Jenis Media: Internasional

  • Jawab Tuduhan Israel Soal Pemalsuan Jenazah Sandera Shiri Bibas, Hamas: Jasad Hancur dan Tercampur – Halaman all

    Jawab Tuduhan Israel Soal Pemalsuan Jenazah Sandera Shiri Bibas, Hamas: Jasad Hancur dan Tercampur – Halaman all

    Jawab Tuduhan Israel Soal Palsukan Jenazah Sandera, Hamas: Jasad Sudah Hancur dan Tercampur

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas menanggapi tuduhan Israel mengenai pemalsuan jenazah Shiri Bibas dalam prosesi penyerahan jasad sandera di Khan Younis, Gaza Selatan, Kamis (20/2/2025).

    Israel menyatakan, satu dari empat jenazah yang dikembalikan Hamas dalam prosesi itu bukan lah sandera Israel seperti yang dijanjikan dalam kesepakatan, Shiri Bibas.

    Menjawab tuduhan itu, pejabat Hamas Ismail al-Thawabteh, Jumat (21/2/2025) menyatakan kalau jasad Bibas, “sudah hancur berkeping-keping setelah bercampur dengan sisa-sisa jasad manusia lainnya di bawah reruntuhan lokasi yang sengaja dibombardir oleh pesawat pendudukan,”.

    Laporan RNTV mengulas, alasan yang dilontarkan Hamas mengindikasikan kalau serangan udara Israel adalah penyebab hilangnya sebagian besar dari jasad tersebut.

    Dia menambahkan, “Netanyahu sendiri yang mengeluarkan perintah untuk melakukan pengeboman langsung dan tanpa ampun, dan ia bertanggung jawab penuh atas pembunuhan terhadap dirinya dan anak-anaknya dengan cara yang mengerikan.”

    PETI HITAM – Tangkap layar khaberni, Jumat (21/2/2025) yang menunjukkan para petempur Hamas mengangkat peti hitam berisi jenazah sandera Israel yang tewas dalam penahanan. Jasad ini dikembalikan ke Israel dalam prosesi yang dilakukan di Khan Younis, Gaza Selatan, Kamis (21/2).

    Netanyahu: Pelanggaran Perjanjian, Hamas Bakal Bayar Mahal

    Sebagai tanggapan atas jawaban Hamas, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengecam dan mengancam kalau Hamas akan membayar ‘harga mahal’ atas ini.

    Netanyahu menuduh Hamas mengembalikan jenazah seorang wanita tak dikenal dan bukannya jenazah Shiri Bibas, ibu dua anak laki-laki yang jasadnya diidentifikasi pada Kamis malam .

    “Beberapa jam setelah otoritas Israel mengonfirmasi identitas Oded Lifshitz dan saudara laki-lakinya Ariel dan Kfir Bibas , Netanyahu menuduh Hamas memindahkan jenazah seorang wanita Gaza, bukan jenazah Shiri. Ia tidak mengomentari nasib wanita itu,” kata laporan YNet .

    “Negara Israel menundukkan kepala dalam duka cita atas dua anak kecil, bayi tak berdosa, saudara laki-laki—Ariel dan Kfir Bibas—dan atas Oded Lifshitz, salah satu pendiri Kibbutz Nir Oz,” kata Netanyahu.

    “Ketiganya dibunuh secara brutal di penangkaran Hamas selama minggu-minggu pertama perang. Kekejaman Hamas tidak mengenal batas,” kata Netanyahu.

    Netanyahu menuduh Hamas bertindak dengan “sinisme yang tak terbayangkan” dengan tidak mengembalikan Shiri Bibas bersama putra-putranya.

    “Sebaliknya, mereka menempatkan jasad seorang wanita Gaza di dalam peti mati,” katanya.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam membawa salah satu peti mati dari empat jenazah sandera Israel; Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83), dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Kamis. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Netanyahu berjanji akan bekerja “dengan tegas” untuk membawa pulang Shiri, “bersama dengan semua sandera kami—baik yang masih hidup maupun yang sudah tewas.”

    Pernyataannya disampaikan sehari sebelum enam sandera Israel diperkirakan akan dibebaskan dalam putaran baru pertukaran sandera-tahanan, pada Sabtu (22/2/2025).

    Para sandera Israel tersebut termasuk Avera Mengistu dan Hisham al-Sayed, bersama dengan empat sandera yang diklasifikasikan sebagai sakit atau terluka—Omer Wenkert, Eliya Cohen, Tal Shoham, dan Omer Shem Tov.

    Netanyahu memperingatkan bahwa Israel akan membuat Hamas “membayar harga penuh” atas apa yang disebutnya sebagai pelanggaran perjanjian.

    “Kenangan suci Oded Lifshitz dan Ariel serta Kfir Bibas akan selalu diabadikan di hati bangsa ini,” katanya. “Semoga Tuhan membalaskan darah mereka. Dan kami akan mengingat mereka.”

    Militer Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa identifikasi Kfir dan Ariel Bibas dilakukan dengan cepat dan meyakinkan.

    “Kami dapat mengatakan dengan pasti bahwa mereka dibunuh dengan cara yang brutal, sebuah fakta yang didukung oleh intelijen,” kata IDF.

    Para pejabat menekankan bahwa Israel akan memastikan dunia tahu bahwa “bayi dan anak itu dibunuh berdasarkan informasi intelijen yang kuat, bukan hanya pemeriksaan forensik.

    Ynet menyatakan dan pembunuhan keluarga Bibas terjadi pada bulan November 2023.

     

    (oln/rntv/ynet/*)
     

  • Filipina Gerebek Sindikat Penipuan Online, Ratusan Orang Ditangkap – Halaman all

    Filipina Gerebek Sindikat Penipuan Online, Ratusan Orang Ditangkap – Halaman all

    Polisi Filipina menangkap lebih dari 450 orang dalam penggerebekan terhadap operator game lepas pantai yang diduga dijalankan oleh warga Cina di Manila, demikian pernyataan Komisi Anti-Kejahatan Terorganisir negara itu.

    Hasil interogasi awal menunjukkan bahwa lokasi di daerah pinggiran kota tersebut beroperasi sebagai pusat penipuan, menargetkan korban di Cina dan India melalui skema taruhan olahraga serta investasi, kata komisi tersebut setelah penggerebekan pada hari Kamis (20/02), yang menyebabkan 137 warga negara Cina ditahan.

    “Kami menangkap sekitar lima bos asal Cina,” kata Kepala Komisi Gilberto Cruz kepada AFP pada hari Jumat (21/02), seraya menambahkan bahwa mereka bisa menghadapi dakwaan perdagangan manusia.

    Operator game online Filipina (POGO), yang dilarang oleh Presiden Ferdinand Marcos tahun lalu, diduga digunakan sebagai kedok oleh kelompok kejahatan terorganisir untuk perdagangan manusia, pencucian uang, penipuan online, penculikan, hingga pembunuhan.

    “Penggerebekan ini membuktikan bahwa mantan pekerja POGO masih mencoba melanjutkan aktivitas penipuan mereka meskipun telah dilarang,” kata Cruz.

    Dia sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 21.000 warga negara Cina masih mengoperasikan operasi penipuan berskala kecil di negara itu sejak larangan POGO diberlakukan.

    Tren penipuan merebak

    Kekhawatiran internasional telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir terkait operasi penipuan serupa di negara-negara Asia lainnya, yang sering kali melibatkan korban perdagangan manusia yang diperdaya atau dipaksa untuk mempromosikan investasi mata uang kripto palsu dan penipuan lainnya.

    Presiden Marcos telah menjadikan POGO sebagai salah satu isu utama dalam kampanyenya menjelang pemilu sela pada Mei mendatang, dengan menyoroti dugaan toleransi pendahulunya, Rodrigo Duterte, terhadap situs-situs ini sebagai bukti hubungan yang terlalu dekat dengan Cina.

    Penggerebekan pada Kamis (20/02) merupakan yang terbaru dalam serangkaian operasi tahun ini, termasuk satu pada Januari yang menyebabkan sekitar 400 warga asing ditangkap di ibu kota, banyak di antaranya adalah warga negara Cina.

    Think tank yang berbasis di Washington, United States Institute of Peace, dalam laporannya pada Mei 2024, menyatakan bahwa para penipu online menargetkan jutaan korban di seluruh dunia dan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 64 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.007 triliun.

    rs/ha (AFP)

  • Studi Terbaru di Jerman: Peningkatkan Angka Kejahatan Tidak Terkait Imigrasi – Halaman all

    Studi Terbaru di Jerman: Peningkatkan Angka Kejahatan Tidak Terkait Imigrasi – Halaman all

    Imigran atau pengungsi di Jerman tidak memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan kejahatan dan tidak ada korelasi antara proporsi imigran di distrik tertentu dan tingkat kejahatan lokal. Analisa tersebut diambil dari statistik kejahatan Jerman terbaru yang dilakukan oleh Institut ifo.

    Lembaga yang berbasis di München itu menganalisis statistik kejahatan nasional terbaru dari 2018 hingga 2023 dan menghubungkannya dengan data di beberapa lokasi terpilih. Lewat studi ini, mereka menunjukkan bahwa meskipun imigran sering muncul dalam statistik kejahatan, hal itu sebenarnya tidak berhubungan dengan negara asal mereka.

    Para migran biasanya tinggal di daerah perkotaan, di mana penduduknya lebih padat, kehidupan malam lebih ramai, dan lebih banyak orang yang beraktivitas di ruang publik sepanjang hari. Akibatnya, tingkat kejahatan di area tersebut memang cenderung lebih tinggi, baik yang melibatkan warga Jerman maupun orang asing. Singkatnya, distrik dengan kejahatan yang tinggi di kalangan imigran juga punya tingkat kejahatan tinggi secara umum, termasuk di antara warga Jerman.

    “Tempat-tempat tersebut meningkatkan risiko adanya pelaku kejahatan di antara penduduk, terlepas dari kewarganegaraannya, karena infrastruktur, situasi ekonomi, kehadiran polisi, atau kepadatan penduduk,” menurut penelitian tersebut.

    Para peneliti juga menemukan alasan lain kenapa imigran lebih sering muncul dalam statistik kejahatan: mereka umumnya berusia muda dan lebih banyak laki-lakinya dibanding penduduk lokal.

    Tapi menurut para peneliti, faktor ini kurang berpengaruh.

    Bertentangan dengan narasi populis yang berkembang di Jerman

    Isu keterlibatan imigran dalam kasus-kasus kejahatan sering menjadi bahan kampanye politik, terutama pada momentum pemilu saat ini. Dalam debat Bundestag baru-baru ini tentang pembatasan imigrasi, Friedrich Merz, kandidat kanselir dari partai konservatif CDU, bahkan mengklaim bahwa “pemerkosaan berkelompok terjadi setiap hari di lingkungan pencari suaka.”

    Pernyataan itu sejalan dengan narasi yang sering disebarkan oleh Partai Alternatif untuk Jerman (AfD), partai sayap kanan ekstrem. Pada awal Februari, Beatrix von Storch dari AfD, dalam wawancaranya dengan penyiar publik Jerman ARD, mengatakan bahwa “setiap hari ada dua pemerkosaan berkelompok, sepuluh pemerkosaan biasa, dan 131 kejahatan kekerasan yang semuanya dilakukan oleh imigran, terutama dari Suriah, Afghanistan, dan Irak, berdasarkan data rata-rata pada enam tahun terakhir.”

    “Statistik kejahatan kita meroket. Kejahatan di kalangan orang asing, kejahatan anak muda, kekerasan migran juga meroket,” kata salah satu pemimpin AfD dan kandidat kanselir Alice Weidel pada tahun 2024. “Pemerkosaan meningkat, kejahatan melibatkan penggunaan pisau meningkat hingga 15.000 kasus pada tahun lalu.”

    Angka-angka tersebut ternyata keliru dan telah dibantah oleh tim pemeriksa fakta media.

    Banyaknya serangan yang melibatkan orang-orang berlatar belakang imigran di München, Aschaffenburg, dan Magdeburg memang memicu munculnya narasi ini. Namun, studi statistik justru menunjukkan gambaran yang sangat berbeda.

    “Bahkan untuk kejahatan kekerasan seperti pembunuhan atau penyerangan seksual, studi ini tidak menemukan adanya korelasi statistik dengan meningkatnya jumlah orang asing atau pengungsi,” kata para peneliti ifo.

    Temuan ini bukan sesuatu yang baru

    Temuan ini sejalan dengan konsensus akademis. “Temuan ini sebenarnya bukan hal baru,” kata salah satu penulis studi, Jean-Victor Alipour, kepada DW. “Ini hanya menegaskan kembali apa yang sudah terbukti, bukan hanya di Jerman, tapi juga di banyak negara lain: tidak ada hubungan sistematis antara imigrasi dan kriminalitas.”

    Menurut Dirk Baier, profesor di Institut Kriminologi dan Pencegahan Kejahatan di Universitas Sains Terapan Zurich ZHAW, keunikan studi ini terletak pada fokusnya terhadap perbedaan regional dan data lokal yang memperkuat kesimpulan serupa.

    “Hingga kini, sebagian besar studi didasarkan pada survei, di mana kami menanyakan kepada anak muda tentang perilaku kriminal yang mereka perbuat. Namun, dalam studi ini, para peneliti menggunakan data kriminal dari seluruh 400 distrik di Jerman dan menganalisis korelasinya,” kata Baier, yang tidak terlibat dalam laporan tersebut, kepada DW.

    Dengan adanya data ini, para peneliti ifo menyatakan bahwa mereka telah menghasilkan analisis yang “lebih adil” dengan membandingkan demografi antar distrik. Studi ini juga mengungkap kesenjangan antara persepsi masyarakat tentang komunitas imigran dan realitas yang sebenarnya.

    “Itu bukan hanya soal kriminalitas, tapi juga bagaimana tingkat pendidikan imigran sering dipandang rendah, sementara jumlah mereka justru dilebih-lebihkan,” kata Alipour. “Dalam banyak hal, imigrasi dipandang lebih negatif daripada apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh data.”

    Ada banyak faktor yang bisa menjelaskan hal ini, kata Alipour, merujuk pada penelitian yang menunjukkan bahwa media cenderung lebih sering melaporkan kejahatan yang melibatkan imigran dan menyoroti hal tersebut dalam waktu yang lebih lama.

    “Hal itu membuat imigrasi sering dikaitkan dengan ancaman terhadap keamanan,” katanya. “Sekarang, semakin banyak partai politik dan orang-orang yang berusaha memanfaatkan ketakutan ini untuk kepentingan politik.”

    Dirk Baier dari ZHAW dalam keterangannya juga menyebut adanya penelitian lain yanbg menemukan berbagai alasan mengapa imigran lebih sering muncul dalam statistik kejahatan polisi. Misalnya, kasus dengan pelaku dan korban yang sama-sama warga Jerman cenderung lebih jarang dilaporkan dibandingkan dengan kasus di mana pelakunya adalah imigran dan korbannya warga Jerman.

    “Kejadian itu mungkin berkaitan dengan sikap xenofobia, atau mungkin karena dalam beberapa situasi, orang kesulitan menemukan cara lain untuk menyelesaikan konflik—misalnya, karena kendala bahasa,” kata Baier. “Kami tidak tahu pasti, tetapi kemungkinan pelaku imigran muncul dalam statistik memang lebih tinggi.”

    Diadaptasi dari artikel berbahasa Inggris.

  • Ledakan Besar Terdengar, Bahan Peledak Ditemukan di Bus-bus di Tel Aviv, Tak Ada Korban Luka – Halaman all

    Ledakan Besar Terdengar, Bahan Peledak Ditemukan di Bus-bus di Tel Aviv, Tak Ada Korban Luka – Halaman all

    Ledakan Terdengar, Bahan Peledak Ditemukan di Bus-bus di Beberapa Wilayah di Tel Aviv

    TRIBUNNEWS.COM- Pasukan pendudukan Israel melancarkan respons besar setelah alat peledak ditemukan di beberapa bus di Tel Aviv dan daerah sekitarnya.

    Pihak berwenang Israel telah melancarkan operasi keamanan besar-besaran setelah sejumlah alat peledak ditemukan di dalam bus di berbagai lokasi, yang memicu kepanikan di Tel Aviv dan daerah sekitarnya, ungkap laporan media.

    Menurut polisi Israel, tiga bus meledak, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan. “Terjadi kepanikan di Tel Aviv,” kata polisi, seraya menambahkan bahwa semua bus dihentikan untuk diperiksa.

    Media Israel melaporkan ancaman tambahan, dengan Israel Hayom mengklaim bahwa alat peledak lain ditemukan di sebuah bus di Holon, sebelah selatan Tel Aviv. 

    Sementara itu, Channel 12 melaporkan bahwa dua bom yang belum meledak ditemukan di lokasi terpisah, dengan sumber keamanan menyatakan bahwa setiap alat peledak berbobot hingga lima kilogram.

    Situasi tersebut mendorong tindakan segera, termasuk arahan dari Menteri Perhubungan Miri Regev untuk menghentikan semua layanan kereta api di Bat Yam. 

    Radio militer Israel juga menginstruksikan semua pengemudi bus di daerah tersebut untuk menghentikan kendaraan mereka, membuka pintu, dan melakukan pemeriksaan keamanan.

    Laporan menunjukkan bahwa serangan itu merupakan bagian dari operasi yang lebih luas. 

    Dilaporkan, sumber keamanan mengatakan kepada Israel Hayom bahwa 15 bus akan diledakkan di wilayah Gush Dan, bersama dengan lima bom Feda’i di sistem kereta ringan. 

    Menanggapi meningkatnya ancaman, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan konsultasi keamanan darurat dalam waktu satu jam, diikuti oleh pertemuan keamanan tingkat tinggi besok pukul 2:00 siang. 

    Pihak berwenang juga telah mengintensifkan patroli keamanan di Holon, dengan Walikota Moti Sasson mendesak penduduk untuk tetap waspada.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Israel Marah karena 1 Jenazah Bukan Sandera, Hamas Bilang Gini

    Israel Marah karena 1 Jenazah Bukan Sandera, Hamas Bilang Gini

    Gaza City

    Kelompok Hamas menanggapi kemarahan Israel yang menuduh kelompok itu melanggar kesepakatan gencatan senjata Gaza, setelah satu dari empat jenazah yang diserahkan pada Kamis (20/2) ternyata bukan sandera Israel.

    Militer Israel sebelumnya mengumumkan bahwa dua jenazah yang diserahkan Hamas telah diidentifikasi sebagai dua balita Israel, Kfir Bibas dan Ariel Bibas, yang diculik Hamas dalam serangan pada 7 Oktober 2023. Satu jenazah lainnya diidentifikasi sebagai Oded Lifshitz yang berusia 83 tahun ketika diculik oleh Hamas.

    Namun satu jenazah lainnya, yang seharusnya merupakan Shiri Bibas, ibunda dari kedua balita itu, didapati tidak cocok dengan DNA Shiri atau pun DNA sandera wanita lainnya. Hingga kini, satu jenazah itu masih belum teridentifikasi.

    Hamas dalam penjelasannya, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Jumat (21/2/2025), menyebut jenazah yang seharusnya Shiri Bibas telah tercampur dengan potongan tubuh jenazah lainnya dari reruntuhan setelah serangan udara Tel Aviv menghantam tempat dia ditahan di Jalur Gaza.

    Salah satu pejabat Hamas, Ismail al-Thawabteh, mengklaim bahwa jenazah Shiri “menjadi beberapa bagian setelah tampaknya tercampur dengan mayat-mayat lainnya di bawah reruntuhan”.

    Pernyataan Hamas ini menegaskan kembali bahwa Israel berada di balik kematian Shiri saat ditahan di Jalur Gaza.

    Kelompok Hamas mengumumkan pada November 2023 bahwa Shiri dan kedua anaknya tewas akibat serangan udara Israel yang melanda Jalur Gaza. Namun kematian mereka tidak pernah dikonfirmasi oleh otoritas Israel.

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya saat mengonfirmasi identitas jenazah sandera itu, menyebut mereka “dibunuh secara brutal dalam penyanderaan Hamas”. Netanyahu juga menegaskan bahwa Hamas akan membayar harga karena tidak menyerahkan jenazah Shiri.

    “Kita akan bertindak dengan tekad untuk membawa pulang Shiri bersama dengan semua sandera kita — baik yang hidup maupun yang sudah meninggal — dan memastikan Hamas akan membayar harga penuh atas pelanggaran perjanjian yang kejam dan keji ini,” tegas Netanyahu dalam pernyataan video terbaru.

    Netanyahu bahkan menuduh Hamas “memasukkan jenazah seorang wanita Gaza ke dalam peti mati” yang seharusnya menjadi tempat jenazah Shiri.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Marak Penikaman, Polisi Prancis Siaga di Sekolah untuk Geledah Tas

    Marak Penikaman, Polisi Prancis Siaga di Sekolah untuk Geledah Tas

    Paris

    Para personel kepolisian Prancis akan dikerahkan ke sekolah-sekolah di negara tersebut untuk melakukan penggeledahan secara acak terhadap tas para siswa, dengan fokus mencari pisau atau senjata lainnya yang disembunyikan.

    Langkah ini dimaksudkan untuk melawan peningkatan serangan kekerasan, terutama penikaman di sekolah.

    Menteri Pendidikan Prancis, Elisabeth Borne, seperti dilansir AFP, Jumat (21/2/2025), mengatakan bahwa penggeledahan acak di sekolah-sekolah itu akan dimulai pada musim semi.

    “Saya ingin kita dapat mengatur, bersama dengan kepolisian, jaksa, dan perwakilan sistem pendidikan, penggeledahan tas secara rutin di pintu masuk sekolah-sekolah,” ucap Borne kepada stasiun televisi setempat, BFMTV/RMC.

    Penggeledahan ini, sebut Borne, akan dilakukan oleh personel kepolisian, karena para guru dan staf sekolah tidak berwenang untuk menggeledah para siswa.

    Dalam pernyataannya, Borne menyebut kebijakan baru ini dipicu oleh rentetan aksi penikaman yang menjadi “semakin umum”.

    Borne juga menyatakan bahwa dirinya mengupayakan perubahan aturan di mana setiap siswa yang kedapatan membawa senjata tajam di sekolah, akan secara otomatis diwajibkan menghadapi dewan disiplin. Kasus semacam itu, sebut Borne, juga akan memicu pemberitahuan kepada jaksa wilayah, tanpa kecuali.

    Saat ini, prosedur semacam itu merupakan kebijaksanaan kepala sekolah masing-masing.

    Pada awal bulan ini, seorang siswa berusia 17 tahun mengalami luka parah akibat serangan penikaman di sebuah sekolah menengah di Bagneux, pinggiran barat daya Paris,

    Seine-Saint-Denis, wilayah yang terletak di utara Paris dengan tingkat kejahatan di atas rata-rata, pada bulan ini menempatkan sekitar 20 sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di bawah pengawasan kepolisian. Sekitar 100 polisi dikerahkan di sekolah-sekolah itu.

    Langka tersebut, menurut otoritas Seine-Saint-Denis, dimaksudkan untuk membantu “mencegah terulangnya tindakan kekerasan” setelah serangkaian insiden terjadi.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Latihan Tembak Kapal Perang China Bikin Australia Khawatir

    Latihan Tembak Kapal Perang China Bikin Australia Khawatir

    Canberra

    Pemerintah Australia menyatakan kekhawatiran atas latihan tembak langsung yang dilakukan tiga kapal perang China di lepas pantai timur negara tersebut. Canberra akan menyampaikan kekhawatiran ini kepada otoritas Beijing.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong, seperti dilansir AFP, Jumat (21/2/2025), mengatakan dirinya mengkhawatirkan kurangnya transparansi seputar “latihan tembak langsung” tersebut dan akan menyampaikan “kekhawatirannya” kepada China.

    “Kami akan mendiskusikan hal ini dengan China,” ucap Wong saat berbicara kepada stasiun televisi nasional ABC dari Johannesburg, Afrika Selatan, tempatnya menghadiri pertemuan G20.

    Latihan tembak yang dilakukan kapal-kapal perang China itu memicu peringatan dari badan keselamatan udara Australia, sehingga memaksa sejumlah penerbangan komersial mengubah jalurnya.

    “Sebagai tindakan pencegahan, kami telah memberikan saran kepada maskapai-maskapai penerbangan yang merencanakan penerbangan di wilayah tersebut,” demikian pernyataan lembaga pemerintah Airservices Australia.

    “Kami juga bekerja sama untuk mengkoordinasikan saran kepada para operator dan para pilot,” imbuh pernyataan itu.

    Departemen Pertahanan Australia telah memantau kapal-kapal Angkatan Laut China — sebuah kapal fregat, sebuah kapal penjelajah, dan sebuah kapal tanker pasokan — sejak mendeteksinya di perairan internasional pekan lalu.

    Meskipun kapal-kapal perang China itu berlayar di perairan internasional, para pejabat Canberra menggambarkan kehadiran mereka sebagai hal yang “tidak biasa”.

    Kapal-kapal itu dilaporkan berlayar dalam jarak sekitar 280 kilometer dari daratan utama Australia pada awal pekan ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Panas Lagi, China Usir Pesawat Filipina di Laut China Selatan

    Panas Lagi, China Usir Pesawat Filipina di Laut China Selatan

    Beijing

    China dan Filipina kembali terlibat insiden di Laut China Selatan yang menjadi sengketa kedua negara. Militer Beijing mengatakan pihaknya telah memperingatkan dan mengusir tiga pesawat Filipina yang “menyusup secara ilegal” ke wilayah udara di dekat Kepulauan Spratly, yang menjadi sengketa di perairan itu.

    Komando Zona Selatan militer China, seperti dilansir Reuters, Jumat (21/2/2025), menuduh Filipina berusaha “memaksakan klaim ilegalnya” melalui provokasi.

    Militer Beijing memperingatkan Manila bahwa “manuver sembrono seperti itu pasti akan gagal”.

    China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang merupakan jalur perairan penting bagi perdagangan via kapal dengan setiap tahunnya nilainya melebihi US$ 3 triliun. Klaim itu membuat Beijing berselisih dengan beberapa negara, seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Vietnam.

    Putusan arbitrase tahun 2016 lalu menyatakan klaim sepihak China itu tidak sah. Namun Beijing tidak mau mengakui putusan itu.

    Belum ada tanggapan langsung dari otoritas Filipina maupun Kedutaan Besar Manila di Beijing terkait laporan ini.

    Pada Kamis (20/2) waktu setempat, Filipina mengatakan otoritas penjaga pantai dan biro perikanannya secara bersama-sama melakukan penerbangan untuk meningkatkan kesadaran domain maritim di atas Kepulauan Kalayaan, sebutan Manila untuk Kepulauan Spratly.

    Misi itu disebut bertujuan untuk menegaskan kedaulatan, hak kedaulatan dan yurisdiksi maritim Filipina di Laut Filipina Barat. Disebutkan oleh Manila bahwa lebih dari 50 kapal milisi maritim dan sebuah kapal penjaga China terdeteksi selama misi itu berlangsung.

    Tidak diketahui secara jelas apakah misi itu, yang mengerahkan dua pesawat Filipina, merupakan aktivitas yang disebut oleh militer Beijing sebagai penyusupan ilegal tersebut.

    Konfrontasi terbaru ini terjadi setelah otoritas penjaga pantai Filipina menuduh Angkatan Laut China melakukan manuver penerbangan berbahaya pada awal pekan ini, ketika pesawat-pesawat Beijing mengudara sangat dekat dengan pesawat pemerintah Manila yang berpatroli di atas Scarborough Shoal yang juga diperebutkan di Laut China Selatan.

    Otoritas China membantah tuduhan Filipina pada saat itu.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Netanyahu Tuduh Hamas Langgar Perjanjian: Israel Belum Menerima Jenazah Shiri Bibas – Halaman all

    Netanyahu Tuduh Hamas Langgar Perjanjian: Israel Belum Menerima Jenazah Shiri Bibas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) akan membayar harga karena melanggar perjanjian dengan tidak mengembalikan jenazah Shiri Bibas.

    Pada Kamis (20/2/2025), Hamas menyerahkan empat jenazah sandera Israel yaitu Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83) kepada Palang Merah Internasional (ICRC) untuk dibawa ke Israel.

    Netanyahu mengatakan jenazah yang dikembalikan itu adalah jenazah seorang wanita dari Jalur Gaza, bukan jenazah Shiri Bibas.

    Ia menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata karena dituduh tidak mengembalikan jenazah Shiri Bibas.

    “Kami akan bertindak dengan tekad untuk membawa Shiri Bibas pulang bersama semua sandera kami, baik yang hidup maupun yang mati, dan memastikan bahwa Hamas membayar harga penuh atas pelanggaran perjanjian yang kejam dan jahat ini,” kata Netanyahu, Kamis.

    Ia bersumpah tidak akan membiarkan operasi Hamas pada 7 Oktober 2023 terulang kali.

    “Peti mati keempat orang yang kita cintai memaksa kita lebih dari sebelumnya untuk berjanji dan bersumpah bahwa apa yang terjadi pada 7 Oktober tidak akan terjadi lagi,” tambahnya.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Quds (sayap militer gerakan Jihad Islam) pada Jumat (21/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) membawa peti mati dengan gambar sandera Israel, Shiri Bibas. Hamas menyerahkan empat jenazah sandera Israel; Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83), kepada Palang Merah Internasional (ICRC) dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Khan Yunis, Jalur Gaza pada Kamis (20/2/2025). (Telegram Brigade Al-Quds)

    IDF: Itu Bukan Jenazah Shiri Bibas

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada Jumat (21/2/2025) bahwa hasil otopsi menunjukkan jenazah yang diserahkan oleh Hamas bukan milik Shiri Bibas, ibu dari dua anak Israel yang jenazahnya diserahkan kemarin.

    “Tiga jenazah lainnya yang diserahkan telah diidentifikasi sebagai putranya, Ariel dan Kfir, yang berusia lima dan dua tahun, dan Oded Lifshitz,” kata IDF.

    “Namun jenazah keempat bukanlah Shiri atau sandera lainnya,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Hamas mengatakan Shiri Bibas dan kedua anaknya tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada November tahun 2023 yang juga membunuh anggota Hamas yang menjaga mereka.

    Ayah dari kedua anak tersebut, Yarden Bibas, yang juga ditahan Hamas dari Kibbutz Nir Oz, dibebaskan pada pertukaran tahanan gelombang ke-4 pada 1 Februari 2025.

    Sejak dimulai gencatan senjata Israel dan Hamas pada 19 Januari 2025, Hamas telah membebaskan 19 tahanan Israel yang masih hidup dan empat jenazah sandera.

    Hamas akan membebaskan enam sandera Israel yang masih hidup pada Sabtu (22/2/2025), sementara penyerahan empat jenazah lainnya belum dijadwalkan.

    Enam sandera Israel yang akan dibebaskan besok yaitu Eliya Cohen, Omer Shem Tov, Omer Wenkert, Tal Shoham, Hisham Al-Sayed dan Avera Mengistu, menurut laporan NBC News.

    Sebagai imbalan, Israel diperkirakan akan membebaskan ratusan tahanan Palestina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Persija Belum Pastikan Masa Depan Ferarri, Kontraknya Habis Juni 2025, Bhayangkara Siap Tampung? – Halaman all

    Persija Belum Pastikan Masa Depan Ferarri, Kontraknya Habis Juni 2025, Bhayangkara Siap Tampung? – Halaman all

    Persija Belum Pastikan Masa Depan Ferarri, Kontraknya Habis Juni 2025, Bhayangkara Siap Tampung?

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kontrak Muhammad Ferarri bersama Persija Jakarta tidak lama lagi akan berakhir di akhir musim ini.

    Pemain berlabel Timnas Indonesia terikat kontrak dengan Macan Kemayoran – julukan Persija, sampai 30 Juni 2025.

    Sampai saat ini, belum jelas masa depan Ferarri bersama Persija. Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, mengatakan jika perpanjangan kontrak menjadi hak dari pelatih.

    Praktis, manajemen Persija masih harus menunggu hasil evaluasi yang dilakukan oleh pelatih Persija, Carlos Pena.

    Prapanca menyebut jika rekomendasi jual-beli pemain dari pelatih baru akan masuk akhir Maret mendatang.

    “Pelatih belum kasih usulan apakah harus bertahan, atau ada pemain yang harus dijual atau dibeli, itu belum,” ujar Prapanca.
     
    “Biasanya dijanjikan sebelum lebaran usulan itu sudah ada,” sambungnya, saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

    Nama Ferarri pun belakangan dikait-kaitkan dengan Bhayangkara FC, yang baru saja dipastikan promosi ke Liga 1.

    Klub sepak bola yang bernaung di bawah institusi Polri itu sudah menyegel tiket promosi ke Liga 1 2025/26.

    Hal itu tentu bukan suatu hal yang tabu, mengingat Ferarri merupakan pemain yang juga berstatus polisi aktif.

    Merespons hal itu, Prapanca pun menyebut jika segala kemungkinan bisa terjadi apabila nama Ferarri tidak masuk dalam daftar pemain yang dipertahankan.

    “Bisa saja. Kalau coach tidak memasukkan namanya mau bagaimana, buat apa dipertahankan,” pungkas Prapanca.

    Sebagai catatan, sampai pekan ke-23 Liga 1 2024/25, Ferarri sudah tampil dalam 17 pertandingan bersama Macan Kemayoran.

    Dia mengoleksi 1.344 menit pertandingan dan berhasil mencatatkan tiga assist. Tiga umpan gol itu diciptakan saat Persija menang 2-1 atas Arema FC pada pekan ke-9, menggasak Madura United 4-1 di pekan ke-10, dan saat bermain imbang 2-2 melawan PSBS Biak, dalam duel pekan ke-21.