Jenis Media: Internasional

  • Ratusan Tahanan Palestina Tiba di Tepi Barat Usai Hamas Bebaskan 3 Sandera    
        Ratusan Tahanan Palestina Tiba di Tepi Barat Usai Hamas Bebaskan 3 Sandera

    Ratusan Tahanan Palestina Tiba di Tepi Barat Usai Hamas Bebaskan 3 Sandera Ratusan Tahanan Palestina Tiba di Tepi Barat Usai Hamas Bebaskan 3 Sandera

    Ramallah

    Bus-bus yang membawa ratusan tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel tiba di area Ramallah, Tepi Barat, pada Sabtu (15/2) waktu setempat. Pembebasan tahanan Palestina ini dilakukan tak lama setelah kelompok Hamas membebaskan tiga sandera Israel di Jalur Gaza.

    Kedatangan bus-bus yang mengangkut tahanan Palestina itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), disambut kerumunan orang yang bersorak di kota Ramallah.

    Dengan mengenakan keffiyeh, para tahanan Palestina yang dibebaskan itu diangkat ke bahu kerumunan orang dan memeluk para kerabat mereka, sebelum menuju ke area pemeriksaan kesehatan singkat.

    Laporan jurnalis AFP sebelumnya menyebut sejumlah bus yang membawa ratusan tahanan Palestina, yang dibebaskan berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza, meninggalkan penjara Israel yang ada di area gurun Negev dan bergerak ke wilayah Jalur Gaza.

    Tak lama kemudian, juga menurut laporan jurnalis AFP, bus yang mengangkut tahanan Palestina lainnya meninggalkan penjara Ofer dan bergerak ke Ramallah di Tepi Barat.

    Otoritas Israel tidak menyebutkan secara detail jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan sebagai pertukaran dengan pembebasan tiga sandera Israel oleh Hamas.

    Namun kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina sebelumnya menyebut 369 tahanan Palestina akan dibebaskan Tel Aviv sebagai imbalan atas pembebasan tiga sandera Israel. Sekitar 24 tahanan di antaranya, sebut Klub Tahanan Palestina, akan dideportasi ke negara lain usai dibebaskan oleh Israel.

    Mayoritas dari tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel itu, atau sekitar 333 tahanan, menurut Klub Tahanan Palestina, merupakan “tahanan dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober” — ketika Hamas menyerang Israel yang memicu perang Gaza.

    Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia

    Pembebasan tahanan Palestina itu terjadi setelah Hamas membebaskan tiga sandera Israel di Jalur Gaza. Ketiga sandera itu diserahkan oleh para petempur Hamas kepada tim Palang Merah Internasional di area Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

    Ketiga sandera yang dibebaskan oleh Hamas itu terdiri atas Sagui Dekel-Chen yang berkewarganegaraan Israel-Amerika, kemudian Sasha Trupanov yang berkewarganegaraan Israel-Rusia, dan Yair Horn yang berkewarganegaraan Israel-Argentina.

    Ini menjadi pertukaran sandera-tahanan keenam yang dilakukan oleh Hamas dan Israel di bawah perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza yang berlangsung sejak 19 Januari lalu. Pertukaran ini sempat diwarnai hambatan ketika Hamas dan Israel saling menuding adanya pelanggaran perjanjian.

    Dalam pernyataan yang dirilis tak lama usai pembebasan dilakukan di Jalur Gaza, militer Israel mengatakan ketiga sandera telah tiba di wilayah Israel dengan dikawal pasukan militer mereka.

    “Beberapa waktu yang lalu, dengan didampingi pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) dan ISA (keamanan dalam negeri), para sandera telah melintasi perbatasan kembali ke dalam wilayah Israe

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pesan-pesan Perlawanan Hamas ke Israel dan Donald Trump di Spanduk Panggung Pembebasan Sandera – Halaman all

    Pesan-pesan Perlawanan Hamas ke Israel dan Donald Trump di Spanduk Panggung Pembebasan Sandera – Halaman all

    Hamas Kirim Pesan Perlawanan ke Israel dan Donald Trump di Spanduk Panggung Pembebasan Sandera

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan pembebasan Palestina, Hamas, kembali menjadikan prosesi pembebasan sandera Israel sebagai media penyampaian pesan perlawanan terhadap negara pendudukan.

    Hamas, yang kerap menyampaikan pesan secara simbolik -termasuk soal pemilihan lokasi pembebasan sandera- kali mengirimkan pesan terbuka saat membebaskan 3 sandera Israel di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/3/2025).

    Diketahui, ketiga sandera Israel yang telah dibebaskan Hamas itu termasuk warga Amerika Serikat (AS)-Israel, Sagui Dekel-Chen, warga Rusia-Israel Alexandre Sasha Troufanov, dan Yair Horn.

    Berlatar belakang area yang cenderung rata tahan dan kehancuran bangunan, Hamas mendirikan panggung kecil berhias Bendera Palestina dan panji-panji gerakan tersebut.

    Khan Yunis adalah satu di antara lokasi bombardemen buta gila-gilaan pasukan Israel selama 15 bulan agresi di Jalur Gaza. 

    Di lokasi serah terima, Hamas juga memajang spanduk bertuliskan pesan-pesan perlawanan, kali ini bukan cuma ke Israel, namun juga ke Presiden AS, Donald Trump.

    Laporan media lokal melansir, pesan-pesan itu antara lain adalah “Tidak ada migrasi kecuali ke Al-Quds,”.

    Al-Quds dalam tulisan itu merujuk pada Yerusalem, kota yang ditetapkan milisi perjuangan Palestina sebagai ibu kota jika kelak negara itu secara resmi berdiri.

    PESAN PERLAWANAN – Pesan-pesan yang dipajang Gerakan Hamas di panggung lokasi pembebasan sandera Israel di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/3/2025). Pesan Hamas menampilkan beberapa pesan dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Arab pada hari Sabtu saat pembebasan para sandera Israel.

    Pesan itu juga sebagai respons  atas seruan Presiden AS Donald Trump seputar pengusiran warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat.

    Trump berdalih, warga Gaza harus direlokasi -secara paksa- ke wilayah dan negara lain agar daerah kantung Palestina itu bisa dibangun.

    Spanduk lainnya yang dipajang Hamas bertuliskan “Wahai Al-Quds, bersaksilah: Kami adalah tentaramu!”.

    Sejumlah ulasan menulis, pesan ini merujuk pada komitmen milisi pembebasan Palestina itu untuk tetap menjaga Masjid Al-Aqsa dari penistaan yang kerap dilakukan pemukim Yahudi Israel.

    Satu tulisan lain di panggung pembebasan sandera Israel di Khan Yunis adalah ‘We Crossed Over Swiftly’, secara lengkap pesan itu ditulis dalam sejumlah bahasa, termasuk dalam bahasa Ibrani yang berarti “Kami menyeberang [dengan cepat] seperti seberkas sinar matahari.”

    Pesan ini merujuk pada serangan lintas batas Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 di mana Hamas melakukan serangan terkoordinasi ke wilayah pendudukan Israel.

    Sejumlah tafsiran lain menyebut, “We crossed over swiftly” juga merujuk pada penarikan mundur Pasukan Israel dari Koridor Netzarim, yang bagi militer Israel (IDF) dianggap sebagai kemunduran fatal dari kerja keras mereka selama 15 bulan agresi.

    KORIDOR NETZARIM – Situasi di pangkalan operasi IDF di Koridor Netzarim, Gaza tengah, 26 Desember 2024. Seorang kontraktor Kementerian Pertahanan Israel tewas ditembak tentara Israel saat akan bekerja di Koridor Netzarim hari Selasa, (28/1/2025). (The Times of Israel/Emanuel Fabian)

    Kehilangan Titik Strategis

    Soal Koridor Netzarim, Noam Amir, analis urusan militer untuk Channel 14 Israel, mengatakan kalau penarikan pasukan IDF dari poros Netzarim berarti bahwa Hamas akan sekali lagi mengendalikan Jalur Gaza utara.

    Hal itu juga berarti kalau Tel Aviv akan ‘kehilangan pencapaian’ perang genosida yang mereka lancarkan selama 15 bulan di Gaza, untuk selamanya.

    Amir mengatakan bahwa poros ini sebenarnya merupakan “zona penyangga antara utara dan selatan Jalur Gaza, dan merupakan titik strategis yang sangat penting dalam perang” melawan faksi-faksi milisi perlawanan Palestina di Gaza.

    Ia mengatakan kalau menyerahkan poros tersebut kepada Hamas akan memberikan kebebasan bergerak bagi elemen-elemen gerakan perlawanan tersebut di Jalur Gaza utara.

    “Menarik diri dari poros Netzarim berarti “mengembalikan kendali Gaza kepada Hamas,” kata Naom dikutip dari Khaberni, Sabtu.

    Ia menegaskan kalau penarikan mundur pasukan IDF dari Poros Netzarim ini berarti “kekalahan terakhir dari pencapaian perang dalam membersihkan Jalur Gaza utara,”.

    “Penarikan mundur pasukan IDF memungkinkan Hamas kembali bebas bergerak dengan cara apa pun yang dipilihnya,” menurut analis tersebut.

    LARAS TANK MERKAVA – Foto tangkap layar Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan pasukan Israel (IDF) menjejerkan posisi laras meriam tank Merkava dalam agresi militer di Gaza. Pasukan Israel dijegal krisis keuangan saat mereka berniat melanjutkan perang di Gaza karena potensi berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar)

    Langkah IDF Setelah Mundur dari Netzarim: Pengepungan

    Menurut analis Israel ini, tentara IDF akan mengepung Jalur Gaza setelah mundur dari Netzarim.

    Pengepungan dilakukan dari titik angkatan laut Tel al-Sultan di perbatasan Mesir ke penyeberangan Rafah, dan dari penyeberangan Rafah di sepanjang perimeter wilayah yang berdekatan dengan Gaza ke titik angkatan laut kedua dekat Ashkelon.

    Naom menambahkan bahwa “angkatan laut Israel juga akan memberikan semacam blokade laut.”

    Pada Minggu pekan lalu, Radio Angkatan Darat Israel mengatakan kalau tentara IDF telah sepenuhnya ditarik dari poros Netzarim pada Sabtu/Minggu malam sebagai bagian dari pelaksanaan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan.

    Saluran swasta Israel 13 mengatakan bahwa setelah penarikan diri dari Netzarim, tentara Israel akan tetap berada di Koridor Philadelphia (diharapkan akan ditarik dari sana pada hari ke-50 perjanjian) di perbatasan antara Gaza dan Mesir dan zona penyangga (dibuat di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza) hingga akhir tahap pertama kesepakatan.

    Pada tanggal 25 Januari, pendudukan menghentikan penarikan pasukan dari poros Netzarim setelah perlawanan Palestina tidak membebaskan tahanan Arbel Yehud karena “kesulitan teknis di Gaza,” dalam krisis yang akhirnya terselesaikan dan dia dibebaskan pada tanggal 30 bulan yang sama.

    Pada tanggal 27 Januari, proses pengembalian warga Palestina ke Jalur Gaza utara dimulai dengan berjalan kaki melalui jalan pantai dan dengan kendaraan di Jalan Salah al-Din, sementara tiga perusahaan keamanan Amerika dan Mesir mengambil alih proses penggeledahan kendaraan yang kembali, menurut media Israel.

    Warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke Gaza utara untuk pertama kalinya sejak perang genosida Israel dimulai, pada Senin 27 Januari 2025. (tangkap layar/Presstv)

    Perjanjian gencatan senjata di Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara perlawanan Palestina dan pendudukan Israel mulai berlaku pada 19 Januari, dengan mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

    Perjanjian itu terdiri dari 3 tahap, yang masing-masing berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi akan dimulai untuk memulai tahap kedua dan ketiga, yang mengarah pada berakhirnya perang genosida.

    Dengan dukungan Amerika, pasukan pendudukan melakukan genosida di Gaza antara 7 Oktober 2023 dan 19 Januari 2025, menyebabkan lebih dari 158.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka – kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita – dan lebih dari 14.000 orang hilang.

     

    (oln/et/khbrn/*)

     
     

     

     

  • Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza    
        Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza

    Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza

    Riyadh

    Arab Saudi akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan puncak empat negara Arab pada 20 Februari mendatang. Pertemuan ini akan membahas rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Gaza setelah merelokasi penduduknya ke negara-negara lainnya.

    Dituturkan seorang sumber yang memahami persiapan Riyadh, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), bahwa pemimpin Mesir, Yordania, Qatar dan Uni Emirat Arab akan menghadiri pertemuan puncak itu, yang akan digelar menjelang pertemuan Liga Arab di Kairo seminggu kemudian untuk membahas masalah yang sama.

    Seorang sumber lainnya, yang enggan disebut identitasnya, menyebut Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga akan hadir dalam pertemuan itu.

    Trump mengejutkan dunia sekaligus menuai kecaman global saat mencetuskan agar AS mengambil alih Gaza dan memindahkan lebih dari dua juta warga Palestina keluar dari wilayah yang hancur akibat perang tersebut. Dia menyebut Mesir atau Yordania sebagai tujuan yang mungkin untuk pemindahan itu.

    Gagasan kontroversial Trump itu disampaikan dalam konferensi bersama Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang pekan lalu berkunjung ke Gedung Putih di Washington DC.

    Penolakan diberikan oleh dunia terhadap rencana Trump itu, terutama oleh negara-negara Arab yang bersatu dalam front persatuan yang jarang terjadi karena marah pada gagasan untuk menggusur warga Palestina secara massal tersebut.

    Bagi warga Palestina, pemindahan paksa membangkitkan kenangan buruk akan “Nakba” — pemindahan massal warga Palestina selama pembentukan negara Israel tahun 1948 silam.

    Namun Trump melontarkan kemungkinan untuk menghentikan bantuan kepada Yordania dan Mesir, sekutu-sekutu lama AS, jika mereka menolak rencana tersebut.

    Yordania sudah menampung lebih dari dua juta pengungsi Palestina. Lebih dari separuh penduduk negara yang total populasinya mencapai 11 juta jiwa itu merupakan keturunan Palestina.

    Sementara Mesir mengajukan proposalnya sendiri untuk rekonstruksi Gaza berdasarkan kerangka yang memungkinkan warga Palestina untuk tetap berada di wilayah tersebut.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio mengatakan pihaknya sangat ingin mendengar usulan baru mengenai Gaza dari pemerintah negara-negara Arab. Namun dia menyebut “saat ini satu-satunya rencana — mereka tidak menyukainya — tetapi satu-satunya rencana adalah rencana Trump”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia    
        Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia

    Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia

    Gaza City

    Kelompok Hamas telah membebaskan tiga sandera Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (15/2) waktu setempat. Ketiga sandera itu diserahkan oleh para petempur Hamas yang bermasker kepada tim Palang Merah Internasional di area Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

    Ketiga sandera yang dibebaskan oleh Hamas itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), masing-masing memiliki kewarganegaraan ganda, dengan dua di antaranya berstatus warga negara Israel-Amerika Serikat (AS) dan Israel-Rusia, sedangkan satu lainnya berstatus warga Israel-Argentina.

    Ketiga sandera itu terdiri atas Sagui Dekel-Chen yang berkewarganegaraan Israel-Amerika, kemudian Sasha Trupanov yang berkewarganegaraan Israel-Rusia, dan Yair Horn yang berkewarganegaraan Israel-Argentina.

    Laporan jurnalis AFP yang ada di Jalur Gaza menyebut ketiga sandera itu diarak di atas panggung yang dibangun Hamas di area Khan Younis dan diminta berbicara kepada kerumunan orang yang berkumpul di sana sebelum diserahkan kepada tim Palang Merah Internasional.

    Dilaporkan juga bahwa ketiga sandera yang semuanya berjenis kelamin laki-laki itu membawa tas hadiah yang diberikan oleh penyandera mereka dan memegang sertifikat untuk menandai berakhirnya penyanderaan mereka.

    Dengan diapit para petempur Hamas yang menenteng senapan serbu, para sandera satu per satu berbicara menggunakan mikrofon kepada kerumunan orang di area itu dan mendesak penuntasan pertukaran sandera-tahanan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung.

    Kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina, dalam pernyataan terpisah, menyebut Israel akan membebaskan 369 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan tiga sandera Israel tersebut. Sebagian besar tahanan Palestina yang akan dibebaskan itu ditangkap Israel selama perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Ini menjadi pertukaran sandera-tahanan keenam yang dilakukan oleh Hamas dan Israel di bawah perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza yang berlangsung sejak 19 Januari lalu.

    Pertukaran ini sempat diwarnai hambatan ketika Hamas dan Israel saling menuding adanya pelanggaran perjanjian, sebelum akhirnya pada Jumat (14/2) kemarin, kedua pihak mengisyaratkan pertukaran pada Sabtu (15/2) akan dilanjutkan.

    Dalam pernyataan yang dirilis tak lama usai pembebasan dilakukan di Jalur Gaza, militer Israel mengatakan ketiga sandera telah tiba di wilayah Israel dengan dikawal pasukan militer Tel Aviv.

    “Beberapa waktu yang lalu, dengan didampingi pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) dan ISA (keamanan dalam negeri), para sandera telah melintasi perbatasan kembali ke dalam wilayah Israel,” demikian pernyataan militer Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Putaran ke-6 Pertukaran, Hamas Beri Hadiah Koin Emas dan Jam Pasir ke Sandera Israel, Apa Maknanya? – Halaman all

    Putaran ke-6 Pertukaran, Hamas Beri Hadiah Koin Emas dan Jam Pasir ke Sandera Israel, Apa Maknanya? – Halaman all

    Putaran ke-6 Pertukaran Tahanan, Hamas Beri Hadiah Koin Emas dan Jam Pasir ke Sandera Israel, Apa Maknanya?

    TRIBUNNEWS.COM – Prosesi pembebasan sandera Israel dalam putaran keenam pertukaran sandera-tahanan Hamas dan Israel, berlangsung di Khan Yunis di Jalur Gaza Selatan, Sabtu (15/2/2025).

    Tiga sandera Israel yang dibebaskan hari ini adalah

    Sagui Dekel Chen (36 tahun) – Warga negara Amerika Serikat-Israel, ditangkap Hamas di Nir Oz pada 7 Oktober 2023.
    Sasha Troufanov (29 tahun) – Warga negara Rusia-Israel yang tinggal di perbatasan Gaza.
    Iair Horn (46 tahun) – Warga negara Israel-Argentina dari Kibbutz di perbatasan Gaza selatan.

    Kecuali Sasha, dua sandera Israel merupakan tahanan dari Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.

    Sasha merupakan sandera Israel yang dalam masa penawanannya berada dalam penahanan Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ).

    Pembebasan ketiga sandera Israel ini akan ditukar dengan pembebasan sebanyak 369 tahanan Palestina yang ada di penjara Israel.

    Merujuk pada siaran langsung RNTV, Sabtu, pantauan Tribunnews, prosesi pembebasan ini sudah berlangsung dan ketiga sandera dilaporkan sudah diantar ke mobil Palang Merah Internasional untuk diantar ke titik penjemputan oleh Pasukan Israel.

    Prosesi dimulai dengan penyiapan sebuah panggung yang berada di sebuah tanah lapang di Khan Yunis, dengan latar belakang gedung-gedung hancur dan kawasan yang nyaris sepenuhnya rata tanah karena bombardemen Israel selama 15 bulan.

    Konvoi kendaraan milisi Perlawanan Palestina berisi para petempur baik dari Brigade Al-Qassam maupun dari Brigade Al-Quds kemudian tiba di lokasi sekitar pukul 11 siang waktu Yordania.

    Mereka kemudian berbaris membentuk barikade dan pagar pembatas pasukan untuk mengamankan lokasi.

    BERBARIS – Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berbaris di lokasi pembebasan 3 sandera Israel, di Khan Yunis, Sabtu (15/2/2025). Hamas memberi hadiah ke sandera Israel pada prosesi pembebasan tersebut.

    Sekitar pukul 11.10 waktu Yordania, konvoi kendaraan Palang Merah Internasional memasuki arena pembebasan sandera Israel tersebut.

    Sebagai informasi, Palang Merah Internasional merupakan pihak ketiga yang ditunjuk mediator gencatan senjata sebagai pihak penerima dan pengantar sandera Israel dari lokasi pembebasan ke titik penjemputan.

    Selang beberapa menit, konvoi kendaraan berisi sandera Israel dikawal beberapa petempur milisi perlawanan datang ke lokasi.

    Setibanya di arena, ketiga sandera satu per satu dikawal berjalan ke atas panggung. Ketiganya tampak memberikan pidato singkat sebelum akhirnya kembali dikawal menuruni panggung menuju ke mobil Palang Merah Internasional.

    Satu per satu mereka diserahterimakan dari pihak milisi Palestina ke pihak Palang Merah Internasional.

    Setelah ketiganya berada di mobil Palang Merah Internasional, kendaraan kemudian berkonvoi menuju titik penjemputan yang sudah ditentukan Pasukan Israel.

    JAM PASIR – Hamas memberi hadiah ke Einav Zinchauker, salah satu aktivis paling terkemuka bagi keluarga para sandera dan ibu dari Matan, yang ditahan di Gaza dalam prosesi pembebasan sandera Israel, di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/2/2025). Pada putaran keenam itu, milisi perlawanan Palestina membebaskan 3 sandera Israel.

    Beri Hadiah ke Sandera

    Dalam prosesi tersebut, RNTV melaporkan, narasumber di Brigade Al-Qassam mengumumkan kalau mereka memberi hadiah ke satu di antara sandera Israel yang dibebaskan hari ini.

    Hadiah tersebut berupa sebuah koin emas diberikan ke sandera Israel-Amerika Sagui Dekel Chen.

    “Koin emas ini sebagai hadiah kepada putri Sagui Dekel Chen, yang lahir 4 bulan setelah penangkapannya pada 7 Oktober 2023,” tulis laporan tersebut.

    Sumber tersebut menjelaskan bahwa hadiah ini merupakan simbol dukungan dari pihak milisi perlawanan Palestina terhadap sandera  Israel dan keluarganya selama masa penahanan di Jalur Gaza.

    Al-Qassam juga akan mengirimkan perisai bergambar jam pasir kepada Einav Zinchauker.

    Einav merupakan salah satu aktivis paling terkemuka bagi keluarga para sandera Israel.

    Dia merupakan ibu dari Matan, sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.

    “Jam pasir ini memiliki makna, sebagai tanda bahwa waktunya hampir habis,” tulis laporan Khaberni.

    Patut dicatat bahwa sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai pada 19 Januari, kedua belah pihak telah melakukan 5 putaran pertukaran tahanan dan sandera.

    Berdasarkan ketentuan perjanjian tersebut, 33 sandera yang ditawan di Gaza akan dibebaskan pada awal Maret, sebagai ganti pembebasan 1.900 tahanan Palestina di penjara Israel.

    Sejauh ini, 16 sandera Israel dan 765 tahanan Palestina telah dibebaskan.

     

    (oln/khbrn/RNTV*)

     
     

  • Sambil Bebaskan Tiga Sandera Israel, Hamas Pamer Peralatan IDF yang Berhasil Disita – Halaman all

    Sambil Bebaskan Tiga Sandera Israel, Hamas Pamer Peralatan IDF yang Berhasil Disita – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas telah membebaskan tiga sandera Israel sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu (15/2/2025) siang waktu setempat.

    Ketiga sandera Israel tersebut adalah Iair Horn, Sagui Dekel-Chen dan Sasha (Alexander) Troufanov.

    Dikutip dari The Jerusalem Post, ada momen unik ketika Hamas membebaskan para sandera di Khan Younis, Gaza.

    Saat melakukan pembebasan sandera untuk diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Hamas memamerkan peralatan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berhasil mereka sita.

    Peralatan-peralatan yang berhasil Hamas sita dari IDF di antaranya adalah senjata hingga seragam.

    Para pasukan Hamas memamerkannya sambil mengenakan peralatan IDF tersebut.

    Yair Horn, Sagui Dekel-Chen dan Alexander Trufanov kini telah diserahkan kepada ICRC setelah dibebaskan oleh sayap militer kelompok Palestina.

    Pembebasan itu berlangsung tanpa insiden di tengah tindakan pengamanan ketat di hadapan puluhan pejuang dari kedua faksi.

    Sebanyak 369 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel akan dibebaskan hari ini berdasarkan perjanjian gencatan senjata.

    Serah terima ini berbeda dari serah terima sebelumnya yang dilakukan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina.

    Dikutip dari Al Jazeera, salah satu serah terima sebelumnya dikritik karena suasananya yang intens, khususnya yang diadakan di dekat rumah Yahya Sinwar di Khan Younis.

    Faksi Palestina telah memilih lokasi ini lagi untuk mencoba menunjukkan bahwa mereka terkoordinasi dan memegang kendali atas penyerahan yang terorganisasi dengan baik.

    Ketiga tawanan yang dibebaskan hari ini tampak dalam kondisi fisik yang baik.

    Hal ini berbeda dengan kelompok tawanan yang dibebaskan minggu lalu, yang kondisi kesehatannya semakin memburuk karena kekurangan makanan dan obat-obatan akibat blokade Israel.

    Secara keseluruhan, serah terima tesebut merupakan salah satu serah terima yang paling lancar yang dilakukan sejauh ini sejak dimulainya gencatan senjata Gaza.

    Ketiga tawanan yang dibebaskan di Khan Younis kini dikawal oleh perwira militer dan intelijen ke Israel, menurut pernyataan militer.

    Pernyataan itu menambahkan bahwa mereka akan menjalani evaluasi medis awal setelah mereka memasuki Israel.

    Harapan Hamas Soal Gencatan Senjata

    Hamas mengharapkan dimulainya kembali pembicaraan tidak langsung dengan pendudukan Israel untuk fase baru gencatan senjata.

    Kelompok perlawanan Palestina itu mengantisipasi bahwa negosiasi tidak langsung dengan Israel akan dimulai awal minggu depan.

    “Kami memperkirakan fase kedua perundingan gencatan senjata akan dimulai awal minggu depan, dan para mediator terus berdiskusi mengenai masalah ini,” kata pejabat Hamas Taher al-Nunu, dikutip dari AFP.

    Sebuah sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan bahwa para mediator telah memberi tahu Hamas tentang harapan mereka untuk memulai tahap negosiasi berikutnya di Doha minggu depan.

    Tahap awal gencatan senjata, yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.

    Berdasarkan ketentuannya, pembicaraan untuk tahap kedua dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 3 Februari.

    Tahap pertama, yang berlangsung selama 42 hari, melibatkan pembebasan 33 tawanan Israel sebagai ganti sekitar 1.900 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

    Tahap selanjutnya diharapkan akan difokuskan pada pembebasan tawanan yang tersisa dan pembahasan tentang akhir perang yang lebih langgeng.

    Hamas telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk memasuki tahap kedua perundingan.

    Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengirim tim ke Doha pada tanggal 8 Februari untuk membahas rincian teknis perjanjian saat ini, tim tersebut tidak diberi wewenang untuk membahas tahap berikutnya. (*)

  • VIDEO Anak-anak Palestina Ejek Donald Trump, Pilih Dijatuhi Nuklir Ketimbang Angkat Kaki dari Gaza – Halaman all

    VIDEO Anak-anak Palestina Ejek Donald Trump, Pilih Dijatuhi Nuklir Ketimbang Angkat Kaki dari Gaza – Halaman all

    Rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza mendapat reaksi menohok dari anak-anak Palestina.

    Tayang: Sabtu, 15 Februari 2025 15:49 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza mendapat reaksi menohok dari anak-anak Palestina.

    Mereka mengaku tak akan pergi dari tanah kelahirannya dan memilih terkena nuklir.

    Anak-anak Palestina mengaku akan membiarkan Trump mengoceh semaunya.

    “Biarkan Trump mengoceh semaunya, kami tidak akan pergi,” kata anak-anak di Jabalia menanggapi rencana Donald Trump di Gaza mengutip dari video yang viral di Instagram Middle East Eye.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Video Kapal Induk AS Tabrakan dengan Kapal Dagang di Dekat Mesir, Pernah Dikerahkan Lawan Houthi – Halaman all

    Video Kapal Induk AS Tabrakan dengan Kapal Dagang di Dekat Mesir, Pernah Dikerahkan Lawan Houthi – Halaman all

    Kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S. Truman bertabrakan dengan sebuah kapal dagang di Laut Mediterania, tepatnya di dekat Port Said, Mesir.

    Tayang: Sabtu, 15 Februari 2025 15:35 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S. Truman bertabrakan dengan sebuah kapal dagang di Laut Mediterania, tepatnya di dekat Port Said, Mesir, pada Rabu (12/2/2025) malam 

    Dikutip dari Al Arabiya, Angkatan Laut AS memastikan tidak ada korban luka maupun jiwa.

    Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tabrakan juga tidak membahayakan kapal induk.

    Sistem propulsi nuklir dipastikan dalam kondisi aman dan stabil.

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB    
        Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB

    Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB

    Beirut

    Presiden Lebanon Joseph Aoun memberikan reaksi keras terhadap penyerangan yang melanda konvoi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNIFIL di negara tersebut. Aoun bersumpah akan menghukum para pelaku penyerangan, yang melukai salah satu wakil komandan UNIFIL itu.

    “(Presiden Aoun) Mengecam serangan tersebut… dan menekankan bahwa para pelaku penyerangan akan menerima hukuman mereka,” demikian pernyataan kantor kepresidenan Lebanon via media sosial X, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025).

    “Pasukan keamanan tidak akan bersikap lunak terhadap pihak mana pun yang mencoba mengganggu stabilitas dan perdamaian sipil,” tegas pernyataan tersebut.

    Aksi penyerangan yang terjadi pada Jumat (14/2) tengah malam itu disebut melibatkan sekelompok pendukung Hizbullah di Lebanon. Kendaraan yang membawa wakil komandan UNIFIL dibakar, hingga membuat sejumlah tentara penjaga perdamaian PBB mengalami luka-luka.

    Tidak disebutkan lebih lanjut jumlah tentara UNIFIL yang mengalami luka-luka. Namun wakil komandan UNIFIL, yang diidentifikasi sebagai Chok Bahadur Dhakal, termasuk di antara korban luka dalam penyerangan tersebut.

    Rekaman video dari insiden itu menunjukkan para pendukung Hizbullah membawa bendera kelompok mereka dan meneriakkan slogan-slogan sektarian ketika mereka menarik keluar para tentara UNIFIL dari kendaraan mereka dan memukuli tentara-tentara penjaga perdamaian PBB.

    UNIFIL menyebut penyerangan itu sebagai “serangan keterlaluan” dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. UNIFIL juga menuntut “penyelidikan penuh dan segera oleh otoritas Lebanon” terhadap aksi penyerangan tersebut.

    Militer Lebanon sebelumnya berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku penyerangan itu, dan Menteri Dalam Negeri Lebanon telah menggelar rapat darurat Dewan Keamanan Dalam Negeri Pusat pada Sabtu (15/2) pagi.

    Penyerangan terhadap konvoi UNIFIL itu terjadi saat para pendukung Hizbullah lainnya melakukan pemblokiran terhadap ruas jalan satu-satunya menuju bandara internasional di Beirut selama dua malam berturut-turut, untuk memprotes tindakan pemerintah Lebanon melarang pesawat sipil Iran mendarat di negara itu.

    Pernyataan kantor kepresidenan Lebanon menyebut Presiden Aoun telah memeriksa kondisi wakil komandan UNIFIL yang luka-luka dan menegaskan hal itu “tidak boleh terulang kembali”.

    Disebutkan juga bahwa sang Presiden Lebanon telah “menindaklanjuti perkembangan situasi terkait pemblokiran jalan, aksi pembakaran dan kerusuhan, dan mengeluarkan arahan kepada militer dan pasukan keamanan untuk menghentikan praktik-praktik ini”.

    Ditambahkan bahwa otoritas kehakiman “telah memulai penyelidikan di lapangan”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jet Tempur Taiwan Jatuh Saat Latihan, Pilot Selamat    
        Jet Tempur Taiwan Jatuh Saat Latihan, Pilot Selamat

    Jet Tempur Taiwan Jatuh Saat Latihan, Pilot Selamat Jet Tempur Taiwan Jatuh Saat Latihan, Pilot Selamat

    Taipei

    Sebuah jet tempur Taiwan untuk pelatihan militer jatuh pada Sabtu (15/2) waktu setempat, karena mengalami “kegagalan mesin ganda”. Untungnya, pilot jet tempur itu berhasil melontarkan dirinya keluar dari pesawat dengan selamat.

    Jet tempur jenis Brave Eagle itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), jatuh setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Chih Hang di wilayah Taitung bagian selatan pada Sabtu (15/2) pagi, sekitar 08.40 waktu setempat.

    Angkatan Udara Taiwan dalam pernyataannya menyebut pilot jet tempur latih itu, yang diidentifikasi sebagai Mayor Lin, berhasil selamat dan telah dibawa ke rumah sakit setempat, di mana dia disebut berada dalam kondisi “kesehatan yang baik” tanpa cedera apa pun.

    Disebutkan juga bahwa pilot jet tempur yang jatuh itu memiliki 183 jam terbang.

    Angkatan Udara Taiwan mengatakan bahwa jet tempur itu diduga mengalami “kegagalan mesin ganda”. Namun satuan tugas khusus akan menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut “untuk memperjelas penyebabnya dan memastikan keselamatan pelatihan”.

    Taiwan memiliki industri pertahanan dalam negeri dan telah meningkatkan peralatan militernya. Meskipun demikian, negara itu masih sangat bergantung pada penjualan senjata AS untuk meningkatkan kemampuan keamanan terhadap potensi serangan China.

    Beijing yang bersikeras mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayah kedaulatannya, mengancam akan menggunakan kekerasan untuk merebut pulau tersebut.

    Jet tempur Brave Eagle dibuat oleh Perusahaan Pengembangan Industri Dirgantara Taiwan, dan menjalani uji terbang pertamanya tahun 2020 lalu.

    Pada September lalu, Taiwan untuk sementara mengandangkan armada jet tempur Mirage 2000 untuk pemeriksaan keamanan, setelah sebuah jet tempur jenis itu jatuh ke lautan. Jet tempur Mirage 2000 itu dibeli Taipei dari Prancis tahun 1992 silam dalam kesepakatan senjata yang membuat China marah.

    Jet tempur itu masih menjadi komponen inti armada tua di Taiwan, yang juga mencakup jet tempur F16 dari Amerika Serikat (AS), dan jet tempur pertahanan buatan lokal.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu