Jenis Media: Internasional

  • Hijaunya Israel-Suramnya Gaza, Saat Helikopter Black Hawk Yordania Bolak-balik di Langit Palestina – Halaman all

    Hijaunya Israel-Suramnya Gaza, Saat Helikopter Black Hawk Yordania Bolak-balik di Langit Palestina – Halaman all

    Hijaunya Israel dan Suramnya Gaza, Saat Helikopter Black Hawk Yordania Bolak-balik di Langit Palestina

     

    TRIBUNNEWS.COM – Agresi militer Israel selama 15 bulan sejak 7 Oktober 2023 benar-benar menghancurkan Jalur Gaza, wilayah kantung Palestina yang diblokade militer Israel (IDF) selama bertahun-tahun.

    Pemandangan kehancuran Gaza itu kontras dengan wilayah pendudukan Israel yang tampak hijau dan asri.

    Dipisahkan oleh buffer zone, zona penyangga berpagar pembatas, suramnya Gaza itu dideskripsikan secara umum dalam laporan NPR.org, non-goverment organitation (NGO) independen yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

    Reporter NPR menangkap pemandangan kontras itu saat ikut serta dalam misi Angkatan Udara (AU) Yordania mengirimkan bantuan ke Gaza lewat jalur udara.

    Menggunakan helikopter Black Hawk AU Yordania, negara kerajaan Hashemite (Wangsa Hasyimiyah) itu menyatakan berusaha membangun ‘jembatan udara’, sebuah metode pengiriman bantuan via udara dengan keterlibatan pihak internasional.

    KIRIM BANTUAN – Personel Skuadron ke-8 Angkatan Udara Kerajaan Yordania menurunkan bantuan kemanusiaan di sebuah helipad di Gaza.

    16 Penerbangan Sehari

    Laporan NPR menyatakan, dalam pengiriman bantuannya ke Gaza, Yordania mengalami kesulitan jika harus menggunakan jalur darat.

    “Hanya dalam waktu lima menit di darat, awak angkatan udara Yordania bergegas menurunkan kardus dari belakang helikopter Black Hawk di landasan. Di kejauhan, melewati pagar kawat, terlihat puing-puing: bangunan yang roboh dan rangka beton apartemen bertingkat tinggi yang rusak,” tulis deskripsi laporan tersebut menggambarkan durasi waktu pendaratan dan bongkar bantuan oleh personel AU Yordania..

    Angkatan Udara Kerajaan Yordania memulai operasi bantuan baru ke Gaza segera setelah gencatan senjata dimulai bulan lalu antara Israel dan Hamas.

    Angkatan udara tersebut telah menguji coba 16 penerbangan helikopter sehari di dalam zona penyangga yang dideklarasikan sendiri oleh Israel.

    Artinya, sebanyak itu pula helikopter Black Hawk AU Yordania melintas di langit Palestina.

    “Pengiriman bantuan ke Gaza melalui darat masih menghadapi kendala yang cukup besar setelah lebih dari setahun perang,” kata laporan tersebut.

    Komandan misi, Kolonel Naji Azzam Bani Nasr mengatakan operasi Yordania, yang diikuti kru NPR pekan lalu, ditujukan untuk mengirimkan obat-obatan penting ke rumah sakit Gaza.

    “Anestesi, obat-obatan untuk penyakit kronis — itulah hal-hal yang tidak tersedia di rumah sakit Gaza dan mereka sangat membutuhkannya,” katanya di landasan pacu pangkalan udara Raja Abdullah II di Yordania.

    Bani Nasr mengatakan hingga 9 Februari, angkatan udara telah mengirimkan hampir 100 ton bantuan selama operasi tersebut.

    KIRIM BANTUAN – Skuadron ke-8 Angkatan Udara Kerajaan Yordania dalam perjalanan menuju Gaza pada 9 Februari. Mereka dalam misi mengirim bantuan ke Gaza lewat udara.

       
    Yordania mengoperasikan dua rumah sakit lapangan di Gaza, satu didirikan pada tahun 2009 dan yang kedua mulai beroperasi setelah dimulainya perang Gaza pada bulan Oktober 2023.

    “Saat mendarat di Gaza selatan selama pengangkutan udara pertama Yordania hari itu, lapangan pendaratan beton di dalam zona penyangga yang dideklarasikan sendiri oleh Israel itu kosong. Di balik pagar, tiga truk sedang menunggu untuk dimuat. Saat setiap penerbangan menurunkan muatan, satu lagi siap mendarat,” tulis deskripsi laporan.

    Pemandangan Gaza dari helikopter Black Hawk AU Yordania setelah 15 bulan agresi Israel.

    Israel yang Hijau, Gaza yang Suram

    NPR menyatakan, krunya tidak diizinkan mengambil foto dari lokasi kerusakan — larangan yang diberlakukan oleh Israel, kata pejabat militer Yordania.

    Namun, kata laporan itu, tingkat kerusakan Gaza sangat terlihat jelas dari udara.

    Pemandangan kerusakan Gaza, sangat berbeda dengan apa yang terlihat di wilayah pendudukan Israel.

    “Di atas Israel, hamparan ladang pertanian hijau cerah dan masyarakat dengan kolam renang menghiasi pemandangan. Dari udara, warna biru pucat Laut Mediterania adalah satu-satunya titik warna yang melintasi Gaza, di mana bangunan beton yang hancur dan rusak tampak seperti palet abu-abu yang suram,” tulis penggambaran pemandangan yang kontras oleh NPR.

    KONTRAS – Pagar yang menandai zona penyangga yang dideklarasikan sendiri oleh Israel dengan Gaza terlihat dari helikopter Black Hawk. Kekontrasan terlihat, Sebelah kiri merupakan sisi Gaza, sedangkan sisi kanan merupakan wilayah pendudukan Israel.

    Sebagai informasi, perjalanan yang diikuti NPR hari itu merupakan kesempatan langka bagi jurnalis asing di wilayah Palestina yang hancur.

    “Jurnalis Palestina yang berbasis di Gaza telah meliput perang tersebut sejak awal, dengan 82 jurnalis tewas pada tahun 2024 oleh militer Israel, menurut Komite Perlindungan Jurnalis,” kata laporan tersebut.

    Namun, Israel melarang jurnalis asing dari Gaza.

    Penerbangan dua jam yang diikuti NPR itu bergerak di sepanjang Laut Mati yang memisahkan Israel dari Yordania, melewati Israel dan mendarat di Gaza selatan, dekat kota al-Qarara.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lebih dari dua pertiga bangunan di Gaza telah rusak atau hancur sejak perang dimulai dan 90 persen penduduk mengungsi.

    Gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari mengharuskan Israel untuk menambah jumlah truk bantuan melintasi perbatasan daratnya dengan Gaza, tetapi kelompok-kelompok bantuan mengatakan banyak pasokan medis dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan masih terbatas.

    “Kami mulai menggunakan jalur darat bila memungkinkan, tetapi terkadang diperlukan beberapa komoditas seperti obat-obatan, sejumlah peralatan, dan sejumlah bahan makanan bernilai tinggi untuk anak-anak agar kami dapat sampai ke Gaza dengan cepat,” kata Hussein Shibli, direktur Organisasi Amal Hashemite Yordania, yang mengatur pengiriman bantuan bersama militer.

    Ketidakpastian Jalur Udara

    Yordania, bersama dengan negara-negara lain, sebelumnya telah menjatuhkan palet bantuan dengan parasut dari pesawat kargo di atas Gaza.

    Namun, pengiriman bantuan tersebut bergantung pada cuaca, dengan beberapa di antaranya mendarat di laut.

    Setidaknya 20 orang tenggelam saat mencoba mengambil bantuan atau tewas ketika palet mendarat di atas mereka, menurut otoritas kesehatan Gaza.

    Sulit pula untuk memastikan distribusi kepada mereka yang paling membutuhkan bantuan dengan pengiriman melalui udara secara teratur.

    Yordania adalah mitra keamanan utama AS. Banyak pilot Black Hawk Yordania yang ikut dalam misi bantuan dilatih di AS

    Setiap Black Hawk dapat mengangkut satu ton kargo — jauh lebih sedikit dari sekitar 20 ton yang dapat diangkut truk — dan biaya pengiriman bantuan melalui udara jauh lebih mahal.

    Pengiriman melalui udara, seperti bantuan yang dikirim melalui truk, masih harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari otoritas Israel.

    Shibli mengatakan Yordania sedang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan jalur udara untuk melengkapi pengiriman melalui darat.

    Pihak berwenang Yordania mengatakan penerbangan hari Minggu ini akan menjadi yang terakhir dalam program uji coba, dan belum jelas kapan akan dilanjutkan.

     

    (oln/npr/*)

  • Inflasi di Israel Melonjak ke Level Tertinggi Akibat Perang Gaza, Siap-siap Angka Kemiskinan Naik – Halaman all

    Inflasi di Israel Melonjak ke Level Tertinggi Akibat Perang Gaza, Siap-siap Angka Kemiskinan Naik – Halaman all

    para pengamat menghubungkan kenaikan inflasi yang berkelanjutan dengan perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza dan biaya serta ongkos besar

    Tayang: Sabtu, 15 Februari 2025 22:09 WIB

    khaberni/tangkap layar

    SIAP MASUK GAZA – Foto file yang diambil dari Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan tank-tank pasukan Israel bersiap memasuki Gaza pada Oktober 2023 setelah Operasi Banjir Al-Aqsa terjadi. Israel bersiap memasuki Gaza lagi pada pertengahan Februari 2025 seiring mandeknya negosiasi gencatan senjata dengan Hamas. 

    Inflasi di Israel Melonjak ke Level Tertinggi Akibat Perang Gaza, Siap-siap Angka Kemiskinan Naik

     

    TRIBUNNEWS.COM – Biro Statistik Pusat Israel, Jumat (14/2/2025) menyatakan kalau tingkat inflasi negara pendudukan tersebut naik lebih dari yang diprediksi pada Januari 2025 menjadi 3,8 persen.

    Angka ini disebutkan menjadi level tertinggi dalam lebih dari setahun.

    “Situasi ini kemungkinan mencegah para pembuat kebijakan keuangan Israel untuk segera memangkas suku bunga,” kata ulasan Khaberni, dikutip Sabtu (15/2/2025).

    Laporan juga menyatakan kalau para pengamat menghubungkan kenaikan inflasi yang berkelanjutan dengan perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza dan biaya serta ongkos yang ditimbulkannya.

    “Tingkat inflasi tahunan pada bulan Januari tersebut adalah yang tertinggi sejak September 2023, naik dari 3,2 persen pada bulan Desember,” tambah laporan tersebut.

    Reuters melansir, angka tersebut melampaui ekspektasi sebesar 3,7?lam jajak pendapat yang dilakukan.

    Namun bergitu, angka ini tetap berada di atas kisaran target tahunan pemerintah Israel sebesar 1% hingga 3%.

    SEPI – Tangkap layar video situasi di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, wilayah pendudukan Israel tampak sepi penumpang. Sebagian besar maskapai internasional membatalkan penerbangan dari dan ke Israel karena misteriusnya waktu pembalasan Iran. (khaberni)

    Penyebab Inflasi Israel

    Pejabat pemerintah Israel menghubungkan kenaikan inflasi dengan masalah terkait kekurangan pasokan barang akibat perang yang dilancarkan Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

    Dalam praktiknya, peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang paling menonjol:

    Kenaikan pajak, karena pemerintah telah menyetujui kenaikan pajak yang memengaruhi harga barang dan jasa.
    Harga buah-buahan, makanan, dan perumahan mengalami kenaikan. Kategori-kategori ini mengalami kenaikan harga yang signifikan selama periode tersebut.
    Indeks harga konsumen naik lebih dari yang diharapkan, meningkat 0,6% pada bulan Januari dari Desember, karena naiknya harga buah-buahan, makanan, dan perumahan. Jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan 0,5%.

    BERDEMO – Ratusan orang berdemo menuntut pemerintah Israel membebaskan keluarga dan kerabat mereka yang disandera Hamas di Gaza. Aksi demo ini digelar di Hostage Square di Tel Aviv untuk merayakan ulang tahun sandera Tamir Nimrodi, yang ditahan oleh teroris Hamas di Gaza. 15 November 2024. (Avshalom Sassoni/Flash90)

    Dampak Inflasi di Israel

    Meningkatnya inflasi di Israel memiliki implikasi ekonomi yang penting, terutama:

    Daya beli menurun dan biaya hidup meningkat. Meningkatnya harga, terutama untuk perumahan, makanan, dan jasa, menyebabkan berkurangnya pendapatan warga negara, yang meningkatkan tekanan pada keluarga berpenghasilan rendah dan dapat meningkatkan angka kemiskinan.
    Tekanan pada Bank Israel untuk menaikkan suku bunga guna mengekang inflasi, membuat pinjaman (perumahan, komersial, dan konsumen) lebih mahal. Suku bunga yang lebih tinggi dapat memperlambat investasi dan pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor teknologi dan real estate.
    Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan nilai shekel turun terhadap mata uang lain, sehingga meningkatkan biaya barang impor.
    Investor asing mungkin kehilangan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi Israel, yang menyebabkan perlambatan arus masuk FDI. Akibatnya, perusahaan lokal mungkin kesulitan menarik modal, sehingga memengaruhi pertumbuhan sektor penting seperti teknologi tinggi.
     

    (oln/khbrn/reuters/*)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Beri Pesan ke Pemerintah Israel, Sandera Sagui Dekel-Chen Kirim Kode Soal Terowongan Hamas? – Halaman all

    Beri Pesan ke Pemerintah Israel, Sandera Sagui Dekel-Chen Kirim Kode Soal Terowongan Hamas? – Halaman all

    Beri Pesan ke Pemerintah Israel, Sandera Sagui Dekel-Chen Kirim Kode Soal Terowongan Hamas?

     

    TRIBUNNEWS.COM – Ketiga sandera Israel yang baru saja dibebaskan Hamas pada putaran ke-6 pertukaran sandera dan tahanan, di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/2/2025) mengirim pesan ke pada pemerintah Israel.

    Ketiganya, Sagui Dekel-Chen, Yair Horn, dan Sasha Trubunov—telah meminta pemerintah Israel untuk mengambil tindakan segera guna memastikan kelanjutan kesepakatan pertukaran tawanan dan pembebasan semua tawanan yang tersisa.

    “Sagui Dekel-Chen mendesak pemerintah untuk melakukan segala yang mungkin untuk menjaga kesepakatan tersebut,” kata laporan RNTV, Sabtu.

    Laporan The New York Times melansir, Sagui, yang dibawa ke panggung prosesi pembebasan sebelum dibebaskan, juga menyiratkan kegembiraannya melihat sinar matahari lagi.

    Pernyataan Sagui Dekel-Chen ini ditafsirkan sebagai isyarat kalau selama ini dia ditahan di dalam terowongan Hamas.

    “Saya akhirnya keluar di bawah sinar matahari, menuju cahaya,” kata Sagui Dekel-Chen.

    NYTimes mengulas, belum jelas apakah Sagui berbicara secara metaforis atau harfiah soal ‘sinar matahari’ dan ‘cahaya’ tersebut.

    “Banyak sandera telah ditahan untuk waktu yang lama di jaringan terowongan bawah tanah Hamas,” kata laporan tersebut.

    Sementara itu, lansiran RNTV menyebut, sandera Yair Horn memberi pesan yang menekankan perlunya membawa semua tawanan pulang, dengan menyatakan bahwa “tidak ada waktu lagi yang tersisa.”

    Adapun, Sasha Trubunov mengingatkan masyarakat untuk tidak melupakan mereka yang masih ditawan.

    PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL – Tangkapan layar Telegram Quds News Network pada Sabtu (15/2/2025) menunjukkan pejuang Hamas membebaskan tiga sandera Israel. Setelah Hamas membebaskan tiga sandera, kini gantian Israel membebaskan 369 tahanan Palestina. (Telegram Quds News Network)

    Sempat Memancing Sebelum Bebas

    Soal nama terakhir yang disebutkan di atas, Alexandre Sasha Trubunov, mengejutkan publik setelah munculnya video yang memperlihatkan dirinya sedang berjalan-jalan dan memancing di pantai Gaza.

    Sandera berkebangsaan Israel-Rusia berusia 29 tahun, tampak sangat rileks dalam video tersebut.

    Times of Israel menyebut video itu dirilis oleh kelompok Jihad Islam Palestina pada hari Jumat, 14 Februari 2025.

    Dalam video yang beredar, Trubunov terlihat menulis pesan yang diduga berisi ucapan terima kasih kepada pihak yang menyandera dirinya.

    Keluarganya meminta media Israel untuk tidak mempublikasikan video tersebut, yang mereka anggap sebagai alat propaganda oleh kelompok perlawanan Palestina.

    Trubunov hari ini dibebaskan oleh Hamas bersamaan dengan dua sandera lainnya, Sagui Dekel Chen dan Iair Horn, sebagai bagian dari pertukaran sandera dalam gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

    Latar Belakang Trubunov

    Trubunov, yang berkebangsaan Israel dan Rusia, diculik bersama anggota keluarganya oleh kelompok perlawanan Palestina saat Operasi Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober 2023.

    Ayahnya, Vitaly Trubunov, dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

    Sebelumnya, tiga wanita dalam keluarganya telah dibebaskan pada November 2023 sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

    Menurut keluarganya, Trubunov bekerja sebagai insinyur di divisi cloud Amazon. Mereka pindah dari Uni Soviet ke Israel 25 tahun lalu.

    Rusia telah berulang kali mendesak pembebasan Trubunov, termasuk saat gencatan senjata diumumkan pada Januari lalu.

    Harapan Keluarga

    Ibunya, Yelena, menyatakan harapannya untuk berkumpul kembali dengan putranya.

    Dalam video yang diunggah ke media sosial, ia meminta agar semua orang menyalakan lilin Shabbat dengan kegembiraan dan berdoa agar semua sandera segera pulang ke rumah.

    Forum Keluarga Sandera juga menyambut baik kabar pembebasan ketiga sandera, yang akan ditukar dengan 369 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Hingga saat ini, 21 sandera dan 730 tahanan Palestina telah dibebaskan selama gencatan senjata terbaru.

    Gencatan Senjata dan Ancaman

    Gencatan senjata saat ini memasuki tahap kedua yang dijadwalkan pada 1 Maret mendatang, meskipun rincian lebih lanjut masih dalam perundingan.

    Sebelumnya, Hamas mengeklaim bahwa Israel telah melanggar kesepakatan gencatan. Hamas mengancam akan menunda pembebasan sandera selanjutnya.

    Israel, di sisi lain, mengancam akan melanjutkan perang di Gaza jika sandera tidak dibebaskan sesuai dengan kesepakatan, tetapi tidak memberikan komentar atas tuduhan Hamas.

    Hamas juga dilaporkan sedang melakukan pembicaraan di Kairo dengan pejabat Mesir dan Perdana Menteri Qatar untuk membahas pengiriman bantuan ke Gaza.

    Pertukaran tiga warga Israel dengan 369 warga Palestina meredakan kekhawatiran bahwa perjanjian gencatan senjata dapat runtuh sebelum akhir tahap pertama.

    Ketiga sandera Israel itu dibawa ke panggung dengan militan Hamas Palestina yang bersenjatakan senapan otomatis berdiri di setiap sisi mereka di Khan Younis, Gaza.

    Di panggung serah terima, para sandera diminta memberikan pernyataan singkat dalam bahasa Ibrani dan para militan memberikan salah satu dari mereka, Iair Horn, sebuah jam pasir dan foto sandera Israel lainnya yang masih berada di Gaza dan ibunya, yang bertuliskan “waktu hampir habis (bagi para sandera yang masih berada di Gaza)”.

    “Sekarang, kami bisa bernapas sedikit. Iair kami telah pulang setelah selamat dari neraka di Gaza.”

    “Sekarang, kami harus membawa Eitan kembali agar keluarga kami benar-benar bisa bernapas,” kata keluarga Horn, dikutip dari Al Arabiya.

    Tak lama kemudian, bus pertama yang membawa tahanan dan tahanan Palestina yang dibebaskan berangkat dari penjara Ofer Israel di Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Bus itu tiba di Ramallah dengan kerumunan yang bersorak-sorai, beberapa melambaikan bendera Palestina.

    Sementara di Lapangan Sandera di Tel Aviv, orang-orang bersorak dan menangis ketika mereka mendengar Palang Merah Internasional sedang dalam perjalanan untuk menyerahkan ketiga sandera kepada pasukan militer Israel di Jalur Gaza.

    Mereka tampak lega melihat bahwa ketiganya dalam kondisi fisik yang tampaknya lebih baik daripada tiga lainnya yang dibebaskan minggu lalu yang tampak kurus kering dan lemah.

    Penduduk komunitas kibbutz Israel di dekat perbatasan Gaza berbaris di jalan sambil bersorak dan melambaikan bendera Israel ketika kendaraan yang membawa para sandera keluar dari Gaza lewat.

    Netanyahu Sambut Ketiga Sandera

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa persiapan tengah dilakukan untuk menyambut ketiga sandera yang dibebaskan oleh Hamas.

    Netanyahu menyambut pulang ketiga pria yang telah menghabiskan hampir 500 hari sebagai tawanan setelah diculik dari Israel selatan. 

    “Kami menyambut mereka dengan hangat,” kata Netanyahu, dikutip dari The Jerusalem Post.

    “Kami telah mempersiapkan kepulangan mereka, dan bersama keluarga mereka, kami akan membantu rehabilitasi mereka setelah masa penahanan yang panjang dan menyiksa,” lanjutnya.

    Netanyahu juga mencatat bahwa Hamas mengancam tidak akan membebaskan ketiga orang tersebut – menuduh Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata. 

    “Minggu ini, Hamas kembali berupaya melanggar perjanjian dan menciptakan krisis palsu dengan klaim palsu,” tulis Netanyahu.

    “Kami bekerja sama sepenuhnya dengan Amerika Serikat untuk membebaskan semua sandera kami – yang masih hidup maupun yang sudah meninggal – sesegera mungkin; dan bersiap dengan intensitas penuh untuk apa yang akan terjadi selanjutnya, dalam segala hal,” pungkas Netanyahu.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menambahkan bahwa “IDF sepenuhnya siap menghadapi skenario apa pun dan upaya apa pun oleh organisasi teroris Hamas untuk melanggar perjanjian dan mencegah pembebasan para sandera”.

     

    (oln/rntv/nyt/tribunnews/*)

     

  • Kenapa Ghana Jadi Sasaran Jihadis Afrika Barat?

    Kenapa Ghana Jadi Sasaran Jihadis Afrika Barat?

    Accra

    Ghana tetap menjadi salah satu dari sedikit negara di Afrika Barat yang belum menjadi sasaran serangan jihadis, meski berbatasan langsung dengan Burkina Faso yang masih dihantui terorisme. Namun, para analis memperingatkan bahwa warga Ghana semakin berisiko direkrut oleh kelompok ekstremis untuk dikirim ke medan perang di negara jiran.

    Burkina Faso sejak lama menghadapi ancaman dari kelompok jihadis seperti Jama’at Nusrat al-Islam wal-Muslimin, JNIM, Negara Islam-Provinsi Sahel, ISGS, dan afiliasinya. Menurut Abdul Salifu Zanya, peneliti keamanan di Sahel, kemungkinan besar sudah ada warga Ghana yang bergabung dengan kelompok teror.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Saya berbicara dengan beberapa pemuda pengangguran di Accra pada 2023, dan mereka menyatakan minat untuk bergabung dengan kelompok jihad,” ungkap Zanya kepada DW.

    Koresponden DW Maxwell Suuk, yang meliput di utara Ghana, menjelaskan bahwa banyak warga lokal direkrut melalui hubungan keluarga di Burkina Faso.

    “Ada individu yang memiliki kerabat di Burkina Faso, lalu pergi ke sana, terlibat dalam aktivitas tertentu, dan kembali lagi,” ujarnya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa baru-baru ini seorang pria ditangkap di wilayah perbatasan dan diketahui memiliki garis keturunan campuran Ghana-Burkina Faso—menunjukkan semakin eratnya hubungan lintas batas dalam jaringan perekrutan ini.

    Marjinalisasi dan kemiskinan

    Perekrutan demi jihad di Ghana semakin mengkhawatirkan, terutama di wilayah perbatasan. Mutaru Mumuni Muktar dari Pusat Kontra Ekstremisme Afrika Barat mengatakan bahwa perasaan terpinggirkan menjadi pemicu utama bagi sebagian warga Ghana untuk bergabung dengan kelompok ekstremis.

    “Ancaman ini kini semakin nyata, terutama karena adanya perasaan marginalisasi berbasis etnis. Hal ini mendorong individu-individu tertentu untuk bergabung dengan kelompok jihadis sebagai bentuk balas dendam terhadap negara maupun komunitas lokal,” ujar Muktar kepada DW.

    Peneliti keamanan Abdul Salifu Zanya menambahkan bahwa laporan mengenai warga Ghana yang bergabung dengan kelompok jihad tidak boleh diabaikan. Menurutnya, kemiskinan dan minimnya kesempatan kerja di Ghana utara membuat anak muda lebih rentan direkrut.

    “Mereka percaya bahwa dengan bergabung, mereka bisa mendapatkan uang untuk menghidupi keluarga,” kata Zanya.

    Statistik Ghana menunjukkan bahwa pada tahun 2024, hampir satu juta orang di Wilayah Utara Ghana hidup dalam kemiskinan multidimensi. Koresponden DW Maxwell Suuk menyoroti bahwa ketimpangan ekonomi, pengangguran, dan marjinalisasi menjadi faktor utama yang dimanfaatkan oleh kelompok jihad untuk menarik anggota baru.

    “Geng-geng kriminal ini lebih dulu memanfaatkan internet untuk menargetkan kaum muda dibandingkan pemerintah,” kata Suuk.

    Lemahnya penjagaan perbatasan juga menjadi celah bagi para perekrut. Sebuah laporan dari Clingendael, Institut Hubungan Internasional Belanda, pada 2024 menyebutkan bahwa kelompok jihadis menggunakan Ghana sebagai jalur logistik.

    “Tidak adanya serangan langsung di wilayah Ghana tampaknya merupakan keputusan strategis JNIM untuk menjaga jalur pasokan dan tempat peristirahatan mereka, serta menghindari konfrontasi dengan pasukan keamanan yang relatif kuat,” demikian bunyi laporan itu.

    Muktar, yang sejak lama memantau situasi di Ghana utara, mengonfirmasi temuan ini.

    “Kami telah mendengar dari penduduk setempat bahwa para jihadis mungkin datang ke sini untuk membeli perbekalan dan logistik. Mereka berasal dari seberang perbatasan dan memiliki latar belakang etnis yang sama dengan komunitas di sini,” ujarnya.

    Konflik di Ghana dimanfaatkan oleh kaum jihadis?

    Konflik suku yang berkepanjangan di Ghana utara dapat meningkatkan kerentanan negara terhadap perekrutan oleh kelompok jihadis, menurut sejumlah analis.

    Dr. Naazia Ibrahim, peneliti resolusi konflik di University of Development Studies, Tamale, menekankan bahwa stabilitas internal sangat penting agar Ghana tidak menjadi sasaran kelompok teroris.

    “Jika konflik di komunitas perbatasan, terutama yang berbatasan dengan Burkina Faso, tidak segera diselesaikan, risiko bagi Ghana akan semakin besar,” katanya kepada DW.

    Ia juga menyoroti dampak dari pertikaian yang tak kunjung usai. “Saat pertempuran berlangsung lama, semua pihak bisa mengalami kelelahan. Namun, pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk menyelesaikannya,” tambahnya.

    Presiden Mahama cegah ancaman ekstremisme

    Presiden Ghana, John Mahama, baru-baru ini melakukan perjalanan ke Bawku, kota di wilayah timur yang selama beberapa dekade dilanda konflik suku dan sering kali berujung pada kekerasan serta pertikaian.

    Pemerintah menegaskan bahwa penyelesaian konflik di Bawku menjadi prioritas utama untuk mencegah kelompok jihad mendapatkan pijakan di Ghana.

    Selain itu, Presiden Mahama juga memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara Sahel, kawasan yang masih menghadapi ancaman terorisme. Bulan lalu, dia menunjuk Kolonel Larry Gbevlo-Lartey sebagai perwakilan utama Ghana di Aliansi Negara-Negara Sahel, AoSS. Lembaga baru ini bertugas membantu Ghana mengatasi potensi penyebaran ekstremisme dari wilayah tersebut.

    “Situasi ini serius. Kami harus bertindak cepat dan memberikan dukungan penuh kepada Burkina Faso, Mali, dan Niger dalam menghadapi krisis ini,” kata Mahama kepada DW, beberapa hari setelah memenangkan pemilu tahun lalu.

    Sementara itu, Abdul Salifu Zanya, peneliti keamanan Ghana, menyoroti pentingnya kebijakan sosial untuk mengatasi akar masalah yang membuat pemuda rentan terhadap rekrutmen oleh kelompok teroris.

    “Tingkat pengangguran terus meningkat, dan pemerintah harus menemukan cara untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja agar kaum muda tidak mudah dieksploitasi,” ujarnya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Berpotensi Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Arab Saudi Bilang Gini    
        Berpotensi Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Arab Saudi Bilang Gini

    Berpotensi Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Arab Saudi Bilang Gini Berpotensi Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Arab Saudi Bilang Gini

    Riyadh

    Arab Saudi menyatakan kesediaan untuk menjadi tuan rumah pertemuan penting antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan dengan Putin semakin dekat saat Trump terus mendorong perundingan damai untuk perang Ukraina.

    Trump, seperti dilansir AFP, Jumat (14/2/2025), melontarkan prospek pertemuan di Saudi setelah dia melakukan percakapan telepon dengan Putin pada Rabu (12/2) waktu setempat.

    Dikatakan Trump kepada wartawan bahwa dirinya dan Putin “mungkin akan bertemu di Arab Saudi untuk pertama kali”.

    Pernyataan Trump itu disambut baik oleh Riyadh, yang menegaskan kembali dukungan untuk upaya perdamaian di Ukraina.

    “Kerajaan (Saudi) menyampaikan sambutannya untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak di Arab Saudi, dan menegaskan kembali upaya berkelanjutan untuk mencapai perdamaian abadi antara Rusia dan Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya.

    Namun tidak dikonfirmasi lebih lanjut apakah pertemuan itu memang akan digelar di Riyadh.

    Kementerian Luar Negeri Saudi, dalam pernyataannya, “memuji percakapan telepon” antara Trump dan Putin, serta “kemungkinan” menjadi tuan rumah pertemuan kedua pemimpin tersebut.

    Dalam pernyataan terpisah pada Kamis (13/2) waktu setempat, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada kesepakatan dengan Trump mengenai rincian pertemuannya dan Putin, yang menurut kedua negara sedang diupayakan.

    “Sejauh ini, belum ada keputusan yang diambil, baik di level kerja, atau di level tertinggi,” ucapnya.

    “Tentu saja, akan dibutuhkan waktu untuk mempersiapkan pertemuan seperti itu. Bisa berminggu-minggu, bisa sebulan, bisa beberapa bulan,” kata Peskov.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Iran Tuduh Israel Ancam Penerbangan Rute Teheran-Beirut    
        Iran Tuduh Israel Ancam Penerbangan Rute Teheran-Beirut

    Iran Tuduh Israel Ancam Penerbangan Rute Teheran-Beirut Iran Tuduh Israel Ancam Penerbangan Rute Teheran-Beirut

    Teheran

    Iran menuduh Israel mengganggu penerbangan dari Teheran ke Beirut, Lebanon. Tuduhan ini dilontarkan setelah dua penerbangan sipil dari Iran dilarang mendarat di ibu kota Lebanon pekan ini.

    Israel berulang kali menuduh kelompok Hizbullah memanfaatkan satu-satunya bandara di Lebanon untuk mentransfer senjata dari Iran dan menyerang wilayah tersebut selama perang dengan kelompok militan yang didukung Teheran yang berakhir tahun lalu.

    “Ancaman rezim Zionis terhadap pesawat penumpang yang membawa warga Lebanon telah mengganggu penerbangan normal ke bandara Beirut,” sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025).

    Kementerian Luar Negeri Iran tidak menjelaskan secara detail soal ancaman yang dimaksud.

    Namun pernyataan ini dirilis setelah juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menuduh Iran dan Hizbullah “telah mengeksploitasi… bandara internasional Beirut melalui penerbangan sipil, untuk menyelundupkan dana yang didedikasikan untuk mempersenjatai” kelompok tersebut.

    Adraee dalam pernyataannya juga memperingatkan bahwa pasukan Tel Aviv siap “menggagalkan” segala upaya untuk mentransfer dana atau senjata kepada Hizbullah.

    Hizbullah dan para pejabat Lebanon telah membantah tuduhan Israel soal Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut digunakan untuk mempersenjatai kelompok militan tersebut.

    Baqaei, dalam pernyataannya, mengecam apa yang disebutnya sebagai “pelanggaran berat dan terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap prinsip dan aturan hukum internasional serta pelanggaran kedaulatan nasional Lebanon” oleh Israel.

    Dia juga menyerukan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan badan-badan dunia lainnya untuk “menghentikan perilaku berbahaya Israel terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan sipil”.

    Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Lebanon, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya “menjadwal ulang sementara” beberapa penerbangan, termasuk dari Iran, hingga 18 Februari mendatang karena pihaknya menerapkan “langkah-langkah keamanan tambahan”.

    Tanggal itu bertepatan dengan batas waktu penerapan penuh perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sandera Sudah Dibebaskan Hamas, Kini Israel Bersiap Bebaskan 369 Tahanan Palestina – Halaman all

    Sandera Sudah Dibebaskan Hamas, Kini Israel Bersiap Bebaskan 369 Tahanan Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas berhasil membebaskan tiga sandera Israel, yakni Iair Horn, Sagui Dekel-Chen, dan Sasha (Alexander) Troufanov pada Sabtu (15/2/2025).

    Kini, gantian Israel yang akan membebaskan 369 tahanan Palestina sebagai gantinya.

    Pertukaran tiga warga Israel dengan 369 warga Palestina meredakan kekhawatiran bahwa perjanjian gencatan senjata dapat runtuh sebelum akhir tahap pertama.

    Ketiga sandera Israel itu dibawa ke panggung dengan militan Hamas Palestina yang bersenjatakan senapan otomatis berdiri di setiap sisi mereka di Khan Younis, Gaza.

    Di panggung serah terima, para sandera diminta memberikan pernyataan singkat dalam bahasa Ibrani dan para militan memberikan salah satu dari mereka, Iair Horn, sebuah jam pasir dan foto sandera Israel lainnya yang masih berada di Gaza dan ibunya, yang bertuliskan “waktu hampir habis (bagi para sandera yang masih berada di Gaza)”.

    “Sekarang, kami bisa bernapas sedikit. Iair kami telah pulang setelah selamat dari neraka di Gaza.”

    “Sekarang, kami harus membawa Eitan kembali agar keluarga kami benar-benar bisa bernapas,” kata keluarga Horn, dikutip dari Al Arabiya.

    Tak lama kemudian, bus pertama yang membawa tahanan dan tahanan Palestina yang dibebaskan berangkat dari penjara Ofer Israel di Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Bus itu tiba di Ramallah dengan kerumunan yang bersorak-sorai, beberapa melambaikan bendera Palestina.

    Sementara di Lapangan Sandera di Tel Aviv, orang-orang bersorak dan menangis ketika mereka mendengar Palang Merah Internasional sedang dalam perjalanan untuk menyerahkan ketiga sandera kepada pasukan militer Israel di Jalur Gaza.

    Mereka tampak lega melihat bahwa ketiganya dalam kondisi fisik yang tampaknya lebih baik daripada tiga lainnya yang dibebaskan minggu lalu yang tampak kurus kering dan lemah.

    Penduduk komunitas kibbutz Israel di dekat perbatasan Gaza berbaris di jalan sambil bersorak dan melambaikan bendera Israel ketika kendaraan yang membawa para sandera keluar dari Gaza lewat.

    Netanyahu Sambut Ketiga Sandera

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa persiapan tengah dilakukan untuk menyambut ketiga sandera yang dibebaskan oleh Hamas.

    Netanyahu menyambut pulang ketiga pria yang telah menghabiskan hampir 500 hari sebagai tawanan setelah diculik dari Israel selatan. 

    “Kami menyambut mereka dengan hangat,” kata Netanyahu, dikutip dari The Jerusalem Post.

    “Kami telah mempersiapkan kepulangan mereka, dan bersama keluarga mereka, kami akan membantu rehabilitasi mereka setelah masa penahanan yang panjang dan menyiksa,” lanjutnya.

    Netanyahu juga mencatat bahwa Hamas mengancam tidak akan membebaskan ketiga orang tersebut – menuduh Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata. 

    “Minggu ini, Hamas kembali berupaya melanggar perjanjian dan menciptakan krisis palsu dengan klaim palsu,” tulis Netanyahu.

    “Kami bekerja sama sepenuhnya dengan Amerika Serikat untuk membebaskan semua sandera kami – yang masih hidup maupun yang sudah meninggal – sesegera mungkin; dan bersiap dengan intensitas penuh untuk apa yang akan terjadi selanjutnya, dalam segala hal,” pungkas Netanyahu.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menambahkan bahwa “IDF sepenuhnya siap menghadapi skenario apa pun dan upaya apa pun oleh organisasi teroris Hamas untuk melanggar perjanjian dan mencegah pembebasan para sandera”. (*)

  • Hamas Bebaskan Tiga Sandera Israel, Kantor Netanyahu Justru Puji Trump – Halaman all

    Hamas Bebaskan Tiga Sandera Israel, Kantor Netanyahu Justru Puji Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pejuang Hamas membebaskan tiga sandera Israel di Jalur Gaza selatan pada hari ini, Sabtu (15/2/2025).

    Ketiga sandera tersebut adalah Iair Horn (46), Sagui Dekel Chen (36), dan Alexander Sasha Troufanov (29), yang diketahui memiliki kewarganegaraan ganda.

    Horn diculik bersama saudaranya Eitan, yang masih ditahan.

    Pembebasan ini dilakukan dengan imbalan lebih dari 300 tahanan Palestina yang saat ini ditahan di penjara Israel.

    Seperti pada pertukaran sebelumnya, area di sekitar lokasi pembebasan dihiasi dengan bendera Palestina dan spanduk faksi militan, meskipun terdapat puing-puing bangunan yang rusak parah di sekitarnya.

    Respons Pemerintah Israel

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan dalam bahasa Ibrani yang menyambut baik kembalinya ketiga sandera tersebut.

    Dalam pernyataannya, Kantor Netanyahu memuji Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menyatakan bahwa pemerintah Israel terus bekerja sama dengan AS untuk menjamin pembebasan sandera yang masih ditahan di Gaza.

    Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Hamas berusaha melanggar perjanjian yang ada dengan menciptakan krisis palsu.

    “Pembebasan sandera terus berlanjut berkat pasukan Israel di dalam dan sekitar Jalur Gaza serta pernyataan tegas dari Presiden AS Donald Trump,” kata kantor Netanyahu, sebagaimana dikutip dari BBC.

    Ancaman Gencatan Senjata

    Gencatan senjata yang dimulai hampir empat minggu lalu kini terancam akibat ketegangan yang meningkat.

    Usulan kontroversial Trump untuk memindahkan lebih dari 2 juta warga Palestina dari Gaza ke tempat lain di wilayah tersebut telah menimbulkan keraguan mengenai masa depan gencatan senjata.

    Meskipun demikian, Hamas menyatakan akan terus melanjutkan pembebasan sandera setelah melakukan pembicaraan dengan pejabat Mesir dan Qatar.

    Kelompok ini menegaskan bahwa para mediator telah berjanji untuk menghapus semua rintangan agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

    Statistik Pembebasan

    Pembebasan hari ini merupakan pertukaran keenam sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari 2025.

    Hingga saat ini, 21 sandera dan lebih dari 730 tahanan Palestina telah dibebaskan selama fase pertama gencatan senjata.

    Seperti pada pertukaran sebelumnya, para pejuang Hamas yang bertopeng dan bersenjata berbaris di dekat panggung yang dihiasi bendera Palestina, sementara musik menggelegar dari pengeras suara menyambut kedatangan para sandera.

    Setelah itu, mereka akan diserahkan kepada Palang Merah untuk diangkut ke pasukan Israel.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Video Sandera asal Israel Justru Jalan-jalan hingga Memancing sebelum Dibebaskan Hamas – Halaman all

    Video Sandera asal Israel Justru Jalan-jalan hingga Memancing sebelum Dibebaskan Hamas – Halaman all

    Hamas merilis video seorang sandera Israel yang asyik jalan-jalan hingga mancing sebelum dibebaskan militan Palestina, Jumat (14/2/2025).

    Tayang: Sabtu, 15 Februari 2025 17:50 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas merilis video seorang sandera Israel yang asyik jalan-jalan hingga mancing sebelum dibebaskan militan Palestina, pada Jumat (14/2/2025).

    Namun, video tersebut justru membuat Israel murka dan melemparkan tudingan propaganda kepada Hamas.

    Sandera itu bernama Alexandre Sasha Troufanov (29). 

    Dalam video yang dirilis, terlihat Troufanov santai dan menikmati hari-hari terakhirnya di Gaza.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel Hari Ini, Kantor Netanyahu Langsung Beri Pujian pada Trump, Kenapa? – Halaman all

    Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel Hari Ini, Kantor Netanyahu Langsung Beri Pujian pada Trump, Kenapa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pejuang Hamas berkumpul di Jalur Gaza selatan untuk membebaskan tiga sandera Israel pada hari ini, Sabtu (15/2/2025).

    Ketiganya adalah Iair Horn (46), Sagui Dekel Chen (36), dan Alexander (Sasha) Troufanov (29).

    Diberitakan Arab News, ketiganya memiliki kewarganegaraan ganda.

    Horn diculik bersama saudaranya, Eitan, yang masih ditawan.

    Hamas membebaskan sandera Israel dengan imbalan lebih dari 300 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

    Seperti pertukaran sebelumnya, panggung didirikan dan area itu dihiasi dengan bendera Palestina dan spanduk faksi militan.

    Di dekatnya terdapat puing-puing bangunan bertingkat yang rusak parah.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah merilis pernyataan dalam bahasa Ibrani yang menyambut baik kembalinya ketiga sandera.

    Mengenai pembebasan sandera Israel, Kantor Netanyahu justru memuji Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Dikatakannya Pemerintah Israel terus bekerja sama dengan AS untuk menjamin pembebasan mereka yang masih ditahan di Gaza.

    Pernyataan itu juga menegaskan kembali klaim bahwa Hamas “berusaha melanggar perjanjian” minggu ini, dengan mengatakan kelompok itu menyebabkan “krisis palsu dengan klaim palsu”.

    “Pembebasan sandera terus berlanjut berkat pasukan Israel di dalam dan sekitar Jalur Gaza dan pernyataan yang jelas dan tegas dari Presiden AS Donald Trump,” kata Kantor Netanyahu, Sabtu, dikutip dari BBC.

    Diakhiri dengan pernyataan bahwa Israel bekerja sama dengan AS dengan tujuan mengeluarkan semua sandera dari Gaza secepat mungkin.

    Diketahui, gencatan senjata yang dimulai hampir empat minggu lalu telah terancam dalam beberapa hari terakhir oleh pertikaian tegang yang mengancam akan memperbarui pertempuran.

    Usulan kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan lebih dari 2 juta warga Palestina dari Gaza dan menempatkan mereka di tempat lain di wilayah tersebut telah menimbulkan lebih banyak keraguan tentang masa depan gencatan senjata.

    Namun, Hamas mengatakan bahwa mereka akan terus maju dengan pembebasan lebih banyak sandera setelah pembicaraan dengan pejabat Mesir dan Qatar.

    Kelompok itu mengatakan para mediator telah berjanji untuk “menghapus semua rintangan” untuk memastikan Israel akan mengizinkan lebih banyak tenda, pasokan medis, dan kebutuhan pokok lainnya ke Gaza.

    Ini akan menjadi pertukaran keenam sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Sejauh ini, 21 sandera dan lebih dari 730 tahanan Palestina telah dibebaskan selama fase pertama gencatan senjata.

    Seperti pertukaran sebelumnya, puluhan pejuang Hamas yang bertopeng dan bersenjata berbaris di dekat panggung yang dihiasi bendera Palestina dan spanduk faksi militan, sementara musik menggelegar dari pengeras suara.

    Para militan diperkirakan akan mengarak para sandera di hadapan orang banyak dan kamera ke atas panggung, yang telah didirikan di dekat gedung bertingkat yang rusak parah, sebelum menyerahkan mereka kepada Palang Merah.

    Organisasi kemanusiaan tersebut kemudian akan mengangkut mereka ke pasukan Israel.

    PESAN PERLAWANAN – Pesan-pesan yang dipajang Gerakan Hamas di panggung lokasi pembebasan sandera Israel di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/3/2025). Pesan Hamas menampilkan beberapa pesan dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Arab pada hari Sabtu saat pembebasan para sandera Israel. (tangkap layar khaberni)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dilansir Al Jazeera, tahanan Palestina dibebaskan setelah pembebasan tiga tawanan Israel di Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    Tawanan Yair Horn, Alexander Trufanov dan Sagui Dekel-Chen telah memasuki Israel setelah dibebaskan di Gaza.

    Proses pembebasan 369 tahanan Palestina dari penjara Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Gaza juga sedang berlangsung.

    Hamas mengatakan pihaknya memperkirakan negosiasi tidak langsung dengan Israel akan dimulai minggu depan pada fase kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    Hamas kembali menolak rencana pembersihan etnis Presiden AS Donald Trump untuk Gaza, dan mengatakan penyerahan itu merupakan “prestasi” bagi pejuang perlawanan Palestina.

    Serangan militer besar-besaran Israel di Tepi Barat yang diduduki terus berlanjut, dengan tentara Israel membunuh seorang pria Palestina berusia 19 tahun di kamp pengungsi Askar, timur Nablus.

    Kantor Media Pemerintah telah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709 orang, dengan mengatakan  ribuan orang  yang hilang di bawah reruntuhan kini diduga tewas.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel