Jenis Media: Internasional

  • Didukung AS, Netanyahu Yakin Israel Mampu Gagalkan Ambisi Nuklir Iran

    Didukung AS, Netanyahu Yakin Israel Mampu Gagalkan Ambisi Nuklir Iran

    Yerusalem

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meyakini negaranya, dengan dukungan sekutu dekatnya Amerika Serikat (AS), akan mampu menggagalkan ambisi nuklir Iran dan mengakhiri “agresi” Teheran di kawasan Timur Tengah.

    Berbicara setelah bertemu Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio di Yerusalem, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (17/2/2025), Netanyahu mengungkapkan keduanya menjalani “pembicaraan yang sangat produktif” mengenai sejumlah isu, di mana “tidak ada yang lebih penting dari Iran”.

    “Israel dan Amerika bahu-membahu dalam melawan ancaman Iran,” ucap Netanyahu dalam konferensi pers bersama Rubio.

    “Kami sepakat bahwa para ayatollah tidak boleh memiliki senjata nuklir dan juga sepakat bahwa agresi Iran di kawasan harus dihentikan,” ujarnya.

    Rubio menambahkan bahwa Iran selalu berada di balik kelompok, aksi kekerasan dan aktivitas yang mengganggu stabilitas Timur Tengah.

    “Di balik setiap kelompok teroris, di balik setiap tindak kekerasan, di balik setiap aktivitas yang mengganggu stabilitas, di balik segala sesuatu yang mengancam perdamaian dan stabilitas bagi jutaan orang, yang menyebut kawasan ini sebagai rumahnya, adalah Iran,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Netanyahu menyebut Israel telah memberikan “pukulan hebat” kepada Iran sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

    Dia juga mengatakan bahwa dengan dukungan Presiden AS Donald Trump, Israel akan mampu menuntaskan “pekerjaan” dalam melawan Iran.

    “Saya tidak meragukan bahwa kita bisa dan akan menuntaskan pekerjaan ini,” tegas Netanyahu dalam pernyataannya.

    Permusuhan Israel dan Iran berlangsung selama beberapa dekade melintasi sejarah perang diam-diam dan diwarnai serangan darat, laut, udara, bahkan dunia maya.

    Teheran yang mengklaim pihaknya memperkaya uranium untuk tujuan damai, juga mendukung kelompok-kelompok di Timur Tengah yang menggambarkan diri mereka sebagai “Poros Perlawanan” terhadap pengaruh Israel dan AS di kawasan tersebut.

    Poros Perlawanan itu tidak hanya mencakup Hamas yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, namun juga kelompok Hizbullah di Lebanon, kelompok Houthi di Yaman dan berbagai milisi bersenjata Syiah di wilayah Irak dan Suriah.

    Selama 16 bulan perang berkecamuk di Jalur Gaza, Israel telah menewaskan para pemimpin tertinggi Hamas dan Hizbullah. Tel Aviv dan Teheran juga terlibat aksi saling serang beberapa waktu terakhir.

    Berterima kasih kepada Rubio untuk “dukungan tegas” AS bagi kebijakan Israel di Jalur Gaza, Netanyahu menyebut Israel dan AS di bawah pemimpinan Trump memiliki strategi yang sama di Jalur Gaza.

    “Saya ingin meyakinkan semua orang yang kini mendengarkan kami, Presiden Trump dan saya sedang bekerja dengan kerja sama dan koordinasi penuh di antara kami,” kata Netanyahu.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Bakal Segera Bertemu Putin, Perdamaian Rusia-Ukraina di Depan Mata? – Halaman all

    Trump Bakal Segera Bertemu Putin, Perdamaian Rusia-Ukraina di Depan Mata? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya akan segera bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Pertemuan antara Donald Trump dengan Vladimir Putin ini untuk membahas perang antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung berakhir.

    Mengutip Reuters, Trump mengatakan bahwa dirinya sudah bekerja keras untuk mencapai perdamaian antara Rusia dengan Ukraina.

    Ia, kata Trump, meyakini Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin menghentikan pertempuran.

    Komentar Trump ini muncul saat AS dan Rusia tengah mempersiapkan pembicaraan awal di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Minggu (16/2/2025) kemarin mengatakan Ukraina dan Eropa akan menjadi bagian dari “negosiasi nyata” untuk mengakhiri perang.

    Rubio mengisyaratkan bahwa pembicaraan AS dengan Rusia minggu ini adalah kesempatan untuk melihat seberapa serius Putin tentang perdamaian.

    Diplomat tertinggi AS itu mengecilkan kekhawatiran Eropa tentang disingkirkannya mereka dari perundingan awal antara Rusia dan Amerika Serikat yang akan berlangsung di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.

    Dalam wawancara dengan CBS News, Rubio mengatakan proses negosiasi belum dimulai dengan sungguh-sungguh, dan jika perundingan berlanjut, Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya akan dilibatkan.

    “Presiden Trump berbicara kepada Vladimir Putin minggu lalu, dan dalam pembicaraan itu, Vladimir Putin menyatakan minatnya pada perdamaian, dan presiden menyatakan keinginannya untuk mengakhiri konflik ini dengan cara yang bertahan lama dan melindungi kedaulatan Ukraina,” kata Rubio.

    “Sekarang, jelas hal itu harus ditindaklanjuti dengan tindakan, jadi beberapa minggu dan hari ke depan akan menentukan apakah ini serius atau tidak.”

    “Pada akhirnya, satu panggilan telepon tidak akan menghasilkan perdamaian,” tegasnya.

    Utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff dan penasihat keamanan nasional Mike Waltz dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi pada Minggu malam.

    Rubio mencatat bahwa ia akan tetap berada di Arab Saudi karena perjalanan resmi yang telah diatur sebelumnya.

    “Komposisi delegasi Rusia belum ditetapkan,” katanya.

    Ancaman Zelensky

    Zelensky sempat memberikan ancaman bahwa Ukraina tidak akan pernah menerima keputusan apa pun antara AS dan Rusia mengenai hasil negosiasi perdamaian tanpa partisipasi Kyiv.

    Komentar Zelensky muncul di tengah laporan bahwa delegasi AS akan bertemu dengan Rusia pada 18 Februari 2025 di Arab Saudi untuk memulai negosiasi yang bertujuan mengakhiri perang di Ukraina.

    “Kami memiliki tempat ini di meja perundingan sejak awal, dan kami adalah yang pertama berada di meja perundingan ini karena perang terjadi di Ukraina,” ucap Zelensky, dikutip dari Kyiv Independent.

    Zelensky mencatat bahwa Ukraina tidak akan pernah menerima kesepakatan damai yang dinegosiasikan atas nama mereka.

    “Kami berterima kasih atas semua dukungan, persatuan di AS seputar dukungan Ukraina–bahkan dukungan bipartisan–kami berterima kasih atas semua ini, tetapi tidak ada pemimpin di dunia yang dapat membuat kesepakatan dengan Putin tanpa kami,” ungkapnya.

    Kekhawatiran muncul mengenai peran Ukraina dalam negosiasi tersebut, dengan pejabat Eropa menekankan bahwa Kyiv tidak boleh dikesampingkan.

    Kyiv belum menerima undangan untuk menghadiri pertemuan di Riyadh, dengan Zelensky mengatakan kepada wartawan bahwa ia mengetahui tentang pertemuan tersebut melalui laporan media.

    “Kami tidak membicarakannya. Media memberitakan sesuatu. Saya melihat seseorang mengatakan akan ada pertemuan di Arab Saudi. Saya tidak tahu apa itu,” kata Zelensky pada 15 Februari 2025 lalu.

    Mykhailo Podolyak, penasihat Zelensky, membantah bahwa Ukraina akan berpartisipasi dalam pertemuan mendatang antara Rusia dan Amerika Serikat di Arab Saudi.

    “Tidak ada hal yang layak dibahas di meja perundingan,” kata Podolyak di TV Ukraina.

    Sebelumnya pada hari itu, 16 Februari, Trump menegaskan kembali bahwa Zelensky akan memiliki suara dalam proses tersebut dan menyebutkan kemungkinan mengizinkan negara-negara Eropa untuk membeli senjata buatan AS untuk Ukraina. (*)

  • Timor Leste Masih Miskin, Jose Ramos-Horta Ungkap Kegagalan Selama 22 Tahun dan Kedekatan dengan Prabowo

    Timor Leste Masih Miskin, Jose Ramos-Horta Ungkap Kegagalan Selama 22 Tahun dan Kedekatan dengan Prabowo

    PIKIRAN RAKYAT – Media asal Amerika Serikat, NY Times, menyebut bahwa Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta adalah presiden sekaligus pedagang yang gigih bagi negaranya.

    Ia meminta presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk membantu Timor Leste menyelesaikan masalah pertanian, ketahanan pangan, dan kemiskinan. Ia memohon kepada para pemimpin Vietnam untuk melakukan hal yang sama. Ia menyampaikan kepada Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, penguasa Uni Emirat Arab, impiannya untuk membangun asrama mahasiswa.

    Ramos-Horta berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mempertahankan negaranya, salah satu yang termuda di Asia. Sebagai rumah bagi sekitar 1,4 juta orang, Timor Leste adalah separuh dari pulau yang terletak di dekat ujung utara Australia, separuh lainnya adalah bagian dari Indonesia. 

    Perekonomiannya masih sangat bergantung pada pendapatan minyak dan gas, yang menguap dengan cepat, dan lebih dari 40 persen penduduknya diperkirakan hidup dalam kemiskinan.

    “Tidak ada negara di Asia Tenggara atau di Afrika yang memulai seperti kami, dari abu, dari kehancuran total,” kata Ramos-Horta.

    “Dalam 22 tahun, kami seharusnya sudah menyelesaikan masalah kemiskinan anak, kekurangan gizi anak, kekurangan gizi ibu, dan kemiskinan ekstrem. Jadi, itu adalah kegagalan,” katanya.

    Sebuah Keberhasilan

    Namun, NY Times Times menyebut bahwa berdasarkan ukuran lain, Timor-Leste adalah sebuah keberhasilan.

    Negara ini telah menyelenggarakan pemilihan umum yang kompetitif dengan berbagai pengalihan kekuasaan. Negara ini menempati peringkat tertinggi di Asia untuk kebebasan pers. Harapan hidup sekitar 70 tahun, naik dari sekitar 64 tahun pada tahun 2002. Seluruh penduduk sekarang memiliki akses listrik,” tulisnya.

    Meskipun kekerasan bermotif politik terjadi setelah kemerdekaan, termasuk upaya pembunuhan terhadap Ramos-Horta pada tahun 2008, selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, negara tersebut kini stabil.

    Menurut pakar Indo-Pasifik di Atlantic Council, Parker Novak, Timor Leste membangun demokrasi yang cukup tangguh.

    “Itu adalah sesuatu yang sangat mereka banggakan, dan memang seharusnya begitu,” katanya.

    Kedekatan dengan Prabowo

    Ramos-Horta, tulis NY Times, gemar berbagi cerita anekdot. Salah satunya adalah tentang pertemuan dengan presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Singapura pada bulan Juli 2024. Prabowo menanyakan tentang adik laki-laki Ramos-Horta, seorang teman dekatnya.

    “Itulah tingkat persahabatan yang kami miliki dengan para pemimpin Indonesia,” kata Ramos-Horta.

    Padahal pada era tersebut, Prabowo merupakan pemimpin pasukan unit Kopassus yang ditakuti di negara itu. Ramos-Horta menyebut ia kehilangan empat saudara kandung dalam operasi yang dilakukan militer Indonesia.

    Sebagai pengakuan atas penghormatan Indonesia terhadap hasil referendum, Ramos-Horta mengatakan bahwa ia dan Gusmao, perdana menteri, memutuskan bahwa mereka tidak akan membiarkan diri menjadi sandera masa lalu.

    “Kami menghormati para korban. Kami menguburkan yang meninggal, tetapi kami menantikan masa depan,” katanya.

    Ia menceritakan bagaimana ketika ia dan Gusmao pertama kali mendengar bahwa Prabowo telah terpilih, Gusmao sangat gembira dan mengacungkan jempol kepadanya.

    “Mereka yang berada di sini, selama masa sulit, memiliki ikatan emosional yang paling kuat dengan Timor Timur,” kata Ramos-Horta.

    Ia menambahkan bahwa orang-orang seperti itu akan lebih mendukung stabilitas negara.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bos Hizbullah Desak Israel Tarik Pasukan IDF dari Lebanon, Paling Lambat 18 Januari 2025 – Halaman all

    Bos Hizbullah Desak Israel Tarik Pasukan IDF dari Lebanon, Paling Lambat 18 Januari 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Pemimpin Hizbullah Naim Kassem mendesak Israel untuk segera menarik pasukan dari seluruh wilayah Lebanon yang didudukinya pada tanggal 18 Februari 2025.

    Desakan itu dilontarkan Kassem setelah batas waktu pelaksanaan perjanjian gencatan senjata telah rampung digelar.

    Dimana dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Washington pada bulan November, tersemat kebijakan yang mengharuskan pasukan Israel untuk mundur dari Lebanon selatan dalam kurun waktu 60 hari pasca gencatan senjaya.

    Sementara Hizbullah akan mundur ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan dan membongkar infrastruktur militer yang tersisa di selatan.

    Namun hingga batas waktu yang telah ditentukan yakni 26 Januari 2025, Israel tak kunjung angkat kaki dari Lebanon.

    Bahkan setelah melewati proses negosiasi, hingga Lebanon memperpanjang masa perjanjian sampai dengan tanggal 18 Februari, Israel terus meminta agar pasukannya tetap berada di lima pos di Lebanon selatan.

    Melalui keputusan tersebut Israel diharuskan untuk angkat kaki dari Lebanon, karena Hizbullah menganggap Israel telah melanggar perjanjian.

    Terlebih selama siaran pidato Qassem, setidaknya tiga serangan udara Israel menghantam Lembah Bekaa di timur Lebanon.

    Apabila dalam jangka waktu tersebut Israel tak kunjung mundur maka akan dianggap sebagai pasukan pendudukan.

    Kassem mengatakan bahwa “adalah tanggung jawab utama dan eksklusif negara Lebanon pada tahap ini untuk menerapkan semua tekanan politik” guna memastikan bahwa Israel sepenuhnya menarik pasukannya.

    “Israel harus mundur sepenuhnya pada tanggal 18 Februari, tidak ada alasan, tidak ada lima pos atau rincian lainnya, ini adalah kesepakatannya,” ujar Qassem dikutip dari France24.

    “Adalah tanggung jawab negara Lebanon untuk mengerahkan segala upaya untuk membuat Israel mundur”, tambahnya.

    Pemerintah Lebanon Diminta Buka Penerbangan Iran

    Selain mendesak Israel untuk segera angkat kai, Qassem juga meminta pemerintah Lebanon untuk mempertimbangkan kembali larangannya terhadap penerbangan Iran yang mendarat di Beirut.

    Permintaan ini diajukan setelah Pihak berwenang Lebanon melarang penerbangan tersebut mendarat hingga 18 Februari.

    Adapun penangguhan ini dilakukan setelah tuduhan Israel bahwa Teheran menggunakan pesawat sipil untuk menyelundupkan uang tunai ke Beirut untuk mempersenjatai Hizbullah.

    Setelah memblokir penerbangan dari Iran, hari Jumat Libanon mengirimkan dua pesawat Middle East Airlines untuk membawa pulang warganya yang terlantar.

    Namun, Iran menolak memberikan izin mendarat bagi keduanya.

    Imbas larangan itu, puluhan warga negara Lebanon terlantar di Iran, tempat mereka melakukan ziarah keagamaan dengan rencana untuk kembali melalui Mahan Air Iran.

    Selain itu akibat dari pemblokiran, Hizbullah kehilangan rute pasokan ketika pemberontak yang dipimpin Islam pada bulan Desember menggulingkan sekutu Bashar al-Assad di negara tetangga Suriah .

    Hizbullah menyebut larangan itu sebagai bentuk penghinaan terhadap kedaulatan Lebanon serta bukti bahwa Amerika memerintah negara tersebut melalui tekanan.

    “Perdana menteri memutuskan untuk mencegahnya dengan alasan keselamatan penerbangan dan sipil… Masalahnya adalah ini merupakan pelaksanaan perintah Israel,” imbuh Qassem.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Israel Vonis Bocah Palestina 18 Tahun Bui Atas Serangan di Tepi Barat

    Israel Vonis Bocah Palestina 18 Tahun Bui Atas Serangan di Tepi Barat

    Tel Aviv

    Pengadilan Israel menjatuhkan hukuman 18 tahun penjara terhadap seorang bocah Palestina yang baru berusia 15 tahun. Bocah laki-laki ini dituduh terlibat dalam serangan yang menewaskan seorang tentara Israel di wilayah Tepi Barat beberapa tahun lalu.

    Bocah laki-laki Palestina bernama Mohammed Basel Zalbani ini, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (17/2/2025), juga diperintahkan oleh pengadilan Israel untuk membayar kompensasi sebesar 300.000 Shekel atau setara Rp 1,3 miliar.

    Kelompok yang mengurusi tahanan Palestina, Masyarakat Tahanan Palestina, menyebut Zalbani berasal dari kamp pengungsi Shu’fat, yang terletak di sebelah timur Yerusalem Timur.

    Disebutkan oleh Masyarakat Tahanan Palestina bahwa Zalbani ditangkap oleh otoritas Tel Aviv sejak 13 Februari 2023 lalu atas tuduhan menentang pendudukan Israel.

    Rumah keluarga Zalbani juga telah dihancurkan oleh pasukan Israel, sebagai imbas atas tuduhan itu.

    Menurut Kantor Informasi Tahanan Palestina, yang dikelola Hamas, Zalbani dituduh terlibat dalam serangan yang menewaskan seorang tentara Israel di sebuah pos pemeriksaan di area kamp Shu’fat pada tahun 2023 lalu.

    Data yang dirilis oleh Masyarakat Tahanan Palestina menyebut sedikitnya 14.500 warga Palestina saat ini mendekam di penjara-penjara Israel. Dari angka tersebut, terdapat sebanyak 1.115 anak-anak di antaranya.

    Ketegangan turut meningkat di wilayah Tepi Barat sejak perang antara Hamas dan Israel berkecamuk di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. Rentetan serangan melanda warga Palestina di Tepi Barat, yang dilakukan oleh pasukan Israel juga para pemukim Yahudi ekstremis yang tinggal di area itu.

    Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 915 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan di Tepi Barat sejak Oktober dua tahun lalu.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Kembali Gempur Gaza, 3 Polisi Tewas

    Israel Kembali Gempur Gaza, 3 Polisi Tewas

    Gaza City

    Kelompok Hamas melaporkan serangan udara terbaru Israel menghantam wilayah di dekat Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Gempuran militer Tel Aviv itu menewaskan sedikitnya tiga polisi di area tersebut.

    Serangan udara Israel itu, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (17/2/2025), menghantam wilayah Jalur Gaza bagian selatan pada Minggu (16/2) tersebut, atau sehari setelah Hamas dan Tel Aviv melakukan pertukaran sandera-tahanan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari lalu.

    Kementerian Dalam Negeri Hamas awalnya melaporkan dua polisi tewas dalam gempuran militer Israel itu, dengan satu polisi lainnya mengalami luka kritis.

    Namun dalam pernyataan lanjutan, dilaporkan bahwa polisi ketiga akhirnya meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya.

    Ketiga polisi yang tewas itu dikerahkan ke area al-Shouka, sebelah timur Rafah, untuk mengamankan proses penyaluran bantuan kemanusiaan.

    Militer Israel, dalam pernyataan yang dirilisnya, menyatakan Angkatan Udaranya melancarkan satu serangan udara terhadap wilayah Jalur Gaza, yang menargetkan “beberapa individu bersenjata”.

    “Sebelumnya pada hari ini (16/2), beberapa individu bersenjata yang bergerak ke arah pasukan (Israel) di Jalur Gaza bagian selatan diserang oleh pesawat (Angkatan Udara Israel),” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Sementara Hamas, dalam pernyataan terpisah, menyebut serangan udara Israel yang menewaskan tiga polisi itu sebagai “pelanggaran serius” terhadap gencatan senjata yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, sejak pertengahan Januari lalu.

    “Tembakan yang berbahaya yang dilakukan oleh drone Zionis pagi hari ini di sebelah timur kota Rafah, menargetkan elemen kepolisian yang bertugas mengamankan masuknya bantuan (kemanusiaan)… dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata,” sebut Hamas.

    Gencatan senjata yang rapuh antara Hamas dan Israel telah menghentikan sebagian besar pertempuran yang berkecamuk selama lebih dari 15 bulan terakhir di Jalur Gaza.

    Namun awal bulan ini, Tel Aviv melancarkan setidaknya satu serangan udara lainnya di Gaza, yang diklaim menargetkan “kendaraan mencurigakan” di wilayah Jalur Gaza bagian tengah.

    Gencatan senjata Gaza nyaris diakhiri ketika Hamas mengumumkan akan menunda pembebasan sandera Israel pekan lalu dan menuduh Israel melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan mereka, terutama mengenai aliran bantuan kemanusiaan.

    Merespons pengumuman Hamas, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam untuk melanjutkan “pertempuran sengit” di Jalur Gaza kecuali Hamas membebaskan para sandera pada Sabtu (15/2) waktu setempat.

    Dengan adanya mediasi intensif oleh Qatar dan Mesir, pertukaran sandera-tahanan akhirnya dilakukan pada Sabtu (15/2), dengan Hamas membebaskan tiga sandera Israel yang ditukarkan dengan ratusan tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel pada hari yang sama.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Cuaca Buruk Melanda AS, Banjir Bandang Tewaskan 8 Orang hingga Ancaman Badai Salju dan Tornado

    Cuaca Buruk Melanda AS, Banjir Bandang Tewaskan 8 Orang hingga Ancaman Badai Salju dan Tornado

    PIKIRAN RAKYAT – Hujan lebat dan banjir bandang melanda AS bagian Tenggara, sedangkan sebagian besar wilayah Timur negara itu mengalami cuaca buruk. Setidaknya sembilan orang dipastikan tewas akibat badai tersebut.

    Wilayah Kentucky mencatat jumlah korban tewas tertinggi pada Minggu, 16 Februari 2025 waktu setempat. Gubernur Andy Beshear mengonfirmasi sedikitnya delapan korban tewas terkait badai, termasuk seorang ibu dan seorang anak berusia 7 tahun yang berada di dalam mobil yang terjebak di air tinggi. Pada konferensi pers, Beshear mengatakan ia yakin jumlah korban akan bertambah.

    “Jadi, teman-teman, jangan berada di jalan sekarang dan tetaplah hidup,” katanya.

    “Ini adalah fase pencarian dan penyelamatan, dan saya sangat bangga dengan semua warga Kentucky yang berada di luar sana, mempertaruhkan nyawa mereka,” ia menambahkan.

    Dampak Badai di Tenggara AS

    Beshear mengatakan telah ada 1.000 penyelamatan di seluruh negara bagian sejak badai dimulai pada hari Sabtu. Badai tersebut memutus aliran listrik ke sekitar 39.000 rumah, tetapi Beshear memperingatkan bahwa angin kencang di beberapa daerah dapat memperparah pemadaman listrik.

    Seorang pria berusia 73 tahun ditemukan tewas di tengah banjir di Clay County, Kentucky. Wakil Direktur Manajemen Darurat Clay County Revelle Berry mengonfirmasi kematian tersebut tetapi tidak memberikan rincian tambahan.

    Departemen Perikanan dan Satwa Liar Kentucky mengatakan ada penyelidikan atas kematian tersebut dan operasi penyelamatan sedang berlangsung di Hart County. Stasiun tersebut melaporkan seorang remaja meninggal dan korban kedua hilang dalam banjir Sabtu malam. Departemen Perikanan dan Satwa Liar dan Kantor Sheriff Hart County tidak segera menanggapi permintaan informasi lebih lanjut.

    Air merendam mobil dan bangunan di Kentucky dan tanah longsor memblokir jalan-jalan di Virginia. Kedua negara bagian tersebut berada di bawah peringatan banjir, bersama dengan Tennessee dan Arkansas. Layanan Cuaca Nasional memperingatkan warga untuk tidak berada di jalan.

    Orang kesembilan ditemukan tewas di Atlanta, Georgia setelah angin kencang menumbangkan pohon yang kemudian menabrak rumah pria itu. Pohon menimpa kamar tidur pria itu saat ia sedang berbaring di tempat tidur, dan ia meninggal karena luka-lukanya.

    Badai Salju hingga Tornado

    Peramal cuaca juga meramalkan badai salju akhir pekan di Timur Laut AS dan ancaman tornado di Lembah Mississippi. Badan Manajemen Darurat Mississippi mengonfirmasi dua tornado menghantam negara bagian itu minggu lalu, melukai dua orang dan merusak sedikitnya 53 rumah dan 6 bisnis.

    Gubernur Virginia Barat Patrick Morrisey mengeluarkan keadaan darurat di 10 daerah selatan karena hujan lebat dan banjir, yang memungkinkan negara bagian itu menggunakan sumber dayanya untuk membantu pemerintah daerah.

    Kentucky, Tennessee, Virginia Barat, dan Arkansas berada di bawah peringatan banjir, dan penduduk diperingatkan oleh Layanan Cuaca Nasional untuk tidak berada di jalan. Beberapa bagian Kentucky barat menghadapi hujan lebat.

    Beshear secara preemptif mengumumkan keadaan darurat di Kentucky. Banjir bandang melanda beberapa jalan di Bowling Green.

    “Kami ingin menempatkan aset secara khusus di tempat-tempat yang banjir dan pernah banjir di masa lalu,” kata Beshear di media sosial.

    Beshear kemudian menggunakan media sosial untuk memberi tahu warga tentang daerah-daerah yang terancam banjir, termasuk Jackson County, dan mengatakan petugas Kepolisian Negara Bagian Kentucky sedang melakukan pemeriksaan kesehatan sementara tempat penampungan dibuka di Pike County dan Jenny Wiley State Resort Park di Prestonsburg.

    Beshear mengatakan dalam sebuah unggahan Sabtu malam bahwa ia telah menulis surat ke Gedung Putih untuk meminta deklarasi bencana darurat dan dana federal untuk daerah-daerah yang terkena dampak.

    Banjir bandang juga diprediksi terjadi di lembah Mississippi, Tennessee, dan Ohio. Di Tennessee, peringatan banjir bandang dikeluarkan untuk sebagian besar wilayah tengah negara bagian tersebut hingga malam hari.

    Layanan Cuaca Nasional AS menyebut hujan yang diperkirakan akan turun sebagai peristiwa banjir bandang besar yang berpotensi bersejarah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Trump Bilang Akan Segera Bertemu Putin Bahas Perang Ukraina

    Trump Bilang Akan Segera Bertemu Putin Bahas Perang Ukraina

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya akan segera bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump meyakini Putin benar-benar ingin mengakhiri perang di Ukraina.

    “Belum ada waktu yang ditentukan, tapi hal itu bisa terjadi dalam waktu dekat,” kata Trump saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Senin (17/2/2025).

    Pernyataan itu disampaikan Trump beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio berusaha mengecilkan harapan soal pertemuan tingkat tinggi di Riyadh, Arab Saudi, untuk mengakhiri perang Ukraina.

    Dengan Rubio akan memimpin delegasi tingkat tinggi AS dalam diskusi dengan para pejabat Rusia di ibu kota Saudi dalam beberapa hari mendatang, serangkaian diplomasi terjadi ketika perang brutal di Ukraina memasuki tahun ketiga.

    Trump, ketika berbicara dengan wartawan setelah penerbangan dengan pesawat kepresidenan Air Force One, mengatakan timnya telah berbicara “panjang dan keras” dengan para pejabat Rusia, termasuk utusan Timur Tengah Steve Witkoff yang disebut Trump telah bertemu Putin selama tiga jam baru-baru ini.

    “Saya pikir dia (Putin) ingin berhenti berperang,” klaim Trump.

    Saat ditanya lebih lanjut apakah dirinya meyakini bahwa Putin ingin merebut seluruh wilayah Ukraina, Trump menjawab: “Itu adalah pertanyaan saya kepadanya.”

    “Jika dia terus melanjutkan… hal itu akan menimbulkan masalah besar bagi saya,” imbuhnya.

    “Saya pikir dia ingin mengakhirinya, dan mereka ingin mengakhirinya dengan cepat. Keduanya. Zelensky juga ingin mengakhirinya,” ujar Trump, merujuk pada Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Trump dan Putin melakukan percakapan telepon yang panjang pada Rabu (12/2) pekan lalu, dan sepakat untuk segera memulai perundingan gencatan senjata. Namun seruan itu mengejutkan Ukraina dan sekutu-sekutu AS di NATO, dengan Zelensky menegaskan “tidak ada keputusan mengenai Ukraina tanpa Ukraina”.

    Dalam wawancara dengan NBC News yang disiarkan pada Minggu (16/2) waktu setempat, Zelensky menuding Putin sebagai “pembohong berantai” dan tidak bisa dipercayai sebagai mitra negosiasi.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • IDF Ikatkan Bahan Peledak di Leher Lansia 80 Tahun, Dijadikan Tameng Manusia, Sebelum Ditembak Mati – Halaman all

    IDF Ikatkan Bahan Peledak di Leher Lansia 80 Tahun, Dijadikan Tameng Manusia, Sebelum Ditembak Mati – Halaman all

    IDF Ikatkan Bahan Peledak di Leher Lansia 80 Tahun, Dijadikan Tameng Manusia, Sebelum Ditembak Mati

    TRIBUNNEWS.COM- Pasukan Israel (IDF) mengikatkan bahan peledak di leher seorang pria tua Palestina di Gaza dan memaksanya bertindak sebagai perisai manusia sebelum membunuh dia dan istrinya, sebuah penyelidikan oleh situs web berita Israel HaMakom telah mengungkapkan.

    Pasukan Israel mengikatkan bahan peledak di leher seorang warga Palestina tua yang menggunakan tongkat jalan dan memaksanya untuk memeriksa area yang digunakan oleh Hamas sebelum membunuh dia dan istrinya.

    Pria Palestina tersebut, yang tidak disebutkan namanya namun diyakini berusia jauh di atas 80 tahun, diberi tahu bahwa jika ia tidak melakukan penggeledahan, pasukan Israel akan meledakkan bahan peledak dan “meledakkan kepalanya.”

    Menurut HaMakom, insiden itu terjadi pada bulan Mei tahun lalu ketika tentara Israel dari beberapa brigade berbeda berkumpul di dekat rumah pasangan Palestina, keduanya berusia 80-an, di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.

    Pada saat itu, pasukan Israel telah melancarkan serangan darat ketiga di daerah tersebut setelah terlibat dalam pertempuran sengit dengan Hamas dan gerakan Palestina lainnya.

    HaMakom mengatakan bahwa Brigade Nahal, Brigade Carmeli dan Unit Multidimensi, memutuskan untuk menggunakan pria tua Palestina, yang menggunakan tongkat untuk berjalan, sebagai perisai manusia.

    Seorang tentara Israel mengatakan kepada HaMakom bahwa setelah bahan peledak dikalungkan di leher pria Palestina tersebut, dia diberi tahu “bahwa jika dia melakukan sesuatu yang salah atau tidak sesuai keinginan kami, orang di belakangnya akan menarik tali dan kepalanya akan terlepas dari tubuhnya.”

    “Begitulah cara dia berjalan bersama kami selama delapan jam, meskipun dia seorang pria berusia 80 tahun dan meskipun dia tidak bisa lari dari kami. Dan itu karena dia tahu ada seorang prajurit di belakangnya yang dapat menarik tali kapan saja – dan dia sudah selesai,” tambah prajurit itu.

    Menurut HaMakom, setelah warga Palestina lanjut usia itu dipaksa memasuki rumah-rumah dan terowongan yang diduga digunakan oleh Hamas, para prajurit memerintahkan dia dan istrinya untuk meninggalkan daerah itu menuju al-Mawasi, daerah kecil yang saat itu hanya selebar 1 km dan digunakan untuk menampung ratusan ribu warga Palestina.

    Namun, HaMakom mengatakan bahwa tidak ada batalyon lain yang diberitahu bahwa pasangan itu akan menuju ke selatan dan dalam jarak 100 meter setelah diizinkan pergi, mereka berdua ditembak mati.

    “Mereka tewas seperti itu, di jalan,” tutur prajurit lainnya kepada HaMakom.

    ‘Protokol Nyamuk’

    Menurut HaMakom, keputusan untuk menggunakan lelaki tua itu sebagai tameng manusia merupakan bagian dari taktik lama yang disebut “protokol nyamuk” yang melibatkan tentara Israel yang memerintahkan warga Palestina untuk memasuki lokasi-lokasi yang berpotensi dipasangi jebakan – rumah, terowongan, dan bangunan lainnya – sebelum pasukan Israel datang.

    Meskipun tingkat dan skala operasi semacam itu tidak diketahui, praktik tersebut, yang ilegal menurut hukum Israel dan internasional, telah berulang kali digunakan di Gaza.

    Pada bulan Agustus, surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa tentara Israel telah berulang kali menggunakan warga Palestina yang tidak bersalah untuk memasuki rumah dan terowongan dalam perangnya di Gaza.

    Hampir setahun sebelumnya, pada Desember 2023, Middle East Eye menerima banyak kesaksian dari warga Palestina bahwa pasukan Israel mengikatkan bahan peledak pada warga sipil sebelum memaksa mereka masuk ke wilayah yang diyakini digunakan oleh Hamas.

    Kemudian pada bulan itu, staf medis di Rumah Sakit Shifa mengatakan kepada MEE bahwa tentara Israel menggunakan mereka sebagai tameng manusia saat memeriksa halaman rumah sakit.

    “Ketika mereka menyerbu gudang bawah tanah, mereka menggunakan kami [para dokter] sebagai tameng manusia untuk masuk dan menggeledah mereka. Mereka menemukan karyawan pemeliharaan teknis di sana dan menginterogasi mereka, sebelum mereka menahan mereka,” kata seorang dokter kepada MEE.

    Militer Israel, seperti yang telah dilakukan dalam penyelidikan sebelumnya, telah membantah menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia, dan pada hari Sabtu menolak tuduhan bahwa pria berusia 80 tahun itu disiksa oleh tentaranya. 

    Militer Israel juga membantah laporan yang berkaitan dengan keberadaan protokol anti nyamuk.

    Namun, seorang tentara Israel lainnya menolak pernyataan resmi tentara, dan mengatakan kepada HaMakom bahwa “protokol nyamuk diatur sepenuhnya, dan itu merupakan zona abu-abu dalam tentara.”

    “Itu sesuatu yang ada di level komandan batalion dan di bawahnya. Itu ditetapkan sebagai perintah yang diatur, dan di suatu tempat di level komandan brigade mereka menolaknya sama sekali. Ketika mereka mulai membuat masalah, mereka menyerahkan tanggung jawab kepada yang lebih rendah dan mengatakan untuk tidak melakukannya,” kata prajurit itu.

    “Bahkan ketika investigasi dilakukan, tidak ada peluang bagi IDF [tentara Israel] untuk mengakui bahwa ini adalah perintah yang diatur, tetapi jika Anda mendatangi setiap pejuang yang bertempur di Gaza, tidak ada seorang pun yang memberi tahu Anda bahwa ini tidak terjadi.”

    SUMBER: MIDDLE EAST EYE

  • Kronologi Imam Masjid Ngaku Gay Dibunuh di Afrika Selatan

    Kronologi Imam Masjid Ngaku Gay Dibunuh di Afrika Selatan

    Cape Town

    Muhsin Hendricks, seorang pria Muslim yang dianggap sebagai “imam gay pertama di dunia”, tewas ditembak di Afrika Selatan. Dua pelaku berhasil melarikan diri usai beraksi, dengan motif pembunuhan itu masih misterius.

    Sosok Hendricks yang berusia 57 tahun ini, seperti dilansir The Guardian dan BBC, Senin (17/2/2025), disebut mengelola sebuah masjid khusus untuk kaum LGBTQ di dekat Cape Town. Dia ditembak mati saat bepergian dengan mobil di dekat kota Gqeberha di pada Sabtu (15/2) pagi waktu setempat.

    Kronologi penembakan mematikan itu terungkap dalam rekaman CCTV yang beredar di media sosial dan dari keterangan polisi setempat. Pihak Kepolisian Eastern Cape menyebut mobil yang ditumpangi Hendricks bersama satu orang lainnya disergap oleh dua orang bersenjata.

    Rekaman CCTV itu menunjukkan sebuah mobil lainnya tiba-tiba berhenti dan mencegat mobil yang ditumpangi Hendricks saat kendaraan itu menjauhi tepi jalanan. Disebutkan oleh kepolisian bahwa Hendricks duduk di kursi belakang pada saat itu.

    “Dua tersangka tidak dikenal, dengan wajah tertutup, keluar dari kendaraan dan mulai melepaskan beberapa tembakan ke arah kendaraan itu (yang ditumpangi Hendricks),” demikian pernyataan Kepolisian Eastern Cape.

    “Setelah itu, para tersangka melarikan diri dari lokasi kejadian, dan pengemudi kemudian menyadari bahwa Hendricks, yang di duduk di kursi belakang kendaraan itu, telah ditembak dan dibunuh,” imbuh pernyataan itu.

    Sudut rekaman CCTV mengungkapkan momen penembakan maut itu dari satu sisi jalanan, yakni ketika pelaku melompat keluar dari mobilnya, berlari ke arah kendaraan yang disergap dan melepas tembakan berulang kali ke arah jendela penumpang belakang.

    Juru bicara kepolisian setempat mengonfirmasi keaslian rekaman CCTV yang beredar di media sosial, yang disebut menunjukkan pembunuhan terarah di area Bethelsdorp dekat Gqerberha, yang sebelumnya dikenal sebagai Port Elizabeth.

    Sejauh ini belum ada penangkapan tersangka yang dilakukan pihak kepolisian terkait pembunuhan Hendricks. Motif pembunuhan ini juga masih diselidiki.

    “Motif pembunuhan itu belum diketahui dan menjadi bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung,” demikian pernyataan kepolisian setempat, yang mengimbau warga yang memiliki informasi terkait pembunuhan itu untuk melapor.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu