Jenis Media: Internasional

  • PM Jepang Bakal Rekrut Pemburu Jadi PNS demi Atasi Beruang

    PM Jepang Bakal Rekrut Pemburu Jadi PNS demi Atasi Beruang

    Tokyo

    Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi berjanji akan mengambil langkah untuk melindungi warga di tengah meningkatnya jumlah serangan beruang. Salah satunya dengan merekrut pemburu menjadi pegawai negeri sipil.

    Dilansir NHK, Minggu (9/11/2025), isu itu dibahas dalam debat Parlemen pada Jumat (7/11/2025). Seorang anggota parlemen menyebut serangan yang terjadi seperti perebutan wilayah antara beruang dan manusia.

    Insiden-insiden yang telah terjadi mengakibatkan luka-luka dan kematian. Takaichi mengatakan dirinya berniat mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi masyarakat karena masalah ini melibatkan nyawa manusia.

    “Sebagai langkah segera untuk melindungi masyarakat dari beruang, polisi akan menggunakan senapan untuk melenyapkan segala ancaman,” katanya.

    Langkah berikutnya, kata Takaichi, pihaknya akan merekrut pemburu berlisensi. Para pemburu itu akan dijadikan pegawai negeri.

    “Dalam jangka menengah hingga panjang, kami berencana untuk merekrut pemburu berlisensi sebagai pegawai negeri untuk mengamankan sumber daya ahli,” ujarnya.

    Sebelumnya, Jepang mulai mengerahkan tentara ke wilayah utara negara tersebut yang dilanda rentetan serangan beruang liar yang memicu kematian. Kasus serangan beruang di Jepang telah mencapai rekor tertinggi tahun ini.

    Dilansir AFP, Rabu (5/11), pemerintah Jepang berupaya menyusun paket kebijakan khusus untuk menangani situasi krisis tersebut yang telah mengakibatkan sedikitnya 12 kematian dan membuat lebih dari 100 orang mengalami luka-luka sejak April lalu. Pengerahan personel militer Jepang itu mulai dilakukan pada Rabu (5/11) waktu setempat.

    Jepang memiliki undang-undang senjata yang ketat dan para personel militer yang dikerahkan tidak akan membawa senjata api atau memburu hewan liar tersebut. Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan para tentara akan mempersenjatai diri dengan semprotan antiberuang, tongkat, perisai pelindung, kacamata pelindung, jaket antipeluru, dan alat peluncur jaring.

    Pengerahan personel militer ini menjadi bagian dari upaya untuk memulihkan rasa aman di tengah masyarakat yang diselimuti kepanikan. Para pakar mengatakan bahwa panen biji pohon ek yang buruk tahun ini telah memicu populasi beruang Jepang, yang terus meningkat, untuk datang ke kota-kota untuk mencari makanan, terutama di wilayah utara seperti Akita dan Iwate.

    Lihat juga Video ‘PM Jepang Beri Hadiah Trump Stik Golf Mendiang Shinzo Abe’:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Trump Ogah Hadiri KTT G20, Tuding Ada Pembantaian Warga Kulit Putih di Afsel

    Trump Ogah Hadiri KTT G20, Tuding Ada Pembantaian Warga Kulit Putih di Afsel

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tidak ada pejabat pemerintah AS yang akan menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan akhir bulan ini. Dia menuding ada ‘pelanggaran hak asasi manusia’ yang terjadi di negara tersebut.

    Dilansir Reuters, Minggu (9/11/2025), Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan telah menyesalkan keputusan Trump itu dan mengulangi penolakannya terhadap klaim Trump bahwa warga Afrikaner kulit putih menghadapi penganiayaan berdasarkan ras mereka di negara mayoritas kulit hitam tersebut.

    “Sungguh memalukan bahwa G20 akan diadakan di Afrika Selatan,” kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.

    “Warga Afrikaner (orang-orang keturunan pemukim Belanda, serta imigran Prancis dan Jerman) dibunuh dan dibantai, dan tanah serta pertanian mereka disita secara ilegal. Tidak ada pejabat pemerintah AS yang akan hadir selama pelanggaran hak asasi manusia ini terus berlanjut. Saya berharap dapat menjadi tuan rumah G20 2026 di Miami, Florida!” sambung Trump.

    Wakil Presiden AS JD Vance, yang awalnya dijadwalkan menghadiri pertemuan KTT G20 di Johannesburg pada 22-23 November dipastikan tidak akan hadir. Trump telah mempermasalahkan kebijakan dalam dan luar negeri Afrika Selatan mulai dari kebijakan pertanahannya hingga gugatan Afsel terhadap Israel atas genosida di Gaza.

    Bulan lalu, Trump telah menetapkan batas terendah yang pernah tercatat untuk penerimaan pengungsi AS dan mengatakan orang-orang yang diterima sebagian besar akan berfokus pada warga Afrikaner kulit putih. Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan mengatakan telah memperhatikan unggahan Trump ‘yang patut disesali’ tersebut dan menegaskan penolakan Pretoria yang sering dinyatakan atas tuduhan bahwa warga Afrikaner mengalami penindasan.

    “Klaim bahwa komunitas ini menghadapi penganiayaan tidak didukung oleh fakta,” kata kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa masa lalu Afrika Selatan yang diwarnai ketimpangan rasial memberinya pengalaman untuk membantu dunia mengatasi perpecahan melalui platform G20.

    “Bangsa kita berada di posisi unik untuk memperjuangkan masa depan solidaritas sejati di dalam G20,” katanya.

    Mereka berharap dapat menyelenggarakan pertemuan puncak yang sukses. Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga memboikot pertemuan para menteri luar negeri G20 di Afrika Selatan, yang memegang jabatan presiden G20 dari Desember 2024 hingga November 2025. Amerika Serikat akan mengambil alih jabatan presiden G20 dari Afrika Selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • 1.400 Penerbangan Dibatalkan dalam Sehari di AS Buntut Kebuntuan Anggaran

    1.400 Penerbangan Dibatalkan dalam Sehari di AS Buntut Kebuntuan Anggaran

    Washington DC

    Lebih dari 1.400 penerbangan ke, dari, atau di dalam Amerika Serikat (AS) dibatalkan pada Sabtu kemarin. Otoritas AS juga meminta maskapai penerbangan untuk mengurangi lalu lintas selama penutupan pemerintah federal.

    Dilansir BBC, Minggu (9/11/2025), data dari pelacak penerbangan FlightAware menunjukkan hampir 6.000 penerbangan juga ditunda pada Sabtu (8/11). Jumlah itu turun dari lebih dari 7.000 penundaan pada hari Jumat (7/11).

    Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mengumumkan mereka akan mengurangi kapasitas perjalanan udara hingga 10% di 40 bandara tersibuk di negara itu karena para pengendali lalu lintas udara, yang bekerja tanpa bayaran selama penutupan pemerintah federal, melaporkan kelelahan.

    Partai Republik dan Demokrat sejauh ini masih terpecah belah mengenai cara mengakhiri kebuntuan di Kongres. Sementara, penutupan pemerintah federal yang dimulai 1 Oktober terus berlanjut.

    Hari Sabtu menandai hari ke-39 penutupan terpanjang dalam sejarah karena Partai Republik dan Demokrat masih belum menyepakati resolusi pendanaan untuk membuka kembali pemerintah. Para senator terus berada di Washington selama akhir pekan untuk negosiasi bipartisan yang bertujuan mengakhiri penutupan pemerintah federal.

    Dampak penutupan itu dirasakan oleh semakin banyak warga AS di tengah pemotongan dana bantuan pangan dan gangguan penerbangan. Dalam sebuah pernyataan, American Airlines mendesak ‘para pemimpin di Washington DC untuk segera mencapai resolusi guna mengakhiri penutupan’.

    Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey mengalami salah satu waktu tunggu terlama. Hingga Sabtu sore, kedatangan di bandara tersebut tertunda rata-rata lebih dari 4 jam, sementara keberangkatan dari bandara tertunda rata-rata 1,5 jam.

    Bandara dengan penerbangan terbanyak yang dibatalkan pada hari Sabtu, baik ke maupun dari lokasi tersebut, adalah Bandara Internasional Charlotte/Douglas, Bandara Internasional Newark Liberty, dan Bandara Internasional Chicago O’Hare.

    Keberangkatan ke Bandara Internasional John F Kennedy, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, dan Bandara LaGuardia masing-masing tertunda hampir 3 jam, lebih dari 2,5 jam, dan sekitar 1 jam. Kondisi ini diperkirakan dapat semakin parah dengan semakin dekatnya liburan Thanksgiving pada 27 November yang menjadi salah satu musim perjalanan tersibuk di AS.

    Bukan hanya penerbangan komersial yang terdampak. Pembatasan penggunaan jet pribadi juga diberlakukan.

    “Kami telah mengurangi volume di bandara-bandara dengan lalu lintas tinggi alih-alih menggunakan jet pribadi yang memanfaatkan bandara atau lapangan terbang yang lebih kecil agar petugas kontrol lalu lintas yang sibuk dapat fokus pada penerbangan komersial. Itu wajar,” tulis Menteri Transportasi AS, Duffy.

    FAA sendiri telah mengumumkan pengurangan penerbangan akan dilakukan secara bertahap dimulai dari 4% penerbangan pada Jumat (7/11) sebelum meningkat menjadi 6% pada 11 November, 8% pada 13 November, dan 10% penuh pada 14 November. FAA mengatakan pengurangan tersebut diperlukan untuk menjaga keselamatan karena para pengendali lalu lintas udara telah bekerja terlalu keras selama penutupan.

    Sebagai pekerja esensial, para pengendali lalu lintas udara diharuskan untuk terus bekerja tanpa bayaran dan akibatnya banyak yang tidak masuk kerja karena sakit atau mengambil pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan. Para pengendali lalu lintas udara hanyalah sebagian dari 1,4 juta pegawai federal yang telah bekerja tanpa bayaran atau dipaksa bekerja selama penutupan pemerintah federal.

    Faktor lain yang memengaruhi perjalanan udara adalah sebagian besar dari 64.000 agen Badan Keamanan Transportasi (TSA) juga tidak dibayar selama penutupan berlangsung. Selama penutupan pemerintah sebelumnya, di bawah Presiden AS Donald Trump pada tahun 2018, ditemukan hingga 10% staf TSA memilih untuk tinggal di rumah daripada bekerja secara gratis.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Presiden Suriah Bakal Lakukan Pertemuan Bersejarah dengan Trump di AS

    Presiden Suriah Bakal Lakukan Pertemuan Bersejarah dengan Trump di AS

    Washington DC

    Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa tiba di Amerika Serikat (AS) untuk kunjungan resmi bersejarah. Hal itu dilakukan Sharaa sehari setelah Washington menghapusnya dari daftar hitam terorisme.

    Dilansir AFP, Minggu (9/11/2025), Sharaa, yang pasukan pemberontaknya menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad akhir tahun lalu, dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (10/11) waktu setempat.

    Ini adalah kunjungan pertama presiden Suriah ke AS sejak negara itu merdeka pada tahun 1946. Pemimpin sementara Suriha tersebut telah bertemu Trump pertama kalinya di Riyadh, Arab Saudi, selama kunjungan regional Presiden AS pada Mei lalu.

    Utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, mengatakan bahwa Sharaa ‘diharapkan’ akan menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS melawan ISIS. AS juga berencana membangun pangkalan militer di dekat Damaskus ‘untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan memantau perkembangan antara Suriah dan Israel’.

    Keputusan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (7/11) untuk menghapus Sharaa dari daftar hitam sudah diperkirakan secara luas. Juru bicara Departemen Luar Negeri, Tommy Pigott, mengatakan pemerintahan Sharaa telah memenuhi tuntutan AS, termasuk berupaya menemukan warga Amerika yang hilang dan memusnahkan senjata kimia yang tersisa.

    “Tindakan ini diambil sebagai pengakuan atas kemajuan yang ditunjukkan oleh kepemimpinan Suriah setelah kepergian Bashar al-Assad dan lebih dari 50 tahun penindasan di bawah rezim Assad,” kata Pigott.

    Juru bicara tersebut menambahkan penghapusan daftar hitam oleh AS akan mendorong ‘keamanan dan stabilitas regional serta proses politik yang inklusif, dipimpin dan dimiliki oleh Suriah’. Kunjungan Sharaa ke Washington dilakukan setelah kunjungan bersejarahnya ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September lalu.

    Kunjungan itu merupakan kunjungan pertamanya ke tanah AS. Sharaa juga presiden Suriah pertama dalam beberapa dekade yang berpidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York.

    Pada Kamis (6/11), Washington memimpin pemungutan suara oleh Dewan Keamanan untuk mencabut sanksi PBB terhadapnya. Kelompok Sharaa, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang dulunya berafiliasi dengan Al-Qaeda juga telah dihapus dari daftar kelompok teroris oleh Washington pada bulan Juli.

    Sejak berkuasa, para pemimpin baru Suriah telah berusaha melepaskan diri dari masa lalu mereka yang penuh kekerasan dan menampilkan citra moderat yang lebih dapat ditoleransi oleh rakyat Suriah dan kekuatan asing.

    “Kunjungan ke Gedung Putih merupakan bukti lebih lanjut atas komitmen AS terhadap Suriah yang baru dan momen yang sangat simbolis bagi pemimpin baru negara tersebut, yang dengan demikian menandai langkah selanjutnya dalam transformasinya yang menakjubkan dari pemimpin militan menjadi negarawan global,” ujar Direktur Program AS International Crisis Group, Michael Hanna.

    Sharaa diperkirakan akan mencari dana untuk Suriah, yang menghadapi tantangan signifikan dalam pembangunan kembali setelah 13 tahun perang saudara yang brutal. Pada bulan Oktober, Bank Dunia menetapkan ‘perkiraan terbaik konservatif’ untuk biaya pembangunan kembali Suriah sebesar USD 216 miliar.

    Lihat juga Video ‘Presiden Suriah soal Trump Akan Cabut Sanksi: Keputusan Bersejarah!’:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Perintah Tangkap Netanyahu dari Ankara Turki Sebab Genosida di Gaza

    Perintah Tangkap Netanyahu dari Ankara Turki Sebab Genosida di Gaza

    Jakarta

    Perintah untuk menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu datang dari Ankara Turki. Perintah penangkapan terhadap Netanyahu itu dikeluarkan Turki terkait genosida di Gaza.

    Dirangkum detikcom, Minggu (9/11/2025) Pengadilan Turki merilis surat perintah penangkapan atas tuduhan genosida, pada Jumat (7/11), terhadap Netanyahu dan sebanyak 36 pejabat senior dalam pemerintahannya terkait perang mematikan di Jalur Gaza.

    Kantor Kejaksaan Istanbul dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, mengumumkan pengadilan telah merilis surat perintah penangkapan terhadap 37 pejabat senior Israel, termasuk Netanyahu, atas tuduhan genosida dan kejahatan kemanusiaan terkait perang Gaza.

    Para pejabat senior Tel Aviv yang menjadi target perintah penangkapan tersebut mencakup Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, Kepala Staf Umum militer Israel Letnan Jenderal Eyal Zamir dan Komandan Angkatan Laut Israel David Saar Salama.

    Kantor Kejaksaan Istanbul menuduh para pejabat senior Israel tersebut telah melakukan “genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan”, yang menurut Ankara, “dilakukan secara sistematis” oleh Tel Aviv di Jalur Gaza.

    Dalam pernyataannya, Kantor Kejaksaan Istanbul juga menyinggung soal rentetan serangan militer Israel terhadap rumah-rumah sakit di wilayah Jalur Gaza, termasuk Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, yang dibangun oleh Ankara dan dibom oleh militer Tel Aviv pada Maret lalu.

    Kantor Kejaksaan Istanbul menyatakan bahwa akibat genosida dan kejahatan kemanusiaan sistematis yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, ribuan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, kehilangan nyawa, dengan ribuan orang lainnya luka-luka, dan area-area permukiman tidak dapat dihuni lagi.

    “Berdasarkan bukti yang diperoleh, telah ditetapkan bahwa para pejabat negara Israel memikul tanggung jawab pidana atas tindakan sistematis ‘kejahatan terhadap kemanusiaan’ dan ‘genosida’ yang dilakukan di Jalur Gaza,” sebut Kantor Kejaksaan Istanbul dalam pernyataannya.

    “Telah ditetapkan bahwa para tersangka tidak dapat ditangkap karena mereka saat ini tidak berada di Turki,” imbuh pernyataan itu.

    “Atas permintaan Kantor Kejaksaan, pada 7 November 2025, Pengadilan Kriminal Perdamaian Istanbul yang bertugas mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 37 tersangka, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu … atas tuduhan ‘kejahatan terhadap kemanusiaan’ berdasarkan pasal 77 dan ‘genosida’ berdasarkan pasal 76 Undang-undang Pidana Turki,” demikian pernyataan Kantor Kejaksaan Istanbul pada Jumat (7/11).

    Turki, yang merupakan salah satu pengkritik paling vokal terhadap perang Israel di Jalur Gaza, tahun lalu bergabung dengan gugatan yang diajukan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional (ICJ), yang menuduh Israel melakukan genosida.

    Israel Geram Turki Rilis Perintah Tangkap Netanyahu

    Israel memberikan reaksi keras terhadap langkah pengadilan Turki merilis surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu atas tuduhan genosida dalam perang Gaza. Tel Aviv menolak tuduhan genosida dan menyebut langkah Ankara itu sebagai “aksi publisitas” belaka.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Gideon Saar, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (8/11/2025), bahkan menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai “tiran”.

    “Israel dengan tegas menolak, dengan penghinaan, aksi publisitas terbaru oleh tiran Erdogan,” kata Saar dalam pernyataan via media sosial X.

    Saar, dalam postingannya menggunakan bahasa Inggris via media sosial X, melontarkan serangan lebih lanjut terhadap Erdogan. Dia menyinggung soal penangkapan rival-rival politik Erdogan, terutama Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu yang ditahan sejak Maret lalu.

    Halaman 2 dari 3

    (whn/fas)

  • Rusia Serang Infrastruktur Energi di Ukraina, 4 Orang Tewas

    Rusia Serang Infrastruktur Energi di Ukraina, 4 Orang Tewas

    Kyiv

    Sebuah serangan Rusia menghantam infrastruktur energi di Ukraina. Serangan itu menewaskan empat orang dan memicu pemadaman listrik di beberapa wilayah Ukraina.

    Dilansir AFP, Sabtu (8/11/2025), Moskow dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi di Ukraina. Serangan Rusia merusak fasilitas gas alam yang menghasilkan bahan bakar utama untuk pemanas di Ukraina.

    “Serangan Rusia sekali lagi menyasar kehidupan sehari-hari masyarakat. Serangan tersebut memutus pasokan listrik, air, dan pemanas bagi masyarakat, menghancurkan infrastruktur penting, dan merusak jaringan kereta api,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga.

    Angkatan Udara Ukraina menyebut Rusia meluncurkan 458 pesawat tanpa awak dan 45 rudal ke Ukraina semalam. Sebanyak 406 pesawat tanpa awak dan sembilan rudal Rusia ditembak jatuh Angkatan Udara Ukraina.

    “Di Dnipro, sebuah pesawat tanpa awak Rusia menyerang langsung sebuah bangunan tempat tinggal; hingga saat ini, diketahui tiga orang tewas di kota itu. Sayangnya, ada juga korban jiwa di Kharkiv,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Serangan tersebut menyebabkan pemadaman listrik darurat di ibu kota Kyiv dan di kota Kharkiv. Serangan itu juga memutus pasokan air di Kharkiv.

    Akibat serangan Rusia ke infrastruktur energi Ukraina itu, para ahli mengatakan Kyiv berisiko mengalami pemadaman pemanas menjelang musim dingin.

    (fas/fas)

  • Jerman Khawatirkan Masa Depan Demokrasi

    Jerman Khawatirkan Masa Depan Demokrasi

    Berlin

    Dunia digital media sosial kian riuh dan cepat. Siapa yang menonjol, akan terangkat ke permukaan — Donald Trump, Elon Musk, Javier Milei. Mereka menguasai tajuk berita lewat pesta mewah, roket luar angkasa, hingga gergaji mesin. Semangat zaman seolah diringkas dalam segelintir tokoh flamboyan.

    Namun di luar hiruk-pikuk itu, ada kelompok yang justru tampak seperti antitesis dunia digital: kelas menengah — orang-orang yang jarang menjadi sorotan, tapi menjadi tulang punggung masyarakat demokratis dan terbuka.

    Karena peran penting itulah, selama hampir dua dekade para ilmuwan sosial Jerman meneliti bagaimana “tengah” ini berpikir. Studi yang dilakukan atas dukungan Friedrich-Ebert-Stiftung itu menelusuri sikap mereka terhadap ekstremisme kanan, xenofobia, antisemitisme, dan pandangan sosial-darwinistik. Studi ini disebut sebagai semacam seismograf sosial, alat pendeteksi dini terhadap gejala anti-demokrasi di Jerman.

    Spektrum tengah yang stabil tapi tegang

    Hasil penelitian terbaru menggambarkan kondisi yang kontradiktif: stabil, tapi tegang.

    “Kelompok tengah kini lebih stabil dan menahan laju dukungan terhadap ekstremisme kanan,” kata Andreas Zick, Direktur Institut Penelitian Konflik dan Kekerasan di Universitas Bielefeld, kepada DW.

    Tim peneliti mewawancarai sekitar 2.000 responden dari berbagai lapisan — mencerminkan keragaman latar belakang, pendidikan, pendapatan, dan perilaku pemilih di Jerman.

    Ekstremisme kanan menurun

    Berbeda dengan gambaran gaduh di media sosial dan kenaikan pamor partai Alternatif untuk Jerman (AfD), temuan ini menunjukkan: hanya tiga persen warga Jerman memiliki pandangan ekstrem kanan yang solid — angka yang menurun dibanding masa lalu.

    Mayoritas masyarakat justru melihat demokrasi dan keberagaman secara positif. Tujuh dari sepuluh responden menganggap peningkatan ekstremisme kanan sebagai ancaman — meski faktanya tren itu menurun. Lebih dari setengah responden juga menyatakan siap terlibat melawan ekstremisme.

    Koreksi terhadap citra miring

    Temuan ini juga membantah persepsi umum bahwa kawasan timur Jerman lebih ekstrem dibanding barat. Memang, xenofobia lebih banyak ditemukan di timur, tapi secara mengejutkan, pandangan ekstrem kanan yang utuh justru sedikit lebih banyak di barat.

    Para peneliti mendefinisikan “pandangan ekstrem” bukan dari satu-dua sikap diskriminatif, melainkan bila seluruh pandangan hidup seseorang dibentuk oleh ide-ide anti-demokratis dan anti-kemanusiaan.

    Meski kabar baiknya cukup banyak, para ilmuwan tetap waspada. “Kita harus bertanya, seberapa kuat demokrasi bila diuji dari tengahnya sendiri?” ujar Zick.

    Di zona abu-abu

    Tim peneliti menemukan semakin banyak orang berada di wilayah abu-abu — tidak ekstrem, tapi juga tidak teguh mendukung demokrasi. “Jika kita lihat pandangan mereka terhadap isu rasisme dan seksisme, kelompok ini cenderung condong ke penolakan demokrasi ketimbang dukungan,” kata Zick.

    Mereka lebih mudah terpengaruh populisme dan retorika kanan. Yang lebih mengkhawatirkan: kepercayaan terhadap institusi dan prinsip demokrasi menurun tajam.

    Fenomena ini tak lepas dari serangan terus-menerus partai AfD terhadap institusi negara, partai demokratis, dan masyarakat sipil. Dengan dukungan algoritma media sosial, narasi mereka — sering kali disertai gambar buatan kecerdasan buatan (AI) — menyebar luas, menampilkan Jerman seolah berada di tepi kehancuran.

    Akibatnya, banyak media justru ikut terjebak dalam nada panik dan sensasi: apakah masyarakat Jerman akan “tergelincir”?

    Tren autoritarianisme di kalangan muda

    Meski para peneliti menilai alarm semacam itu berlebihan, mereka tetap mencatat tren mengkhawatirkan: pandangan ekstrem kanan meningkat di kalangan muda.

    “Semakin muda usianya, semakin kuat kecenderungan ke arah pandangan ekstrem,” ujar Nico Mokros, salah satu penulis studi dan pakar radikalisme pemuda.

    Mokros menemukan, sebagian anak muda mulai menyerap unsur ideologi nasional-sosialis: keyakinan akan diktator kuat, sentimen antisemit, dan kerinduan pada nasionalisme sempit.

    Yang lebih ironis, di satu sisi mereka menginginkan figur kuat yang bisa memutuskan segalanya, tapi di sisi lain frustrasi karena keputusan hidup mereka diambil orang lain. Frustrasi itu sering berubah menjadi agresi terhadap kelompok minoritas — mencari kambing hitam untuk melampiaskan kemarahan.

    Para peneliti memperingatkan, dinamika ini bisa berujung pada kekerasan dan eksklusi sosial.

    Suara tengah yang tak boleh diabaikan

    Pesan utama dari penelitian ini jelas: suara kelompok tengah harus lebih mendapat ruang dalam wacana publik.

    Menurut Zick, hal itu belum terjadi. “Ketika orang melihat ekstremisme kanan meningkat, tapi negara seolah tak berbuat cukup, kepercayaan terhadap demokrasi menurun,” katanya.

    “Dan di situlah ekstremis serta populis masuk dengan klaim: kami punya solusinya.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “Erdogan Sekakmat Kanselir Jerman yang Salahkan Hamas Atas Gaza”

    (nvc/nvc)

  • Turki Rilis Perintah Penangkapan Netanyahu, Hamas Lontarkan Pujian

    Turki Rilis Perintah Penangkapan Netanyahu, Hamas Lontarkan Pujian

    Gaza

    Kelompok Hamas menyambut baik pengumuman Turki soal dirilisnya surat perintah penangkapan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan genosida dalam perang Gaza. Hamas menyebutnya “langkah terpuji” dari Ankara.

    Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Sabtu (8/11/2025), menyebut langkah pengadilan Turki merilis surat perintah penangkapan untuk 37 pejabat senior Israel, termasuk Netanyahu, menunjukkan “ikatan persaudaraan” yang kuat dengan rakyat Palestina yang tertindas.

    “Langkah terpuji ini mencerminkan posisi tulus rakyat dan kepemimpinan Turki dalam menegakkan keadilan, kemanusiaan, dan ikatan persaudaraan yang menyatukan mereka dengan rakyat Palestina tertindas, yang telah dan terus menghadapi salah satu perang genosida paling brutal dalam sejarah modern di tangan para pemimpin pendudukan fasis,” sebut Hamas dalam pernyataannya.

    Lebih lanjut, Hamas menyerukan kepada pemerintah dunia dan badan peradilan dunia untuk “mengeluarkan surat perintah hukum untuk mengejar para pemimpin pendudukan Zionis di mana pun mereka berada”.

    “Dan membawa mereka ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan kejahatan mereka terhadap kemanusiaan,” cetus Hamas dalam pernyataannya.

    Kantor Kejaksaan Istanbul mengumumkan, pada Jumat (7/11) waktu setempat, bahwa Pengadilan Kriminal Perdamaian Istanbul telah merilis surat perintah penangkapan terhadap 37 pejabat senior Israel, termasuk Netanyahu, atas tuduhan genosida dan kejahatan kemanusiaan terkait perang Gaza.

    Para pejabat senior Tel Aviv lainnya yang menjadi target perintah penangkapan tersebut mencakup Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, Kepala Staf Umum militer Israel Letnan Jenderal Eyal Zamir dan Komandan Angkatan Laut Israel David Saar Salama.

    Kantor Kejaksaan Istanbul menyatakan bahwa akibat genosida dan kejahatan kemanusiaan sistematis yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, ribuan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, kehilangan nyawa, dengan ribuan orang lainnya luka-luka, dan area-area permukiman tidak dapat dihuni lagi.

    “Berdasarkan bukti yang diperoleh, telah ditetapkan bahwa para pejabat negara Israel memikul tanggung jawab pidana atas tindakan sistematis ‘kejahatan terhadap kemanusiaan’ dan ‘genosida’ yang dilakukan di Jalur Gaza,” sebut Kantor Kejaksaan Istanbul dalam pernyataannya.

    Israel memberikan reaksi keras dengan menyebut langkah pengadilan Turki merilis surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu itu sebagai “aksi publisitas”.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Gideon Saar, bahkan menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai “tiran”.

    “Israel dengan tegas menolak, dengan penghinaan, aksi publisitas terbaru oleh tiran Erdogan,” kata Saar dalam pernyataan via media sosial X.

    Tonton juga video “Israel Tuduh Hamas Rekayasa Pengambilan Sisa Jenazah Sandera”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Presiden Iran Akui Inginkan Perdamaian, Tapi Tolak Setop Program Nuklir

    Presiden Iran Akui Inginkan Perdamaian, Tapi Tolak Setop Program Nuklir

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya menginginkan perdamaian. Namun Pezeshkian juga menegaskan bahwa Teheran tidak akan dipaksa untuk menghentikan program nuklir dan rudalnya.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan pada Kamis (6/11) bahwa Iran telah menanyakan apakah sanksi-sanksi Washington terhadap negara itu dapat dicabut.

    Pezeshkian dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (8/11/2025), mengatakan Iran bersedia melakukan perundingan, namun menolak tunduk terhadap paksaan untuk menghentikan program nuklirnya.

    “Kami bersedia mengadakan perundingan di bawah kerangka kerja internasional, tetapi tidak jika mereka mengatakan Anda tidak dapat memiliki ilmu pengetahuan (nuklir), atau hak untuk mempertahankan diri (dengan rudal), atau kami akan mengebom Anda,” kata Pezeshkian dalam pernyataannya.

    Iran telah berulang kali menepis kemungkinan negosiasi mengenai kemampuan pertahanan, termasuk program rudalnya, dan gagasan untuk menghentikan semua pengayaan uranium di wilayahnya.

    “Kami ingin hidup di dunia dengan damai dan aman, tetapi tidak dipermalukan, dan tidak dapat diterima jika mereka memaksakan apa pun yang mereka inginkan kepada kami dan kami hanya melayani mereka,” tegas Pezeshkian.

    “Mereka memasok senjata ke Israel sementara mereka melarang kami memiliki rudal untuk pertahanan, lalu mereka mengebom kami kapan pun mereka mau,” imbuhnya.

    Teheran dan Washington telah mengadakan lima putaran perundingan nuklir sebelum perang 12 hari pecah antara Iran dan Israel pada pertengahan Juni lalu.

    Israel pada saat itu melancarkan gelombang pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran, dengan menargetkan fasilitas nuklir dan militer Teheran, serta area permukiman, yang menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk para ilmuwan nuklir negara tersebut.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan rudal balistik dan drone yang ditargetkan ke kota-kota Israel.

    Tel Aviv memandang Teheran sebagai ancaman eksistensial. Namun Iran mengatakan rudal balistiknya, dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer, merupakan kekuatan pencegah dan pembalasan yang penting terhadap AS, Israel, dan musuh-musuh regional lainnya.

    Iran membantah sedang berupaya mengembangkan senjata nuklir.

    Tonton juga video “Alasan Iran Masih Ogah Kerja Sama dengan AS”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Kebakaran Hanguskan Gudang Parfum di Turki, 6 Orang Tewas

    Kebakaran Hanguskan Gudang Parfum di Turki, 6 Orang Tewas

    Ankara

    Sebuah gudang parfum di wilayah Turki bagian barat laut dilanda kebakaran mematikan pada Sabtu (8/11) dini hari waktu setempat. Sedikitnya enam orang tewas dan satu orang lainnya mengalami luka-luka.

    Gubernur Kocaeli, Ilhami Aktas, seperti dilansir AFP dan Turkiye Today, Sabtu (8/11/2025), mengatakan bahwa kebakaran yang melalap sebuah gudang parfum di wilayah Dilavasi telah berhasil dikendalikan oleh petugas pemadam kebakaran, tim penyelamat dan staf kota setempat.

    Dilavasi merupakan kota industri utama yang menjadi lokasi banyak depot dan pabrik di Kocaeli, barat laut Turki. Kota ini terletak sekitar 70 kilometer dari Istanbul.

    Laporan media-media lokal menyebut api dengan cepat melalap gudang tersebut dan menyebar ke atap gedung di sebelahnya. Tayangan televisi NTV menunjukkan dua lantai pada bangunan yang digunakan sebagai depot itu hancur akibat kebakaran.

    “Enam warga kami sangat disayangkan telah kehilangan nyawa,” kata Aktas saat berbicara kepada media TRT Haber.

    Dia menambahkan bahwa satu orang lainnya “saat ini dirawat di rumah sakit”.

    Laporan media-media lokal sebelumnya menyebutkan ada dua korban luka dalam kebakaran tersebut.

    Penyebab kebakaran tersebut belum diketahui secara pasti. Penyelidikan terhadap insiden itu masih berlangsung.

    Kesaksian seorang warga setempat, Mehmet Duzguner, yang menyaksikan langsung kebakaran tersebut menyebutkan dirinya bergegas membantu setelah mendengar suara ledakan dari lokasi kebakaran.

    “Ada sebuah ledakan, dan ketika saya pergi keluar, saya melihat seseorang terbakar,” tutur Duzguner kepada wartawan.

    “Saya memadamkan api dengan selang di taman. Saya mendengar suara-suara dari dalam (gudang parfum), tetapi saya tidak masuk karena api. Mereka mengatakan ada empat hingga lima orang di dalam. Saya mendengar jeritan dari dalam, tetapi saya tidak bisa masuk,” ucapnya.

    Tonton juga video “Terungkap Santri Nekat Bakar Pesantren di Aceh Akibat Kesal Dibully”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)