Jenis Media: Internasional

  • Presiden Korsel Resmi Ditahan, Dinyatakan Bersalah Karena Halangi Penahanannya – Halaman all

    Presiden Korsel Resmi Ditahan, Dinyatakan Bersalah Karena Halangi Penahanannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) yang telah dimakzulkan Yoon Suk Yeol resmi ditahan Kepolisian Korsel, pada Jumat (21/2/2025).

    Penahanan ini dilakukan usai Yoon dinyatakan bersalah karena menghalangi pelaksanaan surat perintah untuk penahanannya pada bulan lalu.

    Mengutip media lokal Korean Herald, Yoon terbukti menginstruksikan Layanan Keamanan Presiden (PSS) untuk menghalangi upaya penyidik penahannya atas pemberlakuan darurat militer yang singkat.

    Adapun instruksi ini dikirimkan Yoon kepada Wakil Kepala PSS, Kim Seong-hoon, melalui aplikasi pesan berbasis AS, Signal pada 3 Januari, saat penyidik berusaha menangkapnya di kediamannya.

    Selanjutnya di tanggal 7 Januari 2025, Yoon kembali memberi instruksi kepada Kim untuk menghalangi upaya kedua untuk menahannya dalam pesan yang dipertukarkan.

    Imbas upaya ini penyidik sempat kesulitan untuk melakukan penangkapan Yoon, karena penyidik dan polisi dihalangi Dinas Keamanan Presiden (PSS), paspampres resmi Yoon. 

    Memicu kerusuhan, hingga beberapa pihak terlibat adu jotos dan dorong-dorongan, menyebabkan satu orang luka-luka.

    Kendati demikian, setelah melewati proses yang panjang pada 15 Januari kemarin penyidik akhirnya berhasil menangkap Yoon, sejak saat itu Yoon ditahan di pusat penahanan.

    Kronologi Drama Penangkapan Presiden Yoon

    Penyidik Korea Selatan menangkap Presiden yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol karena tuduhan pemberontakan buntut deklarasi militer, disertai dengan pengerahan pasukan yang mengepung gedung parlemen.

    Meski darurat militer telah dicabut, namun buntut ketegangan tersebut Presiden Yoon harus menghadapi berbagai penyelidikan termasuk dari Lembaga Tinggi Investigasi Korupsi dan Kejaksaan Korsel.

    Dalam pidatonya presiden Yoon menceritakan upaya oposisi yang mencoba menggulingkan pemerintahannya.

    Sebelum ia mengumumkan darurat militer untuk “menghancurkan kekuatan anti-negara yang telah merusak”.

    Namun belakangan terkuak alasan presiden Yoon memberlakukan status darurat militer lantaran adanya perselisihan antara presiden Yoon dan parlemen yang dikendalikan oposisi mengenai anggaran dan tindakan lainnya.

    Majelis Nasional Korea Selatan  menyebutkan deklarasi Yoon Suk Yeol ilegal dan tidak konstitusional.

    Sementara Pemimpin partai Yoon Suk Yeol, Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif, menyebutkan langkah Yoon Suk Yeol adalah “langkah yang salah”.

    Pasca insiden ini mengguncang dunia, enam partai oposisi Korea Selatan secara resmi mengajukan rancangan undang-undang (RUU) pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.

    Tak lama kemudian lebih dari 3.000 petugas polisi dan penyelidik antikorupsi berhasil meringkus Presiden Yoon usai memecah kerumunan para pendukung Yoon yang memenuhi kediamannya.

    Yoon Presiden Korsel Pertama yang Diadili

    Pengadilan Distrik Pusat Seoul memulai sidang praperadilan pertama dalam kasus pidana terhadap presiden tersebut pada 20 Februari kemarin.

    Sekitar sebulan setelah dia didakwa atas upayanya memberlakukan darurat militer di Korsel pada Desember tahun lalu.

    Hal ini menjadikan Yoon sebagai presiden pertama Korsel yang didakwa saat masih menjabat dan mungkin akan ditahan selama enam bulan ketika kasus pidananya ditinjau ulang. 

    Pengkhianatan dan pemberontakan adalah dua kejahatan yang bisa dikenakan pada Presiden Korsel yang sedang menjabat. 

    Jika terbukti bersalah, Yoon akan menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup. Ada juga kemungkinan hukuman mati.

    Kasus yang menimpa Yoon, lantas membuat publik terbelah mengenai arah masa depan negara ini.

    Jajak pendapat mingguan Gallup menunjukkan 57 persen responden mendukung pemakzulan Yoon, sementara 38 persen menentangnya. 

    Untuk mengatasi kekosongan kursi kepemimpinan pasca Yoon ditahan kepolisian, jabatan presiden diambil alih Perdana Menteri Han Duck-soo, yang menjadi pejabat presiden sementara. 

    Penunjukan dilakukan bukan tanpa alasan, pasalnya Han, yang telah berusia 75 tahun, telah menjabat di posisi kepemimpinan selama lebih dari tiga dekade di bawah lima presiden yang berbeda, baik yang konservatif maupun liberal.

    Tak hanya itu, Han juga menduduki jabatan-jabatan penting dalam urusan negara semata-mata karena pengakuan atas keterampilan dan keahliannya, tidak terkait dengan faksi politik.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Atap Food Court di Mal Peru Ambruk, 3 Orang Tewas-74 Luka

    Atap Food Court di Mal Peru Ambruk, 3 Orang Tewas-74 Luka

    Jakarta

    Setidaknya tiga orang tewas dan sekitar 74 orang luka-luka setelah atap pusat makanan atau food court di sebuah pusat perbelanjaan di Peru utara, ambruk.

    “Sejauh ini kami telah mencatat tiga korban tewas, dua pria dan seorang wanita,” kata komandan pemadam kebakaran Gelqui Gomez di America TV, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/2/2025).

    Jumlah korban luka telah meningkat menjadi 74 orang, kata pejabat kesehatan pemerintah setempat Anibal Morillo. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan 20 korban luka.

    “Kami telah mengevakuasi 74 korban luka ke rumah sakit dan klinik, 10 di antaranya adalah anak-anak. Ada 11 korban luka serius,” kata Morillo kepada radio RPP.

    Puluhan keluarga tengah berada di pusat makanan mal yang ramai itu saat atapnya runtuh, menurut laporan media setempat.

    Insiden ini terjadi di kompleks perbelanjaan Real Plaza di Trujillo, kota terbesar ketiga di negara itu, yang terletak sekitar 500 kilometer (310 mil) di utara ibu kota Lima.

    Pencarian korban selamat masih berlangsung, dengan lebih dari seratus petugas pemadam kebakaran dan polisi melakukan pencarian korban di antara puing-puing.

    “Ada seorang anak yang terperangkap di bawah struktur logam atap,” kata Morillo kepada media Panamericana.

    Lihat juga Video: Penampakan Gedung Ambruk di Afrika Selatan, 22 Orang Luka-luka

    Menteri Dalam Negeri Juan Jose Santivanez memperkirakan luas atap yang ambruk adalah 700 hingga 800 meter persegi.

    “Kami membutuhkan derek hidrolik untuk mengangkat sebagian atap yang belum disingkirkan karena sangat berat dan untuk melanjutkan operasi penyelamatan bagi mereka yang mungkin terjebak,” kata menteri itu kepada saluran televisi Canal N.

    Menurut Pusat Operasi Darurat Regional, insiden itu terjadi pada Jumat (21/2) pukul 20:41 waktu setempat, tetapi baru dilaporkan sekitar setengah jam kemudian.

    Lihat juga Video: Penampakan Gedung Ambruk di Afrika Selatan, 22 Orang Luka-luka

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pentagon Akan Pecat 5.400 Pekerja Sipil Pekan Depan

    Pentagon Akan Pecat 5.400 Pekerja Sipil Pekan Depan

    Jakarta

    Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon akan memberhentikan ribuan tenaga kerja sipilnya mulai pekan depan. Demikian diumumkan Pentagon pada Jumat (21/2) waktu setempat, seiring Presiden Donald Trump terus memangkas penggajian pemerintah.

    Pemerintahan Trump telah mulai memecat ribuan pekerja federal lainnya yang berada dalam status masa percobaan. Pemangkasan pekerja di Departemen Pertahanan ini – pemberi kerja terbesar di Amerika Serikat – juga akan fokus pada karyawan yang baru-baru ini direkrut.

    “Kami mengantisipasi pengurangan tenaga kerja sipil departemen sebesar 5-8 persen untuk menghasilkan efisiensi dan memfokuskan kembali departemen pada prioritas presiden dan memulihkan kesiapan di pasukan,” kata Darin Selnick, yang bertugas di bawah Wakil Menteri Pertahanan untuk personel dan kesiapan, dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/2/2025).

    “Kami perkirakan sekitar 5.400 pekerja masa percobaan akan dilepas mulai minggu depan sebagai bagian dari upaya awal ini, setelah itu kami akan menerapkan pembekuan perekrutan seiring kami melakukan analisis lebih lanjut tentang kebutuhan personel kami,” kata Selnick.

    Departemen Pertahanan AS mempekerjakan lebih dari 900.000 warga sipil, yang berarti pengurangan lima persen akan mempengaruhi total lebih dari 45.000 pekerjaan.

    Sehari sebelum pengumuman, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan dalam pesan video bahwa “sama sekali bukan demi kepentingan publik untuk mempertahankan individu yang kontribusinya tidak penting bagi misi.”

    “Akal sehat akan memberi tahu kita di mana kita harus mulai, benar – kita mulai dengan yang berkinerja buruk di antara karyawan masa percobaan kita,” kata Hegseth.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hizbullah Gelar Upacara Pemakaman Eks Bos Hassan Nasrallah Minggu Ini di Beirut – Halaman all

    Hizbullah Gelar Upacara Pemakaman Eks Bos Hassan Nasrallah Minggu Ini di Beirut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militan sayap kanan Lebanon, Hizbullah bakal menggelar upacara pemakaman mendiang pemimpinnya, Hassan Nasrallah pada hari Minggu (23/2/2025),

    Pemakaman Hassan Nasrallah bakal diselenggarakan secara di Stadion Camille Chamoun Sports City di pinggiran pinggiran selatan yang dikuasai Hizbullah.

    Upacara pemakaman digelar  hampir lima bulan setelah ia tewas dalam serangan udara besar yang dilancarkan oleh militer Israel di Beirut, Lebanon, pada 27 September 2024.

    Adapun pemakaman masal ini akan dibuka untuk publik yang bisa dihadiri semua orang.

    Termasuk diantaranya ada Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi akan hadir.

    Kemudian politisi senior Syiah dan komandan milisi yang juga ikut terbang ke Beirut untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mantan pemimpin Hizbullah itu.

    Untuk mengantisipasi lonjakan perjalanan ke Beirut, Iraqi Airways bahkan menambah penerbangan untuk memenuhi permintaan tambahan dari warga Irak yang ingin menghadiri pemakaman.

    “Pemakaman ini merupakan landasan peluncuran untuk fase berikutnya. Upacara pemakaman besar yang dihadiri ratusan ribu orang adalah cara untuk memberi tahu semua orang bahwa Hizbullah masih ada, bahwa mereka masih menjadi aktor utama Syiah di Lebanon,” ungkap Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Centre.

    Selain jenazah mendiang Hassan Nasrallah, dalam pemakaman massal ini Hizbullah turut memakamkan Hashem Safieddine, yang memimpin Hizbullah selama satu pekan setelah kematian Nasrallah sebelum dia juga dibunuh Israel. 

    Mengutip dari Middle Eat Monitor setelah pemakaman tersebut digelar, nantinya Nasrallah akan dimakamkan sementara di samping putranya, Hadi, yang tewas saat berperang untuk Hizbullah pada tahun 1997.

    Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dilaporkan tewas dalam serangan udara besar yang dilancarkan oleh militer Israel di Beirut, Lebanon.

    Serangan udara yang menargetkan Nasrallah terjadi di pinggiran selatan Beirut, tepatnya di kawasan Dahiyeh yang dikenal sebagai basis kekuatan Hizbullah. 

    Menurut pernyataan militer Israel, serangan tersebut awalnya menargetkan markas pusat Hizbullah yang tersembunyi di bawah gedung apartemen di daerah padat penduduk.

    Media Israel melaporkan sekitar 85 bom jenis “penghancur bunker” dikerahkan dalam serangan pada Jumat, 27 September 2024. 

    Sedangkan para ahli senjata dan amunisi menyebut jet tempur Israel menggunakan bom seberat 2 ribu pon (900 kg) buatan Amerika Serikat untuk menyerang markas Hassan Nasrallah. 

    Pasca serang dilakukan,  Hizbullah akhirnya mengonfirmasi kematian Hassan Nasrallah. Hizbullah menyebut serangan Israel sebagai “aksi berbahaya Zionis di pinggiran selatan Beirut.”

    Serangan ini menjadi pukulan telak bagi kelompok Hizbullah, serta memperburuk situasi di wilayah tersebut.

    Ini karena Hassan Nasrallah, merupakan pemimpin kelompok milisi Hizbullah di Lebanon yang  paling terkenal dan berpengaruh.

    Karismanya dan kecerdasannya menjadikan dia salah satu pemimpin yang paling disegani dan ditakuti  di Timur Tengah.

    Ia bahkan dianggap sebagai kunci yang dapat mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini.

    Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah menjadi pemegang kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, serta bagian penting dari dukungan Iran dalam upaya meraih supremasi regional.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Autopsi Yahya Sinwar: Bebas Narkoba Hanya Kafein – Halaman all

    Autopsi Yahya Sinwar: Bebas Narkoba Hanya Kafein – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil otopsi yang dilakukan oleh militer Israel terhadap jenazah Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, memberikan penjelasan penting mengenai keadaan kesehatan Sinwar sebelum kematiannya.

    Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh media Israel, Maariv, ditemukan fakta menarik yang mengejutkan banyak pihak.

    Menurut laporan otopsi, tidak ditemukan bukti bahwa Yahya Sinwar menggunakan narkoba, meskipun sebelumnya Israel sempat menuduhnya mengonsumsi Captagon, sejenis amfetamin.

    Hasil uji forensik yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam darah Sinwar tidak ada jejak narkoba yang ditemukan.

    Sebagai gantinya, diketahui bahwa Sinwar hanya mengonsumsi kafein dalam jumlah besar sebelum kematiannya.

    Kematian Sinwar terjadi dalam pertempuran dengan pasukan Israel pada bulan Oktober lalu, di mana sebuah tank menyerang gedung tempat ia berlindung di Kota Rafah, Gaza.

    Laporan otopsi awal yang dirilis pada November 2024 menyebutkan bahwa Sinwar tidak makan selama tiga hari sebelum kematiannya dan sempat bertahan hidup beberapa jam setelah ditembak di kepala.

    Meskipun ditemukan peluru di kepalanya, para ahli patologi memilih untuk tidak mengeluarkannya.

    Saat ini, jenazah Yahya Sinwar disimpan oleh Israel di lokasi yang dirahasiakan.

    Adik laki-laki Sinwar, Mohammed Sinwar, meminta agar Israel menyerahkan jenazah kakaknya sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri konflik secara permanen.

    Namun, hingga saat ini, permintaan tersebut ditolak oleh pihak Israel.

    Bagaimana Update Pertukaran Tahanan Antara Israel dan Hamas?

    Pada tanggal 22 Februari 2025, rencana pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas akan kembali dilaksanakan.

    Dalam pertukaran ini, Hamas akan memulangkan enam sandera Israel dari Gaza, sementara Israel berjanji akan membebaskan ratusan warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.

    Hamas telah merilis nama enam sandera Israel yang akan dibebaskan, yang terdiri dari Eliya Cohen, Omer Shem-Tov, Omer Wenkert, Tal Shoham, Avera Mengistu, dan Hisham al-Sayed.

    Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu telah ditahan oleh Hamas selama hampir satu dekade setelah masuk ke Gaza dalam kondisi yang tidak dijelaskan.

    Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan total 602 tahanan Palestina.

    Sebagian besar dari mereka telah ditahan selama beberapa dekade, dengan sekitar 445 di antaranya ditangkap setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Menurut pejabat Hamas, penyerahan sandera Israel akan dilakukan sekitar pukul 08:30 waktu setempat (13:30 WIB).

    Lokasi serah terima belum diumumkan, tetapi penyerahan sebelumnya dilakukan di Khan Younis, Gaza selatan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hamas Bantah Tuduhan Israel Soal Kematian Sandera Kfir dan Ariel Bibas – Halaman all

    Hamas Bantah Tuduhan Israel Soal Kematian Sandera Kfir dan Ariel Bibas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok pejuang Palestina, Hamas, secara tegas menolak tuduhan yang dilontarkan oleh Israel mengenai penyebab kematian dua sandera muda, Kfir dan Ariel Bibas.

    Keduanya dilaporkan tewas di Jalur Gaza, dan jenazah mereka diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Kamis, 20 Februari 2025.

    Menurut juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, Hamas dituduh sebagai penyebab kematian kedua sandera tersebut.

     “Ini adalah upaya putus asa untuk menghindari tanggung jawab atas peran tentara kriminal dalam meninggalnya keluarga tersebut,” ungkap Hamas dalam pernyataannya, yang dikutip dari Al Mayadeen.

    Tuduhan Palsu dan Pengalihan Isu

    Hamas menyebut Israel sengaja menyebarkan klaim palsu untuk mengalihkan perhatian dari tindakan mereka yang dianggap sebagai genosida terhadap rakyat Palestina.

    Mereka menegaskan bahwa Israel ingin menutupi kejahatan yang dilakukan selama konflik di Gaza.

    “Militer Israel dan medianya berusaha mengalihkan perhatian publik global dari kejahatan brutal genosida dan pembersihan etnis yang mereka lakukan,” jelas Hamas.

    Penyerahan Jenazah dan Nasib Sandera

    Hamas telah menyerahkan empat jenazah sandera Israel kepada ICRC pada hari yang sama.

    Dalam proses penyerahan, terdapat spanduk yang bertuliskan “Kembalinya perang, kembalinya tahanan dalam peti mati,” yang merujuk pada nasib yang mungkin menanti tahanan Israel jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan untuk melanjutkan konflik.

    Seorang komandan Palestina menyatakan bahwa keluarga Bibas telah mendapatkan perlindungan, tetapi mereka tewas akibat serangan udara Israel.

    “Kelompok perlawanan Palestina telah memberikan tempat berlindung yang aman kepada sandera Israel, tetapi tentara mereka membunuh mereka,” ujar komandan tersebut, dikutip dari Middle East Monitor.

    Gencatan Senjata dan Pertukaran Sandera

    Gencatan senjata di Gaza telah berlangsung sejak 19 Januari 2025.

    Pertukaran sandera antara Israel dan Hamas akan memasuki tahap ketujuh pada 22 Februari 2025, di mana Israel akan membebaskan 602 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan enam sandera Israel oleh Hamas.

    Dalam konteks yang lebih luas, konflik ini terus menjadi sorotan internasional, dengan berbagai pihak mendesak untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Jenazah Sandera Israel Shiri Bibas Telah Teridentifikasi – Halaman all

    Jenazah Sandera Israel Shiri Bibas Telah Teridentifikasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Otoritas telah mengidentifikasi jenazah sandera Israel Shiri Bibas (32), yang dilaporkan sempat tertukar dengan jenazah lain.

    Mengutip Al Jazeera, dalam sebuah unggahan di akun Instagram Bring Bibas Back, keluarga Bibas menyatakan bahwa para ahli dari Institut Kedokteran Forensik Israel telah berhasil mengidentifikasi jenazah Shiri Bibas secara positif, Sabtu (22/2/2025).

    Sebelumnya, Israel menuduh Hamas menyerahkan jenazah yang salah pada Kamis (20/2/2025).

    Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Hamas menyerahkan peti jenazah lainnya melalui Palang Merah.

    Institut Kedokteran Forensik Israel segera melakukan pemeriksaan begitu jenazah tersebut tiba di Israel.

    Keluarga Bibas tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait hasil pemeriksaan forensik tersebut.

    Mereka hanya meminta waktu untuk berduka dan menyampaikan bahwa jadwal pemakaman Shiri Bibas dan kedua anaknya akan diumumkan kemudian.

    Kronologi Kesalahan Identifikasi Jenazah Sandera Shiri Bibas

    Penyerahan sandera dan jenazah menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Namun, pada Kamis (20/2/2025), perjanjian tersebut hampir runtuh setelah Israel menuduh Hamas menyerahkan jenazah yang salah — bukan sandera Israel Shiri Bibas.

    Mengutip Al Jazeera, berikut kronologi kontroversi terkait kesalahan identifikasi jenazah tersebut:

    Kamis: Hamas menyerahkan empat jenazah warga Israel.

          Jenazah tersebut adalah Oded Lifshitz (83), Shiri Bibas (32), serta kedua anaknya, Ariel dan Kfir Bibas.

          Peti jenazah diserahkan kepada Palang Merah dalam sebuah upacara di Khan Younis, Gaza selatan.

    Tim forensik Israel kemudian memeriksa keempat jenazah itu.

          Mereka berhasil mengidentifikasi Lifshitz dan kedua anak Shiri Bibas, tetapi menyatakan bahwa jenazah wanita yang diserahkan bukanlah Shiri Bibas.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata dan mengancam akan membalas dengan tindakan keras.
    Jumat: Hamas mengakui kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penyerahan jenazah dan berjanji akan menyelidiki lebih lanjut.

         Tetapi Hamas juga menyalahkan militer Israel atas kekacauan ini, menyatakan bahwa pemboman oleh Israel di tempat keluarga Bibas berada telah menyebabkan pencampuran jenazah.

    Palang Merah kemudian menerima jenazah baru dari Hamas, yang diklaim merupakan Shiri Bibas.
    Tim forensik Israel langsung memeriksa jenazah baru tersebut.
    Hasil pemeriksaan mengonfirmasi identitas jenazah Shiri Bibas, menurut pernyataan keluarga.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1095: Trump Salahkan Biden dan Zelensky terkait Invasi Moskow – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1095: Trump Salahkan Biden dan Zelensky terkait Invasi Moskow – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1095.

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengubah pernyataannya, mengakui Rusia yang menyerang Ukraina terlebih dahulu, namun tetap menyalahkan Joe Biden dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

    Sementara itu, Trump mengatakan akan segera meneken perjanjian mineral dengan Ukraina.

    Para negosiator AS mengancam Ukraina apabila tidak segera menyetujui kesepakatan mineral langka, maka akan memutus akses ke Starlink.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1095 dikutip dari TheGuardian:

    Trump Mengubah Sikap, Akui Rusia Invasi Ukraina

    Dalam wawancara dengan Fox News pada Jumat (21/2/2025), Donald Trump mengakui bahwa Rusia menginvasi Ukraina atas perintah Vladimir Putin. 

    Meski telah mengakui hal tersebut, Trump tetap menyalahkan Presiden AS saat itu, Joe Biden dan Presiden Ukraina, Zelensky karena tidak mencegat invasi tersebut.

    Ia juga mengatakan bahwa Ukraina seharusnya tidak pernah memulai perang tiga tahun lalu, yang menuai kritik internasional.

    Perjanjian Mineral Ukraina-AS

    Trump memperkirakan perjanjian mineral dengan Ukraina akan segera ditandatangani.

    Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, menyebutkan Zelensky diharapkan menandatangani kesepakatan dalam waktu dekat.

    Sementara itu, Zelensky mengatakan bahwa perjanjian itu sedang dibicarakan.

    “Saya berharap, hasil yang adil,” katanya.

    Ancaman Pemutusan Starlink

    Negosiator AS dalam kesepakatan mineral mengancam akan memutus akses Ukraina ke Starlink apabila Zelensky tidak segera menekan perjanjian tersebut.

    Ancaman ini disampaikan dalam pertemuan antara Keith Kellogg dan Zelensky pada Kamis (20/2/2025).

    Perlu diketahui, Starlink sangat penting bagi komunikasi internet Ukraina, termasuk untuk keperluan militer.

    Zelensky menyerukan kepada negara-negara Eropa untuk lebih aktif dalam memastikan perdamaian di Ukraina.

    Ia yakin bahwa perang dapat diakhiri dengan strategi yang jelas bersama mitra Eropa dan Amerika.

    “Adalah mungkin untuk mengakhiri perang dengan Rusia karena Ukraina dan mitranya di Eropa memiliki “proposal yang jelas,” kata Zelensky.

    Resolusi PBB Mengenai Ukraina

    Sumber diplomatik mengatakan kepada AFP bahwa As telah memberikan usulan resolusi ke PBB.

    Usulan ini menjelaskan bahwa wilayah Ukraina yang telah diduduki Rusia tidak perlu disebutkan.

    Namun resolusi ini berbeda dari rancangan Ukraina dan sekutunya di Eropa yang menekankan upaya diplomatik untuk mengakhiri perang.

    Merasa mendapatkan dukungan dari Trump, resolusi AS mendapat sambutan positif dari duta besar Rusia untuk PBB.

    Serangan Drone Rusia Tewaskan 1 Pekerja

    Rusia melancarkan serangan drone ke arah Kyiv.

    Serangan tersebut menewaskan seorang pekerja kereta api di luar Kyiv.

    Tidak hanya itu, serpihan drone jatuh di gedung-gedung di Kyiv, menyebabkan kebakaran dan kerusakan.

    Pasukan Rusia mengebom kota Huliaipole.

    Serangan ini membuat 3 warga kota tersebut luka-luka.

    Serangan bom berpemandu Rusia tampaknya tidak hanya menghantam tengah kota, desa dekat lokasi kejadian juga terkena dampaknya.

    Di mana satu orang tewas akibat serangan bom Rusia.

    Dalam pertemuan di hari Kamis (20/2/2025), Keith Kellog melontarkan pujian untuk Presiden ukraina.

    Ia memuji Zelensky sebagai pemimpin yang tangguh dan berani.

    Hal ini berbeda dari pernyataan Trump yang menyebut Zelensky sebagai “diktator”.

    Sempat membela Zelensky atas tuduhan yang dilontarkan Trump, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, keduanya akan bertemu minggu depan.

    Starmer akan bertemu Trump dalam kunjungannya ke AS untuk membahas perang Ukraina.

    Rusia bersedia menggunakan 300 miliar USD asetnya yang dibekukan di Eropa untuk rekonstruksi Ukraina.

    Namun, Rusia ingin sebagian dana digunakan di wilayah yang dikuasai pasukan Moskow.

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Trump Bilang Putin-Zelensky Harus Bersatu untuk Akhiri Perang

    Trump Bilang Putin-Zelensky Harus Bersatu untuk Akhiri Perang

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin harus “bersatu” untuk mengakhiri perang berkepanjangan antara Moskow dan Kyiv.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/2/2025), komentar Trump ini menandai perubahan dari sebelumnya saat dia mengkritik Zelensky sebagai “diktator.” Trump sebelumnya mengkritik Zelensky setelah presiden Ukraina itu mengeluh bahwa negaranya — yang diinvasi Rusia pada tahun 2022 — tak diikutsertakan dalam pembicaraan antara pejabat AS dan Rusia.

    “Presiden Putin dan Presiden Zelensky harus bersatu. Karena Anda tahu? Kita ingin menghentikan pembunuhan jutaan orang,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (21/2) waktu setempat.

    Trump juga mengatakan Kyiv “diharapkan dalam waktu yang cukup singkat” akan menandatangani kesepakatan yang memberikan Washington akses istimewa ke cadangan mineral Ukraina.

    “Mereka sangat berani, dalam segala hal yang dapat Anda bayangkan. Namun, kita menghabiskan harta kita di suatu negara yang sangat, sangat jauh,” kata Trump tentang Ukraina.

    Trump ingin Ukraina memberi perusahaan-perusahaan AS akses ke sumber daya alamnya yang melimpah sebagai kompensasi atas puluhan miliar dolar bantuan yang diberikan selama era pendahulunya, Joe Biden.

    Sebagai imbalannya, Ukraina mendapatkan jaminan keamanan dari Amerika Serikat untuk menandatangani hak-hak yang berharga tersebut.

    Zelensky — yang menolak perjanjian tersebut — mengatakan pada hari Jumat bahwa ia mengharapkan “hasil yang adil.”

    Sebelumnya, Trump minggu ini menyebut Zelensky sebagai “diktator tanpa pemilihan” dan secara keliru menyalahkan Ukraina karena memulai perang.

    “Saya telah melakukan pembicaraan yang sangat baik dengan Putin, dan saya tidak melakukan pembicaraan yang begitu baik dengan Ukraina. Mereka tidak memiliki kartu apa pun,” kata Trump di Gedung Putih.

    Seruannya agar Zelensky dan Putin bekerja sama tersebut muncul meskipun ia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox News, bahwa tidak “sangat penting” bagi Zelensky untuk terlibat dalam pembicaraan AS-Rusia.

    Trump pun kembali menolak untuk menyalahkan Rusia atas invasi Februari 2022, dengan mengatakan bahwa Putin memang “menyerang tetapi mereka seharusnya tidak membiarkannya menyerang.”

    Sementara itu, dengan Eropa yang terguncang oleh sikap baru AS terhadap konflik tersebut, Ukraina mendapat dukungan baru dari Kanselir Jerman Olaf Scholz.

    “Kami tidak akan meninggalkan Ukraina sendirian dan memutuskan hal-hal di luar sepengetahuan mereka,” katanya pada hari Jumat (21/2) di acara kampanye besar terakhirnya sebelum pemilihan umum akhir pekan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rincian Terbaru Hasil Autopsi Buktikan Yahya Sinwar Bebas Narkoba: Kopi, Bukan Captagon – Halaman all

    Rincian Terbaru Hasil Autopsi Buktikan Yahya Sinwar Bebas Narkoba: Kopi, Bukan Captagon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil autopsi yang dilakukan oleh militer Israel terhadap jenazah Yahya Sinwar tidak menunjukkan adanya bukti bahwa pemimpin Hamas tersebut menggunakan narkoba.

    Tidak disebutkan kapan dan di mana autopsi ini dilakukan.

    Namun rincian terbaru hasil autopsi ini baru dirilis oleh media Israel Maariv pada Jumat ( 21/2/2025).

    Laporan tersebut menyebut uji forensik mengonfirmasi bahwa dalam darah Sinwar tidak ditemukan jejak narkoba.

    Sinwar hanya mengonsumsi kafein dalam jumlah besar sebelum kematiannya.

    Sebelumnya, Israel sempat menuduh Yahya Sinwar serta pejuang Hamas lainnya menggunakan captagon, sejenis amfetamin yang sering digunakan pejuang di Suriah dan Irak untuk meningkatkan performa tempur.

    Yahya Sinwar tewas dalam pertempuran dengan pasukan Israel pada Oktober lalu setelah sebuah tank menghantam gedung tempat ia berlindung di Kota Rafah, Gaza.

    Laporan autopsi awal yang dirilis pada November 2024, mengungkapkan bahwa Sinwar tidak makan selama tiga hari sebelum kematiannya.

    Sinwar sempat bertahan hidup beberapa jam setelah ditembak di kepala.

    Meski demikian, para ahli patologi memutuskan untuk tidak mengeluarkan peluru yang ditemukan di kepala Sinwar.

    Jenazah Yahya Sinwar saat ini disimpan oleh Israel di lokasi yang dirahasiakan.

    Adik laki-laki Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, Mohammed Sinwar, meminta agar Israel menyerahkan jenazah kakaknya sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri konflik secara permanen.

    Namun, hingga saat ini, permintaan tersebut masih ditolak oleh Israel.

    Update Pertukaran Tahanan Israel-Hamas

    Pada Sabtu (22/2/2025), Hamas akan memulangkan enam sandera Israel dari Gaza.

    Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan ratusan warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.

    Pertukaran ini adalah kali ketujuh dari tahap pertama gencatan senjata Israel-Hamas.

    Gencatan senjata, yang berlaku sejak 19 Januari 2025, diharapkan terdiri dari tiga tahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang secara permanen.

    Mengutip Al Jazeera, berikut rincian pertukaran tahanan yang berlangsung hari ini:

    Sandera Israel yang akan dibebaskan

    Hamas telah merilis nama enam sandera Israel yang akan dibebaskan.

    Mereka adalah Eliya Cohen, Omer Shem-Tov, Omer Wenkert, Tal Shoham, Avera Mengistu, dan Hisham al-Sayed.

    Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu telah ditahan oleh Hamas sejak mereka memasuki Gaza dalam kondisi yang tidak dijelaskan sekitar satu dekade lalu.

    Enam sandera ini adalah yang terakhir dari total 33 sandera yang disepakati untuk dibebaskan dalam tahap pertama gencatan senjata.

    Menurut pejabat Hamas, sandera Israel tersebut akan diserahkan sekitar pukul 08:30 pagi waktu setempat (13:30 WIB).

    Lokasi serah terima belum diumumkan, tetapi penyerahan sebelumnya dilakukan di Khan Younis, Gaza selatan.

    Tahanan Palestina yang dibebaskan

    Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan total 602 tahanan Palestina pada hari Sabtu.

    Sebagian besar tahanan ini telah ditahan selama beberapa dekade.

    Di antara 602 tahanan tersebut, sekitar 445 adalah warga Palestina dari Gaza yang ditangkap setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Sebanyak 50 di antaranya menjalani hukuman seumur hidup.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)