Jenis Media: Internasional

  • Rakyat Yaman Tolak Rencana Trump, Houthi Singgung Insiden Tabrakan Kapal Induk AS – Halaman all

    Rakyat Yaman Tolak Rencana Trump, Houthi Singgung Insiden Tabrakan Kapal Induk AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi atau Ansarullah di Yaman menyinggung insiden tabrakan antara kapal induk Amerika Serikat (AS) Harry S. Truman dan sebuah kapal dagang di Laut Tengah pada Rabu malam, 12 Februari 2025.

    Mohammad Ali Al Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, menilai insiden tersebut menunjukkan bahwa Angkatan Laut AS berada dalam kondisi cemas dan stres akibat konflik dengan militer Yaman.

    Kapal dagang yang terlibat dalam tabrakan tersebut adalah Besiktas M, berbendera Panama, yang berada dekat Port Said, Mesir.

    Menurut laporan, AS menyatakan bahwa tabrakan itu tidak menyebabkan kerusakan signifikan.

    “Kondisi Harry S. Truman aman dan stabil,” ujar Komandan Armada Keenam AS Timothi Gorman dikutip dari France24.

    Gorman menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut.

    Penolakan terhadap Rencana Trump

    Pada hari Jumat kemarin, di Provinsi Saada, Al Houthi menyampaikan penolakannya terhadap rencana Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan paksa warga Gaza.

    Para demonstran yang membawa bendera Palestina dan Yaman mengekspresikan solidaritas kepada warga Gaza dan mengecam rencana Trump.

    Mereka menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan rencana tersebut terealisasi.

    Sementara itu, pemimpin Houthi yang bernama Abdulmalik Al Houthi juga mengumumkan kesiapan kelompoknya untuk melanjutkan serangan terhadap Israel jika gencatan senjata antara Hamas dan Israel tidak dapat dipertahankan. 

    “Kita siap menghadapi eskalasi melawan Israel jika mereka kembali melakukan tindakan agresi di Jalur Gaza,” kata Abdulmalik Al Houthi dikutip dari Press TV.

    Sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, Houthi telah meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak ke Israel, meskipun Israel mengklaim berhasil menangkis sebagian besar serangan tersebut.

    Serangan ini, menurut Houthi, merupakan dukungan kepada warga Palestina yang sedang berjuang melawan invasi Israel.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mantan Dokter Bedah di Prancis Diadili Atas Pelecehan 299 Anak

    Mantan Dokter Bedah di Prancis Diadili Atas Pelecehan 299 Anak

    Paris

    Seorang mantan ahli bedah yang dituduh melakukan pelecehan terhadap ratusan pasien anak akan diadili bulan ini dalam persidangan kasus dugaan pelecehan anak terbesar dalam sejarah Prancis.

    Joel Le Scouarnec, 73 tahun, dituduh melakukan penyerangan atau pemerkosaan terhadap 299 anak antara 1989 dan 2014, sebagian besar di Brittany. Sejumlah pemerkosaan diduga dilakukan saat pasien-pasien tersebut berada di bawah pengaruh obat bius.

    Le Scouarnec telah mengakui beberapa tuduhan, meski tidak semuanya.

    Sidang di Vannes, Prancis barat laut, ini akan digelar menyusul penyelidikan kepolisian selama beberapa tahun.

    Laura dan Jerome, orang tua salah satu korban pemerkosaan dan pelecehan seksual oleh dokter bedah Joel Le Scouarnec menghadiri sidang di pengadilan di Saintes, Prancis barat, pada 13 Maret 2020 (Getty Images)

    Persidangan kasus ini kemungkinan akan memunculkan beberapa pertanyaan, antara lain apakah Le Scouarnec dilindungi oleh koleganya dan manajemen rumah sakit yang mempekerjakannya meskipun ada peringatan FBI kepada pihak berwenang Prancis bahwa ia telah membuka situs pelecehan anak.

    Namun setelah itu, dia hanya diberi hukuman percobaan.

    Beberapa kesempatan untuk menghentikan kontak mantan ahli bedah tersebut dengan anak-anak tampaknya telah terlewatkan atau ditolak.

    Sidang pertama Le Scouarnec pada 2020 berlangsung di tengah pandemi Covid-19 (Getty Images)

    Anggota keluarganya sendiri juga mengetahui aktivitas pedofilia Le Scouarnec tetapi gagal menghentikannya.

    “Sumpah kerahasiaan keluarga lah yang menyebabkan pelecehannya dapat berlanjut selama beberapa dekade,” kata seorang pengacara yang terlibat dalam kasus ini kepada BBC.

    Le Scouarnec, yang dulunya seorang ahli bedah kota kecil yang dihormati, telah dipenjara sejak 2017.

    Kala itu ia ditangkap karena dicurigai memperkosa keponakannya, yang sekarang berusia 30-an tahun, serta seorang gadis berusia enam tahun dan seorang pasien muda.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Pada 2020 ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

    Setelah penangkapannya, polisi menggeledah rumahnya dan menemukan boneka seks berukuran anak-anak, lebih dari 300.000 gambar pelecehan anak, dan ribuan halaman buku harian yang disusun dengan cermat.

    Le Scouarnec diduga mencatat tiap kekerasan seksual yang ia lakukan terhadap pasien mudanya selama 25 tahun.

    Ia telah membantah menyerang atau memperkosa anak-anak, dengan alasan bahwa buku hariannya hanya merinci “fantasi”-nya.

    Baca juga:

    Namun, dalam beberapa kesempatan, ia juga menulis: “Saya seorang paedofil”.

    Le Scouarnec menghadapi lebih dari 100 dakwaan pemerkosaan dan lebih dari 150 dakwaan penyerangan seksual.

    Beberapa mantan pasiennya, yang semuanya sekarang dewasa, mengatakan mereka ingat sang ahli bedah menyentuh mereka dengan kedok pemeriksaan medis, terkadang bahkan ketika orang tua mereka atau dokter lain berada di ruangan.

    Tetapi sejumlah besar korban diduga berada di bawah pengaruh anestesi ketika dugaan penyerangan terjadi. Mereka tidak ingat kejadian tersebut dan terkejut dihubungi oleh polisi dan diberitahu nama mereka bersama dengan deskripsi pelecehan diduga muncul di buku harian Le Scouarnec.

    Buku harian Le Scouarnec (Getty Images)

    Le Scouarnec merasa “mahakuasa” dan menyukai perasaan “bermain dengan bahaya” melalui “tindakan yang terencana,” demikian harian Perancis Le Monde mengutip perintah pengadilan terhadap mantan ahli bedah tersebut.

    Beberapa dari terduga korban mengatakan bahwa pengungkapan yang meresahkan ini membantu mereka memahami gejala trauma yang tidak dapat dijelaskan yang telah membebani mereka sepanjang hidup mereka.

    Pengacara Francesca Satta yang mewakili beberapa terduga korban mengatakan kepada BBC bahwa di antara kliennya terdapat “keluarga dari dua pria yang ingat [apa yang dialami], dan yang akhirnya bunuh diri.”

    Francesca Satta, pengacara beberapa terduga korban Le Scouarnec, mengatakan bahwa Scouarnec, telah menikmati “impunitas” terlalu lama (Getty Images)

    Olivia Mons dari asosiasi France Victimes berbicara kepada banyak terduga korban dan mengatakan beberapa hanya memiliki ingatan yang kabur tentang kejadian yang mereka sebut “tak bisa diungkapkan dengan kata-kata”.

    Ketika kasus ahli bedah itu terungkap, “hal itu memberi mereka awal dari sebuah penjelasan,” kata Mons.

    Tetapi dia menambahkan bahwa sebagian besar terduga korban adalah orang-orang yang tidak memiliki ingatan tentang diperkosa atau diserang, dan yang menjalani kehidupan biasa sebelum polisi menghubungi mereka.

    “Saat ini, bisa dimengerti banyak dari orang-orang ini sangat terguncang,” kata Mons.

    Baca juga:

    Seorang perempuan mengatakan kepada media Prancis bahwa ketika polisi menunjukkan kepadanya sebuah catatan dengan namanya di buku harian Le Scouarnec, ingatan langsung membanjiri pikirannya.

    “Saya mengalami kilas balik seseorang yang datang ke kamar rumah sakit saya, mengangkat seprai, mengatakan dia akan memeriksa apakah semuanya berjalan dengan baik,” katanya.

    “Dia memperkosa saya.”

    Margaux Castex, seorang pengacara untuk salah satu terduga korban, mengatakan kepada BBC bahwa kliennya “trauma karena dia pernah memberikan kepercayaannya kepada seorang profesional medis, dan itu sulit untuk dihilangkan”.

    Suasana sidang Joel Le Scouarnec pada November 2020 silam (Getty Images)

    “Dia berharap dia tidak pernah diberitahu apa yang terjadi,” kata Castex.

    Perempuan lain bernama Marie kini seorang ibu rumah tangga yang menikah di usia 30-an tahun mengatakan bahwa polisi datang ke rumahnya dan mengungkapkan bahwa namanya muncul di buku harian seorang ahli bedah yang dituduh melakukan pelecehan anak.

    “Mereka membacakan apa yang telah dia tulis tentang saya dan saya ingin membacanya kembali sendiri tetapi itu tidak mungkin,” katanya kepada media France Bleu.

    “Dapatkah Anda membayangkan membaca pornografi hardcore dan mengetahui bahwa itu tentang Anda, sebagai seorang anak?”

    Marie mengatakan dia telah menemui spesialis kesehatan mental selama bertahun-tahun karena “masalah” yang dia alami terkait dengan pria, dan bahwa dokter bertanya-tanya apakah dia pernah mengalami trauma masa kecil.

    Baca juga:

    “Saya yakin ingatan saya melindungi saya dari itu. Tetapi pemeriksaan [polisi] membawa semuanya kembali ke permukaan foto-foto, sensasi, ingatan kembali kepada saya hari demi hari,” katanya.

    “Hari ini, saya merasakannya seolah-olah baru saja terjadi.”

    Marie menambahkan bahwa ketika dia diperlihatkan foto Le Scouarnec, “semuanya ingatan saya kembali… Saya ingat tatapan matanya yang dingin.”

    Dia bertanya-tanya bagaimana ahli bedah itu bisa melakukan dugaan kejahatannya tanpa diketahui begitu lama.

    Ini adalah pertanyaan menghantui yang pasti akan dieksplorasi panjang lebar selama persidangan.

    ‘Kesalahan institusional dan yudisial’

    Persidangan pertama mendengar klaim bahwa beberapa anggota keluarga Le Scouarnec telah mengetahui sejak pertengahan tahun 1980-an tentang perilaku mengganggunya terhadap anak-anak, tetapi tidak melakukan intervensi.

    Mantan istrinya membantah mengetahui apa yang suaminya dan ayah dari ketiga anak mereka diduga lakukan sampai ia ditangkap.

    Le Scouarnec profesional medis dan pecinta opera dan sastra telah lama menjadi kebanggaan keluarga kelas menengahnya.

    Dia adalah seorang praktisi medis kota kecil yang dihormati selama bertahun-tahun.

    Pengadilan di Saintes, Prancis barat, sebelum persidangan Joel Le Scouarnec pada 30 November 2020 (Getty Images)

    “Tingkat disfungsi yang sangat besar memungkinkan Le Scouarnec melakukan perbuatannya,” kata pengacara Frederic Benoist kepada BBC.

    Benoist mewakili kelompok advokasi perlindungan anak La Voix de L’Enfant yang menyoroti apa yang disebutnya “kesalahan institusional dan yudisial yang krusial” yang memungkinkan Le Scouarnec diduga terus melecehkan anak-anak selama beberapa dekade.

    Pada awal 2000-an, peringatan FBI kepada pihak berwenang Prancis bahwa Le Scouarnec telah mengakses situs pelecehan anak hanya menghasilkan hukuman percobaan empat bulan tanpa kewajiban untuk mengikuti perawatan medis atau psikologis.

    Getty Images

    Benoist mengatakan jaksa penuntut tidak pernah membagikan informasi ini dengan otoritas medis dan tidak ada konsekuensi bagi Le Scouarnec, yang terus bekerja sebagai ahli bedah, sering kali mengoperasi anak-anak dan menangani perawatan pasca operasi mereka.

    Ketika seorang kolega yang sudah mencurigai Le Scouarnec membaca tentang tuduhan terhadapnya di media lokal pada 2006, ia mendesak asosiasi medis regional untuk mengambil tindakan.

    Semua kecuali satu dokter yang abstain memilih Le Scouarnec tidak melanggar kode etik kedokteran, yang menyatakan bahwa dokter “harus dalam segala keadaan dapat dipercaya dan bertindak dengan integritas dan pengabdian pada tugas”.

    Baca juga:

    Tidak ada sanksi yang dikenakan.

    “Oleh karena itu, kami memiliki bukti bahwa semua kolega ini tahu, dan tidak ada satu pun dari mereka yang melakukan apa pun,” kata Benoist.

    “Ada banyak keadaan yang berarti dia bisa dihentikan; dia tidak dihentikan, dan konsekuensinya tragis.”

    BBC telah menghubungi baik asosiasi medis regional maupun jaksa penuntut untuk memberikan komentar.

    Le Scouarnec akhirnya ditangkap ketika korban berusia enam tahun itu memberi tahu orang tuanya bahwa pria tersebut telah menyerangnya.

    Saat itu, dia tinggal menyepi di sebuah rumah besar yang kumuh, dikelilingi oleh boneka berukuran anak-anak.

    Saat yang menentukan

    Driguez duduk berhadapan dengan Le Scouarnec dalam persidangan pada 2020 di kota Saintes, barat daya.

    “Jawabannya dingin dan penuh perhitungan,” katanya,

    “Dia sangat pintar, tetapi tidak menunjukkan empati sama sekali.”

    Persidangan mengungkap lebih banyak tuduhan pelecehan anak di dalam keluarga Le Scouarnec, kata Driguez.

    Namun mantan ahli bedah itu tidak pernah menunjukkan reaksi khusus dan sebagian besar melihat ke lantai.

    Pada satu titik, pengadilan diperlihatkan video-video cabul Le Scouarnec dan boneka-bonekanya.

    Delphine Driguez saat sidang Joel Le Scouarnec pada 13 Maret 2020 (Getty Images)

    “Semua orang menonton layar tetapi saya mengawasinya,” kata Driguez.

    “Sampai saat itu dia selalu menundukkan pandangannya. Tetapi pada saat itu, dia mendongak, menatap video dengan saksama. Matanya berbinar-binar.”

    Saat kota Vannes bersiap untuk menjadi tuan rumah persidangan, tiga ruang kuliah di bekas gedung universitas terdekat telah disediakan untuk menampung ratusan terduga korban, perwakilan hukum mereka dan keluarga.

    Persidangan dimulai pada 24 Februari dan dijadwalkan berlangsung hingga Juni.

    Apakah pers dan publik diizinkan masuk akan tergantung pada keputusan terduga korban melepaskan hak mereka atas persidangan tertutup.

    Baca juga:

    Banyak pengacara meyakini persidangan ini bisa menjadi saat perhitungan bagi pihak berwenang yang gagal mengambil tindakan terhadap Le Scouarnec, serta momen penting bagi para korban untuk menyuarakan trauma mereka.

    Satta mengatakan bahwa meskipun banyak orang yang terlibat dalam kasus ini tidak ingat apa yang terjadi pada mereka, mereka tetaplah korban.

    Dia menambahkan bahwa mantan ahli bedah itu telah menikmati “impunitas” terlalu lama.

    “Persidangan akan menjadi momen bagi para korban untuk berbicara,” kata Benoist.

    “Akan sangat buruk, di mata saya, jika diadakan di balik pintu tertutup.”

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Profil Sasha Troufanov, Sandera Israel yang Mancing di Pantai Gaza dan Akan Dibebaskan Hari Ini – Halaman all

    Profil Sasha Troufanov, Sandera Israel yang Mancing di Pantai Gaza dan Akan Dibebaskan Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Alexandre Sasha Troufanov, seorang sandera Israel berusia 29 tahun, mengejutkan publik setelah munculnya video yang memperlihatkan dirinya sedang berjalan-jalan dan memancing di pantai Gaza.

    Times of Israel menyebut video itu dirilis oleh kelompok Jihad Islam Palestina pada hari Jumat, 14 Februari 2025.

    Dalam video yang beredar, Troufanov terlihat menulis pesan yang diduga berisi ucapan terima kasih kepada pihak yang menyandera dirinya.

    Keluarganya meminta media Israel untuk tidak mempublikasikan video tersebut, yang mereka anggap sebagai alat propaganda oleh kelompok perlawanan Palestina.

    Troufanov hari ini dijadwalkan akan dibebaskan oleh Hamas bersamaan dengan dua sandera lainnya, Sagui Dekel Chen dan Iair Horn, sebagai bagian dari pertukaran sandera dalam gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

    Latar Belakang Troufanov

    Troufanov, yang berkebangsaan Israel dan Rusia, diculik bersama anggota keluarganya oleh kelompok perlawanan Palestina saat Operasi Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober 2023.

    Ayahnya, Vitaly Troufanov, dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

    Sebelumnya, tiga wanita dalam keluarganya telah dibebaskan pada November 2023 sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

    Menurut keluarganya, Troufanov bekerja sebagai insinyur di divisi cloud Amazon. Mereka pindah dari Uni Soviet ke Israel 25 tahun lalu.

    Rusia telah berulang kali mendesak pembebasan Troufanov, termasuk saat gencatan senjata diumumkan pada Januari lalu.

    Harapan Keluarga

    Ibunya, Yelena, menyatakan harapannya untuk berkumpul kembali dengan putranya.

    Dalam video yang diunggah ke media sosial, ia meminta agar semua orang menyalakan lilin Shabbat dengan kegembiraan dan berdoa agar semua sandera segera pulang ke rumah.

    Forum Keluarga Sandera juga menyambut baik kabar pembebasan ketiga sandera, yang akan ditukar dengan 369 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Hingga saat ini, 21 sandera dan 730 tahanan Palestina telah dibebaskan selama gencatan senjata terbaru.

    Gencatan Senjata dan Ancaman

    Gencatan senjata saat ini memasuki tahap kedua yang dijadwalkan pada 1 Maret mendatang, meskipun rincian lebih lanjut masih dalam perundingan.

    Sebelumnya, Hamas mengeklaim bahwa Israel telah melanggar kesepakatan gencatan. Hamas mengancam akan menunda pembebasan sandera selanjutnya.

    Israel, di sisi lain, mengancam akan melanjutkan perang di Gaza jika sandera tidak dibebaskan sesuai dengan kesepakatan, tetapi tidak memberikan komentar atas tuduhan Hamas.

    Hamas juga dilaporkan sedang melakukan pembicaraan di Kairo dengan pejabat Mesir dan Perdana Menteri Qatar untuk membahas pengiriman bantuan ke Gaza.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Chernobyl Terancam: Serangan yang Diduga Rusia Berpotensi Bocorkan Radiasi – Halaman all

    Chernobyl Terancam: Serangan yang Diduga Rusia Berpotensi Bocorkan Radiasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina menuduh Rusia telah melakukan serangan rudal di kawasan Chernobyl pada Jumat, 14 Februari 2025.

    Serangan ini berpotensi menciptakan risiko kebocoran radioaktif dari fasilitas nuklir yang terkenal dengan bencana nuklir terburuk di dunia pada tahun 1986.

    Kepala Insinyur Pabrik Chernobyl, Alexander Titarkuk, mengungkapkan bahwa serangan rudal tersebut telah merusak struktur kurungan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl. “Alat tersebut kini dilaporkan tidak berfungsi,” ujar Titarkuk.

    Chernobyl, yang menjadi lokasi bencana nuklir pada tahun 1986, saat itu mengakibatkan ledakan salah satu dari empat reaktornya dan melepaskan sejumlah besar bahan radioaktif ke udara, memicu darurat kesehatan masyarakat di seluruh Eropa.

    Saat ini, reaktor tersebut tertutup oleh tempat penampungan yang dirancang untuk menahan radiasi yang masih ada.

    Tanggapan Darurat

    Kru darurat telah dikerahkan untuk memanjat atap pabrik dan mencoba memperbaiki kerusakan akibat serangan tersebut.

    Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa personel keselamatan kebakaran dan kendaraan merespons dalam beberapa menit setelah ledakan terjadi.

    Meskipun tidak ada korban yang dilaporkan, IAEA tetap waspada dan menekankan pentingnya situasi yang terkendali. “Tidak ada ruang untuk berpuas diri,” tegas Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi.

    Serangan Sembrono

    Simon Evans, Kepala Chernobyl Shelter Fund dari Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD), mengkritik serangan rudal ini sebagai tindakan yang sangat sembrono terhadap fasilitas nuklir yang rentan. “Perisai tidak pernah dibangun untuk menahan serangan drone eksternal,” ungkap Evans.

    Dengan insiden ini, kekhawatiran akan keselamatan dan potensi kebocoran radioaktif di Chernobyl semakin meningkat, menambah ketegangan di kawasan yang sudah rawan akibat konflik yang berkepanjangan.

    (*)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pesawatnya Dilarang Mendarat di Lebanon, Iran Balas Lakukan Hal Ini    
        Pesawatnya Dilarang Mendarat di Lebanon, Iran Balas Lakukan Hal Ini

    Pesawatnya Dilarang Mendarat di Lebanon, Iran Balas Lakukan Hal Ini Pesawatnya Dilarang Mendarat di Lebanon, Iran Balas Lakukan Hal Ini

    Teheran

    Iran mengambil langkah balasan terhadap tindakan pemerintah Lebanon yang melarang penerbangan sipil dari Teheran untuk mendarat di negara tersebut. Otoritas Iran balik melarang pesawat-pesawat maskapai Lebanon untuk menerbangkan puluhan warga negaranya pulang.

    Lebanon, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (15/2/2025), menghentikan penerbangan dari Iran ke wilayahnya pekan ini setelah militer Israel menuduh Teheran memanfaatkan penerbangan sipil untuk menyelundupkan uang ke Beirut guna mempersenjatai kelompok Hizbullah.

    Langkah otoritas Lebanon ini menuai protes dari para pendukung Hizbullah yang melakukan aksi pemblokiran terhadap ruas jalanan utama menuju bandara Beirut sejak Kamis (13/2) malam waktu setempat.

    Otoritas Iran, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan penerbangan dari Lebanon untuk mendarat di wilayahnya sampai penerbangan dari Teheran diperbolehkan mendarat di Beirut.

    Situasi ini membuat puluhan warga Lebanon terjebak di Iran selama tiga hari terakhir, setelah mereka melakukan ziarah keagamaan. Warga-warga Lebanon itu seharusnya terbang kembali ke Beirut dengan pesawat maskapai Iran, Mahan Air, sebelum otoritas Lebanon melarang pesawat itu mendarat.

    Setelah melarang penerbangan sipil Iran mendarat, otoritas Lebanon mengirimkan dua pesawat dari maskapai nasionalnya, Middle East Airlines, pada Jumat (14/2) untuk membawa pulang warga Lebanon yang terjebak di Teheran. Namun otoritas Iran menolak untuk mengizinkan pesawat Lebanon mendarat di wilayahnya.

    Duta Besar Iran di Beirut, Motjaba Amani, mengatakan bahwa Teheran baru akan mengizinkan pesawat Lebanon mendarat jika penerbangan Iran diizinkan berangkat ke Beirut.

    “Yang pasti permintaan pemerintah Lebanon akan diterima, tapi dengan syarat bahwa mereka tidak menghalangi penerbangan Iran,” tegasnya.

    Tonton juga Video: Hizbullah Beri Rp 903 M Bantuan untuk Keluarga Korban Perang di Lebanon

    Menteri Luar Negeri Lebanon, Joe Raggi, mengatakan kepada televisi lokal Al-Jadeed bahwa pihaknya sedang berupaya menyelesaikan masalah ini dengan mitranya di Iran.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, mengatakan pada Jumat (14/2) bahwa Israel telah mengancam sebuah pesawat penumpang yang membawa warga Lebanon dari Teheran.

    “Yang menyebabkan gangguan pada penerbangan normal di negara tersebut ke bandara Beirut,” sebutnya. Dia mengutuk tindakan Tel Aviv itu sebagai pelanggaran hukum internasional.

    Secara terpisah, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataan via media sosial X menuding pasukan elit Iran, Quds Force, dan Hizbullah telah memanfaatkan penerbangan sipil untuk menyelundupkan dana ke Beirut.

    Ditegaskan Adraee bahwa Israel “tidak akan membiarkan Hizbullah mempersenjatai diri dan akan menggunakan segala cara yang kami miliki” untuk menegakkan gencatan senjata yang mengharuskan Lebanon menghentikan transfer senjata ke Hizbullah.

    Tonton juga Video: Hizbullah Beri Rp 903 M Bantuan untuk Keluarga Korban Perang di Lebanon

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin – Halaman all

    Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kerajaan Arab Saudi telah menyetujui rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Pertemuan ini bertujuan untuk membahas upaya negosiasi guna mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung sejak tahun 2022.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengungkapkan dukungannya terhadap rencana tersebut melalui akun resmi mereka di platform X.

    “Arab Saudi menyambut baik percakapan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin pada 12 Februari 2025, serta pengumuman kemungkinan pertemuan puncak di Kerajaan Arab Saudi,” tulis mereka, Jumat (14/2/2025).

    Kementerian tersebut menegaskan bahwa Arab Saudi akan mempersiapkan lokasi terbaik untuk perundingan yang diharapkan dapat membawa solusi bagi konflik yang berkepanjangan ini.

    Zelensky Minta Jaminan Keamanan dari AS

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan tanggapan negatif terhadap langkah Trump yang berbicara dengan Putin sebelum menghubunginya.

    “Pertemuan Ukraina-AS adalah prioritas bagi kami. Saya rasa adil untuk berbicara dengan Rusia setelah rencana untuk menghentikan Putin disusun,” kata Zelensky dalam konferensi keamanan di Munich pada 14 Februari 2025.

    Zelensky juga menekankan pentingnya jaminan keamanan dari AS sebelum melakukan negosiasi dengan Rusia, mengingat jaminan dari negara-negara Eropa dianggap tidak cukup.

    Pandangan Donald Trump dan Menteri Pertahanan AS

    Dalam pernyataannya, Donald Trump menyatakan bahwa ia tidak melihat kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO, yang ia anggap sebagai salah satu faktor pemicu invasi Rusia.

    “Saya tidak melihat cara apa pun agar negara dalam posisi seperti Rusia mengizinkan mereka bergabung dengan NATO,” ujarnya pada 13 Februari 2025.

    Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga menambahkan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO tidak realistis saat ini dan mengembalikan perbatasan Ukraina sebelum tahun 2014 juga dianggap sulit.

    Harapan Ukraina untuk Dukungan AS

    Zelensky menanggapi pernyataan tersebut dengan menekankan bahwa jika Ukraina tidak dapat bergabung dengan NATO, maka Ukraina akan membangun sistem keamanan sendiri. “Jika mereka tidak menginginkan kita di NATO, kami akan membuat NATO di Ukraina,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan bahwa posisinya untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia tetap kuat. “Saya tidak ingin menjadi orang dalam sejarah yang membantu Putin menduduki negara saya,” tegas Zelensky.

    Meskipun mengkritik AS, Zelensky berharap Ukraina dapat memperoleh dukungan dari AS untuk menjamin keamanan negaranya.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Houthi Ejek Kapal Induk AS yang Tabrak Kapal Dagang, Rakyat Yaman Berdemo Tolak Rencana Trump – Halaman all

    Houthi Ejek Kapal Induk AS yang Tabrak Kapal Dagang, Rakyat Yaman Berdemo Tolak Rencana Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman menyindir insiden tabrakan antara kapal induk Amerika Serikat (AS) Harry S. Truman dan sebuah kapal dagang di Laut Tengah, Rabu malam, (12/2/2025).

    Menurut anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman yang bernama Mohammad Ali Al Houthi, tabrakan itu menunjukkan bahwa Angkatan Laut AS didera kecemasan dan stres karena bertempur melawan militer Yaman.

    Media Barat melaporkan kapal dagang itu bernama Besiktas-M dan berbendera Panama. Kedua kapal sedang berada di dekat Port Said, Mesir.

    AS mengklaim tabrakan itu tidak menimbulkan kerusakan besar.

    “Tabrakan itu tidak membahayakan Harry S. Truman (CVN 75) karena tidak ada laporan banjir ataupun korban luka. Perangkat penggerak tidak terdampak, kondisinya aman dan stabil,” kata juru bicara Armada Keenam AS Komandan Timothi Gorman dikutip dari France24.

    Gorman mengatakan pihaknya sedang menyelidiki peristiwa itu.

    Houthi: Rencana Trump akan gagal

    Dalam acara unjuk rasa di Provinsi Saada hari Kamis, (14/2/2025), Al Houthi mengatakan rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan mengusir warganya akan berakhir dengan kegagalan.

    “Kekuatan militer kalian dan dukungan yang kalian kepada pihak pendudukan (Israel) tidak akan bisa memaksa warga Palestina meninggalkan tanah air mereka,” demikian pesan Al Houthi kepada AS, dikutip dari Press TV.

    Dia kembali menegaskan bahwa Yaman mendukung Palestina. Lalu, AS akan menyaksikan kekuatan penuh Yaman yang belum pernah dilihat AS.

    “Rudal dan pasukan yang kalian kirim ke wilayah Palestina tidak akan bisa mengusir rakyat Gaza. Pernyataan kalian tidak akan terealisasikan, dan tidak akan bisa memaksa Yaman mengubah sikapnya.”

    Dia mengatakan rakyat dan militer Yaman bersiaga sambil memantau perkembangan situasi saat ini.

    Puluhan ribu rakyat Yaman berunjuk rasa

    Pada hari yang sama ada puluhan ribu warga di Provinsi Saada yang turun ke jalan untuk berunjuk rasa menentang rencana Trump memindahkan paksa warga Gaza.

    Tempat-tempat yang menjadi lokasi unjuk rasa di antaranya Majz, Ghamr, Al Dhaher, Baqim, Ktaf Wa Al Boqee, Al Haswah, Monabbih, dan Qatabir.

    Dalam unjuk rasa yang digelar hari Jumat itu, (14/2/2025), mereka mengungkapkan solidaritas kepada warga Palestina di Gaza.

    Para demonstran tampak membawa bendera Palestina dan Yaman sembari meneriakkan slogan yang mengecam rencana Trump. Di samping itu, mereka menyuarakan dukungan kepada kelompok Houthi dan anggota lain Poros Perlawanan.

    Mereka menegaskan tidak kepada AS maupun Israel. Lalu, mereka mengaku tidak akan membiarkan rencana Trump terealisasikan.

    Houthi siap lanjutkan serangan ke Israel

    Houthi mengaku siap melanjutkan serangan ke Israel jika gencatan senjata antara Hamas dan Israel tak bisa dipertahankan.

    “Kita siap menghadapi eskalasi melawan Israel jika Israel kembali melakukan eskalasi di Jalur Gaza,” kata pemimpin Houthi, Abdulmalik Al Houthi, dalam pidatonya hari Selasa lalu, dikutip dari The Times of Israel.

    Pernyataan itu keluar sehari setelah Hamas mengatakan gencatan senjata berada dalam bahaya. Hamas menuding Israel melanggar kesepakatan gencatan.

    Segera setelah perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023, Houthi mulai menyerang Israel dengan rudal dan pesawat nirawak.

    Israel mengklaim berhasil menangkis sebagian besar serangan itu. Meski demikian, serangan Houthi kerap membuat jutaan warga Israel harus berlari ke tempat perlindungan pada tengan malam.

    Beberapa roket dan pesawat nirawak Houthi berhasil menghantam tanah Israel. Seorang warga Israel pernah tewas karena serangan itu.

    Di samping menyerang wilayah Israel, Houthi menyerang kapal Israel dan sekutunya di Laut Merah. Serangan itu mengganggu pelayaran kapal dagang dunia.

    Houthi mengatakan serangan-serangan itu adalah bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza yang diinvasi Israel.

    Israel membalas serangan Houthi dengan serangan udara di Yaman. Dua sekutu Israel, AS dan Inggris, juga ikut serta dalam serangan terhadap Houthi.

    Houthi mengaku baru akan berhenti menyerang Israel jika perang di Gaza disudahi. Sejak gencatan di Gaza diberlakukan, Houthi sudah tidak menyerang Israel.

    (*)

  • 3 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Ditukar 369 Tahanan Palestina    
        3 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Ditukar 369 Tahanan Palestina

    3 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Ditukar 369 Tahanan Palestina 3 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Ditukar 369 Tahanan Palestina

    Gaza City

    Kelompok Hamas akan membebaskan tiga sandera Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (15/2) waktu setempat. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sebanyak 369 tahanan Palestina dari penjara-penjara mereka.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), hal ini akan menjadi pertukaran sandera-tahanan keenam sejak gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza antara Hamas dan Israel pada 19 Januari lalu.

    Pertukaran ini sempat terhambat pekan ini, Hamas mengumumkan akan menunda pembebasan sandera usai menuduh Israel melanggar kesepakatan. Israel dalam tanggapannya mengancam akan mengakhiri gencatan senjata dan melanjutkan kembali perang di Jalur Gaza.

    Namun pada Jumat (14/2) waktu setempat, kedua pihak mengisyaratkan bahwa pertukaran sandera-tahanan yang dijadwalkan pada Sabtu (15/2) akan tetap dilaksanakan.

    Hamas telah mengumumkan bahwa ada tiga sandera yang akan dibebaskan pada Sabtu (15/2), termasuk salah satunya seorang sandera berkewarganegaraan Israel-Amerika Serikat (AS).

    Kelompok Jihad Islam, sekutu Hamas, secara terpisah mengatakan akan membebaskan sandera berkewarganegaraan Israel-Rusia sebagai bagian kesepakatan.

    Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya telah menerima tiga nama sandera yang akan dibebaskan di Jalur Gaza pada Sabtu (15/2) waktu setempat. Ketiga sandera itu terdiri atas Sagui Dekel-Chen yang berkewarganegaraan Israel-Amerika, kemudian Sasha Trupanov yang berkewarganegaraan Israel-Rusia, dan Yair Horn yang berkewarganegaraan Israel-Argentina.

    Ketiganya disandera oleh Hamas dan Jihad Islam sejak 7 Oktober 2023 lalu ketika Hamas memimpin serangan mengejutkan terhadap Israel, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.

    Kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina, dalam pernyataannya, menyebut Israel akan membebaskan 369 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan tiga sandera Israel tersebut. Disebutkan bahwa terdapat “36 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup” terkait serangan terhadap warga Israel.

    Sekitar 24 tahanan di antaranya, sebut Klub Tahanan Palestina, akan dideportasi ke negara lain usai dibebaskan oleh Israel.

    Mayoritas dari tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel itu, sekitar 333 tahanan, menurut Klub Tahanan Palestina, merupakan “tahanan dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober”.

    Berdasarkan kesepakatan tahap pertama gencatan senjata Gaza, yang berlangsung selama 42 hari sejak pertengahan Januari lalu, Hamas harus membebaskan 33 sandera Israel. Sedangkan Israel membalasnya dengan membebaskan ribuan tahanan Palestina dari penjaranya.

    Setelah krisis terjadi yang hampir mengakhiri gencatan senjata yang rapuh di Jalur Gaza, Hamas mengatakan pihaknya mengharapkan perundingan tahap kedua bisa dimulai pada awal pekan depan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ribuan WNI di AS Terancam Dideportasi, Imbas Aturan Baru Trump

    Ribuan WNI di AS Terancam Dideportasi, Imbas Aturan Baru Trump

    PIKIRAN RAKYAT – Regulasi terbaru yang dikeluarkan oleh Presiden terpilih 2024 Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai penindakan penduduk imigran di AS membuat pemerintah Indonesia meminta Warga Negara Indonesia (WNI) di AS untuk berhati-hati.

    Melalui Kementerian Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI), pemerintah mengimbau para WNI di AS untuk betul-betul memahami dan mematuhi peraturan imigran di negeri Paman Sam tersebut.

    “Kami imbau WNI di AS untuk know your rights supaya tahu ketika terkena penindakan hukum, masih ada hak-hak yang mereka miliki dan harus perjuangkan,” ujar Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025.

    Berdasarkan final order of removal Dinas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE), per 24 November 2024, dari total 1,4 juta Warga Negara Asing (WNA) di AS, 4.276 di antaranya merupakan WNI. Ribuan orang ini menghadapi ancaman besar untuk dideportasi.

    Judha kemudian menyampaikan bahwa seluruh perwakilan RI di AS telah mengimbau dan memastikan para WNI tersebut untuk mendapatkan hak-haknya, antara lain hak mendapat akses kekonsuleran dan menghubungi perwakilan RI, hak mendapat pendampingan pengacara, dan hak tidak menyampaikan pernyataan bila tidak didampingi pengacara.

    “Semua hak-hak tersebut dilindungi dalam sistem hukum AS, tapi tentu harus paham supaya ketika mengalami penangkapan, hak-hak mereka tetap terjaga,” ucapnya.

    Pernyataan Judha mengingatkan masyarakat Indonesia kepada penangkapan dua WNI oleh pihak otoritas AS pada akhir Januari lalu. Satu WNI ditahan di Atlanta, Georgia, sementara satu lainnya di New York.

    Sebelumnya, Presiden Trump diketahui menetapkan aturan mengenai deportasi massal imigran yang dinilai tidak memiliki bukti atau dokumen sah untuk tinggal di AS. Aksi ini rupanya mulai diberlakukan pada Rabu, 13 Februari 2025.

    Di hari pertama tersebut, pihak otoritas AS mulai mengirimkan para imigran ke sebuah negara di Amerika Tengah, Panama.

    Meski bukan mayoritas dari tindakan deportasi ini, Indonesia tergolong ke dalam kategori negara Asia yang warganya dideportasi. Adapun mayoritas korban deportasi pada hari pertama ini berasal dari Afghanistan, China, India, Iran, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Turkey, Uzbekistan, dan Vietnam.

    Selain warga negara yang berasal dari Asia, deportasi massal di hari pertama ini juga melibatkan sejumlah besar orang dari Afrika.

    Hingga hari ini, dilaporkan bahwa tindakan deportasi massal masih berlanjut dan kini melibatkan warga negara dari Asia lainnya.

    Kabar terkini mengenai deportasi WNI di AS menyebutkan bahwa, karena tergolong sebagai third world country atau negara dunia ketiga, WNI masuk ke dalam rencana Trump untuk dideportasi ke Guyana, salah satu negara di Amerika Selatan.***(Talitha Azalia Nakhwah_UNPAD)

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1088: Zelensky Desak AS Jamin Keamanan Ukraina sebelum Temui Putin – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1088: Zelensky Desak AS Jamin Keamanan Ukraina sebelum Temui Putin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.088 pada Sabtu (15/2/2025).

    Pada tengah malam waktu setempat, terjadi 26 serangan di Porkovsk dan 13 serangan di Kursk yang dilakukan Rusia terhadap posisi pasukan Ukraina.

    Rusia juga melakukan 13 serangan di Novopavlovsk.

    Pada pukul 01.00 waktu setempat, empat drone terdeteksi di wilayah udara Ukraina.

    Drone Rusia Rusak Tempat Penahan Radiasi di Chernobyl

    Sebuah pesawat nirawak Rusia menyebabkan kerusakan signifikan pada tempat perlindungan penahanan radiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Chornobyl yang sudah tidak digunakan lagi pada Jumat (14/2/2025) malam. 

    “Pesawat nirawak itu menghantam tempat perlindungan radiasi, menyebabkan kebakaran yang kemudian dipadamkan, tulis Zelensky di Telegram. 

    “Menurut penilaian awal, kerusakan pada tempat perlindungan itu signifikan,” katanya.

    Zelensky dan pengawas energi atom PBB mengatakan bahwa tingkat radiasi tetap normal setelah insiden itu.

    Dinas keamanan SBU Ukraina menunjukkan gambar-gambar dari apa yang dikatakannya sebagai pesawat nirawak Shahed.

    SBU mengatakan drone buatan Iran tersebut membawa hulu ledak berdaya ledak tinggi untuk menyerang penutup reaktor.

    Kru Darurat Bekerja di Chernobyl

    Kepala teknisi Chornobyl, Oleksandr Tytarchuk, mengatakan kru darurat tengah berupaya meminimalkan dampak dari jatuhnya drone Rusia di wilayah tersebut. 

    “Penghalang yang seharusnya mencegah penyebaran zat radioaktif telah berhenti berfungsi sesuai dengan desain aslinya,” kata Tytarchuk kepada wartawan di pabrik tersebut. 

    Ia mengatakan pesawat nirawak itu menabrak penutup luar, menembusnya, jatuh ke dalam sistem, dan meledak di sana.

    “Jika ledakan terjadi 15-20 meter lebih jauh, ledakan itu akan langsung menghantam tempat perlindungan lama, yang berusia 40 tahun,” katanya.

    Zelensky ke Wapres AS: Ukraina Ingin Jaminan Keamanan dari AS

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan Wakil Presiden AS J.D. Vance negaranya menginginkan jaminan keamanan dan rencana perdamaian bersama AS-Ukraina sebelum ia memasuki perundingan dengan Putin untuk mengakhiri perang. 

    “Kami berusaha untuk mengamankan perdamaian yang langgeng dan abadi, bukan jenis perdamaian yang akan membuat Eropa Timur berkonflik hanya dalam beberapa tahun ke depan,” kata J.D. Vance kepada Zelensky dalam pertemuan pertama mereka di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, Jumat.

    Kedua pria itu memuji itu sebagai percakapan yang baik dan sepakat perundingan lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah mereka dapat mencapai pemahaman bersama.

    Ukraina dan AS Belum Mencapai Kesepakatan soal Mineral Penting

    Pembicaraan antara Presiden Ukraina Zelensky dan J.D. Vance berakhir tanpa pengumuman kesepakatan mineral penting yang menjadi inti upaya Kyiv untuk mendapatkan dukungan Donald Trump. 

    Sebelumnya Donald Trump mengatakan ia ingin AS mendapat akses ke mineral penting Ukraina sebagai imbalan atas bantuan keamanan setelah ia mengupayakan perundingan antara Zelensky dan Putin untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

    “Tim kami akan terus mengerjakan dokumen tersebut,” tulis Zelensky di X, merujuk pada perjanjian dengan AS mengenai akses terharap mineral penting di Ukraina, termasuk mineral tanah jarang, serta titanium, uranium, dan litium.

    Dua anggota delegasi Ukraina mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa rincian masih perlu dikerjakan. 

    Zelensky: Ukraina Hanya Punya Peluang Kecil untuk Bertahan Tanpa Jaminan Keamanan dari AS

    Presiden Ukraina Zelensky mengatakan negaranya memiliki peluang kecil untuk bertahan hidup dari serangan Rusia tanpa dukungan AS.

    “Mungkin akan sangat, sangat, sangat sulit. Dan tentu saja, dalam semua situasi sulit, Anda memiliki peluang. Namun, peluang kami untuk bertahan hidup tanpa dukungan Amerika Serikat akan kecil,” kata presiden Ukraina dalam wawancara di acara Meet the Press bersama Kristen Welker di NBC yang disiarkan pada Minggu lalu.

    Prancis Dukung Ukraina Bernegosiasi dengan Rusia

    Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan ia meyakinkan Presiden Ukraina Zelensky bahwa hanya Ukraina yang berhak dan dapat mendorong diskusi dengan Rusia.

    “Hanya Ukraina yang dapat mendorong diskusi untuk perdamaian yang solid dan abadi dengan Rusia. Kami akan membantu mereka dalam upaya ini,” tulis Macron di X pada hari Jumat setelah panggilan telepon dengan Zelensky.

    “Jika Trump benar-benar dapat meyakinkan Presiden Putin untuk menghentikan agresi terhadap Ukraina, itu adalah berita bagus,” lanjutnya.

    Rusia Klaim Kuasai 2 Permukiman di Garis Depan

    Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukan Rusia telah menguasai dua permukiman garis depan di wilayah Donetsk timur. 

    “Pasukan Rusia telah merebut desa Zelene Pole yang terletak di antara Pokrovsk dan Velyuka Novosilka,” kata kementerian itu, Jumat.

    Menurut laporan Kementerian Pertahanan Rusia, desa Dachne, sebelah barat kota Kurakhove, juga berhasil direbut.

    Sementara itu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan kedua desa tersebut termasuk di antara 11 permukiman yang telah diserang Rusia di sektor Pokrovsk. Namun, tidak disebutkan bahwa desa-desa tersebut telah berada di bawah kendali Rusia.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina