mengklaim bahwa para pengungsi Palestina sebenarnya lebih memilih untuk tidak kembali ke Gaza.

    “Jika kami dapat memberikan mereka rumah di daerah yang lebih aman, satu-satunya alasan mereka ingin kembali ke Gaza adalah karena mereka tidak memiliki alternatif. Ketika mereka memiliki alternatif, mereka tidak ingin kembali ke Gaza,” kata Trump yakin.

    Respons dari Hamas

    Kelompok Hamas, yang memerintah Gaza, kembali menegaskan penentangannya terhadap proposal Trump. Mereka menyebut pernyataan terbaru presiden AS tersebut “absurd”.

    “Gaza bukan properti yang bisa dibeli dan dijual, dan itu adalah bagian integral dari tanah Palestina yang terjajah,” kata anggota biro politik Hamas, Izzat al-Risheq, dalam sebuah pernyataan yang dibagikan melalui Telegram.

    “Menangani masalah Palestina dengan mentalitas pedagang properti adalah resep untuk kegagalan. Rakyat Palestina akan menggagalkan semua rencana pemindahan dan pengusiran. Gaza adalah milik rakyatnya,” ujar al-Risheq. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Apa yang Terjadi jika AS Nekat Serbu dan Duduki Gaza? Pakar Ungkap Prediksinya – Halaman all

    Apa yang Terjadi jika AS Nekat Serbu dan Duduki Gaza? Pakar Ungkap Prediksinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah mengusulkan negaranya untuk mengambil alih Jalur Gaza.

    Tak hanya itu, Trump juga memunculkan ide untuk memindahkan paksa warga Palestina di Gaza ke negara-negara Arab, misalnya Yordania, Mesir, dan lainnya.

    Usul Trump itu langsung mendapat penolakan keras dari negara-negara Arab, negara lainnya, dan lembaga internasional.

    Robert Inlakesh, seorang jurnalis ternama sekaligus pakar kajian Timur Tengah, mengatakan hanya ada kemungkinan kecil bahwa rencana Trump bakal terealisasikan.

    Inlakesh menduga usul Trump itu hanya disampaikan agar menjaga koalisi sayap kanan Perdana Menteri Israel tetap utuh, menutupi kegagalan Israel mengalahkan Hamas, dan memunculkan tekanan demi memperbesar ekspansionisme Israel.

    Lalu, apa yang akan terjadi jika AS di bawah Trump nekat menyerbu Gaza untuk mengambil alih tanah Palestina itu?

    Dalam kolom opini yang terbit di media Palestine Chronicle hari Jumat, (7/2/2025), Inlakesh memprediksi AS akan menemui kesulitan besar.

    Dia mengatakan ada banyak orang yang menganggap usul Trump sebagai deklarasi perang dan upaya pembersihan etnis Palestina. AS akan memerlukan invasi berskala penuh untuk menjalankan rencananya.

    NETANYAHU DAN TRUMP – Foto ini diambil pada Senin (10/2/2025) dari publikasi resmi Netanyahu pada Rabu (5/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) berbicara dengan sekutunya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan), di Gedung Putih. (Instagram/b.netanyahu)

    Pada mulanya Inlakesh menyinggung kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza yang terus melawan serangan besar Israel yang didukung AS dan negara Eropa selama 15 bulan.

    Netanyahu terus mengatakan Israel punya tujuan besar di Gaza, yakni menghancurkan Hamas. Namun, hingga kini Israel masih gagal mencapai tujuannya.

    “Karena Israel pada kenyataannya tidak pernah membuat rencana untuk menghalahkan kelompok-kelompok bersenjata Palestina, Israel malah melakukan genosida, menghancurkan hampir semua infrastruktur di Gaza, dan terkadang melakukan pembunuhan yang ditargetkan,” katanya.

    “Ide yang muncul pada permulaan perang, yakni tentara Israel akan pergi dari rumah ke rumah, jalan ke jalan, dengan pasukan darat, membersihkan area, terlibat dalam pertempuran sengit, dan menembus sistem terowongan bawah tanah Gaza, benar-benar tidak dapat terealisasikan.”

    Menurut Inlakesh, Israel kesusahan menghadapi aksi sergapan para pejuang Palestina. Bahkan, menurutnya, tentara Israel tidak benar benar-bertempur.

    “Mereka meninggalkan panduan militer,” kata Inlakesh.

    “Malahan mereka memutuskan untuk mengirimkan pasukan di dalam kendaraan lapis baja untuk menerobos area, sebelum membuat perbentengan. Tentara Israel bahkan tidak menmpatkan infantri di depan atau di samping tank ketika bergerak maju, mengandalkan prosedur evakuasi medis dan sistem perlindungan lapis baja demi meminimalkan jumlah kematian tentara.”

    TENTARA ISRAEL – Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu (8/2/2025) memperlihatkan tentara Israel dari Pasukan Komando Selatan dikerahkan ke beberapa titik di Jalur Gaza. (Telegram IDF)

    Israel mengumumkan sudah ada 15.000 tentara yang terluka dan 800 tentara yang tewas. Andaipun jumlah ini dianggap akurat, ada rasio 33 tentara terluka untuk setiap tentara yang tewas.

    “Rasio ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan rasio dalam perang perkotaan zaman modern.”

    Lalu, sendainya tentara AS yang menyerbu Gaza, apa yang akan terjadi?

    “Bisa dikatakan bahwa jika militer AS menginvasi Gaza, ini diperlukan untuk melanjutkan rencana Donald Trump membersihkan etnis, tentara Amerika pada kenyataannya akan menghadapi suatu perang, tidak seperti tentara Israel yang terlalu takut mengenai jumlah korban, memburu kelompok Palestina dengan cara yang berguna,” ujar Inlakesh.

    “Seorang pejuang Palestina yang berpengalaman, menggunakan senjata yang terbuat dari bom-bom Israel yang gagal meledak, akan menghadapi pasukan penyerbu AS yang akan bergerak dengan kaki melewati daerah demi daerah dan menembus sistem terowongan bawah tanah.”

    Namun, kata Inlakesh, tentara AS akan terus disergap dan menjadi korban senapan, artileri, dan bom milik pejuang Palestina.

    Jika para tentara AS membuat titik pemeriksaan, mereka barangkali juga masih akan diserang.

    “Jika tujuannya adalah menduduki Gaza, artinya bakal ada kematian tentara AS secara terus-menerus selama periode bertahun-tahun. Meski jumlah tentara yang tewas sangat sulit diprediksi, bisa dikatan bahwa ribuan tentara AS bisa tewas.”

    Menurut Inlakesh, apabila AS memang berencana menginvasi Gaza, AS mungkin akan mengerahkan sekitar 150.000 tentara. Hal itu memerlukan persiapan sekitar 8 bulan.

    “Biaya bisa mencapai ratusan miliar dolar, tetapi bahkan tidak ada jaminan bahwa rencana itu akan berhasil, artinya bisa saja AS kalah di tangan Hamas. Ini sepenuhnya didasarkan pada kemampuan Hamas untuk bertahan dan orang yang masih tersisa di Gaza.”

    Seandainya Trump sukses mengusir sebagian besar warga Gaza ke Mesir dan Yordania, kedua negara itu akan tidak stabil.

    Menurut laporan yang bocor, Mesir diam-diam menyebutkan bahwa pemindahan warga Gaza ke Mesir bisa membuatnya mempertimbangkan kembali normalisasi hubungan dengan Israel.

    Beberapa pihak bahkan berspekulasi bahwa tentara Mesir nantinya bisa melawan tentara Israel. Semenatra itu, Middle East Eye melaporkan Yordania bisa mengancam akan melakukan tindakan militer.

    (*)