Jenis Media: Internasional

  • Menteri Garis Keras Israel Bilang Hamas Harus Tinggalkan Gaza

    Menteri Garis Keras Israel Bilang Hamas Harus Tinggalkan Gaza

    Jakarta

    Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan bahwa kelompok Hamas harus menyerahkan senjata mereka dan meninggalkan Gaza.

    Menteri garis keras Israel itu berbicara pada Senin (17/2) waktu setempat menjelang rapat kabinet untuk membahas fase berikutnya dari gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/2/2025), Smotrich dalam sebuah pernyataan video mengatakan ia “akan mendesak pemungutan suara” oleh para menteri atas rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang Gaza, dan bahwa Israel harus “mengeluarkan ultimatum yang jelas kepada Hamas — segera bebaskan semua sandera, tinggalkan Gaza dan pergi ke negara lain, dan letakkan senjata Anda”.

    “Jika Hamas menolak ultimatum ini, Israel akan membuka gerbang neraka,” kata Smotrich, mengulang kata-kata yang dilontarkan sebelumnya oleh Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Sebagai penentang keras penghentian perang Gaza, Smotrich mengancam akan keluar dari koalisi yang berkuasa di bawah Netanyahu, jika perang tidak dilanjutkan setelah berakhirnya tahap pertama gencatan senjata.

    Rencana Trump kurang terperinci tetapi telah memicu kemarahan yang meluas secara internasional atas seruannya untuk memukimkan kembali warga Palestina di negara-negara lain seperti Mesir dan Yordania, di bawah “pengambilalihan” AS atas Gaza.

    Smotrich mengatakan Israel harus melakukan “penaklukan penuh” atas wilayah tersebut.

    “Mereka atau kita. Kita hancurkan Hamas, atau Hamas akan menghancurkan kita,” kata Smotrich.

    “Saya meminta perdana menteri untuk menyatakan bahwa begitu perang berlanjut setelah Fase Satu, Israel akan, sejak hari pertama, merebut 10 persen wilayah Gaza, membangun kedaulatan penuh di sana, dan segera menerapkan hukum Israel”, tambahnya.

    “Lebih jauh, harus diumumkan bahwa begitu pertempuran dimulai lagi, semua bantuan kemanusiaan akan dihentikan sepenuhnya.” Smotrich lebih lanjut mengatakan bahwa menurut rencana yang saat ini sedang dipersiapkan, “penduduk Gaza akan diizinkan pergi, tetapi hanya ke satu arah — tanpa kemungkinan untuk kembali”.

    Sejak fase pertama gencatan senjata dimulai bulan lalu, 19 sandera Israel telah dibebaskan dengan imbalan lebih dari 1.100 tahanan Palestina. Dari 251 orang yang ditangkap dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, sebanyak 70 orang masih berada di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mordechai Brafman, Pria Pro-Israel Tembak 2 Orang Israel di Pantai Miami, Dikira Orang Palestina – Halaman all

    Mordechai Brafman, Pria Pro-Israel Tembak 2 Orang Israel di Pantai Miami, Dikira Orang Palestina – Halaman all

    Seorang Pria Pro-Israel Tembak Dua Orang Israel di Pantai Miami Florida, Dikira Orang Palestina

    TRIBUNNEWS.COM- Media sosial di Amerika Serikat heboh dengan berita seorang pria pro Israel menembak warga Israel yang dikira warga Palestina.

    Pria bernama Mordechai Brafman menembak korban sebanyak 17 kali, dia mengira yang dia tembak adalah orang Palestina, ternyata dua orang yang ditembak itu orang Israel. 

    Kejadian itu memicu kemarahan besar di dunia maya.

    Seorang pria dilaporkan memburu warga Palestina ditangkap pada akhir pekan lalu.

    Karena telah menembak dua warga Israel di Pantai Miami di Florida setelah mengira mereka adalah warga Palestina, yang memicu kemarahan luas di dunia maya. 

    Pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai Mordechai Brafman, ditahan pada Sabtu malam dan menghadapi dua tuduhan percobaan pembunuhan tingkat dua, menurut laporan. 

    Mengutip akun Instagram lokal yang memposting tentang kehidupan Yahudi, Miami Herald melaporkan bahwa korban adalah seorang ayah dan anak warga negara Israel.

    Serangan tersebut memicu perdebatan luas di dunia maya tentang tumbuhnya sentimen anti-Arab di AS, yang menurut banyak pengguna media sosial telah dipicu oleh “kebencian dan indoktrinasi anti-Palestina ” dalam komunitas pro-Israel di AS. 

    Seorang pengguna berkata, “Jika seorang Muslim menembak dua orang di Miami karena ia mengira mereka orang Israel, itu akan disebut terorisme dan akan ada liputan media yang menyeluruh,” mengkritik kurangnya liputan insiden tersebut di media berita arus utama. 

    Menurut laporan penangkapan Brafman, ia mengatakan kepada polisi dalam sebuah wawancara, “Saat saya sedang mengemudikan truk, saya melihat dua orang Palestina dan menembak serta membunuh keduanya.”

    Tak satu pun korban yang terbunuh, dan polisi mengatakan mereka adalah pengunjung dari Israel. 

     

    Memicu Perdebatan di Media Sosial

    Satu orang berpendapat bahwa Brafman bertindak dengan “impunitas” seperti itu di Miami karena mereka sudah melakukan jenis kejahatan serupa di Tepi Barat dan Gaza, merujuk pada serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza dan kekerasan oleh pemukim ekstremis Israel terhadap warga Palestina. 

    Pernyataan Brafman yang menyatakan bahwa ia “melihat orang Palestina dan membunuh mereka” memicu perdebatan daring tentang radikalisasi sentimen anti-Palestina dan anti-Arab di AS. 

    Banyak warga daring yang bertanya, “Di mana ia teradikalisasi?” dan meminta Kongres AS untuk mengatasi meningkatnya kebencian terhadap orang Palestina dan Arab. 

    Telah terjadi peningkatan nyata dalam serangan Islamofobia dan anti-Palestina di AS sejak perang Israel di Gaza meletus 16 bulan lalu. 

    Pada bulan Oktober 2023, seorang warga Amerika Palestina berusia enam tahun ditikam sebanyak 26 kali hingga tewas dan ibunya terluka parah di negara bagian Illinois, dalam sebuah serangan yang menurut para pejabat terkait dengan perang Israel-Palestina dan karena mereka mengidentifikasi diri sebagai Muslim.

    Dua bulan kemudian, tiga mahasiswa Palestina-Amerika berbicara bahasa Arab dan mengenakan keffiyeh  dan sedang dalam perjalanan menuju makan malam ketika mereka ditembak oleh seorang pria bersenjata di Burlington, Vermont. 

    Klaim Korban Mengaku Korban Serangan Antisemitisme

    Beberapa pengguna media sosial membagikan tangkapan layar dari akun Facebook salah satu korban, di mana ia mengklaim bahwa serangan terhadap dirinya dan ayahnya merupakan serangan “anti-semit”. 

    Beberapa saat setelah ditembak, pria Israel yang menjadi korban penembakan itu menulis di media sosial, “Ayah saya dan saya mengalami percobaan pembunuhan dengan latar belakang anti-semit.” 

    Ia mengakhiri unggahannya di media sosial dengan kata-kata, “Matilah orang Arab.”

    Menurut akun di media sosial, para korban dilaporkan mengatakan kepada  polisi  bahwa mereka adalah korban serangan antisemit. 

    Banyak yang menyatakan ketidakpercayaannya  terhadap respon korban karena sudah banyak diberitakan oleh media dan disebutkan dalam laporan polisi bahwa serangan itu dipicu oleh sentimen anti-Palestina dan anti-Arab. 

    Times of Israel melaporkan bahwa tidak ada pertengkaran antara Brafman dan kedua korban sebelum penembakan, yang mereka gambarkan sebagai tidak beralasan.

    Pengguna media sosial mengkritik cara media arus utama melaporkan insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa istilah “terorisme” tidak diucapkan oleh siapa pun. 

    Setelah serangan itu, cabang Florida dari Dewan Hubungan Amerika-Islam (Cair) meminta agar Brafman dikenakan tuduhan kejahatan kebencian federal.

    “Kami mendesak aparat penegak hukum negara bagian dan federal untuk mengajukan tuntutan kejahatan kebencian dalam kasus ini berdasarkan pernyataan pelaku yang diduga kepada polisi yang dilaporkan menunjukkan motif anti-Palestina,” kata direktur komunikasi Cair di Florida, Wilfredo Amr Ruiz.

    Menurut laporan Cair tahun 2024, telah terjadi peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam insiden Islamofobia sepanjang tahun 2023 dan 2024, dengan Cair menerima 8.061 pengaduan diskriminasi anti-Muslim secara nasional pada tahun 2024 saja. 

    Cair mengatakan jika dibandingkan dengan tahun 2023, terjadi peningkatan pengaduan sebanyak enam puluh sembilan persen pada tahun 2024.  

     

    SUMBER: MIDDLE EAST EYE

  • Macron Tawarkan Prancis sebagai Gerbang India ke Eropa

    Macron Tawarkan Prancis sebagai Gerbang India ke Eropa

    Jakarta

    Perdana Menteri India Narendra Modi mengakhiri lawatannya ke Prancis pekan dengan mengunjungi Marseille, kota pelabuhan di Mediterania. Presiden Prancis Emmanuel Macron mempromosikan Marseille sebagai pintu gerbang utama Eropa bagi Koridor Ekonomi India-Timur Tengah-Eropa, IMEC.

    IMEC, yang diumumkan pada KTT G20 2023 di New Delhi, adalah proyek jalur rel dan maritim yang bertujuan meningkatkan perdagangan antara India dan Eropa melalui Israel, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi. Koridor ini disebut-sebut sebagai pesaing potensial bagi inisiatif Sabuk dan Jalan, BRI, milik Cina.

    Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Joe Biden, memimpin inisiatif ini dengan dukungan Prancis, Italia, dan Jerman yang bergabung bersama India, Arab Saudi, serta UEA sebagai penandatangan perjanjian.

    “Marseille bisa menjadi pintu masuk utama ke pasar Eropa,” kata Macron, menggambarkan IMEC sebagai “katalis luar biasa” bagi proyek investasi dan kerja sama konkret.

    Di Marseille, Modi menghadiri presentasi CMA CGM Group, perusahaan logistik dan perkapalan Prancis yang ingin berkontribusi dalam merealisasikan IMEC.

    “Saat India memperluas jaringan perdagangan dan maritimnya, kerja sama dengan para pemimpin industri akan berperan penting dalam meningkatkan konektivitas, rantai pasokan, dan pertumbuhan ekonomi,” tulis Modi di media sosial.

    Prancis Incar Peran Sentral

    Tahun lalu, Macron menunjuk utusan khusus untuk IMEC guna memperkuat peran Prancis dalam proyek ini.

    Namun, analis India Swasti Rao mengatakan bahwa meskipun Prancis bisa menjadi jalur utama perdagangan India dengan Uni Eropa, Marseille bukan satu-satunya opsi.

    “Pelabuhan Marseille memang memiliki kapasitas besar, tetapi India juga mempertimbangkan opsi lain, seperti Pelabuhan Trieste di Italia,” katanya kepada DW.

    Italia bahkan dikabarkan akan menunjuk utusan khusus untuk IMEC guna memperdalam keterlibatannya dalam proyek ini.

    IMEC Hadapi Tantangan Besar

    Para ahli menilai IMEC menghadapi berbagai tantangan, mengingat pembangunan sepanjang 4.800 kilometer jalur pelabuhan, rel, dan infrastruktur transportasi lainnya yang melewati zona geopolitik sensitif.

    Arab Saudi telah mengumumkan investasi senilai USD20 miliar Namun, jumlah itu dinilai belum cukup untuk membangun infrastruktur yang diperlukan. Hingga kini, Uni Eropa belum mengalokasikan dana untuk proyek ini.

    Koridor IMEC dirancang untuk mengangkut barang dari India melalui Pelabuhan Khalifa di UEA, kemudian diteruskan dengan kereta melalui Arab Saudi dan Yordania ke Pelabuhan Haifa di Israel, sebelum dikirim ke Eropa melalui Laut Mediterania. Namun, banyak jalur rel di Timur Tengah masih belum tersedia.

    Saat ini, Cina adalah eksportir terbesar ke UE, sementara India berada di peringkat kesembilan. India masih sangat bergantung pada impor dari Cina, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa rantai pasokannya tetap terhubung dengan ekonomi Cina, membuat negara-negara Eropa tetap rentan terhadap dominasi pasokan dari Beijing.

    Perang Israel-Hamas yang berkecamuk sejak serangan Hamas pada 7 Oktober telah menghambat upaya normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel, menimbulkan keraguan atas kelangsungan IMEC melalui Timur Tengah.

    Prancis Jadi Mitra Strategis India di Eropa

    Meskipun IMEC menghadapi banyak tantangan, kunjungan Modi ke Prancis menunjukkan bahwa India tetap berupaya memperkuat hubungan bilateral dan perdagangan dengan Prancis.

    “Dari perspektif India, IMEC adalah cara ideal untuk membuka jalur perdagangan baru. Namun, situasi di Timur Tengah mengubah strategi,” kata analis Rao.

    “Kini India berupaya memperkuat konektivitas dengan Eropa, baik melalui IMEC maupun jalur lainnya,” tambahnya.

    „Prancis adalah pusat strategis India di Eropa,” ujarnya, menegaskan bahwa kerja sama bilateral bertujuan meningkatkan perdagangan India dengan UE, terlepas dari apakah IMEC benar-benar terwujud.

    India Incar Jet Tempur Prancis

    Selain perdagangan, kerja sama pertahanan juga menjadi pilar utama hubungan India-Prancis.

    Sumber DW melaporkan bahwa India berencana membeli 26 jet tempur Rafale buatan Prancis, menambah 33 unit yang sudah dimiliki Angkatan Udara India, IAF.

    India juga tengah mempertimbangkan pembelian tiga kapal selam Scorpene dari Prancis, melengkapi enam unit yang telah dibeli sebelumnya. Total nilai kontrak pertahanan ini mencapai €10,6 miliar.

    “Militer India tidak lagi tertarik pada peralatan Rusia,” ujar analis pertahanan Rahul Bedi dari New Delhi, merujuk pada dampak perang Ukraina terhadap reputasi senjata Rusia.

    Menurut laporan Stockholm International Peace Research Institute, SIPRI, tahun lalu, Prancis kini menjadi eksportir senjata terbesar kedua di dunia, menggeser Rusia ke posisi ketiga.

    Pada KTT Kecerdasan Buatan (AI) di Paris, Modi duduk di antara Macron dan Wakil Presiden AS JD Vance, menegaskan persaingan Prancis dan AS dalam menjual peralatan militer ke India, yang merupakan pengimpor senjata terbesar di dunia.

    Setelah meninggalkan Prancis, Modi bertolak ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump, yang mengumumkan rencana peningkatan penjualan senjata AS ke India senilai miliaran dolar, termasuk jet tempur.

    Namun, analis India menilai New Delhi lebih memilih peralatan militer Prancis, meskipun harganya lebih mahal.

    “Peralatan Prancis lebih mahal dibanding buatan AS, tetapi memiliki lebih sedikit pembatasan,” kata Bedi.

    “Amerika Serikat menerapkan banyak protokol mengenai di mana dan terhadap siapa peralatan dapat digunakan. Prancis jauh lebih fleksibel,” tambahnya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Delta Air Lines Terbalik Saat Mendarat di Toronto, Penyebab Diselidiki

    Delta Air Lines Terbalik Saat Mendarat di Toronto, Penyebab Diselidiki

    Toronto

    Pesawat maskapai Amerika Serikat (AS), Delta Air Lines, yang terbalik saat melakukan pendaratan setelah badai salju melanda Toronto, Kanada, merupakan jenis Bombardier CRJ900. Penyebab insiden ini sedang diselidiki lebih lanjut oleh otoritas Kanada dengan dibantu Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB).

    Pesawat yang mengudara dari Bandara Internasional Minneapolis-St Paul di AS ini, seperti dilansir Reuters, Selasa (18/2/2025), mengalami insiden saat melakukan pendaratan di Bandara Toronto Pearson, Kanada, pada Senin (17/2) waktu setempat.

    Pendaratan dilakukan di tengah cuaca berangin setelah badai salju melanda Toronto. Foto yang diambil dari lokasi kejadian menunjukkan kondisi badan pesawat yang terbalik di atas landasan yang diselimuti salju dengan bagian lambung menghadap ke atas.

    Penyebab terbaliknya pesawat saat melakukan pendaratan itu belum diketahui secara jelas.

    Otoritas Kanada mengatakan pihaknya akan menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Badan Keselamatan Transportasi Kanada (TSB) mengatakan pihaknya sedang mengerahkan tim penyelidik ke lokasi kejadian.

    Pihak NTSB dalam pernyataannya mengatakan tim penyelidik dari AS akan membantu penyelidikan oleh otoritas Kanada.

    Otoritas Bandara Toronto Pearson, dalam pernyataannya, menyebut pihaknya menghadapi angin kencang dan suhu sangat dingin ketika maskapai-maskapai penerbangan berupaya mengatasi penundaan penerbangan setelah badai salju pada akhir pekan memicu timbunan salju setebal lebih dari 22 cm di area bandara.

    Menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, pesawat Delta Air Lines itu melakukan pendaratan di Toronto pukul 14.13 waktu setempat setelah mengudara selama 86 menit dan berhenti di dekat persimpangan landasan pacu nomor 23 dan nomor 15.

    “Pesawat terbalik dan terbakar,” ucap seorang pekerja darurat kepada menara pengawas lalu lintas udara di Bandara Toronto Pearson, setelah operator menara pengawas melihat beberapa penumpang berjalan di dekat badan pesawat yang terbalik itu.

    Terdapat 76 penumpang dan empat awak di dalam pesawat itu saat insiden terjadi. Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun sekitar 18 orang di antaranya mengalami luka-luka, dengan tiga orang di antaranya, termasuk seorang anak, mengalami luka kritis.

    Salah satu penumpang pesawat itu, John Nelson, memposting video ke Facebook yang menunjukkan situasi di lokasi setelah insiden itu terjadi. Video itu menunjukkan mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air ke badan pesawat yang terbalik di landasan yang tertutup salju.

    Nelson menuturkan kepada CNN bahwa tidak indikasi aneh sebelum pendaratan dilakukan. “Kami menyentuh daratan, dan kami berada dalam posisi terguling ke samping, dan kemudian kami terbalik,” tuturnya.

    “Saya bisa melepaskan sabuk pengaman saya dan terjatuh ke bawah. Lalu beberapa orang seperti tergantung dan membutuhkan bantuan untuk turun, dan yang lainnya bisa turun sendiri,” ucap Nelson.

    Pihak maskapai Delta Air Lines mengatakan pesawat yang mengalami insiden di Toronto itu sedang dioperasikan oleh anak perusahaannya, Endeavour Air. Pesawat jenis Bombardier CRJ900 itu disebut berusia 16 tahun dan dirakit oleh Bombardier Kanada dengan mesinnya dibuat oleh GE Aerospace.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Uni Eropa Ubah Strategi Perang Dagang, Batasi Impor Pangan Asal AS Untuk Balas Sanksi Trump – Halaman all

    Uni Eropa Ubah Strategi Perang Dagang, Batasi Impor Pangan Asal AS Untuk Balas Sanksi Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisi Uni Eropa (UE) mengumumkan rencana pembatasan baru terhadap produk makanan impor yang menggunakan pestisida beracun yang dilarang di blok tersebut.

    Menurut rancangan dokumen yang akan diterbitkan badan eksekutif blok tersebut, menerapkan prinsip bahwa produk pangan yang menggunakan pestisida paling berbahaya dilarang masuk ke pasar UE.

    Selain karena alasan kesehatan dan membahayakan lingkungan, hal tersebut dilakukan guna melindungi petani Eropa, mengenai standar ketat yang mereka hadapi di pasar global yang semakin kompetitif.

    Terlebih belakangan ini Presiden AS Donald Trump kembali memberlakukan kebijakan agresif yang mengancam para petani UE.

    Untuk tahap awal pembatasan ini akan menyasar produk pertanian AS seperti kedelai yang ditanam dengan pestisida yang dilarang di Eropa, menurut laporan tiga pejabat anonim yang dilansir dari USNews.

    Namun Komisi tersebut berencana untuk menghindari larangan menyeluruh dan mengambil keputusan berdasarkan kasus per kasus ketika memutuskan penggunaan pestisida beracun.

    Dengan mempertimbangkan realitas pasar dan negara asal, kata seorang pejabat Uni Eropa. 

    Guna mencapai tujuan tersebut, Uni Eropa akan meluncurkan penilaian dampak pada tahun ini untuk mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan terhadap posisi kompetitif UE.

    Serta dampak internasionalnya, termasuk kepatuhan terhadap peraturan Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.

    Trump Cuek Hadapi Sanksi UE

    Merespon kebijakan baru Komisi UE, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku santai menghadapi sanksi baru Uni Eropa.

    Menurutnya rencana UE membatasi impor kedelai dan produk pangan AS hanya akan merugikan Eropa sendiri.

    “Itu tidak masalah. Saya tidak keberatan. Biarkan saja mereka lakukan. Itu hanya akan merugikan mereka sendiri,” kata Trump.

    Sementara itu Pejabat AS menegaskan bahwa seluruh tarif ini akan saling bertumpuk, memperberat beban perdagangan antara kedua wilayah.

    “Kami akan terus berupaya membuka pasar global bagi produk berkualitas tinggi dari Amerika,” ujar pejabat AS.

    Sebagai informasi hubungan dagang  AS dan Uni Eropa memanas setelah keputusan Trump untuk memberlakukan tarif 25 persen terhadap impor baja dan aluminium mulai 12 Maret kemarin.

    Masalah ini semakin kompleks pasca Trump kembali memperketat aturan impor dan  tarif tambahan terhadap mobil, farmasi, dan semikonduktor.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengecam kebijakan Trump. Ia berjanji akan mengambil tindakan balasan yang sepadan. 

    Sementara  Juru bicara Komisi Eropamenilai bahwa tarif timbal balik yang diusulkan Washington juga tidak dapat dibenarkan. 

    Karena secara umum, penerapan tarif akan melanggar hukum dan kontraproduktif secara ekonomi.

    “UE tidak melihat adanya pembenaran atas penerapan tarif terhadap ekspornya. Kami akan bereaksi untuk melindungi kepentingan bisnis, pekerja, dan konsumen Eropa dari tindakan yang tidak dapat dibenarkan,” kata badan eksekutif blok tersebut.

    Hal senada juga dilontarkan von der Leyen, Kanselir Jerman Olaf Scholz yang menegaskan bahwa Uni Eropa akan bersatu serta bertindak sebagai pasar terbesar di dunia dalam menghadapi kebijakan proteksionisme AS ini.

    Blok tersebut kemudian merespons dengan mengenakan tarif sebesar 2,8 miliar euro pada barang-barang AS termasuk sepeda motor Harley-Davidson, wiski bourbon, dan jeans denim.

    Rencana untuk menerapkan tarif tambahan terhadap barang-barang AS senilai 3,6 miliar euro setelah tiga tahun dibatalkan ketika Joe Biden terpilih sebagai presiden.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Tembak 2 Warga Israel yang Dikira Orang Palestina, Pria AS Ditangkap

    Tembak 2 Warga Israel yang Dikira Orang Palestina, Pria AS Ditangkap

    Florida

    Seorang pria Amerika Serikat (AS) ditangkap setelah menembaki sebuah kendaraan yang ditumpangi dua pria yang dia pikir orang Palestina. Dua pria yang mengalami luka-luka dalam penembakan itu ternyata merupakan warga Israel yang sedang berkunjung ke AS.

    Tersangka penembakan ini, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (18/2/2025), diidentifikasi sebagai Mordechai Brafman yang berusia 27 tahun.

    Brafman telah ditangkap oleh otoritas berwenang AS dan dijerat dua dakwaan percobaan pembunuhan terkait penembakan yang terjadi di Florida pada Sabtu (15/2) waktu setempat.

    Laporan media lokal menyebut Brafman mengakui dirinya sedang mengemudikan truknya di area Miami Beach, ketika dia melihat dua pria yang dipikirnya sebagai orang Palestina. Brafman langsung menghentikan kendaraannya, kemudian melepas tembakan dengan maksud untuk membunuh kedua pria itu.

    Namun kedua korban, yang terdiri atas seorang pria dan ayahnya, berhasil selamat dari penembakan itu. Salah satu korban terkena tembakan di bagian bahu, sedangkan satu korban lainnya terluka di bagian lengannya.

    Seorang pejabat kepolisian setempat mengonfirmasi laporan media lokal tersebut.

    Dijelaskan oleh kepolisian setempat bahwa kedua korban merupakan warga negara Israel, bukan warga Palestina seperti yang dikira oleh tersangka. Identitas kedua korban tidak diungkap ke publik.

    Kepolisian setempat juga belum mengungkapkan motif di balik penembakan ini.

    Namun para aktivis hak asasi manusia (HAM) di AS melaporkan peningkatan aksi kebencian yang didasari sentimen anti-Muslim, anti-Palestina dan anti-semitisme di negara tersebut sejak dimulainya perang antara Israel, sekutu AS, dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober 2023 lalu.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kronologi Kecelakaan Delta Airlines: Pesawat Terbalik Saat Landing, Badai Salju Diduga Jadi Pemicu – Halaman all

    Kronologi Kecelakaan Delta Airlines: Pesawat Terbalik Saat Landing, Badai Salju Diduga Jadi Pemicu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pesawat Delta Airlines dilaporkan terbalik saat mendarat di Bandara Internasional Toronto Pearson, Kanada pada Senin (17/2/2025) waktu setempat.

    Menurut pernyataan otoritas Bandara Toronto yang dikutip dari The New York Times, kecelakaan terjadi ketika pesawat Delta Airlines jenis Endeavor 4819 yang tiba dari Minneapolis, Amerika Serikat (AS) akan melakukan landing di Bandara Toronto.

    Namun, beberapa jam kemudian, pesawat tipe Mitsubishi CRJ-900LR itu jatuh terbalik di landasan Bandara Toronto yang tertutup salju.

    Untuk laporan sementara, 15 dari 80 orang penumpang dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Namun, satu anak dan dua orang dewasa mengalami luka kritis akibat kecelakaan tersebut.

    “Laporan awal menunjukkan tidak ada korban jiwa dan 18 penumpang yang mengalami luka-luka telah dibawa ke rumah sakit setempat. Fokus utama kami adalah merawat mereka yang terkena dampak,” kata Delta Air Lines dalam pernyataan resmi, seperti dikutip CNN International.

    Pasca terjadinya kecelakaan tersebut, maskapai mengatakan telah membatalkan penerbangannya dari dan ke Bandara Internasional Toronto Pearson untuk sisa malam itu.

    Mereka juga turut mengeluarkan pembebasan biaya perjalanan bagi penumpang yang terdampak,

    Pesawat Delta Airlines penerbangan Endeavor 4819 yang membawa 76 penumpang dan 4 awak tersebut dilaporkan terbang dari Bandara Internasional Minneapolis–Saint Paul, AS pada Senin (17/2/2025) pukul 11.30 waktu setempat.

    Pesawat Pesawat tipe CRJ-900 itu dijadwalkan tiba dan mendarat di Bandara Internasional Toronto-Pearson, Kanada.

    Akan tetapi, saat akan mendarat pukul 14.00 waktu setempat, pesawat itu jatuh dalam posisi terbalik 180 derajat di landasan pacu yang tertutup salju.

    Tak lama setelah pesawat terbalik, sejumlah orang terhuyung-huyung, menjauh dari pesawat.

    Seorang pengguna media sosial yang mengunggah video setelah kejadian, memperlihatkan sebuah mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air ke pesawat yang tergeletak tengkurap di landasan yang tertutup salju.

    Sementara menurut pengakuan seorang pengguna Facebook yang menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut, John Nelson, mengunggah video yang memperlihatkan pesawat yang kecelakaan seraya menulis “Pesawat kami kecelakaan. Pesawatnya terbalik”.

    Kendati pesawat terbalik 180 derajat namun, sebagian besar penumpang selamat dan dalam kondisi baik-baik saja saat turun dari pesawat.

    “Kami di Toronto. Kami baru saja mendarat. Pesawat kami jatuh. Pesawat itu terbalik. Pemadam kebakaran ada di lokasi. Terbalik. Semua orang, sebagian besar orang tampaknya baik-baik saja. Kami semua turun. Ada sedikit asap,” kata pengguna Facebook John Nelson dalam video tersebut.

    Adapun insiden ini terjadi kurang dari tiga minggu setelah pesawat American Airlines bertabrakan di udara dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS ketika mendekati Bandara Nasional Reagan di Washington DC. Pada Desember 2024.

    Belum diketahui secara pasti apa penyebab dari kecelakaan itu.

    Pihak berwenang Kanada juga mengaku tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kecelakaan tersebut.

    Namun menurut pernyataan sejumlah ahli kecelakaan pesawat itu diduga terjadi karena angin kencang dan badai salju yang melanda Toronto.

    Mengingat selama kecelakaan terjadi kecepatan angin di Bandara Internasional Pearson Toronto mencapai 51,5 km per jam dengan hembusan 64,37 km per jam.

    Badan cuaca tersebut juga melaporkan beberapa hari terakhir badai tak kunjung reda terus menerjang Toronto dan Ontario hingga suhu dingin mencapai sekitar -8,6 celsius.

    Sementara badai salju yang terjadi selama akhir pekan dilaporkan menyebabkan tumpukan salju setinggi lebih dari 22 cm di bandara.

    Pasca insiden ini terjadi, FAA mengeluarkan perintah penghentian operasional yang memaksa penerbangan menuju Pearson dialihkan ke bandara di Ottawa dan Montreal.

    Namun tak lama setelah itu pembatasan tersebut dicabut, kemudian pada pukul 5 sore, kedatangan dan keberangkatan telah dilanjutkan di bandara.

    Delta juga membatalkan semua penerbangan masuk dan keluar dari Toronto yang dijadwalkan pada Senin malam dan memberikan keringanan perjalanan kepada pelanggannya.

    CEO Delta Ed Bastian mengatakan pihaknya turut berduka cita kepada mereka yang terkena dampak insiden di Bandara Internasional Toronto-Pearson.

    “Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada banyak anggota tim Delta dan Endeavor serta para penanggap pertama di lokasi kejadian,” ujarnya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Kecelakaan Bus Jatuh ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas

    Kecelakaan Bus Jatuh ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah bus penumpang terjun ke jurang sedalam 800 meter di Bolivia bagian selatan kemarin. Akibatnya, 30 orang meninggal dunia dan 15 orang mengalami luka karena kecelakaan ini.

    “Setidaknya 30 jenazah telah ditemukan dan dibawa ke kamar mayat setelah kecelakaan di dekat kota Yocalla,” ujar Kolonel Victor Benavides dilansir AFP, Selasa (18/2/2025).

    Kecelakaan itu terjadi di jalan sempit dua arah antara kota Potosi dan Oruro, dengan melewati jurang sedalam hampir setengah mil.

    Kantor berita lokal melaporkan ada 15 orang terluka dalam kecelakaan itu. Tiga di antaranya adalah anak-anak, dan saat ini telah dipindahkan ke rumah sakit.

    Dari 12 orang itu, beberapa diantaranya saat ini dalam kondisi serius. Belum jelas berapa banyak orang yang berada di dalam bus tersebut.

    Pihak berwenang menduga kecelakaan itu disebabkan karena sopir yang hilang kendali saat mengendarai bus. Mereka juga menduga sopir bus melaju dengan kecepatan tinggi.

    Untuk diketahui, ini adalah kecelakaan lalu lintas paling serius yang dilaporkan di negara Amerika Serikat sepanjang tahun ini. Pada bulan lalu, 19 orang tewas ketika bus lain keluar dari jalan raya, yang juga dekat dengan Kota Potosi.

    Jalan pegunungan Bolivia yang berkelok-kelok terkenal mematikan. Menurut data pemerintah, kecelakaan di jalan raya menewaskan rata-rata 1.400 orang setiap tahun di negara berpenduduk sekitar 12 juta jiwa.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pesawat Delta Airlines Terbalik di Bandara Kanada, 18 Orang Terluka

    Pesawat Delta Airlines Terbalik di Bandara Kanada, 18 Orang Terluka

    Jakarta

    Pesawat regional Delta Airlines mengalami kecelakaan dan terbalik di Bandara Internasional Toronto Pearson, Kanada. Sebanyak 18 orang terluka akibat kecelakaan itu.

    Dilansir Reuters, Selasa (18/2/2025), pesawat tersebut berangkat dari Bandara Internasional Minneapolis menuju St. Paul. Sebanyak 3 orang termasuk seorang anak dikabarkan dalam kondisi cedera kritis.

    Sebanyak 76 penumpang dan 4 awak pesawat di dalam kecelakaan tersebut. Dilaporkan 18 orang penumpang terluka akibat kecelakaan, saat ini mereka telah dibawa ke rumah sakit daerah.

    Pihak berwenang Kanada akan menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

    “Pesawat itu terbalik dan terbakar,” kata seorang petugas darurat kepada menara pengawas lalu lintas udara setelah seorang pengawas memperhatikan bahwa beberapa penumpang berjalan di dekat pesawat yang jatuh, menurut rekaman insiden yang diunggah di liveatc.net.

    Seorang pengguna media sosial mengunggah video setelah kejadian, yang memperlihatkan sebuah mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air ke pesawat yang tergeletak tengkurap di landasan yang tertutup salju.

    “Kami di Toronto. Kami baru saja mendarat. Pesawat kami jatuh. Pesawat itu terbalik. Pemadam kebakaran ada di lokasi. Terbalik. Semua orang, sebagian besar orang tampaknya baik-baik saja. Kami semua turun. Ada sedikit asap,” kata pengguna Facebook John Nelson dalam video tersebut.

    Bandara Toronto ditutup selama lebih dari dua jam sebelum keberangkatan dan kedatangan dilanjutkan. Hal ini menyebabkan penundaan dan pengalihan ke bandara lain termasuk Bandara Internasional Montreal-Trudeau, yang mengatakan sedang bersiap untuk menerima beberapa penerbangan yang dialihkan yang mungkin menyebabkan penundaan lebih lanjut.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Populer Internasional: Hamas Diisukan Siap Serahkan Gaza ke PA – Trump Minta Tambang Mineral Ukraina – Halaman all

    Populer Internasional: Hamas Diisukan Siap Serahkan Gaza ke PA – Trump Minta Tambang Mineral Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gencatan senjata Hamas dan Israel mulai memasuki babak baru.

    Setelah nantinya pertukaran tawanan selesai, isu selanjutnya adalah tentang siapa yang akan mengelola Gaza.

    Hamas dilaporkan siap menyerahkan kendali atas Gaza kepada Otoritas Palestina (PA).

    Sementara itu, perang Rusia-Ukraina belum mencapai titik terang.

    Presiden AS Donald Trump mengancam menghentikan bantuan militernya kepada Ukraina jika negara itu tidak mau menyerahkan tambang militernya.

    Berikut berita populer internasional lainnya dalam 24 jam terakhir.

    1. Diduga Ditekan Mesir, Hamas Diisukan Siap Serahkan Gaza kepada Otoritas Palestina

    Hamas dilaporkan siap menyerahkan kendali atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina (PA).

    Sumber yang didapatkan oleh Sky News Arabia mengatakan para pegawai pemerintahan Hamas di Gaza akan dimasukkan ke dalam pemerintahan baru.

    Alternatif lainnya adalah para pegawai akan pensiun dan mendapat jaminan, gaji mereka akan dibayarkan.

    Laporan Sky News Arabia yang terbit Minggu malam (16/2/2025), mengklaim keputusan Hamas itu diduga terjadi setelah ada tekanan dari Mesir kepada delegasi Hamas yang berkunjung ke Kota Kairo, Mesir.

    Kabar Hamas siap menyerahkan kendali atas Gaza pernah tersiar pada September 2024.

    Saat itu, seorang pejabat Hamas mengatakan pihaknya sudah mencapai kesepakatan dengan kelompok Fatah, Fatah akan bertanggung jawab atas manajemen sipil di Gaza. Manajemen ini tidak akan berada di bawah pengawasan Hamas.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Netanyahu Isyaratkan Lanjutkan Usulan Trump untuk Pindahkan Warga Gaza, Klaim Punya Strategi Bersama

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengisyaratkan ia akan melanjutkan usulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk memindahkan penduduk Palestina keluar dari Gaza, Minggu (16/2/2025).

    Benjamin Netanyahu menyebutnya sebagai “satu-satunya rencana yang layak untuk memungkinkan masa depan yang berbeda” bagi wilayah tersebut.

    Netanyahu membahas rencana tersebut dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang memulai kunjungan ke Timur Tengah dengan mendukung tujuan perang Israel di Gaza, dengan mengatakan Hamas “harus diberantas”.

    Rencana Netanyahu itu menciptakan keraguan lebih lanjut seputar gencatan senjata yang goyah, karena pembicaraan tentang fase kedua belum dimulai.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Keji, Tentara Israel Paksa Lansia Palestina Jadi Tameng Manusia Sebelum Ditembak Mati

    Dalam laporan investigasi terbaru oleh media Israel The Hottest Place in Hell, terungkap bahwa militer Israel memaksa seorang pria Palestina berusia 80 tahun untuk bertindak sebagai perisai manusia di Gaza.

    Tentara Israel mengikatkan kabel peledak di leher pria tersebut dan mengancam akan meledakkan kepalanya jika ia tidak mematuhi perintah mereka.

    Laporan tersebut menyebutkan bahwa seorang perwira senior dari Brigade Nahal mengikatkan tali peledak di leher pria itu.

    Setelah itu, perwira tersebut memerintahkan pria berusia 80 tahun untuk memasuki dan mengintai rumah-rumah di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza, pada bulan Mei. 

    Pria tersebut dipaksa menjalankan tugas ini selama delapan jam sebelum akhirnya diperintahkan untuk melarikan diri bersama istrinya menuju selatan Gaza.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Trump Ancam Stop Dukung Perang Ukraina Jika Zelensky Ogah Serahkan 50 Persen Tambang Mineral

    Presiden AS, Donald Trump mengancam akan mengentikan dukungannya untuk Ukraina jika Presiden Volodymyr Zelensky tak segera menyerahkan 50 persen tambang mineral ke AS.

    Ancaman ini dilontarkan Trump lewat sebuah proposal yang dibawa Menteri Keuangan AS Scott Bessent untuk diserahkan kepada Zelensky di pertemuan pekan kemarin, sebagaimana dikutip dari Anadolu.

    Dalam dokumen tersebut Trump menyatakan keinginannya untuk memiliki 50 persen sumber daya mineral atau tambang mineral Ukraina . 

    Adapun Sumber daya mineral yang dimaksud meliputi logam, termasuk emas, besi, perak, tembaga, platina, nikel, air raksa, lithium, uranium, hingga kobalt.

    Permintaan tersebut diusulkan Trump sebagai imbalan atas dukungan dari Negeri Paman Sam yang telah mendanai dan mendukung perang Ukraina.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Israel Siap Mengebom Fasilitas Nuklir Iran dengan atau Tanpa Dukungan Amerika Serikat

    Israel ingin “memanfaatkan momen” untuk melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran jika upaya diplomatik dengan Teheran gagal – dan siap untuk bertindak “dengan atau tanpa” dukungan AS, kata sejumlah pejabat kepada Washington Post . 

    Perkiraan intelijen AS menyebutkan Israel sedang mempertimbangkan untuk menyerang situs nuklir Iran dan serangan tersebut berpotensi terjadi tahun ini.

    “Israel ingin memanfaatkan momen ini … Jika Iran tidak setuju untuk menghentikan fasilitas nuklirnya seperti di Libya, Israel siap mengebom fasilitas tersebut – dengan atau tanpa dukungan AS. Pemerintahan Biden telah mempertimbangkan pada hari-hari terakhirnya apakah akan mendukung ultimatum Israel ini tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya. Sekarang ultimatum itu menjadi yang teratas dalam kotak masuk Trump,” kata media itu mengutip pernyataan pejabat AS dan Israel pada 14 Februari. 

    Laporan tersebut menambahkan bahwa ada beberapa pilihan yang tersedia, mulai dari “diplomasi dengan todongan senjata” atau “ultimatum yang bersifat memaksa” hingga “dukungan militer aktif.” 

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)