Jenis Media: Internasional

  • Kendaraan Dibakar Massa Hizbullah, Tentara Penjaga Perdamaian PBB Terluka    
        Kendaraan Dibakar Massa Hizbullah, Tentara Penjaga Perdamaian PBB Terluka

    Kendaraan Dibakar Massa Hizbullah, Tentara Penjaga Perdamaian PBB Terluka Kendaraan Dibakar Massa Hizbullah, Tentara Penjaga Perdamaian PBB Terluka

    Beirut

    Konvoi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon atau UNIFIL diserang sekelompok pendukung Hizbullah. Salah satu kendaraan yang membawa wakil komandan UNIFIL dibakar, hingga membuat sejumlah tentara penjaga perdamaian PBB mengalami luka-luka.

    Sang wakil komandan UNIFIL, yang tidak disebut identitasnya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (15/2/2025), termasuk di antara korban luka dalam penyerangan yang terjadi pada Jumat (14/2) tengah malam tersebut.

    Aksi penyerangan ini terjadi saat para pendukung Hizbullah memblokir ruas jalanan utama menuju ke bandara Beirut untuk hari kedua berturut-turut sebagai protes atas penolakan Lebanon untuk mengizinkan pesawat Iran mendarat.

    Rekaman video dari insiden itu menunjukkan para pendukung Hizbullah membawa bendera kelompok mereka dan meneriakkan slogan-slogan sektarian ketika mereka menarik keluar para tentara UNIFIL dari kendaraan mereka dan memukuli tentara-tentara penjaga perdamaian PBB.

    Tidak disebutkan lebih lanjut jumlah tentara UNIFIL yang mengalami luka-luka dalam aksi penyerangan ini. UNIFIL menuntut “penyelidikan penuh dan segera oleh otoritas Lebanon”.

    “Kami terkejut dengan serangan keterlaluan terhadap pasukan penjaga perdamaian yang bertugas memulihkan keamanan dan stabilitas di Lebanon bagian selatan selama masa-masa sulit,” demikian pernyataan UNIFIL.

    “Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan bisa mengarah pada kejahatan perang. Kami menuntut penyelidikan penuh dan segera oleh otoritas Lebanon dan agar semua pelaku diadili,” tegas UNIFIL.

    Militer Lebanon, dalam pernyataan terpisah, berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku di balik penyerangan itu, termasuk pembakaran kendaraan UNIFIL.

    “Beberapa area, khususnya area sekitar bandara… pernah menjadi lokasi demonstrasi yang ditandai dengan aksi vandalisme dan bentrokan, termasuk penyerangan terhadap sejumlah anggota angkatan bersenjata dan penyerangan terhadap kendaraan (PBB),” sebut militer Lebanon dalam pernyataannya.

    “Militer (Lebanon) akan mengambil tindakan tegas untuk mencegah pelanggaran ketertiban umum dan menangkap para pembuat onar,” tegas pernyataan itu.

    Perdana Menteri (PM) Lebanon mengatakan kepada Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon bahwa dirinya telah memerintahkan pasukan keamanan untuk menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan yang kompeten untuk diproses secara hukum.

    Aksi penyerangan dan pemblokiran oleh pendukung Hizbullah ini terjadi setelah pemerintah Lebanon mencegah penerbangan dari Iran mendarat di wilayahnya sejak awal pekan ini. Langkah itu menyusul tuduhan Israel soal Iran menggunakan pesawat sipil untuk menyelundupkan uang ke Beirut guna mendanai Hizbullah.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sempat Dilarang, Kini TikTok Bisa Diunduh Kembali di AS – Halaman all

    Sempat Dilarang, Kini TikTok Bisa Diunduh Kembali di AS – Halaman all

    Aplikasi TikTok kini kembali bisa diunduh di Apple App Store dan Google Play Store di AS. Larangan ditunda setelah Presiden Donald…

    Tayang: Sabtu, 15 Februari 2025 09:10 WIB

    Deutsche Welle

    Sempat Dilarang, Kini TikTok Bisa Diunduh Kembali di AS 

    Aplikasi TikTok kini bisa diunduh dari Apple App Store dan Google Play Store di Amerika Serikat pada Kamis (13/02).

    Media sosial itu “kembali” lagi 10 minggu setelah Presiden Donald Trump menunda pelarangan aplikasi tersebut, hingga setidaknya tanggal 5 April.

    Pemerintahan Trump dikabarkan telah memastikan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi yang terkait dengan TikTok tidak akan didenda jika tetap mendistribusikan atau mengelola aplikasi dari Cina itu.

    Sampai berita ini diturunkan, belum ada komentar terbaru dari TikTok tentang hal ini.

    Trump optimis tentang TikTok

    Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengharuskan perusahaan induk TikTok di Cina, ByteDance, untuk menjual aplikasi tersebut kepada pembeli yang disetujui untuk operasinya di AS. Bila gagal mendapatkan pembeli yang dimaksud hingga maksimal 19 Januari lalu, TikTok akan dilarang beroperasi di Amerika Serikat.

    Namun, tak lama setelah Trump dilantik pada bulan Januari, ia menandatangani perintah eksekutif untuk menunda larangan tersebut selama 75 hari hingga bulan April 2025.

    Penundaan ini juga berarti bahwa perusahaan yang mencantumkan TikTok di toko aplikasinya, seperti Apple dan Google, tidak akan disanksi.

    Menanggapi pertanyaan wartawan pada Kamis (13/02), Trump mengatakan larangan tersebut berpotensi ditunda lagi di masa mendatang.

    “Saya punya waktu 90 hari sejak sekitar dua minggu lalu, dan saya yakin (larangan) itu bisa diperpanjang, tetapi mari kita lihat, saya rasa kita tidak perlu melakukannya,” katanya.

    Tidak jelas apa yang dimaksud Trump ketika dia mengatakan “90 hari,” karena perintah eksekutifnya hanya menunda larangan tersebut selama 75 hari.

    TikTok adalah aplikasi kedua yang paling banyak diunduh warganet AS tahun lalu. Tercatat ada lebih dari 52 juta unduhan menurut firma intelijen Sensor Tower.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Donald Trump Pecat Ribuan Pegawai Pemerintah AS demi Efisiensi Anggaran – Halaman all

    Donald Trump Pecat Ribuan Pegawai Pemerintah AS demi Efisiensi Anggaran – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan pemecatan massal atas ribuan pegawai pemerintah AS yang bekerja di berbagai lembaga federal, Kamis (13/2/2025).

    Pemecatan diketahui publik usai Gedung Putih mengirimkan email surat pemutusan hubungan kerja kepada para pekerja di seluruh lembaga pemerintahan.

    Dalam email surat yang dilansir dari Reuters, sebanyak 280 ribu pekerja yang baru direkrut dan masih dalam masa percobaan (probation) di lembaga-lembaga seperti Departemen Pendidikan, Biro Perlindungan Keuangan Konsumen, Administrasi Bisnis Kecil, dan Administrasi Layanan Umum berpotensi terdampak pemecatan.

    Khusus untuk Departemen Urusan Veteran, lembaga yang memberikan layanan perawatan kesehatan bagi para veteran, jumlah pegawai yang akan di pangkas mencapai lebih dari 1.000 karyawan yang masih percobaan.

    Sementara Dinas Kehutanan AS akan memecat lebih dari 3.000 karyawan. Disusul dengan Biro Perlindungan Keuangan Konsumen yang bakal memangkas puluhan karyawan kontrak dan pekerja penuh waktu.

    Kendati pemecatan berpotensi memicu lonjakan angka pengangguran namun Trump berdalih pemangkasan pegawai ini akan menghemat biaya departemen hingga lebih dari 98 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun per tahun.

    “Kami mencari pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan. Itulah yang sedang dikerjakan Elon dengan sangat keras,” ungkap Trump beberapa waktu lalu.

    Untuk menjamin hak-hak yang terdampak PHK, Pemerintah menjanjikan bahwa mereka akan tetap menerima gaji hingga Oktober, meskipun mereka tidak diwajibkan untuk bekerja.

    Namun, serikat pekerja memperingatkan bahwa janji tersebut mungkin tidak dapat dipercaya sepenuhnya. Serikat pekerja yang mewakili pegawai federal sebelumnya telah mengajukan gugatan untuk menghentikan program ini.

    Gugatan tersebut sempat menunda program buyout selama enam hari sebelum akhirnya ditolak oleh Hakim Distrik AS George O’Toole di Boston.

    Pemecatan seperti ini hanyalah salah satu dari banyak kebijakan Trump dalam upayanya untuk merampingkan birokrasi pemerintah AS. Terbaru, Trump juga menawarkan 8 kali gaji bagi para PNS AS yang bersedia tanda tangan perjanjian resign.

    Meski sejumlah PNS menyambut baik usulan baru Trump, namun langkah tersebut dikecam keras oleh kepala serikat pekerja Federasi Pegawai Pemerintah Amerika (AFGE).

    Dalam keterangan resminya AFGE memperingatkan bahwa proses “pembersihan” ini akan memiliki “konsekuensi yang sangat besar yang akan menyebabkan kekacauan bagi warga Amerika yang bergantung pada pemerintah federal.

    Komentar serupa juga dilontarkan Senator Demokrat Tim Kaine, yang mempertanyakan kewenangan Trump untuk membuat kesepakatan semacam itu.

    “Jika Anda menerima tawaran itu dan mengundurkan diri, dia akan mengabaikan Anda seperti dia mengabaikan kontraktor. Dia tidak punya kewenangan untuk melakukan ini. Jangan tertipu oleh orang ini,” kata Kaine.

    Laporan Reporter: Namira Yunia

     

  • Wanti-wanti Houthi Jika Warga Gaza Direlokasi

    Wanti-wanti Houthi Jika Warga Gaza Direlokasi

    Jakarta

    Kelompok Houthi, yang bermarkas di Yaman, mewanti-wanti Amerika Serikat (AS) dan Israel jika warga Palestina di Gaza dipindahkan. Houthi mengancam akan menembakkan rudal dan drone.

    Dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (14/2/2025), pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik al-Houthi, memperingatkan AS dan Israel dalam pidato yang disiarkan oleh Al-Masirah TV, televisi terkait kelompok tersebut.

    “Kami akan mengambil tindakan dengan menembakkan rudal dan drone, serta melancarkan serangan maritim jika Amerika Serikat dan Israel menerapkan rencana mereka untuk memindahkan (warga Palestina dari Gaza),” ujar Al-Houthi dalam pernyataannya.

    Diketahui, Presiden AS Donald Trump mengejutkan dunia dengan mencetuskan gagasan kontroversial pekan lalu agar AS “mengambil alih” Gaza, dan bahkan mengusulkan “kepemilikan” atas Gaza. Dia membayangkan AS akan membangun kembali secara ekonomi wilayah yang hancur akibat perang itu.

    Namun rencana Trump itu hanya dilakukan setelah merelokasi warga Gaza ke negara-negara lainnya, seperti Yordania dan Mesir, tanpa ada rencana bagi mereka untuk kembali tinggal di sana.

    Baru-baru ini, Trump bahkan menyebut Gaza sebagai lokasi “pengembangan real estate untuk masa depan”, dan kembali menegaskan warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali berdasarkan rencana pengambilalihan yang dilakukan AS.

    Rencana Trump itu menuai penolakan dan kecaman luas secara global, terutama oleh negara-negara Arab.

    Al-Houthi, menyerukan agar pasukan Houthi bersiap melakukan tindakan militer jika rencana itu dilaksanakan. Dia juga menyebut Trump sebagai “penjahat” dalam pernyataannya.

    “Saya menyerukan angkatan bersenjata untuk siap mengambil tindakan militer jika penjahat Trump melaksanakan ancamannya,” tegasnya.

    Ancam Israel

    Kelompok Houthi (AP/Osamah Abdulrahman)

    Kelompok Houthi mengancam akan menyerang Israel jika negara itu kembali melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza dan tidak berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.

    “Tangan kami ada pada pelatuk dan kami siap untuk segera melakukan eskalasi melawan musuh Israel jika eskalasi kembali terjadi di Jalur Gaza,” kata pemimpin Houthi, Abdulmalik al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan televisi yang dikelola kelompok itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (12/2).

    Houthi telah melancarkan rentetan serangan terhadap kapal-kapal Israel dan kapal-kapal lainnya di Laut Merah, yang mengganggu jalur pelayaran global. Kelompok yang didukung Iran itu menyebut serangannya sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang diserang Israel.

    Tidak hanya serangan maritim, Houthi juga melancarkan serangan rudal dan drone ke arah wilayah Israel, yang berjarak ratusan kilometer di sebelah utara Yaman.

    Diketahui, kesepakatan gencatan senjata Gaza yang berlaku sejak 19 Januari lalu tampak semakin rapuh setelah Hamas mengumumkan penundaan pembebasan sandera Israel dan menuduh Tel Aviv telah melanggar gencatan senjata itu.

    Merespons pengumuman Hamas itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan mengakhiri gencatan senjata yang rapuh di Jalur Gaza dan militer Tel Aviv akan melanjutkan serangan terhadap daerah kantong Palestina tersebut hingga Hamas dikalahkan.

    “Menyoroti pengumuman Hamas mengenai keputusannya melanggar perjanjian dan tidak membebaskan para sandera kami, tadi malam saya memerintahkan (militer Israel) untuk mengumpulkan pasukan di dalam dan di sekitar Jalur Gaza,” kata Netanyahu setelah menggelar rapat kabinet keamanan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 14 Pasien Anak Palestina Diterbangkan dari Gaza ke Italia untuk Perawatan Medis  – Halaman all

    14 Pasien Anak Palestina Diterbangkan dari Gaza ke Italia untuk Perawatan Medis  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Italia pada Jumat (14/2/2025), mengatakan akan menerima 14 pasien anak Palestina dari Gaza untuk mendapatkan perawatan medis.

    Ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam memberikan bantuan kepada anak-anak yang terdampak perang Hamas-Israel.

    Total yang diterbangkan ke Italia sebanyak 45 orang, termasuk keluarga pasien.

    Mereka berangkat dari Gaza melalui perbatasan Rafah untuk ke Mesir pada Rabu (12/2/2025).

    Sebelum berangkat ke Italia, 14 anak ini telah menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit Italia yang berlokasi di Kairo, dikutip dari Arab News.

    Anak-anak ini diterbangkan menggunakan pesawat militer Italia dan telah tiba di Bandara Ciampno Roma pada Kamis (13/2/2025) malam waktu setempat.

    Setibanya di Italia, anak-anak ini disambu oleh Menteri Luar Negeri, Antonio Tajani.

    Menurut Tajani, perawatan bagi anak-anak Palestina ini merupakan bagian dari diplomasi berbasis solidaritas yang bertujuan untuk memulihkan harapan bagi mereka yang paling rentan. 

    Langkah ini juga dianggap sebagai bagian dari upaya Italia dalam mempromosikan perdamaian dan dialog di kawasan Timur Tengah.

    Beberapa anak akan menjalani perawatan di rumah sakit di Roma, sedangkan yang lainnya akan diterima di berbagai rumah sakit di kota-kota lain seperti Turin dan Milan. 

    Dua anak yang tiba di Roma akan mendapatkan perawatan khusus di Rumah Sakit Bambino Gesu di Vatikan, yang sebelumnya juga merawat sembilan anak Palestina pada tahun lalu.

    Kesembilan anak tersebut, yang berusia antara satu hingga lima belas tahun, kini telah dipulangkan setelah menjalani perawatan.

    Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, menjelaskan dengan anak-anak ini mendapat perawatan, maka dapat mencerahkan harapan mereka.

    “Setiap anak yang kami bawa ke Italia merupakan tanda harapan, komitmen terhadap kehidupan dan masa depan,” kata Crosetto.

    Italia merupakan salah satu dari beberapa negara Eropa yang aktif memberikan perawatan medis kepada anak-anak Palestina yang terluka atau menderita penyakit sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.

    Awal Italia menerima pasien anak dari Gaza yaitu pada Januari 2024.

    Sejak saat itu, banyak pasien anak dari Gaza yang dibawa ke Italia untuk mendapatkan peawatan medis.

    Sebagian dari mereka diterbangkan menggunakan pesawat militer, sedangkan yang lainnya diangkut menggunakan kapal angkatan laut Italia, Vulcano.

    Langkah ini mencerminkan komitmen Italia dalam membantu warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis mendesak, sekaligus menunjukkan peran penting negara tersebut dalam misi kemanusiaan global.

    Sebagai informasi, saat ini gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari.

    Perang Israel di Gaza selama 16 bulan menewaskan lebih dari 48.200 orang.

    Sebagian besar mereka adalah wanita dan anak-anak.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Italia dan Konflik Palestina vs Israel

  • Jumlah Orang Hilang di Perang Ukraina yang Bikin Geleng-geleng Kepala    
        Jumlah Orang Hilang di Perang Ukraina yang Bikin Geleng-geleng Kepala

    Jumlah Orang Hilang di Perang Ukraina yang Bikin Geleng-geleng Kepala Jumlah Orang Hilang di Perang Ukraina yang Bikin Geleng-geleng Kepala

    Jakarta

    Jumlah orang hilang di Perang Ukraina bikin geleng-geleng kepala. Sebanyak 50 ribu orang dilaporkan hilang dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

    Dirangkum detikcom, Jumat (14/2/2025), Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahwa pihaknya sedang berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada hampir 50.000 orang, yang telah menghilang dalam tiga tahun terakhir perang Rusia di Ukraina.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/2/2025), ICRC juga mengatakan telah diberitahu tentang sekitar 16.000 tawanan perang dan warga sipil yang telah ditahan oleh kedua belah pihak.

    Tak lama setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022, ICRC membentuk biro khusus Badan Penelusuran Pusat (CTA), yang didedikasikan untuk mencari mereka yang hilang di kedua belah pihak dalam konflik tersebut.

    “Sejak Februari 2024, jumlah kasus orang hilang yang belum terungkap meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai hampir 50.000 saat ini,” kata kepala biro CTA Dusan Vujasanin kepada wartawan di Jenewa, seraya menambahkan bahwa sebagian besar orang yang hilang tersebut adalah personel militer.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Setahun yang lalu, biro tersebut mengatakan bahwa mereka berusaha untuk memastikan nasib sekitar 23.000 orang yang hilang dalam perang. Mereka juga berusaha untuk mengetahui apakah mereka ditangkap, dibunuh atau kehilangan kontak setelah melarikan diri dari rumah mereka.

    Tujuan dari pekerjaan biro tersebut, kata Vujasanin, adalah “untuk mencegah orang hilang, mencari mereka yang hilang dan memberi tahu keluarga mereka sesegera mungkin.”

    Sampai saat ini, biro tersebut telah diberitahu oleh kedua belah pihak dalam konflik bahwa mereka telah menahan sekitar 16.000 tawanan perang dan warga sipil sejak dimulainya konflik.

    “Jumlah ini tidak sama dengan jumlah tawanan perang yang saat ini ditahan,” kata Vujasanin, sambil menunjukkan bahwa beberapa ribu tahanan telah dibebaskan sejak dimulainya perang.

    Biro CTA memainkan peran sebagai perantara netral antara para pihak untuk informasi tentang orang hilang, tetapi juga bekerja untuk mencari orang hilang.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Arsitek ‘Rencana Para Jenderal’ IDF: Ada 3 Kesalahan yang Bikin Israel Gagal Total di Gaza – Halaman all

    Arsitek ‘Rencana Para Jenderal’ IDF: Ada 3 Kesalahan yang Bikin Israel Gagal Total di Gaza – Halaman all

    Arsitek ‘Rencana Para Jenderal’ IDF: Ada 3 Kesalahan yang Bikin Israel Gagal Total di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Jenderal (Purn), Giora Eiland, dilansir media Israel, Maariv, mengatakan kalau militer Israel (IDF) telah gagal total dalam perang Gaza.

    Sebagai informasi, Eiland, adalah arsitek dari wacana operasi ‘Rencana Para Jenderal’ (The Generals Plan) yang bermaksud untuk mengusir warga Gaza Utara dan mengosongkan wilayah itu sepenuhnya untuk dijadikan buffer zone, zona penyangga keamanan dari teritorial pendudukan Israel.

    Eiland dalam laporan tersebut menambahkan kalau kekalahan Israel dalam perang Gaza dapat diukur dengan mengetahui “pihak mana yang mencapai tujuannya dan pihak mana yang memaksakan kehendaknya pada pihak lain.”

    Dalam konteks ini, pensiunan jenderal IDF itu mencontohkan betapa Hamas mampu membuat pasukan IDF mundur dari Poros Netzarim.

    “Berdasarkan kesepakatan Gaza, Israel membuka perbatasan Rafah dan menarik diri dari poros Netzarim, sementara ribuan warga Palestina kembali ke utara,” tambahnya.

    ARSITEK PENGUSIRAN – Inisiator Rencana Para Jenderal, Mayor Jenderal Giora Eiland saat masih aktif di Militer Pendudukan Israel (IDF). Rencana ini dimaksudkan untuk mengosongan wilayah Gaza Utara dari penduduknya. (TNA/Tangkap Layar)

    Seputar The Generals Plan

    Nama ‘Rencana Para Jenderal’ tersebut pertama kali disebutkan di media Israel pada awal September 2024. 

    Rencana tersebut merupakan rencana militer dua tahap, menurut apa yang diumumkan oleh Forum Perwira Cadangan dan Prajurit IDF.

    Tahap pertama rencana tersebut menyerukan pemindahan penduduk yang tersisa di Jalur Gaza utara, yang akan dinyatakan sebagai zona militer selama tahap kedua.

    “Dan eksperimen tersebut kemudian digeneralisasikan ke seluruh Jalur Gaza,” tulis ulasan Khaberni dikutip Jumat (14/2/2025).

    Rencana tersebut juga menyerukan untuk mengubah wilayah utara poros Netzarim menjadi zona militer tertutup dan memaksa sekitar 300.000 warga Palestina di Jalur Gaza utara mengungsi (pengusiran paksa) dalam waktu seminggu.

    Rencana tersebut bertujuan untuk menghilangkan sepenuhnya keberadaan Hamas di Jalur Gaza utara dengan mengosongkan wilayah tersebut dari penduduknya, mengubahnya menjadi zona militer tertutup, dan mencegah masuknya bantuan.

    KORIDOR NETZARIM – Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 10 Februari 2025 memperlihatkan pemandangan koridor Netzarim di Jalur Gaza. Pasukan Israel mulai mundur dari Netzarim. (The Times of Israel/Emmanuel Fabian)

    3 Kesalahan Israel

    Sebelum perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel terjadi dalam kerangka pertukaran sandera-tahanan, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth pernah menerbitkan sebuah artikel oleh Eiland di mana ia mengkritik strategi militer Israel dalam perang di Gaza.

    Dalam kritiknya, Eiland menunjukkan kalau tekanan militer saja tidak cukup untuk mencapai target perang Israel di Jalur Gaza.

    Dia juga menjabarkan sejumlah kesalahan yang dilakukan Israel dalam konteks perangnya di Gaza selama agresi 15 bulan yang berujung kegagalan.

    Dalam artikelnya yang berjudul “Kesimpulan Perang Gaza: Tekanan Militer Tidaklah Cukup,” pensiunan jenderal Israel itu menegaskan kalau salah satu kesalahan terbesar Israel adalah mengadopsi narasi Amerika Serikat (AS) yang menyamakan Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dengan ISIS.

    Menurut Eiland, Hamas bukan sekadar “organisasi perlawanan yang memaksakan kekuasaannya kepada rakyat Gaza,” tetapi lebih merupakan “Negara Gaza” yang mendeklarasikan perang terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

    Dalam konteks sebagai ‘negara’, Eiland menggarisbawahi kalau perang antarnegara biasanya melibatkan penerapan blokade ekonomi terhadap musuh.

    Menurut pandangan ini, Israel tidak berkewajiban menyediakan semua kebutuhan pokok Gaza dalam perang ini, tetapi dapat saja memperketat pengepungan lebih jauh dan lebih ketat, klaimnya.

    Kesalahan kedua yang ditunjukkan Eiland adalah kegagalan Israel untuk mengeksploitasi kelemahan “musuh”.

    Sebagaimana yang dikatakannya, “Perang bertujuan untuk memaksa pihak lain untuk bertindak melawan keinginannya,” dan menurut pendapatnya ada 3 cara utama untuk mencapai tujuan ini:

    Menerapkan sanksi ekonomi terhadap Hamas

    Cara ini, berarti melakukan blokade ketat dan menyeluruh terhadap kebutuhan apapun warga Gaza.

    Situasi ini, kata dia, akan menciptakan kemarahan dan kepahitan di kalangan penduduk, sehingga membuat mereka berbalik menentang Hamas.

    Ini adalah inti dari Rencana Para Jenderal yang diusulkan dan dilaksanakan di Gaza utara. 

    Mendukung Pemerintahan Alternatif di dalam Gaza

    Israel, kata dia, belum melaksanakan cara ini selama perang Gaza.

    Cara ini bertujuan untuk membuat kekuasaan tandingan bagi Hamas yang memiliki kendali kuat baik secara militer maupun secara sosial dan pemerintahan di Gaza.

    Ancaman kehilangan wilayah bagi warga Gaza (pengungsian paksa dengan kata lain), sebuah strategi yang belum dicoba Israel, klaimnya.

    Perlu dicatat, The General Plans yang diusung Eiland merupakan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan dalam perang genosida Israel di Gaza.

    Menurut sang jenderal, Israel telah memilih strategi tradisional yang hanya berfokus pada tekanan militer.

    “Ini merupakan kesalahan besar karena tidak memperhitungkan kalau Hamas telah mempersiapkan diri selama 15 tahun untuk menghadapi tekanan jenis ini,” katanya dalam analisis tersebut.

    Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri cadangan melakukan patroli di wilayah Gaza Utara yang tampak rata tanah. Meski sudah beroperasi berbulan-bulan, IDF belum mampu membongkar kemampuan tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas yang menjalankan taktik gerilya hit and run. (khaberni/HO)

    Israel Tanpa Visi Soal Gaza

    Kesalahan ketiga Israel yang disebutkan Eiland adalah kegagalan Israel untuk mengembangkan rencana politik yang jelas untuk masa depan Gaza setelah perang.

    Ia menunjukkan bahwa selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel setelah serangan 7 Oktober, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditanya tentang rencana Israel untuk fase perang berikutnya, dan jawaban Netanyahu tidak berisi konten atau rencana spesifik apa pun.

    Alih-alih menjabarkan apa yang disebut sebagai ‘The Day After’ tersebut, Netanyahu malah berkata, “Ketika kita sampai pada hari berikutnya, kita (baru) akan berbicara tentang hari berikutnya.”

    Eiland memandang pernyataan Netanyahu sebagai ‘penghinaan dan pengabaian’ kebutuhan akan visi politik untuk mengelola fase pascaperang.

    Dalam kata-katanya, akan lebih baik jika pemerintah Israel menjelaskan posisinya kalau Israel tidak memiliki kepentingan teritorial atau politik di Gaza, tetapi lebih pada kepentingan keamanan dalam demiliterisasi total wilayah tersebut. 

    “Israel seharusnya siap membahas rencana apa pun dengan negara Arab atau Barat yang akan memberikan alternatif politik yang dapat memastikan perlucutan senjata permanen,” kata dia.

    Eiland mengakhiri artikelnya dengan menekankan bahwa Israel perlu mengevaluasi kembali strategi militer dan politiknya dalam perang di masa depan.

    Tekanan militer saja tidak cukup untuk mencapai tujuan utama dalam konflik.

    Sebaliknya, tekanan militer memerlukan pemikiran mendalam tentang cara-cara ekonomi dan politik yang dapat menyebabkan runtuhnya rezim yang bermusuhan dan mencapai tujuan keamanan dan politik dalam jangka panjang.

    Menurut sang jenderal, kegagalan dalam mengadopsi strategi ini dapat menyebabkan hasil yang tidak pasti dan memperpanjang perang di Jalur Gaza tanpa mencapai kemenangan menyeluruh.

     

    (oln/khbrn/*)

     
     

  • Zaman Bergulir, Eropa Selatan Kini Menopang Pertumbuhan Zona Euro

    Zaman Bergulir, Eropa Selatan Kini Menopang Pertumbuhan Zona Euro

    Jakarta

    Hanya beberapa tahun lalu, Portugal, Italia, Spanyol, dan Yunani dianggap sebagai ‘anak bermasalah’ di Uni Eropa (UE) di dalam kelompok 20 negara yang membentuk Zona Euro. Namun situasinya kini berubah drastis. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez baru-baru ini menekankan di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos bahwa kawasan pinggiran selatan UE juga dapat “memberikan solusi untuk masalah bersama.”

    Lebih dari satu dekade setelah krisis utang negara-negara Eropa yang nyaris menyeret Portugal, Italia, Spanyol, dan Yunani ke dalam jurang kebangkrutan finansial, kini negara-negara itu menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat.

    Spanyol, misalnya, telah menjadi produsen dan eksportir energi terbarukan, khususnya listrik tenaga surya. Ini sangat membantu khususnya di tengah krisis energi yang dipicu oleh perang di Ukraina.

    Definisi baru kesenjangan utara-selatan di Uni Eropa

    Bila ditinjau secara luas dari perspektif Eropa, prospek pertumbuhan ini ternyata masih jauh dari kata cerah. Ekonomi Zona Euro secara keseluruhan mengalami stagnasi.

    Pada kuartal keempat tahun 2024, pertumbuhan di kawasan mata uang euro tetap tidak berubah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Secara keseluruhan, hanya kuartal musim panas yang sedikit lebih cerah, dengan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 0,4% sepanjang tahun.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Banyak ahli mengatakan, kelemahan ekonomi Jerman yang berlarut-larut menjadi penyebab stagnasi ini. PDB Jerman berkontraksi sebesar 0,2% baik pada kuartal keempat maupun sepanjang tahun 2024. Alexander Krger, kepala ekonom di salah satu bank swasta terbesar Jerman yakni Hauck Aufhuser Lampe Privatbank, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Jerman “semakin tertinggal” baik di dalam Zona Euro maupun secara global.

    Dapatkah Eropa selatan mendongkrak ekonomi euro?

    Dengan masalah yang mencengkeram negara ekonomi terbesar Zona Euro itu, dapatkah pinggiran selatan Eropa menjadi mesin pertumbuhan baru bagi UE? Ekonom Gabriel Felbermayr mengatakan akan sulit karena “secara ekonomi negara-negara ini terlalu kecil.”

    Direktur Institut Riset Ekonomi Austria (WIFO) kepada DW mengatakan, Jerman dan Prancis sendiri menyumbang lebih dari 50% output di Zona Euro. Selain itu, Austria, Slovenia, Slowakia, dan Belanda saat ini juga bermasalah. Padahal negara-negara itu sebelumnya dianggap sebagai bagian dari “blok utara yang kuat dan terindustrialisasi” di Zona Euro.

    Hans-Werner Sinn, salah seorang ekonom terkemuka di Jerman, dan mantan kepala lembaga think tank Ifo Institute for Economic Research, melihat adanya gabungan faktor eksternal dan keputusan politik yang memainkan peranan menentukan. “Jerman telah menderita secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir akibat krisis energi, yang disebabkan oleh kombinasi perang di Ukraina dan kekurangan energi akibat kebijakan mereka sendiri,” katanya kepada DW.

    Dia mengkritik dorongan kuat untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi hijau, dengan menyatakan bahwa “UE dan Jerman telah kehilangan keseimbangan” yang mengakibatkan Jerman saat ini membayar “harga listrik tertinggi di dunia.” Hal ini khususnya mempengaruhi industri kimia dan industri otomotif Jerman.

    Felbermayr sependapat dengan Sinn. Ia mengatakan, pendapatan ekonomi dari sektor paling penting bagi negara-negara Uni Eropa bagian selatan, misalnya, pariwisata dan pertanian, secara signifikan memiliki ” input industrial jauh lebih rendah dalam penciptaan nilai ekonomi secara keseluruhan.”

    Ia juga menambahkan, faktor-faktor seperti biaya energi yang tinggi, perang dagang, dan tantangan dekarbonisasi lebih mempengaruhi wilayah utara daripada wilayah selatan Eropa. Felbermayr pun mencatat tingkat inflasi di wilayah selatan yang lebih rendah dibanding di negara-negara Uni Eropa bagian utara sejak tahun 2010, yang menambah daya saing mereka. “Upaya reformasi setelah krisis utang di Zona Euro telah membuahkan hasil, khususnya bagi Yunani, Spanyol, dan Portugal,” tambahnya.

    Jrg Krmer, kepala ekonom di lembaga pemberi pinjaman Jerman Commerzbank mengatakan, harapan untuk pemulihan ekonomi yang cepat di kawasan pengguna mata uang euro sangat tipis.

    Ia juga memprediksi pemulihan yang lebih lamban. Berbicara dengan kantor berita Reuters, ia mengatakan “krisis struktural yang mendalam dalam industri dan ancaman tarif Trump membebani segalanya.”

    Masih ada harapan bagi Zona Euro

    Meskipun ada masalah ekonomi saat ini, Komisi Eropa yakin bahwa sedikit pemulihan ekonomi akan terjadi pada 2025, dan bahkan memperkirakan ekonomi zona euro tumbuh sebesar 1,3%. Bank Sentral Eropa atau ECB, yang memangkas suku bunga dari 3% menjadi 2,75% minggu lalu, diperkirakan akan terus berada pada jalur penurunan suku bunga sepanjang tahun ini.

    Mengenai ketidakseimbangan pertumbuhan antara wilayah utara dan selatan Zona Euro, kepala WIFO Gabriel Felbermayr menganggap hal ini tidaklah aneh. “Kadang-kadang, wilayah utara yang kuat secara industri lebih unggul, dan di lain waktu, giliran wilayah selatan yang berorientasi pada layanan yang unggul. Tidak berbeda dengan ekonomi besar lainnya, seperti Amerika Serikat.”

    Yang penting saat ini, katanya, adalah bagi negara-negara utara untuk “terus berupaya maju dengan reformasi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing, sementara wilayah selatan harus melanjutkan upayanya.”

    Dengan demikian, pasar tunggal Eropa akan diperkuat dan berfungsi sebagai “mekanisme untuk menyeimbangkan perbedaan regional di dalam UE,” ujarnya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hamas Lepas Tiga Sandera Israel Ditukar Pembebasan 369 Tahanan Palestina, Ben-Gvir: Israel Lemah! – Halaman all

    Hamas Lepas Tiga Sandera Israel Ditukar Pembebasan 369 Tahanan Palestina, Ben-Gvir: Israel Lemah! – Halaman all

    Hamas Lepas Tiga Sandera Ditukar 369 Tahanan Palestina, Ben-Gvir: Israel Lemah!

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir melontarkan pernyataan keras terhadap pemerintah Israel atas pengumuman Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas terkait putaran ke-6 pertukaran sandera dan tahanan pada Sabtu (15/2/2025).

    Diketahui, Hamas mengumumkan akan membebaskan tiga sandera Israel yaitu Alexander (Sasha) Turbanov, Sagui Dekel-Chen, dan Yair Horn untuk ditukar dengan pembebasan sebanyak 369 tahanan Palestina yang ada di penjara Israel.

    Dalam pernyataannya, Ben-Gvir menyinggung dukungan Donald Trump yang mengancam Hamas melepaskan semua sandera Israel sekaligus kalau tak mau ada ‘neraka di bumi’ terjadi di Gaza.

    “Dalam posting-annya di X, Ben-Gvir menyebut persetujuan rilis terbatas sebagai konsesi yang tidak dapat dibenarkan,” tulis laporan RNTV mengutip unggahan Ben-Gvir, Jumat (14/2/2025)..

    Pernyataan Ben-Gvir tersebut muncul di tengah meningkatnya perdebatan internal di Israel mengenai negosiasi pertukaran pembebasan sandera-tahanan dengan Hamas.

    Sejumlah entitas Zionis menilai, negosiasi dengan Hamas ini merugikan Israel.

    Terlebih, kesepakatan ini menunjukkan kalau Hamas masih sangat ‘hidup’ sebagai sebuah organisasi baik secara politik pemerintahan dan militer di Jalur Gaza.

    Harus digarisbawahi, pemberangusan Hamas adalah satu di antara tujuan utama Israel melancarkan agresi selama 15 bulan di Gaza.  

    “Tekanan politik dan publik untuk solusi yang komprehensif, meningkat di Israel,” kata laporan tersebut.

    Adapun Ben Gvir lebih lanjut mengutuk keputusan menerima kesepakatan dengan Hamas tersebut, dengan menyatakan: 

    “Pemerintah Israel mendapat dukungan penuh dari presiden negara adikuasa terbesar di dunia untuk menuntut pembebasan semua sandera paling lambat Sabtu pukul 12:00—dan Anda malah puas dengan tiga sandera?! Ini adalah kelemahan yang tidak dapat diterima! Sudah waktunya untuk bertindak, bukan hanya kata-kata. Jika Hamas tidak membebaskan mereka semua, lepaskan api neraka atas mereka!”

    Rincian Pertukaran Sandera-Tahanan Hamas-Israel pada Sabtu

    Lembaga terafiliasi Hamas urusan tahanan Palestina di Penjara Israel, Kantor Media Tahanan sudah mengungkapkan rincian daftar tahanan Palestina yang dijadwalkan akan dibebaskan besok dari penjara Israel.

    Kantor Media Tahanan melaporkan kalau 3 sandera Israel yang dibebaskan Hamas akan ditukar dengan pembebasan 369 tahanan Palestina di Penjara Israel.

    Rincian dari 369 tahanan Palestina itu antara lain, sebanyak 36 tahanan yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oelh Israel, serta 333 tahanan dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober.

    Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Obeida mengatakan dalam cuitannya di Telegram:

    “Dalam kerangka kesepakatan pertukaran tawanan Banjir Al-Aqsa, Brigade Al-Qassam memutuskan untuk membebaskan tawanan Zionis berikut besok, Sabtu, 15 Februari 2025: (1- Sasha Alexander Trubnov, 2- Sagi Dekel Han, 3- Yair Horn).

    SANDERA ISRAEL DIBEBASKAN – Foto tangkapan layar ini diambil pada Sabtu (1/2/2025) dari siaran langsung di channel YouTube AP News pada hari yang sama, menunjukkan sandera Israel, Keith Siegel, mengenakan topi dan berdiri dengan didampingi anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) selama pertukaran tahanan ke-4 pada Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza. Tiga sandera Israel; Ofer Calderon, Yarden Bibas, dan Keith Siegel, dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina. Pada momen itu, komandan Hamas yang diklaim tewas, Haitham al-Hawajri, terlihat di acara tersebut. (Tangkapan Layar Siaran YouTube AP News)

    Adapun Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa di Tel Aviv, pihak keamanan Israel sudah menyiapkan pembebasan sejumlah besar tahanan Palestina sejak awal kesepakatan.

    “Karena mereka sudah memperkirakan kalau 369 tahanan akan dibebaskan dari penjara Israel,” kata laporan tersebut.

    Laporan menjelaskan sebanyak 333 tahanan Palestina, yang ditangkap selama agresi militer darat IDF di Jalur Gaza setelah 7 Oktober akan dikembalikan ke Jalur Gaza.

    Adapun 10 tahanan lain akan dibebaskan ke Tepi Barat, sebagai tambahan satu tahanan akan dibebaskan ke Yerusalem Timur.

    Laporan menambahkan, 25 narapidana yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup akan dideportasi ke Jalur Gaza atau ke luar negeri melalui Mesir.

    Kantor Media Tahanan melaporkan kepada TV Al-Arabiya bahwa ketiga tahanan yang diumumkan akan diserahkan besok oleh kelompok perlawanan berasal dari daftar korban luka dan sakit.

    Ia menjelaskan bahwa untuk setiap tahanan Israel, ada sebanyak 12 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan 111 tahanan dari Gaza yang akan dibebaskan.

     

    (oln/rntv/khbrn/*)

     
     

  • Usai Ditelepon Trump, Zelensky Ngaku Siap Bertemu Putin untuk Akhiri Perang

    Usai Ditelepon Trump, Zelensky Ngaku Siap Bertemu Putin untuk Akhiri Perang

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan siap bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas kesepakatan damai. Hal tersebut disampaikan Zelensky setelah Rusia dan Ukraina sama-sama sepakat ingin mengakhiri perang.

    Dilansir AFP, Jumat (14/2/2025), pernyataan itu disampaikan Zelensky setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghubunginya. Trump juga berkomunikasi dengan Putin.

    “Saya akan bertemu dengan Rusia, hanya dengan satu orang Rusia, dengan Putin, hanya setelah kami memiliki rencana bersama dengan Trump, Eropa,” kata Zelensky dalam bahasa Inggris di Konferensi Keamanan Munich.

    “Dan kami akan duduk bersama Putin dan menghentikan perang. Hanya dalam kasus ini saya siap untuk bertemu,” sambungnya.

    Zelensky turut berbicara mengenai panggilan telepon bersama Trump pada awal minggu ini. Seperti diketahui, Trump sempat menelepon Putin dan Zelensky. Dia menyebut kedua negara sama-sama ingin berdamai.

    Zelensky mengungkap Trump memberinya nomor telepon pribadinya selama panggilan berlangsung. Zelensky mengatakan Trump mengaku siap dihubungi kapan saja.

    “Ya, dia memberi saya nomor teleponnya,” kata Zelensky yang kemudian menirukan ucapan Trump ‘Anda dapat menelepon kapan saja’.

    Sebelumnya, Trump telah berbicara tentang ‘kemungkinan bagus’ untuk mengakhiri perang setelah dia dan Putin berbicara melalui telepon. Trump mengatakan tidak ‘praktis’ bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

    “Tidak mungkin Ukraina dapat kembali ke perbatasan sebelum invasi,” kata Trump.

    Trump kini telah menyarankan agar perwakilan Rusia bertemu dengan warga AS pada hari Jumat di Munich, yang menjadi tuan rumah konferensi keamanan.

    “Rusia akan berada di sana bersama rakyat kita,” kata Trump.

    “Ngomong-ngomong, Ukraina juga diundang. Tidak yakin siapa saja yang akan hadir dari negara mana pun, tetapi orang-orang tingkat tinggi dari Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat,” kata Trump.

    (taa/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu